keselamatan lalu lintas -...
TRANSCRIPT
12/15/2018
1
Keselamatan Lalu Lintas
Muhammad Zudhy Irawan, Ph.D.
Kecelakaan Lalu Lintas Indonesia
Jumlah kecelakaan > 67.000 kecelakaan (2010)
Jumlah korban Meninggal Dunia 31.234 jiwa (2010) ;
31.185 jiwa (2011); 29.000 jiwa (2012)
Setara dengan 86 korban meninggal dunia/hari atau 4
orang/jam
12/15/2018
2
Gambaran Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia
Setara dengan 285 kali kecelakaan pesawat Boeing 373-
400 berkapasitas 120 orang penumpang (tiap tahun)
Setara dengan 1,455 kali korban Tsunami Jepang (tiap
tahun)
Kerugian berkisar 2,9%-3.1% dari GNP
4
12/15/2018
3
5
Berdasarkan PP No. 43 Tahun 1993, kecelakaan
didefinisikan sebagai suatu peristiwa di jalan raya yang tidak
disangka-sangka dan tidak disengaja, melibatkan kendaraan
dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, yang dapat
mengakibatkan korban jiwa dan harta benda.
Secara filosofis, kecelakaan lalu-lintas didefinisikan sebagai
suatu kejadian yang jarang dan acak yang bersifat multi
faktor yang umumnya didahului oleh suatu situasi di mana
satu atau lebih dari pengemudi dianggap gagal menguasai
lingkungan (lalu-lintas dan lingkungan jalan).
Definisi Kecelakaan Lalu Lintas
12/15/2018
4
JARANG karena kejadian kecelakaan itu memang relatif kecil bila
dibandingkan dengan populasi kendaraan yang bergerak pada
suatu ruas jalan (distribusi Poisson).
ACAK karena kecelakaan itu cenderung tidak terjadi pada suatu
ruang dan waktu yang tertentu (acak dalam hal waktu dan acak
dalam hal lokasi)
MULTIFAKTOR, karena kecelakaan terjadi karena berbagai faktor
penyebab. Secara umum terdapat tiga faktor utama yaitu
manusia, kendaraan, dan prasarana jalan termasuk lingkungan
jalan.
DEFINISI KECELAKAAN
DEFINISI KECELAKAAN
Kecelakaan Fatal: apa bila terdapat minimal satu orangmeninggal dunia pada kecelakaan tersebut (MD: terhitung 30 hari sejak kejadian kecelakaan)
Kecelakaan Berat: apabila terdapat minimal satu orang terlukaberat (mendapatkan perawatan rumah sakit) pada kecelakaantersebut (LB: luka yang memerlukan rawat inap terhitung 30 hari sejak kejadian kecelakaan)
Kecelakaan Ringan: apabila terdapat minimal satu orang mengalami luka ringan (tidak memerlukan rawat inap) padakecelakaan
Kecelakaan Tanpa Luka: apabila tidak terdapat korban luka-luka, kecuali mengalami kerusakan materi yang ditimbulkannya
12/15/2018
5
FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN
Sumber : Austroad, 2004
Apabila kejadian kecelakaan terjadi secara berulang dan
berlangsung dalam suatu ruang dan waktu yang relatif sama,
maka lokasi kecelakaan itu bisa jadi merupakan lokasi
rawan kecelakaan.
Tetapi secara sederhana, lokasi rawan kecelakaan bisa
diartikan sebagai lokasi kejadian kecelakaan yang terjadi
secara berulang dalam suatu ruang dan waktu yang
relatif sama dan diakibatkan oleh penyebab yang relatif
sama pula
Lokasi Rawan Kecelakaan
12/15/2018
6
LOKASI RAWAN (Black-spot) kecelakaan
Suatu lokasi kecelakaan (biasanya di persimpangan, atausegmen ruas jalan 200-300m) yang memiliki angkakecelakaan dalam dua digit selama dua tahun
Lokasi rawan kecelakaan yang memiliki kejadiankecelakaaan secara berulang dalam ruang dan waktuyang relatif sama dan dengan penyebab yang relatif sama
RUAS TERBURUK (Black-Link)
Suatu ruas atau segmen ruas (minimum 1km panjang ruas) yang memiliki tingkat kecelakaan tertinggi
Tingkat Kecelakaan: suatu ukuran yang mengkonversikanangka kecelakaan lalu lintas dalam satuan kecelakaan/100 Juta Pergerakan Kendaraan-Kilometer
365
108
LHRLn
FT K
KTk : Tingkat Kecelakaan
Fk : Frekuensi Kecelakaan
n : tahun data
L : panjang ruas
LHR : LHR ruas jalan
Untuk di simpang, gunakan L = 0,1 km
12/15/2018
7
Contoh Soal
Jumlah kecelakaan di ruas jalan kaliurang km.4 – km.8 adalah 23
kecelakaan (selama 2 tahun terakhir). Sedangkan volume lalu lintas
selama 24 jam di jalan kaliurang adalah 65.000 kendaraan.
