keselamatan penerbangan di bandara

Upload: ibnu-azhari-

Post on 07-Jul-2015

451 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    1/19

    KAJIAN FUNGSl,KESELAMAT ANPENERl3ANGAN DI BANDARASAM RATULANGI - MENADOOleh: Lita Yarlina, S.E. *)Lukiana, S~Sos.**)

    ABSTRAKFungsi keamanan dan keselamatan penerbangan di bandar udara pada dasarnya

    terdiri dari fungsi pembinaan, fungsi pengawasan, dan fungsi pelaksanaan kegiatandilakukan oZeh pemerintah, dalam hal=ini adaZah Departemen Perhubungan cq.Direktorat JenderaZ Perhubungan Udara, yang meliputi aspek pengaturan,pengendalian dan pengawasan terhadap kegiatan pembangunan, pendayagunaan, danpengembangan sistem peZayanan keamanan dan keseZamatan penerbangan dalamupaya untuk mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang selamat, aman, cepat,Zancar, tertib dan teratur serta terpadu dengan moda transportasi lain.

    Berdasarkan hasil analisis pelaksanafungsi keseZamatan penerbangan di bandarudara yang berkenaan dengan peZaksanaan kegiatan pelayanan lalu lintas udara sertahasil pengamatan dapat diberikan beberapa masukan yang dapat dilakukan oZehpihakterkait untuk meningkatkan peranan dan pelaksanaan fungsi-fungsi keseZamatanpenerbangan tersebut sebagai fungsi pelaksanaan kegiatan pelayanan lalu lintas udardengan upaya peningkatan perlu adanya penambahan jumlah personil unit ADC danunit AMC, melihat traffic yang dilayani saat ini semakin padatdan perZu segeradiadakan penambahan peralatan yang mendukung kinerja unit AMC, agar koordinasidi lapangan tetap terjaga.Kata kunci iKeselam atan, Penerbangan, Pembinaan

    PENDAHULUANA. Latar Belakang ,

    Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentangKeamanan dan Keselamatan Penerbangan, fungsi keamanan dan keselamatan penerbangandi bandar udara pada dasarnya terdiri dari fungsi pembinaan, fungsi pengawasan, danfungsi pelaksanaan kegiatan. Fungsi pembinaan dan fungsi pengawasan terhadapkeamanan dan keselamatan penerbangan dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini adalahDepartemen Perhubungan eq. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, yang meliputi aspekpengaturan, pengendalian dan pengawasan terhadap kegiatan pembangunan,pendayagunaan, dan pengembangan sistem pelayanan keamanan dan keselamatanpenerbangan dalam upaya untuk mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang selamat,aman, cepat, lancar, tertib dan teratur serta terpadu dengan moda transportasi lain. Adapun58 , ' Wartajlrdliia 0/0[34 No.1, Juni 2008

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    2/19

    fungsi pelaksanaan kegiatan keamanan dan keselamatan penerbangan di bandar udaradilakukan oleh pengelola bandar udara yangbersangkutan.

    Posisi bandar udara menjadi sangat penting mengingat bandar udara yangmemberikan pelayanan lalu lintas udara (air traffic services) dalam memandu pesawatudara untuk tinggal Iandas (take-ojJ), terbang melintas (en-route), atau mendarat (landing)di kawasan bandar udara atau ruang udara yang dilayaninya, Pelayanan pemanduan yangdiberikan tersebut dalam bentuk informasi penerbangan untuk mempelancar keteraturanIalu lintas udara di kawasan bandar udara atau ruang udara yang dilayaninya agarpenerbangan berjalan arnan, selarnat, efektif dan efisien, serta tidak terjadi tabrakan antarpesawat udara, atau antara pesawat udara dengan halangan (obstacle) yang ada.

    Berdasarkan data dari Komite Nasional Keselarnatan Transportasi (KNKT) sejumlabkasus kecelakaan sebagian besar terjadi di bandar udara, seperti yang terjadi pada periodetahun 2000 sampai Nopember 2006 terjadi aricroft accident/incident sebanyak 220 kali,dimana pada tahun 2000 sebanyak 15 kali kecelakaan, tahun 2001 sebanyak 37 kali, tahun2002 sebanyak 25 kali, tabun 2003 sebanyak 25 kali, tahun 2004 sebanyak lR kali, tabun2005 bertambah menjadi 32, dan tabun 2006 sarnpai dengan bulan Nopember terjadisebanyak 73 kali, yang penyebabnya sebagian besar karena human error dan miss-communication.

    Melihat kondisi di atas, keselamatan penerbangan merupakan faktor utama yangperIu mendapat perhatian lebih dari pemerintab sebagai regulator/fasilitator, pengelolabandar udara sebagai penyedia prasarana, maupun oleh perusahaan penerbangan sebagaioperator, dimana ketiga unsur inilah yang menentukan kualitas dan kuantititas sistemtransportasi udara serta keselarnatan penerbangan, karena keselarnatan penerbangan adalahkeadaan yang terwujud dari penyelenggaraan penerbangan yang lancar sesuai denganprosedur operasi dan persyaratan kelaikan teknis terhadap sarana dan prasaranapenerbangan beserta penunjangnya,

    Dari berbagai kasus kecelakaan penerbangan yang banyak terjadi di ban dar udara,maka perlu dilakukan suatu studi untuk melihat apakah ketiga fungsi keselamatanpenerbangan di bandar udara, yang meliputi fungsi pembinaan, fungsi pengawasan, danfungsi pelaksanaan kegiatan keselarnatan penerbangan serta fasilitas penerbangan yangdigunakan dalarn memberikan pelayanan 1alu lintas udara (air traffic services) tersebutte1ah berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan perundangan dan standaroperasi prosedur (SOP) yang ada, dalam upaya untuk mewujudkan penye1enggaraanpenerbangan yang selamat, arnan, cepat, lancar, tertib dan teratur,B. Maksud dan TujuanMaksud dari dilakukannya studi ini adalah untuk mengetahui sampai sejauhmanape1aksanaan fungsi keselarnatan penerbangan di Bandar udara Sarn Ratulangi Manadoberkenaan dengan standar operasi prosedur (SOP) yang ditetapkan terhadap pelayanan laluIintas udara (air traffic services), serta fasilitas yang digunakan dalam memberikanpelayanan lalu lintas udara tersebut sesuai dengan prosedur operasi dan persyaratankelaikan teknis .

