kewirausahaan

32
BAB I MENJADI WIRAUSAHA BUKAN SEKEDAR TUMPANGAN HIDUP Sekalipun UMKM telah menjadi tumpuan hidup yang penting, kami ingin menegaskan bahwa tidak semua orang yang berusaha itu adalah entrepreneur. Kami ingin menegaskan bahwa entrepreneur adalah seorang yang berusaha dengan keberanian dan kegigihan sehingga usahanya mengalami pertumbuhan. Jadi pertumbuhan adalah kata kuncinya. Dengan demikian ada jutaan orang yang memilih tidak bekerja pada orang lain dan membuka usaha sendiri, namun mereka belum layak disebut entrepreneur. Kalau mereka hanya sekedar membuka warung, berusaha seadanya, sekedar untuk hidup maka mereka hanyalah pedagang biasa. Ciri-ciri mereka adalah usaha dan stagnant, tak ada perubahan dari waktu ke waktu, dan dikerjakan tanpa rencana kemajuan sama sekali. Seorang entrepreneur adalah seoarang yang “moving forward”, maju terus ke depan. Usahanya tumbuh dari waktu ke waktu, dari satu kedai menjadi lima, sepuluh, seratus lalu seribu. Dari warung kecil menjadi usaha besar. Dari lima karyawan menjadi puluhan, ratusan, atau mungkin saja ribuan. Tak peduli apakah ia seniman, wartawan, pekerja social atau industriawan. Siapa saja yang melakukannya ia bias disebut entrepreneur asalkan bertumpu pada fondasi pertumbuhan. Oleh karena itu, konsep entrepreneur dikenal luas mulai dari business entrepreneur, creative entrepreneur, techno-preneur, sampai social entrepreneur. BERSAHABAT DENGAN KETIDAKPASTIAN Salah satu karakter seoarang wirausaha adalah persahabatannya yang kental dengan ketidakpastian (uncertainly). Berbeda dengan mereka yang memilih profesi sebagai pekerja, manajer atau professional excecutive, maka wirausaha menggeluti ketidakpastianndari hari ke hari.

Upload: comerade-abdi-sasastra-al-asyari

Post on 02-Jan-2016

656 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

By Patangari S.Kom

TRANSCRIPT

BAB IMENJADI WIRAUSAHA

BUKAN SEKEDAR TUMPANGAN HIDUPSekalipun UMKM telah menjadi tumpuan hidup yang penting, kami ingin menegaskan bahwa tidak semua orang yang berusaha itu adalah entrepreneur. Kami ingin menegaskan bahwa entrepreneur adalah seorang yang berusaha dengan keberanian dan kegigihan sehingga usahanya mengalami pertumbuhan. Jadi pertumbuhan adalah kata kuncinya.

Dengan demikian ada jutaan orang yang memilih tidak bekerja pada orang lain dan membuka usaha sendiri, namun mereka belum layak disebut entrepreneur. Kalau mereka hanya sekedar membuka warung, berusaha seadanya, sekedar untuk hidup maka mereka hanyalah pedagang biasa. Ciri-ciri mereka adalah usaha dan stagnant, tak ada perubahan dari waktu ke waktu, dan dikerjakan tanpa rencana kemajuan sama sekali.

Seorang entrepreneur adalah seoarang yang “moving forward”, maju terus ke depan. Usahanya tumbuh dari waktu ke waktu, dari satu kedai menjadi lima, sepuluh, seratus lalu seribu. Dari warung kecil menjadi usaha besar. Dari lima karyawan menjadi puluhan, ratusan, atau mungkin saja ribuan. Tak peduli apakah ia seniman, wartawan, pekerja social atau industriawan. Siapa saja yang melakukannya ia bias disebut entrepreneur asalkan bertumpu pada fondasi pertumbuhan.

Oleh karena itu, konsep entrepreneur dikenal luas mulai dari business entrepreneur, creative entrepreneur, techno-preneur, sampai social entrepreneur.

BERSAHABAT DENGAN KETIDAKPASTIANSalah satu karakter seoarang wirausaha adalah persahabatannya yang kental dengan ketidakpastian (uncertainly). Berbeda dengan mereka yang memilih profesi sebagai pekerja, manajer atau professional excecutive, maka wirausaha menggeluti ketidakpastianndari hari ke hari.

Untuk menghindariketidakpastian, banyak sarjana di masa lalu memilih bekerja sebagai pegawai dan kelak menjadi manajer. Gaji kecil (misalnya menjadi pegawai negeri sipil), tidak apa-apa asalkan pasti. Setiap bulan, pada setiap tanggal yang sama memperoleh penghasilan tetap. Setiap tahun ada kenaikan jabatan, bias pindah bekerja, mendapatkan posisi yang elebih baik, gaji dan tunjangan yang lebih besar. Kalau sudah menikah, anak dan istri memperoleh tunjangan-tunjangan lainnya. Semua sudah pasti, di dapat dari tempat bekerja.

Bagaimana dengan wirausaha ?Keadaannya berbalik 180 derajat. Tak ada penghasilan tetap (kecuali bila usaha sudah stabil), semua fasilitas harus dibayar dari uang yang dicari sendiri. Bahkan pada tahap-tahap awal membangun usaha, ditemui banyak kesulitan. Belum mempunyai keahlian yang

memadai, apalagi kepercayaan. Semua itu harus dibangun setahap demi setahap yang diawali dengan berbagai tantangan.

Bagi seorang wirausaha, kesulitan bukanlah akhir dari langkahnya. Falsafah mereka : “Pemenang tak pernah menyerah. Hanya yang menyerah (dan berhenti) yang tidak pernah menjadi seoarang pemenang. “Bagi mereka, kesulitan adalah tantangan. Sebab di kepala mereka selalu terbayang sasaran-sasaran akhir yang indah. Pikiran mereka bukan pada hari itu saja, melainkan “keadaan di suatu ahari nanti”.

Karena tak banyak orang yang berani bersahabat dengan ketidakpastian, maka banyak orang yang tersesat dalam lembah ketidakpastian itu. Padahal hari-hari baru di Indonesia pasca reformasi, dan juga di seluruh dunia (pasca perang dingin), adalah ketidakpastian. Dunia telah berubah menjadi sangat kompleks, alam telah berubah total, demikian pula dengan hubungan antar manusia, teknologi dan persaingan. Semua berubah begitu cepat, dan yang mampu mengatasinya hanya mereka yang bersahabat dengan ketidakpastian itu sendiri. Mereka yang bersahabat, mengenal betul karakter-karakter ketidakpastian dan mampu mengambil manfaat besar darinya. Itulah wirausaha.

USAHA SESUNGUNGGUHNYA, BUKAN SPEKULATIFUsaha sungguhan (riil business) adalah samudera luas yang digeluti seorang wirausaha. Ia tidak mengenal jalan pintas, apalagi cara-cara cepat menjadi kaya. Lagi pula kaya bukanlah tujuan seorang wirausaha. Kaya adalah akibat dari perilaku berusaha yang jujur, hasil dari bekerja keras, dan kepercayaan. Semua itu di dapat dari upaya yang menuntut waktu dan kesungguhan. Tujuan hidup seoarang wirausaha adalah hidup yang mandiri dan bahagia.

Ia bisa mengatur waktunya dengan bebas, mengambil keputusan, menentukan arah masa depan dan melihat begitu banyak orang yang tertolong Karen memiliki penghasilan. Namun di lain pihak, ia bekerja dan berfikir setiap saat. Ia menanggung resiko, dan menembus batas-batas kesulitan. Ia melayani orang, karena bila tanpa keinginan itu, ia tak akan mendapatkan pelanggan.

