kewirausahaan

33
I.I. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN Kewirausahaan merupakan salah satu bidang ilmu yang sangat global atau meluas. Banyak para pihak yang mengembangkan strategi dalam bidang kewirausahaan bahkan tidak jarang banyak hasil dari pengembangan tersebut menjadi tren dalam berwirausaha. Pihak yang menekuni bidang kewirausahaan disebut wirausaha. Para wirausaha tersebut bergelut dalam bidang pengembangan perekonomian negara baik secara langsung maupun tidak langsung,sehingga banyak pemikiran yang menganggap bahwa wirausaha merupakan kunci dari perkembangan ekonomi negara. Zaman sekarang ini,diperlukan suatu kemauan untuk berwirausaha karena dunia kerja saat ini tidak begitu menjanjikan untuk mencapai kesejahteraan hidup. Sedangkan jika jiwa wirausaha dipupuk dari awal, maka kita akan lebih mudah dalam mengatur hidup kita kedepannya dalam mengatur kebutuhan hidup, kesejahteraan diri dan keluarga, serta kemajuan lingkungan hidup dan masyarakat sekitar. Pada intinya,pengembangan ilmu kewirausahaan harus mulai diminati dan dikembangkan sebaik mungkin dengan kapasitas dan kemampuan sendiri serta mengutamakan kemurnian pemikiran dan inovasi sendiri. Berbicara tentang inovasi merupakan hal yang tidak pernah hilang dalam berwirausaha. Karena, inovasi merupakan pembuktian kesuksesan seorang wirausaha. Kesuksesan inovasi tidak lepas dari pemikiran kritis yang menghasilkan ide dan pemanfaatan peluang di dunia bisnis. Maka, dalam berwirausaha itu tidak hanya 1

Upload: recca-tilda

Post on 30-Nov-2015

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sfdgd

TRANSCRIPT

I.I. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN

Kewirausahaan merupakan salah satu bidang ilmu yang sangat global atau meluas. Banyak para

pihak yang mengembangkan strategi dalam bidang kewirausahaan bahkan tidak jarang banyak

hasil dari pengembangan tersebut menjadi tren dalam berwirausaha. Pihak yang menekuni

bidang kewirausahaan disebut wirausaha. Para wirausaha tersebut bergelut dalam bidang

pengembangan perekonomian negara baik secara langsung maupun tidak langsung,sehingga

banyak pemikiran yang menganggap bahwa wirausaha merupakan kunci dari perkembangan

ekonomi negara.

Zaman sekarang ini,diperlukan suatu kemauan untuk berwirausaha karena dunia kerja saat ini

tidak begitu menjanjikan untuk mencapai kesejahteraan hidup. Sedangkan jika jiwa wirausaha

dipupuk dari awal, maka kita akan lebih mudah dalam mengatur hidup kita kedepannya dalam

mengatur kebutuhan hidup, kesejahteraan diri dan keluarga, serta kemajuan lingkungan hidup

dan masyarakat sekitar.

Pada intinya,pengembangan ilmu kewirausahaan harus mulai diminati dan dikembangkan

sebaik mungkin dengan kapasitas dan kemampuan sendiri serta mengutamakan kemurnian

pemikiran dan inovasi sendiri. Berbicara tentang inovasi merupakan hal yang tidak pernah hilang

dalam berwirausaha. Karena, inovasi merupakan pembuktian kesuksesan seorang wirausaha.

Kesuksesan inovasi tidak lepas dari pemikiran kritis yang menghasilkan ide dan pemanfaatan

peluang di dunia bisnis. Maka, dalam berwirausaha itu tidak hanya cukup mengandalkan modal

tapi pemikiran kritis dan keahlian dalam membaca peluang bisnis merupakan langkah awal

dalam berwirausaha.

Kami disini sebagai pemula dalam berwirausaha, ingin mengajak pembaca sekalian untuk ,mulai

berpikir kritis dalam menentukan kesuksesan kehidupan kedepannya yang dapat kita capai

melalui media berwirausaha,karena dalam berwirausaha bersifat universal yang berarti semua

golongan masyarakat dapat menjadi seorang wirausaha terlepas dari latar belakang pendidikan

masing-masing. Yang paling penting adalah bagaimana caranya kita memiliki kemauan untuk

mewujudkannya. Walaupun tidak dipungkiri bahwa dalam berwirausaha pasti terdapat kendala-

kendala dalam usaha. Kendala-kendala yang ada nanti baik yang berarti maupun yang tidak

1

berarti, janganlah menjadi hambatan untuk melepas impian kita dalam menjadi seorang

wirausaha, tapi seharusnya menjadi peluang bagi kita untuk tetap mencari cara dalam

mengembangkan usaha kita. 

I.II. IDENTIFIKASI MASALAH

Seperti yang telah dibahas dalam latar belakang pemikiran, disebutkan bahwa kewirausahaan itu

luas dan mencakup wilayah global, sehingga banyak bermunculan aplikasi-aplikasi atau

alternatif dalam berwirausaha. Salah satu alternatif usaha yang akan dibahas dalam makalah ini

adalah tentang waralaba (franchising).

Pengembangan kewirausahaan dalam bentuk waralaba sudah semakin banyak dikembangkan dan

banyak pula pihak yang tertarik dalam bidang usaha waralaba ini. Banyak yang beranggapan,

dalam usaha waralaba lebih mudah dan sederhana juga memiliki banyak keuntungan jika kita

berusaha dalam bidang waralaba. Keuntungan yang didapatkan seperti nama franchising yang

kita gunakan sudah banyak dikenal orang ,lagipula dalam pelaksanaannya pun franchise lebih

mudah dijalankan karena kita hanya perlu menjalankan paket usaha yang sudah ada dan

ditentukan sehingga terkesan lebih mudah dan sederhana.