Berapakah nilai tingkat kecelakaan per 100 juta kend-km nya
Jawab:
km-kend juta 100 / kecelakaan 12,123656500042
1023 8
KT
Selain itu, juga dapat ditentukan berdasarkan Bobot Fatalitas
(Angka Ekivalen Kecelakaan)
AEK = 12(Meningal) + 3(Luka Berat + Luka Ringan) + 1(Kerusakan)
12/15/2018
8
AREA TERBURUK (Black Area)
Suatu AREA (minimum luas 2X2km) yang memiliki kepadatankecelakaan tertinggi
Kepadatan Kecelakaan: suatu ukuran yang mengkonversikanangka kecelakaan lalu lintas dalam satuan:
• kecelakaan/jumlah populasi
An
KecelakaanJumlahK
Pn
KecelakaanJumlahK
• kecelakaan/ha
K : Kepadatan
P : Jumlah populasi
A : Luas area
N : Tahun data
16
Prosedur Penanganan DRK
12/15/2018
9
17
Data didapatkan dari kepolisian
Sering disebut dengan data 3-L : PengoLahan Data KeceLakaan
Lalu lintas
Memuat 92 item data, terbagi dalam:
1. Data umum
2. Data jalan dan lingkungan jalan,
3. Data kendaraan,
4. Data pengemudi,
Persiapan : Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas
12/15/2018
10
5. Data korban kecelakaan (pengemudi, penumpang, dan
pejalan kaki),
6. Data referensi kecelakaan, serta dilengkapi dengan uraian
singkat kecelakaan dan sketsa tabrakan
Data yang disiapkan minimal selama 2 tahun
Contoh formulir 3L
12/15/2018
11
LANGKAH 1
Tentukan 10 atau 15 lokasi terburuk dari data yang anda dapatkan,
didapatkan dari jumlah kecelakaan terbanyak
Contoh:
Tahap Identifikasi Lokasi Rawan Kecelakaan
SIMPANG
12/15/2018
12
23
RUAS DALAM KOTA
RUAS ANTAR KOTA
LANGKAH 2
Lakukan perhitungan tingkat kecelakaan untuk ruas dan simpang,
dengan dukungan data volume lalu lintas dan panjang jalan
Tahap Identifikasi Lokasi Rawan Kecelakaan
SIMPANG
12/15/2018
13
25
RUAS DALAM KOTA
26
RUAS ANTAR KOTA
12/15/2018
14
Jika data volume lalu lintas dan panjang jalan tidak ada,
gunakan pendekatan AEK
SIMPANG
28
RUAS DALAM KOTA
12/15/2018
15
29
RUAS LUAR KOTA
LANGKAH 3
Lakukan survei lapangan di lokasi yang sudah ditentukan, dengan
tujuan untuk memastikan lokasi yang diidentifikasi sebagai daerah
rawan kecelakaan
Buat diagram kecelakaan, berdasarkan data sekunder dan hasil
pengamatan di lapangan
12/15/2018
16
31
LANGKAH 4
Lakukan peringkatan ulang setelah melihat kondisi di lapangan, dengan
mempertimbangkan tingkat kesulitan penanganan DRK, seperti:
a. Kondisi topografi dan geometri
b. Kondisi TGL
c. Rencana pengembangan jalan
Jika peningkatan keselamatan sangat sulit dilakukan di DRK dengan
mempertimbangkan kondisi di atas (misal: dari analisis awal diketahui
penyebab kecelakaan karena jalan kurang lebar, tapi tidak mungkin
dilakukan pelebaran jalan), maka pemeringkatannya dapat
dipertimbangkan menjadi kurang diprioritaskan
12/15/2018
17
LANGKAH 5
Lakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data lapangan di
titik-titik DRK berdasarkan pemeringkatannya
Meliputi:
1. Data sekunder 3-L
2. Survei konflik
3. Survei perilaku pengguna jalan (pengemudi dan pejalan kaki)
4. Survei kecepatan dan volume lalu lintas dan pejalan kaki
5. Survei kondisi jalan dan lingkungan
6. Survei wawancara terhadap pengemudi dan masyarakat sekitar
