kesehatan dan keselamatan kerja pada pt. apac inti corpora

100
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan salah satu persyaratan untuk meningkatkan produktifitas karyawan, disamping itu K3 adalah hak asasi setiap tenaga kerja. Di era globalisasi dan pasar bebas Asean Free Trade Agement (AFTA) dan World Trade Organization (WTO) serta Asia Pasific Economic Community (APEC) yang akan berlaku tahun 2020, dan untuk memenangkan persaingan bebas ternyata kesehatan dan keselamatan kerja juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh industri di Indonesia. Dasar dari tujuan K3 adalah untuk menciptakan kesehatan dan keselamatan kerja. Oleh karena itu K3 perlu diterapkan di semua tempat kerja. Namun kenyataanya penerapan K3 di perusahaan masih jauh dari yang diharapkan. Program-program K3 sering menempati prioritas yang rendah dan terahir bagi managemen perusahaan. Memang kesehatan dan keselamatan kerja bukanlah segala-galanya, namun tidak disadarinya bahwa tanpa kesehatan dan keselamatan kerja segalanya tidak berarti apa-apa. 1

Upload: classer-dutchman

Post on 03-Jul-2015

3.146 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

GO HOOLIGANS.......!!!!

TRANSCRIPT

Page 1: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang masalah

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan salah satu

persyaratan untuk meningkatkan produktifitas karyawan, disamping itu K3

adalah hak asasi setiap tenaga kerja. Di era globalisasi dan pasar bebas Asean

Free Trade Agement (AFTA) dan World Trade Organization (WTO) serta

Asia Pasific Economic Community (APEC) yang akan berlaku tahun 2020,

dan untuk memenangkan persaingan bebas ternyata kesehatan dan

keselamatan kerja juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi

oleh industri di Indonesia.

Dasar dari tujuan K3 adalah untuk menciptakan kesehatan dan

keselamatan kerja. Oleh karena itu K3 perlu diterapkan di semua tempat kerja.

Namun kenyataanya penerapan K3 di perusahaan masih jauh dari yang

diharapkan. Program-program K3 sering menempati prioritas yang rendah dan

terahir bagi managemen perusahaan. Memang kesehatan dan keselamatan

kerja bukanlah segala-galanya, namun tidak disadarinya bahwa tanpa

kesehatan dan keselamatan kerja segalanya tidak berarti apa-apa.

Menyadari pentingnya K3 bagi semua orang dimanapun berada

maupun bekerja, serta adanya persyaratan yang harus dipanuhi oleh setiap

perusahaan di era globalisasi ini maka mau tidak mau upaya untuk

meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja harus menjadi prioritas dan

komitmen semua pihak pemerintah maupun swasta dari tingkat pimpinan

sampai keseluruh karyawan dan managemen perusahaan. Dengan tingkat

kesehatan dan keselamatan kerja yang baik jelas makir kerja karena sakit akan

menurun, biaya pengobatan dan perawatan akan menurun, kerugian akibat

kecelakaan kerja akan berkurang, tenaga kerja akan mampu bekerja dengan

produktivatas yang lebih tinggi, keuntungan akan meningkat dan pada

akhirnya kesejahteraan karyawan maupun perusahaan akan meningkat.

1

Page 2: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Dengan dilandasi adanya pertimbangan untuk meningkatkan

sumberdaya manusia yang memenuhi kebutuhan tenaga ahli dibidangnya

maka perguruan tinggi sebagai wahana proses transformasi ilmu pengetahuan

dan teknologi diharapkan mampu mencetak sarjana yang tidak hanya mahir

dibidang pengetahuan akademis, melainkan juga mahir didalam

mengaplikasikan pengetahuan akademis tersebut kedalam dunia industri .

untuk mencapai hal tersebut perlu diadakan kerjasama yang baik antara dunia

perguruan tinggi dengan dunia industri melalui beberapa program yang

diantaranya adalah program kerja praktek. Kerja praktek sangat perlu bagi

mahasiswa yang akan bekerja di dunia industri, agar nantinya apa yang

diharapkan untuk menjadi manusia yang berwawasan dan berkualitas dapat

terwujud.

Dalam kegiatan kerja praktek ini diharapkan mahasiswa dapat

menerapkan ilmu yang didapatkan dari kuliah untuk diterapkan di lingkungan

kerja yang nyata. Mahasiswa didorong untuk bertanggung jawab dan kreatif

dalam melaksanakan tugas, sehingga mempunyai pengalaman guna

memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan (skill). Atas dasar

uraian tersebut maka penulis tertarik untuk lebih mengerti tentang keselamatan

dan kesehatan kerja, sehingga penulis mengambil judul ”KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA DI PT. APAC INTI CORPORA”.

1.2. Tujuan Kerja Praktek

1. Tujuan Umum

a. Untuk memenuhi mata kuliah wajib ”Kerja Praktek” dengan bobot 2

sks.

b. Sebagai pedoman tentang bidang studi yang telah ditempuh pada

bangku kuliah sehingga diperoleh pengalaman dilapangan.

c. Meningkatkan kemampuan profesi disektor industri, khususnya pada

bidang teknik.

d. Peningkatan pola pikir dan mempersiapkan mahasiswa dalam

menghadapi tantangan masa depan.

2

Page 3: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

e. Meningkatkan kerjasama antara perguruan tinggi dengan kalangan

industri khususnya dalam penerapan dan pemecahan masalah-masalah

aplikatif.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran umum K3 dan perusahaan.

b. Mengetahui penerapan K3 pada perusahaan.

c. Mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan kerja.

d. Mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi pada perusahaan dalam

menerapkan sistem K3.

e. Mengetahui upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

f. Melatih kemampuan dalam mencari data dan memahami informasi

yang diperoleh serta dapat menyusunya dalam bentuk laporan.

1.3. Manfaat Kerja Praktek

1. Bagi perusahaan

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

masukan bagi perusahaan yaitu sebagai penyempurnaan sistem yang

sudah ada pada perusahaan.

b. Menambah refrensi makalah laporan kerja praktek di

perpustakaan perusahaan.

c. Terjalinya hubungan baik dengan dunia pendidikan.

d. Membantu menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas

untuk terjun ke dunia industri.

2. Bagi mahasiswa

a. Memperoleh pengalaman belajar kesehatan dan keselamatan kerja

yang di terapkan oleh perusahaan.

b. Memperoleh pengalaman penerapan ilmu kesehatan dan keselamatan

kerja pada perusahaan.

3

Page 4: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

c. Pemahaman tentang matakuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(K3) yang lebih dalam.

d. Mengetahui dan memahami teknik-teknik secara praktis yang

diterapkan dalam dunia industri.

e. Memberikan bekal tentang perindustrian sebelum terjun ke dunia kerja

secara nyata.

3. Bagi Fakultas Teknik Industri

a. Menambah refrensi terapan ilmu Kesehatan dan

Keselamatan Kerja.

b. Sebagai refrensi bahan evaluasi dalam peningkatan mutu

kurikulum dimasa yang akan datang.

c. Memperkenalkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja kepada

dunia industri.

d. Terjalin hubungan baik dengan perusahaan.

e. Dapat mengetahui korelasi antara ilmu yang diberikan

dibangku kuliah dengan kondisi industri pada kenyataanya.

1.4. Metode Kerja Praktek

1.4.1. Data yang diperlukan

1. Data umum yaitu data perusahaan secara umum, meliputi :

a. Sejarah berdirinya perusahaan.

b. Struktur organisasi perusahaan.

c. Proses produksi.

2. Data khusus yaitu data yang berhubungan langsung dengan masalah

penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada perusahaan

tersebut

1.4.2. Metode pengumpulan data

1. Metode observasi dan pengamatan

4

Page 5: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara

langsung pada obyek penelitian, kemudian hasil pengamatan dicatat

sebagai data.

2. Metode wawancara atau interview

Melakukan komunikasi langsung dengan orang yang

berkepentinganyang dapat memberikan keterangan yang akurat

untuk digunakan sebagai data dalam penelitian.

3. Metode studi pustaka

Pengumpulan data dengan cara membaca buku maupun sumber

bacaan lainya yang menunjang penyusunan laporan.

1.5. Obyek Penelitian

Obyek yang dijadikan sebagai penelitian yaitu PT. Apac Inti

Corpora, khususnya pada bagian produksi serta bagian lain yang terkait dalam

pengolahan produk mulai dari bahan baku diolah menjadi produk jadi.

Sehingga penulis dapat mengetahui secara keseluruhan pelaksanaan kesehatan

dan keselamatan kerja (K3) dalam perusahaan.

1.6. Lokasi dan waktu penelitian

Perusahaan yang dijadikan obyek penelitian adalah PT. Apac Inti

Corpora yang terletak di JL. Raya Semarang-Bawen KM. 32, Desa Harjosari,

Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah-Indonesia. Penelitian

dilakukan selama kurang lebih satu bulan dari pertengahan April sampai

pertengahan Mei.

1.7. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai apa yang menjadi latar

belakang dilakukannya penelitian serta permasalahan apa yang

akan diteliti dan dibahas. Selain itu juga diuraikan tujuan penelitian

5

Page 6: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

dan manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II DATA UMUM INSTANSI

Pada bab ini berisi data – data perusahaan dari mulai sejarah

berdirinya perusahaan, visi misi perusahaan, lokasi perusahaan dan

struktur perusahaan.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori yang diambil dari beberapa literature yang

berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian.

Teori-teori tersebut menjadi acuan atau pedoman dalam melakukan

langkah-langkah penelitian agar benar-benar dapat mencapai

tujuan yang diinginkan.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA

Bab ini berisi kumpulan data-data yang diperlukan dalam

menanalisa materi yang di bahas. Data – data dapat berupa

wawancara, interview, observasi dan data – data langsung yang

diberikan perusahaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisa dan

interpretasi data sehingga dapat memberikan beberapa

rekomendasi atau saran yang berkaitan dengan Kesehatan dan

keselamatan kerja.

6

Page 7: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

BAB II

DATA UMUM PERUSAHAAN

2.1.Sejarah Perusahaan

Perusahaan ini awalnya bernama PT. Kanindotex, dan berdiri pada

bulan Agustus Th 1990 dengan tiga unit Spinning, yaitu mulai dari Spinning

2, Spinning 1 dan Spinning 3, dengan mata pintal masing-masing unit 60.000

Spindel dan kapasitas produksi masing-masing 6000 bale / unit.

Pada Th 1994 PT. Kanindotex berkembang lagi tiga unit yaitu

Spinning 4, Open End dan Denim. Sehingga dalam kurun waktu yang

relatif pendek antara 4-5 tahun, PT. Kanindotex sudah membangun enam unit

pabrik dengan merk dan type mesin yang berbeda-beda.

Pada pertengahan Th 1994, Perusahaan ini mengalami penurunan

produksi karena biaya produksi sebagian digunakan untuk ekspansi pabrik

Weaving 1,2,3 dan Spinning 5 serta Spinning 6, sehingga operasional

perusahaan pada saat itu agak sedikit terganggu.

Oleh karena itu sejak tahun 1994 PT. Konindotex mulai berulang

kali berganti kepemimpinan dan atau manajemen, yaitu :

1. Sejak awal berdiri sampai dengan bulan September 1994, dikelola oleh

pemilik sekaligus pendirinya.

2. Bulan September 1994 sampai dengan Mei 1995, manajemen diambil

alih oleh Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI).

3. Bulan Mei 1995, perubahan kepemilikan sekaligus manajemen

dipegang oleh konsorsium.

Dalam perjalananya PT. Kanindotex yang semula merupakan

group yang terdiri dari 3 (tiga) Badan usaha, yaitu:

1. PT. Kanindo Succes Textile.

2. PT. Kanindo Prima Perkasa.

3. PT. Kanindo Mulia Utama.

Dengan menghasilkan produk utamanya yaitu Benang, Kain dan

Denim (Jeans). Target penjualan kedepan yang direncanakan 70 % export

7

Page 8: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

dan 30 % lokal. Akhirnya pada bulan Oktober 1995, oleh manajemen

Konsorsium PT. Kanindotex berganti menjadi PT. Apac Inti Corpora hingga

sekarang ini.