Pada makalah ini,penulis menyajikan pembahasan-pembahasan terkait tentang waralaba secara

lebih mendalam. Adapun pembahasan yang akan dibahas meliputi:

1. Pendeskripsian waralaba serta jenis-jenis waralaba.

2. Penjelasan keuntungan dan kerugian dalam membeli waralaba.

3. Pemahaman aspek-aspek hukum yang berkaitan dengan pembelian waralaba.

4. Pembahasan tentang cara yang benar dalam membeli waralaba.

5. Penguraian tren-tren utama yang membentuk waralaba.

Dari pembahasan yang akan dibahas dalam makalah ini bertujuan untuk memudahkan

pembaca memahami tentang waralaba dengan cara yang lebih praktis dan mudah dipahami.

2

Sehingga kita dapa dengan mudah memahami tentang waralaba tanpa harus melakukan

usaha yang berarti.

BAB II

PEMBAHASAN

WARALABA DAN WIRAUSAHA

v PENGERTIAN

Waralaba adalah suatu system distribusi dimana pemilik bisnis yang semi-mandiri (terwaralaba)

membayar iuran dan royalty kepada induk perusahaan pewaralaba untuk mendapatkan hak

menggunakan merk dagang induk perusahaan, menjual barang atau jasanya, dan sering klai

menggunakan format dan system bisnisnya.

Terwaralaba tidak mendirikan bisnis otonom mereka sendiri, melainkan mereka membeli paket

sukses dari pewaralaba, yang menunjukkan cara menggunakannya. Terwaralaba tidak memiliki

kebebasan untuk mengubah cara-cara menjalankan bisnis, tetapi mereka mendapatkan cara-cara

kesuksesan yang telah dibuktikan oleh pewaralaba. Jadi,pada dasarnya, ketika orang membeli

waralaba,ia membeli model bisnis yang sukses. Menurut para pewaralaba,faktor utama

kegagalan terwaralaba adalah mereka tidak mau mengikuti rumus yang sudah diberikan.

Waralaba didasarkan pada hubungan terus menerus antara pewaralaba dengan terwaralaba.

Pewaralaba memberikan layanan-layanan yang berharga seperti penelitian pasar, system bisnis

yang telah teruji, nama yang telah dikenal, dansebagainya. Dan imbalannya, terwaralaba

membayar biaya awal waralaba, dan terus menerus membayar royalty yang merupakan persentae

tertentu dari penjualan serta setuju menjalankan gerainya sesuai dengan system dari pewaralaba.

v JENIS-JENIS WARALABA

1. Waralaba Nama Dagang (tradename franchising)

3

System waralaba dimana terwaralaba membeli hak untuk memakai nama dagang dari

pewaralaba tanpa harus semata-mata mendistribusikan produk-produk tertentu yang

menggunakan nama dagang pewaralaba.

2. Waralaba Distribusi Produk (product distribution franchising)

System waralaba dimana pewaralaba memberikan hak kepada terwaralaba untuk menjual

produk tertentu dengan nama merek dan merek dagang pewaralaba melalui jaringan yang

selektif dan terbatas.

3. Waralaba Murni (pure franchising)

Dikenal juga dengan waralaba komprehensif atau waralaba format bisnis yang meliputi

pemberian format bisnis secara lengkap kepada terwaralaba termasuk izin menggunakan

nama dagang,produk atau jasa untuk dijual, fisik pabrik, metode pengoprasian, rencana

pemasaran, proses pengendalian kualitas, system komunikasi dua arah, dan layanan-

layanan lain yang diperlukan untuk mendukung bisnis. Singkatnya, terwaralaba membeli

hak sepenuhnya untuk menggunakan semua elemen operasi bisnis terpadu. Waralaba

murni ini merupakan jenis yang paling cepat berkembang dan paling umum di antara

ketiga jenis waralaba,jumlah gerainya empat kali lebih banyak daripada waralaba yang

lainnya. Waralaba ini banyak ditemui dalam bentuk restoran cepat saji, hotel,perusahaan

layanan bisnis, agen penyewaan mobil, lembaga pendidikan, peritel alat kecantikan, dan

lain-lain.

Elemen Pewaralaba Terwaralaba

Pemilihan

lokasi

Mengamati dan menyetujui, bisa

memilih lokasi.

Memilh lokasi dengan

persetujuan dari

pewaralaba.

Desain Menyediakan desain prototype. Membayar dan

menggunaka desain.

Produk dan

Jasa

Menentukan lini produk atau jasa. Melakukan modifikasi jika

disetujui pewaralaba.

4

Harga Hanya bisa merekomendasikan harga. Menentukan harga jual.

Pembelian Menetapkan standar kualitas;

menyediakan daftar pemasok yang

disetujui; bisa mengharuskan

terwaralaba membeli dari pewaralaba

Harus memenuhi standar

kualitas; harus membeli

dari pemasok yang

disetujui; jika

diharuskan,membeli dari

pewaralaba.

Periklanan Mengembangkan dan

mengoordinasikan kampanye

periklanan nasional

Membayar untuk

kampanye periklanan

nasional; memenuhi

periklanan local.

Karyawan Memberikan rekomendasi umum dan

usulan pelatihan

Mengontrak, mengelola,

dan memecat karyawan

Pengendalian

kualitas

Menetapkan standar kualitas dan

melakukan inspeksi; melatih para

terwaralaba.

Mempertahankan satndar

kualitas; melatih karyawan

untuk

mengimplementasikan

system kualitas.

Dukungan Mendukung dengan melalui system

bisnis yang telah terbentuk.

Menjalankan bisnis sehari-

hari dengan dukungan dari

pewaralaba.

 

v KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MEMBELI WARALABA

§ Keuntungan Membeli Waralaba

1) Dukungan dan Pelatihan Manajemen

Salah satu sebab utama kegagalan bisnis adalah ketidakmampuan manajemen.

Pewaralaba menyadari betul hal ini dan untuk mengatasi kegagalan waralaba,

5

pewaralaba memberikan pelatihan manajemen kepada terwaralaba sebelum membuka

gerai baru.

