kewirausahaan
DESCRIPTION
sfdgdTRANSCRIPT
I.I. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
Kewirausahaan merupakan salah satu bidang ilmu yang sangat global atau meluas. Banyak para
pihak yang mengembangkan strategi dalam bidang kewirausahaan bahkan tidak jarang banyak
hasil dari pengembangan tersebut menjadi tren dalam berwirausaha. Pihak yang menekuni
bidang kewirausahaan disebut wirausaha. Para wirausaha tersebut bergelut dalam bidang
pengembangan perekonomian negara baik secara langsung maupun tidak langsung,sehingga
banyak pemikiran yang menganggap bahwa wirausaha merupakan kunci dari perkembangan
ekonomi negara.
Zaman sekarang ini,diperlukan suatu kemauan untuk berwirausaha karena dunia kerja saat ini
tidak begitu menjanjikan untuk mencapai kesejahteraan hidup. Sedangkan jika jiwa wirausaha
dipupuk dari awal, maka kita akan lebih mudah dalam mengatur hidup kita kedepannya dalam
mengatur kebutuhan hidup, kesejahteraan diri dan keluarga, serta kemajuan lingkungan hidup
dan masyarakat sekitar.
Pada intinya,pengembangan ilmu kewirausahaan harus mulai diminati dan dikembangkan
sebaik mungkin dengan kapasitas dan kemampuan sendiri serta mengutamakan kemurnian
pemikiran dan inovasi sendiri. Berbicara tentang inovasi merupakan hal yang tidak pernah hilang
dalam berwirausaha. Karena, inovasi merupakan pembuktian kesuksesan seorang wirausaha.
Kesuksesan inovasi tidak lepas dari pemikiran kritis yang menghasilkan ide dan pemanfaatan
peluang di dunia bisnis. Maka, dalam berwirausaha itu tidak hanya cukup mengandalkan modal
tapi pemikiran kritis dan keahlian dalam membaca peluang bisnis merupakan langkah awal
dalam berwirausaha.
Kami disini sebagai pemula dalam berwirausaha, ingin mengajak pembaca sekalian untuk ,mulai
berpikir kritis dalam menentukan kesuksesan kehidupan kedepannya yang dapat kita capai
melalui media berwirausaha,karena dalam berwirausaha bersifat universal yang berarti semua
golongan masyarakat dapat menjadi seorang wirausaha terlepas dari latar belakang pendidikan
masing-masing. Yang paling penting adalah bagaimana caranya kita memiliki kemauan untuk
mewujudkannya. Walaupun tidak dipungkiri bahwa dalam berwirausaha pasti terdapat kendala-
kendala dalam usaha. Kendala-kendala yang ada nanti baik yang berarti maupun yang tidak
1
berarti, janganlah menjadi hambatan untuk melepas impian kita dalam menjadi seorang
wirausaha, tapi seharusnya menjadi peluang bagi kita untuk tetap mencari cara dalam
mengembangkan usaha kita.
I.II. IDENTIFIKASI MASALAH
Seperti yang telah dibahas dalam latar belakang pemikiran, disebutkan bahwa kewirausahaan itu
luas dan mencakup wilayah global, sehingga banyak bermunculan aplikasi-aplikasi atau
alternatif dalam berwirausaha. Salah satu alternatif usaha yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah tentang waralaba (franchising).
Pengembangan kewirausahaan dalam bentuk waralaba sudah semakin banyak dikembangkan dan
banyak pula pihak yang tertarik dalam bidang usaha waralaba ini. Banyak yang beranggapan,
dalam usaha waralaba lebih mudah dan sederhana juga memiliki banyak keuntungan jika kita
berusaha dalam bidang waralaba. Keuntungan yang didapatkan seperti nama franchising yang
kita gunakan sudah banyak dikenal orang ,lagipula dalam pelaksanaannya pun franchise lebih
mudah dijalankan karena kita hanya perlu menjalankan paket usaha yang sudah ada dan
ditentukan sehingga terkesan lebih mudah dan sederhana.
Pada makalah ini,penulis menyajikan pembahasan-pembahasan terkait tentang waralaba secara
lebih mendalam. Adapun pembahasan yang akan dibahas meliputi:
1. Pendeskripsian waralaba serta jenis-jenis waralaba.
2. Penjelasan keuntungan dan kerugian dalam membeli waralaba.
3. Pemahaman aspek-aspek hukum yang berkaitan dengan pembelian waralaba.
4. Pembahasan tentang cara yang benar dalam membeli waralaba.
5. Penguraian tren-tren utama yang membentuk waralaba.
Dari pembahasan yang akan dibahas dalam makalah ini bertujuan untuk memudahkan
pembaca memahami tentang waralaba dengan cara yang lebih praktis dan mudah dipahami.
2
Sehingga kita dapa dengan mudah memahami tentang waralaba tanpa harus melakukan
usaha yang berarti.
BAB II
PEMBAHASAN
WARALABA DAN WIRAUSAHA
v PENGERTIAN
Waralaba adalah suatu system distribusi dimana pemilik bisnis yang semi-mandiri (terwaralaba)
membayar iuran dan royalty kepada induk perusahaan pewaralaba untuk mendapatkan hak
menggunakan merk dagang induk perusahaan, menjual barang atau jasanya, dan sering klai
menggunakan format dan system bisnisnya.
Terwaralaba tidak mendirikan bisnis otonom mereka sendiri, melainkan mereka membeli paket
sukses dari pewaralaba, yang menunjukkan cara menggunakannya. Terwaralaba tidak memiliki
kebebasan untuk mengubah cara-cara menjalankan bisnis, tetapi mereka mendapatkan cara-cara
kesuksesan yang telah dibuktikan oleh pewaralaba. Jadi,pada dasarnya, ketika orang membeli
waralaba,ia membeli model bisnis yang sukses. Menurut para pewaralaba,faktor utama
kegagalan terwaralaba adalah mereka tidak mau mengikuti rumus yang sudah diberikan.
