keterbukaan dan keadilan pkn

74
Kelompok 3: Asalia Raudhati Izzatillah Dorratul Hikmah Zuhri Fathurrahmi Intan Novianti Muna Mauliza Nailis Sa’adah Bakhtiar Rafiqa Rosma Saskia Nadilla KEADILAN DAN KETERBUKAAN SMAN MODAL BANGSA ACEH

Upload: teuku-ichsan

Post on 03-Dec-2014

395 views

Category:

Education


10 download

DESCRIPTION

Presentasi tentang Keterbukaan dan Keadilan PKn..

TRANSCRIPT

Page 1: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Kelompok 3:Asalia Raudhati IzzatillahDorratul Hikmah Zuhri

FathurrahmiIntan NoviantiMuna Mauliza

Nailis Sa’adah BakhtiarRafiqa RosmaSaskia Nadilla

KEADILAN DAN KETERBUKAAN

SMAN MODAL BANGSA ACEH

Page 2: Keterbukaan dan Keadilan PKn

1. Makna Keadilan

kata “adil” berasal dari bahasa arab “adl” yang berarti adil. Keadilan dapat diartikan tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada kebenaran, tidak sewenang-wenang, sesuai dengan haknya, bertindak jujur, dan menyadari sepenuhnya antara hak dan kewajiban. Keadilan secara leksikal berarti sama atau menyamakan.Ada tiga filsuf terkenal yang berbicara tentang keadilan, yaitu Aristoteles, Plato dan Thomas Hobbes.

Aristoteles menyatakan bahwa keadilan berbeda dengan persamarataan. Keadilan bukan berarti tiap-tiap orang memperoleh bagian yang sama. Ia menyatakan bahwa ada 5 jenis keadilan, yaitu:

A. KETERBUKAAN DAN KEADILAN

Page 3: Keterbukaan dan Keadilan PKn

1) Keadilan Komutatif

2) Keadilan distributif

3) Keadilan kodrat

4) Keadilan konvensional

5) Keadilan perbaikan

Plato menyebutkan ada 2 teori keadilan, yaitu:

1) Keadilan moral

2) Keadilan prosedural

Thomas Hobbes menyatakan bahwa suatu perbuatan dikatakan adil apabila telah didasarkan pada perjanjian-perjanjian tertentu. Artinya, seseorang yang berbuat berdasarkan perjanjian yang disepakatinya bisa dikatakan adil. Ada teori keadaan lain yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Notonegoro, SH, yaitu keadilan loyalitas atau keadilan hukum, yakni suatu keadaan dikatakan adil jika sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Jadi, keadilan adalah memberikan hak kepada yang berhak menerimanya

Page 4: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Keterbukaan berasal dari kata buka atau terbuka yang berarti terlihat, kelihatan, tampak. Jadi, pemerintahan yang terbuka transparan adalah pemerintahan yang menjalankan kekuasaannya menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan yang membuka kontrol masyarakat yang dipimpinnya. Kontrol ini meliputi perencanaan program jangka pendek dan jangka panjang yang melibatkan persetujuan masyarakat, termasuk juga kontrol keuangan yang melibatkan rakyat melalui lembaga-lembaga kontrol. Pemerintahan yang terbuka juga siap menerima kritik atau terbuka terhadap kritik.

2. Makna Keterbukaan dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Page 5: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Negara memerlukan peningkatan spesialisasi dalam bidang: Bidang keamanan dan ketertiban umum

Bidang pertahanan negara

Julius Caesar pernah menyatakn bahwa “kalau menghendaki perdamaian, siapkanlah peperangan (civis pacem parabellum)”. Sepanjang sejarah selalu muncul casus belli (alasan untuk membuka perang), baik yang dicari-cari maupun yang sungguh-sugguh.

