kimia sederhana

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telur merupakan sumber protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebagai penghasil protein hewani, telur menjadi sarapan wajib bagi mereka yang bekerja seharian terutama anak-anak usia pertumbuhan. Telur yang lazim dikonsumsi oleh masyarakat merupakan telur yang dihasilkan dari kelompok aves atau unggas. Telur dilindungi oleh cangkang yang keras dan padat. Bagian yang biasa dikonsumsi dari telur adalah bagian dalam. Padahal cangkang telur pun bisa diolah menjadi tepung yang bisa dikonsumsi. Asam cuka atau asam asetat merupakan salah satu bahan pangan yang memberikan rasa asam pada makanan. Asam asetat termasuk ke dalam golongan asam lemah yang digunakan sebagai pelunak air dan pengatur keasaman dalam industri makanan. Kita pasti pernah melihat iklan pasta gigi yang menayangkan uji coba telur dan asam asetat atau asam cuka. Dalam iklan tersebut kita bisa melihat telur yang direndam dengan asam cuka menjadi lembek dan cangkang menjadi retak. Kita pasti berpikir perubahan pada telur tersebut merupakan cara agar produk pasta gigi menjadi laris. Tanpa kita ketahui perubahan tekstur pada telur dan cangkang telur ternyata dipengaruhi oleh asam cuka. Zat apakah yang terkandung di dalam cangkang telur dan mengapa

Upload: megha

Post on 29-Jan-2016

100 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas magister sains

TRANSCRIPT

Page 1: kimia sederhana

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Telur merupakan sumber protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebagai penghasil protein

hewani, telur menjadi sarapan wajib bagi mereka yang bekerja seharian terutama anak-anak

usia pertumbuhan. Telur yang lazim dikonsumsi oleh masyarakat merupakan telur yang

dihasilkan dari kelompok aves atau unggas. Telur dilindungi oleh cangkang yang keras dan

padat. Bagian yang biasa dikonsumsi dari telur adalah bagian dalam. Padahal cangkang telur

pun bisa diolah menjadi tepung yang bisa dikonsumsi. Asam cuka atau asam asetat

merupakan salah satu bahan pangan yang memberikan rasa asam pada makanan. Asam asetat

termasuk ke dalam golongan asam lemah yang digunakan sebagai pelunak air dan pengatur

keasaman dalam industri makanan.

Kita pasti pernah melihat iklan pasta gigi yang menayangkan uji coba telur dan asam

asetat atau asam cuka. Dalam iklan tersebut kita bisa melihat telur yang direndam dengan

asam cuka menjadi lembek dan cangkang menjadi retak. Kita pasti berpikir perubahan pada

telur tersebut merupakan cara agar produk pasta gigi menjadi laris. Tanpa kita ketahui

perubahan tekstur pada telur dan cangkang telur ternyata dipengaruhi oleh asam cuka. Zat

apakah yang terkandung di dalam cangkang telur dan mengapa teksturnya berubah akan

diketahui berdasarkan hasil pengamatan praktikum reaksi kimia cangkang telur dan asam

cuka.

Dewasa ini telah banyak ide-ide kreatif yang bermunculan guna menarik perhatian para

pembeli untuk membeli produk-produk tertentu. Pewarnaan merupakan salah satu cara para

produsen untuk menarik perhatian konsumen. Misalnya saja pewarnaan atau pelukisan pada

cangkang telur sebagai salah satu pajangan atau hiasan lemari. Bagaimana bisa warna dari

pewarna makanan ataupun cat bisa melekat pada cangkang telur dan bagaimana warna yang

ditimbulkan mencolok. Kita tentu tidak mengetahui mengapa warnanya bisa mencolok dan

bahan apa yang ditambahkan sehingga warna menjadi mencolok. Melalui hasil pengamatan

dari praktikum pewarnaan pada cangkang telur kita akan mengetahui mengapa warna pada

cangkang telur bisa mencolok dan indah.

Page 2: kimia sederhana

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimanakah reaksi antara cangkang telur dan asam cuka?

