ketik

14
1.infeksi jamur: infeksi yang disebabkan oleh jamur(organisme yang tidak berklorofil tetapi berspora untuk bermultiplikasi) 2.nistatin:obat anti jamur atau fungisida Step 2: infeksi jamur Step 3: jamur 1.definisi : Jawab : organisme yang tidak berklorofil tetapi berspora untuk bermultiplikasi 2.klasifikasi jamur yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia : Jawab : Askomikotina (askomises) : hasil penyatuan secara seksual dalam sebuah kantong atau askus,yang mengandung bentuk-bentuk meotik seperti empat atau delapan spora (askospora).Spora aseksual (konidia) lahir secara eksternal pada ujung-ujung hifa,contoh : trichophyton,microsporum,blastomyces. Basidiomikotina (basidiomises) : hasil penyatuan secara seksual pada pembentukan sebuah organ bentuk tongkat yang disebut basidium,pada permukaan lahir empat meiotik (basidiospora).Spora aseksual lahir secara eksternal pada ujung-ujung hifa,contoh : Cryptococcus neoformans. Deuteromikotina (fungi imperfekta) : ini bukan kelompok filogenik sebenarnya tetapi lebih kepada kelas buatan yang secara sementara ditempati oleh

Upload: suzhanthy-arisonya

Post on 05-Dec-2014

109 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ya

TRANSCRIPT

Page 1: ketik

1.infeksi jamur: infeksi yang disebabkan oleh jamur(organisme yang tidak berklorofil

tetapi berspora untuk bermultiplikasi)

2.nistatin:obat anti jamur atau fungisida

Step 2: infeksi jamur

Step 3: jamur

1.definisi :

Jawab : organisme yang tidak berklorofil tetapi berspora untuk bermultiplikasi

2.klasifikasi jamur yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia :

Jawab :

Askomikotina (askomises) : hasil penyatuan secara seksual dalam sebuah

kantong atau askus,yang mengandung bentuk-bentuk meotik seperti empat

atau delapan spora (askospora).Spora aseksual (konidia) lahir secara eksternal

pada ujung-ujung hifa,contoh : trichophyton,microsporum,blastomyces.

Basidiomikotina (basidiomises) : hasil penyatuan secara seksual pada

pembentukan sebuah organ bentuk tongkat yang disebut basidium,pada

permukaan lahir empat meiotik (basidiospora).Spora aseksual lahir secara

eksternal pada ujung-ujung hifa,contoh : Cryptococcus neoformans.

Deuteromikotina (fungi imperfekta) : ini bukan kelompok filogenik

sebenarnya tetapi lebih kepada kelas buatan yang secara sementara ditempati

oleh semua bentuk yang proses seksualnya belum teramati.Kebanyakan

anggota kelompok menyerupai askomises secara morfologi,contoh : spesies

epidermophyton,sporothrix,candida.

Zigomikotina (fikomises) : Miselium biasanya tidak bersekat,spora aseksual

dihasilkan dalam jumlah tidak terbatas di dalam suatu yang disebut

sporangium.Hasil penyatuan secara seksual pada pembentukan sel tidur

berdinding tebal yang disebut zigospora,contoh : rhizopus nigrans ( hanya

berbentuk patogen yang oportunis).

3.sifat dan karakteristik jamur yang dapat menginfeksi manusia :

Jawab :

Trichophyton : mikrokonidia adalah bentuk spora yang paling

banyak,berdinding halus,berbentuk pensil dengan ujung2 yang

tumpul,biasanya jarang terdapat.Dalam biakan,koloni ini berkisar dari granuler

sampai seperti serbuk,dan biasanya menunjukkan banyak gugus mikrokonidia

Page 2: ketik

subsferis yang menyerupai sekelompok buah anggur pada cabang2

terminalnya

Mikrosporum : makrokonidia adalah bentuk konidia yang paling

banyak,bendinding besar,berdinding kasar,multiseluler,dan berbentuk

kumparan,dan terbentuk pada ujung2 hifa

Epidermophyton floccosum : Pada genus monotipik ini hanya terbentuk

makrokonidia berbentuk tongkat,terdiri atas 1-5 sel,pada koloni yang berwarna

kuning kehijauan yang denga mudah bermutasi menjadi bentuk pertumbuhan

berlebihan berwarna putih sekali.