2.2.Visi dan Misi Perusahaan

Perusahaan didirikan dengan visi dan misi, antara lain :

Visi PT. Apac Inti Corpora adalah mempertahankan dan

mengembangkan reputasi perusahaan sebagai pelaku utama dalam

industri tekstil nasional dan internasional.

Misi PT. Apac Inti Corpora adalah berpikir dan bekerja lebih baik dan

lebih baik.

Dengan didirikannya perusahaan, nyata sekali membawa dampak

positip yang tidak sedikit bagi perekonomian masyarakat disekitar perusahaan,

sebagian warga yang memiliki usia kerja sebagian dapat tertampung bekerja di

PT. Apac Inti Corpora. Selain itu dampak bertambah dinamisnya social

ekonomi dengan bermunculnya usaha-usaha kecil oleh masyarakat sekitar

perusahaan, seperti usaha warung makan, penyewaan rumah, dan dan tempat

kost bagi pendatang dari luar daerah yang bekerja diperusahaan. Disamping

itu juga partisipasinya perusahaan dalam rangka menjalin hubungan yang

harmonis dengan lingkungan, dengan aktif membantu social masyarakat

seperti dana-dana untuk kegiatan hari besar keagamaan, membantu

pembangunan masjid, penerangan jalan, pengadaan air bersih, dan lain

sebagainya.

2.3.Lokasi dan Layout Perusahaan

2.3.1.Lokasi perusahaan

Lokasi PT. Apac Inti Corpora terletak di JL. Raya Semarang-

Bawen KM. 32, Desa Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten

Semarang. Selengkapnya data lokasi perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Terletak 547 diatas permukaan laut.

2. Rata-rata RH : 67% (55% - 89%)

8

Page 9: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

3. Rata-rata temperature : 25˚C (17˚C-34˚C)

4. Rata-rata curah hujan : 252 Cm / tahun

5. Rata-rata curah hujan harian : 156 / tahun

6. Jarak ke pelabuhan : 37 km

7. Jarak transportasi bahan baku : 34 km

8. Konsumen terbanyak di Jawa

9. Fasilitas transportasi jalan raya utama

2.3.2.Layout Perusahaan

Tata letak perusahaan adalah tehnik pengaturan dari fasilitas

pabrik agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik. Ada korelasi

antara tata letak pabrik dengan kelancaran produksi yang hendak dicapai,

sehingga dapat memberikan keuntungan yang cukup signifikan, yaitu:

1. Menaikkan out put perusahaan.

2. Mengurangi waktu tunggu (delay).

3. Mengurangi waktu proses pemindahan bahan baku (material

handling).

4. Menghemat penggunaan areal produksi, gudang dan sebagainya.

5. Pendayagunaan yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga

kerja, dan atau fasilitas produksi yang lain.

6. Proses manufacturing yang lebih singkat.

7. Mengurangi resiko kecelakaan dan keselamatan kerja karyawan.

8. Memperbaiki moral dan kepuasan kerja.

9. Mempermudah aktivitas supervisi.

10. Mengurangi faktor yang bisa merugikan perusahaan yaitu

kualitas bahan baku yang sudah selesai diproses (produk jadi).

Pengaturan tata letak (lay out) mesin di unit Spinning ini di

kelompokkan menurut aliran proses dari bahan baku sampai menjadi

benang.

1. Gudang bahan baku terletak terpisah dengan unit Spinning, tetapi

tidak jauh dari pintu keluar masuk bahan.

9

Page 10: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

2. Urutan proses Carded Yarn (benang kasar) dimulai dari mesin

Blowing kemudian Carding, Drawing, Roving, Ring Frame dan

yang terakhir mesin Winding.

3. Urutan proses Combed Yarn (benang halus) dimulai dari mesin

Blowing kemudian Carding, Hi-Lap, Combing, Drawing,

Roving, Ring Frame dan yang terakhir Winding.

4. Ruang-ruang pendukung lainya yaitu ruang Manager dan Staff,

Quality Qontrol, Maintenance, Utility, Personalia, Mushola,

Tempat makan, Toilet dan Mini Store yang masing-masing

ruangan diberi dinding penyekat.

Dalam pengaturan ruang produksi, penyekatan dilakukan

secara permanen. Hal ini sangat penting karena ada hubunganya

dengan pengaturan kelembaban (RH) dan suhu. Pada bagian-bagian

proses tertentu memerlukan penyesuaian RH dan suhu yang berbeda

dengan proses yang lainya, karena RH dan suhu berpengaruh pada

kualitas produk serta jenis material yang di proses. Selengkapnya

tentang layout dapat dilihat di lampiran A.

2.4.Luas Areal PT. Apac Inti Corpora

PT. Apac Inti Corpora berlokasi di JL. Raya Semarang-Bawen

KM. 32, Desa Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Guna

memperlancar kegiatan produksi demi kepuasan pelanggan maka PT. Apac

Inti Corpora yang merupakan perusahaan textile terbesar didunia dalam

bidang textile untuk jumlah unit produksi dalam satu lokasi. PT. Apac Inti

Corpora menempati luas areal kurang lebih 100 Hektar, yang terbagi menjadi

beberapa unit produksi tiap meter perseginya seperti dibawah ini :

1. Spinning I s/d VII : 148.894 m²

2. Weaving I s/d V : 86.978 m²

3. Gudang : 29.462 m²

4. Pengolahan Limbah : 1.620 m²

5. Diesel / Genzet : 2.660 m²

10

Page 11: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

6. Bengkel : 1.236 m²

7. Tangki Minyak : 2.955 m²

8. Kantor Depan : 1.600 m²

9. Mess Staff : 1.528 m²

10. Lain-Lain : 206.980 m²

2.5.Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu hubungan wewenang dan

tanggung jawab antar fungsional dan personal dalam pengolahan suatu

organisasi atau perusahaan. Struktur organisasi bertujuan untuk memberikan

kepastian dalam garis wewenang, koordinasi dan pengawasan sehingga dapat

dicegah timbulnya Over Lopping atau Gab yang dapat menimbulkan konflik.

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi PT. Apac Inti Corpora dapat dilihat

pada gambar berikut.

2.6.Uraian Tugas

Pembagian tugas yang ada di PT. Apac Inti Corpora adalah sebagai

berikut :

A. General Manager

1. Menentukan kebijakan pokok dalam perencanaan, penyusunan,

pengendalian dan pengembangan perusahaan.

2. Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan kebijakan.

3. Mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung jawab kepada

manajer.

4. Melakukan dan menandatangani dengan pihak luar, dalam usaha

pengembangan perusahaan.

5. Melakukan pembinaan kegiatan dalam hubungannya dengan pihak

luar.

B. Material manager

11

Page 12: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

1. Menjaga hubungan baik denga pihak liuar terutama denga supplier

dan konsumen.

2. Melakukan pembelian material sesuai kebutuhan.

3. Memberikan harga kepada General manager tentang pembelian

material.

C. Personal Manager

1. Menyeleksi dan mencari tenaga kerja atau pegawai agar sesuai

dengan spesifikasi dan kebutuhan.

2. Melakukan administrasi kepegawaian.

3. Melakukan pembayaran gaji karyawan atau pegawai.

D. Spinning / weaving manager

1. Merencanakan besar volume produksi.

2. Bertanggung jawab atas jalannya produksi secara keseluruhan.

3. Mengatasi pelaksanaan produksi menurut standart yang telah

ditentukan.

4. Bertanggung jawab atas jenis dan kualitas produksi.

E. Supervisor

1. Bertanggung jawab kepada kepala masing-masing.

2. Mengawasi para pekerja dan hasil dari pekerjaan.

3. Melaporkan hasil pekerjaan tiap harinya kepada atasannya.

F. Operator

1. Melakukan pekerjaan yang sesuai dengan metode yang telah

ditetapkan.

Struktur organisasi PT Apac Inti Corpora, kekuasaan tertinggi

dipegang oleh plant direktur yang dibantu oleh deputi general manager yang

mempunyai bawahan atau sub ordinat langsung yang disebut group head.

12

Page 13: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Didalamnya terdapat beberapa divisi yang memilki beberapa

departemen yang mempunyai fungsi masing-masing, yang tentunya saling

berkaitan satu sama lain. Divisi yang sekaligus menjadi program bagi

departemen tersebut diantaranya :

1.Divisi Spinning

Divisi ini mempunyai beberapa departemen dan pabrik yang

memproduksi benang.

2.Divisi Weaving Grey

Divisi ini mempunyai beberapa departemen dan pabrik memproduksi

kain mentah dari bahan dasar benang yang diolah menjadi kain.

3.Divisi Weaving Denim

Divisi ini mempunyai beberapa departemen dan pabrik yang

memproduksi kain dari bahan dasar benang yang diolah menjadi kain

denim (bahan jeans).

4.Divisi Engineering

Divisi ini merupakan department support atau membantu kelancaran

proses produksi dan semua kegiatan yang berhubungan dengan

Eelctrical Mechanical, Fire and Safety, Vehicle Forklift, dan civil.

5.Divisi HRD, Personalia dan General Affairs

Divisi ini brfungsi menangani masalah SDM dan rumah tangga

perusahaan.

6.Divisi Quality Control

Divisi ini berfungsi melakukan control terhadap kualitas hasil

produksi.

7.Finance and Accounting

Divisi ini berfungsi menangani masalah keuangan dan perhitungan

budget serta bertugas sebagai internal auditor.

8.Logistik

Divisi ini merupakan departement support atau membantu kelancaran

proses produksi dan semua kegiatan yang berhubungan dengan

pengadaan material, pergudangan dan pengiriman.

13

Page 14: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

2.7.Kapasitas Produksi

Unit spinning memproses jenis-jenis benang antara lain : cotton,

rayon,T/R, T/C, dan linen dengan berbagai nomor dan komposisi.

1. Unit Spinning

No Unit Jumlah

Spindle

Jumlah

Tenaga

Kerja

Kapasitas

Produksi /

Bulan

Mulai

Produksi

1 Spinning I 59.520 905 5.250 11-12-1990

2 Spinning II 59.520 925 6.660 08-08-1990

3 Spinning

III

59.520 938 4.500 08-10-1991

4 Spinning

IV

(ring yarn)

37.440 962 3.300 08-01-1992

Spinning

IV

(open end)

3.024 330 6.900 01-01-1993

5 Spinning V 44.640 971 5.250 14-07-1993

6 Spinning

VI

59.520 925 5.580 08-08-1993

7 Spinning

VII

26.080 528 2.700 19-08-2000

Jumlah 349.264 6.484 33.249

Gambar 2.1. Tabel Kapasitas Produksi Spinning

2. Unit Weaving

No Unit Jenis

Produksi

Jumlah

Tenaga

Kapasitas

Produksi / Bulan

Mulai

Produksi

14

Page 15: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Kerja

1 Weaving

1

Grey

Fabric &

Denim

Fabric

709 1.900.000 Mtr /

BL

770.000 YRD /

BLN

01-07-1992

Weaving

1

Grey

Fabric

432 1.200.000 Mtr /

BL

08-09-1994

2 Weaving

2

Grey

Fabric

274 1.400.000 Mtr /

BL

01-10-1993

3 Weaving

3

Grey

Fabric

335 2.200.000 Mtr

/BL

11-01-1993

4 Weaving

4

Denim

Fabric

1.018 2.500. YRD/BL 01-07-1993

5 Weaving

5

Denim

Fabric

405 800.000 YRD/BL 16-10-1997

Jumlah Grey

Fabric &

Denim

Fabric

3.173 6.700.000 Mtr /

BL

Gambar 1.1. Tabel Kapasitas Produksi Weaving

2.8.Ketenaga Kerjaan

2.8.1. Kesepakatan Kerja Sama

Bahwasanya untuk menjaga ketenangan dan efisiensi kerja

adalah penting guna tercapainya peningkatan dan kemajuan perusahaan

demi kesejahteraan karyawan. Untuk itu perlu diciptakan iklim kerja

sama yang sebaik-baiknya antara pihak pengusaha dan pekerja. Oleh

karena itu pihak Pt. Apac Inti Corpora bersepakat untuk menuangkan

syarat-syarat kerja, hak-hak dan kewajiban masing-masing dalam suatu

kesepakatan kerja bersama.