1.2.2. Bagaimanakah kandungan cangkang telur?

1.2.3. Bagaimanakah pengaruh cuka pada pewarnaan cangkang telur?

1.2.4. Bagaimanakah zat yang dihasilkan dari reaksi cuka dan cangkang telur?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Untuk mengamati reaksi yang terjadi pada asam cuka dan cangkang telur

1.3.2. Untuk mengetahui pengaruh asam cuka terhadap cangkang telur

1.3.3. Untuk mengetahui peran asam cuka terhadap pewarnaan cangkang telur

1.3.4. Untuk mengetahui perbedaan warna cangkang telur yang diberi cuka dan tidak

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Sebagai pembuktiaan bahwa asam cuka bersifat korosif

1.4.2. Sebagai bahan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang

sifat asam dan reaksinya dengan kulit telur

1.4.3. Sebagai sumber pengetahuan mengenai pewarnaan dan reaksi cangkang telur dan

asam cuka

1.5. Hipotesis

1.5.1. Telur akan mengapung ketika direndam air cuka karrena cuka membuat telur

menjadi ringan

1.5.2. Warna telur akan lebih pekat jika ditambahkan cuka karena cuka mengikat warna

dan membuat telur menyarap warna dengan baik

Page 3: kimia sederhana
Page 4: kimia sederhana

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Asam Cuka

Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang

dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus

empiris C2H4O2. Namun seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau

CH3CO2H. Asam asetat murni (asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis (menyerap air

dari atmosfer) tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C. Asam asetat merupakan salah

satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format.

Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya

terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia

dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti

polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan

kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah

tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air.(Wikipedia.com)

2.2. Cangkang Telur

Cangkang telur atau yang dikenal dengan kulit telur dianggap sebagai sampah yang

tidak berguna. Padahal cangkang telur yang mengandung kalsium yang bisa dimanfaatkan

sebagai pupuk tanaman. Di dalam kulit telur terdapat kandungan nutrisi seperti kalsium, zat

besi, dan mineral lainnya yang bisa dijadikan pakan ternak. Kandungan cangkang telur

diantaranya 95% kalsium karbonat (CaCO3), pospor, dan protein raantai tinggi mendekati 5%,

sedikit kitin, chitosan 0,05 %.

Cangkang telur memiliki rumus kimia CaCO3. CaCO3 dapat bereaksi dengan larutan

CH3COOH atau asam cuka. Sama halnya seperti batu gimpang atau batu kapur yang tersusun

atas CaCO3 akan menimbulkan bau gas jika diberi asam. Senyawa lain yang terdapat di dalam

cangkang telur di antaranya MgCO3, CaSO4 dan bahan organik.

Page 5: kimia sederhana

2.3. Reaksi Asam Cuka dan Cangkang Telur

Saat cangkang telur direndam didalam air cuka, kalsium karbonat bereaksi dengan air

cuka membentuk garam kalsium karbonat larut sehingga yang tersisa adalah protein pengikat

yang elastis karena kulit telur rentan terhadap asam cuka, seperti yang kita tahu jika asam

dapat merusak suatu benda dan merubah ketebalannya. Jadi asam cuka ini merombak kalsium

dikulit telur dan melunakkannya, sehingga bagian kulit telur yang cukup lama terkena asam

cuka akan melembek. Karena cuka dikategorikan dalam zat-zat asam, berarti cuka memiliki

kemampuan untuk merusak beberapa zat seperti, kalsium yaitu komponen utama penyusun

kulit telur. Kulit telur sebagian besar terbuat dari kalsium karbonat, dengan menggunakan

asam maka kulit ini larut, tidak hanya dengan asam cuka tetapi dengan HCL atau H 2SO4 pun

ini bisa terjadi. Cangkang telur (CaCO3) yang bereaksi dengan asam cuka (CH3COOH)

memiliki persamaan reaksi :

CaCO3(s) + 2 CH3COOH(aq) Ca(CH3COO)2(aq) + CO2(g) + H2O(l)

