kesejahteraan janin (being well labour)

52
Pembimbing : dr.Bambang Susilo,Sp.OG Oleh : Ria Anggraini C (08700311) Qurrotu Aini (09700351) I Gede Wahyu (09700325)

Upload: ainiqurrotu271518

Post on 17-Nov-2015

41 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

referat obgyn

TRANSCRIPT

  • Pembimbing : dr.Bambang Susilo,Sp.OG

    Oleh : Ria Anggraini C (08700311)Qurrotu Aini (09700351)I Gede Wahyu (09700325)

  • Plasenta organ pertukaran antara ibu dan janinTerjadi perpindahan O2 dan nutrisi dari ibu ke janin, serta CO2 dan zat buangan metabolik dari janin ke ibuPertukaran dua arah bergantung pada proses yang memungkinkan atau membantu pengangkutan melalui sinsiotrofoblas milik vilus korionik yang utuh

  • Jumlah sel janin yang memasuki sirkulasi ibu 1-6 sel/mL pada pertengahan kehamilanTransfer melalui plasenta

    Vilus korionikPengaturan transfer melalui plasentaMekanisme transfer

  • 4 status perilaku janin :Status 1F adalah keadaan tenang-tidur tenang-dengan denyut jantung janin tidak banyak berubahStatus 2F mencakup gerakan tubuh kasar yang berulang kali, gerakan mata kontinu, dan variasi denyut jantung janin yang lebih luas (analog dengan tidur rapid eye movement pada neonatus)

  • Status 3F mencakup gerakan mata kontinu tanpa gerakan tubuh dan tidak ada akselerasi denyut jantungStatus 4F adalah keadaan dengan gerakan tubuh yang kuat disertai gerakan mata kontinu dan akselerasi denyut jantung janin

  • Janin menghabiskan sebagian besar waktu mereka dalam status 1F dan 2FMenilai gerakan janin dengan cara meminta ibu yang bersangkutan menghitung gerakan janin yang nyata setiap hari setelah usia kehamila 28 mingguPersepsi 10 gerakan yang nyata dalam 2 jam dianggap normal

  • Dua jenis gerakan pernapasan (Dawes, 1974):Gasp atau sigh

    Terjadi dengan frekuensi 1 sampai 4 kali per menitIrregular bursts of breathing

    Terjadi dengan kecepatan hingga 240 siklus per menit

  • Proses pematangan pola bernapas janin normal melalui analisis aliran cairan hidung dengan Doppler spektral dan color flow sebagai indeks fungsi paruKecepatan bernapas janin menurun seiring dengan peningkatan volume pernapasan pada 33 sampai 36 minggu dan bersamaan dengan pematangan paruKarena gerakan bernapas janin bersifat episodik, maka interpretasi kesehatan janin ketika bernapas tidak ada, mungkin meragukan.

  • Sering disebut Oxytocin callenge testPemeriksaan terhadap fungsi uteroplasentaDilakukan perekaman terhadap kontraksi uterus dan denyut jantung janinKontraksi menggunakan oksitosin intravena, dan respon denyut jantung janin direkam dengan menggunakan pemantauan standar

  • Denyut jantung janin dan kontraksi uterus direkam secara bersamaan dengan monitor ekternalJika terdapat tiga kontraksi spontan selama 40 detik atau lebih dalam 10 menit maka tidak diperlukan stimulasi uterusKontraksi diinduksi dengan oksitosin atau stimulasi puting payudara jika jumlah kontraksi dalam 10 menit kurang dari tigaJika digunakan oksitosin maka yang diberikan adalah infus intravena yang diencerkan dengan kecepatan 0,5 mU/mnt dan dilipat gandakan setiap 20 menit sampai kontraksi yang memuaskan tercapai

  • Negatif : tidak ada deselarasi lambat atau variabel yang signifikanPositif : deselerasi lambat setelah 50% atau lebih kontraksi ( bahkan jika frekuensi kontraksi kurang dari 3 dalam 10 menit )Meragukan-mencurigakan : deselerasi lambat intermiten atau deselerasi variabel yang signifikanMeragukan-hiperstimulasi : deselerasi denyut jantung janin yang terjadi pada kontraksi yang lebih sering daripada setiap 2 menit atau berlangsung lebih dari 90 detikTidak memuaskan : kurang dari tiga kontraksi dalam 10 menit atau rekaman yang tidak dapat diinterpretasikan