15

Page 16: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

2.8.2. Jumlah KaryawanTahun 2005

1. Jumlah karyawan laki-laki : 5.187 orang.

2. Jumlah karyawan perempuan : 7.963 orang.

3. Total karyawan : 13.150 orang.

3.8.3. Penerimaan Pekerja

Demi lancarnya kegiatan perusahaan, serikat pekerja

mengakui hak pengusaha dalam menerima pekerja baru, penentuan dan

pembagian serta penempatan kerja sesuai dengan asas atau prosedur

kepegawaian. Adapun syarat-syaratnya untuk menjadi karyawan atau

staff perusahaan PT. Apac Inti Corpora dapat melihat langsung pada

perusahaan PT. Apac Inti Corpora.

3.8.4. Masa Percobaan Bagi Karyawan Baru

1. Hubungan kerja diikat dalam suatu perjanjian kerja yang dilakukan

secara tertulis.

2. Pada tiga bulan pertama dari hubungan kerja meruoakan masa

percobaannya boleh dilakukan satu kali masa percobaan bagi

pekerja.

3.8.5. Skedul Kerja Karyawan

Pembuatan skedul kerja bertujuan untuk membagi waktu

kerja karyawan supaya produksi dapat berjalan secara kontinyu sesuai

dengan jumlah pekerja yang ada dan untuk meningkatkan produktifitas

dan efektifitas kerja karyawan. Pembuatan skedul ini dibagi sesuai

dengan status kerja karyawan.

1. Karyawan Shift

Karyawan shift dibagi dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu :

a. Shift Pagi : Pukul 06.00-14.00 WIB.

b. Shift Siang : Pukul 14.00-22.00 WIB.

16

Page 17: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

c. Shift Malam : Pukul 22.00-06.00 WIB.

2. Karyawan Non Shift

Pembagian Kerja adalah sebagai berikut :

Hari Jam Kerja Istirahat

Senin-Kamis 08.00-16.00 WIB 12.00-13.00 WIB

Jum’at 08.00-16.00 WIB 11.30-13.00 WIB

Sabtu 07.30-12.00 WIB Tanpa Istirahat

Minggu LIBUR -

Gambar 1.2. Sqedule Kerja karyawan

3.8.6. Pengobatan dan Perawatan

Untuk menjaga kesehatan pekerja, pengusaha menyediakan

fasilitas serta pengobatan khusus kepada keluarga pekerja. Perusahaan

memberikan fasilitas pemeriksaan tanpa pengobatan (Jasa Dokter) di

poliklinik perusahaan tanpa dipungut biaya.

3.8.7. Jaminan Sosial dan Kesejateraan Pekerja

PT. Apac Inti Corpora memberikan jaminan social demi

kesejateraan pekerja meliput :

1. Jaminan kecelakaan kerja.

2. Jaminan kematian.

3. Jaminan hari kerja.

4. Fasilitas makan.

5. Santunan kematian.

6. Santunan kelahiran.

7. Koperasi karyawan.

8. Asuransi kecelakaan diluar jam kerja.

9. Olah raga dan kesenian.

10. Kerohanian

11. Balai pertemuan dan perrpustakaan.

17

Page 18: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

3.8.8. Disiplin Kerja

1. Guna mewujudkan mutu dan kualitas yang baik pada tiap hasil

produk diperlukan kedisiplinan kerja,yang meliputi antara lain :

a. Datang pada jam kerja yang telah ditentukan dan mengisi daftar

hadir.

b. Waktu pulang kerja harus tepat pada waktu yang telah

ditentukan.

c. Selalu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kerja.

d. Dilarang merokok ditempat kerja.

e. Dilarang mengobrol dengan teman kerja.

f. Dilarang tidur ditempat kerja.

2. Pekerja yang melanggar peraturan atau tat tertib dapat dikenakan

sanksi sebagai berikut :

a. Surat peringatan (SP).

b. Skorsing.

c. Pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja (PHK).

3. Sedangkan untuk pembuktian kesalahannya melalui beberapa

tahapan sebagai berikut :

a. Pengakuan dan atau pernyataan dari yang bersangkutan.

b. Dibuktikan oleh yang bersangkutan.

c. Dibuktikan melalui berita acara pemeriksaan oleh bagian

security.

d. Dibuktikan oleh tim yang ditunjuk oleh perusahaan.

3.8.9. Penyelesaian Keluh Kesah

Pengusaha dan serikat pekrja bersama-sama menyadari

bahwa penyelesaian setiap keluhan pekerja secara keseluruhannya harus

diselesaikan secepatnya dan subyektif mungkin dengan cara

musyawarah dan sesuai dengan prosedurnya.

18

Page 19: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Apabila terjadi keluhan-keluhan atau ketidakpuasan terhadap

syarat-syarat kerja yang berhubungan dengan pekerjaan dari pekerja

maka harus diselesaikan menurut tat kerja penyelesaian keluh kesah

sebagai berikut :

1. Pada tingkat pertama.

Apabila karyawan mempunyai keluh kesah pertama harus segera

menyampaikan persoalan ini kepada atasan langsung yang

bersangkutan dan diusahakan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya

atasan tersebut.

2. Pada tingkat kedua.

Bila tidak dapat diselesaikan menurut prosedur pada bagian pertama

maka pesoalan tersebut disampaikan oleh pekerja ke departemen

personalia.

3. Pada tingkat ketiga.

Apabila belum dapat diselesaikan menurut prosedur pada bagian

kedua, maka pesoalan ini akan diselesaikan secara pribadi.

4. Pada tingkatan lanjutan.

Apabila prosedur ketiga telah ditempuh tetapi belum dapat

diselesaikan maka persoalan tersebut diserahkan kepada pegawai

perantara kepada kantor Departemen Tenaga Kerja untuk

menyelesaikan.

3.8.10. Pemeliharaan Tempat Kerja

Pemeliharaan tempat kerja PT. Apac Inti Corpora terbagi

menjadi 3 macam, yaitu :

1. Terhadap alat kerja.

a. Menjaga dan merawat dari kerusakan.

b. Menjaga dan pemeliharaan kebersihan.

c.Memahami, mengerti dan menggunakan sesuai fungsinya.

d. Tidak menggunakan untuk keperluan lain selai tugas.

e.Terhadap tempat kerja.

19

Page 20: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

f. Menjaga terhadap tempat kerja.

g. Tidak mengubah posisi mesin yang ditetapkan.

2. Terhadap ketertiban umum.

a. Menjaga nama baik perusahaan.

b. Mengamankan hak atas ketentraman pihak manapun didalam

dan diluar perusahaan.

20

Page 21: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Pendahuluan

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan hak dari setiap

pekerja yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan karena pada dasarnya

manusia selalu menginginkan dalam keadaan sehat dan selamat dimanapun

berada bahkan juga tempat kerja, tempat dimana seorang menjalankan tugas

dan kewajibanya. Dan setiap tempat atau unit-unit kerja mempunyai sistem

dan cara yang berbeda-beda dalam penanganan tentang keselamatan kerja

yang disesuaikan dengan tingkat keamanan dan keselamatan yang menjadi

resiko kerja.

Pada dasernya sistem penanganan keselamatan kerja adalah sama

yaitu untuk melindungi pekerja dari kecelakaan kerja, namun banyak alasan

kenapa orang kurang memperhatikan akan pentingnya kesehatan dan

keselamatan kerja padahal kalau dilihat secara seksama hal tersebut sangat

berpengaruh pada sistem dan proses kerja, diantara banyak alasan itu salah

satunya karena faktor biaya yang menjadi tanggung jawab perusahaan, faktor

dari diri pekerja yang mempunyai mental tidak teratur, dan kurang

kenyamanan dalam pemakaian alat keselamatan kerja. Dari ketiga faktor

tersebut harus bisa ditangani secara singkron karena ketiga faktor tersebut

merupakan elemen-elemen dari sistem keselamatan kerja yang sangat

menentukan baik buruknya sistem keselamatan kerja dalam perusahaan.

Salah satu dari manfaat program kesehatan kerja adalah untuk

menumbuhkan motivasi kerja pada para pekerja karena dengan sistem

keselamatan kerja yang bagus maka para pekerja akan lebih merasa aman

dalam bekerja yang nantinya akan memotivasi diri untuk bekerja lebih giat

sesuai dangan keselamatan kerja, jadi sistem keselamatan kerja bisa menjadi

jembatan perantara antara perusahaan dengan pekerja dalam meningkatkan

motivasi kerja yang pada akhirnya sangatlah berpengaruh pada tingkat

produktivitas pekerja.

21

Page 22: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Pekerja merupakan individu yang bekerja dalam team untuk

mencapai tujuan bersama yaitu keuntungan, untuk itu perlu adanya kerjasama

yang baik antara para pekerja dengan atasan. Dalam team ini perlu adanya

persfektif atau cara pandang yang sama agar nantinya dalam pelaksanaan

proses kerja sesuai peraturan dan kesepakatan yang telah ditetapkan dan

menjadi target bersama.

Persepsi itu perlu ditumbuhkan oleh seorang pimpinan dan proses

penumbuhan persepsi itu melalui tahapan-tahapan yang berurutan antara lain :

1. Perhatian.

2. Pengamatan.

3. Tanggapan.

4. Imajinasi.

5. Ingatan atau pemikiran.

6. Motivasi.

Timbulnya motivasi pada diri seseorang untuk melakukan suatu

tindakan dimulai karena adanya perhatian maka barulah seseorang akan

melakukan pengamatan secara seksama. Pengamatan akan tidak teliti apabila

tidak ada perhatian terlebih dahulu dan hasil pengamatan akan hilang begitu

saja tanpa membekas sedikitpun dari ingatan.

Setelah terjadi perhatian dan pengamatan maka akan timbul dalam

benak seseorang tanggapan atau kesan-kesan tersendiri yang seolah ada

rekaman atau gambar yang membekas dalam otak kita tentang sesuatu yang

telah kita amati, dan dari hasil rekaman itu akan muncul imajinasi untuk

menghubung-hubungkaan dengan pengalaman yang dimilikinya dan dari hasil

imajinasi tersebut akan terus dicoba dimasukan dalam otak untuk selalu

diingat. Disamping selalu berusaha untuk mengingat maka seseorang juga

akan selalu berfikir untuk menganalisa kejadian sebagai tindak lanjut maka

akan timbul darongan untuk melakukan suatu tindakan dari diri seseorang

yang sering disebut dengan motivasi.

Dalam kehidupan kita banyak ada banyak hal yang kita jadikan

sebagai panduan dalam melatih dan menumbuhkan motivasi kerja, dan dari

22

Page 23: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

berbagai macam teori tersebut kita bisa mengelompokan kedalam 3 teori

utama dimana teori teori tersebut yang paling sering digunakan oleh

perusahaan yaitu teori hirarki kebutuhan, teori dua faktor, dan teori x dan y.

a. Teori Hirarki Kebutuhan

Diperkenalkan oleh Abraham Maslow yang menyebutkan

bahwa kebutuhan manusia mengandung unsur bertingkat atau memiliki

hirarki, dari kebutuhan yang memiliki hirarki rendah, bisa sampai

kebutuhan dengn hirarki paling tinggi. Kebutuhan yang belum tercapai

akan menjadi kebutuhan dengan hirarki tertinggi dan apabila kebutuhan

tersebut sudah tercapai maka akan menjadi kebutuhan dengan hirarki

terendah. Lima hirarki keperluan atau kebutuhan dapat digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 2.1 Piramid Kebutuhan Maslow

1. Kebutuhan fisiologi (fisiological needs). Kebutuhan dasar untuk

menunjang kehidupan manusia, yaitu: pangan, sandang , papan, dan

seks. Apabila kebutuhan fisiologi ini belum terpenuhi secukupnya,

maka kebutuhan lain tidak akan memotivasi manusia.