Pemerintahan dalam negeri

Negara meningkatkan profesionalisme terhadap pemerintahan dalam negeri, melalui terlaksananya hubungan timbal-balik yang erat antara unit-unit pemerintahan terkecil. Aktivitas/mekanisme negara ada 2 yaitu yang bersifat routine (rutin) dan yang bersifat future (Perencanaan ke depan)

3. Pentingnya keterbukaan dan jaminan keadilan

Page 6: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Mewujudkan spesialisasi pemerintah di ketiga bidang diatastentu tidak mudah. Sehubungan dengan ini, James WilfordGarner berpendapat bahwa negara memiliki tiga tujuan

berikut:

a. Tujuan Negara yang asli adalah pemeliharaan perdamaian, ketertiban, keamanan, dan keadilan. Dalam hal ini, tujuan negara adalah mengutamakan kebahagiaan individu.

b. Tujuan negara sekunder, yakni mencapai kesejahteraan warga negara. Dalam hal ini, negara mengutamakan kepentingan kolektif seluruh individu.

c. Tujuan negara dalam bidang peradaban. Negara bermaksud memajukan peradaban dan kemajuan rakyatnya. Tujuan ini adalah tujuan negara yang terakhir dan termulia menurut Garner.

Page 7: Keterbukaan dan Keadilan PKn

1. Penyelenggaraan Pemerintahan yang Tidak Transparan

Birokrasi pemerintah mendominasi rakyat rakyat melalui kekuasaan yang disandangnya sehingga terbentuk hubungan yang tidak imbang antara birokrasi pemerintah yang berkuasa dengan rakyat yang dikuasai.Rakyat sama sekali tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi kekuasaan birokrasi. Para birokrat lupa bahwa rakyat memiliki andil yang besar terhadap eksistensi birokrasi pemerintah dengan membayar pajak,retribusi, dan pungutan-pungutan lainnya. Mereka dijadikan birokrat melalui mekanisme pemilu. Pemilu sangat ditentukan oleh suara rakyat.

B. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG TIDAK TRANSPARAN

Page 8: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Birokrasi di Indonesia adalah alat penguasa yang tidak mungkin netral dari kepentingan politik penguasa. Itu sebabnya tidak sulit kita menemukan “agen-agen” penguasa di dalam birokrasi yang bekerja bukan untuk kepentingan rakyat, melainkan untuk kepentingan politik partisannya. Semua partai politik menyadari bahwa bangunan birokrasi pemerintah menjulur dari pusat pemerintahan sampai ke struktur yang paling bawah mendekati rakyat. Bangunan itu merupakan sarana yang efektif untuk mempengaruhi rakyat untuk memilih partainya. Sementara itu, fasilitas yang ada di pemerintahan sangat berharga sehingga dimanfaatkan untuk kepentingan partainya.Ciri birokrasi Indonesia yang lain adalah masih kuatnya pendulum sentralistik dalam birokrasi. Ini bisa kita lihat secara internal dalm proses pembuatan keputusan tata usaha negara dan secara eksternal dalm hubungan antara birokrasi pusat dan daerah.

Page 9: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Dalam hubungan pusat dan daerah sekalipun Undang-Undanng No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah telah menyerahkan hampir semua kewenangan pada daerah, tetapi hanya 5% pendapatan dan 25% belanja yang diperoleh oleh daerah. Ini berarti 95% pendapatan dan 75% belanja masih dikuasai pemerintah pusat. Sebagaimana pada masa penjajahan, birokrasi derah hanya dijadikan sebagai pendukung birokrasi pusat, bukan sebaliknya untuk memperkuat pelayanan daerah. Visi tentang peran dan fungsi birokrasi berjalan sangat sporadis hingga sampai sekarang tidak terlihat bentuknya. Semua bentuk reformasi yang dijalankan di negeri ini diadopsi tanpa satu tujuan yang terkait dan terintegrasi. Hasilnya angka korupsi semakin tinggi.

Page 10: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Reformasi birokrasi harus meliputi perubahan sistem politik dan hukum secara menyeluruh, perubahan sikap mental dan budaya birokrat, serta perubahan pola pikir dan komitmen pemerintah serta partai politik. Menurut Eko Prasojo(2005), ada dua arah yang harus dituju oleh komitmen dan national leadership dalam penciptaan gove governance di Indonesia. Pertama, komitmen untuk menegakkan hukum bagi setiap pelanggaran birokratis, korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kedua, komitmen ini harus diberikan tidak saja oleh pemerintah terutama presiden sebagai kepala negara, tetapi juga oleh lembaga-lembaga tinggi lainnya. Pemerintah yang akuntabel memiliki daya tangkap yang tinggi terhadap kebutuhan dan kepentingan masyarakat bukan sebaliknya hanya menjadi alat penguasa.

