kimia dan elektrokimia pelapisan
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Kimia Dan Elektrokimia Pelapisan
1/14
TUGAS
TEKNIK PELAPISAN
KIMIA DAN ELEKTROKIMIA PELAPISAN
Hal: 102-114
Disusun Oleh :
Nama : AWIS SUKARNI
No.BP : 1101011005
Kelas : 3 Produksi Reguler
Dosen : Syafril, ST.,MP
POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK MESIN
2013
-
8/10/2019 Kimia Dan Elektrokimia Pelapisan
2/14
KIMIA DAN ELEKTROKIMIA PELAPISAN
I. PENDAHULUAN
Elektrokimia adalah Ilmu yang mempelajari hubungan antrara proses atau perubahan
kimia atau arus listrik. Imu ini mempelajari tiga gejala dasar yaitu:
1. Proses-proses kimia yang dihasilkan oleh arus listrik
2. Proses-proses kimia menghsailkan arus listrik
3. Gejala reduksi oksidasi sebagai gejala elektrokimia
Proses elektroplating (Lapisan Lisrik) termaksud kedalam gejala L, yaitu proses-proses
kimia yang dihasilkan oleh arus listrik. Untuk dapat memahami dan menghayati apa yang terjadi
pada proses elektroplanting sangatlah penting memiliki dan menguasai pengetahuan mengenai
prinsip-prinsip dasar elektrokimia.
Tulisan ini akan membahas dasar-dasar elektrokimia, khususnya yang mempunyai
hubungan langsung dengan masalah elektroplating. Dari uraian ini diharapkan akan didapat
gambaran tentand proses elektropalating dan bagaimana dasar-dasar elektrokimia dapatmembantu menjelaskan proses tersebut.
II. KONSEP DASAR
A. Dari molekul hingga elektron.
1. Perubahan fisik : Perubahan sementara dan dapat balik, atau suatu peristiwa dimana
benda /zat berubah keadaan maupun kondisinya.
Contoh : es - air - uap air
panas - dingin
padat - cair
-
8/10/2019 Kimia Dan Elektrokimia Pelapisan
3/14
2. Perubahan kimia : Perubahan pemanen, sifat dan susunan zat berubah. Zat mengalami
perubahan total menjadi zat baru dengan sifat yang betul-betul
berbeda.
contoh : Arang/kayu yang terbakar
3. Atom : Satuan kimia terkecil
4. Molekul : Satuan fisik terkecil
5. Unsur : Molekul dengan atom-atom yang sejenis
6. Senyawa kimia : Terbentuk dari dua atau lebih elemen dengan perbandingan berat yang
pasti.
B. Larutan
1. Larutan : Suatu sistem yang homogen terdiri dari dua zat/lebih. Dihasilkan bila
zat cair, Padt atau gas dilarutkan kedalam suatu zat pelarut.
2. Konsentrasi : Suatu larutan terdiri dari zat pelarut dan zat terlarut. Ada banyak cara
untuk menyatakan konsentrasi dari suatu larutan.
a. Persen berat (%W) : Adalah berat zat terlarut didalam 100 graam larutan.
contoh : 25% (berat) laruta garam.
b. Berat/Volume : Berat dari zat terlarut dalam 1 liter larutan.
contoh : 25 gr/r NaCL.
c. Bagian dari volume : Perbandingan antara volume zat terlarut dengan volume pelarut.
contoh : Larutan HCL 1:3
d. Persen volume : % Volume
jumlah zat terlarut didalam 100 ml larutan.
-
8/10/2019 Kimia Dan Elektrokimia Pelapisan
4/14
contoh : 42% Volume alkohol didalam air.
3. Molarita (M) : Jumlah gram malekul (grl) terlarut dalam 1 liter larutan.
1 grl zat : (BM) gram
contoh : BM HSO = 1 (2) + 32 + 4 (16) = 98
1 grl HSO = 98 gram
4. Normalia (N) : Jumlah gram ekivalen (grek) zat terlarut didalam 1 liter larutan.
1 grek unsur :
1 grek asam :
contoh : 1 grek HSO = = 49
1 grek garam : =
contoh : 1 grek NaCL = ,
= 58,5
5. Hubungan Molaria Dan Normalia
Gram molekul (grl) zat = gram ekivalen (grek) elektron yang terlibat.
contoh : 1 grl HSO = 2 grek.
C. Konsep Asam, Basa dan Garam
1. Asam : - Mempunyai rasa asam
- Korosif
- Mengandung atom hidrogen yang dapat diganti oleh logam
-
8/10/2019 Kimia Dan Elektrokimia Pelapisan
5/14
- Merubah warna indikator
- Asam berdisosiasi menjadi ion hidroten yang bemuatan positifdan
radikal asam yang bermuatan negatif.