Waralaba didasarkan pada hubungan terus menerus antara pewaralaba dengan terwaralaba.
Pewaralaba memberikan layanan-layanan yang berharga seperti penelitian pasar, system bisnis
yang telah teruji, nama yang telah dikenal, dansebagainya. Dan imbalannya, terwaralaba
membayar biaya awal waralaba, dan terus menerus membayar royalty yang merupakan persentae
tertentu dari penjualan serta setuju menjalankan gerainya sesuai dengan system dari pewaralaba.
v JENIS-JENIS WARALABA
1. Waralaba Nama Dagang (tradename franchising)
3
System waralaba dimana terwaralaba membeli hak untuk memakai nama dagang dari
pewaralaba tanpa harus semata-mata mendistribusikan produk-produk tertentu yang
menggunakan nama dagang pewaralaba.
2. Waralaba Distribusi Produk (product distribution franchising)
System waralaba dimana pewaralaba memberikan hak kepada terwaralaba untuk menjual
produk tertentu dengan nama merek dan merek dagang pewaralaba melalui jaringan yang
selektif dan terbatas.
3. Waralaba Murni (pure franchising)
Dikenal juga dengan waralaba komprehensif atau waralaba format bisnis yang meliputi
pemberian format bisnis secara lengkap kepada terwaralaba termasuk izin menggunakan
nama dagang,produk atau jasa untuk dijual, fisik pabrik, metode pengoprasian, rencana
pemasaran, proses pengendalian kualitas, system komunikasi dua arah, dan layanan-
layanan lain yang diperlukan untuk mendukung bisnis. Singkatnya, terwaralaba membeli
hak sepenuhnya untuk menggunakan semua elemen operasi bisnis terpadu. Waralaba
murni ini merupakan jenis yang paling cepat berkembang dan paling umum di antara
ketiga jenis waralaba,jumlah gerainya empat kali lebih banyak daripada waralaba yang
lainnya. Waralaba ini banyak ditemui dalam bentuk restoran cepat saji, hotel,perusahaan
layanan bisnis, agen penyewaan mobil, lembaga pendidikan, peritel alat kecantikan, dan
lain-lain.
Elemen Pewaralaba Terwaralaba
Pemilihan
lokasi
Mengamati dan menyetujui, bisa
memilih lokasi.
Memilh lokasi dengan
persetujuan dari
pewaralaba.
Desain Menyediakan desain prototype. Membayar dan
menggunaka desain.
Produk dan
Jasa
Menentukan lini produk atau jasa. Melakukan modifikasi jika
disetujui pewaralaba.
4
Harga Hanya bisa merekomendasikan harga. Menentukan harga jual.
Pembelian Menetapkan standar kualitas;
menyediakan daftar pemasok yang
disetujui; bisa mengharuskan
terwaralaba membeli dari pewaralaba
Harus memenuhi standar
kualitas; harus membeli
dari pemasok yang
disetujui; jika
diharuskan,membeli dari
pewaralaba.
Periklanan Mengembangkan dan
mengoordinasikan kampanye
periklanan nasional
Membayar untuk
kampanye periklanan
nasional; memenuhi
periklanan local.
Karyawan Memberikan rekomendasi umum dan
usulan pelatihan
Mengontrak, mengelola,
dan memecat karyawan
Pengendalian
kualitas
Menetapkan standar kualitas dan
melakukan inspeksi; melatih para
terwaralaba.
Mempertahankan satndar
kualitas; melatih karyawan
untuk
mengimplementasikan
system kualitas.
Dukungan Mendukung dengan melalui system
bisnis yang telah terbentuk.
Menjalankan bisnis sehari-
hari dengan dukungan dari
pewaralaba.
v KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MEMBELI WARALABA
§ Keuntungan Membeli Waralaba
1) Dukungan dan Pelatihan Manajemen
Salah satu sebab utama kegagalan bisnis adalah ketidakmampuan manajemen.
Pewaralaba menyadari betul hal ini dan untuk mengatasi kegagalan waralaba,
5
pewaralaba memberikan pelatihan manajemen kepada terwaralaba sebelum membuka
gerai baru.
2) Daya Tarik Merek
Terwaralaba berlisensi membeli hak untuk menggunakan nama merek yang sudah
terkenal dan diiklankan secara nasional untuk suatu produk atau jasa. Dengan
demikian, terwaralaba mendapatkan keuntungan dengan mengidentifikasikan
bisnisnya dengan merek dagang yang sudah dikenal dan biasanya memiliki daya tarik
tinggi, terutama bila seseorang membeli waralaba sistem yang sudah mapan.
3) Standarisasi Kualitas Barang dan Jasa
Oleh karena terwaralaba membeli lisensi untuk menjual produk dan jasa pewaralaba
dan hak istimewa untuk menggunakan nama perusahaannya, kualitas barang atau jasa
yang di jualnya menentukan reputasi pewaralaba. Oleh sebab itu, pewaralaba biasanya
menuntut agar terwaralaba tunduk pada standar kualitas dan pelayanan yang seragam
di seluruh jaringan.
4) Program Periklanan Nasional
Program periklanan nasional yang efektif sangat penting untuk kesuksesan hampir
semua operasi waralaba. Program periklanan regional atau nasional akan bermanfaat
bagi semua terwaralaba dan sebagian besar pewaralaba melakukannya.
5) Bantuan Keuangan
Oleh karena biaya pendirian untuk beberapa waralaba sudah cukup mencekik leher,
beberapa pewaralaba menyadari bahwa mereka perlu memberikan bantuan keuangan
kepada terwaralaba.
