kimia lingkungan

10
PERCOBAAN 1 PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SECARA FISIK 1. PENETAPAN pH AIR A.Dasar teori pH atau derajat keasaman menunjukkan kadar asam atau basa dalam suatu larutan, melalui konsentrasi atau aktivasi ion H + . pH dapat diukur pada skala 1 sampai 14, dimana perubahannya dapat terjadi secara alami tergantung kondisi lingkungannya. Cara membedakan asam dan basa yang sering dilakukan adalah dengan menggunakan zat –zat yang disebut indikator.Zat-zat indikator yang dicelupkan atau dicampur ke dalam asam akan menimbulkan warna yang berbeda dengan jika indikator itu dicelupkan ke dalam basa. Indikator yang umum dipakai untuk membedakan asam dengan basa adalah: 1) Kertas Lakmus Jika kertas lakmas disentuhkan (dicelupkan) ke dalam larutan asam, warnanya akan merah (asam dapat memerahkan kertas lakmus).Jika kertas lakmus disentuhkan (dicelupkan) ke dalam larutan basa,warnanya akan biru(basa dapat membirukan kertas lakmus). 2) Cairan Fenolftalein Jika fenolftalein diteteskan ke dalam larutan asam,warnanya akan jernih(tidak berwarna). Jika fenolftalein diteteskan ke dalam larutan basa, warnanya akan merah.Keasaman suatu perairan dinyatakan dalam skala pH.Skala pH mempunyai rentangan 0 – 14.Air suling murni mempunyai pH=7 dan disebut netral.suatu perairan dikatakan semakin asam bila skala pH- nya bergerak turun dari harga pH=7 sampai harga pH=0. Begitu sebaliknya perairan dikatakan semakin alkalis(Basa)bila harga pH-nya bergerak naik dari harga pH=7 sampai pH 14.Harga pH air sungai sangat dipengaruhi oleh kondisi

Upload: fitria-nurinnihayati

Post on 30-Nov-2015

57 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

modul praktikum kimia lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: kimia lingkungan

PERCOBAAN 1PEMERIKSAAN KUALITAS AIR

SECARA FISIK

1. PENETAPAN pH AIRA.Dasar teori pH atau derajat keasaman menunjukkan kadar asam atau basa dalam suatu larutan, melalui konsentrasi atau aktivasi ion H+. pH dapat diukur pada skala 1 sampai 14, dimana perubahannya dapat terjadi secara alami tergantung kondisi lingkungannya. Cara membedakan asam dan basa yang sering dilakukan adalah dengan menggunakan zat –zat yang disebut indikator.Zat-zat indikator yang dicelupkan atau dicampur ke dalam asam akan menimbulkan warna yang berbeda dengan jika indikator itu dicelupkan ke dalam basa. Indikator yang umum dipakai untuk membedakan asam dengan basa adalah:1) Kertas Lakmus

Jika kertas lakmas disentuhkan (dicelupkan) ke dalam larutan asam, warnanya akan merah (asam dapat memerahkan kertas lakmus).Jika kertas lakmus disentuhkan (dicelupkan) ke dalam larutan basa,warnanya akan biru(basa dapat membirukan kertas lakmus).

2) Cairan FenolftaleinJika fenolftalein diteteskan ke dalam larutan asam,warnanya akan jernih(tidak berwarna). Jika fenolftalein diteteskan ke dalam larutan basa, warnanya akan merah.Keasaman suatu perairan dinyatakan dalam skala pH.Skala pH mempunyai rentangan 0 – 14.Air suling murni mempunyai pH=7 dan disebut netral.suatu perairan dikatakan semakin asam bila skala pH-nya bergerak turun dari harga pH=7 sampai harga pH=0. Begitu sebaliknya perairan dikatakan semakin alkalis(Basa)bila harga pH-nya bergerak naik dari harga pH=7 sampai pH 14.Harga pH air sungai sangat dipengaruhi oleh kondisi daerah dimana sungai itu mengalir dan juga oleh terlarutnya bahan kimia tertentu yang memasuki perairan tesebut.Dalam percobaan yang akan dilakukan di laboratorium,maka untuk pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan alat pH meter.

B.TujuanMenetapkan harga pH suatu sampel dari air sungai

C. Alat dan Bahan1. Alat yang digunakan:

a. pH Meterb. Beaker Glass

2. Bahan yang dipergunakan:a. Sampel Airb. Buffer pH 4c. Buffer pH 7

D. Langkah-Langkah Kerja

Page 2: kimia lingkungan

1. Sebelum mempergunakan peralatan pH meter,sebaiknya alat tersebut dikalibrasi terlebih dahulu.Adapun cara kalibrasi tersebut adalah ambil larutan buffer 7, celupkan elektroda pH meter, atur hingga angka pH meter menunjukkan pada angka 7.

