kinanthi 2.3.docx

13
LBM 3 : KOMUNIKASI DENGAN TEMAN SEJAWAT STEP 1 1. UGD (Unit Gawat Darurat) Poli untuk gawat darurat 2. Informed Consent Suatu bentuk surat yang isinya tentang kesepakatan antara dokter dengan keluarga pasien untuk mengambil keputusan dan memiliki suatu kekuatan hukum Pernyataan persetujuan pasien atau keluarga pasien untuk mengambil tindakan oleh tim medis 3. Tim Medis Suatu tim yang menangani masalah kesehatan Suatu tim yang melakukan kerjasama dalam menyelesaikan masalah penanganan kesehatan pasien yang bersangkutan 4. Komunikasi Interprofesional Komunikasi antara kalangan profesional atau sejawat yang mempunyai keahlian yang saling mendukung satu sama lain 5.Stabil Suatu keadaan yang tidak berubah-ubah atau stagnan atau konsisten atau konstan 6. Tindakan Awal Tindakan yang dilakukan pertama kali setelah terjadi masalah kesehatan 7.Merujuk/Rujukan Pelimpahan penanganan pasien ke dokter yang lebih profesional 8.Dokter Jaga Dokter yang mempunyai tanggung jawab bertugas di UGD dan poli umum pada waktu tertentu

Upload: kinanthi-asih-martyarifki

Post on 19-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LBM 3 : KOMUNIKASI DENGAN TEMAN SEJAWATSTEP 11. UGD (Unit Gawat Darurat) Poli untuk gawat darurat2. Informed Consent Suatu bentuk surat yang isinya tentang kesepakatan antara dokter dengan keluarga pasien untuk mengambil keputusan dan memiliki suatu kekuatan hukum Pernyataan persetujuan pasien atau keluarga pasien untuk mengambil tindakan oleh tim medis3. Tim Medis Suatu tim yang menangani masalah kesehatan Suatu tim yang melakukan kerjasama dalam menyelesaikan masalah penanganan kesehatan pasien yang bersangkutan4. Komunikasi Interprofesional Komunikasi antara kalangan profesional atau sejawat yang mempunyai keahlian yang saling mendukung satu sama lain5. Stabil Suatu keadaan yang tidak berubah-ubah atau stagnan atau konsisten atau konstan6. Tindakan Awal Tindakan yang dilakukan pertama kali setelah terjadi masalah kesehatan7. Merujuk/Rujukan Pelimpahan penanganan pasien ke dokter yang lebih profesional8. Dokter Jaga Dokter yang mempunyai tanggung jawab bertugas di UGD dan poli umum pada waktu tertentu

STEP 2IC1. Bagaimana langkah-langkah IC ?2. Apa manfaat dan tujuan IC ?3. Apa saja kendala dalam melakukan IC ?4. Apa saja landasan hukum dari IC ?Rujukan5. Bagaimana prosedur memberi rujukan ke dokter lain ?6. Apa syarat pembuatan surat rujukan yang baik ?7. Apa saja kendala dalam merujuk pasien ?8. Apa saja jenis-jenis surat-surat rujukan ?9. Mengapa pada keadaan tertentu kita harus merujuk pasien ?