6) Produk dan Format Bisnis yang sudah Terbukti
6
Daripada berbisnis dengan kemampuan sendiri untuk mendirikan bisnis dan menarik
pelanggan, terwaralaba dapat menggantungkan diri pada cara dan teknik dari bisnis
yang sudah mapan.
7) Pemusatan Daya Beli
Keunggulan yang mencolok dari terwaralaba dibandingkan pemilik perusahaan kecil
mandiri adalah keikutsertaannya dalam daya beli pewaralaba yang terpusat dalam
volume besar.
8) Pemilihan Tempat dan Proteksi Teritorial
Pewaralaba yang telah berpengalaman tahu bahwa memilih suatu lokasi diwilayah
yang padat lalu lintasnya, tetapi di sisi jalan yang “salah” dapat menggagalkan suatu
unit waralaba dari awal, sehingga pewaralaba tersebut akan melakukan apa saja agar
para terwaralaba tidak memilih lokasi yang salah. Beberapa pewaralaba memberikan
terwaralaba proteksi teritorial, yang memberikan terwaralaba hak untuk memasarkan
barang atau jasa dengan merek tertentu di daerah tertentu.
9) Peluang Sukses Lebih Besar
Tingkat kesuksesan waralaba ini terkait dengan luasnya cakupan layanan, bantuan, dan
petunjuk yang diberikan oleh pewaralaba.
§ Kerugian Membeli Waralaba
1) Iuran Waralaba dan Royalti Terus-menerus
Boleh dikatakan setiap pewaralaba menetapkan sejenis iuran dan meminta bagian dari
pendapatan penjualan yang dihasilkan sebagai pengganti atas penggunaan nama,
produk atau jasa, dan sistem bisnis. Pewaralaba juga mengenakan iuran royalty yang
berlanjut sebagai cara untuk pembagian keuntungan.
2) Sepenuhnya Mengikuti Operasi Standar
7
Meskipun terwaralaba adalah pemilik bisnis, ia tidak memiliki otonomi seperti yang
dimiliki pemilik mandiri. Untuk melindungi citra publiknya, pewaralaba mewajibkan
terwaralaba untuk mempertahankan standar operasi tertentu.
3) Batasan dalam Pembelian
Dalam rangka mempertahahankan standar kualitas, terwaralaba mungkin diisyaratkan
untuk membeli produk, peralatan khusus, atau barang-barang lain dari pewaralaba atau
dari pemasok yang ditunjuk.
4) Lini Produk Terbatas
Dalam banyak kasus, perjanjian waralaba menetapkan bahwa terwaralaba hanya boleh
menjual produk yang disetujui oleh pewaralaba. Terwaralaba harus menghindari
menjual barang yang tidak disetujui oleh pewaralaba, kecuali bila bersedia mengambil
resiko pencabutan lisensi.
5) Syarat Kontrak dan Pembaharuannya
Para terwaralaba harus memahami berbagai syarat dan aturan yang mengatur
pembaruan kontrak waralaba mereka pada tanggal jatuh tempo perjanjian aslinya.
Dalam banyak kasus, para terwaralaba akan diminta untuk membayar biaya
pembaruan dan memperbaiki berbagai kekurangan yang ditemukan diberbagai gerai
mereka atau untuk memodernkan serta meningkatkan gerai-gerai tersebut.
6) Program Pelatihan yang Tidak Memuaskan
Calon terwaralaba harus waspada terhadap pewaralaba yang tidak bertanggung jawab
yang menjanjikan jasa, nasihat, dan bimbingan, tetapi tidak memberikan apa-apa.
7) Kejenuhan Pasar
Para terwaralaba dalam sistem yang cepat berkembang dapat meraup berbagai manfaat
dari kegiatan perluasan pihak pewaralaba, tetapi para terwaralaba tersebut juga dapat
8
mrnghadapi penurunan bisnis akibat strategi pertumbuhan pihak pewaralaba yang
agresif : kejenuhan pasar (market saturation)
8) Kurangnya Kebebasan
Ketika para pewaralaba menandatangani kontrak, mereka setuju untuk menjual produk
atau jasa dari pewaralaba dengan mengikuti rumusan yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
v WARALABA DAN HUKUM
· Pada tahun 1971 di California mulai diberlakukannya undang-undang waralaba pertama yaitu
Franchise Investment Law. Undang-undang ini mengharuskan pewaralaba mendaftarkan
Uniform Franchise Circular (UFOC) dan mengirimkan salinan iinformasi mengenai calon-
calon terwaralabanya sebelum menawarkan atau menjual waralaba apapun.
· Pada bulan Oktober 1979, Federal Trade Commision (FTC) memberlakukan Trade Regulation
Rule yang mensyaratkan pewaralaba untuk membuka informasi rinci mengenai operasi
mereka pada pertemuan yang pertama atau paling lambat sepuluh hari sebelum kontrak
ditandatangani tau sebelum ada pembayaran apapun. Tujuan peraturan ini adalah untuk
membantu penelitian calon terwaralaba terhadap perjanjian waralaba dan untuk
memperkenalkan konsistensi ke dalam dokumen pengungkapan (disclosure statement)
waralaba. Pada tahun 1994 FTC memodifikasi persyaratan UFOC, menjadikan lebih banyak
informasi yang tersedia bagi calon terwaralaba dan menjadikan dokumennya lebih singkat
dan lebih mudah dibaca dan dipahami. FTC tidak bermaksud untuk menghukum mereka
yang menyalahgunakan, melainkan lebih untuk memberi informasi kepada calon terwaralaba
dan membantu mereka mengambil keputusan.
