ketidakpastian pengukuran dalam percobaan
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Ketidakpastian Pengukuran Dalam Percobaan
1/9
BAB 1PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengukuran adalah suatu bentuk teknik untuk mengaitkan
suatu bilangan dengan suatu besaran standar yang telah diterima
sebagai satuan (Sumarno, 2010).
Tujuan pengukuran adalah untuk mendapatkan hasil berupa
nilai ukur yang tepat dan benar. Ketepatan pengukuran merupakan
hal yang sangat penting untuk memperoleh hasil atau data yang
akurat dan dapat diperaya. !alam melakukan pengukuran,
digunakan suatu alat yang disebut alat ukur. "latukur adalah alat
yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut.
Seluruh alat pengukur dapat terkena kesalahan peralatan yang
ber#ariasi bergantung pada keriteria dan tingkat kesalahan.
"ngka penting terdiri dari atas angka pasti dan angka sesuai
dengan alat ukur yang digunakan. Pengamatan suatu gejala secara umum
tidak lengkap apabila tidak ada data yang didapat dari hasil pengukuran (Tipler,
2011).
Pengukuran dilakukan untuk membandingkan suatu besaran dengan besaran
lain sejenis yang dipergunakan sebagai satuannya. Namun, pengukuran tersebut tentu
juga pernah atau akan mengalami kesalahan, jika kita tidak memperhatikan
ketentuan-ketentuan untuk melakukan pengukuran tersebut. ehigga menimbulkan
ketidakpastian dalam pengukuran (!andi, 2010).
"leh karena adanya ketidakpastian dalam pengukuran tersebutlah, kita
sebagai #rang yang mempelajari ilmu $isika, harus memiliki ketelitian yang tinggi
agar bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam melakukan
pengukuran-pengukuran. !arena pengukuran tersebut adalah salah satu kegiatan yang
amat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat (Nurachmandani, 200%).
-
8/18/2019 Ketidakpastian Pengukuran Dalam Percobaan
2/9
Tujuan
Tujuan dalam praktikum ini adalah praktikan dapat
mengetahui ketidakpastian pengukuran dalam perobaan atau
kesalahan (error ) dalam suatu perobaan serta mengetahui
kesalaha$kesalahan dalam peritungan.
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengukuran
Pengukuran adalah suatu teknik untuk menyatakan suatu si$at $isis dalam
bilangan sebagai hasil membandingkannya dengan suatu besaran baku yang diterima
sebagai satuan. &isalnya, kamu melakukan kegiatan pengukuran panjang meja
dengan pensil. 'alam kegiatan tersebut artinya kamu membandingkan panjang meja
dengan panjang pensil. Panjang pensil yang kamu gunakan adalah sebagai
satuan.esuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut
besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. atuan yang
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk
semua #rang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk
melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk #rang yang berlainan
disebut satuan tidak baku. !esalahan pada pengukuran di sebabkan #leh beberapa
yang disebabkan #leh masalah pada alat dan keadaaan pada saat pengamatan antara
lain adalah adanya nilai skala terkecil (ugiyart#, 200).
2.2. Kesalaha Bersiste !Systemic Error "
!esalahan sistematik merupakan kesalahan yang disebabkan #leh alat yang
digunakan dan atau lingkungan di sekitar alat (aluyanti, 200).
2.1.1. Kesalahan Kalibrasi
!esalahan kalibrasi terjadi karena pemberian nilai skala pada saat pembuatan
atau kalibrasi (standarisasi) tidak tepat (ustini, 2012).
-
8/18/2019 Ketidakpastian Pengukuran Dalam Percobaan
3/9
2.1.2. Kesalahan Titik Nol
!esalahan titik n#l terjadi karena titik n#l skala pada alat yang digunakan
tidak tepat berhimpit dengan jarum penunjuk atau jarum penunjuk yang tidak bisa
kembali tepat pada skala n#l. *kibatnya, hasil pengukuran dapat mengalami
penambahan atau pengurangan sesuai dari skala n#l semestinya (inarsih, 201+).
2.1.3. Kesalahan Komponen Alat
!erusakan pada alat jelas sangat berpengaruh pada pembacaan alat ukur. al
ini menjadikan jarum atau skala penunjuk tidak tepat pada angka n#l yang membuat
skala berikutnya bergeser ( umarn#, 2010).
2.1.4. Kesalahan Paralaks (Kesalahan Arah Pandang)
!esalahan paralaks terjadi bila ada jarak antara jarum penunjuk dengan garis-
garis skala dan p#sisi mata pengamat tidak tegak lurus dengan jarum (Tipler, 2011).
2.1.5. Kesalahan karena Sh dan Kelembaban
!esalahan ini dikarenakan #leh $akt#r pemilihan aktu yang yidak tepat.
