kesehatan reproduksi - akbidkholisaturrahmibinjai.ac.id filei. definisi kesehatan reproduksi “...
TRANSCRIPT
KESEHATAN REPRODUKSI
Menjaga kesehatan reproduksi adalah
hak setiap individu (ICPD Cairo 1994)
Setiap negara harus memerangi
HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular
lainnya (Tujuan ke 6 MDGs)
BKKBN adalah anggota KPA Nasional (Perpres No: 75 tahun 2006)
BKKBN adalah anggota POKJA Pengendalian Penyakit Kanker Leher Rahim Dan Payudara (SK Menkes Tahun 2007)
Seluruh tempat yan KB memberikan promosi dan konseling pencegahan kanker KAR (MoU BKKBN dan YKI)
LATAR BELAKANG
I. Definisi kesehatan reproduksi
“ keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya”.
II. Konsep Kespro
1. “From womb to tomb” : dari janin sampai liang kubur Siklus kehidupan manusia
2. Pendekatan secara sosial untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi
III. Tujuan utama kespro
Memberikan layanan kespro yang komprehensif : kehidupan seksualnya dan hak-hak reproduksi dapat meningkatkan kemandiriannya dalam mengatur fungsi dan proses reproduksi peningkatan kualitas kehidupannya.
IV. Tujuan khusus kespro, meningkatkan :
1. Kemandirian wanita, peran dan fungsi reproduksinya
2. Tanggung jawab sosial wanita; kapan hamil, jarak kehamilan, jumlah anak
3. Tanggung jawab sosial laki-laki
4. Dukungan pria dalam membuat keputusan, mencari informasi dan pelayanan yang memenuhi kebutuhan kespro
V. Sasaran utama kespro
-Pria dan wanita usia subur
-Remaja putra dan putri belum menikah
-Kelompok risiko : pekerja seks,
masyarakat keluarga pra sejahtera
VI. Siklus hidup reproduksi
Pendekatan Siklus Hidup dan permasalahannya
Permasalahan yang tidak ditangani dapat berakibat buruk pada masa kehidupan selanjutnya.
Dalam pendekatan siklus hidup dikenal lima tahap, yaitu 1. Konsepsi2. Bayi dan Anak
3. Remaja
4. Usia subur5. Usia lanjut
Gambar Siklus hidup reproduksi
Usia Tua
- Perhatian pada problem meno/andro-pause
- Perhatian pada penyakit utama degeratif,termasuk
rabun, gangguan mobilitas dan osteoporosis
- Deteksi dini kanker rahim dan kanker prostat
Bayi dan Anak
- ASI eksklusif dan penyapihan yang layak
-Tumbuh kembang anak, pemberian makanan
dengan gizi seimbang
- Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
- Pencegahan dan penanggulangan kekerasan
- Pendidikan dan kesempatan yang sama pada
Anak laki-laki dan perempuan
Konsepsi
- Perlakuan sama terhadap janin laki-laki/perempuan
-Pelayanan antenatal, persalinan aman dan nifas,
serta pelayanan bayi baru lahir
Usia Subur
- Kehamilan dan persalinan yang aman
- Pencegahan kecacatan dan kematian akibat
kehamilan pada ibu dan bayi
- Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan
dengan penggunaan alat kontrasepsi
- Pencegahan terhadap IMS dan HIV/AIDS
- Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
- Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi
secara rasional
- Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
- Pencegahan dan penanganan infertilitas
Remaja
- Gizi seimbang
- Informasi tentang kespro
- Pencegahan kekerasan, termasuk seksual
- Pencegahan thd ketergantungan napza
- Perkawinan pada usia yang wajar
- Pendidikan, peningkatan ketrampilan
- Peningkatan penghargaan diri
- Peningkatan terhadap godaan dan ancaman
VII. Siklus hidup reproduksi
Perempuan mempunyai kebutuhan khusus dibandingkan laki-laki karena kodratnya untuk haid, hamil, melahirkan, menyusui dan mengalami menapouse
Perempuan memerlukan pemeliharaan kesehatan yang lebih intensif selama hidupnya. pada masa-masa kritis, seperti pada saat kehamilan, terutama sekitar persalinan diperlukan perhatian khusus terhadap perempuan.
