kesehatan internasional

42
Kesehatan Internasional Dr.Chairul Zulfi,MSi

Upload: roni

Post on 12-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kuliah pakar kesehatan internasional

TRANSCRIPT

Page 1: Kesehatan Internasional

Kesehatan Internasional

Dr.Chairul Zulfi,MSi

Page 2: Kesehatan Internasional

Kesehatan International

WHO (World Health Organization)

•Termasuk salah satu badan PBB

•Di dirikan pada 7 April 1948•Markas Utama Jenewa, Swiss

Page 3: Kesehatan Internasional

Latar Belakang

Gagasan Pembentukan otoritas internasional untuk mengabaikan masalah kesehatan masyarakat dimulai dengan perumusan aturan hukum internasional pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, pada tanggal 9 Desember 1907 , konvensi disimpulkan di Roma untuk pembentukan Kantor Kesehatan Masyarakat Internasional

Page 4: Kesehatan Internasional

Visi dan Misi WHO

Visi : Pencapaian kesehatan yang setinggi tingginya bagi masyarakat international dalam mendorong individu untuk berperan dalam mencapai tingkat kesehatan tertinggi

Misi : Mencapai taraf kesehatan setinggi mungkin oleh seluruh rakyat di

seluruh bangsa

Page 5: Kesehatan Internasional

Tujuan WHO

“Attainment By All People Of The Highest Possible Level Of Health “

Page 6: Kesehatan Internasional

Fungsi WHO

Untuk mencapai tujuannya WHO memiliki fungsi fungsi yang terdapat diantaranya :

•Bertindak sebagai kewenangan yang memimpin dan mengkoordinasi kerja kesehatan internasional

• Mendirikan dan mempertahankan kerjasama dengan PBB, agen-agen khusus administrasi kesehatan pemerintah, grup-grup profesional dan organisasi – organisasi sejenisnya yang dianggap pantas

Page 7: Kesehatan Internasional

Fungsi WHO

•Membantu pemerintah-pemerintah, berdasarkan permintaan, dan menguatkan pelayanan sejenisnya yang dianggap pantas

•Melengkapi bantuan teknis yang pantas , dan dalam keadaan darurat bantuan yang diperlukan atas permintaan atau penerimaan pemerintah yang bersangkutan

Page 8: Kesehatan Internasional

Fungsi WHO

•Menyediakan atau membant menyediakan, berdasarkan permintaan PBB. Pelayanan kesehatan dan fasilitas untuk grup-grup khusus , seperti teritori-teritori organisasi- organisasi kepercayaan

•Mendirikan dan mempertahankan pelayanan epidemiologis dan statistik

Page 9: Kesehatan Internasional

International Classification OfDisease •Untuk Mempermudah dalam proses

mengklasifikasikan penyakit, indonesia menggunakan sistem informasi kesehatan yang lebih elektif dan efisien , yaitudengan cara ICD ( International Classification Of Disease)

• International Classification Of Disease adalah klasifikasi diagnostik standar internasional untuk semua epidemiologi umum , untuk penggunaan di beberapa manajemen kesehatan dan klinis

Page 10: Kesehatan Internasional

International Classification Of Disease

Dalam pengkodean pada ICD menetapkan lebih dari 155.000 memungkinkan berbagai kode dan memungkinkan yang banyak berasal dari pelacakan diagnosis dan prosedur baru dengan perluasan yang signifikan pada kode-kode yang telah tersedia 17.000 pengkodean pada ICD-9 dan ICD-10 yang mulai bekerja dari tahun 1983 dan dapat diselesaikan pada tahun 1992. Berikut adalah daftar ICD-10 untuk kode klasifikasi, untuk versi tahun 2007

