kesehatan ternak kambing

21
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Usaha ternak kambing merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan, disamping perawatannya yang cukup mudah, serta ketersediaan pakan yang bisa didapatkan dari dedaunan maupun rerumputan yang banyak terdapat di lingkungan sekitar, kambing juga mudah untuk dibudidayakan baik untuk konsumsi ataupun dari segi penjualannya. Namun, usaha ternak kambing akan mengalami sedikit kendala ketika kambing-kambing tersebut terinfeksi oleh berbagai penyakit. Salah satu kendala yang dapat mempengaruhi percepatan pengembangan ternak kambing adalah penyakit. Penyakit tidak hanya mengakibatkan kerugian ekonomi karena menurunnya produktivitas ternak bahkan kematian, namun dapat pula menimbulkan dampak negatif yang lain yaitu menurunnya minat peternak untuk mengembangkan usahanya. Ternak kambing memang dikenal sebagai ternak yang sangat sporadis terserang penyakit. Namun demikian, bukan mustahil juga ternak ini menderita penyakit. Pada umumnya, penyakit-penyakit yang biasa menyerang ternak kambing lebih sering diakibatkan

Upload: mamadroni

Post on 14-Jul-2016

170 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

kesehatan ternak kambing

TRANSCRIPT

Page 1: kesehatan ternak kambing

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Usaha ternak kambing merupakan salah satu usaha yang cukup

menjanjikan, disamping perawatannya yang cukup mudah, serta ketersediaan

pakan yang bisa didapatkan dari dedaunan maupun rerumputan yang banyak

terdapat di lingkungan sekitar, kambing juga mudah untuk dibudidayakan baik

untuk konsumsi ataupun dari segi penjualannya. Namun, usaha ternak

kambing akan mengalami sedikit kendala ketika kambing-kambing tersebut

terinfeksi oleh berbagai penyakit.  

Salah satu kendala yang dapat mempengaruhi percepatan

pengembangan ternak kambing adalah penyakit. Penyakit tidak hanya

mengakibatkan kerugian ekonomi karena menurunnya produktivitas ternak

bahkan kematian, namun dapat pula menimbulkan dampak negatif yang lain

yaitu menurunnya minat peternak untuk mengembangkan usahanya.

Ternak kambing memang dikenal sebagai ternak yang sangat sporadis

terserang penyakit. Namun demikian, bukan mustahil juga ternak ini

menderita penyakit. Pada umumnya, penyakit-penyakit yang biasa menyerang

ternak kambing lebih sering diakibatkan oleh peternaknya sendiri. Melalui

penerapan manajemen pengendalian penyakit yang dilakukan secara

berkelanjutan, diharapkan dampak negatif dari penyakit ternak kambing dapat

diminimalkan.

2. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui

manajemen pengendalian dan penanggulangan penyakit pada ternak kambing

serta untuk mengetahui jenis – jenis penyakit pada ternak kambing dan cara

penanggulangannya.

Page 2: kesehatan ternak kambing

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Penyakit Ternak Kambing

Pengetahuan tentang penyakit pada ternak kambing memang perlu

dikuasai oleh peternak. Banyak jenis penyakit yang sering menyerang

kambing. Meskipun kambing budidaya jarang sakit, bukan berarti kambing

budidaya tidak bisa sakit. Dengan dasar  pengetahuan yang dimiliki, peternak

akan mampu mengatasi penyakit yang mucul (Yudi Effriansyah, 2012).

Penyakit merupakan salah satu hambatan yang perlu diatasi dalam

usaha ternak kambing. Penyakit-penyakit yang dijadikan prioritas untuk

diatasi dalam usaha ternak kambing adalah penyakit parasiter, terutama

skabies dan parasit saluran pencernaan (nematodiasis). Sementara itu, untuk

penyakit bakterial terutama anthrax, pink eye, dan pneumonia. Penyakit viral

yang penting adalah orf, dan penyakit lainnya (penyakit non infeksius) yang

perlu diperhatikan adalah penyakit diare pada anak ternak, timpani (kembung

rumen) dan keracunan sianida dari tanaman (Gregory, 1983).