Usaha sungguhan ini berbeda dengan usaha spekulatif yang dipenuhi jargon “cara cepat kaya”. Tengoklah Facebook, email dan SMS Anda. Selalu saja ada yang menawarkan cara cepat dapat uang. Tinggal buka rekening, bayar, lalu tunggu uang transfer masuk. Tak perlu kerja keras tapi dapat uang lebaran, THR, atau bonus begitu singkat. Itulah usaha bodoh-bodohan yang didasari prinsip win-lose dan spekulatif.

Usaha-usaha spekulatif ditujukan untuk mengejar kekayaan dalam waktu singkat, tanpa kerja keras. Kekayaan bagi kelompok ini adalah tujuan, sehingga melakukan kesejahteraan adalah kaya. Dalam bahasa bisnis ini disebut sebagai illusionary wealth, karena kaya yang demikian biasanya tidak menyejahterakan, tidak menimbulkan kebahagiaan.

Dalam banyak hal, upaya-upaya usaha spekulatif malah membahayakan pemiliknya sendiri. Mereka menjadi serakah, tak pernah merasa puas, banyak melakukan perbuatan tidak etis,

merugikan banyak orang, menjadi buronan polisi dan dihujat banyak orang. Mereka memperoleh respek, dan tak meraih kebahagiaan.

Usaha-usaha spekulatif itu, kini juga banyak ditawarkan melalui banyak media dan menjerat banyak calon sarjana karena menjanjikan cara-cara instan. Diantara usaha-usaha spekulatif adalah money games dengan cara mencari downline sebanyak-banyaknya dan menarik uang tunai dari mereka yang dijanjikan akan memperoleh imbalan besar dalam waktu singkat. Bentuk money games sangat luas, mulai dari sekedar tabungan memakai media voucher telepon, pakaian, payung, emas batangan, sampai bebek dan pertanian di alam pegunungan.

Usaha-usaha spekulatif itu bukanlah bukanlah area seorang wirausaha, sebab mereka tak membutuhkan kerja keras, nama baik atau mengejar kebahagiaan. Bagi mereka, yang penting diri mereka kaya dan diperoleh dalam tempo singkat.

Tabel : Perbedaan Antara Usaha Spekulatif dengan Usaha RiilUsaha Spekulatif Usaha Riil

Wealth=Money Wealth=Well BeingIllusionary wealth, magic. (Kehidupan yang bisa di dapat melalui spekulasi).

Instrinsic wealth. (Kehidupan yang artistic, spiritual, intelligence, intellectual).

Tingkat pengembalian (rate of return), kinerja ekonomi (economic performance), peringkat (rating & scoring).

Kontribusi ekonomi dalam jangka panjang terhadap manusia dan alam/habitatnya.

Aset yang terus meningkat nilainya, penampilan yang berlebih (over valueded asset, handsome performance).

Saling memelihara/menjaga (Mengurangi ketergantungan pada uang). Mengutamakan tata nilai.

Yang kaya semakin kaya, uang bisa memperbesar uang.

Kekayaan yang diperoleh dari kerja keras, inovasi, persaingan.

“Jangan bekerja untuk uang, buatlah uang bekerja untuk anda”

“Jangan berilusi, bekerja keraslah, hidup yang hemat, nikmati pada masanya”. Bekerja sekarang, nikmati hari tua dan sisakan untuk generasi yang akan.

Inilah Tradisi Wall Street Inilah Tradisi Market StreetSumber : Kasali, R. (2009). “Keluar Dari Krisis: Membangun Kekuatan Baru Melalui Core Belief Dan Tata Nilai”. Depok : Pidato Pengukuhan Guru Besar Universitas Indonesia

ENTREPRENEURIAL MINDSETPada bagian pertama modul ini, Anda akan kami perkenalkan dengan karakter-karakter dasar seorang wira usaha. Menurut McGraith & Mac Milan (2000), ada tujuh karakter dasar yang perlu dimiliki setiap calon wirausaha. Ketujuh karakter itu adalah sebagai berikut :1. Action Oriented

Bukan tipe menunda, wait & see, atau membiarkan sesuatu (kesempatan) berlalu begitu saja. Ia tidak menunggu sampai segala sesuatunya jelas dulu, atau budgednya ada dulu. Ia juga tidak menunggu ketidakpastian pergi dulu, baru berusaha. Mereka adalah

orang yang ingin segera bertindak, sekalipun situasinya tidak pasti (uncertain). Prinsip yang mereka anut adalah see and do. Bagi mereka resiko bukanlah untuk dihindari, melainkan untuk dihadapi dan ditaklukkan dengan tindakan dan kelihaian.

2. Berfikir simpleSekalipun dunia telah berubah menjadi sangat kompleks, mereka selalu belajar menyederhanakannya. Dan sekalipun berilmu tinggi, mereka bukanlah manusia teknis yang ribet dan menghendaki pekerjaan yang kompleks. Mereka melihat persoalan dengan jernih dan menyelesaikan masalah satu demi satu secara bertahap.

3. Mereka selalu mencari peluang-peluang baruApakah itu peluang usaha yang benar-benar baru, atau peluang dari usaha yang sama. Untuk usaha-usaha yang baru, mereka selalu mau belajar yang baru, membentuk jaringan dari bawah dan menambah landscape atau scope usahanya. Sedangkan dalam usaha yang sama, mereka selalu tekun mencari alternative-alternatif baru seperti model, desain, platform, bahan baku, energi, kemasan dan struktur biaya produksi. Mereka meraih keuntungan bukan hanya dari bisnis atau produk baru, tetapi juga dari cara-cara baru.

4. Mengejar peluang dengan disiplin tinggiSeorang wirausaha bukan hanya awas, memiliki mata yang tajam dalam melihat peluang atau memiliki penciuman yang kuat terhadap keberadaan peluang itu, namun mereka bergerak kea rah itu. Peluang bukan hanya dicari, melainkan ciptakan, dibuka dan diperjelas. Karena wirausaha melakukan investasi dan menanggung resiko, maka seorang wirausaha harus memiliki disiplin yang tinggi. Wirausaha-wirausaha yang sukses bukanlah pemalas atau penunda pekerjaan. Mereka ingin pekerjaannya beres, dan apa yang dipikirkan dapat dijalankan segera. Mereka bertarung dengan waktu, karena peluang selalu berhubungan dengan waktu. Apa yang menjadi peluang pada suatu waktu, belum tentu masih menjadi peluang di lain waktu. Sesekali kesempatan hilang ia belum tentu kembali lagi. Setiap gagasan brilliant dan inovasi biasanya harus dibangun dari bawah dan disusun seluruh mata rantai nilainya (value chain).

5. Hanya mengambil peluang yang terbaik.Seorang wirausaha pada waktunya akan menjadi sangat awas dan hanya memiliki penciuman yang tajam. Berbeda dengan pemula yang belum terlatih dan masih bingung, maka usahawan yang terlatih akan cepat membaca peluang. Namun usahawan sejati hanya akan mengambil peluang yang terbaik. Ukuran menarik itu adalah pada nila-nilai ekonomis yang terkandung di dalamnya, masa depan yang lebih cerah, kemampuan menunjukkan prestasi dan perubahan yang dihasilkan. Semua itu biasanya dikaitkan dengan “rasa suka” terhadap objek usaha atau kepercayaan bahwa ia “mampu” merealisasikannya.

Pada akhirnya sukses yang diraih setiap orang ditentukan oleh keberhasilan orang itu dalam memilih.

Success adalah fungsi dari keberhasilan memilih. Apakah memilih sekolah, karier, bidang usaha, teman, pasangan, karyawa/eksekutif, mitra usaha dan sebagainya. Pilihan yang terbaik akan menentukan hasil yang bisa dicapai.