Page 11: Kesehatan Internasional

Bab Blok Judul

I A00-B99 Penyakit Infeksi dan parasit

II C00-D48 Neoplasma

III D50-D89Penyakit darah dan organ pembentuk darah termasuk ganguan sistem imun

IV E00-E90 Endokrin, nutrisi dan ganguan metabolik

V F00-F99 Ganguan jiwa dan prilaku

VI G00-G99 Penyakit yg mengenai sistem syaraf

VII H00-H59 Penyakit mata dan adnexa

VIII H60-H95 Penyakit telinga dan mastoid

IX I00-I99 Penyakit pada sistem sirkulasi

X J00-J99 Penyakit pada sistem pernafasan

XI K00-K93 Penyakit pada sistem pencernaan

XII L00-L99 Penyakit pada kulit dan jaringan subcutaneous

XIII M00-M99 Penyakit pada sistem musculoskletal

XIV N00-N99 Penyakit pada sistem saluran kemih dan genital

XV O00-O99 Kehamilan dan kelahiran

XVI P00-P96 Keadaan yg berasal dari periode perinatal

XVII Q00-Q99 Malformasi kongenital, deformasi dan kelainan chromosom

XVIII R00-R99Gejala, tanda, kelainan klinik dan kelainan lab yg tidak ditemukan pada klasifikasi lain

XIX S00-T98 Keracunan, cedera dan beberapa penyebab yg dari luar

XX V01-Y98 Penyebab morbiditas dan kematian eksternal

XXI Z00-Z99Faktor faktor yg memengaruhi status kesehatan dan hubungannya dengan jasa kesehatan

XXII U00-U99 Kode kegunaan khusus

Page 12: Kesehatan Internasional

Fungsi ICD• Fungsi lCD sebagai sistem klasifikasi penyakit dan masalah terkait

kesehatan digunakan untuk kepentingan informasi statistik morbiditas dan mortalitas. Penerapan Pengodean sistem lCD Digunakan untuk :

1. Mengindeks pencatatan penyakit dan tindakan di sarana pelayanan kesehatan.

2. Masukan bagi sistem pelaporan diagnosis medis untuk mengklasifikasikan penyakit.

3. Memudahkan proses penyimpanan dan pengambilan data terkait diagnosis karakteristik pasien dan penyedia layanan.

4. Untuk mempermudah sistem penagihan pembayaran biaya pelayanan kesehatan.

5. Pelaporan nasional dan internasional morbiditas dan mortalitas.6. Menentukan bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan

dikembangkan sesuai kebutuhan zaman.

Page 13: Kesehatan Internasional

Karantina Kesehatan• karantina berasal dari kata QUADRAGINTA

( Latin) yang artinya : 40, dulu semua penderita diisolasi selama 40 hari

• Tahun 1348 Pelabuhan Venesia sebagai salah satu pusat terbesar di Eropa yang melakukan upaya KARANTINA dengan cara menolak masuknya kapal yang terjangkit dan di curiagi terjangkit PES

• Tahun 1377 : tindakan karatina isolasi pertama yang dilakukan di Roguasa

• Tahun 1383 : DI Merseille, Perancis , ditetakan UU karantina yang pertama

Page 14: Kesehatan Internasional

Sejarah Karantina dan IHR

Tahun 1830-1847: Kolera melanda Eropa dan para ahli kesehatan hadir untuk Diplomasi Penyakit Infeksi Secara Intensif Dan Kerjasama Multilateral Kesehatan Masyarakat Menghasilkan : International Sanitary Regulation , Paris 1851

Tahun 1951: WHO Mengadopsi ISR Tahun 1969 : WHO Mengubah ISR 1851

menjadi IHR 1969

Page 15: Kesehatan Internasional
Page 16: Kesehatan Internasional

International Health RegulationIHR adalah suatu instrumen internasional

yang secara resmi mengikat untuk diberlakukan oleh seluruh negara anggota WHO, maupun bukan negara anggota WHO tetapi setuju untuk dipersamakan dengan negara anggota WHO.

. Tujuan IHR 2005 adalah untuk mencegah,

melindungi, dan mengendalikan terjadinya penyebaran penyakit secara internasional, serta melaksanakan public health response sesuai dengan risiko kesehatan masyarakat, dan menghindarkan hambatan yang

Page 17: Kesehatan Internasional

Revisi IHR

WHO juga melakukan revisi seperlunya terhadap IHR 1969 antara lain

•Tahun 1973 : Revisi terhadap IHR 1969 dikenal dengan nama Additional Regulation 1973

•Tahun 1981: Revisi terhadap IHR 1969 dikenal dengan nama Additional Regulation 1981

