kimia
DESCRIPTION
ggTRANSCRIPT
![Page 1: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/1.jpg)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN
HIDROKARBON DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TYPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)
DI SMA NEGERI 10 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2006/2007
SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1
untuk mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
FIKI ROSYADA
4301403011
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2 0 0 7
![Page 2: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/2.jpg)
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini dinyatakan telah siap untuk diujikan di Sidang Panitia Ujian Skripsi
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Semarang.
Pembimbing I
Ir. Winarni, M.Si NIP.
Semarang, Agustus 2007
Pembimbing II
Dra. Titi Wahyukaeni, M.Pd NIP.
ii
![Page 3: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/3.jpg)
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipertahankan di Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : SENIN
Tanggal : 20 Agustus 2007
Panitia Ujian
Ketua,
Drs. Kasmadi Imam S, MS NIP.131781011
Sekretaris
Drs. Sigit Priatmoko, M. Si NIP.131965839
Penguji I
Dra. Woro Sumarni, M.Si NIP.
Penguji II
Ir. Winarni, M.Si NIP.130529508
Penguji III
Dra. Titi Wahyukaeni, M.Pd NIP.130345755
iii
![Page 4: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/4.jpg)
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam Skripsi ini benar hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam Skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan Kode Etik Ilmiah.
Semarang, Agustus 2007
Yang menyatakan
Fiki Rosyada NIM. 4301403011
iv
![Page 5: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/5.jpg)
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
• Allah tidak membebani seseorang melakukan sesuai dengan kesanggupannya
(Q.S. Al-Baqarah : 286)
• Kepuasan akan keberhasilan sangat kita rasakan ketika bisa menerima apa yang
telah kita raih dengan rasa ikhlas di hati, karena apa yang kita dapatkan hari ini
adalah yang terbaik bagi kita dari ilahi.
• Sesungguhnya sehabis kesulitan ada kemudahan (Al-Insyiroh : 6)
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1) Ibu Bapak tercinta, yang doa dan dukungannya
tiada henti-hentinya mereka berikan untukku,
tiada kata tercipta untuk ucapkan terima kasih.
2) Ketiga adikku (Umam, Uun, Yusrul) kalian adalah
sumber motivasi dan kebahagianku
3) Aa’ Juned, thank’s a lot for your sacrifice, without
you it’s impossible
4) My best friend in @b-3 (Pipik and Ruby), aku
belajar banyak dari kalian
5) Teman-teman P. Kimia ’03 : Ery, Ulin, Nia,
Gank-6, dll yang tidak bisa aku sebutin satu-satu,
terima kasih atas kebersamaan Qt.
6) Teman-teman FK-Kost, terima kasih telah
menjadikan aku bagian dari kalian.
v
![Page 6: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/6.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas limpahan
rahmat, taufiq, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Kimia Pokok
Bahasan Hidrokarbon dengan Pembelajaran Kooperatif Type TAI (Team Assisted
Individualization) di SMA Negeri 10 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007.
Penulis sadar bahwa Skripsi ini dapat selesai berkat bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin
untuk melakukan penelitian.
3. Ketua Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
4. Ir. Winarni, M.Si selaku Pembimbing I dan Dra. Titi Wahyukaeni, M.Pd
selaku Pembimbing II yang dengan sabar dan bijaksana memberikan
bimbingan dan pengarahan serta dorongan dari awal hingga akhir penulisan
Skripsi ini.
5. Kepala SMA N 10 Semarang yang telah memberikan ijin penelitian di SMA N
10 Semarang.
6. Dra. Wahyu Isnaeni selaku Guru Bidang Studi Kimia Kelas X IPA SMA
Negeri 10 Semarang yang telah membantu pelaksanaan penelitian.
vi
![Page 7: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/7.jpg)
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan bagi
penyusunan Skripsi ini.
Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan perkembangan
dunia pendidikan di Indonesia.
Semarang, Agustus 2007
Penulis
vii
![Page 8: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/8.jpg)
SARI
Rosyada, Fiki. 2007. Peningkatan Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Hidrokarbon dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) di SMA Negeri 10 Semarang. Skripsi. Jurusan Kimia. FMIPA. UNNES. Pembimbing I : Ir. Winarni, M.Si. Pembimbing II : Dra. Titi Wahyukaeni, M.Pd
Kata Kunci : Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif TAI
Berdasarkan hasil observasi dan angket tentang kondisi awal siswa di SMA N 10 Semarang didapatkan bahwa hasil belajar Kimia siswa kelas X-3 SMA N 10 Semarang masih rendah, yaitu nilai rata-rata untuk materi larutan elektrolit adalah 59,5 dengan ketuntasan klasikal 27,3%. Proses pembelajaran yang monoton karena didominasi dengan metode ceramah menyebabkan pembelajaran cenderung hanya berlangsung dari arah (pihak guru). Penggunaan metode ceramah menyebabkan siswa merasa bosan selama kegiatan belajar mengajar karena hanya pasif sebagai pendengar saja dan tidak dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, yang pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar. Pemecahan masalah yang diterapkan adalah memperbaiki proses pembelajaran yang masih bersifat konvensional menjadi pembelajaran yang bisa membangun minat, interaksi dan keaktifan serta dapat meningkatkan hasil belajar melalui pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan pembelajaran TAI. Penelitian ini diharapkan memberi manfaat : (1) bagi siswa, meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas X SMA N 10 Semarang (2) bagi guru, sebagai motivasi untuk meningkatkan ketrampilan memilih strategi pembelajaran yang bervariasi dan dapat memperbaiki sistem pembelajaran serta adanya inovasi model pembelajaran TAI (3) bagi sekolah sebagai masukan perlunya penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMA tersebut.
Penelitian ini merupakan tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-3 SMA N 10 Semarang TA 2006/2007. Fokus yang diteliti adalah hasil belajar siswa. Data hasil belajar kognitif diperoleh dari nilai tes diakhir siklus, data hasil belajar afektif dan psikomotorik diperoleh dari hasil observasi secara kolaboratif antara peneliti dengan guru mitra. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Indikator keberhasilan penelitian ini dilihat dari hasil belajar siswa secara klasikal, 85% dari jumlah siswa mendapat nilai minimal 65.
Dari hasil penelitian, rata-rata hasil belajar kognitif siswa dan ketuntasan belajar klasikal meningkat sebesar 9,59 dan 49,79% dari data awal ke siklus I dan meningkat sebesar 14,4 dan 11,37% dari siklus I ke siklus II. Sedangkan rata-rata hasil belajar afektif dan ketuntasan belajar klasikal meningkat sebesar 8,23 dan 20,46% dari siklus I ke siklus II serta untuk rata-rata hasil belajar psikomotorik dan ketuntasan belajar klasikal meningkat sebesar 5,22 dan 20,45% dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon dapat meningkat melalui penerapan model pembelajaran TAI.
viii
![Page 9: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/9.jpg)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii PERNYATAAN.............................................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... viii DAFTAR ISI................................................................................................... ix DAFTAR TABEL........................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah................................................................ 5 C. Permasalahan .......................................................................... 6 D. Cara Pemecahan Masalah ....................................................... 6 E. Tujuan Penelitian .................................................................... 6 F. Manfaat Penelitian .................................................................. 7 G. Penegasan Istilah..................................................................... 8 H. Sistematika Skripsi.................................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Belajar ............................................................. 11 2. Pengertian Pembelajaran................................................... 13 3. Hasil Belajar...................................................................... 14 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar.............. 14 5. Pembelajaran Kooperatif................................................... 16 6. Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted
Individualization ............................................................... 18 7. Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 23 8. Pokok Materi Hidrokarbon ............................................... 24
B. Hipotesis Tindakan ................................................................. 32 BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting dan Subjek Penelitian ................................................. 33 B. Fokus Penelitian...................................................................... 33 C. Rencana Tindakan................................................................... 33 D. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 38 E. Analisis Data Penelitian .......................................................... 40 F. Indikator Keberhasilan............................................................ 45
ix
![Page 10: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/10.jpg)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Hasil Uji Alat Evaluasi ..................................................... 46 2. Hasil Observasi Awal........................................................ 49 3. Data Hasil Penelitian......................................................... 50
B. Pembahasan 1. Pelaksanaan Siklus I.......................................................... 60 2. Pelaksanaan Siklus II ........................................................ 66
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................. 71 B. Saran........................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73 LAMPIRAN.................................................................................................... 75
x
![Page 11: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/11.jpg)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba ................................................ 46 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ................................ 47 Hasil Analisis Daya Beda Soal Uji Coba ............................................. 47 Hasil Analisis Reliabilitas Soal Uji Coba............................................. 48 Kriteria Soal ......................................................................................... 48 Ringkasan Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa ..................................... 51 Ringkasan Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Siswa ............................. 55 Ringkasan Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa ....................................... 56 Ringkasan Hasil Observasi Pelaksanaan Tindakan Guru..................... 57 Ringkasan Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa............................ 57 Ringkasan Hasil Kuesioner Tanggapan Siswa..................................... 58 Nilai Perkembangan dan Status Kelompok Kooperatif Siswa............. 59
xi
![Page 12: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/12.jpg)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 1 2 3 4 5
Prosedur Kerja Penelitian Tindakan Kelas ....................................... 35 Histogram Nilai Rata-rata Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I .... 52 Histogram Ketuntasan Belajar Klasikal Siklus I .............................. 52 Histogram Nilai Rata-rata Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II ... 53 Histogram Ketuntasan Belajar Klasikal Siklus II............................. 54
xii
![Page 13: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/13.jpg)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ................................................. 75 Daftar Nilai Siswa SMA Negeri 10 Tahun Ajaran 2006/2007 Materi Larutan Elektrolit dan Ulangan Blok 1 Semester II ........... 76 Pembagian Kelompok Diskusi....................................................... 77 Nilai Perkembangan dan Status Kelompok Kooperatif ................. 78 Kisi-Kisi Uji Coba Siklus I, II, III ................................................. 84 Soal Uji Coba Siklus I + Kunci Jawaban....................................... 87 Soal Uji Coba Siklus II + Kunci Jawaban ..................................... 95 Soal Uji Coba Siklus III + Kunci Jawaban .................................... 101 Analisis Validitas, Daya Beda, Tingkat Kesukaran dan Reliabilitas Soal Uji Coba Siklus I ................................................ 107 Analisis Validitas, Daya Beda, Tingkat Kesukaran dan Reliabilitas Soal Uji Coba Siklus II ............................................... 116 Analisis Validitas, Daya Beda, Tingkat Kesukaran dan Reliabilitas Soal Uji Coba Siklus III.............................................. 124 Rekapitulasi Hasil Analisis Soal Uji Coba Siklus I ....................... 132 Rekapitulasi Hasil Analisis Soal Uji Coba Siklus II...................... 133 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I, II ................................................ 134 Soal Evaluasi Siklus I + Kunci Jawaban........................................ 136 Soal Evaluasi Siklus II + Kunci Jawaban ...................................... 142 Rencana Pembelajaran 01, 02, 03, 04 ............................................ 145 Lembar Diskusi 01, 02, 03, 04, 05, 06........................................... 156 Kunci Jawaban Lembar Diskusi 01, 02, 03, 04, 05, 06 ................. 167 Tugas 01, 02................................................................................... 177 Kunci Jawaban Tugas 01, 02 ......................................................... 179 Penilaian Afektif Siklus I, II .......................................................... 182 Penilaian Psikomotorik Siklus I, II ................................................ 188 Data Nilai Kognitif Siswa Siklus I, II ............................................ 193 Data Nilai Afektif Siswa Siklus I, II .............................................. 194 Data Nilai Psikomotorik Siswa Siklus I, II .................................... 195 Hasil Observasi Pelaksanaan Tindakan Guru Siklus I, II .............. 196 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I, II ..................... 198 Hasil Angket Refleksi Siswa Siklus I, II ....................................... 200 Foto-Foto Pembelajaran................................................................. 203
xiii
![Page 14: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/14.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan IPTEK dari waktu ke waktu makin pesat sehingga
mengakibatkan adanya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, salah
satu diantaranya adalah bidang pendidikan. Fungsi/tujuan pendidikan dalam
masyarakat pada dasarnya adalah sama, yaitu mengajarkan suatu ketrampilan
kepada anggota masyarakat dalam melangsungkan kehidupannya. Oleh karena
itu diperlukan manusia-manusia yang mempunyai SDM yang berkualitas.
Untuk mencetak SDM yang berkualitas, diperlukan adanya mutu pendidikan
yang bagus. Peningkatan mutu pendidikan salah satunya dapat dilihat dari
proses pendidikan yang berlangsung di sekolah tersebut, baik metode maupun
pendekatan yang digunakan.
Dalam dunia pendidikan, hasil belajar merupakan faktor yang sangat
penting, karena hasil belajar yang dicapai siswa merupakan alat untuk
mengukur sejauh mana penguasaan materi yang diajarkan guru. Agar tercapai
hasil belajar yang baik diperlukan suasana belajar mengajar yang tepat,
sehingga siswa senantiasa meningkatkan aktivitas belajarnya dan
bersemangat. Proses belajar mengajar yang menarik dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa, sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat
meningkat.
1
![Page 15: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/15.jpg)
2
Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan saat ini adalah
mempersiapkan anak didik yang berpartisipasi aktif dalam kehidupan
bermasyarakat dan dapat bertahan dalam persaingan global. Suasana kelas
perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga siswa
mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Dalam interaksi
ini siswa akan membentuk komunitas yang memungkinkan mereka untuk
mencintai proses belajar dan mencintai satu sama lain. Dalam Suasana belajar
yang penuh dengan persaingan dan pengisolasian siswa, serta sikap dan
hubungan yang negatif, akan mematikan semangat dan motivasi siswa.
Suasana seperti itu akan menghambat pembentukan pengetahuan secara aktif.
Oleh karena itu guru perlu menciptakan suasana belajar yang dapat
menumbuhkan sikap bekerja sama antara siswa yang satu dengan yang
lainnya. Selain itu alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju
siswa. Sesama siswa juga bisa saling mengajar dan bertukar pikiran, sehingga
guru bertindak sebagai motivator, fasilitator, dan kontrol.
Sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik
untuk bekerja sama satu sama lain adalah pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran dengan model kooperatif menciptakan kondisi lingkungan di
dalam kelas yang saling mendukung melalui belajar secara kooperatif dalam
kelompok kecil serta diskusi kelompok dalam kelas (Lie, 2004: 12). Aktifitas
pembelajaran kooperatif menekankan pada kesadaran siswa perlunya belajar
berfikir, memecahkan masalah dan belajar untuk mengaplikasikan
pengetahuan, konsep dan ketrampilan tersebut pada siswa yang membutuhkan.
![Page 16: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/16.jpg)
3
Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam, salah
satunya adalah TAI (Team Assisted Individualization). Pembelajaran TAI
merupakan model pembelajaran yang mempunyai strategi pembelajaran
bimbingan antar teman (Suyitno, 2002: 36). Dalam pembelajaran ini siswa
diberi tugas-tugas akademik untuk dikerjakan secara kelompok, sehingga
dapat menghantarkan siswa memahami konsep yang abstrak menjadi konsep
nyata.
Melalui penerapan pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat
termotivasi untuk belajar memahami materi secara mandiri, tidak hanya
menerima mendengar dan mengingat saja tapi dilatih untuk mengoptimalkan
kemampuannya dalam menyerap informasi ilmiah, dilatih menjelaskan hasil
temuannya kepada pihak lain dan dilatih untuk memecahkan masalah. Selain
itu diharapkan minat siswa dalam mempelajari konsep-konsep kimia akan
meningkat yang pada akhirnya pemahaman siswa juga meningkat, sehingga
hasil belajar pun tercapai lebih optimal.
Penelitian yang pernah dilakukan dengan menggunakan metode TAI
yaitu Mulyani (2006) bahwa pembelajaran dengan menggunakan model TAI
yang diberikan tugas rumah secara kelompok lebih baik daripada hasil belajar
siswa yang diberi tugas rumah secara individu. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif dengan metode TAI yang diberikan tugas secara
kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menerapakan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI tersebut pada ilmu kimia khususnya pokok
![Page 17: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/17.jpg)
4
bahasan Hidrokarbon. Karakteristik materi Hidrokarbon diantaranya adalah
banyak konsep yang harus dipahami sehingga diperlukan banyak latihan soal
untuk memahaminya, sedangkan aktifitas dalam pembelajaran TAI, melatih
siswa untuk terbiasa mengerjakan tugas-tugas akademik secara kelompok..
Pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMA N 10 Semarang
Kelas X-3. Pemilihan sekolah tersebut dikarenakan pada saat observasi awal
didapatkan beberapa kekurangan dalam pembelajaran Kimia, antara lain:
1. Hasil belajar kimia siswa yang masih rendah (rata-rata ulangan harian
materi larutan elektrolit adalah 59,5 dengan ketuntasan klasikal 27,3%).
2. Penerapan metode pembelajaran masih kurang mengaktifkan siswa
sehingga pembelajaran cenderung hanya berlangsung dari satu arah (pihak
guru).
3. Rendahnya semangat dan minat belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal tersebut, sangat dibutuhkan suatu
pendekatan yang bisa membangun minat, interaksi dan keaktifan siswa serta
dapat membangun suasana belajar menjadi kondusif yang pada akhirnya
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian yang berorientasi tindakan kelas. Dalam penelitian ini
digunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI sehingga penulis
mengambil judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA POKOK
BAHASAN HIDROKARBON DENGAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)
DI KELAS X-3 SMA N 10 SEMARANG TAHUN AJARAN 2006/2007.
![Page 18: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/18.jpg)
5
B. Identifikasi Masalah
Dari observasi dan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh
identifikasi masalah sebagai berikut :
Kondisi siswa
1. Semangat belajar siswa kurang
2. Potensi siswa kurang dimanfaatkan secara optimal
3. Masih banyak siswa yang beranggapan bahwa pelajaran kimia sulit
4. Hasil belajar kimia siswa masih rendah
Kondisi guru
1. Cara guru mengajar masih secara konvensional sehingga kurang
memberikan semangat dan motivasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif
dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Kurang menggunakan media pembelajaran yang tersedia
Kondisi proses pembelajaran
1. Metode yang paling sering diterapkan adalah metode ceramah.
2. Penerapan metode pembelajaran masih kurang mengaktifkan siswa
sehingga pembelajaran cenderung hanya berlangsung dari satu arah (pihak
guru).
Karakteristik mata pelajaran Kimia pokok materi Hidrokarbon adalah
sebagai berikut :
1. Merupakan mata pelajaran yang baru bagi siswa
2. Banyak konsep yang harus dipahami
3. Perlu adanya banyak latihan secara langsung
![Page 19: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/19.jpg)
6
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan pendekatan
pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization dapat meningkatkan
hasil belajar kimia siswa kelas X Semester 2 SMA N 10 Semarang, sehingga
mencapai standar ketuntasan belajar klasikal ?
D. Cara Pemecahan Masalah
Cara memecahkan masalah yang diterapkan yaitu memperbaiki
pembelajaran yang masih bersifat konvensional menjadi pembelajaran yang
bisa membangun minat, interaksi dan keaktifan siswa melalui pembelajaran
kooperatif Team Assisted Individualization. Pembelajaran TAI yaitu suatu
model pembelajaran dengan penerapan bimbingan antar teman. Dalam hal ini
siswa berperan aktif, berfikir dalam membantu memecahkan masalah yang
dihadapi. Dalam model pembelajaran ini siswa diberi kesempatan untuk
membantu siswa lain yang lemah dalam kelompoknya.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Tujuan umum
Dalam penelitian tindakan kelas ini, secara umum bertujuan untuk
mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar (dalam ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik) siswa kelas X-3 SMA N 10 Semarang tahun
![Page 20: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/20.jpg)
7
ajaran 2006/2007 dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TAI
(Team Assisted Individualization).
2. Tujuan khusus
Siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran dengan mendapatkan nilai
minimal 65 dan sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa mampu
mencapai batas minimal tersebut.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia pokok
bahasan hidrokarbon
b. Menambah keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
c. Menambah keberanian siswa untuk mengeluarkan pendapat, ide, dan
gagasan
2. Bagi guru
Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi
pembelajaran yang bervariasi dan dapat memperbaiki sistem pembelajaran,
sehingga dapat memberikan pengajaran yang lebih baik kepada siswa serta
dapat mengembangkan model TAI ini pada konsep yang lain.
3. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam perbaikan proses
pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya, dan perbaikan kualitas sekolah pada umumnya.
