kesalahan persepsi mengenai kekuasaan

6
KESALAHAN PERSEPSI MENGENAI KEKUASAAN Kekuasaan seharusnya menjadi fungsional dan kekuasaan tersebut bersamaan dengan fungsi tanggungjawabnya. Oleh Mary P. Follet. Ketika penulis di manajamen bisnis berbicara mengenai “ kekuasaan penuh,” dan “kekuasaan tertinggi” sebagai 2 fungsi dari administrasi, Mary Follet berpendapat bahwa ekspresi tersebut di gunakan pada waktu lampau. Ekspresi tersebut menurut Follet tidak terlihat seperti menjelaskan tentang bisnis yang di lakukan sekarang di berbagai perusahaan. Praktek bisnis hilang sejalan dengan teori bisnis tersebut. Hal ini merupakan tugas badan eksekutif sebagai pemimpin. Dan juga, keputusan final dibentuk dan dibuat oleh mereka dan yang telah mereka susun. Mary Follet mengamati bahwa badan eksekutif lebih mementingkan

Upload: chalifal

Post on 24-Apr-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kesalahan Persepsi Mengenai Kekuasaan

KESALAHAN PERSEPSI MENGENAI KEKUASAAN

Kekuasaan seharusnya menjadi fungsional dan kekuasaan tersebut bersamaan dengan

fungsi tanggungjawabnya. Oleh Mary P. Follet.

Ketika penulis di manajamen bisnis berbicara mengenai “ kekuasaan penuh,” dan

“kekuasaan tertinggi” sebagai 2 fungsi dari administrasi, Mary Follet berpendapat bahwa

ekspresi tersebut di gunakan pada waktu lampau. Ekspresi tersebut menurut Follet tidak terlihat

seperti menjelaskan tentang bisnis yang di lakukan sekarang di berbagai perusahaan. Praktek

bisnis hilang sejalan dengan teori bisnis tersebut. Hal ini merupakan tugas badan eksekutif

sebagai pemimpin. Dan juga, keputusan final dibentuk dan dibuat oleh mereka dan yang telah

mereka susun. Mary Follet mengamati bahwa badan eksekutif lebih mementingkan

kepentingannya dalam membuat keputusan, dari pada kepentingan umum. Menurutnya, badan

eksekutif dalam membuat keputusan seharusnya terbentuk dari sebuah proses.

Yang paling pokok dari sebuah pemikiran di bidang bisnis sekarang, adalah menyerap

semua pemikiran kita tentang organisasi bisnis, yang sesuai dengan fungsinya. Setiap orang

melakukan fungsinya atau melakukan sebagian fungsinya. Penelitian dan ilmu pengetahuan

mempelajari tentang penetapan fungsinya di dalam sebuah perusahaan. Mary Follet berpendapat

Page 2: Kesalahan Persepsi Mengenai Kekuasaan

bahwa seseorang seharusnya memperoleh hak sama banyaknya, tidak lebih dan tidak kurang,

kekuasaan juga seharusnya berjalan dengan sesuai fungsinya atau sesuai tugasnya. Banyak orang

membicarakan tentang batas dari kekuasaan yang seharusnya lebih baik membicarakan tentang

definisi dari tugas mereka.

Beberapa waktu yang lalu Mary Follet menggunakan kata “di bawah”. Mungkin itu

terkadang terlihat bijaksana ketika berbicara mengenai kata “di bawah” dan “di atas". Mary

Follet tertarik dengan rapat antar kepala sebuah perusahaan besar, membicarakan kesulitan dari

kepala staff tentang sesuatu yang “di atas”. Mereka sulit menemukan di manakah jalan keluarnya

?.

Kisah nyata Follet, 2 tahun lalu perawatnnya di rumah sakit berkata kepadanya, “Apakah

kamu memperhatikan perawat operasi itu ?. Tidakkah dia terlihat sedih ?”. Mary Follet bertanya-

tanya, apa yang baru terjadi tadi pagi ?. Mary Follet menjawab pertanyaan perawat tadi,

“Mungkin salah satu dari dokter bedah tadi menegurnya karena sesuatu”.