#nt#hnya pada mistar plastik jika penggunaannya dilakukan diterik matahari akan
mempengaruhi hasil pengamatan. al tersebut, dapat menyebabkan pemuaian pada
misttar yang berakibat pada kesalahan pengukuran (!andi, 2010).2.3. Kesalahan A!ak ( Random Error )
!esalahan ini diakibatkan #leh penyebab yang tidak dapat langsung
diketahui. *ntara lain sebab perubahan-perubahan parameter atau sistem pengukuran
terjadi secara acak. Pada pengukuran yang sudah direncanakan kesalahan-kesalahan
ini biasanya hanya kecil. Tetapi untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan
ketelitian tinggi akan berpengaruh. !esalahan acak (rand#m) adalah kesalahaan yang
terjadi karena $luktuasi saat melakukan pengukuran (Nurachmandani, 200%).
2.#. Kesalahan Lainn$a
!esalahan lainnya dapat berupa !esalahan yang bersumber dari kurang
terampilnya manusia saat melakukan kegiatan pengukuran. !esalahan seperti ini
memang tidak dapat dihindari, tetapi harus dicegah dan perlu perbaikan. umber
-
8/18/2019 Ketidakpastian Pengukuran Dalam Percobaan
4/9
!esalahan ini juga tidak b#leh dianggap enteng, karena keterampilan sese#rang
dalam melakukan praktik-praktik tersebut sangatlah penting. !esalahan pemakaian
alat ukur, misalnya ketika membaca skala pada jangka s#r#ng atau penggaris, arah
pandangan harus tepat tegak lurus pada tanda garis skala yang dibaca. /ika tidak,
maka akan terjadi kesalahan paralaks (met#de pembacaan skala yang tidak tegak
lurus) (ugiyart#, 200).
"A" 3
#$T%&%'% P*AKTK+#
3.1. ,akt dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di ab#ra#rium !imia asil Pertanian, /urusanTekn#l#gi Pertanian, akultas Pertanian, ni3ersitas riijaya pada /umat, 1%
ebruari 2014 pukul 0.00 56 sampai 0%.70 56.
3.2. Alat dan "ahan
*lat yang digunakan dalam praktikum ini adalah8 1) /angka #r#ng dan 2)
Penggaris
6ahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah8 1) Penghapus, +)
!#tak usu, 7) !emasan P#pmie, 9) !emasan :akult
3.3. -ara Kera
ara kerja praktikum kali ini adalah8
1. eluruh praktikam diberi penjelasan dari asisten tentang penggunaan /*ngka
#r#ng
2. Penjelasan tersebut dicatat #leh masing-masing praktikan
+. alah satu praktikan ditunjuk untuk menjelaskan kembali tentang penggunaan
/angka s#r#ng
7. &asing-masing kemasan yang praktikan diukur dengan jamgka s#r#ng,
dengan berbagai ketebalan. langi perlakuan sebanyak + kali9. itung data berdasarkan ketidakpastian pengukuran dalam perc#baan
-
8/18/2019 Ketidakpastian Pengukuran Dalam Percobaan
5/9
"A" 4
/AS' &AN P$#"A/ASAN
4.1 /asil
4.2 Pembahasan
Praktikum ketidakpastian pengukuran dalam perobaan,
bahan yang digunakan adalah a%uadest sebagai &at yang akan
dijadikan tolak ukur dalam pengukuran kali ini. Pada praktikum ini
mula$mula praktikaan mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam perobaan kali ini.Perobaan ini juga kita memakai alat, yaitu jangka sorong.
"lat ini digunakan untuk mengukur ketebalan dari bahan yang
diba'a untuk praktikum ini. angka sorong adalah alat pengukur
tebal suatu benda yang sangat keil sekali, kepekaannya menapai
0,1 mm.
Setelah itu lakukan perobaan dengan ketebalan dari masing$
masing bahan dengan menggunakan jangka sorong. alu kita
berapa ketebalan dari masing$masing bahan, 'alaupun ketebalan
dari masing$masing bahan tersebut tidak sama. *atat hasil
pengukuran tersebut lalu dimasukkan dalam data$data pengukuran
tersebut ke dalam tabel. +ilai yang diatat adalah ukuran ketebalan
kulit masing$masing bahan, dan masing$masing bahan diatat
sebanyak tiga kali agar hasil yang didapat lebih akurat.
ahan$bahan yang akan dilakukan adalah kotak susu,
penghapus, kemasan popmie, dan kemasan yakult. Kotak susu
dalam pengukuran yang lebih tebal adalah pada perobaan yang
kedua dari perobaan pertama dan ketiga. Karena bahan pada
perobaan yang kedua sangat jauh berbeda. Penghapus dalam
-
8/18/2019 Ketidakpastian Pengukuran Dalam Percobaan
6/9
pengukurannya tidak jauh perbedaan dari pengukuran$pengukuran.