2) Daya Tarik Merek

Terwaralaba berlisensi membeli hak untuk menggunakan nama merek yang sudah

terkenal dan diiklankan secara nasional untuk suatu produk atau jasa. Dengan

demikian, terwaralaba mendapatkan keuntungan dengan mengidentifikasikan

bisnisnya dengan merek dagang yang sudah dikenal dan biasanya memiliki daya tarik

tinggi, terutama bila seseorang membeli waralaba sistem yang sudah mapan.

3) Standarisasi Kualitas Barang dan Jasa

Oleh karena terwaralaba membeli lisensi untuk menjual produk dan jasa pewaralaba

dan hak istimewa untuk menggunakan nama perusahaannya, kualitas barang atau jasa

yang di jualnya menentukan reputasi pewaralaba. Oleh sebab itu, pewaralaba biasanya

menuntut agar terwaralaba tunduk pada standar kualitas dan pelayanan yang seragam

di seluruh jaringan.

4) Program Periklanan Nasional

Program periklanan nasional yang efektif sangat penting untuk kesuksesan hampir

semua operasi waralaba. Program periklanan regional atau nasional akan bermanfaat

bagi semua terwaralaba dan sebagian besar pewaralaba melakukannya.

5) Bantuan Keuangan

Oleh karena biaya pendirian untuk beberapa waralaba sudah cukup mencekik leher,

beberapa pewaralaba menyadari bahwa mereka perlu memberikan bantuan keuangan

kepada terwaralaba.

6) Produk dan Format Bisnis yang sudah Terbukti

6

Daripada berbisnis dengan kemampuan sendiri untuk mendirikan bisnis dan menarik

pelanggan, terwaralaba dapat menggantungkan diri pada cara dan teknik dari bisnis

yang sudah mapan.

7) Pemusatan Daya Beli

Keunggulan yang mencolok dari terwaralaba dibandingkan pemilik perusahaan kecil

mandiri adalah keikutsertaannya dalam daya beli pewaralaba yang terpusat dalam

volume besar.

8) Pemilihan Tempat dan Proteksi Teritorial

Pewaralaba yang telah berpengalaman tahu bahwa memilih suatu lokasi diwilayah

yang padat lalu lintasnya, tetapi di sisi jalan yang “salah” dapat menggagalkan suatu

unit waralaba dari awal, sehingga pewaralaba tersebut akan melakukan apa saja agar

para terwaralaba tidak memilih lokasi yang salah. Beberapa pewaralaba memberikan

terwaralaba proteksi teritorial, yang memberikan terwaralaba hak untuk memasarkan

barang atau jasa dengan merek tertentu di daerah tertentu.

9) Peluang Sukses Lebih Besar

Tingkat kesuksesan waralaba ini terkait dengan luasnya cakupan layanan, bantuan, dan

petunjuk yang diberikan oleh pewaralaba.

§ Kerugian Membeli Waralaba

1) Iuran Waralaba dan Royalti Terus-menerus

Boleh dikatakan setiap pewaralaba menetapkan sejenis iuran dan meminta bagian dari

pendapatan penjualan yang dihasilkan sebagai pengganti atas penggunaan nama,

produk atau jasa, dan sistem bisnis. Pewaralaba juga mengenakan iuran royalty yang

berlanjut sebagai cara untuk pembagian keuntungan.

2) Sepenuhnya Mengikuti Operasi Standar

7

Meskipun terwaralaba adalah pemilik bisnis, ia tidak memiliki otonomi seperti yang

dimiliki pemilik mandiri. Untuk melindungi citra publiknya, pewaralaba mewajibkan

terwaralaba untuk mempertahankan standar operasi tertentu.

3) Batasan dalam Pembelian

Dalam rangka mempertahahankan standar kualitas, terwaralaba mungkin diisyaratkan

untuk membeli produk, peralatan khusus, atau barang-barang lain dari pewaralaba atau

dari pemasok yang ditunjuk.

4) Lini Produk Terbatas

Dalam banyak kasus, perjanjian waralaba menetapkan bahwa terwaralaba hanya boleh

menjual produk yang disetujui oleh pewaralaba. Terwaralaba harus menghindari

menjual barang yang tidak disetujui oleh pewaralaba, kecuali bila bersedia mengambil

resiko pencabutan lisensi.

5) Syarat Kontrak dan Pembaharuannya

Para terwaralaba harus memahami berbagai syarat dan aturan yang mengatur

pembaruan kontrak waralaba mereka pada tanggal jatuh tempo perjanjian aslinya.

Dalam banyak kasus, para terwaralaba akan diminta untuk membayar biaya

pembaruan dan memperbaiki berbagai kekurangan yang ditemukan diberbagai gerai

mereka atau untuk memodernkan serta meningkatkan gerai-gerai tersebut.

6) Program Pelatihan yang Tidak Memuaskan

Calon terwaralaba harus waspada terhadap pewaralaba yang tidak bertanggung jawab

yang menjanjikan jasa, nasihat, dan bimbingan, tetapi tidak memberikan apa-apa.

7) Kejenuhan Pasar

Para terwaralaba dalam sistem yang cepat berkembang dapat meraup berbagai manfaat

dari kegiatan perluasan pihak pewaralaba, tetapi para terwaralaba tersebut juga dapat

8

mrnghadapi penurunan bisnis akibat strategi pertumbuhan pihak pewaralaba yang

agresif : kejenuhan pasar (market saturation)

8) Kurangnya Kebebasan

Ketika para pewaralaba menandatangani kontrak, mereka setuju untuk menjual produk

atau jasa dari pewaralaba dengan mengikuti rumusan yang sudah ditetapkan

sebelumnya.

 

v WARALABA DAN HUKUM

· Pada tahun 1971 di California mulai diberlakukannya undang-undang waralaba pertama yaitu

Franchise Investment Law. Undang-undang ini mengharuskan pewaralaba mendaftarkan

Uniform Franchise Circular (UFOC) dan mengirimkan salinan iinformasi mengenai calon-

calon terwaralabanya sebelum menawarkan atau menjual waralaba apapun.