2. Ambil larutan buffer 4, celupkan elektroda pH meter,atur hingga angka pH meter menunjukkan pada angka 4.

3. Kemudian ambil sampel, lalu ukur pH-nya dengan pH meter dengan cara yang pada langkah nomor 1 dan nomor 2.

4. Baca harga pH-nya yang tertera pada pH meter.5 .Catat hasil pembacaan.

2. PENETAPAN KEKERUHANA.Dasar TeoriKekeruhan air disebabkan oleh partikel-partikel tersuspensi yang mengganggu berlalunya cahaya dalam air.Partikel-Partikel ini dapat berupa senyawa organik maupun anorganik,dan ditemukan sebagai partikel koloid dan keruh, dimana akan mempengaruhi transmisi cahaya yang melaluinya. Oleh karena itu penyerapan cahaya pada ekosistem air ini tidak dapat dipikul rata, melainkan masih harus dibedakan secara ilmiah diantara penyerapannya oleh air itu sendiri, garam-garam terlarut, benda suspensi.Hal ini disebabkan masing-masing bahan tersebut mempunyai tingkat penyerapan sendiri-sendiri terhadap cahaya/sinar.

Dalam penentuan kekeruhan sebaiknya dilakukan pada hari yang sama dengan pengambilan sampel.Bila sampel harus disimpan maka harus dalam ruangan gelap, maksimum sampai 24 jam. Penyimpanan yang terlalu lama dapat menyebabkan perubahan yang sifatnya tetap. Sebelum dilakukan pemeriksaan sampel, sampel harus dikocok terlebih dahulu dengan kuat. Satuan yang dipergunakan untuk menentukan standar kekeruhan sampel air adalah sebagai mg/liter SiO2 sama dengan 1 unit kekeruhan.

B.TujuanMenetapkan kekeruhan sampel air dari sampel air sungai.

C. Alat dan Bahan 1. Alat yang dipergunakan

a. Turbidimeter setb. Beaker glassc. Kuvet

2.Bahan yang dipergunakan a. Sampel Airb. Larutan standar 0 NTUc. Larutan standar 40 NTU

D. Langkah-Langkah Kerja1. Sebelum mempergunakan peralatan turbidimeter, kalibrasi terlebih dahulu dengan

larutan standar. Masukkan larutan standar 0 NTU ke dalam photo sel turbidimeter, tekan

Page 3: kimia lingkungan

tombol test, bila angka pada layar tidak menunjukkan angka 0, maka putar tombol Zero hingga menunjukkan angka 0.

2. Kemudian ambil larutan standar 0 NTU,ganti dengan larutan standar 40 NTU,tekan tombol test, apabila pada layar tidak menunjukkan angka 40 NTU, maka putar tombol CAL hingga menunjukkan angka 40 NTU.

3. Untuk pengukuran sampel, ambil sampel air yang akan diukur,lalu masukkan kedalam kuvet hingga penuh jangan sampai ada gelembung udara.Kemudian tekan tombol Test.

4. Baca harga kekeruhan dan catat hasil pembacaan!

Catatan: A. Selesai kalibrasi jangan lagi memutar tombol ZERO maupun CALB. Pembacaan nilai setiap pengukuran dilakukan dengan hitungan ketukan 10 yang stabil

3. PENETAPAN TOTAL PADATAN

A.Dasar Teori zat merupakan zat padat Di dalam lingkungan perairan terlarut berbagai mineral alami sebagai bahan kimia

anorganik dan berdisosiasi di dalamnya sebagai ion-ion. Karena sifatnya sebagai suatu media fisis, ternyata mampu ikut mengangkut berbagai bahan kimia,hingga tidak mustahil air mengalami suatu kontaminasi. Kita telah melihat bahwa pada perairan terdapat bahan-bahan yang mengambang, dimana bahan-bahan tersebut harus dihilangkan. Penentuan zat padat dalam air mempunyai arti penting untuk perencanaan dan pengawasan proses-proses pengolahan air minum dari bahan baku air sungai atau pengolahan buangan.Zat padat dalam air dapat dapat merupakan zat padat terlarut dan zat tersuspensi.Zat padat organic berasal dari limbah domestic dan limbah industri.Sedangkan zat padat tersuspensi dapat berupa suspensi dan koloid dari limbah tanah liat, dan bahan-bahan organik. Pengertian zat padat total meliputi kedua jenis zat padat tersebut (zat padat pelarut + zat padat tersuspensi) yang dapat berupa bahan bahan organik dan anorganik.

Dalam kegiatan praktikum di laboratorium kita akan menetapkan nilai dalam cawan penguapan total padatan pada sampel air. Prinsip penetapannya adalah bahwa contoh air yang telah dikocok dengan merata, diuapkan dalam cawan penguapan yang telah diketahui beratnya. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 103o–105oC sampai beratnya konstan.Beda berat cawan kosong dengan yang berisi sampel air yang sudah diucapkan dan dikeringkan merupakan berat total padatan antara lain t1)partikel yang besar,partikel yang mengapung dan zat-zat menggumpal yang tidak dapat tercampur dalam air;2) zat cair yang mengapung seperti minyak dan lemak.

