repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/astri... ·...

232
ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY MIZWAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMA (ANALISIS WACANA) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh Astri Pertiwi NIM 1111013000082 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: duongdien

Post on 08-Feb-2018

250 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY MIZWAR

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMA

(ANALISIS WACANA)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Astri Pertiwi

NIM 1111013000082

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2016

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY
Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY
Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

ABSTRAK

Astri Pertiwi (NIM:1111013000082). “Analisis Kesantunan Berbahasa dalam Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) Karya Deddy Mizwar dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA (Analisis Wacana)”. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dosen Pembimbing: Dr. Siti Nuri Nurhaidah, MA

Kesantunan berbahasa merupakan aspek yang sangat penting saat berinteraksi dengan mitra tutur. Apalagi pada dunia pendidikan, kesantunan berbahasa memiliki peran penting dalam kemampuan berbahasa siswa. Film sebagai media ajar dapat digunakan pendidik untuk menyampaikan pengajaran mengenai kesantunan berbahasa. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan bentuk kesantunan berbahasa yang terdapat dalam Alangkah Lucunya (Negeri Ini), (2) Mendeskripsikan implikasi kesantunan berbahasa yang terdapat dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) terhadap pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA. Manfaat dari penelitian ini meliputi dua hal, yaitu manfaat teoritis yang dapat memberikan wawasan tentang kesantunan berbahasa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas dan manfaat praktis yang dapat memberikan sumber referensi baru untuk penelitian selanjutnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini berupaya untuk menganalisis kesantunan berbahasa yang terdapat dalam dialog film Alangkah Lucunya (Negeri Ini). metode ini dilakukan dengan lima tahap, yaitu teknik sadap, kemudian dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap, kemudian dilanjutkan dengan teknik catat, setelah mendapatkan data selanjutnya peneliti mencatat hasil temuan kesantunan yang terdapat dalam dialog, dan pada tahap terakhir peneliti menyimpulkan hasil dari data keseluruhan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 127 scene yang terdapat dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini)35 data yang mematuhi prinsip kesantunan Leech yaitu maksim kearifan 8 data, maksim kedermawanan 3 data, maksim pujian 10 data, maksim kerendahan hati 3 data, maksim kesepakatan 8 data, dan maksim simpati 3 data. Sedangkan yang melanggar prinsip kesantunan sebanyak 45 data, yaitu maksim kearifan 3 data, maksim pujian 17 data, maksim kerendahan hati 2 data, maksim kesepakatan 22 data, dan maksim simpati 1 data. Analisis wacana ini dapat diimplikasikan terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMA kelas XI pada materi mengulas secara kritis film atau drama. Selain siswa dapat memberikan ulasan secara kritis mengenai film atau drama, siswa pun dapat mempelajari kesantunan berbahasa yang terdapat dalam film dan dapat langsung mempraktikannya pada kehidupan sehari-hari dalam segala situasi sosil, baik dalam lingkungan masyarakat ataupun lingkungan sekolah.

kata kunci: kesantunan berbahasa, prinsip kesantunan, film Alangkah Lucunya (Negeri Ini)

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

ABSTRACT Astri Pertiwi (NIM: 1111013000082). "Analysis of Politeness Language in Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) Work Deddy Mizwar and Its Implication Learning Indonesian Language and Literature in High School (Discourse Analysis)". Education Department of Indonesian Language and Literature, Faculty of Science and Teaching Tarbiyah. State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Supervisor: Dr. Siti Nuri Nurhaidah, MA

Politeness is a very important aspect when interacting with the hearer. Especially in the world of education, politeness has an important role in students' language skills. Film as a medium of teaching can be used for educators to convey the teachings of politeness. The purpose of this study are: (1) Describe the form of politeness contained inAlangkah Lucunya (Negeri Ini), (2) Describe the implications of politeness contained in the film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) towards learning Indonesian language and literature at the high school. The benefits of this research consists of two things, namely the theoretical benefits that can provide insight into linguistic politeness towards learning Indonesian at SMA and practical benefits that can provide a new reference source for further research.

The method used in this study is a qualitative research method. In this study seeks to analyze the politeness contained in movie dialogueAlangkah Lucunya (Negeri Ini). this method is done with five stages, namely the technique of tapping, followed by techniques refer freely involved conversation, followed by technical note, after receiving further data researchers noted the findings of politeness contained in the dialogue, and at the last stage researchers concluded the results of the overall data ,

The results showed that of the 127 scene contained in the film Alangkah Lucunya (Negeri Ini)35 data to adhere to the principles of politeness Leech is the maxim of wisdom 8 data, maxims generosity 3 data, the maxim of praise 10 data, the maxim of humility 3 data, the maxim deal 8 data and sympathy maxim 3 data. While that violates the principle of politeness as much as 45 data, that maxim of wisdom 3 entries, 17 compliment maxim of data, humility 2 data maxims, maxims 22 deal of data, and maxims sympathy 1 data. This discourse analysis can be implied to study Indonesian language and literature at the high school grade XI on the material critically review a movie or drama. In addition students can provide critical review of the movie or drama, students can learn politeness contained in the film and can be directly practiced in everyday life in all situations sosil, either within the community or school environment. keywords: politeness, politeness principle, the movie Alangkah Lucunya (Negeri Ini)

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY
Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan salah satu alat yang digunakan oleh manusia untuk

berkomunikasi yang berupa lambang bunyi. Komunikasi dapat terjadi bila dilakukan

oleh dua orang atau lebih. Setiap kalimat yang dituturkan dalam berkomunikasi pasti

memiliki arti. Suatu tuturan pasti memiliki maksud serta faktor yang melatar

belakangi penutur dalam menyampaikan tujuannya kepada mitra tutur. Agar

komunikasi dapat berjalan dengan baik, maka penutur dan mitra tutur harus

menggunakan bahasa yang baik pula, bahasa yang dapat dimengerti oleh peserta tutur.

Linguistik merupakan ilmu yang memperlajari tentang seluk-beluk bahasa dan

memiliki berbagai cabang disiplin ilmu. Cabang-cabang tersebut diantaranya

fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik, dan sebagainya. Berbagai macam

cabang disiplin ilmu tersebut dibagi menjadi dua jenis, yaitu ilmu yang mempelajari

bahasa dari sudut pandang internal yaitu fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik.

Berbeda dengan cabang ilmu linguistik yang lain, pragmatik adalah cabang ilmu

linguistik yang mengkaji bahasa secara eksternal, yakni bagaimana kesatuan bahasa

tersebut digunakan dalam berkomunikasi1. Selain itu, ada beberapa definisi lain

mengenai pragmatik yang hampir semuanya berpendapat bahwa pragmatik adalah

ilmu yang mengkaji bahasa sebagaimana digunakan dalam konteks tertentu.

Melakukan penelitian dengan menggunakan kajian pragmatik dalam sebuah

karya sastra merupakan suatu hal yang menarik untuk dilakukan, termasuk dalam

meneliti sebuah film. Film menyajikan cerita dengan menggunakan gambar yang

bergerak. Film menjadi media yang sangat berpengaruh dibandingkan dengan media-

media yang lain, karena memiliki aspek audio dan visual sekaligus sehingga membuat

penontonnya tidak mudah bosan dan mudah mengingat. Hal itulah yang menyebabkan

kini film tidak hanya menjadi hiburan semata namun film dapat pula digunakan

sebagai salah satu media dalam proses pembelajaran.

Dalam film tentunya terjadi percakapan atau dialog yang dilakukan oleh tokoh

di film tersebut. Dialog antara tokoh sering mengundang rasa ingin tahu penonton,

1 I Dewa Putu Wijana, Dasar-Dasar Pragmatik, (Yogyakarta: Andi Offset, 1996), h. 1

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

2

misalnya “apa maksud tokoh X berkata seperti itu?”, mengapa tokoh X marah

mendengar perkataan tokoh Z?”, dan sebagainya. Dengan kajian ilmu pragmatik,

tentu pertanyaan seperti itu dapat terjawab. Dalam memahami cerita sebuah film, kita

harus menggabungkan antara konteks dengan tuturan yang ada di film tersebut. Sama

halnya dengan naskah drama, naskah film pun menggunakan bahasa sebagai perantara

serta memiliki sifat imajinatif. Naskah inilah yang kemudian ditampilkan melalui

sederetan gambar, suara, dialog dan ilustrasi musik. Di dalam film, tidak hanya

terdapat dialog secara langsung saja namun terkadang terjadi dialog yang dilakukan

secara tidak langsung secara konteksnya, namun mitra tutur dapat memahami maksud

dari tuturan tersebut.

Selain harus memperhatikan konteks, peserta tutur pun harus memiliki

kesantunan dalam berbahasa. Kesantunan bukan hal yang asing bagi masyarakat, apa

lagi masyarakat Indonesia yang kental akan budaya dan adat sitiadat. Tidak hanya

dalam film yang kini memiliki fungsi ganda selain untuk hiburan juga sebagai media

dalam pembelajaran namun dalam kegiatan berkomunikasi sehari-hari pun harus

memperhatikan kesantunan dalam berbahasa. Kesantunan tidak hanya terlihat dari

bahasa yang digunakan tetapi dapat berupa tindak tutur, sikap, dan sebagainya yang

menggambarkan identitas diri seseorang.

Dengan mengkaji kesantunan pada peristiwa tutur para tokoh dalam film maka

dapat mengetahui tingkat kesantunan yang digunakan dalam film tersebut. Salah satu

film yang dapat dijadikan media dalam pembelajaran yaitu film Alangkah Lucunya

(Negeri Ini) karya Deddy Mizwar. Film ini mempunyai makna yang baik dan nilai

edukasi yang tinggi. Film ini dikemas dengan menarik, lucu, dan mudah dipahami

oleh penonton. Film ini menceritakan tentang realita di Indonesia namun tetap

memunculkan maksud yang ingin disampaikan oleh sang sutradara. Selain itu, film ini

pun pernah menjadi pemenang diajang Jakarta Internasional Film Festival tahun 2010

kategori Best Feature Film dengan penghargaan Film Indonesia Terbaik.

Kemampuan sang sutradaralah yang mampu membuat film ini menjadi sebuah

film yang layak untuk dijadikan objek penelitian karena dalam film ini mempunyai

nilai edukasi yang tinggi. Dalam dialog-dialog pada film ini diduga terdapat banyak

fenomena tindak tutur, khususnya pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan.

Skripsi yang berjudul “Analisis Wacana Dialog dalam Film Alangkah

Lucunya (Negeri Ini) dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia di SMA” ini mendeskripsikan pematuhan prinsip kesantunan beserta

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

3

pelanggaran-pelanggarannya di dalam tuturan yang diujarkan para tokoh dalam film

Alangkah Lucunya (Negeri Ini).

Membahas kesantunan dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) dan

mengimplikasinya pada kegiatan pembelajaran di kelas XI dengan tema/topik

mengulas secara kritis film/drama.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat diuraikan masalah yang

teridentifikasi, yaitu:

1. Konteks wacana yang tedapat dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini).

2. Dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) terdapat pematuhan dan pelanggaran

prinsip kesantunan.

3. Prinsip kesantunan dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) dan Implikasinya

Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA.

C. Pembatasan masalah

Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan, maka permasalahan dalam

penelitian ini akan dibatasi pada prinsip kesantunan berbahasa menurut Leech dalam

film Alangkah Lucunya (Negeri Ini).

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa pertanyaan

sebagai berikut:

1. Bagaimana prinsip kesantunan berbahasa menurut teori Leech dalam film

Alangkah Lucunya (Negeri Ini)?

2. Bagaimana implikasi prinsip kesantunan berbahasa menurut Leech dalam film

Alangkah Lucunya (Negeri Ini) terhadap pembelajaran bahasa dan sastra

Indonesiia di SMA?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan penelitian ini yaitu:

1. Mendeskripsikan bentuk prinsip kesantunan yang terdapat dalam film Alangkah

Lucunya (Negeri Ini).

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

4

2. Mendeskripsikan implikasi prinsip kesantunan berbahasa yang tedapat dalam film

Alangkah Lucunya (Negeri Ini) terhadap pembelajaran bahasa dan sastra

Indonesia di SMA.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis, maupun pembaca dalam

hal:

1. Kegunaan teoretis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memperkaya

khazanah ilmu pengetahuan mengenai studi sastra Indonesia khususnya dalam

pembelajaran sastra di sekolah.

2. Kegunaan praktis

a. Bagi pembaca/mahasiswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

pembanding dan contoh bagai penelitian selanjutnya.

b. Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan

mengenai tindak tutur dan menerapkan kesantunan berbahasa dalam tindak

tutur sehari-hari.

c. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pemahaman tindak tutur dan kesantunan sehingga dapat digunakan dalam

kegiatan belajar.

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pragmatik 1. Definisi Pragmatik

Pragmatik merupakan ancangan wacana yang menguraikan tiga konsep,

yakni makna, konteks, dan komunikasi yang sangat luas dan rumit. Pragmatik

sebagai salah satu cabang linguistik mulai berkumandang dalam percaturan

linguistik Amerika sejak tahun 1970-an. Pragmatik merupakan cabang linguistik

yang mempelajari bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dalam situasi

tertentu1. Morris, Crystal, serta Hartmann dan Stork menjelaskan bahwa “...

pragmatik yaitu cabang ilmu semiotika yang mengkaji hubungan tanda dengan

pengguna bahasa2.”

Pada tahun 1938, Morris berkontribusi terhadap penamaan pragmatik.

Morris mendefenisikan pragmatik sebagai suatu cabang semiotik, ilmu tentang

tanda. Menurut Moris semiosis adalah sesuatu yang ditandai penanda definite.

Mediator adalah sarana tanda; penerima yang memperhatikan tanda adalah

interpretan; perantara proses adalah interpreter; apa yang diperhatikan adalah

designata3. Bagaimana bahasa itu berhubungan dengan makna yang ingin

disampaikan oleh penutur, dan makna yang terkadung dalam ucapan sipenutur

tergantung dari situasi yang terjadi pada saat tuturan tersebut terjadi.

Selain Morris telah banyak pula para ahli linguistik yang memberikan

kontribusi dalam penafsiran mengenai studi pragmatik, diantaranya yaitu: George

Yule mengatakan pragmatik itu mengkaji makna kontekstual: bagaimana ada

lebih banyak yang dikomunikasikan daripada yang (sebenarnya) diucapkan4. Yule

mengemukakan “Pragmatics is concerned with the study of meaning as

communicated by a speaker (or writer) and interpreted by a listener(or reader)”5.

1 F.X Nadar, Pragmatik dan Penelitian Pragmatik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.2. 2 Ibid., h.2. 3Deborah Schiffrin, Ancangan Kajian Wacana, Approaches to Discourse oleh Unang Dkk, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar ,2007), h. 269

4 Asim Gunarwan, Pragmatik Teori dan Kajian Nusantara, (Jakarta: Universitas Atma Jaya 2007), h. 51 5 George Yule, Pragmatics, (New York: Oxford University Press 1996), h. 3

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

6

Pragmatik adalah ilmu yang mempelajari tentang komunikasi antara pembicara

dan pendengar. Yule setidaknya memberikan empat definisi penting pragmatik,

yaitu6:

(1). Pragmatik adalah ilmu yang mempelajari maksud dari ujaran penutur (pragmatics

is the study of speaker meaning). Dalam hal ini pragmatik berusaha mengungkap

maksud komunikasi yang disampaikan pembicara (atau penulis) yang selanjutnya

ditafsirkan oleh pendengar (atau pembaca).

(2). Pragmatik adalah ilmu yang mempelajari konteks tuturan (pragmatics is the study

of contextual meaning). Dalam mempelajari ujaran dibutuhkan keterkaitan antara

interpretasi dari apa yang dimaksud seseorangn dalam kontek yang khusus dengan

bagaimana konteks memengaruhi apa yang diujarkan.

(3). Pragmatik adalah ilmu yang mempelajari cara memeroleh sesuatu yang lebih dari

yang diujarkan dalam berkomunikasi (pragmatics is the study of how more gets

communicated than is said). Di sini pendengar diharuskan untuk mengeksplorasi

ujaran agar sampai kepada maksud yang diinginkan oleh pembicara. Artinya

pragmatik mengeksplorasi apa yang tidak dikatakan dalam komunikasi. Dengan

kata lain, pragmatik berusaha mencari makna yang tidak terlihat dalam suatu

ujaran.

(4). Pragmatik adalah ilmu yang mempelajari cara mengungkapkan ujaran berdasarkan

kedekatan hubungan (pragmatics is the study of teh expression of relative

distance). Dalam hal ini ujaran menimbulkan sebuah pertanyaan yang

menentukan pilihan antara yang terucap dan yang tidak. Untuk menjawabnya

diperlukan hubungan kedekatan di antara keduanya (pembicara dan pendengar)

baik dari sisi fisik, soisal, konsep dan pengalaman yang dibagi secara tidak

langsung.maka asumsinya adalah seorang pembicara yang menentukan seberapa

perlu ujaran itu diucapkan berdasarkan kedekatannya dengan seorang pendengar.

Dari keempat definisi pragmatik yang dikemukakan oleh Yule, dapat

disimpulkan bahwa pragmatik adalah ilmu yang berkaitan dengan maksud ujaran

penutur yang bergantung pada konteks situasi ujaran tersebut. Maksud ujaran

berarti hal-hal yang berada di luar bentuk ujaran. Dengan kata lian, pragmatik 6 Ibid. h.3

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

7

berusaha mencari makna yang tersirat di dalam ujaran. Oleh karena itu, untuk

memahami ujaran dibutuhkan pemahaman atau pengetahuan yang sama antara

penutur dan mitra tutur.

Definisi pragmatik selanjutnya dipaparkan oleh Leech merupakan bagian

dari penggunaan tata bahasa. Selanjutnya ia menunjukan bahwa pragmatik dapat

berintegrasi dengan tata bahasa atau gramatika yang meliputi fonologi, morfologi,

dan sintaksis melalui semantik7.

Sedangkan Parker dalam bukunya Linguistics for Non-Linguists

menyatakan bahwa pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari

stuktur bahasa secara internal. Adapun yang dimaksud dengan hal itu adalah

bagaimana satuan lingual tertentu digunakan dalam komunikasi yang sebenarnya8.

Namun levinson mendefinisikan pragmatik sebagai studi bahasa yang

mempelajari relasi bahasa dengan konteksnya. Konteks yang dimaksud

tergramatisasi dan terkodifikasi sehingga tidak dapat dilepaskan dari struktur

bahasanya9.

Mey mendefinisikan pragmatik sebagai ‘the study of conditions of human

languages uses as these are determined by the context of society”10. Dari batasan-

batasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa menurutnya, pragmatik adalah ilmu

bahasa yang mempelajari kondisi penggunaan bahasa manusia yang pada

dasarnya sangat ditemtukan oleh konteks yang mewadahi dan melatarbelakangi

bahasa itu. Konteks yang dimaksud mencakup dua hal, yakni konteks yang besifat

sosial dan konteks yang bersifat sosietal.

Dari definisi yang telah diberikan oleh beberapa para ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa pragmatik adalah kajian yang menekankan pada maksud

ujaran. Mencari hubungan antara bahasa dan maksud yang terkandung di

dalamnya. Hubungan keduanya dimaksudkan untuk menemukan tafsiran yang

sesuai dengan konteksnya. Maksud ujaran tersebut tersirat dan bergantung pada

7 Kunjana Rahardi, Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia, (Jakarta: Erlangga,2005), h.48 8 Ibid. 9 Ibid. 10 F.X Nadar, Pragmatik dan Penelitian Pragmatik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.4

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

8

konteks saat tututran itu berlangsung. Maka hal penting dalam memahami maksud

ujaran tersebut adalah kesamaan pengetahuan antara penutur dan mitra tutur.

B. Wacana 1. Definisi Wacana

Istilah wacana sudah banyak dibicarakan dimana-mana baik dalam

perdebatan maupun dalam teks ilmiah, tapi penggunaannya sembarangan saja,

bahkan sering tanpa didefinisikan terlebih dahulu. Akibatnya makna wacana

menjadi tidak jelas. Wacana merupakan kata yang sering kita dengar bahkan kita

ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya “wacana politik” maka analisis

wacana merupakan analisis atas pola tersebut, mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan politik.

Agar tidak salah dalam penggunaan istilah wacana ini, maka terlebih

dahulu harus mengetahui makna wacana itu sendiri. Secara etimologis kata

‘wacana’ berasal dari bahasa latin discurrere yang berarti mengalir kesana kemari,

dari normalisasi kata discursus yang berarti ‘mengalir secara terpisah’ yang

ditransfer makanyanya menjadi ‘terlibat dalam sesuatu’, atau ‘memberi informasi

tentang sesuatu11.

Selain menurut istilah ada pula beberapa orang ahli yang juga telah

mengungkapkan pandangannya mengenai wacana. Marianne W.J dan louise J.

Phillips berpendapat bahwa wacana yakni sebagai cara tertentu untuk

membicarakan dan memahami dunia (atau aspek dunia) ini12.

Salah satu tokoh yang mengembangkan istilah wacana adalah Harris, ia

mendefinisikan konsep wacana sebagai satu kesatuan yang melihat hubungan

antarkalimat itu sebagai hubungan bentuk-bentuk kebahasaan13. Sedangkan Bell

mendefinisikan wacana sebagai suatu rangkaian kalimat atau tuturan secara lisan

maupun tulisan yang digunakan oleh seseorang untuk mengkomunikasikan suatu

maksud.14

11 Stefan Titscher, dkk (diterjemahkan oleh Gazali, dkk), Metode Analisis Teks dan Wacana, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 42. 12 Marianne W.J dan Louise J. Philiips (diterjemahkan oleh Imam Suyitni, dkk), Analisis Wacana: Teori dan Metode, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 2. 13 S. Harris, Discourse Analysis, (Cambridge: Cambridge University Press, 1952), h. 3. 14 Roger T. Bell, Sociolinguistic, (London: B.T Batsford Limited, 1976), h. 104.

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

9

Pandangan Stubb tentang wacana adalah bahwa wacana dibentuk dari

satuan bahasa di atas kalimat atau klusa, baik lisan maupun tulisan dengan

menggunakan konteks sosial untuk sampai pada pemahaman makna wacana.

Sehingga analisis wacana merupakan upaya mengkaji pengaturan bahasa di atas

kalimat atau kalusa, dengan kata lain membahas satuan-satuan kebahasaan yang

lebih luas, contohnya seperti pertukaran percakapan atau teks tulisan.15

Dari beberapa definisi wacana yang telah dikemukakan dia atas, maka

dapat disimpulkan bahwa wacana merupakan kesatuan antarkalimat sebagai

hubungan bentuk kebahasaan baik lisan maupun tulisan yang digunakan oleh

seseorang untuk mengkomunikasikan suatu maksud dengan menggunakan

konteks sosial.

2. Konteks Wacana

a. Konteks dalam Teori Hymes (SPEAKING)

Konteks merupakan rangkaian dari asumsi-asumsi untuk menghasilkan efek

dari sebuah tuturan. Konteks juga dapat digunakan untuk menginterpretasi sebuah

ujaran dan dapat pula ditentukan oleh mitra tutur. Artinya bahwa konteks dapat

membantu memahami makna pesan penutur.

Hymes memberikan kemudahan dalam pola-pola komunikasi dengan

menggunakan klasifikasi kisi-kisi yang dikenal dengan istilah SPEAKING.

Masing-masing huruf merupakan sebuah singkatan untuk sebuah komponen

komunikasi yang diuraikan mengenai delapan klasifikasi dari analisis pola-pola

komunikatif16.

S (= Setting and Scene)

P (= Participant)

E (= End)

A (= Act sequence)

K (= Key)

15 Michael Stubb, Discourse Analysis: The Sociolinguistics Analysis of Natural Language, (Oxford: Basil Balckweel Ltd., 1983), h.3. 16 Nuri Nurhaidah, Wacana Politik Pemilihan Presiden di Indonesia, ( Yogyakarta: Smart Writing, 2014), h. 55

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

10

I (= Instrument)

N (= Norm)

G (= Genre)

Setting and Scene, dalam hal ini setting berkenaan dengan waktu dan

tempat tutur berlangsung, sedangkan scene mengacu pada situasi tempat dan

waktu, atau situasi psikologis pembicaraan. Waktu, tempat, dan situasi tuturan

yang berbeda dapat menyebabkan penggunaan variasi bahasa yang berbeda.

Participant adalah pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tuturan, bisa

pembicara dan pendengar, penyapa dan pesapa, atau pengirim dan penerima

(pesan). Dua orang yang melakukan percakapan dapat berganti peran sebagai

pembicara atau pendengar.

Ends, merujuk pada maksud dan tujuan pertuturan. Misalnya, peristiwa

tutur yang terjdai di ruang pengadilan bermaksud untuk menyelesaikan suatu

kasus perkara, namun para partisipan dalam peristiwa tutur itu mempunyai tujuan

yang berbeda. Jaksa ingin membuktikan kesalahan terdakwa sedangkan pengacara

berusaha memberikan pembelaan bahwa terdakwa tidak bersalah, dan hakim

berusaha memberikan keputusan yang adil.

Act sequence mengacu pada bentuk ujaran dan isi ujaran. Bentuk ujaran ini

berkaitan dengan kata-kata yang digunakan, bagaimana penggunaannya, dan

hubungan antara apa yang dikatakan dengan topik pembicaraan.

Key mengacu pada nada, cara, dan semangat di mana suatu pesan

disampaikan, misalnya dengan senang hati, dengan serius, dengan sombong,

dengan mengejek, dan sebagainya. Hal ini juga dapat ditunjukan dengan gerak

tubuh dan isyarat.

Instrumentalities, mengacu pada jalur bahasa yang digunakan, seperti jalur

lisan, tertulis, melalui telegraf atau telepon. Instrumentalities ini juga mengacu

pada kode ujaran yang digunakan, seperti bahasa, dialek, fragam, atau register.

Norm, mengacu pada norma atau aturan dalam interaksi. Misalnya, yang

berhubungan dengan cara interupsi, bertanya, dan sebaginya. Selain itu juga

mengacu pada norma penafsiran terhadap ujaran dari lawan bicara.

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

11

Genre, mengacu pada jenis bentuk penyampaian, seperti narasi, puisi,

pepatah, do’a, dan sebagainya.

Dalam rumusan lain Fishman juga merumuskan komponen tuturan yang

tidak jauh berbeda dengan komponen tutur Hymes. Fishman menyebut komponen

tutur sebagai pokok pembicaraan sosiolinguistik, yaitu “who speak, what

language, to whom, when, and what end.” 17

b. Peranan Konteks

Istilah konteks pertama kali diperkenalkan oleh Malinowski dengan sebutan

konteks situasi. Ia merumuskan konteks situasi “exactly as in the reality of spoken

or written languages, a word without linguistic context is a mere figment and

stands for nothing by itself, so in the reality spoken living tongue, the utterance

has no meaning except in the context situation18. Yang intinya adalah dalam

bahasa lisan maupun tulisan jika tidak memiliki konteks itu hanya isapan jempol

belaka dan tidak memiliki arti apa-apa.

Mey berpendapat bahwa konteks itu penting dalam pembahasan ketaksaan

bahasa lisan maupun tulis. Mey mendefinisikan konteks sebagai konsep dinamis

dan bukan konsep statis, yang harus dipahami sebagai lingkungan yang senantiasa

berubah, dalam arti luas yang memungkinkan partisipan berinteraksi dalam proses

komunikasi dan ekspresi linguistik dari interaksi mereka yang dapat dimengerti.

Konteks berorientasi pada pengguna sehingga konteks dapat disangka berbeda

dari satu pengguna ke pengguna lain, dari satu bahasa ke bahasa lain. Mey

menambahkan bahwa konteks lebih dari sekedar referen, namun sebuah

perbuatan/tindakan. Konteks adalah perihal pemahaman untuk apakah sesuatu itu.

Konteks juga memberikan arti pragmatik yang sebenarnya dan membolehkan arti

pragmatik sebenarnya menjadi tindak pragmatik sebenarnya. Konteks menjadi

lebih penting tidak hanya untuk menilai referen dan implikatur yang pantas, tetapi

juga dalam hubungan isu pragmatik lainnya seperti tindak pragmatik dan

praanggapan19.

17 Abdul Chaer dan Leoni Agustina, Sosiolinguistik: Perkenalan Awal,(Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 49 18 Sudaryanto, Peneroka Hakikat Bahasa, (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2009), h.118 19 Ibid., h.121

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

12

Selain Malinowski dan May, pendapat lain mengenai konteks dikemukakan

oleh Cutting. Cutting menjelaskan konteks bersamaan dengan teks dan fungsi.

Ketiga aspek tersebut dikaji noleh pragmatik dan analisis wacana. Konteks

menurut Cutting adalah pengetahuan ikhwal dunia fisik dan sosial serta faktor-

faktor sosio-psikologis yang memengaruhi komunikasi sebagaimana pengetahuan

waktu dan tempat di dalam kata-kata yang dituturkan atau dituliskan. Konteks

merupakan pengetahuan yang dimiliki bersama oleh penutur dan petutur20.

Teori tindak tutur dan pragmatik memandang konteks sebagai

“pengetahuan”, meskipun kunci pengetahuan tersebut adalah “pengetahuan

situasi”. Analisis percakapan memandang konteks sebagai “situasi” tanpa

menggabungkan secara eksplisit ke dalam “pengetahuan”. Analisis percakapan

berfokus pada bagaiamana teks sebagai makna menunjukan “situasi” dan

bagaimana teks itu menciptakan pengetahuan yang berkaitan, tetapi terbatas pada

pengetahuan situasi21.

3. Wujud Wacana dalam Lisan

a. Tindak Tutur

Tindak tutur merupakan hal sangat sering dilakukan oleh manusia, hampir

setiap saat orang melakukan hal ini. Tindak tutur merupakan gejala individual

yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh kemampuan bahasa

si penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Dalam tindak tutur lebih dilihat

pada makna atau arti tindakan dalam tuturannya. Teori tindak tutur ‘speech act’

berawal dari cermah yang disampaikan oleh filsuf berkebangsaan Inggris, Jhon L.

Austin, pada tahun 1995. Menurut Austin agar dapat terlaksana ada tiga syarat

yang harus dipenuhi dalam tuturan-tuturan performatif. Syarat-syarat yang

diperlukan dan harus dipenuhi agar suatu tindakan dapat berlaku disebut dengan

felicity conditions, yaitu: a) The Persons and Circumstances Must Be Appropriate

(pelaku dan situasi harus sesuai), b) The Act Must Be Executed Completely by

All Participants (tindakan harus dilaksanakan dengan lengkap dan benar oleh

20 Ibid., h. 122 21 Deborah Schiffrin, Ancangan Kajian Wacana, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h.549

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

13

semua pelaku), c) The Participants Must have the Appropriate Intentions (Pelaku

harus mempunyai maksud yang sesuai)22.

Setelah Austin mengemukakan pemikirannya mengenai tuturan

performatif, Searle mengembangkan lagi pendapat Austin tersebut. Searle

mengembangkan hipotesa bahwa pada hakekatnya semua tuturan mengandung

tindakan, dan bukan hanya tuturan yang mempunyai kata kerja performatif. Searle

berpendapat bahwa unsur yang paling kecil dalam komunikasi adalah tindak tutur

seperti menyatakan, membuat pertanyaan, memberi perintah, menguraikan,

menjelaskan, meminta maaf, berterima kasih, mengucapkan selamat, dan lain-lain.

Selain mengambangkan hipotesa bahwa setiap tuturan mengandung tindakan,

Searle juga membagi tindak tutur menjadi tiga macam tindakan yang berbeda,

yaitu tindak lokusioner ‘utterance act’atau ‘locutionary act’, tindak ilokusioner

‘ilocusinary act’, dan tindak perlokusioner ‘perlocusionary act’23.

b. Lokusi, Ilokusi, Perlokusi

Tindak tutur lokusi adalah tindak bertutur dengan kata, frasa, dan kalimat

sesuai dengan makna yang dikandung oleh kata, frasa, dan kalimat itu. Tindak

tutur ini dapat disebut sebagai the act of saying something24. Dalam tindak

lokusioner tidak dipermasalahkan maksud dan fungsi tuturan yang disampaikan

oleh si penutur. Misalnya, tuturan saya lapar semata-mata hanya dimaksudkan

untuk memberitahu mitra tutur bahwa pada saat dimunculkannya tuturan itu

penutur sedang merasa lapar.

Tindak tutur ilokusioner dalah melakukan sesuatu dengan maksud dan

fungsi tertentu pula. Tindak tutur ini dapat dikatakan sebagai the act of doing

something25. Tuturan saya lapar yang diucapkan penutur bukan semata-mata

dimaksudkan untuk memberitahu mitra tutur bahwa pada saat dituturkannya

tuturan itu rasa lapar sedang bersarang pada perut penutur, namun lebih dari itu

bahwa penutur menginginkan mitra tutur melakukan tindakan tertentu yang

berkaitan dengan rasa lapar yang sedang penutur rasakan itu.

22 F.X Nadar, Pragmatik dan Penelitian Pragmatik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 11-12 23 Ibid., h 12-14 24 Kunjana Rahardi, Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia, (Jakarta: Erlangga,2005), h. 35 25 Ibid

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

14

Tindak tutur perlokusi adalah tindak tutur yang menumbuhkan pengaruh

kepada mitra tutur. Tindak tutur ini dapat disebut dengan the act of affecting

someone26. Tuturan saya lapar, misalnya dapat digunakan untuk memberikan

isyarat kepada mitra tutur agar mitra tutur memberikan penutur sebuah makanan.

C. Kesantunan

Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak terlepas dari kegiatan

berkomunikasi dengan sesama. Agar komunikasi berjalan dengan baik, maka

penutur dan mitra tutur harus menggunakan bahasa yang baik pula, bahasa yang

dapat dimengerti oleh peserta tutur. Agar tercapainya tujuan penutur kepada mitra

tutur selain harus menggunakan bahasa yang baik, peserta tutur pun harus

memiliki kesantunan dalam berbahasa. Setiap orang harus memiliki tatacara

berbahasa sesuai dengan norma-norma budaya, jika tidak maka ia mendapat nilai

negatif seperti, disebut sebagai orang yang sombong, egois, angkuh bahkan tidak

berbudaya. Oleh sebab itu dapat ditegaskan bahwa berbicara atau bertutur sapa

yang tidak baik memungkinkan setiap orang untuk dapat terlibat dan mengambil

peran secara aktif dalam penuturan itu adalah aktivitas yang asosial27.

Dalam Kamus Linguistik, kesantunan merupakan hal yang

memperlihatkan kesadaran akan martabat orang lain. Kesantunan ini dibagi

menjadi dua, yaitu kesantunan positif hal yang memperlihatkan solidaritas dengan

orang lain, dan kesantunan negatif hal yang memperlihatkan kesadaran akan hak

orang lain untuk tidak merasa dipaksa bersikap tertentu atau dipaksa melakukan

sesuatu28.

Leech mengatakan bahwa kesantunan merupakan ujaran yang membuat

orang lain dapat menerima dan tidak menyakiti perasaannya. Sedangkan Yule

menyatakan bahwa kesantunan adalah usaha mempertunjukan kesadaran yang

26 Ibid, h. 36 27 Kunjana Rahardi, Sosiopragmatik, (jakarta: Erlangga, 2009), h. 22 28 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta:PT Gramedia, 2008),h. 119

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

15

berkenaan dengan muka orang lain. Kesantunan dapat dilakukan dalam situasi

yang bergayut dengan jarak sosial dan keintiman29.

Berdasarkan pemaparan para ahli di atas, kesantunan adalah suatu usaha

menyampaikan maksud dalam situasi tertentu dengan menjaga perasaan mitra

tutur agar tidak menyinggung atau menyakiti perasannya.

D. Prinsip Kesantunan Leech

Pada tahun 1983 Leech berkontribusi memaparkan prinsip kesantunan dan

dianggap paling lengkap hingga kini. Prinsip kesantunan ini dituangkan dalam

enam maksim. Leech menggunakan istilah maksim untuk menekankan yang baik

kepada pendengar, mengurangi yang tidak tepat, dan membalikkan strategi

pembicaraan tentang seseorang30. Berikut ini enam maksim yang merupakan

prinsip kesantunan menurut Leech31:

1) Maksim Kearifan

Buatlah kerugian orang lain sekecil mungkin, buatlah keuntungan orang lain

sebesar mungkin.

Contoh: A: “silakan dimakan gulainya! Di dalam masih banyak, ko”

B: “wah, enak sekali. Siapa yang memasak ini tadi, Bu?”

Di dalam tuturan di atas, tampak dengan jelas bahwa apa yang dituturkan A

sangat memaksimalkan keuntungan pada B.

2) Maksim Kedermawanan

Buatlah keuntungan diri sendiri sekecil mungkin, buatlah kerugian sendiri sebesar

mungkin.

Contoh: A : “wah motorku sepertinya rusak.”

B :“pakai motorku juga boleh, saya tidak menggunakannya hari ini.”

29 George Yule dalam buku Hindun, Pragmatik untuk Perguruan Tinggi, (Depok: Nofa Citra Mandiri, 2012), h. 67.

30 K.M. Jaszczolt, Semantics and Pragmatics: Meaning in Language and Discourse, (London:Longman,2002), h. 176 31 Geoffrey Leech, (diterjemahkan oleh M.D.D Oka), Prinsip-prinsip Pragmatik, (Jakarta: UI press, 1993), h. 206.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

16

Dari tuturan tersebut, dapat dilihat dengan jelas bahwa B berusaha

memasksimalkan keuntungan pihak lain dengan cara meminjamkan motor kepada

A.

3) Maksim Pujian

Kecamlah orang lain sesedikit mungkin, pujilah orag lain sebanyak mungkin.

Contoh: A: “penampilannya bagus sekali!”

B : “ ya, memang!”

Tuturan tersebut dilakukan oleh dua orang yang menonton sebuah pertunjukan

musik. Mereka memuji penampilan dari musikus yang mereka tonton.

4) Maksim Kerendahan Hati

Pujilah diri sendiri sesedikit mungkin, kecamlah diri sendiri sebanyak mungkin.

Contoh: “terimalah hadiah yang kecil ini sebagai tanda penghargaan kami”

Tuturan tersebut dianggap sebagai maksim kerendahan hati karena penutur

mengecilkan atau merendahkan sebuah hadiah yang penutur berikan, padahal bisa

saja hadiah yang penutur berikan walaupun kecil tapi berharga tinggi.

5) Maksim Kesepakatan

Usahakan ketaksepakatan antara diri dan orang lain terjadi sesedikit mungkin,

usahakan agar kesepakatan antara diri dan lain terjadi sebanyak mungkin.

Contoh: A : “Nanti kita pergi ke toko buku sama-sama ya?”

B : “Boleh, saya tunggu di halte.”

Contoh di atas menunjukan adanya kesepakatan antara A dan B bahwa mereka

sepakat untuk pergi ke toko buku bersama. A mengajak B untuk pergi ke toko

buku bersama kemudian B menyutujui ajakan A.

6) Maksim Simpati

Kurangilah rasa antipati antara diri sendiri dengan orang lain hingga sekecil

mungkin dan tingkatkan rasa simpati sebanyak-banyaknya antara diri dan orang

lain.

Contoh: A : “B, nenekku meninggal.”

B : “saya turut berduka mendengarnya.”

Pertuturan itu dituturkan oleh seorang mahasiswa kepada mahasiswa lain yang

sudah berhubungan dekat. B merasa bersedih mendengar kabar duka dari teman

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

17

dekatnya tersebut dan menunjukan kesimpatiannya dengan mengatakan bahwa dia

ikut berduka atas kejadian itu.

E. Sastra

1. Sastra Ragam Tulis

Cerpen

Istilah cerpen sudah sering kita dengar, bahkan sejak masih di sekolah

dasar. Cerpen merupakan kependekan dari cerita pendek. Pendek di sini masih

mempersyaratkan adanya keutuhan cerita, bukan asal sedikit halaman32.

Cerpen masih bisa dibagi lagi menjadi cerpen yang panjang (cerpenpan)

dan cerpen yang pendek, biasa disebut cerita mini. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia cerpen diartikan sebagai kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) yang

memberika kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh

disatu situasi (pada suatu ketika)33.

Novel

Kata novel berasal dari bahasa Latin novellus. Kata novellus dibentuk dari

kata novus yang berarti baru atau new dalam bahasa Inggris. Dikatakan baru

karena novel adalah bentuk karya sastra yang datang kemudian dari baentuk sastra

lainnya, yaitu puisi dan drama34.

Beberapa penadapat yang beruapaya mengungkapkan pengertian novel

dapat dicontohkan sebagai berikut:

Secara harfiah novella berarti sebuah barang baru yang kecil, kemudian

diartikan sebagai ‘cerita pendek dalam bentuk prosa’. Dewasa ini istilah novella

dan novelle mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelet,

yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukup, tidak terlalu

panjang namun tidak juga terlalu pendek35.

32 Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, (Jakarta: Grasindo, 2008), h.141 33Ibid., h.142 34 Endah Tri Priyatni, Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 124 35 Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010), h. 9-10

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

18

Menurut R.J. Ress, novel adalah sebuah cerita fiksi dalam bentuk prosa yang

cukup panjang, yang tokoh dan perilakunya merupakan cerminan kehidupan

nyata, dan yang digambarkan dalam suatu plot yang cukup kompleks.

Sedangkan menurut Badudu dan Zain, novel adalah karangan dalam

bentuk prosa tentang peristiwa yang menyangkut kehidupan manusia seperti yang

dialami orang dalam kehidupan sehari-hari, tentang suka duka, kasih dan benci,

tentang watak dan jiwanya, dan sebagainya36.

Dari beberapa definsi novel yang telah dikemukakan maka dapat

disimpulkan bahwa novel adalah sebuah karya fiksi dalam bentuk prosa yang

cukup panjang dan merupakan cerminan kehidupan sehari-hari.

2. Sastra Ragam Lisan

Pantun

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal

dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata panuntun dalam bahasa

Minangkabau berarti “penuntun”. Dalam bahasa jawa, misalnya, dikenal sebagai

parikan, dalam bahasa sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak

dikenal sebagai umpasa.

Selain itu pantun dapat diartikan sebagai puisi lama yang terikat oleh

syarat-syarat tertentu (jumlah baris, jumlah suku kata, kata, persajakan, dan isi).

Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan, namun sekarang dijumpai juga

pantun karmina dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian

memiliki bagian sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun versi pendek yang

hanya terdiri dari dua baris, sedangkan talibun adalah pantun versi panjang yang

terdiri dari enam baris atau lebih.

Puisi

Sudah banyak definisi tentang puisi diberikan. Akan tetapi, banyak orang

yang tidak puas dengan definisi tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

36 Furqonul Aziez dan Abdul Hasim, Menganalisis Fiksi sebuah Pengantar, (Bogor:Ghalia Indonesia, 2010), h.1-2

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

19

puisi diartikan sebagai ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra,

serta penyusunan larik dan bait.

Sedangkan Luxsemburg menyebutkan, puisi adalah teks-teks monolog

yang isinya bukan pertama-tama merupakan sebuah alur37.

Dari hasil terhadap definisi-definisi yang dikemukakan para ahli, Waluyo

mengemukakan bahwa, puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan

pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan

mengonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya38.

Dari beberapa definisi mengenai puisi di atas maka dapat disimpulkan

bahwa puisi adalah ragam karya sastra yang merupakan ungkapan pikiran dan

perasaan penyair secara imajinatif dan bahasan terikat oleh irama, matra, serta

penyusunan larik dan bait.

Drama

Sebagai suatu genre sastra drama mempunyai kekhususan dibanding

dengan genre puisi ataupun genre fiksi. Kesan dan kesadaran terhadap drama

lebih difokuskan kepada bentuk karya yang bereaksi langsung secara konkret.

Kekhususan drama disebabkan tujuan drama ditulis oleh pengarangnya tidak

hanya berhenti sampai pada tahap pembeberan peristiwa untuk dinikmati secara

artistik imajinatif oleh para pembacanya, namun mesti diteruskan untuk

kemungkinan dapat dipertontonkan dalam suatu penampilan gerak dan perilaku

konkret yang dapat disaksikan. Sudjiman menyatakan bahwa drama adalah karya

sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan mengemukakan tikaian

dan emosi lewat lakuan dan dialog39.

Pengertian tentang drama yang dikenal selama ini, misalnya dengan

menyebutkan bahwa drama adalah cerita atau tiruan perilaku manusia yang

dipentaskan. Kata drama berasal dari kata Yunani draomai yang berarti berbuat,

berlaku, bertindak, bereaksi, dan sebagainya, jadi drama berarti perbuatan atau

tindakan40.

37 Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, (Jakarta: PT. Grasindo,2008),h. 107 38 Idid, h.108 39 Ibid, h. 163 40 Hasanudin. W.S, Drama Karya dalam Dua Dimensi, (Bandung: Angkasa,1996), h.2

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

20

Pengertian lain mengenai drama dikemukakan oleh Ferdinan Brunetiere

dan Balthazar Verhagen, drama adalah kesenian yang melukiskan sifat dan sikap

manusia dan harus melahirkan kehendak manusia dengan action dan perilaku.

Sedangkan pengertian drama menurut Moulton adalah hidup yang dilukiskan

dengan gerak, drama adalah menyaksikan kehidupan manusia yang diekspresikan

secara langsung41.

Dari beberapa pengertian drama menurut para ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa drama merupakan salah satu genre sastra yang berupa cerita

atau tiruan perilaku manusia yang harus melahirkan kehendak manusia dan

dieskpresikan secara langsung.

F. Film

Film dalam arti sempit adalah penyajian gambar lewat layar lebar, tetapi

dalam pengertian yang lebih luas bisa juga termasuk yang disiarkan di televisi.

Film merupakan salah satu media massa yang berbentuk audio visual yang

sifatnya sangat kompleks. Film menjadi sebuah karya estetika sekaligus sebagai

alat informasi yang bisa menjadi alat penghibur, alat propaganda, juga alat politik.

Film juga dapat menjadi sarana rekreasi dan edukasi. Film bisa disebut sebagai

sinema atau gambar hisup yang mana diartikan sebagai karya seni, bentuk populer

dari hiburan, juga produksi industri atau barang bisnis42.

Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, film diartikan sebagai: (1)

Selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan

dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan di

bioskop); (2) lakon (cerita) gambar hidup43.

Film merupakan teknologi hiburan massa yang dimanfaatkan untuk

menyebarluaskan informasi dan berbagai pesan dalam skala luas di samping pers,

radio, dan televisi. Film dimasukan dalam komunikasi massa yang mengandung

aspek hiburan dan juga memuat aspek edukatif. Secara teoritis dan telah terbukti 41 Ibid, h.2 42 Anderson Daniel Sedardo, dkk, Jurnal Acta Diurna volume IV. No.1 tahun 2015, (diunduh pada 09 Agustus 2015 pukul 07.48), h. 1 43 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2002), Edisi ke-3, h.416

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

21

pula dalam praktek kebenarannya, film adalah alat komunikasi yang paling

dinamis sekarang ini. Apa yang terlihat oleh mata dan terdengar oleh telinga,

masih lebih cepat dan lebih mudah dipahami dari pada apa yang hanya dapat

dibaca dan memerlukan lagi pengkhayalan untuk dapat memahaminya.