· Pada bulan Oktober 1979, Federal Trade Commision (FTC) memberlakukan Trade Regulation

Rule yang mensyaratkan pewaralaba untuk membuka informasi rinci mengenai operasi

mereka pada pertemuan yang pertama atau paling lambat sepuluh hari sebelum kontrak

ditandatangani tau sebelum ada pembayaran apapun. Tujuan peraturan ini adalah untuk

membantu penelitian calon terwaralaba terhadap perjanjian waralaba dan untuk

memperkenalkan konsistensi ke dalam dokumen pengungkapan (disclosure statement)

waralaba. Pada tahun 1994 FTC memodifikasi persyaratan UFOC, menjadikan lebih banyak

informasi yang tersedia bagi calon terwaralaba dan menjadikan dokumennya lebih singkat

dan lebih mudah dibaca dan dipahami. FTC tidak bermaksud untuk menghukum mereka

yang menyalahgunakan, melainkan lebih untuk memberi informasi kepada calon terwaralaba

dan membantu mereka mengambil keputusan.

· Trade Regulation Rule mensyaratkan pewaralaba untuk mencantumkan 23 topik utama dalam

dokumen pengungkapannya :

9

1. Informasi yang mengidentifikasikan pewaralaba dan afiliasinya serta menguraikan pengalaman

bisnis mereka serta waralaba yang telah dijual.

2. Informasi yang mengurai dan mengidentifikasi pengalaman bisnis dari tiap pejabat, direktur, dan

manajer yang bertanggungjawab terhadap program waralaba.

3. Uraian tuntutan-tuntutan hukum yang melibatkan pewaralaba dan pejabat-pejabat di dalamnya.

Walaupun sebagian besar pewaralaba terlibat dalam beberapa jenis litigasi, terlalu banyak

tuntutan hukum terutama bila beerkaitan dengan masalah yang sama, harus mendapat perhatian

serius. Tanda peringatan lainnya adalah begitu banyaknya tuntutan hukum yang diajukan para

terwaralaba terhadap pihak pewaralaba.

4. Informasi tentang kebangkrutan yang pernah dialami pewaralaba dengan pejabat, direktur dan

manajernya..

5. Informasi iuran awal waralaba dan pembayaran lain yang diperlukan untuk memperoleh waralaba,

termasuk maksud penggunaan iuran tersebut dan syarat-syarat yang diperlukan menyangkut

pengembalian iuran tersebut.

6. Gambaran tentang pembayaran berlanjut lainnya yang disyaratkan bagi terwaralaba setelah

memulai waralaba, termasuk royalty, iuran jasa, iuran pelatihan, pembayaran biaya sewa,

pembebanan biaya iklan, biaya pemasaran dan lain-lain.

7. Deskripsi rinci tentang pembayaran yang harus dilakukan oleh terwaralaba untuk memenuhi

investasi awal yang disyaratkan, serta cara dan kepada siapa harus dilakukan.

8. Informasi tentang persyaratan kualitas barang, jasa, perlengkapan, persediaan yang digunakan

pada waralaba dan dimana pewaralaba dapat membelinya, termasuk pembelian yang diharuskan

oleh pewaralaba.

9. Pernyataan mengenai kewajiban pihak terwaralaba dibawah kontrak pihak pewaralaba, termasuk

berbagai hal seperti tempat pemilihan lokasi, biaya yang harus dibayar, pemeliharaan standar

kualitas, pencatatan, transfer atau pembaruan hubungan waralaba serta hal lainnya .

10

10. Uraian tentang bantuan keuangan yang tersedia dari pewaralaba dalam pembelian waralaba .

Walaupun banyak pewaralaba tidak menawarkan bantuan keuangan langsung kepada para

terwaralaba, bisa saja mereka memiliki perjanjian khusus denan para pemberi pinjaman yang

dapat membantu pihak terwaralaba mendapatkan pembiayaan.

11. Deskripsi tentang semua kewajiban yang harus dipenuhi oleh pewaralaba untuk membantu usaha

terwaralaba dalam persiapan pembukaan dan pengoperasian waralaba. Biasanya bagian ini

merupakan bagian yang paling panjang dalam dokumen yang memuat informasi yang mencakup

metode pemilihan lokasi serta program pelatihan yang diberikan pada terwaralaba. Selain

pelatihan yang mereka berikan kepada terwaralaba baru, banyak pewaralaba yang menawarkan

bantuan untuk membuka gerai pertama dan bantuan manajemen langsung dilokasi dalam jangka

wajtu singkat agar terwaralaba lebih siap.

12. Deskripsi tentang proteksi wilayah yang akan diberikan kepada terwaralaba dan pernyataan

tentang kemungkinan pewaralaba akan membuka toko sendiri atau waralaba baru di daerah

tersebut. Dihadapkan pada berbagai kontroversi dalam banyak waralaba atas kejenuhan pasar,

para terwaralaba harus sangat sangat memerhatikan bagian ini.

13. Semua informasi yang relevan tentang merk dagang, nama jasa, nama dagang, logo, simbol

komersial dan tempat harus didaftarkan. Cari merek dagang atau merk jasa yang didaftarkan pad

U.S Patent and Trademark Office.

14. Informasi tentang hak paten dan hak cipta pewaralaba dan hak untuk memindahkannya pada

terwaralaba.

15. Deskripsi tentang keterlibatan terwaralaba secara pribadi dalam pengoperasian waralaba. Banyak

pewaralaba mencari terwaralaba yang aktif dan tidak mendukung atau bahkan menghindari

“pemilik absente”.

16. Deskripsi tentang pembatasan terhadap barang dan jasa yang boleh dijual dan dengan siapa

terwaralaba kiranya akan berurusan. Perjanjian biasanya membatasi terwaralaba menjual hanya

barang-barang yang telah disetujui pewaralaba.

11

17. Deskripsi tentang syarat-syarat waralaba dapat dibeli kembali atau ditolak perpanjangannya oleh

pewaralaba, dipindahtangankan ke pihak ketiga oleh terwaralaba dan dihentikan atau

dimodifikasi oleh salah satu dari kedua belah pihak.