  • Metode pemeriksaan primer yang paling luas untuk menilai kesejahteraan janinTerdiri atas pendeteksian akselerasi denyut jantung dengan DopplerNST normal atau reaktif, umumnya terdiri atas dua atau lebih akselerasi 15 kali/mnt atau lebih, masing-masing berlangsung 15 detik atau lebih, dalam 20 menit setelah dimulai pemeriksaan

  • NST nonreaktif terdiri atas paling sedikit dua akselerasi , maka periode pemeriksaan dapat diperpanjang selama 40 menit atau lebih untuk memperhitungkan siklus tidur janinAmplitudo akselerasi meningkat sesuai usia gestasi, dan dianjurkan sebelum 32 mingguAkselerasi diartikan sebagai denyut jantung janin yang meningkat sekurang-kurangnya 10 kali/mnt yang berlangsung 10 detik atau lebih

  • Suara eksternal yang keras digunakan untuk mengagetkan janin sehingga memicu akselerasi denyut jantung (uji non stres stimulasi akustik)Stimulator akustik komersial yg diletakkan di perut ibu untuk menimbulkan rangsangan 1-2 detikRespon positif didefinisikan sebagai kemunculan cepat akselerasi setelah stimulasi

  • Kombinasi lima variabel biofisik

    Masing-masing komponen diberi skor 2 jika normal dan nol jika abnormal, sehingga skor tertinggi yang mungkin adalah 10.Skor biofisik nol hampir selalu berkaitan dengan asidemia janin yang signifikan, sedangkan skor 8 atau 10 berkaitan dengan PH yang normal.

  • Komponen dan Skor Tiap Profil Biofisik

    Komponen Skor 2Skor 0Nonstres Test

    Pernapasan janin

    Gerakan janin

    Tonus janin

    Volume cairan amnion 2 akselerasi pada 15 kali/mnt selama 15 dtk dalam 20-40 mnt

    1 episode bernapas ritmik yang berlangsung 30 dtk dalam 30 mnt

    3 gerakan tubuh atau ekstremitas yang nyata dalam 30 mnt

    episode ekstensi ekstremitas janin yang kembali ke fleksi, atau tangan membuka atau menutup

    Kantung vertikal tunggal > 2 cm0 atau 1 akselerasi dalam 20-40 mnt

    < 30 dtk benapas dalam 30 mnt

    2 gerakan dalam 30 mnt

    Tidak ada gerakan atau tidak ada ekstensi/fleksi

    Kantung vertikal tunggal terbesar 2 cm

  • Skor profil biofisikInterpretasiAnjuran penanganan10

    8/10 (AFVNormal)8/8 (NST tidak dilakukan)

    8/10 (AFV berkurang)

    Janin normal tanpa asfiksia

    Janin normal tanpa asfiksia

    Janin dicurigai mengalami asfiksia kronikTidak ada indikasi janin untuk intervensi, ulangi pemeriksaan setiap minggu kecuali pada pasien diabetes dan kehamilan postmatur (dua kali seminggu)

    Tidak ada indikasi janin untuk intervensi, ulangi pemeriksaan sesuai protokol

    lahirkan

  • Skor profil biofisikInterpretasiAnjuran penanganan6

    4

    0 sampai 2Janin kemungkinan besar mengalami asfiksia

    Kemungkinan besar asfiksia janin

    Janin hampir pasti mengalami asfiksiaJika volume cairan amnion abnormal, lahirkan jika cairan normal pada > 36 minggu dengan serviks memungkinkan, lahirkanJika pemeriksaan ulang 6, lahirkanJika pemeriksaan ulang > 6, observasi dan periksa ulang sesuai protokol

    Ulangi pemeriksaan pada hari yang sama, jika skor profil biofisik 6, lahirkan

    lahirkan

  • Umumnya dievaluasi gerakan janin pada wanita dengan keluhan penurunan gerakan janinSelain itu menjadi integral dalam penilaian antepartum kehamilan yang beresiko mengalami kematian janinPenurunan perfusi uteroplasenta dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ginjal janin, berkurangnya produksi urin, dan akhirnya oligohidramnion