6. Fokus pada eksekusiSeorang wirausaha bukanlah seorang yang hanya bergelut dengan pikiran, merenung atau menguji hipotesa, melainkan seorang yang fokus pada eksekusi. Mereka tidak mau berhenti pada eksploitasi pikiran atau berputar-putar dalam pikiran penuh keragu-raguan. “Manusia dengan entrepreneurial mindset mengeksekusi – yaitu melakukan tindakan dan merealisasikan apa yang dipikirkan ketimbang menganalisa ide-ide baru sampai mati”. (McGraith dan Mac Milan, 2000, halaman 3). Mereka juga adaptif terhadap situasi, yaitu mudah menyesuaikan diri dengan fakta-fakta baru atau kesulitan di lapangan.

7. Memfokuskan energi setiap orang pada bisnisSeorang wirausaha tidak bekerja sendirian. Ia menggunakan tangan dan pikiran banyak orang, baik dari dalam perusahaannya sendiri maupun dari luar. Mereka membangun jaringan daripada melakukan semua impiannya sendiri. Ibarat seorang orkestrator atau dirigen music, ia mengumpulkan pemusik-pemusik yang ahli dalam memainkan instrument yang berbeda-beda untuk menghasilkan nada-nada music yang disukai penonton. Untuk itu ia harus memiliki kemampuan mengumpulkan orang, membangun jaringan, memimpin, menyatukan gerak, memotivasi dan berkomunikasi.

PILIHAN ENTREPRENEURSHIPAkhirnya setiap orang yang mengambil peran atau kariersebagai seoarang wirausaha perlu mengetahui pilihan-pilihan apa saja yang tersedia dengan menjadi karyawan, intrapreneur, entrepreneur atau social entrepreneur. Penjelasannya sebagai berikut : Karyawan : Anda bekerja pada orang lain dan bila berhasil, Anda dapat mencapai karier

sebagai professional eksekutif dengan peran sebagai pengambil keputusan. Intrapreneur : Status Anda adalah karyawan, bekerja, bekerja pada orang lain,

melainkan pada usaha yang anda dirikan atau kembangkan sendiri. Anda adalah pemilik usaha yang memiliki kemerdekaan mengatur hidup, arah usaha dan mengambil keputusan-keputusan strategis. Anda bisa menjalankannya sendiri, bisa juga menggunakan para professional. Anda menanggung resiko, namun juga menikmati keuntungan usaha setelah membayar gaji karyawan dan kewajiban-kewajiban lainnya.

Social Entrepreneur : Adalah perilaku kegiatan sosial yang berwatak entrepreneur. Sebagian dari anda barangkali berfikir lebih menyukai pekerjaan pada area social atau mendirikan LSM. Apakah dalam bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup,

Success = f (choice)

pemberdayaan masyarakat, demokrasi, hokum dan hak asasi manusia, kesenian atau bidang-bidang lainnya.

Dengan memiliki watak entrepreneur Anda dapat memajukan kegiatan sosial hingga kegiatan sosial Anda dapat menjadi lebih mandiri dan berkelanjutan dan bukan semata-mata hidup dari sumbangan saja.

Demikian pilihan-pilihan yang tersedia, tinggal Anda menentukan dimana medan karier yang anda tempuh dan selalu buatlah yang terbaik.

BAB IIBERFIKIR PERUBAHAN

MINDSET MENGGERAKKAN PERILAKUPola pikir atau mindset, adalah keseluruhan/kesatuan dari keyakinan yang kita miliki , nilai-nilai yang kita anut,criteria, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan dan pendapat yang kita keluarkan dalam memandang diri kita sendiri, orang lain atau kehidupan ini. Dengan demikian, mindset adalah semacam filter yang kita bangun untuk menafsirkan apa saja yang kita lihat dan alami.

Pola pikir memberitahu kita bagaimana hidup ini harus dimainkan, yang akhirnya akan menentukan apakah kita akan berhasil atau tidak. Misalnya, ada pola piker yang mengatakan, “Kehidupan ini sangat keras dan aku harus berjuang hanya sekedar hidup pas-pasan”. Atau kita mungkin memiliki pola pikir yang lebih positif, seperti “Aku punya kemampuan yang hebat dan orang-orang ingin bekerja sama denganku”.

Demikian pulalah pola pikir dalam menghadapi perubahan. Ada orang yang beranggapan “Saya sudah cukup sukses. Usaha saya sangat besar dan mustahil saya akan mengalami kesulitan” sehingga ia menjadi arogan dan sulit menerima perubahan. Namun sebaliknya ada orang yang mempercayai perubahan sehingga ia berkata “Kita harus memperbaharui produk setiap tahun sekali dan orang-orang kita harus selalu diperbaharui”.

Sebuah mobil dalam keadaan tidak rusak dibawa oleh pemiliknya ke bengkel. “Seseorang bertanya, ‘Belum rusak kok dibawa ke bengkel ?” Orang itu menjawab : “Justru karena belum rusak saya bawa kesini”. Terhadap masalah yang sama dua orang dua orang yang berbeda bisa melakukan hal yang tidak sama karena mindsetnya berbeda.

Pola pikir menggerakkan perilaku kita, sehingga William James, bapak psikologi modern, berkata, “Yakinlah bahwa hidup anda berharga, maka keyakinan Anda akan menciptakan faktanya”.

Agar berhasil, kita semu perlu memahami pola pikir masing-masing. Kita harus membawanya keluar ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan baik dan melihat apakah ada pikiran-pikiran negative yang harus kita buang. Jika tidak, keyakinan negatif yang tersembunyi akan mengendalikan pikiran kita. Jika Anda tidak mengetahui pola pikir Anda, Anda tidak dapat melakukan apapun terhadapnya. Jika anda tidak menyukai hasil-hasil yang Anda dapatkan selama ini, Anda jelas harus mengubah pola pikir Anda.

MENGUBAH POLA PIKIRApakah pola pikir bisa diubah ? Jawabnya “Bisa”. Karena pola pikir merupakan hasil dari sebuah proses pembelanjaran (learning), maka pola pikir bisa juga diubah (unlearning), dan dibentuk ulang (relearning). Tentu saja ada pikiran-pikiran yang mudah dan ada yang sulit untuk diubah. Ada yang cepat, ada yang perlu waktu lama. Ada yang bisa kita ubah dengan kesadaran sendiri, dan ada yang baru berubah setelah mengalami peristiwa tertentu. Ada

pula pola pikir yang bisa kita ubaha dengan bantuan para ahli seperti psikolog, ahli mindset transformasi, atau terapis NLP (Neuro Linguistik Program).

Apa sajakah tanda-tanda terjadinya perubahan pola pikir ?

Kita bisa mengetahuinya dengan mendeteksi hal-hal seperti berikut ini. Mungkin kita mulai memahami suatu hal yang selama ini kita ketahui dengan pengertian yang berbeda. Apa yang semula kita benci ternyata menyadarkan kita bahwa seharusnya kita kasihi. Kita tiba-tiba sadar bahwa apa yang tadinya kita yakini benar ternyata sangatlah keliru. Kita melihat diri dan pekerjaan kita dengan cara yang berbeda dari yang sebelumnya. Dan kita melihat dunia yang sama dengan kacamata yang benar-benar baru. Pola pikir yang berubah tidak mengubah situasi dan lingkungan dimana kita hidup, melainkan mengubah pikiran diri kita sendiri dalam memahami situasi dan lingkungan.

Perubahan pola pikir berarti juga berubah dari satu pola pikir yang lain. Dari pola pikir negative ke pola pikir yang lebih positif, dari pecundang menjadi pemenang, dari pola pikir statis menjadi kreatif, dari konsumtif menjadi produktif, dan berubah dari pola pikir pekerja menjadi entrepreneur.