![Page 21: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/21.jpg)
8
G. Penegasan Istilah
Untuk menghindari salah pengertian, terdapat beberapa istilah yang
perlu ditegaskan dalam judul penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan
Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha,
kegiatan dsb.) selain itu peningkatan sama artinya dengan kenaikan atau
penambahan (Anonim, 2002: 1198).
2. Hasil belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar.hasil yang telah dicapai anak didik yang
menunjukkan kualitas keberhasilan belajarnya dalam proses pendidikan
(Anni, 2004: 4). Hasil belajar kimia dalam skripsi ini ditunjukkan dengan
nilai tes Kimia pada pokok materi hidrokarbon.
3. Mata Pelajaran Kimia
Kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan sains yang
mempelajari struktur, susunan, sifat, perubahan materi dan energi yang
menyertainya (Parning, dkk, 2003: 4)
4. Model TAI
Model Pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization
adalah model pembelajaran dimana siswa ditempatkan dalam kelompok
kecil yang heterogen, antara lain dalam hal nilai akademiknya dan diikuti
dengan pemberian bantuan secara individu. Masing-masing kelompok
![Page 22: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/22.jpg)
9
beranggotakan 4-5 orang siswa. Salah satu dari anggota kelompok sebagai
seorang ketua yang bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya.
Model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization
merupakan strategi pembelajaran kelompok yang berpusat pada siswa.
Kunci model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization
adalah penerapan bimbingan antar teman (Suyitno, 2002: 36)
5. Materi Pokok Hidrokarbon
Materi Hidrokarbon merupakan materi pokok pelajaran kimia
SMA kelas X semester 2.
H. Sistematika Skripsi
Penulisan skripsi ini menggunakan sistematika sebagai berikut :
Bagian awal skripsi berisi halaman judul, halaman pengesahan, abstrak,
motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan daftar lampiran.
Bagian isi skripsi terdiri dari 5 Bab sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, perumusan masalah, cara pemecahan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika
skripsi.
BAB II Kajian pustaka dan hipotesis, berisi tentang tinjauan tentang
belajar, pembelajaran, hasil belajar, faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar,pembelajaran kooperatif, pembelajaran
TAI,penelitian tindakan kelas serta pokok materi hidrokarbon.
![Page 23: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/23.jpg)
10
BAB III Metode penelitian, berisi tentang setting dan subjek penelitian,
fokus penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data,
analisis data dan indikator keberhasilan penelitian.
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi tentang hasil penelitian
dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V Penutup berisi tentang simpulan dan saran.
Sedangkan pada akhir skripsi ini berisi tentang daftar pustaka dan
lampiran-lampiran.
![Page 24: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/24.jpg)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Belajar
Banyak ahli di bidang pendidikan yang mencoba memberikan
definisi atau pengertian tentang belajar yang ditinjau dari berbagai aspek
sehingga muncul berbagai macam pengertian belajar, diantaranya adalah :
a Belajar menurut Morris L. Bigge
Belajar adalah perubahan yang menetap dalam kehidupan seseorang
yang tidak diwariskan secara genetis.
b Belajar menurut Marie J. Moskowits
Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil langsung dan
pengalaman dan bukan akibat hubungan-hubungan dalam sistem syaraf
yang dibawa sejak lahir.
c Belajar menurut W.S. Winkel
Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dan
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan
dalam pengetahuan – pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap.
d Belajar menurut Aaron Quinn Sartain dkk.
Belajar adalah suatu perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman.
(dalam Darsono, dkk, 2000:3- 4)
11
![Page 25: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/25.jpg)
12
Berdasarkan pengertian belajar dari banyak ahli pendidikan
tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian belajar secara umum
adalah suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah
laku (Darsono, dkk, 2000: 24). Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku
akibat belajar adalah :
a Perubahan yang disadari
Seseorang menyadari dan merasakan adanya perubahan pada
dirinya misalnya, pengetahuannya bertambah dan berubah. Jadi
perubahannya disadari dan direncanakan.
b Perubahan yang bersifat kontinyu dan fungsional
Perubahan itu secara berkelanjutan, misalnya seorang belajar
menulis, maka tulisannya bertambah baik dan bisa digunakan untuk
menulis atau mencatat.
c Perubahan yang bersifat positif dan aktif
Perubahan-perubahan dengan memperoleh sesuatu yang lebih
dari sebelumnya. Perubahan secara aktif karena hasil usahanya sendiri
berorientasi dengan lingkungan dan bukan hasil kematangan.
Keaktifan ini terwujud karena individu memiliki berbagai potensi
untuk belajar, misalnya perhatian, minat, pikiran, emosi, motivasi dan
lain-lain.
d Perubahan bertujuan dan terarah
![Page 26: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/26.jpg)
13
Berarti belajar itu bukan suatu hal yang kebetulan, tetapi
disengaja dan bertujuan, tujuan dipakai sebagai arah kegiatan dan
sekaligus sebagai tolok ukur keberhasilan belajar.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih
baik (Darsono, dkk, 2000: 24). Menurut Sudjana (2000), pengertian
pembelajaran adalah kegiatan belajar siswa dan kegiatan mengajar guru
dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Ada empat persoalan yang
menjadi komponen utama yang harus dipenuhi dalam pembelajaran.
Keempat komponen tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi saling
berhubungan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Keempat komponen tersebut yaitu tujuan, metode dan alat serta penilaian.
Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan komponen
pertama yang harus ditetapkan dalam proses pengajaran, tujuan tersebut
berfungsi sebagai indikator keberhasilan pengajaran. Komponen yang
kedua yaitu metode dan alat. Metode dan alat digunakan dalam pengajaran
dipilih atas dasar tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Komponen
yang lain adalah penilaian, penilaian dilakukan untuk mengetahui
ketercapaian suatu tujuan pembelajaran, yaitu menghasilkan perubahan
seperti yang disebut dalam pengertian belajar. Peranan guru dalam
kegiatan belajar dan pembelajaran adalah membentuk siswa mencapai
![Page 27: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/27.jpg)
14
tujuan belajar yang telah ditentukan. Untuk tujuan tersebut siswa
melakukan kegiatan belajar, dengan cara dan kemampuan masing-masing.
Siswa memiliki karakter yang berbeda satu sama lainnya, sesuai dengan
pendapat Darsono (2000) bahwa perbedaan antara siswa lainnya
membawa konsekuensi perolehan hasil belajarpun tidak sama. Dengan
perkataan lain bahwa dalam pengajaran yang menjadi persoalan utama
ialah adanya proses belajar pada siswa yakni proses berubahnya siswa
melalui berbagai pengalaman yang diperolehnya yang biasa disebut
sebagai hasil belajar.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajar. Benyamin Bloom (dalam Anni,
2004: 6) membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu :
a. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari pengetahuan/ingatan, pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis dan
evaluasi. Keenam tujuan ini sifatnya hierarkis, artinya kemampuan
evaluasi belum tercapai bila kemampuan sebelumnya belum dikuasai.
b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari penerimaan,
penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola
hidup.
c. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak.
![Page 28: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/28.jpg)
15
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
adalah sebagai berikut :
a. Faktor pada diri orang yang belajar, yang masih dapat dibagi menjadi
dua : 1) keadaan fisik, keadaan fisik yang sehat, kuat, akan
menguntungkan hasil belajar, 2) keadaan mental atau psikologi, yaitu
fungsi-fungsi yang berperan dalam hubungannya dengan belajar yakni:
ingatan, perhatian, minat, kecerdasan, motivasi, kemauan dan pikiran.
b. Faktor diluar diri orang yang belajar, yang terdiri dari tiga macam :
1) alam atau fisik seperti iklim, sirkulasi udara, keadaan cahaya dan
sebagainya, 2) faktor sosial atau psikologis, disini yang terutama faktor
pembimbing/guru yang mengarahkan serta membimbing kegiatan
orang yang belajar serta yang menjadi salah satu sumber materi
belajar, 3) sarana-prasarana baik fisik maupun non fisik memainkan
peranan penting dalam mencapai hasil belajar (gedung, kelas,
perlengkapan, laboratorium, perpustakaan, buku pelajaran, alat-alat
peraga), sedang suasana yang paedagogis, tenang, gembira, adalah
sarana-prasarana yang non fisik.
Sedang menurut Sudjana (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar adalah kualitas pengajaran di sekolah itu sendiri, yakni ada
tiga unsur: kompetensi guru, karakteristik kelas dan karakteristik sekolah.
Karakteristik sekolah berkaitan dengan disiplin sekolah, perpustakaan
yang ada di sekolah, letak geografis sekolah, lingkungan sekolah, estetika
![Page 29: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/29.jpg)
16
dalam arti sekolah memberikan perasaan nyaman, dan kepuasan belajar,
bersih, rapi dan teratur. Berkaitan dengan kompetensi guru yang
merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kualitas belajar, maka
dalam pembelajaran guru harus pandai-pandai memilih pendekatan dan
metode mengajar yang sesuai dengan isi materi pelajaran. Metode
berfungsi sebagai media transformasi pelajaran terhadap tujuan yang ingin
dicapai sehingga metode pembelajaran yang digunakan harus benar-benar
efektif dan efisien.
5. Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (1995) pembelajaran kooperatif merupakan bentuk
pembelajaran yang didasarkan pada pemahaman konstruktivisme, yaitu
siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami materi pelajaran yang
sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan bersama dengan temannya.
Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pengajaran di mana siswa
bekerja dalam kelompok kecil yang saling membantu dalam belajar.
Lie (2004 :12) mengatakan bahwa sistem pembelajaran kooperatif
adalah sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak
didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas
terstruktur dalam sebuah tim atau kelompok kecil.
Dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas
disusun dalam kelompok 4-5 siswa dengan kemampuan yang heterogen.
![Page 30: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/30.jpg)
17
Maksud dari kelompok yang heterogen adalah terdiri dari campuran siswa,
jenis kelamin, asal dan tingkat kemampuan.
Kebanyakan pembelajaran yang menggunakan model kooperatif
memilik ciri-ciri sebagai berikut:
1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
materi belajarnya.
2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang dan rendah.
3) Lebih berorientasi pada keberhasilan kelompok.
(Ibrahim, 2002: 12)
Ada lima unsur yang harus dipenuhi agar pembelajaran kooperatif
dapat berlangsung dengan baik, unsur-unsur tersebut adalah:
1) Saling ketergantungan positif
Para siswa yang tergabung dalam kelompok harus merasa bahwa
mereka merupakan bagian dari kelompok yang mempunyai tujuan
bersama yang harus dicapai.
2) Tanggung jawab perseorangan
Para siswa yang tergabung dalam kelompok harus menyadari bahwa
masalah yang mereka hadapi adalah masalah kelompok, dan berhasil
atau tidaknya kelompok itu ditentukan oleh masing-masing individu
dalam kelompok tersebut.
3) Tatap muka
![Page 31: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/31.jpg)
18
Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan
berdiskusi.
4) Komunikasi antar anggota
Untuk mencapai hasil yang maksimum, para siswa yang tergabung
dalam kelompok itu harus berbicara atau berinteraksi dalam
mendiskusikan masalah yang dihadapi.
5) Evaluasi proses kelompok
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar
selanjutnya bisa bekerjasama dengan lebih efektif.
(Lie, 2004: 32-35)
Ragam model pembelajaran kooperatif cukup banyak seperti
STAD (Student Teams Achievment Division), TGT (Teams games
Tournament), TAI (Team Assisted Individualization), Jigsaw, CIRC
(Cooperative Integrated Individualization) dan lain-lain. Masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.
6. Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization
Model pembelajaran Team Assisted Individualization merupakan
salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang berarti siswa ditempatkan
dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, antara lain dalam hal
nilai akademiknya. Pengelompokkan ini masing-masing kelompok
beranggotakan 4 – 5 orang siswa. Salah satu dari anggota kelompok
![Page 32: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/32.jpg)
19
sebagai seorang ketua yang bertanggung jawab atas keberhasilan
kelompoknya.
Menurut Lie (2004: 43) kelompok heterogen disukai oleh para
guru yang telah menerapkan model pembelajaran Kooperatif Team
Assisted Individualization karena beberapa alasan, yaitu (1) kelompok
heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar (peer tutoring)
dan saling mendukung (2) kelompok ini meningkatkan relasi dan interaksi
antar ras, agama etnik dan gender serta (3) kelompok heterogen
memudahkan pengelolaan kelas karena dengan adanya satu orang yang
berkemampuan akademis tinggi, guru mendapatkan satu asisten untuk
setiap 3 – 4 anak.
Model pembelajaran TAI memiliki delapan komponen. Kedelapan
komponen tersebut adalah sebagai berikut :
a. Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 – 5
orang.
b. Placement test, yaitu pemberian pretes kepada siswa atau melihat rata-
rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada
bidang tertentu.
c. Student creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan
menciptakan situasi dimana keberhasilan kelompok ditentukan atau
dipengaruhi oleh keberhasilan individunya.
![Page 33: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/33.jpg)
20
d. Team study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan
oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada
siswa yang membutuhkannya.
e. Team, score and team recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil
kerja kelompok dan pemberian kriteria penghargaan terhadap
kelompok yang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
f. Teaching group, yaitu pemberian materi secara singkat dari guru
menjelang pemberian tugas kelompok.
g. Fact test, yaitu pelaksanaan tes berdasarkan fakta yang diperoleh
siswa.
h. Whole class unit, yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakhir
waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
Menurut Ibrahim (2002: 8) pembelajaran kooperatif Team Assisted
Individualization memberi keuntungan baik pada siswa kelompok atas
maupun kelompok bawah yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-
tugas akademik. Siswa yang pandai ikut bertanggung jawab membantu
yang lemah dalam kelompoknya. Dengan demikian siswa yang pandai
dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya karena dengan
mengajarkan sesuatu yang baru dipelajarinya, maka seseorang akan lebih
bisa menguasai dan menginternalisasi pengetahuan dan ketrampilan yang
dimilikinya, sedangkan siswa yang lemah akan terbantu dalam memahami
materi pelajaran sehingga akan meningkatkan hasil belajarnya. Kunci
![Page 34: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/34.jpg)
21
model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization adalah
penerapan bimbingan antar teman.
Adapun kekurangan pembelajaran TAI diantaranya adalah siswa
kelompok atas akan merasa dimanfaatkan tanpa bisa mengambil manfaat
apa-apa dalam kegitan belajar kooperatif karena rekan-rekan mereka
dalam kelompok tidak lebih pandai dari dirinya, sedangkan pada siswa
kelompok bawah akan merasa minder, merasa hanya seperti benalu dalam
kelompoknya. Oleh karena itu perlu dijelaskan kepada seluruh siswa
tentang manfaat-manfaat yang akan mereka peroleh baik pada kelompok
atas ataupun kelompok bawah jika mereka menerapkan pembelajaran
kooperatif TAI. Ada beberapa alasan perlunya menggunakan model
pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization untuk
dikembangkan diantaranya adalah sebagai variasi model pembelajaran agar
hasil belajar dapat tercapai, selain itu dalam model pembelajaran ini tidak ada
persaingan antar siswa karena siswa saling bekerjasama untuk menyelesaikan
masalah dalam mengatasi cara berpikir yang berbeda sehingga siswa tidak
hanya mengharap bantuan dari guru tetapi siswa juga termotivasi untuk
belajar cepat dan akurat pada seluruh materi serta guru setidaknya akan lebih
mudah dalam pemberian bantuan secara individu (Slavin, 1995: 98).
Pada model pembelajaran kooperatif Team Assisted
Individualization, siswa belajar dengan bantuan lembar diskusi secara
berkelompok, berdiskusi untuk menemukan dan memahami konsep-
konsep. Sesama anggota kelompok berbagi tanggung jawab. Hasil belajar
![Page 35: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/35.jpg)
22
kelompok dibandingkan dengan kelompok lain untuk memperoleh
penghargaan berupa pujian (misalnya kelompok super, hebat atau
kelompok baik) dari guru. Penerapan model pembelajaran kooperatif Team
Assisted Individualization lebih menekankan pada penghargaan kelompok,
pertanggungjawaban individu dan memperoleh kesempatan yang sama
untuk berbagi hasil setiap anggota kelompok (Slavin, 1995: 97).
Menurut Suyitno (2002: 37) langkah-langkah pembelajaran
kooperatif Team Assisted Individualization adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan ajar.
b. Membentuk kelompok kecil yang heterogen.
c. Memberikan pre test pada pertemuan pertama.
d. Pada setiap pertemuan, guru memberikan materi secara singkat,
kelompok mengerjakan soal yang terdapat dalam lembar diskusi, guru
memberikan bantuan secara individu bagi yang memerlukan, ketua
kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan setiap anggota
kelompok, dan guru menerangkan kembali materi yang bersangkutan
dengan menekankan strategi pemecahan masalah.
e. Memberikan post test pada pertemuan terakhir.
Beberapa strategi untuk menunjang keberhasilan pembelaajran
kooperatif Team Assisted Individualization.
a. Pembagian kelompok
Kelompok siswa yang terdiri atas empat sampai lima orang ini lebih
efektif dibanding dengan jumlah siswa yang lebih banyak karena
![Page 36: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/36.jpg)
23
pembagian tugas lebih terencana dan masing-masing siswa lebih
mencurahkan waktu untuk tugasnya. Pembentukannya kelompok
sebaiknya dilakukan oleh guru agar kemampuan siswa dalam
kelompok merata.
b. Pembagian tugas struktur
Dengan pembagian tugas untuk masing-masing siswa perlu dilakukan
oleh guru agar tidak terjadi pengelakan tugas.
c. Tanggung jawab bersama
Dengan pemberian tugas kepada masing-masing siswa secara
langsung, siswa akan lebih merasa bertanggung jawab bukan hanya
atas dirinya tetapi juga pada kelompoknya karena keberhasilan
kelompok terletak pada keberhasilan masing-masing individu.
( dalam Mulyani, 2006: 38)
7. Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah
yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan
dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya, pihak-
pihak yang terlibat saling mendukung satu sama lain, dilengkapi dengan
fakta-fakta, dan mengembangkan kemampuan analisis. Penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Reseach) biasanya dilakukan di kelas atau di
sekolah dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses
dan praktis pembelajaran.
![Page 37: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/37.jpg)
24
Penelitian tindakan kelas terutama memanfaatkan data pengamatan
dan perilaku empirik. Penelitian tindakan kelas menelaah ada tidaknya
kemajuan, sementara penelitian tindakan kelas dan proses pembelajaran
terus berjalan informasi-informasi dikumpulkan, diolah, didiskusikan, dan
dinilai. Perubahan kemajuan dicermati dari peristiwa-peristiwa, dari waktu
ke waktu dengan melakukan evaluasi.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan berupa proses pengkajian
berdaur yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Setelah dilakukan refleksi yang mencakup analisis,
sintesis, dan penilaian hasil pengamatan terhadap proses serta hasil tindakan
tadi, biasanya muncul permasalahan atau pemikiran baru yang perlu
mendapat perhatian sehingga pada gilirannya perlu dilakukan perencanaan
ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang, serta diikuti pula dengan
refleksi ulang. Demikianlah tahap-tahap kegiatan ini terus berulang, sampai
suatu permasalahan dianggap teratasi.
8. Tinjauan tentang materi Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah suatu senyawa yang terdiri dari atom-atom
hidrogen (H) dan karbon (C) sebagai penyusunnya. Adapun materi
hidrokarbon diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Kekhasan atom karbon
Atom karbon memiliki empat elektron pada kulit terluarnya,
sehingga untuk mencapai susunan elektron yang stabil seperti susunan
![Page 38: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/38.jpg)
25
elektron gas mulia memerlukan empat elektron lagi. Setiap atom
karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen lagi dengan atom lain.
Kekhasan atom karbon adalah kemampuan untuk berikatan dengan
atom karbon lainnya.
Kemampuan karbon mengikat karbon lainnya, menyebabkan
atom karbon mempunyai empat macam kedudukan, yaitu :
1) Atom C primer adalah atom C yang mengikat satu atom C lainnya.
2) Atom C sekunder adalah atom C yang mengikat dua atom C lain.
3) Atom C tersier adalah atom C yang mengikat tiga atom C lain.
4) Atom C kwartener adalah atom C yang mengikat empat atom C
lain.
Ditinjau dari bentuk rantai karbonnya, ada beberapa jenis rantai
karbon yaitu rantai karbon terbuka dan tertutup. Rantai karbon terbuka
disebut juga rantai karbon alifatik yang meliputi rantai karbon lurus
dan rantai karbon bercabang. Sedangkan rantai karbon tertutup
mencakup rantai karbon alisiklik dan aromatik.