-mempunyai harga pH 7
contoh : Asam sulfat - HSO
Asam khlorida - HCL
Asam nitrat - HNO
Asam borat - HBO
Asam khromat - H CrO
2. Basa
- Mempunyai rasa getir (pahit)
- Licin seperti sabun
- Merubah warna indikator
- Bila bereaksi dengan asam akan membentuk garam dan air.
- Mempunyai harga pH 7
- Akan berdisosiasi menjadi ion logam bermuatan positif dan ion
hidroksil yang bemuatan negatif.
contoh : Natrium hidroksida Na OH
Kalium hidroksid KOH
3. Garam
Garam adalah senyawa kimia yang terdiri dari suatu radikal asam dan logam.
Bereaksi pada suasana netral, asam maupun basa.
contoh : Nikel sulfa Ni SO
-
8/10/2019 Kimia Dan Elektrokimia Pelapisan
6/14
Nikel khlorida Ni CL
Kalium perak sianida K [Ag (CN)]
4. PH = - Log H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
asam netral basa
D. HUbungan Kimia dan Listrik
1. Arus listrik = gerakan elektron
2. Atom dapat memberi dan menerima elektron
3. Ion - Atom yang kelebihan atau kekurangan elektron
ion positif = atom yang kekurangan elektron
ion negatif = atom yang kelebihan elektron
(catatan : Elektron bermuatan negatif)
4. contoh perpindahan elektron
Na -------------------------- Na + c ..................................................... (1)
C1 ------------------------- 2 CL ...................................................... (2)le
5. Reaksi reduksi atau oksidasi dapat berlangsung spontan atau dengan bantuan dari luar.
misal : dengan bantuan arus listrik.
III. ELEKTROKIMIA PELAPISAN
A. Elektroplating (lapis listrik) termaksud kedalam proses yang secara umum disrbut proses
elektrolisa. Biasanya elektrolisa dilakukan dalam suatu bejana yang disebut selelektrolisa
yang berisi cairan elektrolit.
-
8/10/2019 Kimia Dan Elektrokimia Pelapisan
7/14
Pada cairan ini tercelup paling tidak 2 elektroda. Masing-masing elektroda dihubungkan
dengan arus listrik, terbagi mejadi kutub positif (+) dan kutub negatif (-) dikenal dengan
anoda (+) dan katoda (-).
Ciri-ciri dari elektroda-elektroda tersebut adalah :
Anoda : - Kutub positif
- Terjadi reaksi oksidasi logam menjadi ion nya.
- Terjadi pelepasan elektron menuju keluar sirkuit.
Katoda : - Kutub negatif
- Terjadi reaksi reduksi
- Menarik menerima elektron dari luar sirkuit
Selama proses lapis listrik berlangsung terjadi reaksi kimia pada daerah elektroda/elekrtolit
baik reaksi reduksi maupun oksidasi. Karena pada proses lapis listrik reaksi diharapkan
bejalan terus menerus menuju arah tertentu secara tetap, maka hal yang paling penting
dalam proses ini adalah mengopersikan proses ini dengan arus searah.
Tergantung pada reaksinya, proses lapis listrik dapat terjadi di katoda (labih umum) atau
kadang juga terjadi di anoda.
B. Pelapis Katodik
Pelapisan katodik adalah pelapisan di katoda.
Reaksi yang terjadi :
M + nen------------------------------- M............................................ (3)
Pada dasarnya pelpisan katodik ini dapat digolongkan kedalan 2 jenis pelapisan, tergantung
dari mana ion M diperoleh.
1. Dengan menggunakan anoda yang terlarut
- Elektrolit
-
8/10/2019 Kimia Dan Elektrokimia Pelapisan
8/14
Larutan elektrolit berdisosiasi menjadi ion-ion positif dan negatif. Karena ada medan
listrik diantara 2 elektroda (anoda dan katoda) ion-ion positif dan bergerak menuju
elektroda negatif (katoda) dan ion-ion negatif menuju anoda.
- Katoda
Pada aaktoda akanterjadi reaki reduksi seperti reaksi (3). Dengan memilih rapat arus
yang tepat, endapan logam akan terbentuk secara uniform selama ion-ion logam tersebut
mencapai katoda dan jumlah elektron yang dibutuhkan mencukupi untuk terjadinya
reaksi reduksi (reaksi 3) tersebut.