· Trade Regulation Rule mensyaratkan pewaralaba untuk mencantumkan 23 topik utama dalam
dokumen pengungkapannya :
9
1. Informasi yang mengidentifikasikan pewaralaba dan afiliasinya serta menguraikan pengalaman
bisnis mereka serta waralaba yang telah dijual.
2. Informasi yang mengurai dan mengidentifikasi pengalaman bisnis dari tiap pejabat, direktur, dan
manajer yang bertanggungjawab terhadap program waralaba.
3. Uraian tuntutan-tuntutan hukum yang melibatkan pewaralaba dan pejabat-pejabat di dalamnya.
Walaupun sebagian besar pewaralaba terlibat dalam beberapa jenis litigasi, terlalu banyak
tuntutan hukum terutama bila beerkaitan dengan masalah yang sama, harus mendapat perhatian
serius. Tanda peringatan lainnya adalah begitu banyaknya tuntutan hukum yang diajukan para
terwaralaba terhadap pihak pewaralaba.
4. Informasi tentang kebangkrutan yang pernah dialami pewaralaba dengan pejabat, direktur dan
manajernya..
5. Informasi iuran awal waralaba dan pembayaran lain yang diperlukan untuk memperoleh waralaba,
termasuk maksud penggunaan iuran tersebut dan syarat-syarat yang diperlukan menyangkut
pengembalian iuran tersebut.
6. Gambaran tentang pembayaran berlanjut lainnya yang disyaratkan bagi terwaralaba setelah
memulai waralaba, termasuk royalty, iuran jasa, iuran pelatihan, pembayaran biaya sewa,
pembebanan biaya iklan, biaya pemasaran dan lain-lain.
7. Deskripsi rinci tentang pembayaran yang harus dilakukan oleh terwaralaba untuk memenuhi
investasi awal yang disyaratkan, serta cara dan kepada siapa harus dilakukan.
8. Informasi tentang persyaratan kualitas barang, jasa, perlengkapan, persediaan yang digunakan
pada waralaba dan dimana pewaralaba dapat membelinya, termasuk pembelian yang diharuskan
oleh pewaralaba.
9. Pernyataan mengenai kewajiban pihak terwaralaba dibawah kontrak pihak pewaralaba, termasuk
berbagai hal seperti tempat pemilihan lokasi, biaya yang harus dibayar, pemeliharaan standar
kualitas, pencatatan, transfer atau pembaruan hubungan waralaba serta hal lainnya .
10
10. Uraian tentang bantuan keuangan yang tersedia dari pewaralaba dalam pembelian waralaba .
Walaupun banyak pewaralaba tidak menawarkan bantuan keuangan langsung kepada para
terwaralaba, bisa saja mereka memiliki perjanjian khusus denan para pemberi pinjaman yang
dapat membantu pihak terwaralaba mendapatkan pembiayaan.
11. Deskripsi tentang semua kewajiban yang harus dipenuhi oleh pewaralaba untuk membantu usaha
terwaralaba dalam persiapan pembukaan dan pengoperasian waralaba. Biasanya bagian ini
merupakan bagian yang paling panjang dalam dokumen yang memuat informasi yang mencakup
metode pemilihan lokasi serta program pelatihan yang diberikan pada terwaralaba. Selain
pelatihan yang mereka berikan kepada terwaralaba baru, banyak pewaralaba yang menawarkan
bantuan untuk membuka gerai pertama dan bantuan manajemen langsung dilokasi dalam jangka
wajtu singkat agar terwaralaba lebih siap.
12. Deskripsi tentang proteksi wilayah yang akan diberikan kepada terwaralaba dan pernyataan
tentang kemungkinan pewaralaba akan membuka toko sendiri atau waralaba baru di daerah
tersebut. Dihadapkan pada berbagai kontroversi dalam banyak waralaba atas kejenuhan pasar,
para terwaralaba harus sangat sangat memerhatikan bagian ini.
13. Semua informasi yang relevan tentang merk dagang, nama jasa, nama dagang, logo, simbol
komersial dan tempat harus didaftarkan. Cari merek dagang atau merk jasa yang didaftarkan pad
U.S Patent and Trademark Office.
14. Informasi tentang hak paten dan hak cipta pewaralaba dan hak untuk memindahkannya pada
terwaralaba.
15. Deskripsi tentang keterlibatan terwaralaba secara pribadi dalam pengoperasian waralaba. Banyak
pewaralaba mencari terwaralaba yang aktif dan tidak mendukung atau bahkan menghindari
“pemilik absente”.
16. Deskripsi tentang pembatasan terhadap barang dan jasa yang boleh dijual dan dengan siapa
terwaralaba kiranya akan berurusan. Perjanjian biasanya membatasi terwaralaba menjual hanya
barang-barang yang telah disetujui pewaralaba.
11
17. Deskripsi tentang syarat-syarat waralaba dapat dibeli kembali atau ditolak perpanjangannya oleh
pewaralaba, dipindahtangankan ke pihak ketiga oleh terwaralaba dan dihentikan atau
dimodifikasi oleh salah satu dari kedua belah pihak.
18. Uraian lengkap mengenai dasar perhitungan pendapatan yang diklaimkan pada terwaralaba,
termasuk persentase waralaba-waralaba yang ada yang secara akrual telah mencapai hasil yang
diklaim. Peraturan-peraturan baru memuat dua persyaratan terhadap pewaralaba yang meminta
pembagian laba, yaitu (1) segala permintaan pembagian laba harus termasuk dalam UFOC dan
(2) permintaan itu harus “memiliki dasar alasan yang masuk akal pada waktu diminta”. Akan
tetpi pewaralaba tidak disyaratkan untuk membuat permintaan tersebut; bahkan kebanyakan
pewaralaba tidak melakukannya, terutama karena kewajiban yang dapat ditimbulkan dengan
menyatakan angka-angka tertentu secara tertulis.
