khm dan kbm10

13
Chemical ^.^ semua tentang Analisis Kimia Sabtu, 17 Desember 2011 UJI AKTIFITAS BAHAN ANTIMIKROBA Pedahuluan Antibiotika adalah senyawa kimia khas yang dihasilkan atau diturunkan oleh organisme hidup, termasuk struktur analognya yang dibuat secara sintetik, yang dalam kadar rendah mampu menghambat proses penting dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme. Pada awalnya antibiotika diisolasi dari mikroorganisme, tetapi sekarang beberapa antibiotika telah didapatkan dari tanaman tinggi atau binatang (Soekardjo, 1995). Suatu zat antibiotik kemoterapeutik yang idealnya hendaknya memiliki sifat-sifat sebagai berikut: harus mempunyai kemampuan untuk merusak atau menghambat mikroorganisme patogen spesifik. Makin besar jumlah dan macam mikroorganisme yang dipengaruhi makin baik. Tidak mengakibatkan berkembangnya bentuk-bentuk resiten parasit. Tidak menimbulkan efek sampingan yang tidak dikehendaki pada inang, seperti reaksi alergis, kerusakan pada saraf, iritasi pada ginjal atau saluran gastrointestin. Tidak melenyapkan flora mikroba normal pada inang. Gangguan terhadap flora normal dapat mengaucaukan „keseimbangan alamiah‟ sehingga memungkinkan microbe yang biasanya nonpatogenik atau bentuk-

Upload: safrina-nina

Post on 22-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

konsentrasi hambat minimum

TRANSCRIPT

Page 1: Khm Dan Kbm10

Chemical ^.^ semua tentang Analisis Kimia

Sabtu, 17 Desember 2011

UJI AKTIFITAS BAHAN ANTIMIKROBA

Pedahuluan

Antibiotika adalah senyawa kimia khas yang dihasilkan atau diturunkan oleh organisme

hidup, termasuk struktur analognya yang dibuat secara sintetik, yang dalam kadar rendah mampu

menghambat proses penting dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme. Pada

awalnya antibiotika diisolasi dari mikroorganisme, tetapi sekarang beberapa antibiotika telah

didapatkan dari tanaman tinggi atau binatang (Soekardjo, 1995).

Suatu zat antibiotik kemoterapeutik yang idealnya hendaknya memiliki sifat-sifat

sebagai berikut: harus mempunyai kemampuan untuk merusak atau menghambat

mikroorganisme patogen spesifik. Makin besar jumlah dan macam mikroorganisme yang

dipengaruhi makin baik. Tidak mengakibatkan berkembangnya bentuk-bentuk resiten parasit.

Tidak menimbulkan efek sampingan yang tidak dikehendaki pada inang, seperti reaksi alergis,

kerusakan pada saraf, iritasi pada ginjal atau saluran gastrointestin. Tidak melenyapkan flora

mikroba normal pada inang. Gangguan terhadap flora normal dapat mengaucaukan

„keseimbangan alamiah‟ sehingga memungkinkan microbe yang biasanya nonpatogenik atau

bentuk-bentuk patogenik yang semula dikendalikan oleh flora normal, untuk menimbulkan

infeksi baru (Pelczar, 1988).

Antibiotika pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929, yang

secara kebetulan menemukan suatu zat antibakteri yang sangat efektif yaitu penisilin. Penisilin

ini pertama kali dipakai dalam ilmu kedokteran tahun 1939 oleh Chain dan Florey. Sebagian

besar dari antibiotika rumus kimianya telah diketahui dan beberapa di antaranya dapat dibuat

secara sintesis. Definisi dari antbiotik ialah suatu bahan kiia yang dikeluarkan oleh jasad

renik/hasil sintetis semi-sintetis yang mempunyai struktur yang sama dan zat ini dapat

merintangi/memusnahkan jasad renik lainnya (Widjajanti, 1996).

Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil maupun spiril,

dikatakan mempunyai spektrum luas. Sebaliknya, suatu antibotik yang hanya efektif untuk

Page 2: Khm Dan Kbm10

spesies tertentu, disebut antubiotik yang spektrumnya sempit. Penisilin hanya efektif untuk

memberantas terutama jenis kokus, oleh karena itu penisilin dikatakan mempunyai spectrum

yang sempit. Tetrasiclin efektif bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu. Oleh karena itu

tetrasiclin dikatakan mempunyai spectrum luas (Dwidjoseputro, 2003).

Burahol (Stelechocarpus burahol) termasuk keluarga Annonaceae. Kebanyakan suku ini

dilaporkan mengandung senyawa sitotoksik, antimikroba, dan juga sebagai insektisidz

(Kusmiyati, 2005).

Jenis bahan kimia pembersih dan sanitiser yang digunakan dalam industri pangan harus

sesuai persyaratan yang ditetapkan. Bahan kimia harus mampu mengendalikan pertumbuhan

bakteri (antimikroba). Senyawa antimikroba adalah senyawa kimia yang dapat menghambat

pertumbuhan atau membunuh mikroba. Antimikroba dapat dikelompokkan menjadi antiseptik

dan desinfektan. Antiseptik adalah pembunuh mikroba dengan daya rendah dan biasa digunakan

pada kulit, misalnya alkohol dan deterjen. Desinfektan adalah senyawa kimia yang dapat

membunuh mikroba dan biasa digunakan untuk membersihkan meja, lantai, dan peralatan.