Page 11: Keterbukaan dan Keadilan PKn

2. Dampak Penyelenggaraan Pemerintahan yang Tidak Transparan

Pendapat tentang penyimpangan kekuasaan pertama kali dikemukakan oleh Lord Acton, bahwa “the power tends to corup…” (kekuasaan cenderung untuk korup). Bahkan, “….. And absolute power corupts absolutely”(…. Dan kekuasaan yang absolut menyebabkan korup yang absolut pula). Pemerintahan yang absolut jauh dari keterbukaan terhadap publik.Upaya yuridis pun ditempuh untuk memberantas korupsi di Indonesia. Pada sidang istimewa tahun 1998, MPR telah mengeluarkan Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari KKN.

Page 12: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Adapun dampak dari pemerintah yang tidak transparan adalah sebagai berikut:

1. Tumbuh dan berkembangnya KKN( Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) pada hampir semua aspek kehidupan yang melingkupi semua tingkatan.

2. Penjabat atau kepala daerah yang terpilih karena politik uang, setelah memerintah akan selalu memikirkan dan menyusun strategi bagaimana modalnya bisa kembali.

3. Menimbulkan kesengsaraan dan kemiskinan yang semakin dalam.

4. Menimbulkan jurang pemisah yang begitu dalam antara si kaya dan si miskin. Akibatnya, masyarakat yang adil dan makmur semakin sulit diwujudkan.

Page 13: Keterbukaan dan Keadilan PKn

3. Dampak Penyelenggaraan Pemerintahan yang Tidak Transparan di Negara LainUntuk memahami dampak penyelenggaraan

pemerintahan yang tidak transparan di negara lain, simaklah cerita berikut ini!

Raja Mswati, Pemimpin absolut dari SwasiKehebohan merebak di Swasi gara-gara gaya

hidup rajanya yang luar biasa. Raja Mswati (36 tahun), raja negara miskin di afrika bagian Selatan, baru-baru ini memerintahkan pembangunan 11 istana baru bagi kesebelasan permaisurinya. Ia juga menghabiskan uang jutaan dolar AS untuk membeli sedan mewah bagi semua ibu tirinya, yakni para istri ayahnya, Raja Sobhusa, kecuali ibunya sendiri.Pada tahun 2002, rakyat Swasi juga sempat

menjerit setelah Mswati mengumumkan rencana pembelian pesawat jet kerajaan yang baru, yang harganya sekitar 45 juta dolar AS.

Page 14: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Dari cerita tersebut dapat disimpulkan bahwa Raja Mswati melakukan penyimpangan terhadap kekuasaannya. Sehingga muncullah dampak-dampak dari pemerintahan yang tidak transparan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Padahal, sementara negaranya sedang dilanda krisis pangan yang membuat sebagian masyarakatnya kelaparan.

Kehebohan baru awal tahun ini berawal dari saat dia mengumumkan rencana merenovasi ketiga istana utamanya dan membangun istana-istana terpisah bagi kesebelas istrinya. Swasi, satu-satunya negara monarki absolut yang masih tersisa di Afrika, berpenduduk sekitar satu juta jiwa.

Page 15: Keterbukaan dan Keadilan PKn

C. SIKAP KETERBUKAAN DAN KEADILAN

1. Sikap Keterbukaan dan Keadilan dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan BernegaraAdapun syarat-syarat bagi terwujudnya pemerintahan

yang terbuka (transparan) dan bersih adalah sebagai berikut : a. Kontrol internal penyelenggara negara berupa

penanaman keimanan yang berdimensi akhlak atau moral individu.

b. Perbaikan kontrol masyarakat c. Perbaikan negara yang kondusif, dengan cara

memperbaiki budaya yang sudah rusak.d. Perbaikan sitem politik yang menciptakan keterbukaan

dan melibatkan kontrol masyarakat dalam penyelenggaraan negara.

Page 16: Keterbukaan dan Keadilan PKn

2. E-Government : Keterbukaan Pemerintah di Era DigitalSecara umum, implementasi e-government

diyakini akan memperbaiki kinerja pengelolaan pemerintahan di Indonesia.