  • Dalam obstetrik sumber suara adalah transduser ultrasound, benda bergeraknya adalah sel darah merah yg mengalir melalui sirkulasi, dan gelombang suara yang dipantulkan direkam oleh transduser ultrasoundVolume dan kecepatan aliran darah yang melalui pembuluh ibu dan janin dapat ditentukanDengan mengevaluasi aliran darah selama diastole, rasio sistole-diastole

  • Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (2007), tidak ada uji terbaik untuk mengevaluasi kesejahteraan janinTiga sistem pengujian uji stres kontraksi, uji non stres, dan profil biofisik memiliki titik akhir yang bergantung pada situasi klinisKehamilan resiko tinggi, dianjurkan bahwa pengujian dimulai pada gestasi 32-34 mingguKehamilan dengan penyulit berat mungkin memerlukan pengujian lebih dini 26-28 minggu

  • Dampak ultrasonografi dalam praktik obstetri sangat besarPemeriksaan ultrasound dengan cermat dapat mengungkapkan informasi penting tentang anatomi janin, lingkungan, pertumbuhan dan kesejahteraan janin

  • Perkiraan volume cairan amnionLokalisasi plasentaPenentuan presentasi janinKonfirmasi janin meninggal atau hidupPenunjang untuk amniosentesisPenunjang untuk versi sefalik ekternaPemeriksaan profil biofisik janin

  • Sebaiknya dilakukan hanya dengan indikasi medis yang benar dan dengan paparan serendah mungkin untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkanManfaat utama penilaian yang akurat mengenai usia gestasi perkembangan janin dan deteksi abnormalitas janin dan plasenta

  • Informasi kehamian intrauterusEvaluasi curiga kehamilan ektopikMenentukan penyebab pendarahan vaginaEvaluasi nyeri pelvisMemperkirakan usia gestasiInformasi aktivitas jantung janinMembantu pengambilan ampel vilus korionik transfer mudigah, dan lokalisasi serta pengangkatan IUDMenilai anomali janin tertentu Mengukur translusensi nakal/ sebagai bagian dari program penapisan untuk aneploidi janin Evaluasi kecurigaan penyakit trofoblastik gestasional

  • Trimester pertama Trimester kedua dan ketiga lokasi kantong gestasional identifikasi dan sakus vitelinus panjang crown rump aktifitas jantung jumlah janin, termasuk amniositas dan korionisitas janin multiple, bila memungkinkan penilaian anatomi janin yang sesuai untuk trimester pertama Evaluasi uterus, adnexa, dan cul-de-sac Penilaian regio nukal janin jika memungkinkan jumlah janin, gestasi multijanin, amnionisitas, ukuran janin, volume cairan amnion, dan gnitalia janin presentasi Aktivitas jantung janinLokasi plasenta dan hubungannya dg os servikalis internaVolume cairan amnionUsia gestasi berat janinEvaluasi uterus, adnexa, an servikSurvei anatomi janin, termasuk dokumentasi keterbatasan tekhnik

  • Surveilens Kehamilan risiko-rendahKehamilan risiko-tinggiMetode yang dapat diterima Auskultasi intermiten Pemantauan elektronik kontinu (internal atau eksternal)Interval evaluasi Persalinan kala saru (aktif) Persalinan kala dua Ya Ya

    30 mnt 15 mnt Ya Ya

    15 mnt 5 mnt

  • Frekuensi : seiring meningkatnya kematangan janin, denyut jantung mengalami penurunan. Menurun rata-rata sebesar 24x/menit dalam 16 mingguFrekuensi denyut jantung janin basal adalah perkiraan frekuensi rata-rata yang dibulatkan sampai penambahan 5x/menit selama segmen perekaman 10 menitDenyut jantung janin basal yang 160 denyut/ menit disebut takikardi

  • Akselerasi : peningkatan tiba-tiba terjadi
  • Deselerasi variabel : deselerasi variabel yang disebabkan oklusi tali pusat. Awitan deselerasi umumnya bervariasi dengan kontraksi yang berturut-turut.Deselerasi memanjang : sulit ditafsirkan karena ditemukan pada banyak kondisi klinis yang berbeda.