    Tujuan studi ini adalab memberikan rekomendasi kepada pimpinan sebagai bahanmasukan dalarn penyempumaan fungsi pembinaan dan pengawasan pe1aksanaan kegiatan'Warta)lnfliia 0/0[34 :t{o.l, Juni 2008 59

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    3/19

    pelayanan lalu lintas udara (air traffic services) sesuai dengan standar operasi prosedur(SOP) yang ditetapkan dalam upaya meningkatkan fungsi keselamatan penerbangan diBandar udara Sam Ratulangi Manado.

    c. Ruang LingkupBerdasarkan maksud dan tujuan yang ingin dicapai, maka cakupan pelaksanaan

    kegiatan studi antara lain sebagai berikut:1. Studi difokuskan pada evaluasi terhadap fungsi pelaksanaan kegiatan keselamatanpenerbangan di bandar udara, dikaitkan juga dengan pelaksanaan fungsi pembinaandan pengawasan keselamatan penerbangan di bandar udara.

    2. Fungsi pelaksanaan kegiatan keselamatan penerbangan di bandar udara yang dievaluasiadalah pelaksanaan kegiatan pelayanan laiu lintas udara (air traffic services) di bandarudara.

    3. Pelaksanaan kegiatan keselamatan penerbangan yang dievaluasi disesuaikan denganperaturan perundangan, baik nasional maupun internasional, mengenai keselamatanpenerbangan dan standar operasi prosedur (SOP) pelayanan laIu Iintas udara (air trafficservices) yang ada.

    4. Terkait dengan sumber daya yang ada, maka evaluasi terhadap fungsi pelaksanaankegiatan keselamatan penerbangan dilakukan pada Bandar udara Sam RatulangiManado.

    METODOLOGI PENELITIANA. Pola Pikir Penelitian

    Pola pikir penelitian yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang dibahasdalam studi ini secara garis besar, dapat dilihat pada gambar-l berikut,

    60 'W a rta jlr d'fii a 'V o[ 34 : No .1 , J un i 2 00 8

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    4/19

    INSTRUMENTAL INPUT UU 15Tahun 1992 tentang Penerbangan pp No.3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan

    Penerbangan KM47 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Operasi Sandar Udara Annexes ICAO& CASR Part 94, 121, 125, 135

    ~SUBYEK OBYEK METO

    Pemerintah Pelaksana EVALUASI(Dephub) fungs! kesela-

    t ;atan pener-\ bangan di Pelaksa- Pengelola bandara Sam naan fungsiI Bandara Ratulangi keselamat- Operator Manado : an pener-pnbangan Fungsi bangan di u[airlines) Pembinaan bandara [J Fungsi Sam []pengawasan ratulangi Fungsi ~-'pelaksana- Manado ~ ~an kegiatan fj

    ~]

    1 01 0'Ei-~~ ooDo ENVIRONMENTAL INPUT

    Traffic angicutan udara BandaraSam Ratu.langi Manado

    Perkembangan dunia penerbanganinternasional

    tJ[]o[]no

    ~D D [J D [] Q rJ J , _ _ F ' i _ e _ e _ d _ - b _ a _ C _ k - - . J I J C :J [] [] c: [J U~:

    Rekornen-dasi

    masukanpelaksanaan fungsikeselamatan pener-bangan diBandaraSam

    RatulangiManado

    OUTPUTr , : ;

    nno

    B. Landasan Hukum Ketentuan Nasional

    Gambar - I : Pola Pikir Penelitian

    Peningkatanpelaksanaanfungsi

    keselamatanpenerbangandi bandaraSamRatulangiManado

    OUTCOME

    Ada beberapa peraturan perundangan nasional dan Internasional yang mengaturtentang keselamatan penerbangan sipil dan pelayanan lalu lintas udara di Indonesia, antaralain:1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan, peraturan Pemerintah

    Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, KeputusanMenteri Perhubungan Nornor 47 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Operasi BandarUdara,Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 79 Tahun 2004 tentang Organisasi danTata Kerja Kantor Administrator Bandar Udara,SKEP176NI/2005 tentang Petunjuk

    'Wartajtrcf/iia 0/0[34 : No .1 , J un i 2 00 8 61

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    5/19

    Pelaksanaan KeputusanMenteri Perhubungan Nomor KM.47 Tahun 2002 tentangSertifikat Operasi Bandar Udara,SKEPI77/VI/2005 tentang Persyaratan TeknisPengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara, SKEP17SNII2005 tentang PetunjukPelaksanaan Pemeliharaan Konstruksi Landasan Pacu (Runway), Landasan Hubung(Taxiway), dan Landasan Parkir (Appron), serta Fasilitas Penunjang di Bandar Udara,SKEP179/VI/2005 tentang Pedoman Teknis Pengoperasian dan Pemeliharaan PeralatanFasilitas Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara,SKEP/SONI/2005 tentang PedomanTeknis Speksifikasi Peralatan Fasilitas Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara,SKEP/81NI12005 tentang Petunjuk Teknis Pengoperasian Peralatan FasilitasElektronika dan Listrik Penerbangan,SKEP/82/VI/2005 tentang Sertifikat PeralatanFasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangim,SKEP/83NI12005 tentang ProsedurPengujian di Darat (Ground Inspection) Peralatan Fasilitas Elektronika dan ListrikPenerbangan.

    2. Annex 1 tentang Personnel Licensing, yaitu dokumen yang dikeluarkan olehInternational Civil Aviation Organization (ICAO), yang mengatur tentang Iisensi danrating yang harus dipenuhi oleh petugas pelayanan pemanduan lalu lintas udara, annex2 tentang Rules of the Air, yaitu dokumen intemasional yang dikeluarkan olehInternational Civil Aviation Organization (leAO), yang mengatur antara lain tentangpelayanan pemanduan lalu lintas udara secara instrument (IFR) dan visual (VFR),Annex 11 tentang Air Traffic Services, yaitu dokumen yang mengatur tentangpelayanan pemanduan laiu lintas udara, pelayanan informasi penerbangan, danpelayanan alerting yang dikeluarkan oleh International Civil Aviation Organization(lCAO), Annex 14 tentang Aerodromes, yaitu dokumen yang dikeluarkan olehInternational Civil Aviation Organization (lCAO), yang mengatur tentang desain danstandar pengoperasian bandar udara.Annex 15 tentang Aeronautical InformationServices, yaitu dokumen internasional yang dikeluarkan oleh International CivilAviation Organization' (lCAO), yang mengatur tentang ketentuan sharing publikasiinformasi kedirgantaraan dari satu negara (aeronautical informationpublications/AlP)yang penting dalam menjamin keselamatan operasi penerbangan.