Contoh desinfektan yang digunakan adalah senyawa klorin, hipoklorit, dan tembaga sulfat.

Bahan kimia yang umum digunakan sebagai pembersih atau sanitiser dalam industry

pangan biasanya mengandung klorin sebagai bahan aktifnya. Bahan kimia yang dapat digunakan

untuk menghambat pertumbuhan mikroba disebut bahan pengawet (preservatif) (Afrianto, 2008).

Asam benzoat adalah zat pengawet yang sering dipergunakan dalam saos dan sambal. Asam

benzoat disebut juga senyawa antimikroba karena tujuan penggunaan zat pengawet ini dalam

kedua makanan tersebut untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk

makanan yang telah dibuka dari kemasannya (Lutfi, 2004).

Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui uji aktivitas bahan antimikroba diantaranya

penicilin, streptomycin, betadin, detol, ekstrak kunyit dan ekstrak cengkeh.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri, pembakar spirtus dan

pinset.

Page 3: Khm Dan Kbm10

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah bakteri aeromonas, bakteri

sthapilococus, bakteri basilus, kertas saring, penicilin, streptomycin, betadin, detol, ekstrak

kunyit dan ekstrak cengkeh.

Prosedur Kerja

Sebanyak 0,2 ml bakteri dipipet ke dalam cawan petri dan disebarkan. Kertas saring

dicelupkan ke dalam penicilin, ditiriskan jangan sampe menetes atau bulatan melebar. Dalam

satu cawan petri dibagi dua bagian, diletakkan dua buah kertas saring dengan  bahan anti bakteri.

Dilakukan pada semua bahan antibakteri dengan cara yang sama.

Data dan Hasil Pengamatan

Jenis Bakteri Jenis Antibakteri Diameter Zona Bening

Aeromonas Penisilin 1 cm

Streptomycin 1,5 cm

Betadin 1,3 cm

Detol 1 cm

Ekstrak Kunyit 1 cm

Ekstrak Cengkeh 1 cm

Sthapilococus Penisilin 0,9 cm

Streptomycin 1,1 cm

Betadin 2 cm

Detol 1,2 cm

Ekstrak Kunyit 0,9 cm

Ekstrak Cengkeh 1 cm

Basillus Penisilin 1,3 cm

Streptomycin 2 cm

Betadin 2,4 cm

Detol 2,7 cm

Ekstrak Kunyit 2,6 cm

Ekstrak Cengkeh 1 cm

Page 4: Khm Dan Kbm10

Streptococus Penisilin 1,2 cm

Streptomycin 1 cm

Betadin 1,5 cm

Detol 2 cm

Ekstrak Kunyit 2 cm

Ekstrak Cengkeh 3 cm

Gambar 1 Kunyit dan Cengkeh

Gambar 2 Penisilin dan Detol

Page 5: Khm Dan Kbm10

Gambar 3 Streptosilin dan Betadin

Pembahasan

Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau menghambat

aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara. Senyawa antimikroba terdiri atas

beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan

antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat berupa

desinfektan, antiseptik, sterilizer, sanitizer dan sebagainya.

Pada praktikum ini, kemampuan suatu antimikroba dalam menghambat pertumbuhan

bakteri akan dibandingkan dengan kemampuan antimikroba lain melalui modifikasi uji

antimikroba metode Kirby-Bouer. Dalam metode Kirby-Bouer uji menggunakan lempengan

antibiotika kertas saring yang diletakkan pada cawan yang telah berisi campuran medium NA

dan biakan bakteri uji namun dalam metode modifikasi pada Cawan NA dilobangi dengan

Crookbor dimana pada lubang tersebut akan dimasukkan zat antimikroba. Setelah itu

penginkubasian dilakukan dalam suhu kamar selama 1 x 24 jam, dari hasil inkubasi tersebut akan

terbentuk zona bening di media pertumbuhan. Zona bening ini terjadi karena antimikroba akan

mengakibatkan pembentukan cincin-cincin hambatan di dalam area pertumbuhan bakteri yang

padat sehingga tak ada bakteri yang tumbuh di dalam cincin tersebut. Keampuhan suatu

antimikroba dapat dilihat dari seberapa besar zona bening yang terbentuk akibat berdifusinya zat

antibiotika tersebut. Antimikroba yang berbeda memiliki laju difusi yang berbeda pula, karena

itu keampuhan antimikroba satu tidak sama dengan antimikroba yang lain.

Mekanisme daya kerja antimikroba terhadap sel dapat dibedakan atas beberapa

kelompok sebagai berikut: 1. Merusak dinding sel 2. Mengganggu permeabilitas sel 3. Merusak

Page 6: Khm Dan Kbm10

molekul protein dan asam nukleat 4. Menghambat aktivitas enzim 5. Menghambat sintesa asam

nukleat Aktivitas anti mikroba yang dapat diamati secara langsung adalah

perkembangbiakannya. Oleh karena itu mikroba disebut mati jika tidak dapat berkembang biak.