•Tahun 1983: IHR dikenal sebagai IHR 1969 third anoted edition 1983

Page 18: Kesehatan Internasional

Revisi IHR• Mengingat terbatasnya ruang lingkup aplikasi

IHR(1969) yang hanya melakukan control terhadap 3 penyakit karantina, yaitu kolera, pes, dan yellow fever, maka pada Mei 2005 para anggota WHO yang tergabung dalam World Health Assembly (WHA) melakukan revisi terhadap IHR(1969). IHR(1969) ini digantikan dengan IHR(2005) yang diberlakukan pada 15 Juni 2007

• Revisi keempat ini di ilhami oleh kejadian PNDEMI SARS & BIOTERRORISM pada tahun 2003

Page 19: Kesehatan Internasional

PHEIC

Kedaruratan Kesehatan (KLB) yang Meresahkan Dunia

Adalah KLB yang :• dapat menjadi ancaman kesehatan bagi

negara lain• kemungkinan membutuhkan koordinasi

internasional dalam penanggulangannya

Page 20: Kesehatan Internasional

PHEIC dalam IHR 2005

Secara definisi, PHEIC dalam IHR(2005)diperluas jangkauannya dibandingkan IHR(1969) yang hanya mencakup penyakit kolera, pes dan yellow fever. Perluasan ini dimaksudkan untuk menjangkau penyakit new emerging dan reemerging, termasuk gangguan atau risiko kesehatan yang disebabkan bukan oleh infeksi (penyakit menular).

Page 21: Kesehatan Internasional

KEJADIAN LUAR BIASAKLB suatu penyakit tidak secara otomatis

memberikan informasi yang cukup untuk mengetahui apakah penyakit tersebut menyebar secara internasional. Beberapa faktor, seperti letak geografi serta, jumlah kasus, waktu, jarak batas internasional, kecepatan cara penyebarannya, dan faktor-faktor lainnya sangat relevan untuk dianalisis sehingga dapat ditentukan apakah suatu KLB merupakan penyakit yang berpotensi dalam penyebaran internasional.

Page 22: Kesehatan Internasional

PHEIC dan KLBUntuk membantu suatu negara

mengidentifikasi apakah suatu keadaan merupakan PHEIC, IHR(2005) mempersiapkan instrumen yang mengarahkan negara untuk mengkaji suatu kejadian di wilayahnya dan menginformasikan kepada WHO setiap kejadian yang merupakan PHEIC sesuai dengan kriteria sebagai berikut.

1. Berdampak/berisiko tinggi bagi kesehatanmasyarakat.

2. KLB atau sifat kejadian tidak diketahui.3. Berpotensi menyebar secara internasional.4. Berisiko terhadap perjalanan ataupunperdagangan.

Page 23: Kesehatan Internasional
Page 24: Kesehatan Internasional

Wabah

Status KLB diatur oleh Peraturan mentru kesehatan Ri No. 949/MENKES/SK/VII/2004. kejadian luar biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurn waktu tertentu

Page 25: Kesehatan Internasional

Kriteria KLB7 kriteria KLB Menurut Permenkes 1501 tahun 2010

1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah

2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya

3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya

4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata jumlah per bulan dalam tahun sebelumnya

Page 26: Kesehatan Internasional

Kriteria KLB5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1

(satu) tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya

6. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama

7. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama

Page 27: Kesehatan Internasional

Penyakit KLB

Karakteristik Penyakit yang berpotensi KLB:1.Penyakit yang terindikasi mengalami

peningkatan kasus secara cepat.2.Merupakan penyakit menular dan

termasuk juga kejadian keracunan.3.Mempunyai masa inkubasi yang cepat.4.Terjadi di daerah dengan padat hunian.

Page 28: Kesehatan Internasional

Penyakit Penyakit Berpotensi Wabah

Penyakit karantina/penyakit wabah penting: Kholera, Pes, Yellow Fever.

1. Penyakit potensi wabah/KLB yang menjalar dalam waktu cepat/mempunyai mortalitas tinggi & penyakit yang masuk program eradikasi/eliminasi dan memerlukan tindakan segera : DHF,Campak,Rabies, Tetanus neonatorum, Diare, Pertusis, Poliomyelitis.

2. Penyakit potensial wabah/KLB lainnya dan beberapa penyakit penting : Malaria, Frambosia, Influenza, Anthrax, Hepatitis, Typhus abdominalis,  Meningitis, Keracunan, Encephalitis, Tetanus.