    GAMBARAN UMUMA. Profit Bandara SamRatulangiManado

    Bandar udara Internasional Sam Ratulangi selesai di bangun tahun 2001 terletak dikecamatan Mapanget kira-kira 30 meter dari arah pusat Manado Propinsi Sulawesi Selatanyang mempunyai kawasan yang asri yang menghiasi daerah selatan bandar udara danmernpunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut : Fasilitas pokok yang dimiliki bandar udara : Landasan (2.650 x 45 m2), Taxiway

    204,30 x 27,13 m,(2.650 x 23 m),(2.650 x 23), Apron 54.300 m2 dan Terminal 17.500m2

    Telekomunikasi Penerbangan HFNHF, VHF-ER, VSAT, ADC, APP, RDARA,AMSC, RECORDING SYSTEM, RADIOLINK, HT, RADIO CAR, RADIO BASE.. ' Navigasi udara NDB, DVOR, DME, ILS, ATIS, SSR, Display Radar.

    62 Wana)'lrtfliia 0 /0 [34 'No .1 , Jun j 2008

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    6/19

    PKP - PK Catagory VII dengan jumlah annada : 5 unit, Konfigurasi : Foam tender 3unit, Nurse Tender 1 unit, Rescue Tender 0 unit, COrriamandoCarl unit danAmbulance 2 unit.

    Peralatan mekanikal: Timbangano conveyor, gravity roller, garb arata, escalator,Elevator, AC sertaFasilitas Pengamanan : X-Ray, Walk Trough, Explosive Detector,Handy Metal Detector, Secutity eCTV.

    B. Keamanan dan Keselamatan Penerbangan Sipil di IndonesiaDalam rangka untuk. peningkatan keamanan dan keselamatan penerbangan yang

    optimal, yang dikenal dengan kecelakaan nol (zero accident), hanya dapat dicapai melaluikerjasama yang baik antara Pemerintah cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebagairegulator, dengan para pelaku industri penerbangan (operator pesawat 'udara, pabrikpembuat pesawat udara, organisasi perawatan pesawat udara, personil operasi pesawatudara, dan personil penunjang operasi pesawat udara), penyelenggara diklat, dan industripenunjang operasi penerbangan (operator bandar udara, air traffic services, BadanMeteorologi dan Geofisika, serta institusi penyelidik kecelakaan transportasi (KomiteNasional Keselamatan Transportasi) dan authority luar negeri.Selama empat tahunterakhir, sedikitnya 82 kali pesawat udara tergelincir di bandarudara. Selama ini untuk penyebabnya selaIu dikambinghitamkan cuaca buruk dangangguan teknis pesawat udara atau kemampuan pilot, sementara kondisi landasan pacuyang licin dan minimnya sarana bantu navigasi penerbangan nyaris tak terdengar ..

    Pengelola bandar udara di Indonesia saat ini dihadapkanpada masalahperkembangan industri penerbangan 20 tahun ke depan, dimana akan ada 41.000 pesawatkomersial barn senilai 1,2 tritium dollar AS, dan Asia (termasuk Indonesia) merupakanpendorong utama pertumbuhan penerbangan global, diawali dengan muIai beroperasinyapesawat udara jenis Airbus A-380 yang bisa mengangkut 550 penumpang mulai tahun2005. Kehadiran pesawat udara jenis Airbus A-380 ini merupakan momentum untukmemacu transportasi udara dalam menyongsong era baru penerbangan yangmemasuki 100tahun kedua.

    Peningkatan volume penumpang, frekuensi penerbangan, dan teknologipesawatudara ini jelas menuntut fasilitas bandar udara di Indonesia yang memadai sesuai standarkeselamatanpenerbangan yang berlaku, sehingga bisa tercipta sistem transportasi udaranasional yang seIamat, efektif, efisien, aman dan nyaman.C. Pelayanan Lain Lintas Udara (Air Traffic Services)

    Penyelenggara bandar udara wajib memberikan pelayanan navigasi penerbanganberupa pemberian informasi penerbangan terhadap pesawat udara yang berada di wilayahtanggung jawab operasinya. Pelayanan navigasi penerbangan tersebut dibatasi olehpenggunaan ruang udara, dimana batas-batas penggunaannya ditetapkan oleh MenteriPerhubungan.

    Selain itu pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah menetapkan wilayahruang udara yang dikategorikan sebagai ruang udara terlarang/tertutup (prohibited area),ruang udara terbatas (restricted area), serta ruang udara status kuning (danger area),dengan ketentuan:'Warta)lrdfiia 0/034 No.1, Juni 2008 63

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    7/19

    1) Ruang udaratertutup adalah ruang udara: yang tidak boleh digunakan untukpenerbangan pesawat udara sipil,hanyauntuk kepentingan militer;

    2) Ruang udara terbatas adalah ruang udara yang hanya boleh digunakan untukpenerbangan pesawatudara pada kondisi dan waktu-waktu tertentu;

    3) Ruang udara status kuning adalah ruang udara yang di dalamnya pada waktu tertentuterdapat hal yang membahayakan pesawat udara yang sedang melintas di areatersebut.Dengan demikian maka bagian yang termasuk ruang udara terkontrol (controlled

    airspace) adalah tiga kategori berikut ini:1) Ruang udara di sekitar bandar udara (airport airspace) CTRJATR, biasanya

    mencakup zone lalu lintas udara di bandar udara (A1Z), yaitu ruang udara dalam.radius 15 meter di sekeliling bandar udara dan dari permukaan tanahketinggian 2500kaki di atas level tanah. Ruang udara ini biasanya dikendalikan dan diawasi oleh unitlayanan pemanduan di bandar udara lewat menara kontrolnya (aerodrome controltower/TWR) yang juga mengendalikan lalu lintas pada permukaan bandar udara.Ruang udara ini diklasifikasikan sebagai ruang udara kelas B.2) Ruang udara wilayah terminal (terminal airspace/TAJA), biasanya mencakup ruangudara di luar zona lalu lintas bandar udara sampai radius 25-60 meter di sekelilingbandar udara berikut menara kontrolnya, dan dari level tanah sampai kira-kira 1000kaki di atas level permukaan Iaut rata-rata. Ruang udara ini dikendalikan oleh unitpelayanan pemanduan pendekatan (APP), dan diklasifikasikan sebagai ruang udarakelas C.

    3) Ruang udara dalam penerbangan. (enroute airspace/CTA/UTA), mencakup ruangudara terkontrol di luar ATZ dan TAJA dan dikendalikan oleh pusat pemanduanwilayah (PPW). Ruang udara ini diklasifikasikan sebagai ruang udara kelas Akecuali ruang udara CTA yang dianggap mempunyai kepadatancampuran pesawatIFR dan VFR yang tinggi diklasifikasikan sebagai ruang udarakelas C.