VIII. Hak Kespro Remaja
1. Menjadi Diri Sendiri
2. Mendapat Informasi
3. Atas Sehat/Kesehatan
4. Melindungi Diri dan Dilindungi
5. Mendapatkan Layanan Kesehatan
6. Dilibatkan dalam Keputusan
7. Berbagi Informasi
HAK REPRODUKSI
. Mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi
. Mendapatkan pelayanan dan perlindungan reproduksi
. Kebebasan berpikir dan membuat keputusan tentang Kes-pro
. Memutuskan jumlah anak dan jarak kelahiran anak
. Hidup dan bebas dari resiko kematian karena kehamilan,
kelahiran atau masalah Gender
. Mendapat kebebasan & keamanan dalam pelayanan Kes-pro
. Bebas dari segala bentuk penganiayaan dan perlakuan buruk
yang menyangkut kes-pro
. Hak atas kerahasiaan pribadi dalam menjalankan Reproduksinya
. Membangun dan merencanakan keluarga
. Bebas berkumpul & berpartisipasi dlm politik bernuansa Kes-pro
. Bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam Kes-pro.
HAK REPRODUKSI YG TERKAIT
DGN BKKBN
. Mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi
. Mendapatkan pelayanan dan perlindungan reproduksi
. Kebebasan berpikir dan membuat keputusan tentang Kes-pro
. Memutuskan jumlah anak dan jarak kelahiran anak
. Hidup dan bebas dari resiko kematian karena kehamilan,
kelahiran atau masalah gender
. Mendapat kebebasan & keamanan dalam pelayanan Kes-pro
. Hak atas kerahasiaan pribadi dalam menjalankan Reproduksinya
. Membangun dan merencanakan keluarga
AKI di Indonesia Tahun 2007 yaitu 302/100.000 Kelahiran Hidup,Target MDGs mencapai125/100.000 kelahiran hidup &AKB sebesar34/1000 kelahiran hidup dengan MDGs 19/1000 kelahiran hidup pada tahun 2015
Penyebab Kematian ibu:
Langsung Tak langsung
Perdarahan 42 % -Anemia kurang gizi
Infeksi 10 % - “4 Terlalu
Aborsi tidak aman 11 % -” 3 Terlambat”
Partus lama 9 %
Lain lain 15 %
Kelangsungan Hidup Ibu, Bayi dan Anak
TARGET YANG INGIN DICAPAI PADA
2015 (MDGS)
AKI TURUN MENJADI :125 /100 000 KH
AKB TURUN MENJADI : 19 / 1000 LH
MEDIAN USIA KAWIN : PEREMPUAN : 21
TAHUN
LAKI-LAKI : 25 TAHUN
Faktor faktor yang berhubungan dengan
AKI Rendahnya status
perempuan
Rendahnya pendidikan
Rendahnya sosial ekonomi
Faktor sosial & budaya
Upaya pencegahan kematian ibu
1. KB
2. Asuhan Antenatal
3. Persalinan bersih dan aman
4. Manajemen komplikasi
5. Asuhan pasca keguguran
6. Akses perempuan pada pelayanan
kesehatan
PENYEBAB KEMATIAN ANAKNEONATAL
1.BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah)
2. Asphyxia
Hanya 20 % bayi yang dapat hidup lebih
setahun setelah kematian ibu
BALITA
50 / 1000 meninggal dibawah 5 thn
Karena:1. ISPA 2.Diare
54 % balita meninggal akibat gizi kurang
UPAYA PERCEPATAN
PENURUNAN AKI & AKB
1. Persalinan dibantu oleh tenaga terlatih yang dapat meresusitasi bayi, mencegah perdarahan pasca persalinan dan mengidentifikasi dan merujukkondisi darurat semasa persalinan
2. Kesiapan dan kesiagaan melahirkan dan darurat ;setiap keluarga mengetahui tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan persalinan, dan dapat menjangkau layanan darurat berkualitas
Upaya percepatan penurunan AKI &
AKB
Pelayanan terbaik untuk setiap ibu, bayi baru lahir dan anak “ tanpa kompromi”
Biaya terjangkau dan dapat diakses semua orang.