Cangkang telur yang bereaksi dengan asam asetat menimbulkan keretakan pada

cangkang telur dengan jangka waktu tertentu. Cepat atau lambatnya pengelupasan sebenarnya

tergantung pada kuat lemahnya suatu asam. CH3COOH yang merupakan asam lemah

membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengelupasi kulit telur. Air cuka berpengaruh

terhadap kelunakan serta keringanan kulit telur. Semakin banyak air cuka yang diberikan pada

kulit telur, maka kulit telur tersebut akan cepat mengapung dan menjadi lunak, dan akhirnya

mengelupas. Karena cuka dikategorikan dalam zat-zat asam, berarti cuka memiliki

kemampuan untuk merusak beberapa zat seperti, kalsium yaitu komponen utama penyusun

kulit telur.

2.4. Jenis-jenis Reaksi Kimia

Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan perubahan senyawa

kimia(wikipedia.org). Reaksi kimia adalah transformasi atau perubahan dalam struktur

molekul atau senyawa menjadi senyawa atau molekul lain. Reaksi ini bisa menghasilkan

Page 6: kimia sederhana

penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar maupun penguraian molekul

besar menjadi molekul yang lebih kecil. Tanda-tanda terjadinya reaksi kimia yaitu terjadinya

perubahan warna, suhu, pembentukan endapan, serta gas.

Beberapa jenis reaksi kimia berdasarkan bagaimana cara atom tersusun kembali pada

hasil reaksi kimia diantaranya :

a) Reaksi Pembakaran

Reaksi pembakaran adalah reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan zat

yang jenisnya baru dan panas. Reaksi pembakaran dapat menimbulkan api bahkan

ledakan. Pembakaran bahan bakar pada umumnya menghasilkan karbondioksida, uap

air dan sejumlah energi.

b) Reaksi Kombinasi

Reaksi kombinasi seringkali disebut reaksi reduksi-oksidasi (redoks) yang merupakan

unsur bebas. Dalam reaksi oksidasi dapat dijumpai ketika dua atau lebih reaktan

menjadi zat baru. Reaksi reduksi terjadi ketika suatu zat kehilangan oksigen. Contoh

reaksi kombinasi (penggabungan) misalnya padaa reaksi antara besi dengan belerang

(sulfur) menghasilkan senyawa besi sulfida.

c) Reaksi Penguraian

Reaksi ini merupakan kebalikan dari reaksi penggabungan. Dalam reaksi ini suatu zat

terurai menjadi dua atau lebih zat baru. Misalnya pada proses elektrolisis air menjadi

gas hidrogen(H2) dan gas oksigen (O2) dengan menggunakan listrik.

d) Reaksi Penggantian

Reaksi Penggantian Tunggal, terjadi apabila sebuah unsur menggantikan

kedudukan unsur lain dalam suatu reaksi kimia. Misalnya reaksi antara kawat

tembaga yang dicelupkan ke dalam larutan perak nitrat. Karena tembaga lebih

Page 7: kimia sederhana

aktif dari pada perak, maka tembaga menggantikan kedudukan perak

membentuk larutan Tembaga(II) nitrat.

Reaksi Penggantian Rangkap, dapat terjadi pada penggantian ion antar atom atau

senyawa misalnya pada proses reaksi antara asam klorida (HCl) dengan natrium

hidrosida (NaOH) akan menghasilkan garam dapur (NaCl) dan air (H2O).

e) Reaksi Metatesis

Reaksi Pengendapan, suatu proses reaksi yang membentuk endapan.

Reaksi Netralisasi, merupakan reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan

garam dan air.

Reaksi pembentukan gas, reaksi kimia yang pada produknya dihasilkan gas.

2.5. Pewarnaan Cangkang Telur

Pewarna makanan merupakan benda bewarna yang memiliki afinitas kimia terhadap

makanan yang diwarnainya. Bahan pewarna umumnya berbentuk cair dan bubuk yang larut di

dalam air. Untuk mewarna sebuah benda, molekul-molekul pewarna harus menempel pada

permukaan benda. Penempelan ini dipengaruhi oleh perbedaan muatan antar molekul.