Pada dasarnya antimikroba yang digunakan adalah antibiotik, antiseptik, ekstrak kunyit

dan ekstrak cengkeh. Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu

yang mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri atau bahkan membunuh bakteri

walaupun dalam konsentrasi yang rendah. Antibiotik digunakan untuk menghentikan aktivitas

mikroba pada jaringan tubuh makhluk hidup sedangkan disinfektan bekerja dalam menghambat

atau menghentikan pertumbuhan mikroba pada benda tak hidup, seperti meja, alat gelas, dan lain

sebagainya. Pembagian kedua kelompok antimikroba ini tidak hanya didasarkan pada aplikasi

penerapannya melainkan juga terhadap konsentrasi antimikroba yang digunakan.

Pada uji zat antibiotik digunakan zat antibiotik alami dan buatan. Zat anti biotic alami

yang digunakan adalah kunyit, sedangkan zat antibiotic sintetik yang digunakan adalah penisilin

dan streptomisin. Penisilin dan streptomisin termasuk golongan antibiotik penisilin. Penisilin dan

streptomisin mempunyai sifat bakterisida penisilin normal, disebut antibiotika berspektrum luas

karena antibiotik ini efektif terhadap banyak bakteri, baik gram-negatif maupun gram-positif,

dan lebih aktif melawan infeksi bakteri gram negatif dan enterokokal. Sedangkan kunyit

diberitakan memiliki aktivitas antibakteri yang cukup baik, namun dari hasil pengamatan yang

diperoleh kunyit hanya membentuk zona bening sebesar 1,4 cm sedangkan ampicilin membentuk

zona bening sebesar 2,55 cm. Dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua zat

ini memiliki aktivitas yang baik sebagai antibiotic, akan tetapi dari hasil tersebut dapat kita lihat

bahwa penicilin merupakan zat antibiotic yang lebih baik daripada kunyit.

Dari ketiga uji tersebut dapat diketahui bahwa aktivitas antimikroba suatu senyawa

kimia ditentukan oleh konsentrasi dan sifat dari bahan yang digunakan. Umumnya hampir semua

senyawa kimia pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat bersifat racun. Namun dari ketiga uji

tersebut tidak dapat diketahui KHM (Kadar hambat minimal) dan KBM (Kadar bunuh minimal)

dari bahan antimikroba sehingga masih diperlukan studi tambahan terkait daya kerja

antimikroba.

Simpulan

Kesimpulan dari percobaan ini adalah semua bahan yang digunakan baik untuk

membunuh bakteri.

Page 7: Khm Dan Kbm10

Daftar Pustaka

Afrianto, Eddy, 2008, Pengawasan Mutu Bahan/Produk Pangan, Departemen Pendidikan Nasional,

Jakarta.

Dwidjoseputro, 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.

Kusmiyati, Evi, 2005, Potensi Burahol Sebagai Komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu Yang Terancam

Punah, Info Hasil Hutan : Volume 11.No.1

Lutfi, Ahmad, 2004, Kimia Lingkungan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Pelczar, 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Soekardjo, Siswandono B, 1995. Kimia Medisinal. Airlangga University Press, Jakarta.

Widjajanti, U, Nuraini, 1996. Obat-obatan. Kanisus, Yogyakarta.

Wilson & Gisvold, 1982. Buku Teks Wilson dan Gisvold Kimia Farmasi dan Medisinal Organik. IKIP

Semarang Press, Semarang

Page 8: Khm Dan Kbm10

Laporan Praktikum                                    Hari/Tanggal : Sabtu/15 Oktober 2011Mikrobiologi Waktu                                  : 09.00 – 10.40 WIB                                                                  Asiten             : Harry Noviardi, M.Si                                                                                           M. Arif Mulya, S.Pi                                                                  PJP                 : Rina Martini, M.Si

UJI AKTIFITAS BAHAN ANTIMIKROBA

Oleh :Ayu Pangestu                                            J3L 110085

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIADIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR2011

Diposkan oleh Pangestu di 09.33 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Page 9: Khm Dan Kbm10

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut

KimiaKimia ^,^

▼   2011 (10) o ▼   Desember (10)

SPEKTROFOTOMETER UV-VIS dan REFRAKTOMETER Fotometer dan Polarimeter Karbohidrat Mineral UJI AKTIFITAS BAHAN ANTIMIKROBA PEWARNAAN GRAM PENYIAPAN MEDIA DAN SCREENING BAKTERI PADA IBU JAR... UJI MIKROBIOLOGI PADA BERBAGAI SUMBER AIR ANATOMI DAN MORFOLOGI JAMUR ANATOMI DAN MORFOLOGI JAMUR

Mengenai Saya

Pangestu cewe ribet,bawel dan slalu ingin diperhatikan :')

Lihat profil lengkapku Template Watermark. Gambar template oleh pixhook. Diberdayakan oleh Blogger.