G. Biografi Deddy Mizwar

Deddy Mizwar lahir di Jakarta pada 5 Maret 195544. Deddy merupakan

Putra ke 4 dari 7 bersaudara dari pasangan H. Adrian Andres dan Sun’ah. Bakat

akting Deddy Mizwar sudah terlihat sejak ia masih kecil, banyak hal-hal unik

yang ditemui sang Bunda terhadap Deddy dan semua terbukti ketika ia telah

dewasa. Kepiawaiannya dalam bermain peran merupakan sifat yang diturunkan

dari sang Bunda45.

Beranjak dewasa, sekitar tahun 1973, ia mulai aktif di teater Jakarta.

Lewat teater inilah bakat aktingnya mulai terasah. Ia pernah terpilih sebagai Aktor

Terbaik Festival Teater Remaja di Taman Ismail Marzuki.

Kepiawaian Deddy di dunia seni peran terbukti dalam peran perdananya di

film Cinta Abadi pada tahun 1976, pada film itu ia mendapat peran utama.

Perannya dalam film Naga Bonar semakin mendekatkannya pada popularitas.

Kepiawaiannya berakting membuahkan hasil dengan mendapat 4 Piala Citra pada

tahun 1986 dan 1987 diantaranya: Aktor Terbaik FFI dalam Arie Hanggara

(1986), Pemeran Pembantu Terbaik FFI dalam Opera Jakarta (1986), Aktor

Terbaik FFI dalam Naga Bonar (1987) dan Pemeran Pembatu Terbaik FFI dalam

film Kuberikan Segalanya. Karirnya mencapai puncak pada tahun 1990-an. Selain

menjadi aktor, ia pun merupakan seorang sutradara, produser, dan pemilik sebuah

rumah produksi.

Meskipun ia semakin populer namun ia merasa hampa. Ia ingin kembali

kepada kehidupan ia dahulu yang dekat dengan Tuhan. Akhirnya ia memutuskan

agar segala yang ia lakukan harus berniali ibadah untuknya. Suami dari Giselawati

ini kemudian memutuskan untuk terjun langsung memproduksi film dan sinetron 44 Ensiklopedi Tokoh Indonesia, http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/283-direktori/1022-deddy-mizwar. diakses pada tanggal 08 Maret 2016 45 http://profil.merdeka.com/indonesia/d/deddy-mizwar/ diakses pada tanggal 08 Maret 2016

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

22

bertemakan religius sebagai wujud ibadahnya kepada Allah. Pada tahun 1996 ia

mendirikan rumah produksi PT Demi Gisela Citra Sinema.

Salah satu sinetron yang telah ia munculkan adalah Lorong Waktu.

Sinetron itu ternyata mampu menarik perhatian masyarakat bukan hanya warga

muslim tetapi juga warga non-muslim. Sinetron ini pertama kali di tayangkan

pada bulan ramadhan tahun 1999 yang dilanjutkan Lorong Waktu 2 pada tahun

2000, Lorong Waktu 3 tahun 2002, Lorong Waktu 4 tahun 2003, dan Lorong

Waktu 5 pada tahun 2004, dan terakhir Lorong Waktu 6 pada tahun 2006. Sinetron

ini diproduksi oleh rumah produksi miliknya dan disutradarai oleh ia sendiri.

Sinetron lain yang pernah ia buat yaitu Kiamat Sudah Dekat, Para Pencari Tuhan

dan masih banyak lagi sinetron yang telah ia hasilkan.

Selain memproduksi sinetron, ia juga merambah dunia film layar lebar.

Beberapa film yang pernah ia bintangi yaitu Kiamat Sudah Dekat, Naga Bonar

(Jadi) 2,Ketika Cinta Bertasbih, Ketika Cinta Bertasbih 2, Cinta 2 Hati, Bebek

Belur, Alangkah Lucunya (Negeri Ini), dan masih banyak film yang telah ia

bintangi. Selain bermain peran dalam film tersebut, ada beberapa film yang ai

sutradarai sendiri, salah satunya yaitu Alangkah Lucunya (Negeri Ini).

Selain berkecimpung dalam dunia seni, kini ia pun aktif dalam kegiatan

politik. Pada 13 Juni 2013 ia terpilih sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat hingga

2018 mendatang.

H. Sinopsis

Film yang berjudul Alangkah Lucunya (Negeri Ini) merupakan sebuah

film bergenre komedi yang disutradarai oleh Deddy Mizwar pada tahun 2010.

Film ini dibintangi oleh aktor-aktor ternama Indonesia seperti Reza Rahardian,

Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja Miharja, Tio Pakusodewo, Asrul Dahlan,

Rina Hasyim, Ratu Tika Bravani, Sakurta Ginting, Teuku Edwin, dan beberapa

pemain pembantu lainnya.

Alangkah Lucunya (Negeri Ini) mencoba mengangkat potret nyata dalam

kehidupan bangsa Indonesia. Dengan bertemakan pendidikan, film ini

mengisahkan tentang usaha seorang sarjana untuk memperbaiki kehidupan para

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

23

pencopet. Pemeran utama yang dibintangi oleh Reza rahardian yang berperan

sebagai Muluk adalah seorang sarjana manajemen yang kesulitan mendapatkan

pekerjaan. Meskipun ia sering gagal untuk mendapatkan pekerjaan namu ia tidak

pernah putus asa.

Suatu hari ketika ia sedang berjalan di pasar, ia bertemu dengan seorang

pencopet yang benama Komet. Komet membawa Muluk ke markasnya, lalu

memperkenalkannya kepada bos copet yang bernama Jarot. Kedatangan Muluk ke

markas pencopet yaitu untuk menawarkan kerjasama. Akal Muluk pun berputar

danmelihat peluang yang ia tawarkan kepada Jarot. Ia meyakinkan Jarot bahwa ia

dapat mengelola keuangan mereka dan meminta imbalan 10% dari hasil

mencopet.

Selain mengelola keuangan para pencopet, Muluk pun memberikan

pelajaran umum kepada para pencopet dengan mengajak dua orang temannya

yaitu Asrul dan Pipit untuk menjadi tenaga pengajar. Asrul seorang sarjana

pendidikan yang mengajarkan pencopet kewarganegaraan dan Pipit mengajarkan

pelajaran agama.

Usaha Muluk pun membuahkan hasil, namun ia masih belum puas. Ia

ingin mengarahkan para pencopet itu untuk mengubah profesi mereka menjadi

pengasong. Keinganan Muluk ini tidak mendapat respon positif dari para

pencopet. Hampir semua pencopet menolak untuk menjadi pengasong. Namun

Muluk tidak menyerah begitu saja, ia masih tetap berusaha. Puncak konflik

meuncul ketika Muluk dan teman-temannya sedang mengadakan kegiatan untuk

memulai mengasong, ketika itu orangtua Muluk dan Pipit datangke markas dan

menyaksikan langsung pekerjaan anak mereka. Para orangtua sangat kecewa

mengetahui pekerjaan yang dilakukan anak-anaknya, karena mereka menganggap

bahwa itu tidak halal. Muluk dan Pipit pun memutuskan untuk berhenti dari

pekerjaan mereka. Dan setelah mereka berhenti beberapa dari pencopet ada yang

beralih profesi menjadi pengasong.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

24

I. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang

tidak diinginkan seperti mencontek hasil penelitian orang lain, maka dari itu

penulis akan memaparkan perbedaan di antara masing-masing judul dan masalah

yang dibahas.

Sejauh pengamatan penulis, ada beberapa penelitian yang menggunakan

tinjauan pragmatik. Aspek pragmatik yang dimaksud termasuk juga prinsip

kesantunan. Beberapa penelitian tersebut antara lain analisis mengenai Prinsip

Kerjasama dan Prinsip Kesopanan dalam Wacana Au Bonheur Des Ogres yang

dilakukan oleh Sarniah Hasmi Lubis pada tahun 2005. Skripsi ini membahas

mengenai pematuhan dan pelanggaran terhadap prinsip kerjasama dan prinsip

kesantunan dalam sebuah buku46. Persamaan dari penelitian ini yaitu mengkaji

objek dengan menggunakan prinsip kesantunan. Perbedaan penelitian Sarniah

dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu, Sarniah mendeskripsikan tentang

pematuhan dan pelanggaran yang terdapat dalam sebuah buku sedangkan

penelitian yang penulis lakukan mendeskripsikan pematuhan dan pelanggaran

prinsip kesantunan dalam film.

Skripsi selanjutnya yang meneliti mengenai analisis wacana yaitu skripsi

karya Bramantya Putra mahasiswa Universitas Gajah Mada yang berjudul

Wacana Dialog dalam Film Dalyeora Jajeongeo: Analisis Prinsip Kerjasama dan

Prinsip Kesopanan. Skripsi ini membahas tentang pematuhan dan pelangaran

prinsi kerjasama dan prinsip kesopanan yang terjadi pada dialog dalam film47.

Persamaan skripsi ini dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama-sama

menganalisis pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan dalam film dengan

menggunakan teori Geoffrey Leech. Perbedaannya, skripsi Bramantya

menganalsis film korea yang mendeskripsikan pematuhan dan pelanggaran prinsip

kerja sama dan prinsip kesantunan sedangkan film yang penulis teliti film

46 Sarniah Hasmi Lubis, Prinsip Kerjasama dan Prinsip Kesopanan dalam Wacana Au Bonheur Des Ogres, Skripsi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2005, tidak dipublikasikan. 47 Bramantya Putra, Wacana Dialog dalam Film Dalyeora Jajeongeo: Analisis Prinsip Kerjasama dan Prinsip Kesopanan, Skripsi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2014, tidak dipublikasikan.

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

25

Indonesia dengan mendeskripsikan pematuhan dan pelanggaran prinsip

kesantunan.

Selanjutnya jurnal yang berjudul Analsis Semiotika Film Alangkah

Lucunya (Negeri Ini) karya Anderson Daniel Sudarto, Jhony Senduk, dan Max

Rembang pada tahun 201548. Persamaan dari penelitian ini yaitu kesamaan objek

yang diteliti, yaitu film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) karya Deddy Mizwar.

Perbedaannya, dalam jurnal ini penelitian dengan menggunakan kajian semiotik

sedangkan yang penulis lakukan menggunakan kajian pragmatik.

48 Anderson Daniel Sudarto, dkk, Journal “ Acta Diurna” Volume IV. No.1. tahun 2015, diunduh pada 09 Agustus 2015.

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor

mendefenisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku

yang diamati1. Menurut Berg, penelitian kualitatif ditekankan pada deskripsi

objek yang diteliti2. Metode penelitian kualitatif ini dipandang sesuai untuk

mengkaji dan menganalisis data secara objektif sesuai fakta yang ditemukan di

dalam teks. Dalam penelitian ini berupaya untuk menganalisis konteks dan

kesantunan berbahasa yang terdapat dalam dialog film Alangkah Lucunya (Negeri

Ini).

B. Sumber Data

Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah naskah

film yaitu film Alangkah Lucunya (Negeri Ini). Peneliti menggunakan film ini

karena jumlah data yang terdapat dalam film tersebut dianggap sudah mencukupi

untuk keperluan penelitian dan bervariasi.

Data dalam penelitian ini menggunakan penggalan dialog yang diambil

dari naskah film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) yang diduga memenuhi prinsip

kesantunan. Dialog digunakan sebagai data, tetapi tidak semuanya digunakan

hanya yang mematuhi dan melanggar maksim-maksim kesantunan. Penentuan

tingkat kesantunan dilakukan dengan melihat kecenderungan ujaran yang terdapat

dalam naskah film Alangkah Lucunya (Negeri Ini).

C. Fokus Penelitian Penelitian ini menganalisis dialog dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini).

Penelitian ini berfokus pada analisis pematuhan dan pelanggaran prinsip-prinsip

kesantunan dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini). Dalam dialog-dialog pada

1 Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2011), h. 30 2 ibid

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

26

film ini diduga terdapat banyak fenomena tindak tutur, khususnya prinsip

kesantunan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono menyatakan bahwa “teknik Pengumpulan data merupakan langkah

yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data.”3. Pengumpulan data dalam penelitian merupakan suatu

keharusan. Pengumpulan data dalam penelitian merupakan suatu keharusan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak. Pelaksaan

metode simak dalam penelitian ini diwujudkan melalui teknik dasar. Langkah-

langkah pengumpulan datanya dikelompokkan berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan sebagai berikut:

1. Teknik sadap, peneliti menyadap pembicaraan penggunaan bahasa

dalam dialog film Alangkah Lucunya (Negeri Ini).

2. Kemudian dilanjutkan dengan teknik lanjutan I, yaitu teknik simak

bebas libat cakap, kegiatan ini dilakukan dengan tidak

berpartisipasi ketika menyimak, peneliti tidak terlibat dalam

dialog.

3. Kemudian diikuti dengan teknik lanjutan II, yaitu teknik catat,

kegiatan pencatatan mengenai dialog yang dituturkan oleh pemeran

dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini).

4. Mencatat hasil temuan jika terdapat konteks dan kesantunan

berbahasa pada dialog antar tokoh dalam naskah film Alangkah

Lucunya (Negeri Ini) ke dalam kartu data.

5. Menyimpulkan hasil analisis yang didasarkan pada analisis data

secara keseluruhan.

Berikut ini bentuk kartu data:

No. Data : Scene:

Konteks

3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 224

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

27

Ujaran

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Keterangan :

Kartu data dibagi menjadi enam bagian.

a. Bagian pertama berisi dua kolom yang terdiri dari:

1) Kolom pertama berisi no data

2) Kolom kedua berisi scene dalam film

b. Bagian kedua berisi konteks

c. Bagian ketiga berisi ujaran yang mengandung maksim kesantunan

d. Bagian keempat berisi judul analisis prinsip kesantunan Leech

e. Bagian kelima berisi analisis yang terdiri dari maksim-maksim,

maksim kearifan (MKar), maksim kedermawanan (MKdw),

maksim pujian (MP), Maksim kerendahan hati (MKH), maksim

kesepakatan (MKsp), maksim simpati (MS).

f. Bagian keenam terdiri enam kolom yang merupakan kolom untuk

pemberian tanda analisis jika memenuhi maksim kesantunan diberi

tanda ceklis (√) jika melanggar maksim kesantunan diberi tanda

(×).

E. Pengolahan Data Proses pengolahan data dilakukan dengan mengumpulkan seluruh data

yang diperoleh mengenai kesantunan berbahasa yang terdapat dalam dialog film.

Pada penelitian ini menentukan data sesuai konteks menurut toeri Hymes serta

kesantunan berbahasa menurut teori Leech. Berikut tahap yang dilakukan penulis

dalam mengolah data.

1. Data yang diperoleh dicatat dalam kartu data

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

28

2. Setelah data disimpan dalam kartu data, kemudian dianalisis

berdasarkan konteks dan maksim-maksim kesantunan

3. Hasil analisis tersebut diklasifikasikan berdasarkan pematuhan dan

pelanggaran maksim-maksim kesantunan.

4. Pada tahap penyelesaian, penulis mengecek kembali analisisnya

dan memperbaikinya bila ada kesalahan pada penulisan. Setelah itu

penulis meyimpulkan dari semua hasil penelitian yang dilakukan.

F. Penyajian data

Analisis data merupakan upaya untuk mengelompokkan data yang telah

diperoleh. Selanjutnya pemaparan hasil analisis, menurut Sudaryanto yang dikuti

oleh Muhammad ada dua cara untuk menyajikan hasil penelitian yaitu dalam

metode formal dan informal. Metode formal ada penyajian dengan mengunakan

tanda dan lambang.4 Sedangkan penyajian dengan metode informal adalah dengan

kata-kata biasa untuk merumuskan kaidah sesuai dengan domainnya dan

hubungan antar kaidah.5

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode informal, karena

penyajian data berbentuk tuturan yang didalamnya terdapat tuturan pematuhan

dan pelanggaran maksim kesantunan yang tidak menggunakan tanda dan

lambang.

G. Teknik Penulisan

Teknik penulisan yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman pada

buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta 2011.

4 Muhammad, op. cit., h. 266 5 Ibid, h. 288

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

29

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berkomunikasi merupakan hal yang hampir setiap saat kita lakukan. Agar komunikasi berlangsung dengan baik dan pesan yang ingin disampaikan dapat tercapai maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu konteks dan bahasa yang digunakan ketika berkomunikasi. Kajian dalam penelitian ini mengenai konteks tutur dan kesantunan berbahasa dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) karya Deddy Mizwar dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, yang menggunakan klasifikasi konteks Hymes dan prinsip kesantunan Leech. Deskripsi penemuan ini mencakup klasifikasi konteks menurut teori Hymes yang dikenal dengan teori SPEAKING dan prinsip kesantunan Leech yang terdiri dari maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati.

A. Temuan kesantunan berbahasa menurut Leech dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) karya Deddy Mizwar

Berdasarkan hasil penelitian di dapat temuan-temuan penelitian. Dari 127 scene dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) terdapat 35 scene yang mematuhi prinsip kesantunan dan 45 scene yang melanggar prinsip kesantunan. Berikut ini akan disajikan tabel temuan hasil penelitian mengenai pematuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa. Tabel 1. Hasil penelitian pematuhan kesantunan berbahasa

No Kesantunan menurut Leech Jumlah/data 1 Maksim Kearifan (MKar) 8 2 Maksim Kedermawanan (MKdw) 3 3 Maksim Pujian (MP) 10 4 Maksim Kerendahan Hati (MKH) 3 5 Maksim Kesepakatan (MKsp) 8 6 Maksim Simpati (MS) 3 Jumlah 35

Pematuhan maksim prinsip kerjasama dalam dialog film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) karya Deddy Mizwar meliputi: (1) maksim kearifan, (2) maksim kedermawanan, (3) maksim pujian, (4) maksim kerendahan hati, (5) maksim kesepakatan, (6) maksim simpati. Dari keseluruhan data pada dialog diperoleh 38 data yang mematuhi prinsip kesantunan Leech yaitu 10 maksim kearifan, 1 maksim kedermawanan, 14 maksim pujian, 2 maksim kerendahan hati, 5 maksim kesepakatan, dan 6 maksim simpati.

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

30

Tabel 2. Hasil penelitian pelanggaran kesantunan berbahasa

No Kesantunan menurut Leech Jumlah/data 1 Maksim Kearifan (MKar) 3 2 Maksim Kedermawanan (MKdw) - 3 Maksim Pujian (MP) 17 4 Maksim Kerendahan Hati (MKH) 2 5 Maksim Kesepakatan (MKsp) 22 6 Maksim Simpati (MS) 1 Jumlah 45

Pelanggaran maksim prinsip kesantunan dalam dialog film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) karya Deddy Mizwar meliputi:(1) maksim kearifan, (2) maksim kedermawanan, (3) maksim pujian, (4) maksim kerendahan hati, (5) maksim kesepakatan, (6) maksim simpati. Dari keseluruhan data pada dialog diperoleh 34 data yang melanggar prinsip kesantunan Leech yaitu 2 maksim kearifan, 0 maksim kedermawanan, 12 maksim pujian, 4 maksim kerendahan hati, 15 maksim kesepakatan, dan 1 maksim simpati.

B. Analisis Deskripsi Kesantunan Berbahasa dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) karya Deddy Mizwar

Analisis temuan-temuan penggalan dialog yang mematuhi prinsip kesantunan.

1. Maksim kearifan Maksim kearifan terjadi apabila penutur berusaha memaksimalkan

keuntungan bagi pihak lain dan berusaha meminimalkan kerugian bagi pihak lain. Orang yang mematuhi maksim ini merupakan orang yang berjiwa besar karena selalu lebih mementingkan keuntungan bagi orang lain.

Berikut ini adalah dialog yang mematuhi maksim kearifan:

(1)

No. Data : 4

Scene: 5

Konteks Setting and Scene: tempat peristiwa tutur ini terjadi yaitu di sebuah kantor penyalur TKI pada siang hari Scene atau situasi ketika pertuturan ini berlangsung yaitu dengan serius; Participant: penutur yaitu petugas kantor TKI dan petutur yaitu Muluk; Ends: memberitahukan bahwa karyawan ditempat itu sudah penuh; Act Sequences: pertuturan diawali oleh petugas kantor Tki yang memberitahukan bahwa di kantor tersbut tidak ada lowongan pekerjaan dan menawarkan Muluk menjadi TKI

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

31

kemudian Muluk langsung meninggalkan kantor itu; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) peristiwa tutur ini terjadi dengan santai; Instrumentalities:lisan; norms of Interaction and Interpretation; pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: Wacana argumentasi.

Ujaran

Petugas Kantor TKI: Karyawan disini sudah full, Pak. Bagaimana kalau bapak mendaftar, lalu kita kirim ke Malaysia. Muluk : Jadi TKI?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √

Ujaran yang diucapkan oleh petugas kantor TKI dikatakan mematuhi maksim kearifan karena memaksimalkan keuntungan bagi pihak lain. Pemaksimalan keuntungan diberikan oleh petugas kantor TKI dengan memberikan tawaran pekerjaan lain untuk Muluk. Ujaran yang menunjukan pemaksimalan keuntungan bagi pihak lain terlihat pada Karyawan disini sudah full, Pak. Bagaimana kalau bapak mendaftar, lalu kita kirim ke Malaysia. Panggilan dengan sebutan Pak terdengar santun, petugas kantor TKI yang usianya lebih tua tetap memanggil Muluk dengan sebutan Pak untuk menghormati Muluk yang memiliki pendidikan yang tinggi. Selain itu petugas kantor TKI pun menawarkan alternatif pekerjaan lain kepada Muluk, yakni dengan menawarkan pekerjaan sebagai TKI. Dengan demikian petugas kantor TKI berusaha memaksimalkan keuntungan terhadap Muluk agar Muluk bisa mendapat pekerjaan.

(2)

No. Data : 10

Scene: 10

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi disebuah kios buku di pinggir jalan pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu penjual buku dan petutur yaitu Muluk; Ends:menjelaskan harga buku yang dia jual: Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh penjual buku yang menjelaskan tentang buku yang ia jual dan diakhiri ketika Muluk membeli buku yang ia mau; Keys: nada suara (tone) agak keras, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan;

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

32

Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan diakhiri dengan tindakan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran Penjual Buku : Ini nih kalo ditoko buku 100 ribu, kalo disini Cuma 30 ribu. Secara gimana bangsa kita bisa bikin pesawat terbang?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS √

Pada dialog tersebut menunjukan adanya maksim kearifan karena penutur berusaha memaksimalkan keuntungan bagi orang lain. Pemaksimalan tersebut terlihat pada tuturan Ini nih kalo ditoko buku 100 ribu, kalo disini Cuma 30 ribu. Secara gimana bangsa kita bisa bikin pesawat terbang?, ucapan penjual buku yang menawarkan harga murah kepada Muluk tersebut memaksimalkan keuntungan pihak lain dengan memberikan harga murah maka pembeli tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk buku yang sama.

(3)

No. Data : 11

Scene: 12

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H. Rahmat dan petutur yaitu Muluk; Ends: menanyakan hukum beternak cacing dalam islam; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Muluk yang memberikan sebuah buku kepada Pak Makbul untuk meminta pendapat mengenai rencana usaha yang ingin dia buat kemudian Pak Makbul menyuruh Muluk menanyakan hal tersebut kepada H. Rahmat; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan disertai candaan; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

H. Rahmat : Kalo gak ada pilihan laen buat cari nafkah, kerjakan! Jangan lupa sering-sering minta ampun kepada Allah. Minta petunjuk supaya kamu dapet jalan yang lebih baik. Tapi ngomong-ngomong kenapa jadi beternak cacing? Muluk : Kalo ternak sapi atau onta bikin

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

33

kandangnya dimana pak haji? H. Rahmat : hahahaha

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √

Ujaran yang diucapkan oleh H. Rahmat dianggap mematuhi maksim kearifan, karena H. Rahmat memaksimalkan keuntungan bagi pihak lain. H. Rahmat memberikan jawaban kepada Muluk dengan memaksimalkan keuntungan bagi Muluk. Pemaksimalan keuntungan bagi pihak lain terdapat pada dialog Kalo gak ada pilihan laen buat cari nafkah, kerjakan!. H. Rahmat berusaha memberikan keuntungan semaksimal mungkin kepada Muluk dengan memperbolehkan Muluk untuk beternak cacing sebagai cara untuk mencari nafkah daripada Muluk menganggur.

(4)

No. Data : 12

Scene: 13

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan ketika Muluk akan pulang dari rumah H. Rahmat pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Muluk; Ends: Pipit memberikan saran kepada Muluk untuk membuka usaha; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Pipit yang memberikan saran kepada Muluk kemudian Muluk akan mempertimbangkan saran dari Pipit; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius tapi santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi

Ujaran

Pipit : Bagusan juga beternak jangkrik, bang. Saya liat di TV prospeknya bagus. Selain buat makanan burung, juga bisa buat makanan ikan arwana. Muluk : Entar abang pikirin lagi deh. Pipit : Oke bang yah! Jangan sampe patah semangat ya!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

34

Ujaran yang diucapkan oleh Pipit dianggap mematuhi maksim kearifan karena berusaha memaksimalkan keuntungan bagi pihak lain. Ketika Muluk sedang kebingungan mencari pekerjaan, Pipit berusaha memberikan saran pekerjaan yang bisa menguntungkan bagi Muluk. Pemaksimalan itu terdapat pada Bagusan juga beternak jangkrik, bang. Saya liat di TV prospeknya bagus. Selain buat makanan burung, juga bisa buat makanan ikan arwana. Pipit memberikan saran yang lebih baik kepada Muluk untuk memperoleh pekerjaan.

(5)

No. Data : 38

Scene: 53

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu 16 orang pencopet; Ends:menjelaskan rencana yang Muluk miliki; Act Sequences:Muluk menjelaskan rencananya kepada para pencopet namun para pencopet merespon dengan tertawa kemudian Muluk bertanya kepada Komet apakah dia mau mengasong lalu Komet menggelengkan kepalanya dan Muluk terlihat sedih mendapatkan jawaban demikian; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataandan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Muluk : Oke! Saya jelaskan, ya. Ngasong adalah langkah awal, walaupun hasilnya sedikit, tapi nanti kalau usaha ini sudah berkembang, dari ngasong terus buka kios, dari buka kios terus buka toko, buka super market. Kalian akan jadi pengusaha besar. konglomerat. (semua pencopet tertawa)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

35

Ujaran yang diujarkan oleh Muluk dianggap mematuhi maksim kearifan karena berusaha memaksimalkan keuntungan bagi pihak lain (para pencopet). Pemaksimalan keuntungan tersebut terdapat pada penggalan dialog Oke! Saya jelaskan, ya. Ngasong adalah langkah awal, walaupun hasilnya sedikit, tapi nanti kalau usaha ini sudah berkembang, dari ngasong terus buka kios, dari buka kios terus buka toko, buka super market. Kalian akan jadi pengusaha besar. konglomerat. Muluk berusaha memberikan keuntungan yang lebih kepada para pencopet agar kehidupan mereka kedepannya menjadi lebih baik dan memiliki masa depan yang cemerlang dengan mengubah pencopet setahap demi setahap.

(6)

No. Data :

41

Scene: 55

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di jalan pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu Muluk dan Komet; Ends:meminta solusi; Act Sequences:pertututan ini diawali oleh Bang Jarot yang marah mendengar cerita dari Muluk kemudian Muluk menenangkan dan melarang Bang Jarot untuk melakukan hal tersebut. Pertuturan ini diakhiri ketika Bang Jarot meminta Komet untuk pergi dan Komet pun pergi; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Bang Jarot : Biar saya hajar mereka! Muluk : Jangan, Bang! Jangan, Bang! Bang Jarot : Jadi mesti gimana dong? Muluk : Ini bagian dari proses pendidikan dan

pengajaran, jadi mungkin kita harus lebih sabar.

Bang Jarot : Met, lu duluan, Met! Komet : Iya, Bang.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

36

Ujaran yang diujarkan oleh Muluk dianggap mematuhi maksim kearifan karena berusaha memberikan keuntungan yang maksimal kepada pihak lain dan meminimalkan kerugian terhadap pihak lain. Pemaksimalan keuntungan tersebut, terdapat pada Ini bagian dari proses pendidikan dan pengajaran, jadi mungkin kita harus lebih sabar. Muluk berusaha melindungi para pencopet dari kemarahan Bang Jarot. Selain itu Muluk juga ingin mendidik para pencopet dengan cara yang lebih baik tanpa kekerasan. Dengan demikian maka Muluk dianggap berusaha memberikan keuntungan semaksimal mungkin kepada pihak lain.

(7)

No. Data :

63

Scene: 90

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Samsul dan 16 orang pencopet; Ends:mengajarkan membedakan yang hak dan yang bukan; Act Sequences:pertuturan ini diawali oleh Muluk yang memberikan pidato dan memberikan slogan baru kepada mereka; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato dan slogan.

Ujaran

Muluk : Keberadaan kami bersama kalian selama ini adalah untuk membantu dan membimbing kalian menuju lompatan bersejarah. Mulai hari ini, kita belajar bagaimana membedakan mana yang milik kita dan mana yang milik orang lain. Mulai hari ini kita belajar untuk mendapatkan apa yang ingin kita miliki dengan cara yang halal. Stop mencopet!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diujarkan oleh Muluk dianggap mematuhi maksim kearifan karena berusaha memberikan keuntungan bagi pihak lain dan

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

37

meminimalkan kerugian bagi pihak lain. Pemaksimalan keuntungan bagi pihak lain terdapat pada penggalan dialog Keberadaan kami bersama kalian selama ini adalah untuk membantu dan membimbing kalian menuju lompatan bersejarah. Mulai hari ini, kita belajar bagaimana membedakan mana yang milik kita dan mana yang milik orang lain. Mulai hari ini kita belajar untuk mendapatkan apa yang ingin kita miliki dengan cara yang halal. Stop mencopet! Dalam penggalan dialog tersebut Muluk berusaha memberikan keuntungan kepada para pencopet dengan mengajarkan para pencopet mencari uang dengan cara yang lebih baik dan halal.

(8)

No. Data :

81

Scene: 124

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di depan sebuah toko servis elektronik pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan tegang; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu komandan SatPol Ppdan 2 orang anggotanya; Ends: melakukan pembelaan untuk Komet dan anak buahnya; Act Sequences:pertuturan ini diawali oleh Muluk yang menyuruh agar mereka menangkapnya saja kemudian Komandan datang dan menanyakan apa yang terjadi. Muluk menajwab bahwa mereka sedang mencari rezeki yang halal lalu anggota SalPol PP 1 mengatakan bahwa pengemis dan pengosong mengganggu lalu lintas. Muluk kembali melakukan pembelaan dengan membahas para koruptor, para anggota SatPol PP yang kebingungan menjawab pernyataan Muluk akhirnya menangkapnya; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan berani; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Muluk : Kalian tangkap saya! Saya yang suru mereka ngasong! Ayo tangkap saya!

Komandan : Eh eh eh, ada apa nih? Ada apa nih? Muluk : Mereka hanya mencari rezeki yang halal. Dan hanya itu yang mereka bisa.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

38

Ujaran yang diujarkan oleh Muluk dianggap mematuhi maksim kearifan karena berusaha memaksimalkan keuntungan bagi pihak lain dan meminimalkan kerugian bagi pihak lain. Pemaksimalan keuntungan bagi pihak lain tersebut terdapat pada Kalian tangkap saya! Saya yang suru mereka ngasong! Ayo tangkap saya! Muluk berusaha memberikan perlindungan dan pembelaan kepada komandan SatPol PP untuk para pengasong. Hal itu Muluk lakukan agar para pengasong tidak ditangkap oleh SatPol PP dan bisa terus berjualan. Pemaksimalan juga terdapat pada ujaran Mereka hanya mencari rezeki yang halal. Dan hanya itu yang mereka bisa. Dari ujaran-ujaran tersebut maka terlihat bahwa Muluk berusaha memaksimalkan keuntungan bagi pihak lain.

2. Maksim kedermawanan Pematuhan maksim kedermawanan terjadi apabila ujaran

memaksimalkan kerugian diri sendiri dan meminimalkan keuntungan diri sendiri.

Berikut penggalan dialog yang mematuhi maksim kedermawanan: (9)

No. Data : 16

Scene: 16

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Umi pipit dan H. Rahmat; Ends: Pipit memberikan informasi hadiah yang akan ia dapat dari undian yang ia ikuti; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Pipit yang memberi tahukan kemungkinan hadiah yang ia dapat dari undian dan pajak yang harus ditanggung kemudian Umi memberikan solusi untuk membayar pajak hadiahnya; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai namun serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Pipit : Yang ini hadiahnya motor Yamaha, Bah. Kalau yang ini hadiahnya umroh. Kalau Pipit menang biar Abah yang pake. Tapi pajaknya ditanggung pemenang. Umi Pipit : Bayar pajaknya jual aja kalung Umi. Huh, mati lagi. Hah! Pajak diomongin sih, ah.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

39

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Pada dialog tersebut terdapat maksim kedermawanan karena hal yang akan dilakukan Pipit dan Umi mengurangi keuntungan bagi dirinya sendiri dan menambah pengorbanan bagi dirinya sendiri. Pemaksimalan kerugian tersebut terdapat pada tuturan Yang ini hadiahnya motor Yamaha, Bah. Kalau yang ini hadiahnya umroh. Kalau Pipit menang biar Abah yang pake. Tapi pajaknya ditanggung pemenang. Tuturan tersebut menunjukan bahwa Pipit rela memberikan hadiah yang akan ia dapat untuk orangtuanya. Begitu pula pada tuturan Umi Bayar pajaknya jual aja kalung Umi. Huh, mati lagi. Hah! Pajak diomongin sih, ah. Ia rela menjual kalungnya demi membayar pajak hadiah yang akan didapat demi suaminya.

(10)

No. Data : 32

Scene: 46

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah Pak Makbul pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu Muluk; Ends: menunjuk-an bahwa pendidikan itu penting; Act Sequences: Pak Makbul mengawali pertuturan ini dengan menyuruh Muluk untuk memberikan sekotak makanan kepada H. Sarbini agar H. Sarbini mengerti bahwa pendidikan itu penting. Muluk hanya terdiam; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan ramah ; Instrumentali-ties: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan tindakan; Genre: wacana persuasi.

Ujaran

Pak Makbul : Nih, sekotak anter ke Haji Sarbini! Siapa tau dia sadar kalo pendidikan itu penting. (sambil memberikan sekotak sosis pada Muluk) Muluk : (hanya diam)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

40

Penggalan dialog tersebut dianggap memetuhi maksim kedermawanan karena berusaha memaksimalkan kerugian terhadap diri sendiri dan meminimalkan keuntungan terhadap diri sendiri. Pematuhan maksim kedermawanan tersebut terdapat pada ujaran Nih, sekotak anter ke Haji Sarbini! Siapa tau dia sadar kalo pendidikan itu penting. Ujaran yang diujarkan Pak Makbul dianggap mematuhi maksim kedermawanan karena mengurangi keuntungan terhadap dirinya sendiri dan menambah kerugian terhadap dirinya sendiri. Pak Makbul memberikan makanan yang ia miliki kepada Haji Sarbini yang tentu dapat mengurangi keuntungan bagi dirinya sendiri.

(11)

No. Data :

52

Scene: 67

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan belajar; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu 16 orang pencopet; Ends: mengajarkan menulis; Act Sequences: pertuturan ini diawali ketika Samsul mengatakan bahwa mereka diperbolehkan menulis dengan cara mereka masing-masing dan para pencopet senang dengan hal tersebut. Kemudian samsul mengajarkan mereka menulis huruf A; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: perintah dan dijawab dengan tindakan; Genre: wacana eksposisi.

Ujaran

Samsul : Ini sekolah bebas, kelas bebas, cara megang pensilnya pun bebas. Yang penting kalian bisa nulis. Kampret : Nah, gitu dong! Komet : (menggigit pensil dan menyobek kertas) Samsul : Nah, sekarang kita belajar huruf. (menuliskan huruf A di papan tulis). Ini huruf A. Huruf apa?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

41

Ujaran yang diucapkan oleh Samsul dianggap mematuhi maksim kedermawanan karena Samsul lebih mementingkan keuntungan bagi pihak lain (para pencopet) dari pada keuntungan dirinya sendiri. Samsul memberikan kebebasan cara menulis kepada para pencopet agar para pencopet bisa menulis. pematuhan tersebut terdapat pada Ini sekolah bebas, kelas bebas, cara megang pensilnya pun bebas. Yang penting kalian bisa nulis. Tuturan tersebut menunjukan bahwa Samsul menambah pengorbanan bagi dirinya sendiri untuk mementingkan keuntungan pihak lain (para pencopet). 3. Maksim pujian

Ujaran dikatakan mematuhi maksim pujian jika ujaran tersebut memaksimalkan pujian atau rasa hormat kepada orang lain dan meminimalkan cacian atau kecaman kepada orang lain.

Berikut penggalan dialog yang mematuhi maksim pujian: (12)

No. Data : 21

Scene: 23

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Komet dan Bang Jarot dan petutur yaitu Muluk; Ends:mengajak bekerjasama; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Komet yang memperkenalkan Muluk kepada bang Jarot kemudian Bang Jarot menanyakan tujuan Muluk datang lalu Muluk menjelaskan maksud dan tujuannya datang ketempat itu; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Bang Jarot : Siapa dia? Komet : kan tadi udah saya bilang, itu namanya Bang Muluk. Dia orang pinter, Bang. Sarjana apa, Bang? Muluk :Sarjana manajemen. Komet : Tuh kan, orang pinter.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diucapkan oleh Komet dianggap mematuhi maksim pujian

karena Komet memaksimalkan pujian terhadap pihak lain. Pujian tersebut

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

42

terlihat pada ujaran kan tadi udah saya bilang, itu namanya Bang Muluk. Dia orang pinter, Bang. Sarjana apa, Bang? Komet memuji Muluk yang merupakan seorang sarjana. Selanjutnya Komet pun berujar Tuh kan, orang pinter untuk menegaskan bahwa Muluk benar-benar orang pintar. Dengan ujaran tersebut berarti Komet memaksimalkan pujian terhadap orang lain dengan mengatakan dan menegaskan bahwa Muluk adalah orang pintar.

(13)

No. Data : 26

Scene: 32

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas copet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Bang Jarot dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan para copet kepada Muluk; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Muluk yang bertanya kepada para copet Mall apakah mereka tidak mandi kemudian Glen marah karena tidak mau diatur oleh Muluk. Muluk menjelaskan mengenai manajemen, Glen punsemakin marah mendengar penjelasan Muluk dengan tenang Muluk membujuk Glen agar mau mandi. Lalu Bang Jarot memberitahukan bahwa mereka mandi kalau ada perlu saja mendengar perkataan Bang Jarot, Komet langsung menyahuti dengan mengejek mereka. lalu Muluk kembali menasehati mereka namun mendegar hal tersebut Ribut (ketua kelompok C) langsung meminta agar Muluk di pecat, Muluk pun langsung meminta maaf dan mengganti pembicaraan mengenai bagi hasil yang akan mereka lakukan. Glen mengungkapan kecurigaannya pada Muluk jika uang mereka akan diambil oleh Muluk, Muluk pun menjelaskan bahwa hal itu bisa saja namun jika mereka tidak percaya padanya makan kerjasama akan dibatalkan dan beberapa pertanyaan dari pencopet lain yang dijawab dengan santai oleh Muluk. Pertuturan ini berkahir ketika Muluk menjelaskan tujuannya ada disana; Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

43

Ujaran

Muluk : Ok. Kalian sudah melakukan sebagian dari prinsip manajemen. Sesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan, agar bisa diterima dan tidak dicurigai. Bagus (mengangkat kedua jempol tangannya). Ini, copet mall ini masih bau pencopet nih. Gak mandi ya?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diucapkan oleh Muluk dianggap mematuhi maksim

pujian karena Muluk memaksimalkan pujian terhadap orang lain. Muluk memberikan pujian kepada para pencopet. Pemaksimalan tersebut terdapat pada Ok. Kalian sudah melakukan sebagian dari prinsip manajemen. Sesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan, agar bisa diterima dan tidak dicurigai. Bagus (mengangkat kedua jempol tangannya). Ujaran Muluk tersebut memiliki makna pujian. Terlihat bahwa Muluk memuji cara bekerja para copet yang tanpa mereka sadari sudah melakukan sebagian prinsip manajemen.

(14)

No. Data : 33

Scene: 47

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Sarbini pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H. Sarbini dan petutur yaitu Muluk dan Rahma; Ends:mengungkapkan rasa bangga; Act Sequences: diawali oleh H. Sarbini yang mengungkapkan rasa bangganya kemudian menanyakan pekerjaan Muluk lalu Muluk menjawab pertanyaan H. Sarbini kemudian Rahma memberikan sebuah sosis yang dibawakan oleh Muluk kepada H. Sarbini; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan ramah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: ungkapan.

Ujaran

H. Sarbini : Bapak lu pasti bangga sama lu. Eh, ngomong-ngomong lu kerja dibagian ape? Muluk : Saya dibagian pengembangan sumber daya manusia. H. Sarbini : oh, iya iya

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

44

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diujarkan Haji Sarbini dianggap mematuhi maksim pujian karena berusaha memaksimalkan pujian terhadap pihak lain dan meminimalkan cacian terhadap pihak lain. Pematuhan maksim pujian itu terdapat pada Bapak lu pasti bangga sama lu.... Haji Sarbini memuji Muluk yang telah menjadi sarjana dan telah mendapat pekerjaan. Dengan demikian maka ujaran Haji Sarbini dianggap mematuhi maksim pujian.

(15)

No. Data :

43

Scene: 59

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di dekat pos ronda pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan berkelakar; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Muluk dan Samsul; Ends:meminta tolong untuk mengantarkan undian; Act Sequences:Pipit memanggil Muluk dari kejauhan dan menitipkan undian seperti biasa serta menayakan motor yang Muluk gunakan dan memuji motor Muluk; Keys: nada suara (tone)datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan gembira; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation:pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre:pujian.

Ujaran

Pipit : (terkagum-kagum melihat motor Muluk). Wiihiiii mantaaapp. Coba, Bang ye? (menaiki motor dan bercermin di kaca spion motor) Muluk : tsaaah Pipit : tsaaah mantaaap

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Pada dialog tersebut terdapat maksim pujian karena hal yang akan dilakukan Pipit berusaha memaksimalkan pujian terhadap pihak lain dan meminimalkan cacian terhadap pihak lain. Pemaksimalan pujian tersebut

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

45

terdapat pada tuturan Wiihiiii mantaaapp. Coba, Bang ye? Tuturan tersebut menunjukan bahwa Pipit memuji motor baru yang dimiliki oleh Muluk. Kemudian Pipit kembali memuji motor Muluk terdapat pada tsaaah mantaaap. Ujian yang diujarkan dua kali oleh Pipit kepada Muluk dianggap pematuhan terhadap maksim pujian.

(16)

No. Data :

46

Scene: 61

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan bingung; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk; Ends:memabahas petingnya pedidikan; Act Sequences:pertuturaqn ini diawali oleh Samsul yang menyatakan keraguannya pada pendidikan kemudian Muluk menjelaskan manfaat pendidikan yang selama ini sudah meraka jalani; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Samsul : Waktu gue kuliah, gue pikir pendidikan itu penting. Tapi setelah gue keluar kuliah gue baru ngerti ternyata pendidikan itu tidak penting. Muluk : Nah, itu. Itu hasil pendidikan,Sul. Kalo lu engga berpendidikan, lu engga akan tau bahwa pendidikan itu engga penting. Makanya pendidikan itu penting.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diujarkan oleh Muluk dianggap mematuhi maksim pujian karena berusaha memaksimalkan pujian terhadap pihak lain dan meminimalkan cacian terhadap pihak lain. Pujian tersebut terdapat pada ... Kalo lu engga berpendidikan, lu engga akan tau bahwa pendidikan itu engga penting. Makanya pendidikan itu penting. Makanya pendidikan itu

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

46

penting. Muluk memberikan pujian kepada Samsul dengan mengatakan bahwa Samsul adalah orang yang berpendidikan.

(17)

No. Data :

53

Scene: 70

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan Pipit kepada para pencopet; Act Sequences:pertuturan ini diawali ketika Muluk melihat tingkah para copet lalu meminta mereka untuk tenang dan tertib untuk bersalaman dengan Pipit, kemudian salah satu copet berujar bahwa mereka menyukai Pipit. Muluk memperkenalkan Pipit kepada mereka dan memberitahukan bahwa Pipit akan mengajarkan mereka pelajaran agama. Kemudian Pipit memeperkenalkan diri dan sedikit membahas mengenai agama; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana narasi.

Ujaran

Muluk :Yang tenang, yang tenang. Yang tertib, yang tertib. Para copet :(bersalaman dengan Pipit). Woy gurunya cakep, woy!! Yang gini dong, Bang gurunya, segeeerrr!! Pipit : Iiiihh, emangnya gue ikan!! Muluk :Ayo tertib, tenang. Semua kebagian salaman. Ari Wibowo : mmmmm, Mbaknya harum (sambil mencium tangan Pipit)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diujarkan oleh para pencopet dianggap mematuhi maksim pujian karena memaksimalkan keuntungan bagi pihak lain dan

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

47

meminimalkan cacian terhadap pihak lain. Pemaksimalan pujian tersebut terdapat pada Woy gurunya cakep, woy!! Yang gini dong, Bang gurunya, segeeerrr! Selanjutnya pencopet memberikan pujian lagi terdapat pada ujaran mmmmm, Mbaknya haru. Para pencopet memberikan pujian kepada Pipit dengan mengatakan bahwa Pipit cantik dan harum. Pujian yang dua kali diucapkan oleh pencopet dianggap sebagai pematuhan terhadap maksim pujian.