H
C
H
H H
Ikatan kovalen tunggal(ikatan jenuh)
b. Senyawa alkana
Senyawa alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh
dengan rumus umum molekulnya. CnH2n+2
Contoh :
CH4, rumus bangunnya : Metana
![Page 39: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/39.jpg)
26
alkana rantai lurus mempunyai nama dan rumus molekul seperti
berikut:
No Nama Rumus Molekul 1 Metana CH42 Etana C2H63 Propana C3H84 Butana C4H105 Pentana C5H126 Heksana C6H147 Heptana C7H168 Oktana C8H189 Nonana C9H2010 Dekana C10H22
Cara memberi nama senyawa alkana :
1) Alkana rantai lurus
Rantai lurus diberi nama normal, disingkat n
Contoh :
CH3 − CH2 − CH2 − CH2 − CH2 − CH3 C = 6 → n-heksana
2) Alkana rantai bercabang
a) Hanya satu cabang
Penomoran rantai utama dimulai dari ujung rantai yang
letak cabangnya paling dekat.
Contoh:
Nama : 2-metil butana atau isopentana
![Page 40: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/40.jpg)
27
b) Terdapat dua atau lebih cabang sejenis, hal ini dinyatakan
dengan awalan di, tri, tetra, penta dan seterusnya.
Contoh :
Nama : 4-etil, 2,3,3-trimetil heptana
c) Terdapat dua atau lebih cabang yang berbeda, maka penulisan
nama cabang diurutkan berdasarkan Abjad.
Contoh :
namanya : 3-etil-2metil-4propilnonana
Keisomeran alkana
Isomer merupakan senyawa yang mempunyai rumus molekul
sama tapi rumus struktur berbeda. pada senyawa alkana hanya dikenal
isomer kerangka.
Contoh :
CH3 − CH2 − CH2 − CH3 nama : n-butana
nama : 2-metil propana
![Page 41: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/41.jpg)
28
c. Senyawa alkena
Adalah Hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap 2
yang rumus umum molekulnya adalah CnH2n
Nama, rumus struktur, dan rumus molekul dari alkena diantaranya
adalah:
Nama Rumus Struktur Rumus Molekul Etena CH2 = CH2 C2H4
Propena CH3 − CH = CH2 C3H6
Pentena CH2 = CH − CH2 − CH2 − CH3 C5H10
Tata nama alkena
1) Rantai lurus
a) Nama alkena di dapat dari nama alkana yang sesuai (jumlah
atom karbonnya sama) dengan mengubah akhiran “ana” menjadi
“ena”
b) Ikatan rangkap ditunjukkan dengan nomor, yaitu dari arah
ikatan rangkap terdekat keujung rantai
Contoh :
C − C − C − C = C − C 2-heksena
2) Rantai bercabang
Penomoran dimulai dari salah satu ujung sehingga ikatan rangkap
mendapat nomor terkecil, walaupun bertentangan dengan prinsip
pemberian nomor pada alkan yang dimulai dari arah cabang yang
terdekat ke ujung rantai.
![Page 42: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/42.jpg)
29
Contoh :
Nama 4,5-dimetil 1 heptena
Isomer alkena
Isomer pada alkena terjadi selain karena ada cabang-cabang, juga oleh
letak ikatan rangkap, yang disebut isomer struktur.
Contoh :
CH2 = CH − CH2 − CH2 − CH3 1-pentena
CH3 − CH = CH − CH2 − CH3 2-pentena
Sedangkan keisomeran ruang pada alkena tergolong
keisomeran geometris, yaitu keisomeran karena perbedaan penempatan
gugus-gugus disekitar ikatan rangkap.
Contoh :
Cis-2-butena Trans-2-butena
d. Senyawa alkuna
adalah Hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap tiga
yang rumus umum molekulnya adalah CnH2n-2
Nama, rumus struktur, dan rumus molekul dari alkuna diantaranya adalah
![Page 43: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/43.jpg)
30
Rumus Struktur Rumus Molekul Nama CH ≡ CH C2H2 Etuna CH3 − C ≡ CH C3H4 Propuna CH ≡ C − CH2 − CH2 − CH3 C5H8 Pentuna
Tata nama alkuna
Tata nama alkuna hampir sama dengan alkena, baik penomoran
cabangnya maupun penomoran posisi ikatan ganda tiga, yaitu yang
berada di sisi paling rendah.
Namun pemberian nama alkuna dengan sistem IUPAC adalah
dengan mengganti akhiran –ana pada nama alkana terkait dengan
akhiran –una.
Contoh :
Nama : 4,5-dimetil 1 heptuna
Keisomeran alkuna
Seperti halnya alkena, keisomeran pada alkuna terjadi selain
karena ada cabang-cabang, juga oleh letak ikatan rangkap, yang
disebut isomer struktur.
Contoh :
CH ≡ C − CH2 − CH2 −CH3 1-pentuna
CH3 − C ≡ C − CH2 − CH3 2-pentuna
![Page 44: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/44.jpg)
31
f. Sifat-sifat hidrokarbon
1) Sifat fisis
Pada suhu kamar makin panjang ikatan antara atom C titik didih
dan titik leleh makin besar sehingga hidrokarbon dengan jumlah
atom C1 – C4 berwujud gas, C5 – C17 berwujud cair dan C18 ke atas
berwujud padat.
Sukar larut dalam air, namun mudah larut dalam pelarut nonpolar
seperti CCl4
2) Sifat kimia
a) Reaksi-reaksi alkana
1. Pembakaran
Pembakaran sempurna alkana menghasilkan CO2 dan H2O
Contoh : C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O
2. Substitusi atau penggantian yaitu reaksi penggantian atom H
oleh atom atau gugus lain.
Contoh : CH3 − CH3 + Cl2 → CH3 − CH2Cl + HCl
b) Reaksi-reaksi alkena
1. Reaksi adisi adalah reaksi penjenuhan ikatan rangkap.
Contoh : CH2 = CH2 + H2 → CH3 − CH3
2. Reaksi pembakaran adalah reaksi suatu senyawa dengan gas
oksigen
Contoh : C2H4 + 3O2 → 2CO2 + 2H2O
![Page 45: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/45.jpg)
32
3. Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-
molekul sederhana menjadi molekul-molekul besar.
Contoh :
CH2 = CH2 + CH2 = CH2 + ..... → [ − CH2 - CH2 − ] n
Etena etena polietena
c) Reaksi-reaksi alkuna
Reaksi-reaksi alkuna mirip dengan alkena, untuk
menjenuhkan ikatan rangkapnya, alkuna membutuhkan pereaksi
dua kali lebih banyak dibandingkan dengan alkena.
B. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka hipotesis yang
digunakan adalah penggunaan model pembelajaran Team Assisted
Individualization dapat meningkatkan hasil belajar Kimia pokok bahasan
hidrokarbon pada siswa kelas X-3 SMA N 10 Semarang tahun ajaran
2006/2007.
![Page 46: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/46.jpg)
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang menggunakan
data pengamatan langsung terhadap jalannya proses pembelajaran di kelas. Data
tersebut kemudian dianalisis melalui beberapa tahapan dalam siklus-siklus
tindakan.
A. Setting dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA N 10 Semarang yang terletak di Jl. Kapas
Utara No.11, Genuk Indah. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas X-3
dengan jumlah 44 orang, yaitu 20 putra dan 24 putri, sedang observer adalah
guru mata pelajaran Kimia di kelas tersebut.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian tindakan kelas ini adalah hasil belajar kognitif siswa
kelas X-3 semester 2 dalam proses pembelajaran Kimia melalui pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualization. Meskipun demikian, hasil
belajar aspek psikomotorik dan afektif tidak terlepas dari pengamatan dan
perhatian peneliti.
C. Rencana Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-
masing siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
33
![Page 47: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/47.jpg)
34
refleksi. Secara garis besar kegiatan yang dilakukan pada tiap-tiap tahapan
adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini dilakukan persiapan yang berhubungan
dengan pelaksanaan pembelajaran seperti: pembuatan rencana
pembelajaran, pembuatan lembar diskusi, lembar pengamatan siswa dan
guru, lembar penilaian aspek afektif dan psikomotorik serta soal-soal tes
akhir siklus.
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan kegiatan dilaksanakannya
skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Tahap ini terwujud dalam
bentuk proses belajar mengajar yang dilakukan guru dan siswa.
3. Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan proses pengamatan terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
Pengamatan dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru
mitra.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mendiskusikan hasil tes akhir siklus dan
hasil pengamatan/observasi terhadap pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan guru dan siswa. Hasil refleksi siklus I digunakan
untuk penyempurnaan pada siklus-siklus berikutnya.
![Page 48: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/48.jpg)
35
Prosedur kerja tersebut secara garis dapat dijelaskan dengan deskripsi
umum penelitian tindakan kelas.
Gambar 1. Prosedur Kerja PTK (Tim PGSM, 1999)
Persiapan Penelitian
Hal-hal yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian
tindakan kelas ini yaitu :
1. Observasi awal kelas yang akan diteliti melalui wawancara dengan guru
mata pelajaran dan melalui angket kondisi awal siswa kelas X SMAN 10
Semarang mengenai kondisi siswa, guru dan proses pembelajaran serta
melalui dokumentasi hasil belajar siswa pada materi sebelum siklus guna
memberi gambaran mengenai masalah yang terjadi.
2. Menyusun soal-soal evaluasi beserta kisi-kisinya yang kemudian
dikonsultasikan pada ahlinya (dosen dan guru Kimia), menyusun rencana
![Page 49: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/49.jpg)
36
pembelajaran, lembar diskusi, lembar penilaian afektif dan psikomotorik
siswa, lembar angket tentang tanggapan siswa terhadap pembelajaran TAI,
serta lembar observasi untuk guru dan aktivitas belajar siswa.
Pelaksanaan Penelitian
Siklus I
1. Perencanaan
Rincian kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai
berikut :
a. Merancang skenario pembelajaran menggunakan metode Team
Assisted Individualization yang berupa rencana pembelajaran dan
lembar diskusi siswa.
b. Mempersiapkan instrumen-instrumen penelitian yang diperlukan yang
meliputi soal evaluasi siklus I, lembar observasi aspek afektif dan
psikomotorik, lembar observasi untuk guru dan lembar observasi
aktivitas siswa serta lembar angket tanggapan siswa.
c. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan
identifikasi atom C dan H pada senyawa organik.
d. Mempersiapkan materi bahan ajar dan soal pre-test.
2. Pelaksanaan
Rincian kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai
berikut :
a. Guru memberikan pre-test untuk mengetahui kesiapan siswa terhadap
pokok bahasan yang akan dipelajari.
![Page 50: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/50.jpg)
37
b. Membentuk kelompok yang heterogen yang terdiri atas 11 kelompok
berdasarkan nilai ulangan blok semester 2.
c. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
d. Guru membagikan lembar Kegiatan Siswa yang berisikan petunjuk
praktikum identifikasi atom C dan H.
e. Siswa melakukan percobaan tentang identifikasi atom C dan H pada
senyawa organik.
f. Siswa mendiskusikan hasil percobaan dengan teman sekelompok dan
perwakilan kelompok maju untuk mempresentasikan hasil diskusi.
g. Siswa menyimpulkan hasil praktikum dengan bantuan guru.
h. Pada pertemuan berikutnya setiap awal pertemuan, siswa sudah duduk
menurut kelompoknya masing-masing selanjutnya guru memberikan
materi secara singkat, untuk siklus I yaitu tentang kekhasan atom
karbon dan hidrokarbon alkana (deret homolog, tata nama, isomer,
kegunaan, sifat-sifat serta reaksi-reaksi pada senyawa alkana).
i. Guru membagikan tugas kelompok yang terangkum dalam lembar
Kegiatan siswa untuk didiskusikan dan memberikan bimbingan di
setiap tahap kegiatan diskusi.
j. Perwakilan kelompok mempresentasikaan hasil diskusi dan ketua
kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan setiap anggota
kelompoknya.
k. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi dan materi yang telah
dipelajari.
![Page 51: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/51.jpg)
38
l. Guru memberikan tes akhir siklus dan angket tanggapan siswa serta
tugas mandiri.
3. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung. Guru dan observer mengamati kemampuan siswa yang
meliputi kemampuan afektif, psikomotorik dan aktivitas belajar siswa,
sedangkan aktivitas guru hanya diamati oleh observer.
4. Refleksi
Dari tindakan yang telah dilakukan kemudian dianalisa hasil
pengamatannya. Jika hasil analisa menunjukkan bahwa peningkatan yang
dicapai belum sesuai dengan indikator, maka diadakan siklus berikutnya.
Hasil analisa digunakan sebagai acuan untuk langkah perbaikan siklus
berikutnya.
D. Tehnik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Adalah subjek penelitian itu sendiri yaitu siswa kelas X-3 SMA N
10 Semarang tahun ajaran 2006/2007 dan seluruh anggota penelitian (guru
dan peneliti).
2. Instrumen Penelitian
a. Lembar tes akhir siklus
b. Lembar observasi afektif dan psikomotorik siswa.
c. Lembar observasi aktivitas siswa
![Page 52: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/52.jpg)
39
d. Lembar observasi pelaksanaan tindakan guru
e. Lembar angket refleksi siswa.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Metode dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan mengambil dokumen/data-data
yang mendukung penelitian meliputi data tentang siswa dan hasil
belajar yang diperoleh serta foto-foto yang diambil saat penelitian.
b. Metode tes akhir siklus
Metode tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
Sebelum soal digunakan, terlebih dahulu diujicobakan pada kelas di
luar kelas penelitian. Uji coba tes dilaksanakan di SMA N 2 Semarang
dengan pertimbangan siswa di SMA N 2 Semarang sudah menerima
materi hidrokarbon.
c. Metode observasi
Observasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini
meliputi observasi psikomotorik dan afektif siswa, observasi kinerja
guru dan observasi aktivitas siswa. Observasi kinerja guru (peneliti)
dilakukan oleh guru mitra, sedangkan untuk observasi terhadap siswa
dilaksanakan secara kolaborasi oleh peneliti dan guru mitra.
d. Metode kuesioner/angket
Angket diberikan kepada siswa untuk diisi pada akhir siklus.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan dari siswa mengenai
![Page 53: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/53.jpg)
40
model pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan untuk
mengetahui kesulitan siswa selama proses pembelajaran.
E. Analisis Data
1. Uji Pendahuluan
Tes akhir siklus digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi yang diberikan. Tes akhir siklus disusun
berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya. Tes akhir siklus
yang digunakan berupa soal pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban.
Sebelum soal digunakan untuk mengukur hasil penelitian maka
diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba soal berfungsi untuk mengetahui
validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran dari soal. Hal ini
bertujuan untuk mendukung kesahihan dan kevalidan dari soal penelitian.
Tes uji pendahuluan meliputi :
a. Tingkat kesukaran, soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu
mudah dan tidak terlalu sulit (Arikunto, 2002: 207). Besarnya indeks
dapat dihitung dengan rumus :
IK = BA
BA
JSJSJBJB
++
Keterangan : IK = Indeks kesukaran JBA = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JBB = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JSA = Banyaknya siswa pada kelompok atas JSB = Banyaknya siswa pada kelompok bawah
![Page 54: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/54.jpg)
41
Klasifikasi Indeks kesukaran adalah sebagai berikut :
Interval IK Kriteria IK = 0,00 0,00 < IK ≤ 0,30 0,30 < IK ≤ 0,70 0,70 < IK < 1,00 IK = 1,00
Terlalu Sukar Sukar Sedang Mudah Terlalu Mudah
(Arikunto, 2002: 210)
b. Daya pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan siswa yang pandai/berkemampuan tinggi dengan siswa
yang bodoh atau berkemampuan rendah (Arikunto, 2002: 211). Daya
pembeda ini dinyatakan dengan rumus :
DP = B
B
A
A
JSJB
JSJB
−
DP = Daya pembeda JBA = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JBB = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JSA = Banyaknya siswa pada kelompok atas
Klasifikasi Daya pembeda adalah sebagai berikut :
Interval DP Kriteria DP ≤ 0,00 0,00 < DP ≤ 0,20 0,20 < DP ≤ 0,40 0,40 < DP ≤ 0,70 0,70 < DP ≤ 1,00
Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat baik
(Arikunto, 2002: 218)
c. Validitas butir soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan suatu instrumen. Instrumen akan dikatakan valid jika
![Page 55: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/55.jpg)
42
mampu mengukur apa yang diinginkan melalui data dan variabel yang
diteliti secara tepat (Arikunto, 2002: 145).
Rumus validitas butir soal sebagai berikut :
r pbis = St
MtMp − qp
Keterangan : Mp = rata-rata soal yang menjawab benar pada butir soal Mt = rata-rata skor total St = standar deviasi skor total P = proporsi siswa yang menjawab benar pada butir soal q = proporsi siswa yang menjawab salah pada butir soal
Kevalidan rpbis diuji dengan rumus :
t hitung = rpbis 2pbisr12n
−−
Keterangan : n = jumlah siswa rpbis = validitas butir soal Kemudian t hitung dibandingkan dengan t pada α = 0,05 dan dk = n – 2.
Jika t hitung > t tabel maka soal dikatakan valid.
d. Reliabilitas
Suatu tes dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberikan
hasil yang tetap atau ajeg (Arikunto, 2002: 86).
Reliabilitas soal dihitung dengan rumus KR-20.
R = ( ) ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡ −− 2
2
SΣpqS
1KK
Keterangan : K = Banyaknya butir soal S2 = Varians total
![Page 56: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/56.jpg)
43
Klasifikasi reliabilitas
Interval R Kriteria 0,8000 – 1,0000 0,6000 – 0,7990 0,4000 – 0,5990 0,2000 – 0,3990 < 0,2000
Reliabilitas sangat tinggi Reliabilitas tinggi Reliabilitas cukup Reliabilitas rendah (jelek) Reliabilitas sangat jelek
2. Analisis Data Penelitian
Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan
membandingkan hasil belajar sebelum tindakan dengan hasil setelah
tindakan. Data dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Hasil belajar kognitif
Hasil belajar kognitif dianalisis dengan menghitung nilai rerata
dan ketuntasan belajar klasikal hasil belajar siswa sebelum dilakukan
tindakan dan nilai tes akhir siklus I, siklus II dan siklus III untuk
mengetahui adanya peningkatan hasil belajar.
Rata-rata hasil belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus :
x = nΣx
Keterangan : x = rata-rata hasil belajar siswa Σx = jumlah total nilai seluruh siswa n = jumlah total siswa
Persentase ketuntasan belajar klasikal dihitung dengan
menggunakan rumus :
P = ΣnΣn1 × 100%
Keterangan : P = Nilai ketuntasan belajar klasikal Σni = Jumlah siswa tuntas belajar individual (memperoleh nilai ≥ 65) Σn = Jumlah total siswa
![Page 57: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/57.jpg)
44
b. Hasil belajar afektif dan psikomotorik
Hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa dihitung dengan
menggunakan rumus :
N = maksimalskor
diperoleh yangΣskor Σ
× 100%
Kemudian dicari rata-rata nilai dan persentase ketuntasan belajar
klasikalnya menggunakan rumus seperti pada hasil belajar kognitif.
c. Penentuan penghargaan kelompok
Penghargaan kelompok bisa diperoleh dari data nilai tes awal
(pre-test) dan nilai tes akhir siklus dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Menghitung skor perkembangan individu
Berdasarkan selisih antara nilai pre-test dengan tes akhir
siklus, maka skor perkembangan individu dihitung dengan
menggunakan tabel sebagai berikut :
Nilai Tes Akhir Siklus Skor Perkembangan > 10 poin dibawah nilai pre-test 1 s/d 10 poin dibawah nilai pre-test 0 s/d 10 poin diatas nilai pre-test > 10 atau lebih nilai pre-test
5 10 20 30
2) Menghitung skor kelompok
Skor kelompok dihitung dengan menambahkan skor
perkembangan tiap-tiap individu anggota kelompok dan
membaginya dengan jumlah anggota kelompok tersebut (Ibrahim,
2000: 62).
![Page 58: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/58.jpg)
45
3) Penghargaan prestasi kelompok
1) Kelompok dengan rata-rata skor 15 – 19, kelompok baik (good
team).
2) Kelompok dengan rata-rata skor 20 – 24, kelompok hebat
(great team).
3) Kelompok dengan rata-rata skor 25 – 30, kelompok super
(super team).
F. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila terjadi
peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu siswa mampu mencapai
nilai minimal 65 (lebih besar/sama dengan 65) dan sekurangnya 85% dari
jumlah siswa mampu mencapai batas minimal tersebut (Mulyasa, 2002: 99).