Tahap Analisis Data Kecelakaan
LANGKAH 6
Lakukan analisis karakteristik kecelakaan, dengan metode
tabulasi silang untuk mencari faktor-faktor dominan penyebab
kecelakaan
Juga digambarkan diagram kecelakaan
12/15/2018
18
Tabulasi Silang
Tabulasi silang merupakan tabulasi yang menampilkan fakta-fakta yang ditemukan dalam suatu lokasi kecelakaan yang menyilangkan satu variable dengan variable kecelakaan lainnya
Tabulasi yang diperlukan adalah dalam bentuk nominal danprosentasi;
Tabulasi silang ini dibuat masing-masing untuk ruas jalan(control) dan lokasi yang lebih spesifik (site);
Analisis tabulasi silang ini diarahkan untuk mengidentifikasidominasi factor-faktor kecelakaan, dengan cara mengidentifikasiadanya perbedaan karakteristik umum kecelakaan yang signifikan pada suatu ruas jalan terhadap karakteristikkecelakaan pada segmen ruas jalan sebagai bagian dari ruasjalan tersebut
Jenis Data Tabulasi Silang Antara: Bentuk
Where? Lokasi Kejadian
Kelas Jalan Kategori Kecelakaan Nominal dan %
Tipe Lingkungan Kategori Kecelakaan Nominal dan %
Jenis Persimpangan Kategori Kecelakaan Nominal dan %
Jenis Perkerasan Kategori Kecelakaan Nominal dan %
Lebar Jalan Kategori Kecelakaan Nominal dan %
Lebar Bahu Kategori Kecelakaan Nominal dan %
Median Jalan Kategori Kecelakaan Nominal dan %
Kondisi Bahu Kategori Kecelakaan Nominal dan %
Jenis pengaturan lalu lintas Kategori Kecelakaan Nominal dan %
When? Waktu Kejadian
Jam Kejadian Kategori Kecelakaan Nominal dan %
Kondisi Penerangan Kategori Kecelakaan Nominal dan %
What? Tipe Tabrakan
Tipe Tabrakan Kategori Kecelakaan Nominal dan %
Who? Keterlibatan pengguna jalan
Jenis Pengguna Jalan Kategori Kecelakaan Nominal dan %
Why? Faktor Penyebab Kecelakaan
Faktor Jalan Kategori Kecelakaan Nominal dan %
Faktor Manusia Kategori Kecelakaan Nominal dan %
Faktor Kendaraan Kategori Kecelakaan Nominal dan %
How? Pergerakan kendaraan
Tipe Pergerakan Kendaraan Kategori Kecelakaan Nominal dan %
12/15/2018
19
Contoh: Karakteristik Data Kecelakaan untuk
Kategori Kecelakaan Luka Berat
Accident Causes (Prediction):
Speeding (80%)
Not give priorities to pedestrians (10%)
Less of anticipation to pedestrian movement (10%)
KcT
80%
Krg A
10%
TdB-Pr
10%
38
Kecelakaan fatal
Kecelakaan ringan
Pergerakan kendaraan
Pergerakan pejalan kaki
Kecelakaan dari samping
Kecelakaan dari belakang
Hilang kendali
Terguling
Kendaraan parkir
Object tertentu
Kondisi jalan:
D : kering,
I : genangan air
W : basah
Cuaca:
C : normal
F : berkabut
R : hujan gerimis
S : hujan lebat
Waktu:
a.m. : pagi (00:00 – 12:00)
p.m. : siang/sore (12:00 – 24:00)
12/15/2018
20
LANGKAH 7
Lakukan analisis persepsi pengemudi dan masyarakat sekitar tentang
penyebab kecelakaan di lokasi tertentu
Bisa menggunakan metode tabulasi silang
Pertimbangan pemilihan teknik penanganan
1. Efektifitas teknik penanganan
Memiliki pengaruh yang signifikan dalam mengurangi angka kecelakaan dan fatalitas kecelakaan;
Tidak mengakibatkan timbulnya tipe kecelakaan lain; dan
tidak mengakibatkan dampak terhadap penurunan kinerja jalan (seperti kemacetan).
