kestabilan lereng

5
1. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam melakukan kegiatan penambangan batubara, PT. Singlurus Pratama yang merupakan pemegang perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B), akan menggunakan sistem tambang terbuka (Surface Mining ) teruta padablok utiarayang berlokasi di Desa utiara, Ke!amatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Pro"insi Kalimantan Timur. #ntuk mendu ter!apainya target produksi batubara dan menjamin keamanan kerja, butuhkan suatu rekomendasi geoteknik berupa ran!angan geometri lereng tun (Single Slope) dan lereng keseluruhan (Overall Slope). Dalam kemantapan lereng untuk kepentingan tambang terbuka, yang a tentukan adalah geometri lereng berupa sudut dan tinggi lereng. $aktor ut penentu geometri lereng adalah struktur geologi, si%at %isik dan mekanik serta kondisi airtanah. &asil dari kajian ini di harapkan dapat memberika terhadap beberapa permasalahan yang di hadapiberkaitan dengan masalah geoteknik dalam ren!ana kegiatan penambangan sistem tambang terbuka. Permodelan geoteknik yang pernah dikaji pada blok utiara ini dilakukan lereng tunggal dan lereng keseluruhan highwall . Permodelan lereng tunggal dilakukan pada tinggi ' m dan m, sudut * +, ' + dan + dengan prope material tiaplitologi penyusun lubang bor.Sedangkan permodelan lereng keseluruhan highwall dilakukan pada tinggi ' m, m, - m dan m, su / +, /*+ dan * + dengan properties material rata0rata area tersebut. Semua permodelan dimasukkan ke dalam kondisi airtanah kering, setengah jenuh. 1ekomendasi geometri lereng tunggal adalah tinggi m sudut ' + airtanah setengah jenuh, sedangkan pada lereng keseluruhan highwall adalah tinggi - m sudut /*+ kondisi airtanah setengah jenuh. 1ekomendasi geomet

Upload: try-rusdianto

Post on 06-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

geotek

TRANSCRIPT

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam melakukan kegiatan penambangan batubara, PT. Singlurus Pratama yang merupakan pemegang perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B), akan menggunakan sistem tambang terbuka (Surface Mining) terutama pada blok Mutiara yang berlokasi di Desa Mutiara, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Untuk mendukung tercapainya target produksi batubara dan menjamin keamanan kerja, maka di butuhkan suatu rekomendasi geoteknik berupa rancangan geometri lereng tunggal (Single Slope) dan lereng keseluruhan (Overall Slope).Dalam kemantapan lereng untuk kepentingan tambang terbuka, yang akan di tentukan adalah geometri lereng berupa sudut dan tinggi lereng. Faktor utama penentu geometri lereng adalah struktur geologi, sifat fisik dan mekanik batuan, serta kondisi airtanah. Hasil dari kajian ini di harapkan dapat memberikan solusi terhadap beberapa permasalahan yang di hadapi berkaitan dengan masalah geoteknik dalam rencana kegiatan penambangan sistem tambang terbuka.Permodelan geoteknik yang pernah dikaji pada blok Mutiara ini dilakukan pada lereng tunggal dan lereng keseluruhan highwall. Permodelan lereng tunggal dilakukan pada tinggi 6 m dan 10 m, sudut 50, 60 dan 70 dengan properties material tiap litologi penyusun lubang bor. Sedangkan permodelan lereng keseluruhan highwall dilakukan pada tinggi 60 m, 70 m, 80 m dan 90 m, sudut 40, 45 dan 50 dengan properties material rata-rata area tersebut. Semua permodelan dimasukkan ke dalam kondisi airtanah kering, setengah jenuh dan jenuh.

Rekomendasi geometri lereng tunggal adalah tinggi 10 m sudut 60 kondisi airtanah setengah jenuh, sedangkan pada lereng keseluruhan highwall adalah tinggi 80 m sudut 45 kondisi airtanah setengah jenuh. Rekomendasi geometri lereng di dasarkan pada nilai FK aman yang paling minimum, yaitu FK1,20 untuk lereng tunggal dan FK1,30 untuk lereng keseluruhan highwall. (Dwinagara, 2013)1.2. Maksud Dan Tujuan Penelitian ini di maksudkan untuk melakukan analisa dan simulasi serta memberikan rekomendasi geometri lereng tunggal dan lereng Low wall penambangan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan desain lereng tunggal dan lereng Low wall pada nilai FK yang optimal, serta mengetahui potensi longsoran yang terjadi pada hasil rancangan geometri lereng tersebut.1.3. Permasalahan