Pewarna tertarik pada kulit telur karena ada perbedaan muatan listrik antara molekul pewarna

dan muatan listrik molekul di luar kulit telur. Cuka (asam asetat) dan air bereaksi dengan

lapisan molekul protein yang menutupi permukaan kulit telur sehingga permukaan mejadi

bermuatan positif dan menarik molekul-molekul pewarna yang bermuatan negatif. Beberapa

molekul masuk dalam sela-sela kulit.

2.6. Peristiwa Osmosis

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang

lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh

pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.

Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan

meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan

konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah

mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan

konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan

Page 8: kimia sederhana

sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan

pada sifat zat terlarut itu sendiri.

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan

Kegiatan I : Reaksi Antara Cangkang Telur dan Asam Cuka

Alat Bahan

Gelas Kimia 250 mL Telur itik rebus

Pengaduk Asam cuka 20%

Kegiatan II : Pewarnaan pada Cangkang Telur

Alat Bahan

2 buah Gelas Kimia 250 mL 2 butir telur itik rebus

1 buah Gelas Kimia 500 mL Pewarna makanan (warna ungu)

Pengaduk Air

Page 9: kimia sederhana

Sendok Teh Asam cuka

Gelas ukur

3.2. Langkah Kerja

Kegiatan I : Reaksi Antara Cangkang Telur dan Asam Cuka

1) Memasukkan satu butir telur itik yang telah direbus selama + 15 menit ke dalam gelas

kimia berukuran 250mL.

2) Menuangkan larutan asam cuka 20% ke dalam gelas kimia hingga telur terendam

sempurna.

3) Mengamati reaksi yang terjadi pada cangkang telur dan asam cuka hingga cangkang

mengalami pengelupasan

Kegiatan II : Pewarnaan pada Cangkang Telur

1) Mengisi gelas kimia besar dengan air sebanyak 500mL, lalu menambahkan 1 sendok teh

pewarna makanan (warna ungu) dan mengaduknya hingga rata.

2) Menuangkan larutan berwarna ungu tersebut ke dalam 2 buah gelas kimia ukuran 250mL

sebanyak masing-masing 200mL.

3) Memberi label “Dengan Cuka” dan gelas lainnya dengan label“Tanpa Cuka” pada

masing-masing gelas kimia kecil. Kemudian menuangkan 10 mL cuka menggunakan

genas ukur ke dalam gelas kimia berlabel “Dengan Cuka” dengan menggunakan gelas

ukur.

4) Memasukkan satu butir telur pada masing-masing gelas kemudian menunggu hingga 10

menit.

5) Mengangkat masing-masing telur dengan menggunakan sendok dan meletakkannya di

atas tissue. Membiarkan telur mengering dengan sendirinya tanpa mengeringkannya.

6) Mengamati warna pada masing-masing telur serta tekstur telur.

Page 10: kimia sederhana

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan I, setelah larutan cuka 20% dimasukkan

ke dalam gelas kimia berisi telur hingga tenggelam, muncul gelembung-gelembung gas di

sekitar cangkang telur. Telur mengalami perubahan posisi beberapa kali hingga akhirnya telur

mengapung. Gelembung yang menyelimuti telur seolah mengikis permukaan kulit telur. Pada

menit ke 30 lendir-lendir yang melapisi kulit telur terkelupas. Proses ini merupakan tahapan

reaksi pengelupasan cangkang telur yang dilakukan oleh asam cuka.

Semakin lama waktu perendaman, gelembung gas yang muncul bertambah banyak dan

menutupi hampir seluruh permukaan gelas kimia. Pada permukaan atas dapat dirasakan panas

dari gas yang ditimbulkan. Ini berarti reaksi cuka dan kulit telur menghasilkan

karbondioksida. Setelah semua lendir bersih dari telur, kulit telur mulai lunak dan pada menit

ke 100 kulit telur retak dan mengelupas. Telur yang direndam di dalam larutan cuka 20%

memiliki ukuran yang lebihn besar daripada sebelumnya. Ini terjadi karena adanya tekanan

osmotik yang membuat larutan meresap ke dalam telur dan mengubah ukuran telur.