2. Aspek ekonomi
Low cost countermeasures; dan memiliki nilai manfaat yang tinggi, antara lain:
Memiliki manfaat yang lebih tinggi dibandingkan biaya; dan
Memiliki tingkat pengembalian investasi pada tahun pertama (FYRR) yang tinggi.
Tahap Identifikasi & Pemilihan Teknik Penanganan
12/15/2018
21
Pemilihan Teknik Penanganan
Teknik penanganan• Berdasarkan tingkat pengurangan kecelakaan yang optimal
dari faktor-faktor penyebab kecelakaan yang teridentifikasi.• Bergantung kepada tipe kecelakaan dan penyebabnya yang
dinilai lebih mendominasi tipe lainnya.• Skema penanganan yang disiapkan merupakan suatu paket
penanganan yang terdiri dari beberapa jenis penanganan dan biasanya disiapkan lebih dari satu jenis penanganan.
• Skema penanganan yang optimal merupakan serangkaian teknik penanganan yang terintegrasi satu sama lain yang dapat menghasilkan tingkat pengurangan kecelakaan yang lebih maksimal.
Kondisi Kecelakaan Serta Usulan Penganangan
No. Penyebab Kecelakaan Usulan Penanganan
1 Selip/Licin Perbaikan tekstur permukaan jalan
Delineasi yang lebih baik
2 Tabrakan dengan/rintangan pinggir
jalan
Pagar (guadrail)
Pagar keselamatan (safety fences)
3 Konflik pejalan kaki/kendaraan Pemisahan pejalan kaki / kendaraan
Fasilitas penyeberangan untuk pejalan kaki
Fasilitas perlindungan pejalan kaki
4 Kehilangan kontrol Marka jalan
Delineasi
Pengendalian kecepatan
Pagar (guadrail)
5 Malam hari (gelap) Rambu-rambu yang memantulkan cahaya
Delineasi
Marka-marka jalan
Penerangan jalan
6 Jarak pandang buruk Perbaikan alinyemen jalan
Perbaikan garis pandang
7 Jarak pandang buruk pada tikungan Perbaikan alinyemen jalan
Perbaikan ruang bebas samping (pembersihan tanaman, dsb)
Perambuan
Kanalisasi/marka jalan
8 Tingkah laku mengemudi/disiplin
lajur buruk
Marka jalan
Median
Penegakan hukum
12/15/2018
22
Kondisi Kecelakaan Jalan Perkotaan
No. Penyebab Kecelakaan Usulan Penanganan
1 Pergerakan membelok Penjaluran / kanalisasi
Lampu-lampu isyarat lalu lintas
Larangan membelok menggunakan rambu
Bundaran
2 Mendahului Kanalisasi / lajur mendahului
Marka jalan
Rambu untuk mendahului
3 Konflik pejalan kaki/kendaraan Tempat perlindungan pejalan kaki
Fasilitas penyeberangan jalan sebidang
Fasilitas penyeberangan jalan tidak sebidang
Pagar pengaman
Rambu pejalan kaki
4 Jarak pandang yang buruk
pada persimpangan
Meningkatkan jarak pandang melalui perbaikan ruang bebas
samping
Menghilangkan penghalang/rintangan yang mengganggu
penglihatan pengemudi (tanaman, dsb).
Menghilangkan aktivitas (berjualan, dsb) dari ROW jalan
Memasang rambu STOP pada jalan minor.