(18)

No. Data :

58

Scene: 78

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di depan gedung DPR pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet; Ends: memberi tahu kepada para pencopet tempat bekerja para wakil rakyat. Mereka juga bermaksud memotivasi para pencopet agar lebih giat belajar lagi agar menjadi orang sukses dan memberikan pentingnya pendidikan karena orang-orang yang berkerja di gedung DPR adalah orang-orang yang berpendidikan; Act Sequences: Samsul memberitahukan bahwa itulah tempat para wakil rakyat dan Muluk menjelaskan bahwa mereka yang memperjuangkan nasib rakyat kemudian para copet memributkan mencopet dalam gedung DPR, Glen menjawab bahwa dalam gedung itu tidak bisa mencopet namun Komet menjawab bahwa dalam gedung itu bisa korupsi dan Samsul meminta mereka untuk kembali ke mobil; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Muluk :Di dalem itu tempat orang-orang terhormat dan berpendidikan. Ribut :Adalah kita bisa disitu, dong? Kita kan udah sekolah.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

48

Ujaran yang diucapkan oleh Muluk dianggap mematuhi maksim pujian karena memaksimalkan pujian terhadap pihak lain dan meminimalkan cacian terhadap pihak lain. Pujian tersebut terdapat pada Di dalem itu tempat orang-orang terhormat dan berpendidikan. Muluk memberikan pujian kepada para anggota DPR bahwa yang bisa berada di dalam gedung (para anggota DPR) hanya orang-orang terhormat dan memiliki pendidikan yang tinggi.

(19)

No. Data :

61

Scene: 86

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Samsul dan 16 orang pencopet; Ends: mengajak pencopet untuk menjadi pengasong; Act Sequences:Muluk mempersilakan para pencopet untuk duduk dan memulai acara peresmian usaha baru yang akan dilakukan oleh pencopet, kemudian Samsul memulai acara tersebut dengan berkelakar bersama para pencopet; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan bersemangat dan gembira; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: lelucon.

Ujaran

Muluk :Ayo silahkan! Adik-adik kami para pencopet yang budiman silahkan duduk!

Para copet : (masuk ruangan) Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Dalam penggalang dialog di atas, ujaran Muluk dianggap mematuhi maksim pujian karena berusaha memaksimalkan pujian terhadap pihak lain dan meminimalkan cacian terhadap pihak lain. Pujian tersebut terdapat pada ujaran ...para pencopet yang budiman silahkan duduk! Muluk menyebut menyebut mereka pencopet budiman sebagai pujian kepada para pencopet agar para pencopet mau merubah hidup mereka menjadi lebih baik.

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

49

(20)

No. Data :

66

Scene: 93

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.

Ujaran

Samsul : Nah, ade-ade kami calon pengasong ini juga sudah mengalami kemajuan dalam pendidikannya. Glen, coba sebutkan sila ke lima dari pancasila!

Glen : (berdiri) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Samsul : Nah, ade Ribut coba sebutkan butir kesatu penjelasan dari sila pertama pancasila!

Ribut : (berdiri) adalah bangsa Indonesia menyatakan adalah kepercayaannya dan adalah ketakwaan kepada Tuhan Yang adalah Maha Esa.

Samsul :Bagus! (tepuk tangan). Nah itulah penjelasan dari butir kesatu sila pertama dari pancasila. Tapi, harap kata “adalah” itu dibuang karena memang ditambahkan sendiri oleh ade kami ini. Oke, next. Eh ganteng, Ari Wibowo, alinea ketiga pembukaan Undang-undang Dasar 1945!

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

50

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diucapkan oleh Samsul dianggap mematuhi maksim pujian, karena Samsul memaksimalkan pujian terhadap pihak lain. Pemaksimalan pujian itu terdapat pada ujaran Nah, ade-ade kami calon pengasong ini juga sudah mengalami kemajuan dalam pendidikannya.... Setelah itu pun Samsul kembali memberikan pujian kepada pencopet, terdapat pada ujaran Bagus! Samsul memberikan pujian kepada para pencopet yang telah mengalami kemajuan dalam hal pendidikan. Kemudian setelah Samsul memberikan pertanyaan kepada pencopet dan pencopet itu menjawab pertanyaannya dengan benar Samsul kembali memberikan pujian kepada pencopet. Dengan demikian makan Samsul dianggap mematuhi maksim pujian.

(21)

No. Data :

68

Scene: 93

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

51

Ujaran

Eros : Usholi fardhu shubhi rak’ataini mustakbilal kiblati adaan lillahita’ala.

Samsul : Baguuuss!! (semua tepuk tangan) Pipit : Dan engga cuma niatnya aja, Bah.

Sholatnya juga bisa. Samsul : Sekarang, sudah ayahanda saksikan, ade-

ade kami yang budiman ini sudah menjadi pencopet yang pancasilais serta religius. Maksudnya manusia yang pancasilais dan religius.

Bedul :(berjalan ke depan dan berdiri di atas kursi) Proklamasi. Kami, Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Samsul : Good! (bertepuk tangan). Sudah bisa proklamasi, sudah merdeka. Eh, Dul, lu udah merdeka kan?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diucapkan oleh Pipit Samsul dianggap mematuhi maksim pujian, karena Pipit dan Samsul memaksimalkan pujian terhadap pihak lain. Pemaksimalan pujian itu terdapat pada ujaran Dan engga cuma niatnya aja, Bah. Sholatnya juga bisa. Setelah itu Samsul memberikan pujian kepada pencopet, terdapat pada ujaran ... manusia yang pancasilais dan religius. Selanjutnya Samsul kembali memberikan pujian kepada para pencopet Good! Pujian yang diucapkan terus menurus oleh Pipit dan Muluk dianggap sebagai pemaksimalan pujian terhadap pihak lain.

4. Maksim kerendahan hati

Ujaran dikatakan mematuhi maksim kerendahan hati apabila ujaran tersebut meminimalkan pujian terhadap diri sendiri dan memaksimalkan kecaman terhadap diri sendiri.

Berikut dialog yang mematuhi maksim kerendahan hati:

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

52

(22)

No. Data :

65

Scene: 93

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.

Ujaran

Samsul : Ayahanda, kami bertiga putra putri ayahanda tidak membangun masjid tidak pula membangun madrasah. Tapi kami mengembangkan sumber daya manusia. Kami mencoba memberdayakan ade-ade kami para pencopet yang budiman. Ketiga orang tua : (heran dan bingung)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diucapkan oleh Samsul dianggap mematuhi maksim

kerendahan hati karena Samsul merendahkan dirinya dihadapan para orangtua dengan mengatakan Ayahanda, kami bertiga putra putri ayahanda tidak membangun masjid tidak pula membangun madrasah. Tapi kami mengembangkan sumber daya manusia. Kami mencoba memberdayakan ade-ade kami para pencopet yang budiman. Ujaran Samsul mengatakan bahwa ia tidak membangun masjid atau madrasah

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

53

mengandung makna bahwa yang ia lakukan tidak sehebat orang-orang yang telah membangun sarana pendidikan atau tempat ibadah, yang ia lakukan hanya memberikan pendidikan yang ia miliki untuk para pencopet agar kehidupan pencopet lebih baik. Dengan maksud untuk tidak menyombongkan apa yang telah mereka lakukan. Walaupun yang mereka lakukan sama mulianya dengan membangun fasilitas ibadah atau pendidikan.

(23)

No. Data :

72

Scene: 99

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan menuju masjid pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan sedih dan kecewa; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu H. Rahmat; Ends: menceritakan kesedihan; Act Sequences: pertuturan diawali oleh Pak Makbul yang menyapa H. Rahmat kemudian menceritakan car mereka membiayai anak mereka sejak kecil; Keys: nada suara (tone) rendah, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan bersedih dan menangis; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

H. Makbul : Haji kan tau, saya Cuma bisa ngejait tapi Demi Allah, Ji,

Demi Allah sisa-sisa kain jaitan selalu saya kembalikan kepada pemesan.

dengan hasil ngejait yang kaya gitu saya didik si Muluk, saya besarkan si

Muluk, tapi kenapa begini hasilnya, Ji? H. rahmat : Sama, Pak Bul. Saya didik, saya besarkan si Pipit semua itu dari hasil pensiunan saya di Departemen Agama. Tapi kenpa begini?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Dialog yang dilakukan oleh Pak Makbul dan Haji Sarbini dianggap mematuhi maksim kerendahan hati karena mereka sama-sama

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

54

merendahkan diri sendiri setelah apa yang mereka lakukan untuk membesarkan anak-anak mereka. Pemaksimalan tersebut terdapat pada ujaran Pak Makbul Haji kan tau, saya Cuma bisa ngejait. Dan ujaran Haji Rahmat... Saya didik, saya besarkan si Pipit semua itu dari hasil pensiunan saya di Departemen Agama.... Mereka sama-sama merendahkan diri mereka mengenai cara membesarkan anak mereka.

(24)

No. Data :

75

Scene: 103

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di masjid pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan sedih dan kecewa; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan H.Rahmat dan petutur yaitu Tuhan (Allah SWT); Ends:memohon ampun; Act Sequences: Pak Makbul memohon agar diampuni dosanya kemudian diamini oleh H. Rahmat kemudia mereka berdua beristigfar bersama; Keys: nada suara (tone) pelan, lembut, dan lirih, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan khusyuk; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: memohon; Genre: wacana do’a..

Ujaran

Pak Makbul : Ampuni aku, Ya Allah. H. rahmat : Amiin. Pak Makbul :Mungkin di luar kesadaran, aku telah memberi anakku makanan dari rezeki yang tidak halal. Ampuni aku ya Allah.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diujarkan oleh Pak Makbul dan Haji Rahmat dianggap mematuhi maksim kerendahan hati, karena meminimalkan pujian terhadap diri sendiri. Pematuhan tersebut terdapat pada ujaran ... Mungkin di luar kesadaran, aku telah memberi anakku makanan dari rezeki yang tidak halal. Ujaran tersebut dianggap mematuhi maksim kerendahan hati karena Pak Makbul meminimalkan pujian terhadap dirinya sendiri.

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

55

5. Maksim kesepakatan Ujaran dianggap mematuhi maksim kesepakatan apabila penutur

dan mitra tutur meminimalkan ketaksepakatan dan mengusahakan agar kesepakatan antara diri sendiri dan orang lain terjadi sebanyak mungkin.

Berikut penggalan dialog yang mematuhi maksim kesepakatan:

(25)

No. Data : 6

Scene: 7

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka dalam perjalanan pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu H. Sarbini dan H. Rahmat; Ends: Pak Makbul meminta kepada H. Sarbini mendo’akan Muluk agar cepat mendapat pekerjaan kemudian mereka memperdebatkan mengenai pendidikan: Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Pak Makbul yang membicarakan hubungan Muluk dengan Rahma anak H. Sarbini dan agar mendo’akan Muluk segera mendapatkan pekerjaan kemudian percakapan berganti topik membicarakan mengenai pendidikan itu penting atau tidak dan pertuturan ini pun diakhiri dengan pernyataan H. Sarbini yang menyatakn pendidikan itu tidak penting; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Makbul : Si Rahma dan Si Muluk saling jatuh cinta, Ji. Jadi sebentar lagi si Muluk bakal jadi mantu Haji Sarbini. Jadi do’akan dong! H. Sarbini : iya saya do’ain biar dapet kerjaan. Makbul : amin.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diujarkan Haji Sarbini dianggap mematuhi maksim

kesepakatan karena berusaha memaksimalkan kesepakatan dengan pihak lain dan meminimalkan ketaksepakatan dengan pihak lain. Pematuhan maksim terdapat pada ujaran iya saya do’ain biar dapet kerjaan. Ujaran

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

56

Haji Sarbini tersebut menyetujui permintaan Pak Makbul untuk ikut mendo’akan Muluk, Haji Sarbini pun menyetui permintaan dari Pak Makbul. Dengan demikian makan dapat diakatakan bahwa ujaran Haji Sarbini mematuhi maksim kesepakatan.

(26)

No. Data : 24

Scene: 25

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ditempat berkumpul para pencopet pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Bang Jarot dan 16 pencopet; Ends:menjelaskan program kerjasama; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh tuturan Muluk yang menjelaskan rencana yang ia miliki untuk para pencopet kemudian Bang Jarot meminta agar Muluk lebih memperjelas lagi penjelasannya kemudian Muluk menjelaskan kembali secara lebih jelas, kemudian Glen menanyakan pembagian hasil dan Muluk menjelaskan namun Glen tidak setuju lalu Bnag Jarot meminta agar Glen dan yang lain mendengarkan penjelasan Muluk dan menyetujui bagi hasil yang diusulkan oleh Muluk. Kemudian datang penjual kopi yang membawakan kopi setelah itu datang para preman yang meminta jatah mereka kepada Bang Jarot; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan dan pemaparan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Glen : 10 persen? Berapa tuh? Muluk : Begini, misalkan kalian dapat 1000, bagian saya 100. Fair kan? Glen : Enak di Abang, dong! Bang Jarot : eh, dengerin! Kita harus menghargai niat baik Abang ini, ye. 10% gak masalah, Bang. Terusin, Bang!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diucapkan oleh Bang Jarot dianggap mematuhi

maksim kesepakatan karena mengusahakan kesepakatan antara diri sendiri

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

57

dan orang lain. Bang Jarot menyetujui usulan Muluk yang meminta bagian sebanyak 10% dari hasil copetan sebagai upah untuk dirinya. Kesepakatan Bang Jarot terdapat pada kalimat eh, dengerin! Kita harus menghargai niat baik Abang ini, ye. 10% gak masalah, Bang. Terusin, Bang!. Dari tuturan itu telihta Bang Jarot sepakat dan tidak merasa keberatan memberikan 10% sebagai upah untuk Muluk.

(27)

No. Data : 31

Scene: 39

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu 16 orang pencopet; Ends:meminta hasil copetan yang mereka sembunyikan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Bang Jarot yang meminta para pencopet berkumpul lalu Glen menanyakan mengapa mereka harus mengikuti Muluk kemudian Bang Jarot memberikan nasehat bahwa mereka harus mengikuti Muluk agar hidup mereka menjadi lebih baik. Pertuturan ini berakhir ketika Bang Jarot meminta Mata Dewa untuk menghitung uang yang mereka sembunyikan; Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Bang Jarot : Eh, sini lu! Sini! Sini! (sambil menjambak rambut Glen. (melihat uang yang disembunyikan Glen dalam ikat kepala yang ia gunakan)). Lu baru jadi cicak, mau ngadalin buaya, lu. Sono lu! Glen : Iya, Bang. (sambil mengusap kupingnya) Bang Jarot : Denger, Bang Muluk itu kesini mau ngatur kita. Supaya kita berenti jadi copet. Tapi duitnya tetep banyak. Siapa tau dia bener-bener hebat. Paham lu pade!? Semua copet :(serempak) Paham!!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diucapkan para pencopet sebagai jawaban dari

pernyataan Bang Jarot dianggap mematuhi maksim kesepakatan karena

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

58

memaksimalkan kesepakatan antara diri dan lain. Para pencopet mengatakan paham sebagai tanda bahwa mereka semua mengerti maksud Bang Jarot dan menyepakati usulan dari Bang Jarot.

(28)

No. Data :

42

Scene: 57

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah Bang Jarot pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu Muluk; Ends:menyetujui rencana Muluk; Act Sequences:Diawali oleh Bang Jarot yang mempersilakan Muluk untuk duduk lalu meminta istrinya untuk membuatkan kopi kemudian membicarakan mengenai persetujuannya terhadap rencana Muluk; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Bang Jarot : Gini, Bang. Saya ngeliat keseriusan abang ini jadi berpikir, engga apa-apalah pendapatan saya berkurang yang penting, masa depan anak-anak itu jadi lebih jelas. Muluk : (mengangguk) Bang Jarot : Itu lebih baik kayanya.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diucapkan oleh Bang Jarot dianggap mematuhi maksim kesepakatan karena berusaha memaksimalkan kesepakatan dengan pihak lain. Bang Jarot menyetujui usulan Muluk yang berencana akan mengubah profesi pencopet menjadi pengasong. kesepakatan tersebut terdapat pada ujaran Gini, Bang. Saya ngeliat keseriusan abang ini jadi berpikir, engga apa-apalah pendapatan saya berkurang yang penting, masa depan anak-anak itu jadi lebih jelas. Dari ujaran tersebut terlihat bahwa Bang Jarot berusaha memaksimalkan kesepakatan dengan pihak lain.

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

59

(29)

No. Data :

56

Scene: 70

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan Pipit kepada para pencopet; Act Sequences:pertuturan ini diawali ketika Muluk melihat tingkah para copet lalu meminta mereka untuk tenang dan tertib untuk bersalaman dengan Pipit, kemudian salah satu copet berujar bahwa mereka menyukai Pipit. Muluk memperkenalkan Pipit kepada mereka dan memberitahukan bahwa Pipit akan mengajarkan mereka pelajaran agama. Kemudian Pipit memeperkenalkan diri dan sedikit membahas mengenai agama; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana narasi.

Ujaran

Muluk : kalo lu ngajar orang bener, apa istimewanya? Tapi kalo lu ngajarin mereka jauh lebih mulia. Boy :Betul, Mbak. Mulia sekali. Setuju?! Para copet : Setujuuu!! Pipit : Oke, gua akan ngajarin kalian.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Dalam penggalan dialog di atas dianggap terdapat pematuhan

maksim kesepakatan antara Muluk, pencopet dan pipit, karena berusaha memaksimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain. Kesapakatan tersebut terdapat pada ujaran Betul, Mbak. Mulia sekali. Setuju?!. Ujaran itu diungkapkan sebagai tanda bahwa pencopet membenarkan ungkapan Muluk dan di tegaskan kembali pada ujaran Setujuuu!!. Kemudian Pipit sepakat untuk memberikan pendidikan agama kepada para pencopet. Kesepatan tersebut terdapat pada Oke, gua akan ngajarin kalian. Dengan

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

60

demikian maka penggalan dialog diatas mematuhi maksim kesepatan karena memaksimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain.

(30)

No. Data :

57

Scene: 71

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan pulang setelah dari markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan lelah; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Muluk; Ends:memberikan penjelasan; Act Sequences: Pipit merasa tidak kuat menghadapi para pencopet dan kemudian menanyakan honor yang akan dia dapat dan Muluk menjawab dengan memberikan pertanyaan kepada Pipit; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: ungkapan.

Ujaran

Pipit : Jadi honor Pipit, dibayar dari hasil mencopet, Bang? Muluk :Iya. Lu mau terima honor atau pahala? Pipit : (sambil tertawa) mau dua-duanya, Bang! Muluk : (tertawa) Pipit : Makasih, yak! Muluk : (pergi)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diucapkan oleh Pipit dianggap mematuhi maksim kesepakatan karena berusaha memaksimalkan kesepakatan antara dirinya dan Muluk. Pemaksimalan kesepakatan tersebut terdapat mau dua-duanya, Bang! Ujaran tersebut merupakan persetujuan Pipit mengenai upah yang akan dia dapat setelah mengajarkan para pencopet pendidikan agama.

(31)

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

61

No. Data :

69

Scene: 93

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.

Ujaran Samsul : Good! (bertepuk tangan). Sudah bisa proklamasi, sudah merdeka. Eh, Dul, lu udah merdeka kan?

Bedul : Iya, dong, Bang. Samsul : Merdeka! Para copet : Merdeka!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diucapkan oleh Bedul dianggap mematuhi maksim kesepakatan, karena berusaha memaksimalkan kesepakatan dengan pihak lain dan meminimalkan ketaksepakatan dengan pihak lain. Pematuhan maksim kesepakatan terdapat pada ujaran Iya, dong, Bang. Ujaran tersebut merupakan jawaban Bedul yang membenarkan pernyataan Samsul yang mengatakan bahwa mereka (para pencopet) sudah merdeka.

(32)

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

62

No. Data :

80

Scene: 119

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di pinggir jalan pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan gembira; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu seorang ibu guru SD dan petutur yaitu para siswa; Ends:menyemangati para siswa; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh ibu guru yang meminta agar para siswa mengibarkan bendera yang mereka pegang kemudian para murid mengibarkan bendera yang mereka pegang; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: perintah dan dibalas dengan tindakan; Genre: wacana persuasi.

Ujaran

Ibu guru : Kalo ada Presiden lewat, kibarkan benderanya. Okeee?!

Murid-murid SD : Okeee. Ibu guru : Ayo semuaa!!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diujarkan oleh murid-murid SD dianggap sebagai

pematuhan maksim kesepatakan, karena murid-murid SD menyetujui permintaan atau perintah dari gurunya. Kesepakatan tersebut terdapat pada ujaran Okeee. Ujaran tersebut merupakan kesepakatan yang dilakukan murid dengan gurunya yang menyetujui untuk mengibarkan bendera yang mereka pegang.

6. Maksim simpati

Ujaran dikatakan mematuhi maksim simpati apabila memak simalkan simpati antara diri sendiri dengan orang lain dan meminimalkan antipati antara diri sendiri dengan orang lain. Seseorang dikatakan santun apabila ia ikut berbelasungkawa jika orang lain mendapat musibah dan mengucapkan selamat atas keberhasilan atau kesenangan orang lain.

Berikut penggalan dialog yang mematuhi maksim simpati: (33)

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

63

No. Data : 13

Scene: 13

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan ketika Muluk akan pulang dari rumah H. Rahmat pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Muluk; Ends: Pipit memberikan saran kepada Muluk untuk membuka usaha; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Pipit yang memberikan saran kepada Muluk kemudian Muluk akan mempertimbangkan saran dari Pipit; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius tapi santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi

Ujaran

Pipit : Bagusan juga beternak jangkrik, bang. Saya liat di tv prospeknya bagus. Selain buat makanan burung, juga bisa buat makanan ikan arwana. Muluk : Entar abang pikirin lagi deh. Pipit : Oke bang yah! Jangan sampe patah semangat ya!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diucapkan oleh Pipit dianggap mematuhi maksim

simpati karena mengandung makna memaksimalkan simpati antara diri sendiri dengan orang lain. Ujaran tersebut menjelaskan bahwa Pipit memberikan motivasi sebagai tanda simpatinya kepada Muluk yang belum kunjung mendapat pekerjaan. Pemaksimalan simpati tersebut terlihat pada Oke bang yah! Jangan sampe patah semangat ya!. Motivasi tersebut merupakan bentuk rasa simpati Pipit kepada Muluk.

(34)

No. Data : 34

Scene: 49

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H.Rahmat dan Umi Pipit dan petutur yaitu Pipit dan Muluk; Ends: mengucapkan rasa bangga dan bersyukur; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh H. Rahmat yang

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

64

menyampaikan rasa bangganya kepada Muluk karena telah mendapatkan pekerjaan, lalu Pipit datang dan menyapa Muluk dan membalas sapaan Pipit. Kemudian H. Rahmat menawarkan makanan yang dibawakan oleh Muluk, lalu Pipit memakan makanan tersebut. H. Rahmat pun mengungkapkan rasa syukurnya karena do’anya telah terkabul, lalu tiba-tiba dari dalam rumah Umi Pipit yang sedang mengisi teka-teki silang menanyakan siapa yang menentukan halal dan haram, H. Rahmat menjawab MUI, kemudian Umi berkata lima kotak, pertuturan berakhir ketika Piit menjawab dan Umi merasa jawaban Pipit benar; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan ramah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataann serta pertanyaan dengan pernyataan; Genre: ungkapan.

Ujaran

H. Rahmat : Sebagai orang yang yakin akan pentingnya pendidikan, aku juga bangga. Pipit : Hei, Bang! Muluk : Hei!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diucapkan oleh Haji Rahmat dianggap mematuhi maksim simpati karena berusaha memaksimalkan rasa simpati antara diri sendiri dengan orang lain dan meminimalkan rasa antipati antara diri dengan orang lain. Haji Rahmat ikut merasa bangga karena kini Muluk sudah mendapatkan pekerjaan. Pemaksimalan tersebut terdapat pada ujaran Sebagai orang yang yakin akan pentingnya pendidikan, aku juga bangga.

(35)

No. Data : 35

Scene: 49

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H.Rahmat dan Umi Pipit dan petutur yaitu Pipit dan Muluk; Ends: mengucapkan rasa bangga dan bersyukur; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh H. Rahmat yang

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

65

menyampaikan rasa bangganya kepada Muluk karena telah mendapatkan pekerjaan dan menyampaikan syukur karena doa yang ia panjatkan selama ini untuk Muluk sudah terkabul, lalu Pipit datang dan menyapa Muluk dan membalas sapaan Pipit. Kemudian H. Rahmat menawarkan makanan yang dibawakan oleh Muluk, lalu Pipit memakan makanan itu. H. Rahmat pun mengungkapkan rasa syukurnya karena do’anya telah terkabul, lalu tiba-tiba dari dalam rumah Umi Pipit yang sedang mengisi teka-teki silang menanyakan siapa yang menentukan halal dan haram, H. Rahmat menjawab MUI, kemudian Umi berkata lima kotak, pertuturan berakhir ketika Piit menjawab dan Umi merasa jawaban Pipit benar; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan ramah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataann serta pertanyaan dengan pernyataan; Genre: ungkapan.

Ujaran

Pipit : Waaah, asik nih. (sambil mengambil sosis) H. Rahmat : (memakan sosis) mmmm, terkabul juga doaku. Allah memberikanmu jalan, jadi kamu ga perlu berternak cacing.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang diucapkan oleh H. Rahmat dianggap mematuhi

maksim simpati karena memaksimalkan simpati antara diri sendiri dengan orang lain. Ujaran tersebut menjelaskan bahwa H. Rahmat memberikan rasa simpati kepada Muluk yang belum mendapat pekerjaan dengan mendo’akan Muluk agar segera mendapat pekerjaan. Pemaksimalan simpati itu terdapat pada terkabul juga doaku. Allah memberikanmu jalan, jadi kamu ga perlu berternak cacing. Pada ujaran itu berarti H. Rahmat ikut merasa senang mengetahui bahwa Muluk mendapatkan pekerjaan.

Analisis temuan-temuan penggalan dialog yang melanggar maksim

kesantunan

1. Pelanggaran Maksim Kearifan Pelanggaran maksim kearifan terjadi apabila penutur membuat

kerugian orang lain sebesar mungkin dan meminimalkan keuntungan bagi

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

66

orang lain. Pelanggaran terjadi karena penutur lebih peduli terhadap dirinya sendiri dibandingkan kepentingan orang lain.

Berikut penggalan dialog yang melanggar maksim kearifan:

(36)

No. Data :

1

Scene: 2

Konteks Setting and Scene: latar tempat terjadinya peristiwa tutur ini yaitu di depan sebuah ruko yang sudah tidak terpakai lagi dan waktu tuturan ini terjadi pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi tuturan ini terjadi yaitu dengan serius; Participant: penutur yaitu Muluk dan mitra tutur yaitu Komet (pencopet); Ends:tujuan Muluk menangkap Komet adalah menasehati agar Komet tidak mencopet dan mengembalikan dompet yang telah ia ambil; Act Sequnces: Adegan ini diawali oleh Muluk yang mengikuti Komet yang telah berhasil mengambil dompet seseorang, ketika Komet berhenti untuk menghitung uang yang ada dalam dompet yang ia curi, Muluk menangkapnya. Kemudian Muluk menasehati Komet agar tidak melakukan hal demikian karena orang yang ia copet mencari uang dengan susah payah; Keys: nada suara (tone) agak berbisik, skap atau cara saat tuturan diujarkan yaitu dengan kesal; Instrumentalities:dengan saluran (channel) lisan; Norms of Interaction and Interpretation: perintah dan pernyataan kemudian dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Muluk :(menangkap copet yang sedang menghitung uang) Diem, diem! Diem, Lu! Atau gua bawa ke kantor polisi, hah? Gua udah dua tahun cari kerja supaya dapet duit. Enak aja nyomot dompet orang. Nyinggung perasaan gua tau. Orang susah payah cari kerja, diem-diem duitnya lo amb il. Lo ga bisa minta baik-baik? Komet : Saya kan copet,Bang, bukan tukang minta-minta.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

X

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

67

Ujaran yang diucapkan oleh Muluk dianggap melanggar maksim kearifan karena memaksimalkan kerugian terhadap pihak lain dan meminimalkan keuntungan bagi pihak lain. Pelanggaran tersebut terdapat pada ujaran Diem, diem! Diem, Lu! Atau gua bawa ke kantor polisi, hah? Ujaran Muluk yang mengatakan akan melaporkan Komet ke polisi dirasa merugikan Komet yang merupakan seorang pencopet.

(37)

No. Data : 14

Scene: 14

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di pos ronda pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Syamsul, Penjudi 1, 2, dan 3 dan petutur yaitu Muluk; Ends:mengejek Muluk; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Syamsul yang menanyakan apa yang Muluk lakukan kemudian Muluk menjawab pertanyaan Syamsul namun ditanggapi candaan yang menyindir oelh ketiga penjudi; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan bercanda; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab pertanyaan dan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Samsul : Mul, lagi ada proyek apa? Muluk : Ternak cacing mau gak lu? Penjudi 1 : Mending lu ternak kucing, peliharaan nabi tuh. Penjudi 2 : Paling gak, kalo lu gak dapet untung lu dapet pahalanya Mul. Penjudi 3 : Kalo mao cepet kaya, lu piara cicak sama buaya sama gurita.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

X

Ujaran yang diucapkan oleh beberapa orang penjudi dianggap

melanggar maksim kearifan, karena meminimalkan keuntungan bagi pihak lain. Pelanggaran tersebut terdapat pada ujaran Mending lu ternak kucing, peliharaan nabi tuh. Selanjutnya ujaran yang dianggap melanggar maksim kearifan terdapat pada Kalo mao cepet kaya, lu piara cicak sama buaya

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

68

sama gurita. Kedua ujaran tersebut melanggar maksim kearifan karena merugikan Muluk. Ujaran para penjudi merugikan Muluk karena bisa menurunkan rasa percaya diri dalam diri Muluk dan Muluk menjadi enggan untuk membuka usaha sendiri.

(38)

No. Data : 28

Scene: 32

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas copet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Bang Jarot dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan para copet kepada Muluk; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Muluk yang bertanya kepada para copet Mall apakah mereka tidak mandi kemudian Glen marah karena tidak mau diatur oleh Muluk. Muluk menjelas kan mengenai manajemen, Glen punsemakin marah mendengar penjelasan Muluk dengan tenang Muluk membujuk Glen agar mau mandi. Lalu Bang Jarot menmeritahukan bahwa mereka mandi kalau ada perlu saja mendengar perkataan Bang Jarot, Komet langsung menyahuti dengan mengejek mereka. lalu Muluk kembali menasehati mereka namun mendegar hal tersebut Ribut (ketua kelompok C) langsung meminta agar Muluk di pecat, Muluk pun langsung meminta maaf dan mengganti pembicaraan mengenai bagi hasil yang akan mereka lakukan. Glen mengungkapan kecurigaannya pada Muluk jika uang mereka akan diambil oleh Muluk, Muluk pun menjelaskan bahwa hal itu bisa saja namun jika mereka tidak percaya padanya makan kerjasama akan dibatalkan dan beberapa pertanyaan dari pencopet lain yang dijawab dengan santai oleh Muluk. Pertuturan ini berkahir ketika Muluk menjelaskan tujuannya ada disana; Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Komet : kalo ujan, Bang. Hahaha Muluk : Kalo ujan? Ujan gak turun setiap hari. Ribut : Bos, adalah pecat aja abang ini. Masa kita disuru mandi.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

69

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS X

Ujaran yang dituturkan oleh Ribut dianggap melanggar maksim

kearifan karena meminimalkan keuntungan bagi pihak lain dan memaksimalkan keuntungan bagi diri sendiri. Pelanggaran tersebut terdapat pada Bos, adalah pecat aja abang ini. Masa kita disuru mandi. Ujaran Ribut melanggar maksim kearifan karena memaksimalkan kerugian bagi pihak lain dalam hal ini adalah Muluk yang mengalami kerugian jika ia dipecat dan Ribut memaksimalkan keuntungan untuk dirinya sendiri sehingga jika Muluk dipecat maka tidak akan ada yang mengaturnya untuk mandi.

2. Pelanggaran Maksim Kedermawanan

Pelanggaran maksim kedermawanan terjadi apabila peserta tutur memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri dan meminimalkan kerugian bagi dirinya sendiri. Pelanggaran pertuturan terjadi akibat tidak adanya rasa saling menghormati antara peserta tutur sehingga mengakibatkan seseorang lebih mementingkan dirinya sendiri.

Dalam film ini tidak terdapat dialog yang mengandung unsur pelanggaran terhadap maksim kebijaksanaan.

3. Pelanggaran Maksim Pujian

Pelanggaran maksim pujian terjadi apabila ujaran yang dilakukan peserta tutur memaksimalkan kecaman terhadap pihak lain dan meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Peserta tutur yang melakukan kecaman, cacian, atau menghina lawan tutur dianggap tidak sopan dan melanggar maksim pujian.

Berikut penggalan dialog yang dianggap melanggar maksim pujian:

(39)

No. Data : 9

Scene: 8

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka dalam perjalanan pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu H. Sarbini dan H. Rahmat;

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

70

Ends:keinginan H. Sarbini agar Muluk segera melamar Rahma anaknya; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh H. Sarbini yang membicarakan tentang pernikahan Muluk dan Rahma dan rencananya akan menikahkan Rahma dengan orang lain jika Muluk tidak kunjung melamar Rahma, Pak Makbul tidak setuju dengan ucapan H. Sarbini kemudian H. Rahmat menengahi mereka; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bercanda; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

H. Rahmat : Gini Ji, ji si Jupri itu baru calon, calon anggota DPR. Pak Makbul : Si Jupri? Jupri? Masya Allah ji, hahaha. Jupri? Haahahahahaha.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Pak Makbul dianggap melanggar

maksim pujian karena memaksimalkan kecaman terhadap orang lain dan meminimalkan pujian terhadap orang lain. Pelanggaran tersebut terdapat pada Si Jupri? Jupri? Masya Allah ji, hahaha. Jupri? Haahahahahaha. Dalam tuturan itu terlihat bahwa Pak Makbul menertawakan dan seakan meremehkan Jupri yang mencalonkan diri menjadi anggota DPR. Pak Makbul meragukan kemampuan Jupri yang mencalonkan diri sebagai anggota DPR.

(40)

No. Data : 17

Scene: 17

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di pos ronda pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Syamsul; Ends:menyindir; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Muluk yang menyindir Syamsul yang sedang bermain kartu kemudian Syamsul membalas sindiran Muluk; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan bercanda; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

71

and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Muluk : Pagi-pagi udah mulai. Sul, lu kan sarjana pendidikan harusnya lu ngajar. Samsul : Nah, lu mestinya jadi direktur, lu kan sarjana menejemen.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Tuturan yang diucapkan oleh Muluk maupun Samsul dianggap

sama-sama melanggar maksim pujian karena masing-masing meminimalkan pujian terhadap orang lain. Pelanggaran yang dilakukan oleh Muluk terdapat pada Pagi-pagi udah mulai. Sul, lu kan sarjana pendidikan harusnya lu ngajar. Muluk berkata demikian untuk merendahkan Samsul yang seorang sarjana pendidikan namun pekerjaan sehari-harinya hanya berjudi bukan menjadi guru. Samsul pun melakukan pelanggaran dengan berkata kepada Muluk Nah, lu mestinya jadi direktur, lu kan sarjana menejemen. Samsul membalas celaan yang diberikan oleh Muluk dengan merendahkan Muluk yang seorang sarjana manajemen namun sampai saat itu belum mendapat pekerjaan.

(41)

No. Data : 22

Scene: 24

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu penyiar TV 1 dan 2 dan petutur yaitu Pipit dan penelepon; Ends:menjawab pertanyaan kuis; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh pembawa acara berita yang melaporkan mengenai ilegaloging kemudian Pipit mengganti channel televisi dan menonton acara kuis kemudian pembaca acar kuis menyebutkan pertanyaan yang harus dijawab kemudian ada telepon masuk dan penelepon menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pembawa acara namun jawaban yang diberikan tidak tepat, Pipit yang mengetahui jawaban pertanyaan tersebut merasa kesal dan kecewa karena ia tidak mendapat kesempatan

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

72

untuk menjawabnya lalu mengganti channel televisi;Keys: nada suara (tone)datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat dan kesal; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana persuasi.

Ujaran

Penyiar TV2 : Yaaah, salah, Mbak jawabannya. Yang bener adalah B. Kabupaten. dicoba lagi lain kali ya, Mbak, ya! Pipit : (dengan kesal mengambil remot TV dan mengganti acara TV) Begok!! Gak pernah sekolah sih!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Pipit dianggap melanggar maksim

kearifan karena memaksimalkan cacian atau celaan terhadap pihak lain (penelepon acara kuis) dan meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Pipit mencaci penelepon dengan mengatakan bahwa penelepon adalah orang bodoh dan tidak pernah sekolah. Cacian tersebut terdapat pada ujaran Begok!! Gak pernah sekolah sih!. Ujaran tersebut dianggap tidak santun dan melanggar maksim pujian.

(42)

No. Data : 29

Scene: 38

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu para copet dan petutur yaitu Muluk dan Bang Jarot; Ends:memberikan hasil copetan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Subur yang mengeluh karena uang yang ada dalam dompet yang ia copet hanya lima ribu rupiah kemudian Bedul menilai bahwa orang-orang zaman sekarang miskin lalu Kampret yang senang karena isi dalam dompet copetannya berisi 72 ribu, Ribut meminta uang hasil copetan anak buahnya itu. Lalu Boy mengeluh hanya mendapat kartu dalam dompet copetannya mendengar ucapan Boy, Glen memarahi Boy. Kemudian Codot memuji foto wanita yang ada dalam dompet hasil copetannya mendengar ucapan itu Sobrat langsung menganggap bahwa wanita itu adalah Luna Maya, Ongky

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

73

yang merasa aneh dengan jawaban Sobrat langsung menyangkal. Glen pun mengeluh karena dompet yang ia dapatkan hanya berisi kartu lalu Bang Jarot datang dan meminta agar mereka semua segera memberikan hasil copetan mereka, Bang Jarot meminta Glen yang pertama memberikan setoran lalu Kkomet dan terakhir Ribut. Pertuturan ini berakhir ketika Muluk meminta salah satu pencopet untuk mencatat hasil yang di dapat dan Bang Jarot mengatakan bahwa mereka semua tidak bisa baca tulis. ; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Subur : Payah, Cuma lima rebu. Komet : (memukul kepala Subur). Lumayan. Bedul :orang-orang jaman sekarang kok pada miskin, ya?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Bedul dianggap melanggar maksim

pujian karena memaksimalkan cacian terhadap pihak lain dan meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Pelanggaran tersebut terdapat pada ujaran orang-orang jaman sekarang kok pada miskin, ya? Ujaran tersebut dianggap melanggar maksim pujian karena mengucapkan kata-kata cacian kepada orang lain. Bedul mengatakan bahwa orang-orang zaman sekarang miskin-miskin.

(43)

No. Data : 30

Scene: 38

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu para copet dan petutur yaitu Muluk dan Bang Jarot; Ends:memberikan hasil copetan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Subur yang mengeluh karena uang yang ada dalam dompet yang ia copet hanya lima ribu rupiah kemudian Bedul menilai bahwa orang-orang zaman

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

74

sekarang miskin lalu Kampret yang senang karena isi dalam dompet copetannya berisi 72 ribu, Ribut meminta uang hasil copetan anak buahnya itu. Lalu Boy mengeluh hanya mendapat kartu dalam dompet copetannya mendengar ucapan Boy, Glen memarahi Boy. Kemudian Codot memuji foto wanita yang ada dalam dompet hasil copetannya mendengar ucapan itu Sobrat langsung menganggap bahwa wanita itu adalah Luna Maya, Ongky yang merasa aneh dengan jawaban Sobrat langsung menyangkal. Glen pun mengeluh karena dompet yang ia dapatkan hanya berisi kartu lalu Bang Jarot datang dan meminta agar mereka semua segera memberikan hasil copetan mereka, Bang Jarot meminta Glen yang pertama memberikan setoran lalu Kkomet dan terakhir Ribut. Pertuturan ini berakhir ketika Muluk meminta salah satu pencopet untuk mencatat hasil yang di dapat dan Bang Jarot mengatakan bahwa mereka semua tidak bisa baca tulis. ; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Boy : Yah isinya Cuma kartu plastik. (sambil membuka dan mengangkat dompetnya hingga kartu yang ada di dalam dompet berhamburan ke luar) Glen : Bego, lu! (sambil memukul kepala Boy dengan dompet) Codot : Gila nih cewek, cakep juga. (sambil melihat foto yang ada di dalam dompet) Sobrat : Gila, Luna Maya! Lu copet pacarnya? Ongky : (melihat dengan wajah penasaran) masa pacarnya Luna Maya naek angkot! Bego, lu! (semua tertawa) Glen : Ahh, banyakan kartu daripada duit. (sambil melempar kartu kredit ke udara). Bang Jarot : (datang sambil menggendong Mata Dewa) Ayo setor! Setor! (duduk di kursi) Setor! Cepetan Glen! Mana setoran lu? Glen : (mengumpulkan uang dari copet mall) cepetan! 170 rebu. Bang Jarot : Dikit banget sih! Bego lu.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

75

Ujaran yang diucapkan oleh Glen, Ongky, dan Bang Jarot dianggap melanggar maksim pujian, karena memaksimal cacian terhadap pihak lain dan meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Pelanggaran yang diujarkan oleh Glen terdapat pada Bego, lu! Ujaran tersebut melanggar maksim pujian karena Glen secara langsung mencaci Boy yang mendapatkan dompet yang hanya berisi berbagai macam kartu nama. Kemudian Ongky melanggar maksim pujian dengan mencaci Sobrat, cacian itu terdapat pada ujaran masa pacarnya Luna Maya naek angkot! Bego, lu!. Bang Jarot pun melakukan pelanggaran dengan mencaci para pencopet dengan mengatakan Bego lu karena hasil copetannya sedikit. Pelanggaran tersebut terdapat pada ujaran Dikit banget sih! Bego lu.

(44)

No. Data : 36

Scene: 50

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Komet dan Bedul; Ends:mencari informasi mengenai motor yang dibawa oleh Muluk; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Glen yang menyatakan bahwa motor yang dibeli oleh Muluk menggunakan uang yang mereka dapat dari hasil mencopet lalu Komet menjawab bahwa motor itu digunakan oleh Muluk untuk dinas. Bedul yang tidak tahu dinas itu apa menanyakan hal tersebut namun Glen menjawab pertanyaan itu dengan emosi, Komet tidak terima perlakuan Glen pada anak buahnya kemudian mereka berdua bertengkar. Pertururan itu berakhir ketika Muluk datang dan meminta mereka masu ke markas; Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Bedul : Dines apa si? Glen : (sambil memukul kepala Bedul) Tugas, begok! Komet : Eh, Glen, Bedul anak buah gue. Cuma gue yang boleh ngemplang die. Glen : Anak buah lu bego si, dines ga ngerti.

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

76

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan Glen dianggap melanggar maksim pujian karena memaksimalkan cacian terhadap pihak lain (Bedul) dan meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Glen mencaci Bedul dengan mengatakan bahwa dia bodoh. Pemaksimalan cacian tersebut terdapat pada ujaran Anak buah lu bego si, dines ga ngerti.

(45)

No. Data :

45

Scene: 60

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu 16 pencopet dan Samsul; Ends:memperkenalkkan Samsul kepada para pencopet bahwa Samsul akan mengajar mereka menulis dan membaca; Act Sequences:Muluk memperkenalkan Samsul kepada para pencopet kemudian para pencopet kurang setuju dengan rencana Muluk. Setelah itu Muluk meminta Samsul untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan pentingnya pendidikan; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation:pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana deskripsi dan persuasi.

Ujaran Muluk : Yah, lu sarjana pendidikan. Samsul : Brengsek, Lu.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan Samsul dianggap melanggar maksim pujian

karena memaksimalkan cacian terhadap pihak lain dan meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Samsul mengatakan bahwa Muluk brengsek. Pemaksimalam tersebut terdapat pada ujaran Brengsek, Lu.

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

77

(46)

No. Data :

48

Scene: 62

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Sarbini pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H. Sarbini dan petutur yaitu Muluk dan Rahma; Ends:meminta Muluk untuk segera melamar Rahma; Act Sequences: diawali oleh H. Sarbini yang meminta Muluk untuk segera melamar Rahma dan membandingkan harta yang dimiliki Muluk dengan Jupri; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation:pernyataan; Genre: wacana persuasi.

Ujaran

H. Sarbini :Bulak-balik nyariin si Rahme, sambil bawa itu tuh komputernye. Katanye harganye 15juta. Artinye, lebih mahal dari motor lu dong. Muluk : (hanya diam)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Haji Sarbini dianggap melanggar maksim pujian karena meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Ujaran yang melanggar maksim pujian tersebut terdapat pada ... Artinye, lebih mahal dari motor lu dong. Ujaran tersebut melanggar maksim pujian karena Haji Sarbini meminimalkan pujian terhadap Muluk dengan mengatakan bahwa motor yang dimiliki Muluk harganya lebih murah dari laptop milik Jupri.

(47)

No. Data :

50

Scene: 64

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

78

jembatan pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu Glen dan anak buahnya; Ends:protes; Act Sequences: pertuturan ini diawali ketika Glen datang menghampiri Bang Jarot unutk menyatakan rasa tidak sukanya karena harus mengikuti perintah Muluk yang haru bersekolah kemudian Bang Jarot memarahi Glen dan memukulnya karena membantah apa yang dia perintahkan; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana nasehat.

Ujaran

Glen : Tapi kita engga mau sekolah. Bang Jarot : Eh, Glen lu inget gak kejadian di Kalibata Mall? Waktu lu nyopet disana, lu dikejar-kejar masa. Itu karena lu engga bisa baca. Inget engga lu? Kalo lu bisa baca petunjuk jalan yang kaya begitu tuh, elu engga bakal kabur ketempat yang salah. Elu kabur ke kantor polisi, tolol. (memukul Glen). Pulang!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Bang Jarot dianggap melanggar

maksim pujian karena memaksimalkan cacian terhadap pihak lain. Pelanggaran itu terdapat pada ujaran ... Kalo lu bisa baca petunjuk jalan yang kaya begitu tuh, elu engga bakal kabur ketempat yang salah. Elu kabur ke kantor polisi, tolol .... Bang Jarot memaki anak buahnya dengan sebutan tolol. (48)

No. Data :

55

Scene: 70

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan Pipit kepada para pencopet; Act Sequences:pertuturan ini diawali ketika Muluk melihat tingkah para copet lalu meminta mereka untuk tenang dan

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

79

tertib untuk bersalaman dengan Pipit, kemudian salah satu copet berujar bahwa mereka menyukai Pipit. Muluk memperkenalkan Pipit kepada mereka dan memberitahukan bahwa Pipit akan mengajarkan mereka pelajaran agama. Kemudian Pipit memeperkenalkan diri dan sedikit membahas mengenai agama; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana narasi.

Ujaran

Pipit : Iiiihh, emangnya gue ikan!! Muluk :Ayo tertib, tenang. Semua kebagian salaman. Ari Wibowo :mmmmm, Mbaknya harum (sambil mencium tangan Pipit) Pipit : eeehh, lunya aja yang bau. Lu engga mandi, ya?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan Pipit dianggap melanggar maksim pujian

karena meminimalkan pujian terhadap pihak lain (pencopet) dan memaksimalkan cacian terhadap pihak lain. Pipit mengatakan bahwa para pencopet bau badan. Pemaksimalan tersebut terdapat pada ujaran eeehh, lunya aja yang bau. Lu engga mandi, ya?