Masalah kesehatan ternak pada ternak kambing juga dapat disebabkan

oleh tidak cukupnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Ternak kambing

tidak akan tumbuh maksimal bila pakan kurang baik atau kurang menerima

nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air yang tidak

seimbang. Tidak cukupnya nutrisi dapat mengakibatkan penyakit seperti grass

tetany, milk fever, ketosis, white muscle dissease. Selain itu pakan yang

kurang akan menimbulkan masalah parasit, gangguan pencernaan, kegagalan

reproduksi dan penurunan produksi pada ternak kambing (Agung Purnomoadi,

2003). Beberapa faktor yang menyebabkan ternak sakit antara lain faktor

mekanis, termis, kekurangan nutrisi, pengaruh zat kimia, dan faktor

lingkungan (Subronto, 2003).

Menurut Jakes (2011), menyatakan bahwa secara umum penyakit

kambing  dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok besar berdasarkan

penyebabnya, yaitu :

Page 3: kesehatan ternak kambing

a. Penyakit bakterial (disebabkan oleh bakteri) ;

b. Penyakit viral (disebabkan oleh virus) ;

c. Penyakit parasitik (disebabkan oleh parasit) ;

d. Penyakit metabolisme (disebabkan oleh gangguan metabolisme).

2. Manajemen Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Pada Ternak

Kambing

Penanganan kesehatan merupakan salah satu hal yang memiliki

peranan penting dalam usaha ternak kambing. Adapun upaya  yang dilakukan

untuk menjaga kesehatan ternak meliputi tindakan karantina, pemeriksaan

kesehatan harian, penanganan kesehatan hewan, pemotongan kuku, desinfeksi

kandang, kontrol ektoparasit, pemberian vaksin, pemberian obat cacing,

biosecurity maupun otopsi (Gregory, 1983).

Manajemen penanggulangan penyakit pada ternak dapat diartikan

sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan

pengendalian faktor-faktor produksi melalui optimalisasi sumberdaya yang

dimilikinya agar produktivitas ternak dapat dimaksimalkan, kesehatan ternak

dapat dioptimalkan dan kesehatan produk hasil ternak memiliki kualitas

kesehatan sesuai dengan standar yang diinginkan (Agung Purnomoadi, 2003).

Menurut Yudi Effriansyah (2012), menyatakan bahwa manajemen

kesehatan ternak harus melalui suatu proses yang sistematis. Melalui

penerapan manajemen kesehatan ternak yang dilakukan secara berkelanjutan,

diharapkan dampak negatif dari penyakit ternak dapat diminimalkan.

Faktor kesehatan ternak sangat menentukan keberhasilan kita di dalam

suatu usaha peternakan. Oleh karena itu menjaga kesehatan ternak harus

menjadi salah satu prioritas utama disamping kualitas makanan ternak dan tata

laksana yang memadai.

Sanitasi kandang ternak kambing merupakan usaha dalam rangka

membebaskan kandang dari bibit-bibit penyakit maupun parasit lainnya

dengan mengunakan obat-obatan pengendali seperti disinfectan pada dosis

yang dianjurkan. Tindakan ini harus dilakukan secara rutin pada kandang yang

Page 4: kesehatan ternak kambing

akan ditempati oleh ternak. Jika ternak mengalami sakit dikandang, maka

harus dipilih jenis disinfectan pada dosis yang lebih tinggi agar penyakit yang

sama tidak menyerang pada penyakit yang lain. Sanitasi dapat menjamin

ternak lebih sehat, sebab lingkungan yang kotor dapat memancing bibit

penyakit. Sanitasi terhadap kandang harus dilakukan secara menyeluruh, yakni

terhadap lingkungan sekitar dan terhadap peralatan yang berhubungan dengan

ternak. Lingkungan yang kotor dan tidak terurus merupakan media yang baik

bagi berbagai jenis serangga penyebar penyakit. Kutu dan caplak penghisap

darah dapat bersarang dicelah-celah kandang sehingga merupakan sasaran

utama dalam melakukan sanitasi (Ludgate, 2006). 

Page 5: kesehatan ternak kambing

BAB III

PEMBAHASAN

Faktor kesehatan ternak sangat menentukan keberhasilan kita di dalam

usaha peternakan kambing. Oleh karena itu menjaga kesehatan ternak kambing

yang dipelihara harus menjadi salah satu prioritas utama disamping kualitas

makanan dan tata laksana yang memadai.