4 Jarak pandang buruk karena
kendaraan parkir
Mengatur perparkiran
Menghilangkan aktivitas parkir pada ROW jalan
5 Malam hari/gelap Meningkatkan penerangan (lampu jalan)
Rambu yang memantulkan cahaya
Marka yang memantulkan cahaya
Delineasi
Kondisi Kecelakaan Antar Kota
No. Penyebab Kecelakaan Usulan Penanganan
I PERSIMPANGAN
1 Pergerakan membelok Larangan memutar
Kanalisasi / marka jalan
Lajur akselerasi/deselerasi
Rambu untuk memutar bila diperlukan
2 Mendahului Belokan yang dilindungi
Marka
Rambu peringatan
3 Akses dari jalan minor / jalan lokal Penjaluran (kanalisasi)/marka jalan
Alat-alat pengurangan kecepatan
Pengaturan persimpangan dengan perambuan
II RUAS JALAN
1 Mendahului Rambu larangan
Marka lajur
Zona tempat mendahului
Rintangan/median
2 Kios-kios pinggir jalan Penegakan hukum
Pengaturan dan pengawasan kontrol
Penyediaan fasilitas di luar ROW jalan
Re-lokasi
3 Pembangunan sepanjang luar badan jalan
(ribbon development)
By pass
Alat-alat pengurangan kecepatan
Jalur lambat (service roads),
Re-definisi pengembangan dan atau kontrol perencanaan
4 Pejalan kaki Bahu jalan/jalur pejalan kaki
Penyeberangan pejalan kaki
Perambuan untuk pejalan kaki
12/15/2018
23
Contoh: Perbaikan Bahu Jalan
2,0m
Contoh: Dinding Penahan
Rencana Lajur
Pejalankaki
Rencana Bahu Jalan
Rencana Dinding
Penahan
12/15/2018
24
Contoh: Speed Reducer
Rumble-strip :
Rumble-Area :
Contoh: Rambu Pengarah & Berbahaya
Chevrons: Sign hazard
12/15/2018
25
Contoh: Pagar Jembatan
Rencana Pagar
pengaman
Pelebaran Bahu Jalan
Before After
12/15/2018
26
Lajur Pejalan Kaki
Before After
Bahu jalan
Before After
12/15/2018
27
Rel Pengaman standard guardrail
Before After
Rel Pengaman
Before After
12/15/2018
28
Rambu Pengarah Tikungan
Before After
Before After
Fasilitas Penyeberangan Jalan
12/15/2018
29
Pagar Jembatan
Before After
Fasilitas Pejalan Kaki Terintegrasi
12/15/2018
30
Fasilitas Pejalan Kaki Terintegrasi
Median : back-to-back curb
Before After
12/15/2018
31
Guide Post & Delineation:
Before After
STUDI KASUS
OBJEK PENELITIAN?
2010 2011 2012 Total
1 Jl. Magelang 183 170 161 514
2 Jl. Yogya - Solo 164 149 146 459
3 Ring road utara 117 132 103 352
4 Jl. Godean 124 116 107 347
5 Jl. Kaliurang 117 109 105 331
6 Jl. Wates 88 86 82 256
7 Jl. Palagan 48 36 50 134
No Ruas JalanFrekuensi Kecelakaan (Kejadian)
12/15/2018
32
TUJUAN
1. Untuk mengetahui karakteristik kecelakaan
2. Untuk mengetahui penyebab-penyebab terjadinya
kecelakaan
3. Untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat kecelakaan
4. Untuk mengetahui dan menentukan lokasi rawan
kecelakaan
5. Untuk mengetahui metode yang baik untuk digunakan
sebagai identifikasi lokasi rawan kecelakaan
6. Memberikan beberapa alternatif upaya penanganan
Model Prediksi Kecelakaan
Untuk mengetahui penyebab kecelakaan dan