(49)

No. Data :

59

Scene: 80

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah masjid pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Pipit, Muluk, dan Samsul; Ends: tidak mau sholat berjamaah; Act Sequences: Pipit memanggil Glen dan bertanya mengapa tidak ikut sholat lalu Glen memberikan penjelasan, Muluk dan Samsul hanya tersenyum melihat tingkah Glen; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

80

yaitu dengan kesal dan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Pipit :Glen! (meng-hampiri Glen). Engga ikut sholat?? Glen : Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan nyebut adalah, adalah Allahu Akbar, adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... (pergi)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diujarkan oleh Glen dianggap melanggar maksim

pujian, karena meminimalkan pujian terhadap pihak lain dan memaksimalkan cacian terhadap pihak lain. Pelanggaran tersebut terdapat pada Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan nyebut adalah, adalah Allahu Akbar, adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... Glen merendahkan Ribut yang menjadi imam karena ia merasa kalau Ribut tidak bisa menjadi imam.

(50)

No. Data :

62

Scene: 88

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah gang pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan mengintai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu rampok 2 dan petutur yaitu rampok 1; Ends:perampok 1 berniat untuk merampok ketiga orang tua itu namun perampok 2 larangnya melakukan hal tersebut kemudian mereka pergi; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal dan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Rampok2 :Ngapain lu rampok dia? Duitnye kecil, dosanya gede, begok. Ayo! (pergi)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

81

Ujaran rampok 2 dianggap melanggar maksim pujian karena

memaksimalkan cacian terhadap pihak lain dan meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Pelanggaran tersebut terdapat pada ujaran Ngapain lu rampok dia? Duitnye kecil, dosanya gede, begok. Ayo! Rampok 2 mengatakan rampok 1 itu dengan sebutan tolol ketika akan merampok Haji Sarbini, Pak Makbul, dan Haji Rahmat.

(51)

No. Data :

64

Scene: 92

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, Pak Makbul, H. Sarbini, H. Rahmat dan 16 orang pencopet; Ends:memperkenalkan Pak Makbul, H. Rahmat, dan H. Sarbini dan meresmikan usaha baru mereka; Act Sequences:pertuturan ini diawali oleh Samsul yang memperkenalkan satu per satu orangtua yang datang dan dilanjutkan dengan pidato dari Samsul untuk meresmikan usaha baru mereka ; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato dan slogan.

Ujaran

Komet : Belajar silat dimana, Pak? Para copet : hahahahaha Samsul :Eh, Komet. Mereka bukan dari perguruan

silat, tapi seperguruan mengaji. Komet : Oooohh. Glen : Begok! Lu liat dong, pecinya putih!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diujarkan oleh Glen dianggap melanggar maksim

pujian karena memaksimalkan cacian terhadap pihak lain dan meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Pelanggaran tersebut terdapat pada ujaran Begok! Lu liat dong, pecinya putih! Glen menyatakan bahwa

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

82

Komet bodoh karena Komet salah mengira. Ujaran tersebut melanggar maksim pujian karena secara jelas Glen mencaci Komet dengan perkataan Begok!

(52)

No. Data :

67

Scene: 93

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.

Ujaran

Ari wibowo : (berdiri) Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas. Maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

(semua bertepuk tangan) Samsul : Bagus! Bagus! Saya yakin, pasti ayahanda bertiga tidak hapal, toh?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Samsul dianggap melanggar maksim

pujian karena meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Pelanggaran tersebut terdapat pada ujaran Saya yakin, pasti ayahanda bertiga tidak

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

83

hapal, toh? Ujaran tersebut melanggar maksim pujian karena Samsul merendahkan para orangtua (Pak Makbul, Haji Sarbini, dan Haji Rahmat) dengan mengatakan bahwa mereka tidak hapal UUD 1945.

(53)

No. Data :

74

Scene: 101

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di pos ronda pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan cemas; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk dan Pipit; Ends:Samsul ingin membicarakan upah yang akan dia dapatkan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang yang ingin membicarakan mengenai upah yang akan dia dapatkan namun Muluk dan Pipit tidak memberikan jawaban. Kemudian Samsul mengatakan bahwa Allah akan memaklumi perbuatan mereka; Keys: nada suara (tone) Muluk dan Pipit datar sedangkan nada suara Samsul tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal, sedih, dan cemas; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Samsul : Lu kenapa berubah jadi sok suci begitu, Pit? Lu juga, Mul! Lu yang ngajak gue, lu yang bujuk gue, lu yang ngomong. Eh, elu rela liat gue maen gaple lagi, hah? Lu rela? Lu rela liat gue frustasi? Eh, Mul Allah itu Maha Mengetahui apa yang kita lakukan, Mul. Allah juga taulah kita engga bakalan kaya lantaran kita itu ngurus copet. Allah itu Maha mengetahui dan dia itu Maha memaklumi.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Samsul dianggap melanggar maksim

pujian karena meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Samsul mengatakan bahwa Pipit Sook suci karena tidak mau menerima dan memberikan gaji untuknya dari hasil mencopet. Pelanggaran tersebut terdapat pada ujaran Lu kenapa berubah jadi sok suci begitu, Pit?.

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

84

(54)

No. Data :

77

Scene: 108

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Samsul; Ends:membicarakan akhlak para pencopet; Act Sequences: tuturan ini diawali oleh Pipit yang menanyakan pendapat Samsul mengenai pelajaran yang telah ia ajarkan kemudian Samsul kembali menanyakan pertanyaan yang sama kepada Pipit, lalu Kampret datang dan mereka berdua mencari pembuktian hasil dari pelajaran yang mereka berikan selama ini; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Pipit : Bang Samsul pikir karena Abang udah ngajarin pancasila dan Undang-undang dasar 45 terus kelakuannya jadi baik?

Samsul : terus lu pikir, karena lu udah ngajarin ngaji, sholat, kelakuan mereka juga jadi baik?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diujarkan oleh Pipit dan Samsul dianggap melanggar

maksim pujian karena meminimalkan pujian terhadap orang lain. Pipit mengatakan perkataan yang terkesan merendahkan apa yang telah muluk lakukan. Pelanggaran itu terdapat pada ujaran Bang Samsul pikir karena Abang udah ngajarin pancasila dan Undang-undang dasar 45 terus kelakuannya jadi baik? Begitu pula dengan Samsul, ia membalas perkataan Pipit dengan merendahkan Pipit pula. Pelanggaran tersebut terdapat pada ujaran terus lu pikir, karena lu udah ngajarin ngaji, sholat, kelakuan mereka juga jadi baik?

(55)

No. Data : Scene: 110

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

85

78

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan emosi; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu 16 orang pencopet; Ends:menasehati para pencopet; Act Sequences: tuturan ini diawali oleh Bang Jarot yang memarahi para pencopet dan menjelaskan hasil kerja Muluk selama ini; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Bang Jarot : (memukul papan kayu). Dasar lu copet goblok. Lu tau engga isinya apa? Disini ada uang dua puluh satu juta dua ratus ribu. Sebelum Bang Muluk kesini lu engga pernah punya duit sebanyak itu, kan? Engga pernah, kan, hah? Bang Muluk kesini Cuma mau ngajarin lu jadi pengasong tapi lu semua kepinginnya jadi copet. Copet itu paling top masa depannya di penjara, Tau? Di dor, mampus, tua, dan tetep miskin. Tau engga lu? Kalo koruptor, korupsi duitnya banyak tetep keluar penjara juga masih tetep banyak. Kenapa? Karena mereka sekolah! Lu kan engga sekolah, lu kan Cuma copet. Lu engga punya harepan, tau lu? Lu engga punya harepan. Sekarang Bang Muluk sama temen-temennya udah engga ada di sini lagi. engga ada yang mau ngajarin lu macem-macem lagi. Eh, liat tuh! Itu ada enam kotak asongan, siapa yang mau ngasong boleh ngasong dan kotak ini milik mereka. Eh Glen, ini negara bebas, ya, yang mau ngasong, ngasong yang mau nyopet, nyopet. Tapi inget, kalo ada yang gangguin temennya ngasong bakal gua hajar.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang di ucapkan Bang Jarot dianggap melanggar maksim

pujian karena memaksimalkan cacian terhadap pihak lain (para pencopet). Pelanggaran tersebut terdapat pada ujaran Dasar lu copet goblok. Ujaran tersebut tidak santun dan melanggar maksim pujian karena Bang Jarot mencaci para pencopet dengan mengatakan bahwa mereka goblok.

4. Pelanggaran Maksim Kerendahan Hati

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

86

Pelanggaran maksim kerendahan hati terjadi apabila seseorang memaksimalkan pujian terhadap dirinya sendiri dan meminimalkan kecaman atau cacian terhadap dirinya sendiri. Orang yang senang memuji dirinya sendiri adalah orang yang sombong dan suka pamer, orang seperti itu dianggap orang yang tidak santun.

Berikut penggalan dialog yang dianggap melanggar maksim kerendahan hati:

(56)

No. Data : 15

Scene: 15

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Sarbini pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H. Sarbini dan petutur yaitu Rahma dan Muluk; Ends: memberitahukan dengan tujuan menyindir Muluk tentang keberhasilan anak-anaknya walaupun tidak menjadi sarjana; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh H. Sarbini yang membeberkan tentang keberhasilan anak-anaknya dan diakhiri oleh Rahma yang mengingatkan bahwa ucapan itu sudah sering diucapkan; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai tapi serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana narasi.

Ujaran

H. Sarbini : Alhamdulillah gue gak salah, si Ida sama abangnya si Rahma yang tamatan aliyah sekarang udah punya kios di Cipulir dan udah berangkat haji. Adeknya Alamsyah yang tamatan tsanawiyah sekarang udah punya sablonan dan konveksi kecil-kecilan. Insya Allah tahun ini berangkat haji. Rahma : Ah, Babeh, itu mulu yang diulang-ulang.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang dituturkan oleh H. Sarbini dianggap melanggar

maksim kerendahan hati karena berusaha memaksimalkan pujian terhadap dirinya sendiri dan meminimalkan kecaman terhadap diri sendiri.

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

87

Pelanggaran itu terdapat pada Alhamdulillah gue gak salah, si Ida sama abangnya si Rahma yang tamatan aliyah sekarang udah punya kios di Cipulir dan udah berangkat haji. Adeknya Alamsyah yang tamatan tsanawiyah sekarang udah punya sablonan dan konveksi kecil-kecilan. Insya Allah tahun ini berangkat haji. Maksud dari tuturan H. Sarbini yaitu untuk memamerkan bahwa dia tidak salah dalam mendidik anak, meskipun anaknya tidak ada yang kuliah namun sudah mempunyai pekerjaan yang bisa menopang kehidupan mereka dan sudah bisa berangkat menunaikan ibadah haji.

(57)

No. Data :

47

Scene: 62

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Sarbini pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H. Sarbini dan petutur yaitu Muluk dan Rahma; Ends:meminta Muluk untuk segera melamar Rahma; Act Sequences: diawali oleh H. Sarbini yang meminta Muluk untuk segera melamar Rahma dan membandingkan harta yang dimiliki Muluk dengan Jupri; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation:pernyataan; Genre: wacana persuasi.

Ujaran

H. Sarbini : Kalo lu udah ade penghasilan, nunggu ape lagi? Kalo kelamaan nanti si Rahma keburu diambil orang loh. Eh, asal lu tau aja ya, si Jupri yang lagi nyalonin anggota DPR tuh, ngincer si Rahma terus. Rahma :Ah, Babeh (sambil memberikan sosis)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh H. Sarbini dianggap melanggar

maksim kerendahan hati karena memaksimalkan pujian terhadap dirinya dan meminimalkan kecaman terhadap diri sendiri. Pelanggaran itu terdapat pada Kalo lu udah ade penghasilan, nunggu ape lagi? Kalo kelamaan nanti si Rahma keburu diambil orang loh. Eh, asal lu tau aja ya, si Jupri

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

88

yang lagi nyalonin anggota DPR tuh, ngincer si Rahma terus. Maskud dari tuturan itu adalah bahwa H. Sarbini bermaksud mengatakan bahwa anak gadisnya yang bernama Rahma disukai oleh seorang calon anggota DPR yang pekerjaannya lebih baik daripada yang dimiliki oleh Muluk.

5. Pelanggaran Maksim Kesepakatan

Pelanggaran maksim kesepakatan terjadi apabila peserta pertuturan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan lain dan memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan lain. Pelanggaran terjadi jika peserta tutur ingin menang sendiri dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Hal yang demikian itu dianggap tidak santun.

Berikut penggalan dialog yang melanggar maksim kesepakatan:

(58)

No. Data : 3

Scene: 4

Konteks Setting and Scene: Tempat peristiwa tutur ini berlangsung yaitu di dalam sebuah masjid ketika siang hari sedangkan situasi pertuturan ini yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur yaitu H. Sarbini, petutur yaitu Pak Makbul dan H. Rahmat; Ends: H. Sarbini bermaksud menyindir anak Pak Makbul yang menjadi sarjana tetapi menjadi pengangguran, Pak Makbul membantah perkataan H. Sarbini bahwa Muluk tidak menganggur tapi masih berusaha. Kemudian H. Rahmat bermaksud untuk menegur mereka agar tidak mengobrol di dalam masjid; Act Sequences: peristiwa tutur ini diawali dengan pernyataan H. Sarbini yang menyatakan bahwa Muluk anak Pak Makbul menjadi pengangguran kemudian Pak Makbul membantah hal tersebut kemudian H. Rahmat yang sedang berdzikir merasa terganggu dengan obrolan mereka dan mengeraskan suaranya untuk menegur mereka; Keys: nada suara (tone) sedikit berbisik, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diujarkan dengan santai; Instrumentalities: dengan saluran lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan yang dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

H. Sarbini : kenyataannya emang begitu, Pak Bul. Makbul : kenyataan yang mana? H. Sarbini : Si Muluk, anak pak Bul dan

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

89

jutaan lain anak yang setres gara-gara nganggur. Makbul : Eh, Haji Sarbini, si Muluk bukannya nganggur, dia lagi berusaha.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh H. Sarbini dan Pak Makbul dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan lain. Haji Sarbini menganggap Muluk anak Pak Makbul adalah seorang pengangguran, terdapat pada Si Muluk, anak pak Bul dan jutaan lain anak yang setres gara-gara nganggur. Namun, Pak Makbul tidak menyetujui perkataan Haji Sarbini dengan mengatakan Eh, Haji Sarbini, si Muluk bukannya nganggur, dia lagi berusaha. Menurut Pak Makbul menganggur dengan sedang mencari pekerjaan adalah dua hal yang berbeda.

(59)

No. Data : 7

Scene: 7

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka dalam perjalanan pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu H. Sarbini dan H. Rahmat; Ends: Pak Makbul meminta kepada H. Sarbini mendo’akan Muluk agar cepat mendapat pekerjaan kemudian mereka memperdebatkan mengenai pendidikan: Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Pak Makbul yang membicarakan hubungan Muluk dengan Rahma anak H. Sarbini dan agar mendo’akan Muluk segera mendapatkan pekerjaan kemudian percakapan berganti topik membicarakan mengenai pendidikan itu penting atau tidak dan pertuturan ini pun diakhiri dengan pernyataan H. Sarbini yang menyatakn pendidikan itu tidak penting; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

90

Ujaran

H. Rahmat : Gini,gini, kalau soal pendidikan, Makbul : Pentingkan H. Sarbini : Enggak, gak penting. Makbul : Ya penting dong. H. Sarbini : Enggak.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang dituturkan oleh Haji Sarbini dan Pak Makbul

dianggap melanggar maksim kesepakatan karena meminimalkan kesepakatan antara diri dengan lain dan memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan lain. Ketaksepakatan yang terjadi antara Haji Sarbini dan Pak Makbul mengenai pendidikan, Haji Sarbini berpendapat bahwa pendidikan itu tidak penting sedangkan Pak Makbul menganggap bahwa pendidikan itu penting. Pelanggaran yang dilakukan Haji Sarbini terdapat pada Enggak, gak penting dan enggak. Sedangkan pelanggaran yang dilakukan Pak Makbul terdapat pada Pentingkan dan Ya penting dong.

(60)

No. Data : 5

Scene: 6

Konteks Setting and Scene: tempat terjadinya peristiwa tutur ini yaitu di dalam sebuah masjid pada siang hari, scene atau situasi ketika pertuturan ini dilakukan dengan serius; Participant: penutur yaitu H. Sarbini dan petutur yaitu Pak Makbul dan H. Rahmat; Ends: saling berargumen mengenai Muluk yang belum memiliki pekerjaan; Act Sequences: pertuturan diawali oleh H. Sarbini yang mengatakan bahwa orang yang terlalu lama menganggur bisa setres kemudian Pak Makbul membantah ucapan H. Sarbini lalu H. Rahmat kembali menegur mereka dengan mengeraskan suara ketika berdo’a lalu mereka berdua melanjutkan percakapan mereka di luar masjid. H. Rahmat yang mendengar mereka berdua masih beradu argumen di depan masjid lebih mengeraskan suaranya kemudian mereka berdua pergi; Keys: nada suara (tone) datar dan agak berbisik, sikap atau cara (manner) peristiwa tutur ini berlangsung dengan seiru tapi santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction adn Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

91

Ujaran

H. Sarbini : Kelamaan nganggur dia bisa setres, kesian. Pak Makbul : Dia gak nganggur, dia lagi berusaha. Beda. Nganggur, berusaha, beda.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diujarkan oleh Pak Makbul dianggap melanggar maksim kesepakatan, karena meminimalkan ketaksepakatan denga pihak lain dan meminimalkan kesepakatan dengan pihak lain. Pak Makbul tidak setuju jika anaknya disebut sebagai pengangguran oleh Haji Sarbini. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada ujaran Dia gak nganggur, dia lagi berusaha. Beda. Nganggur, berusaha, beda. Ujaran tersebut mengandung makna bahwa Pak Makbul tidak mau anaknya disebut sebagai pengangguran.

(61)

No. Data : 7

Scene: 7

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka dalam perjalanan pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu H. Sarbini dan H. Rahmat; Ends: Pak Makbul meminta kepada H. Sarbini mendo’akan Muluk agar cepat mendapat pekerjaan kemudian mereka memperdebatkan mengenai pendidikan: Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Pak Makbul yang membicarakan hubungan Muluk dengan Rahma anak H. Sarbini dan agar mendo’akan Muluk segera mendapatkan pekerjaan kemudian percakapan berganti topik membicarakan mengenai pendidikan itu penting atau tidak dan pertuturan ini pun diakhiri dengan pernyataan H. Sarbini yang menyatakn pendidikan itu tidak penting; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

92

Ujaran

H. Rahmat : Gini,gini, kalau soal pendidikan, Pak Makbul : Pentingkan H. Sarbini : Enggak, gak penting. Makbul : Ya penting dong. H. Sarbini : Enggak.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Haji sarbini dianggap melanggar maksim kesepakatan, karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Ujaran yang melanggar maksim kesepakatan terdapat pada H. Enggak, gak penting dan Enggak. Pak Makbul bersikeras mengatakan bahwa pendidikan itu penting sedangkan Haji Sarbini menyatakan bahwa pendidikan itu tidak penting. Dengan demikian maka ujaran tersebut melanggar maksim kesepakatan.

(62)

No. Data : 8

Scene: 8

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka dalam perjalanan pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu H. Sarbini dan H. Rahmat; Ends:keinginan H. Sarbini agar Muluk segera melamar Rahma anaknya; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh H. Sarbini yang membicarakan tentang pernikahan Muluk dan Rahma dan rencananya akan menikahkan Rahma dengan orang lain jika Muluk tidak kunjung melamar Rahma, Pak Makbul tidak setuju dengan ucapan H. Sarbini kemudian H. Rahmat menengahi mereka; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bercanda; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

93

Ujaran

H. Sarbini : Yang penting kan si Muluk punya penghasilan. Bisa ngelamar si Rahma. Kalo Enggak si Rahma bisa saya kawinin ama anggota DPR tau enggak? Pak Makbul : Waduh Ji gabisa begitu.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang di ucapkan oleh Pak Makbul dianggap melanggar

maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Waduh Ji gabisa begitu. Ujaran Pak Makbul menandakan bahwa ia tidak setuju dengan usul Haji Sarbini jika Muluk hanya asal mendapatkan pekerjaan tapi tidak sesuai dengan pendidikan yang ia miliki.

(63)

No. Data : 18

Scene: 18

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di depan sebuah ruko pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu tukang koran dan petutur yaitu Muluk; Ends:memberikan informasi; Act Sequences: pertuturan ini diawali tukang koran yang membacakan lowongan pekerjaan dan dilanjutkan oleh Muluk yang meminta tukan koran mencari lowongan yang cocok untuknya; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius tapi santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pertanyaan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Tukang Koran : Sebuah kapal ikan Jepang membutuhkan tenaga penangkap ikan Paus. Muluk : Gue sarjana Manajemen.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

94

Ujaran yang di ucapkan oleh Muluk dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Gue sarjana Menejemen. Ujaran tersebut bermakna bahwa Muluk menolak untuk melamar pekerjaan sebagai tenaga ikan paus karena dia adalah seorang sarjan manajemen.

(64)

No. Data : 19

Scene: 19

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi disebuah warung makan dalam pasar pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu penjual nasi dan Komet, petutur dalam peristiwa ini yaitu Muluk; Ends:membeli makan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh penjual nasi yang mempersilahkan kepada Muluk kemudian Komet menawarkan menu makanan tambahan untuk Muluk namun Muluk menolaknya; Keys: nada suara (tone) penjual nasi datar, Komet berteriak, dan Muluk datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana persuasi.

Ujaran

Muluk : Saya pake kangkung sama tempe aja, Bu. Komet : Tambah opor ayam buat abang ini! Muluk : Enggak, gak usah. Penjual Nasi : Loh kenapa? Ndak apa-apa. Komet : Telor asin mau, Bang? Muluk : Enggak, gak.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang di ucapkan oleh Muluk dianggap melanggar maksim

kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Enggak, gak usah dan

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

95

Enggak, gak. Ujaran Muluk tersebut bermakna bahwa ia menolak tawaran untuk menambah makanan dari Komet.

(65)

No. Data : 20

Scene: 20

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah Pak Makbul pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H. Sarbini dan petutur yaitu Pak Makbul; Ends: H. Sarbini menawarkan kepada Pak Makbul agar Muluk membuka usaha bersama anaknya namun Pak Makbul menolak; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh H. Sarbini yang menawarkan pekerjaan untuk Muluk dan dijawab penolakan oleh Pak Makbul; Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

H. Sarbini : Ada bukaan kios baru di Cipulir. Abangnya si Rahma, si Idam bisa bantu modal buat si Muluk. Pak Makbul : Dia ga bakat dagang. H. Sarbini : aaahh ga perlu bakat yang penting die mau. Ternak cacing aja dia mau apalagi dagang.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang di ucapkan oleh Pak Makbul dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Dia ga bakat dagang. Ujaran Pak Makbul tersebut bermakna bahwa ia tidak setuju dan menolak tawaran pekerjaan yang ditawarkan Haji Sarbini untuk Muluk.

(66)

No. Data : 23

Scene: 25

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

96

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ditempat berkumpul para pencopet pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Bang Jarot dan 16 pencopet; Ends:menjelaskan program kerjasama; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh tuturan Muluk yang menjelaskan rencana yang ia miliki untuk para pencopet kemudian Bang Jarot meminta agar Muluk lebih memperjelas lagi penjelasannya kemudian Muluk menjelaskan kembali secara lebih jelas, kemudian Glen menanyakan pembagian hasil dan Muluk menjelaskan namun Glen tidak setuju lalu Bnag Jarot meminta agar Glen dan yang lain mendengarkan penjelasan Muluk dan menyetujui bagi hasil yang diusulkan oleh Muluk. Kemudian datang penjual kopi yang membawakan kopi setelah itu datang para preman yang meminta jatah mereka kepada Bang Jarot; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan dan pemaparan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Muluk : Saya akan menjalankan usaha ini secara modern. Hasil nyopet harus dikembangkan kebidang usaha yang lain. Yang aman dan menguntungkan. Sehingga nantinya kalian engga perlu nyopet lagi. yang perlu kalian relakan adalah 10%, dari hasil yang kalian dapat. Glen : 10 persen? Berapa tuh? Muluk : Begini, misalkan kalian dapat 1000, bagian saya 100. Fair kan? Glen : Enak di Abang, dong!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang di ucapkan oleh Glen dianggap melanggar maksim

kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Enak di Abang, dong! Ujaran Glen tersebut bermakna ia tidak setuju jika harus memberikan 10% penghasilannya kepada Muluk, karena dia menganggap ia yang bersusah payah mendapatkan uang sedangkan Muluk hanya menunggu setoran dari mereka.

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

97

(67)

No. Data : 25

Scene: 26

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan pulang menuju markas copet pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan emosi; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Komet; Ends: Glen mengutarakan ketidaksukaannya karena kehadiran Muluk; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Glen yang mengungkapkan ketidaksukaannya pada Muluk kemudian Komet menjawab bahwa ini kemauan dari Bang Jarot namun Glen menyalahkan Komet, karena ia yang mengajak Muluk bertemu dengan Bang Jarot dan menuduh Komet mendapat bagian lalu Komet membantah namun Glen semakin kesal mendengar jawaban Komet; Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Glen : Enak betul Abang itu! Komet : Ini kan, maunya Bang Jarot, Glen. Glen : Yang ngajak dia ke Bang Jarot kan elu. Elu dapet bagian, ye? Komet : Enggak, gua ga dapet apa-apa. Suer!! Glen : Cari muka, Lo! Lama-lama congor lu gua sumpelin sendal.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang di ucapkan oleh Glen dianggap melanggar maksim

kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Enak betul Abang itu! Ujaran Glen tersebut menegaskan bahwa dia tidak setuju dengan usulan Bang Jarot yang mau memberikan 10% dari hasil mencopet kepada Muluk.

(68)

No. Data : 27

Scene: 32

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

98

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas copet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Bang Jarot dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan para copet kepada Muluk; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Muluk yang bertanya kepada para copet Mall apakah mereka tidak mandi kemudian Glen marah karena tidak mau diatur oleh Muluk. Muluk menjelaskan mengenai manajemen, Glen punsemakin marah mendengar penjelasan Muluk dengan tenang Muluk membujuk Glen agar mau mandi. Lalu Bang Jarot menmeritahukan bahwa mereka mandi kalau ada perlu saja mendengar perkataan Bang Jarot, Komet langsung menyahuti dengan mengejek mereka. lalu Muluk kembali menasehati mereka namun mendegar hal tersebut Ribut (ketua kelompok C) langsung meminta agar Muluk di pecat, Muluk pun langsung meminta maaf dan mengganti pembicaraan mengenai bagi hasil yang akan mereka lakukan. Glen mengungkapan kecurigaannya pada Muluk jika uang mereka akan diambil oleh Muluk, Muluk pun menjelaskan bahwa hal itu bisa saja namun jika mereka tidak percaya padanya makan kerjasama akan dibatalkan dan beberapa pertanyaan dari pencopet lain yang dijawab dengan santai oleh Muluk. Pertuturan ini berkahir ketika Muluk menjelaskan tujuannya ada disana; Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Muluk : (jongkok) Glen, manajemen itu adalah pengaturan. Pengaturan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Glen : (dengan nada marah) Tapi gua gak mau mandi!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang di ucapkan oleh Glen dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain.

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

99

Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Tapi gua gak mau mandi! Ujaran Glen tersebut mengandung makna bahwa dia tidak mau menuruti perintah Muluk untuk mandi.

(69)

No. Data : 37

Scene: 52

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu 16 pencopet; Ends: memberitahukan uang yang telah terkumpul dan mengajak mereka untuk mulai usaha baru yaitu mengasong; Act Sequences:Muluk memberitahukan bahwa tabungan mereka sudah sembilan juta kemudian Glen menanyakan perihal motor yang terparkir di depan markas lalu Muluk membicarakan rencananya untuk membuat usaha baru bagi para pencopet, yaitu menjadi pengasong namun para pencopet tidak menyetujui rencana Muluk tersebut. Percakapan terhenti karena Komet dan Glen kembali bertengkar dan pertuturan berakhir ketika Muluk menghentikan Komet dan Glen yang bertengkar; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai ada pula marah ketika Komet dan Glen bertengkar; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation:pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana persuasi dan argumentasi.

Ujaran

Muluk : Ini ada uang dua juta. (sambil menunjukan uang tersebut dan menaruhnya di atas meja). Sebagian dari kalian akan memulai hidup baru. Jadi pengasong. Para pencopet : yaaaahhh (dengan nada kecewa) Muluk : Kenapa? Glen : Gak mau!! Bedil : Saya juga, Bang! Saya nyopet aja! Kampret : Ngasong cape, Bang!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

100

Ujaran yang di ucapkan oleh Glen dan Bedil dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Gak mau!! dan Saya juga, Bang! Saya nyopet aja! Dari ujaran tersebut terlihat bahwa mereka tidak menyetuji untuk menjadi pengasong, mereka lebih suka menjadi penjadi pencopet.

(70)

No. Data : 39

Scene: 53

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu 16 orang pencopet; Ends:menjelaskan rencana yang Muluk miliki; Act Sequences:Muluk menjelaskan rencananya kepada para pencopet namun para pencopet merespon dengan tertawa kemudian Muluk bertanya kepada Komet apakah dia mau mengasong lalu Komet menggelengkan kepalanya dan Muluk terlihat sedih mendapatkan jawaban demikian; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataandan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Muluk : Komet! Mau ngasong? Komet : (sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya) (semua pencopet kembali tertawa) Muluk : (hanya diam dan terlihat kecewa)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Perilaku yang ditunjukan oleh Komet dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada (sambil tersenyum dan

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

101

menggelengkan kepalanya). Perilaku Komet tersebut menandakan bahwa dia tidak setuju dan tidak mau jika harus menjadi pengasong.

(71)

No. Data :

40

Scene: 55

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di jalan pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu Muluk dan Komet; Ends:meminta solusi; Act Sequences:pertututan ini diawali oleh Bang Jarot yang marah mendengar cerita dari Muluk kemudian Muluk menenangkan dan melarang Bang Jarot untuk melakukan hal tersebut. Pertuturan ini diakhiri ketika Bang Jarot meminta Komet untuk pergi dan Komet pun pergi; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Bang Jarot : Biar saya hajar mereka! Muluk : Jangan, Bang! Jangan, Bang!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Muluk dianggap melanggar maksim

kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Jangan, Bang! Jangan, Bang! Ujaran Muluk tersebut bermakna bahwa dia tidak setuju jika Bang Jarot melakukan kekerasan kepada para pencopet agar para pencopet mau menuruti perintahnya.

(72)

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

102

No. Data :

49

Scene: 64

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah jembatan pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu Glen dan anak buahnya; Ends:protes; Act Sequences: pertuturan ini diawali ketika Glen datang menghampiri Bang Jarot unutk menyatakan rasa tidak sukanya karena harus mengikuti perintah Muluk yang haru bersekolah kemudian Bang Jarot memarahi Glen dan memukulnya karena membantah apa yang dia perintahkan; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana nasehat.

Ujaran

Glen : Bos, kenapa si mau-maunya nurut sama Bang muluk? Bang Jarot : (memukul Glen dan anak buahnya dengan koran) Siapa lagi yang mau gua gampar, Hah? Glen : Tapi kita engga mau sekolah.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

X

Ujaran yang diucapkan oleh Glen dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Bos, kenapa si mau-maunya nurut sama Bang muluk? Tapi kita engga mau sekolah. Ujaran Glen tersebut menjelaskan bahwa dia tidak setuju jika harus menuruti perintah Muluk.

(73)

No. Data :

51

Scene: 65

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

103

belajar; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu 16 orang pencopet; Ends:mengajarkan para pencopet menulis; Act Sequences: Samsul mengawali pertuturan ini dengan mengajarkan para pencopet menulis beberapa huruf kemudian memperhatikan cara para pencopet menulis huruf-huruf yang ia ajarkan, lalu ia mengajarkan cara menulis yang benar. Kemudian Samsul mengajarkan Glen cara menulis yang benar, namun ia marah dan menginggalkan pelajaran; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: perintah dan dijawab dengan tindakan; Genre: wacana eksposisi.

Ujaran

Samsul : Eh, itu bukan begitu nulisnya (menghampiri Glen). Begini cara megang pensilnya. Nih, begini coba, yaa begini. Glen : (tidak bisa mempraktekan yang diajarkan oleh Samsul) Samsul : (meraih tangan dan pensil yang dipegang Glen). Ya Ampun, susah banget. Begini. Glen : (kesal dan menghempaskan buku tulisnya) aaaahhh!! Gua ga mau nulis! (pergi) Samsul : (tercengang melihat reaksi Glen)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Glen dianggap melanggar maksim

kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada aaaahhh!! Gua ga mau nulis! Ujaran Glen tersebut mengandung makna bahwa dia tidak mau mengikuti arahan menulis dari Samsul.

(74)

No. Data :

60

Scene: 80

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah masjid pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

104

serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Pipit, Muluk, dan Samsul; Ends: tidak mau sholat berjamaah; Act Sequences: Pipit memanggil Glen dan bertanya mengapa tidak ikut sholat lalu Glen memberikan penjelasan, Muluk dan Samsul hanya tersenyum melihat tingkah Glen; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal dan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Pipit :Glen! (meng-hampiri Glen). Engga ikut sholat?? Glen : Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan nyebut adalah, adalah Allahu Akbar, adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... (pergi)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Glen dianggap melanggar maksim

kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan nyebut adalah, adalah Allahu Akbar, adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... Ujaran Glen melanggar maksim kesepakatan karena dia tidak mau atau tidak setuju jika Ribut yang menjadi imam dalam sholatnya. (75)

No. Data :

71

Scene: 97

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan sedih dan kecewa; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu H. Rahmat; Ends:memberikan penjelasan dan pembelaan diri; Act Sequences: pertuturan diawali oleh Pipit yang menanyakan apa yang harus dia lakukan kemudian H. Rahmat menjawab bahwa itu haram, lalu Pipit membela diri dan menjelaskan mengapa dia menerima gaji itu. Pertuturan ini diakhiri ketika H. Rahmat pergi meninggalkan Pipit; Keys:

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

105

nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Pipit : Menurut Abah, Pipit engga perlu digaji? H. Rahmat : Itu duit haram. Pipit : Bah, kalo Pipit punya orangtua kaya, punya duit banyak, Pipit sanggup engga digaji buat ngajar para copet itu. Paling tidak, sekarang Abah engga perlu lagi ngasih Pipit uang jajan, iya kan? Paling tidak Pipit mau melakukan sesuatu yang berarti, ya kan? Bah, sekarang pipit udah dewasa, segala perbuatan Pipit menjadi tanggungjawab Pipit sendiri. Kalo Pipit dosa, Abah engga ikut dosa, Bah.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Pipit dianggap melanggar maksim

kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Bah, kalo Pipit punya orangtua kaya, punya duit banyak, Pipit sanggup engga digaji buat ngajar para copet itu. Paling tidak, sekarang Abah engga perlu lagi ngasih Pipit uang jajan, iya kan? Paling tidak Pipit mau melakukan sesuatu yang berarti, ya kan? Bah, sekarang pipit udah dewasa, segala perbuatan Pipit menjadi tanggungjawab Pipit sendiri. Kalo Pipit dosa, Abah engga ikut dosa, Bah. Ujaran Pipit tersebut mengandung makna bahwa dia menolak keinginan Bapaknya yang tidak memperbolehkannya menerima upah dari hasil mencopet.

(76)

No. Data :

73

Scene: 101

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di pos ronda pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan cemas; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk dan Pipit; Ends:Samsul ingin

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

106

membicarakan upah yang akan dia dapatkan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang yang ingin membicarakan mengenai upah yang akan dia dapatkan namun Muluk dan Pipit tidak memberikan jawaban. Kemudian Samsul mengatakan bahwa Allah akan memaklumi perbuatan mereka; Keys: nada suara (tone) Muluk dan Pipit datar sedangkan nada suara Samsul tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal, sedih, dan cemas; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Samsul : Mul! Muluk! Gini Mul, soal bagian yang 10% buat kita bertiga itu gua rasa kurang.

Muluk : (diam) Samsul : (melihat ke arah Pipit) Pipit : (menangis) Samsul : Ada apa nih? Muluk : Itu duit hasil nyopet, Sul. Pipit : Bang Samsul tega ngasih duit haram buat ibu Abang?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Muluk dianggap melanggar maksim

kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Itu duit hasil nyopet, Sul. Ujaran Muluk tersebut bermaksud bahwa dia tidak ingin memberikan upah yang diminta oleh Samsul.

(77)

No. Data :

76

Scene: 104

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di jaln pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan cemas; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Samsul dan Pipit; Ends:membicarakan kelanjutan dari pekerjaan mereka; Act Sequences:Muluk menjawab pertanyaan Samsul yang meminta upahnya

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

107

selama mengajar para pencopet kemudian Samsul mengatakan bahwa pekerjaan itu sangat berarti untuknya namun Muluk tidak menanggapi kemudian dia mengungkapkan argumennya mengenai halal, haram dan dosa; Keys: nada suara (tone) Muluk dan Pipit datar sedangkan Samsul tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan, Muluk dan Pipit dengan serius sedangkan Samsul dengan marah dan kecewa; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan pertanyaa; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Muluk : Kita pikirin lagi. Samsul : Maksudnya? Muluk : Gua bilang kita pikirin lagi! Pipit : Iya, Bang. Sebaiknya malam ini kita berfikir. Samsul : Mul, gua merasa hidup gua sudah berharga, Mul.

Gua merasa gua udah bisa bermanfaat untuk orang lain. Ini suatu hal yang luar biasa buat gue. Oke, lu sekarang engga usah bayar honor gua juga engga apa-apa tapi gua minta uang transport buat ongkos suapa gua engga jalan kaki, ya, Mul ya, Mul? Mul, gua serius, Mul. Gua engga becanda. Gua butuh uang transport, Mul. Itu juga engga terlalu besar ko dosanya, oke? Ya?

Muluk : Kita liat besok. Analisis Prinsip Kesantunan Leech

MKar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Samsul dianggap melanggar maksim

kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Mul, gua merasa hidup gua sudah berharga, Mul. Gua merasa gua udah bisa bermanfaat untuk orang lain. Ini suatu hal yang luar biasa buat gue. Oke, lu sekarang engga usah bayar honor gua juga engga apa-apa tapi gua minta uang transport buat ongkos suapa gua engga jalan kaki, ya, Mul ya, Mul? Mul, gua serius, Mul. Gua engga becanda. Gua butuh uang transport, Mul. Itu juga engga terlalu besar ko dosanya, oke? Ya? Ujan Samsul tersebut menandakan bahwa ia tidak sepakat dengan keputusan yang Muluk yang tidak mau memberikan upah dan ingin berhenti mengajar par pencopet.

(78)

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

108

No. Data :

79

Scene: 115

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perumahan pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan senang; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Jupri dan petutur yaitu warga perumahan; Ends: berkampanye; Act Sequences: tuturan ini diawali oleh Jupri yang meminta agar poster dipasanng dengan rapi, kemudian seorang ibu meminta agar poster itu dicopot. Jupri tetap mengarahkan agar posternya dipasang dengan rapi kemudian seorang bapak menanyakan keseriusan Jupri menjadi anggota DPR lslu Jupri meminta agar bapak tersebut memilihnya namun bapak itu menyatakan ketidakpercayaannya pada Jupri kemudian Jupri langsung menyuruh posternya dicopot dan pergi; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Bapak-bapak : Ente serius, Jup? Jupri :Seriuslah, Om. Jangan lupa pilih saya

nomor 212 dari partai Asam Lambung. Bapak bapak :Hahaha Emak Bapak lu aja engga percaya

sama elu, apa lagi gue. Hehehe

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

MKar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh seorang bapak dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain (Jupri) dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Hahaha Emak Bapak lu aja engga percaya sama elu, apa lagi gue. Hehehe. Ujaran bapak tersebut bermakna bahwa dia tidak menyepakati perimntaan dari Jupri karena dia merasa tidak percaya kepada Jupri.

(79)

No. Data :

82

Scene: 125

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

109

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah tempat makan pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan panik; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Boy dan petutur yaitu Komet dan anak buahnya; Ends: menyemangati; Act Sequences:pertuturan ini diawali ketika Boy mengatakan bahwa ia ingin menjadi pencopet lagi namun Komet menyemangati Boy agar tidak menyerah; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Boy : Kalo kaya gini, gue nyopet lagi aja deh. Komet :Kita jangan nyerah! Liat doang bang

Muluk yang udah ngebela kita!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

MKar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Kita jangan nyerah! Liat doang bang Muluk yang udah ngebela kita! Ujaran Komet tersebut bermakna bahwa dia tidak sepakat jika temannya harus kembali menjadi pencopet.

6. Pelanggaran Maksim Simpati

Pelanggaran maksim simpati terjadi apabila dalam peristiwa tutur peserta tuturan meminimalkan rasa simpati antara diri dengan lain dan memaksimalkan rasa antipati antara diri dengan lain. Orang yang tidak bersikap antipati terhadap orang lain dianggap orang yang tidak santun.

Berikut penggalan dialog yang dianggap melanggar maksim simpati:

(80)

No. Data : Scene: 95

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

110

70

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah gang dekat markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan segan; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu jambret 1 dan petutur yaitu jambret 2; Ends:mengajak pergi; Act Sequences: penjambre 1 mengajak rekannya pergi kemudian mereka langsung pergi; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan tindakan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran Jambret 1 : Jangan deket-deket, ntar apes. Ayo cabut, yuk!

Jambret 2 : (pergi) Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS X

Ujaran yang diucapkan oleh jambret 1 dianggap melanggar

maksim simpati karena memaksimalkan antipati antara diri dengan lain dan meminimalkan rasa simpati antara diri dengan lain. Pemaksimalan antipati itu terlihat pada Jangan deket-deket, ntar apes. Ayo cabut, yuk!. Penggalan dialog tersebut menjelaskan bahwa para penjambret tidak bersimpati terhadap kesusahan yang dialami oleh ketiga orang itu dan memutuskan untuk menghindari mereka agar tidak ikut terkena sial.

C. Implikasi Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Lembaga pendidikan yang memiliki moto tut wuri handayani bertujuan

untuk mencerdaskan anak bangsa dengan segala komponen di dalamnya yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Peserta didik mendapatkan pelajaran mengenai banyak hal yang mendukung kehidupan di masyarakat dimasa depan, termasuk pelajaran mengenai kesantunan berbahasa. Kesantunan berbahasa tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di lembaga pendidikan, kesantunan berbahasa dapat disisipkan menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

Terdapat materi “mengulas secara kritis film/drama” pada pelajaran bahasa dan sastra Indonesia kelas XI. Untuk mengajarkan materi tersebut, guru harus menyediakan sebuah film atau video pementasan drama sebagai bahan ajar.

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

111

Dalam hal ini guru tidak hanya menampilkan pementasan drama saja, namun bisa pula menayangkan sebuah film sebagai bahan ajar. Dalam film pun terdapat tokoh-tokoh yang memerankan berbagai watak, terdapat dialog, dan konflik seperti pada pementasan drama. Jadi, guru selain menayangkan video pementasan drama dapat pula menayangkan sebuah film sebagai media dalam proses pembelajaran.

Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan pada prinsip kesantunan menurut Leech yang terdapat dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) karya Deddy Mizwar. Peneliti melihat seberapa banyak jumlah tuturan yang mematuhi maksim kesantunan berbahasa dan yang tidak mematuhi. Salah satu film yang menggunakan bahasa sehari-hari baik bahasa kalangan orang-orang yang mendapat pendidikan yang baik maupun orang-orang yang kurang atau bahkan tidak mendapat pendidikan yang baik adalah film Alangkah Lucunya (Negeri Ini). Dengan adanya perbedaan penggunaan kata dalam tuturan antara orang yang berpendidikan dan orang yang kurang berpendidikan maka siswa dapat membedakan bagaimana cara bertutur sesuai dengan konteks ketika peristiwa tutur berlangsung. Selain siswa dapat bertutur sesuai dengan konteksnya, siswa dapat memahami dan memberikan ulasan secara kritis mengenai isi cerita dalam film tersebut dengan menggunakan bahasa yang santun. Pada film ini terdapat tuturan antarteman sebaya, tuturan antara anak dengan orangtua, tuturan dengan orang yang lebih tua. Sehingga siswa dapat memilih penggunaan bahasa yang baik atau santun sesuai dengan mitra tuturnya.

Dari hasil analisis kesantunan berbahasa, lebih banyak tuturan yang melanggar kesantunan. Namun demikian, film ini layak dijadikan sebagai bahan ajar untuk siswa pada saat pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas. Hal itu karena dari film ini siswa dapat belajar memilih bahasa yang santun sesuai dengan mitra tutur atau sesuai dengan konteks peristiwa tutur. Sehingga siswa dapat menggunakan bahasa yang santun untuk berinteraksi pada segala situasi sosial, baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan tempat tinggal.

Berkaitan dengan kesantunan berbahasa dapat digunakan dalam situasi sosial, siswa dapat menerapkan kesantunan berbahasa dalam situasi-situasi berikut, dikutip ari A Study Dictionary of Social English. Siswa dapat memakai kesantunan berbahasa untuk menyatakan kemampuan atau ketidakmampuannya dalam mengerjakan sesuatu (ability / inability), pada saat siswa menasehati teman sebayanya atau orang yang lebih muda darinya (advising), saat siswa menyatakan kesetujuannya atau ketidak setujuannya dalam kegiatan diskusi di kelas atau berdiskusi dengan keluarga (agreeing / disagreeing), saat meminta maaf setelah melakukan kesalahan (apolozing / making excuses), saat siswa memberikan apresiasi (appreciation), saat siswa menanyakan informasi kepada mitra tutur (asking for information), saat siswa menarik perhatian mitra tuturnya (atracting

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

112

someone’s), saat siswa mengoreksi temanya dalam segala hal (correcting), saat siswa mengambil kesimpulan (deducting, drawing a conclusions), saat siswa menyangkal atau mengakui apa yang mitra tuturnya katakan (denying / admitting), saat siswa menyatakan kekecewaannya (disappointment), saat siswa mengungkapkan rasa takut atau khawatir ataupun gelisah (fearing, expressing worry, anxiety), saat siswa mengidentifikasi mitra tuturnya (identifying), saat siswa menyatakan kesukaannya ataupun ketidaksukaannya kepada mitra tutur (liking / disliking), saat siswa bersimpati atau tidak bersimpati (sympathizing / not sympathizing), saat siswa memuji mitra tuturnya (praising), saat siswa berterimakasih terhadap mitra tuturnya (thanking)1. Jadi, kesantunan berbahasa dapat digunakan dalam berbagai situasi sosial dengan memperhatikan konteksnya agar komunikasi tetap terjaga tanpa menyakiti hati mitra tutur.