    1. . Pengatura:n lalu lintas udara (air traffic controllATC)Pengaturan lalu lintas udara (air traffic control/ATC) merupakan tugas dati unit

    pelaksana pelayananlalulintas udara, yang diberikan kepada setiap pesawat udara yangberoperasi di ruang udara yang dilayaninya. Pelayanan yang diberikan antara lain berupa:a. Memberikan panduan agar tidak terjadi tabrakan antar pesawat udara;b. Memberikan panduan agar tidak terjadi .tabrakan antara pesawat udara dengan

    halangan (obstruction)ketika berada di wilayah pergerakan pesawat udara di bandarudara;c. Memberikanpanduan untuk mempelancar dan memelihara keteraturan .arus lalu lintas

    udara, agar terselenggara penerbangan yang arnan, selamat, efektif dan efisien;d. Membetikan saran dan informasi yang diperlukan dan berguna bagi keselamatan dan

    efisiensi penerbangan;

    64 'Warta)'lrcfliia 0/0[34 :No .1 , J un i 2 00 8

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    8/19

    e. Memberitahukan kepada organisasi terkait tentang adanya satu pesawat udara yangmemerlukan bantuan search and resque (SAR), dan membantu organisasi tersebut biladiperlukan.Selain pelayanan tersebut di atas, unit pelayanan lalu Iintas udara jugadapat

    memberikan Iayananinformasi dalam hal:a. Allerting service: memberikan informasi yang berkaitan dengan pesawat dalam

    status gawat (state of emergency) di dalam wilayah dan tanggungjawabnya;b. Emergency harding: memberikan informasi segera kepada supervisor unit ataupimpinan unit apabila terjadi pendaratan darurat

    c. Memberikan bantuan dan mengatasi apabila terjadi suatu penerbangan dengan alatpemanduan (IFR-flight) mengalami two-way radio communicationsfai/ure;

    d. Menerima informasi danmengatasinya apabila suatu pesawat meminta untukkemungkinan terjadinya delay disebabkan oleh minimumfuel;

    e. Memberikan ketentuan rote dan ketinggiannya serta keadaan cuaca apabilaadainformasipesawat udara merencanakan melakukan fuel damping.

    2. Unit pelaksana pelayanan lalu lintas udara (pengatur laIu lintas udara) .Unit pelaksana pelayanan lalu Jintas udara atau unit pengatur Ialu lintas udara

    (petugas A1C) dan Iingkup pekerjaannya terbagi dalam beberapa kewenangan kegiatan lalulintas udara sesuai dengan kecakapan (rating) yang dimiliki, adalah sebagai berikut:a. Aerodrome control service (ADC), bertugas di aerodrome control tower (TWR)

    untuk pemanduan di sekitar bandar udara (aerodrome area).b. Approach control service (APP), merupakan unit pengatur lalu lintas udara yang

    bertugas menyelenggarakan pemanduan dan mengendalikan Ialu lintas udarayangberkaitan dengan keberangkatan dan kedatangan pesawat udara dari dan ke bandarudara yang bersangkutan.

    c. Area control centre (ACC). merupakan unit pengatur lalu lintas udara yangmengendalikan penerbangan yang tidak dilakukan oleh APP dan AI)C, bertanggungjawab terhadap pemanduan lalu lintas udara penerbangan Iintas (en-route) di suatucontrol area di atas Iaut maupun udara (oceania control area) atau suatu airways.

    d. Radar control (RCC), bertanggung jawabmelakukan pemanduan lalu lintas udaradengan radar, baik berupa approach control maupun area control sesuai dengankemampuan radar.

    e. Flight information centre (FIC) merupakan: unit pengatur lalu lintas udara yangmemberikan pelayanan dalam bentukinformasi, agar terjadi penerbangan yangselamat dan efisien.Secara berjenjangpengatur lalu lintas udara di Indonesia terdiri atas pemandu Ialu

    lintas udara (PLLU) atau disebut juga junior ATC (JATC), penilik lalulintas udaraatausenior ATC (SATC) dan radar pemandulalu lintas udara (RPLLU) atau radar ATC(RA1C).Kualifikasi pendidikan untuk JATC berpendidikan dasar SLTA yang kemudiandididik di PLP Curug selama 2 tahun sehingga setara dengan D2. JATC ini dapat bekerjalagi di PLP Curug selama satu tahun sehingga setara dengan D3, dan kemudian barumenjadi$4TC yang selanjutny,a bekerja di tower, area control center (ACC) maupun'WartaJlrafiia 0/0[34 :No.1,Juni 2008 65

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    9/19

    appoach control (APP). Baik JATC maupun SATe bekerja tanpa radar. Setelah bekerjasatu hingga dua tahun- seorang JATC maupun SATC dididik lagi di PLP Curug atau civilaviation training centre lain selama tiga bulan untuk menjadiRATe, setelah menjadi RATCyang bersangkutan dapat bekerja diAce danAPP yang menggunakan radar.

    Untuk bandar udara dengan jam operasi yang cukup panjang, penugasandilaksanakan secara bergiIir, setiap shift terdapat sejumlah posisi yang harus diisi, yaitukoordinator, controller dan asisten controller, serta supervisor. Petugas yang terkaitdengan penyelenggaraan pelayanan pemanduan lalu Iintas udara adalah: Pemandu lalulintas penerbangan, Tenaga bantuan operasipenerbangan, Tenaga pelayanan informasipenerbangan, Tenga teknisi radio penerbangan, Tenaga teknisi listrik penerbangan.3. Appronmovementcontrol(AMe)

    Appron movement control (AMC) merupakan unit pengatur laiu Iintas udara (ATC)yang memberikan pelayanan dalam bentuk pengaturan untuk menciptakan keselamatan,ketertiban, dan kelancaran lalu lintas pergerakan orang, kendaraan, dan peralatan/fasilitasground support equipment (GSE) di apron, termasuk pemanduan pesawat udara dalamruang pergerakannya di bandar udara agar tidak terjadi tabrakan antar pesawat udaradengan pesawat udara selama berada dimanouvering area, danpengaturan alokasi parkirpesawat udara..Bila diperlukan, petugas AMC dapat memberikan pelayanan marshallingkepada pesawat udara terutama bila pesawat udara tersebut belum ada ground-handlingagent-nya. Bila suatu parking stand pesawat udara dilengkapi dengan aviobrigde,pengoperasian aircraft docking guidance system (ADGSIVDGS) menjadi tanggung jawabpetugas AMC. . .4. Peralatan.pendukung kegiatan pemanduan lalu lintas udara (ATC)

    Peralatan yang digunakan untuk keperluan area control service (ACC), approachcontrol service (APP), aerodrome control service (ADC), maupun aerodrome flightinformation service (AFIS), antara lain adalah berupa:a. Pemancar -dan penerima YHF (very high .freguency), berfungsi sebagai saranakomunikasi radio yang ada di menara dalam bentuk suara antara menara pengendaliandengan pesawat udara, dengan menggunakan frekwensi radio. tertentu (air band

    .frequency). Frekwensi yang digunakan adalah VHF; padaAPP frekwensi yang dipakai123,4MHz, dan pada ADC frekwensi 122,4MHz. Mode tranmisiatau modulasi yangdipakai AM (amplitude modulasii, menggunakan antena dengan pancaran ke segalaarah, dan kekuatannya adalah kurang lebih 50watt. .b. Single side band (SSE), berfungsi sebagai sarana komunikasi dalambentuk suara antarbandar udara (point to point).c. Automatic message switching. center (AMSC), berfungsi sebagai sarana komunikasidalam bentuk tele-ketik antar bandar udara (point to point), selain itu alar ini jugaberfungsi sebagai alat komunikasi antar satuan kerja terkait dengan berita-berita yangberkaitan denganpenerbangan, .. .

    d. Very small aperture terminal (VSAT), merupakan sarana komunikasi menggunakansinyal satelit sebagai sinyaIyang akan dipertukarkan.