memprediksi angka kecelakaan
Karakteristik
kecelakaan
cenderung memiliki
nilai yang acak,
diskrit, tidak
bernilai negatif,
dan menyebar
12/15/2018
33
Model Prediksi Kecelakaan
Data yang dibutuhkan:
x1 = lebar jalan
x2 = volume lalu lintas harian
x3 = ketersediaan rambu lalu lintas
x4 = kecepatan kendaraan yang melintas
x5 = volume kendaraan yang masuk-keluar pada sisi jalan
x6 = volume kendaraan yang berlawanan arah
x7 = jumlah kendaraan yang parkir on-street
x8 = jumlah pejalan kaki yang menyeberang
Y = frekuensi kecelakaan
Identifikasi Lokasi Rawan Kecelakaan
1. Berdasarkan Sebaran Data
Jumlah kecelakaan > upper limit interval tingkat keyakinan 95%
2. Berdasarkan Tingkat Kecelakaan 𝑇𝐾 =𝐹𝐾𝑥100
8
𝐿𝐻𝑅𝑇𝑥 𝑛 𝑥 𝐿 𝑥 365, (100 𝐽𝑃𝐾𝑃)
3. Berdasarkan bobot fatalitas (AEK) AEK = 12(M) + 3(LB+LR) + 1(K)
4. Berdasarkan Critical Crash Ratio
+tingkat
kecelakaankeparahan
korban
data eksposur yang sama
atau sejenis
Crash Ratio ≥ 1
12/15/2018
34
Lokasi
Jalan Magelang Km 7-Km 16
Rekapitulasi Data
Data-data yang dibutuhkan yaitu:
1. Data kecelakaan lalu lintas
2. Volume lalu lintas harian rata-rata (LHRT)
3. Pengumpulan data lebar jalan (m)
4. Volume lalu lintas harian rata-rata untuk permodelan (kend/jam)
5. Ketersediaan rambu lalu lintas
6. Kecepatan kendaraan (Km/jam)
7. Volume kendaraan masuk dan keluar (kend/jam)
8. Volume kendaraan yang berlawanan arah (kend/jam)
9. Volume kendaraan yang parkir on-street (kend/jam)
10.Jumlah pejalan kaki yang menyeberang (orang/jam)
1. Jumlah
Kecelakaan
2. Tingkat Fatalitas
3. Penyebab-
penyebab
4. Kemiripan waktu
12/15/2018
35
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas
1. Frekuensi Kecelakaan di Tiap 1 kilometer
0
5
10
15
20
25
7-8 8-9 9-10 10-11 11-12 12-13 13-14 14-15 15-16
Fre
ku
ensi
Kec
ela
ka
an
Ruas (Km)
2010
2011
2012
Jumlah
Kecelakaan
∑2010 = 105
∑2011 = 110
∑2012 = 95
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas
2. Fatalitas kecelakaan
0
20
40
60
80
100
120
2010 2011 2012
Ju
mla
h K
orb
an
(J
iwa
)
Tahun Kejadian
0
10
20
30
40
50
60
70
7-8 8-9 9-10 10-11 11-12 12-13 13-14 14-15 15-16
Ju
mla
h K
orb
an
(Jiw
a)
Ruas (Km)
Meninggal Dunia Luka Berat Luka Ringan
12/15/2018
36
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas
3. Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas
Kurang
Terampil
76.06%
Tidak Tertib
11.62%
Pejalan
Kaki
Menyeber…
Parkir
2.46%
Kend Buruk
1.41%Kondisi Jalan …
Cuaca
0.35%
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas
4. Pola Tabrakan
Depan-
Depan
25.00%
Depan-
Belakang
40.26%
Depan-
Samping
20.13%
Tunggal
5.52%
Menabrak Orang
9.09%
12/15/2018
37
Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas
5. Keterlibatan Pengguna Jalan
Motor
69.48%
Mobil
19.05%
Truk
3.44%
Bus
1.86%
Sepeda
1.86%
Pejalan Kaki
4.30%