5

4

3

2

1

23

Page 24: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

2. Kebutuhan rasa aman (safety needs). Kebutuhan akan terbebaskannya

dari bahaya fisik, rasa takut kehilangan pekerjaan dan materi.

3. Kebutuhan akan sosialisasi (social needs or affiliation). Sebagai

makhluk sosial manusia membutuhkan pergaulan dengan sesamanya

dan sebagai bagian dari kelompok.

4. Kebutuhan penghargaan (esteem needs). Kebutuhan merasa dirinya

berharga dan dihargai oleh orang lain.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs), Kebutuhan untuk

mengembangkan diri dan menjadi orang sesuai dengan yang

diharapkanya.

b. Teori Dua Faktor

Teori ini dikembangkan oleh Herzberg yang mencari sebab

adanya yang mencari sebab adanya rasa puas dan tidak puas terhadap

sesuatu yang dikerjakan, dengan mengetahui faktor-faktor tersebut maka

manajer akan lebih mudah untuk memaksimalkan rasa puas bagi pekerja

terhadap hasil kerjanya.

Faktor yang mempengaruhi kepuasan adalah faktor kesehatan.

Faktor ini berupa lingkungan kerja antara lain hubungan dengan

supervisor, hubungan dengan teman kerja, rasa tidak aman dalam

pekerjaan, kondisi kerja status jabatan serta gaji yang cukup. Apabila

faktor-faktor tersebut dapat terwujud dapat menciptakan perasaan

berprestasi, dihargai memperoleh kemajuan dan tanggung jawab.

c. Teori X dan Teori Y

Dikemukakan oleh Douglas Mac Gregor bahwa ada dua

macam sikap dasar seseorang :

1. Sikap dasar yang didasari oleh teori X

Dalam teori ini mengemukakan bahwa pada dasarnya manusia

mempunyai sifat malas dan lebih senang diberikan petunjuk praktis

dari pada diberi kebebasan imajinasi untuk berpikir. Dalam hal ini

motivasi kerja hanyalah untuk mendapatkan uang atau financial.

24

Page 25: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Mereka tidak suka menerima tanggung jawab dan hanya menyenangi

haknya saja selalu ingin merasa aman.

2. Sikap dasar yang didasari oleh teori Y

Teori ini berasumsi bahwa manusia pada dasarnya senang bekerja,

seperti halnya anak-anak yang suka bermain, orang biasa bermain

dengan bekerja, sehingga pengendalaian dan penempatan diri sendiri

merupakan dasar motivasi kerja guna mencapai tujuan yang telah

ditetapkan olehnya maupun tujuan organisasi.

Sistem keselamatan dan kesehatan kerja ada karena sering adanya

kecelakaan kerja sedangkan kecelakaan kerja itu sendiri terbagi atas dua

menurut proses terjadinya kecelakaan yaitu :

1. Incident

Suatu kejadian yang tidak diinginkan bilamana pada saat itu sedikit saja

ada perubahan, maka dapat menyebabkan accident.

2. Accident

Suatu kejadian yang tidak diingikan berakibat cedera pada manusia atau

pekerja, kerusakan barang, gangguan terhadap kelancaran pekerjaan, dan

pencemaran lingkungan.

Jadi bisa dikatakan terjadinya kecelakaan atau accident karena

adanya incident yang tidak bisa ditangani dengan baik. Dalam hal seperti

inilah sistem kesehatan dan keselamatan kerja sangat diperlukan untuk

meminimalkan tingkat kecelakaan kerja pada proses kerja.

25

Page 26: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Gambar 2.2 Proses Kerja K3

Gambar diatas merupakan proses kerja dari kesehatan dan

keselamatan kerja yang melibatkan unsur-unsur pokok dalam dan ruang

lingkup pembahasan mengenai keselamatan kerja yaitu menyangkut bahan

baku yang akan diproduksi, alat kerja yang akan digunakan dan tenaga kerja

yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut.

3.2. Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan suatu sistem kerja

yang baik dan bijaksana seta bagaimana seorang pekerja dapat memelihara

suatu tempat keja yang baik. Sistem kerja yang dimaksud meliputi pekerja,

mesin dan peraturan yang berlaku.

Tiga unsur pokok dalam K3 adalah Kesehatan, Keselamatan dan

Kerja :

1. Kesehatan

Setiap pekerja harus bekerja dalam kondisi dan situasi yang sehat baik

sehat jasmani, rohani maupun lingkungan yang sehat.

2. Keselamatan

Tenaga kerja

BahanAlat

Lingkungan

Proses

Kesehatan Keselamatan

26

Page 27: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Dalam setiap melakukan aktivitas kerja, seorang pekerja harus

melakukan tindakan yang sesuai dengan keselamatan dirinya agar

terhindar dari kecelakaan kerja.

3. Kerja

Dengan bekerja pada situasi dan kondisi yang baik serta

memperhatikan keselamatan kerja maka akan tercipta situasi kerja

yang kondusif dan harmonis yang nantinya akan meningkatkan

produktifitas kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah keselamatan yang

bertalian dengan mesin, pesawat alat kerja, bahan dan proses pengolahanya,

landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan

pekerjaan. Keselamatan kerja bersasaran disegala tempat kerja, baik di darat di

dalam tanah di permukaan air maupun di udara. Keselamatan kerja merupakan

tugas dari semua orang yang bekerja. Keselamatan kerja adalah dari, oleh, dan

untuk setiap tenaga kerja serta orang lain dan juga masyarakat pada umumnya

dengan maksud dan tujuan untuk :

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatanya dalam melakukan

pekerjaanya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta

produktifitas nasional.

2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.

3. Sumber produksi dipelihara dan digunakan secara aman dan efesien.

Dari berbagai penjelasan yang telah terurai diatas dapat ditarik

kesimpulan bawasanya keselamatan kerja sangat penting dan sudah

seharusnya dipenuhi oleh setiap perusahaan karena dengan keselamatan kerja

yang baik maka dapat meningkatkan produksi dan produktifitas perusahaan.

Keselamatan kerja dapat membantu meningkatkan produksi dan

produktifitas perusahaan hal ini hal ini didasarkan atas :

1. Dengan tingkat keselamatan yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan yang

menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi sahingga

pembiayaan yang tidak perlu dapat dihindari.

27

Page 28: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

2. Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan ppemeliharaan dan

penggunaan peralatan kerja serta mesin yang produktif dan efesien dengan

tingkat produksi dan produktifitas tinggi.

3. Pada berbagai hal, tingkat keselamatan yang tinggi menciptakan kondisi

yang mendukung kenyamanaan serta kegairahan kerja. Sehingga faktor

manusia dapat diserasikan dengan tingkat efesiensi yang tinggi pula.

4. Praktek keselamatan tidak dapat dipisahkan dari keterampilan keduanya

berjalan sejajar dan merupakan unsur-unsur esensial bagi kelangsungan

proses produksi.

Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan

partisipasi dari pengusaha dan buruh atau karyawan, hal ini akan membawa

iklim keamanan dan ketenaga kerjaan, sehingga sangat membantu bagi

hubungan buruh dan pengusaha yang merupakan landasan kuat bagi

terciptanya kelancaran produksi.

(sumber : petunjuk keselamatan kerja Daryono 1982)

3.3. Undang-undang Keselamatan Kerja

3.3.1. Umum

Secara umum undang-undang mengenai keselamatan

kerja ditulis dalam setiap benak pekerja karena seorang pekerja selalu

mengingatkan untuk bekerja dalam keadaan sehat dan selamat. Undang-

undang dasar 1945 mengisyaratkan semua warga negara atau pekerja

dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan. Pekerja baru memenuhi

kelayakan bagi kemanusiaan, apabila keselamatan kerja sebagai sebagai

pelaksananya terjamin. Kematian, cacat, cidera, penyakit dan lain-lain

sebagai akibat kecelakaan dalam melakukan pekerjaan bertentangan

dengan dasar kemanusiaan. Maka dari itu, atas dasar landasan UUD

1945 lahir undang-undang dan ketentuan-ketentuan pelaksanaanya

dalam keselamatan kerja.

Dalam undang-undang No. 14 Tahun 1969 tentang

ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja secara jelas

28

Page 29: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

ditegaskan, bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan

atas keselamatan kerja, sedangkan dalam hubungan dan bantuan sosial,

secara umum dinyatakan dalam undang-undang No. 14 Tahun 1969

tersebut bahwa pemerintah mengatur penyelenggaraan peraturan sosial

dan bantuan sosial bagi tenaga kerja dan keluarganya. Pertanggungan

dan bantuan sosial ini meliputi juga kecelakaan dan penyakit akibat kerja

sekalipun dalam penjelasan undang-undang dimaksudkan hanya

terperinci antara lain, sakit, meninggal dunia dan cacat.

Melihat sasaranya, terdapat dua kelompok perundang-

undangan dalam keselamatan kerja, yaitu sebagai berikut :

1. Kelompok perundang-undangan yang berdasarkan pencegahan

kecelakaan akibat kerja. Kelompok ini terdiri dari undang-undang

Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan peraturan lain

yang berkaitan denganya.

2. Kelompok perundang-undangan yang berdasarkan pemberian

kompensasi terhadap kecelakaan yang sudah terjadi. Kelompok ini

terdiri dari undang-undang kecelakaan (1947-1957) dan aturan yang

diturunkanya.

3.3.2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970

Peraturan pemerintah dalam memperhatikan nasib

pekerjanja adalah dengan mengeluarkan undang-undang yang

berhubungan dengan keselaamatan kerja para pekerja karena pekerja

merupakan aset dari negera yang akan terus selalu menggerakan roda

perekonomian negara. Menurut undang-undang keselamatan kerja pada

tahun 1970 memuat tentang ketentuan-ketentuan umum keselamatan

kerja baik di bidang yang berada dalam wilayah kekuasaan hukum

Republik Indonesia. Sehingga undang-undang itu berguna untuk :

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

2. Mencegah dan mengurangi bahaya.

29

Page 30: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

3. Memberi jalan penyelamat diri pada waktu terjadi kecelakaan yang

berbahaya.

4. Memberi pertolongan pada kecelakaan.

5. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.

6. Memberi alat-alat perlindungan kepala pada para pekerja.

7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja.

8. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.

3.3.3. Peraturan Mentri Tenaga Kerja

Peraturan Mentri Tenaga Kerja No. 1 / MEN / 1981 /

tentang kewajiban melapor masalah penyakit kerja.

(Banet N. B Silalahi dan Rumendang B. Silalahi, 1995)

3.4. Kesehatan Kerja

Dalam melakukan tugasnya, seorang pekerja harus dalam keadaan

sehat baik itu sehat jasmani maupun rohani serta dalam lingkungan kerja yang

sehat pula karena tingkat produktivitas kerja sangat dipengaruhi oleh

kesehatan dari pekerja, seperti hubungan yang searah yang saling

menguntungkan satu sama lain, menguntungkan bagi pekerja menguntungkan

juga bagi perusahaan. Dengan tingkat kesehataan pekerja yang terjamin oleh

perusahaan maka pekerja akan semakin giat dalam melaksanakan tugas dari

perusahaan karena pekerja akan merasa hutang budi atas fasilitas yang telah

diberikan oleh perusahaan dengan kata lain loyalitas dari pekerja kepada

perusahaan akan meningkat, dan itu akan menguntungkan perusahaan.

Kesehatan kerja disini meliputi kesehatan dari seorang pekerja itu

sendiri baik kesehatan fisik maupun rohani juga kesehatan lingkungan kerja

yang meliputi tempat kerja dan proses kerja yang telah ditentukan oleh

perusahaan.

1. Kesehatan Pekerja

30

Page 31: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Kesehatan pekerja adalah kesehatan yang harus ada pada diri pekerja

seperti layaknya umum pekerja tidak diperkenankan untuk bekerja apabila

dalam keadaan sakit karena bisa mengganggu proses kerja yang lainya,

apabila pekerja dalam keadaan sakit maka pekerja berhak untuk meminta

cuti istirahat dan perusahaan dalam hal ini harus membantu dalam proses

penyembuhan diri pekerja baik secara moril maupun materi.