    66 'Warta)ilnf/lia 0/0[34 :No.1,Juni 2008

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    10/19

    e. Alat perekam (tape recorder); berfungsi untuk merekam pembicaraan antara menarapengendalian (ADCIAPP) dengan pesawat udara selama penerbangan berlangsung.

    f. Aeronautucal telecommunication information. system (AT/S), berfungsi untukmemberikan data meteorologi dengan menggunakan frekwensi 128,5 M H z , modulasiAM dengan antena omni directional.

    g. Meja kendali operator (operator contr.olconsole/desk).PENGUMPULAN DANPENGOLAHAN DATAA. Pengumpulan Data Primer dan sekunder

    Data primer dalam kajian ini adalah hasil pengisian kuesioner yang dibagikankepada responden, yang terdiri dari manajemen pengelola bandar udara, petugas pemandulalulintas udara (ATS), petugas pemandu pesawat udara di appron (AMC), di Bandara SamRatulangi-Manado.

    Data sekunder dalam kajian ini berupa data dan informasi tentangfasilitas/peralatan dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh bandar udara dalammemberikan pelayanan lalu lintas udara dalam ruang udara yang menjadi tanggung jawabwilayah operasinya. Data sekunder Bandara Sam Ratulangi-Manado, yang terdiri dari .datatentang fasilitas pokok bandar udara, fasilitas navigasi penerbangan, personil petugaspemandu lalu lintas udara, dan operasional pergerakan pesawat udara di bandar udara yangbersangkutan.

    Bandara Sam Ratulangi-Manado terletak 13 km dari kota Manado, mempunyaiklasifikasi bandara klas C dengan luas wilayah bandar udara 200,1416 Ha.

    Jumlah petugas/sumber daya manusia yang bertugas memberikan pelayanan lalulintas udara yang terdapat pada Divisi Lalu Lintas Udara Bandara Sam Ratulangiadalahsebagaimana dapat dilihat pada tabel-16.Jadwal penerbangan di Bandara Sam Ratulangi dimulai jam 04.30 WIT sampaidengan 00.30 WIT untuk kedatangan, sedangkan jadwal keberangkatan 05.30 WIT sampaidengan 02.00 WIT dengan jenis pesawat dan perusahaan penerbangan yang; dilayaniAdapun statistik pergerakan lalu lintas angkutan udara di Bandara Sam Ratulangi padatahun 2005 sampai tahun 2006 dapat dilihat dalamtable-3.Tabel-l Petugas Pamandu LaluLintas Udara Bandara Sam Ratulangi Tahun2006No Jabatanlunit ketja Divisi ADC/APP JU1 l11ah1 Assisten manager dinas ADCI APP 2 - 22 Pengawasan tugas operasional (PTO) - 6 63 Pelaksana ATe - 10 104 Penanggungjawab data (pena data) aeronautika - 2 2

    Jumlah 2 18 20Sumber :Bagian Data Bandara Sam Ratulangi-Manado, 2006

    Warta)lrdliia 0/0[34 :No.1,Juni 2008 67

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    11/19

    Tabel- 2 Perusahaan penerbangan yang beroperasidi Bandara Sam Ratulangi - ManadoNo Perusahaan penerbangan . Jenis pesawat yang dioperasikan1. PT GARUDA INDONESIA (GA) B.7342. PT LION MENTARI AIRLINES (JT) MD.823. PT METRO BATAVIA AIRLINES (7P) B.734, A.3194. PT MERPATlNUSANTARA(MZ) B.723, F.IOO, CS 12, C2125. PT WING AIR (WON) DRC86. PT SILK A3197. PT TRIGANA AIR SERVICE (TGN) ATR428. PK PKO DRC6, BA 12

    Sumber .Bagian Data Bandara Sam Ratulangi-Manado, 2006Tabel- 3 : Perkembangan laIu lintas angkutan udara di Bandara Sam RatulangiTahun 2004~2005

    Tahun 2005 Tahuo 2006No. U r a ia n Internasional Domestik Internasional .Domestik1. Pes Pesawat 546 13.750 621 14.2772. Pen Penumpang 39678 1.004.733 44.138 1.065.5963. Bag Bagasi 832514 13.446.336 836.542 13.132.4944. Kar Kargo 568450 8.118.575 331.394 7.923.948

    TOTAL: 1.441.188 22.583.394 1.212.695 22.136.315Sumber: StatistikLalu Lintas Angkutan Udara PTAP LTh.2006B. Tabulasi Kompilasi Data

    Data primer yang telah mengalami proses pengolahan tersebut selanjutnyaditabulasikan dalam bentuk matriks data setengah matang yang siap diolah pada tahapanalisis Iebih-Ianjut. Tabulasi data ini juga dapat menyertakan informasi yang dianggappenting yang tidak terdapat dalam kuesioner namun terkait dalam analisis permasalahan.Berdasarkan rencana analisis yang akan dilakukan, maka tabulasi data tersebutdikelompokkan dalam bentuk matriks rekapitulasi berdasarkan jawaban (opini) respondenBandara Sam Ratulangi-Manado, tentang pelayanan lalu lintas udara (PLLU) yang terdiridari mekanisme dan prosedur operasional yang menjadi acuan dalam memberikan

    68 WartajInffiia 0/0[34 :No.1,Juni 2008

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    12/19

    pelayanan laIu lintas udara tersebut, unit pelaksana kegiatan pelayanan lalu lintas udara(sumber daya manusia), serta fasilitas/peralatan yang digunakan.