18. Uraian lengkap mengenai dasar perhitungan pendapatan yang diklaimkan pada terwaralaba,

termasuk persentase waralaba-waralaba yang ada yang secara akrual telah mencapai hasil yang

diklaim. Peraturan-peraturan baru memuat dua persyaratan terhadap pewaralaba yang meminta

pembagian laba, yaitu (1) segala permintaan pembagian laba harus termasuk dalam UFOC dan

(2) permintaan itu harus “memiliki dasar alasan yang masuk akal pada waktu diminta”. Akan

tetpi pewaralaba tidak disyaratkan untuk membuat permintaan tersebut; bahkan kebanyakan

pewaralaba tidak melakukannya, terutama karena kewajiban yang dapat ditimbulkan dengan

menyatakan angka-angka tertentu secara tertulis.

19. Deskripsi tentang keterlibatan selebriti dalam waralaba.

20. Informasi statistik tentang banyaknya terwaralaba; banyaknya waralaba yang diproyeksikan di

masa datang; jumlah waralaba yang berhenti; jumlah yang tidak memperpanjang; jumlah yang

dibeli kembali di masa lalu; daftar nama dan alamat terwaralaba lain.

21. Laporan keuangan dari penjualan waralaba.

22. Salinan semua kontrak waralaba dan kontrak lainnya (biaya sewa, perjanjian pembelian, dan lain

lain) yang harus ditandatangani terwaralaba.

23. “tanda terima” standar yang tersendiri untuuk membktikan bahwa calon terwaralaba telah

menerima salinan UFOC.

 

v CARA YANG BENAR MEMBELI WARALABA

UFOC adalah alat tangguh yang didesain untuk membantu calon terwaralaba dalam

memilih waralaba yang cocok untuknya dan menghindari pewaralaba yang tidak jujur.

Pertahanan terbaik wirausahawan untuk menghadapi ketidakjujuran pewaralaba adalah dengan

12

persiapan, akal sehat, dan kesabaran. Dengan investigasi secara saksama sebelum menanamkan

modalnya dalam waralaba, calon terwaralaba menghindari risiko tertipu oleh waralaba fiktif.

Agar calon terwaralaba bisa terhindar dari penipuan, mereka harus mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang benar dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan berinvestasi.

Meskipun ada perlindungan yang ditawarkan oleh UFOC, calon pembeli waralaba tetap

harus berhati-hati karena kecurangan waralaba masih tetap ada dalam bidang yang bertumbuh

dengan cepat ini. Petunjuk di bawah ini seharusnya menimbulkan kecurigaan dari wirausahawan

yang ingin menanamkan modal dalam waralaba:

● Pernyataan bahwa kontrak waralaba nya bersifat standar sehingga ”Anda tidak perlu

membacanya”.

● Pewaralaba tidak dapat memberikan salinan dari dokumen pengungkapan yang diperlukan

pada saat pertemuan tatap muka pertama.

● Toko lainnya hanya mencapai kesuksesan biasa-biasa saja atau bahkan tidak ada contoh

toko yang sukses.

● Buku petunjuk pengoperasian tidak disiapkan dengan baik atau tidak memiliki buku

petunjuk (atau sistem) sama sekali.

● Janji lisan tentang laba yang akan diperoleh tanpa ada dokumentasi tertulis.

● Tingginya tingkat keluar-masuk waralaba atau banyaknya waralaba yang berhenti.

● Tuntutan hukum terhadap pewaralaba dalam jumlah yang luar biasa.

● Ada usaha menghalang-halangi Anda melibatkan pengacara sebelum menandatangani

kontrak waralaba.

● Tidak ada dokumen tertulis untuk memperkuat pengaduan dan janji-janji.

● Menjual dengan paksaan tinggi-tanda tangani sekarang, jika tidak maka Anda akan

kehilangan peluang.

● Menyatakan telah dibebaskan oleh pemerintah federal atas kewajiban pengungkapan

sepenuhnya mengenai rincian waralaba.

● ”Skema cepat kaya”, janji untuk mendapatkan laba besar dengan hanya sedikit usaha.

● Keengganan untuk menyediakan daftar terwaralaba yang ada untuk Anda wawancarai.

● Jawaban yang berbelit-belit atau meragukan terhadap pertanyaan Anda tentang waralaba

dan pengoperasiannya.

13

 

Lebih sering terjadi, masalah-masalah pada waralaba timbul pada terwaralaba yang

membeli waralaba tanpa penelitian dan analisis yang benar. Mereka terjebak dalam bisnis yang

tidak mereka sukai dan tidak cocok untuk mengoperasikan waralaba itu. Langkah-langkah

berikut akan membantu Anda membuat pilihan yang benar.

q Mengevaluasi Diri Sendiri

Seorang wirausahawan harus mempelajari sifat-sifat mereka sendiri, cita-cita,

pengalaman, kesukaan, ketidaksukaan, orientasi risiko, pendapatan yang diinginkan, komitmen

waktu dan keluarga, dan sifat-sifat lain. Apakah Anda suka bekerja dalam lingkungan yang

terstruktur? Waralaba jenis apa yang cocok dengan gaya hidup Anda? Di wilayah mana atau di

negara mana Anda ingin tinggal dan bekerja? Bagaimana deskripsi pekerjaan ideal Anda?

Mengetahui kegiatan apa yang Anda sukai (dan apa yang tidak) akan membantu memfokuskan

pencarian Anda. Tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan waralaba yang cocok untuk Anda.

Salah satu ciri kesuksesan terwaralaba adalah bahwa mereka sangat menikmati pekerjaan

mereka.

q Teliti Pasar Anda

Sebelum membeli waralaba, lakukan riset pasar tempat Anda ingin membuka usaha.

Seberapa cepat lokasi tersebut berkembang? Lokasi mana yang berkembang paling cepat?

Luangkan waktu ke perpustakaan untuk mengembangkan profil pelanggan di daerah tujuan

Anda, bila tidak demikian Anda akan bergerak tanpa arah. Siapa pelanggan potensial Anda?