10. Apa tujuan melakukan komunikasi interprofesional ?11. Apa elemen-elemen yang mendukung kelancaran komunikasi interprofesional ?12. Apa saja tindakan awal yang dilakukan untuk menangani korban kecelakaan?13. Bagaimana prosedur kerja tim medis ?STEP 3IC1. Bagaimana langkah-langkah IC ? Bermusyawarah dengan pasien dan/atau anggota keluarga pasien Didapatkan kesepakatan antara keduabelah pihak Menyiapkan surat informed consent-nya Penandatanganan surat oleh keduabelah pihak2. Apa manfaat dan tujuan IC ?Tujuan : Memberi perlindungan hukum kepada pasien dan dokter Memberi pemahaman kepada pasien dan keluarganya tentang tindakan yang akan dilakukan Mengadakan penyelidikan dari tim medisManfaat : Pasien dan keluarganya memahami tindakan yang akan dilakukan oleh dokter Dokter dapat bekerja dengan lebih profesional Dokter dan pasien mendapatkan perlindungan hukum3. Apa saja kendala dalam melakukan IC ? Bahasa yang digunakan dokter Penolakan dari pasien atau keluarganya Kekhawatiran pasien atau keluarganya tentang tindakan yang akan dilakukan4. Apa saja landasan hukum dari IC ?5. Bagaimana format IC ?Rujukan6. Bagaimana prosedur memberi rujukan ? Memastikan bahwa hasil diagnosis pasien tidak bisa ditangani oleh dokter pemberi rujukan Menghubungi dokter/instansi yang menjadi tujuan rujukan Membuat surat rujukan Memberitahukan kepada pasien Dokter yang diberi rujukan menginformasikan kepada dokter pertama tentang hasil diagnosis yang didapatkan7. Apa syarat pembuatan surat rujukan yang baik ?8. Apa saja kendala dalam merujuk pasien ? Biaya Jarak yang ditempuh Komunikasi yang kurang efektif Infrastruktur yang kurang memadai Budaya dan agama9. Apa saja jenis-jenis surat-surat rujukan ? Rujukan laboratorium Rujukan kepada teman sejawat (seprofesi) Rujukan kepada orang yang lebih ahli10. Mengapa pada keadaan tertentu kita harus merujuk pasien ? Karena kita sudah tidak mampu untuk menangani sendiri Karena kondisi pasien yang sudah parah Karena keterbatasan fasilitas RS sebelumnya11. Siapa saja yang berhak memberikan rujukan ?

12. Apa tujuan melakukan komunikasi interprofesional ? Untuk memutuskan apa yang harus dilakukan oleh tim medis Untuk menghindari kesalahan dalam mengambil tindakan Menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi dengan cepat dan tepat13. Apa elemen-elemen yang mendukung kelancaran komunikasi interprofesional ? Kolaborasi (adanya hubungan kerjasama) Skill dalam komunikasi14. Bagaimana cara melakukan komunikasi interprofesional ?15. Apa saja tindakan awal yang dilakukan untuk menangani korban kecelakaan?16. Bagaimana prosedur kerja tim medis ?17. Kapan tim medis dibentuk ?18. Siapa saja yang terlibat dalam tim medis ?19. Mengapa harus dibentuk tim medis ?STEP 4STEP 5STEP 71. Bagaimana langkah-langkah IC ? Bermusyawarah dengan pasien dan/atau anggota keluarga pasien Didapatkan kesepakatan antara keduabelah pihak Menyiapkan surat informed consent-nya Penandatanganan surat oleh keduabelah pihak

Proses inform consent terdiri atas 3 bagian dimana terdapat pertukaran informasi antara dokter dan pasien, yaitu:Bagian pertama adalah pengungkapan dan penjelasan (disclosure and explanation) kepada pasien dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh pasiennya tentang: Penegakan diagnosa Sifat dan prosedur atau tindakan medik yang diusulkan Kemungkinan timbulnya resiko Manfaatnya Alternatif yang adaBagian kedua menyangkut : Memastikan bahwa pasien mengerti apa yang telah dijelaskan kepadanya (harus diperhitungkan tingkat kapasitas intelektualnya) Bahwa pasien telah menerima risiko2 tersebut Bahwa pasien mengizinkan dilakukan prosedur/tndakan medik tersebutProses itu kemudian harus didokumentasikan (J. Guwandi, S.H. Informed consent & informed refusal )