2. Kesehatan Lingkungan Kerja

Lingkungan tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih dan sehat agar

dalam melakukan pekerjaanya seorang pekerja merasa nyaman dan aman,

dimana kesehatan tempat kerja ini sangat menentukan baik buruknya

tingkat kesehatan bagi pekerja. Tempat kerja yang sehat akan membuat

pekerja jarang terkena penyakit yang dapat mempengaruhi proses kerja di

tempat keja, apabila terjadi masalah ditempat kerja maka seorang pekerja

wajib melapor ke perusahaan atau pihak yang berwenang dalam hal ini

Departemen Tenaga Kerja sesuai peraturan Mentri Tenaga Kerja Republik

Indonesia.

Keselamatan dan kesehatan kerja dapat membantu peningkatan

produksi dan produktifitas karyawan hal ini atas dasar :

1. Dengan tingkat keselamatan yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan yang

menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi sahingga

pembiayaan yang tidak perlu dapat dihindari.

2. Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan ppemeliharaan dan

penggunaan peralatan kerja serta mesin yang produktif dan efesien dengan

tingkat produksi dan produktifitas tinggi.

3. Pada berbagai hal, tingkat keselamatan yang tinggi menciptakan kondisi

yang mendukung kenyamanaan serta kegairahan kerja. Sehingga faktor

manusia dapat diserasikan dengan tingkat efesiensi yang tinggi pula.

4. Praktek keselamatan tidak dapat dipisahkan dari keterampilan keduanya

berjalan sejajar dan merupakan unsur-unsur esensial bagi kelangsungan

proses produksi.

31

Page 32: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

3.5. Kecelakaan kerja

Kecelakaan kerja merupakan sesuatu yang paling tidak diinginkan

oleh para pekerja juga oleh perusahaan karena dengan adanya kecelakaan

kerja akan terganggu sustu proses kerja yang bisa mengakibatkan suatu

kerugian pada perusahaan. Kecelakaan kerja terjadi karena berbagai sebab dan

kejadian itu tidak terlepas dari ketiga faktor diatas yaitu faktor manusia

sebagai pekerja, alat untuk pelindung dalam keselamatan kerja dan perusahaan

sebagai penyedia bahan untuk keselamatan kerja. Proses terjadinya kecelakaan

kerja telah kita ketahui seperti pada pokok pembahasan diatas yaitu dari proses

incident kemudian karena penanganan yang tidak baik bisa mengakibatkan

terjadinya accident.

Sebab-sebab utama terjadinya kecelakaan kerja sangat bermacam-

macam baik itu dari diri pekerja, mesin sebagai alat kerja bahkan faktor-faktor

lain dari luar lingkungan kerja. Berikut gambar tentang sebab dan akibat yang

ditimbulkan dari kecelakaan kerja :

Kesalahan manusia

Kesalahan desain

Kesalahan manejemen

Kesalahan komponen

Kesalahan pihak luar

Kerugian lingkungan

Cacat kualitas

Kerugian produksi

Rusak

Luka

Acident

Penyebab kecelakaan Akibat kecelakaan

Proses kecelakaan

Analisa safety

Investigasi

kecelakaan

32

Page 33: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Gambar 2.3 Sebab akibat kecelakaan kerja

Gambar diatas merupakan faktor-faktor yang menyebabkan

kecelakaan kerja beserta akibat yang ditimbulkanya mulai dari faktor

keselahan manusia yang hanya menimbulkan luka sampai kesalahan pihak

luar yang menimbulkan kerugian lingkungan. Sebab dan akibat kecelakaan

kerja tersebut perlu kita ketahui agar kita lebih mudah dalam menginvestigasi

guna memberikan solusi yang terbaik dalam penangananya.

Secara umum kecelakaan kerja mengakibatkan kerusakaan pada

barang yang diproduksi, yang biasa kita sebut dengan barang “rijek” atau

mengakibatkan kecelakaan pada operator yang bekerja yaitu manusia.

Kecelakaan yang terjadi pada barang menyebabkan kerusakan hasil produksi

yang mudah diperbaiki dan sulit diperbaiki, sedangkan kecelakaan pada

manusia dapat menyebabkan cacat baik fisik maupun mental yang bersifat

sementara dan permanen bahkan bisa juga menyebabkan kematian pada diri

pekerja. Berikut adalah gambar akibat kecelakaan kerja secara umum :

33

Page 34: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Gambar 2.4 akibat kecelakaan

3.5.1. Klasifikasi Kecelakaan Akibat Kerja

Klasifikasi kecelakaan akibat kerja menurut organisasi

perburuhan internasional tahun 1962 adalah sebagai berikut :

1. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan :

a. Terjatuh.

b. Tertimpa benda jatuh.

c. Tertekan benda.

d. Pengaruh suhu tinggi.

e. Kontak dengan bahan-bahan.

f. Jenis-jenis kelalaian.

2. Klasifikasi menurut penyebab :

a. Pembangkit tenaga terkecuali motor-motor tenaga listrik.

Akibat kecelakaan

Kecelakaan kerja

Barang / lingkungan

Kerusakan

Mudah diperbaiki

Sulit diperbaiki

Orang Cacat

- fisik

- mental

Permanen

Sementara

Kematian

34

Page 35: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

b. Mesin angkut dan alat angkut.

c. Peralatan lain (bencana bertekanan, alat listrik, alat kerja,

instalasi. pendingin, instalasi listrik).

d. Bahan-bahan atau material.

e. Zat-zat dan radiasi bahan peledak.

f. Lingkungn kerja.

3. Klasifikasi menurut sifat luka dan kelainan :

a. Dislokasi patah tulang.

b. Regang otot.

c. Memar.

d. Amputasi.

e. Keracunan mendadak.

f. Luka bakar.

g. Mati lemas.

h. Pengaruh listrik.

i. Pengaruh radiasi.

j. Luka-luka lain.

4. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh :

a. Kepala.

b. Leher.

c. Badan.

d. Anggota atas.

e. Anggota bawah.

f. Banyak tempat.

g. Kelainan umum.

h. Letak lain yang tidak dapat dimasukan klasifikasi tersebut.

3.5.2. Proses Kecelakaan Kerja Menurut Hainrich

Menurut Hainrich ada 8 faktor yang menyebabkan yang

terjadinya kecelakaan kerja yang mana sebagian besar faktor tersebut

35

Page 36: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

datang dari diri seorang pekerja, diantara faktor-faktor tersebut antara

lain :

1. Un-Dicipline

Faktor ketidak disiplinan dari pekerja.

2. Training Not Good

Pelatihan sebelum pekerja melakukan aktifitas kerjayang kurang

bagus sehingga pada waktu kerja masih banyak hal yang belum

dipahami oleh seorang pekerja yang menyebabkan kecelakaan kerja.

3. Lack Tool / Equipment

Faktor peralatan yang digunakan dalam melakukan aktifitas kerja

kurang baik dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.

4. Machine protektor not good

Perlindungan mesin yang tidak sempurna dapat menyebabkan

terjadinya accident.

5. Body protektor

Alat pelindung diri (APD) sangat diperlukakan untuk mengurangi

resiko kecelakaan dan sebagai alat pelindung apabila terjadi sesuatu

yang membahayakan diri pekerja, faktor ketidaklengkapan alat

pelindung diri sebagai pemicu terjadinya kecelakaan yang parah.

6. Lay out not good

Tata letak ruangan yang kurang bagus dapat menyebabkan terjadinya

kecelakaan kerja, maka perusahaan perlu membuat lay out atau tata

ruang yang bagus untuk memudahkan aliran produksi juga untuk

meminimalkan kecelakaan.

7. SOP not good

SOP yang tidak bagus dapat menyebabkan kecelakaan kerja.

8. Emotion condition

Kondisi emosional dari seorang pekerja yang terlalau tinggi dan

tidak bisa dikontrol dengan baik dapat menimbulkan kecelakaan

kerja. Faktor emosi pekerja bisa datang dari lingkungan.

36

Page 37: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

3.5.3. Faktor-faktor Keselamatan Kerja :

Dalam menghindari suatu kecelakaan kerja maka kita terlebih

dahulu harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan

kecelakaan kerja dan upaya apa yang seharusnya dilakukan untuk

meningkatkan keselamatan kerja. Ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan keselamatan kerja diantaranya

yaitu :

1. Faktor manusia

Manusia sebagai kunci keberhasilan keselamatan kerja

dalam suatu perusahaan. Yang termasuk faktor manusia adalah

pemilik perusahaan dan tenaga kerja atau karyawan. Semua orang

yang ada dalam perusahaan harus tahu bahwa pekerja

berkepentingan bukan hanya pada bagian produksi, mutu dan

kualitas produksi tetapi juga dalam keselamatan kerja.

Umumnya di perusahaan keselamatan kerja mulai dari

manajemen puncak, baru turun kebawah. Manajer juga harus

memandang keselamatan kerja sebagai dari proses bukan sebagai

tambahan, serta wajib menjamin tidak terjadinya kondisi yang tidak

aman dan tidak nyaman.

Banyak manusia yang tidak menyadari bahwa

keselamatan kerja adalah tanggung jawab bersama untuk

kepentingan bersama pula. Kesadaran tersebut tidak kalah

pentingnya bila dibandingkan dengan peraturan yang ditetapkan

perusahaan atau disiplin ketat yang dipaksakan. Memakai alat-alat

keselamatan kerja atau perlindungan dari yang telah ditetapkan

dalam peraturan tanpa adanya kesadaran dari tenaga kerja maka

peraturan tersebut malah akan diabaikan. Mereka beralasan bahwa

memakai alat perlindungan perorangan tersebut akan membuat

gerakan kurang leluasa pada saat melakukan aktivitas, walaupun

disetiap tempat telah tersedia poster-poster yang berhubungan

dengan keselamatan kerja untuk membangkitkan kesadaran

37

Page 38: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

mengenai keselamatan kerja ini. Cara yang sering dilakukan untuk

memasyarakatkan keselamatan kerja antara lain :

a. Poster / gambar / plangkat.

b. Petunjuk / slide.

c. Ceramah / seminar.

d. Pameran / kampanye.

e. Mengadakan diklat keselamatan dan kesehatan kerja yang

sistematis.

Biasanya kecelakaan kerja lebih banyak terjadi pada

tenaga kerja yang baru karena belum memahami pentingnya cara

kerja yang aman. Oleh karena itu perlu diadakan atau diberikan

kepada mereka pendidikan dan lebih ditekankan kepada mereka akan

pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Faktor peralatan dan pekerjaan

Pada dasarnya semua bagian mesin yang bergerak, panel

kendali dan alat-alat perlindungan diri harus dirawat menurut kondisi

bagian-bagianya bukan menurut waktu pemakaianyan. Perawatan

berdasarkan kondisi harus dijadikan asas pemeliharaan semua

peralatan guna mendeteksi sedini mungkin bagian-bagian mesin

yang dapat menimbulkan bahaya karena kecelakaan terjadi tanpa

disangka-sangka dalam waktu sekejab mata, sehingga untuk

menghindarinya perlengkapan dan peralatan yang ada harus

terlindungi dari kemungkinan berinteraksi dengan manusia dan

peralatan lain. Oleh karena itu bagian-bagian mesin yang berbahaya

harus ditiadakan dengan mengubah konstruksi atau memberi alat

pelindung.

3.5.4. Upaya Keselamatan Kerja

38

Page 39: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Sangat banyak yang kita lakukan untuk mencegah suatu

kejadian yang tidak kita inginkan dan harus bisa untuk memilah dan

memprioritaskan sesuai kebutuhan yang tepat.

Kejadian kecelakaan kerja di tempat kerja tentunya terjadi

secara tidak sengaja. Baik itu terjadi dari faktor manusia ataupun tenaga

kerja sendiri, tempat kerja maupun terjadi karena mesin-mesin produksi.

Tetapi hal tersebut tidak mustahil adanya pencegahan terhadap

terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dapat dicegah dengan :

1. Peraturan perundang-undangan

Yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi kerja

pada umumnya, perencanaan, konstruksi dan pemeliharaan,

pengawasan, pengujian dan cara kerja peralatan industri, tugas-tugas

pengusaha dan buruh latihan supervisi medis, PPPK dan

pemeriksaan kesehatan.