1 Willian R. Lee, A Study Dictionary of Social English, (Oxford: Pergamon Prees, 1983), h. vii-viii

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

113

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah meneliti dialog dalam film Alangkah Lucunya (Negeri Ini), ditemukan pematuhan dan pelanggaran terhadap maksim-maksim dalam prinsip kesantunan. Pematuhan maksim-maksim pada prinsip kesantunan yang ditemukan di dalam dialog para tokoh tersebut adalah maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Sedangkan pelanggaran maksim-maksim pada prinsip kesantunan di dalam dialog para tokoh tersebut adalah maksim maksim kearifan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Dalam film ini terdapat 35 data yang mematuhi prinsip kesantunan dan 45 data yang melanggar prinsip kesantunan. Tidak ditemukannya pelanggaran maksim kedermawanan di dalam film ini dikarenakan dalam pertuturan, para tokoh tidak berusaha untuk memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri dan meminimalkan kerugian bagi dirinya sendiri, sehingga tidak ada yang mementingkan dirinya sendiri.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat dikatakan bahwa film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) karya Deddy Mizwar layak untuk dijadikan bahan ajar Bahasa Indonesia pada materi mengulas secara kritis film/drama, sebab film ini menyajikan kisah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh penonton dan memiliki nilai-nilai kehidupan bagi penontonnya, terutama orangtua dan guru untuk mendidik anak-anak. Siswa tidak hanya dapat menguasai materi pelajaran mengenai mengulas secara kritis film/drama, siswa pun dapat mempelajari kesantunan berbahasa yang terdapat dalam film dan dapat langsung mempraktikannya pada kehidupan sehari-hari dalam segala situasi sosial, baik dalam lingkungan masyarakat ataupun di lingkungan sekolah.

B. Saran Saran yang perlu penulis berikan terkait penelitian yang telah

dilakukan, yaitu: 1. Bagi siswa, penerapan konteks dan prinsip kesantunan

berbahasa perlu ditingkatkan bukan hanya dengan media komunikasi langsung. Melainkan dengan media pembelajaran sepeti film.

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

114

2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian mengenai kesantunan berbahasa perlu diperbanyak mengingat kesantunan berbahasa sangat berguna bagi kehidupan bermasyarakat.

3. Bagi pembelajaran di sekolah, kesantunan berbahasa dapat disisipkan untuk menambah wawwasan dan ilmu siswa berkaitan dengan muatan pendidikan karakter.

4. Bagi pembaca, memperhatikan konteks tutur dan sopan santun berbahasa dalam bermasyarakat perlu ditingkatkan agar hubungan antara peserta tutur dapat terjalin dengan baik.

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

124

DAFTAR PUSTAKA

Aziez, Furqonul dan Abdul Hasim. Menganalisis Fiksi: Sebuah Pengantar.Bogor:

Ghalia Indonesia, 2010.

Bell, Roger. T. Sociolinguistic. London: B.T. Batsford Limited, 1976.

Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta:

Rineka Cipta, 2009.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka, 2002.

Ensiklopedi Tokoh Indonesia, http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/283-

direktori/1022-deddy-mizwar. diakses pada tanggal 08 Maret 2016.

Gunarwan, Asim. Pragmatik Teori dan Kajian Nusantara. Jakarta: Erlangga,

2009.

Hasanudin, W.S. Drama Karya dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa, 1996.

Harris, S. Discourse Analysis. Cambridge: Cambridge University Press, 1952.

Hindun. Pragmatik untuk Perguruan Tinggi. Depok: Nofa Citra Mandiri, 2012.

http://profil.merdeka.com/indonesia/d/deddy-mizwar/ diakses pada tanggal

08 Maret 2016

Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia, 2008.

Lee, Willian R. A Study Dictionary of Social English, Oxford: Pergamon

Press,1983.

Lubis, Sarniah Hasmi. Prinsip Kerjasama dan Prinsip Kesopanan dalam Wacana

Au Bonheur des Ogres. Skripsi pada Sarjana Universitas Gajah Mada

Yogyakarta: 2005. tidak dipublikasikan.

Marianne W.J dan Louise J. Philips. Analisis Wacana: Teori dan Metode.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Nadar, F.X. pragmatik dan penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Nurgiantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2010

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

125

Nurhaidah, Nuri. Wacana Politik Pemilihan Presiden di Indonesia. Yogyakarta:

Smart Writing, 2014.

Priyatni, Endah Tri. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta:

Bumi Aksara, 2010.

Putra, Bramantya. Wacana Dialog dalam Film Dalyeora Jajeongeo: Analisis

Prinsip Kerjasama dan Prinsip Kesopanan. Skripsi pada sarjana Universitas

Gajah Mada Yogyakarta: 2014. Tiak dipublikasikan.

Rahardi, Kunjana. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta:

Erlangga, 2005.

----- Sosiopragmatik. Jakarta: Erlangga, 2009.

Schiffrin, Deborah. Ancangan Kajian Wacana. Terj. Dari Approaches to

Discourse oleh Unang, dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Siswanto, Wahyudi. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo, 2008.

Sudarto, Anderson Daniel, dkk. Jurnal Acta Diurna Volume IV. No.1, 2015.

Sudaryanto. Peneroka Hakikat Bahasa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma,

2009.

Sugiono. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2012.

Stubb, Michael. Discourse Analysis: The Sociolinguistics Analysis of Natural

Language. Oxford: Basil Blackweel ltd, 1983.

Titscher, Stefan. Metode Analisis Teks dan Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

2009

Yule, George. Pragmatics. New York: Oxford University Press, 1996.

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA/SMK ...

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XI/2

Tema/Topik : Mengulas secara kritis film/drama

Jumlah Pertemuan : 2 x pertemuan

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan mengamalkan agama yang dianutnya KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

bertanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan perbedaan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan

menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa Indikator: Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia

Menunjukan perilaku tanggungjawab, responsif dan imajinatif dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk mengepresikan impian, misteri, imajinasi, serta permasalahan remaja dan sosial. Indikator: Menunjukan perilaku tanggungjawab dalam pembelajaran

Memahami struktur dan kaidah teks film / drama baik melalui lisan maupun tulisan Indikator Mengungkapkan kembali struktur teks film / drama Mengungkapkan kembali kaidah teks film / drama

Menginterpretasi makna teks film / drama baik secara lisan maupun tulisan Indokator: Menginterpretasi makna teks film / drama

C. Tujuan Pembelajaran Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajran mengulas secara kritis film / drama dengan materi pokok teks film / drama ini siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat: Mensyukuri anugerah Tuuhan akan keberadaan bahasa Indonesia Menunjukan perilaku tanggungjawab dalam pembelajaran Mengungkapkan kembali struktur teks film / drama Mengungkapkan kembali kaidah teks film / drama Menginterpretasi makna teks film / drama

D. Materi Pembelajaran 1. Contoh teks film

a. Tulis Alangkah Lucunya (Negeri Ini)

Film ini menceritakan tentang seorang sarjana yang ingin memperbaiki kehidupan para pencopet dengan mendidik mereka, mengajarkan membaca, menulis, berhitung, beribadah, dan beralih profesi menjadi pengasong.

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Di pasar

Dukun : Yang kepingin jabatannya sering naik, yang dibacok gak mempan, yang ditembak gak mati. Pake batu ini, yah! Ini Badar Maulana, ampe modar gak bisa buka celana.

Penjual herbal : Sakit tulang, sakit pinggang, mata jereng, air kencing lancar, Pak ya! Wiiiss wiiiss wiiiss. Ini dia Undur-undur, Pak Ya!

Tukang ramal : Jangan khawatir sama ramalan ane, ramalan ane bukan sembarang ngeramal. Ramalan ane komplit. Shahih.

Penjual Ayat : Saudara-saudara ingin terhindar dari marabahaya dan malapetaka, saya punya ayat-ayat untuk melawannya.

Muluk : (memperhatikan situasi pasar)

Para pencopet : (berpura-pura membeli barang. Satu pencopet sengaja menabrak target, dan copet yang lain mengambil dompetnya. Kemudian copet itu mengoper dompet ke teman yang lain)

Muluk : (memperhatikan aksi para pencopet)

Para pencopet : (melempar dompet di tanah pada rekannya. Kemudian memberikan dompet itu pada rekannya yang terakhir).

**1**

Muluk : (mengikuti pencopet yang membawa dompet hasil copetan).

Copet : (terus berjalan)

Muluk : (menangkap copet yang sedang menghitung uang)

Diem, diem! Diem, Lu! Atau gua bawa ke kantor polisi, hah? Gua udah dua tahun cari kerja supaya dapet duit. Enak aja nyomot dompet orang. Nyinggung perasaan gua tau. Orang susah payah cari kerja, diem-diem duitnya lo ambil. Lo ga bisa minta baik-baik?

Komet : Saya kan copet,Bang, bukan tukang minta-minta.

Muluk : (terdiam mendengar jawaban pencopet).

**2**

Direktur : Saudara Muluk, ilmu apa yang kamu punya?

Muluk : Ilmu management, Pak.

Direktur : I terus terang sama you, ya. Segala macam ilmu udah saya terapin buat nyelametin ini perusahaan. Termasuk ilmu you. You liat ini buku tebel-tebel ini?

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Liat! Ini buku management barat yang paling mutakhir dari Amerika. Ini buku management ala Mao Tse Tung dari Cina. Ini buku management dari Jepang. Ini buku management gaya Arab. Gak ada yang bisa nyelametin perusahaan I, ga ada! Cuma management jin doang yang belum I terapin, bukunya ga ada.

**3**

Di Masjid

H. Sarbini : kenyataannya emang begitu, Pak Bul.

Makbul : kenyataan yang mana?

H. Sarbini : Si Muluk, anak pak Bul dan jutaan lain anak yang setres gara-gara nganggur.

Makbul : Eh, Haji Sarbini, si Muluk bukannya nganggur, dia lagi berusaha.

H. Rahmat : lailahailallah.

**4**

Direktur 2 : Karyawan disini sudah full, Pak. Bagaimana kalau bapak mendaftar, lalu kita kirim ke Malaysia.

Muluk : Jadi TKI?

Direktur 2 : (mengangguk)

Muluk : (membayangkan dicambuk kemudian langsung pergi)

**5**

H. Sarbini : Kelamaan nganggur dia bisa setres, kesian.

Makbul : Dia gak nganggur, dia lagi berusaha. Beda. Nganggur, berusaha, beda.

H. Rahmat : Ya Allah, ampuni kami yang telah mendzalimi diri kami sendiri, Ya Allah.

H. Sarbini dan H. Rahmat : (Keluar masjid)

Makbul : Orang berpendidikan selalu bisa menyelesaikan masalahnya.

H. Sarbini : kite liat aja nanti!

H. Rahmat : astagfirullahal’adzim, Ya Allah Ya Allah Ya Allah

H. Rahmat dan H. Sarbini : (pergi dari masjid)

**6**

Makbul : Si Rahma dan Si Muluk saling jatuh cinta, Ji. Jadi sebentar lagi si Muluk bakal jadi mantu Haji Sarbini. Jadi do’akan dong!

H. Sarbini : iya saya do’ain biar dapet kerjaan.

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Makbul : amin.

H. Sarbini : Tapi buat saya pendidikan itu gak penting. Ga pentinglah! Begini aja sekarang, si Muluk mendingan suru buka sablon tuh. Ini lagi rame orang bikin kaos sama spanduk.

Makbul : Sarjana management masa bikin sablon?

H. Rahmat : Lu belum selesai nih diskusinye?

Makbul : Ye gimane bisa selesai Ji, Haji Sarbini tetep ngotot bilang pendidikan itu gak penting. Dia gak tau Jepang maju karena pendidikan.

H. Sarbini : Bul, bawa-bawa Jepang, kita ini Indonesia, Bul.

Makbul : Ya Amerika, Inggris, Prancis, maju juga karena pendidikan, Ji.

H. Rahmat : Gini,gini, kalau soal pendidikan,

Makbul : Pentingkan

H. Sarbini : Enggak, gak penting.

Makbul : Ya penting dong.

H. Sarbini : Enggak.

Makbul : Ji, ji liat, liat ! Tuh pada berebut kenapa? Kenapa?

H. Rahmat : Itu karena ketidakadilan.

H. Sarbini : Ini karena pendidikan gak penting.

Makbul : Ya penting supaya bisa adil.

H. Sarbini : Enggak enggak.

Makbul : Penting dong.

H. Sarbini : Enggak dong.

**7**

H. Sarbini : Yang penting kan si Muluk punya penghasilan. Bisa ngelamar si Rahma. Kalo Enggak si Rahma bisa saya kawinin ama anggota DPR tau enggak?

Makbul : Waduh Ji gabisa begitu.

H. Rahmat : Sabar, sabar, sabar.

H. Sarbini : Eh bukan salah saya kalo si Jupri mau sama si Rahma.

H. Rahmat : Gini Ji, ji si Jupri itu baru calon, calon anggota DPR.

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Makbul : Si Jupri? Jupri? Masya Allah ji, hahaha. Jupri? Haahahahahaha.

**8**

Jupri : (menunjukan video ikan dalam laptopnya)

Rahma : (memperhatikan)

**9**

Penjual Buku : Ini nih kalo ditoko buku 100 ribu, kalo disini Cuma 30 ribu. Secara gimana bangsa kita bisa bikin pesawat terbang?

Muluk : (sibuk membaca buku)

**10**

Muluk : (memberikan buku cara berternak cacing)

Makbul : Tanya Haji Rahmat,cacing halal atau haram?

**11**

H. Rahmat : Kalo gak ada pilihan laen buat cari nafkah, kerjakan!

Jangan lupa sering-sering minta ampun kepada Allah. Minta petunjuk supaya kamu dapet jalan yang lebih baik. Tapi ngomong-ngomong kenapa jadi beternak cacing?

Muluk : Kalo ternak sapi atau onta bikin kandangnya dimana pak haji?

H. Rahmat : hahahaha

**12**

Pipit : Bagusan juga beternak jangkrik, bang. Saya liat di tv prospeknya bagus. Selain buat makanan burung, juga bisa buat makanan ikan arwana.

Muluk : Entar abang pikirin lagi deh.

Pipit : Oke bang yah! Jangan sampe patah semangat ya!

**13**

Samsul : Mul, lagi ada proyek apa?

Muluk : Ternak cacing mau gak lu?

Figuran 1 : Mending lu ternak kucing, peliharaan nabi tuh.

Figuran 2 : Paling gak, kalo lu gak dapet untung lu dapet pahalanya Mul.

Figuran 3 : Kalo mao cepet kaya, lu piara cicak sama buaya sama gurita.

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

**14**

H. Sarbini : Alhamdulillah gue gak salah, si Ida sama abangnya si Rahma yang tamatan aliyah sekarang udah punya kios di Cipulir dan udah berangkat haji. Adeknya Alamsyah yang tamatan tsanawiyah sekarang udah punya sablonan dan konveksi kecil-kecilan. Insya Allah tahun ini berangkat haji.

Rahma : Ah, Babeh, itu mulu yang diulang-ulang

Muluk : (Hanya terdiam)

**15**

Pipit : Yang ini hadiahnya motor Yamaha, Bah. Kalau yang ini hadiahnya umroh. Kalau Pipit menang biar Abah yang pake. Tapi pajaknya ditanggung pememnang.

Umi Pipit : Bayar pajaknya jual aja kalung Umi. Huh, mati lagi. Hah! Pajak diomongin sih, ah.

h. Rahmat : (hanya terdiam).

....

b. Lisan Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) https://www.youtube.com

Struktur lahir dari sebuah naskah drama merupakan struktur atau susunan yang dapat dilihat secara langsung pada teks naskah drama. Struktur lahir tersebut merupakan salah satu ciri pembeda naskah drama dengan karya sastra jenis lainnya (puisi dan prosa). Meskipun begitu, struktur lahir naskah drama yang dijelaskan di sini bukanlah sebuah pakem atau ketentuan yang mutlak, namun hanya sebuah panduan untuk memahami bentuk dari naskah drama pada umumnya. Selain itu, juga untuk menambah wawasan bagi penulis pemula mengenai bentuk atau struktur lahir dari naskah drama. Adapun bentuk atau struktur lahir dari naskah drama adalah sebagai berikut. 1.Judul

Judul merupakan gambaran lengkap dari permasalahan utama (tematik). Judul juga bisa menjadi sebuah ekpresi yang mewujud dalam metafora. Selain itu, judul juga bisa merupakan pengabadian nama dari tokoh utama ceritanya. Biasanya judul film dibuat semenarik mungkin sehingga mudah diingat dan menimbulkan rasa ingin.

Beberapa contoh dari judul film adalah Laskar Pelangi, Denias, Merah Putih dan lain sebagainya.

2.Anotasi

Anotasi atau catatan atau kramagung adalah keterangan pengadeganan, setting, maupun lakuan dari tokoh dalam naskah drama. Sebaiknya anotasi itu singkat, padat, memandu, dan inspiratif. Hindari pula anotasi yang terlalu bertele-

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

tele atau bersayap karena ini adalah panduan, bukan sebuah narasi seperti dalam cerpen atau novel. Anotasi yang terlalu lengkap juga bisa membatasi daya kreasi dari kreator pertunjukan. Contoh cuplikan dari anotasi antara lain sebagai berikut.

a. Anotasi pengadeganan dan setting dari naskah

situasi pagi hari di sebuah pasar yang ramai. Para penjual sedang sibuk menawarkan barang dagangannya kepada para pengunjung pasar. Tukang obat tradisional, tukang jimat, peramal, dan pedagang lain sedang sibuk berjualan. Muluk memperhatikan keadaan pasar tersebut, tanpa sengaja ia melihat pencopet yang sedang melakukan aksinya. Muluk lalu mengikuti kemana pencopet itu pergi. ....

b. Anotasi lakuan tokoh dari naskah "Datang dan Pergi" (Samuel Beckett) Muluk : (mengikuti pencopet yang membawa dompet hasil copetan).

Copet : (terus berjalan)

Muluk : (menangkap copet yang sedang menghitung uang)

Diem, diem! Diem, Lu! Atau gua bawa ke kantor polisi, hah? Gua udah dua tahun cari kerja supaya dapet duit. Enak aja nyomot dompet orang. Nyinggung perasaan gua tau. Orang susah payah cari kerja, diem-diem duitnya lo ambil. Lo ga bisa minta baik-baik?

Komet : Saya kan copet,Bang, bukan tukang minta-minta.

Muluk : (terdiam mendengar jawaban pencopet).

(kalimat dalam kurung di antara dialog tersebut merupakan anotasi lakuan tokoh)

3. Dialog

Dialog merupakan kata atau kalimat yang diucapkan oleh tokoh dalam naskah drama. Dialog sendiri berarti percakapan antara dua orang atau lebih. Tapi, pada naskah monolog percakapan tersebut dilakukan antara tokoh dengan dirinya sendiri atau dengan penonton. Dialog dengan dirinya sendiri tersebut disebut solilokui. 4. Pembagian Babak dan Adegan

Babak merupakan permasalah besar yang menjadi pembentuk cerita dari naskah drama. Babak sendiri merupakan kumpulan dari adegan-adegan yang menjadi bagian dari sebuah cerita. Sementara adegan adalah peristiwa-peristiwa kecil yang terkait pada babak.

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

E. Model/Metode Pembelajaran 1. Metode pembelajaran scientific 2. Metode pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) 3. Metode diskusi dan penugasan

F. Media Pembelajaran

1. Laptop dan LCD 2. Tayangan film / drama

G. Sumber Belajar

Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas XI SMA/SMK/MA/MAK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013

KBBI Internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi waktu

Pendahuluan Kegiatan Inti :

Guru mempersilakan seorang peserta didik untuk memimpin doa bersama ( bila pada jam pertama)

Guru memberi salam dan memberi pertanyaan yang berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya

Guru memberikan informasi kompetensi materi, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan kepada peserta didik.

Pengetahuan dan kemampuan peserta didik tentang teks film/ drama yang beredar di masyarakat dipancing oleh guru dengan memperlihatkan contohteks film/ drama

Peserta didik diberi stimulation (stimulasi) dengan cara dipersilakan mengamati contoh teks yang ditayangkan guru serta membaca contoh teks film/ drama “Cipoa” dan film/ drama lisan “Alangkah Lusunya (Negeri Ini)”https://www.youtube.com/watch?v=cOYoCy6nGQs

Peserta didik dipersilakan untuk menanyakan hal-hal seputar film/ drama yang dikaitkan dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari

Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok

20 menit 130 menit

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Kegiatan Penutup:

yang beranggotakan 4 orang. Peserta didik diarahkan untuk membuat problem

statement(pernyataan/ identifikasi masalah) dengan cara mengidentifikasi topik yang berkenaan dengan materi struktur dan kaidah teks film/ drama serta interpretasi makna teks film/ drama untuk kemudian membuat rumusan hipotesis

Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan data collection (pengumpulan data) dengan cara mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis melalui mencari dan membaca contoh-contoh film/ drama lain sebagai bahan untuk dieksplorasi.

Peserta didik juga dipersilakan untuk membaca literatur lain untuk mengeksplorasi struktur dan kaidah teks film/ drama serta interpretasi makna teks film/ drama .

Setelah mengamati dan membaca kembali teks film/ drama yang ditayangkan guru, tiap kelompok melakukan data processing(pengolahan data) dengan cara diklasifikasikan, didiskusikan dengan teman satu kelompok untuk dirangkum dan disajikan melalui presentasi.

Masing-masing kelompok secara bergiliran mempresentasikan rangkuman tersebut sedangkan kelompok lain merespon/ menanggapi dan bersama-sama melakukan verification (pembuktian) dengan cara memeriksa secara cermat, mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari

. Dengan tanya jawab guru mengarahkan peserta didik pada generalization (generalisasi/kesimpulan) mengenai struktur dan kaidah teks film/ drama , serta interpretasi makna teks film/ drama

. Peserta didik dipersilakan menuliskan simpulan yang telah ditetapkan mengenai struktur dan kaidah teks film/ drama serta hasil interpretasi makna teks film/ drama .

Guru memberikan kuis berkenaan dengan aspek pengetahuan dan keterampilan.

Guru memberikan arahan kegiatan berikutnya dan

30 menit

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

tugas pengayaan

Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan agar peserta didik selalu belajar.

I. Penilaian

1. Teknik penilaian: pengamatan dan tes tertulis 2. Prosedur penilaian:

Penilaian Proses 1.1 Pengamatan (sikap)

No. Aspek yang Dinilai

Teknik Penilaian

Waktu Penilaian Instrumen Penilaian

Ket.

1. Spiritual (Religius)

Pengamatan Selama pembelajaran dan saat diskusi

Lembar Pengamatan

2. Tanggung jawab

Kisi-kisi penilaian

No. Aspek Indikator pencapaian

Skor (TIDAK PERNAH) 1

Skor (KADANG-KADANG) 2

Skor (SERING) 3

Skor (SELALU) 4

1. Spiritual (Religius)

Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia

Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.

. Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.

Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.

. Memelihara hubungan baik

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa;

2. Tanggung jawab

Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam melaksanakan diskusi

a. Melaksanakan tugas individu dengan baik

Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan

tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat

Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan

Tidak menyalahkan orang lain utk kesalahan tindakan kita sendiri

Petunjuk Penskoran tiap aspek sikap : Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

2. Penilaian Hasil

2.1. Tes Tertulis (kuis) (pengetahuan)

Indikator Pencapaian Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk Penilaian

Instrumen

Mengungkapkan kembali Tes Isian Ungkapkan kembali

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

struktur isi teks film/ drama tertulis (kuis) struktur isiteks film/ drama!

Mengungkapkan kembali kaidah bahasa teks film/ drama

Tes tertulis (kuis)

Isian Ungkapkan kembali kaidah bahasateks film/ drama!

Pedoman Penskoran Soal nomor 1 dan 2

Aspek Skor Peserta didik menjawab benar 50 Peserta didik menjawab tidak lengkap 30 Peserta didik menjawab salah 20 Peserta didik tidak menjawab 0 Tes praktik-proyek ( keterampilan ) Interpretasilah makna teks film/ drama terlampir! Rubrik Penilaian Keterampilan menginterpretasi makna Teks film/ drama

No. Aspek Deskripsi Ya Tidak 1. Ketepatan

interpretasi makna teksfilm/ drama

Sudah tepatkah interpretasi makna teks film/ drama?

2. Ketepatan penggunaan bahasa dan ejaan

Apakah penggunaan bahasa dalam menginterpretasi makna teks film/ drama sesuai kaidah dan EYD?

Mengetahui, 14 Juli 2014 Kepala sekolah WKS 1 Guru Mapel Bahasa Indonesia

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Lampiran 1 Lembar Pengamatan PENGAMATAN SIKAP

Mata Pelajaran : ............................................................... Kelas/ Semester : ............................................................... Tahun Ajaran : ............................................................... Waktu pengamatan : ............................................................... Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

No. Nama Siswa Spiritual (Religius) Tanggung jawab TP K SR SL TP K SR SL

1. 2. 3. 4. 5.

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

LAMPIRAN

No. Data : 1 Scene: 2

Konteks Setting and Scene: latar tempat terjadinya peristiwa tutur ini yaitu di depan sebuah ruko yang sudah tidak terpakai lagi dan waktu tuturan ini terjadi pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi tuturan ini terjadi yaitu dengan serius; Participant: penutur yaitu Muluk dan mitra tutur yaitu Komet (pencopet); Ends:tujuan Muluk menangkap Komet adalah menasehati agar Komet tidak mencopet dan mengembalikan dompet yang telah ia ambil; Act Sequnces: Adegan ini diawali oleh Muluk yang mengikuti Komet yang telah berhasil mengambil dompet seseorang, ketika Komet berhenti untuk menghitung uang yang ada dalam dompet yang ia curi, Muluk menangkapnya. Kemudian Muluk menasehati Komet agar tidak melakukan hal demikian karena orang yang ia copet mencari uang dengan susah payah; Keys: nada suara (tone) agak berbisik, skap atau cara saat tuturan diujarkan yaitu dengan kesal; Instrumentalities:dengan saluran (channel) lisan; Norms of Interaction and Interpretation: perintah dan pernyataan kemudian dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Muluk :(menangkap copet yang sedang menghitung uang) Diem, diem! Diem, Lu! Atau gua bawa ke kantor polisi, hah? Gua udah dua tahun cari kerja supaya dapet duit. Enak aja nyomot dompet orang. Nyinggung perasaan gua tau. Orang susah payah cari kerja, diem-diem duitnya lo ambil. Lo ga bisa minta baik-baik? Komet :Saya kan copet,Bang, bukan tukang minta-minta

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 2 Scene: 3 Konteks Setting and Scene: latar tempat pada peristiwa tutur ini yaitu di dalam ruangan

pemilik perusahaan yang sudah bangkrut pada siang hari sedangkan scene dalam peristiwa tutur ini berlangsung secara serius; Participant: peserta dalam peristiwa tutur ini yaitu seorang direktur dan Muluk; Ends: Direktur menjelaskan berbagai macam ilmu manajemen yang sudah ia gunakan untuk menyelamatkan perusahaannya dari kebangkrutan, namun semuanya tidak berhasil; Act Sequences:pembicaraan dimulai oleh pemilik perusahaan yang menanyakan ilmu yang dimiliki oleh Muluk kemudian pemilik perusahaan menceritakan berbagai macam ilmu yang ia terapkan untuk menyelamatkan perusahaannya; Keys: nada suara (tone) tinggi dan serius, sikap atau cara (manner) saat tuturan itu diujarkan yaitu dengan kesal dan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interactions and Interpretations: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Muluk :Ilmu management, Pak. Direktur : I terus terang sama you, ya. Segala macam ilmu udah saya terapin buat nyelametin ini perusahaan. Termasuk ilmu you. You liat ini buku tebel-tebel ini? Liat! Ini buku management barat yang paling mutakhir dari Amerika. Ini buku management ala Mao Tse Tung dari Cina. Ini buku management dari Jepang. Ini buku management gaya Arab. Gak ada yang bisa nyelametin perusahaan I, ga ada! Cuma management jin doang yang belum I terapin, bukunya ga ada.

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 3 Scene: 4 Konteks Setting and Scene: Tempat peristiwa tutur ini berlangsung yaitu di dalam

sebuah masjid ketika siang hari sedangkan situasi pertuturan ini yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur yaitu H. Sarbini, petutur yaitu Pak Makbul dan H. Rahmat; Ends: H. Sarbini bermaksud menyindir anak Pak Makbul yang menjadi sarjana tetapi menjadi pengangguran, Pak Makbul membantah perkataan H. Sarbini bahwa Muluk tidak menganggur tapi masih berusaha. Kemudian H. Rahmat bermaksud untuk menegur mereka agar tidak mengobrol di dalam masjid; Act Sequences: peristiwa tutur ini diawali dengan pernyataan H. Sarbini yang menyatakan bahwa Muluk anak Pak Makbul menjadi pengangguran kemudian Pak Makbul membantah hal tersebut kemudian H. Rahmat yang sedang berdzikir merasa terganggu dengan obrolan mereka dan mengeraskan suaranya untuk menegur mereka; Keys: nada suara (tone) sedikit berbisik, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diujarkan dengan santai; Instrumentalities: dengan saluran lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan yang dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

H. Sarbini : kenyataannya emang begitu, Pak Bul. Makbul : kenyataan yang mana? H. Sarbini : Si Muluk, anak pak Bul dan jutaan lain anak yang setres gara-gara nganggur. Makbul : Eh, Haji Sarbini, si Muluk bukannya nganggur, dia lagi berusaha.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 4 Scene: 5 Konteks Setting and Scene: tempat peristiwa tutur ini terjadi yaitu di sebuah kantor

penyalur TKI pada siang hari Scene atau situasi ketika pertuturan ini berlangsung yaitu dengan serius; Participant: penutur yaitu petugas kantor TKI dan petutur yaitu Muluk; Ends: memberitahukan bahwa karyawan ditempat itu sudah penuh; Act Sequences: pertuturan diawali oleh petugas kantor Tki yang memberitahukan bahwa di kantor tersbut tidak ada lowongan pekerjaan dan menawarkan Muluk menjadi TKI kemudian Muluk langsung meninggalkan kantor itu; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) peristiwa tutur ini terjadi dengan santai; Instrumentalities:lisan; norms of Interaction and Interpretation; pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: Wacana argumentasi.

Ujaran

Petugas Kantor TKI: Karyawan disini sudah full, Pak. Bagaimana kalau bapak mendaftar, lalu kita kirim ke Malaysia. Muluk : Jadi TKI?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √

No. Data : 5 Scene: 6 Konteks Setting and Scene: tempat terjadinya peristiwa tutur ini yaitu di dalam sebuah

masjid pada siang hari, scene atau situasi ketika pertuturan ini dilakukan dengan serius; Participant: penutur yaitu H. Sarbini dan petutur yaitu Pak Makbul dan H. Rahmat; Ends: saling berargumen mengenai Muluk yang belum memiliki pekerjaan; Act Sequences: pertuturan diawali oleh H. Sarbini yang mengatakan bahwa orang yang terlalu lama menganggur bisa setres kemudian Pak Makbul membantah ucapan H. Sarbini lalu H. Rahmat kembali menegur mereka dengan mengeraskan suara ketika berdo’a lalu mereka berdua melanjutkan percakapan mereka di luar masjid. H. Rahmat yang mendengar mereka berdua masih beradu argumen di depan masjid lebih mengeraskan suaranya kemudian mereka berdua pergi; Keys: nada suara (tone) datar dan agak berbisik, sikap atau cara (manner) peristiwa tutur ini berlangsung dengan seiru tapi santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction adn Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi

Ujaran

H. Sarbini : Kelamaan nganggur dia bisa setres, kesian. Makbul : Dia gak nganggur, dia lagi berusaha. Beda. Nganggur, berusaha, beda.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 6 Scene: 7 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka dalam perjalanan

pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu H. Sarbini dan H. Rahmat; Ends: Pak Makbul meminta kepada H. Sarbini mendo’akan Muluk agar cepat mendapat pekerjaan kemudian mereka memperdebatkan mengenai pendidikan: Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Pak Makbul yang membicarakan hubungan Muluk dengan Rahma anak H. Sarbini dan agar mendo’akan Muluk segera mendapatkan pekerjaan kemudian percakapan berganti topik membicarakan mengenai pendidikan itu penting atau tidak dan pertuturan ini pun diakhiri dengan pernyataan H. Sarbini yang menyatakn pendidikan itu tidak penting; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Makbul : Si Rahma dan Si Muluk saling jatuh cinta, Ji. Jadi sebentar lagi si Muluk bakal jadi mantu Haji Sarbini. Jadi do’akan dong! H. Sarbini : iya saya do’ain biar dapet kerjaan. Makbul : amin.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √

No. Data : 7 Scene: 7 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka dalam perjalanan

pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu H. Sarbini dan H. Rahmat; Ends: Pak Makbul meminta kepada H. Sarbini mendo’akan Muluk agar cepat mendapat pekerjaan kemudian mereka memperdebatkan mengenai pendidikan: Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Pak Makbul yang membicarakan hubungan Muluk dengan Rahma anak H. Sarbini dan agar mendo’akan Muluk segera mendapatkan pekerjaan kemudian percakapan berganti topik membicarakan mengenai pendidikan itu penting atau tidak dan pertuturan ini pun diakhiri dengan pernyataan H. Sarbini yang menyatakn pendidikan itu tidak penting; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

H. Rahmat : Gini,gini, kalau soal pendidikan, Makbul : Pentingkan H. Sarbini : Enggak, gak penting. Makbul : Ya penting dong. H. Sarbini : Enggak.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 8 Scene: 8 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka dalam perjalanan

pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu H. Sarbini dan H. Rahmat; Ends:keinginan H. Sarbini agar Muluk segera melamar Rahma anaknya; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh H. Sarbini yang membicarakan tentang pernikahan Muluk dan Rahma dan rencananya akan menikahkan Rahma dengan orang lain jika Muluk tidak kunjung melamar Rahma, Pak Makbul tidak setuju dengan ucapan H. Sarbini kemudian H. Rahmat menengahi mereka; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bercanda; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

H. Sarbini : Yang penting kan si Muluk punya penghasilan. Bisa ngelamar si Rahma. Kalo Enggak si Rahma bisa saya kawinin ama anggota DPR tau enggak? Makbul : Waduh Ji gabisa begitu.

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 9 Scene: 8 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka dalam perjalanan

pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu H. Sarbini dan H. Rahmat; Ends:keinginan H. Sarbini agar Muluk segera melamar Rahma anaknya; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh H. Sarbini yang membicarakan tentang pernikahan Muluk dan Rahma dan rencananya akan menikahkan Rahma dengan orang lain jika Muluk tidak kunjung melamar Rahma, Pak Makbul tidak setuju dengan ucapan H. Sarbini kemudian H. Rahmat menengahi mereka; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bercanda; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

H. Rahmat : Gini Ji, ji si Jupri itu baru calon, calon anggota DPR. Makbul : Si Jupri? Jupri? Masya Allah ji, hahaha. Jupri? Haahahahahaha.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 10 Scene: 10 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi disebuah kios buku di pinggir jalan

pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu penjual buku dan petutur yaitu Muluk; Ends:menjelaskan harga buku yang dia jual: Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh penjual buku yang menjelaskan tentang buku yang ia jual dan diakhiri ketika Muluk membeli buku yang ia mau; Keys: nada suara (tone) agak keras, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan diakhiri dengan tindakan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran Penjual Buku : Ini nih kalo ditoko buku 100 ribu, kalo disini Cuma 30 ribu. Secara gimana bangsa kita bisa bikin pesawat terbang?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

No. Data : 11 Scene: 12 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada pagi hari

sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H. Rahmat dan petutur yaitu Muluk; Ends: menanyakan hukum beternak cacing dalam islam; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Muluk yang memberikan sebuah buku kepada Pak Makbul untuk meminta pendapat mengenai rencana usaha yang ingin dia buat kemudian Pak Makbul menyuruh Muluk menanyakan hal tersebut kepada H. Rahmat; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan disertai candaan; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

H. Rahmat : Kalo gak ada pilihan laen buat cari nafkah, kerjakan! Jangan lupa sering-sering minta ampun kepada Allah. Minta petunjuk supaya kamu dapet jalan yang lebih baik. Tapi ngomong-ngomong kenapa jadi beternak cacing? Muluk : Kalo ternak sapi atau onta bikin kandangnya dimana pak haji? H. Rahmat : hahahaha

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √

No. Data : 12 Scene: 13 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan ketika Muluk akan

pulang dari rumah H. Rahmat pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Muluk; Ends: Pipit memberikan saran kepada Muluk untuk membuka usaha; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Pipit yang memberikan saran kepada Muluk kemudian Muluk akan mempertimbangkan saran dari Pipit; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius tapi santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi

Ujaran

Pipit : Bagusan juga beternak jangkrik, bang. Saya liat di tv prospeknya bagus. Selain buat makanan burung, juga bisa buat makanan ikan arwana. Muluk : Entar abang pikirin lagi deh. Pipit : Oke bang yah! Jangan sampe patah semangat ya!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √

No. Data : 13 Scene: 13 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan ketika Muluk akan

pulang dari rumah H. Rahmat pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Muluk; Ends: Pipit

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

memberikan saran kepada Muluk untuk membuka usaha; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Pipit yang memberikan saran kepada Muluk kemudian Muluk akan mempertimbangkan saran dari Pipit; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius tapi santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi

Ujaran

Pipit : Bagusan juga beternak jangkrik, bang. Saya liat di tv prospeknya bagus. Selain buat makanan burung, juga bisa buat makanan ikan arwana. Muluk : Entar abang pikirin lagi deh. Pipit : Oke bang yah! Jangan sampe patah semangat ya!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 14 Scene: 14 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di pos ronda pada pagi hari

sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Syamsul, Penjudi 1, 2, dan 3 dan petutur yaitu Muluk; Ends:mengejek Muluk; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Syamsul yang menanyakan apa yang Muluk lakukan kemudian Muluk menjawab pertanyaan Syamsul namun ditanggapi candaan yang menyindir oelh ketiga penjudi; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan bercanda; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab pertanyaan dan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Samsul : Mul, lagi ada proyek apa? Muluk : Ternak cacing mau gak lu? Penjudi 1 : Mending lu ternak kucing, peliharaan nabi tuh. Penjudi 2 : Paling gak, kalo lu gak dapet untung lu dapet pahalanya Mul. Penjudi 3 : Kalo mao cepet kaya, lu piara cicak sama buaya sama gurita.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 15 Scene: 15 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Sarbini pada malam

hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H. Sarbini dan petutur yaitu Rahma dan Muluk; Ends: memberitahukan dengan tujuan menyindir Muluk tentang keberhasilan anak-anaknya walaupun tidak menjadi sarjana; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh H. Sarbini yang membeberkan tentang keberhasilan anak-anaknya dan diakhiri oleh Rahma yang mengingatkan bahwa ucapan itu sudah sering diucapkan; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai tapi serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana narasi.

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Ujaran

H. Sarbini : Alhamdulillah gue gak salah, si Ida sama abangnya si Rahma yang tamatan aliyah sekarang udah punya kios di Cipulir dan udah berangkat haji. Adeknya Alamsyah yang tamatan tsanawiyah sekarang udah punya sablonan dan konveksi kecil-kecilan. Insya Allah tahun ini berangkat haji. Rahma : Ah, Babeh, itu mulu yang diulang-ulang.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 16 Scene: 16 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada siang

hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Umi pipit dan H. Rahmat; Ends: Pipit memberikan informasi hadiah yang akan ia dapat dari undian yang ia ikuti; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Pipit yang memberi tahukan kemungkinan hadiah yang ia dapat dari undian dan pajak yang harus ditanggung kemudian Umi memberikan solusi untuk membayar pajak hadiahnya; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai namun serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Pipit : Yang ini hadiahnya motor Yamaha, Bah. Kalau yang ini hadiahnya umroh. Kalau Pipit menang biar Abah yang pake. Tapi pajaknya ditanggung pemenang. Umi Pipit : Bayar pajaknya jual aja kalung Umi. Huh, mati lagi. Hah! Pajak diomongin sih, ah.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 17 Scene: 17 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di pos ronda pada pagi hari

sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Syamsul; Ends:menyindir; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Muluk yang menyindir Syamsul yang sedang bermain kartu kemudian Syamsul membalas sindiran Muluk; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan bercanda; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Muluk : Pagi-pagi udah mulai. Srul, lu kan sarjana pendidikan harusnya lu ngajar. Asrul : Nah, lu mestinya jadi direktur, lu kan sarjana menejemen.

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 18 Scene: 18 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di depan sebuah ruko pada siang

hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu tukang koran dan petutur yaitu Muluk; Ends:memberikan informasi; Act Sequences: pertuturan ini diawali tukang koran yang membacakan lowongan pekerjaan dan dilanjutkan oleh Muluk yang meminta tukan koran mencari lowongan yang cocok untuknya; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius tapi santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pertanyaan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Tukang Koran : Sebuah kapal ikan Jepang membutuhkan tenaga penangkap ikan Paus. Muluk : Gue sarjana Menejemen.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 19 Scene: 19 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi disebuah warung makan dalam

pasar pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu penjual nasi dan Komet, petutur dalam peristiwa ini yaitu Muluk; Ends:membeli makan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh penjual nasi yang mempersilahkan kepada Muluk kemudian Komet menawarkan menu makanan tambahan untuk Muluk namun Muluk menolaknya; Keys: nada suara (tone) penjual nasi datar, Komet berteriak, dan Muluk datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana persuasi.

Ujaran

Muluk : Saya pake kangkung sama tempe aja, Bu. Komet : Tambah opor ayam buat abang ini! Muluk : Enggak, gak usah. Penjual Nasi : Loh kenapa? Ndak apa-apa. Komet : Telor asin mau, Bang? Muluk : Enggak, gak.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

No. Data : 20 Scene: 20 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah Pak Makbul pada sore

hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H. Sarbini dan petutur yaitu Pak Makbul; Ends: H. Sarbini menawarkan kepada Pak Makbul agar Muluk membuka usaha bersama anaknya namun Pak Makbul menolak; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh H. Sarbini yang menawarkan pekerjaan untuk Muluk dan dijawab penolakan oleh Pak Makbul; Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

H. Sarbini : Ada bukaan kios baru di Cipulir. Abangnya si Rahma, si Idam bisa bantu modal buat si Muluk. H. Makbul : Dia ga bakat dagang. H. Sarbini : aaahh ga perlu bakat yang penting die mau. Ternak cacing aja dia mau apalagi dagang.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 21 Scene: 23 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari

sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Komet dan Bang Jarot dan petutur yaitu Muluk; Ends:mengajak bekerjasama; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Komet yang memperkenalkan Muluk kepada bang Jarot kemudian Bang Jarot menanyakan tujuan Muluk datang lalu Muluk menjelaskan maksud dan tujuannya datang ketempat itu; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Bang Jarot : Siapa dia? Komet : kan tadi udah saya bilang, itu namanya Bang Muluk. Dia orang pinter, Bang. Sarjana apa, Bang? Muluk :Sarjana manajemen. Komet : Tuh kan, orang pinter.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 22 Scene: 24 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada siang

hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu penyiar

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

TV 1 dan 2 dan petutur yaitu Pipit dan penelepon; Ends:menjawab pertanyaan kuis; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh pembawa acara berita yang melaporkan mengenai ilegaloging kemudian Pipit mengganti channel televisi dan menonton acara kuis kemudian pembaca acar kuis menyebutkan pertanyaan yang harus dijawab kemudian ada telepon masuk dan penelepon menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pembawa acara namun jawaban yang diberikan tidak tepat, Pipit yang mengetahui jawaban pertanyaan tersebut merasa kesal dan kecewa karena ia tidak mendapat kesempatan untuk menjawabnya lalu mengganti channel televisi;Keys: nada suara (tone)datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat dan kesal; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana persuasi.