    Tabel-4 sampai tabel-6 merupakan rekapitulasi data/informasi tentang unit pelaksanakegiatan pelayanan lalu lintas udara, komposisi personillpetugas dari masing-masing unitpelaksana tersebut, serta pola penerimaan dan pola pembinaan terhadap personil/petugaspelaksana kegiatan pelayanan laIu lintas udara yang dilakukan oleh manajemen pengelolabandar udara. 'Informasi tentang fasilitas/peralatan yang digunakan untuk memberikan pelayananlaiu lintas udara dalam ruang udara yang menjadi tanggung jawab operasi bandar udarayang dijadikan sampel, serta sistim perencanaan pengadaan peralatan, serta sistimpemeliharaan dan pengawasan peralatan PLLU tersebut, dapat dilihat dalarn tabel-7Tabel-4 : Unit Pelaksana Kegiatan Pelayanan Lalu Lintas Udara

    (Air Traffic Services) Sam Ratulangi (Manado) ADC : Aerodrome control tower APP: Approach control office FSS : Flight service area di luar wilayah TMA Manado

    Tabel-5 : Komposisi Petugas Pelayanan Lalulintas Udara (Air Traffic Services)No. Uraian SAM RATULANGIManado1. Jumlah personil (sumber daya manusia) 16 orang aktif di dinas

    yang bertugas untuk memberikan pelayanan ADCI APP, 3 orang di dinaslalu lintas udara (air traffic services) saat ini komunikasi (FSS) rating radar 5 orang senior ATe 12 orang junior ATC 2 orang

    2. Pengaturan jadwal kerja petugasATS Pengaturan jadwal kerja tidak(ATCIAMC) sesuai traffic angkutan udara saat mengacu padajumlah trafficini namun berdasarkan operating

    house dengan system shiftTabel-6 : Pola Penerimaan dan Pola Pembinaan Petugas PelayananLalulintas Udara

    (Air Traffic Services)No. Uraian SAM RATULANGI - Manado1. Pola penerimaan (recruitment) petugas pelayanan lalu MelaJuijenjang pendidikan di cUTlfgdan

    lintas udara (air traffic services) saat ini baru melamar sebagai pegawai didepartemen Perhubungan, sementara inikurang lebih 2 tahuntidakadapenambahan personil, tidak adapenerimaan

    'Warta.JLrd"fiia o/0{34 :N o.1, Juni 2008 69

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    13/19

    No. Uraian SAMRATULANGI - Manado2. Bentuk pembinaan yang diberikan kepada petugas Pernbinaan secara administrasi langsimg

    peJayanan lalulintas udara (air traffic services) saat ini oleh manajemen, untuk teknis tetapdibawah Departemen PerhubunganCqDirektorat Keselamatan Penerbangan(Kespen)

    3. Pola pembinaan karier petugas pelayanan lalu Iintas Manajemen AP I masih agak rancu karenaudara (air traffic services) saat ini ada 2 karier yautusecara structural danfungsionai

    4. Pola pembinaan terhadap kesejahteraan petugas Kesejahteraan sarna dengan unit-unit lainpelayanan lalu tintas udara (air traffic services) saat ini yang ada di bandara, jadi masih kurang

    memadai dengan tanggungjawabyangdiembannya.

    5 . Pola pembinaanl pengawasan terhadap kesehatan Kesehatan, cukup baik disamping 1 tahunpetugas pelayanan lalu lintas udara (air traffic services) sekalidiadakancek umum setiap saatsaat ini kalau memang sakit manajemen akan

    memberikan biaya6. Juinlah personil (sumber daya manusia) dan Fasilitas masih memadai . .fasilitas/peralatan yang ada saat ini SDM (personil) sangat kurang apalagi

    operating resmidarijam 17.00-21.00LT, fakta di lapangan kerja 24 jam .penuh .. .

    Tabel-7: FasilitaslPeralatan yang Digunakan DalamKegiatan PelayananLalulintas Udara(Air Traffic Services)

    No. Uraian SAMRATULANGI -Manado1. Jenis fasilitasl peralatan pelayanan lalu lintas udara YOR, NDB, as, LIL,SSB(air traffic services)2. Sistim perencanaan pengadaan fasilitasl peralatan Selalu mengacu usulan RKA yang telah

    pelayanan lalulintas udara (air traffic services) dibuat pada tahun sebelumnya3. Sistim pengelolaan dan pemeliharaan fasilitasl Pemeliharaan unutk rutin setiap hari

    peralatan pelayanan lalu lintas udara (air traffic diadakan pengecekan terhadap peralatanservices) yang ada oleh teknisi tapi untuk kalibrasi

    sering terharnbat oleh factor ektemal4. Sistim pengawasan fasilitas/peralatan pelayanan lalu Diadakan cek rutin oleh teknisi

    lintas udara (air traffic services)

    ANALISIS. .Analisis dilakukan terhadap pelaksanaan masing-masing fungsi keselamatanpenerbangan Bandara SamRatulangi-Manado, yang terdiri daTimekanisme prosedur yang

    WartajInfliia 0 /0 [34 : .N o.1 ,Juni20080

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    14/19

    menjadi acuan operasional (panduan hukum), unit pelaksana kegiatan PLLU (sumber dayamanusia), fasiIitas/peralatan yang digunakan untuk pelayanan lalu lintas udara (pemanduanpenerbangan). Fungsi pembinaan dan. pengawasan kegiatan pelayanan lalu lintas udara,penilaian dari pilotlpenerbang serta upaya peningkatan fungsi keselamatan penerbangan diBandara Sam Ratulangi-Manado.A. Mekanisme dan Prosednr Operasional Pelayanan Lain Lintas Udara (PLLU)

    Secara umum, mekanisme dan prosedur operasional pelayanan laiu lintas udara yangditerapkan oleh Bandara Sam Ratulangi-Manado, adalah menggunakan acuan intemasionaldari leAO, yang dilengkapi dengan petunjuk teknis dari manajemen pengelola bandarudara, yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan. .

    Keamanan dan keselamatan penerbangan di bandar udara tidak hanya dibutuhkandengan terpenuhinya persyaratan yang harus dilaksanakan oleh penyelenggara bandarudara sebagai penyedia jasa, tetapi juga pihak pengguna jasa yaitu operator penerbangan,instansi-instansi di.bandar udara, dan pemerintah sebagai.regulator sekaligus pengawas danpembina. Agar keamanan dan keselamatan penerbangan di bandar udara dapat terwujud,maka masing-masing instansi tersebut harus menjalankan fungsinya dengan benar sesuaidengan peraturan yang berlaku baik intemasional (lCAO) maupun nasional yang tertuangdalam undang-undang, peraturan pemerintah, keputusanmenteri perhubungan, maupunSKEP dirjen perhubungan udara.B. Fnngsi Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Lain Lintas Udara

    lnformasi tentang unitpelaksana yang bertugas mem berikanpelayanan lalu lintasudara daIam ruang udara yang menjadi tanggung jawab operasi di Bandara Sam Ratulangi-Manado adalah :1. Unit Pelaksana Pelayanan Lain Lintas Udara (Sumber Daya Mannsia)

    Dalam memberikan pelayanan lalu litas udara (air traffic service), di Bandara SamRatulangi terdapat tiga unit pelaksana pelayanan laIu lintas udara, yaitu:1) Unit ADC, bertugas memberikan pelayanan lalu Iintas penerbangan disekitar bandar

    udara dan monitoring area. Untuk unit ADC/APP terdapat 16 orang, dan 3orang didinas komunikasi (FSS) yang memiliki kualifikasi rating radar 5.Jumlah petugastersebut memiliki kualifikasi 'rating radar 5 orang, senior ATC sebanyak 12 orang, danjunior ATC sebanyak 2 orang

    2) Unit APP,bertugas memberikan pelayanan lalu lintas penerbangan di control zonedalam radius 30 NM dengan ketinggian ground sampai 10000.