Dalam kegiatan penambangan khususnya tambang terbuka, longsoran seringkali di jumpai terjadi pada saat aktivitas penambangan, sehingga perlu dilakukan suatu rancangan geometri lereng yang akan di bentuk baik tinggi dan kemiringan lereng pengupasan dan dilakukan analisa sehingga di dapatkan nilai faktor keamanan yang di inginkan tanpa mengurangi target produksi yang hendak dicapai perusahaan tersebut.1.4. Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini di batasi pada :

Rancangan geometri lereng tunggal dan lereng Low wall yang akan dibuat pada blok Mutiara. Permodelan geoteknik rancangan geometri lereng menggunakan metode kesetimbangan batas dengan bantuan program Rockscience Slide V 6.0. Potensi longsoran yang akan terbentuk pada hasil rancangan geometri lereng.1.5. Metode PenelitianPerencanaan suatu pekerjaan di perlukan tahapan-tahapan atau metodologi yang jelas untuk menentukan hasil yang ingin di capai sesuai dengan tujuan yang ada. Data-data yang di peroleh kemudian diolah, setelah itu dilakukan analisa untuk pemecahan masalah dari data tersebut.

1.5.1. Metode Pengumpulan DataData-data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam pengumpulan data adalah :

Jenis Data

Tempat di perolehnya data

Jumlah data yang di perlukan.Berkaitan dengan studi kasus, maka di perlukan data primer, data sekunder, juga di dukung dengan data-data penunjang lainnya. Tujuan yang hendak di capai melalui pengumpulan data yang memadai adalah mengevaluasi metode yang di perlukan dalam mengatasi permasalahan yang ada.

1.5.1.1. Data PrimerData primer di sini adalah data yang di dapat dari pengujian langsung peneliti seperti :

Pengujian sampel coring hasil pemboran geoteknik untuk mendapatkan nilai berat jenuh, berat kering, kuat tekan uniaksial, nilai kohesi, dan nilai sudut geser dalam.1.5.1.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang di dapat meliputi :

Data CoringDiperoleh dari proses pemboran geoteknik di lokasi penambangan dan kemudian dilakukan pengujian di laboratorium. Data Geologi daerah penelitian.

Data geologi di gunakan sebagai penunjang dalam kegiatan penelitian ini, data geologi yang di butuhkan antara lain meliputi : Peta topografi, Cross Section, Data struktur geologi dan stratigrafi daerah penelitian.

1.5.2. Analisa dan Pengolahan Data

Tahap analisa merupakan tahap pengolahan data dari hasil pengumpulan data yang di kelompokkan sesuai dengan tinjauan masalah. Analisa data dilakukan secara visual dan komputasi, langkah-langkah yang dilakukan :

Mendapatkan data Log Bor. Melakukan pengujian sampel coring di laboratorium. Pengumpulan data baik data primer maupun data sekunder. Menentukan tinggi dan kemiringan lereng yang direncanakan. Melakukan simulasi menggunakan software Rockscience Slide V.6.0 Mendapatkan rancangan geometri lereng dengan nilai FK optimal pada masing-masing tinggi dan kemiringan lereng yang direncanakan. Mendapatkan gambaran jenis longsoran yang terbentuk dari hasil simulasi rancangan geometri lereng.1.5.3. Tahap Pembahasan

Tahap pembahasan dilakukan untuk mengulas hasil pengolahan, analisa serta simulasi yang sudah dilakukan sebelumnya. Adapun yang akan dibahas meliputi : Rancangan geometri lereng tunggal dan lereng Low wall yang akan dibuat pada blok Mutiara. Permodelan geoteknik rancangan geometri lereng menggunakan metode kesetimbangan batas dengan bantuan program Rockscience Slide V 6.0. serta potensi longsoran yang akan terjadi pada hasil rancangan geometri lereng.1.5.4. Tahap Akhir

Pada tahap ini telah didapatkan hasil penelitian dari simulasi yang telah dilakukan berupa rekomendasi seperti tinggi dan kemiringan lereng yang ideal dengan nilai FK optimal yang masih dianggap aman dalam melakukan kegiatan penambangan nantinya serta gambaran bentuk dan jenis longsoran yang akan terjadi

tidak ya

Gambar 1.1. Diagram alir penelitianKajian Geoteknik

Data uji kuat tekan

Data sifat fisik batuan

Berat Kering

Berat Jenuh

Data sifat mekanik batuan

Kohesi

Sudut geser dalam

Pengambilan Data

Data Sekunder

Data Primer

Analisa kemantapan lereng dengan menggunakan program Rocksciences Slide v.6.0.

FK

Aman

Selesai

Data Pengeboran Geoteknik

Peta Cross section

Peta kesamapaian daerah

Peta geologi regional

Rekomendasi Geometri Lereng

Mulai

1