3. Penyakit-penyakit menular yang tidak berpotensi wabah dan atau KLB,  tetapi masuk program : Kecacingan, Kusta, Tuberkulosa, Syphilis,  Gonorrhoe, Filariasis, dll

Page 29: Kesehatan Internasional

Penanggulangan KLB• Penanggulangan KLB adalah kegiatan yang

dilaksanakan untuk menangani penderita, mencegah perluasan KLB, mencegah timbulnya penderita atau kematian baru pada suatu KLB yang sedang terjadi.

• Penanggulangan KLB dikenal dengan nama Sistem Kewaspadaan Dini (SKD-KLB), yang dapat diartikan sebagai suatu upaya pencegahan dan penanggulangan KLB secara dini dengan melakukan kegiatan untuk mengantisipasi KLB. Kegiatan yang dilakukan berupa pengamatan yang sistematis dan terus-menerus yang mendukung sikap tanggap/waspada yang cepat dan tepat terhadap adanya suatu perubahan status kesehatan masyarakat.

Page 30: Kesehatan Internasional

Penanggulangan KLB

Upaya penanggulangan KLB•Penyelidikan epidemilogis.•Pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan

isolasi penderita termasuk tindakan karantina.

•Pencegahan dan pengendalian.•Pemusnahan penyebab penyakit.•Penanganan jenazah akibat wabah.•Penyuluhan kepada masyarakat.•Upaya penanggulangan lainnya.

Page 31: Kesehatan Internasional

Indikator keberhasilan penanggulangan KLB

• Menurunnya frekuensi KLB.• Menurunnya jumlah kasus pada setiap

KLB.• Menurunnya jumlah kematian pada setiap

KLB.• Memendeknya periode KLB.• Menyempitnya penyebarluasan wilayah

KLB.

Page 32: Kesehatan Internasional

Tim penanggulangan KLB

• Terdiri dari multi disiplin atau multi lintas sektor, bekerjasama dalam penanggulangan KLB.• Salah satu anggota tim kesehatan adalah

perawat (sebagai anggota masyarakat maupun sebagai petugas disarana kesehatan).• Perawat dapat terlibat langsung di

Puskesmas atau Rumah sakit.

Page 33: Kesehatan Internasional

Prosedur Penanggulangan KLB/Wabah.

Informasi kemungkinan akan terjadinya KLB / wabah adalah dengan melaksanakan Sistem Kewaspadaan Dini secara cermat, selain itu melakukakukan langkah-langkh lainnya :

1. Meningkatkan kewaspadaan dini di puskesmas baik SKD, tenaga dan logistic

2. Membentuk dan melatih TIM Gerak Cepat puskesmas.3. Mengintensifkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat4. Memperbaiki kerja laboratorium5. Meningkatkan kerjasama dengan instansi lain

Tim Gerak Cepat (TGC) : Sekelompok tenaga kesehatan yang bertugas menyelesaikan pengamatan dan penanggulangan wabah di lapangan sesuai dengan data penderita puskesmas atau data penyelidikan epideomologis.

Page 34: Kesehatan Internasional

Pengendalian KLB

• Tindakan pengendalian KLB meliputi pencegahan terjadinya KLB pada populasi, tempat dan waktu yang berisiko (Bres, 1986). Dengan demikian untuk pengendalian KLB selain diketahuinya etiologi, sumber dan cara penularan penyakit masih diperlukan informasi lain. Informasi tersebut meliputi :

1.Keadaan penyebab KLB2.Kecenderungan jangka panjang penyakit3.Daerah yang berisiko untuk terjadi KLB (tempat)4.Populasi yang berisiko (orang, keadaan imunitas)

Page 35: Kesehatan Internasional

Surveilence Epidemi

Penyidikan KLB (Kejadian Luar Biasa)•Dilaksanakan pada saat pertama kali

mendapatkan informasi adanya KLB atau dugaan KLB.

•Penyelidikan perkembangan KLB atau penyelidikan KLB lanjutan.

•Penyelidikan KLB untuk mendapatkan data epidemiologi KLB atau penelitian lainnya yang dilaksanakan sesudah KLB berakhir.