POLA PIKIR ENTREPRENEURPola pikir seorang entrepreneur menonjol dalam banyak hal. Dalam masalah konsumsi, seorang entrepreneur berkarakter produktif, bukan konsumtif. Seorang entrepreneur juga selalu berusaha “mencari cara baru” untuk meningkatkan utilitas sumber daya secara efisien. Ia selalu mencari alternatif bila sumber daya yang ada terbatas. Seorang entrepreneur cenderung menjadi job creator daripada sekedar job seeker. Semua karakter tersebut disebabkan oleh jumlah total pola pikir positif, kreatif, keuangan dan pola pikir produktif yang dimilikinya.

Pola pikir produktif bisa ditumbuhkan apabila kita menghargai dan memahami keberlimpahan maupun keterbatas yang ada. Sebagai contoh, masyarakat yang hidup pada daerah yang melimpah airnya (subur) secara alamiah akan lebih boros menggunakan air dibandingkan masyarakat yang tinggal di daerah yang tandus. Seorang teknopreneur yang dibesarkan di daerah tandus, akan tertantang untuk menciptakan sistem pengairan.yang dapat meminimalisir sifat tandus tersebut dalam memaksimalkan penggunaan air.

Bagi tokoh berjiwa teknopreneur di daerah melimpah air seharusnya lebih mampu meningkatkan potensi airnya untuk dikembangkan dan dikomersialkan. Dengan pola pikir produktif, maka semua hambatan.(bagi daerah tandus) akan diubah menjadi peluang untuk meminimalisir ancaman dan semua kekuatan (bagi daerah subur) akan menjadi suatu kesempatan untuk lebih dikembangkan kesempatannya.

HAMBATAN PERSEPSI SAAT MEMULAI USAHAPada saat akan memulai usaha, banyak entrepreneur pemuda yang mempunyai hambatan mental berupa persepsi yang negatif tentang kemampuan dirinya. Hambatan persepsi

negatif tersebut antara lain, “Saya ini terlalu muda” (atau “terlalu tua” bagi para pensiunan), “bagi para pensiunan), “tidak berbakat”. dan yang paling banyak adalah alasan tidak (belum) punya modal.

Bila kita menganggap bahwa diri kita sudah terlalu tua untuk memulai usaha, maka ingatlah kisah sukses Colonel Sanders, pemilik waralaba KFC yang mendunia. Ia memulai usahanya pada saat ia berumur 70 tahun, dan memetik hasil yang gemilang hanya dalam sepuluh tahun kemudian.

Bila kita menganggap tidak berbakat bisnis, atau terlalu muda maka ingatlah bahwa banyak pebisnis skala nasional seperti Sunaryo Suhadi (pengusaha energi), Cak Eko (Bakso Malang Kota Cak Eko), Hendy Setiono (Kebab Baba Rafi), dan lain-lain, dulunya juga merasa tidak berbakat bisnis. Mereka berbisnis sejak mahasiswa. Hanya motivasi dan kemauan yang keras untuk mandirilah yang membuat mereka mampu meretas hambatan mental tersebut.

Bila kita menganggap bahwa kita tidak (belum) punya modal yang cukup untuk memulai usaha kegigihan dan inovasi kreasi intelektual adalah modal utama yang jauh lebih berharga dari sekedar uang. Bill gates memulai bisnis Microsoft-nya dari garasi dan tanpa modal uang besar, demikian juga awal mulanya Google, Youtube, Yahoo dan lain sebagainya. Di Indonesia, Femina Group dan Mustika Ratu juga mulai dari garasi dapur rumah para pendirinya. Bahkan pabrik rokok Gudang Garam didirikan oleh Alm. Tjoa Ing Hwie dengan modal dengkul.

Oleh karena itu, marilah kita kita singkirkan pikiran negatif yang muncul dalam benak kita. Menurut Deepak Chopra, setiap hari manusia melakukan self-talk sebanyak 55.000 s/d 60.000 kali. Dan sayangnya, 77 % isi monolog itu bersifat negatif dan melemahkan diri sendiri. Saat kita membaca Koran – tentang PHK, kenaikan harga makanan, biaya transportasi dan lain – lain – maka pikiran kita terinduksi untuk berfikir negatif : “Wah, ekonomi semakin berat, kebutuhan hidup makin mahal. “Saat melihat orang lain sukses, maka timbul pikiran negatif dalam kehidupan seperti : “Saya kurang sukses”, Saya sudah terlambat untuk berubah dan menjadi orang sukses”. “Atau mereka sukses karena mencuri”.

Untuk memulai usaha, kita hanya butuh 3M, yaitu : Motivasi yang kuat, Mindset yang tepat (produktif, kreatif, positif), serta Make It (Lakukan saja). Untuk meningkatkan motivasi dalam

INGATLAH !!! …

Saat balita kita mampu berjalan karena motivasi yang kuat untuk bisa berjalan. Kita mampu karena tidak banyak berfikir negatif akan resikonya, takut jatuh dan sebagainya. Demikian juga seharusnya

pola pikir saat memulai usaha, yaitu harus optimis dan percaya diri dengan pola pikir positif.

berusaha , maka settinglah hasrat Anda berusaha seperti hasrat ketika Anda sedang jatuh cinta. Pupuklah hasrat tersebut dengan membayangkan bahwa seorang entrepreneur akan mempunyai waktu yang luang dan uang yang lapang. Sementara seorang karyawan meskipun banyak uang, ia tidak memiliki kemerdekaan dalam mengatur hidupnya.

KREATIFITAS FINANSIAL ENTREPRENEURKunci kesuksesan transpormasi dari perjuangan financial hingga menuju kepada kondisi kebebasan financial sebagaimana konsep transformasi Cashflow Quadrant-nya Kiyosaki adalah tergantung pada kecerdasan financial anda.

Untuk mencapai kecerdasan financial ala Covey maupun kesuksesan financial ala Kiyosaki tersebut, maka kita harus melakukan kreativitas financial berusaha mengubah “mindset” yang ada pada diri kita masing-masing mengikuti pola pikir “manusia sejahtera” yang efisien dan sesuai “konsep ekonomis”. Kreativitas secara financial dalam kenyataannya merupakan kesediaan untuk berpindah dari zona yang Anda anggap nyaman sebelumnya menuju ke zona baru yang penuh tantangan. Seorang yang kreatif akan mampu melakukan perpindahan tersebut dengan perhitungan yang matang, sehingga menghasilkan zona baru yang lebih nyaman di masa depan dengan mengorbankan kenyamanan hari ini.

ZONA BARU

ZONA NYAMAN

TINDAKAN BARU

H A S I L

TIPS PRAKTISSetiap orang bertanggung jawab terhadap masa depannya sendiri. Masalahnya apakah kita mau berubah. Kalau setiap saat Anda menyangkal realita baru atau berfikir negatif artinya Anda hidup belenggu. Jelas anda memerlukan teknik – teknik mental baru untuk berubah sebelum memulai usaha.

Banyak orang sukses memprogram otak bawah sadarnya. Teknik ini dipakai untuk mensugesti pikiran (plus tindakan). Bila otak bawah sadar telah terprogram, maka kerja otak sadarpun akan selalu mengikuti kemauan dari apa yang telah terprogramkan.

Ada 2 (dua) cara memprogram otak bawah sadar untuk melakukan perubahan, yaitu dengan teknik visualisasi dan teknik affirmasi. Teknik visualisasi berhubungan dengan motivasi pikiran melalui “gambaran sukses” yang dituju. Sedangkan teknik affirmasi adalah penguatan motivasi pikiran melalui pemilihan kata-kata yang “mendukung” tujuan sukses. Kedua teknik ini membutuhkan kondisi relaks (gelombang alpha otak) sehingga preses penyimpanan oleh otak bawah sadar kita dapat berlangsung dengan baik. Bila berjalan dengan baik, maka memori tersebut akan menjadi “driver” (penolong) bagi kita saat bekerja aktif dengan otak sadar.

