kesimpulan rakor bumdes 2012.docx

4
REKOMENDASI HASIL RAPAT KOORDINASI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KELEMBAGAAN UED-SP/BUMDES TINGKAT PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN ANGGARAN 2012 Berdasarkan arahan para narasumber serta hasil diskusi yang berkembang melalui Rapat Koordinasi Fasilitasi Pembinaan dan Pengawasan Kelembagaan UED-SP/BUMDes Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : I. UMUM 1. Pelaksanaan Program Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan disamping melanjutkan, memantapkan dan mengembangkan program tahun-tahun sebelumnya, juga dalam upaya untuk menyempurnakan dan konsolidasi berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan dan masukan berbagai pihak. 2. Kebijakan UEM adalah bagian dari kebijakan pemerintah dan menjadi bagian dari pencapaian kinerja Pemerintah dan Pemerintah Daerah, Kementerian dan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, sehingga diperlukan penerapan terhadap rumusan kebijakan UEM yang harus sinergi dengan otonomi desa. 3. Perlunya dukungan sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan Direktorat Usaha Ekonomi Masyarakat guna optimalisasi terkait upaya/sejauhmana program telah sesuai dengan kebutuhan daerah/masyarakat sehingga diperlukan terobosan, strategi model sesuai dengan persoalan/masalah yang ditangani. II. KHUSUS

Upload: sitti-marhamah

Post on 26-Oct-2015

65 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Rumusan beberapa kabupaten tentang

TRANSCRIPT

Page 1: Kesimpulan Rakor BUMDES 2012.docx

REKOMENDASI HASIL RAPAT KOORDINASI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KELEMBAGAAN UED-SP/BUMDES

TINGKAT PROVINSI SULAWESI SELATANTAHUN ANGGARAN 2012

Berdasarkan arahan para narasumber serta hasil diskusi yang berkembang melalui Rapat Koordinasi Fasilitasi Pembinaan dan Pengawasan Kelembagaan UED-SP/BUMDes Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

I. UMUM1. Pelaksanaan Program Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Direktorat

Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan disamping melanjutkan, memantapkan dan mengembangkan program tahun-tahun sebelumnya, juga dalam upaya untuk menyempurnakan dan konsolidasi berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan dan masukan berbagai pihak.

2. Kebijakan UEM adalah bagian dari kebijakan pemerintah dan menjadi bagian dari pencapaian kinerja Pemerintah dan Pemerintah Daerah, Kementerian dan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, sehingga diperlukan penerapan terhadap rumusan kebijakan UEM yang harus sinergi dengan otonomi desa.

3. Perlunya dukungan sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan Direktorat Usaha Ekonomi Masyarakat guna optimalisasi terkait upaya/sejauhmana program telah sesuai dengan kebutuhan daerah/masyarakat sehingga diperlukan terobosan, strategi model sesuai dengan persoalan/masalah yang ditangani.

II. KHUSUS 1. Kebijakan UEM setidaknya memiliki rumusan sebagai tujuan akhir kondisi

ekonomi masyarakat desa yang hendak dicapai, karena sangat berkaitan dengan kinerja usaha ekonomi masyarakat mulai dari ukuran (variabel dan indikator), cara pengukuran (metodologi pengukuran) sehingga dapat lebih informatif atau dapat mengkomunikasikan data-data yang berbeda, misalnya data keuangan dan data kelembagaan ekonomi yang sesuai dengan karakteristik sosial ekonomi masyarakat.

2. Kebijakan UEM semestinya bersinergi antar sektor lain, baik dengan Direktorat UEM Ditjen PMD dan BPMPDK Provinsi Sulsel dan BPMPDK Kabupaten.

3. Pengembangan BUMDES :a. Pelaksanaan program/kegiatan pemberdayaan BUMDES merupakan bentuk

fasilitasi pemerintah kepada pemerintah daerah dalam rangka membangun

Page 2: Kesimpulan Rakor BUMDES 2012.docx

pola pengembangan usaha ekonomi desa melalui optimalisasi peran pemerintah dan pemerintah provinsi dan kabupaten sebagai upaya operasionalisasi sinergi pembinaan melalui serangkaian proses integrasi dan sinkronisasi kebijakan dan strategi dalam pemantapan dan keberlanjutan pemberdayaan BUMDES.

b. Peningkatan peran/keberadaan BUMDES melalui formulasi integrasi kebijakan dan strategi dalam mendukung pemberdayaan usaha desa melalui BUMDES.

c. Penataan regulasi dan kerangka hukum (Peraturan Daerah dan Peraturan Desa) yang jelas tentang BUMDES dari pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.

d. Peningkatan pembinaan, pengawasan dan pendampingan terhadap seluruh potensi ekonomi perdesaan melalui pengembangan berbagai unsur ekonomi perdesaan dan dukungan pengembangan lainnya.

e. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan pengembangan BUMDES yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

f. Sosialisai dan publikasi kegiatan pemberdayaan usaha ekonomi BUMDES guna memberikan informasi kepada masyarakat umum.

g. Melakukan pelatihan SDM terkait pengembangan BUMDES bagi aparatur daerah, pemerintah desa, pendamping dan pengelola BUMDES serta diterbitkannya model tentang pemberdayaan dan pengelolaan BUMDES.

h. Membentuk tim koordinasi lintas sektor dalam pemberdayaan BUMDES di tingkat pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.

i. Adanya regulasi yang jelas tentang pengalihan asset PNPM (SPP, dll) kepada BUMDES dalam mengantisipasi berakhirnya PNPM secara nasional di tahun 2014.

j. Dukungan anggaran dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten dalam pengembangan dan pemberdayaan BUMDES.

Makassar, 6 Oktober 2012

P E S E R T A

Lampiran : Tim Perumus Kesimpulan dan Rekomendasi Hasil Rapat Koordinasi Fasilitasi Pembinaan dan Pengawasan Kelembagaan UED-SP/BUMDES Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2012.

Page 3: Kesimpulan Rakor BUMDES 2012.docx

NO N A M A INSTANSI TANDA TANGAN1 Jamaluddin BPMPDK Barru

2 Hj. Uni Arfah BPMPDK Enrekang

3 Syarifuddin BPMPDK Luwu

4 Hasran Noer BPMPDK Gowa

5 Syamsurya Syam BPMPDK Pangkep

6 Andi Suba BPMPDK Wajo

7 Zainuddin BPMPDK Pinrang

8 Ratnawati BPMPDK Takalar

9 Hj. Mastura BPMPDK Soppeng

10 Martini Yahya BPMPDK Pare-Pare

11 Andi Ajir BPMPDK Jeneponto

12 Bahtiar K. BPMPDK Bulukumba

13 Ely Soma BPMPDK Tana Toraja

14 H. Basri Rahman BPMPDK Sinjai

15 Herawati Umar BPMPDK Luwu Utara

16 Padriyani BPMPDK Palopo

17 Nasrullah BPMPDK Bone

18 Fadhila BPMPDK Sinjai

19 H. Rahing BPMPDK Sulsel

20 Nurlela BPMPDK Sulsel

Page 4: Kesimpulan Rakor BUMDES 2012.docx