2. Standarisasi

Standarisasi yaitu penetapan standar resmi, setengah resmi atau tidak

resmi mengenai keselamatan kerja misalnya kondisi yang memenuhi

syarat keselamatan, jenis-jenis peralatan industri tertentu, praktek

keselamatan dan kesehatan umum atas alat-alat pelindung diri yang

dipergunakan.

3. Pengawasan

Yaitu tentang dipatuhinya ketentuan perundang-undangan yang

diwajibkan.

4. Penelitian bersifat teknik

Penelitian ini meliputi sifat dan ciri-ciri bahan bahaya, penyelidikan

tentang pagar pengamanan, pengujian alat-alat pelindung diri,

penelitian tentang pencegahan peledakan gas dan debu.

5. Riset medis

Meliputi penelitian tentang efek-efek fisikologi dan patologis faktor-

faktor lingkungan dan teknologis dan keadaan-keadaan fisik yang

mengakibatkan kecelakaan.

39

Page 40: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

6. Penelitian pisikologis

Yaitu penelitian tentang pola-pola kejiwaan yang mengakibatkan

terjadinya kecelakaan.

7. Penelitian secara statistik

Yaitu untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi,

banyaknya, mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa dan apa sebab-

sebabnya.

8. Pendidikan

Menyangkut pendidikan dalam kurikulum teknik, sekolah perniagaan

atau kursus-kursus pertukaran.

9. Latihan-latihan

Yaitu latihan praktek bagi tenaga kerja, khususnya bagi tenaga kerja

yang baru dalam keselamatan kerja.

10. Penggairahan

Yaitu penggunaan aneka cara penyuluhan atau pendekatan lain untuk

menimbulkan sikap untuk selamat dalam bekerja.

11. Asuransi

Asuransi yaitu insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan

kecelakaan misalnya dalam bentuk pengurangan premi, yang dibayar

oleh perusahaan, jika tindakan keselamatan sangat baik.

3.6. Organisasi Keselamatan Kerja

Organisasi keselamatan kerja terdapat pada unsur pemerintah,

dalam ikatan profesi, badan-badan konsultasi masyarakat, di perusahaan-

perusahaan, dan lain-lain. Program pemerintah khususnya pembinaan

pengawasan bersama-sama dengan praktek keselamatan kerja di perusahaan-

perusahaan saling mengisi sehingga sehingga dicapai tingkat keselamatan di

perusahaan dalam meningkatkan penerapan keselamatan kerja di

perusahaanya dapat memperoleh bantuan keahlian dari badan-badan konsultan

atau lembaga-lembaga pengujian. Pada tingkat perusahaan, pengusaha dan

40

Page 41: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

buruh adalah kunci kearah keberhasilan program keselamatan kerja agar

menunjang keberhasilan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.

Secara keilmuan, keselamatan kerja memerlukan keahlian-keahlian

lain. Pusat terdapat teknologi, kimia, fisika, toksilogi, kesehatan, teknisi,

fisiologi, psikologi, dan lain-lain. Maka dari itu, selain ahli atau teknisi

keselamatan kerja masih diperlukan insinyur, dokkter, ahli faal, ahli jiwa, ahli

statistik, dan lain-lain.

3.6.1. Organisasi Pemerintah

Organisasi keselamatan kerja dalam administrasi pemerintah ditingkat

pusat terdapat dalam bentuk Direktorat Pembinaan Normal Kesehatan

dan Keselamatan Kerja. Direktorat Jendral Perlindunan dan Perawatan

Tenaga Kerja, memiliki fungsi yaitu :

1. Melaksanakan pembinaan, pengawasan serta penyempurnaan dalam

penetapan norma keselamatan kerja dibidang mekanik.

2. Melaksanakan pembinaan, pengawasan serta penyempurnaan dalam

penetapan norma keselamatan kerja dibidang listrik.

3. Melaksanakan pembinaan, pengawasan serta penyempurnaan dalam

penetapan norma keselamatan kerja dibidang uap.

4. Melaksanakan pembinaan, pengawasan serta penyempurnaan dalam

penetapan norma keselamatan kerja dibidang pencegahan kebakaran.

3.6.2. Organisasi Tingkat pemerintah

Organisasi keselamatan kerja ditingkat perusahaan ada

dua jenis, yaitu :

1. Organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi perusahaan dan

disebut bidang, bagian, dan lain-lain keselamatan kerja. Oleh karena

merupakan bagian dari organisasi perusahaan, maka tugasnya

kontinyu pelaksanaanya menetap dan anggaranya tersendiri.

Kegiatan-kegiatan biasanya cukup banyak dan efeknya terhadap

keselamatan dan kesehatan kerja adalah banyak dan baik.

41

Page 42: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

2. Panitia kesehatan dan keselamatan kerja yang biasanya terdiri dari

wakil pimpinan perusahaan, wakil buruh, teknisi keselamatan kerja,

dokter perusahaan dan lain-lain. Kondisi perusahaan biasanya

pencerminan panitia pada umumnya. Pembentukan panitiademikian

adalah atas dasar kewajiban undang-undang.

Tujuan keselamatan kerja secara umum dalah sebagai

berikut :

1. Pencegahan terjadinya kecelakaan kerja.

2. Pencegahan terjadinya penyakit akibat kerja.

3. Pencegahan atau penekanan menjadi sekecil-kecilnya terjadinya

kematian akibat kecelakaan kerja.

4. Pencegahan atau penekanan menjadi sekecil-kecilnya cacat yang

ditimbulkan akibat kerja.

5. Pengamanan material, konstruksi, bangunan, alat-alat kerja, mesin-

mesin, pesawat-pesawat, instalasi-instalasi, dan lain-lain.

6. Peningkatan produktifitas kerja atas dasar tingkat keamanan dan

kenyamanan kerja yang tinggi.

7. Penghindaran pemborosan tenaga kerja, modal, alat-alat dan

material-material produksi lainya sewaktu kerja.

8. Pemeliharaan tempat kerja yang bersih, sehat, aman dan nyaman.

9. peningkatan pengamanan produksi dalam rangka industrialisasi dan

pembangunan.

42

Page 43: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1.Gambaran umum K3 pada PT. Apac Inti Corpora

Tenaga kerja dalam melakukan pekerjaanya akan behadapan

dengan adnya bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan oleh mesin, alat kerja,

material dari proses pengolahanya, keadaan tempat kerja, lingkungan, cara

melakukan pekerjaan dll. Menyadari bahaya yang timbul dapat mengakibatkan

kecelakaan kerja yang nantinya juga akan merugikan perusahaan. Maka sedini

mungkin kecelakaan kerja harus dicegah.

Sesuai dengan hasil pengamatan lokasi kerja sangat potensial

menimbulkan kecelakaan kerja. Contoh kecil yang ada adalah kebisingan,

pencahayaan, kadar debu yang semuanya berada dalan nilai ambang batas

serta percikan api. Pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja bagi semua

karyawan, perusahaan harus menciptakan suasana lingkungan kerja yang

sehat, aman dan nyaman.

Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja, perusahaan

menyediakan program kesejahteraan untuk para tenaga kerja. Macam-macam

jaminan keselamatan kerja di PT. Apac Inti Corpora terdiri dari :

4.1.1. Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Pekerja

Program jamsostek yang diselenggarakan PT. Apac Inti Corpora terdiri

dari :

1. Jaminan kecelakaan kerja

Apabila ada karyawan yang mengalami kecelakaan kerja maka

jamsostek akan memberi santunan berupa keringanan biaya rumah

sakit dan biaya obat-obatan.

2. Jaminan kematian

Jaminan kematian diperuntukan bagi ahli waris tenaga kerja yang

menjadi peserta Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan

kerja. Jaminan Kematian diperlukan sebagai upaya meringankan

43

Page 44: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun

santunan berupa uang. Pengusaha wajib menanggung iuran Program

Jaminan Kematian biaya pemakaman dan santunan berkala.

3. Jaminan hari tua

Jaminan hari tua berupa pemberian dana pensiun bagi semua

karyawan.

4. Jaminan pemeliharaan kesehatan

Pada setiap karyawan diberikan keringanan biaya untuk pengobatan

dan periksa.

5. Fasilitas makan

Karyawan mendapatkan fasilitas makan gratis satu kali pada jam

istirahat.

6. Santunan kematian

Santunan berupa dana yang diberikan kepada karyawan yang

anggota keluarganya mengalami musibah (meninggal).

7. Santunan melahirkan

Santunan melahirkan ini diberikan setelah peserta menjalani masa

tunggu 7 (tujuh) bulan terhitung sejak tanggal menjadi peserta

dengan penggantian biaya perawatan sebesar 100% dari biaya sesuai

dengan ketentuan dan batas maksimum atas santunan yang telah

ditetapkan.

8. Koperasi karyawan

Koperasi pada dasarnya adalah sebuah medium untuk mendukung

kesejahteraan anggota dengan berbagi keuntungan.

9. Asuransi kecelakaan diluar jam kerja

Bagi karyawan yang mengalami kecelakaan diluar jam kerja tetap

akan mendapatkan asuransi.

10. Olahraga

Sebagai ekspresi kepedulian pada pengembangan olahraga terutama

di daerah Jawa Tengah, Apac Inti membentuk departemen klub

olahraga. Selain itu perusahaan juga mengadakan senam rutin

44

Page 45: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

seminggu sekali pada hari sabtu. Ini bertujuan untuk meningkatkan

kebugaran para karyawan.

11. Kesenian

Selain itu ada pula kebebasan untuk mengekspresikan bagian dalam

setiap orang berbakat di Apacinti. Setelah shift pabrik, karyawan

yang bekerja di Apacinti bisa bergabung saat menyegarkan, bermain

sebagai band lokal, dengan peralatan lengkap, disediakan oleh

perusahaan. Ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk

menjaga jiwa karyawan, memberikan nilai tambah bagi kehidupan.

12. Kerohanian

Untuk memenuhi kesehatan rohani perusahaan menyediakan fasilitas

tempat beribadah bagi karyawan, selain itu juga perusahaan

mewajibkan karyawan untuk doa bersama sebelum melakukan

pekerjaanya yang dilakukan pada saat apel pagi.

13. Balai pertemuan dan perpustakaan

14. Tunjangan seragam

Pada setiap satu tahun sekali karyawan mendapatkan dua pasang

seragam, yaitu dua pasang celana jeans dan dua pasang seragam.

4.1.2. Perawatan Kesehatan dan Pengobatan

Perusahaan mengerti betul akan pentingnya kesehatan untuk itu

perusahaan menyediakan fasilitas kesehatan yang berupa ::

1. Fasilitas poliklinik

PT. Apac Inti Corpora menyediakan sarana poliklinik dengan

beberapa dokter dan suster untuk pengobatan para karyawan yang

mengalami kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat kerja.

2. Fasilitas biaya pengobatan

Jika dapat diatasi dengan poliklinik perusahaan maka biaya

pengobatan akan ditanggung perusahaan akan tetapi jika dirujuk ke

rumah sakit maka perusahaan akan menanggung beberapa persen

biaya yang sudah disepakati.

45

Page 46: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

3. Fasilitas periksa kesehatan

Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan secara berkala setiap tahun dan

untuk itu pimpinan perusahaan mewajibkan karyawan untuk

memeriksa kesehatanya.

4.2. Stadarisasi Alat Pelindung Diri (APD)

Untuk menghindari timbulnya bahaya kecelakaan kerja maka

perusahaan telah berupaya semaksimal mungkin agar keselamatan kerja tetap

terjamin. Untuk itu berbagai cara telah ditempuh termasuk menyediakan alat –

alat pelindung diri yang harus dipergunakan oleh semua karyawan khususnya

yang sudah masuk dalam lingkungan produksi pada waktu menjalankan

tugasnya. Sehingga dengan demikian bahaya kecelakaan kerja akan dapat

dihindari sekecil mungkin.

