kimia lingkungan

30
KIMIA LINGKUNGAN KIMIA LINGKUNGAN BAGIAN 5: GEOSPHERE DAN SOIL CHEMISTRY

Upload: myrna

Post on 20-Jan-2016

112 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

KIMIA LINGKUNGAN. BAGIAN 5: GEOSPHERE DAN SOIL CHEMISTRY. Pendahuluan. Geosphere adalah bumi tempat manusia mengambil makanan, mineral dan fuel Geosphere sangat rentan terhadap aktifitas manusia : a. berjuta-jutan ton material diambil dari - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: KIMIA LINGKUNGAN

KIMIA LINGKUNGANKIMIA LINGKUNGAN

BAGIAN 5:GEOSPHERE

DAN SOIL CHEMISTRY

Page 2: KIMIA LINGKUNGAN

Pendahuluan Pendahuluan Geosphere adalah bumi tempat manusia mengambil

makanan, mineral dan fuel Geosphere sangat rentan terhadap aktifitas manusia : a. berjuta-jutan ton material diambil dari perut bumi ( mineral dan batu bara ) b. Pencemaran udara ( hujan asam dan efek rumah kaca) c. Tempat pembuangan bahan buangan berbahaya d. Perubahan tata guna lahan menjadi daerah yang gundul , menyebabkan erosi dan dampak negatif lainnya .

Page 3: KIMIA LINGKUNGAN

Pendahuluan Pendahuluan

Geosphere ( tanah) mampu menetralkan atau menguraikan zat polutan yang masuk melalui proses kimia atau biokimia,

a. proses oksidasi reduksi b. proses hidrolisis d. reaksi asam-basa e. Presifitasi d. Sorpsi (penyerapan ) f. Penguraian secara biokimia

Page 4: KIMIA LINGKUNGAN

DefinisiDefinisi

Kimia lingkungan lebih fokus terhadap lapisan lithosphhere

Lithosphere terdiri dari : a. lapisan kulit terluar ( outer mantle) b. kerak bumi ( earth crust) Kerak bumi terdiri dari batuan ( rock) Batuan tersusun dari mineral-mineral Mineral adalah padatan anorganik yang terjadi

karena proses alamiah yang mempunyai struktur kristal dan komposisi kimia tertentu.

Page 5: KIMIA LINGKUNGAN

Struktur dan sifat mineralStruktur dan sifat mineral

Sifat mineral dalam tanah sangat ditentukan oleh struktur kristal atom pembentuk mineral

dan komposisi kimia atau formula kimia . Struktur kristal mineral adalah bagaimana

atom-atom pembentuk mineral tersebut saling berikatan membentuk suatu struktur tertentu.

Untuk menentukan struktur kistral suatu mineral dapat dilakukan analisis dengan sinar X spectrometri.

Page 6: KIMIA LINGKUNGAN

Mineral Mineral Telah ditemukan lebih dari 2000 jenis mineral Hanya 25 jenis kristal sebagai pembentuk batuan Elemen terbanyak dalam mineral adalah Oksigen 49,5% Silikon 25,7% Aluminum 7,4% Iron 4,7% Calsium 3,6% Natrium 2,8% Kalium 2,6% Magnesium 2,1% Lain-lain 1,6%

Page 7: KIMIA LINGKUNGAN

CLAY ( Tanah liat atau lempung)CLAY ( Tanah liat atau lempung)

Clay adalah jenis mineral silikat yang juga mengandung aluminum

Clay merupakan adalah komponen inorganik yang penting dalam tanah (soil)

Clay mempunyai kemampuan mengikat air Clay mempunyai kemampuan mempertukarakan

kation Clay didefinisikan sebagai microcrystalline

secondary minerals adalah mineral yang mengandung silikat alumino hidrat dengan struktur berlapis

Page 8: KIMIA LINGKUNGAN

Pembagian mineral clayPembagian mineral clay

Clay dibedakan satu dengan lainnya berdasarkan

a. Formula kimianya b. Struktur kristalnya c. sifat fisik dan kimia Clay di bagi dalam 3 ( tiga) kelompok a. Montmorillonite Al2(OH)2Si4O10 b. Illite c. Kaolinite Al2Si2O5(OH)4

Page 9: KIMIA LINGKUNGAN

Clay Clay

Sebagian besar clay mengandung kation Na, K, Mg, Ca dan Fe

Kation-kation tersebut di ikat oleh clay agar tidak terlindikan oleh air hujan , sehingga tetap dalam tanah sebagai nutrien tanaman.

