khitanan

Upload: david-wijaya

Post on 19-Jul-2015

110 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan Metode Penulisan Waktu dan Tempat Praktik Teknik Pengumpulan Data Sistematika Penulisan

BAB II 2.1 Konsep Balai yang Dikelola 2.2 Konsep Khitanan 2.2.1 Pengertian Khitan adalah pembuangan kulit kuncup kelamin pada pria dengan cara memotong kulit kuncup kelamin pria sampai batas leher kelamin pria, dilakukan dengan methode Konvensional maupun modern. Khitan bagi umat Muslim hukumnya sunnah yang di haruskan, karena merupakan cara preventif/pencegahan terhadap suatu penyakit kelamin, dan apabila tak di khitan bagi pria Muslim di khawatirkan di daerah kelamin masih terdapat najis yang dapat membatalkan dalam ibadah Sholat, hingga bagi pria muslim diharuskan untuk di khitan lebih dahulu. Cara memotong kulit moncong kelamin pria ada beberapa cara; baik secara Tradisional maupun dengan cara modern ( medis ), doeloe sebelum ada cara-cara modern ; dukun sunat melaksanakan khitan mengabaikan higyenis dan tanpa anaestesi lokal cenderung infeksi dan pendarahan yang hebat ada yang sampai meninggal dunia, apabila Hb dalam darahnya rendah. Dengan demikian darah akan lambat dalam pembekuan, yang pada ahirnya membahayakan nyawa karena pendarahan, belum lagi massa doeloe dalam perawatan masih tradisional terkesan infeksi dan menimbulkan borok hingga lama sembuh bahkan bisa terjangkit tetanus, ini sangat membahayakan. Oleh karena itu jaman modern sekarang ini tidak perlu diragukan lagi untuk disunat (khitan), bahkan banyak non muslim dikhitan, sebab ditinjau dari segi kesehatan dapat mencegah penyakit kelamin Pria. Sekarang khitan bukanlah suatu hal yang menakutkan bagi pria, dengan cara medis baik secara Konvensional

maupun modern menggunakan Laser/electric cauter sebagai pengganti pisau bisturi untuk memotong kulup ( moncong ) kelamin Pria.

2.2.2 Perbandingan antara KONVENSIONAL dan ELECTRIC CAUTER 1. Konvensional :a. Pasien di anaestesi lokal b. Pemotongan kulup mamakai pemotonganPisau/Bisturi

c. Pendarahan relatif ada d. Penyembuhan agak lama 3-7 hari e. Bekas luka di jahit, hecting pembuluh darah diikat f. Bekas luka berupa luka sayat g. Bisa di verban bisa tidak

2. Electrik Cautera. Pasien di anaestesi lokal

b. Pemotongan kulup memakai Filamen pijar c. Pendarahan nyaris tidak ada, kecuali pria dewasa karena pembuluh darah lebih besar. d. Penyembuhan lebih cepat. e. Bisa dijahit bisa tidak.f.

Termasuk luka bakar

g. Bisa diverban bisa tidak

2.2.3 Alat-alat yang digunakan untuk khitanan :a. b. c. d. e. f. g. h. i.

Klem mosquito sedang Klem mosquito Panjang Kleam pean bengkok Guntuing benang Needle holder Needle Bak steril 509 Nierbeken Catgut plain 3.0 pasien)

: 1buah : 1 buah : 3 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 roll 3 meter (untuk 3- 5

j. k. l. m. n.

Hand scound steril Electrik Cauter (filamen pijar) / Bisturi Spuit 3cc Obat Anastesi Duk bolong

: 1 pasang : 1 buah : 1 buah : 2 ampul : 1 buah

2.2.5 Berikut ini langkah-langkah sunat metode Tara Klamp : a. Penis dibersihkan dengan cairan steril (misalnya betadin). Gunakan pena untuk menandai batas pada kulup yang akan dipotong. Batas tersebut merupakan tempat di mana tara klamp dimasukkan. Hal ini untuk mencegah terlalu banyak penarikan sehingga menghindari pemotongan jaringan terlalu banyak.

b. Secara pelan-pelan kulup ditarikke belakang sampai terbuka.Bebaskan dari perlengketan bila ada.

c. Seperti terlihat, gunakan pelumas bedah: 1) Pada bagian dalam dan permukaan luar tabung alat ini. 2) Pada bagian dalam dari cincin, ini untuk mencegah lengketnya jaringan pada alat ini dalam beberapa hari yang akan datang.

d. Letakkan tabung klem menutupi kepala penis, sehingga kepala penis tertutup oleh tabung.

e. Tarik kulup menutupi sisi luar tabung , atur ujung kulup agar mencapai diameter kecil dari tabung

f. Setelah mencapai batas yang ditandai pada kulup, tahan yang kuat kulup dengan jari.

g. Tekan pemegang, hingga mencapai kunci mekanik pada tabung

h. Tekan lebih kuat sampai terdengar bunyi klik. Ini berarti telah terkunci dan kulup telah terapit dengan baik.

i. Dengan pemotong jaringan yang disediakan, bisturi atau electric cauter, kulup yang berada di sebelah luar /distal dari cincin penjepit dipotong.

j. Meskipun tidak ada pendarahan, tabung dibersihkan dengan kasa bersih dan salep dioleskan di tepi tempat potongan. Oleskan salep beberapa kali setiap hari, selama beberapa hari berikutnya. Perangkat ini dibiarkan tetap pada penis selama beberapa hari berikutnya. Urin mudah keluar melalui lobang bagian luar/distal dari tabung.