Page 36: Kesehatan Internasional

Tujuan PenyidikanTujuan umum Penyidikan KLB yaitu mencegah

meluasnya kejadian (penanggulangan) dan mencegah terulangnya KLB dimasa yang akan datang (pengendalian). Sedangkan tujuan khusus Penyidikan KLB yaitu diagnosis kasus yang terjadi dan mengidentifikasi penyebab penyakit, memastikan bahwa keadaan tersebut merupakan KLB, mengidentifikasi sumber dan cara penularan, mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan KLB, dan mengidentifikasi populasi yang rentan atau daerah yang beresiko akan terjadi KLB.

Page 37: Kesehatan Internasional

Langkah-langkah Penyidikan KLB1. Persiapan penelitian lapangan.2. Menetapkan apakah kejadian tersebut suatu KLB.3. Memastikan diagnosis Etiologis.4. Mengidentifikasi dan menghitung kasus atau paparan.5. Mendeskripsikan kasus berdasarkan orang, waktu, dan tempat.6. Membuat cara penanggulangan sementara dengan segera (jika

diperlukan).7. Mengidentifikasi sumber dan cara penyebaran.8. Mengidentifikasi keadaan penyebab KLB.9. Merencanakan penelitian lain yang sistematis.10. Menetapkan saran cara pencegahan atau penanggulangan.11. Menetapkan sistem penemuan kasus baru atau kasus dengan

komplikan.12. Melaporkan hasil penyidikan kepada instansi kesehatan setempat

dan kepala sistim pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.

Page 38: Kesehatan Internasional

Penetapan KLB• Penetapan KLB dilakukan dengan membandingkan insidensi

penyakit yang tengah berjalan dengan insidensi penyakit dalam keadaan biasa (endemik), pada populasi yang dianggap berisiko, pada tempat dan waktu tertentu. Dalam membandingkan insidensi penyakit berdasarkan waktu harus diingat bahwa beberapa penyakit dalam keadaan biasa (endemis) dapat bervariasi menurut waktu (pola temporal penyakit). 

• Khusus untuk penyakit-penyakit Kholera, Cacar, Pes, DHF/DSS.Setiap peningkatan jumlah penderita-penderita penyakit tersebut dia dua di suatu daerah endemis. Serta terdapatnya satu atau lebih penderita atau kematian karena suatu penyakit, pada suatu kecamatan yang telah bebas dari penyakit-penyakit, paling sedikit bebas selama 4 minggu berturut-turut.

Page 39: Kesehatan Internasional
Page 40: Kesehatan Internasional

LAPORAN KEWASPADAANLaporan kewaspadaan adalah laporan adanya penderita atau tersangka penderita. Isi laporan kewaspadaan meliputi nama penderita atau yang meninggal, golongan umur, tempat atau alamat kejadian, waktu kejadian, dan jumlah yang sakit atau meninggal. Laporan kewaspadaan disampaikan oleh :

1. Orang tua penderita atau tersangka penderita, orang dewasa yang tinggal serumah dengan penderita, orang dewasa yang tinggal serumah dengan penderita atau tersangka penderita, kepala keluarga, ketua rukun tetangga, ketua rukun warga atau rukun kampung atau kepala dukuh.

2. Dokter atau petugas kesehatan yang memeriksa penderita, dokter hewan yang memeriksa hewan tersangka.

3. Kepala stasiun Kereta Api, kepala asrama, kepala sekolah, dan pimpinan perusahaan.

4. Nahkoda kendaraan air atau udara.

Page 41: Kesehatan Internasional

Penyusunan Laporan Surveilence

Hasil penyelidikan epidemiologi hendaknya dilaporkan kepada pihak yang berwenang baik secara lisan maupun secara tertulis. Laporan secara lisan kepada instansi kesehatan setempat berguna agar tindakan penanggulangan dan pengendalian KLB yang disarankan dapat dilaksanakan. Laporan tertulis diperlukan diperlukan agar pengalaman dan hasil penyelidikan epidemiologi dapat dipergunakan untuk merancang dan mereapkan teknik-teknik sistim surveilans yang lebih baik atau dipergunakan untuk memperbaiki program kesehatan serta dapat dipergunakan untuk penanggulangan atau pengendalian KLB.

Page 42: Kesehatan Internasional

TERIMA KASIH