kimia dasar

10
KIMIA DASAR MATER I 3 September 15 2014 1. Reyhan Zakaria 1431010045 2. Hardiandyah Andi 1431010052 3. Hasan Djadid Assegaff 1431010056 4. Mayya Mahfudhotus S 1431010069 Ir. Nurul Widji Triana, MT.

Upload: ryan

Post on 07-Nov-2015

84 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kimia Dasar

TRANSCRIPT

KIMIA DASAR

MATERI 3September 152014Reyhan Zakaria 1431010045 Hardiandyah Andi 1431010052Hasan Djadid Assegaff 1431010056Mayya Mahfudhotus S 1431010069Ir. Nurul Widji Triana, MT.

KIMIA DASAR

6. KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK MODERNKonfigurasi elektronadalah susunanelektron-elektronpada sebuahatom,molekul, atau struktur fisik lainnya. Konfigurasi elektron sangat erat hubungannya dengan system periodik unsur atau Tabel Periodik. Seperti telah kita ketahui bahwa sifat-sifat unsur sangat tergantung pada jumlah elektron valensinya. Jika jumlah elektron luar yang mengisi orbital dalam subkulit sama dengan bilangan kuantum utama (n), maka atom unsur tersebut pasti terletak pada golongan yang sama. Sedangkan nilai n (bilangan kuantum utama) yang terbesar menunjuk nomor periode unsur tersebut dalam Tabel Periodik unsur.2Mg : 1s22s22p63s2Nilai n terbesar adalah 3, maka Mg menempati periode 3.Untuk menentukan golongan unsur dalam sistem periodic berdasarkan konfigurasi elektron, perlu dilihat pada jenis dan jumlah elektron terluar yang menempati kulit yang sama. Golongan utama (Golongan A), pada golongan ini electron valensi menempati subkulit s atau subkulit s dan p. Golongan transisi (Golongan B), pada golongan ini electron valensi menempati subkulit s dan d. Untuk lantanida dan aktinida, elektron valensi menempati subkulit s dan f. Tapi jumlahnya tidak menentukan golongan, karena lantanida dan aktinida tidak mempunyai golongan.

Pembagian unsur-unsur menurut bloks,p,d, danfTabel : Hubungan antara Elektron Valensi dan Golongan dalam Tabel Periodik

Posisi Unsur-Unsur dalam Tabel PeriodikHubungan konfigurasi elektron dan nomor golongan dalam tabel periodik ditunjukkan oleh jumlah elektron pada kulit valensi. Contohnya, sebagai berikut :4Be : 1s22s2 Golongan IIA, periode 212Mg : 1s22s22p63s2 Golongan IIA. Periode 320Ca : 1s22s22p63s23p64s2 Golongan IIA. Periode 4

Kulit valensi ditunjukkan oleh bilangan kuantum utama paling besar dalam konfigurasi elektron. Pada unsur-unsur tersebut, bilangan kuantum utama paling besar berturut-turut adalah n = 2, n = 3, dan n = 4 dengan jumlah elektron yang menghuni kulit terluar 2 elektron, maka dari itu bergolongan IIA.

IIA

Periode 1Periode 2Periode 3

6.1 ATURAN-ATURAN KONFIGURASI ELEKTRON

A. Asas AufbauMenurut asas AufBau, pada kondisi normal atau pada tingkat dasar, elektron akan menempati orbital yang memiliki energy terendah terlebih dahulu dan diteruskan ke orbital yang memiliki energi lebih tinggi. Untuk memudahkan dalam pengisian electron diberikan tahap-tahap pengisian elektron dengan menggunakan jembatan ingatan sebagai berikut;

Arah anak panah menyatakan urutan pengisian orbital. Dengan demikian urutan pengisian elektron berdasarkan gambar tersebut berurut-urut 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, dan seterusnya. Pengisian elektron harus satu persatu dan setiap orbital hanya boleh diisi oleh maksimal 2 elektron.

B. Larangan PauliPengertian Larangan PauliLarangan Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua elektron dapat memiliki empat bilangan kuantum yang sama. Dalam satu orbital maksimal dua elektron dapat ditemukan dan dua elektron harus memiliki spin yang berlawanan. Itu berarti satu elektron mempunyai spin ke atas (+) dan yang lain akan mempunyai spin ke bawah(-).Tiga bilangan kuantum pertama adalah n=1, l=0, m=0. Hanya dua elektron yang sesuai, yang akan berupa s=- atau s =+.