Contoh clay adalah kaollinite yang terbentuk dari penguraian batuan kalium feldspar

2 K Al Si3O8 + 3 H + 9 H2O------- Al2Si2O5(OH)4 + 2K + 4 H4SiO4

Page 10: KIMIA LINGKUNGAN

Struktur kristal KaolliniteStruktur kristal Kaollinite

Terdiri dari lapis Silikon oksida setiap atom Silikon dikelilingi 3 atom

oksigen ( bentuknya tetrahedral) Terdiri dari lapis aluminum oksida setiap atom aluminum dikelilingi 6 atom

oksigen ( bentuknya oktahedral)

Page 11: KIMIA LINGKUNGAN

Soil (tanah) Soil (tanah)

Soil adalah campuran dari - mineral-mineral - material organik - air (water) yang berguna untuk mendukung pertumbuhan tanaman Senyawa organik dalam tanah terdiri dari biomassa

tanaman yang terurai dengan variaso tingkat penguraian Tanah mengandung bakteri, fungi, animal Tanah mengandung udara ( gas) Tanah terdiri dari 5% senyawa organik 95% senyawa inorganik Tanah gemuk (kompos) 95% senyawa organik 5% senyawa inorganik

Page 12: KIMIA LINGKUNGAN

Pembagian lapisan tanahPembagian lapisan tanah

Top soil (Horison A) - Aktifitas biologis maksimum - Banyak mengan dung senyawa organik - kation dan logam dalam top soil dapat terlindikan Subsoil ( Horison B) Bagian yang menerima lindi organik, kation dan

logam dari top soil Batuan ( Horison C) Bedrock

Page 13: KIMIA LINGKUNGAN

Kategori ukuran partikel tanahKategori ukuran partikel tanahberdasarkan United Classification berdasarkan United Classification SystemSystem

Ukuran partikel tanah dibagi dalam 4 kategori

a. Gravel ( 2 – 60 mm) b. Sand ( 0.06 – 2 mm) c. Silt ( 0.06 – 0.006 mm) d. Clays ( < 0.002 mm)

Page 14: KIMIA LINGKUNGAN

Air dalam tanahAir dalam tanah

Air adalah bagian dari sistem 3 fasa dalam tanah yaitu sistem fasa solid-liquid-gas dalam tanah .

Air merupakan media transport nutrien dari tanah menuju akar tanaman sampai ke daun , kemudian menguap ke atmosfer ( transpirasi).

Keberadaan nutrien dalam air tergantung kepada gradien konsentrasi dan gradien potensial listrik

Air mengisi porositas dari tanah, dan partikel tanah mengikat molekul dengan kuat.

Untuk tanah yang kaya senyawa organik, mungkin akan mengikat air lebih keras dari tanah biasa.

Page 15: KIMIA LINGKUNGAN

Air dalam tanahAir dalam tanah

Air terikat kuat pada permukaan patikel clay dalam tanah , karena ratio luas permukaan terhadap volume partikel clay yang tinggi.

Pengaruh air dalam tanah adalah penurunan nilai pE oleh zat organik yang terurai oleh mikro organisme , maka kondisi redoks dalam tanah menjadi lebih reduksi .

Penurunan pE menyebabkan Fe dan Mn tereduksi menjadi Fe(II) dan Mn(II) yang mudah larut dan akan termobilisasi.

Fe (II) dan Mn(II) pada konsentrasi tinggi merupakan toksik untuk tanaman.