  • Hanya 1,4 % dari >7000 kelahiran yang tidak mengalami deselarasi pada kala 2 persalinanTekanan tali pusat dan kepala janin, keduanya menjadi penyebab deselerasi dan bradikardia basal selama kala duaDenyut jantung basal yang abnormal baik bradikardia atau takikardia, variabilitas denyut ke denyut yang hilang, atau keduanya dalam kaitan adanya deselerasi kala dua, berhubungan dengan peningkatan gangguan janin tetapi tidak mutlak

  • Pola Definisi Hasil lokakarya Basal

    Variabilitas Basal

    Nilai rata-rata DJJ dibulatkan dengan penambahan 5 dpm sepanjang segmen 10 menit tidak termasuk :Perubahan periodik atau episodikPeriode dari variabilitas DJJ yang nyataSegmen garis basal yang perbedaannya >25 dpm Besarnya garis basal minimal 2 menit pada setiap segmen 10 menitFluktuasi DJJ siklus per menit atau lebihVariabilitas secara visual dikuantifikasi sebagai amplitudo dari puncak ke lembah dalam satuan dpm -tidak ada-> rentang amplitudonya tidak terdeteksi -minimal-> rentang amplitudonya terdeteksi, tetapi 5 dpm -sedang (normal)-> rentang amplitudonya berkisar antara 6 sampai 25 dpm -nyata-> rentang amplitudonya > 25 dpm

  • Pola Definisi Hasil LokakaryaAkselerasi

    Bradikardia

    Deselerasi lambat Kenaikan yang tampak jelas-awitan hingga puncak terjadi kurang dari 30 detik-pada DJJ dari garis basal yang paling baru dihitungDurasi akselerasi didefinisikan sebagai waktu sejak perubahan awal pada DJJ dari garis basal sampai kembalinya DJJ ke garis basalSaat kehamilan 32 minggu dan seterusnya, setiap akselerasi memiliki puncak 15 dpm di atas garis basal, dengan durasi 15 detik tetapi < 2 menitSebelum kehamilan 32 minggu, akselerasi memiliki puncak 10 dpm di atas garis basal, dengan durasi 10 detik tetapi < 2 menitAkselerasi berkelanjutan berlangsung 2 menit, tetapi < 10 menitJika akselerasi berlangsung 10 menit, itu adalah perubahan garis basal

    DJJ basal < 110 dpm

    Berkaitan dengan kontraksi uterus, tampak penurunan DJJ hingga ke garis basal yang jelas, bertahap, dengan awitan ke titik terendah 30 detikTitik terendah deselerasi terjadi bersamaan dengan puncak kontraksi

  • Pola Deselerasi lambat

    Takikardia

    Deselerasi variabel

    Deselerasi memanjangBerkaitan dengan kontraksi uterus, tampak penurunan DJJ hingga ke garis basal yang jelas, umumnya simetris, bertahap, dengan awitan ke titik terendah, dan pemulihan deselerasi terjadi setelah awal, puncak dan akhir kontraksi secara berturut-turut

    Garis basal DJJ > 160 DPM

    Perubahan mendadak awitan ke titik terendah < 30 detik,, secara visual jelas terlihat penurunan DJJ di bawah garis basalPenurunan DJJ 15 detik tetpai < 2 menit

    Jelas terlihat penurunan DJJ di bawah garis basalDeselerasi terjadi > 15 dpm, berlangsung 2 menit tetapi < 10 menit dari awitan sampai kembali ke garis basal

  • Sindrom Distres PernapasanBayi aterm lebih jarang dibandingkan dengan bayi kurang bulanPenyebab tersering karena sepsis (penyakit streptokokus grup B dan intrauterine acquired pneumonia, hipertensi pulmonal persisten pada neonatus, sindrom aspirasi mekonium, dan perdarahan pulmonalNitric oxide merupakan vasodilatator pulmonal spesifik yang dapat memperbaiki oksigenasi

  • Sindrom Aspirasi MekoniumDisebabkan oleh inhalasi cairan amnion Terwarnai mekonium peripartumDapat menimbulkan pneumonitis kimiawi dengan inflamasi jaringan pulmonal, obstruksi mekanis jalan napas, dan hipoksiaInsiden 1,8% pada lebih dari 162.000 neonatus atermPada kasus berat dapat berkembang menjadi hipertensi pulmonal persisten, morbiditas lainnya, dan kematian

  • Pengisapan orofaring bayi setelah kepala lahir tetapi sebelum dada lahirVisualisasi pita suara dengan laringoskopJika terlihat mekonium, pengisapan lanjutan dilakukan pada trakea