19. Deskripsi tentang keterlibatan selebriti dalam waralaba.
20. Informasi statistik tentang banyaknya terwaralaba; banyaknya waralaba yang diproyeksikan di
masa datang; jumlah waralaba yang berhenti; jumlah yang tidak memperpanjang; jumlah yang
dibeli kembali di masa lalu; daftar nama dan alamat terwaralaba lain.
21. Laporan keuangan dari penjualan waralaba.
22. Salinan semua kontrak waralaba dan kontrak lainnya (biaya sewa, perjanjian pembelian, dan lain
lain) yang harus ditandatangani terwaralaba.
23. “tanda terima” standar yang tersendiri untuuk membktikan bahwa calon terwaralaba telah
menerima salinan UFOC.
v CARA YANG BENAR MEMBELI WARALABA
UFOC adalah alat tangguh yang didesain untuk membantu calon terwaralaba dalam
memilih waralaba yang cocok untuknya dan menghindari pewaralaba yang tidak jujur.
Pertahanan terbaik wirausahawan untuk menghadapi ketidakjujuran pewaralaba adalah dengan
12
persiapan, akal sehat, dan kesabaran. Dengan investigasi secara saksama sebelum menanamkan
modalnya dalam waralaba, calon terwaralaba menghindari risiko tertipu oleh waralaba fiktif.
Agar calon terwaralaba bisa terhindar dari penipuan, mereka harus mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang benar dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan berinvestasi.
Meskipun ada perlindungan yang ditawarkan oleh UFOC, calon pembeli waralaba tetap
harus berhati-hati karena kecurangan waralaba masih tetap ada dalam bidang yang bertumbuh
dengan cepat ini. Petunjuk di bawah ini seharusnya menimbulkan kecurigaan dari wirausahawan
yang ingin menanamkan modal dalam waralaba:
● Pernyataan bahwa kontrak waralaba nya bersifat standar sehingga ”Anda tidak perlu
membacanya”.
● Pewaralaba tidak dapat memberikan salinan dari dokumen pengungkapan yang diperlukan
pada saat pertemuan tatap muka pertama.
● Toko lainnya hanya mencapai kesuksesan biasa-biasa saja atau bahkan tidak ada contoh
toko yang sukses.
● Buku petunjuk pengoperasian tidak disiapkan dengan baik atau tidak memiliki buku
petunjuk (atau sistem) sama sekali.
● Janji lisan tentang laba yang akan diperoleh tanpa ada dokumentasi tertulis.
● Tingginya tingkat keluar-masuk waralaba atau banyaknya waralaba yang berhenti.
● Tuntutan hukum terhadap pewaralaba dalam jumlah yang luar biasa.
● Ada usaha menghalang-halangi Anda melibatkan pengacara sebelum menandatangani
kontrak waralaba.
● Tidak ada dokumen tertulis untuk memperkuat pengaduan dan janji-janji.
● Menjual dengan paksaan tinggi-tanda tangani sekarang, jika tidak maka Anda akan
kehilangan peluang.
● Menyatakan telah dibebaskan oleh pemerintah federal atas kewajiban pengungkapan
sepenuhnya mengenai rincian waralaba.
● ”Skema cepat kaya”, janji untuk mendapatkan laba besar dengan hanya sedikit usaha.
● Keengganan untuk menyediakan daftar terwaralaba yang ada untuk Anda wawancarai.
● Jawaban yang berbelit-belit atau meragukan terhadap pertanyaan Anda tentang waralaba
dan pengoperasiannya.
13
Lebih sering terjadi, masalah-masalah pada waralaba timbul pada terwaralaba yang
membeli waralaba tanpa penelitian dan analisis yang benar. Mereka terjebak dalam bisnis yang
tidak mereka sukai dan tidak cocok untuk mengoperasikan waralaba itu. Langkah-langkah
berikut akan membantu Anda membuat pilihan yang benar.
q Mengevaluasi Diri Sendiri
Seorang wirausahawan harus mempelajari sifat-sifat mereka sendiri, cita-cita,
pengalaman, kesukaan, ketidaksukaan, orientasi risiko, pendapatan yang diinginkan, komitmen
waktu dan keluarga, dan sifat-sifat lain. Apakah Anda suka bekerja dalam lingkungan yang
terstruktur? Waralaba jenis apa yang cocok dengan gaya hidup Anda? Di wilayah mana atau di
negara mana Anda ingin tinggal dan bekerja? Bagaimana deskripsi pekerjaan ideal Anda?
Mengetahui kegiatan apa yang Anda sukai (dan apa yang tidak) akan membantu memfokuskan
pencarian Anda. Tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan waralaba yang cocok untuk Anda.
Salah satu ciri kesuksesan terwaralaba adalah bahwa mereka sangat menikmati pekerjaan
mereka.
q Teliti Pasar Anda
Sebelum membeli waralaba, lakukan riset pasar tempat Anda ingin membuka usaha.
Seberapa cepat lokasi tersebut berkembang? Lokasi mana yang berkembang paling cepat?
Luangkan waktu ke perpustakaan untuk mengembangkan profil pelanggan di daerah tujuan
Anda, bila tidak demikian Anda akan bergerak tanpa arah. Siapa pelanggan potensial Anda?
Bagaimana sifat mereka? Berapa besar pendapatan dan tingkat pendidikan mereka? Produk dan
jasa apa yang mereka beli? Celah apa yang terdapat di pasar? Celah-celah ini menggambarkan
peluang potensi waralaba untuk Anda. Riset pasar juga harus bisa menegaskan bahwa waralaba
tidak semata-mata menjadi bagian dari mode yang dengan segera akan memudar. Menjauhi
mode dan masuk dalam kecenderungan jangka panjang adalah salah satu cara untuk
mempertahankan kesuksesan waralaba.
q Pertimbangkan Pilihan-pilihan Waralaba Anda
14
Berbagai majalah usaha kecil (dan berbagai situs Web) seperti Entrepreneur, Inc., FSB,
dan berbagai majalah lainnya, menerbitkan paling tidak satu edisi untuk waralaba, di mana
mereka sering kali mencantumkan ratusan waralaba. Berbagai petunjuk ini dapat membantu
Anda menemukan sebuah waralaba yang tepat dengan harga yang sesuai kisaran harga Anda.