Page 16: KIMIA LINGKUNGAN

Udara dalam tanah Udara dalam tanah

35% dari volume pore tanah adalah udara Udara normal mengandung 21% O2 dan 0,03% CO2 Komposisi udara di dalam tanah berbeda dengan

udara normal , karena adanya penguraian zat organik oleh mikroorganisme menghasilkan gas CO2, maka kadar O2 dalam tanah hanya 15% dan CO2 meningkat menjadi beberapa persen .

Peningkatan CO2 menyebabkan pH akan lebih rendah.

Page 17: KIMIA LINGKUNGAN

Senyawa inorganik dalam tanahSenyawa inorganik dalam tanah

Pelapukan batuan dan mineral menghasilkan senyawa inorganik dalam tanah yang berupa koloidal inorganik

Koloidal inorganik sebagai tempat penyimpan air dan nutrien yang dibutuhkan tanaman.

Koloidal inorganik dapat mengadsorpsi senyawa beracun ( detoksifikasi)

Kemampuan akar tanman mengambil nutrien menyangkut interaksi komplek antara fasa air dan fasa inoragnik yaitu :

fasa antar muka mineral-air fasa antar muka air – akar tanaman.

Page 18: KIMIA LINGKUNGAN

Mineral dalam tanah.Mineral dalam tanah.

Mineral yang umum terdapat dalam tanah adalah: a. Quart ( SiO2) b. Orthoclase ( KALSi3O8) c. Albite ( NaAlSi3O8) d. Epidote ( 4CaO. 3(AlFe)2O3.6SiO2.H2O) e. Geothite ( FeO(OH) f. magnetite (Fe3O4) g. CaCO3 dan MgCO3 h. MnO2 dan TiO2

Page 19: KIMIA LINGKUNGAN

Zat organik dalam tanahZat organik dalam tanah

Zat organik dalam tanah kira-kira 5% Zat organik sebagi sumber makanan

mikroorganisme Zat organik memberikan kontribusi terhadap

pelapukan mineral contohnya: ion oxalat hasil penguraian zat organik oleh jamur

dapat melarutkan mineral dalam tanah seperti besi dan Aluminum.

Beberapa jamur dapat menguraikan zat organik membentuk asam sitrat , sebagai senyawa pengkompleks yang dapat bereaksi dengan mineral silikat dan melepaskan kalium dari tanah

Page 20: KIMIA LINGKUNGAN

Major Classes of organic Major Classes of organic compounds in soil compounds in soil

Humus , berasal dari penguraian tanaman banyak mengandung C, H dan O Fats,resin dan waxes Saccharide N-organik P-organik PAH ( polisiklik Aromatik Hydrocarbon) Senyawa terpen

Page 21: KIMIA LINGKUNGAN

Soil Humus Soil Humus Humus adalah hasil penguraian tumbuhan oleh

mikrorganisme Humus diklasifikasikan berdasarkan kelarutannya

dalam basa a. Material yang tidak terekstrasi dalam basa disebut humin b. Material yang terektrasi oleh basa , dan mengendap jika diasamkan disebut humic acid c. Material yang terekstrasi oleh basa , tetapi tidak

mengendap jika diasamkan disebut fulvic acid Humus mempunyai berat molekul tinggi , sebagai

polielektrolit , mampu mengikat logam dalam tanah , sebagai buffer dalam tanah

Kemampuan mengikat molekul air bertamabh dengan bertambahnya konsentrasi humus.

Page 22: KIMIA LINGKUNGAN

GeochemistryGeochemistry

Geochemistry adalah berhubungan dengan spesi kimia , reaksi dan proses yang terjadi di dalam lithosphere akibat berinteraksi dengan atmosphere dan hydrosphere

Salah satu dampak dari interaksi tersebut adalah pelapukan ( weathering )

Pelapukan dibedakan atas : a. Pelapukan akibat proses fisik ( temperatur, kelembaban) b. Pelapukan akibat proses kimia

Page 23: KIMIA LINGKUNGAN

Pelapukan proses kimiaPelapukan proses kimia

Pelapukan proses kimia menyangkut kesetimbangan batuan – air – mineral

Mekanisme reaksi kimia yang terlibat dalam pelapukan adalah : presifitasi, reaksi asam-basa, reaksi kompleks, reaksi hidrolisis dan redoks.