![Page 59: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/59.jpg)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil uji alat evaluasi
a. Validitas
Hasil analisis validitas disajikan dalam Tabel 1
Tabel 1 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba
Siklus ke- Kriteria Jumlah
Soal Nomor Soal
1 Valid 35 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40
Tidak valid 5 3, 9, 20, 25, 33 2 Valid 16 1, 3, 5, 7, 8, 10, 14, 16, 17, 18, 20, 21,
23, 24, 27, 30 Tidak valid 14 2, 4, 6, 9, 11, 12, 13, 15, 19, 22, 25, 26,
28, 29 3 Valid 19 1, 2, 5, 6, 8, 9, 10, 14, 16, 17, 19, 20, 21,
23, 24, 25, 26, 28, 29 Tidak valid 11 3, 4, 7, 11, 12, 13, 15, 18, 22, 27, 30
b. Tingkat kesukaran
Berdasarkan hasil perhitungan, hanya diperoleh 3 kriteria soal,
yaitu mudah, sedang dan sukar. Hasil analisis tingkat kesukaran
disajikan pada Tabel 2.
46
![Page 60: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/60.jpg)
47
Tabel 2 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Siklus ke- Kriteria Jumlah
Soal Nomor Soal
1 Sukar 7 2, 3, 8, 14, 20, 27, 28 Sedang 16 5, 6, 7, 9, 13, 15, 18, 23, 25, 29, 31, 32,
33, 38, 39, 40 Mudah 17 1, 4, 10, 11, 12, 16, 17, 19, 21, 22, 24,
26, 30, 34, 35, 36, 37 2 Sukar 5 5, 10, 16, 24, 27 Sedang 16 3, 4, 6, 7, 8, 9, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 23,
25, 26, 30 Mudah 9 1, 2, 11, 12, 13, 15, 22, 28, 29 3 Sukar 8 5, 7, 10, 13, 14, 22, 24, 29 Sedang 11 1, 2, 6, 8, 9, 16, 17, 19, 25, 26, 28 Mudah 11 3, 4, 11, 12, 15, 18, 20, 21, 23, 27, 30
c. Daya pembeda
Dari hasil analisis, diperoleh soal dengan kriteria daya pembeda
jelek, cukup dan baik. Hasil analisis dapat disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba
Siklus ke- Kriteria Jumlah
Soal Nomor Soal
1 Baik 11 2, 8, 14, 15, 18, 23, 27, 28, 32, 37, 40 Cukup 13 1, 5, 6, 7, 10, 12, 17, 21, 29, 33, 34, 38, 39 Jelek 16 3, 4, 9, 11, 13, 16, 19, 20, 22, 24, 25, 26,
30, 31, 35, 36 2 Baik 8 3, 5, 8, 10, 16, 23, 27, 30 Cukup 10 1, 7, 9, 13, 14, 17, 18, 20, 21, 24 Jelek 12 2, 4, 6, 11, 12, 15, 19, 22, 25, 26, 28, 29 3 Baik 8 1, 2, 6, 10, 14, 19, 25, 29 Cukup 9 5, 8, 9, 16, 17, 21, 24, 26, 28 Jelek 13 3, 4, 7, 11, 12, 13, 15, 18, 20, 22, 23, 27, 30
![Page 61: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/61.jpg)
48
d. Reliabilitas
Dari hasil analisis reliabilitas, diketahui bahwa reliabilitas
untuk ketiga siklus masing-masing bernilai tinggi. Seperti yang
disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4 Hasil Analisis Reliabilitas Soal Uji Coba
Siklus ke- Nilai Reliabilitas Kriteria 1 2 3
0,836 0,742 0,750
Tinggi Tinggi Tinggi
Dari hasil analisa soal uji coba yang didasarkan pada validitas,
tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas, maka diperoleh dua kriteria
soal, yaitu soal dibuang dan soal dipakai. Kriteria untuk soal dipakai
adalah soal yang valid, daya pembedanya cukup atau baik dan tingkat
kesukarannya mudah, sedang atau sulit Seperti yang disajikan pada Tabel
5 dan Lampiran 12.
Tabel 5 Kriteria Soal
Kriteria Soal Siklus ke- Dipakai
(Nomor Soal) Dibuang
(Nomor Soal) 1 1, 2, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 14, 15, 17,
18, 21, 23, 27, 28, 29, 32, 34, 37, 38, 39, 40 Jumlah = 23 soal
3, 4, 9, 11, 13, 16, 19, 20, 22, 24, 25, 26, 30, 31, 33, 35, 36 Jumlah = 17 soal
2 1, 3, 5, 7, 8, 10, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 27, 30 Jumlah = 16 soal
2, 4, 6, 9, 11, 12, 13, 15, 19, 22, 25, 26, 28, 29 Jumlah = 14 soal
3 1, 2, 5, 6, 8, 9, 10, 14, 16, 17, 19, 21, 24, 25, 26, 28, 29 Jumlah = 17 soal
3, 4, 7, 11, 12, 13, 15, 18, 20, 22, 23, 27, 30 Jumlah = 13 soal
![Page 62: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/62.jpg)
49
Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat dijelaskan bahwa pada siklus I
dari 40 soal yang diujiicobakan hanya 23 soal yang bisa dipakai karena telah
memenuhi syarat (validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran).
Tetapi dalam penelitian yang dipakai hanya 20 soal dan ada 3 soal yang
dibuang yaitu 18, 37 dan 39. Pada siklus II, dari 30 soal yang diujicobakan
ada 16 soal yang memenuhi syarat, tetapi dalam penelitian hanya 15 soal
yang dipakai dan 1 soal yang dibuang adalah nomor 17. Pada siklus III, dari
30 soal yang diujicobakan ada 17 soal yang memenuhi syarat, tetapi yang
dipakai hanya 15 soal, 2 soal yang dibuang adalah nomor 6, 17.
2. Hasil Observasi Awal
Berdasarkan pengamatan awal, sebelum diterapkannya model
pembelajaran kooperatif tipe TAI, hasil belajar siswa kelas X-3 SMA N 10
Semarang yang ditinjau dari nilai rata-rata untuk materi larutan elektrolit
dan non elektrolit adalah 59,5 dengan ketuntasan belajar klasikal 27,3%
dan rata-rata nilai ulangan Blok I semester 2 adalah 60,34 dengan
ketuntasan belajar klasikal 45,45%.
Masih rendahnya hasil belajar kimia menunjukkan bahwa siswa
mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep kimia. Hal ini
dikarenakan beberapa konsep yang ada dalam kimia bersifat abstrak dan
guru kurang mengadakan latihan-latihan tugas yang bisa menghantarkan
pemahaman siswa dari konsep yang abstrak menjadi konsep nyata. Selain
itu juga disebabkan oleh metode pembelajaran yang diterapkan guru
bersifat monoton. Dikatakan monoton, karena guru mendominasi
![Page 63: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/63.jpg)
50
pembelajaran dengan metode ceramah dan tidak melibatkan siswa secara
aktif dengan kondisi seperti itu, maka perlu diterapkan model
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa serta menarik minat siswa.
Penerapan model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization
merupakan model pembelajaran dengan strategi pembelajaran bimbingan
antar teman. Dalam pembelajaran ini, siswa diberi tugas untuk dikerjakan
secara kelompok, sehingga dapat menghantarkan siswa memahami konsep
yang abstrak menjadi konsep nyata. Dalam hal ini, siswa berperan aktif,
berfikir dalam membantu memecahkan masalah yang dihadapi serta siswa
diberi kesempatan untuk membantu siswa lain yang lemah atau
memerlukan bantuan sehingga nantinya diharapkan hubungan siswa akan
meningkat seiring diterapkannya pembelajaran TAI.
Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Team Assisted
Individualization diterapkan pada materi hidrokarbon. Penelitian ini
direncanakan terdiri atas 3 siklus, untuk siklus I materi kekhasan atom
karbon dan hidrokarbon alkana, siklus II materi hidrokarbon alkena dan
siklus III materi hidrokarbon alkuna, namun dalam pelaksanaannya
penelitian hanya sampai siklus II karena hasil pada siklus II sudah
memenuhi indikator keberhasilan.
3. Data Hasil Penelitian
Data hasil penelitian ini diperoleh dari hasil tes akhir dan observasi
yang dilakukan oleh penulis dan guru mitra (observer) selama proses
pembelajaran berlangsung pada siklus I dan siklus II.
![Page 64: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/64.jpg)
51
a. Data hasil belajar siswa
Nilai tes hasil belajar diperoleh setelah seluruh siswa (44
orang) menjawab soal-soal yang diberikan. Bentuk soal diberikan
berupa soal pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban. Pada siklus I, soal
yang diberikan sebanyak 20 soal dengan materi kekhasan atom karbon
dan hidrokarbon alkana, sedangkan pada siklus II sebanyak 15 soal
dengan materi hidrokarbon alkena. Siswa dikatakan menguasai materi
apabila sekurang-kurangnya 65% dari jumlah soal, dapat dijawab
dengan benar. Ketuntasan belajar klasikal dinilai memenuhi target
apabila sekurang-kurangnya 85% dari jumlah seluruh siswa menguasai
materi (mendapat nilai ≥ 65). Data hasil belajar kognitif siswa setelah
diberikan pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization
untuk setiap siklus dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Nilai hasil belajar kognitif siswa siklus I dan II pada pokok materi hidrokarbon melalui pembelajaran kooperatif TAI pada siswa kelas X-3 SMA N 10 semarang.
Pre-Test Siklus Tes Akhir Siklus No Pencapaian I II I II
1 Nilai Terendah 15 20 40 53 2 Nilai Tertinggi 70 67 90 100 3 Rata- rata nilai 38,98 40,1 69,09 83,52 4 Ketuntasan belajar (%) 6,8 11,36 77,27 88,64
Keterangan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 24 Pada siklus I, rata-rata nilai adalah 69,09 sehingga daya serap
secara individu dikatakan telah berhasil tetapi secara klasikal belum
mencapai 85% (hanya sebesar 77,27%) sehingga penelitian tindakan
kelas pada siklus I belum berhasil.
![Page 65: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/65.jpg)
52
Data hasil belajar kognitif siswa siklus I sesuai dengan
lampiran 24 dan disajikan pada gambar 2 dan 3.
38,98
69,09
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Nila
i Rat
a-ra
ta H
asil
Bela
jar K
imia
Pre Siklus 1Siklus 1
Gambar 2. Histogram Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Kognitif Siswa Siklus 1
6,82
77,27
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Ketu
ntas
an B
elaj
ar K
lasi
kal (
%)
Pre Siklus 1Siklus 1
Gambar 3. Histogram ketuntasan Belajar
Klasikal Siswa Siklus 1
Dari gambar 2 dan 3 terlihat adanya peningkatan rata-rata nilai
dan presentase ketuntasan belajar klasikal dari pretes 1 ke siklus 1
sebesar 30,11 dan 70,45%.
![Page 66: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/66.jpg)
53
Hasil belajar kognitif pada siklus II mengalami peningkatan,
yaitu dengan rata-rata kelas 83,52 dengan ketuntasan belajar mencapai
88,64%. Daya serap siswa secara individu telah berhasil dan
ketuntasan belajar secara klasikal telah mencapai ≥ 85%, sehingga
penelitian tindakan kelas pada siklus II ini dikatakan telah berhasil.
Data hasil belajar kognitif siswa siklus II sesuai dengan
lampiran 24 dan disajikan pada gambar 4 dan 5.
40,1
69,09
83,52
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Nila
i Rat
a-ra
ta H
asil
Bel
ajar
Kim
ia
Pre Siklus II
Siklus I
Siklus II
Gambar 4. Histogram Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Kognitif Siswa Siklus II
![Page 67: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/67.jpg)
54
11,36
77,27
88,64
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Ket
unta
san
Bel
ajar
Kla
sika
l (%
)Pre Siklus II
Siklus I
Siklus II
Gambar 5. Histogram Ketuntasan Belajar
Klasikal Siswa Siklus II
Dari gambar 4 dan 5 terlihat adanya peningkatan rata-rata nilai
dan persentase ketuntasan belajar klasikal dari pretes II ke siklus II
sebesar 43, 42 dan 77, 28%. Sedangkan peningkatan rata-rata nilai dan
persentase ketuntasan belajar klasikal dari siklus I ke siklus II adalah
sebesar 14,2 dan 11,37%.
Karena hasil belajar kognitif pada siklus II telah memenuhi
indikator keberhasilan yaitu dengan rata-rata nilai sudah ≥ 65 dan
jumlah siswa yang tuntas belajar sudah ≥ 85%, maka penelitian ini
dihentikan di siklus II.
Ditinjau dari aspek psikomotorik yang telah dilakukan
didapatkan nilai sebagi berikut :
![Page 68: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/68.jpg)
55
Tabel 7. Nilai psikomotorik siswa siklus I dan II pokok materi hidrokarbon melalui pembelajaran kooperatif TAI pada siswa kelas X-3 SMA N 10 semarang.
Siklus No Pencapaian I II
1 Nilai terendah 50 60 2 Nilai tertinggi 80 85 3 Rata- rata nilai 68,18 73,4 4 Ketuntasan klasikal (%) 75% 95,45 %
Keterangan : Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26
Berdasarkan pengamatan guru mitra ketika kegiatan diskusi,
didapatkan hasil nilai psikomotorik seperti tertera pada tabel 7 diatas.
Penilaian tersebut didasarkan pada beberapa indikator (lampiran 23).
Berdasarkan pengamatan dan hasil penilaian, didapatkan bahwa
melalui pembelajaran kooperatif TAI dengan menggunakan lembar
diskusi, siswa semakin aktif, semangat dan menambah pemahaman
mereka terhadap materi yang diajarkan.
Berdasarkan pada tabel 7, rata-rata nilai psikomotorik
meningkat sebesar 5,46 dari siklus I ke siklus II. Sedangkan ketuntasan
belajar klasikal meningkat sebesar 20,45% dari siklus I ke siklus II.
Sehingga dari segi psikomotorik, penelitian ini dikatakan telah berhasil
di siklus II.
Penilaian afektif siswa diperoleh dari pengamatan langsung
yang dilakukan oleh guru mitra saat pembelajaran berlangsung.
Penilaian afektif siswa diukur dari beberapa aspek atau indikator
(lampiran 22).
![Page 69: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/69.jpg)
56
Tabel 8. Nilai afektif siswa siklus I dan II pokok materi hidrokarbon melalui pembelajaran kooperatif TAI pada siswa kelas X-3 SMA N 10 semarang.
Siklus No Pencapaian I II 1 Nilai terendah 38 56 2 Nilai tertinggi 78 84 3 Rata- rata nilai 66 74,23 4 Ketuntasan klasikal (%) 70,45% 90,91 %
Keterangan : Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25
Berdasarkan tabel 8 terlihat adanya peningkatan rata-rata nilai
dan persentase ketuntasan belajar afektif secara klasikal dari siklus I ke
siklus II sebesar 8,23 dan 20,46%. Karena daya serap siswa secara
individu dan ketuntasan klasikal pada siklus II telah mencapai ≥ 85%
sehingga dari segi afektif, penelitian ini telah dikatakan berhasil.
b. Data Observasi Tindakan Guru
Observasi tentang pelaksanaan tindakan guru terdiri atas 17
item yang diamati berkaitan dengan pelaksanaan tindakan dalam
proses pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif team assisted
individualization. Kinerja pelaksanaan tindakan guru berdasarkan pada
kesesuaian pembelajaran guru dengan rencana pembelajaran, yang
dikelompokan dalam 4 kriteria yaitu sangat baik, baik, cukup dan
kurang.Data hasil observasi tindakan guru dapat digunakan sebagai
masukan untuk refleksi dan perbaikan siklus berikutnya. Data yang
diperoleh dapat dilihat pada tabel 9.
![Page 70: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/70.jpg)
57
Tabel 9. Hasil observasi pelaksanaan tindakan guru siklus I dan II pada pokok materi hidrokarbon melalui pembelajaran kooperatif TAI siswa kelas X-3 SMA N 10 semarang.
No Siklus ke- Rata-rata skor Kriteria 1 I 3 Baik 2 II 3,2 Baik
Keterangan : Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27
c. Data Observasi Aktifitas Belajar Siswa
Keaktifan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif TAI juga dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa. Data hasil observasi aktifitas belajar siswa juga dapat digunakan
sebagai masukan untuk refleksi dan perbaikan pada siklus berikutnya.
Aspek yang diamati untuk mengukur keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 28.
Tabel 10 Hasil observasi Aktivitas belajar siswa siklus I dan II pada pokok materi hidrokarbon melalui pembelajaran kooperatif TAI siswa kelas X-3 SMA N 10 semarang.
No Siklus ke- Rata-rata skor Kriteria 1 I 24 Cukup 2 II 32 Baik
Keterangan : Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28
d. Data hasil kuesioner siswa
Lembar kuesioner/angket tanggapan siswa digunakan untuk
mengetahui sejauh mana ketertarikan siswa terhadap proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal ini dapat dikatakan sebagai
umpan balik dari proses pembelajaran dan juga merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Indikator yang
ditanyakan pada siswa terdiri dari 10 item yang bisa dilihat pada
lampiran 29. Hasil kuesioner siswa dapat dirangkum pada tabel 11.
![Page 71: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/71.jpg)
58
Tabel 11. Hasil refleksi siswa siklus I dan II pokok materi hidrokarbon melalui pembelajaran kooperatif TAI pada siswa kelas X-3 SMA N 10 semarang.
Siklus I (%) Siklus II (%) No Pertanyaan SS S BS TS STS SS S BS TS STS
1 Saya tertarik mengikuti pelajaran kimia sub pokok bahasan hidrokarbon
31,8 38,6 29,6 - - 40,9 45,5 13,6 - -
2 Saya memahami materi hidro-karbon dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI
15,9 43,2 40,9 - - 36,4 50 13,6 - -
3 Saya menyukai belajar dalam kelompok (TAI)
18,2 50 31,8 - - 27,3 54,5 18,2 - -
4 Saya tertarik dalam melakukan diskusi kelompok pada pem-belajaran di kelas
25 50 25 - - 31,8 50 18,2 - -
5 Dalam diskusi kelompok saya dan teman saya saling mem-bantu dalam memahami materi pelajaran pokok bahasan hidro-karbon
20,5 50 29,5 - - 27,3 50 22,7 - -
6 Saya belajar sungguh agar nilai saya dan kelompok saya bagus
36,4 40,9 22,7 - - 47,8 52,2 - - -
7 Saya bangga jika nilai kelompok saya memperoleh nilai tertinggi
65,9 34,1 - - - 45,5 54,5 - - -
8 Saya termotivasi untuk belajar dengan penghargaan kelompok yang dilakukan dalam pembelajaran kooperatif
31,8 54,5 13,7 - - 36,4 59,1 4,5 - -
9 Saya menyukai cara guru mengajar dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI
27,3 52,3 20,4 - - 29,5 52,3 18,2 - -
10 Saya berharap metode ini diterap-kan dalam pokok bahasan lain
38,6 40,9 20,5 - - 45,5 40,9 13,6 - -
Keterangan : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Biasa Saja (BS), Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS). Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29
e. Penghargaan kelompok
Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif team assisted
individualization dikelas, siswa ditempat dalam kelompok-kelompok
kecil yang heterogen berdasarkan nilai akademiknya. Pada setiap
pertemuan dikelas, guru selalu mengawali dengan memberikan materi
secara singkat dilanjutkan dengan memberikan soal-soal yang
terangkum dalam lembar diskusi yang wajib dikerjakan oleh setiap
![Page 72: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/72.jpg)
59
kelompok. Salah satu dari anggota kelompok sebagai seorang ketua
yang bertanggungjawab atas keberhasilan kelompoknya. Hasil belajar
kelompok dibandingkan dengan kelompok lain untuk memperoleh
penghargaan (status kelompok).
Nilai perkembangan dan status kelompok kooperatif pada tiap-
tiap siklus dapat dilihat pada tabel 12.
Tabel 12. Nilai perkembangan dan status kelompok kooperatif siswa siklus I dan II pada pokok materi hidrokarbon siswa kelas X-3 SMA N 10 Semarang.