Web adalah alat berharga lainnya untuk mengumpulkan berbagai informasi mengenai suatu
waralaba. Situs Web berbagai organisasi seperti International Franchise Association, American
Association of Franchisees and Dealers, Canadian Franchise Association, dan lainnya,
menawarkan berbagai sumber dan saran yang berharga untuk para calon terwaralaba. Banyak
kota yang mengadakan pameran dagang waralaba sepanjang tahun di mana ratusan waralaba
berkumpul untuk menjual waralaba mereka. Menghadiri salah satu dari berbagai pameran
waralaba ini merupakan cara yang nyaman dan efisien untuk mengumpulkan informasi mengenai
berbagai jenis peluang yang ada.
q Dapatkan Salinan UFOC dari Pewaralaba
Setelah memiliki beberapa pilihan waralaba, Anda harus menghubungi tiap-tiap waralaba
itu untuk mendapatkan salinan UFOC-nya. Dokumen ini merupakan alat penting untuk pencarian
Anda dalam mendapatkan waralaba yang tepat dan Anda harus melakukan hal ini sebaik-
baiknya. Ketika mengevaluasi peluang waralaba, apa yang harus dicari oleh calon terwaralaba?
Walaupun tidak ada jaminan kesuksesan, berbagai karakteristik berikut dapat membuat sebuah
waralaba hidup dan berkembang :
● Konsep atau pendekatan pemasaran yang unik. Waralaba ”saya juga (me-too)” tidak lebih
sukses daripada bisnis independen ”saya juga”. Sebagai contoh, pewaralaba pizza Papa
John’s telah meraih tingkat pertumbuhan yang mengesankan dengan menekankan pada
kualitas kandungan pizzanya, sedangkan Domino’s terkenal karena pengantarannya yang
cepat.
● Profitabilitas. Pewaralaba seharusnya memiliki catatan profitabilitas dan demikian juga
halnya dengan terwaralabanya. Apabila pewaralaba tidak mendapatkan laba,
terwaralabanya pun tak jauh beda. Para terwaralaba yang mengikuti format bisnis
seharusnya berharap mendapatkan tingkat pengembalian yang masuk akal.
15
● Merek dagang yang terdaftar. Pengakuan nama sukar diraih tanpa merek dagang yang
terkenal dan terlindungi.
● Sistem bisnis yang berjalan. Pewaralaba harus memiliki sistem yang efisien dan
terdokumentasi dengan baik dalam buku pedomannya.
● Program pelatihan yang kokoh. Salah satu komponen paling berharga dalam sistem
waralaba adalah pelatihan yang diberikan kepada terwaralabanya. Sistem tersebut harus
relatif mudah diajarkan.
● Terjangkau. Terwaralaba seharusnya tidak mengambil utang dalam jumlah banyak untuk
membeli suatu waralaba. Terpaksa meminjam terlalu banyak uang untuk membuka gerai
waralaba dapat mematikan bisnis sejak awal. Pewaralaba yang baik memeriksa
persyaratan keuangan calon terwaralaba sebagai bagian dari proses penyaringan.
● Hubungan yang positif dengan terwaralaba. Waralaba yang paling sukses adalah waralaba
yang melihat terwaralaba sebagai mitra dan memperlakukannya sebagaimana mestinya.
UFOC mencakup 23 hal dan juga mencakup salinan perjanjian waralaba perusahaan dan
kontrak lain yang menyertainya. Sekalipun persyaratan-persyaratan hukum UFOC ditulis dalam
bahasa Inggris sederhana, bukan dalam bahasa hukum, langkah terbaiknya adalah meminta
nasihat dari ahli hukum yang berpengalaman menelaah UFOC itu dan membahasnya dengan
Anda. Cermati klausul-klausul yang memberikan kendali dan keleluasaan absolut kepada
pewaralaba. Kontrak waralaba meringkas detail-detail yang akan mengatur hubungan antara
pewaralaba dengan terwaralaba selama kontrak berlaku. Kontrak ini memberi gambaran persis
mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak dan menetapkan petunjuk yang mengatur
hubungan waralaba. Kontrak waralaba biasanya berjangka panjang; 50 persen darinya dengan
jangka waktu 15 tahun atau lebih. Oleh karena itu, para calon terwaralaba sangat perlu membaca
dan memahami isinya sebelum menandatangani kontrak.
Salah satu hal yang paling terlihat dalam UFOC adalah tingkat perputaran terwaralaba
(franchise turnover rate), tingkat di mana para terwaralaba meninggalkan sistem tersebut.