2.3 Upaya Khitanan yang di kelola a. Pelayanan kesehatan (khitanan) mudah di akses oleh masyarakat b.Pelayanan kesehatan (khitanan) yang dapat dijangkau oleh ekonomi masyarakat c. Memberikan pelayanan kesehatan (khitanan) yang optimal sesuai dengan prosedur yang ada.

2.4 Manajemen Khitanan a. Planning Setiap akhir bulan dan tahun pemilik balai pengobatan karasak mengevaluasi hasil kegiatan dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta penyusunan rencana tahunan berikutnya. Rencana kegiatan tahunan mencakup: Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP baik proses kegiatan serta evaluasi mutu pelayanan. b. Organizing c. Directing d. Controlling

Konsep Kepemimpinan Konsep Analisa SWOT

BAB III Sejarah Balai Kesehatan Gambaran Umum Balai Pengobatan Karasak Hasil Riset Manajemen di Balai Pengobatan karasak Faktor Pendukung dari luar Balai Pengobatan Karasak Pengkajian Faktor Internal dan Eksternal Balai Pengobatan Karasak Masalah Dampak Masalah Rencana kegiatan (POA) Implementasi

Evaluasi

BAB IV KESIMPULAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Analisa SWOT

Internal 1. Tenaga dengan

Kekuatan pelaksana/perawat pengalaman kerja

Kelemahan 1. Kualitas memenuhi tenaga belum

kualifikasi

lebih dari 20 tahun. 2. Kepercayaan masyarakat

karena masih ada tenaga perawat yang merupakan lulusan D3 yaitu sebanyak 1 orang karena 2. Ruangan tampak kotor. 3. Alat keperawatan kurang lengkap.

akan kemampuan perawat pelaksana. 3. Letak strategis

terletak berdekatan dengan kantor desa.

External Peluang 1. Adanya lahan praktek yang masih bisa di kembangkan. 2. Adanya kebijakan SO Strategi 1. Dengan lokasi dan lahan yang cukup luas dapat memudahkan untuk melayani masyarakat 2. Dengan 2 orang tenaga Strategi WO 1. Meskipun tenaga kerja yang belum memenuhi kualifikasi karena masih banyak tenaga perawat yang

dari pemerintah untuk meningkatkan jenjang pendidikan dari D3 ke S1.

keperawatan mempunyai peluang untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

merupakan lulusan D3, tetapi dengan adanya penglaman bekerja lebih dari 20 tahun dapat menjadi peluang untuk menmingkatkan kualitas pelayanan kesehatan 2. Ruangan tampak kotor karena pekaryanya malas, dapat diarahkan oleh kepala ruangan yang telah mengikuti pelatihan manajemen kepala ruang. 3. Alat keperawatan kurang lengkap dapat di tingkatkan dengan pendidikan D3 yang telah berpengalaman dalam praktek.

Ancaman 1. Tuntutan yang tinggi dari klien dan keluarga untuk mendapatkan pelayanan yang professional. 2. Patient Safety 3. Terjadinya INOS karena ruangan

Strategi ST 1. Dengan tempat yang strategis dan cukup luas, tidak menjamin dapat memenuhi tuntutan yang tinggi dari klien untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik. 2. Dengan jumlah tenaga kesehatan yang tersedia

WT Strategi 2. Kualitas tenaga belum memenuhi kualifikasi karena masih perawat D3 sehingga besar kemungkinan terjadi persaingan dengan balai kesehatan lain. 3. Ruangannya tampak kotor karena pekaryanya malas,

yang kotor 4. Adanya persaingan dengan Balai Kesehatan lain.

diharapkan menjamin keselamatan pasien, dan tidak menutup kemingkinan dapat terjadi INOS di sekitar balai pengobatan. 3. Dengan letak Balai pengobatan yang strategis, maka menjadi persaingan bisnis dan pelayanan yang lebih baik dengan Balai pengobatan lain yang ada di daerah sekitar.

sehingga dapat mengancam kesehatan, dengan terjadinya INOS. 4. Alat keperawatan kurang lengkap sehingga dapat mengancam keselamatan pasien ketika berobat.

.o. p. q. r.

Sumber Referensi : http://www.cirp.org/library/procedure/tara-klamp/ http://www.taraklampsa.co.za/ http://majalah-hilalahmarsolo.blogspot.com/2010/06/berbagai-metodesunat.html