BAB IIIBERFIKIR KREATIF

PENDAHULUANBenar ! Bagi seorang usahawan, kreativitas adalah modal yang sangat penting. Sebagai usahawan, sudah pasti Anda akan menghadapi medan persaingan yang ketat. Itu sebabnya Anda harus benar-benar kreatif dan tidak mudah mati akal. Tanpa kreativitas, Anda terpaku oleh constrant. Dengan kreativitas, Anda mampu keluar, melihat dan menangkap peluang. Tanpa kekuatan membongkar belenggu-belenggu itu Anda tidak akan bisa survive, tidak bisa beradaptasi mengarungi dunia yang selalu berubah.

Dalam situasi itu Anda dituntut cerdik menghadapi berbagai tekanan dan serangan. Kreativitas menjadi sangat penting karena :1. Wirausaha yang kreatif dapat meluncurkan produk yang belum pernah dibuat di pasar.

Anda bisa memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat yang memperkenalkan produk atau jasa baru yang terus menerus diperbaharui. Anda tidak harus menjadi penemu (investor), tetapi sebagai wirausaha, Anda menjembatani penemu itu dengan pasar. Anda member arahan pada para penemu dan Anda mengkemasnya sebagai produk komersial yang harganya terjangau dan menjadikannya digemari konsumen.

2. Dengan menjadi manusia yang kreatif Anda bukanlah peniru, melainkan pemimpin. Pemimpin pasar adalah orang yang disegani dan selalu menjadi benchmark. Brand Anda akan menjadi sangat kuat, menjadi legend. Anda bisa saja tiru orang lain, tetapi peniru tidak bisa membuat sesuatu lebih bagus dari sang pelopor.

3. First Mover Advantage. Dengan menjadi manusia yang kreatif, Anda akan memiliki keunggulan sebagai the first mover. Mereka yang merintis akan menjadi marker leader dan selalu siap dengan gagasan-gagasan baru.

4. Persaingan akan membuat jalan yang dilewati seorang usahawan semakin sempit dan banyak jalan yang semula terbuka lebar kelak akan ditutup oleh pesaing-pesaing baru. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas. Kreativitas juga berarti mencari cara atau jalan keluar baru, membuka terobosan-terobosan dan menciptakan perbedaan-perbedaanyang menonjol dan disukai pasar.

5. Resiko adalah bagian dari kehidupan seorang usahawan sehari-hari. Resiko berujung pada aspek finansial yang dapat mematikan usaha, yang tidak bisa diatasi bahkan dapat merusak reputasi dan kepercayaan terhadap diri Anda. Hanya manusia kreatif yang dapat lolos dari bencana dan kerugian. Kreativitas membuat anda mampu menembus pintu-pintu baja kesulitan.

6. Kreativitas menghubungkan titik-titik yang terpisah dan terisolasi. Orang yang kreatif mampu menyatukan “mozaik” yang menjadi sebuah kode rahasia yang mengandung arti untuk membuka pintu rahasia kesulitan.

Kreativitas itu selalu beranjak dari sebuah ide yang muncul dari pengamatan terhadap keadaan sehari-hari di sekeliling kita. Misalnya saja, pada awal tahun 1980’an, ada seorang mantan pegawai PT. Pertamina yang melihat banyak orang asing yang tidak berani minum dari air keran di hotel-hotel di Indonesia. Padahal di luar negeri air keran bisa langsung di minum. Mereka merasa air kita tidak higienis dan mengandung banyak bakteri yang mematikan.

Setelah pensiunan dari PT. Pertamina, orang ini, yaitu Tirto Oetomo segera membangun usaha air yang layak diminum dalam kemasan. Sasaran awalnya adalah orang-orang asing yang berkunjung ke Indonesia. Kelak air mineral dalam kemasan buatannya dikenal sebagai air minum dalam kemasan terbesar di Indonesia, yaitu Aqua. Dengan kreativitasnya, Aqua berhasil menggantikan ceret-ceret yang biasa dipakai di rumah-rumah, dan konsumen dapat langsung mengkonsumsi tanpa harus memasaknya terlebih dahulu. Aqua sekarang telah tumbuh menjadi perusahaan besar dan ratusan merek sejenis beredar di pasar. Semua itu dimulai dari manusia kreatif yang melihat celah di pasar dan mau mengkomersialisasikannya dan menanam resiko.

ORANG DEWASA YANG TIDAK KREATIFDisadari atau tidak, sejak lahir manusia sudah dibekali modal yang jauh lebih penting dari sekedar uang, yaitu otak. Dengan modal tersebut, kita dapat berfikir, bertindak dan menyelesaikan masalah jauh lebih baik dari mesin atau makhluk hidup lainnya. Dengan otak yang sehat, kita dapat berfikir kreatif, sehingga timbul gagasan-gagasan dan terobosan-terobosan usaha yang inovatif.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa pada masa kanak-kanak kita jauh lebih kreatif dibandingkan saat dewasa. Saat kita berusia 5 tahun, kebanyakan dari kita mempunyai tingkat kreativitas sebesar 96,5 %. Pada saat itu kita bertanya lebih banyak lima kali daripada orang deewasa. Pada usia ke-17 tahun, manusia mengalami penurunan tingkat kreativitas sehingga potensinya tinggal sekitar 86 %. Dan pada saat umur 30 tahun, secara rata-rata tingkat kreativitas kita tinggal 40 %.

Penurunan tingkat kreativitas sejalan dengan makin lanutnya usia seseorang disebabkan oleh hubungan antara intensitas eksperimen dengan keinginan mencari aman. Semakin tua, maka langkah-langkah dan keinginan bereksperimen seseorang semakin rendah. Ini berarti, semakin tua, manusia semakin cenderung menghindari resiko dan ingin menjalani hal-hal yang aman saja (status quo).

GAME 2 : MERANGKAI KATA-KATA

Sekarang mari kita berlatih sekali lagi. Anda sudah belajar dari game pertama (Planet Venus) bahwa DNA kreatif Anda telah terbelenggu. Game itu memberikan pelajaran bahwa dalam proses pendewasaan Anda telah berubah menjadi tidak kreatif, Anda sudah mulai membebaskan belenggu-belenggu itu. Marilah kita kukuhkan terus, perbaiki DNA kreativits Anda dengan permainan berikut ini.

Instruktur anda akan membagi-bagikan kartu abjad. Siapkanlah selembar kertas dan alat tulis. Bagilah diri Anda ke dalam kelompok-kelompok antara 6-8 orang perkelompok.

Kembangkanlah daya kreativitas Anda. Jangan cepat berhenti. Terus berfikir, karena creative thinking tidak lain adalah thinking. Maka aktifkanlah simpul-simpul berfikir Anda.

PEMBUKA PINTU KESULITANDalam bukunya yang berjudul Toward a Theory of Instruction, Bruner mendefinisikan kreativitas sebagai “kejutan yang efektif”. Bisa diduga hasil dari proses kreativitas adalah sesuatu (bisa produk atau gagasan) yang mengejutkan. Misalnya karena baru, belum pernah ada, belum pernah terpikirkan, unik dan lain sebagainya. Karena terkejut itulah maka pasar bisa sangat menaruh perhatian, berfikir atau menolak (karena belum terbiasa)

Newel, Shaw dan Simon dalam penelitian ilmiah yang berjudul The Process of Creative Thinking membagi suatu kreativitas ke dalam tiga unsur, yaitu : melihat dengan sudut pandang (perpektif) yang baru, menemukan hubungan baru atau membentuk kombinasi baru dari objek, konsep atau fenomena.