!an pada perobaan Kemasan popmie, sama seperti perobaan
yakult, yaitu dengan mengukur diameternya. Peobaan ini
menggunakan jangka sorong dalam pengukurannya sangat jauh
berbeda, ada yang tebal, sedang dan sangat tebal. Perobaan ini
dapat menjelaskan ketebalan dari masing$masing bahan dan
pengukurannya lebih e-sien lagi dan lebih akurat.
!ata yang didapatkan maka kita dituntut untuk menari nilai
terbaik, simpangan, harga sesatan rata$rata maksimal dengan
begitu suatu perobaan dapat menaksirkan kesalahan yag
diperbuat dan berusaha untuk menguranginya dan juga dapatdigunaakan untuk menghindari keelakaan yang akan terjadi
se'aktu kita melakukan perobaan.
Ketelitian praktikan juga sangat mempengaruhi hasil dari perobaan
yang dilakukan karena kurang telitinya praktikan dalam
menggunakan alat dan juga kesalahan dalam melihat jumlah
larutan atau bahan dapat memperbesar kesalahan praktikum.
Ketetapan pembaaan skala pada alat sangat mempengaruhi
hasil laboratorium, karena pada alat$alat tertentu belum memiliki
tingkat ketelitian yang tinggi. al ini tergantung pada diameter alat
yang digunakan, sebab semakin keil diameter alat maka semakin
besar tingkat ketelitian dan resiko kesalahan penggunaan alat akan
semakin keil.
ika dari hasil tersebut diketahui penyimpangan terlalu besar
maka bila diperlukan, perobaan harus diulang kembali dengan
berbagai ara, misalnya dengan mengulang pengukuran beberapa
kali yang lebih teliti atau mengganti alat$alat perobaan dengan
alat yang lebih baik ketelitiannya. !engan kata lain peralatan dan
sarana (termasuk 'aktu) yang tersedia bagi kita membatas tujuan
-
8/18/2019 Ketidakpastian Pengukuran Dalam Percobaan
7/9
dan hasil yang terapai. adi jelaslah untuk keerluan ini mutlak
diperlukan teori sesatan (ketidakpastian).
Ketelitian praktikan juga merupakan salah satu /aktor
praktikum dapat berjalan dengan lanar. Ketelitian praktikan juga
sangat mempengaruhi hasi dari perobaan yang dilakukan karena
kurang telitinya praktikan dalam menggunakan alat dan juga
kesalahan dalam melihat jumlah praktikum. !engan ketelitian atau
keermatan pada pengukuran larutan, perhitungan dan hasil
sebagainya resiko kjesalahan yang terjadi akan semakin keil.
Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan maka kita dituntut
untuk menari nilai terbaii, simpangan, harga sesatan rata$ratamaka dengan begitu suatu perobaan dapat menaksirkan kesalahan
yang diperbuat dan berusaha untuk mengurangi dan juga
digunakan untuk menghindari keelakaan yang akan terjadi
se'aktu kita melakukan perobaan.
-
8/18/2019 Ketidakpastian Pengukuran Dalam Percobaan
8/9
"A" 5
K$S#P+'AN
1. Ketelian praktikan juga merupakan salah satu /aktor praktikum
dapat berjalan dengan lanar.
2. Ketelitian praktikan juga sangat mempengaruhi hasi dari perobaan
yang dilakukan karena kurang telitinya praktikan dalam
menggunakan alat dan dalam melihat jumlah praktikum.
. enjaga kebersihan alat sangat penting agar perobaan yang
dilakukan lebih akurat karena tidak terkontaminasi. Setiap alat memiliki tingkat ketelitian yang berbeda$beda3. angka sorong lebih teliti daripada mistar
-
8/18/2019 Ketidakpastian Pengukuran Dalam Percobaan
9/9
DA%TA& PUSTAKA
Kandi. 2010. Pengukuran S" . akarta4 Pusat Pengembangan !an
Pemberdayaan Pendidik !an Tenaga Kependidikan 5lmu
Pengetahuan "lam
+urahmandani, Setya. 2006. 7isika S" . akarta4Pusat Perbukuan
!epartemen Pendidkan +asional.
Sugiyarto, Teguh. 2008. 5lmu Pengetahuan "lam. akarta4 Pusat
Perbukuan !epartemen Pendidikan +asional.
Sumarno, oko. 2010. 7isika S" Kelas 9. akarta4 :rlangga.
Sustini, :uis. Soejoto.1662. Petunjuk Praktikum 7isika !asar.
andung. !epartemen Pendidikan +asional
Tipler, Paul ". 2001. 7isika untuk Sains dan Teknik :disi 2 ilid 2.
akarta4 :rlangga
;aluyanti, Sri !kk. 2008. "lat