kesimpulan percobaan ii
TRANSCRIPT
Kesimpulan Percobaan II
1. Dalam larutan CuSO4 hanya logam Cu yang tidak mengalami reaksi redoks, sedangkan
dalam larutan MgSO4 logam Cu, Mg,dan Zn ketiga-tiganya tidak mengalami reaksi
redoks. Namun, dalam larutan ZnSO4 hanya logam Mg yang dapat mengalami reaksi
redoks dalam larutan tersebut. Dengan demikian, reaksi redoks dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperi jenis logam dan larutan yang digunakan. Dan untuk
mempermudah pemahaman, semua sudah diurutkan dalam deret volta.
2. Deret elektrokimia atau deret Volta adalah urutan logam-logam (ditambah hidrogen)
berdasarkan kenaikan potensial elektrode standarnya.Umumnya deret volta yang sering
dipakai adalah adalah:
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au
Pada Deret Volta, unsur logam dengan potensial elektrode lebih negatif ditempatkan di
bagian kiri, sedangkan unsur dengan potensial elektrode yang lebih positif ditempatkan di
bagian kanan.
Semakin ke kiri kedudukan suatu logam dalam deret tersebut, maka
- Logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron)
- Logam merupakan reduktor yang semakin kuat (semakin mudah mengalami
oksidasi)
Sebaliknya, semakin ke kanan kedudukan suatu logam dalam deret tersebut, maka
- Logam semakin kurang reaktif (semakin sulit melepas elektron)
- Logam merupakan oksidator yang semakin kuat (semakin mudah mengalami
reduksi)
3. Analisis kami menyimpulkan :
Dalam larutan CuSO4
1. Cu + CuSO4 tidak bereaksi
menurut deret volta, CuSO4 bila dicampurkan dengan logam
sesamanya (Cu sendiri), maka tidak akan terjadi reaksi karena
larutan CuSO4 dengan Cu memiliki kereaktifan yang sama
2. Mg + CuSO4 MgSO4 + Cu
Oksidator : CuSO4
Reduktor : Mg
Logam Mg berada di sebelak kiri logam Cu (dalam deret volta)
sehingga dapat bereaksi dan menimbulkan perubahan warna
pada logam, muncul gelembung, dan terjadi endapan
Logam Mg memiliki kereaktifan lebih besar daripada Cu
sehingga lebih mudah melepaskan electron sehingga lebih
mudah mengalami oksidasi daripada Cu
3. Zn + CuSO4 ZnSO4 + Cu
Oksidator : CuSO4
Reduktor : Zn
Logam Zn berada di sebelak kiri logam Cu (dalam deret volta)
sehingga dapat bereaksi dan menimbulkan perubahan warna
pada logam, muncul gelembung, dan terjadi endapan
Logam Zn memiliki kereaktifan lebih besar daripada Cu
sehingga lebih mudah melepaskan electron sehingga lebih
mudah mengalami oksidasi daripada Cu
Dalam larutan MgSO4
1. Cu + MgSO4 tidak bereaksi
menurut deret volta, MgSO4 bila dicampurkan dengan logam
Cu, maka tidak akan terjadi reaksi karena logam Cu memiliki
kereaktifan lebih kecil daripada MgSO4 sehingga sulit
melepaskan electron apabila bertemu dengan MgSO4.
2. Mg + MgSO4 tidak bereaksi
menurut deret volta, MgSO4 bila dicampurkan dengan logam
sesamanya (Mg sendiri), maka tidak akan terjadi reaksi karena
larutan MgSO4 dengan Mg memiliki kereaktifan yang sama
3. Zn + MgSO4 tidak bereaksi
menurut deret volta, MgSO4 bila dicampurkan dengan logam
Zn, maka tidak akan terjadi reaksi karena logam Zn memiliki
kereaktifan lebih kecil daripada MgSO4 sehingga sulit
melepaskan electron apabila bertemu dengan MgSO4.
Dalam larutan ZnSO4
1. Cu + ZnSO4 tidak bereaksi
menurut deret volta, ZnSO4 bila dicampurkan dengan logam
Cu, maka tidak akan terjadi reaksi karena logam Cu memiliki
kereaktifan lebih kecil daripada ZnSO4
2. Mg + ZnSO4 MgSO4 + Zn
Oksidator : ZnSO4
Reduksi : Mg
Logam Mg berada di sebelak kiri logam Zn (dalam deret volta)
sehingga dapat bereaksi dan menimbulkan perubahan warna
pada logam, muncul gelembung, dan terjadi endapan
Logam Mg memiliki kereaktifan lebih besar daripada Zn
sehingga lebih mudah melepaskan electron sehingga lebih
mudah mengalami oksidasi daripada Zn
3. Zn + ZnSO4 tidak bereaksi
menurut deret volta, ZnSO4 bila dicampurkan dengan logam
sesamanya (Zn sendiri), maka tidak akan terjadi reaksi karena
larutan ZnSO4 dengan Zn memiliki kereaktifan yang sama