2. Apa manfaat dan tujuan IC ?Tujuan : Memberi perlindungan hukum kepada pasien dan dokter Memberi pemahaman kepada pasien dan keluarganya tentang tindakan yang akan dilakukan Mengadakan penyelidikan dari tim medisManfaat : Pasien dan keluarganya memahami tindakan yang akan dilakukan oleh dokter Dokter dapat bekerja dengan lebih profesional Dokter dan pasien mendapatkan perlindungan hukumTujuan : Memberi perlindungan pasien terhadap tindakan dokter yang sebenarnya tidak diperlukan dan secara medik tidak ada dasar pembenarannya yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasiennya Memberi perlindungan hukum kepada dokter terhadap suatu kegagalan yang bersifat negatif, karena prosedur medik modern tidak tanpa resiko dan pada setiap tindakan medik ada melekat suatu risiko(J.Guwandi, S.H. Informed consent & informed refusal) Manfaat : Memberi perlindungan pasien terhadap tindakan dokter yang sebenarnya tidak diperlukan dan secara medik tidak ada dasar pembenarannya yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasiennya Memberi perlindungan hukum kepada dokter terhadap suatu kegagalan yang bersifat negatif, karena prosedur medik modern tidak tanpa resiko dan pada setiap tindakan medik ada melekat suatu risiko(J.Guwandi, S.H. Informed consent & informed refusal)

3. Apa saja kendala dalam melakukan IC ? Bahasa yang digunakan dokter Penolakan dari pasien atau keluarganya Kekhawatiran pasien atau keluarganya tentang tindakan yang akan dilakukan

Bahasa, adanya istilah kedokteran yang sulit diterjemahkan kedalam bahasa yang mudah dimengerti Perbedaan kondisi dokter dan pasien(dokter tidak peka lagi terhadap pasien) Hak menolak pasien yang menjadi dilemma bagi dokter yang berkewajiban menolong Penyampaian informasi yang benar dan jujur kadang membuat pasien tegan dan takuthttp://rac.uii.ac.id/server/document/Private/20080525120515034102851111.pdf

4. Apa saja landasan hukum dari IC ? Undang2 no.23 tahun 1992 tentang kesehatan pada pasal 53 ayat 2 dan pada penjelasannya Di dalam peraturan pemerintah no.18 tahun 1981 tentang bedah mayat anatomis serta transplantasi alat atau jaringan tubuh manusia pada pasal 15 yang mengatur mengenai donor hidup(J.Guwandi, S.H. Informed consent & informed refusal)

Pasal 53 UU Kesehatan No.23 Th.1992, menyatakan bahwa hak-hak pasien antara lain : 1.Hak memperoleh informasi. 2.Hak memberikan ijin atas tindakan medik yang akan dilakukan. Permenkes No.585/Menkes/IX/1989.Jadi tindakan medik tanpa informed consent merupakan pelanggaran hukum sehingga dokter dapat dituntut pidana dan perdata.

5. Bagaimana format IC ?a. Kop pernyataan persetujuan atau penolakan tindakan medis;b. Pernyataan yang menerangkan bahwa pihak pasien telah mengerti danc. memahami penjelasan yang diberikan oleh dokter;d. Status penandatangan persetujuan tindakan medis;e. Identitas dari pasien yang akan dilakukan tindakan medis, f. Keterangan yang menyatakan bahwa pihak penandatangan persetujuan tindakan medis atau informed consent dibuat dengan kesadaran penuh dan tidak dibawah paksaan.Nama terang dan tanda tangan dokter yang memberikan penjelasan informed consent.g. Nama terang dan tanda tangan pihak pasien yang melakukanpersetujuan tindakan medis.h. Nama terang dan tandatangan saksi-saksi sebanyak 2 (dua) orang.http://eprints.undip.ac.id/18836/1/RATIH_KUSUMA_WARDHANI.pdf

Rujukan6. Bagaimana prosedur memberi rujukan ? Memastikan bahwa hasil diagnosis pasien tidak bisa ditangani oleh dokter pemberi rujukan Menghubungi dokter/instansi yang menjadi tujuan rujukan Membuat surat rujukan Memberitahukan kepada pasien Dokter yang diberi rujukan menginformasikan kepada dokter pertama tentang hasil diagnosis yang didapatkan