Siklus I Siklus II Kelompok Kooperatif
Rata-rata nilai perkembangan
kelompok
Status kelompok
Rata-rata nilai perkembangan
kelompok
Status kelompok
Kelompok I 27,5 Super 30 Super Kelompok II 30 Super 30 Super Kelompok III 27,5 Super 30 Super Kelompok IV 27,5 Super 30 Super Kelompok V 30 Super 30 Super Kelompok VI 30 Super 30 Super Kelompok VII 25 Super 30 Super Kelompok VIII 27,5 Super 27,5 Super Kelompok IX 30 Super 30 Super Kelompok X 30 Super 30 Super Kelompok XI 30 Super 30 Super Keterangan : Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4
B. Pembahasan
Dari Lampiran 2, dapat diperoleh nilai rata-rata ulangan harian larutan
elektrolit siswa kelas X-3 SMA N 10 Semarang tahun ajaran 2006/2007 masih
belum memenuhi standar ketuntasan bela;jar, yaitu 59,7 dengan ketuntasan
klasikal 27,3% (dari 44 siswa, hanya 12 siswa yang tuntas). Sedangkan untuk
ulangan blok 1 semester 2, rata-rata nilai 60,34 dengan ketuntasan belajar
![Page 73: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/73.jpg)
60
klasikal 45,45% (dari 44 siswa, hanya 20 siswa yang tuntas). Bertolak dari
kondisi awal tersebut dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon, melalui pembelajaran
kooperatif Team Assisted Individualization.
Di dalam pelaksanaan pembelajaran TAI, dibutuhkan kerjasama antar
anggota kelompok, sehingga peran aktif siswa sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran ini. Penggunaan model pembelajaran TAI menyebabkan siswa
lebih mudah menentukan dan memahami konsep-konsep yang sulit, yaitu
dengan mendiskusikan masalah-masalah/tugas-tugas yang ada dalam
kelompoknya. Melalui diskusi akan terjalin komunikasi dan interaksi dimana
siswa dalam satu kelompok saling berbagi ide/pendapat serta memberi
kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya. Dalam pelaksanaan diskusi,
siswa yang pandai ikut bertanggung jawab membantu siswa yang lemah dalam
kelompoknya, sehingga dalam model pembelajaran ini siswa yang pandai
dapat mengembangkan kemampuannya sedangkan siswa yang lemah akan
terbantu dalam memahami materi pelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, pembahasan pelaksanaan
tiap siklusnya adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 3 April 2007 – 26 April 2007.
Siklus I ini membutuhkan waktu 7 jam pelajaran yang terbagi dalam 5 kali
pertemuan. Sub pokok materi yang akan dipelajari pada siklus I adalah
identifikasi atom C dan H dalam senyawa karbon, senyawa organik dan
![Page 74: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/74.jpg)
61
anorganik, kekhasan atom karbon, atom C primer, sekunder, tersier, dan
kuartener, klasifikasi hidrokarbon, serta hidrokarbon Alkana (deret
homolog, tatanama, isomer, kegunaan dan sifat-sifat serta reaksi-reaksi
pada senyawa alkana).
Pada pertemuan pertama diadakan praktikum tentang identifikasi
keberadaan atom C dan H pada senyawa organik. Pertemuan selanjutnya
peneliti mengawali kegiatan pembelajaran dengan menanyakan kembali
materi yang sudah dipelajari siswa pada pertemuan sebelumnya. Peneliti
juga memberi pengantar/apersepsi sehingga siswa tertarik dan memiliki
rasa ingin tahu terhadap materi pelajaran yang akan dibahas. Sebelum
pelajaran dimulai, siswa sudah duduk menurut kelompoknya masing-
masing. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pemborosan waktu disetiap
pelaksanaan diskusi hanya untuk menunggu siswa-siswa berkumpul
dengan teman-teman sekelompoknya.
Pembelajaran siklus I, menggunakan metode praktikum, ceramah,
diskusi kelompok dan diskusi informatif, pemecahan masalah serta metode
tugas. Metode praktikum digunakan saat membahas identifikasi atom C
dan H dalam senyawa karbon. Metode praktikum bertujuan agar siswa
mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan yang
dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Untuk materi
selanjutnya, setelah peneliti menjelaskan materi secara singkat (metode
ceramah), siswa diberi soal-soal yang terangkum dalam lembar diskusi
untuk dikerjakan secara berkelompok (metode diskusi kelompok).
![Page 75: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/75.jpg)
62
Selanjutnya, peneliti menyuruh salah satu atau beberapa siswa dalam
kelompok untuk mengerjakan dan membahas soal tersebut didepan kelas,
sedangkan kelompok yang lain menanggapi jawaban dari temannya
tersebut (diskusi informatif). Hal tersebut bertujuan untuk melatih
keberanian siswa untuk mengkomunikasikan pendapat mereka. Diakhir
pertemuan, peneliti meluruskan jawaban dari soal-soal tersebut kalau
mungkin ada yang salah (metode pemecahan masalah).
Diakhir siklus I, siswa diberi tes untuk mengetahui sejauh mana
penguasaan materi yang diterima oleh siswa, dan berdasarkan nilai pretest
dan nilai tes siklus siswa diberi penghargaan kelompok. Selain tes diakhir
siklus, siswa juga diberi tugas individu yang berisikan semua materi siklus
I dan harus dikumpulkan saat tes akhir siklus. Hal ini bertujuan agar saat
tes akhir siklus, malamnya siswa-siswa akan belajar dengan adanya tugas
tersebut.
Dari hasil tes siklus I, diperoleh rata-rata hasil belajar kognitif
siswa meningkat dari 38,98 (hasil pretest I) menjadi 69,09 dengan nilai
tertinggi 95 dan nilai terendah 40. Jumlah siswa yang belajar tuntas
meningkat sebanyak 70,47% dari 6,8% (hasil pretest I) menjadi 77,27%
setelah diberi tindakan. Peningkatan ini disebabkan oleh keterlibatan siswa
secara langsung dalam proses pembelajaran melalui kegiatan praktikum
dan diskusi kelompok siswa menemukan dan mengkonstruksi sendiri
pengetahuannya dengan menemukan sendiri, maka pengetahuan yang
dibangun oleh siswa akan lebih lama melekat dalam ingatannya
![Page 76: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/76.jpg)
63
Walaupun daya serap siswa secara individu telah berhasil (nilai
rata-rata kelas ≥ 65) namun, ketuntasan belajar secara klasikal belum
memenuhi indikator keberhasilan penelitian (hanya 77,27%). Hal ini
disebabkan karena masih banyak siswa yang kurang memperhatikan
penjelasan dari peneliti, tidak mau bekerja sama, ramai sendiri saat diskusi
kelompok dan banyak siswa yang catatannya kurang lengkap sehingga
yang mereka pelajari juga kurang lengkap. Kerja sama dalam kelompok
juga belum terlihat jelas. Hal tersebut juga dapat dilihat berdasarkan hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa (lampiran 28) yang masih dalam
kategori cukup dengan jumlah skor 25.
Sedangkan pengamatan terhadap aspek psikomotorik siswa,
didapatkan ketuntasan belajar klasikal sebesar 75% dengan rata-rata nilai
sebesar 68,18. Hasil tersebut belum memenuhi indikator penelitian karena
ketuntasan belajar klasikalnya belum mencapai 85% dari jumlah siswa.
Pengamatan didasarkan pada indikator yang bisa dilihat pada lampiran 23,
dan dari pengamatan tersebut didapatkan bahwa kemampuan siswa dalam
bekerjasama dengan kelompoknya masih kurang (rata-rata siswa
mendapatkan skor 3). Sifat individu masih tampak pada siswa karena
mereka terbiasa dengan pembelajaran individual, kemampuan siswa dalam
menyampaikan pertanyaan dan pendapat disetiap kegiatan diskusi juga
masih kurang, Rata-rata belum bisa menyampaikan pertanyaan dengan
tepat dan jelas serta menyampaikan pendapat dengan benar
![Page 77: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/77.jpg)
64
Untuk pengamatan terhadap aspek afektif siswa juga belum
memenuhi indikator penelitian dimana rata-rata nilai yang didapatkan
adalah sebesar 66 dengan ketuntasan klasikal 70,45%. Pengamatan
terhadap aspek afektif bisa dilihat pada lampiran 22 dan dari pengamatan
didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil pengamatan
aktivitas belajr siswa, yaitu masih banyak siswa yang kurang
memperhatikan penjelasan peneliti, catatannya kurang lengkap dan kurang
aktif dalam setiap kegiatan diskusi.
Selama proses pembelajaran, yang berperan sebagai guru adalah
penulis sendiri, adapun guru mata pelajaran kimia yang sebenarnya
menjadi observer. Hasil kinerja guru selama proses pembelajaran siklus I
didapatkan bahwa guru belum bisa mengelola kelas dengan baik, karena
pada saat pembelajaran masih ada beberapa siswa yang ramai dan kurang
memperhatikan materi, guru juga kurang memotivasi siswa untuk berperan
aktif dalam setiap kegiatan diskusi serta pengelolaan waktu juga masih
kurang optimal. Namun secara keseluruhan, kinerja guru dinilai baik
dengan rata-rata skor 3.
Di akhir siklus siswa mengisi lembar angket tanggapan siswa
untuk mengetahui respon siswa setelah mengikuti proses pembelajaran
kimia dengan model TAI. Ketertarikan siswa terhadap pembelajaran
dengan metode TAI merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa yaitu sebanyak 18,2% siswa pada pilihan sangat setuju dan
50% pada pilihan setuju serta sebanyak 31,8% pada pilihan sangat setuju
![Page 78: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/78.jpg)
65
dan 54,5% pada pilihan setuju yang menyatakan bahwa mereka lebih
termotivasi untuk belajar dengan adanya penghargaan kelompok.
Setelah melakukan pengamatan atas tindakan pembelajaran
dikelas, selanjutnya diadakan refleksi atas semua kegiatan yang telah
dilakukan. Dalam kegiatan siklus I didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Berdasarkan data hasil tes siklus I, belum tercapai ketuntasan belajar
secara klasikal. Ketuntasan belajar yang diperoleh pada siklus I sebesar
77,27% denga rata-rata nilai 69,09. Materi siklus I yang belum
dikuasai sebagian besar siswa adalah tatanama alkana dan isomer
alkana, sedangkan kekhasan aton karbon, rumus umum dan deret
homolog serta reaksi-reaksi pada senyawa alkana sudah dikuasai siswa
secara baik.
2) Berdasarkan data hasil observasi aspek afektif belum tercapai
ketuntasan belajar secara klasikal (rata-rata nilainya 66 dengan
ketuntasan klasikal 70,45%). Hal itu dikarenakan masih banyak siswa
yang kurang memperhatikan penjelasan dari peneliti dan catatannya
kurang lengkap, kerjasama kurang serta kurang aktif dalam setiap
kegiatan diskusi baik dalam mengajukan pertanyaan ataupun
memberikan pendapat.
3) Berdasarkan data hasil observasi aspek psikomotorik belum tercapai
ketuntasan belajar secara klasikal (rata-rata nilainya 68,18 dengan
ketuntasan klasikal 75%). Hal itu dikarenakan ketrampilan siswa
dalam berinteraksi dan bekerjasama masih rendah, siswa yang
![Page 79: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/79.jpg)
66
berkemampuan akademik tinggi belum berperan menjadi pembimbing
bagi temannya yng berkemampuan akdemik rendah, dan juga
ketrampilan siswa untuk mengajukan pertanyaan dengan jelas dan
tepat serta menyampaikan pendapat dengan benar belum tercapai
dengan baik.
4) Perbaikan-perbaikan perlu dilaksanakan dalam siklus II, diantaranya
adalah: Pengelolaan kelas harus lebih ditingkatkan terhadap siswa
yang ramai perlu diberi perhatian khusus, misalnya dengan
menegurnya agar suasana kelas menjadi kondusif, Perlu meningkatkan
bimbingan dalam setiap kegiatan diskusi kelompok dengan
menekankan perlunya kerjasama antar teman dalam kelompok dan
pemberian bantuan secara individu untuk temannya yang
berkemampuan rendah, Perlu memberi penguatan kepada siswa yang
bertanya dan yang mau mengerjakan soal dipapan tulis agar dapat
memotivasi siswa yang lain untuk turut aktif dalam pembelajaran,
Perlu meningkatkan pengelolaan waktu antara pemberian materi
diskusi kelas, presentasi dan pemecahan masalah serta penarikan
kesimpulan.
2. Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 26 April 2007 – 10 Mei 2007.
Siklus II ini membutuhkan waktu 7 jam pelajaran yang terbagi dalam 5
kali pertemuan dengan materi alkena dan alkuna yang meliputi deret
![Page 80: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/80.jpg)
67
homolog, tatanama, isomer, kegunaan dan sifat-sifat serta reaksi-reaksi
pada hidrokarbon alkena.
Berdasarkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I maka peneliti
perlu mengadakan perbaikan pada siklus II. Pelaksanaan pembelajaran
siklus II mengacu pada silabus dan rencana pembelajaran yang sudah
disempurnakan sesuai dengan refleksi siklus I.
Disetiap pertemuan, seperti biasa siswa sudah duduk menurut
kelompoknya masing-masing, selanjutnya peneliti menjelaskan materi
secara singkat. tidak lupa peneliti lebih sering memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan materi-materi yang belum mereka
pahami. Peneliti juga menyarankan kepada seluruh siswa untuk mencatat
materi yang diajarkan dan jika ada yang belum lengkap, siswa
diperbolehkan meminjam transparansi guru untuk dicatat.
Pada saat memasuki materi tatanama alkena, guru memberikan
tugas untuk mengerjakan lembar diskusi yang khusus membahas tatanama
alkena (Lembar Kegiatan Siswa 06). Hal itu dikarenakan saat siklus I
materi yang belum dikuasai oleh sebagian besar siswa adalah tatanama
alkana sehingga diharapkan dengan pemberian tugas yang khusus
membahas tatanama akan lebih bisa meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi tatanama.
Selanjutnya pada saat memasuki materi keisomeran geometris
siswa diberi kesempatan dan dilatih untuk membuat struktur molekul dari
lilin malam. Diharapkan melalui kegiatan ini siswa mendapat gambaran
![Page 81: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/81.jpg)
68
mengenai bentuk molekul terutama yang memiliki isomer geometris agar
tampak nyata yang pada akhirnya akan lebih bisa meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi keisomeran senyawa hidrokarbon.
Diakhir materi alkuna, tugas yang diberikan untuk didiskusikan
adalah LKS 07. Dengan pemberian tugas tersebut bisa memacu kerjasama
dan keaktifan seluruh siswa karena soalnya berupa kartu soal yang harus
dikerjakan dalam waktu 8 menit, dan kelompok tercepat yang bisa
mengerjakan dengan benar dialah yang keluar sebagai kelompok
pemenang. Sehingga diharapkan hal tersebut bisa meningkatkan
kemampuan afektif dan psikomotorik siswa.
Dari hasil tes siklus II, didapatkan peningkatan rata-rata hasil
belajar kognitif siswa dari 69,09 (hasil tes siklus I) menjadi 83,52 pada tes
siklus II. Jumlah siswa yang tuntas belajar juga meningkat sebesar 11,37%
dari 77,27% (hasil tes siklus I) menjadi 88,64%. Peningkatan ini
disebabkan karena siswa sudah lebih aktif dalam kegiatan belajar. Kerja
sama dalam kelompok sudah mulai terlihat, siswa yang pandai lebih bisa
bekerjasama dan membimbing temannya yang berkemampuan rendah.
Siswa dengan kemampuan rendah sudah mau berusaha dan ikut andil
dalam kegiatan diskusi dengan bimbingan peneliti dan temannya yang
berkemampuan akademik tinggi. sehingga dengan situasi dan kondisi
seperti tersebut pengamatan terhadap aspek afektif dan psikomotorik siswa
juga mengalami peningkatan. Untuk aspek afektif, rata-rata hasil belajar
adalah sebesar 74,23 dengan ketuntasan klasikal 90,91%. Sedangkan aspek
![Page 82: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/82.jpg)
69
psikomotorik, rata-rata nilai adalah sebesar 73,64 dengan ketuntasan
klasikal 95,45%. Pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa juga
semakin meningkat yaitu termasuk dalam kriteria baik dengan jumlah skor
32. Kerjasama dalam kelompok begitu terlihat mewarnai aktivitas siswa
baik saat melakukan diskusi maupun saat presentasi hasil diskusi, siswa
terlihat lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pada siklus II ini, pengamatan terhadap kinerja guru juga
mengalami peningkatan, rata-rata skor menjadi 3,2 dan termasuk dalam
kriteria baik. Peneliti telah mampu menyajikan proses pembelajaran yang
dapat merangsang seluruh siswa untuk aktif yang akhirnya dapat
meningkatkan belajar siswa.
Hasil angket tanggapan siswa mengenai pembelajaran kooperatif
Team Assisted Individualization melalui lembar diskusi, menunjukkan
bahwa 36,4% siswa pada pilihan sangat setuju dan 50% siswa pada pilihan
setuju yang menyatakan bahwa mereka memahami materi pembelajaran
dengan pembelajaran kooperatif TAI.
Setelah melakukan pengamatan atas tindakan pembelajaran di
dalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi atas semua kegiatan yang telah
dilakukan pada siklus II dan didapatkan hasil refleksi sebagai berikut :
a. Berdasarkan data hasil tes pada siklus II sudah memenuhi indikator
keberhasilan penelitian, ketuntasan belajar klasikal yang diperoleh
pada siklus II adalah sebesar 88,64% dengan rata-rata nilai 83,52.
![Page 83: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/83.jpg)
70
b. Berdasarkan data hasil observasi aspek afektif siswa pada siklus II
sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian, ketuntasan belajar
klasikal yang diperoleh pada siklus II adalah sebesar 90,91% dengan
rata-rata nilai 74,23.
c. Berdasarkan data hasil observasi aspek psikomotorik siswa pada siklus
II sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian, ketuntasan
belajar klasikal yang diperoleh pada siklus II adalah sebesar 95,45%
dengan rata-rata nilai 73,64.
Berdasarkan hasil refleksi di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
yang diinginkan peneliti sudah tercapai di siklus II, karena hasil belajar
yang diperoleh siswa baik dari segi kognitif, afektif ataupun psikomotorik
sudah mengalami peningkatan sampai dengan indikator yang diinginkan
setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif Team Assisted
Individualization. Oleh karena itu penelitian hanya sampai pada siklus II.
![Page 84: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/84.jpg)
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan:
1. Penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization pada mata
pelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan hidrokarbon dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-3 SMA Negeri 10 Semarang
hingga mencapai standar ketuntasan belajar klasikal (sekurang-kurangnya
85% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥ 65).
2. Terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar kognitif siswa dan ketuntasan
belajar klasikal yaitu sebesar 9,59 dan 49,97% dari data awal ke siklus I
dan meningkat sebesar 14,4 dan 11,37% dari siklus I ke siklus II (Rata-rata
nilai dan ketuntasan klasikal masing-masing siklus adalah 69,09 dan
77,27% pada siklus I; 83,52 dan 88,64% pada siklus Siklus II).
3. Terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar afektif siswa dan ketuntasan
belajar klasikal yaitu sebesar 8,23 dan 20,46% dari siklus I ke siklus II
(Rata-rata nilai dan ketuntasan klasikal masing-masing siklus adalah 66
dan 70,45% pada siklus I; 74,23 dan 90,91% pada siklus Siklus II).
4. Terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar psikomotorik siswa dan
ketuntasan belajar klasikal yaitu sebesar 5,22 dan 20,45% dari siklus I ke
siklus II (Rata-rata nilai dan ketuntasan klasikal masing-masing siklus
adalah 68,18 dan 75% pada siklus I; 73,4 dan 95,45% pada siklus II).
71
![Page 85: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/85.jpg)
72
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Disarankan agar disamping menggunakan metode konvensional, guru juga
perlu menggunakan model pembelajaran kooperatif Team Assisted
Individualization.
2. Kreativitas guru perlu ditingkatkan untuk menjadikan model pembelajaran
kooperatif Team Assisted Individualization lebih menarik.
![Page 86: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/86.jpg)
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Anni, Chatarina Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES. Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina
Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Bina Aksara. Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang
Press. Depdiknas. 2003. Pedoman Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning). Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Ibrahim, Muslimin. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA
University Press. Lie, Anita. 2004. Cooperatif Learning. Jakarta : Grasindo. Mulyani. 2006. Komparasi Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diberi Tugas
Individu Dengan Tugas Kelompok Dalam Pembelajaran Kooperatif TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Kelas X Pokok Bahasan Hidrokarbon. Skripsi.
Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja
Rosdakarya. Parning, Mika, Horale. 2003. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Yudhistira. Purba, Michael. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka
Cipta. Slavin, Robert E. 1995. Cooperatif Learning. Massachusets : Allyn and Bacon. Sudjana. 2000. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito. Suyitno, Amin. 2002. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I.