Ujaran

Penyiar TV2 : Yaaah, salah, Mbak jawabannya. Yang bener adalah B. Kabupaten. dicoba lagi lain kali ya, Mbak, ya! Pipit : (dengan kesal mengambil remot TV dan mengganti acara TV) Begok!! Gak pernah sekolah sih!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 23 Scene: 25 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ditempat berkumpul para pencopet

pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Bang Jarot dan 16 pencopet; Ends:menjelaskan program kerjasama; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh tuturan Muluk yang menjelaskan rencana yang ia miliki untuk para pencopet kemudian Bang Jarot meminta agar Muluk lebih memperjelas lagi penjelasannya kemudian Muluk menjelaskan kembali secara lebih jelas, kemudian Glen menanyakan pembagian hasil dan Muluk menjelaskan namun Glen tidak setuju lalu Bnag Jarot meminta agar Glen dan yang lain mendengarkan penjelasan Muluk dan menyetujui bagi hasil yang diusulkan oleh Muluk. Kemudian datang penjual kopi yang membawakan kopi setelah itu datang para preman yang meminta jatah mereka kepada Bang Jarot; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan dan pemaparan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Muluk : Saya akan menjalankan usaha ini secara modern. Hasil nyopet harus dikembangkan kebidang usaha yang lain. Yang aman dan menguntungkan. Sehingga nantinya kalian engga perlu nyopet lagi. yang perlu kalian relakan adalah 10%, dari hasil yang kalian dapat. Glen : 10 persen? Berapa tuh? Muluk : Begini, misalkan kalian dapat 1000, bagian saya 100. Fair kan? Glen : Enak di Abang, dong!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

No. Data : 24 Scene: 25 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ditempat berkumpul para pencopet

pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Bang Jarot dan 16 pencopet; Ends:menjelaskan program kerjasama; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh tuturan Muluk yang menjelaskan rencana yang ia miliki untuk para pencopet kemudian Bang Jarot meminta agar Muluk lebih memperjelas lagi penjelasannya kemudian Muluk menjelaskan kembali secara lebih jelas, kemudian Glen menanyakan pembagian hasil dan Muluk menjelaskan namun Glen tidak setuju lalu Bnag Jarot meminta agar Glen dan yang lain mendengarkan penjelasan Muluk dan menyetujui bagi hasil yang diusulkan oleh Muluk. Kemudian datang penjual kopi yang membawakan kopi setelah itu datang para preman yang meminta jatah mereka kepada Bang Jarot; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan dan pemaparan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Glen : 10 persen? Berapa tuh? Muluk : Begini, misalkan kalian dapat 1000, bagian saya 100. Fair kan? Glen : Enak di Abang, dong! Bang Jarot : eh, dengerin! Kita harus menghargai niat baik Abang ini, ye. 10% gak masalah, Bang. Terusin, Bang!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 25 Scene: 26 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan pulang menuju

markas copet pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan emosi; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Komet; Ends: Glen mengutarakan ketidaksukaannya karena kehadiran Muluk; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Glen yang mengungkapkan ketidaksukaannya pada Muluk kemudian Komet menjawab bahwa ini kemauan dari Bang Jarot namun Glen menyalahkan Komet, karena ia yang mengajak Muluk bertemu dengan Bang Jarot dan menuduh Komet mendapat bagian lalu Komet membantah namun Glen semakin kesal mendengar jawaban Komet; Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Glen : Enak betul Abang itu! Komet : Ini kan, maunya Bang Jarot, Glen. Glen : Yang ngajak dia ke Bang Jarot kan elu. Elu dapet bagian, ye? Komet : Enggak, gua ga dapet apa-apa. Suer!! Glen : Cari muka, Lo! Lama-lama congor lu gua sumpelin sendal.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

No. Data : 26 Scene: 32 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas copet pada pagi hari

sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Bang Jarot dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan para copet kepada Muluk; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Muluk yang bertanya kepada para copet Mall apakah mereka tidak mandi kemudian Glen marah karena tidak mau diatur oleh Muluk. Muluk menjelaskan mengenai manajemen, Glen punsemakin marah mendengar penjelasan Muluk dengan tenang Muluk membujuk Glen agar mau mandi. Lalu Bang Jarot menmeritahukan bahwa mereka mandi kalau ada perlu saja mendengar perkataan Bang Jarot, Komet langsung menyahuti dengan mengejek mereka. lalu Muluk kembali menasehati mereka namun mendegar hal tersebut Ribut (ketua kelompok C) langsung meminta agar Muluk di pecat, Muluk pun langsung meminta maaf dan mengganti pembicaraan mengenai bagi hasil yang akan mereka lakukan. Glen mengungkapan kecurigaannya pada Muluk jika uang mereka akan diambil oleh Muluk, Muluk pun menjelaskan bahwa hal itu bisa saja namun jika mereka tidak percaya padanya makan kerjasama akan dibatalkan dan beberapa pertanyaan dari pencopet lain yang dijawab dengan santai oleh Muluk. Pertuturan ini berkahir ketika Muluk menjelaskan tujuannya ada disana; Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Muluk : Ok. Kalian sudah melakukan sebagian dari prinsip manajemen. Sesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan, agar bisa diterima dan tidak dicurigai. Bagus (mengangkat kedua jempol tangannya). Ini, copet mall ini masih bau pencopet nih. Gak mandi ya?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 27 Scene: 32 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas copet pada pagi hari

sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Bang Jarot dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan para copet kepada Muluk; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Muluk yang bertanya kepada para copet Mall apakah mereka tidak mandi kemudian Glen marah karena tidak mau diatur oleh Muluk. Muluk menjelaskan mengenai manajemen, Glen punsemakin marah mendengar penjelasan Muluk dengan tenang Muluk membujuk Glen agar mau mandi. Lalu Bang Jarot menmeritahukan bahwa mereka mandi kalau ada perlu saja mendengar perkataan Bang Jarot, Komet langsung menyahuti dengan mengejek mereka. lalu Muluk kembali menasehati mereka namun mendegar hal tersebut Ribut (ketua kelompok C) langsung meminta agar Muluk di pecat, Muluk pun langsung meminta maaf dan mengganti pembicaraan mengenai bagi hasil yang akan mereka lakukan. Glen mengungkapan kecurigaannya pada Muluk jika uang mereka akan diambil oleh Muluk, Muluk pun menjelaskan bahwa hal itu

Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

bisa saja namun jika mereka tidak percaya padanya makan kerjasama akan dibatalkan dan beberapa pertanyaan dari pencopet lain yang dijawab dengan santai oleh Muluk. Pertuturan ini berkahir ketika Muluk menjelaskan tujuannya ada disana; Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Muluk : (jongkok) Glen, manajemen itu adalah pengaturan. Pengaturan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Glen : (dengan nada marah) Tapi gua gak mau mandi!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 28 Scene: 32 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas copet pada pagi hari

sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Bang Jarot dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan para copet kepada Muluk; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Muluk yang bertanya kepada para copet Mall apakah mereka tidak mandi kemudian Glen marah karena tidak mau diatur oleh Muluk. Muluk menjelaskan mengenai manajemen, Glen punsemakin marah mendengar penjelasan Muluk dengan tenang Muluk membujuk Glen agar mau mandi. Lalu Bang Jarot menmeritahukan bahwa mereka mandi kalau ada perlu saja mendengar perkataan Bang Jarot, Komet langsung menyahuti dengan mengejek mereka. lalu Muluk kembali menasehati mereka namun mendegar hal tersebut Ribut (ketua kelompok C) langsung meminta agar Muluk di pecat, Muluk pun langsung meminta maaf dan mengganti pembicaraan mengenai bagi hasil yang akan mereka lakukan. Glen mengungkapan kecurigaannya pada Muluk jika uang mereka akan diambil oleh Muluk, Muluk pun menjelaskan bahwa hal itu bisa saja namun jika mereka tidak percaya padanya makan kerjasama akan dibatalkan dan beberapa pertanyaan dari pencopet lain yang dijawab dengan santai oleh Muluk. Pertuturan ini berkahir ketika Muluk menjelaskan tujuannya ada disana; Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Komet : kalo ujan, Bang. Hahaha Muluk : Kalo ujan? Ujan gak turun setiap hari. Ribut : Bos, adalah pecat aja abang ini. Masa kita disuru mandi.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

X

Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

No. Data : 29 Scene: 38 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari

sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu para copet dan petutur yaitu Muluk dan Bang Jarot; Ends:memberikan hasil copetan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Subur yang mengeluh karena uang yang ada dalam dompet yang ia copet hanya lima ribu rupiah kemudian Bedul menilai bahwa orang-orang zaman sekarang miskin lalu Kampret yang senang karena isi dalam dompet copetannya berisi 72 ribu, Ribut meminta uang hasil copetan anak buahnya itu. Lalu Boy mengeluh hanya mendapat kartu dalam dompet copetannya mendengar ucapan Boy, Glen memarahi Boy. Kemudian Codot memuji foto wanita yang ada dalam dompet hasil copetannya mendengar ucapan itu Sobrat langsung menganggap bahwa wanita itu adalah Luna Maya, Ongky yang merasa aneh dengan jawaban Sobrat langsung menyangkal. Glen pun mengeluh karena dompet yang ia dapatkan hanya berisi kartu lalu Bang Jarot datang dan meminta agar mereka semua segera memberikan hasil copetan mereka, Bang Jarot meminta Glen yang pertama memberikan setoran lalu Kkomet dan terakhir Ribut. Pertuturan ini berakhir ketika Muluk meminta salah satu pencopet untuk mencatat hasil yang di dapat dan Bang Jarot mengatakan bahwa mereka semua tidak bisa baca tulis. ; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Subur : Payah, Cuma lima rebu. Komet : (memukul kepala Subur). Lumayan. Bedul : orang-orang jaman sekarang kok pada miskin, ya?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS x

No. Data : 30 Scene: 38 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari

sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu para copet dan petutur yaitu Muluk dan Bang Jarot; Ends:memberikan hasil copetan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Subur yang mengeluh karena uang yang ada dalam dompet yang ia copet hanya lima ribu rupiah kemudian Bedul menilai bahwa orang-orang zaman sekarang miskin lalu Kampret yang senang karena isi dalam dompet copetannya berisi 72 ribu, Ribut meminta uang hasil copetan anak buahnya itu. Lalu Boy mengeluh hanya mendapat kartu dalam dompet copetannya mendengar ucapan Boy, Glen memarahi Boy. Kemudian Codot memuji foto wanita yang ada dalam dompet hasil copetannya mendengar ucapan itu Sobrat langsung menganggap bahwa wanita itu adalah Luna Maya, Ongky yang merasa aneh dengan jawaban Sobrat langsung menyangkal. Glen pun mengeluh karena dompet yang ia dapatkan hanya berisi kartu lalu Bang Jarot datang dan meminta agar mereka semua segera memberikan hasil copetan mereka, Bang Jarot meminta Glen yang pertama memberikan setoran lalu Kkomet dan terakhir Ribut. Pertuturan ini berakhir ketika Muluk meminta salah satu pencopet untuk mencatat hasil yang di dapat dan Bang Jarot mengatakan bahwa mereka semua tidak bisa baca tulis. ; Keys: nada suara (tone) datar,

Page 154: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Boy : Yah isinya Cuma kartu plastik. (sambil membuka dan mengangkat dompetnya hingga kartu yang ada di dalam dompet berhamburan ke luar) Glen : Bego, lu! (sambil memukul kepala Boy dengan dompet) Codot : Gila nih cewek, cakep juga. (sambil melihat foto yang ada di dalam dompet) Sobrat : Gila, Luna Maya! Lu copet pacarnya? Ongky : (melihat dengan wajah penasaran) masa pacarnya Luna Maya naek angkot! Bego, lu! (semua tertawa) Glen : Ahh, banyakan kartu daripada duit. (sambil melempar kartu kredit ke udara). Bang Jarot : (datang sambil menggendong Mata Dewa) Ayo setor! Setor! (duduk di kursi) Setor! Cepetan Glen! Mana setoran lu? Glen : (mengumpulkan uang dari copet mall) cepetan! 170 rebu. Bang Jarot : Dikit banget sih! Bego lu.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 31 Scene: 39 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada malam

hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu 16 orang pencopet; Ends:meminta hasil copetan yang mereka sembunyikan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Bang Jarot yang meminta para pencopet berkumpul lalu Glen menanyakan mengapa mereka harus mengikuti Muluk kemudian Bang Jarot memberikan nasehat bahwa mereka harus mengikuti Muluk agar hidup mereka menjadi lebih baik. Pertuturan ini berakhir ketika Bang Jarot meminta Mata Dewa untuk menghitung uang yang mereka sembunyikan; Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Bang Jarot : Eh, sini lu! Sini! Sini! (sambil menjambak rambut Glen. (melihat uang yang disembunyikan Glen dalam ikat kepala yang ia gunakan)). Lu baru jadi cicak, mau ngadalin buaya, lu. Sono lu! Glen : Iya, Bang. (sambil mengusap kupingnya) Bang Jarot : Denger, Bang Muluk itu kesini mau ngatur kita. Supaya kita berenti jadi copet. Tapi duitnya tetep banyak. Siapa tau dia bener-bener hebat. Paham lu pade!? Semua copet :(serempak) Paham!!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Page 155: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

No. Data : 32 Scene: 46 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah Pak Makbul pada malam

hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu Muluk; Ends: menunjuk-an bahwa pendidikan itu penting; Act Sequences: Pak Makbul mengawali pertuturan ini dengan menyuruh Muluk untuk memberikan sekotak makanan kepada H. Sarbini agar H. Sarbini mengerti bahwa pendidikan itu penting. Muluk hanya terdiam; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan ramah ; Instrumentali-ties: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan tindakan; Genre: wacana persuasi.

Ujaran

Pak Makbul : Nih, sekotak anter ke Haji Sarbini! Siapa tau dia sadar kalo pendidikan itu penting. (sambil memberikan sekotak sosis pada Muluk) Muluk : (hanya diam)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 33 Scene: 47 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Sarbini pada malam

hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H. Sarbini dan petutur yaitu Muluk dan Rahma; Ends:mengungkapkan rasa bangga; Act Sequences: diawali oleh H. Sarbini yang mengungkapkan rasa bangganya kemudian menanyakan pekerjaan Muluk lalu Muluk menjawab pertanyaan H. Sarbini kemudian Rahma memberikan sebuah sosis yang dibawakan oleh Muluk kepada H. Sarbini; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan ramah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: ungkapan.

Ujaran

H. Sarbini : Bapak lu pasti bangga sama lu. Eh, ngomong-ngomong lu kerja dibagian ape? Muluk : Saya dibagian pengembangan sumber daya manusia. H. Sarbini : oh, iya iya

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 34 Scene: 49 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada malam

hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H.Rahmat dan Umi Pipit dan petutur yaitu Pipit dan Muluk; Ends: mengucapkan rasa bangga dan bersyukur; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh H. Rahmat yang menyampaikan rasa bangganya kepada Muluk karena telah mendapatkan pekerjaan, lalu Pipit datang dan menyapa Muluk dan

Page 156: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

membalas sapaan Pipit. Kemudian H. Rahmat menawarkan makanan yang dibawakan oleh Muluk, lalu Pipit memakan makanan tersebut. H. Rahmat pun mengungkapkan rasa syukurnya karena do’anya telah terkabul, lalu tiba-tiba dari dalam rumah Umi Pipit yang sedang mengisi teka0teki silang menanyakan siapa yang menentukan halal dan haram, H. Rahmat menjawab MUI, kemudian Umi berkata lima kotak, pertuturan berakhir ketika Piit menjawab dan Umi merasa jawaban Pipit benar; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan ramah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataann serta pertanyaan dengan pernyataan; Genre: ungkapan.

Ujaran

H. Rahmat : Sebagai orang yang yakin akan pentingnya pendidikan, aku juga bangga. Pipit : Hei, Bang! Muluk : Hei!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 35 Scene: 49 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada malam

hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H.Rahmat dan Umi Pipit dan petutur yaitu Pipit dan Muluk; Ends: mengucapkan rasa bangga dan bersyukur; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh H. Rahmat yang menyampaikan rasa bangganya kepada Muluk karena telah mendapatkan pekerjaan, lalu Pipit datang dan menyapa Muluk dan membalas sapaan Pipit. Kemudian H. Rahmat menawarkan makanan yang dibawakan oleh Muluk, lalu Pipit memakan makanan tersebut. H. Rahmat pun mengungkapkan rasa syukurnya karena do’anya telah terkabul, lalu tiba-tiba dari dalam rumah Umi Pipit yang sedang mengisi teka0teki silang menanyakan siapa yang menentukan halal dan haram, H. Rahmat menjawab MUI, kemudian Umi berkata lima kotak, pertuturan berakhir ketika Piit menjawab dan Umi merasa jawaban Pipit benar; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan ramah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataann serta pertanyaan dengan pernyataan; Genre: ungkapan.

Ujaran

Pipit : Waaah, asik nih. (sambil mengambil sosis) H. Rahmat : (memakan sosis) mmmm, terkabul juga doaku. Allah memberikanmu jalan, jadi kamu ga perlu berternak cacing.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 36 Scene: 50 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari

sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Komet dan Bedul; Ends:mencari informasi mengenai motor yang

Page 157: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

dibawa oleh Muluk; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Glen yang menyatakan bahwa motor yang dibeli oleh Muluk menggunakan uang yang mereka dapat dari hasil mencopet lalu Komet menjawab bahwa motor itu digunakan oleh Muluk untuk dinas. Bedul yang tidak tahu dinas itu apa menanyakan hal tersebut namun Glen menjawab pertanyaan itu dengan emosi, Komet tidak terima perlakuan Glen pada anak buahnya kemudian mereka berdua bertengkar. Pertururan itu berakhir ketika Muluk datang dan meminta mereka masu ke markas; Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Bedul : Dines apa si? Glen : (sambil memukul kepala Bedul) Tugas, begok! Komet : EH, Glen, Bedul anak buah gue. Cuma gue yang boleh ngemplang die. Glen : Anak buah lu bego si, dines ga ngerti.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 37 Scene: 52 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari

sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu 16 pencopet; Ends: memberitahukan uang yang telah terkumpul dan mengajak mereka untuk mulai usaha baru yaitu mengasong; Act Sequences:Muluk memberitahukan bahwa tabungan mereka sudah sembilan juta kemudian Glen menanyakan perihal motor yang terparkir di depan markas lalu Muluk membicarakan rencananya untuk membuat usaha baru bagi para pencopet, yaitu menjadi pengasong namun para pencopet tidak menyetujui rencana Muluk tersebut. Percakapan terhenti karena Komet dan Glen kembali bertengkar dan pertuturan berakhir ketika Muluk menghentikan Komet dan Glen yang bertengkar; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai ada pula marah ketika Komet dan Glen bertengkar; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation:pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana persuasi dan argumentasi.

Ujaran

Muluk : Ini ada uang dua juta. (sambil menunjukan uang tersebut dan menaruhnya di atas meja). Sebagian dari kalian akan memulai hidup baru. Jadi pengasong. Para pencopet : yaaaahhh (dengan nada kecewa) Muluk : Kenapa? Glen : Gak mau!! Bedil : Saya juga, Bang! Saya nyopet aja! Kampret : Ngasong cape, Bang!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Page 158: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

No. Data : 38 Scene: 53 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari

sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu 16 orang pencopet; Ends:menjelaskan rencana yang Muluk miliki; Act Sequences:Muluk menjelaskan rencananya kepada para pencopet namun para pencopet merespon dengan tertawa kemudian Muluk bertanya kepada Komet apakah dia mau mengasong lalu Komet menggelengkan kepalanya dan Muluk terlihat sedih mendapatkan jawaban demikian; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataandan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Muluk : Oke! Saya jelaskan, ya. Ngasong adalah langkah awal, walaupun hasilnya sedikit, tapi nanti kalau usaha ini sudah berkembang, dari ngasong terus buka kios, dari buka kios terus buka toko, buka super market. Kalian akan jadi pengusaha besar. konglomerat. (semua pencopet tertawa)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √

No. Data : 39 Scene: 53 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari

sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu 16 orang pencopet; Ends:menjelaskan rencana yang Muluk miliki; Act Sequences:Muluk menjelaskan rencananya kepada para pencopet namun para pencopet merespon dengan tertawa kemudian Muluk bertanya kepada Komet apakah dia mau mengasong lalu Komet menggelengkan kepalanya dan Muluk terlihat sedih mendapatkan jawaban demikian; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataandan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Muluk : Komet! Mau ngasong? Komet :(sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya) (semua pencopet kembali tertawa) Muluk : (hanya diam dan terlihat kecewa)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 40 Scene: 55

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di jalan pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang

Page 159: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Jarot dan petutur yaitu Muluk dan Komet; Ends:meminta solusi; Act Sequences:pertututan ini diawali oleh Bang Jarot yang marah mendengar cerita dari Muluk kemudian Muluk menenangkan dan melarang Bang Jarot untuk melakukan hal tersebut. Pertuturan ini diakhiri ketika Bang Jarot meminta Komet untuk pergi dan Komet pun pergi; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Bang Jarot : Biar saya hajar mereka! Muluk : Jangan, Bang! Jangan, Bang!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 41 Scene: 55

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di jalan pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu Muluk dan Komet; Ends:meminta solusi; Act Sequences:pertututan ini diawali oleh Bang Jarot yang marah mendengar cerita dari Muluk kemudian Muluk menenangkan dan melarang Bang Jarot untuk melakukan hal tersebut. Pertuturan ini diakhiri ketika Bang Jarot meminta Komet untuk pergi dan Komet pun pergi; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Bang Jarot : Biar saya hajar mereka! Muluk : Jangan, Bang! Jangan, Bang! Bang Jarot : Jadi mesti gimana dong? Muluk : Ini bagian dari proses pendidikan dan pengajaran, jadi

mungkin kita harus lebih sabar. Bang Jarot : Met, lu duluan, Met! Komet : Iya, Bang.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 42 Scene: 57

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah Bang Jarot pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu Muluk; Ends:menyetujui rencana Muluk; Act Sequences:Diawali oleh Bang Jarot yang mempersilakan Muluk untuk duduk lalu meminta istrinya untuk membuatkan kopi kemudian membicarakan

Page 160: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

mengenai persetujuannya terhadap rencana Muluk; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Bang Jarot : Gini, Bang. Saya ngeliat keseriusan abang ini jadi berpikir, engga apa-apalah pendapatan saya berkurang yang penting, masa depan anak-anak itu jadi lebih jelas. Muluk : (mengangguk) Bang Jarot : Itu lebih baik kayanya.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 43 Scene: 59

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di dekat pos ronda pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan berkelakar; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Muluk dan Samsul; Ends:meminta tolong untuk mengantarkan undian; Act Sequences:Pipit memanggil Muluk dari kejauhan dan menitipkan undian seperti biasa serta menayakan motor yang Muluk gunakan dan memuji motor Muluk; Keys: nada suara (tone)datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan gembira; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation:pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre:pujian.

Ujaran

Pipit : (terkagum-kagum melihat motor Muluk). Wiihiiii mantaaapp. Coba, Bang ye? (menaiki motor dan bercermin di kaca spion motor) Muluk : tsaaah Pipit : tsaaah mantaaap

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 44 Scene: 60

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu 16 pencopet dan Samsul; Ends:memperkenalkkan Samsul kepada para pencopet bahwa Samsul akan mengajar mereka menulis dan membaca; Act Sequences:Muluk memperkenalkan Samsul kepada para pencopet kemudian para pencopet kurang setuju dengan rencana Muluk. Setelah itu Muluk meminta Samsul untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan pentingnya pendidikan; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation:pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana deskripsi dan persuasi.

Page 161: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Ujaran

Muluk : Ini Bang Samsul. Sarjana pendidikan. Kalian sebagai copet akan tetap jadi copet, tanpa pendidikan. Jadi pendidikanlah kuncinya. Samsul : Maksud lu apa si, Mul? Glen : Trus Abang ini minta 10% lagi? Muluk : Engga, itu tanggungjawab saya, Glen. Hak saya yang 10% nanti saya bagi dengan Bang Samsul. Samsul : Mul, 10% apa, Mul? Ongky : Kalo sekolah males, Bang!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 45 Scene: 60

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu 16 pencopet dan Samsul; Ends:memperkenalkkan Samsul kepada para pencopet bahwa Samsul akan mengajar mereka menulis dan membaca; Act Sequences:Muluk memperkenalkan Samsul kepada para pencopet kemudian para pencopet kurang setuju dengan rencana Muluk. Setelah itu Muluk meminta Samsul untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan pentingnya pendidikan; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation:pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana deskripsi dan persuasi.

Ujaran Muluk : Yah, lu sarjana pendidikan. Samsul : Brengsek, Lu

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 46 Scene: 61

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan bingung; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk; Ends:memabahas petingnya pedidikan; Act Sequences:pertuturaqn ini diawali oleh Samsul yang menyatakan keraguannya pada pendidikan kemudian Muluk menjelaskan manfaat pendidikan yang selama ini sudah meraka jalani; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Page 162: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Ujaran

Samsul : Waktu gue kuliah, gue pikir pendidikan itu penting. Tapi setelah gue keluar kuliah gue baru ngerti ternyata pendidikan itu tidak penting. Muluk : Nah, itu. Itu hasil pendidikan,Sul. Kalo lu engga berpendidikan, lu engga akan tau bahwa pendidikan itu engga penting. Makanya pendidikan itu penting.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 47 Scene: 62

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Sarbini pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H. Sarbini dan petutur yaitu Muluk dan Rahma; Ends:meminta Muluk untuk segera melamar Rahma; Act Sequences: diawali oleh H. Sarbini yang meminta Muluk untuk segera melamar Rahma dan membandingkan harta yang dimiliki Muluk dengan Jupri; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation:pernyataan; Genre: wacana persuasi.

Ujaran

H. Sarbini : Kalo lu udah ade penghasilan, nunggu ape lagi? Kalo kelamaan nanti si Rahma keburu diambil orang loh. Eh, asal lu tau aja ya, si Jupri yang lagi nyalonin anggota DPR tuh, ngincer si Rahma terus. Rahma :Ah, Babeh (sambil memberikan sosis)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 48 Scene: 62

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Sarbini pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H. Sarbini dan petutur yaitu Muluk dan Rahma; Ends:meminta Muluk untuk segera melamar Rahma; Act Sequences: diawali oleh H. Sarbini yang meminta Muluk untuk segera melamar Rahma dan membandingkan harta yang dimiliki Muluk dengan Jupri; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation:pernyataan; Genre: wacana persuasi.

Ujaran

H. Sarbini :Bulak-balik nyariin si Rahme, sambil bawa itu tuh komputernye. Katanye harganye 15juta. Artinye, lebih mahal dari motor lu dong. Muluk : (hanya diam)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Page 163: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

x

No. Data : 49 Scene: 64

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah jembatan pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu Glen dan anak buahnya; Ends:protes; Act Sequences: pertuturan ini diawali ketika Glen datang menghampiri Bang Jarot unutk menyatakan rasa tidak sukanya karena harus mengikuti perintah Muluk yang haru bersekolah kemudian Bang Jarot memarahi Glen dan memukulnya karena membantah apa yang dia perintahkan; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana nasehat.

Ujaran

Glen : Bos, kenapa si mau-maunya nurut sama Bang muluk? Bang Jarot : (memukul Glen dan anak buahnya dengan koran) Siapa lagi yang mau gua gampar, Hah? Glen : Tapi kita engga mau sekolah.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 50 Scene: 64

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah jembatan pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu Glen dan anak buahnya; Ends:protes; Act Sequences: pertuturan ini diawali ketika Glen datang menghampiri Bang Jarot unutk menyatakan rasa tidak sukanya karena harus mengikuti perintah Muluk yang haru bersekolah kemudian Bang Jarot memarahi Glen dan memukulnya karena membantah apa yang dia perintahkan; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana nasehat.

Ujaran

Glen : Tapi kita engga mau sekolah. Bang Jarot : Eh, Glen lu inget gak kejadian di Kalibata Mall? Waktu lu nyopet disana, lu dikejar-kejar masa. Itu karena lu engga bisa baca. Inget engga lu? Kalo lu bisa baca petunjuk jalan yang kaya begitu tuh, elu engga bakal kabur ketempat yang salah. Elu kabur ke kantor polisi, tolol. (memukul Glen). Pulang!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Page 164: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

No. Data : 51 Scene: 65

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan belajar; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu 16 orang pencopet; Ends:mengajarkan para pencopet menulis; Act Sequences: Samsul mengawali pertuturan ini dengan mengajarkan para pencopet menulis beberapa huruf kemudian memperhatikan cara para pencopet menulis huruf-huruf yang ia ajarkan, lalu ia mengajarkan cara menulis yang benar. Kemudian Samsul mengajarkan Glen cara menulis yang benar, namun ia marah dan menginggalkan pelajaran; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: perintah dan dijawab dengan tindakan; Genre: wacana eksposisi.

Ujaran

Samsul : Eh, itu bukan begitu nulisnya (menghampiri Glen). Begini cara megang pensilnya. Nih, begini coba, yaa begini. Glen : (tidak bisa mempraktekan yang diajarkan oleh Samsul) Samsul : (meraih tangan dan pensil yang dipegang Glen). Ya Ampun, susah banget. Begini. Glen : (kesal dan menghempaskan buku tulisnya) aaaahhh!! Gua ga mau nulis! (pergi) Samsul : (tercengang melihat reaksi Glen)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 52 Scene: 67

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan belajar; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu 16 orang pencopet; Ends: mengajarkan menulis; Act Sequences: pertuturan ini diawali ketika Samsul mengatakan bahwa mereka diperbolehkan menulis dengan cara mereka masing-masing dan para pencopet senang dengan hal tersebut. Kemudian samsul mengajarkan mereka menulis huruf A; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: perintah dan dijawab dengan tindakan; Genre: wacana eksposisi.

Ujaran

Samsul : Ini kelas sekolah bebas, kelas bebas, cara megang pensilnya pun bebas. Yang penting kalian bisa nulis Kampret : Nah, gitu dong! Komet : (menggigit pensil dan menyobek kertas) Samsul : Nah, sekarang kita belajar huruf. (menuliskan huruf A di papan tulis). Ini huruf A. Huruf apa?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Page 165: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

No. Data : 53 Scene: 70

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan Pipit kepada para pencopet; Act Sequences:pertuturan ini diawali ketika Muluk melihat tingkah para copet lalu meminta mereka untuk tenang dan tertib untuk bersalaman dengan Pipit, kemudian salah satu copet berujar bahwa mereka menyukai Pipit. Muluk memperkenalkan Pipit kepada mereka dan memberitahukan bahwa Pipit akan mengajarkan mereka pelajaran agama. Kemudian Pipit memeperkenalkan diri dan sedikit membahas mengenai agama; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana narasi.

Ujaran

Muluk :Yang tenang, yang tenang. Yang tertib, yang tertib. Para copet :(bersalaman dengan Pipit). Woy gurunya cakep, woy!! Yang gini dong, Bang gurunya, segeeerrr!! Pipit : Iiiihh, emangnya gue ikan!! Muluk :Ayo tertib, tenang. Semua kebagian salaman. Ari Wibowo :mmmmm, Mbaknya harum (sambil mencium tangan Pipit)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 54 Scene: 70

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan Pipit kepada para pencopet; Act Sequences:pertuturan ini diawali ketika Muluk melihat tingkah para copet lalu meminta mereka untuk tenang dan tertib untuk bersalaman dengan Pipit, kemudian salah satu copet berujar bahwa mereka menyukai Pipit. Muluk memperkenalkan Pipit kepada mereka dan memberitahukan bahwa Pipit akan mengajarkan mereka pelajaran agama. Kemudian Pipit memeperkenalkan diri dan sedikit membahas mengenai agama; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana narasi.

Ujaran

Pipit : Iiiihh, emangnya gue ikan!! Muluk :Ayo tertib, tenang. Semua kebagian salaman. Ari Wibowo :mmmmm, Mbaknya harum (sambil mencium tangan Pipit) Pipit : eeehh, lunya aja yang bau. Lu engga mandi, ya?

Page 166: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 55 Scene: 70

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan Pipit kepada para pencopet; Act Sequences:pertuturan ini diawali ketika Muluk melihat tingkah para copet lalu meminta mereka untuk tenang dan tertib untuk bersalaman dengan Pipit, kemudian salah satu copet berujar bahwa mereka menyukai Pipit. Muluk memperkenalkan Pipit kepada mereka dan memberitahukan bahwa Pipit akan mengajarkan mereka pelajaran agama. Kemudian Pipit memeperkenalkan diri dan sedikit membahas mengenai agama; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana narasi.

Ujaran

Pipit : Iiiihh, emangnya gue ikan!! Muluk :Ayo tertib, tenang. Semua kebagian salaman. Ari Wibowo :mmmmm, Mbaknya harum (sambil mencium tangan Pipit) Pipit : eeehh, lunya aja yang bau. Lu engga mandi, ya?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 56 Scene: 70

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan Pipit kepada para pencopet; Act Sequences:pertuturan ini diawali ketika Muluk melihat tingkah para copet lalu meminta mereka untuk tenang dan tertib untuk bersalaman dengan Pipit, kemudian salah satu copet berujar bahwa mereka menyukai Pipit. Muluk memperkenalkan Pipit kepada mereka dan memberitahukan bahwa Pipit akan mengajarkan mereka pelajaran agama. Kemudian Pipit memeperkenalkan diri dan sedikit membahas mengenai agama; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana narasi.

Ujaran

Muluk : kalo lu ngajar orang bener, apa sitimewanya? Tapi kalo lu ngajarin mereka jauh lebih mulia. Boy :Betul, Mbak. Mulia sekali. Setuju?! Para copet : Setujuuu!!

Page 167: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Pipit : Oke, gua akan ngajarin kalian.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 57 Scene: 71

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan pulang setelah dari markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan lelah; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Muluk; Ends:memberikan penjelasan; Act Sequences: Pipit merasa tidak kuat menghadapi para pencopet dan kemudian menanyakan honor yang akan dia dapat dan Muluk menjawab dengan memberikan pertanyaan kepada Pipit; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: ungkapan.

Ujaran

Pipit : Jadi honor Pipit, dibayar dari hasil mencopet, Bang? Muluk :Iya. Lu mau terima honor atau pahala? Pipit : (sambil tertawa) mau dua-duanya, Bang! Muluk : (tertawa) Pipit : Makasih, yak! Muluk : (pergi)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 58 Scene: 78

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di depan gedung DPR pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet; Ends: memberi tahu kepada para pencopet tempat bekerja para wakil rakyat. Mereka juga bermaksud memotivasi para pencopet agar lebih giat belajar lagi agar menjadi orang sukses dan memberikan pentingnya pendidikan karena orang-orang yang berkerja di gedung DPR adalah orang-orang yang berpendidikan; Act Sequences: Samsul memberitahukan bahwa itulah tempat para wakil rakyat dan Muluk menjelaskan bahwa mereka yang memperjuangkan nasib rakyat kemudian para copet memributkan mencopet dalam gedung DPR, Glen menjawab bahwa dalam gedung itu tidak bisa mencopet namun Komet menjawab bahwa dalam gedung itu bisa korupsi dan Samsul meminta mereka untuk kembali ke mobil; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: wacana argumentasi.

Page 168: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Ujaran

Muluk :Di dalem itu tempat orang-orang terhormat dan berpendidikan. Ribut :Adalah kita bisa disitu, dong? Kita kan udah sekolah.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 59 Scene: 80

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah masjid pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Pipit, Muluk, dan Samsul; Ends: tidak mau sholat berjamaah; Act Sequences: Pipit memanggil Glen dan bertanya mengapa tidak ikut sholat lalu Glen memberikan penjelasan, Muluk dan Samsul hanya tersenyum melihat tingkah Glen; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal dan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Pipit :Glen! (meng-hampiri Glen). Engga ikut sholat?? Glen : Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan nyebut adalah, adalah Allahu Akbar, adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... (pergi)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 60 Scene: 80

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah masjid pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Pipit, Muluk, dan Samsul; Ends: tidak mau sholat berjamaah; Act Sequences: Pipit memanggil Glen dan bertanya mengapa tidak ikut sholat lalu Glen memberikan penjelasan, Muluk dan Samsul hanya tersenyum melihat tingkah Glen; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal dan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Pipit :Glen! (meng-hampiri Glen). Engga ikut sholat?? Glen : Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan nyebut adalah, adalah Allahu Akbar, adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... (pergi)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Page 169: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

No. Data : 61 Scene: 86

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Samsul dan 16 orang pencopet; Ends: mengajak pencopet untuk menjadi pengasong; Act Sequences:Muluk mempersilakan para pencopet untuk duduk dan memulai acara peresmian usaha baru yang akan dilakukan oleh pencopet, kemudian Samsul memulai acara tersebut dengan berkelakar bersama para pencopet; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan bersemangat dan gembira; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: lelucon.

Ujaran

Muluk :Ayo silahkan! Adik-adik kami para pencopet yang budiman silahkan duduk!

Para copet : (masuk ruangan)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 62 Scene: 88

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah gang pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan mengintai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu rampok 2 dan petutur yaitu rampok 1; Ends:perampok 1 berniat untuk merampok ketiga orang tua itu namun perampok 2 larangnya melakukan hal tersebut kemudian mereka pergi; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal dan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Rampok2 :Ngapain lu rampok dia? Duitnye kecil, dosanya gede, begok. Ayo! (pergi)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 63 Scene: 90

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Samsul dan 16 orang pencopet; Ends:mengajarkan membedakan yang hak dan yang bukan; Act Sequences:pertuturan ini diawali

Page 170: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

oleh Muluk yang memberikan pidato dan memberikan slogan baru kepada mereka; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato dan slogan.

Ujaran

Muluk : Keberadaan kami bersama kalian selama ini adalah untuk membantu dan membimbing kalian menuju lompatan bersejarah. Mulai hari ini, kita belajar bagaimana membedakan mana yang milik kita dan mana yang milik orang lain. Mulai hari ini kita belajar untuk mendapatkan apa yang ingin kita miliki dengan cara yang halal. Stop mencopet!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 64 Scene: 92

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, Pak Makbul, H. Sarbini, H. Rahmat dan 16 orang pencopet; Ends:memperkenalkan Pak Makbul, H. Rahmat, dan H. Sarbini dan meresmikan usaha baru mereka; Act Sequences:pertuturan ini diawali oleh Samsul yang memperkenalkan satu per satu orangtua yang datang dan dilanjutkan dengan pidato dari Samsul untuk meresmikan usaha baru mereka ; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato dan slogan.

Ujaran

Komet : Belajar silat dimana, Pak? Para copet : hahahahaha Samsul :Eh, Komet. Mereka bukan dari perguruan silat, tapi

seperguruan mengaji. Komet : Oooohh. Glen : Begok! Lu liat dong, pecinya putih!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 65 Scene: 93

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini

Page 171: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.

Ujaran

Samsul : Ayahanda, kami bertiga putra putri ayahanda tidak membangun masjid tidak pula membangun madrasah. Tapi kami mengembangkan sumber daya manusia. Kami mencoba memberdayakan ade-ade kami para pencopet yang budiman. Ketiga orang tua : (heran dan bingung)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 66 Scene: 93

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.

Ujaran

Samsul : Nah, ade-ade kami calon pengasong ini juga sudah mengalami kemajuan dalam pendidikannya. Glen, coba sebutkan sila ke lima dari pancasila!

Glen : (berdiri) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Samsul : Nah, ade Ribut coba sebutkan butir kesatu penjelasan dari

sila pertama pancasila! Ribut : (berdiri) adalah bangsa Indonesia menyatakan adalah

kepercayaannya dan adalah ketakwaan kepada Tuhan Yang adalah Maha Esa.

Samsul :Bagus! (tepuk tangan). Nah itulah penjelasan dari butir kesatu sila pertama dari pancasila. Tapi, harap kata “adalah” itu dibuang karena memang ditambahkan sendiri oleh ade kami ini. Oke, next. Eh ganteng, Ari Wibowo, alinea ketiga pembukaan Undang-undang Dasar 1945!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √

Page 172: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

No. Data : 67 Scene: 93

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.

Ujaran

Ari wibowo : (berdiri) Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas. Maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

(semua bertepuk tangan) Samsul : Bagus! Bagus! Saya yakin, pasti ayahanda bertiga tidak hapal, toh?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 68 Scene: 93

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.

Ujaran

Eros : Usholi fardhu shubhi rak’ataini mustakbilal kiblati adaan lillahita’ala.

Samsul : Baguuuss!! (semua tepuk tangan) Pipit : Dan engga cuma niatnya aja, Bah. Sholatnya juga bisa. Samsul : Sekarang, sudah ayahanda saksikan, ade-ade kami yang

budiman ini sudah menjadi pencopet yang pancasilais serta

Page 173: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

religius. Maksudnya manusia yang pancasilais dan religius. Bedul :(berjalan ke depan dan berdiri di atas kursi) Proklamasi.

Kami, Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Samsul : Good! (bertepuk tangan). Sudah bisa proklamasi, sudah merdeka. Eh, Dul, lu udah merdeka kan?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √

No. Data : 69 Scene: 93

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.

Ujaran

Samsul : Good! (bertepuk tangan). Sudah bisa proklamasi, sudah merdeka. Eh, Dul, lu udah merdeka kan?

Bedul : Iya, dong, Bang. Samsul : Merdeka! Para copet : Merdeka!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 70 Scene: 95

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah gang dekat markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan segan; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu jambret 1 dan petutur yaitu jambret 2; Ends:mengajak pergi; Act Sequences: penjambre 1 mengajak rekannya pergi kemudian mereka langsung pergi; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan tindakan; Genre: wacana argumentasi.

Page 174: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Ujaran Jambret 1 : Jangan deket-deket, ntar apes. Ayo cabut, yuk! Jambret 2 : (pergi)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 71 Scene: 97

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan sedih dan kecewa; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu H. Rahmat; Ends:memberikan penjelasan dan pembelaan diri; Act Sequences: pertuturan diawali oleh Pipit yang menanyakan apa yang harus dia lakukan kemudian H. Rahmat menjawab bahwa itu haram, lalu Pipit membela diri dan menjelaskan mengapa dia menerima gaji itu. Pertuturan ini diakhiri ketika H. Rahmat pergi meninggalkan Pipit; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Pipit : Menurut Abah, Pipit engga perlu digaji? H. Rahmat : Itu duit haram. Pipit : Bah, kalo Pipit punya orangtua kaya, punya duit banyak, Pipit sanggup engga digaji buat ngajar para copet itu. Paling tidak, sekarang Abah engga perlu lagi ngasih Pipit uang jajan, iya kan? Paling tidak Pipit mau melakukan sesuatu yang berarti, ya kan? Bah, sekarang pipit udah dewasa, segala perbuatan Pipit menjadi tanggungjawab Pipit sendiri. Kalo Pipit dosa, Abah engga ikut dosa, Bah.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 72 Scene: 99

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan menuju masjid pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan sedih dan kecewa; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu H. Rahmat; Ends: menceritakan kesedihan; Act Sequences: pertuturan diawali oleh Pak Makbul yang menyapa H. Rahmat kemudian menceritakan car mereka membiayai anak mereka sejak kecil; Keys: nada suara (tone) rendah, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan bersedih dan menangis; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana deskripsi.

Page 175: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Ujaran

H. Makbul : Haji kan tau, saya Cuma bisa ngejait tapi Demi Allah, Ji, Demi Allah sisa-sisa kain jaitan selalu saya kembalikan kepada pemesan. dengan hasil ngejait yang kaya gitu saya didik si Muluk, saya besarkan si Muluk, tapi kenapa begini hasilnya, Ji? H. rahmat : Sama, Pak Bul. Saya didik, saya besarkan si Pipit semua itu dari hasil pensiunan saya di Departemen Agama. Tapi kenpa begini?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 73 Scene: 101

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di pos ronda pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan cemas; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk dan Pipit; Ends:Samsul ingin membicarakan upah yang akan dia dapatkan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang yang ingin membicarakan mengenai upah yang akan dia dapatkan namun Muluk dan Pipit tidak memberikan jawaban. Kemudian Samsul mengatakan bahwa Allah akan memaklumi perbuatan mereka; Keys: nada suara (tone) Muluk dan Pipit datar sedangkan nada suara Samsul tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal, sedih, dan cemas; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Samsul : Mul! Muluk! Gini Mul, soal bagian yang 10% buat kita bertiga itu gua rasa kurang.

Muluk : (diam) Samsul : (melihat ke arah Pipit) Pipit : (menangis) Samsul : Ada apa nih? Muluk : Itu duit hasil nyopet, Sul. Pipit : Bang Samsul tega ngasih duit haram buat ibu Abang?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 74 Scene: 101

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di pos ronda pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan cemas; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk dan Pipit; Ends:Samsul ingin membicarakan upah yang akan dia dapatkan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang yang ingin membicarakan mengenai upah yang akan dia dapatkan namun Muluk dan Pipit tidak memberikan jawaban. Kemudian Samsul mengatakan bahwa Allah akan memaklumi perbuatan mereka; Keys: nada suara (tone) Muluk dan Pipit datar sedangkan nada suara Samsul tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal, sedih, dan cemas;

Page 176: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Samsul : Lu kenapa berubah jadi sok suci begitu, Pit? Lu juga, Mul! Lu yang ngajak gue, lu yang bujuk gue, lu yang ngomong. Eh, elu rela liat gue maen gaple lagi, hah? Lu rela? Lu rela liat gue frustasi? Eh, Mul Allah itu Maha Mengetahui apa yang kita lakukan, Mul. Allah juga taulah kita engga bakalan kaya lantaran kita itu ngurus copet. Allah itu Maha mengetahui dan dia itu Maha memaklumi.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 75 Scene: 103

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di masjid pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan sedih dan kecewa; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan H.Rahmat dan petutur yaitu Tuhan (Allah SWT); Ends:memohon ampun; Act Sequences: Pak Makbul memohon agar diampuni dosanya kemudian diamini oleh H. Rahmat kemudia mereka berdua beristigfar bersama; Keys: nada suara (tone) pelan, lembut, dan lirih, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan khusyuk; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: memohon; Genre: wacana do’a..

Ujaran

Pak Makbul : Ampuni aku, Ya Allah. H. rahmat : Amiin. Pak Makbul : Mungkin di luar kesadaran, aku telah memberi anakku makanan dari rezeki yang tidak halal. Ampuni aku ya Allah.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 76 Scene: 104

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di jaln pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan cemas; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Samsul dan Pipit; Ends:membicarakan kelanjutan dari pekerjaan mereka; Act Sequences:Muluk menjawab pertanyaan Samsul yang meminta upahnya selama mengajar para pencopet kemudian Samsul mengatakan bahwa pekerjaan itu sangat berarti untuknya namun Muluk tidak menanggapi kemudian dia mengungkapkan argumennya mengenai halal, haram dan dosa; Keys: nada suara (tone) Muluk dan Pipit datar sedangkan Samsul tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan, Muluk dan Pipit dengan serius sedangkan Samsul dengan marah dan kecewa; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan pertanyaa; Genre: wacana argumentasi.

Page 177: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Ujaran

Muluk : Kita pikirin lagi. Samsul : Maksudnya? Muluk : Gua bilang kita pikirin lagi! Pipit : Iya, Bang. Sebaiknya malam ini kita berfikir. Samsul : Mul, gua merasa hidup gua sudah berharga, Mul. Gua

merasa gua udah bisa bermanfaat untuk orang lain. Ini suatu hal yang luar biasa buat gue. Oke, lu sekarang engga usah bayar honor gua juga engga apa-apa tapi gua minta uang transport buat ongkos suapa gua engga jalan kaki, ya, Mul ya, Mul? Mul, gua serius, Mul. Gua engga becanda. Gua butuh uang transport, Mul. Itu juga engga terlalu besar ko dosanya, oke? Ya?

Muluk : Kita liat besok. Analisis Prinsip Kesantunan Leech

MKar MKdw MP MKH Mksp MS x

No. Data : 77 Scene: 108

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Samsul; Ends:membicarakan akhlak para pencopet; Act Sequences: tuturan ini diawali oleh Pipit yang menanyakan pendapat Samsul mengenai pelajaran yang telah ia ajarkan kemudian Samsul kembali menanyakan pertanyaan yang sama kepada Pipit, lalu Kampret datang dan mereka berdua mencari pembuktian hasil dari pelajaran yang mereka berikan selama ini; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Pipit : Bang Samsul pikir karena Abang udah ngajarin pancasila dan Undang-undang dasar 45 terus kelakuannya jadi baik?

Samsul : terus lu pikir, karena lu udah ngajarin ngaji, sholat, kelakuan mereka juga jadi baik?

Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 78 Scene: 110

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan emosi; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu 16 orang pencopet; Ends:menasehati para pencopet; Act Sequences: tuturan ini diawali oleh Bang Jarot yang memarahi para pencopet dan menjelaskan hasil kerja Muluk selama ini; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan;

Page 178: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Genre: wacana deskripsi.