Pada kegiatan kedua, setelah telur itik direndam ke dalam larutan warna ungu selama

+ 10 menit, warna ungu menempel di permukaan cangkang dengan kepekatan yang berbeda.

Pada telur yang direndam di dalam larutan warna ungu dan 10mL cuka, warna ungu terlihat

gelap dan lebih pekat. Setelah kulit telur dibuka, tekstur telur menjadi lebih lembut dan telur

lebih mudah untuk dibelah. Warna kuning telur lebih cerah dan tekstur kuning telur pun

menjadi lebih lembut. Sedangkan telur yang direndam di larutan warna ungu tanpa cuka,

warna ungu pada telur lebih cerah dan tipis dibandingkan telur yang direndam dengan larutan

warna dan cuka. Teksturnya pun lebih kenyal dan sedikit sulit untuk dibelah. Begitu juga

dengan warna kuning telur yang lebih pucat.

4.2. Pembahasan

Kegiatan I : Reaksi antara Cangkang Telur dan Asam Cuka

1. Zat kimia apa yang terdapat di dalam cangkang telur?

Page 11: kimia sederhana

Jawab : kandungan utama cangkang telur adalah CaCO3, MgCO3, CaSO4 dan bahan

organik.

2. Tulislah rumus kimia zat yang ada di dalam cangkang telur dan rumus kimia asam cuka!

Jawab : kalsium karbonat = CaCO3 ;asam cuka (asam asetat = CH3COOH)

3. Mengapa cangkang telur terkelupas setelah direaksikan dengan cuka?

Jawab : karena asam cuka dapat mengikat kalsium yang terkandung dalam cangkang

telur. Cuka dikategorikan dalam zat asam, berarti cuka memiliki kemampuan untuk

merusak beberapa zat seperti, kalsium yaitu komponen utama penyusun kulit telur. Kulit

telur sebagian besar terbuat dari kalsium karbonat, dengan menggunakan asam maka kulit

ini larut, tidak hanya dengan asam cuka tetapi dengan HCL atau H2SO4 pun ini bisa

terjadi.

4. Mengapa timbul gelembung-gelembung ketika telur direndam dengan larutan cuka?

Jawab : gelembung gas yang muncul ketika reaksi berlangsung merupakan hasil dari

reaksi asam cuka dan cangkang telur. Gelembung itu merupakan gas karbondioksida

karena setelah dirasakan dengan tangan, pada permukaan gelas kimia terasa hangat.

5. Zat apakah yang dihasilkan dari reaksi tersebut?

Jawab : zat yang dihasilkan dari reaksi ini adalah kalsium asetat{(CH3COO)2Ca},

karbondioksida(CO2), serta air(H2O).

6. Tulislah persamaan reaksi antara cangkang telur dan asam cuka menggunakan persamaan

reaksi yang setara!

Jawab : CaCO3(s) + 2 CH3COOH(aq) Ca(CH3COO)2(aq) + CO2(g) + H2O(l)

Kegiatan II: Pewarnaan pada Cangkang Telur

1. Manakah di antara telur tersebut yang memiliki warna yang lebih pekat?

Jawab : warna yang lebih pekat adalah telur yang direndam di larutan warna ungu yang

ditambahkan 10mL asam cuka.

2. Berikan alasan mengapa ada warna telur yang lebih pekat?

Jawab : Dalam percobaan ini, pewarna tertarik pada kulit telur karena ada perbedaan

muatan listrik antara molekul pewarna dan muatan listrik molekul di luar kulit telur. Cuka

(asam asetat) dan air bereaksi dengan lapisan molekul protein yang menutupi permukaan

kulit telur sehingga permukaan mejadi bermuatan positif dan menarik molekul-molekul

Page 12: kimia sederhana

pewarna yang bermuatan negatif. Beberapa molekul masuk dalam sela-sela kulit. Jadi,

telur dalam larutan dengan cuka memiliki warna lebih pekat.