101.243 jiwa I,BBL&A diselamatkan degana peningkatan layanan kesehatan yang mudah dijangkau dan terjangkau ( hampir ½ dari AKI, AKB & AKA dapat ditekan)
10 Pesan aksi untuk Keselamatan Ibu
1. Meningkatkan Keselamatan Ibu Melahirkan melalui issue HAM.
2. Memberdayakan perempuan, mendukung pilihan yang diambil.
3. Mengangkat dimensi investasi sosial dan ekonomi dalam issue keselamatan ibu
4. Kampanye menunda usia persalinan/ perkawinan
5. Membangun kesadaran masyarakat bahwa setiap kehamilan membawa resiko.
6. Menjamin kehadiran Tenaga Penolong Terlatih dalam setiap persalinan.
7. Meningkatkan akses Pelayanan Kesehatan Reproduksi yang bermutu dan terjangkau
8. Mencegah kehamilan yang tak diinginkan dan memberi perhatian pada pengguguran kehamilan yang tak diinginkan.
9. Membuat evaluasi pada setiap kemajuan yang diperoleh.
10.Memanfaatkan kekuatan kerja sama
KB PASCA PERSALINAN
Tubektomi (MOW) Pemasangan IUD Pemasangan Implant
LATAR BELAKANG
• Hasil penelitian oleh LSM dan organisasi profesi bahwa
angka kelahiran mencapai 5 juta/tahun dan keguguran
mencapai 3,5 juta/tahun.
• Jumlah pasien Persalinan dan Keguguran di RS per bulan
cukup tinggi dan rata-rata yang ber-KB 5-10%
• Ibu PP dan PK yang tidak segera menggunakan kontrasepsi
dapat memberikan kontribusi cukup besar terhadap
tingginya unmet need
24
TUJUAN :
Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
pelayanan KB Pascapersalinan dan Pascakeguguran di
RS serta kendala / permasalahan yang dihadapi
25
SASARAN :
Para pelaksana dan pengelola PKBRS di RS
Pemerintah, RS Swasta, RS TNI/Polri
LANGKAH-LANGKAH YANG BELUM DILAKUKAN
Pertemuan PKBRS bagi Dokter dan Bidan Kab/Kota Taun 2010 dan 2011
Sosialisasi KB PP dan PK ke beberapa PKBRS
LANGKAH-LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
Bimbingan dan fasilitasi ke beberapa RS Pemerintah dan Swasta
Monitoring hasil pelaporan
Workshop PKBRS
REKAPITULASI LAPORAN PKBRS
PASCA PERSALINAN DAN PASCA KEGUGURAN
BULAN OKTOBER S/D DESEMBER 2011
PROVINSI SUMATERA UTARA
Triwulan : IV
NO KAB/KOTA NO RUMAH SAKIT P. PERSALINAN BER-KBJENINIS KONTRASIPSI
%MOP MOW IUD IMP STK PIL KDM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 DELI SERDANG 1 RSUD Lubuk Pakam 118 38 0 13 2 1 5 17 0 32,20
2 RS Sembiring 585 254 0 89 0 0 0 0 165 43,42
3 RUSU Citra Medika Tembung 23 23 0 23 0 0 0 0 0 100,00
2 L A N G K A T 4 RSUD Tanjung Pura 18 18 0 18 0 0 0 0 0 100,00
5 RSU Pertamina P. Brandan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
3 K A R O 6 RSUD Kabanjahe 5 5 0 0 1 2 1 1 0 100,00
4 SIMALUNGUN 7 RSU. PARAPAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
8 RS PTP IV Laras 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
9 RS PTP VIII Balimbingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
5 A S A H A N 10 RSUD H. Abd. Manan Simatupang 38 38 0 38 0 0 0 0 0 100,00
11 RSU Ibu Kartini Kisaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
6 LABUHAN BATU 12 RSUD Rantau Prapat 86 4 0 4 0 0 0 0 0 4,65
1 2 3 4 5 67 8 9
1
0 11 12 1314
7 TAP. TENGAH 13 RSUD Pandan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
8 TAP. SELATAN 14 RSUD Sipirok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
9 TAP. UTARA 15 RSUD Tarutung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
10 N I A S 16 RSUD Gunung Sitoli 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
11 D A I R I 17 RSUD Sidikalang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
12 M E D A N 18 RSU. Dr.Pirngadi 15 15 0 15 0 0 0 0 0 100,00
19 RSU H. Adam Malik 110 87 0 20 0 0 20 19 28 79,09
20 RSU Rumkit Tk. II BB / I 53 3 0 2 0 0 1 0 0 5,66