Semarang : Jurusan Matematika FMIPA UNNES.
73
![Page 87: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/87.jpg)
74
Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999. Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. Semarang : IKIP Semarang Press.
Winkel. 1994 B. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.
![Page 88: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/88.jpg)
75
Lampiran 1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
Tanggal Materi Penilaian
15 Pebruari 2007 Observasi Awal -
14-15 Maret 2007 Uji coba soal -
29 Maret 2007 Pre tes dan pengaturan awal -
3 April 2007 Praktikum identifikasi C dan H Lembar Kegiatan Siswa 01
5 April 2007 Kekhasan atom karbon Lembar Kegiatan Siswa 02
9 April 2007 Klasifikasi hidrokarbon Lembar Kegiatan Siswa 03
12 April 2007 Hidrokarbon alkana Lembar Kegiatan Siswa 04
24 April 2007 Reaksi-reaksi senyawa alkana Tugas 01
26 April 2007 Ujian Siklus I -
1 Mei 2007 Hidrokarbon alkena Lembar Kegiatan Siswa 06
3 Mei 2007 Reaksi-reaksi senyawa alkena Lembar Kegitan Siswa 05
dan tugas 02
8 Mei 2007 Hidrokarbon alkuna -
10 Mei 2007 Ujian Siklus II Lembar Kegitan Siswa 07
![Page 89: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/89.jpg)
76
Lampiran 2
Pembagian Kelompok Kooperatif/Diskusi No Kelompok I Nilai 1. Bambang A.S 75 2. Dedy Bakoro 55 3. Nur Khasanah 55 4. Aina Zulfa 57,5 Rata-rata = 60,6 No Kelompok II Nilai 1. Dera K.D 80 2. Hafid Agung P 50 3. M. Lukmanul H 37,5 4. Khoirunnina 75 Rata-rata = 60,6 No Kelompok III Nilai 1. Abdul Muis 75 2. Reyna Ayu T 70 3. Yulia Utami N 60 4. Okky Naranta R 35 Rata-rata = 60 No Kelompok IV Nilai 1. Tri Hendrayani 80 2. Yos Mantado 70 3. Eko Setiawan 55 4. Eva Selistya P 35 Rata-rata = 60 No Kelompok V Nilai 1. Ayu Nur A 70 2. Yuriyah 70 3. Farin Yuda S 70 4. Yuni Jatiningsih 32,5 Rata-rata = 60,6 No Kelompok VI Nilai 1. FK. Yudho W 75 2. Illisha Ardiani 70 3. Taufik Eko S 55 4. Yunita Maya S 42,5 Rata-rata = 60,6
No Kelompok VII Nilai 1. Aprilia C.M 80 2. Sumarlina 70 3. Faizul Fitanto 55 4. Krismawan M 35 Rata-rata = 60 No Kelompok VIII Nilai 1. Eni Ashfa A 75 2. Ifan Septian 55 3. Ifam Talderi 55 4. Juita Kahasi M 57,5 Rata-rata = 60,6 No Kelompok IX Nilai 1. Udi Prakoso 75 2. Siti Khotimah 55 3. Wahyu Ajioko 55 4. Endah Puspita 57,5 Rata-rata = 60,6 No Kelompok X Nilai 1. Irna Fayakun 75 2. Andi Prasetiyo 60 3. M. Fajar B 35 4. Dipdha S.L 70 Rata-rata = 60 No Kelompok XI Nilai 1. Endang Ayu N 80 2. Winda Dwi L 70 3. Linda Oktania 55 4. Rizki B.M 35 Rata-rata = 60 Keterangan : Nilai yang dipakai adalah nilai ulangan blok semester II
![Page 90: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/90.jpg)
77
Lampiran 4
Nilai Perkembangan dan Status Kelompok
Kooperatif Siklus I
Kelompok 1
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Bambang A.S 60 75 15 30 2. Dedy Bakoro 40 50 10 20 3. Nur Khasanah 35 55 20 30 4. Aina Zulfa 35 65 30 30 Rerata untuk perkembangan = 27,5 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 2
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Dera K.D 40 80 40 30 2. Hafid Agung P 40 60 20 30 3. M. Lukmanul H 30 70 40 30 4. Khoirunnina 40 75 35 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 3
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Abdul Muis 70 85 15 30 2. Reyna Ayu T 35 85 50 30 3. Yulia Utami N 30 40 10 20 4. Okky Naranta R 35 70 35 30 Rerata untuk perkembangan = 27,5 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 4
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Tri Hendrayani 70 90 20 30 2. Yos Mantado 45 70 25 30 3. Eko Setiawan 40 70 30 30 4. Eva Selistya P 30 40 10 20 Rerata untuk perkembangan = 27,5 Status kelompok = Kelompok Super
![Page 91: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/91.jpg)
78
Kelompok 5
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Ayu Nur A 40 75 35 30 2. Yuriyah 50 80 30 30 3. Farin Yuda S 45 75 30 30 4. Yuni Jatiningsih 25 65 40 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 6
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. FK. Yudho W 15 70 55 30 2. Illisha Ardiani 40 75 35 30 3. Taufik Eko S 20 75 55 30 4. Yunita Maya S 35 65 30 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 7
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Aprilia C.M 40 45 5 20 2. Sumarlina 40 75 35 30 3. Faizul Fitanto 30 50 20 30 4. Krismawan M 40 45 5 20 Rerata untuk perkembangan = 25 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 8
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Eni Ashfa A 45 85 40 30 2. Ifan Septian 60 65 5 20 3. Ifam Talderi 25 45 20 30 4. Juita Kahasi M 40 65 25 30 Rerata untuk perkembangan = 27,5 Status kelompok = Kelompok Super
![Page 92: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/92.jpg)
79
Kelompok 9
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Udi Prakoso 20 70 50 30 2. Siti Khotimah 55 70 15 30 3. Wahyu Ajioko 25 75 50 30 4. Endah Puspita 40 85 45 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 10
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Irna Fayakun. 60 75 15 30 2. Andi Prasetiyo 35 75 40 30 3. M. Fajar B. 35 50 15 30 4. Dipdha S.R 45 80 35 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 11
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Endang Ayu N 30 75 45 30 2. Winda Dwi L 35 80 45 30 3. Linda Oktania 65 95 30 50 4. Rizki B.M 40 75 35 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
![Page 93: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/93.jpg)
80
Nilai Perkembangan dan Status Kelompok
Kooperatif Siklus II
Kelompok 1
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Bambang A.S 40 73 33 30 2. Dedy Bakoro 33,3 80 46,7 30 3. Nur Khasanah 40 80 40 30 4. Aina Zulfa 40 87 47 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 2
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Dera K.D 40 43 53 30 2. Hafid Agung P 20 87 67 30 3. M. Lukmanul H 27 73 46 30 4. Khoirunnina 33,3 93 59,7 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 3
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Abdul Muis 67 100 33 30 2. Reyna Ayu T 33,3 100 66,7 30 3. Yulia Utami N 20 67 47 30 4. Okky Naranta R 33,3 93 59,7 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 4
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Tri Hendrayani 67 93 26 30 2. Yos Mantado 33,3 93 59,7 30 3. Eko Setiawan 47 93 46 30 4. Eva Selistya P 20 60 40 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
![Page 94: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/94.jpg)
81
Kelompok 5
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Ayu Nur A 33,3 100 66,7 30 2. Yuriyah 53 93 40 30 3. Farin Yuda S 40 67 27 30 4. Yuni Jatiningsih 33,3 53 19,7 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 6
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. FK. Yudho W 47 87 40 30 2. Illisha Ardiani 67 87 20 30 3. Taufik Eko S 53,3 100 46,7 30 4. Yunita Maya S 47 80 33 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 7
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Aprilia C.M 27 73 46 30 2. Sumarlina 33,3 80 46,7 30 3. Faizul Fitanto 33,3 53 19,7 30 4. Krismawan M 27 93 66 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 8
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Eni Ashfa A 27 100 73 30 2. Ifan Septian 40 73 33 30 3. Ifam Talderi 20 73 53 30 4. Juita Kahasi M 47 53 6 20 Rerata untuk perkembangan = 27,5 Status kelompok = Kelompok Super
![Page 95: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/95.jpg)
82
Kelompok 9
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Udi Prakoso 20 93 73 30 2. Siti Khotimah 47 93 46 30 3. Wahyu Ajioko 33,3 67 33,7 30 4. Endah Puspita 33,3 100 66,7 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 10
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Irna Fayakun 67 100 33 30 2. Andi Prasetiyo 40 60 20 30 3. M. Fajar B 40 73 33 30 4. Dipdha S.R 67 93 26 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
Kelompok 11
No Nama Nilai Pre-test
Nilai Siklus I
Skor Perkembangan
Nilai Perkembangan
1. Endang Ayu N 53 87 34 30 2. Winda Dwi L 40 93 53 30 3. Linda Oktania 67 93 26 30 4. Rizki B.M 33,3 93 59,7 30 Rerata untuk perkembangan = 30 Status kelompok = Kelompok Super
![Page 96: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/96.jpg)
83
Lampiran 3
KISI-KISI EVALUASI SIKLUS I
Bidang Studi/Materi Pokok : Kimia / Hidrokarbon Waktu ; 45 menit Jumlah Soal : 20 Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan
makromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesis makromolekul serta kegunaannya
Nomor Soal Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Jumlah
Soal C1 C2 C3 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidro karbon Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur-nya dan hubungannya dengan sifat-sifat senyawa
1. Identifikasi unsur C dan H dalam senyawa karbon
2. Kekhasan atom karbon 3. Penggolongan dan
perbedaan sifat senyawa organik dan anorganik
4. Pengklasifikasian senyawa karbon berdasarkan kejenuh-an ikatan dan bentuk rantai
5. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan kuartener
6. Menentukan rumus molekul senyawa hidrokarbon dari data percobaan
1. Rumus umum, molekul dan
deret homolog alkana 2. Tatanama senyawa alkana
sesuai IUPAC 3. Isomer senyawa alkana 4. Sifat-sifat senyawa alkana 5. Kegunaan senyawa alkana
dalam kehidupan sehari-hari 6. Reaksi-reaksi pada senyawa
alkana
2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1
1 4 6 9 8
11,12
18
2 3
10 7
13,14
16 17
5
19
15
20
T o t a l 20 8 8 4
Lampiran 15
![Page 97: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/97.jpg)
84
KISI-KISI EVALUASI SIKLUS II
Bidang Studi/Materi Pokok : Kimia / Hidrokarbon Waktu ; 30 menit Jumlah Soal : 15 Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan
makromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesis makromolekul serta kegunaannya
Nomor Soal Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Jumlah
Soal C1 C2 C3Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur-nya dan hubungannya dengan sifat-sifat senyawa
1. Rumus umum, molekul dan deret homolog alkena
2. Penggolongan senyawa alkena
3. Tatanama senyawa alkena sesuai IUPAC
4. Isomer senyawa alkena 5. Sifat-sifat senyawa alkena 6. Kegunaan senyawa alkena
dalam kehidupan sehari-hari 7. Reaksi-reaksi pada senyawa
alkena
2 1 3 3 2 1 3
2,3 1
11
4,5,6
7, 9 10 12
13,15
8
14
T o t a l 15 4 9 2
![Page 98: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/98.jpg)
85
KISI-KISI EVALUASI SIKLUS III
Bidang Studi/Materi Pokok : Kimia / Hidrokarbon Waktu ; 30 menit Jumlah Soal : 15 Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan
makromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesis makromolekul serta kegunaannya
Nomor Soal Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Jumlah
Soal C1 C2 C3 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur-nya dan hubungannya dengan sifat-sifat senyawa
1. Rumus umum, molekul dan deret homolog alkuna
2. Penggolongan senyawa alkuna
3. Tatanama senyawa alkuna sesuai IUPAC
4. Isomer senyawa alkuna 5. Sifat-sifat senyawa alkuna 6. Kegunaan senyawa alkuna
dalam kehidupan sehari-hari 7. Reaksi-reaksi pada senyawa
alkuna
2 1 3 2 3 1 3
3
10 12
2 1
4,5
8 9
14
6 7 11
13, 15
T o t a l 15 3 7 5
![Page 99: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/99.jpg)
86
Lampiran 4 SOAL UJI COBA SIKLUS I
Pokok Materi : Hidrokarbon Materi Pembelajaran : Kekhasan atom karbon dan Alkana Kelas/Semester : X / II Waktu ; 90 menit Jumlah Soal : 40
Petunjuk Umum
• Kerjakan soal pada lembar jawaban yang tersedia • Tulis nama, nomor absen pada kolom yang tersedia • Periksa dan bacalah soal dengan baik sebelum anda menjawab • Kerjakan soal yang dianggap paling mudah dahulu • Apabila ada jawaban yang dianggap salah dan anda ingin memperbaikinya,
coreglah dengan dua garis mendatar pada tanda silang Contoh : Jawaban semula A B C D E
Pembetulan A B C D E
Petunjuk Khusus
Berilah tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C, D, E sebagai jawaban yang paling tepat. 1. Pasangan berikut yang merupakan senyawa hidrokarbon adalah...
a. H2O dan H2S b. C2H2 dan C2H4 c. C2H5OH dan CH2OH
d. C6H12O6 dan C12H22O11 e. C2H5OH dan C2H2
2.
Dari percobaan seperti gambar di samping dihasilkan air kapur menjadi keruh.
Hal ini membuktikan bahwa dalam suatu sampel mengandung... a. Karbon b. Hidrogen c. Oksigen
d. Karbon dan Hidrogen e. Karbon, Hidrogen dan Oksigen
3. Pada pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon, dihasilkan zat yang dapat
merubah warna kertas kobalt dari biru menjadi merah, zat tersebut adalah...
![Page 100: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/100.jpg)
87
a. Karbon b. Hidrogen c. CO2
d. H2O e. Oksigen
4. Di bawah ini merupakan ciri khusus unsur karbon yang tidak dimiliki atom
lain yaitu... a. Mampu berikatan dengan sesama atom karbon dan membentuk rantai b. Mampu berikatan kovalen c. Termasuk golongan IVA d. Mempunyai elektron valensi IV e. Mampu membentuk ikatan rangkap
5. Atom C mempunyai nomor atom 6, maka atom C dapat membentuk a. Ikatan ion dengan atom lain b. Ikatan ion dengan sesama atom C c. 1 ikatan kovalen dengan atom lain d. 3 ikatan kovalen dengan atom lain e. 4 ikatan kovalen dengan atom lain
6. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah... a. Atom karbon relatif kecil b. Titik didih karbon sangat tinggi c. Karbon sangat reaktif d. Karbon melimpah di kulit bumi dan dapat diolah untuk keperluan rumah
tangga e. Karbon mudah membentuk 4 ikatan kovalen dan membentuk rantai karbon
7. Diketahui data percobaan sebagai berikut : Sampel Ditambah air Dipanaskan/dibakar A. Benzena Sukar larut Dapat terbakar dengan menghasilkan gas
CO2 B. Sendawa chili
(KNO3) Mudah larut Sukar terbakar dan tidak menghasilkan
gas CO2 C. Kloroform Sukar larut Mudah terbakar dan menghasilkan gas
CO2 D. Garam dapur Mudah larut Tidak dapat terbakar dan tidak
menghasilkan gas CO2
Dari data percobaan di atas, jika senyawa organik dibandingkan dengan senyawa anorganik, maka senyawa organik... a. Mempunyai titik leleh lebih tinggi b. Lebih sukar larut dalam air c. Lebih mudah larut dalam air d. Mempunyai titik didih lebih tinggi e. Lebih sukar terbakar
8. Diantara zat berikut ini yang bukan senyawa organik adalah
![Page 101: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/101.jpg)
88
a. Urea b. Glukosa c. Asam cuka
d. Plastik e. Asam sulfat
9. Diantara pernyataan berikut ini, yang benar tentang senyawa organik jika
dibandingkan dengan senyawa anorganik adalah... a. Lebih mudah larut dalam air b. Mempunyai titik didih lebih
tinggi c. Lebih reaktif
d. Lebih stabil terhadap pemanasan e. Lebih mudah terbakar
10. Ikatan Hidrokarbon terdiri dari ikatan jenuh dan tidak jenuh, yang dimaksud
dengan ikatan jenuh dalam ikatan antar karbon adalah... a. Ikatan tunggal b. Ikatan tunggal dan rangkap 2 c. Ikatan tunggal dan rangkap 3
d. Ikatan tunggal, rangkap 2 dan rangkap 3
e. Ikatan rangkap 2 dan rangkap 3
11. Senyawa berikut yang termasuk hidrokarbon jenuh adalah.... a. C4H10 b. C4H8 c. C3H6
d. C3H4 e. C2H4
12. Diantara senyawa berikut yang merupakan Hdrokarbon tidak jenuh adalah....
a. C2H6 b. C5H12 c. C4H10
d. C3H6 e. C6H14
13. Diantara hidrokarbon berikut yang tergolong senyawa alisiklik adalah...
(1) (2)
(3)
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5
(4) (5)
![Page 102: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/102.jpg)
89
14.
Rumus struktur di atas mempunyai jumlah atom C primer, sekunder, tersier dan kuartener berturut-turut.... a. 6, 4, 3, 1 b. 7, 3, 3, 1 c. 7, 2, 2, 1
d. 6, 3, 3, 1 e. 7, 2, 3, 1
15. Berikut ini adalah rumus struktur alkana ;
yang merupakan atom C sekunder adalah... a. 1 b. 2 c. 3
d. 4 e. 5
16. Atom C primer, sekunder, tersier dan kuartener berturut-turut ditunjukkan
pada atom C nomor....
a. 1, 4, 3, 2 b. 8, 2, 7, 3 c. 8, 4, 7, 2 d. 6, 4, 2, 5 e. 6, 4, 5, 3
17. Pembakaran terhadap 30 gram suatu senyawa karbon yang mengandung unsur
C, H dan O dihasilkan 52,8 gram CO2 dan 21,6 gram H2O. Jika Ar C = 12, H = 1, O = 16, maka rumus molekul tersebut (Mr = 180) adalah.... a. CH2O b. C3H6O3 c. C6H12O6
d. C4H8O2 e. C2H6
18. Dari pembakaran sempurna senyawa Hidrokarbon A menghasilkan 4,4 gr CO2
dan 2,7 gr air. Bila Mr senyawa A adalah 30, maka rumus molekul senyawa A tersebut adalah.... a. C2H6 b. C2H4
d. C3H6 e. C3H4
![Page 103: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/103.jpg)
90
c. C2H2
19. Yang dimaksud dengan atom karbon sekunder adalah.... a. Atom karbon yang terikat pada 1 atom karbon lainnya b. Atom karbon yang terikat pada 2 atom karbon lainnya c. Atom karbon yang terikat pada 3 atom karbon lainnya d. Atom karbon yang terikat pada 4 atom karbon lainnya e. Atom karbon yang mengikat atom-atom selain atom H
20. Yang tidak termasuk senyawa karbon adalah....
a. Gula tebu b. Urea c. Karbohidrat
d. Garam dapur e. Alkohol
21. Perhatikan rumus molekul berikut :
1. C2H4 2. C3H8
3. C4H6 4. C5H12
Hidrokarbon yang termasuk dalam homolog alkana adalah.... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 1 dan 4
d. 2 dan 3 e. 2 dan 4
22. Perhatikan deretan senyawa berikut : C2H6, C3H8, C4H10, C5H12, dan
seterusnya. Rumus umum deretan senyawa tersebut adalah.... a. CnH2n + 2 b. CnH2n + 1 c. CnH2n
d. CnH2n – 1 e. CnH2n – 2
23. Senyawa karbon berikut tergolong alkana, kecuali....
a. CH4 b. C2H4 c. C3H8
d. (CH3)3 CH e. C10H22
24. Senyawa berikut yang termasuk dalam deret homolog alkana adalah...
a. CH3 CH2 CH2 CH3 b. CH3 C(CH3) CH2 c. CH2 CH CH3
d. CH3 CH CH CH3 e. CH3 CH (CH3)3 CH3
25. Berilah nama untuk zat yang rumus bangunnya.
a. 1,1,1-trimetil pentana b. 2-etil 4-metil pentana c. 2-metil 4-etil pentana
d. 2-4 dimetil heksana e. 3,5-dimetil heksana
![Page 104: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/104.jpg)
91
Lampiran 5
SOAL UJI COBA SIKLUS II
Pokok Materi : Hidrokarbon Materi Pembelajaran : Alkena Kelas/Semester : X / II Waktu ; 45 menit Jumlah Soal : 30
Petunjuk Umum
• Kerjakan soal pada lembar jawaban yang tersedia • Tulis nama, nomor absen pada kolom yang tersedia • Periksa dan bacalah soal dengan baik sebelum anda menjawab • Kerjakan soal yang dianggap paling mudah dahulu • Apabila ada jawaban yang dianggap salah dan anda ingin memperbaikinya,
coreglah dengan dua garis mendatar pada tanda silang Contoh : Jawaban semula A B C D E
Pembetulan A B C D E
Petunjuk Khusus
Berilah tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C, D, E sebagai jawaban yang paling tepat. 26. Rumus umum dari deret homolog alkena adalah....
a. CnH2n + 1 b. CnH2n c. CnH2n + 2
d. CnH2n – 2 e. CnH2n – 1
27. Senyawa-senyawa berikut yang merupakan deret homolog alkena adalah....
a. C2H6, C3H6, C2H8 b. CH2, C2H2, C3H4 c. C2H2, C3H6, C4H10
d. C2H4, C3H6, C4H8 e. C2H6, C3H8, C4H10
28. Diantara senyawa berikut :
5. C3H8 6. C2H6 7. C5H10
8. C3H6 9. C6H14 10. C4H6
yang merupakan homolog alkena adalah... a. 1 dan 5 b. 2 dan 6 c. 3 dan 4
d. 3 dan 5 e. 5 dan 6
![Page 105: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/105.jpg)
92
29. Perhatikan senyawa berikut :
(1) (2) (3) (4) yang merupakan Hidrokarbon alifatik tidak jenuh adalah.... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 1 dan 4
d. 2 dan 3 e. 3 dan 4
30. 1. Aromatik 3. Alifatik 5. Tidak jenuh 2. Alisiklik 4. Jenuh Pernyataan yang benar untuk alkena adalah nomor : a. 1 dan 4 b. 2 dan 4 c. 3 dan 4
d. 3 dan 5 e. 2 dan 5
31. Nama yang tepat untuk senyawa di bawah adalah....
a. 4-etil 2-metil 2-heptena b. 4-etil 6-metil 5-heptena c. 4-etil 2-metil 5-heptena
d. 4-metil 2-etil 5-heptena e. 4-metil 2-etil 2-heptena
32. Nama IUPAC untuk senyawa di bawah adalah....
a. 3-etil 1,1-dimetil 2-butena b. 2-isopropil 3-etil 1-butena c. 2-isopropil 3-metil 1-pentena
d. 3-etil 2-isopropil 1-butena e. 1,1,3-trimetil 2-butena
33. Senyawa 4-metil 1-pentena mempunyai rumus stuktur :
a.
b.
d.
e.