- Anoda
Loga pelapis dijadikan anoda, larut berasarkan reaksi :
M -------------------------- M + ne ................................. (4)
Logam dari anoda larut kedalam elektrolit dan membentuk ion-ion positif. Sedangkan
elektron-elektron akan bergerak menuju katoda melalui sirkuit luar. Ion positif yang
terbentuk masuk kedalam elektrolit dan berada dalam keseimbangan dengan ion-ion
negatif yang bergerak menuju anoda.
contoh : Pelapisan Tembaga, Nikel, seng dan sebagainya.
2. Dengan menggunakan anoda yang tidak larut (inert)
Anoda tidak ikut bereaksi (inert). Untuk mengimbangkebutuhan elektron pada
reaksi (3), akan terjadi reaksi oksidasi darin komponen yang tersedia didalam elektrolit
dengan reaksi sebagai berikut :
OH ------------------------------- H + O + 2 e ....................................... (5)
atau:
HO ------------------------------- 2 H + O + 2 e ....................................... (6)
Sehigga pada anoda akan terjadi liberasi gas oksigen.
Ion M diambil dari elektrolit.
-
8/10/2019 Kimia Dan Elektrokimia Pelapisan
9/14
Contoh : Pelapisan khrom.
C. Pelapisan Anodik
pelapisa anodk dikenal untuk suatu proses yang disebut anodisasi yaitu suatu proses
elektrolisa untuk mengoksidasi benda kerja . Untuk melakukan poses ini benda kerja di
jadikan anoda;ole karena itu prosesnya disebut anodisasi.
D. Hukum Ohm
Prinsip dan hukum yang mengatur kecepan harus listrik pada proses lapisan listrik
mirib dengan faktor-faktor yang mengendalikan aliran air, dimana kecepatan alir tergantung
kepada tekanan dan tahanan atau dapat dirumuskan sebagai:
Arus = ...... .. ... .. .. .... .. ... .... .. ... .... ... ... .. .... .. (7)
Persamaan yang nmenujukan kecepatan alin arus listrik sama dengan persamaan (7), dan
dikenal dengan nama hukum Ohm.
Arus = : I (Ampere) = ( )
( )..................(8)
Biasanya ahli lapis listrik tidak langsung memperhatikan tahanan, karena faktortersebut tidak bisa langsung diamati. Namun demikian tegangan (Voltage) dapat diubah-
ubah dengan memutar tombol yang ada pada rectifier. Dengan menaikan tegangan, arus
mengalir juga akan bertambah, ini terbaca pada ampermeter yang terpasang. Pada umumnya
proses lapisan listrik membutuhkan tegangan sekitar 6 - 12 Volt dan rapat arus yaitu jumlah
arus persatuan luas permukaan yang akan dilapisi sangat bervariasi tergantung dari
prosesnya.
E. Hukum Faraday
Michael Faraday menemukan hubungan antara produk suatu endapan/deposit dari
ion logam dengan jumah arus yang dipakai untuk mendapatkannya.
Hubungan ini diungkapkan dalam huku Faraday sebagai berikut:
-
8/10/2019 Kimia Dan Elektrokimia Pelapisan
10/14
1. Jumlah bahan yang terkomposisi pada saat berlangsungnya proses elektrolisa berbanding
lurus dengan kuat arus (amper) dan waktu pengaliran arus (detik) dalam suatu larutan
elektrolit.
2. Jumlah arus yang sama akan membebaskan jumlah ekivalen yang sama dari berbagaiunsur.
Pernyataan diatas telah dirumuskan sebagai berikut:
W =
Dimana : W = berat yang diendapkan (gram)
I = arus yang dibuthkan (ampere)
t = waktu (detik)
A= berat atom
Z = valensi
F = bilangan Faraday = 96.500 Coulumb.
Dari rumus di atas, ketebalan endapan/deposit diperoleh dengan perhitungan sebagai
berikut :
density = = ( )
atau
volume= =
Dengan mengukur langsung permukaan benda kerja (katoda) dengan asumsi bahwa
endapan serba sama, ketebalan dapa ditentukan adalah sebagai berikut:
-
8/10/2019 Kimia Dan Elektrokimia Pelapisan
11/14
ketebalan (cm) = = =
F. Efesiensi Arus
Dalam proses lapis listrik, jumlah perubahan kimia yang terjadi akan sebanding
dengan jumlah listrik yang mengalir. Namun demikian seringkali dari sekian banyak
perubahan kimi yang terjadi hanya satu yang diperlukan, yaitu jumlah endapan logam pada
permukaan katoda sehingga arus yang digunakan untuk perubahan kimian yang lain, misal
evolusi gas, dianggap sebagai pemborosan (pengurangan efisiensi).
dengan demikian efisiensi arus dapat dirumuskan sebagai beriku
CE = 100 Act/Theo
dimana: CE = Efisiensi arus (current eficiency)
Act = Berat logam yang mengendap
Theo = Berat logam yang mengendap bila dihitung dengan hukum Faraday.