Ide ayang ideal dan manfaat adalah pikiran yang terarah pada invensi (pengembangan gagasan), inovasi (mengubah gagasan menjadi produk) dan paten (proteksi produk). Dengan paten, seorang usahawan dapat mencegah masuknya pendatang-pendatang baru secara ilegal dalam kurun waktu tertentu.

Pada tahapan penumbuhan ide, maka otak kanan kitalah yang paling berperan. Ingatlah bahwa kadang-kadang kita mendapatkan “ide” pada saat sedang melamun atau saat sedang ritual privasi tertentu. Secara teoritis timbulnya ide pada saat bersantai dikarenakan Anda telah melepaskan pengendalian otak kiri. Anda dan mengalihkannya pada otak kanan sebagimana kasus penemuan berat jenis oleh Archimedes saat ia berendam di bak mandinya seorang diri.

Pemunculan ide sebagai jiwa dari kreativitas membutuhkan suatu fokus pemikiran konsentrasi. Dengan fokus dan konsentrasi anda dengan cepat memilah dan memilih mana informasi dan aktivitas yang mendukung “ide anda” dan mana yang tidak. Misalnya, anda sedang merintis bisnis rumah makan ikan bakar, maka hal-hal yang mendukung dan yang tidak mendukung misi anda dapat digambarkan sebagai berikut :

Tidak mendukung Ide/Misi Anda

Mendukung Ide/Misi Anda

Pentingnya memfokuskan pikiran pada ide tertentu dapat disimpulkan dari pandangan orang paling kreatif, Leonardo da Vinci, filosof dan pelukis terkenal, “Ruangan yang kecil mengontrol pikiran kita, sedangkan ruangan yang luas hanya akan membingungkan kita”. Jelaslah, gagasan yang terlalu luas membuat anda tidak focus perlu dikecilkan agar anda bisa focus dan berkosentrasi.

Dengan memfokuskan diri pada hal-hal yang mendukung serta mengabaikan semua yang tidak mendukung, maka ide yang anda gagas tersebut akan dapat berkembang dan mampu menghasilkan “nilai ekonomis”.

HAMBATAN KREATIVITASSebagai manusia anda adalah ciptaan Tuhan yang unik. Perhatikanlah tidak ada dua orang manusia yang 100 % sama, sekalipun mereka kembar. Dalam ilmu ekonomi segala keunikan mempunyai nilai ekonomis, yang dapat dibentuk menjadi sesuatu yang berharga sesuai fitrah keunikan anda masing-masing, atau menghasilkan kesejahteraan. Deangan kata lain, bila anda menjadi pelukis handal, bukannya menjadi dokter yang biasa-biasa saja. Kalau anda berbakat jadi dokter, maka jadilah dokter yang terkenal dan janganlah menjadi pelukis yang biasa-biasa karena bakat anda di bidang melukis, kurang.

Kesalahan terbesar yang dilakukan banyak para sarjana dalam berkarir adalah ketidaktahuan dan kengganan dalam menggali dan memahami keunikan diri sendiri dan ketidakmampuan dalam mengatasi hambatan berkreasi. Akibatnya mereka memilih hidup yang biasa-biasa saja dan datar. Mereka terbelenggu oleh apa yang mereka dapatkan dengan sulit daripada mengenali potensinya sendiri.

Apa rencana perbaikan hari ini

Bagaimana Anda belajar resep memasak ikan yang sehat dan

sedap

Bagaimana belajar strategi meraih pelanggan potensial

Gosip Artis

Money Politik PILKADA

Krisis Politik di Philipina

Peringkat korupsi Indonesia di Dunia Naik Tujuh Point

BAB IVBERORIENTASI PADA TINDAKAN

PENDAHULUANSalah satu ciri seorang pengusaha adalah pikirannya yang lebih berorientasi pada tindakan (action) daripada sekedar mimpi, berkata-kata, berfikir-pikir atau berwacana. Seorang pengusaha selalu menghadapi resiko, ketidakpastian dan keterbatasan dalam setiap masalah yang dihadapi. Kalau ia hanya berkata-kata dan tak bertindak, segala kesempatan yang ada berubah menjadi bencana (kerugian).

Selain itu, seorang pengusaha juga harus memiliki orientasi PDCA – plan, do, check and action. Ini berarti ia tidak hanya sekedar merencanakan berbagai strategi dan taktik, tetapi juga melaksanakannya. Secara spesifik, seorang pengusaha harus menghindari NATO (no action talking only), NADO (no action dream only), dan NACO (no action consept only).

NATO hanya akan menghasilkan gossip, NADO hanya akan menghasilkan visi tanpa tindakan dan NACO hanya menghasilkan teori dan falsafah. Umumnya yang berfikiran NACO adalah akademisi yang berfikir menggunakan logika formal. Cara berfikir NACO adalah sebagai berikut :

Asumsi

Hipotesa/ Testing

Test dan Kumpulan data

Keputusan

Kumpulan Data

Tujuan

8 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLEMenurut Covey, manusia yang efektif adalah manusia yang dilandasi oleh sikap-sikap adil (fairness), mengedepankan persamaan (equity), memiliki integritas (integrity), jujur (honesty), martabat dan keseimbangan, mau melayani, sabar, tekun, peduli, keteguhan hati dan senantiasa berfikir positif.

Nilai-nilai seperti di atas, sangat penting karena akan membuat anda lebih percaya diri,lebih ringan dalam bertindak. Orang-orang yang tidak memiliki integritas, kurang adil dan tidak jujur cenderung akan tidak stabil emosinya dan hidupnya tidak damai. Ia bisa memiliki usaha, tetapi sulit menjadi besar.

Selain itu, Covey juga mengemukakan bahwa karakter seseorang itu dibentuk oleh kebiasaan (habit). Karena itu kebiasaan yang harus dikembangkan seorang wirausahawan adalah kebiasaan-kebiasaan yang sifatnya produktif. Secara spesifik, kedelapan kebiasaan tersebut adalah be proactive, begin with the end in mind, put first things first, think win/win, seek first to understand – then to be undertood, synergize, sharpen the saw, they find their voice and help others find theirs (Covey, 2004)

Habit #1 : ProaktifSeseorang yang efektif mengambil inisiatif untuk bertindak, bukan menunggu atau berwacana. Mereka yang menunggu adalah orang-orang yang tidak efektif, tidak berpengetahuan cukup, peragu sesungguhnya seorang yang pengecut. Mereka yang efektif adalah orang-orang yang pro aktif. Mereka tidak membatasi diri pada keterbatasan yang ada, namun menyadari bahwa mereka memiliki kebebasan untuk menentukan karakter yang mereka miliki. Umumnya, mereka tahu persis bahwa mereka tidak sepenuhnya mampu mengendalikan situasi yang berkembang, tetapi mampu menentukan pilihan yang terbaik.dengan mantap.

Bertindak proaktif adalah mengambil tindakan sebelum sebuah kejadian yang tidak dikehendaki muncul. Dengan kata lain, orang-orang yang proaktif selalu mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi dan cepat mengambil tindakan penyelamatan. Mengapa mereka bisa bertindak cepat ? Jawabannya adalah karena mereka sehari-hari berada di lapangan. Mereka melatih intuisi dengan menangkap segala signal yang tampak di dalam semesta dan kenal betul dengan karakter dari masing-masing signal tersebut. Sebagai contoh : Menjelang lebaran, para pedagang tekstil sudah melakukan stok barang lebih banyak dari biasanya, untuk mengantisipasi lonjakan permintaan. Dengan kata lain, ada ‘pola’ yang dipelajari oleh seorang wirausahawan. Misalnya pola permintaan pada hari-hari tertentu atau menjelang hari raya, sehingga sebelum bulan puasa tiba, ia sudah melakukan penyetokkan barang dalam jumlah yang cukup.