Tata cara rujukan :1. Terbatas hanya pada masalah penyakit yang dirujuk saja2. Tetapberkomunikasiantaradokter konsultan dan dokter yang meminta rujukan3. Perlu disepakati pembagianwewenang dan tanggungjawab masing-masing pihak(Konsultasi dan Rujukan dalam Praktek Dokter Keluarga)

7. Apa syarat pembuatan surat rujukan yang baik ?8. Apa saja kendala dalam merujuk pasien ? Biaya Jarak yang ditempuh Komunikasi yang kurang efektif Infrastruktur yang kurang memadai Budaya dan agama9. Apa saja jenis-jenis surat-surat rujukan ? Rujukan laboratorium Rujukan kepada teman sejawat (seprofesi) Rujukan kepada orang yang lebih ahli

Rujukan pasien (transfer of patient) Rujukan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) Rujukan bahan pemeriksaan laboratorium (transfer of specimens)(Konsultasi dan Rujukan dalam Praktek Dokter Keluarga)

10. Mengapa pada keadaan tertentu kita harus merujuk pasien ? Karena kita sudah tidak mampu untuk menangani sendiri Karena kondisi pasien yang sudah parah Karena keterbatasan fasilitas RS sebelumnya11. Siapa saja yang berhak memberikan rujukan ?

12. Apa tujuan melakukan komunikasi interprofesional ? Untuk memutuskan apa yang harus dilakukan oleh tim medis Untuk menghindari kesalahan dalam mengambil tindakan Menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi dengan cepat dan tepat13. Apa elemen-elemen yang mendukung kelancaran komunikasi interprofesional ? Kolaborasi (adanya hubungan kerjasama) Skill dalam komunikasi

Kerjasama (cooperation), asertivitas (assertiveness) tanggung jawab(responsibility) komunikasi (communication) otonomi (autonomy) koordinasi (coordination) saling menghormati dan percaya (mutual respect) serta tujuan kolaborasi (common purpose).(JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 74 80)14. Bagaimana cara melakukan komunikasi interprofesional ?15. Apa saja tindakan awal yang dilakukan untuk menangani korban kecelakaan?16. Bagaimana prosedur kerja tim medis ?17. Kapan tim medis dibentuk ?Tim medis banyak dibentuk saat adanya bencana alam ataupun keadaan yang gawat sehingga dibutuhkan tim medis yang tanggap.

Sumber : www.mdmc.or.id/.../6-panduan-tanggap-da..

18. Siapa saja yang terlibat dalam tim medis ?Tim kesehatan yang dimaksud disini adalah tim kesehatan multidisipliner, yakni tidak hanya terdiri dari dokter, melainkan seluruh komponen tim kesehatan lain misalnya perawat, bidan, petugas lab, ahli gizi, petugas rekam medis, dan lain sebagainya.

Sumber : bahan kuliah blok 4.2 fakultas kedokteran UGM

Anggota tim kesehatan meliputi : pasien, perawat, dokter, fisioterapi, pekerja sosial, ahli gizi, manager, dan apoteker. www.fik.ui.ac.id/.../kolaborasi%20perawat

19. Mengapa harus dibentuk tim medis ?Pembentukan tim medis dibentuk dengan tujuan agar dapat bekerja dengan masyarakat.Bekerja dengan masyarakat berarti : Mengamati, mendengar dan mempelajari Membahas dan memutuskan Mengorganisasikan dan berperan serta Memberikan informasi(Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer EGC)

Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan keahlian unik profesional. Produktivitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber daya Peningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan loyalitas Meningkatnya kohesifitas antar profesional Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesional, Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan menghargai dan memahami orang lain.(TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT DOKTER (Oleh: Nandang Ahmad Waluya, Poltekkes Jurusan Keperawatan Bandung))