Pengendalian dan pencegahan penyakit pada ternak kambing dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut:

1. Tindakan Karantina

Ternak kambing yang baru tiba di lokasi peternakan jangan langsung

ditempatkan pada kandang/ tempat pemeliharaan permanent, tetapi tempatkan

dahulu pada kandang sementara untuk proses adaptasi yang memerlukan

waktu sekitar beberapa minggu. Dalam proses adaptasi, ternak kambing

diamati terhadap penyakit cacing (dengan memeriksa fesesnya), penyakit orf,

pink eye, kudis, diare, dan sebagainya. Apabila positif terhadap penyakit

tertentu segera diobati dan lakukan isolasi. Dalam adaptasi ini juga termasuk

adaptasi terhadap jenis pakan yang akan digunakan dalam usaha ternak

kambing. Pada adaptasi ini biasanya harus disiapkan berbagai obat-obatan

untuk mengantisipasi terhadap kemungkinan timbulnya berbagai penyakit.

Setelah 7 - 21 hari ternak kambing dalam keadaan sehat, maka siap untuk

dipindahkan dalam kandang utama.

Tujuan dari karantina adalah untuk memastikan ternak yang baru

datang dari luar wilayah peternakan terbebas dari penyakit. Kandang karantina

harus terletak agak jauh dari lokasi perkandangan ternak lainnya, hal ini

bertujuan untuk menghindari penularan penyakit oleh ternak yang baru di

datangkan.

Page 6: kesehatan ternak kambing

2. Pemeriksaan Kesehatan Harian

Pengamatan kesehatan harian dilakukan setiap hari yaitu pada pagi dan

sore hari. Pengamatan kesehatan harian ini bertujuan untuk memantau kondisi

kesehatan ternak kambing dan mengetahui ada tidaknya abnormalitas,

sehingga jika ditemukan ternak kambing yang sakit atau mengalami kelainan

dapat segera ditangani. Pada pagi hari pemeriksaan kesehatan ternak

dilakukan sebelum kandang dibersihkan. Sedangkan pada sore hari,

pemeriksaan dilakukan sesudah ternak kambing diberi makan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan

pemeriksaan kesehatan harian ternak kambing antara lain nafsu makan,

mengamati keadaan sekitar ternak (mengamati feses, urin, dan keadaan sekitar

kandang apakah terdapat bercak-bercak darah atau tidak), mengamati keadaan

tubuh ternak normal atau tidak (bisa dilihat dari hidung, kejernihan mata,

telinga dan bulu ternak), mengamati cara ternak berdiri atau bergerak, ada

tidaknya luka atau pembengkakan serta ada atau tidaknya eksudat pada luka.

Adanya pengamatan kesehatan harian diharapkan abnormalitas yang

ada dapat ditangani sesegera mungkin dan apabila ada ternak kambing yang

sakit dapat segera diobati. Saat pengamatan kesehatan harian juga dilakukan

recording atau pencatatan abnormalitas yang terjadi sehingga terdapat data

yang lengkap mengenai riwayat penyakit yang pernah di alami oleh ternak

kambing yang dipelihara.

3. Penanganan Kesehatan

Penanganan kesehatan pada ternak kambing bertujuan untuk

melakukan pemeriksaan dan penanganan medis pada ternak yang sakit

sehingga ternak yang sakit secepatnya dapat ditangani sesuai dengan gejala

klinis yang timbul. Penanganan kesehatan dilakukan saat ditemukan adanya

kelainan atau gejala klinis yang terlihat pada ternak kambing setelah dilakukan

pemeriksaan kesehatan harian.

Page 7: kesehatan ternak kambing

4. Pemeriksaan Klinis

Ternak kambing yang terlihat menunjukkan adanya gejala klinis maka

akan dilakukan pemeriksaan klinis. Pemeriksaan klinis tersebut dilakukan

sebelum pengobatan. Pemeriksaan klinis dapat dilakukan didalam dan diluar

kandang (di kandang jepit).