Infeksi jamur

1.definisi : masuknya organisme (jamur) yang menjadi patogen dan dapat

menyebabkan penyakit

2. patologi dari infeksi jamur

candidiasis,aspergilosis,hiostoplasmosis,kokidioidemikosis,kriptokokosis,(229

infeksion disease),blastomikosis,moniliasis (pk)

Klasifikasi penyakit jamur atau mikosis dibagi menjadi :

1. mikosis profunda : mikosis profunda terdiri atas beberapa penyakit yang

disebabkan jamur,dengan gejala klinis tertentu yang menyerang alat di bawah

kulit,misalnya traktur intestinal,traktus respiratorius,traktus

urogenitalis,susunan kardiovaskular,dll.Conant dkk.(1997) misalnya

mencantumkan dalam bukunya manual of clinical mycology,yaitu :

aktinomikosis +nokardiosis (menurut RIPPON sudah bukan penyakit jamur

asli namun dalam golongan bakteri),antinomikosis

misetoma,blastomikosis,parakoksidiodomikosis,lobomikosis,koksidiodomiko

sis,histoplasmosis,histoplasmosis

afrika,kriptokokosis,kandidosis,geotrikosis,aspergillosis,fikomikosis,sporotrik

osis,maduromikosis,rinosporidiosis,kromoblastomikosis,dan infeksi yang

disebabkan jamur dematiaceae (berpigmen coklat)

2. mikosis superfisialis : Dermatofitosis dan non-dermatofitosis (pitiriasis

versikolor,piedra hitam,piedra putih,tinea nigra

palmarism,otomikosis,keratomikosis

3.etiologidari masing2 patologi :

Page 3: ketik

Sporotrikosis adalah infeksi kronis yang disebabkan sporotrisium

senkischnhenkii dan ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening.

GK :kulit dan jaringan subkutis di atas nodus sering melunak dan pecah

membentuk ulkus yang indolen,kelainan multipel pada kulit yang khas.

Pemeriksaan : pemeriksaan histopatologik

Pengobatan : pengobatan yang memuaskan biasanya biasanya dicapai

dengan pemberian larutan kalium yodida jenuh oral

Kromomikosis adalah penyakit jamur yang disebsbkan bermacam-

macam jamur berwarna(dematiaceaous)

GK : penyakit ini ditandai dengan pembentukan nodus verukosa kutan

yang perlahan-lahan, pertumbuhan ini dapat menjadi ulkus atau tidak,

biasanya ada di kaki dan tungkai, namun lokalisasi ditempat lain pernah

ditemukan, misalkan pada tangan, muka telinga, leher, dada bokong dll.

Sumber penyakit : infeksi ini terjadi melalui trauma, tidak ditularkan dari

manusia ke manusia.

Perawatan : terapi sinar X namun dengan hasil yang berbeda – beda,

kadang – kadang dengan amputasi

Pengobatan : kombinasi amfoterisin B dan 5-floorositosin, dan

itrakonazol.

Prognosis : tidak begitu baik, kecuali pada lesi yang baru.

Histoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh histoplasma

kapculatum merupakan fungus dimorfig yang tumbuh sebagai kapang

di alam atau di media agar sabouraud pada suhu kamar

Patogenesis dan patologi : mikrokonidia ini memiliki ukuran yang cukup

kecil untuk dapat mencapai alveoli paru ketika terhirup dan kemudian

akan mengalami transformasi menjadi bentuk tunas. Pada waktunya

terjadi reaksi granulasi yang intensif. Peristiwa nekrisis dengan terjadinya

proses kaseosa dan kalsivikasi dapat menyerupai penyakit tuberkolosis.