![Page 106: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/106.jpg)
93
c.
34. Nama dari senyawa yang mempunyai struktur molekul di bawah ini adalah...
a. Trans 2-butena b. Cis 3-heksena c. Trans 3-heksena
d. Cis 2-butena e. 1,2-dietil etena
35. Nama dari molekul di bawah ini adalah...
a. 1-kloro 2-3 dimetil pentena b. 1-kloro 2-3 dimetil 2-heksena c. Cis 2-kloro 2-heksena d. Trans 2-kloro 3-metil 2-pentena e. 2-kloro cis 2-heksena
36. Salah satu penamaan berikut yang tidak sesuai dengan urutan IUPAC yaitu...
a. 4-metil 2-heksena b. 3-metil 2-heksena c. 2-metil 2-butena
d. 2-heksena e. 3-pentena
37. Berikut ini adalah nama-nama senyawa : 1. 2-metil 3-pentena 2. 4-metil 2-butena 3. 3-pentena
4. 5-metil 2-heksena 5. 3-etil 4-metil 2-heksena 6. 4-metil 2-pentena
Nama yang benar adalah... a. 1, 2, 3 b. 4, 5, 6 c. 1, 2, 6
d. 2, 4, 6 e. 1, 3, 5
38. Suatu hidrokarbon dikatakan berisomer satu dengan lainnya, jika...
a. Massa molekul relatif sama, rumus molekul sama, rumus struktur beda b. Massa molekul relatif sama, rumus molekul sama, rumus struktur sama c. Massa molekul relatif sama, rumus molekul beda, rumus struktur sama d. Massa molekul relatif sama, rumus molekul beda, rumus struktur beda e. Massa molekul relatif beda, rumus molekul beda, rumus struktur beda
39. Senyawa-senyawa di bawah ini yang merupakan isomer dari CH2 =
CH−CH2−CH3 adalah ...
a.
b.
d.
![Page 107: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/107.jpg)
94
c. e.
40. Manakah diantara pasangan-pasangan berikut yang merupakan isomer ? a.
dengan
b.
dengan
c.
dengan
d.
dengan e.
dengan
41. Dari senyawa-senyawa berikut : 1. 1-pentena 2. 2-butena 3. 2-metil propena
4. 2-metil 1-butena 5. 3-metil 1-butena 6. 3-metil 1-pentena
Yang merupakan isomer dari C5H10 adalah.... a. 1, 2, 3 b. 1, 3, 4 c. 2, 4, 6
d. 1, 4, 3 e. 4, 5, 6
42. Jumlah Isomer dari C4H8 adalah....
a. 1 b. 2 c. 3
d. 4 e. 5
43. Tiga molekul memiliki struktur sebagai berikut :
![Page 108: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/108.jpg)
95
1. 2. 3. dari ketiga molekul tersebut yang memiliki Isomer geometris adalah... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3
d. 1, 2 dan 3 e. 3 saja
44. 1. dapat diadisi oleh HBr 3. memiliki isomer geometris
2. senyawa tidak jenuh 4. merupakan hidrokarbon alisiklis Pernyataan yang benar mengenai 2-butena a. 1, 2, 3 b. 1, 3, 4 c. 1, 2, 4
d. 2, 3, 4 e. Semua benar
45. Diantara senyawa berikut yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah....
a. C2H4 b. C3H6 c. C4H8
d. C5H10 e. C6H12
46. Diantara senyawa berikut yang berwujud gas pada suhu kamar adalah....
a. C2H4 dan C6H12 b. C3H6 dan C6H12 c. C2H4 dan C3H6
d. C6H12 dan C7H14 e. C7H14 dan C2H4
47. Senyawa di bawah ini yang diramalkan memiliki titik didih tertinggi adalah....
a.
b.
c.
d.
e.
48. Diantara bahan di bawah ini yang merupakan hasil industri dari senyawa
alkena adalah.... a. Lilin b. Kertas c. Tekstil
d. Pupuk e. Plastik
49. Hasil utama reaksi berikut adalah ....
CH3−C(CH3) = CH− CH3 + HBr → .... ?
![Page 109: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/109.jpg)
96
a. CH3−C(CH3)−CHBr−CH3 b. CH3−CBr(CH3)−CH2−CH3 c. CH2Br−CH(CH3)−CH2−CH3
d. CH3−CH(CH3)−CH2−CH2Br e. CH3−CH(CH2Br)−CH2−CH3
50. Plastik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari terbuat dari senyawa
alkena. Reaksi kimia yang terkait dalam pembuatan plastik adalah.... a. Substitusi b. Cracking c. Eliminasi
d. Adisi e. Pomerisasi
51. Suatu hidrokarbon mempunyai rumus empiris CH2 dan massa molekul relatif
56. Rumus struktur yang mungkin untuk senyawa itu adalah.... a. CH2−CH2−CH2−CH3 b. CH3−CH2=CH−CH3 c. CH3−CH=CH−CH3
d. CH3−C=C−CH3 e. CH2−CH−CH2
52. Suatu hidrokarbon mengandung tiga atom karbon dan dapat bereaksi dengan
HBr menghasilkan 2-bromo propana (CH3−CHBr−CH3). Hidrokarbon tersebut adalah... a. Propana b. Propena c. Propuna
d. Propadiena e. Butena
53. Pada pembakaran sempurna #l alkena CxHy dibutuhkan 9L gas oksigen dan
terbentuk 6L gas CO2 serta sejumlah air. Rumus senyawa alkena yang dibakar adalah... a. C2H4 b. C3H6 c. C4H8
d. C5H10 e. C6H12
54. Pada keadaan STP;11,2 dm3 suatu alkena yang berwujud gas mempunyai
massa 21 gr. Rumus alkena tersebut adalah .... (Ar C = 12 ; Ar H = 1) a. Etena b. Propena c. Butena
d. Pentena e. Heksena
55. Berikut ini yang bukan merupakan hasil reaksi pembakaran adalah....
a. CO2 b. Cis 2-Kloro 3-Metil 2-Pentena c. CO
d. NO2 e. Uap air
56. Nama dari molekul di bawah ini adalah...
![Page 110: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/110.jpg)
97
a. 1-kloro 2-3 dimetil pentena b. Cis 2-Kloro 3-Metil 2-Pentena c. Cis 2-kloro 2-heksena d. Trans 2-kloro 3-metil 2-pentena e. 2-kloro cis 2-heksena
57. Senyawa 4-metil 1-pentena mempunyai rumus stuktur :
a.
b.
c.
d.
e.
Lampiran 6 SOAL UJI COBA SIKLUS III
![Page 111: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/111.jpg)
98
Pokok Materi : Hidrokarbon Materi Pembelajaran : Alkuna Kelas/Semester : X / II Waktu ; 45 menit Jumlah Soal : 30
Petunjuk Umum
• Kerjakan soal pada lembar jawaban yang tersedia • Tulis nama, nomor absen pada kolom yang tersedia • Periksa dan bacalah soal dengan baik sebelum anda menjawab • Kerjakan soal yang dianggap paling mudah dahulu • Apabila ada jawaban yang dianggap salah dan anda ingin memperbaikinya,
coreglah dengan dua garis mendatar pada tanda silang Contoh : Jawaban semula A B C D E
Pembetulan A B C D E
Petunjuk Khusus
Berilah tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C, D, E sebagai jawaban yang paling tepat. 58. Perhatikan deretan senyawa berikut : C3H4 ; C4H6 ; C5H8. Suhu yang lebih
tinggi berikutnya adalah.... a. C3H8 b. C4H8 c. C6H14
d. C6H12 e. C6H10
59. Diantara senyawa berikut :
1. C3H6 2. C2H2
3. C5H10 4. C6H2
5. C7H12 6. C4H8
Yang merupakan homolog alkena adalah : a. 1 dan 2 b. 1 dan 4 c. 2 dan 5
d. 1 dan 6 e. 3 dan 5
60. Rumus umum deret homolog alkuna adalah....
a. CnH2n + 1 b. CnH2n c. CnH2n + 2
d. CnH2n – 2 e. CnH2n – 1
61. Senyawa alkuna termasuk hidrokarbon...
a. Siklus, jenuh b. Siklus, tak jenuh c. Alifatis, jenuh
d. Alifatis, tak jenuh e. Alifatis, jenuh, bercabang
![Page 112: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/112.jpg)
99
62. Dari rumus Hidrokarbon di bawah ini...
1. CnH2n 2. CnH2n + 2
3. CnH2n – 2
Yang merupakan hidrokarnon tak jenuh adalah : a. 1 saja b. 2 saja c. 2 dan 3
d. 3 saja e. 1 dan 3
63. Diantara senyawa berikut : 1. C2H4 2. C3H4
3. C4H8 4. C4H6
5. C5H12
Hidrokarbon yang termasuk dalam satu deret homolog adalah... a. 1 dan 2 b. 1 dan 4 c. 1 dan 5
d. 2 dan 3 e. 2 dan 4
64. Nama IUPAC untuk senyawa dengan struktur di bawah ini adalah....
a. 2-etil 3-heksuna b. 1,4-dimetil 2-heksuna c. 5-metil 3-heptuna
d. 2-metil 5-etil 2-heksuna e. 3-metil 4-heptuna
65. Nama IUPAC senyawa dengan struksur di bawah ini adalah...
a. 2-metil 4-pentuna b. 4-metil 2-pentuna c. 4,4-dimetil 2-butuna
d. 4-metil 3-pentuna e. 2-metil 3-pentuna
66. Nama yang tepat untuk senyawa di bawah ini adalah....
a. 4,7-dimetil 5-nonuna b. 3,6-dimetil 4-nonuna c. 3,6-dimetil 3-nonuna d. 2-etil 5-propil 3-heksuna e. 2-etil 6-metil nonuna
67. Nama IUPAC senyawa di bawah ini adalah....
C(CH3)3 − C ≡ C − CH(CH3)2 a. 2,5,5-trimetil 3-heksuna b. 2,2,5,5-tetrametil 3-pentuna c. 2,2,5-trimetil 3-heksuna
d. 1,1,4,4-tetrametil 3-pentuna e. 2,2,5-trimetil 4-heksuna
![Page 113: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/113.jpg)
100
68. Senyawa 4-metil 1-pentuna mempunyai rumus struktur...
a.
d.
b.
e.
c.
69. Nama senyawa alkuna di bawah ini sesuai dengan aturan IUPAC kecuali...
a. 3-metil 1-butuna b. 4-metil 2-heksuna c. 4-etil 3-metil 1-pentuna
d. 2-metil 3-heksuna e. 4-metil 2-pentuna
70. Senyawa di bawah ini yang merupakan isomer dari
yaitu....
a.
d.
b.
e.
c.
71. Dari senyawa-senyawa berikut :
1. 3-metil 1-pentuna 2. 4-metil 1-pentuna 3. 3,3-dimetil 1-butuna
4. 3,4-dimetil 1-pentuna 5. 6-metil 3-heksuna 6. 3-metil 3-heptuna
Yang merupakan isomer dari C6H10 adalah.... a. 1, 2, 3 b. 1, 3, 5 c. 2, 4, 6
d. 1, 2, 5 e. 1, 5, 6
72. Perhatikan struktur di bawah ini :
1.
3.
![Page 114: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/114.jpg)
101
2.
4.
Pasangan yang berisomer satu dengan yang lainnya adalah... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3
d. 2 dan 4 e. 3 dan 4
73. Jumlah Isomer dari C5H8 adalah....
a. 2 b. 3 c. 4
d. 5 e. 6
74. Dalam proses pengelasan besi dan baja, zat yang digunakan adalah
a. Etana b. Etena c. Etuna
d. Propuna e. Propena
75. Gas yang terbentuk pada reaksi di bawah ini adalah...
CaC2 + H2O → Ca(OH)2 + ........
a. C2H6 b. C2H4 c. C2H2
d. C3H6 e. C3H4
76. Senyawa golongan alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting adalah... a. Etuna b. Propuna c. Butuna
d. Pentuna e. Heksuna
77. Pada pembakaran sempurna 6L alkuna CxHy, dibutuhkan 24L gas oksigen dan
terbentuk 18L gas karbondioksida serta sejumlah air. Rumus senyawa alkuna yang dibakar adalah.... a. C2H2 b. C3H4 c. C5H8
d. C6H10 e. C4H6
78. Suatu Hidrokarbon mempunyai rumus empiris C2H3, jika Mr senyawa itu =
54, maka rumus molekul senyawa tersebut adalah.... a. C2H6 b. C3H6 c. C4H8
d. C4H6 e. C5H12
79. Reaksi adisi HCl pada butuna menghasilkan senyawa...
a. Monokloro butena b. Monokloro 2-butena c. 2-kloro 2-butena
d. 2-kloro 3-butena e. 2-kloro 1-butena
![Page 115: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/115.jpg)
102
80. Diantara senyawa berikut yang mempunyai titik didih paling rendah adalah....
a. C2H2 b. C3H4 c. C4H6
d. C5H8 e. C6H10
81. Dalam setiap molekul alkuna....
a. Semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan rangkap tiga b. Terdapat setidaknya satu ikatan karbon rangkap c. Terdapat satu ikatan karbon rangkap tiga d. Semua atom karbon mengikat 4 atom hidrogen e. Jumlah atom H lebih sedikit daripada atom C
82. Diantara senyawa berikut, yang pada suhu kamar berwujud gas adalah.... a. Propuna dan Butuna b. Butuna dan Pentuna c. Propuna dan Pentuna
d. Pentuna dan Heksuna e. Butuna dan Heksuna
83. Perhatikan pernyataan tentang alkuna berikut :
i. mempunyai isomer geometri ii. mempunyai rumus umum CnH2n iii. mempunyai rumus umum CnH2n – 2 iv. dapat mengalami reaksi adisi Pernyataan yang benar tentang alkuna adalah.... a. i dan ii b. i dan iii c. i dan iv
d. ii dan iii e. iii dan iv
84. Gas setilena C2H2 bila dibakar akan menghasilkan gas CO2 dan H2O, apabila
gas asetilena yang dibakar sebanyak 130 gr, maka oksigen yang diperlukan adalah.... a. 128 gr b. 180 gr c. 400 gr
d. 800 gr e. 440 gr
85. Ramalkan produk yang dihasilkan pada reaksi berikut :
CH ≡ C − CH2 − CH3 + 2H2 → ....