5. Pengobatan 

Pengobatan dilakukan apabila telah ditemukan ternak kambing yang

didiagnosa sakit berdasarkan pemeriksaan klinis. Pengobatan ternak terhadap

ternak kambing dilakukan sesuai diagnosa yang telah ditentukan, dengan dosis

obat yang telah diperhitungkan sesuai kebutuhan ternak tersebut. Ternak

kambing yang sakit diistirahatkan di kandang karantina hingga ternak tersebut

sehat.

6. Pemberian Vitamin

Pemberian vitamin pada ternak kambing dilakukan secara rutin

sebulan sekali. Vitamin yang diberikan antara lain adalah vitamin A, D, dan E.

Pemberian vitamin dilakukan untuk menjaga kondisi kesehatan ternak

kambing sehingga produkstifitasnya terjaga.

7. Pemotongan Kuku

Pemotongan kuku pada ternak kambing umumnya dilakukan secara

rutin yaitu setiap 6 (enam) bulan sekali. Tetapi apabila ditemukan masalah

seperti ternak kambing yang kukunya sudah panjang atau antara kuku luar dan

dalam panjangnya tidak seimbang maka pemotongan kuku dapat dilakukan

sewaktu-waktu sesuai kondisi ternak tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk

mengembalikan posisi normal kuku, membersihkan kotoran pada celah kuku,

menghindari pincang, mempermudah pada saat penampungan dan deteksi dini

terhadap laminitis dan kemungkinan terjadinya infeksi pada kuku.

Kuku harus mendapat perhatian terutama pada ternak yang selalu

berada di dalam kandang. Hal ini dapat menyebabkan kuku menjadi lebih

Page 8: kesehatan ternak kambing

lunak karena sering terkena feses dan urine serta luka akibat terperosok dalam

selokan pembuang kotoran yang menyebabkan infeksi busuk kuku. Alat-alat

yang digunakan adalah mesin potong kuku, kama gata teito (pisau pemotong

kuku), rennet, gerinda, mistar ukur, dan tali hirauci. Bahan dan obat-obatan

yang diperlukan adalah perban, kapas, Providon iodine, Gusanex, antibdiotik,

antiinflamasi, dan salep.

8. Desinfeksi Kandang

Desinfeksi kandang dilakukan setiap dua kali dalam sebulan dengan

menggunakan sprayer yang telah terisi larutan desinfektan dan disemprotkan

ke seluruh lantai, dinding, palungan dan halaman kandang. Tujuan dari

desinfeksi kandang adalah untuk mengendalikan populasi mikroorganisme

yang berpotensi menimbulkan penyakit sehingga merugikan kesehatan ternak

kambing. Kegiatan desinfeksi dapat menggunakan desinfektan Bestadest

dengan dosis 2,5 s/d 5 ml/liter (untuk 4m2) atau Benzaklin dengan dosis 60

ml/10 liter air disemprotkan keseluruh lantai, dinding, halaman kandang, dan

kuku ternak kambing.

9. Kontrol Ektoparasit

Ektoparasit adalah parasit yang hidupnya menumpang pada bagian luar

atxau permukaan tubuh inangnya, seperti berbagai jenis serangga (lalat, dll)

serta jenis akari (caplak, tungau dll). Keberadaan ektoparasit akan

mengakibatkan ternak kambing merasa tidak nyaman, sehingga nafsu makan

menurun dan akan berdampak pada kualitas produksi ternak kambing. Oleh

karena itu penyemprotan anti ektoparasit sangat penting dalam agenda

pencegahan penyakit. Penyemprotan anti ektoparasit merupakan suatu

tindakan pengendalian terhadap parasit-parasit dari luar tubuh yang dapat

mengganggu kesehatan ternak kambing. Ektoparasit dapat menyebabkan stres

pada ternak kambing, serta dapat bertindak sebagai vektor mekanik maupun

biologis penyakit ternak.

Page 9: kesehatan ternak kambing

Penyemprotan anti ektoparasit dilakukan secara rutin setiap sebulan

sekali menggunakan sunschin dengan obat anti ektoparasit cyperkiller 25 WP

(25% Cypermethrin dengan dosis 30 gr/50 liter air) dan disemprotkan ke

bagian tubuh ternak, seperti bagian perut, pantat, kaki dan punggung.

Penyemprotan anti ektoparasit dilakukan sebaiknya tidak mencemari pakan,

tempat pakan, dan air minum.