    3) Unit FSS bertugas memberikan pelayanan laiu lintas penerbangan diwilayah udaraTMA sebagai menjadi tanggungjawabnya. Untuk unit ini memiliki 3 orang petugassebagai dinas komunikasi.Dengan situasi traffic penerbangan yang dilayani saat ini, jumlah sumber daya

    manusia yang dimiliki masih sangat kurang di mana dalam prakteknya di Iapanganberkenaan dengan operating hour, unit-unit pelayanan lalu lintas udara tersebut bekerjaselama 24 jam dengan sistem shift selama 12jam.

    Recruitmentpetugas pelayanan lalu Iintas udara dilakukan langsung oleh mariajemenPT AngkasaPura I, dimana sebagian dari petugas tersebut Pegawai Negeri Sipil dari'Warta}lnf!iia 0/0!34 :No.1,Juni 2008 71

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    15/19

    Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan pola pembinaankarirterhadap petugasdidasarkan pada kualitaspendidikan yang telahdimiliki untuk posisi kerja yang sesuai .Setiap petugas pemandu lalu lintas akan mengikuti program general check up secaraperiodic (sekali dalam setahun) dan akan ditindak Ianjutiapabila kesehatan karyawandibawah standar yang ditetapkan.Jumlah petugas unit AMC dan fasilitas/peralatan saat ini guna menunjang kegiatanunit AMC dalam upaya rnendukung penyelenggaraan keselamatan operasi penerbanganbelum memadai. Saatini jumlah -personil yang' ada, berjumlah 7 orang dimana masing-masing mempunyai licence aircraft marshaller dfan avio operator. Jumlah personil tersebutmasing kurang sehingga perIu penambahan tenaga AMC minimal 3 orang personilsehingga menjadi 10 personil. Demikian juga dari sisi peraIatan yang digunakan perIuditingkatkan sepoerti 'penyediaan fasiIitas yang memadai,pengadaan kendaraanoperasionallfolIw me yang saat ini hanya satu unit, alat komunikasi seperti HT operIudilengkapi, radio base untuk posko/kantor AMC, dan hal-hal lain untuk pengamanandilapangan saeperti kacamata dan pengamana untuk telinga.Untuk penambahan petugasAMC direkrut melalui penerimaan pegawai, kemudian mengikuti pendidikan AMC yang

    dilaksanakan oleh' PT. Angkasa Pura I bekerjasama dengan Direktorat JenderalPerhubungan Udara. Disamping itu yang perlu menjadi perhatian adalah kapasitas bandarudarasudah tidak-Iagi memadai karena bandar udara tersebut jugadimanfaatkanolehpesawat TNI-AU sehingga petugas AMC sering mengalami kesulitan mengatasi apronpenuh pada saat peak.2. FasilitaslPeralatan Pelayanan Lain Lintas Udara (PLLU)

    Dalam memberikan pelayanan lalu lintas udara (air traffic service) dari setiap unitpelayanan yang ada terdiri ADC (Aerodrome control tower), APP (Aproach controloffice), dan FSS( Flight service area) diluar wilayah TMA Manado. Sedangkanfasilitas/peralatan operasional yang digunakan untuk memberikan pe1ayananlalu lintasudara adalah VOR,'NDB, ILS, LIL, dan SSB.

    Sistem pemeliharaan fasilitas/peralatan ATS yaitu dilakukan pengecekan setiap hariterhadap peralatan yang ada oleh teknisi, sedangkan untuk kalibrasi sering terlamb~t tidaksesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Dilihat dari jumlah fasilitas yang ada saatinimasih cukup memadai dengan tingkat kepadatan traffic dibandarudaraini .." I

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    16/19

    talky)/telepon -yang digunakan: sebagaialatkomunikasi dengan unit .lain untukberkoordinasi. Semua alat-alat tersebut difungsikan dan dipelihara sesuai ' dengankebutuhannya. ,>',

    Sistem perencanaan pengadaan fasilitas/peralatan yaitu mengusulkan untukmendapatkan penggantian fasilitas/peralatan yang dianggap kurang layakdigunakansedangkan pemeliharaan fasilitasdilakukan maintenance secara periodik khususnya padajam-jam yang tidak sibuk (malam hari) oleh para teknik sehingga kehandalan daripadaperalatandalam kondisibaik, .khususnya alat bantu navigasi dilakukan dengan carapengecekan setiap hari hari oleh petugas teknisi untuk mengetahui apakah peralatan masihberfungsi dengan baik.C. Fnngsi Pembinaan dan Pengawasan Kegiatan Pelayanan Lalu Lintas Udara

    Pelaksanaan fungsi pengawasan kegiatan operasional pelayanan lalu lintas udarapada BandaraSam Ratulangi - Manado berada di bawah rrianajemenPT Angkasa Pura Isebagai pengelola bandar udara tersebut, sedangkan fungsi pembinaannya tetap berada dibawah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, karena pada bandar udarainibelum adaAdministrator Bandara yang menjadi UPT Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.:D. Penilalan/Oplni Pengguna Jasa Pelayanan Lain Lintas Udara (Pilot/Penerbang) :

    Guna mendapatkan informasi yang bersifat umpan balik terhadap kualitas pelayananlalu lintas udara yang diberikan oleh masing-masing bandar udara, maka survei studi 0 inijuga berhasil meniaring informasi dan opini yang didapatkan dari para pilot pesawat udarayang menerima pelayanan dari unit pemandu lalu lintas udara (ATe) ini. 0 " ,0 0

    , Berdasarkan opini beberapa penerbang yang sering melakukan penerbangan danmendapatkan peIayanan unitpemandu laiu lintas udara (ATC) dalam pendaratan(landing)pesawat udara memberikan penilaian bahwa sampai saat ini kualitas pelyanan yangdiberikan oleh unit pemandu yang ada di Bandar udara Sam Ratulangi- Manado sangatmembantu lebih proaktif dan cukup profesional dengan alat bantu yang ada standar akantetapi lebih baik lagi kalau dilengkapi radar dan ILS R/W 36 untuk radar vektordikarenakan tyerrain & hill yang banyak dan tinggal untuk non precision approach.Demikian juga pelayanan pada saat take off sangat membantu karena ada interval yangcukupm untuk separasi antar pesawat, ditambah dengan pengaturan jarak/arah sertaketinggian 0 antara departure/arriving traffic. Kemudian untuk pelayanan AMC' sangatmembantu untuk pelayanan penempatan pesawat di apron dan cukup baik pengaturanpergerakan pesawat.