a. 2-metil butuna b. Butana c. Iso Butana
d. Butena e. Kloro Butena
86. Pada pembakaran sempurna 2L alkuna CxHy, dibutuhkan 6L gas oksigen dan
terbentuk 4L gas karbondioksida serta sejumlah air. Rumus senyawa alkuna yang.... a. C2H2 d. C5H8
![Page 116: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/116.jpg)
103
b. C3H4 c. C4H6
e. C6H10
87. Di bawah ini merupakan isomer dari senyawa :
kecuali... a. 2-heksuna b. 1-heksuna c. 4-metil 3-pentuna
d. 3-metil 1-pentuna e. 4-metil 1-pentuna
Lampiran 7
Rekapitulasi Hasil Analisis Soal Uji Coba Siklus I
![Page 117: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/117.jpg)
104
No Soal Validitas Daya
Beda Tingkat
Kesukaran Reliabilitas Kriteria Soal
Perubahan Nomer Soal
Untuk Tes Siklus1 Valid Cukup Mudah Dipakai 1 2 Valid Baik Sukar Dipakai 2 3 Tidak valid Jelek Sukar Dibuang - 4 Valid Jelek Sukar Dibuang - 5 Valid Cukup Sedang Dipakai 3 6 Valid Cukup Sedang Dipakai 4 7 Valid Cukup Sedang Dipakai 5 8 Valid Baik Sukar Dipakai 6 9 Tidak valid Jelek Sedang Dibuang - 10 Valid Cukup Mudah Dipakai 9 11 Valid Jelek Mudah Dibuang - 12 Valid Cukup Mudah Dipakai 10 13 Tidak valid Jelek Sedang Dibuang - 14 Valid Baik Sukar Dipakai 7 15 Valid Baik Sedang Dipakai 8 16 Valid Jelek Mudah Dibuang - 17 Valid Cukup Mudah Dipakai 19 18 Valid Baik Sedang Dibuang - 19 Valid Jelek Mudah Dibuang - 20 Tidak valid Jelek Sukar Dibuang - 21 Valid Cukup Mudah Dipakai 11 22 Valid Jelek Mudah Dibuang - 23 Valid Baik Sedang Dipakai 12 24 Valid Jelek Mudah Dibuang - 25 Tidak valid Jelek Sedang Dibuang - 26 Valid Jelek Mudah Dibuang - 27 Valid Baik Sukar Dipakai 13 28 Valid Baik Sukar Dipakai 14 29 Valid Cukup Sedang Dipakai 15 30 Valid Jelek Mudah Dibuang - 31 Tidak valid Jelek Sedang Dibuang - 32 Valid Baik Sedang Dipakai 16 33 Tidak valid Cukup Sedang Dibuang - 34 Valid Cukup Mudah Dipakai 17 35 Valid Jelek Mudah Dibuang - 36 Valid Jelek Mudah Dibuang - 37 Valid Baik Mudah Dibuang - 38 Valid Cukup Sedang Dipakai 18 39 Valid Cukup Sedang Dibuang - 40 Valid Baik Sedang
T
I
N
G
G
I
Dipakai 20
![Page 118: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/118.jpg)
Lampiran 13
Rekapitulasi Hasil Analisis Soal Uji Coba Siklus II
No Soal Validitas Daya
Beda Tingkat
Kesukaran Reliabilitas Kriteria Soal
Perubahan Nomer Soal
Untuk Tes Siklus1 Valid Cukup Mudah Dipakai 2 2 Tidak valid Jelek Mudah Dibuang - 3 Valid Baik Cukup Dipakai 3 4 Tidak valid Jelek Cukup Dibuang - 5 Valid Baik Sukar Dipakai 1 6 Tidak valid Jelek Cukup Dibuang - 7 Valid Cukup Cukup Dipakai 4 8 Valid Baik Cukup Dipakai 5 9 Tidak valid Cukup Cukup Dibuang - 10 Valid Baik Sukar Dipakai 6 11 Tidak valid Jelek Mudah Dibuang - 12 Tidak valid Jelek Mudah Dibuang - 13 Tidak valid Cukup Mudah Dibuang - 14 Valid Cukup Mudah Dipakai 7 15 Tidak valid Jelek Mudah Dibuang - 16 Valid Baik Sukar Dipakai 8 17 Valid Cukup Cukup Dibuang - 18 Valid Cukup Cukup Dipakai 9 19 Tidak valid Jelek Cukup Dibuang - 20 Valid Cukup Cukup Dipakai 10 21 Valid Cukup Cukup Dipakai 11 22 Tidak valid Jelek Mudah Dibuang - 23 Valid Baik Cukup Dipakai 12 24 Valid Cukup Sukar Dipakai 13 25 Tidak valid Jelek Cukup Dibuang - 26 Tidak valid Jelek Cukup Dibuang - 27 Valid Baik Sukar Dipakai 14 28 Tidak valid Jelek Mudah Dibuang - 29 Tidak valid Jelek Mudah Dibuang - 30 Valid Baik Cukup
T
I
N
G
G
I
Dipakai 15
![Page 119: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/119.jpg)
Lampiran 14
Rekapitulasi Hasil Analisis Soal Uji Coba Siklus III
No Soal Validitas Daya
Beda Tingkat
Kesukaran Reliabilitas Kriteria Soal
Perubahan Nomer Soal
Untuk Tes Siklus1 Valid Baik Sedang Dipakai 2 2 Valid Baik Sedang Dipakai 3 3 Tidak valid Jelek Muah Dibuang - 4 Tidak valid Jelek Mudah Dibuang - 5 Valid Cukup Sukar Dipakai 1 6 Valid Baik Sedang Dibuang - 7 Tidak valid Jelek Sukar Dibuang - 8 Valid Cukup Sedang Dipakai 4 9 Valid Cukup Sedang Dipakai 5 10 Valid Baik Sukar Dipakai 6 11 Tidak valid Jelek Mudah Dibuang - 12 Tidak valid Jelek Mudah Dibuang - 13 Tidak valid Jelek Sukar Dibuang - 14 Valid Baik Sukar Dipakai 7 15 Tidak valid Jelek Mudah Dibuang - 16 Valid Cukup Sedang Dipakai 8 17 Valid Cukup Sedang Dibuang - 18 Tidak valid Jelek Mudah Dibuang - 19 Valid Baik Sedang Dipakai 12 20 Valid Jelek Mudah Dibuang - 21 Valid Cukup Mudah Dipakai 13 22 Tidak valid Jelek Sukar Dibuang - 23 Valid Jelek Mudah Dibuang - 24 Valid Cukup Sukar Dipakai 9 25 Valid Baik Sedang Dipakai 10 26 Valid Cukup Sedang Dipakai 11 27 Tidak valid Jelek Mudah Dibuang - 28 Valid Cukup Sedang Dipakai 14 29 valid Baik Sukar Dipakai 15 30 Tidak valid Jelek Mudah
T
I
N
G
G
I
Dibuang -
![Page 120: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/120.jpg)
Lampiran 15
KISI-KISI EVALUASI SIKLUS I
Bidang Studi/Materi Pokok : Kimia / Hidrokarbon Waktu ; 45 menit Jumlah Soal : 20 Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan
makromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesis makromolekul serta kegunaannya
Nomor Soal Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Jumlah
Soal C1 C2 C3 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidro karbon Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur-nya dan hubungannya dengan sifat-sifat senyawa
7. Identifikasi unsur C dan H dalam senyawa karbon
8. Kekhasan atom karbon 9. Penggolongan dan perbedaan
sifat senyawa organik dan anorganik
10. Pengklasifikasian senyawa karbon berdasarkan kejenuh-an ikatan dan bentuk rantai
11. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan kuartener
12. Menentukan rumus molekul senyawa hidrokarbon dari data percobaan
7. Rumus umum, molekul dan
deret homolog alkana 8. Tatanama senyawa alkana
sesuai IUPAC 9. Isomer senyawa alkana 10. Sifat-sifat senyawa
alkana 11. Kegunaan senyawa
alkana dalam kehidupan sehari-hari
12. Reaksi-reaksi pada senyawa alkana
2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1
1 4 6 9
12
2 3
10
7, 8
11
13
16
5
19
14
15 17 18
20
T o t a l 20 5 8 7
![Page 121: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/121.jpg)
KISI-KISI EVALUASI SIKLUS II
Bidang Studi/Materi Pokok : Kimia / Hidrokarbon Waktu ; 30 menit Jumlah Soal : 15 Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan
makromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesis makromolekul serta kegunaannya
Nomor Soal Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Jumlah
Soal C1 C2 C3 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur-nya dan hubungannya dengan sifat-sifat senyawa
8. Rumus umum, molekul dan deret homolog alkena
9. Penggolongan senyawa alkena
10. Tatanama senyawa alkena sesuai IUPAC
11. Isomer senyawa alkena 12. Sifat-sifat senyawa
alkena 13. Kegunaan senyawa
alkena dalam kehidupan sehari-hari
14. Reaksi-reaksi pada senyawa alkena
2 1 3 3 2 1 3
2
11
15
3 1
4, 6
7, 9 10 12
13
5 8
14
T o t a l 15 3 9 3
![Page 122: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/122.jpg)
Lampiran 18
RENCANA PEMBELAJARAN 01
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 Pokok Materi : Kekhasan Atom Karbon Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
A. Standar Kompetensi Memahami senyawa organik dan makromolekul, menentukan hasil remisi dan mensintesa makromolekul serta kegunaannya.
B. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon dan karboksida.
C. Indikator 1. Membuktikan keberadaan atom karbon dan hidrogen dalam senyawa
karbon melalui percobaan sederhana 2. Membedakan senyawa organik dan anorganik 3. Menjelaskan kekhasan atom karbon 4. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener 5. Menyebutkan bentuk rantai karbon berdasarkan jumlah ikatan dan bentuk
rantainya 6. Menentukan rumus molekul senyawa hidrokarbon dari data percobaan.
D. Materi Pembelajaran 1. Pengertian senyawa karbon 2. Perbedaan senyawa organik dan anorganik 3. Keunikan atom karbon 4. Pengklasifikasian hidrokarbon 5. Penentuan rumus molekul senyawa hidrokarbon
E. Media dan Sarana Pembelajaran Media : transparansi, lembar diskusi Sarana : OHP, alat dan bahan kimia
F. Sumber Belajar 1. Buku Kimia Kelas X Semester II Erlangga 2. Buku Paket Kimia (Depdiknas) 3. Lembar diskusi
![Page 123: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/123.jpg)
G. Skenario Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Model pembelajaran kooperatif “team assisted
individualization. 2. Strategi Pembelajaran
K E G I A T A N Waktu I. Pendahuluan
a. Perkenalan dan pengaturan awal b. Appersepsi : memberi contoh senyawa karbon dalam
kehidupan sehari-hari.
II. Kegiatan Inti a. Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang telah
ditentukan b. Menjelaskan secara garis besar tentang materi hidrokarbon
yang meliputi: kekhasan atom karbon, perbedaan senyawa organik dan anorganik, klasifikasi hidrokarbon, macam-macam atom karbon dan penentuan rumus molekul senyawa karbon
c. Membagi lembar diskusi pada tiap kelompok dan meminta tiap siswa dalam kelompok mengerjakan latihan soal yang terdapat dalam lembar diskusi
d. Membimbing tiap kelompok dalam menyelesaikan soal-soal yang terdapat dalam lembar diskusi
e. Meminta siswa mempresentasikan jawabannya dan ditanggapi kelompok lain. Guru memastikan bahwa seluruh siswa mengetahui jawaban yang benar
III. Penutup
a. Bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari b. Memberi tugas rumah c. Tugas mempelajari materi berikutnya
10 menit
5 menit
30 menit
25 menit
10 menit
10 menit
H. Penilaian
1. Ranah kognitif a. Prosedur : tertulis b. Jenis tagihan : latihan soal, tugas rumah c. Bentuk soal : uraian d. Instrumen : lembar diskusi 01, 02
2. Ranah afektif a. Prosedur : observasi langsung b. Jenis tagihan : − c. Instrumen : lembar observasi aspek afektif
3. Ranah psikomotorik a. Prosedur : observasi langsung b. Jenis tagihan : − c. Instrumen : lembar observasi aspek psikomotorik
![Page 124: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/124.jpg)
I. Evaluasi Lembar diskusi 01, 02 dan lembar tugas
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran
Dra. Wahyu Isnaeni NIP. 130 679 769
Semarang, Maret 2006
Praktikan
Fiki Rosyada NIM. 4301403011
![Page 125: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/125.jpg)
RENCANA PEMBELAJARAN 02
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas/Semester : X/2 Pokok Materi : Kekhasan Atom Karbon Alokasi Waktu : 1 × 45 menit
A. Standar Kompetensi Memahami senyawa organik dan makromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesa makromolekul serta kegunaannya.
B. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon dan karboksida.
C. Indikator Menguji keberadaan unsur C dan H dalam senyawa karbon
D. Materi Pembelajaran Identifikasi unsur C dan H dalam senyawa karbon.
E. Skenario Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Metode praktikum 2. Strategi Pembelajaran
K E G I A T A N Waktu I. Pendahuluan
a. Presensi b. Appersepsi : menyebutkan contoh-contoh senyawa karbon
II. Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan cara kerja praktikum. b. Siswa melakukan praktikum
III. Penutup a. Guru memberikan tugas membuat laporan praktikum
5 menit
35 menit
5 menit
F. Sumber Belajar 1. Buku Kimia Kelas X Semester II Erlangga 2. Buku Paket Kimia (Depdiknas) 3. Lembar diskusi
![Page 126: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/126.jpg)
G. Media dan Sarana Pembelajaran Media : Lembar kerja praktikum Sarana : 1. Alat
- Statif dan klem - Tabung reaksi dan penutup - Selang - Gelas kimia - Pembakar spirtus - Kaki tiga
2. Bahan - Gula pasir - Air kapur - CuO - Kertas kobalt
H. Penilaian
1. Ranah kognitif : Laporan hasil praktikum 2. Ranah afektif : Lembar observasi aspek afektif 3. Ranah psikomotorik : Lembar observasi aspek psikomotorik
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran
Dra. Wahyu Isnaeni NIP. 130 679 769
Semarang, April 2007
Praktikan
Fiki Rosyada NIM. 4301403011
![Page 127: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/127.jpg)
RENCANA PEMBELAJARAN 03
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas/Semester : X/2 Pokok Materi : Hidrokarbon Alkana Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
A. Standar Kompetensi Memahami senyawa organik dan makromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesa makromolekul serta kegunaannya.
B. Kompetensi Dasar Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat-sifatnya.
C. Indikator 1. Menyebutkan batasan tentang senyawa hidrokarbon 2. Menyebutkan batasan tentang senyawa alkana 3. Menjelaskan penamaan senyawa alkana sesuai dengan aturan IUPAC 4. Menjelaskan rumus umum dan deret homolog senyawa alkana 5. Menuliskan senyawa alkana dari rumus struktur senyawa tersebut dan
sebaliknya 6. Menyebutkan batasan tentang isomer 7. Menentukan isomer-isomer pada senyawa alkana 8. Menentukan rumus molekul senyawa hidrokarbon.
D. Materi Pembelajaran 1. Alkana 2. Tata nama alkana 3. Pengertian isomer 4. Keisomeran pada alkana 5. Sifat-sifat senyawa alkana 6. Menentukan rumus molekul senyawa hidrokarbon
E. Skenario Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Model pembelajaran kooperatif team assisted
individualization 2. Strategi Pembelajaran
K E G I A T A N Waktu I. Pendahuluan
a. Appersepsi Mengingatkan kembali penggolongan hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan dan bentuk rantai
10 menit
![Page 128: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/128.jpg)
K E G I A T A N Waktu II. Kegiatan Inti
a. Meminta siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing
b. Membahas tugas yang dikerjakan siswa (PR) c. Menjelaskan tentang rumus umum dan deret homolog d. Menjelaskan tata nama alkana e. Menjelaskan keisomeran alkana f. Menjelaskan sifat-sifat alkana g. Menjelaskan cara menentukan rumus molekul senyawa
hidrokarbon h. Membagi lembar diskusi pada tiap-tiap kelompok i. Membimbing tiap kelompok dalam menyelesaikan soal-soal
yang terdapat dalam lembar diskusi j. Meminta siswa mempresentasikan jawabannya dan
ditanggapi kelompok lain. Guru memasikan bahwa seluruh siswa mengetahui jawaban yang benar.
III. Penutup
a. Bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari b. Memberi tugas rumah
70 menit
10 menit
F. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas X Semester II Erlangga 2. Buku Paket Kimia (Depdiknas) 3. Lembar diskusi
G. Media dan Sarana Pembelajaran
Media : Transparan, lembar diskusi Sarana : OHP
H. Penilaian 1. Ranah kognitif
a. Prosedur : tertulis b. Jenis tagihan : latihan soal, tugas rumah c. Bentuk soal : uraian d. Instrumen : lembar diskusi 04
2. Ranah afektif a. Prosedur : observasi langsung b. Jenis tagihan : − c. Instrumen : lembar observasi aspek afektif
3. Ranah psikomotorik a. Prosedur : observasi langsung b. Jenis tagihan : − c. Instrumen : lembar observasi aspek psikomotorik
![Page 129: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/129.jpg)
I. Evaluasi Lembar diskusi 04 dan lembar tugas
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran
Dra. Wahyu Isnaeni NIP. 130 679 769
Semarang, April 2007
Praktikan
Fiki Rosyada NIM. 4301403011
![Page 130: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/130.jpg)
RENCANA PEMBELAJARAN 04
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas/Semester : X/2 Pokok Materi : Hidrokarbon Alkena Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
A. Standar Kompetensi Memahami senyawa organik dan makromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesa makromolekul serta kegunaannya.
B. Kompetensi Dasar Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat-sifatnya.
C. Indikator 1. Menyebutkan batasan tentang senyawa alkena 2. Menjelaskan penamaan senyawa alkena sesuai dengan aturan IUPAC 3. Menjelaskan rumus umum dan deret homolog senyawa alkena 4. Menuliskan senyawa alkena dari rumus struktur senyawa tersebut dan
sebaliknya 5. Menentukan isomer-isomer pada senyawa alkena 6. Menjelaskan reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa alkena
D. Materi Pembelajaran 1. Alkena 2. Tata nama alkena 3. Pengertian isomer 4. Keisomeran pada alkena 5. Sifat-sifat senyawa alkena 6. Menentukan rumus molekul senyawa hidrokarbon
E. Skenario Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Model pembelajaran kooperatif team assisted
individualization 2. Strategi Pembelajaran
K E G I A T A N Waktu I. Pendahuluan
a. Appersepsi Mengingatkan kembali penggolongan hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan dan bentuk rantai
II. Kegiatan Inti
a. Meminta siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing
10 menit
![Page 131: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/131.jpg)
K E G I A T A N Waktu b. Membahas tugas yang dikerjakan siswa (PR) c. Menjelaskan tentang rumus umum dan deret homolog d. Menjelaskan tata nama alkena e. Menjelaskan keisomeran alkena f. Menjelaskan sifat-sifat alkena g. Menjelaskan cara menentukan rumus molekul senyawa
hidrokarbon h. Membagi lembar diskusi pada tiap-tiap kelompok i. Membimbing tiap kelompok dalam menyelesaikan soal-soal
yang terdapat dalam lembar diskusi j. Meminta siswa mempresentasikan jawabannya dan
ditanggapi kelompok lain. Guru memasikan bahwa seluruh siswa mengetahui jawaban yang benar.
III. Penutup
a. Bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari b. Memberi tugas rumah
70 menit
10 menit
F. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas X Semester II Erlangga 2. Buku Paket Kimia (Depdiknas) 3. Lembar diskusi
G. Media dan Sarana Pembelajaran
Media : Transparan, lembar diskusi Sarana : OHP
H. Penilaian 1. Ranah kognitif
e. Prosedur : tertulis f. Jenis tagihan : latihan soal, tugas rumah g. Bentuk soal : uraian h. Instrumen : lembar diskusi 04
2. Ranah afektif a. Prosedur : observasi langsung b. Jenis tagihan : − c. Instrumen : lembar observasi aspek afektif
3. Ranah psikomotorik a. Prosedur : observasi langsung b. Jenis tagihan : − c. Instrumen : lembar observasi aspek psikomotorik
![Page 132: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/132.jpg)
I. Evaluasi Lembar diskusi 04 dan lembar tugas
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran
Dra. Wahyu Isnaeni NIP. 130 679 769
Semarang, April 2007
Praktikan
Fiki Rosyada NIM. 4301403011
![Page 133: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/133.jpg)
LAMPIRAN 22
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Nama Observer : Fiki Rosyada Siklus : I
Skor No Aspek yang diamati 1 2 3 4 5
1. Kesiapan menerima pelajaran a. Membawa buku paket/LKS b. Membawa buku catatan kimia c. Membuat rangkuman materi yang disajikan
√ √
√
2. Proses Kegiatan Belajar Mengajar a. Memperhatikan penjelasan guru b. Bekerjasama dalam kelompok c. Aktif memecahkan masalah menggunakan
referensi yang ada d. Menyelesaikan tugas e. Aktif dan mampu menjawab pertanyaan guru
√
√ √ √
√
Jumlah Skor 25 Nilai C
Keterangan skor : Skor 1 : Jumlah siswa 1-8 Skor 2 : Jumlah siswa 9-17 Skor 3 : Jumlah siswa 18-27 Skor 4 : Jumlah siswa 28-35 Skor 5 : Jumlah siswa 36-44
Keterangan skor : A : Sangat Baik : Jumlah skor 37-40 B : Baik : Jumlah skor 31-36 C : Cukup : Jumlah skor 24-30 D : Kurang : Jumlah skor 17-23 E : Sangat Kurang : Jumlah skor 10-16
![Page 134: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/134.jpg)
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Nama Observer : Fiki Rosyada Siklus : II
Skor No Aspek yang diamati 1 2 3 4 5
1. Kesiapan menerima pelajaran a. Membawa buku paket/LKS b. Membawa buku catatan kimia c. Membuat rangkuman materi yang disajikan
√ √
√
2. Proses Kegiatan Belajar Mengajar a. Memperhatikan penjelasan guru b. Bekerjasama dalam kelompok c. Aktif memecahkan masalah menggunakan
referensi yang ada d. Menyelesaikan tugas e. Aktif dan mampu menjawab pertanyaan guru
√
√ √ √ √
Jumlah Skor 32 Nilai B
Keterangan skor : Skor 1 : Jumlah siswa 1-8 Skor 2 : Jumlah siswa 9-17 Skor 3 : Jumlah siswa 18-27 Skor 4 : Jumlah siswa 28-35 Skor 5 : Jumlah siswa 36-44
Keterangan skor : A : Sangat Baik : Jumlah skor 37-40 B : Baik : Jumlah skor 31-36 C : Cukup : Jumlah skor 24-30 D : Kurang : Jumlah skor 17-23 E : Sangat Kurang : Jumlah skor 10-16
![Page 135: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/135.jpg)
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Nama Observer : Fiki Rosyada Siklus : III
Skor No Aspek yang diamati 1 2 3 4 5
1. Kesiapan menerima pelajaran a. Membawa buku paket/LKS b. Membawa buku catatan kimia c. Membuat rangkuman materi yang disajikan
√
√ √
2. Proses Kegiatan Belajar Mengajar a. Memperhatikan penjelasan guru b. Bekerjasama dalam kelompok c. Aktif memecahkan masalah menggunakan
referensi yang ada d. Menyelesaikan tugas e. Aktif dan mampu menjawab pertanyaan guru
√
√ √ √ √
Jumlah Skor 37 Nilai B
Keterangan skor : Skor 1 : Jumlah siswa 1-8 Skor 2 : Jumlah siswa 9-17 Skor 3 : Jumlah siswa 18-27 Skor 4 : Jumlah siswa 28-35 Skor 5 : Jumlah siswa 36-44
Keterangan skor : A : Sangat Baik : Jumlah skor 37-40 B : Baik : Jumlah skor 31-36 C : Cukup : Jumlah skor 24-30 D : Kurang : Jumlah skor 17-23 E : Sangat Kurang : Jumlah skor 10-16
![Page 136: KIMIA](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020117/55cf9a7e550346d033a200fe/html5/thumbnails/136.jpg)