21 RS LANUT DR. ABD. MALIK 2 2 0 2 0 0 0 0 0 100,00
22 RSU. POLDASU 25 15 0 7 0 0 0 0 8 60,00
23 RSU HAJI MEDAN 17 5 0 0 2 2 1 0 0 29,41
24 RSU Dr. KOMANG MAKES 10 10 0 10 0 0 0 0 0 100,00
25 RSU Islam Malahayati 11 6 0 4 2 0 0 0 0 54,55
26 RSU. Sundari 29 29 0 0 19 0 10 0 0 100,00
27 RSU. Bhakti 11 11 0 0 0 0 11 0 0 100,00
28 RSUD BINA SEJAHTERA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
13 PEM. SIANTAR 29 RSUD Pematang Siantar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
30 RSU TENTARA TK. IV 01.07.01 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
14 TANJUNG BALAI 31 RSUD Dr. T. Mansyur 50 50 0 36 0 0 3 9 2 100,00
32 RSU Al - Karim Tj. Balai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
15 B I N J A I 33 RSUD dr. RM.Joelham 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
34 RS. REM. 023 BINJAI 83 9 0 3 1 0 2 3 0 10,84
35 RSU PTP IX Bangkalan - Binjai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
Lanjutan : 1
1 2 3 4 5 67 8 9
1
0 11 12 1314
16 TEBING TINGGI 36 RSUD Dr. Kumpulan Pane 46 2 0 1 0 0 0 1 0 4,35
37 RSU PTPN III Sri Pamela 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
17 S I B O L G A 38 RSUD Dr.FL. Tobing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
18 PAD. SIDEMPUAN 39 RSUD Pad. Sidempuan 11 11 0 11 0 0 0 0 0 100,00
40 RSU. TENTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
41 RSU. BHAYANGKARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
19 HUMBAHAS 42 RSUD Dolok Sanggul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
20 M A D I N A 43 RSUD Panyabungan 22 22 0 5 0 0 13 4 0 100,00
21 TOBA SAMOSIR 44 RSUD Porsea 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
22 PAK-PAK BARAT 45 RSUD Salak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
23 S A M O S I R 46 RSUD Dr. Adrianus Sinaga 21 21 0 2 2 0 15 2 0 100,00
24 NIAS SELATAN 47 RSU Lukas 38 38 0 0 0 0 0 0 0 100,00
25 SERGAI 48 RSUD Sultan Sulaiman 0 0 0 2 0 2 9 25 0 -
26 BATU BARA 49 RS. P. Inalum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
27 PD. LWS UTARA 50 RSUD Gunung Tua 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
28 PADANG LAWAS 51 RSUD Sibuhuan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
29 Lab. Batu Utara 52 RSUD Lab. Batu Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
30 Lab. Batu Selatan 53 RSUD Lab. Batu Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
31 Nias Utara 54 RSUD Nias Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
32 Nias Barat 55 RSUD Nias Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
33 Kota Gunung Sitoli 56 RSUD Kota Gunung Sitoli 48 10 0 0 3 0 3 0 4 20,83
J U M L A H 1.475 726 0 305 32 7 94 81 207 49,22
Lanjutan : 2
HASIL EVALUASI PELAYANAN KB PASCA PERSALINAN DI RUMAH SAKIT TH. 2011
• Sasaran Rumah Sakit yang memberikan pelayanan KB PP dan
PK tahun 2011: 56 PKBRS
• Sasaran Peserta KB Baru (PB) dari PP dan PK tahun 2011
adalah 726 akseptor
• Sasaran peserta KB PP dan PK ≥ 49,22 % dari jumlah klien
bersalin atau yang mengalami keguguran.
• RS yang memberikan laporan KB PP dan PK sampai dengan
Triwulan IV 2011 adalah 26 PKBRS, jumlah 56 PKBRS
Kab/Kota (46,43%), terdiri dari :
RSU Provinsi : 1 RS
RSUD Kab/Kota : 32 RS
RS Swasta Kab/Kota : 14 RS
RS TNI : 6 RS
RS POLRI : 2 RS
RS BUMN : 1 RS
• Sampai dengan triwulan IV tahun 2011, jumlah PB dari PP dan
PK : 1.475 peserta yang memekai alkon 726 (49,22 %)
PERMASALAHAN (1)
Tidak semua PKBRS Kab/Kota melaporkan pelayan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran setiap bulan
sampai dg triwulan 4 tahun 2011 sesuai format yang telah disediakan
Hanya beberapa PKBRS Kab/Kota melaporkan.