10. Biosecurity

Menurut Winkel (1997) biosekurity merupakan suatu sistem untuk

mencegah penyakit baik klinis maupun subklinis, yang berarti sistem untuk

mengoptimalkan produksi ternak secara keseluruhan, dan merupakan bagian

untuk mensejahterakan hewan (animal welfare). Biosecurity adalah semua

tindakan yang merupakan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah dan

dilakukan untuk mencegah semua kemungkinan kontak/ penularan dengan

peternakan tertular dan penyebaran penyakit (Dwicipto, 2010) .

Biosecurity merupakan tindakan perlindungan terhadap ternak

kambing dari berbagai bibit penyakit (bakteri dan virus) melalui pengamanan

terhadap lingkungannya dan orang atau individu yang terlibat dalam siklus

pemeliharaan yang dimaksud. Tujuannya yaitu supaya bibit penyakit (bakteri

dan virus) yang terbawa dari luar tidak menyebar dan menginfeksi ternak

kambing.

Tindakan biosecurity meliputi :

a. Lokasi peternakan kambing harus terbebas dari gangguan binatang liar

yang dapat merugikan.

b. Melakukan desinfeksi dan penyemprotan insektisida terhadap serangga,

lalat, nyamuk, kumbang, belalang disetiap kandang secara berkala.

c. Segera mengeluarkan ternak yang mati untuk diotopsi lalu dikubur atau

dimusnahkan.

Page 10: kesehatan ternak kambing

11. Pemberian Obat Cacing

Pemberian obat cacing secara per oral dan dilakukan terhadap seluruh

ternak kambing setiap pergantian musim. Ternak kambing yang mengidap

parasit cacing sulit diprediksi bila dilihat dari kondisi fisiknya sehingga untuk

mengantisipasi terjadinya infeksi dan berkembang biaknya cacing dalam

tubuh ternak maka diperlukan pemberian obat cacing. Dosis yang diberikan

terhadap ternak kambing ialah menurut berat badannya. Pemberian obat

cacing dilakukan terhadap seluruh ternak kambing setiap 6 bulan sekali.

PENYAKIT PADA KAMBING

Penyakit pada kambing banyak macamnya, dibawah ini akan coba

dipaparkan sebagian yang paling sering menyerang ternak kambing.

1. Bloat (Kembung)

Kambing yang terjangkit ini biasanya dikarenakan terlalu banyak

mengkonsumsi pakan hijauan terutama legum yang masih muda atau rumput

yang berembun (basah), sehingga akan menimbulkan produksi gas yang

berlebih dalam perut kambing.

Ciri/gejala :

a. Bagian perut kembung, saat diraba terasa keras dan ternak merasa sakit

b. Susah dalam proses  buang air besar

c. Saat berbaring kambing akan mengalami kesulitan untuk berdiri kembali.

d. Bernafas secara cepat

Pencegahan:

Untuk pencegahan bisa di lakukan langkah-langkah sebisa mungkin

kambing tidak memakan legum yang masih muda atau perlu dilayukan dulu,

atau tidak digembalakan pada pagi hari.

Pengobatan:

Pengobatan pada bloat/kembung agak susah, yang jelas harus bisa

mengeluarkan sebanyak mungkin gas dari dalam rumen atau dengan obat-

Page 11: kesehatan ternak kambing

obat kembung yang bisa dibeli di apotik, atau jika masih tidak berhasil

hubungi dokter hewan.

2. Cacingan

Penyakit cacingan sering terjadi pada kambing. Disebabkan oleh

parasit internal pada saluran pencernaan kambing. Banyak sekali jenis cacing

yang dapat menimbulkan cacingan pada kambing, antara lain Trichuris sp.,

Oestophagostomum sp., dll.

Ciri/Gejala :

a. Kambing kurus, lemah

b. Nafsu makan berkurang

c. Bulu serasa kasar dan berdiri, kusam atau bahkan rontok

d. Perut buncit dan kepala agak sering terkulai

e. Umumnya ditambah diare

Pencegahan:

Pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain dengan menjaga sanitasi

dan kebersihan kandang.

Pengobatan:

Kambing yang terkena cacingan dapat diobati dengan pemberian obat

cacing secara teratur.