Maraknya korupsidi Indonesia menunjukkan rendahnya kualitas menejemen pemerintahan Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan suatu menejemen yang sangat menonjolkan transparansi, sebagai salah satu faktor penting untuk menghilangkan KKN di pemerintahan.

Transparansi dapat diciptakan dengan sistem pengelolaan pemerintahan secara elektronik atau electronic government .

Page 17: Keterbukaan dan Keadilan PKn

E-Government dapat meningkatkan transparansi, meningkatkan efisiensi (menurunkan biaya) dan efektivitas (meningkatkan daya hasil).

Adapun negara yang sudah menjalankan e-government adalah Singapura, Australia, AS, Jerman, Inggris, Malaysia, Taiwan dan Selandia Baru.

Arti E-Government pada intinya adalah proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efisien.

Page 18: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Ada dua hal utama dalam pengertian E-Government , yaitu: o Penggunaan teknologi informasi (salah satunya

adalah internet) sebagai alat bantuo Pemerintahan dapat berjalan lebih efisien.Dalam konsep E-Government , masyarakat masih

bisa berhubungan dengan pos-pos pelayanan, berbicara melalui telepon untuk mendapatkan pelayanan pemerintah, atau mengirim surat, sehingga tidak mengganti cara pemerintah berhubungan dengan masyarakat.

Kesimpulannya E-Government adalah sebagai penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain.

Page 19: Keterbukaan dan Keadilan PKn

4. Jaring Pengaman Sosial

Jaring pengaman sosial (JPS) dilakukan dengan bekerja sama dengan badan-badan dana luar negeri.

Kelebihan

Pelaksanaan di lapangan tidak lagi dilakukan oleh aparat pemerintahan sehingga dapat dihindari kemungkinan hambatan birokrasi yang menumpulkan efektifitas program.

Page 20: Keterbukaan dan Keadilan PKn

5. Partisipasi Masyarakat

Dalam UU No. 6 Tahun 1974, masyarakat diwajibkan untuk ikut serta dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial.

Pasal 12 PP 42/1981

Keputusan Menteri Sosial Nomor 19 Tahun 1974

Page 21: Keterbukaan dan Keadilan PKn

6. Transparansi

Masyarakat pemberi dana berhak mengetahui apa yang terjadi pada dana yang telah mereka berikan. Sementara masyarakat yang menerima dana tersebut juga berhak atas transparansi , untuk memastikan bahwa hak mereka atas kesejahteraan sosial tidak disalahgunakan .

Page 22: Keterbukaan dan Keadilan PKn

7. Hak dan Kewajiban dalam Jaminan Kesejahteraan Sosial

Hak-hak warga negara : Setiap warga negara berhak atas taraf kesejahteraan

sosial yang sebaik-baiknya (Pasal 1 UU No. 6 Tahun 1974) Fakir miskin berhak mendapatkan pemeliharaan dari

negara (Pasal 34 UUD 1945) Fakir miskin berhak mendapatkan sarana bantuan sosial

dan rehabilitasi sosial (Pasal 2 PP RI No. 42 Tahun 1981)Kewajiban warga negara :

Setiap warga negara wajib ikut serta dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial (Pasal 1 UU No. 6 Tahun 1974)

Pemerintah wajib mengusahakan sistem ekonomi yang berpihak pada rakyat banyak (Penjelasan Pasal 33 UUD 1945)

Page 23: Keterbukaan dan Keadilan PKn

E. Perilaku Positif Terhadap Upaya Peningkatan

Jaminan Keadilan Dalam pembukaan UUD 1945, kita telah menjumpai beberapa kata “keadilan”. Kata ‘keadilan’ terdapat pada alinea pertama, alinea kedua, dan alinea keempat. Dengan demikian, dalam pebukaan UUD 1945 kita jumpai lima kata istilah ‘keadilan’, baik dibidang hukum dan politik, maupun bidang ekonomi, sosial dan budaya.

karena itu, sudah sepatutnya kita semua bersikap positif terhadap upaya mewujudkan keadilan. Selayaknya pemerintah bersungguh-sungguh melakukan upaya menciptakan keadilan sosialbagi seluruh rakyat indonesia. Keadilan dan kemakmakmuran yang merata hanya dapat diwujudkan jika pemerintahan berjalan bersih dan transparan.