C. Asas Hund

Frederick Hund, 1927 (dikenal Hund) mengatakan bahwa pengisian elektron pada orbital yang setingkat (energinya sama) dalam satu orbital adalah satu per satu dengan arah spin yang sama sebelum berpasangan. Asas ini dikemukakan berdasarkan penalaran bahwa energi tolak-menolak antara dua elektron akan minimum jika jarak antara elektron berjauhan. Untuk lebih memahaminya, perhatikan gambaran pengisian elektron pada orbital p.Contoh pengisian yang benar:

Contoh pengisian yang salah

Untuk penulisan konfigurasi elektron yang mempunyai jumlah elektron besar dapat dilakukan penyederhanaan. Penyederhanaan dilakukan dengan menuliskan simbol dari unsur gas mulia yang mempunyai nomor atom di bawahnya, diikuti dengan penulisan kekurangan jumlah elektron setelah gas mulia tersebut.

D. Aturan penuh dan setengah penuhKonfigurasi untuk penuh atau setengah penuh itu kecenderungan yang dimiliki oleh subkulit d. Dimana apabila penuh ia harus mengisi subkulit d dengan 10 ,dan setengah penuh harus di isi dengan 5.

Contoh :

= [Ar] 4s2 3d4

karena 3d4 ia membutuhkan satu saja untuk menjadi 5 (setengah penuh) maka berubah

= [Ar] 4s1 3d5

mari kita lihat contoh penuh

= [Ar] 4s2 3d9

3d juga membutuhkan 1 elektron untuk membuatnya menjadi 3d10 (penuh)

maka berubah menjadi:

= [Ar] 4s1 3d10

6.2 HUBUNGAN KONFIGURASI ELEKTRON DAN TABEL PERIODIK (KESIMPULAN)

Para ahli kimia pada abad ke-19 mengamati bahwa terdapat kemiripan sifat yang berulang secara periodik (berkala) di antara unsur-unsur. Kita telah mempelajari usaha pengelompokan unsur berdasarkan kesamaan sifat, mulai dariJohann Wolfgang Dobereiner(1780 1849) pada tahun 1829 dengan kelompok-kelompok triad. Kemudian pada tahun 1865,John Alexander Reina Newlands(1838 1898) mengemukakan pengulangan unsur-unsur secara oktaf, sertaJulius Lothar Meyer(1830 1895) danDmitri Ivanovich Mendeleev (1834 1907) pada tahun 1869 secara terpisah berhasil menyusun unsur-unsur dalam sistem periodik, yang kemudian disempurnakan dan diresmikan oleh IUPAC pada tahun 1933. Unsur-unsur yang jumlah kulitnya sama ditempatkan pada periode (baris) yang sama.Nomor periode = jumlah kulitUnsur-unsur yang hanya mempunyai satu kulit terletak pada periode pertama (baris paling atas). Unsur-unsur yang mempunyai dua kulit terletak pada periode kedua (baris kedua), dan seterusnya.Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan nomor periode suatu unsur dapat diambil dari nomor kulit paling besar. Dengan berkembangnya pengetahuan tentang struktur atom, telah dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat unsur ditentukan oleh konfigurasi elektronnya, terutama oleh elektron valensi. Unsur-unsur yang memilikistruktur elektron terluar (elektron valensi) yang sama ditempatkan pada golongan (kolom) yang sama. Dengan demikian, unsur-unsur yang segolongan memiliki sifat-sifat kimia yang sama. Penentuan nomor golongan tidaklah sesederhana seperti penentuan nomor periode. Distribusi elektron-elektron terluar pada subkulits,p,d, danfsangatlah menentukan sifat-sifat kimia suatu unsur

DAFAR PUSTAKAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Konfigurasi_elektronhttp://materi-kimia-sma.blogspot.com/2013/07/hubungan-konfigurasi-elektron-dan-tabel-periodik.htmlhttp://rinioktavia19942.wordpress.com/kimia-kelas-xi/semester-i/sistem-periodik/hubungan-konfigurasi-elektron-dengan-sistem-periodik/http://rinioktavia19942.wordpress.com/kimia-kelas-xi/semester-i/sistem-periodik/konfigurasi-elektron/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas-2/hubungan-sistem-periodik-dengan-konfigurasi-elektron/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas-2/hubungan-sistem-periodik-dengan-konfigurasi-elektron/http://www.slideshare.net/eftikurnia/efti-kurniawati-a1f011031konfigurasi-elektron-dan-hubungannya-dengan-sistem-periodikhttp://yushiniswah.blogspot.com/2011/04/konfigurasi-elektron-dan-tabel-periodik.htmlKimia Dasar/Zul Alfian Medan: Medan USU Press, 2009