Salah satu contoh yang tepat untuk menggambarkan perilaku proaktif dapat dibaca dari buku Who Move My Cheese (Jhnson, 1998).

Dalam buku ini dibahas empat tokoh utama, yaitu 2 ekor tikus (Sniff dan Scurry), serta 2 orang kurcaci (Hem dan Haw). Baik tikus maupun kurcaci sama-sama berburu keju. Keju dalam buku ini berarti simbolisasi dari apa yang dicari oleh manusia. Ia dapat diartikan sebagai rezeki, makanan, kesehatan, uang, karir, pangkat, mobil, rumah atau kebahagiaan.

Seperti tikus yang anda kenal, mereka adalah binatang yang dikenal cerdik dan rajin bekerja. Mereka selalu bergerak mencari makan kemana bau makanan tercium. Demikianlah, Sniff dan Scurry selalu bergerak proaktif dalam mencari keju. Saat keju dari Station C hilang, mereka memperhatikannya dan langsung pergi mencari keju pada pada Station lainnya tanpa berfikir bahwa keju itu hanya pergi untuk sementara.

Sedangkan dua orang kurcaci Hem dan Haw terbelenggu past memorynya yang memgatakan “keju” itu sudah ada di sana setiap hari. Keju itu sudah menjadi ‘hak’nya ketika hilang mereka justru memyalakan lingkungan. Mereka terlena dengan keadaan sebelumnya, bahwa keju itu harus ada di sana.ketika keju itu hilang, mereka berteriak-teriak menyalahkan orang yang dicurigai memindahkannya

GREAT IS THE ENEMY OF GOOD Peabody, 2002Habit #2: Bermula Dari Ujung Pemikiran (Goal oriented)Manusia yang berorientasi pada tindakan tidak mengejar pencapaian tujuan, akan tetapi juga berburu tujuan yang benar.Bayangkan roh sedang menatap jasad kita dimasukan ke liang kubur pada saat proses pemakaman kita. Bayangkan apa yang dikatakan para pelayat dengan jujur tentang kita. Apakah kita senang dengan apa yang kita dengar? Apakah itu yang kita ingin kita ingat tentang kita?

Jika tidak, kita harus mengubah semua tindakan kita saat ini. kita harus mengendalikan hidup kita. ini dapat dilakukan dengan menuliskan kembali misi pribadi hidup kita yang menggambarkan tujuan dan citra diri yang kita inginkan.

Menemukan misi pribadi jelas bukanlah hal yang mudah.Terkadang kita harus menemukannya dari kejadian-kejadian yang memilukan yang membentuk kebajiakn dan mendapatkan filosofi hidup. Secara bertahap, kebajikan dapat diperoleh dengan melalui tahap-tahap berikut:

Supaya mampu berorientasi pada tindakan, manusia harus mengenal dan paham betul situasi yang dihadapi. Anda harus mengenal lingkungan (pasar) dimana Anda berada, produk yang anda tangani, pasar dan konsumennya, harga, lokasi, siklus ekonomi, latar belakang suatu keadaan dan seterusnya. Namun faktanya semua itu tidak mudah.

HIDUP DENGAN KEJELASAN TUJUANUntuk dapat menjadi seseorag yang berorientasi pada tujuan, maka lakukanlah dalam hidup anda langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tetap tujuan akhir (misalnya: Hidup yang bahagia, sehat, terjamin secara ekonomi dan sejahtera);

2. Tentukan langkah-langkah kecil untuk mencapai tujuan tersebut (misalnya: Menyelesaikan studi, bekerja selama 5 tahun, lalu membuka usaha);

3. Perhatikan setiap kemajuan yang sudah dicapai (misalnya: Melakukan evaluasi, lalu berevolusi, pindah usaha, merekrut manajer,memperbaiki proses produksi);

4. Saat mencapai goal, rayakanlah bersama karyawan dan keluarga; dan5. Pikirkan tujuan-tujuan baru yang lebih menantang (eHow,2009)

Sebagai contoh: Tujuan anda sebagai wirausahawan adalah hidup sukses dan bahagia di daera Anda berusaha (misalnya di pasar X). Lalu tetapkan hal-hal kecil yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan, misalnya Anda mulai dengan bekerja pada orang lain selama sekian tahun dan memulai usaha sablon kaos karena sebelumnya Anda bekerja di usaha yang sama. Jadi Anda sudah mengenal betul jenis dan lika-liku usaha ini. Lalu Anda mengambil langkah-langkah kongret seperti; 1) Membeli alat sablon berkualitas baik; 2)

4. Kebajikan

3. Keilmuan (vadility/reality)

2. Pengalaman Hidup

1. Pengfisikinderaan fisik

Filosofi

Pembelajaran

Sejarah

Anugerah

membuka usaha lebih pagi dari pedagang lainya; 3) Tidak mengambil keuntungan terlalu tinggi pada tahap awal, namun lebih mengedepankan volume penjualan; dan seterusnya.

“Kalau Anda ingin mengetahui kemana hidup Anda akan bermuara, akan lihatlah kemana arah kepala Anda.” (Rhenald kasali)

Habit #3: Mendahulukan Hal Yang UtamaKebiasaan ini berkaitan dengan sikap yang mengedepankan prioritas. Seringkali manusia menghabisakan waktunya untuk bereaksi (reaktif) pada situasi darurat, bukan menginvestasikan waktu untuk mengembangkan kemampuan dan mencegah situasi darurat itu. Manusia seperti ini, kurang memahami perbedaan makna antara urgen (mendesak) dengan penting (important). Urgent adalah situasi yang mendesak, sedangkan penting membutuhkan perhatian yang besar.

Untuk mengatasi hal ini diperlukan waktu yang lebih banyak untuk bekerja dengan perencanaan, mengembangkan hubungan, memanfaatkan peluang-peluang yang muncul dan me-re-charge pengetahuan. Orang sering lupa, bahwa perencanaan merupakan baigian penting dari kewirausahaan, dari sebuah tindakan. Intinya adalah seseorang harus focus pada hal-hal yang urgen yang membuat prioritas dan menyadari bahwa tidak semua hal dikategorikan urgent. Demikian pula kita tidak bisa membatasi semua masalah. Selesaikanlah masalah-masalah tertentu saja yang bisa diselesaikan dan lainnya akan mengikuti. Sekali lagi, kita hanya bisa menyelesaikan sebagian masalah saja, karenanyakita wajib memilihnya.

Sebagai contoh :Tiap individu pasti mempunyai prioritas masing-masing dalm hidupnya. Seorang wirausahawan dalam bidang konsultan dapat menentukan mana yang penting dan mana yang urgent, dengan time matrix seperti berikut (WhiteDoveBook, 2009) :

Urgent Tidak begitu Urgent

Penting

Deadline dari klien Menghadapi bencana-

bencana seperti kebakaran

Aktivitas preventif Menjaring network Perencanaan Pengetahuan Profesional

Tidak begitu penting

Interupsi Cek email Meeting yang tidak

direncanakan

Aktivitas tidak produktif Membaca buku tak

berguna

Habit #4 : berfikir dan bertindak Win/WinBisnis atau berwirausaha pada dasarnya adalah upaya untuk memenangkan kehidupan. Sehari-hari anda akan berhadapan denganpersaingan dan anda memerlukan kerjasama dari para pendukung anda. Siapakah mereka ?

Mereka adalah keluarga anda, karyawan, manajer, investor, bank, konsultan, para pemasok dan penyalur produk-produk/jasa-jasa anda, para pembeli franchise dari anda dan tentu saja konsumen, nasabah, klien atau pelanggan-pelanggan anda.

Terdapat beberapa alternatif solusi dalam berhubungan dengan rekan-rekan bisnis itu, yaitu win-win, win-lose, lose-win dan lose-lose solution.