GK : infeksi jamur ini bersifat asimtomatik atau ringan, dan diagnosanya

sulit ditegakkan. Gejala batuk panas, malaise dan hasil foto toraks yang

memperlihatkan adeno pati hiler dengan atau tanpa satu atau lebih daerah

pneumonitis dapat dijumpai, penurunan berat badan dan kadang – kadang

berkeringat dimalam hari.

Page 4: ketik

Diagnosis : kemungkinan histoplasmosis dapat dicuriagai berdasarkan test

serologi dan manifestasi klinisnya, tetapi diagnosis pasti memerlukan

pembuktian yang memperlihatkan keberadaan mikroorganisme tersebut

lewat kultur atau pemeriksaan histologi.

Terapi : tidak memerlukan terapi namun dapat terbantu dengan

pembedahan

Prognosis : akhirnya tetap jelek

Pengobatan : amfoterisin B dengan dosis 0,4 hingga 0,5 mg/kg BB

perhari atau dua kali lipatnya setiap 2 hari sekali dan dilakukan

sedikitnya 10 minggu atau itrakonazol dengan dosis 200 mg sehari sekali

Koksidioidomikosis adalah penyakit yang disebabkan coccidioides

immitis

Patogenesis dan patologi : infeksi pada manusia dan hewan terjadi akibat

inhalasi artrospora yang berasal dari tanah yang terbawa oleh angin

GK : penyakit mirip influenza yang ringan hingga pneomonia yang berat

terjadi reaksi hipersensitifitas seperti eritma nodusum artritis,

konjungtifitis dll, batuk, nyeri dada, malaise dll.

Diagnosis : kalau terdapat kecurigaan akan infeksi koksidioidomikosis,

maka sputum, urin, dan pus, harus diperiksa untuk menemukan jamur ini

melalui sediaan apus basah dan pemeriksaan kultur

Terapi : walaupun biasanya akan sembuh spontan, sebagian dokter

memberikan pengobatan dengan penyuntikan amfoterisin B intravena

selama beberapa minggu

Parakoksidioidomikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh

paracoccidioides brasiliensis.

Patogenesis dan Patologi : infeksi jamur ini diperkirakan terjadi melalui

inhalasi spora dari sumber2 lingkungan, tetapi reservoirnya dalam alam

masih tidak jelas. Infeksi paruh pada mulanya hany menimbulkan

beberapa gejala.penyebaran secara hematogen ke membran mokosa mulut

dan hidung, kelenjar linfe.

GK : ulkus dengan indurasi pada mulut, orofaring, laring dan hidung,

kelenjar linfe yang besar dan menghasilkan sekret, lesi pada kulit dan alat

genital serta batuk produktif, dispenia serta kadang2 panas

Page 5: ketik

Diagnosis : pemeriksaan kultur dari skutum, pus dan lesi mukosa sering

kali memberikan petunjuk diagnosis

Terapi : untuk kasus yang ringan diberikan ketokonazol oral selama 1

thn, 200 s/d 400 mg/hr

Blastomikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh blastomyces

dermatitidis

Patogenesis dan Patologi : infleksi tampaknya diperoleh dari inhalsi

jamur dari tanah, tumbuhan yang mengalami dekomposisi, atau kayu yang

membusuk. Beberapa kumpulan kasus terjadi setelah beberapa individu

melakukan aktivitas rekreasi di hutan2 disepanjang aliran sungai

GK : infeksi umumnya menyebar secara hematogen kekulit, jaringan

subkutan, tulang, prostat, epidididmis atau mukosa mulut, hidung atau

laring, pasien mengalami pnemonia akut dan sembu sendiri, batuk

produktif, mialgia dan malaise biasa menghilang dalam waktu 1 bln

Diagnosis : dengan pemeriksaan kultur skutum, pus atau urin

Terapinya : Amfoterisn B intravena selama 8 hingga 10 minggu, takaran

untuk orang sebanyak 2 gram, untuk infeksi diluar paruh harus diobati

selama 10 s/d 12 minggu dengan dosis 2,5 mg

Kriptokokosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur

cryptococcus neoformans yang mirip ragi.

