keutamaan orang yang beriman dan berilmu

Upload: triantami-wijayenti-h-sarbi

Post on 06-Mar-2016

257 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

hadis dan penjelasan tentang beriman dan berilmu

TRANSCRIPT

2.3. Keutamaan Orang Yang Beriman dan Berilmu Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Kesempurnaannya karena dibekali seperangkat potensi. Potensi yang paling utama dalam diri manusia adalah akal. Akal, menurut Ibnu `Arabi adalah puncak kesempurnaan ciptaan Tuhan. Akal berfungsi untuk berpikir dan hasil pemikirannya itu adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Berkenaan dengan keutamaan orang-orang yang berilmu, al-Quran menyatakan bahwa "Allah akan mengangkat martabat orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat". Dalam ayat lain Allah menyatakan bahwa tidaklah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu. Orang yang berilmu diibaratkan sebagai orang yang hidup dan orang yang tidak berilmu diibaratkan orang yang mati. Orang yang berilmu laksana orang yang dapat melihat dan orang yang tidak berilmu laksana orang yang buta. Tinta para ulama lebih bernilai di sisi Allah daripada darah para syuhada, demikian sabda Nabi. Dalam Hadits yang lain Nabi menyatakan : Barang siapa menempuh jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memberikan kemudahan baginya jalan menempuh surga. Masih banyak ayat-ayat dan Hadits-Hadits yang menjelaskan keutamaan orang yang beriman dan berilmu. Barang siapa berilmu lalu ia memanfaatkan ilmunya bagi orang lain, maka ia bagaikan matahari, selain menerangi dirinya, juga menerangi orang lain. Dia bagaikan minyak kesturi yang harum dan menyebarkan keharumannya kepada orang lain.Firman Allah SWT., Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Mujadalah : 11). Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda:Jika manusia meninggal maka semua amalannya terputus kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan untuknya. (HR. Muslim no. 1631)Dari ayat Al-Quran dan Al-Hadist di atas Allah SWT. tidak menyamakan kedudukan orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu karena mereka adalah mujahid yang memperbaiki dirinya, memperbaiki orang lain, dan melindungi agama Allah dari setiap perkara yang bisa merusaknya, berbeda halnya dengan ahli ibadah yang kebaikannya hanya terbatas pada dirinya. Bahkan ilmu adalah salah satu ladang pahala yang terus mengalir walaupun orang berilmu tersebut sudah meninggal jika semasa hidupnya ia mengamalkan ilmunya dijalan Allah sehingga bermanfaat bagi banyak orang.Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi Allah dan masyarakat. Al-Quran menggelari golongan ini dengan berbagai gelaran mulia dan terhormat yang menggambarkan kemuliaan dan ketinggian kedudukan mereka di sisi Allah SWT dan makhluk-Nya. Mereka digelari sebagai Al-Raasikhun fil Ilm (Al Imran : 7), Ulul al-Ilmi (Al Imran : 18), Ulul al-Bab (Al Imran : 190), al-Basir dan as-Sami' (Hud : 24), al-A'limun (al-A'nkabut : 43), al-Ulama (Fatir : 28), al-Ahya' (Fatir : 35) dan berbagai nama baik dan gelar mulia lain.Dalam surat ali Imran ayat ke-18, Allah SWT berfirman: ( ) Yang artinya :"Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang- orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah),Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (Ali Imran ; 18)

Dalam ayat ini ditegaskan pada golongan orang berilmu bahwa mereka amat istimewa di sisi Allah SWT . Mereka diangkat sejajar dengan para malaikat yang menjadi saksi Keesaan Allah SWT. Peringatan Allah dan Rasul-Nya sangat keras terhadap kalangan yang menyembunyikan kebenaran/ilmu, sebagaimana firman-Nya:

() Artinya :"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati pula oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati." (Al-Baqarah: 159) Rasulullah saw juga bersabda: "Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu, akan dikendali mulutnya oleh Allah pada hari kiamat dengan kendali dari api neraka." (HR Ibnu Hibban di dalam kitab sahih beliau. Juga diriwayatkan oleh Al-Hakim. Al Hakim dan adz-Dzahabi berpendapat bahwa hadits ini sahih). Jadi, setiap orang yang berilmu harus mengamalkan ilmunya agar ilmu yang ia peroleh dapat bermanfaat. Misalnya dengan cara mengajar atau mengamalkan pengetahuanya untuk hal-hal yang bermanfaat.