Apabila tingkat perputarannya kurang dari 5 persen, kemungkinan waralaba tersebut aman. Akan
tetapi, tingkat perputaran waralaba yang mendekati 20 persen merupakan tanda bahaya adanya
16
masalah dalam waralaba tersebut. Terwaralaba yang puas cenderung tidak akan meninggalkan
sistem yang sukses. Aspek lain dalam menginvestigasi suatu waralaba adalah dengan menilai
seberapa jauh Anda sesuai dengan budaya perusahaan terkait. Sayangnya, UFOC tidak banyak
membantu dalam hal ini. Cara terbaik untuk menentukan hal ini adalah dengan benar-benar
bekerja di salah satu unitnya untuk beberapa lama (bahkan walaupun tanpa dibayar). Dengan
melakukan hal itu, para calon terwaralaba tidak saja akan mendapatkan pemahaman yang
berguna, tetapi juga bisa menentukan seberapa jauh mereka menikmati aktivitas-aktivitas rutin
yang ada dalam operasional waralaba tersebut.
q Berbicara dengan Pihak yang Telah Membeli Waralaba
Salah satu cara terbaik untuk mengevaluasi reputasi pewaralaba adalah dengan
mewawancarai beberapa pihak yang telah membeli waralaba tersebut dan telah menjalankannya
minimal satu tahun tentang hal-hal positif maupun negatif dari perjanjian tersebut dan apakah
pewaralaba menepati janji-janjinya. Apakah waralaba tersebut memperkirakan berbagai biaya
pendirian usaha para terwaralaba dengan akurat? Apakah mereka mendapatkan dukungan dari
pewaralaba seperti yang dijanjikan kepada mereka? Apakah pelatihan yang diberikan pemilik
waralaba dapat membantu? Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai titik impas?
Apakah timbul pengeluaran tak terduga? Apa saja risiko yang dilibatkan dengan membeli
waralaba? Apakah waralaba tersebut telah memenuhi perkiraan yang berkaitan dengan
penjualan, profitabilitas, dan pengembalian atas investasi? Apa saja yang harus dipersiapkan
dalam operasional waralaba tersebut sehari-harinya? Setelah mengetahui hal-hal yang mereka
ketahui sekarang, apakah mereka akan tetap membeli waralaba tersebut?
Mewawancarai mantan terwaralaba untuk mendapatkan sudut pandang mereka mengenai
hubungan antara pewaralaba dengan terwaralaba juga sangat berguna. Mengapa mereka
meninggalkannya? Terwaralaba dari beberapa perusahaan ada yang sudah membentuk asosiasi,
yang mungkin bisa memberikan informasi yang berharga kepada calon terwaralaba.
q Ajukan Beberapa Pertanyaan Sulit kepada Pewaralaba
Luangkan waktu untuk menanyakan kepada pewaralaba mengenai perusahaan dan
hubungannya dengan terwalabanya. Anda akan berada dalam hubungan ini dalam waktu yang
17
lama, dan Anda perlu tahu sebanyak mungkin sebelumnya. Apa pasar filosofi dari hubungan ini?
Seperti apa budaya organisasinya? Seberapa banyak input dari terwaralaba ke dalam sistem? Apa
rencana pengembangan waralaba ini di masa depan? Apakah hal ini akan memengaruhi waralaba
Anda? Apakah Anda memiliki hak atas wilayah tertentu? Dalam keadaan apa salah satu pihak
bisa menghentikan perjanjian waralaba? Apa yang terjadi jika Anda memutuskan untuk menjual
waralaba Anda di masa depan? Dalam keadaan apa Anda berhak untuk memperbarui perjanjian?
Berapa laba yang Anda harapkan? (Bila waralaba tidak meminta pembagian laba seperti dalam
butir 19 aturan UFOC, mengapa tidak?) Apakah pewaralaba ini memiliki rencana strategis yang
dirumuskan dengan baik? Seberapa banyak terwaralaba yang memiliki beberapa gerai? (Bila
banyak terwaralaba yang memiliki lebih dari satu gerai, itu merupakan pertanda bagus bahwa
nama merek dan sistem bisnis waralaba tersebut kuat). Apakah pihak pemberi waralaba pernah
menghentikan kontrak terwaralabanya? Jika demikian, mengapa? Adakah terwaralaba yang
gagal? Jika demikian, mengapa? Bagaimana cara penyelesaian perselisihan antara pewaralaba
dan terwaralaba?
q Tentukan Pilihan Anda
Pelajaran pertama dalam waralaba adalah, ”Kerjakan pekerjaan rumah Anda sebelum
mengeluarkan buku cek Anda”. Setelah Anda selesai melakukan penelitian, Anda mempunyai
cukup informasi untuk dapat menentukan waralaba yang cocok untuk Anda. Setelah itu, tibalah
saatnya untuk merencanakan usaha yang akan menjadi petunjuk jalan menuju ke kesuksesan
dalam waralaba yang telah Anda pilih. Rencana ini juga merupakan alat yang berharga pada saat
Anda mengatur pendanaan waralaba Anda.
v TREN-TREN YANG MEMBENTUK WARALABA
Franchise melewati tiga gelombang pertumbuhan:
1. Awal 1970 restoran cepat saji mengawali pertumbuhan waralaba.
18
2. Pertengahan 1980 sektor jasa mulai berkembang mengikuti gaya franchise. Sektor jasa ini
misalnya jasa pembantu rumah tangga(maid service), pusat fotokopi, jasa pos, dan jasa
perumahan.
3. Awal tahun 1990 waralaba baru banyak yang berbiaya rendah dan berfokus pada ceruk pasar
tertentu.