Page 24: Keterbukaan dan Keadilan PKn

3. Langkah-Langkah yang Diperlukan

Dengan ditetapkannya Sistem Jaminan Sosial dalam perubahan UUD 1945, maka harus diikuti dengan penerbitan Undang-Undang (UU) oleh DPR. UU tersebut pada dasarnya harus mengkaji ulang perundangan yang ada, yang kini telah melandasi penyelengaraan Sistem Jaminan Sosial.

Page 25: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Presiden telah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres)mengenai terbentuknya sebuah tim yang akan menyempurnakan konsep akademis perundangan yang diperlukan, yang direncanakan akan menjadi ‘payung’ segenap penyelenggara jaminan sosial di Indonesia serta konsep Sistem Jaminan Sosial Nasional yang akan dilaksanakan. Direncanakan jaminan tersebut meliputi jaminan hari tua dan kematian, pensiun, pemeliharaan kesehatan, kecelakaan kerja, serta pemutusan hubungan kerja.

Page 26: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Kesamaan presepsi antara berbagai pihak, misalnya para decision-makers, anggota DPR dan kalangan politisi, pemberi kerja, penerima kerja, dan masyarakat umum akan menjadi kunci dari keberhasilan Sistem Jamina Sosial Nasional.presepsi yang harus disamakan antara lain :

wujud kegotongroyongan yang belum berjalan sebagaimana mestinya.

Prinsip pengelolaan dana yang belum sesuai dengan prinsip-prinsip sebagaimana mestiya.

Kebijakan investasi dana juga belum terarah. Pemahaman terhadap prinsip asuransi sosial.

Page 27: Keterbukaan dan Keadilan PKn

F. BERPARTISIPASI DALAM UPAYA PENINGKATAN JAMINAN KEADAAN

Semua komponen bangsa harus berpartisipasi dalam upaya peningkatan jaminan keadilan sosial. Partisipasi terbiasa berbentuk pemerintahan yang bersih dan terbuka, perlindungan negara terhadap rakyat jelata dan segala aspek dan hal yang dapat memakmurkan rakyat.

Page 28: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Menurut Sulastomo, sebenarnya, untuk mewujudkan sistem Jaminan Sosial sebagaimana termaktub dalam Pasal 34 UUD 1945 tidak perlu dengan mengubah UUD 1945. namun, dengan dicantumkannya Sistem Jaminan Sosial dalam Perubahan UUD 1945, dapat diartikan sebagai komitmen politik yang lebih besar dari bangsa ini tentang cara-cara dan jalan mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat. Siapa pun yang memagang pemerintahan negeri ini, wajib melaksanakan prinsip-prinsip Sistem Jaminan Sosial dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

Page 29: Keterbukaan dan Keadilan PKn

1. Prinsip Universal

Prinsip Universal adalah prinsip yang dalam perwujudannya antara masyarakat dan pemerintah saling memikul tugas masing-masing untuk tercapainya kkesejahteraan.

Page 30: Keterbukaan dan Keadilan PKn

2. Sistem Jaminan Sosial

1. Diperlukan solidaritas sosial, kegotongroyongan antara seluruh lapisan masyarakat, termasuk antara pemberi kerja dan penerima kerja, pemerintah dan masyarakat.

2. Kepesertaan sistem jaminan sosial bersifat wajib, sesuai perundangan yang berlaku, walaupun pelaksanaannya harus bertahap.

Page 31: Keterbukaan dan Keadilan PKn

3. Penyelenggaraan sistem jaminan sosial harus bersifat non profit (nirlaba), meskipun harus dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip penyelenggaraan yang baik (good governance).

4. Investasi dana sistem jaminan sosial harus mengacu prinsip-prinsip yang aman, tidak boleh menganggu likuiditas penyelenggaraan program.

Page 32: Keterbukaan dan Keadilan PKn

5. Sistem jaminan sosial diselenggarakan melalui mekanisme asuransi sosial, sehingga prinsip hukum bilangan banyak (the law of large numbers) harus dipegang teguh.