Patogenesis dan Patologi : infeksi kriptokokus diperkirakan didapat

melalui inhalasi jamur tersebut kedalam paruh. Infeksi paruh mempunyai

tendensi untuk sembuh spontan dan sering kali bersisfat asimtomatik.

Penyebaran hematogen yang laten kedalam otak menyebabkan kumpulan

kriptokokus didaerah perivaskuler substansia grisea korteks serebri,

basalganglia, dan sebagian kecil dalam bagian SSP yang lain.

GK : mayoritas pasien menderita meningoensevalitis pada saat D dibuat,

nyeri kepala, mual, berjalan terhuyung2, demensia, bingung dan

penglihatan kabur, lesi pada kulit ditemukan 10 % pada pasien ini yang

bersifat infeksi diseminata, 1 atau beberapa lesi yang bersifat papuler dan

asimtomatik terjadi secara perlahan2, melebar serta cenderung untuk

memperlihatkan pelunakan dibagian tengahnya yang diikuti dengan

ulsrasi

Page 6: ketik

Diagnosis : demam dan nyeri kepala pada pasien yang menderita AIDS

atau dengan faktor resiko untuk timbulnya infeksi HIV menunjukkan

adanya kriptokokosis, toksosplasmosis atau limfoma SSP

Terapi : penderita AIDS dengan kriptokokosis dengan pemberian

amfoterisin B secara intravena dengan atau tanpa flusitisin dan kemudian

digantika dengan flukonazol. Pasien tanpa penyakit AIDS diobati dengan

pemberian amfoterisin B saja atau kombinasi dengan flusistosin

Kandidiosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur candida

albikan

Patogenesis dan Patologi : faktor2 lokal atau sistemik dapat

menyebabkan inflasi kandida kedalam jaringan tubuh. Masrasi krinis

merupakan predisposisi untuk terjadinya kandidiasis kulit seperti ruang

popok pada bayi, intertrigo pada pasien yang obese atau paronikia pada

pekerja pengalengan makan, perempuan dengan kehamilan trimester ke 3

cenderung untuk mengalami kandidiasis vulvo vagina.

GK : kandidiasis oral : ditemukan sebagai bercak berwarna putih yang

konfluen dan melekat pada flukosa, oral serta faring khususnya didalam

mulut dan lidah, lesi ini tanpa rasa nyeri tetapi pembentukan fisura pada

sudut mulut dapat menyebabkan nyeri, kandidiasis kulit : ditemukan

sebagai daerah intertriginesa yang mengalami maserasi serta menjadi

merah, paronikea, balanitis, ataupun pruritus ane, kandidiais

mukokutaneus yang kronik dan kandidiasis granulomatosa : secara

khas ditemukan lesi, kulit sirkum skiota yang mengalami hiperkeratosis,

kukujari yang mengalami distrofi serta hancur

Diagnosis : terlihatnya psiodohifa pada sediaan apus yang basah dengan

konfirmasi lewat pemeriksaan kultur merupakan prosedur bpilihan untuk

menegakkan diagnosiss kandididosis superfisial. Kerokan untuk

pembuatan sidiaan apus pada kulit, kuku dan mukosa oral serta vaginal

Terapi : menggunakan pemakain preparat antifungus yang dioleskan

secara topikal dalam bahan dasar nonoklusif, atau menggunakan serbuk

nistatin yang mengandung siklopiroks atau azol.

Aspergilosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur

aspergillosus fumigatus dan yang paling sering ditemukan adalah

Page 7: ketik

A.flavus, A.Niger dan beberapa spesies lainnya yang dapat

menyebabkan penyakit.