    Secara umum pelayanan pemanduanlalu lintas udara (air trcffice service)' dalammenunjang keselamatan penerbangan cukup baik, namun dimasa akan d~tang perIuditingkatkan fasilitasnya radar bagi ATC mengingat daerah ini sering bereuaca buruk danbanyak dan tinggi terrain (obstacle) di sekitar bandar udarabegitupula frajficyang makinbanyak, sistem 0 pendaratan presisi .seperti ItS : 3 6' yang selalu rusak dan belurn pernahdiperbaiki, Halini penting karenamengingat.tingkat kesulitan yang tinggi untuk approachdi BandaraSam.Ratulagi-Manado yang banyakbukitsc terrain, sertajuga ILS J S'untuk dikalibrasi ulang.

    Wartajlrdliia 0/0[34 :No.1,Juni 2008 7 3

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    17/19

    E. Upaya Peningkatan Fungsi Keselamatan Penerbangan di Bandar UdaraBerdasarkan hasil analisis dari beberapa persoalan yang dihadapi oleh masing-

    masing pihak pelaksana fungsi keselamatan penerbangan di bandar 'udara yang berkenaandengan pelaksanaan kegiatan pelayanan lah'! lintas udara di atas serta hasil pengamatan,dapat diberikan beberapa masukan yang dapat dilakukan oleh pihak terkait untukmeningkatkan peranan dan pelaksanaan fungsi-fungsi keselamatan penerbangan tersebutadalah sebagai berikut :a. Fungsi Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Lalu Lintas Udara, upaya peningkatan yang

    dapat dilakukan: Perlu adanya penambahan jumlah personilunit ADCdan .unit AMC, melihat

    traffic yang dilayani saat ini semakin padat. Perlu segera diadakan penambahan peralatan yang mendukung kinerja unit AMC,

    agar koordinasi di lapangan tetap terjaga,b. Untuk pelaksanaan fungsi pengawasan dan pembinaankegiatan pelayanan laiu lintas

    udara tidak terdapat. .kendala yang berarti, sehingga upaya peningkatan yang dapatdilakukan hanyalah tetap menjaga koordinasi kerja yang baik dengan pemerintah c.qDirektorat Jenderal Perhubungan Udara.

    KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan

    Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan tentang fungsi keselamatan'penerbangan di bandar udara yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan lalulintas udara (PLLU), yang ditinjau dari mekanisme prosedur acuan operasional' (panduanhukum), unitpela\>:sana kegiatan PLLU (sumber daya manusia), dan fasilitas/peralatanyang. digunakan dalam ..memberikan pelayanan Ialu lintas udara (pemanduan penerbanganBandara Sam Ratulangi-Manado dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:1. Mekanisme.danProsedur Operasional PelayananLalu Lintas Udara (PLLU)

    Secaraumum, mekanisme danprosedur operasional pelayanan lalu lintas udara yangditerapkan Bandara Sam Ratulangi Manado sudah menggunakanacuan internasionaldati ICAO, yang dilengkapi denganpetunjuk teknis dari manajemen pengelola bandarudara; yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

    2. Fungsi Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Lalu Lintas Udaraa. Terdapat riga unit pelaksana kegiatan pelayanan lalu lintas udara, yaitu Unit ADC,

    Unit .APP , dan Unit FSS . Sedarigkan untuk mengatur pergerakari. pesawat udara diapron ada UnitAMC. ,b. '.Dengan situasi trafficpenerbangan yang dilayani saat ini, jumlah sumber daya

    manusia yang dimilikimasih sangat kurang, di mana unit pelayanan lalu lintasudara tersebut bekerja dalam group dengan sistem shift selama 12 jam, namunterkadang selama 24 jam non-stop.

    74 Warta)lrania 0/0[34 :No.1,Juni 2008

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    18/19

    c. Peralatan yang digunakan perlu ditingkatkan kuantitasnya guna mendukungkegiatan operasional di lapangan.

    d. Petugas AMC direkrut melaluipenerimaan pegawai biasa, yang kemudianmengikuti pendidikan AMC yang dilaksanakan oleh PT Angkasa Pura Ibekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

    e. Kapasitas bandar udarasaat ini sudah tida{l~girii~~adai karena bandar udaratersebut juga dimanfaatkan oIeh pesawat TNI-AU sehinggapetugas ,AMC seringmengalami kesulitan mengatasi apron yang penuh pada saat peak.

    3. PenilaianJOpini Pengguna Jasa Pelayanan Lalu Lintas Udara (PilotiPenerbang)a. Secara umum pelayanan pemanduan lalu lintas udara (air traffice service) dalam

    menunjang keselamatan penerbangan, kualitas yang diberikan olehunit pemandusudah sangat baik, proaktif, dan cukup profesional.

    b. Peralatan bantu navigasi yang ada sudah standar, akan tetapi lebih baik Iagi kalaudilengkapi dengan radar dan ILS, dikarenakan banyaknya terrain & hill yangcukup tinggi untuk non precision approach.

    c. Pelayanan pada saat take off

  • 5/9/2018 Keselamatan Penerbangan Di Bandara

    19/19

    tumpang tindih kegiatan pengawasan dan pengendalian terhadap unit-unit yang terkaitdi bandar udara.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, Peraturan Pernerintah Nomor 3 Tahun 2001tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan;

    2. Penerbangan, Undang-Undang Nomor 15'Tahun 1992 tentangPenerbangan;3. Sertifikat Operasi Bandar Udara, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun2002 tentang Sertifikat Operasi Bandar Udara;

    4. SKEP177NI/2005 tentang Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandarudara;

    5. Statistik Angkasa Pura 1 .

    *) Lita Yarlina, lahir di Palembang 23 Januari 1968, Sarjana Ekonomi Manajemen,Peneliti Muda di Pusat Litbang Perhubungan Udara.**) Lukiana, lahir di Baturaja 8 Juli 1960, Sarjana Administrasi Negara, Peneliti Pertama

    di Pusat Litbang Perhubungan Udara.

    76 'WartajIn[{zia 0/0[34 :No.1,Juni 2008