6. Sistem jaminan sosial hendaklah dibedakan dengan “bantuan sosial”, yang seluruh biayanya dijaminan negara.

Page 33: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Dengan prinsip-prinsip itu, sistem jaminan sosial juga merupakan instrumen untuk pemerataan pendapatan (redistribution of income) dan mobilisasi dana masyarakat. Dari aspek ekonomi makro, sistem jaminan sosial juga merupakan instrumen untuk memupuk dana masyarakat.

Page 34: Keterbukaan dan Keadilan PKn

KUMPULAN SOAL TENTANG KETERBUKAAN

DAN KEADILAN

Oleh: Kelompok 3

Page 35: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Soal 1

Keadilan secara leksikal berarti ...a. Setara b. Sama atau menyamakanc. Sederajatd. Makmur dan sejahterae. keleluasaan

Page 36: Keterbukaan dan Keadilan PKn

pembahasan

Jawaban benar: B

Page 37: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Soal 2

Perlakuan terhadap seseorang dengan tidak

melihat jasa-jasa yang telah diberikannyadisebut keadilan ...a. Konvensionalb. Distributifc. Proseurald. Perbaikane. komutatif

Page 38: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan

Jawaban benar: E

Page 39: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Soal 3

Teori keadilan loyalitas atau keadilanhukum dikemukakan oleh ...a. Prof. Dr. Notonegoro, SHb. Thomas Hobbesc. Aristotelesd. Plutoe. Julius Caesar

Page 40: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan

Jawaban benar: A

Page 41: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Soal 4

Mencapai kesejahteraan warga negara, diMana negara harus memelihara kepentinganBersama dan membantu kemajuan nasionalAdalah tujuan negara yang ...a. Utamab. Aslic. Sekunderd. Primere. beradab

Page 42: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan

Jawaban benar : C

Page 43: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Soal 5

“kalau menghendaki perdamaian,siapkanlah peperangan” (civis pacempara bellum) dinyatakan oleh ...a. Plutob. Aristotelesc. Julius caesard. Thomas Hobbese. Soekarno

Page 44: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan

Jawaban benar: C

Page 45: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Soal 6

Pendapat tentang penyimpangankekuasaan pertama kali dikemukakan Oleh........a. John Pilgerb. Lord Actonc. S. Pamudjid. Dardji Darmodihardjoe. Eko Prasojo

Page 46: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan

Jawaban benar: B

Page 47: Keterbukaan dan Keadilan PKn

7. Peraturan yang mengatur tentang bantuan dan rehabilitasi sosial, disusun dalam…

A. Pasal no.30 tahun 1964B. Pasal no. 42 tahun 1981C. Pasal no. 39 tahun 1978D. Pasal no. 24 tahun 1969E. Pasal no. 19 tahun 1989

Page 48: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan

Jawaban benar: B

Page 49: Keterbukaan dan Keadilan PKn

8. Tindak lanjut dari pemberian bantuan sosial adalah rehabilitasi sosial yang berfungsi sebagai…

A. Perluasan dan pengembanganB. Pembinaan dan tekonstruksiC. Refungsionalisasi dan pengembanganD. Pembinaan kesadaran hidupE. Pembinaan keterampilan

Page 50: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan

Jawaban benar: C

Page 51: Keterbukaan dan Keadilan PKn

9. Berikut adalah prinsip-prinsip dari sistem jaminan sosial, kecuali ...

A. Kepesertaan Sistem Jaminan Sosial bersifat wajib

B. Diperlukan splidaritas sosial dan kegotongroyongan antara seluruh lapis masyarakat

C. Penyelenggaraan bersifat nirlaba (nonprofit)

D. Kesamaan persepsi antara berbagai pihakE. Diselenggarakan melalui mekanisme

asuransi sosial

Page 52: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan

Jawaban benar: D

Page 53: Keterbukaan dan Keadilan PKn

10. “Setiap warga negara berhak atas taraf kesejahteraan sosial yang sebaik-baiknya”, sebagaimana yang tercantum dalam ...