Ujaran

Bang Jarot : (memukul papan kayu). Dasar lu copet goblok. Lu tau engga isinya apa? Disini ada uang dua puluh satu juta dua ratus ribu. Sebelum Bang Muluk kesini lu engga pernah punya duit sebanyak itu, kan? Engga pernah, kan, hah? Bang Muluk kesini Cuma mau ngajarin lu jadi pengasong tapi lu semua kepinginnya jadi copet. Copet itu paling top masa depannya di penjara, Tau? Di dor, mampus, tua, dan tetep miskin. Tau engga lu? Kalo koruptor, korupsi duitnya banayk tetep keluar penjara juga masih tetep banyak. Kenapa? Karena mereka sekolah! Lu kan engga sekolah, lu kan Cuma copet. Lu engga punya harepan, tau lu? Lu engga punya harepan. Sekarang Bang Muluk sama temen-temennya udah engga ada di sini lagi. engga ada yang mau ngajarin lu macem-macem lagi. Eh, liat tuh! Itu ada enam kotak asongan, siapa yang mau ngasong boleh ngasong dan kotak ini milik mereka. Eh Glen, ini negara bebas, ya, yang mau ngasong, ngasong yang mau nyopet, nyopet. Tapi inget, kalo ada yang gangguin temennya ngasong bakal gua hajar.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 79 Scene: 115

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perumahan pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan senang; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Jupri dan petutur yaitu warga perumahan; Ends: berkampanye; Act Sequences: tuturan ini diawali oleh Jupri yang meminta agar poster dipasanng dengan rapi, kemudian seorang ibu meminta agar poster itu dicopot. Jupri tetap mengarahkan agar posternya dipasang dengan rapi kemudian seorang bapak menanyakan keseriusan Jupri menjadi anggota DPR lslu Jupri meminta agar bapak tersebut memilihnya namun bapak itu menyatakan ketidakpercayaannya pada Jupri kemudian Jupri langsung menyuruh posternya dicopot dan pergi; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Bapak-bapak : Ente serius, Jup? Jupri :Seriuslah, Om. Jangan lupa pilih saya nomor 212 dari partai

Asam Lambung. Bapak bapak :Hahaha Emak Bapak lu aja engga percaya sama elu, apa lagi

gue. Hehehe

Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS

x

No. Data : 80 Scene: 119

Page 179: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di pinggir jalan pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan gembira; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu seorang ibu guru SD dan petutur yaitu para siswa; Ends:menyemangati para siswa; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh ibu guru yang meminta agar para siswa mengibarkan bendera yang mereka pegang kemudian para murid mengibarkan bendera yang mereka pegang; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: perintah dan dibalas dengan tindakan; Genre: wacana persuasi.

Ujaran

Ibu guru : Kalo ada Presiden lewat, kibarkan benderanya. Okeee?! Murid-murid SD : Okeee Ibu guru : Ayo semuaa!!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 81 Scene: 124

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di depan sebuah toko servis elektronik pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan tegang; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu komandan SatPol Ppdan 2 orang anggotanya; Ends: melakukan pembelaan untuk Komet dan anak buahnya; Act Sequences:pertuturan ini diawali oleh Muluk yang menyuruh agar mereka menangkapnya saja kemudian Komandan datang dan menanyakan apa yang terjadi. Muluk menajwab bahwa mereka sedang mencari rezeki yang halal lalu anggota SalPol PP 1 mengatakan bahwa pengemis dan pengosong mengganggu lalu lintas. Muluk kembali melakukan pembelaan dengan membahas para koruptor, para anggota SatPol PP yang kebingungan menjawab pernyataan Muluk akhirnya menangkapnya; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan berani; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Muluk : Kalian tangkap saya! Saya yang suru mereka ngasong! Ayo tangkap saya!

Komandan : Eh eh eh, ada apa nih? Ada apa nih? Muluk : Mereka hanya mencari rezeki yang halal. Dan hanya itu yang mereka bisa.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS

No. Data : 82 Scene: 125

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah tempat makan pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu

Page 180: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

dalam keadaan panik; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Boy dan petutur yaitu Komet dan anak buahnya; Ends: menyemangati; Act Sequences:pertuturan ini diawali ketika Boy mengatakan bahwa ia ingin menjadi pencopet lagi namun Komet menyemangati Boy agar tidak menyerah; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.

Ujaran

Boy : Kalo kaya gini, gue nyopet lagi aja deh. Komet :Kita jangan nyerah! Liat doang bang Muluk yang udah

ngebela kita!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Page 181: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

TRANSKRIP FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI

PEMAIN :

Di pasar

Dukun : Yang kepingin jabatannya sering naik, yang dibacok gak mempan, yang ditembak gak mati. Pake batu ini, yah! Ini Badar Maulana, ampe modar gak bisa buka celana.

Penjual herbal : Sakit tulang, sakit pinggang, mata jereng, air kencing lancar, Pak ya! Wiiiss wiiiss wiiiss. Ini dia Undur-undur, Pak Ya!

Tukang ramal : Jangan khawatir sama ramalan ane, ramalan ane bukan sembarang ngeramal. Ramalan ane komplit. Shahih.

Penjual Ayat : Saudara-saudara ingin terhindar dari marabahaya dan malapetaka, saya punya ayat-ayat untuk melawannya.

Muluk : (memperhatikan situasi pasar)

Para pencopet : (berpura-pura membeli barang. Satu pencopet sengaja menabrak target, dan copet yang lain mengambil dompetnya. Kemudian copet itu mengoper dompet ke teman yang lain)

Muluk : (memperhatikan aksi para pencopet)

Para pencopet : (melempar dompet di tanah pada rekannya. Kemudian memberikan dompet itu pada rekannya yang terakhir).

**1**

Muluk : (mengikuti pencopet yang membawa dompet hasil copetan).

Copet : (terus berjalan)

Muluk : (menangkap copet yang sedang menghitung uang)

Diem, diem! Diem, Lu! Atau gua bawa ke kantor polisi, hah? Gua udah dua tahun cari kerja supaya dapet duit. Enak aja nyomot dompet orang. Nyinggung perasaan gua tau. Orang susah payah cari kerja, diem-diem duitnya lo ambil. Lo ga bisa minta baik-baik?

Komet : Saya kan copet,Bang, bukan tukang minta-minta.

Muluk : (terdiam mendengar jawaban pencopet).

**2**

Page 182: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Direktur : Saudara Muluk, ilmu apa yang kamu punya?

Muluk : Ilmu management, Pak.

Direktur : I terus terang sama you, ya. Segala macam ilmu udah saya terapin buat nyelametin ini perusahaan. Termasuk ilmu you. You liat ini buku tebel-tebel ini? Liat! Ini buku management barat yang paling mutakhir dari Amerika. Ini buku management ala Mao Tse Tung dari Cina. Ini buku management dari Jepang. Ini buku management gaya Arab. Gak ada yang bisa nyelametin perusahaan I, ga ada! Cuma management jin doang yang belum I terapin, bukunya ga ada.

**3**

Di Masjid

H. Sarbini : kenyataannya emang begitu, Pak Bul.

Makbul : kenyataan yang mana?

H. Sarbini : Si Muluk, anak pak Bul dan jutaan lain anak yang setres gara-gara nganggur.

Makbul : Eh, Haji Sarbini, si Muluk bukannya nganggur, dia lagi berusaha.

H. Rahmat : lailahailallah.

**4**

Direktur 2 : Karyawan disini sudah full, Pak. Bagaimana kalau bapak mendaftar, lalu kita kirim ke Malaysia.

Muluk : Jadi TKI?

Direktur 2 : (mengangguk)

Muluk : (membayangkan dicambuk kemudian langsung pergi)

**5**

H. Sarbini : Kelamaan nganggur dia bisa setres, kesian.

Makbul : Dia gak nganggur, dia lagi berusaha. Beda. Nganggur, berusaha, beda.

H. Rahmat : Ya Allah, ampuni kami yang telah mendzalimi diri kami sendiri, Ya Allah.

H. Sarbini dan H. Rahmat : (Keluar masjid)

Makbul : Orang berpendidikan selalu bisa menyelesaikan masalahnya.

H. Sarbini : kite liat aja nanti!

H. Rahmat : astagfirullahal’adzim, Ya Allah Ya Allah Ya Allah

Page 183: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

H. Rahmat dan H. Sarbini : (pergi dari masjid)

**6**

Makbul : Si Rahma dan Si Muluk saling jatuh cinta, Ji. Jadi sebentar lagi si Muluk bakal jadi mantu Haji Sarbini. Jadi do’akan dong!

H. Sarbini : iya saya do’ain biar dapet kerjaan.

Makbul : amin.

H. Sarbini : Tapi buat saya pendidikan itu gak penting. Ga pentinglah! Begini aja sekarang, si Muluk mendingan suru buka sablon tuh. Ini lagi rame orang bikin kaos sama spanduk.

Makbul : Sarjana management masa bikin sablon?

H. Rahmat : Lu belum selesai nih diskusinye?

Makbul : Ye gimane bisa selesai Ji, Haji Sarbini tetep ngotot bilang pendidikan itu gak penting. Dia gak tau Jepang maju karena pendidikan.

H. Sarbini : Bul, bawa-bawa Jepang, kita ini Indonesia, Bul.

Makbul : Ya Amerika, Inggris, Prancis, maju juga karena pendidikan, Ji.

H. Rahmat : Gini,gini, kalau soal pendidikan,

Makbul : Pentingkan

H. Sarbini : Enggak, gak penting.

Makbul : Ya penting dong.

H. Sarbini : Enggak.

Makbul : Ji, ji liat, liat ! Tuh pada berebut kenapa? Kenapa?

H. Rahmat : Itu karena ketidakadilan.

H. Sarbini : Ini karena pendidikan gak penting.

Makbul : Ya penting supaya bisa adil.

H. Sarbini : Enggak enggak.

Makbul : Penting dong.

H. Sarbini : Enggak dong.

**7**

Page 184: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

H. Sarbini : Yang penting kan si Muluk punya penghasilan. Bisa ngelamar si Rahma. Kalo Enggak si Rahma bisa saya kawinin ama anggota DPR tau enggak?

Makbul : Waduh Ji gabisa begitu.

H. Rahmat : Sabar, sabar, sabar.

H. Sarbini : Eh bukan salah saya kalo si Jupri mau sama si Rahma.

H. Rahmat : Gini Ji, ji si Jupri itu baru calon, calon anggota DPR.

Makbul : Si Jupri? Jupri? Masya Allah ji, hahaha. Jupri? Haahahahahaha.

**8**

Jupri : (menunjukan video ikan dalam laptopnya)

Rahma : (memperhatikan)

**9**

Penjual Buku : Ini nih kalo ditoko buku 100 ribu, kalo disini Cuma 30 ribu. Secara gimana bangsa kita bisa bikin pesawat terbang?

**10**

Muluk : (memberikan buku cara berternak cacing)

Makbul : Tanya Haji Rahmat,cacing halal atau haram?

**11**

H. Rahmat : Kalo gak ada pilihan laen buat cari nafkah, kerjakan!

Jangan lupa sering-sering minta ampun kepada Allah. Minta petunjuk supaya kamu dapet jalan yang lebih baik. Tapi ngomong-ngomong kenapa jadi beternak cacing?

Muluk : Kalo ternak sapi atau onta bikin kandangnya dimana pak haji?

H. Rahmat : hahahaha

**12**

Pipit : Bagusan juga beternak jangkrik, bang. Saya liat di tv prospeknya bagus. Selain buat makanan burung, juga bisa buat makanan ikan arwana.

Muluk : Entar abang pikirin lagi deh.

Pipit : Oke bang yah! Jangan sampe patah semangat ya!

**13**

Page 185: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Samsul : Mul, lagi ada proyek apa?

Muluk : Ternak cacing mau gak lu?

Figuran 1 : Mending lu ternak kucing, peliharaan nabi tuh.

Figuran 2 : Paling gak, kalo lu gak dapet untung lu dapet pahalanya Mul.

Figuran 3 : Kalo mao cepet kaya, lu piara cicak sama buaya sama gurita.

**14**

H. Sarbini : Alhamdulillah gue gak salah, si Ida sama abangnya si Rahma yang tamatan aliyah sekarang udah punya kios di Cipulir dan udah berangkat haji. Adeknya Alamsyah yang tamatan tsanawiyah sekarang udah punya sablonan dan konveksi kecil-kecilan. Insya Allah tahun ini berangkat haji.

Rahma : Ah, Babeh, itu mulu yang diulang-ulang

**15**

Pipit : Yang ini hadiahnya motor Yamaha, Bah. Kalau yang ini hadiahnya umroh. Kalau Pipit menang biar Abah yang pake. Tapi pajaknya ditanggung pememnang.

Umi Pipit : Bayar pajaknya jual aja kalung Umi. Huh, mati lagi. Hah! Pajak diomongin sih, ah.

**16**

Muluk : Pagi-pagi udah mulai. Srul, lu kan sarjana pendidikan harusnya lu ngajar.

Asrul : Nah, lu mestinya jadi direktur, lu kan sarjana menejemen.

**17**

Tukang Koran : Sebuah kapal ikan Jepang membutuhkan tenaga penangkap ikan Paus.

Muluk : Gue sarjana Menejemen.

Tukang Koran : Seorang gadis blasteran keturunan Jawa-Jerman membutuhkan pendamping hidup.

Muluk : Terus?

Tukang Koran : Minimal sarjana muda.

Muluk : Terus?

Tukang Koran : Suku, agama apa saja.

Muluk : Terusin!

Page 186: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Tukang Koran : Yang penting punya penghasilan tetap.

Muluk : (batuk-batuk kemudian pergi)

Tukang Koran : Bang, ga jadi beli korannya?

**18**

Muluk : (mendatangi warung makan di pasar)

Penjual Nasi : Silahkan, Mas!

Muluk : (mengangguk kemudian duduk)

Komet : Eh, Bang, pesen aja makanannya, nanti saya yang bayar.

Penjual Nasi : Iya, Mas, mau makan pake apa?

Muluk : Saya pake kangkung sama tempe aja, Bu.

Komet : Tambah opor ayam buat abang ini!

Muluk : Enggak, gak usah.

Penjual Nasi : Loh kenapa? Ndak apa-apa.

Komet : Telor asin mau, Bang?

Muluk : Enggak, gak. (sambil melirik ke arah Komet yang sedang asik makan)

**19**

H. Sarbini : Ada bukaan kios baru di Cipulir. Abangnya si Rahma, si Idam bisa bantu modal buat si Muluk.

H. Makbul : Dia ga bakat dagang.

H. Sarbini : aaahh ga perlu bakat yang penting die mau. Ternak cacing aja dia mau apalagi dagang.

H. Makbul : (memandang H. Sarbini dengan rasa tersinggung)

H. Sarbini : (memandang H. Makbul dengan perasaan bersalah). Yaudah. Bul, pendidikan itu penting kalo ada koneksi. Kalo engga, percuma.

H. Makbul : Jiii..

H. Sarbini : Assalamualaikum! (dengan nada tinggi)

H. Makbul : wa’alaikumussalam warrahmatullah. (melanjutkan menjahit)

**20**

Page 187: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

(Di Jalan)

Komet : Empat kali saya ketangkep, Bang. Keluar, terus nyopet lagi.

Muluk : Gila!!

Komet : Pencopet mesti gitu, Bang!

**21**

(Di Markas Pencopet)

Muluk : (melihat-lihat kondisi markas dengan perasaan heran)

Komet : Bang, saya dan temen-temen tinggal disini. Ayo, masuk!

**22**

Komet dan Muluk: (masuk ke dalam markas)

Komet : Bang, Abang itu namanya Muluk.

Bang Jarot : Gua gak tanya.

Komet : Iya, Bang.

Bang Jarot : Siapa dia?

Komet : kan tadi udah saya bilang, itu namanya Bang Muluk. Dia orang pinter, Bang. Sarjana apa, Bang?

Muluk : Sarjana manajemen.

Komet : Tuh kan, orang pinter.

Bang Jarot : Mau ngapain dia kemari?

Komet : Mau ngapain, Bang kesini?

Muluk : (melangkah, ingin mendekati Raja Copet)

Bang Jarot : eh eh eh, diem lu! Diem! Diem disitu lu!

Muluk : (menghentikan langkahnya dan mundur ke tempat semula ia berdiri)

Bang Jarot : (memukul kepala komet dengan koran). Lu tanya ma dia, mau ngapain kemari?

Komet : Bang, mau ngapain kesini?

Muluk : Mau mengadakan presentasi.

Bang Jarot : Presentasi apa!? Multi Level Marketing!? Hah!?

Page 188: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Muluk : Bukan, proposal kerjasama.

Bang Jarot : (diam dan berfikir)

**23**

(Di Rumah H. Rahmat)

Umi Pipit : (mengisi TTS)

H. Rahmat : (membaca buku)

Pipit : (menonton TV)

Penyiar TV 1 : Dengan banyaknya pelaku ilegaloging yang melarikan diri ke luar negeri. Membuktikan bahwa makelar kasus masih marak di institusi para penegak hukum.

Pipit : (mengganti acara TV)

Penyiar TV 2 : Ya! Silahkan hubungi nomor di bawah ini! Pertanyaannya gampang banget.

Pipit : (pipit mengambil telepon yang ada di atas meja)

Penyiar TV 2 : Apakah tingkatan pemerintahan di bawah provinsi. Apakah itu a. Kecamatan. b. Kabupaten. atau c. Kelurahan.

Pipit : kabupaten! kabupaten! (sambil mengambil telepon dan menghubungi nomor telepon acara kuis)

Penyiar TV 2 : Hadiah 500 ribu dipersembahkan oleh Yamaha Semakin di Depan. Tapi jangan lupa, yaa pajaknya ditanggung pemenang.

Pipit : 500 ribuuu. (sambil menelepon)

Penyiar TV 2 : Naah. Ada telepon masuk niiih. Ya. Dengan siapa, dimana?

Pipit : (menaruh telepon dengan kesal)

Penelepon : Sumi di Brebes.

Penyiar TV 2 : Mbak Sumi, apa passwordnya, Mbak?

Penelepon : Yamaha semakin di depan. (dengan logat Brebes)

Penyiar TV 2 : Sip. Naaah, sekarang apa nih jawabannya? Apakah a. Kecamatan, b. Kabupaten...

Penelepon : C. Kelurahan! (dengan semangat)

Penyiar TV2 : Yakin niih, Mbak?

Page 189: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Pipit : (memandang TV dengan heran mendengar jawaban penelepon)

Penelepon : Yakin, Yakin bhanget.

Pipit : Iiiisshh, yakin apah!!?

Penyiar TV2 : coba dipikir! Mungkin b. Kabupaten.

H. Rahmat : (melihat ke arah pipit)

Penelepon : c. Kelurahan

Pipit : Yeeehh, dikasih tau

Umi Pipit : (melihat ke arah pipit)

Penyiar TV2 : Yakin yaaa??

Penelepon : yakiiinn!!

Pipit : Yeeehh, udah salah ngotot lagi!

Penyiar TV2 : Yaaah, salah, Mbak jawabannya. Yang bener adalah B. Kabupaten. dicoba lagi lain kali ya, Mbak, ya!

Pipit : (dengan kesal mengambil remot TV dan mengganti acara TV) Begok!! Gak pernah sekolah sih!

**24**

(di tempat perkumpulan para copet)

Muluk : Intinya begini, copet juga harus punya rencana. Harus punya tujuan hidup. Dan harus punya masa depan.

Bang Jarot : Maksudnya gimana tuh, Bang?

Muluk : Saya akan menjalankan usaha ini secara modern. Hasil nyopet harus dikembangkan kebidang usaha yang lain. Yang aman dan menguntungkan. Sehingga nantinya kalian engga perlu nyopet lagi. yang perlu kalian relakan adalah 10%, dari hasil yang kalian dapat.

Glen : 10 perseen? Berapa tuh?

Muluk : Begini, misalkan kalian dapat 1000, bagian saya 100. Fair kan?

Glen : Enak di Abang, dong!

Bang Jarot : eh, dengerin! Kita harus menghargai niat baik Abang ini, ye. 10% gak masalah, Bang. Terusin, Bang!

Tukang Kopi : Jangan lupa baca bismillah!

Page 190: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Muluk : Oke.

Polisi : Lagi kumpul? Lagi pesta, Ya? Omset lagi tinggi nih?

Bang Jarot : (mengambil sesuatu dari saku kemejanya dan memberikan kepada salah satu polisi yang datang secara tersembunyi dan langsung minum kopi)

**25**

( Glen, Komet, dan gerombolan copet berjalan ke arah markas sambil berbincang)

Glen : Enak betul Abang itu!

Komet : Ini kan, maunya Bang Jarot, Glen.

Glen : Yang ngajak dia ke Bang Jarot kan elu. Elu dapet bagian, ye?

Komet : Enggak, gua ga dapet apa-apa. Suer!!

Glen : Cari muka, Lo! Lama-lama congor lu gua sumpelin sendal.

Gerombolan Copet: (pergi ke Markas)

**24**

(Di rumah Muluk)

H. Makbul : Assalamualaikum

Muluk : Wa’alaikumussalam (sambil menulis)

H. Makbul : Sarbiniii, Haji Sarbini. Calon mertua mu masih tetep aja yakin kalo pendidikan itu gak penting. (sambil membuka baju koko dan peci lalu menggantungkannya ditempat gantungan baju).

Muluk : (diam dan terus menulis)

H. Makbul : (duduk di kursi dan mematikan TV). Bikin apa? (minum teh)

Muluk : Proyek, Pak.

H. Makbul : Proyek apa?

Muluk : (berpikir sejenak). Proyek penentasan kemiskinan.

H. Makbul : eh, kamu udah dapet kerja?

Muluk : (hanya tersenyum)

H. Makbul : (tersenyum). Terus jabatan kamu apa?

Muluk : Saya dipengembangan sumber daya manusia.

Page 191: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

H. Makbul : (tersenyum bahagia dan mengenakan baju koko yang tadi dilepaskan kemudian pergi ke luar dengan terburu-buru).

Muluk : (hanya memandangi yang dilakukan oleh Bapaknya dan tersenyum).

**25**

(Di rumah H. Sarbini)

Rahma dan Jupri: (memandangi ikan-ikan yang ada di laptop)

H. Sarbini : (datang menghampiri). Apaan tuh, Pri?

Jupri : Ikan berenang, Beh. Hehehe

H. Sarbini : (duduk di tengah-tengah Rahma dan Jupri. Memandang Rahma).

Rahma : (Masuk ke dalam rumah.)

H. Sarbini : (memperhatikan ikan-ikan di laptop). Eh, emang anggota DPR masih perlu yang beginian?

Jupri : Oh, perlu, Beh. Bisa buat internet, kita bisa liat perkembangan dunia.

H. Sarbini : Eh, gue denger kalo mau jadi anggota DPR mesti punya duit gede, bener?

Jupri : Hehehe. Itu yang mau saya omongin sama Babeh. Perlu duit dikitlah, Beh. Buat nyetak muka saya di spanduk.

H. Sarbini : (terkejut). Hah? Muke lu?

Jupri : (tersenyum lebar)

H. Sarbini : (memandangi Jupri dengan tatapan keheranan). ( Ya Allah, kaya ape nanti jadinye cucu gua?)

H. Makbul : (tiba di depan rumah H. Sarbini dan melihat ke arah H. Sarbini dan Jupri yang sedang melihat ikan dalam laptop, kemudian dengan wajah kecewa H. Makbul kembali pulang.

**26**

(pagi hari di Markas pencopet)

Bang Jarot : Saya membagi mereka sesuai tempat operasinya. Ini yang bajunya paling keren, copet mall (sambil menunjuk kearah para copet mall) ketuanya namanya Gareng alias Glen. Kenalin anggota lu.

Glen : (memberi kode kepada anggotanya untuk memperkenalkan diri).

Boy : Boy!

Page 192: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Eros : Eros!

Ongky : Ongky!

Ari wibowo : Ari Wibowo!

**27**

Bang Jarot : Yang itu, kelompok B copet pasar. Ketuanya namanya Komet. Kenalin anggota lu!

Komet : (sambil menunjuk). Sabar! Subur! Bedil! Bedul (sambil menunjuk dengan kaki)!

**28**

Bang Jarot : Yang ini kelompok C. Copet angkutan umum. Operasinya biasanya di angkot dan bis kota. Ketuanya namanya ribut. Kenalin!

Ribut : Ya. Nama saya adalah Ribut. Pekerjaan saya adalah sebagai adalah pencopet. Pengalaman saya adalah cukup lama adalah 10 tahun adalah 6 kali ketangkep adalah 2 kali masuk TV adalah 3 kali kecebur empang adalah...

Bang Jarot : Adalah cukup! Ribut, kenalin aja anggota lu!

Ribut : (sambil menunjuk ke arah para anggotanya) adalah Kampret.

Kampret : Gua.

Ribut : Adalah Kalong.

Kalong : Yaps.

Ribut : Adalah Codot

Codot : Oy.

Ribut : Adalah Sobrat

Sobrat : (mengangkat topi yang ia kenakan)

Bang Jarot : (sambil menunujuk dan mengelus kepala anak kecil yang ada di sampingnya). Yang ini, Mata Dewa. Penjaga markas sekaligus pengintai. Sekarang Abang boleh kasih pengarahan buat mereka.

**29**

Muluk : Ok. Kalian sudah melakukan sebagian dari prinsip manajemen. Sesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan, agar bisa diterima dan tidak dicurigai. Bagus (mengangkat kedua jempol tangannya).

Page 193: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Ini, copet mall ini masih bau pencopet nih. Gak mandi ya?

Glen : Bos, gimana nih? Kita gak mau kalo diatur-atur kaya begini!

Muluk : (jongkok) Glen, manajemen itu adalah pengaturan. Pengaturan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Glen : (dengan nada marah) Tapi gua gak mau mandi!

Muluk : Harusnya sebagai ketua copet mall harus bisa memberi contoh (sambil memegang bahu Glen).

Glen : (menyingkirkan tangan Muluk dari bahunya dan berpaling)

Bang Jarot : Bang!

Muluk : (menghampiri Bang Jarot)

Bang Jarot : Mereka mandi kalo ada perlunya aja.

Komet : kalo ujan, Bang. Hahaha

Muluk : Kalo ujan? Ujan gak turun setiap hari.

Ribut : Bos, adalah pecat aja abang ini. Masa kita disuru mandi.

Muluk : oke oke oke, sorry. Oke. Baik. Selanjutnya setelah penghasilan kalian dipotong 10% , uang tersebut akan saya kelola dan nantinya sebagian dari uang itu akan kita coba untuk membuat usaha yang baru. Kita liat, siapa dianatara kalian yang punya bakat bisnis.

Glen : kalo duitnya Abang tilep gimana!?

Bang Jarot : Glen!

Muluk : Engga apa-apa, Bang. Glen, kemungkinan itu tetap ada Glen, tapi kalo kalian gak ada yang percaya sama saya yaudah kerjasamanya bubar. Karena kerjasama kita ini modalnya adalah kepercayaan. Itulah manajemen.

Boy : Abang duduk-duduk doang dapet bagian, kita nyopet kalo ketangkep digebukin orang.

Muluk : Nama kamu siapa?

Boy : Boy!

Muluk : Boy! Pulang nyopet jam berapa, Boy?

Boy : (melihat ke arah teman-teman meminta bantuan jawaban)

Eros : Kita pulang jam 5, Bang.

Page 194: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Muluk : Jam 5! Setelah itu kalian bisa santai, main, istirahat, sementara saya masih harus kerja, mikirin gimana caranya supaya usaha ini bisa jalan.

Kampret : Eh, Bang, Cuma mikir?

Muluk : Nama kamu siapa?

Kampret : Kampret!

Muluk : Nah, Pret coba sekarang kamu berfikir!

Kampret : ( memeragakan gaya orang berfikir dengan melihat ke atas sambil menggigit sedotan. Mencoba berfikir namun tidak kuat kemudian sempoyongan dan jatuh ke arah temannya)

Muluk : (melihat tingkah Kampret dan tersenyum) Sudah, sudah, cukup! Nah, liatkan berpikir itu gak gampang. Untuk tau cara berpikir yang benar saya menghabiskan waktu 17 tahun, sekolah. Dari SD sampe kuliah. Tujuan saya di sini adalah untuk mendidik kalian, supaya tau cara berpikir yang benar. Tinggal nanti kita liat gimana nanti kita bekerjasama dan saling percaya.

(semua diam dan memandang ke arah Muluk)

**30**

Bang Jarot : Udah, pengarahan kelar. Sekarang semua kembali kerja! Inget! Hati-hati! Semua tetap teliti! Cermat! Ceroboh sedikit, pada benjol semua. Paham!?

Semua copet : Paham!

Bang Jarot : Copet mall!

Glen : Di mall!

Copet mall : Kita usaha! (serentak)

Bang Jarot : Copet pasar!

Komet : Di pasar!

Copet pasar : Kita jaya! (serentak)

Bang Jarot : Copet angkot!

Ribut : Di angkot!

Copet angkot : Kita cahaya!

Bang Jarot : Cabut!

Para pencopet : Cabut!

Page 195: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

(Para pencopet bergegas ke tempat mencopetnya masing-masing, begitu juga dengan Bang Jarot yang menggendong Mata Dewa dan juga Muluk meninggalkan tempat pengarahan tadi)

**31**

( Di Gang)

(salah satu copet pasar yang berada paling belakang, tiba-tiba ditoyor oleh salah satu dari tiga preman yang sedang berdiri di gang yang para pencopet lewati. Copet itu pun marah dan hendak berkelahi dengan preman yang memukul kepalanya. Namun dihalangi oleh salah satu teman preman)

**32**

(para copet menuju tempat operasi masing-masing)

(di bis umum)

(dalam bis ada laki-laki yang berdiri di antara tempat duduk. Ribut duduk di bangku bis paling samping, kemudian salah satu temannya masuk dan dengan sengaja mendorong laki-laki yang berdiri agar bergeser, ketika laki-laki itu bergeser teman yang lain mengambil dompet dari saku celana kemudian memberikannya ke Ribut.)

**33**

(di pasar)

(copet pasar menjalankan aksinya ditengah kerumunan orang yang sedang sibuk mendengarkan pengarahan dari tukang jualan) (Komet merobek tas seorang ibu-ibu, kemudian Bedil mengambil dompet dari dalam tas)

**34**

(di mall)

(Ari Wibowo dengan sengaja lewat depan seorang laki-laki yang baru turun dari eskalator agar tertabrak oleh laki-laki itu. Laki-laki itu kemudian menolong Ari wibowo, saat sedang menolong, Glen datang dari arah belakang dan mengambil dompet dari saku celana, kemudian memberikannya pada Eros dan diberikan pada Boy.)

**35**

(Di markas)

(mengumpulkan semua dopet hasil copetan dan menghitungnya)

Subur : Payah, Cuma lima rebu.

Page 196: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Komet : (memukul kepala Subur). Lumayan.

Bedul : orang-orang jaman sekarang kok pada miskin, ya?

Kampret : Bos, lumayan nih. 72 ribu.

Ribut : adalah banyak juga tuh.

Kampret : Yoi!

Ribut : sini, sini!

Boy : Yah isinya Cuma kartu plastik. (sambil membuka dan mengangkat dompetnya hingga kartu yang ada di dalam dompet berhamburan ke luar)

Glen : Bego, lu! (sambil memukul kepala Boy dengan dompet)

Codot : Gila nih cewek, cakep juga. (sambil melihat foto yang ada di dalam dompet)

Sobrat : Gila, Luna Maya! Lu copet pacarnya?

Ongky : (melihat dengan wajah penasaran) masa pacarnya Luna Maya naek angkot! Bego, lu!

(semua tertawa)

Glen : Ahh, banyakan kartu daripada duit. (sambil melempar kartu kredit ke udara)

Bang Jarot : (datang sambil menggendong Mata Dewa) Ayo setor! Setor! (duduk di kursi) Setor! Cepetan Glen! Mana setoran lu?

Glen : (mengumpulkan uang dari copet mall) cepetan! 170 rebu.

Bang Jarot : Dikit banget sih! Bego lu.

Glen : (memukul kepala Eros dan Boy)

Bang Jarot : Copet pasar!

Komet : (menghitung uang)

Bang Jarot : (memberikan uang pada Muluk) 170 ribu.

Komet : 550 ribu.

Muluk : Ni hasil nyopet di pasar lebih tinggi dari pada di mall.

Bang jarot : Ya kalo urusan copet mencopet, Bang, di pasar lebih basah dari pada di mall.

Komet : Yang basah pasar, becek.

Glen : Muka lu tuh becek!

Page 197: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Komet : (memandang Glen dengan tatapan mengejek)

Bang Jarot : Copet angkot!

Ribut : Bentar, Bang. Kita lama ngitungnya. (sambil menghitung uang) mmm adalah. Gak tau deh, itung aja sendiri!

Bang Jarot : Enggak tau, biasanya di atas 100 ribu, Bang. (bang Jarot memberikan uang dari Ribut kepada Muluk)

Muluk : (sambil menghitung uang) 400 ribu, pas.

Ribut : Tuh gua bilang, adalah 400 ribu pas.

Muluk : ada yang bisa nyatet?

(semua pencopet menggeleng)

Bang Jarot : aaahh mereka kan kaga sekolah, Bang. Yang sekolah saya aja, cuman saya kan boossss! Masa bos nyatet, ya gak? (sambil melihat ke Mata Dewa)

Muluk : (hanya terdiam)

**36**

(para copet sedang beristirahat dan bermain)

Bang Jarot : Woy!! Kumpul!! Cepet!!

(semua copet berkumpul dan memberikan uang hasil copetan yang disembunyikan oleh mereka pada Bang Jarot)

Bang Jarot : Kita harus berhati-hati sama si Muluk! Siapa tau dia nipu kita.

Glen : Bos, kenapa si kita mesti ngikutin maunya Bang Muluk?

Bang Jarot : Eh, sini lu! Sini! Sini! (sambil menjambak rambut Glen. (melihat uang yang disembunyikan Glen dalam ikat kepala yang ia gunakan)). Lu baru jadi cicak, mau ngadalin buaya, lu. Sono lu!

Glen : Iya, Bang. (sambil mengusap kupingnya)

Bang Jarot : Denger, Bang Muluk itu kesini mau ngatur kita. Supaya kita berenti jadi copet. Tapi duitnya tetep banyak. Siapa tau dia bener-bener hebat. Paham lu pade!?

Semua copet : (serempak) Paham!!

Bang Jarot : Yaudah ambil lagi nih. Ini nih itung,itung!! (memberikan uang kepada Mata Dewa)

Page 198: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

**37**

(muluk berada di Bank sedang membuat rekening tabungan dari hasil usaha copet)

Muluk : (melihat ke buku tabungan) Terimakasih, Mba.

**38**

(Di Pasar)

(Copet pasar sedang menjalankan aksi pencopetan)

Komet : (memberikan isyarat pada bedil untuk mengambil dompet seorang ibu yang lewat)

Bedil : (mengikuti target pencopetan)

Komet : (berjalan menuju kerumunan dan mengambil dompet dari saku celana seorang pria dan melemparkan ke temannya yang susdah menunggu)

**39**

(Di Mall)

(para pencopet mall sedang menjalankan operasi mancopet)

Eros : (membuka retsleting tas seorang ibu yang sedang sibuk memlih baju)

Glen : (mengambil dompet dari dalam tas yang sudah terbuka kemudian memberikannya pada Ari Wibowo)

**40**

(Di angkot)

Ribut : (menerima dompet yang dioper oleh temannya)

**41**

(Di pasar)

(komet melemparkan dompet hasil copetannya ke udara yang sudah ditunggu oelh Bedil di tempat yang sudah ditentukan, namun lemparan Komet meleset, dan jatuh tepat di atas meja seorang peramal pasar)

Bedil : (garuk-garuk kepala)

Tukang ramal : nah, dompet. Apa ane bilang ente dapet rejeki. Tapi kita bagi dua. Ente 50, ane 50.

( Di Markas)

Page 199: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

(mengumpulkan hasil copetan)

**42**

(muluk berada di mall untuk membeli sesuatu)

**43**

(Di rumah Muluk)

H. Makbul : Nih, sekotak anter ke Haji Sarbini! Siapa tau dia sadar kalo pendidikan itu penting. (sambil memberikan sekotak sosis pada Muluk)

Muluk : (hanya diam)

(di rumah H. Sarbini)

H. Sarbini : Bapak, lu pasti bangga sama lu. Eh, ngomong-ngomong lu kerja dibagian ape?

Muluk : Saya dibagian pengembangan sumber daya manusia.

h. Sarbini : oh, iya iya.

Muluk : (tersenyum kepada Rahma)

Rahma : (membalas senyum Muluk dengan malu-malu).

Nih, Beh. (Memberikan sebuah sosis pada H. Sarbini)

H. Sarbini : (memakan sosis yang diberikan Rahma sambil tersenyum)

(Rahma dan Muluk saling tersenyum)

**44**

(kegiatan Muluk mengelola uang hasil copetan berlangsung terus menerus setiap hari. Dan pencopet pun dengan teratur memberikan hasil copetan setiap hari pada Muluk)

(Muluk pergi ke Bank dan membuat kartu ATM)

Muluk : ( Sambil melihat kartu ATM) Sudah, Mbak.

Teller : Terimakasih, Pak Muluk. Assalamualaikum. (sambil tersenyum ramah)

Muluk : wa’alaikumussalam.

**45**

(Malam hari di rumah H. Rahmat)

Page 200: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

H. Rahmat : Sebagai orang yang yakin akan pentingnya pendidikan, aku juga bangga.

Pipit : Hei, Bang!

Muluk : Hei!

H. Rahmat : Makan,makan! Dari Bang Muluk.

Pipit : Waaah, asik nih. (sambil mengambil sosis)

H. Rahmat : (memajan sosis) mmmm, terkabul juga doaku. Allah memberikanmu jalan, jadi kamu ga perlu berternak cacing.

Umi Pipit : Bah, yang nentuin halal haram itu siapa? (sambil mengisi TTS)

H. Rahmat : (berpikir) MUI

Umi Pipit : Lima kotak!

Pipit : Allah, Mi.

Umi pipit : Naaah, itu.

Pipit : (tersenyum)

**46**

(Di markas pencopet)

(para copet melihat-lihat motor yang dibawa oleh Muluk ke markas)

Glen : Ini motor pasti dibeli pake duit kita.

Komet : Motor dines. Dibeli pake duit kita. Dipake sama Bang Muluk buat dines.

Bedul : Dines apa si?

Glen : (sambil memukul kepala Bedul) Tugas, begok!

Komet : EH, Glen, Bedul anak buah gue. Cuma gue yang boleh ngemplang die.

Glen : Anak buah lu bego si, dines ga ngerti.

Komet : Biarin aja die bego. Dia kepengen bego.

Glen : Lu mau apa?

Komet : Bos bilang, urus anak buah masing-masing! Kalo lu pengen ngemplang, kemplang anak buah lu!

Glen : Kalo mau kepala lu bisa gue kemplang.

Komet : Coba aja!

Page 201: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Glen : (mendekati Komet sambil menarik baju Komet dan mengepalkan tangannya akan menghajar Komet) eeehhh.

**47**

Muluk : Ayo masuk! Masuk!

Glen : Nyari gara-gara si!

Komet : Elu ngemplang anak buah gua duluan!

Muluk : udah, udah, udah! Komet, ayo masuk!

Glen : (masuk dengan kesal sambil menunjuk ke arah Komet)

(semua pencopet masuk)

**48**

Muluk : Tabungan kalian sudah sembilan juta.

(para pencopet bersorak)

Glen : Bang, motor di luar punya siapa?

Muluk : Punya kalian. Saya yang pake biar gampang ngurus keperluan kalian kemana-mana.

Komet : (tersenyum sambil melihat ke arah Glen)

Muluk : Ini ada uang dua juta. (sambil menunjukan uang tersebut dan menaruhnya di atas meja). Sebagian dari kalian akan memulai hidup baru. Jadi pengasong.

Para pencopet : yaaaahhh (dengan nada kecewa)

Muluk : Kenapa?

Glen : Gak mau!!

Bedil : Saya juga, Bang! Saya nyopet aja!

Kampret : Ngasong cape, Bang!

Muluk : Kita kan baru belajar usaha.

Ongky : Masih lebih banyak hasil nyopet dari pada ngasong, Bang!

Muluk : Nama kamu Ongky, ya?

Komet : Cuplis alias Ongky. Bang, nama dia dia semua pada pake alias! Yang itu tuh, Bang, Tongkol alias Boy. Hahaha

Page 202: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Glen : (marah dan berjalan cepat ke arah Komet)

Muluk : Glen! Glen! Glen! Udah, udah, udah! Glen!

(Glen dan Komet sedang dalam posisi berkelahi)

Glen : Makanya jangan cari gara-gara!

Komet : Lu ngemplang anak buah gua duluan!

Muluk : Glen! Komet! (dengan nada tinggi)

(Glen dan Komet berhenti berkelahi dan kembali duduk ke tempat masing-masing)

**49**

Muluk : Oke! Saya jelaskan, ya. Ngasong adalah langkah awal, walaupun hasilnya sedikit, tapi nanti kalau usaha ini sudah berkembang, dari ngasong terus buka kios, dari buka kios terus buka toko, buka super market. Kalian akan jadi pengusaha besar. konglomerat.

(semua pencopet tertawa)

Muluk : Komet! Mau ngasong?

Komet : (sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya)

(semua pencopet kembali tertawa)

Muluk : (hanya diam dan terlihat kecewa)

**50**

(di warung kopi)

(bang Jarot bersama dua orang temannya)

Tukang kopi : Jangan lupa baca bismillah! (sambil memberikan kopi pada Bang Jarot)

(Komet dan Muluk datang. Dua orang teman Bang Jarot yang melihat kedatangan Muluk itu pergi)

**51**

(di jalan)

Bang Jarot : Biar saya hajar mereka!

Muluk : Jangan, Bang! Jangan, Bang!

Bang Jarot : Jadi mesti gimana dong?

Page 203: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Muluk : Ini bagian dari proses pendidikan dan pengajaran, jadi mungkin kita harus lebih sabar.

Bang Jarot : Met, lu duluan, Met!

Komet : Iya, Bang.

**52**

Bang Jarot : Saya terimakasih, Abang sudah mendidik mereka. Cuma, terus terang begini, Bang, yaaa pendapatan saya kan dari mereka nih, kalo mereka ngasong, pendapatan saya berkurang dong!?

Muluk : (diam dan bingung)

Bang Jarot : Hehehe. Udah, kita ngobrol di rumah, yuk!

**53**

(di rumah Bang Jarot)

Muluk : ( melihat-lihat isi ruang tamu rumah Bang Jarot)

Bang Jarot : Bang, duduk, Bang!

(mereka berdua duduk)

Bang Jarot : Bu, minta kopi, Bu!

Istri Bang Jarot: Kaya biasa kan, tiga!?

Bang Jarot : Engga, dua aja.

Bang jarot : Dia pikir tamu saya yang biasa dateng.

Muluk : Mereka itu siapa, Bang?

Bang Jarot : Begini, anak-anak butuh perlindungan, saya yang lindungin. Saya juga butuh perlindungan, mereka itulah yang melindungi saya. Yaa sama-sama cari makan, ngertilaaah.

Muluk : (hanya tersenyum tipis)

Bang Jarot : Gini, Bang. Saya ngeliat keseriusan abang ini jadi berpikir, engga apa-apalah pendapatan saya berkurang yang penting, masa depan anak-anak itu jadi lebih jelas.

Muluk : (mengangguk)

Bang Jarot : Itu lebih baik kayanya.

**54**

Page 204: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

(Di pos ronda ada empat orang laki-laki sedang main kartu gaplek)

Muluk : (datang dengan tiba-tiba dan langsung menarik tangan Samsul)

Samsul : Eh, eh, gue lagi maen nih.

Muluk : gue ada proyek

Samsul : Proyek apa sih? Ternak gajah?

Muluk : Nih, lu liat! (sambil menunjukan sepeda motor barunya). Hahahaha

**55**

Pipit : Bang, Muluk! (memanggil dari jauh)

Rahma : (melihat Pipit dan Muluk dengan tatapan cemburu)

Pipit : (menghampiri) biasa, Bang, nitip. (memberikan amplop untuk diantarkan ke kantor pos dan memberikan uang). Waaaahh, motor baru yaa, Bang? (sambil memeriksa motor Muluk)

Muluk : Iyaaa

Pipit : (terkagum-kagum melihat motor Muluk). Wiihiiii mantaaapp. Coba, Bang ye? (menaiki motor dan bercermin di kaca spion motor)

Muluk : tsaaahhh

Pipit : tsaaahh mantaaapp

Rahma : (memandang dari jauh dengan tatapan cemburu dan marah)

**56**

Di markas Copet

Muluk : Ini Bang Samsul. Sarjana pendidikan. Kalian sebagai copet akan tetap jadi copet, tanpa pendidikan. Jadi pendidikanlah kuncinya.

Samsul : Maksud lu apa si, Mul?

Glen : Trus Abang ini minta 10% lagi?

Muluk : Engga, itu tanggungjawab saya, Glen. Hak saya yang 10% nanti saya bagi dengan Bang Samsul.

Samsul : Mul, 10% apa, Mul?

Ongky : Kalo sekolah males, Bang!

Page 205: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Muluk : Denger yah! Kalian ini menggaji saya. Kalo kalian engga mau, kalian yang rugi.

Bang Jarot : Ehm. (bersalaman dengan Samsul)

Muluk : Oke, sekarang, dengerin dulu penjelasan Bang Samsul. Bang, jelasin kalau pendidikan itu penting.

Samsul : Gua sendiri engga yakin. (berbisik)

Muluk : Yah, lu sarjana pendidikan.

Samsul : Brengsek, Lu. (berbisik)

Samsul : eeh, ehm. Begini, pendidikan itu... (berpikir)

Ribut : Adalah...

Samsul : Iya. Adalah suatu kebutuhan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan itu bertujuan untuk memuliakan manusia.

Muluk : Sul, lu pake istilah yang kira-kira mereka gampang ngerti. Lu lupain dulu skripsi lu!

Samsul : yaaahh mestinya gua main gaple, lu suru gua pidato. Aaahh brengsek lu!

Ribut : Cepet!! Pendidikan itu adalah apa?

Kampret : Iya tuh, Bang? Apa sih, Bang yang namanya pendidikan?

Muluk : Nah kan. Mereka pada semangat.

Samsul : eeemm, ya. Pendidikan itu adalah... ah begini saja, pendidikan itu adalah sebuah alat, alat untuk meloncat.

Muluk : ko alat untuk meloncat?

Samsul : Udah, lu diem aja. Gua lagi ngarang nih, ye! Orang yang tidak berpendidikan bisa ngumpulin duit 5juta setaun, orang berpendidikan bisa ngumpulin duit lebih 5juta dalam setahun. Nih, misalnya kalian copet nih. Ini kalian bener copet?

(semua copet mengangguk)

Samsul : (tersenyum heran). Gial lu, Mul, ye! Nah, kalo pencopet bisa ngumpulin duit 5juta setaun, orang berpendidikan bisa ngumpulin duit lebih dari 5juta dalam satu bulan, atau malah satu minggu.