Pelapukan semakin cepat dengan adanya air. a. Air secara aktif sebagai pelapukan mineral b. Air pembawa spesi kimia ke batuan c. Air mengandung CO2,O2, senyawa asam

organik (humic acid) dan asam mineral ( H2SO4 dll)

Page 24: KIMIA LINGKUNGAN

Reaksi pelapukan batuan Reaksi pelapukan batuan

Reaksi hidrasi /dehidrasi Dissolution /pelarutan Oksidasi Pelarutan dengan hidrolisis Hidrolisis asam Reaksi komplek

Page 25: KIMIA LINGKUNGAN

The Soil SolutionThe Soil Solution

The Soil Solution adalah bagian dari tanah yang berupa larutan/ cairan yang banyak menganddung materi terlarut hasil dari reaksi kimia atau biokimia dan pertukaran dari atmosfer dan hidrosphere

Sebagai media transportasi spesi kimia dari dan ke batuan

Sebagai media transportasi nutrien untuk tanaman Mineral yang umum terdapat dalam the soil solution

adalah : kation H+, Ca, Mg, K, Na , Fe , Mn, Al. Anion HCO3, CO3, SO4, Cl, F

Page 26: KIMIA LINGKUNGAN

Reaksi asam-basa dan Reaksi asam-basa dan ionexchange dalam tanahionexchange dalam tanah Tanah mempunyai kemampuan mempertukarkan kation . Banyaknya kation yang dapat dipertukarkan oleh sejumlah

berat tanah adalah CEC CEC = Cation Exchangeable Capacity meq kation/ 100 gram tanah ( kering) . Reaksi pertukaran kation di dalam tanah disebabkan oleh a. Muatan negatif yang terdapat pada mineral tanah b. Senyawa organik ( humic acid) mengandung gugus karboksilat dan gugus lainnya yang bermuatan negatif. Tanah compos mempunyai CEC = 300-400 meq/100g Tanah biasa mempunyai CEC = 10 -30 meq/100 g

Page 27: KIMIA LINGKUNGAN

Pembentukan asam dalam tanah Pembentukan asam dalam tanah

Oksidasi pyrite di alam tanah akan menghasilkan asam sulfat

FeS + 7/2 O2 + H2O -- Fe + 2H + 2 SO4

Fenomena pembentukan asam sulfat ini banyak terjadi di dalam pertambangan yang dikenal dengan air asam tambang

pH air asam tambang pH < 3.

Page 28: KIMIA LINGKUNGAN

Pengaturan keasaman tanah Pengaturan keasaman tanah

Tanaman memerlukan pH tanah yang netral, untuk tanah yang asam dapat dinetralkan dengan penambahan CaCO3 atau kapur .

Untuk daerah yang curah hujannya rendah, tanah akan semakin basa, untuk menurukan pH tanahnya dapat ditambahkan Ferro sulfat atau sulfur yang akan teroksidasi membentuk sulfat.

Page 29: KIMIA LINGKUNGAN

Zat pencemar dalam tanah Zat pencemar dalam tanah

Tanah banyak menerima zat pencemar a. SO2 dan NOx di atmosfer -- hujan asam b. CO dikonversi menjadi CO2 c. Pb-Partikulat jatuh ke permukaan tanah d. Leachate dari TPA f. Pemberian pestisida untuk pertanian g. dari sektor industri dll Akibat pencemaran tanah akan menyebakan

pencemaran air tanah .

Page 30: KIMIA LINGKUNGAN

Degradasi pestisida dalam tanahDegradasi pestisida dalam tanah

Degradasi secara kimia Degradasi secara fotokimia Degradasi secara biokimia