A. Pasal 33 UUD 1945B. Pasal 34 UUD 1945C. Pasal 1 UU No 6 Tahun 1974D. Pasal 3 UU No 6 Tahun 1875E. Pasal 2 Peraturan Pemerintah RI No 42

tahun 1981

Page 54: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan

Jawaban benar: C

Page 55: Keterbukaan dan Keadilan PKn

11. Tujuan negara dalam mencapai kesejahteraan, memelihara kepentingan bersama, dan membantu kemajuan nasional adalah tujuan ...

a. Tujuan negara yang aslib. Tujuan negara sekunderc. Tujuan negara dalam bidang peradaband. Tujuan negara yang utamae. Tujuan negara yang mulia

Page 56: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan

Jawaban benar: B

Page 57: Keterbukaan dan Keadilan PKn

12. Prinsip pada jaminan social ada . . . .a. 4b. 5c. 6d. 7e. 8

Page 58: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan

Jawaban benar: C

Page 59: Keterbukaan dan Keadilan PKn

13. Edistribution of income adalah . . . .a. Penyaluran pendapatanb. Pemerataan pendapatanc. Non-penyaluran pendapatand. Non-pemerataan pendapatane. C dan D benar

Page 60: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan

Jawaban benar: B

Page 61: Keterbukaan dan Keadilan PKn

14. Siapa yang wajib melaksanakan prinsip- prinsip sistem jaminan social . . . .

a. Pemerintah

b. Rakyat

c. Pekerja

d. Investor

e. Pengusaha

Page 62: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan

Jawaban benar: A

Page 63: Keterbukaan dan Keadilan PKn

15. Dibawah ini yang termasuk syarat-syarat bagi terwujudnya pemerintahan yang terbuka dan bersih , kecuali…a. Kontrol Internal Penyelenggaran negara berupa penanaman keimanan .b. Perbaikan kontrol masyarakat.c. Perbaikan budaya yang kondusif, dengan cara

memperbaiki budaya yang sudah rusakd. Tidak melibatkan kontrol masyarakat dalam penyelenggaraan negara e. Perbaikan sistem politik yang menciptakan keterbukaan.

Page 64: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan

Jawaban benar: D

Page 65: Keterbukaan dan Keadilan PKn

16. E-Government adalah aplikasi teknologi informasi yang berbasis internet dan

perangkat digital lainnya yang dikelola oleh pemerintah untuk keperluan penyampaia informasi dari pemerintah ke masyarakat, merupakan pengertian e-government menurut…a. Rogers w’O b. Larry Caffreyc. Soekarno Hattad. Kominhoe. Ketua DPR

Page 66: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan

Jawaban benar: D

Page 67: Keterbukaan dan Keadilan PKn

17. Pemeritahan yang terbuka dan transparan, maksudnya....

a. Pemerintahan yang memiliki kejelasan dan keterbukaan anggaran

b. Pemerintahan yang dalam menjalankan kekasaannya menerapkan prinsip-prinsip yang membuka ruang bagi kontrol masyarakat

c. Suatu pemerintahan yang melaksanakan privatisasi pada badan Usaha Milik Negara

d. Pemerintah yang dipilih secara jujur dan adile. Pemerintahan yang selalu mempertimbangkan

kepentingan rakyat

Page 68: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan :

Jawaban : B

Page 69: Keterbukaan dan Keadilan PKn

18. Keadilan dan kemakmuran hanya dapat diwujudkan jika...

a. Pemerintahan berjalan bersih dan transparan

b. Pemerintahan bersifat apatisc. Rakyat harus melakukan mobilisasid. Masyarakat yang mengikuti

perkembangan globale. Diperlukan kerjasama antar

masyarakat miskin dan masyarakat kaya

Page 70: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan :

Jawaban :A

Page 71: Keterbukaan dan Keadilan PKn

19. Kewajiban bagi masyarakat untuk ikutserta dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial dibebankan oleh ...a. Pasal 34 UUD 1945b. UUD No.6 Tahun 1974c. Pasal 33 UUD 1945d. PP RI No.42 Tahun 1981e. UU No.28 Tahun 1998

Page 72: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan :

Jawaban : B

Page 73: Keterbukaan dan Keadilan PKn

20. Langkah yang harus dilakukan agar efisiensi bantuan dapat terjamin yaitu ...a. Partisipasib. Rehabilitasic. Transparansid. Jaring Pengaman Sosiale. E-Government

Page 74: Keterbukaan dan Keadilan PKn

Pembahasan :

Jawaban : C