Alat pelindung diri yang disediakan PT. Apac Inti Corpora

meliputi :

1. Pelindung Kaki

Sepatu Safety pada umumnya dipergunakan untuk melindungi jari kaki

dari timpaan barang berat yang jatuh, yang dapat terjadi pada kecelakaan

kerja, sehingga jari kaki para pekerja dapat telindungi dari akibat yang

fatal. Pada awal kemunculannya safety shoes dibuat dengan dengan desain

yang mirip dengan sepatu boots, tetapi pada perkembangannya sepatu

safety mengadaptasi model-model formal dan casual yang biasa dipakai

bekerja di kantor atau office maupun berjalan-jalan atau santai.

a. Mechanical safety shoes diberikan pada pekerja yang beresiko

kejatuhan dan terlindas benda berat dalam pekerjaan sehari-hari.

46

Page 47: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Gambar 4.1. Mecanical Safety Shoes

b. Electrical safety shoes diberikan pada pekerja yang beresiko terhadap

arus listrik tegangan sedang dan rendah.

Gambar 4.1. Electrical Safety Shoes

c. Safety boot diberikan pada pekerja yang beresiko terhadap bahaya zat

cair.

47

Page 48: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Gambar 4.2. Safety Boot

2. Pelindung Tangan

Diperkirakan hampir 20% dari seluruh kecelakaan yang menyebaabkan

cacat adalalah tangan. Tanpa jari atau tangan, kemampuan bekerja akan

sangat berkurang. Tangan manusia sangat unik. Tidak ada bentuk lain di

dunia yang dapat mencengkram, memegang, bergerak, memanipulasi

benda seperti tangan manusia. Karena tangan harus dilindungi dan

disayangi.

Kontak dengan bahan kimia koustik atau beracun, bahan-bahan biologis,

sumber listrik atau benda benda dengan suhu yang sangat dingin atau

sangat panas dapat menyebabkan iritasi dan membakar tangan . bahan

beracun dapat terabsorsi melalui kulit dan masuk ke dalam tubuh.

APD tangan dikenal dengan safety glove dengan berbagai jenis

penggunaanya. Berikut ini adalah jenis-jenis sarung tangan dengan

penggunaan yang tidak terbatas hanya untuk melindungi dari bahan kimia.

a. Sarung tangan kulit diberikan pada pekerja yang beresiko terhadap

bahaya panas.

48

Page 49: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Gambar 4.3. Sarung Tangan Kulit

b. Sarung tangan rubber diberikan pada pekerja yang beresiko terhadap

zat cair yang berbahaya.

Gambar 4.4. Sarung Tangan Rubber

c. Sarung tangan kain diberikan pada pekerja yang beresiko terhadap

gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan luka pada tangan.

49

Page 50: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Gambar 4.5. Sarung Tangan Kain

d. Sarung tangan elektrik diberikan pada pekerja yang beresiko

melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan bahaya tegangan

listrik.

Gambar 4.6. Sarung Tangan Elektrik

3. Pelindung Pernafasan

a. Masker respirator kimia diberikan pada pekerja yang beresiko terhadap

bahaya gas beracun.

50

Page 51: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Gambar 4.7. MaskerRespirator Kimia

b. Masker pasir diberikan pada pekerja yang beresiko terhadap debu pasir

atau serbuk logam berat lainya.

Gambar 4.8. Masker Pasir

c. Masker kain diberikan pada pekerja yang beresiko terhadap debu-debu

ringan. Dipakai semua pekerja yang memasuki lingkungan dengan

kondisi udara, mengandung debu ringan yang melebihi nilai ambang

batas yang telah ditetapkan.

51

Page 52: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Gambar 4.9. Masker Kain

d. Masker asap diberikan pada pekerja yang berhubungan dengan

kebakaran.

Gambar 4.10. Masker Asap

4. Pelindung telinga

a. Ear plug diberikan pada pekerja yang melakukan pekerjaan dengan

tingkat kebisingan antara 85-100 dB.

52

Page 53: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Gambar 4.11. Ear Plug

b. Ear muffs diberikan pada pekerja yang melakukan pekerjaan dengan

tingkat kebisingan diatas 100 dB.

Gambar 4.12 Ear Muffs

5. Pelindung Tubuh

Pelindung tubuh atau baju kerja diberikan pada pekerja yang beresiko

terkena percikan api, bahaya zat cair, panas matahari, di tempat berdebu

konsentrasi tinggi.

a. Wearpack diberikan kepada pekerja yang beresiko terkena panas

matahari dan debu kotor.

53

Page 54: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Gambar 4.13. Wearpack

b. Appron diberikan pada pekerja yang melakukan pengelasan.

Gambar 4.14. Appron

c. Jas laborat diberikan pada pekerja yang bekerja di WWT dan QC

laborat.

54

Page 55: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Gambar 4.15. Jas Laborat

d. Baju tahan panas diberikan pada pekerja yang beresiko terkena api

dalam melakukan pemadaman kebakaran.

Gambar 4.16. Baju Pemadam Kebakaran

e. Safety belt diberikan pada pekerja yang beresiko melakukan pekerjaan

diatas ketinggian.

55

Page 56: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Gambar 4.17. Safety Belt

6. Pelindung Kepala

Pelindung kepala dikenal sebagai safety helmet. Safety helmet memberikan

perlindungan pada kepala dari benturan benda keras, arus listrik, debu

percikan api dan lain-lain.

a. Penutup kepala dari kain diberikan pada pekerja dilokasi kerja yang

beresiko terhadap keselamatan kepala dan rambut.

Gambar 4.18. Penutup Kepala Dari Kain

56

Page 57: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

b. Safety helmet diberikan pada pekerja yang beresiko terhadap benturan

benda keras.

Gambar 4.19. Safety Helmet

7. Pelindung Wajah

Pelindung wajah yang dikenal adalah googles. Goggles memberikan

perlindungan lebih baik dari pada safety glasses kerena goggles terpasang

dekat dengan wajah dan goggles mengitari area mata, goggles melindungi

lebih baik pada situasi yang mungkin terjadi percikan cairan, uap logam,

serbuk, debu dan kabut.

a. Pelindung muka tipe WH 01 / WS 03 diberikan pada pekerja yang

melakukan pekerjaan pengelasan.

Gambar 4.20. Pelindung Muka tipe WH 01

b. Pelindung muka tipe 10 F408CL diberikan pada pekerja yang

melakukan bongkar muat chemical.

57

Page 58: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Gambar 4.21. Pelindung Muka Tipe 10 F408CL

c. Computer screen diberikan kepada semua komputer yang ada.

8. Pelindung Mata

Pelindung mata dikenal sebagai safety glasses. Safety glasses berbeda

dengan kaca mata biasa, baik normal maupun kir (prescription glasses),

karena pada bagian atas dan sisi kanan-kiri frame terdapat pelindung dan

jenis kacanya yang dapat menahan sinar ultra violet sampai persentase

tertentu.

a. Kacamata tipe GCV 75 diberikan pada pekerja yang melakukan

pekerjaan dilokasi chemical.

Gambar 2.22. Safety Glasses Type GCV 75

58

Page 59: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

b. Kacamata tipe GVM diberikan pada pekerja yang beresiko terhadap

keselamatan mata dari serbuk besi (penggerindaan).

Gambar 2.23. Safety Glasses Type GVM

c. Kacamata tidak memantulkan cahaya dan titik fokus disesuaikan

dengan pemakainya, kacamata ini diberikan pada pekerja yang

beresiko terhadap percikan gram yang pekerjaanya dilakukan

pengawasan yang teratur dan terus menerus terhadap benda yang

berputar.

Gambar 2.24. Safety Glasses

9. Pemasangan Safety Poster

a. Safety poster mesin.

b. Safety poster larangan.

c. Safety poster kejadian darurat.

59

Page 60: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

d. Sefety poster untuk himbauan.

4.3. Standarisasi Kejadian Darurat

Umumnya tempat kerja tidak pernah luput dari bahaya dan

kejadian yang tidak disagka-sangka (kejadian darurat). Menurut data kejadian

darurat pada PT. Apac Inti Corpora yang sering terjadi adalah kebakaran,

kecelakaan, ledakan yang diakibatkan oleh mesin dll. Oleh karena itu maka

pencegahan terhadap terjadinya kejadian darurat adalah hal yang penting dan

harus dilakukan. Untuk menekan resiko kejadian darurat maka disediakan

peralatan dan sarana, diantaranya terdiri dari :

1. Drum berisi pasir dan skop dilokasi rawan kebakaran dan tumpahan zat

kimia.

2. Drum berisi air dan ember khususnya pada unit Blowing dan tempat-

tempat rawan kebakaran pada umumnya.

3. APAR (alat pemadam api ringan) yang ditempatkan pada seluruh

perusahaan meliputi office, gripag, kantin, gudang dan bagian produksi

sesuai dengan kebutuhan dan kegunaan masing – masing. Jenis APAR

yang digunakan meliputi :

a. APAR kelas A ditempatkan pada tempat yang beresiko kebakaran

tingkat A seperti kebakaran pada dokumen -dokumen, kayu, kain, dsb.

b. APAR kelas B ditempatkan pada tempat yang beresiko kebakaran

tingkat B seperti kebakaran yang disebabkan oleh minyak, gas dan

bahan cair lainya.

c. APAR kelas C ditempatkan pada tempat yang beresiko kebakaran

tingkat C seperti kebakaran yang disebabkan oleh listrik dan kebakaran

yang berada didekat listrik.

4. Box hydrant

a. Hydrant halaman ditempatkan diluar gedung atau di halaman.

b. Hydrant gedung ditempatkan didalam gedung.

5. Mobil pemadam kebakaran

60

Page 61: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Mobil ini harus selalu siap mengatasi kebakaran dari kebakaran ringan

maupun kebakaran besar. Mobil pemadam ditempatkan di office OHS

yang terletak ditengah-tengah lingkungan pabrik. Adapun pengoprasianya

dilakukan oleh Satpam OHS yang merangkap juga sebagai petugas Tim

Tanggap Darurat yang telah dilatih.

6. Kotak P3K

Kotak P3K adalah kotak penyimpanan yang berisi obat-obatan untuk

pertolongan pertama pada kecelakaan. kotak P3K ditempatkan dan

tersebar diseluruh lingkungan perusahaan.

7. Pintu darurat

Pintu darurat adalah pintu keluar saat terjadi kejadian darurat. Pintu

darurat dibuat di semua bangunan perusahaan, termasuk pada bagian

office.

8. Alarm bahaya

Alarm bahaya adalah penanda kalau ada kejadian darurat, Alarm akan

berbunyi. Alarm darurat ditempatkan diseluruh bangunan yang ada di

perusahaan.

4.2. Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Yang dimaksud dengan panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja adalah suatu badan yang dibentuk disuatu perusahaan untuk

membantu melaksanakan dan menangani usaha-usaha keselamatan dan

kesehatan kerja yang keanggotaanya terdiri dari unsur pengusaha dan tenaga

kerja.

Syarat-sayarat pembentukan panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan mempunyai tenaga kerja lebih dari 300 orang wajib

membentuk panitia pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja dengan

jumlah anggota 12 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 6 orang wqakil unsur

pengusaha atau pimpinan perusahaan dan 6 orang wakil tenaga kerja dan 2

orang diantaranya sebagai sekertaris.

61

Page 62: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

2. Perusahaan mempunyai tenaga kerja lebih dari 100 orang sampai 300

orang karyawan wajib membentuk panitia pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja dengan jumlah anggota 6 orang. Jumlah tersebut terdiri

dari 3 orang wakil unsur pengusaha atau pimpinan perusahaan dan 3 orang

wakil tenaga kerja dan satu diantaranya sebagai sekertaris.

3. Perusahaan mempunyai tenaga kerja lebih dari 50 orang sampai dengan

100 orang dengan :

a. Tingkat bahaya yang tinggi wajib membentuk panitia pembinaan

keselamatan dan kesehatan kerja dengan jumlah anggota sesuai dengan

butir 2 sebelumnya.

b. Tingkat bahaya yang rendah wajib mempunyai satu orang ahli

keselamatan dan kesehatan kerja.