Ari Wibowo : Orang berpendidikan, cara nyopetnya gimana?

Samsul : (menggaruk kepala karena bingung)

Page 206: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Bang Jarot : (tersenyum)

Samsul : Yaaahh, mereka engga nyopet. Kerja. Jadi pegawai, jadi dokter, jadi pilot, jadi....

Muluk : Sul, udah. Kita harus jujur. Oke, begini. Orang berpendidikan ada juga yang nyopet. Tapi mereka engga nyopet dari dompet orang yang isinya terbatas. Mereka nyopet dari lemari, dari brangkas, dari bank.

Ongky : Saya mau, Bang.

Subur : Iya, Bang. Kita mau.

Codot : Iya, mau, Bang.

Samsul : Oke, Oke. Orang yang berpendidikan, yang nyopet itu tidak disebut pencopet. Tapi koruptor.

Bedil : Iya, Bang. Kita pengen jadi koruptor. Hidup koruptor!!

Semua pencopet : Hiduuupp!!

Bang Jarot : Eh, Bedil, koruptor itu sekolah. Makanya kalo pengen jadi koruptor harus sekolah.

Samsul :eeemm, Bos maaf, Bos,

Bang jarot : Oh ya, terusin!

Samsul : maksud pendidikan itu bukan supaya orang jadi koruptor, ya. Maksud pendidikan itu adalah... eee.. ya.. ini... adalah... eee... yaaa.. (kebingungan dan menghadap ke arah Muluk). Gua sendiri engga yakin.

Muluk : Oke, begini. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Bang Samsul bahwa pendidikan itu penting. Sekarang tinggal kita atur jadwal, supaya engga bentrok antara pencopet sama belajar. Iya, kan, Bang?

Bang Jarot : (mengganguk)

**57**

Samsul : Lu nyuru gue ngejelasin pentingnya pendidikan, gue sendiri engga yakin pendidikan itu penting.

Muluk : Sejak kapan?

Samsul : Ya sejak gue lulus kuliah. Gue pengen cari duit, trus gue ngelamar jadi guru, eehh gue malah dimintain duit duluan. Percumakan pendidikan gue?

Muluk : Kalo sekarang lu berfikir kalo pendidikan itu engga penting sih udah terlambat, Sul. Lu udah rugi waktu, rugi biaya.

Page 207: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Samsul ; Waktu gue kuliah, gue pikir pendidikan itu penting. Tap[i setelah gue keluar kuliah gue baru ngerti ternyata pendidikan itu tidak penting.

Muluk : Nah, itu. Itu hasil pendidikan,Sul. Kalo lu engga berpendidikan, lu engga akan tau bahwa pendidikan itu engga penting. Makanya pendidikan itu penting.

Samsul : Gila lu, ye? Pusing gua. (menyerahkan helm kepada Muluk)

Muluk : (tertawa ringan)

**58**

H. Sarbini : Kalo lu udah ade penghasilan, nunggu ape lagi? Kalo kelamaan nanti si Rahma keburu diambil orang loh. Eh, asal lu tau aja ya, si Jupri yang lagi nyalonin anggota DPR tuh, ngincer si Rahma terus.

Rahma : Ah, Babeh (sambil memberikan sosis)

H. Sarbini : Bulak-balik nyariin si Rahme, sambil bawa itu tuh komputernye. Katanye harganye 15juta. Artinye, lebih mahal dari motor lu dong.

**59**

Penjual kopi : Jangan lupa baca--

Pembeli : bismillah.

**60**

Bang Jarot : Ada apa?

Glen : Bos, kenapa si mau-maunya nurut sama Bang muluk?

Bang Jarot : (memukul Glen dan anak buahnya dengan koran) Siapa lagi yang mau gua gampar, Hah?

Glen : Tapi kita engga mau sekolah.

Bang Jarot : Eh, Glen lu inget gak kejadian di Kalibata Mall? Waktu lu nyopet disana, lu dikejar-kejar masa. Itu karena lu engga bisa baca. Inget engga lu? Kalo lu bisa baca petunjuk jalan yang kaya begitu tuh, elu engga bakal kabur ketempat yang salah. Elu kabur ke kantor polisi, tolol. (memukul Glen). Pulang!

**61**

Samsul : Ini ada beberpa huruf. Engga usah banyak-banyak dulu, ntar lu pada mabok.

Para copet : hahaha

Page 208: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Samsul : Nah, sekarang gini, coba pegang pensil kalian, lalu tulis seperti ini! (menunjuk ke huruf A di papan tulis). Ya, tulis!

Samsul : (memperhatikan cara memegang pensil para pencopet kemudian mengambil pensil milik Ari Wibowo). Eh, sini. Ini pensil, ya! Ini pensil. Bukan golok, bukan pentungan, bukan piso, ya! Cara megangnya ini khusus. Nih gini, nih gini (sambil mempraktekan). Mirip-mirip megang sendok.

Para copet : (memperhatikan dan mencoba mempraktekan)

Samsul : Eh, itu bukan begitu nulisnya (menghampiri Glen). Begini cara megang pensilnya. Nih, begini coba, yaa begini.

Glen : (tidak bisa mempraktekan yang diajarkan oleh Samsul)

Samsul : (meraih tangan dan pensil yang dipegang Glen). Ya Ampun, susah banget. Begini.

Glen : (kesal dan menghempaskan buku tulisnya) aaaahhh!! Gua ga mau nulis! (pergi)

Samsul : (tercengang melihat reaksi Glen)

**62**

Samsul : Kalo sekolah beneran, udah gua gaplok tuh anak.

Muluk : Mestinya tadi lu gaplok aja.

Samsul : Gila, lu. Mana gua berani. Kalo dia nikang gua gimane?

Muluk : (tertawa). Itu tantangannya, Sul. Kalo lu sukses ngajar di sini, lu akan sukses ngajar dimana aja.

Samsul : (melihat Muluk sambil memakan maknanannya)

**63**

Samsul : Ini kelas sekolah bebas, kelas bebas, cara megang pensilnya pun bebas. Yang penting kalian bisa nulis

Kampret : Nah, gitu dong!

Komet : (menggigit pensil dan menyobek kertas)

Samsul : Nah, sekarang kita belajar huruf. (menuliskan huruf A di papan tulis). Ini huruf A. Huruf apa?

Paca copet : Aaaaaa

Komet : (memasukan kertas ke dalam mulut Kampret)

Page 209: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Kampret : (membuang kertas yang Komet masukan ke dalam mulutnya)

Samsul : Begini cara nulisnya. (memperagakan cara menuli huruf A)

Glen : Ini kelas bebas, ye. Jadi cara nulisnya juga bebas. Yang penting jadi huruf A.

Samsul : Ya, ya, ya. Boleh, boleh, boleh. Bebas, bebas, bebas. Ayo tulis!

Para copet : (menuli huruf A)

Samsul : (memperhatikan cara para pencopet menulis huruf A) (bingung melihatnya)

**64**

H. Rahmat : Coba kamu ajak si Pipit kerja. Siapa tau dia bisa bantu.

Muluk : Tapi mungkin ini bukan pekerjaan yang diharapkan Pipit, Pak Haji.

H. Rahmat : Kenapa? Kerja kasar? Engga apa-apa. Hmmmmm, kamu kira aku seneng, setiap hari ngeliat dia ngirim-ngirim SMS, mengharap dapet hadiah? (menggeleng)

Muluk : (tertegun)

**65**

Mata Dewa : (mengawasi keadaan sekitar dari markas) (melihat Muluk dan Pipit datang)

Muluk : Aaaahh. Sampe.

Pipit : (bingung sambil melihat sekitar). Sekolahnya mana?

Muluk : Ayo!

**66**

Para Copet : (mengintip)

Pipit : (kaget melihat kelakuan para pencopet) (memegang tangan Muluk karena takut)

Para Copet : (mengampiri dengan semangat)

Muluk : Yang tenang, yang tenang. Yang tertib, yang tertib.

Para copet : (bersalaman dengan Pipit). Woy gurunya cakep, woy!! Yang gini dong, Bang gurunya, segeeerrr!!

Pipit : Iiiihh, emangnya gue ikan!!

Muluk : Ayo tertib, tenang. Semua kebagian salaman.

Page 210: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Ari Wibowo : mmmmm, Mbaknya harum (sambil mencium tangan Pipit)

Pipit : eeehh, lunya aja yang bau. Lu engga mandi, ya?

Ari Wibowo : (mencium bajunya). Belum musim ujan, Mbak. (berlari)

Bedil : (menggosok-gosokan tangan Pipit di pipinya).

Pipit : iiiiihh, ngapa sih lu?

Ribut : (mengambil dompet dari saku celana Pipit)

**67**

Muluk : Mereka ini kekurangan kasih sayang. Ayo. Oke, semua duduk, tenang!

Pipit : Mereka ini siapa, Bang?

Muluk : Pencopet.

Pipit : (terkejut). Hah? Pipit engga mau!

Muluk : Lu yang minta kerjaan, babeh lu juga.

Pipit : Ya, tapi Pipit engga tau kalo bakal ngajarin copet.

Muluk : Lu ngeliat koruptor di TV biasa aja, kenapa sekarang liat copet jadi heran? Lu liat dong, tuh! Senyumnya, engga kalah manis sama koruptor di TV.

Para copet : (senyum manis)

Bedil : (bersiul menggoda sambil merapikan rambutnya)

Ribut : Mbak, kalo Mbak engga percaya kalo kita ini adalah pencopet, adalah ini buktinya, Mbak. (menunjukan dompet Pipit yang tadi diambil) (melemperkannya pada Pipit).

Pipit : (memeriksa dompetnya)

Ribut : Tenang aja, Mbak duitnya masih utuh, kok. Adalah 7ribu. Hahaha

Para copet : (tertawa) hahahaha

Kampret : 7ribu? Miskin amat!?

Para copet : (tertawa) hahahaha

Pipit : Biar gua miskin, ini duit halal, Tau!!

Muluk : Nah, itulah tugas, lu. Lu ajarin mereka cara membedakan, mana yang halal dan mana yang haram.

Page 211: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Glen : Kita belajar ngaji, Bang? Ngaji belom perlu, tadi kita kira mau nyanyi.

Para copet : hahahaha

Muluk : Glen, dan adik-adik para pencopet yang budiman, copet juga bakal mati. Kalo udah gitu pilihannya Cuma dua. Masuk neraka atau masuk surga. Di neraka engga enak, di Surga enak.

Pencopet : Kita mau masuk surga, Bang. – Iya, Bang.

Muluk : Makanya untuk itu, Abang datangkan ustadzah Laela Fitriani alias ustadzah Pipit yang cantik ini untuk mengajarkan kalian ilmu agama supaya masuk Syuuuurrr...

Para copet : Suurrrrgaaaaa..

Muluk : kalo lu ngajar orang bener, apa sitimewanya? Tapi kalo lu ngajarin mereka jauh lebih mulia.

Boy : Betul, Mbak. Mulia sekali. Setuju?!

Para copet : Setujuuu!!

Pipit : Oke, gua akan ngajarin kalian.

Para copet : (bertepuk tangan)

Pipit : Udah, udah, udah. Engga perlu pake tepuk tangan. Pertama-tama karena ini pelajaran agama, gua mau nanya dulu nih, agama kalian apa?

Ari Wibowo : Agama kita, apa yaaa?

Boy : Yang enak, apa ya?

Codot : Alaaaahh, agama apa ajalah, Mbak yang penting enak.

Pipit : Agama apa aja?

Bedil : Iya, Mbak. Agama apa aja yang penting anak.

Muluk : Agama apa yang lu bisa ajarin?

Pipit : Ya, cuma islam, Bang.

Muluk : Yaudah, itu aja yang lu ajarin!

Pipit : Oke. (mengenakan kerudung yang dililitkan di lehernya). Oke. Sudah diputuskan, agama yang akan diajarkan disini adalah agama Islam. Buat yang bukan beragama Islam, boleh meninggalkan tempat dan nanti akan dicarikan guru penggantinya. Silahkan! (sambil tersenyum)

Page 212: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Para copet : (hanya diam)

**68**

Pipit : Aduuuh, Bang. Saya engga kuat, Bang. Mati aja dah kalo begini.

Muluk : Eh, kalo lu mati, anak-anak gimana?

Pipit : Jadi honor Pipit, dibayar dari hasil mencopet, Bang?

Muluk : Iya. Lu mau terima honor atau pahala?

Pipit : (sambil tertawa) mau dua-duanya, Bang!

Muluk : (tertawa)

Pipit : Makasih, yak!

Muluk : (pergi)

**69**

Pipit : (mengajarkan ngaji) asyhadu an-laa ilaaha illallah. Wa asyhadu anna muhammadan rasulullah.

Para copet : (mengikuti bacaan Pipit)

Glen : (duduk di pojok, tidak mengaji)

**70**

Pipit : Kebersihan adalah sebagian dari iman. Kita tidak dapat menunggu datangnya musim hujan. (sambil membagikan sabun colek ke tangan para copet)

Para copet : (antre sambil menengadahkan tangan untuk menerima sabun colek untuk mandi)

Pipit : Makanya, mari belajar mandi!

Komet : (disiram air oleh Samsul) Dingiiiinnn.

Glen : (lari karena takut mandi)

Pipit : Pake sabunnya!!

Komet : Ko sabun colek si Mba?

Pipit : Ini kan baru belajar, biar hemat. Air itu sejuk, air itu menyegarkan, air itu membersihkan.

Komet : Air itu dingin.

Page 213: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

(para copet mandi bergantian)

**71**

Samsul : sepuluh tambah 10 sama dengan?

Para copet : Dua puluuuuhh

Samsul : Nah, gampang kan? Dengan begini, duit berapa aja bisa lu itung.

**72**

Pipit : Usholli fardu subhi rak’ataini mustakbilal kiblati ada’an lillahita’ala.

Para copet : Usholli fardu subhi rak’ataini mustakbilal kiblati ada’an lillahita’ala.

**73**

Muluk : Produktivitas copet dan nasional kalah sama produktivitas koruptor. Jadi kalian harus lebih giat. Supaya ada peningkatan.

Para copet : (memperhatikan)

**74**

Mata Dewa : “Gue” karya Mata Dewa. Gue ini binatang jalanan. Tiap hari mencopet aja kerja gua. Mencopet, mencopet, daaaann mencopet. Kalo sampe waktu gue, gue akan berenti nyopet. Ya, Tuhaaan, ampunilah dosa gue. Amiin.

Para copet : (bertepuk tangan)

**75**

Samsul : Itu, gedung DPR. Tempat wakil rakyat.

Muluk : Wakil kita, yang kita tugaskan untuk memperjuangkan nasib kita.

Bedul : Wakil copet, ada engga, Bang?

Pipit : Hus!

Kalong : Di dalem boleh nyopet engga, Bang?

Pipit : Hus!

Muluk : Di dalem itu tempat orang-orang terhormat dan berpendidikan.

Ribut : Adalah kita bisa disitu, dong? Kita kan udah sekolah.

Glen : Ngapain lu disitu engga bisa nyopet?!

Komet : Tapi korupsi boleh, Kan?!

Page 214: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Samsul : Esh, sudah dah, Ayo. (mengajak mereka kembali naik mobil untuk pulang)

**76**

(para copet sholat di Masjid)

Ribut : Allahu Akbar.

Para copet : (mengangkat tangan takbir dan rukuk)

Glen : (memperhatikan teman-teman sholat)

Ribut : Sami Allahuliman hamidah.

Para copet : (mengangkat tangan takbir)

Glen : (masih memperhatikan)

Ribut : Allahu Akbar

Para copet : (sujud)

Glen : (keluar)

**77**

Pipit : Glen! (menghampiri Glen). Engga ikut sholat??

Glen : Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan nyebut adalah, adalah Allahu Akbar, adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... (pergi)

Muluk dan Samsul: (senyum)

**78**

(di lapangan mereka melakukan lomba lari)

**79**

Muluk, Samsul, Pipit, dan para pencopet : (mengibarkan bendera merah putih di lapangan). Indonesia tanah airku. Tanah tumpah darahku. Di sanalah aku berdiri jadi pandu ibuku. Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku. Marilah kita berseru Indonesi bersatu. Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku. Bangsaku rakyatku semuanya. Bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesia raya. Indonesia raya, merdeka merdeka tanahku negeriku yang kucinta. Indonesia raya merdeka merdeka hiduplah Indonesia raya. Indonesia Raya merdeke merdeka tanahku negeriku yang kucinta. Indonesia raya merdeka merdeka hiduplah Indonesia Raya.

**80**

Page 215: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Mata Dewa : (baru tiba ketika lagu hampir selesai). Amiiin.

Para copet : (heran)

Ribut : Adalah amiin.

Para pencopet : Amiiin.

Komet : Amiiiin.

Glen : Amiiin.

**81**

H. Sarbini : Pagi-pagi udah nongol, lu!

Jupri : Beh, (mencium tangan H. Sarbini)

H. Sarbini : Ikan berenang lagi, ya?

Jupri : Bukan, Beh.

H. Sarbini : Geser-geser! (H. Sarbini duduk di samping Jupri). (melihat ke arah Rahma, dan memberikan kode untuk masuk ke dalam rumah).

Rahma : (tersenyum kemudian pergi)

H. Sarbini : Buat apaan nih?

Jupri : Iseng aja, Beh. Kalo kita anggota DPR udah cape mikirin rakyat, Beh, ya ini, buat ngilangin stresnye. Niiiih, kita makan, Beh. Kita makan. Makan semuanya, Beh.

H. Sarbini : Pri, makan mulu engga ada beraknye?

Jupri : (menghentikan permainan dan memperhatikan layar laptopnya) Iya, ya mana pantatnya?

H. Sarbini : Aaaaahh, lu begimane sih?

Jupri : (melanjutkan permainan)

**82**

Pipit : HAH? Ikut??

H. Rahmat : Iya. Abah sama Pak, Bul mau liat kantor kalian.

H. Makbul : Pengen tau, pengembangan sumber daya manusia itu kaya apa?

Pipit : Waduh! (masuk ke dalam rumah dan mencari Handphone di dalam tasnya)

Page 216: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

H. Rahmat : itu H. Sarbini di ajak aja. Biar dia liat pentingnya pendidikan.

H. Makbul : Haji aja dah yang ngajak dia.

H. Rahmat : (tertawa)

**83**

Pipit : Waduuuhh, pulsa gua abis lagi, nih. Kiamat, nih. (mengambil telepon rumah)

Umi Pipit : (main game) iiiiiihhh matiii lagiiii.

Pipit : Mi, ini teleponnya kenapa?

Umi Pipit : Belum bayar.

Pipit : aaaahhh..

**84**

Muluk : Ayo silahkan! Adik-adik kami para pencopet yang budiman silahkan duduk!

Para copet : (masuk ruangan)

Muluk : Ayo, duduk, duduk!

Samsul : Gimana, kita engga nungguin Pipit?

Muluk : Engga usah, udah mulai aja.

Samsul : Oke. Ade-ade sekalian, meskipun menteri pendidikan nasional tidak hadir,

Sobrat : emang diundang, Bang?

Samsul : Engga. Hahaha

Para copet : (tertawa).

Samsul : Meskipun para menteri tidak hadir dan para duta besar negara sahabat tidak datang, karena memang tidak diundang jadi kita mulai saja acara kita ini.

Glen : Presiden juga engga dateng, Bang?

Samsul : Betul. Karena tidak diuuuunn...

Para copet : Daaaaaaaaang.

Ongky : Kenapa engga diundang, Bang?

Samsul : Ngundang presiden biayanya mahal, jadii..

Ribut : Adalah kita ngundang yang pasti bisa datang dan adalah tidak dibayar. Hahaha

Page 217: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Para copet : hahahahaha

Samsul : Kereeennn

**85**

H. Rahmat : Ji, engga ada niat mau nyari bini baru lagi?

H. Sarbini : Waduh, kayanya belom kepikiran saya. Saya nunggu Rahma punya laki. Hahaha

H. Rahmat : Kalo Pak, Bul?

H. Makbul : Sama kaya Haji Sarbini. Kalo Haji Rahmat engga pengen nambah bini lagi?

Pipit : (berbalik badan dan melihat ke arah Abahnya.)

H. Rahmat : Ya, mau sih. Belum berani aja.

H. Sarbini : Oh die takut.

**86**

Rampok1 : (berjalan ingin menodong pada H. Makbul, H. Sarbini, dan H. Rahmat)

Rampok2 : Ngapain lu rampok dia? Duitnye kecil, dosanya gede, begok. Ayo! (pergi)

**87**

H. Sarbini : (melihat ke jendela yang rusak)

H. Makbul : Ji, eeeh (mengajak H. Sarbini masuk)

**88**

Muluk : Keberadaan kami bersama kalian selama ini adalah untuk membantu dan membimbing kalian menuju lompatan bersejarah. Mulai hari ini, kita belajar bagaimana membedakan mana yang milik kita dan mana yang milik orang lain. Mulai hari ini kita belajar untuk mendapatkan apa yang ingin kita miliki degan cara yang halal. Stop mencopet!

Para copet : Stop mencopet!

Muluk : Mati berdagang!

Para Copet : Mari berdagang!

Bedil : Mari bergadang!

Kampret : Ber-da-gang

**89**

Page 218: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Pipit : Assalamualaikum

Para copet ; Wa’alaikumusalam

Pipit : Pada minta ikut nih.

Muluk : (kaget dan bingung)

H. Rahmat : Apa-apaan ini?

Pipit : Tidak boleh tanya! Tidak boleh protes!

**90**

Samsul : eemmm, ade-ade, beliau-beliau ini adalah... oya (mengusir copet yang duduk di atas kursi dan menyuruh ketiga orang tua). Silahkan duduk Ayahanda, Pak Makbul, dan Haji Sarbini. Nah ade-ade sekalian, baiklah Abang akan memperkenalkan beliau ini satu-satu, ya. Kalo yang ini, Ayahanda Haji Rahmat, beliau adalah..

Pipit : Abah gue.

Samsul : Nah, betul. Beliau ini adalah Ayahanda Mbak Pipit. Kalo yang ini, Ayahanda Pak Makbul. Beliau adalah Ayahanda Abang kita, Bang Muluk. Nah, yang ketiga Haji Sarbini.

Kampret : Ayahanda Bang Samsul, ya?

Samsul : Beliau ini adalah calon mertua dari Bang Muluk. Mereka bertiga ini teman seperguruan. Bukan begitu, Ayahanda?

Komet : Belajar silat dimana, Pak?

Para copet : hahahahaha

Samsul : Eh, Komet. Mereka bukan dari perguruan silat, tapi seperguruan mengaji.

Komet : Oooohh.

Glen : Begok! Lu liat dong, pecinya putih!

Samsul : Eh, udah, udah, udah. Nah, sekarang coba ayahanda saksikan! Ah, Glen coba, tarik, tarik! (menunjuk kain ya ng menutupi dinding belakang)

Glen : (membuka kain)

Samsul : Nah, mencopet adalah masa lalu, mengasong adalah masa depan.

Para copet : (tepuk tangan). (para copet tertawa karena spanduk di belakang copot). Aahhahahaha.

Page 219: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Samsul : Saya ulangi, saya ulangi. Mencopet adalah masa lalu. Mengasong adalah masa depan.

Para copet : (bertepuk tangan lagi dan bersiul)

**91**

Samsul : Ayahanda, kami bertiga putra putri ayahanda tidak membangun masjid tidak pula membangun madrasah. Tapi kami mengembangkan sumber daya manusia. Kami mencoba memberdayakan ade-ade kami para pencopet yang budiman.

Ketiga orang tua : (heran dan bingung)

H. Makbul : Copet?

Komet : Ya, kami pencopet.

Samsul : Maaf, sekarang mereka memang masih copet. Tapi sebentar lagi mereka tidak lagi mencopet. Karena kami akan mengantarkan ade-ade kami ini kesebuah profesi yang baru, profesi yang halal. Ngasong!

Semua : (tepuk tangan dengan semangat)

Samsul : Nah, ade-ade kami calon pengasong ini juga sudah mengalami kemajuan dalam pendidikannya. Glen, coba sebutkan sila ke lima dari pancasila!

Glen : (berdiri) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Samsul : Nah, ade Ribut coba sebutkan butir kesatu penjelasan dari sila pertama pancasila!

Ribut : (berdiri) adalah bangsa Indonesia menyatakan adalah kepercayaannya dan adalah ketakwaan kepada Tuhan Yang adalah Maha Esa.

Samsul : Bagus! (tepuk tangan). Nah itulah penjelasan dari butir kesatu sila pertama dari pancasila. Tapi, harap kata “adalah” itu dibuang karena memang ditambahkan sendiri oleh ade kami ini. Oke, next. Eh ganteng, Ari Wibowo, alinea ketiga pembukaan Undang-undang Dasar 1945!

Ari wibowo : (berdiri) Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas. Maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

(semua bertepuk tangan)

Samsul : Bagus! Bagus! Saya yakin, pasti ayahanda bertiga tidak hapal, toh?

H. Rahmat : tunggu, tunggu! Semua ini tadikan masalah pengetahuan umum, terus pelajaran agamanya mana?

Page 220: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Pipit : Jangan khawatir, Bah. Itu bagian Pipit. Coba, Bedil, rukun Islam ke lima?

Bedil : (berdiri) Naik haji ke baitullah bagi yang mampu.

Pipit : Hebatkan, Bah!

(semua tepuk tangan)

Pipit : Kalong, Kalong, kapankah umat Islam berpuasa?

Kalong : bulan puasa.

Pipit : Yee, nama bulannya, Long?!

Kalong : mmmmm Ramdhan.

(bingung namun kemudian bertepuk tangan semuanya)

Pipit : Eros, coba deh kamu baca niat sholat shubuh!

Eros : Attahiyyatul mubarok..

Pipit : Bukan,bukan. Niat, niat. Yang waktu itu kita mau mulai sholat itu!

Eros : Usholi fardhu shubhi rak’ataini mustakbilal kiblati adaan lillahita’ala.

Samsul : Baguuuss!!

(semua tepuk tangan)

Pipit : Dan engga cuma niatnya aja, Bah. Sholatnya juga bisa.

Samsul : Sekarang, sudah ayahanda saksikan, ade-ade kami yang budiman ini sudah menjadi pencopet yang pancasilais serta religius. Maksudnya manusia yang pancasilais dan religius.

Bedul : (berjalan ke depan dan berdiri di atas kursi) Proklamasi. Kami, Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Samsul : Good! (bertepuk tangan). Sudah bisa proklamasi, sudah merdeka. Eh, Dul, lu udah merdeka kan?

Bedul : Iya, dong, Bang.

Samsul : Merdeka!

Para copet : Merdeka!

Samsul : Nah, sekarang saatnya kita melangkah kesebuah tahapan yang penting. Sebuah lompatan, sebuah kemajuan yang hebat. Dari copet menjadi pengasong.

Page 221: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

(semua bertepuk tangan)

Samsul : Baiklah, kami persilahkan Ayahanda, Haji Rahmat atau Pak Makbul, atau Haji Sarbini, silahkan Pak Haji dibuka selubungnya. Iya, Pak Haji Rahmat, silahkan, silahkan!

H. Rahmat : (menghampiri meja) bismillahirrahmannirrohiim. (membuka selubung di atas meja)

(semua bertepuk tangan)

Samsul : Nah, dengan enam kotak asongan ini, maka hari ini enam pencopet berubah menjadi enam pengasong.

(semua bertepuk tangan)

Samsul : Oke, sepertinya kita perlu ada acara do’a, ya? Mumpung ayahanda bertiga hadir disini. ayahanda, do’akanlah kami anak-anak bangsa ini.

H. Rahmat : (melihat ke arah H. Sarbini dan Pak Makbul). (mengangkat kedua tangan untuk berdo’a). Marilah kita menengadahkan kedua tangan kita kehadirat Allah SWT, semoga do’a kita dikabulkan dan mendapat ridho Allah.

Bang Jarot : (berdiri di depan pintu)

H. Makbul dan H. Sarbini: (melihat ke arah Bang Jarot dengan tatapan takut, kemudian berdiri dan menghentikan doa yang akan dilakukan oleh H. Rahmat)

H. Rahmat : bismillahirrahmanirrohim. (heran karena tangannya di turunkan oleh pak makbul dan h. Sarbini)

(semua diam dan melihat ke arah pintu)

Bang Jarot : (memandang dengan tatapn serius).

**92**

H. Makbul : Haji, gimane sih, pake mau baca do’a segala?

H. Rahmat : emangnya engga boleh? Apanya yang salah?

H. Makbul : Ji, itu mereka pencopet. Si Muluk sama Si Pipit ngajarin mereka.

H. Sarbini : Lah, baguskan?

H. Makbul : Jiiii, gaji si Muluk sama si Pipit dari uang hasil nyopet.

H. Rahmat dan H. Sarbini: Astagfirullahal adzim.

H. Makbul : Di dalam tubuh kita mengalir darah dari barang haram, Ji.

Page 222: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

H. Rahmat dan H. Sarbini: Astagfirullahal adzim.

H. Makbul : Soalnya kita makan makanan yang anak-anak kita bawa ke rumah.

H. Rahmat dan H. Sarbini: Astagfirullahal adzim

H. Makbul : Astagfirullahal adzim. Astagfirullahal adzim. Astagfirullahal adzim.

**93**

Jambret1 : Jangan deket-deket, ntar apes. Ayo cabut, yuk!

(pergi)

**94**

H. Makbul : Ini gula kamu, teh, kopi. Ini punya Bapak. Bapak engga mau makan dan minum dari barang dan uang haram. Mulai bulan depan listrik, air, Bapak yang bayar, gas juga Bapak yang beli.

Muluk : (hanya terdiam)

**95**

Pipit : Menurut Abah, Pipit engga perlu digaji?

H. Rahmat : Itu duit haram.

Pipit : Bah, kalo Pipit punya orangtua kaya, punya duit banyak, Pipit sanggup engga digaji buat ngajar para copet itu. Paling tidak, sekarang Abah engga perlu lagi ngasih Pipit uang jajan, iya kan? Paling tidak Pipit mau melakukan sesuatu yang berarti, ya kan? Bah, sekarang pipit udah dewasa, segala perbuatan Pipit menjadi tanggungjawab Pipit sendiri. Kalo Pipit dosa, Abah engga ikut dosa, Bah.

H. rahmat : Ya Allah, ampunilah kami. (pergi)

**96**

Pipit : (mengejar dan melihat dari jendela) Bah, kemana, Bah?

Umi Pipit : “sad” bahasa Indonesianya apa?

Pipit : Sedih. (pergi ke pintu gerbang dan melihat Abahnya dari gerbang rumah)

**97**

H. Makbul : Ji!

H. Rahmat : eh, Pak, Bul.

(bersalaman dan berpelukan)

Page 223: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

H. Makbul : Kenapa begini jadinya anak-anak kita, Ji?

H. Rahmat : (menggeleng) kita pergi.

Pipit : (menyaksikan dengan sedih)

(bergandengan tangan dengan erat)

H. Makbul : Haji kan tau, saya Cuma bisa ngejait tapi Demi Allah, Ji, Demi Allah sisa-sisa kain jaitan selalu saya kembalikan kepada pemesan. Dengan hasil ngejait yang kaya gitu saya didik si Muluk, saya besarkan si Muluk, tapi kenapa begini hasilnya, Ji?

H. rahmat : Sama, Pak Bul. Saya didik, saya besarkan si Pipit semua itu dari hasil pensiunan saya di Departemen Agama. Tapi kenpa begini?

Pipit : (menangis dan memandang hingga kedua orangtua itu tidak terlihat)

**98**

Penjudi 1 : Kebanyakan kartunya nih maen bertiga nih.

Penjudi 2 : Pincang. Catur deh.

Penjudi 3 : Lu maen catur, gue maen apa?

Penjudi 2 : Lu maen yang jauh.

Penjudi 3 : Naaahh, udah masuk rumah, masuk, masuk,masuk. (sambil mengacak-ngajak anak caturnya)

Penjudi 2 : Waduuuh, cari masalah nih kayanya nih.

**99**

Samsul : (berjalan sendiri menuju pos ronda)

Muluk dan Pipit: (berjalan mencari orangtua mereka)

Samsul : Mul! Muluk! Gini Mul, soal bagian yang 10% buat kita bertiga itu gua rasa kurang.

Muluk : (diam)

Samsul : (melihat ke arah Pipit)

Pipit : (menangis)

Samsul : Ada apa nih?

Muluk : Itu duit hasil nyopet, Sul.

Page 224: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Pipit : Bang Samsul tega ngasih duit haram buat ibu Abang?

Samsul : Lu kenapa berubah jadi sok suci begitu, Pit? Lu juga, Mul! Lu yang ngajak gue, lu yang bujuk gue, lu yang ngomong. Eh, elu rela liat gue maen gaple lagi, hah? Lu rela? Lu rela liat gue frustasi? Eh, Mul Allah itu Maha Mengetahui apa yang kita lakukan, Mul. Allah juga taulah kita engga bakalan kaya lantaran kita itu ngurus copet. Allah itu Maha mengetahui dan dia itu Maha memaklumi.

Muluk : Tapi gua engga tau seberapa maklumnya Allah.

Samsul : Terus gimana?

(Muluk dan Pipit pergi)

**100**

Penjudi 2 : Sul!

Samsul : (pergi menyusul Pipit dan Muluk)

**101**

H. Makbul : Ampuni aku, Ya Allah.

H. rahmat : Amiin.

H. Makbul : Mungkin di luar kesadaran, aku telah memberi anakku makanan dari rezeki yang tidak halal. Ampuni aku ya Allah.

H. Rahmat : Amiin Ya Allah.

H. Makbul : Astagfirullahaladzim

H. Rahmat : Astagfirullahaladzim. Kami telah menganiaya diri kami sendiri. Ampuni kami yang tua ini, Ya Allah.

H. Makbul : Amiin

H. Rahmat : Ampuni anak-anak kami, ya Allah.

H. Makbul : Amiin

H. Rahmat : Astagfirullahaladzim

H. Makbul : Astagfirullahaladzim

H. Rahmat : Astagfirullahaladzim

H. Makbul : Astagfirullahaladzim

H. Rahmat : Astagfirullahaladzim

Page 225: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

H. Makbul : Astagfirullahaladzim

H. Rahmat : Astagfirullahaladzim

H. Makbul : Astagfirullahaladzim

**102**

Muluk : Kita pikirin lagi.

Samsul : Maksudnya?

Muluk : Gua bilang kita pikirin lagi!

Pipit : Iya, Bang. Sebaiknya malam ini kita berfikir.

Samsul : Mul, gua merasa hidup gua sudah berharga, Mul. Gua merasa gua udah bisa bermanfaat untuk orang lain. Ini suatu hal yang luar biasa buat gue. Oke, lu sekarang engga usah bayar honor gua juga engga apa-apa tapi gua minta uang transport buat ongkos suapa gua engga jalan kaki, ya, Mul ya, Mul? Mul, gua serius, Mul. Gua engga becanda. Gua butuh uang transport, Mul. Itu juga engga terlalu besar ko dosanya, oke? Ya?

Muluk : Kita liat besok.

Samsul : Muluk, yang dosanya paling besar adalah mereka yang korupsi. Mereka yang ngabisin duit rakyat. Yang biarin rakyatnya melarat, yang biarin rakyatnya jadi tukang copet. Muluk, lu tega ngeliat gue jadi bangke lagi? lu tega ngeliat orang-orang ngehina gue lagi? Samsul, sarjana pendidikan tapi pengangguran yang tiap hari kerjaannya main gaple, gangguin orang? Muluuuuukk.

Muluk : (hanya melambaikan tangan dan terus berjalan)

Samsul : (menangis)

**103**

Jupri : Ini bocah-bocah banyak amat. Udah sono,sono! Hahaha, Sul hahaha naaahh nih kaos buat lu. Jangan lupa pilih gua nomor 212, dari partai asam lambung partai yang bikin repot rakyat. Oke Bro?! Hahahaha

Samsul : Kentut lu. (sambil menutup muka Jupri dengan kaos yang barusan diberikan).

Para penjudi : Ahahahaha

Muluk : (pergi)

Para penjudi : Sul, main yuk, Sul!

Samsul : (hanya melambaikan tangan dan terus berjalan)

Page 226: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

**104**

Jupri : (membagikan kaos kepada warga yang berkumpul) Ini kaos gratis. Bu, gratis, gratis nomor 212 partai Asam Lambung, Jupri. Mas ini kaos gratis, ayo! Mba, Mba, Mba.

**105**

Komet : Yang lain udah pada pergi, Bang. Engga ada yang mau ngasong.

Muluk : Terus lu gimana?

Komet : Sama, Bang. Engga biasa, sih.

Muluk : Kalo lu mau coba, lu pasti bisa, Met.

Samsul : Dengan cara mencari rezeki yang halal, engga ada alesan polisi ngejar-ngejar kita.

Pipit : Engga ada alesan malaikat masukin lu ke Neraka. Met, lu masih inget caranya sholat, kan?

Komet : (mengangguk)

Pipit : (tersenyum)

Samsul : Met, lu masih apalkan pancasila yang Abang ajarin?

Komet : (mengangguk)

Samsul : (tersenyum)

Muluk : Oke, Met. Ini enam kotak asongan sama isinya lu jaga, ya! Mungkin nanti ada yang mau ngasong.

Komet : Iya, Bang.

**106**

Pipit : Bang Samsul pikir karena Abang udah ngajarin pancasila dan Undang-undang dasar 45 terus kelakuannya jadi baik?

Samsul : terus lu pikir, karena lu udah ngajarin ngaji, sholat, kelakuan mereka juga jadi baik?

Pipit : Eh, Pret dari mana lu?

Kampret : abis sholat di mushollah, Mba.

Pipit : Waaahh, ada juga hasil gua negdidik lu, Pret.

Kampret : (tersenyum)

Page 227: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Samsul : Eh, Pret sendal lu bagus tuh.

Kampret : (memamerkan sendalnya) Iya, Bang. Abis ngambil di mushollah tadi. (pergi)

Samsul : Sekarang gua makin ngerti kenapa ornag yang sholat dan hapal pancasila masih tetep aja korupsi.

(para copet mengintip di balik dinding)

**107**

Muluk : Terimakasih sudah memberi kami kesempatan dan sekarang sudah saatnya kami melakukan hal yang lain.

Bang Jarot : Saya terimakasih, Abang sudah mau berusaha.

Muluk : Ini motor, ini surat-suratnya, ini buku tabungan. Ada dua puluh satu juta dua ratus. Ini kartu ATM, PINnya ada disitu. Di Markas ada enam kotak asongan, Komet yang jaga.

Bang jarot : (mengangguk)

**108**

Bang Jarot : (memukul papan kayu). Dasar lu copet goblok. Lu tau engga isinya apa? Disini ada uang dua puluh satu juta dua ratus ribu. Sebelum Bang Muluk kesini lu engga pernah punya duit sebanyak itu, kan? Engga pernah, kan, hah? Bang Muluk kesini Cuma mau ngajarin lu jadi pengasong tapi lu semua kepinginnya jadi copet. Copet itu paling top masa depannya di penjara, Tau? Di dor, mampus, tua, dan tetep miskin. Tau engga lu? Kalo koruptor, korupsi duitnya banayk tetep keluar penjara juga masih tetep banyak. Kenapa? Karena mereka sekolah! Lu kan engga sekolah, lu kan Cuma copet. Lu engga punya harepan, tau lu? Lu engga punya harepan. Sekarang Bang Muluk sama temen-temennya udah engga ada di sini lagi. engga ada yang mau ngajarin lu macem-macem lagi. Eh, liat tuh! Itu ada enam kotak asongan, siapa yang mau ngasong boleh ngasong dan kotak ini milik mereka. Eh Glen, ini negara bebas, ya, yang mau ngasong, ngasong yang mau nyopet, nyopet. Tapi inget, kalo ada yang gangguin temennya ngasong bakal gua hajar.

(semua copet hanya diam)

**109**

H. Makbul : Kalo bisa nyetir kesempatan baut kerja banyak, engga bisa di sini berangkat ke Arab Saudi.

Muluk : (tertegun)

**110**

Page 228: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Pipit : (mengambil remot dan menyalakan televisi).

Pembawa acara: Ayo, ayo silahkan hubungi nomor di bawah ini. Pertanyaannya adalah orang yang mengambil uang rakyat untuk kepentingan dirinya sendiri disebut? A. Maling. B. Pencopet. Atau C. koruptor. Hadiahnya lima ratus ribu dipersembahkan oleh vatigon hydro minuman ion dari air kelapa.

H. Rahmat : (melihat ke arah Pipit)

Umi Pipit : (sibuk mengisi TTS)

**111**

Penjudi 3 : Ya Tuhan, terimakasi Kau telah bawa samsul kesini. Mantaaapp.

Penjudi 2 : Ahahahaha

Samsul : (memainkan kartunya) Jalan, jalan, jalan.

**112**

(para pencopet sedang tertidur lelap di markas kecuali Komet sedang menjaga kotak asongan)

**113**

Jupri : Yang rata nempelnya, yang banyak nempelnye, yang rata itu!

Ibu-ibu : Lu copotin tuh gambar, gua engga mau ditipu lagi!

Jupri : Waaahh, itu tuh. Yang raja jangan miring! Tuh kan bagus tuh. Ane menang, ente kenyang. Hahaha

Bapak-bapak : Ente serius, Jup?

Jupri : Seriuslah, Om. Jangan lupa pilih saya nomor 212 dari partai Asam Lambung.

Bapak bapak : Hahaha Emak Bapak lu aja engga percaya sama elu, apa lagi gue. Hehehe

Jupri : Cabut-cabut-cabut! Orang yang kaya begini nih, ujung-ujungnya minta duit. Cepetan!

**114**

Komet : (keluar bersama anak buahnya dari Markas dengan memabawa kotak asongan)

Boy : Met, gue ikut.

Komet : (mengangguk)

Boy : (berlari mengambil kotak asongan)

Page 229: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Glen : (memukul kepala Boy)

Komet : Glen, ini negara bebas. Yang mau nyopet, nyopet, yang ngasong, ngasong.

Glen : (memukul kepala Boy)

(Ribut dan anak buahnya pergi mencopet)

**115**

Muluk : (sedang kursus menyetir mobil)

**116**

(Glen di kejar oleh massa dan hampir tertabrak mobil yang dikendarai muluk)

Muluk : (kaget dan memperhatikan orang-orang yang berkejaran)

**117**

Ibu guru : Kalo ada Presiden lewat, kibarkan benderanya. Okeee?!

Murid-murid SD : Okeee

Ibu guru : Ayo semuaa!!

**118**

Komet : Permennya! Permen! Minum! Minum! Minum! Yang aus minum! Kacang, kacang, permen! Ini, Pak!

Muluk : komet! Komet! Komet!

Komet : Woy, Bang!

Muluk : (mengacungkan jempolnya)

Komet dan anak buahnya : (melambaikan tangan)

**119**

(SatPol PP datang)

Muluk : Komet, lari, Met! Met, Komet, Lari!

Komet : (membalik badan dan lari) Woy cepet! Woy!

Muluk : Lari!!

**120**

Boy : (hendak bersembunyi di tempat servis elektornik namun tertangkap). Pak, jangan, Pak!

Page 230: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Pemilik toko : Bawa! Bawa! Bawa!

Muluk : Woy, jangan tangkap! Lari! Lari! Lari!

**121**

(komet dan anak buah yang lainnya bersembunyi ditempat makan)

**122**

Muluk : Kalian tangkap saya! Saya yang suru mereka ngasong! Ayo tangkap saya!

Komandan : Eh eh eh, ada apa nih? Ada apa nih?

Muluk : Mereka hanya mencari rezeki yang halal. Dan hanya itu yang mereka bisa.

Anggota PP 1 : Ini aturan! Engga boleh ngemis dan mengasong! Mengganggu lalu lintas, tau?

Muluk : Kalian tergganggu dengan pengemis dan pengasong? Tapi engga terganggu dengan ulah para koruptor yang memiskinkan kalian!

Anggota PP 2 : Kan koruptor engga ganggu lalu lintas.

Muluk : Harusnya kalian tangkap para koruptor yang sudah memiskinkan negeri ini, memiskinkan kalian.

Anggota PP 2 : Bukan tugas kita.

Muluk : Memang bukan tugas kalian. Paling tidak punya rasa belas kasihan. Mereka hanya mencari rezeki yang halal. Biarin mereka yang miskin mencari rizki yang halal.

Komandan : Aduh, pusing gua! Udah kalo gitu dia aja yang kita tangkep. Ayo, bawa!

Anggota PP 1 & 2 : Ayo ikut!

**123**

(Boy menyusul Komet ke tempat bersembunyi)

Boy : Kalo kaya gini, gue nyopet lagi aja deh.

Komet : Kita jangan nyerah! Liat doang bang Muluk yang udah ngebela kita!

(mereka kembali mengasong)

**124**

(penertiban gembel, pengamen, dan pengasong)

**125**

Page 231: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

Komet : Bang Muluk!! Bang Muluk!!

Muluk : (melihat ke arah Komet)

Komet : Bang Muluk!!

Bedil : Bang Muluk!!

Muluk : (melambaikan tangan dan mengacungkan kedua jempolnya ke arah Komet dan anak buahnya).

Komet : Bang Muluk!! Bang!! Bang Muluk!! (sambil berlari)

Bedil : Bang!!

Muluk : (mengacungkan kedua jempolnya)

(komet dan anak buahnya menangis)

Muluk : (mengacungkan jempolnya dan melambaikan tangan)

**126**

Page 232: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33365/1/Astri... · ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM . ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) KARYA DEDDY

BIOGRAFI PENULIS

Astri Pertiwi lahir pada 20 Desember 1992 di Tangerang, Banten. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bapak Umar dan Ibu Asnah. Pendidikan yang penulis tempuh pertama kali di SDN Pajajaran lulus pada tahun 2005. Melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Cisauk lulus pada tahun 2008. Kemudian melanjutkan sekolah tingkat atas di SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan lulus pada tahun 2011. Kemudian penulis tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2011. Penulis sangat suka menonton film. Baginya film tidak hanya sebagai hiburan

namun ada pelajaran di dalamnya. Pelajaran yang terdapat dalam film akan lebih mudah dingat penulis. Kegemarannya menonton film mendorongnya untuk memberikan apresiasi lebih terhadap film Indonesia dengan membuat skirpsi yang berjudul Analisis Kesantunan Berbahasa dalam Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) Karya Deddy Mizwar dan Implikasinya terhadap Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dia SMA.

Penulis sudah mulai mengajar disebuah sekolah SMK swasta sejak semester 7 sebagai guru Bahasa Indonesia. Penulis masih aktif mengajar di sekolah SMK tersebut. Selain mengajar di SMK penulis sudah mengembangkan ilmu yang dimiliki dengan menjadi guru disebuah sekolah SMA Plus dan SMP sejak 2016.