Manusia efektif akan selalu bersikap win-win. Mereka berusaha agar semua pihak mecapai kondisi akhir yang baik. Mereka menyadari bahwa menang sendiri dapat bersifat destruktif, karena hal itu hanya menghasilkan pihak yang kalah dan akhirnya memunculkan perasaan bermusuhan dan perasaan buruk lainnya, seperti merasa diirugikan, dikalahkan, diperlakukan kurang/tidak adil dan rasa permusuhan. Pola berfikir win-win akan membantu kita menciptakan kerjasama.

Habit #5 : Cari Tahu Dulu Untuk Memahami, Baru Dipahami.Agar dapat mengembangkan hubungan yang win-win, seseorang harus dapat mengatahui apa yang dinginkan oleh pihak lain (rekan usaha) dan apa makna ‘menang’ bagi mereka. Dalam hal ini, kita harus dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan orang lain sebelum mengutarakan tujuan pribadi kita.

Dengan demikian, seorang wirausaha harus memiliki keterbukaan (open mind) untuk mendengarkan dan tidak menolak, berargumentasi, atau melawan atas apa yang mereka dengar dari pihak lain.Yang perlu dikembangkan adalah kebiasaan mendengarkan dengan saksama dan memikirkannya. Dengan kata lain, ada usaha untuk menempatkan diri kita pada posisi orang lain.

Sebagai contoh :Seorang wirausahawan dalam bidang katering, suatu ketika mendapatkan masalah tidak dapat memasok makanan pada waktu yang disepakati. Di lain pihak, klien sudah sangat membutuhkannya. Sebagai pengusaha katering anda perlu mendengarkan lebih dahulu keinginan klien anda. Setelah itu carilah jalan untuk segera menyelesaikan. Misalnya anda mencari rekan usaha lain yang bisa membantu memasok makanan itu kendati anda harus menombok. Anda merugi sesaat, tetapi anda tetap menjadi mitra usaha yang baik untuk jangka panjang, dibicarakan positif dan tidak kehilangan pelanggan rutin.

Dengan memberikan prioritas pertama pada klien yang terdesak tersebut masalah dapat terselesaikan. Klien anda merasa dimengerti dan dihargai sehingga mereka akan membalas dengan hubungan yang lebih baik.

Habit #6 :Sinergi Dalam berwirausaha, anda harus mencari sinergi, yaitu suatu total yang lebih besar dari penjumlahan elemen-elemn tunggalnya. Misalnya ada 2 pihak A dan B, dan masing-masing bekerja sendiri-sendiri, masing-masing hanya akan menghasilkan 2 buah, dan kaklu dijumlahkan A+B = 4.

Dalam sinergi antara A dan B, maka 2+2 > 4, inilah yang disebut senergi. Lawan dari sinergi disebut disergy, yang berarti A+B < 4.

Sinergi yang efektif sangat bergantung pada komunikasi. Seringkali seseorang tidak mau dan tidak mampu mendengarkan lawan-lawannya (to listen) dan merespon. Mereka hanya mampu sekedar mendengar (to hear) dan bereaksi secara refleks. Reaksi yang ditunjukkan adalah reaksi defensif, mutung atau pasif. Juga, bertindak melawan atau menghindari dan tidak bersikap kooperatif. Kooperatif (kerjasama) dan komunikasi adalah dua kaki dari hubungan yang bersinergi.

Kebanyakan pemula memulai usahanya, dengan terlalu memikirkan resiko. Itulah sebabnya banyak pemula yang tidak berani berusaha sendirian, melainkan mencari mitra usaha. Namun saat memilih mitra, perlu dipikirkan sinergi apa yang akan tercipta dari hubungan kemitraan (partnership) tersebut ?

Banyak orang ingin mempunyai usaha, namun mereka lebih senang menjadi mitra yang pasif. Mereka tidak mau mengerti betapa bisnis memerlukan kesabaran, ketekunan dan kerja keras di samping juga menghadapi resiko rugi. Yang mereka bayangkan hanyalah keuntungan belaka. Resiko, tak dapat mereka bayangkan karena mereka tak pernah berada di lapangan. Kalau demikian, yang terjadi bukanlah sinergi, melainkan disergy.

Oleh karena itu, selalu carilah rekan usaha yang saling melengkapi, yang berorientasi pada sinergi agar anda dapat berorientasi pada tindakan.

Habit #7 : Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan KekuatanHabit ke-7 ini berkaitan dengan upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk melatih ketahanan, fleksibilitas dan kekuatannya. Upaya yang dapat dilakukan adalah member makanan pada jiwa melalui kegiatan-kegiatan spriritual. hidup yang seimbang, melakukan meditasi atau bisa juga dengan membaca buku-buku self help yang membangkitkan semangat atau mendengarkan music yang kata-katanya menggairahkan.

Keseimbangan mental dapat mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk, seperti kebiasaan menonton televisi berlebihan atau bermalas-malasan. Dengan kata lain, hal ini berkatitan dengan latihan mengambangkan hati, koneksi emosi dan keterikatan kita pada orang lain.

Selain itu, janganlah pernah takut salah selama kesalahan-kesalahn tersebut masih kesalahn kecil. Ingatlah ketika manusi menciptakan pensil, manusia juga membuat

penghapus. It’s okay to make a mistake. Kesalahan itu adalah kesalahan-kesalahn cerdas yang mengantarkan anda pada pembelajaran.

Karena bila anda tidak pernah melakukan kesalahan, maka tidak pernah akan belajar dan tidak pernah melakukan action. Seseorang yang tidak pernah melakukan kesalahan tidak pernah melakukan apapun, sehinggan tidak bisa menajamkan ketahanan, fleksibilitas dan kekuatannya.

“Bukan yang terkuat melainkan yang adaptiflah yang berumur panjang”.(Charles Darwin)

Bo Peabody, seorang wirausahawan dalam bidang internet, yang membangun tripod.com, menerapkan latihan Bind Faith dalam menjalankan usahanya. Blind Faith yang dimaksud adalah memberikan pengabdian tak terhingga baik waktu dan energy untuk membentuk usahanya. Dapat dikatakan ia adalah seorang Biliever.

Waktu mendapatkan serangkaian penolakkan, Bo tetap percaya bahwa usahanya kelak akan berhasil dan diterima. Ia belajar menerima kata-kata penolakkan menghadapinya dengan kepala dingin, sehingga penolakkan berubah menjadi penerimaan. Dengan tetap konsisten memberikan penawaran yang menarik bagi calon investor atau sponsor, ia tekun bahwa investasi mereka dapat membuahkan hasil (Peabody, 2002).

Habit #8 : Menemukan Keunikan Pribadi Dan Membantu Orang Lain MenemukannyaKebiasaan kedelapan berhubungan dengan perubahan dari perilaku efektif menjadi luar biasa. Untuk itulah seseorang harus memulai dengan menemukan atau mengenali keunikan dirinya.

Menemukan keunikan berarti mengenal potensi yang dimiliki, yang tersebar pada empat elemen utama yaitu pikiran (mind), tubuh, hati dan jiwa. Jika pikiran terus dikembangkan, visi yang hebat dapat terumuskan, maka hal tersebut dapat memampukan seseorang untuk mengembangkan potensi terbesar seseorang, lembaga atau perusahaan. Itulah lentera jiwa.

Bo Peabody memanfaatkan orang-orang sociopath, yaitu orang-orang yang mengakui keunikkannya dan berbeda dari rata-rata orang biasa. Menurutnya, orang-orang biasa tidak menginginkan pekerjaan yang belum jelas. Mereka hanya ingin pekerjaan biasa. Bo Peabody mendekati mereka dan menyadarkan bahwa mereka mempunyai kapabilitas yang diinginkan olehnya dan membutuhkan mereka sebagai karyawan (Peabody, 2002).