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas
6. Waktu Terjadinya Kecelakaan
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
16%
18%
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
05.00-08.59 09.00-11.59 12.00-14.59 15.00-19.59 20.00-04.59
12/15/2018
38
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pembagian SegmenNo Ruas Jalan (Km)
Jumlah
Kecelakaan
1 7-7,25 15
2 7,35-7,6 8
3 7,6-7,85 20
4 7,85-8,05 11
5 8,05-8,6 32
6 8,6-9,1 16
7 9,1-9,4 11
8 9,5-10 24
9 10-10,3 6
10 10,3-10,65 3
No Ruas Jalan (Km)Jumlah
Kecelakaan
11 10,75-11 6
12 11-11,55 14
13 11,55-12 28
14 12-12,35 7
15 12,35-12,65 14
16 12,65-13,1 28
17 13,1-13,6 14
18 13,6-14 8
19 14-14,45 11
20 14,45-14,7 5
21 14,7-15,05 8
22 15,05-15,4 13
23 15,4-16 4
1. akses keluar-masuk kendaraan
2. aktifitas lingkungan segmen
3. kondisi geometrik jalan
Model Prediksi Kecelakaan
Regresi PoissonNegatif
Binomial
Skala Deviasi 17,498 1,340
Skala Pearson
Chi-Kuadrat18,241 1,356
Derajat
Kebebasan14 14
Skala Dispersi 1,303 0,097
Rasio
Kemiripan Chi-
Kuadrat
66,320 65,576
Derajat
Kebebasan
Model
8 8
Signifikansi 0,000 0,000
Segmen
(Km)Observasi Poisson
Negatif
BinomialKeterangan
7-7,25 15 10 11
7,35-7,6 8 9 9
7.6-7,85 20 18 20 Prediksi Tepat
7,85-8,05 11 6 7
8,05-8,6 32 35 43
8,6-9,1 16 23 25
9,1-9,4 11 12 12
9,5-10 24 20 19
10-10,3 6 6 6 Prediksi Tepat
10,3-10,65 3 4 3 Prediksi Tepat
10,75-11 6 8 6 Prediksi Tepat
11-11,55 14 15 16
11,55-12 28 23 20
12-12,35 7 9 8
12,35-
12,6514 17 18
12,65-13,1 28 23 21
13,1-13,6 14 15 15
13,6-14 8 9 8 Prediksi Tepat
14-14,45 11 11 11 Prediksi Tepat
14,45-14,7 5 7 7
14,7-15,05 8 8 7 Prediksi Tepat
12/15/2018
39
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Model Prediksi Kecelakaan
Persamaan regresi model Negatif Binomial:
Y = exp (-1,122*Lebar Jalan + 2,89x10-4 *LHR + 1,25x10-1 * Kecepatan
+ 1x10-3 * Kend Keluar Masuk + 1,8x10-2 * Penyeberang Jalan)
Regresi Poisson Negatif Binomial
Parameter B Sig. B Sig.
(Intercept) 9,140 0,174 9,199 0,124
Lebar Jalan -1,023 0,027 -1,122 0,011
Ketersediaan Rambu 0,123 0,073 0,093 0,139
LHR 0,000366 0,036 0,000289 0,046
Kecepatan Kend 0,098 0,057 0,125 0,015
Kend Masuk Keluar 0,001 0,059 0,001 0,039
Kend Berlawanan Arah -0,004 0,169 -0,002 0,597
Kend Parkir On-Street -0,012 0,187 -0,015 0,116
Penyeberang Jalan 0,016 0,079 0,018 0,034
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Identifikasi
Lokasi
Rawan
Kecelakaan
NoRuas Jalan
(Km)
Sebaran
Data
Tingkat Kecelakaan
(100JPKP)AEK Critical Crash Ratio Model Prediksi
1 7-7,25 15 1.3170 69 - 11
2 7,35-7,6 8 0.6807 36 0.52434 9
3 7,6-7,85 20 1.7016 97 1.70897 20
4 7,85-8,05 11 1.1699 105 1.41353 7
5 8,05-8,6 32 1.2375 182 1.49131 43
6 8,6-9,1 16 0.6946 93 1.79792 25
7 9,1-9,4 11 0.7841 66 2.07639 12
8 9,5-10 24 1.1038 99 2.56818 19