Patogenesis dan Patologi : jamur ini terdapat di lingkungan kita,misalnya

pada dedaunan yang sudah mati,biji2an yang disimpan di

gudang,tumpukan kompos,jerami,dan tumbahan yang membusuk

lainnya.Jamur ini dapat menimbulakan kolonisasi percabangan bronkus

yang rusak,kista pulmonalis,atau pembentukan kavitas pada pasien

dengan penyakit paru yang mendasari.Bola2 hifa di dalam kista atau

kavitas dapat mencapai diameter beberapa cm dan dapat terlihat dalam

foto thoraks

Manifestasi klinis : Aspergilosis invasif pada pejamu yang kekebalannya

tidak tertekan dapat ditemukan dal;am bentuk pneumonia akut dan

memiliki kecenderunagn untuk terjadinya kavitas.Infeksi berkembang

melalui penyebaran hematogen di samping peluasan ke jaringan di

sekitarnya dan ke bangunan yang bersambung lainnya.Kadang2 port

d’entre infeksi pada pejamu yang tertekan kekebalannya adalah sinus

paranasal,salauran pencernaan,kulit atau palatum

Diagnosis : Isolasi aspergilus yang berkali kali dari sputum atau

terlihatnya hifa didalam sputum atau spesimen bronchial brushing

menunjukkan kolonisasi infeksi jamur endobronkial.

Terapi : pemberian amfoterisin B intravena dapat menghentikan atau

menyembuhkan aspergilosis invasif kalau imonosupresi yang terjadi tidak

terlalu parah. Kombinasi flusitosin-amfoterisin B dapat digunakan pada

pasien nonneotropenik dengan aspergilosis invasif itrakonazol 200 mg 2

kali sehari, berkasiat pada sebagian pasien yang tertekan kekebalannya

tidak begitu berat

Infeksi malassezia ( pitiarisis ) adalah infeksi yang disebabkan oleh

flora kulit manusia normal ( malassezia furfur ) yang menyebabkan

pitiarisis versi kolor atau sepsis yang didapat dari kateter infus

GK : terlihat sebagai makula hiperpegmentasi atau hipopegmentasi

dengan batas yang tegas dan tanpa keluhan atau asintomatik, lesi berpusat

pada batang tubuh bagian atas dan lengan atas, skuama halus atau

folikulitis kadang2 dapat terlihat.

Page 8: ketik

Diagnosis : kerokan kulit yang diperiksa dengan mikroskop setelah

ditetesi larutan KUH akan memperlihatkan sel bundar dan memanjang

yang khas. Pada inspeksi dengan sinar wood lesi tidak terlihat berpendar

atau berwarna kuning hijau. Eritrasma menyerupai tinia versi kolor tetapi

pada sediaan apusnya ditemukan basil gram positif dan mengeluarkan

cahaya flouresensi merah merjan

Pengobatan : dengan krim azol untuk tinea versi kolor yang kecil,

pemakaian sampo selenium sulfida untuk kramas selama 10 menit/hari

8.pemeriksaan : ( PK )

pemeriksaan mikroskopis sediaan apus atau biopsi.Pewarnaan dengan zat warna

calcofluor white yang di ikuti oleh pemeriksaan memakai mikroskop fluoresens

merupa

9.perawatan dan pengobatan : (PK tapi dah liat buku)

Terapi antifungus : imidazol

(klotrimazol,ekonazol,ketokonazol,sulkonazol,oksikonazol,mikonazo--

penggunaan pada kulit)(bentuk preparat untuk intravagina mencangkup 4

golongan imidazol yaitu mikonazol,klotrimazol,tiokonazol serta butokonazol

dan satu golongan triazol) dan triazol

Antibiotik makrolid poliena

Preparat antifungus topikal lainnya misalnya siklopiroksolamin,haloprogin

dan naptifin

Antijamur sistemik,misalnya griseofulvin

Amfoterisin B tersedia untuk pemakaian intravena atau intratekal

Flusitosin merupakan preparat sintetik oral untuk mengatasi

kriptokokosis,kandidiasis,dan kromoblastokomitosis

10. Pencegahan :

menjaga kelembapan kulit,

menjaga kebersihan,

tidak kontak langsung dengan penderita

12.fase jamur : Li

13.cara penularan :

Kontak langsung dengan penderita

Page 9: ketik

Kontak tidak langsung dengan alat penderita

14.Cara menegakkan D infeksi jamur bisa gak tanpa pemeriksaan penunjang,kasi

alasan !

Tergantung berdasarkan fasilitas rumah sakit