Tugas pokok panitia pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja

sebagai suatu bahan pertimbangan di tempat kerja ialah memberikan saran dan

pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau pimpinan

perusahaan yang bersangkutan mengenai masalah-masalah keselamatan dan

kesehatan kerja.

Fungsi panitia pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja adalah

menghimpun dan mengelola segala data dan atau permasalahan keselamatan

kerja dan kesehatan kerja yang bersangkutan, serta mendorong ditingkatkanya

penyuluhan, pengawasan, pelatihan, dan penelitian keselamatan dan kesehatan

kerja. Pimpinan perusahaan melalui panitia-panitia pembinaan keselamatan

kerja dan kesehatan kerja dapat memberikan pengertian dan kesadaran kepada

semua petugasnya tentang arti pentingnya pelaksanaan pencegahan

kecelakaan, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja. Sebaliknya pihak

tenaga kerja dapat pula mengemukakan pendapatnya kepada pihak perusahaan

atau pimpinan.

PT. Apac Inti Corpora, telah membentuk panitia pembinaan

keselamatan dan kesehatan kerja yang fungsinya adalah menghimpun dan

mengolah segala data dan permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja di

62

Page 63: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

tempat kerja yang bersangkutan, serta mendorong ditingkatkanya penyuluhan,

pengawasan, latihan, dan penelitian.

Gambar 4.1 Struktur P2K3 PT. Apac Inti Corpora

4.2.1.Office OHS

Unit OHS adalah unit yang dibentuk perusahaan khusus untuk

menangani masalah pelaksanaan K3 di perusahaan.

1. Tujuan OHS adalah :

a. Mengendalikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja di

seluruh kegiatan operasional perusahaan.

b. Menjamin setiap faktor produksi dipelihara dan dipergunakan

secara aman dan efisien.

c. Membangun lingkungan kerja yang aman, sehat, bersih dan

nyaman.

d. Meningkatkan kesadaran karyawan tentang keselamatan dan

kesehatan kerja dalam setiap aktivitas pekerjaan.

2. Sasaran OHS :a. Mencegah dan mengendalikan resiko yang dapat menyebabkan

Ketua (manajer HI)

Sekertaris(manajer scurity)

(steff OHS)

Anggota (manajer

OHS)

Anggota (manajer

work shop

mekanik)

Anggota (manajer WWT)

Anggota (officer healt)

Anggota (manajer

PR)

Anggota (ketua SPN)

Anggota (officer civil & plant mtc)

63

Page 64: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

timbulnya bahaya dan kecelakaan kerja serta penyakit akibat

kerja

b. Pengamanan sarana dan prasarana kerja, pemakaian bahan-

bahan sesuai MSDS & penghematan faktor produksi.

c. Menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja.

d. Membentuk karyawan yang sadar dan peduli akan keselamatan

dan kesehatan kerja.

Gambar 4.2 Struktur OHS

4.2.2.Tim K3 Unit

Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) internal perusahaan

dibentuk oleh divisi atau departemen masing-masing dan disahkan oleh

pimpinan perusahaan yang susunan kepengurusannya terdiri dari unsur

pimpinan tertinggi di division atau departemen dan karyawan yang

kompeten pada bidangnya.

Kegiatan K3 Unit :

1. Rapat Konsolidasi organisasi di unit, meliputi :

a. Sosialisasi K3.

b. Ruang lingkup kerja unit.

Manajer OHS

Sekertaris OHS

Staff OHS Staff OHS Staff OHSStaff OHS

64

Page 65: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

c. Job Description dari ketua sampai dengan anggota unit.

d. Pengurus menyampaikan detail lingkup kegiatan masing-masing.

2. Penyusunan Action Plant K3 unit, meliputi :

a. Sidang atau rapat rutin satu bulan sekali.

b. Identifikasi sumber bahaya potensial.

c. Analisis sumber bahaya potensial.

d. Upaya pengendalian sumber bahaya potensial.

e. Monitoring.

f. Evaluasi hasil.

3. Melakukan sidang atau pertemuan pengurus K3 unit sebulan sekali,

isi sidang antara lain :

a. Masalah kegiatan organisasi.

b. Membahas hasil evaluasi.

c. Menyusun rekomendasi bahaya potensial yang ditemui.

d. Menyusun diklat atau ceramah yang diperlukan yang berkaitan

dengan K3.

e. Mengadakan perbaikan program pencegahan yang telah

dilaksanakan.

f. Masalah-masalah K3 lainnya yang dianggap perlu.

4. Melakukan identifikasi dan inventarisasi sumber bahaya potensial

penyakit yang ada di unit setiap 3 bulan sekali dengan menggunakan

format F3 dan melaporkan rekapannya ke OHS setiap 6 bulan

sekali.

5. Analisis Sumber Bahaya Potensial

Melakukan analisis setelah mengumpulkan data-data sumber bahaya

potensial yang ada di tempat kerja.

6. Upaya Pengendalian Sumber Bahaya Potensial

Membuat cara-cara pencegahan atau pengendalian (kemungkinan

sebab-akibat) yang mungkin terjadi dari sumber bahaya potensial

dengan cara yang tepat ditinjau dari segi praktis, ekonomis, dan

efektifitas.

65

Page 66: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

7. Kegiatan monitoring

Disamping melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan Plant Of

Action, juga memonitor hal-hal meliputi :

a. Alat pelindung diri.

b. Catering.

c. Kebersihan kantin, WC, dan lingkungan gedung.

d. Pemeriksaan kesehatan berkala.

e. PPPK.

f. Sarana dan prasarana pemadam kebakaran, dsb sesuai spesifikasi

masing-masing unit.

8. Melakukan pencatatan data-data yang ada di k3 unit antara lain :

a.Struktur Organisasi.

b. Proses produksi.

c.Alat pelindung diri yang digunakan di unit.

d. Jumlah APAR, hydrant, lampu darurat, pintu darurat.

e.Kecelakaan kerja dan menyimpulkan sebab- sebab kecelakaan

kerja di unit.

9. Pelaporan meliputi :

a. Melaporkan kegiatan K3 unit ke OHS sebulan sekali.

b. Mengirim rekap identifikasi dan pengendalian sumber bahaya ke

OHS setiap 6 bulan sekali.

c. Membuat dan mengirim rekomendasi ke OHS pusat tentang hasil

identifikasi dan pengendalian akibat yang mungkin ditimbulkan

oleh kondisi yang tidak aman tersebut baik bagi proses produksi,

karyawan, kerusakan peralatan atau material dan lingkungan

hidup sesuai dengan kejadian yang perlu direkomendasikan.

d. Membuat dan mengirim rekap kejadian kecelakaan kerja di unit.

66

Page 67: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

Gambar 4.3 Struktur K3 Unit

4.3. Faktor Penghambat Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan kerja memiliki latar belakang sosial-ekonomi dan

kultural yang sangat luas. Tingkat pendidikan, latar belakang kehidupan yang

luas, seperti kebiasaan-kebiasaan, kepercayaan-kepercayaan, dll. Demikian

juga keadaan ekonomi ada sangkut pautnya dengan permasalahan keselamatan

KETUA

(pimpinan tertinggi divisi/

departemen)

WAKIL KETUA

(satu level dibawah ketua)

SEKERTARIS

SIE PROMOTIFSIE GAPDARSIE ELEKTRIK SIE MEKANIK SIE SANITASI HIGIEN & APD

KOORDINASI A KOORDINASI B KOORDINASI C

REGU PENYELAMATANREGU EVAKUASI

REGU PENANGANAN

REGU PENYELAMATANREGU EVAKUASI

REGU PENANGANAN

REGU PENYELAMATANREGU EVAKUASI

REGU PENANGANAN

67

Page 68: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

kerja tersebut. Dari hasil penyelidikan ternyata menunjukan bahwa faktor

manusia memegang peranan penting dalam pelaksanaan keselamatan kerja

dilingkungan PT. Apac Inti Corpora, berupa :

1. Faktor manusia dapat berupa kelalaian atau kesalahan, kecerobohan,

kurang disiplin, tidak mentaati syarat-syarat keselamatan kerja yang telah

ditetapkan baik oleh perusahaan sehingga pekerja dapat melakukan

tindakan yang bisa mencelakakan dirinya sendiri dan tentunya lingkungan

sekitar.

2. Pekerja yang bersangkutan tidak mampu atau kurang terampil dalam

menggunakan atau mengoprasikan alat-alat produksi.

3. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang keselamatan kerja para

pekerja disebabkan oleh beberapa aspek yang mempengaruhinya, antara

lain :

a. Tingkat pendidikan yang rendah

Tingkat pendidikan rendah yang dimiliki pekerja membawa pengaruh

sebab kecenderungan tidak mengetahui kegunaan pemakaian alat-alat

pelindung diri untuk keselamatan para pekerja itu sendiri.

b. Sikap pekerja

Pekerja yang mempunyai kecenderungan bahwa pekerja dengan

menantang maut atau resiko dan ceroboh, lebih mudah dan lebih cepat,

dan usaha pencegahan kecelakaan tidak begitu penting sebab dia yakin

atau percaya diri untuk dapat menjaga dirinya sendiri dalam semua

keadaan.

68

Page 69: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari Kerja Praktek Nyata yang dilaksanakan di PT. Apac Inti

Corpora berdasarkan data dan analisa yang telah diuraikan, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Untuk menjamin keselamatan kerja para karyawanya, PT. Apac inti

Corpora menyelenggaran berbagai macam program keselamatan yang

dilaksanakan sebagai upaya perlindungan bagi karyawan yaitu dengan

menigkatkan dan memperbaiki syarat kerja termasuk upah atau gaji,

kondisi kerja termasuk kesehatan, keselamatan, jaminan sosial,

lingkungan kerja serta hubungan kerja. Sehingga dengan adanya

jaminan keselamatan kerja maka akan memberikan dukungan langsung

bagi peningkatan produktivitas perusahaan.

2. hambatan-hambatan dalam pelaksanaan perlindungan hukum

keselamatan kerja bagi tenaga kerja PT. Apac Inti Corpora adalah

bahwa faktor manusia memegang peranan penting dalam pelaksanaan

keselamatan kerja di lingkungan PT. Apac Inti Corpora yaitu berupa

kelalaian atau kesalahan, kecerobohan, kurang disiplin, tidak mentaati

syarat-syarat keselamatan kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan

dan kurangnya keterampilan para pekerja dalam mengoperasikan alat-

alat produksi, sehingga perusahaan berusaha untuk mengatasi

hambatan-hambatan tersebut, usaha yang paling utama adalah

menetapkan peraturan perundang-undangan dan peraturan perusahaan

yang berlaku dan pemberian pelatihan, keterampilan dan pengetahuan

cara kerja yang menyangkut keselamatan kerja.

69

Page 70: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada PT. Apac Inti Corpora

5.2. Saran-saran

Didalam meningkatkan produktivitas, diperlukan beberapa aspek

yang mendukung diantaranya adalah keselamatan dan kesehatan kerja yang

baik dalam sebuah industri. Maka pada akhir penulisan ini, penulis mencoba

memberikan saran-saran baik kepada perusahaan maupun kepada tenaga kerja

yang antara lain adalah :

1. Hendaknya para tenaga kerja mempunyai kesadaran diri dalam

melakukan pekerjaanya untuk selalu memakai alat-alat perlindungan

keselamatan kerja, seperti : sarung tangan, masker, pelindung telinga

dan sepatu boot. Dengan seperti ini akan mengurangi resiko

kecelakaan kerja dalam pabrik.

2. Perusahaan harus lebih tegas memberi peringatan atau sangsi terhadap

para tenaga kerja yang melaggar peraturan keselamatan kerja.

3. Hendaknya perusahaan melakukan pemeriksaan awal pada tenaga

kerja, sehigga dapat diketahui apabila calon tenaga kerja tersebut

menderita suatu penyakit.

4. Untuk lebih meningkatkan perlindungan dan keselamatan kerja,

diperlukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-

undangan yang berlaku sehingga pembinaan yang menekankan bahwa

keselamatan kerja tidak dianggap sebagai beban, tetapi dianggap

sebagai suatu kewajiban yang dilaksanaka secara sadar tanpa unsur

paksaan.

70