Bagaimana sifat mereka? Berapa besar pendapatan dan tingkat pendidikan mereka? Produk dan

jasa apa yang mereka beli? Celah apa yang terdapat di pasar? Celah-celah ini menggambarkan

peluang potensi waralaba untuk Anda. Riset pasar juga harus bisa menegaskan bahwa waralaba

tidak semata-mata menjadi bagian dari mode yang dengan segera akan memudar. Menjauhi

mode dan masuk dalam kecenderungan jangka panjang adalah salah satu cara untuk

mempertahankan kesuksesan waralaba.

q Pertimbangkan Pilihan-pilihan Waralaba Anda

14

Berbagai majalah usaha kecil (dan berbagai situs Web) seperti Entrepreneur, Inc., FSB,

dan berbagai majalah lainnya, menerbitkan paling tidak satu edisi untuk waralaba, di mana

mereka sering kali mencantumkan ratusan waralaba. Berbagai petunjuk ini dapat membantu

Anda menemukan sebuah waralaba yang tepat dengan harga yang sesuai kisaran harga Anda.

Web adalah alat berharga lainnya untuk mengumpulkan berbagai informasi mengenai suatu

waralaba. Situs Web berbagai organisasi seperti International Franchise Association, American

Association of Franchisees and Dealers, Canadian Franchise Association, dan lainnya,

menawarkan berbagai sumber dan saran yang berharga untuk para calon terwaralaba. Banyak

kota yang mengadakan pameran dagang waralaba sepanjang tahun di mana ratusan waralaba

berkumpul untuk menjual waralaba mereka. Menghadiri salah satu dari berbagai pameran

waralaba ini merupakan cara yang nyaman dan efisien untuk mengumpulkan informasi mengenai

berbagai jenis peluang yang ada.

q Dapatkan Salinan UFOC dari Pewaralaba

Setelah memiliki beberapa pilihan waralaba, Anda harus menghubungi tiap-tiap waralaba

itu untuk mendapatkan salinan UFOC-nya. Dokumen ini merupakan alat penting untuk pencarian

Anda dalam mendapatkan waralaba yang tepat dan Anda harus melakukan hal ini sebaik-

baiknya. Ketika mengevaluasi peluang waralaba, apa yang harus dicari oleh calon terwaralaba?

Walaupun tidak ada jaminan kesuksesan, berbagai karakteristik berikut dapat membuat sebuah

waralaba hidup dan berkembang :

● Konsep atau pendekatan pemasaran yang unik. Waralaba ”saya juga (me-too)” tidak lebih

sukses daripada bisnis independen ”saya juga”. Sebagai contoh, pewaralaba pizza Papa

John’s telah meraih tingkat pertumbuhan yang mengesankan dengan menekankan pada

kualitas kandungan pizzanya, sedangkan Domino’s terkenal karena pengantarannya yang

cepat.

● Profitabilitas. Pewaralaba seharusnya memiliki catatan profitabilitas dan demikian juga

halnya dengan terwaralabanya. Apabila pewaralaba tidak mendapatkan laba,

terwaralabanya pun tak jauh beda. Para terwaralaba yang mengikuti format bisnis

seharusnya berharap mendapatkan tingkat pengembalian yang masuk akal.

15

● Merek dagang yang terdaftar. Pengakuan nama sukar diraih tanpa merek dagang yang

terkenal dan terlindungi.

● Sistem bisnis yang berjalan. Pewaralaba harus memiliki sistem yang efisien dan

terdokumentasi dengan baik dalam buku pedomannya.

● Program pelatihan yang kokoh. Salah satu komponen paling berharga dalam sistem

waralaba adalah pelatihan yang diberikan kepada terwaralabanya. Sistem tersebut harus

relatif mudah diajarkan.

● Terjangkau. Terwaralaba seharusnya tidak mengambil utang dalam jumlah banyak untuk

membeli suatu waralaba. Terpaksa meminjam terlalu banyak uang untuk membuka gerai

waralaba dapat mematikan bisnis sejak awal. Pewaralaba yang baik memeriksa

persyaratan keuangan calon terwaralaba sebagai bagian dari proses penyaringan.

● Hubungan yang positif dengan terwaralaba. Waralaba yang paling sukses adalah waralaba

yang melihat terwaralaba sebagai mitra dan memperlakukannya sebagaimana mestinya.

 

UFOC mencakup 23 hal dan juga mencakup salinan perjanjian waralaba perusahaan dan

kontrak lain yang menyertainya. Sekalipun persyaratan-persyaratan hukum UFOC ditulis dalam

bahasa Inggris sederhana, bukan dalam bahasa hukum, langkah terbaiknya adalah meminta

nasihat dari ahli hukum yang berpengalaman menelaah UFOC itu dan membahasnya dengan

Anda. Cermati klausul-klausul yang memberikan kendali dan keleluasaan absolut kepada

pewaralaba. Kontrak waralaba meringkas detail-detail yang akan mengatur hubungan antara

pewaralaba dengan terwaralaba selama kontrak berlaku. Kontrak ini memberi gambaran persis

mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak dan menetapkan petunjuk yang mengatur

hubungan waralaba. Kontrak waralaba biasanya berjangka panjang; 50 persen darinya dengan

jangka waktu 15 tahun atau lebih. Oleh karena itu, para calon terwaralaba sangat perlu membaca

dan memahami isinya sebelum menandatangani kontrak.

Salah satu hal yang paling terlihat dalam UFOC adalah tingkat perputaran terwaralaba

(franchise turnover rate), tingkat di mana para terwaralaba meninggalkan sistem tersebut.