Page 13: kimia sederhana

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan percobaan pada kegiatan I dan II dapat disimpulkan

:

a) Cangkang telur mengandung zat kapur (CaCO3) yang akan menjadi lunak dan

mengapung saat bereaksi dengan asam cuka (CH3COOH)

b) Hasil reaksi cangkang telur dan cuka berupa gelembung gas karbondioksida serta

uap air.

c) Reaksi antara cangkang telur dan asam cuka adalah

CaCO3(s) + 2 CH3COOH(aq) Ca(CH3COO)2(aq) + CO2(g) + H2O(l)

d) Cuka memiliki kemampuan untuk merusak beberapa zat seperti, kalsium yaitu

komponen utama penyusun kulit telur.

e) Cuka diperlukan dalam mewarnai telur, karena cuka dan air bereaksi dengan

lapisan molekul protein yang menutupi permukaan kulit telur sehingga permukaan

mejadi bermuatan positif dan menarik molekul-molekul pewarna yang bermuatan

negatif.

f) Telur yang ditambahkan cuka dalam larutan warnanya berwarna lebih pekat

daripada telur yang larutannya tidak diberi cuka.

g) Telur yang direndam cuka 20% ukurannya lebih besar karena larutan cuka meresap

ke dalam telur

h) Telur yang telah direndam cuka sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

5.2. Saran

Agar reaksi asam cuka dan cangkang telur lebih maksimal dan tidak membutuhkan

waktu yang lama, sebaiknya waktu perebusan tidak lebih dari 15 menit dan telur dimasukkan

ke dalam air rebusan setelah air tersebut mendidih terlebih dahulu. Waktu memasukkan telur

ini berpengaruh pada rata dan tidaknya penyerapan asam asetat. Dalam pemilihan warna

pewarna makanan yang digunakan sebaiknya yang bewarna gelap, sehingga bisa dibedakan

Page 14: kimia sederhana

tingkat kepekatannya setelah direndam ke dalam larutan. Ketelitian dan kesabaran sangat

dibutuhkan dalam kegiatan percobaan ini, agar hasilnya lebih maksimal.

Page 15: kimia sederhana

DAFTAR PUSTAKA

Answers.“Mengapa Cangkang Telur Terkelupas”.16 Maret 2014

http://wiki.answers.com/Q/Mengapa/_cangkang_telur_terkelupas_setelah_direaksikan_deng

an_asam_cuka

Answer,Yahoo.“Zat yang Terkandung dalam Cangkang Telur”.8 Maret 2014

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100613061238AADOiMr

Hanacaraka.“Makalah Ilmiah Biologi-Pengamatan Peristiwa Osmosis”.14 Maret 2014

http://hanacaraka8.wordpress.com/2012/09/05/makalah-ilmiah-biologi-pengamatan-

peristiwa-osmosis/

IPA, MGP, SMP KAB JEPARA.“Pewarnaan dan Keawetan Warna”.8 Maret 2014 http://mgmpipajepara2012.blogspot.com/2012/09/bab-20.html

Kimia, Dan Aku.“Laporan Percobaan”.14 Maret 2014

http://kimiamadrasah.guru-indonesia.net/artikel_detail-47760.html

Out,Stressed.“Reaksi Cangkang Telur dengan Asam Cuka”.16 Maret 2014” http://stressed-out-

now.blogspot.com/2013/06/reaksi-cangkang-telur-dengan-asam-cuka.html

Palingseru.com.“5 Manfaat Kulit Telur yang Tidak Kamu Ketahui”.15 Maret 2014

http://palingseru.com/23817/5-manfaat-kulit-telur-yang-tidak-kamu-ketahui

Sains,Forum.“Zat Kimia yang Terkandung dalam Cangkang Telur”.16 Maret 2014

http://www.forumsains.com/kesehatan/