· Tren-tren yang mempengaruhi tren waralaba:
1. Perubahan wajah waralaba→individu zaman sekarang adalah orang-orang yang pandai, terdidik,
lebih lihai dalam melihat peluang usaha, dan secara keuangan lebih terjamin. Hal ini
menyebabkan adanya perubahan pesat pada model-model wirausaha. Orang-orang ini biasanya
mantan manajer yang keluar atau dikeluarkan dari perusahaan lalu mencari lapangan kerja yang
baru dengan kemampuannya yang sudah cukup bepengalaman dalam mengelola usaha. Contoh:
Bevinco(cari gambar franchise Bevinco)
2. Waralaba multipel unit→dalam hal ini terwaralaba mengoperasikan dua atau lebih gerai dari satu
franchise. Bagi pewaralaba, cara ini diakui lebih efisien untuk mengembangkan franchise mereka
karena dengan beberapa terwaralaba dapat membuka banyak gerai pewaralaba tersebut untuk
tujuan kinerja yang tinggi. Dalam melakukan waralaba multiple unit terwaralaba harus pandai
memilih franchise agar mampu mengelola berbagai hal pada franchise yang ia pilih.Contoh:
Dunkin’ Donuts(cari gambar dunkin donut)
3. Peluang internasional→internasionalisasi sistem waralaba membuat terwaralaba dapat menyebar
ke seluruh penjuru dunia karena tata caranya berlaku internasional sehingga pewaralaba dapat
melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah lain. Di samping itu,untuk masuk ke pasar asing
dibutuhkan adaptasi terhadap kebiasaan daerah yang ingin kita masuki. Contoh:
Makudonarudo(McD di Jepang) menjual menu tambahan burger teriyaki, Subway(Cina).(cari
gambar makudonarudo n subway)
4. Lokasi lebih kecil dan nontradisional→pemasaran jemput bola(intercept marketing) dapat
dilakukan dengan menempatkan produk atau jasa waralaba langsung di jalur perdagangan
19
potensial tempat mereka berada. Contoh: pisang ijo di mall, Beard Bapa di bandara,Mr.Puff di
mall.(cari gambar beard papa n mr.puff)
5. Waralaba konversi→pemilik bisnis mandiri menjadi terwaralaba untuk memanfaatkan nama yang
sudah terkenal. Contoh: Century 21.(cari gbrnya)
6. Waralaba utama→memberi hak pada terwaralaba untuk membuat usaha semi mandiridi daerah
tertentu dan mendukung terwaralaba lainnya. Contoh: Yoghurt TCBY.(cr gbrnya)
7. Waralaba saling dukung→ini merupakan model waralaba “sistem sobat” dimana dua atau lebih
waralaba bergabung untuk menjual produk atau jasa yang saling mendukung di bawah satu atap.
Contoh: Taco Bell,KFC, dan Pizza Hut dalam satu atap.
8. Generasi baby boomers dan pasangan karier ganda→dalam menindaklanjuti kesibukan anggota
rumah tangga untuk mengurus seluruh kegiatan rumah tangga,berbagai jenis waralaba produk
dan jasa menyediakan kemudahan, kenyamanan, dan kehematan waktu. Contoh: makanan sistem
delivery,membersihkan rumah,baby sitter.
· Kiat-kiat memilih waralaba:
1. Jangan tergesa-gesa,mulai dengan evaluasi atas diri sendiri dan kemudian meneliti berbagai
peluang waralaba yang paling sesuai secara mendalam.
2. Gunakan internet untuk penelitian tentang waralaba yang akan kita geluti setelah memikirkannya
matang-matang.
3. Baca dan pelajari Uniform Franchise Offering Circular(UFOC) melalui notaris yang dipercaya
dan berpengalaman karena akan cukup melelahkan untuk mempelajari undang-undang tersebut
tanpa bantuan pihak luar.
4. Ajukan pertanyaan tentang waralaba yang akan kita geluti agar tidak hanya menerka-nerka.
5. Bicara pada terwaralaba senior tentang waralaba tersebut tentang suka duka mengelola waralaba
tersebut.
20
6. Ambil peran aktif dalam pelatihan untuk membantu pengelolaan waralaba tersebut. Walaupun kita
tidak ikut bekerja, tetapi setidaknya kita sebagai pemilik tahu dengan baik bagaimana proses
kerja sehari-hari dalam membuat produk dan jasa.
7. Bertukar pikiran tentang pengalaman dengan pihak waralaba dan mendengar motivasi-
motivasinya agar kita dapat lebih semangat dalam menjalankan usaha tersebut.
BAB III
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
Menurut kelompok kami :
Waralaba adalah salah satu cara untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha.
Waralaba terbagi kedalam 3 jenis,yaitu:
1. Waralaba nama dagang (tradename franchising)
2. Waralaba distribusi produk (product distribution franchising)
3. Waralaba murni (pure franchising)
Keunggulan dan Kekurangan Waralaba :
No. Keunggulan Waralaba Kekurangan Waralaba
1. Dukungan dan Pelatihan Manajemen Iuran Waralaba dan Royalti Terus-
menerus
2. Daya Tarik Merek Sepenuhnya Mengikuti Operasi Standar
3. Standarisasi Kualitas Barang dan Jasa Batasan dalam Pembelian
4. Program Periklanan Nasional Lini Produk Terbatas
21
5. Bantuan Keuangan Syarat Kontrak dan Pembaharuannya
6. Produk dan Format Bisnis yang sudah Terbukti Program Pelatihan yang Tidak
Memuaskan
7. Pemusatan Daya Beli Kejenuhan Pasar
8. Pemilihan Tempat dan Proteksi Teritorial Kurangnya Kebebasan
9. Peluang Sukses Lebih Besar
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.I. Kesimpulan
Waralaba merupakan salah satu cara untuk memulai suatu usaha. Waralaba telah terbukti mampu
berkembang dan menjadi bagian dari sektor bisnis kecil karena banyak menawarkan peluang
kepada calon wirausahawan untuk memiliki dan menjalankan bisnis dengan kemungkinan
kesuksesan yang tinggi. Meskipun pertumbuhannya mencolok sampai sekarang industri waralaba
masih punya banyak peluang untuk terus tumbuh
IV.II. Saran
Karena waralaba merupakan salah satu cara untuk memasuki dunia usaha, dan telah terbukti
berkembang, maka bagi para calon wirausaha tidak ada salahnya untuk mencoba memasuki
dunia usaha melalui cara waralaba ini karena selain menawarkan banyak peluang waralaba
mempunyai tingkat kemungkinan sukses yang cukup tinggi.
22