Apabila tingkat perputarannya kurang dari 5 persen, kemungkinan waralaba tersebut aman. Akan

tetapi, tingkat perputaran waralaba yang mendekati 20 persen merupakan tanda bahaya adanya

16

masalah dalam waralaba tersebut. Terwaralaba yang puas cenderung tidak akan meninggalkan

sistem yang sukses. Aspek lain dalam menginvestigasi suatu waralaba adalah dengan menilai

seberapa jauh Anda sesuai dengan budaya perusahaan terkait. Sayangnya, UFOC tidak banyak

membantu dalam hal ini. Cara terbaik untuk menentukan hal ini adalah dengan benar-benar

bekerja di salah satu unitnya untuk beberapa lama (bahkan walaupun tanpa dibayar). Dengan

melakukan hal itu, para calon terwaralaba tidak saja akan mendapatkan pemahaman yang

berguna, tetapi juga bisa menentukan seberapa jauh mereka menikmati aktivitas-aktivitas rutin

yang ada dalam operasional waralaba tersebut.

q Berbicara dengan Pihak yang Telah Membeli Waralaba

Salah satu cara terbaik untuk mengevaluasi reputasi pewaralaba adalah dengan

mewawancarai beberapa pihak yang telah membeli waralaba tersebut dan telah menjalankannya

minimal satu tahun tentang hal-hal positif maupun negatif dari perjanjian tersebut dan apakah

pewaralaba menepati janji-janjinya. Apakah waralaba tersebut memperkirakan berbagai biaya

pendirian usaha para terwaralaba dengan akurat? Apakah mereka mendapatkan dukungan dari

pewaralaba seperti yang dijanjikan kepada mereka? Apakah pelatihan yang diberikan pemilik

waralaba dapat membantu? Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai titik impas?

Apakah timbul pengeluaran tak terduga? Apa saja risiko yang dilibatkan dengan membeli

waralaba? Apakah waralaba tersebut telah memenuhi perkiraan yang berkaitan dengan

penjualan, profitabilitas, dan pengembalian atas investasi? Apa saja yang harus dipersiapkan

dalam operasional waralaba tersebut sehari-harinya? Setelah mengetahui hal-hal yang mereka

ketahui sekarang, apakah mereka akan tetap membeli waralaba tersebut?

Mewawancarai mantan terwaralaba untuk mendapatkan sudut pandang mereka mengenai

hubungan antara pewaralaba dengan terwaralaba juga sangat berguna. Mengapa mereka

meninggalkannya? Terwaralaba dari beberapa perusahaan ada yang sudah membentuk asosiasi,

yang mungkin bisa memberikan informasi yang berharga kepada calon terwaralaba.

q Ajukan Beberapa Pertanyaan Sulit kepada Pewaralaba

Luangkan waktu untuk menanyakan kepada pewaralaba mengenai perusahaan dan

hubungannya dengan terwalabanya. Anda akan berada dalam hubungan ini dalam waktu yang

17

lama, dan Anda perlu tahu sebanyak mungkin sebelumnya. Apa pasar filosofi dari hubungan ini?

Seperti apa budaya organisasinya? Seberapa banyak input dari terwaralaba ke dalam sistem? Apa

rencana pengembangan waralaba ini di masa depan? Apakah hal ini akan memengaruhi waralaba

Anda? Apakah Anda memiliki hak atas wilayah tertentu? Dalam keadaan apa salah satu pihak

bisa menghentikan perjanjian waralaba? Apa yang terjadi jika Anda memutuskan untuk menjual

waralaba Anda di masa depan? Dalam keadaan apa Anda berhak untuk memperbarui perjanjian?

Berapa laba yang Anda harapkan? (Bila waralaba tidak meminta pembagian laba seperti dalam

butir 19 aturan UFOC, mengapa tidak?) Apakah pewaralaba ini memiliki rencana strategis yang

dirumuskan dengan baik? Seberapa banyak terwaralaba yang memiliki beberapa gerai? (Bila

banyak terwaralaba yang memiliki lebih dari satu gerai, itu merupakan pertanda bagus bahwa

nama merek dan sistem bisnis waralaba tersebut kuat). Apakah pihak pemberi waralaba pernah

menghentikan kontrak terwaralabanya? Jika demikian, mengapa? Adakah terwaralaba yang

gagal? Jika demikian, mengapa? Bagaimana cara penyelesaian perselisihan antara pewaralaba

dan terwaralaba?

q Tentukan Pilihan Anda

Pelajaran pertama dalam waralaba adalah, ”Kerjakan pekerjaan rumah Anda sebelum

mengeluarkan buku cek Anda”. Setelah Anda selesai melakukan penelitian, Anda mempunyai

cukup informasi untuk dapat menentukan waralaba yang cocok untuk Anda. Setelah itu, tibalah

saatnya untuk merencanakan usaha yang akan menjadi petunjuk jalan menuju ke kesuksesan

dalam waralaba yang telah Anda pilih. Rencana ini juga merupakan alat yang berharga pada saat

Anda mengatur pendanaan waralaba Anda.

 

v TREN-TREN YANG MEMBENTUK WARALABA

Franchise melewati tiga gelombang pertumbuhan:

1. Awal 1970 restoran cepat saji mengawali pertumbuhan waralaba.

18

2. Pertengahan 1980 sektor jasa mulai berkembang mengikuti gaya franchise. Sektor jasa ini

misalnya jasa pembantu rumah tangga(maid service), pusat fotokopi, jasa pos, dan jasa

perumahan.

3. Awal tahun 1990 waralaba baru banyak yang berbiaya rendah dan berfokus pada ceruk pasar

tertentu.