3. Scabies

Penyebab penyakit ini adalah ektoparasit, yaitu Sarcoptes Scabiei.

Ciri/Gejala :

a. Kambing kurus

b. Terdapat bercak merah pada kulit, bersisik dan gatal.

c. Bulu rontok

Pencegahan:

Pencegahan yang biasanya dilakukan, antara lain kandang dan ternak

(kambing) sebisa mungkin selalu bersih dan steril, dan isolasi bagi ternak

yang terinfeksi penyakit tersebut.

Page 12: kesehatan ternak kambing

Pengobatan :

Mencukur bulu pada bagian yang terjangkit dan pemberian anti

parasit seperti Ivomec bagi ternak terinfeksi.

4. Orf (Dakangan)

Penyebabnya adalah kambing terkena rumput yang berbulu atau debu

dari konsentrat ketika makan kemudian timbul infeksi.

Ciri/Gejala : Adanya benjolan dan keropeng hitam pada sekitar mulut.

Pencegahan : penyakit ini dapat dikendalikan dengan program vaksinasi

Pengobatan : pengobatan penyakit ini, yaitu dengan membuat luka baru pada

keropeng dan beri preparat iodium dan suntik dengan antibiotik.

5. Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) atau Apthae Epizootica (AE)

Penyebab penyakit ini adalah virus dan menular melalui kontak

langsung melalui air kencing, susu, air liur, dan benda lain yang tercemar

virus AE.

Ciri/Gejala :

a. Rongga mulut, lidah, dan telapak kai atau kikil melepuh serta terdapat

tonjolan bulat berisi cairan yang bening

b. Demam atau panas, terkadang suhu badan menurun drastis dan tidak stabil

c. Nafsu makan menurun bahkan tidak mau makan sama sekali

d. Keluarnya air liur yang berlebihan.

Pencegahan dan pengobatan: Dilakukan dengan cara vaksinasi serta pada

kambing yang terinfeksi diisolasi dan diobati secara terpisah dengan kambing

lain.

6. Mastitis

Mastitis merupakan peradangan pada kambing ataupun puting yang

sangat sering dijumpai pada ternak kambing perah, penyakit ini sangat

merugikan peternak karena dapat mengurangi jumlah produksi susu dan susu

yang di hasilkan kurang baik kualitasnya. Mastitis sering kali diakibatkan oleh

Page 13: kesehatan ternak kambing

infeksi bakteri staphylococcus aureus ataupun saat proses pemerahan yang

kurang sempurna sehingga susu belum sepenuhnya habis pada sa'at

pemerahan berlangsung.

Mastitis dibagi menjadi 2 yaitu klinis dan subklinis, kejadian mastitis

subklinis merupakan yang paling sering terjadi di Indonesia karena tidak

menimbulkan gejala klinis tetapi hanya menyebabkan penurunan produksi

susu.

Pecegahan dan pengobatan: Dapat dilakukan dengan pemberian antibiotika

intra-mammary yang disertai dengan perbaikan proses pemerahan.

7. Kuku Busuk

Penyakit ini menyerang kambing yang dipelihara dalam kandang yang

basah dan kotor.

Ciri/Gejala :

a. Sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh

b. Terkelupasnya kulit kuku

c. Muncul benjolan yang menimbulkan rasa sakit

d. Lamenes / pincang dan akhirnya kambing mengalami kelumpuhan.

Pencegahan dan Pengobatan:

Pencegahan dan pengobatan dapat di lakukan dengan cara memotong kuku

pada ternak, kemudian bisa disiram dengan alkohol supaya kuman dan bakteri

pada bagian terinfeksi mati, perban kaki kambing tersebut dan hindarkan

kambing pada tempat-tempat kotor.

Page 14: kesehatan ternak kambing

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, manajemen penanggulangan penyakit

pada ternak kambing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari usaha

ternak kambing. Upaya  yang dilakukan untuk menjaga kesehatan ternak kambing

meliputi tindakan karantina, pemeriksaan kesehatan harian, penanganan kesehatan

hewan, pemotongan kuku, desinfeksi kandang, kontrol ektoparasit, pemberian

vaksin, pemberian obat cacing, serta biosecurity.