B. TujuanMenetapkan total pada padatan sampel air dari sampel air sungai.

Page 4: kimia lingkungan

C. Alat dan Bahan1. Alat yang dipergunakan

a.Ovenb.Beaker Glass c.Neraca analitikd.Desikatore.Lampu spiritusf.Kaki tiga + kasa asbes

2. Bahan yang dipergunakana.Sampel airb.Kertas Sarin

D. Langkah – langkah Kerja1. Aturlah furnance pada suhu 550oC dan masukkan cawan penguapan ke dalamnya selama 1

jam2. Ambil dengan menggunakan tang krusibel, lalu dinginkan dalam desikator,kemudian

ditmbang dan simpan dalam desikator sampai siap untuk digunakan.3. Tuangkan sampel air 50 mL ke dalam cawan penguapan tersebut,dan uapkan sampai habis.4. Keringkan cawan + sampel air yang telah diuapkan dalam oven pada temperatur sekitar

103o – 105oC selama 1 jam.5. Setelah 1 jam ambil cawan tersebut,lalu dinginkan dalam desikator 6. Setelah dingin timbang cawan tersebut.7. Ulangi langkah nomor 4 sampai nomor 6 hingga diperoleh berat konstan.

E. Perhitungan (A –B) x 1000

Total Padatan= mg/l mL contoh sampel

Dimana:A = Berat sampel yang dikeringkan + cawanB = Berat cawan kosong.

LEMBAR PENGAMATAN PERCOBAAN 1

Page 5: kimia lingkungan

NO Lokasi WaktuPengamata

n

Harga(pH)

Kekeruhan(NTU)

Total Padatan

Pertanyaan:

1. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan harga pH pada lingkungan perairan berbeda?2. Bila anda mengukur harga pH pada titk A, apakah pH yangsama bila Anda mengukur pada

titik B yang berjarak 100 meter dari titik A? Jelaskan?3. Jika persyaratan pH air sungai untuk peruntukan tertentu berada pada rentangan harga skala

pH 5 – 9, masih memenuhi syaratkah air sungai tersebut?4. Bila dalam suatu pabrik ada dua bak pembuangan, bak A dan bak B, dimana ketinggian

kedua bak tersebut berbeda. Apakah harga kekeruhan dari kedua bak berbeda? Jelaskan dan sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhinya?

5. Bila anda mengukur kekeruhan pada titik A, apakah harga kekeruhan pada titik A mempunyai harga kekeruhan yang sama bila anda mengukur pada titik B yang berjarak 100 meter dari titik A? Jelaskan?

Page 6: kimia lingkungan

PERCOBAAN 2PENETAPAN KADAR CO2 TERLARUT

A. Dasar Teori

Gas CO2 selalu terdapat dalam sistem perairan seperti sungai,sawah,danau,dan laut.Kadar CO2 yang dianggap penting bagi kehidupan ekosistem air, kelarutannya ternyata tergantung pada suhu air, pH dan banyaknya organism yang hidup di dalam air.Gas CO2 di dalam air bergabung dengan komponen kapur menjadi CaCO3 yang sebagian sebelum mencapai tingkat kejenuhan masih dapat berdisosiasi kembali menjadi ion CO3

2- dan selebihnya akan mengendap sebagai senyawa karbonat. Atas dasar ini kadar gas CO2 terlarut dapat ditetapkan dengan cara titrimetri dengan menggunakan larutan baku NaOH.

B. Tujuan Menetapkan kadar gas CO2 yang terlarut dalam sampel air

C. Alat dan Bahan1. Alat yang dipergunakan

a. Buretb. Statifc. Klem Buretd. Erlenmeyer e. Pipet takarf. Pipet tetesg. Pipet ukur

2. Bahan yang dipergunakana. Sampel Airb. Larutan NaOH 0,001 Nc. Indikator pp

Langkah – langkah Kerja1. Masukkan 100 mL sampel air dalam Erlenmeyer dan segera tetesi dengan indikator

pp.Jika timbul warna merah berarti tidak ada gas CO2.2. Titrasi sampel air di atas dengan larutan NaOH 0,001 N sampai warna tepat menjadi

pink.3. Ulangi langkah – langkah nomor 1 dan nomor 2 minimal 3 kali.4. Catat volume NaOH yang digunakan.

D. Perhitungan:

Page 7: kimia lingkungan

Kadar CO2 (mg/L) = 1000mL x VmL NaOH x N NaOH x 44 VmL sampel air

LEMBAR PENGAMATAN

PERCOBAAN 2PENETAPAN Kadar CO2 TERLARUT

No. Lokasi Renata ml NaOH Kadar CO2 Keterangan1.2.3.4.5.

Pertanyaan:

1. Adakah perbedaan kadar CO2 terlarut antara lokasi satu dengan lokasi lainnya?2. Faktor – factor apa sajakah yang mempengaruhi perbedaan hasil penetapan gas CO2

terlarut di atas? Jelaskan masing – masing secara singkat!3. Apakah banyak sedikitnya tumbuhan air dan mikroorganisme lain dapat

mempengaruhi besar kecilnya kadar CO2 terlarut? Jelaskan!