G. Rapat Arus
Arus total yang mengalir melalui sel (sistem) menghasilkan perhitungan besar logam
yang diendapkan secara keseluruhan. Didalm proses lapis listrik yang lebih penting bukan
berat total dari berat logam yang diendapkan tetapi ketebalan rata-rata dan distribusi
endapan pada permukaan katoda. Ketebalan rata-rata akan tergantung kepada berat total
logam yang diendapkan dan luas permukaan pada endapan tersebut menyebar. Di dalam
proses lapis listrik penting sekali artinya suatu variabel yang di kenal dengan nama rapat
arus.
Rapat arus dapat didefinisikan sebagai jumlah arus pada suatu luas permukaan
tertentu, dan biasa dinyatakan sebagai Amper/m2, atau Amper/Sq.ft.
H. Distribusi Arus
-
8/10/2019 Kimia Dan Elektrokimia Pelapisan
12/14
Dalam proses lapis listrik distribusi arus ikut menentukan baik buruknya hasil
pelapisan. Pada kenyataannya distribusi arus tidaklah sama dengan arus dibagi luas
permukaan. Umumnya arus akan cendrung terkosentrasikan pada ujung-ujung/tepi benda
kerja (katoda). Distribusi arus dapat diusahakan mendekati rata, antara lain dengan cara
mengatur jarak/letak katoda dan anoda.
I. Polarisasi
Jika suatu elektroda logam dicelupkan kedalam larutan yang mengandung ion dari
logam yang sama tapi ada arus listrik yang mengalir, akan terjadi kesetimbangan antara
kecendrungan logam yang larut menjadi ion dan ion logam yang mengendap menjadi logam.
Reaksinya dapat dilukiskan sebagai berikut :
M ------- M + e
M + e ------- M
Potensial resultan antara logam dan larutan dikenal dengan nama potensial elektroda,
jika kejadian diatas dilakukan pada temperatur 25 c, maka potensialnya disebut potensi
standar (E). Dari reaksi oksidasi dan reduksi akan diperoleh suatu potensial reduksi yang
dikenal dengan persamaan Nernst.
E = E + Ina
Bila: a = I, Ina = 0 maka : E = E
Bila dua elektroda dihubungkan dengan sunter arus dari luar, potensial akan bergera
/ berubah dari keadaan kesetimbangannya. Peristiwa tersebut dilakukan sebagai
terpolarisasi (polarisation, over potensial, over-voltage) : Andaikan potensial setelah
terpolarisasi adalah Ep, maka Ep akan merupakan jumlah dari beberapa harga overpotensial
yang terjadi.
overpotensial/polarisasi yang penting anatara lain :
Conc = polaritas konsentrasi
act = polaritas aksivasi dan
-
8/10/2019 Kimia Dan Elektrokimia Pelapisan
13/14
Ohm = polaritas resistansi
IV. PROSES PENGENDAPAN SECARA LAPIS LISTRIK
Sebelum mempelajari secara teperinci proses lapis listrik dari masing-masing logam, ada
baiknya kalau dibahas dahulu faktor-faktor umum ada pada setiap proses lapis listrik.
pertumbuhan endapan
Rumus umum suatu proses pengendapan logam adalah:
M + ne ----------- M
menunjuka reaksi sitoichimetry, dan tidak memberi gambaran langkah-langkah yang terjadi
anatara awal dan akhir proses. logam tidak mengendap (deposit) seperti lembaran yang
berkesinambungan dari satu bagian katoda ke bagian yang lain, melainkan ion-ion logam
membawa serta Ligan (molekul air ion-ion kompleks), pada daerah yang disenangi, ia akan
menempel dan melepaskan air atau ligan dan membentuk ikatan dengan permukaan katoda.
sementara itu muatannya akan dinetralkan secara parsiil.
Adion-adion tersebut berdifusi diseluruh permukaan dan akan menyatu dengan kisi logam,kadang-kadang ada beberapa ketidak teraturan sehingga terbentuk ("kinks, edges").
Pertumbuhan lapisan mono atom akan berjalan terus sampai ketebalan endapan tertentu
terbentuk.
ADHESI
Pada proses lapis listrik sangat diharapkan bahwa logam, akan melekat erat pada logam
dasarnya (memiliki daya adhesi yang kuat). Hal ini pasti terjadi bila prosedur proses dijalankan
dengan betul. Lapisan pertama dari atom yang mengendap akan melekat pada logam dasarnya,
kekuatan daya lekatnya mendekati harga tegengan tarik dari logam dasarnya.
-
8/10/2019 Kimia Dan Elektrokimia Pelapisan
14/14