· Tren-tren yang mempengaruhi tren waralaba:

1. Perubahan wajah waralaba→individu zaman sekarang adalah orang-orang yang pandai, terdidik,

lebih lihai dalam melihat peluang usaha, dan secara keuangan lebih terjamin. Hal ini

menyebabkan adanya perubahan pesat pada model-model wirausaha. Orang-orang ini biasanya

mantan manajer yang keluar atau dikeluarkan dari perusahaan lalu mencari lapangan kerja yang

baru dengan kemampuannya yang sudah cukup bepengalaman dalam mengelola usaha. Contoh:

Bevinco(cari gambar franchise Bevinco)

2. Waralaba multipel unit→dalam hal ini terwaralaba mengoperasikan dua atau lebih gerai dari satu

franchise. Bagi pewaralaba, cara ini diakui lebih efisien untuk mengembangkan franchise mereka

karena dengan beberapa terwaralaba dapat membuka banyak gerai pewaralaba tersebut untuk

tujuan kinerja yang tinggi. Dalam melakukan waralaba multiple unit terwaralaba harus pandai

memilih franchise agar mampu mengelola berbagai hal pada franchise yang ia pilih.Contoh:

Dunkin’ Donuts(cari gambar dunkin donut)

3. Peluang internasional→internasionalisasi sistem waralaba membuat terwaralaba dapat menyebar

ke seluruh penjuru dunia karena tata caranya berlaku internasional sehingga pewaralaba dapat

melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah lain. Di samping itu,untuk masuk ke pasar asing

dibutuhkan adaptasi terhadap kebiasaan daerah yang ingin kita masuki. Contoh:

Makudonarudo(McD di Jepang) menjual menu tambahan burger teriyaki, Subway(Cina).(cari

gambar makudonarudo n subway)

4. Lokasi lebih kecil dan nontradisional→pemasaran jemput bola(intercept marketing) dapat

dilakukan dengan menempatkan produk atau jasa waralaba langsung di jalur perdagangan

19

potensial tempat mereka berada. Contoh: pisang ijo di mall, Beard Bapa di bandara,Mr.Puff di

mall.(cari gambar beard papa n mr.puff)

5. Waralaba konversi→pemilik bisnis mandiri menjadi terwaralaba untuk memanfaatkan nama yang

sudah terkenal. Contoh: Century 21.(cari gbrnya)

6. Waralaba utama→memberi hak pada terwaralaba untuk membuat usaha semi mandiridi daerah

tertentu dan mendukung terwaralaba lainnya. Contoh: Yoghurt TCBY.(cr gbrnya)

7. Waralaba saling dukung→ini merupakan model waralaba “sistem sobat” dimana dua atau lebih

waralaba bergabung untuk menjual produk atau jasa yang saling mendukung di bawah satu atap.

Contoh: Taco Bell,KFC, dan Pizza Hut dalam satu atap.

8. Generasi baby boomers dan pasangan karier ganda→dalam menindaklanjuti kesibukan anggota

rumah tangga untuk mengurus seluruh kegiatan rumah tangga,berbagai jenis waralaba produk

dan jasa menyediakan kemudahan, kenyamanan, dan kehematan waktu. Contoh: makanan sistem

delivery,membersihkan rumah,baby sitter.

· Kiat-kiat memilih waralaba:

1. Jangan tergesa-gesa,mulai dengan evaluasi atas diri sendiri dan kemudian meneliti berbagai

peluang waralaba yang paling sesuai secara mendalam.

2. Gunakan internet untuk penelitian tentang waralaba yang akan kita geluti setelah memikirkannya

matang-matang.

3. Baca dan pelajari Uniform Franchise Offering Circular(UFOC) melalui notaris yang dipercaya

dan berpengalaman karena akan cukup melelahkan untuk mempelajari undang-undang tersebut

tanpa bantuan pihak luar.

4. Ajukan pertanyaan tentang waralaba yang akan kita geluti agar tidak hanya menerka-nerka.

5. Bicara pada terwaralaba senior tentang waralaba tersebut tentang suka duka mengelola waralaba

tersebut.

20

6. Ambil peran aktif dalam pelatihan untuk membantu pengelolaan waralaba tersebut. Walaupun kita

tidak ikut bekerja, tetapi setidaknya kita sebagai pemilik tahu dengan baik bagaimana proses

kerja sehari-hari dalam membuat produk dan jasa.

7. Bertukar pikiran tentang pengalaman dengan pihak waralaba dan mendengar motivasi-

motivasinya agar kita dapat lebih semangat dalam menjalankan usaha tersebut.

 

BAB III

DISKUSI DAN PEMBAHASAN

 

Menurut kelompok kami :

Waralaba adalah salah satu cara untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha.

Waralaba terbagi kedalam 3 jenis,yaitu:

1. Waralaba nama dagang (tradename franchising)

2. Waralaba distribusi produk (product distribution franchising)

3. Waralaba murni (pure franchising)

Keunggulan dan Kekurangan Waralaba :

No. Keunggulan Waralaba Kekurangan Waralaba

1. Dukungan dan Pelatihan Manajemen Iuran Waralaba dan Royalti Terus-

menerus

2. Daya Tarik Merek Sepenuhnya Mengikuti Operasi Standar

 

3. Standarisasi Kualitas Barang dan Jasa Batasan dalam Pembelian

4. Program Periklanan Nasional Lini Produk Terbatas

21

 

5. Bantuan Keuangan Syarat Kontrak dan Pembaharuannya

 

6. Produk dan Format Bisnis yang sudah Terbukti Program Pelatihan yang Tidak

Memuaskan

7. Pemusatan Daya Beli Kejenuhan Pasar

8. Pemilihan Tempat dan Proteksi Teritorial Kurangnya Kebebasan

 

9. Peluang Sukses Lebih Besar  

 

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

 

IV.I. Kesimpulan

Waralaba merupakan salah satu cara untuk memulai suatu usaha. Waralaba telah terbukti mampu

berkembang dan menjadi bagian dari sektor bisnis kecil karena banyak menawarkan peluang

kepada calon wirausahawan untuk memiliki dan menjalankan bisnis dengan kemungkinan

kesuksesan yang tinggi. Meskipun pertumbuhannya mencolok sampai sekarang industri waralaba

masih punya banyak peluang untuk terus tumbuh

IV.II. Saran

Karena waralaba merupakan salah satu cara untuk memasuki dunia usaha, dan telah terbukti

berkembang, maka bagi para calon wirausaha tidak ada salahnya untuk mencoba memasuki

dunia usaha melalui cara waralaba ini karena selain menawarkan banyak peluang waralaba

mempunyai tingkat kemungkinan sukses yang cukup tinggi.

22