Informasi dari laporan beberapa RS tidak lengkap
Masih ada PKBRS yang tidak mencantumkan jenis alat kontrasepsi yang dipakai
Pelaporan yang diterima belum semua tepat waktu
Pencatatan dan pelaporan pelayanan KB PP dan PK belum optimal
31
PERMASALAHAN (2)
Belum semua Rumah Sakit mendapat sosialisasi ttg
Pedoman PKBRS termasuk KB PP dan PK
Belum semua RS membentuk tim PKBRS dan
melaksanakan pelayanan KB di RS
Terbatasnya dana operasional RS untuk mendukung
pengelolaan pelayanan KB PP dan PK di RS
Klaim KB Jamkesmas dan Jampersal belum dapat
berjalan optimal
32
PERMASALAHAN (3)
Belum semua nakes di RS memberikan konseling KB
PP dan PK sehingga sebagian besar klien yg pulang
dari RS belum ber-KB.
Masih banyak bidan dan dokter RS belum mendapatkan pelatihan KIP/ Konseling dan tekhnis medis pelayanan KB
Belum semua dr. SpOG terlatih menggunakan
Laparoskopi untuk pelayanan MOW.
33
KESIMPULAN PENCAPAIAN KB PP & PK OKTOBER S/D DESEMBER THN 2011
Dari 56 PKBRS yang ada, yang melaporkan
pelayanan KB PP dan PK di Rumah Sakit s/d
Desember 2011 hanya 26 PKBRS sekitar
(46,43 %).
Sampai dengan Desember 2011 pelayanan
persalinan di PKBRS sebesar 1.475, yang
memakai alat kontrasepsi 726 akseptor
sekitar 49,22 %.
34
Penyebab Tidak Langsung Kematian Ibu
Sosial ekonomi
Pendidikan
Kedudukan dan
peranan wanita
Sosial budaya
Transportasi
Tiga terlambat
Empat terlalu
DEMAND
Kunci untuk menurunkan AKI
Masalah—
Persalinan yang berisiko apabila:
• “Terlalu banyak”
• “Terlalu dekat jaraknya”
Atau persalinan berisiko apabila usia
perempuan:
• “Terlalu muda”
• “Terlalu tua”
Satu Solusinya adalah—HINDARKAN “Terlalu
dekat” melalui pengaturan jarak persalinan yang
optimal
85 % kematian ibu
DAPAT DICEGAH !!
TersedianyaTersedianya fasilitasfasilitas pelayananpelayanan kesehatankesehatan yang yang memadaimemadai;;
pencegahanpencegahan dandan penanggulanganpenanggulangan komplikasikomplikasi kehamilankehamilan, , persalinanpersalinan dandan nifasnifas ygyg optimal optimal oleholeh NakesNakes;;
aksesakses thdthd pelayananpelayanan KB KB ygyg berkualitasberkualitas untukuntukmencegahmencegah kehamilankehamilan yang yang tidaktidak diinginkandiinginkan (KTD) & (KTD) &
menghindarkanmenghindarkan ““4T4T””; ;
Ibu/SuamiIbu/Suami ygyg lebihlebih positifpositif dlmdlm perencanaan/pengelolaanperencanaan/pengelolaankehamilankehamilan ygyg sehatsehat, , mempersiapkanmempersiapkan persalinanpersalinan ygygamanaman, , perawatanperawatan nifasnifas; & ; & lingkunganlingkungan ygyg kondusifkondusif
PERENCANAAN KELUARGA
1. Seorang wanita telah dapat melahirkan, segera setelah ia mendapat haid yang pertama (menarche)
2. Kesuburan seorang wanita akan terus berlangsung, sampai mati haid (menopause)
3. Kehamilan dan kelahiran yang terbaik, artinya risiko paling rendah untuk ibu dan anak, adalah antara 20-35 tahun
4. Persalinan pertama dan kedua paling rendah risikonya
5. Jarak antara dua kelahiran sebaiknya 2-4 tahun
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BIDANG KB DAN KR
VISIMewujudkan keluarga kecil dalam mencapai penduduk tumbuh seimbang tahun 2015
MISIMeningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB dan KR dalam rangka mencapai kesertaan dan kemandirian ber-KB
INGAT, MASA DEPAN ANAK KITA
Terima Kasih