kewirausahaan

7
1.1 Pengertian Vocational Entrepreneurship Kecakapan vokasional (vocational skill/VS) seringkali disebut pula dengan “kecakapan kejuruan”, artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat. Kecakapan vokasional lebih cocok bagi siswa yang akan menekuni pekerjaan yang lebih mengandalkan keterampilan psikomotor dari pada kecakapan berpikir ilmiah. Oleh karena itu, kecakapan vokasional lebih cocok bagi siswa SMK, kursus keterampilan atau program diploma. Kecakapan vokasional mempunyai dua bagian, yaitu: kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill) yang sudah terkait dengan bidang pekerjaan tertentu. Berikut ini adalah penjabarannya: 1. Kecakapan dasar vokasional, mencakup antara melakukan gerak dasar, menggunakan alat sederhana diperlukan bagi semua orang yang menekuni pekerjaan manual (misalnya palu, obeng dan tang), dan kecakapan membaca gambar sederhana. Di samping itu, kecakapan vokasional dasar mencakup aspek sikap taat asas, presisi, akurasi dan tepat waktu yang mengarah pada perilaku produktif . 2. Kecakapan vokasional khusus, hanya diperlukan bagi mereka yang akan menekuni pekerjaan yang sesuai. Misalnya menservis mobil bagi yang menekuni pekerjaan di bidang otomotif, meracik bumbu bagi yang menekuni pekerjaan di bidang tata boga, dan sebagainya. Namun demikian, sebenarnya terdapat satu prinsip dasar dalam kecakapan

Upload: vikana

Post on 11-Dec-2015

455 views

Category:

Documents


64 download

DESCRIPTION

materi

TRANSCRIPT

Page 1: kewirausahaan

1.1 Pengertian Vocational Entrepreneurship

Kecakapan vokasional (vocational skill/VS) seringkali disebut pula dengan

“kecakapan kejuruan”, artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu

yang terdapat di masyarakat. Kecakapan vokasional lebih cocok bagi siswa yang akan

menekuni pekerjaan yang lebih mengandalkan keterampilan psikomotor dari pada kecakapan

berpikir ilmiah. Oleh karena itu, kecakapan vokasional lebih cocok bagi siswa SMK, kursus

keterampilan atau program diploma.

Kecakapan vokasional mempunyai dua bagian, yaitu: kecakapan vokasional dasar

(basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill) yang sudah

terkait dengan bidang pekerjaan tertentu. Berikut ini adalah penjabarannya:

1. Kecakapan dasar vokasional, mencakup antara melakukan gerak dasar, menggunakan

alat sederhana diperlukan bagi semua orang yang menekuni pekerjaan manual (misalnya

palu, obeng dan tang), dan kecakapan membaca gambar sederhana. Di samping itu,

kecakapan vokasional dasar mencakup aspek sikap taat asas, presisi, akurasi dan tepat

waktu yang mengarah pada perilaku produktif .

2. Kecakapan vokasional khusus, hanya diperlukan bagi mereka yang akan menekuni

pekerjaan yang sesuai. Misalnya menservis mobil bagi yang menekuni pekerjaan di

bidang otomotif, meracik bumbu bagi yang menekuni pekerjaan di bidang tata boga, dan

sebagainya. Namun demikian, sebenarnya terdapat satu prinsip dasar dalam kecakapan

vokasional, yaitu menghasilkan barang atau menghasilkan jasa.

Kecakapan akademik dan kecakapan vokasional sebenarnya hanyalah penekanan.

Bidang pekerjaan yang menekankan keterampilan manual, dalam batas tertentu juga

memerlukan kecakapan akademik. Demikian sebaliknya, bidang pekerjaan yang menekankan

kecakapan akademik, dalam batas tertentu juga memerlukan kecakapan vokasional. Bahkan

antara GLS , AS dan VS terjadi saling terkait dan tumpang tindih. Pada Gambar 3 terlihat

tumpang tindih itu. Bagian tumpang tindih antara GLS dengan AS, seringkali disebut

kecakapan akademik dasar (basic academic skill) , bagian tumpang tindih antara GLS dan VS

sering disebut dengan kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) , dan tumpang

tindih antara AS dan VS sering disebut dengan kecakapan vokasional berbasis akademik

(science based vocational skill).

1.2 Berbagai Bidang Keahlian Kejuruan

Berikut ini adalah macam-macam bidang keahlian kejuruan:

1. Bidang usaha ekstraktif

Page 2: kewirausahaan

Bidang usaha ekstraktif adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengambilan

atau pemanfaatan sumber daya alam secara langsung tanpa diolah terlebih dahulu

Misalnya, penambang yang mengambil hasil tambang atau nelayan yang menangkap

ikan di laut. Nelayan menangkap ikan merupakan salah satu contoh kegiatan produksi

ekstraktif.

2. Bidang usaha agraris

Bidang usaha agraris adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengolahan atau

pengelolaan tanah. Contohnya, petani yang mengolah tanah untuk dijadikan sawah atau

kebun.

3. Bidang usaha industri

Bidang usaha industri, adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengolahan

bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Misalnya, industri

pengolahan kapas menjadi benang, industri otomotif, dan kerajinan.

4. Bidang usaha perdagangan

Bidang usaha perdagangan adalah kegiatan produksi yang bersifat menambah nilai guna

barang dengan cara menjual barang dari produsen ke konsumen. Suatu barang akan lebih

berguna bila berada di tempat yang lebih membutuhkan, maka sebenarnya kegiatan niaga

pun termasuk kegiatan produksi. Seperti sayuran di desa diangkut ke kota yang lebih

membutuhkan atau barang yang tersimpan digudang pabrik akan lebih bermanfaat bila

disalurkan atau dijual kepada konsumen yang lebih membutuhkan. Contoh usaha

produksi di bidang perdagangan antara lain: toko kelontong, agen koran, atau

supermarket.