9 10-10,3 6 0.4599 42 1.04665 6
10 10,3-10,65 3 0.2103 18 - 3
11 10,75-11 6 0.5272 42 1.00761 6
12 11-11,55 14 0.5591 81 0.83421 16
13 11,55-12 28 1.3668 114 2.10122 20
14 12-12,35 7 0.4072 36 0.50006 8
15 12,35-12,65 14 0.9501 110 1.46514 18
16 12,65-13,1 28 1.2668 162 1.69667 21
17 13,1-13,6 14 0.5701 49 0.49402 15
18 13,6-14 8 0.4932 49 0.56531 8
19 14-14,45 11 0.6029 73 1.05236 11
20 14,45-14,7 5 0.4932 18 0.49239 7
21 14,7-15,05 8 0.5637 39 0.61463 7
22 15,05-15,4 13 0.9160 81 1.47511 11
23 15,4-16 4 0.1644 69 0.53488 7
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1
2
2
12/15/2018
40
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Identifikasi Lokasi Rawan Kecelakaan
Dari beberapa hasil metode analisis yang dilakukan, terdapat perbedaan
pemeringkatan identifikasi
0
5
10
15
20
25
7-
7,25
7,35
-7,6
7,6-
7,85
7,85
-
8,05
8,05
-8,6
8,6-
9,1
9,1-
9,4
9,5-
10
10-
10,3
10,3
-
10,6
5
10,7
5-11
11-
11,5
5
11,5
5-12
12-
12,3
5
12,3
5-
12,6
5
12,6
5-
13,1
13,1
-
13,6
13,6
-14
14-
14,4
5
14,4
5-
14,7
14,7
-
15,0
5
15,0
5-
15,4
15,4
-16
Tingkat Kecelakaan 3 12 1 6 5 11 10 7 19 22 21 16 2 20 8 4 14 17 13 17 15 9 23
Angka Ekivalen Kecelakaan 12 20 7 5 1 8 14 6 17 22 17 9 3 20 4 2 15 15 11 22 19 9 12
Critical Crash Ratio 18 5 10 7 4 3 1 12 13 14 2 19 9 6 20 16 11 21 15 8 17
Sebaran Data 7 15 5 12 1 6 12 4 19 23 19 8 2 18 8 2 8 15 12 21 15 11 22
Model Prediksi 11 14 4 17 1 2 10 6 21 23 21 8 4 15 7 3 9 15 11 17 17 11 17
Nil
ai
Perin
gk
at
Iden
tifi
ka
si
Total Nilai 33 79 22 50 15 31 49 24 88 90 91 55 13 92 36 17
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Identifikasi Lokasi Rawan Kecelakaan
Total Nilai kurang dari batas bawah dianggap lokasi rawan kecelakaan
0
20
40
60
80
100
120
7-7
,25
7,3
5-7
,6
7,6
-7,8
5
7,8
5-8
,05
8,0
5-8
,6
8,6
-9,1
9,1
-9,4
9,5
-10
10
-10,3
10
,3-1
0,6
5
10
,75
-11
11
-11,5
5
11
,55
-12
12
-12,3
5
12
,35
-12,6
5
12
,65
-13,1
13
,1-1
3,6
13
,6-1
4
14
-14,4
5
14
,45
-14,7
14
,7-1
5,0
5
15
,05
-15,4
15
,4-1
6
To
tal
Nil
ai
Ruas (Km)
Total Nilai Batas Atas (69,23) Rata-rata (56,74) Batas Bawah (44,25)
12/15/2018
41
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Identifikasi Lokasi Rawan Kecelakaan
NoRuas Jalan
(Km)
Tingkat
Kecelakaan
Angka
Ekivalen
Kecelakaan
Critical
Crash
Ratio
Sebaran
Data
Model
Prediksi
Total
Nilai
1 11,55-12 2 3 2 2 4 13
2 8,05-8,6 5 1 7 1 1 15
3 12,65-13,1 4 2 6 2 3 17
4 7,6-7,85 1 7 5 5 4 22
5 9,5-10 7 6 1 4 6 24
6 8,6-9,1 11 8 4 6 2 31
7 7-7,25 3 12 - 7 11 33
8 12,35-12,65 8 4 9 8 7 36
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Peta Delapan Lokasi Rawan Kecelakaan
12/15/2018
42
KM 11,55-KM 12
KM 8,05-KM 8,6
12/15/2018
43
KM 12,65-KM 13,1
KM 7,6-KM 7,85
12/15/2018
44
KM 9,5-KM 10
KM 8,6-KM 9,1
12/15/2018
45
KM 7-KM 7,25
KM 12,35-KM 12,65