5. Bidang usaha jasa

Bidang usaha jasa adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan.

Misalnya bank, pos, agen perjalanan, restoran, rumah sakit, dan bengkel. Bengkel motor

merupakan salah satu kegiatan produksi di bidang jasa

Kegiatan produksi tidak dilaksanakan tanpa ada faktor-faktor produksi atau sumber

daya ekonomi. Faktor produksi dapat dibedakan menjadi 4 faktor produksi, yaitu faktor alam,

tenaga kerja, faktor modal dan kewirausahaan. Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut

faktor produksi asli, sedangkan faktor produksi modal dan kewirausahaan disebut faktor

produksi turunan. Faktor alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli karena dengan

dua faktor tersebut, manusia sudah dapat menghasilkan barang.

Page 3: kewirausahaan

1.3 Hubungan antara Bidang Keahlian dan Bakat dengan Jenis Usaha

Keahlian adalah kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang sifatnya

spesifik, fokus namun dinamis yang membutuhkan waktu tertentu untuk mempelajarinya dan

dapat dibuktikan. Skill apapun dapat dipelajari namun membutuhkan dedikasi yang kuat

untuk mempelajari ilmu tersebut seperti perlunya mental positif, semangat motivasi, waktu

dan terkadang uang.

Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi

(potential ability) yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya

yang masih potensial, bakat memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius

dan sistematis agar dapat terwujud. Bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang

mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan dan

latihan. Bakat juga berbeda dengan kapasitas yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan di

masa yang akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Bakat merupakan kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan

dan dilatih agar dapat terwujud.

2. Bakat tidaklah diturunkan semata, tetapi merupakan interaksi dari faktor keturunan dan

faktor lingkungan, artinya dibawa sejak lahir berupa potensi dan berkembang melalui

proses belajar, dan memiliki ciri khusus.

3. Orang yang berbakat dalam bidang tertentu diperkirakan akan mampu mencapai prestasi

tinggi dalam bidang itu. Jadi prestasi sebagai perwujudan bakat dan kemampuan.

4. Bakat mencakup ciri-ciri lain yang dapat memberi kondisi atau suasana memungkinkan

bakat tersebut terealisasi, termasuk inteligensi, interes (minat), kepribadian, dan

keterampilan khusus. “Bakat adalah suatu kapasitas untuk belajar sesuatu”. Arti kapasitas

adalah potensi kemampuan untuk berkembang.

Bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan jika

memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus

dalam bidang tertentu sesuai potensinya. Klasifikasi jenis-jenis bakat khusus, yaitu :

1. Bakat akademik khusus.

Bakat akademik khusus misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numerik),

seperti logika bahasa, dan sejenisnya.

2. Bakat kreatif – produktif.

Page 4: kewirausahaan

Bakat khusus dalam bidang kreatif – produktif artinya bakat dalam menciptakan sesuatu

yang baru misalnya menghasilkan rancangan arsitektur baru, menciptakan teknologi

terbaru dan lainnya.

3. Bakat seni.

Bakat khusus dalam bidang seni, misalnya mampu mengaransemen musik dan sangat

dikagumi, menciptakan lagu hanya dalam waktu 30 menit, mampu melukis dengan

sangat indah dalam waktu singkat dan sejenisnya.

4. Bakat kinestetik / psikomotorik,

Bakat khusus kinestetik / psikomotorik, misalnya bakat dalam bidang sepakbola, bulu

tangkis, tenis, dan keterampilan tekink.

5. Bakat sosial.

Bakat khusus dalam bidang sosial misalnya sangat mahir melakukan negoisasi, mahir

berkomunikasi, dan sangat mahir dalam kepemimpinan.

Hubungan antara bidang keahlian dan bakat dengan jenis usaha adalah saling

berhubungan karena bidang keahlian dan bakat merupakan kemampuan berbeda yang

dimiliki oleh setiap orang yang biasanya diperlihatkan melalui keterampilannya dalam

melakukan sesuatu sehingga ia terlihat berpotensi pada jenis usaha atau apapun yang

ditekuninya dan dari sanalah seseorang tersebut mendapat prestasi yang sesuai dengan

kemahirannya dalam membentuk dirinya menjadi sesuatu yang lebih berguna. Melalui inilah,

setiap orang yang bekerja dalam menciptakan sebuah usaha, perlu berdasarkan keahlian dan

bakat yang dimiliki agar usahanya dapat berjalan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan

jenis usahanya.

Kebanyakan orang sulit membedakan antara keahlian dan bakat. Keahlian biasanya

digambarkan denga kemampuan seseorang karena ia menyukai atau memiliki hobi yang

dapat dikatakan lebih unggul. Hal itu didapat karena ia ingin mencoba sesuatu yang berbeda,

hingga ia harus mempelajari lebih dalam agar ia bisa lebih banyak mengembangkan wawasan

dari ilmu yang telah ia dapatkan di saat sudah mempelajari hal-hal yang sifatnya dapat

membantu mendorongnya untuk lebih maju. Sedangkan biasanya digambarkan melalui

talenta yang telah ia dapatkan dari sejak ia lahir (anugerah dari Tuhan), sehingga ia bisa lebih

terlihat maksimal tanpa harus mempelajari hal-hal yang membantunya untuk memiliki

potensi yang sedemikian rupa.