Kemudian perawat menjawab “ Kenapa, harus begitu. Para dokter tidak berada di atas

kami (perawat). Mereka mempunyai pekerjaan mereka dan kami (perawat) pun juga. Ketika

pertama kali, Mary Follet tidak menyukai ini, karena terlihat sebagai suatu kekacauan. Mary

Follet berpendapat bahwa pada masa lampau, dokter mempunyai tanggung jawab penuh, dan dia

juga memberikan perintah kepada perawat untuk mematuhi perintahnya. Tetapi Follet bertanya

kepada sebagian dokter tentang hal tersebut, dan mereka berkata bahwa ada tugas yang jelas di

antara dokter dan perawat. Di sini dapat di katakana bahwa antara bawahan dan atasan

mempunyai tugas masing-masing, dan tidak ada istilah atasan memarahi bawahan karena

kesalahan dari bawahannya.

Konsep dari kekuasaan yang di pertimbangkan sekarang merupakan termasuk di dalam

sebuah fungsi, yang seharusnya di lakukan dengan pikiran yang di miliki oleh presiden yang

“mengutus” sebuah kekuasaan. Follet dalam subjek ini mengatakan : “kepala dari badan

eksekutif seharusnya menetapkan secara jelas setiap tanggungjawab staff eksekutif dan

hubungannya dengan tujuan umum dan rencananya dan seharusnya memberi tugas setiap staff

eksekutif kekuasaan yang sesuai dengannya. Tetapi apakah hal tersebut sama persisnya dengan

apa yang terjadi di bidang bisnis ?.

Page 3: Kesalahan Persepsi Mengenai Kekuasaan

Ungkapan “utusan kekuasaan” menganggap bahwa kepala eksekutif mempunyai “hak”

pada semua kekuasaan, tetapi itu lebih berguna untuk mengutus dari beberapa saja. Follet tidak

sependapat bahwa presiden harus mempunyai kekuasaan kemudian sejalan dengan fungsinya.

Follet berpikir, dari apa yang dapat di sebut sebagai pandangan historis di sebuah kepemimpinan

itu lebih baik daripada sebuah analisis. Kita melihat ke masa lalu dan melihat kapan bisnis di

mulai dari jalan kecil, yang punya banyak pekerjaan, kemudian bisnis kecil tersebut berkembang.

Di bidang bisnis terdapat pemisahan fungsi, kesempitan dari sebuah bisnis akan

membuatnya tepat untuk satu orang melakukannya semua, tetapi masih terdapat pemisahan

fungsi. Sebagai contoh, di sebuah bank kecil, kepala banknya, dia membutuhkan tambahan

pegawai untuk menyelesaikan tugasnya. Di bank besar, seseorang tersebut mempunyai tanggung

jawab terhadap pertukaran uang, deposito, peminjaman, dan lain lain. Tetapi pemisahan dari

fungsi tidak berarti pengutusan dari kekuasaan. Tapi sesuatu di sayangkan dalam organisasi

bisnis adalah perkataan kita tidak di jalankan dengan praktek langsung. Follet berkata bahwa

kekuasaan harus sejalan dengan fungsi, tetapi sebagai pokok dari organisasi adalah hubungan

antar berbagai fungsi di sebuah organisasi.

Keterangan tentang seseorang yang mengidentifikasi perintah dari atasan, badan

eksekutif yang lebih tinggi atau siapapun itu boleh jadi merupakan hal yang paling tidak penting

untuk pertimbangan kita, walaupun tentu saja merupakan bagian dari sebuah hal penting dari

proses. Semua yang Follet inginkan untuk menekankan bahwa ada sebuah proses. Ilmuwan

politik menulis, “koordinat dari kekuasaan adalah sebuah pengalaman dari seseorang’’, tetapi

Follet menyatakan hal itu salah tentang pandangan dari sebuah kekuasaan. Bentuk dari

organisasi seharusnya seperti membentuk keberlanjutan koordinasi dari pengalaman seseorang.

Kekuasaan yang sah mengalir dari koordinasi, bukan koordinasi dari kekuasaan.

Follet melihat sebuah perkataan baru-baru ini bahwa kepala administrasi harus sering

berkonsultasi dengan kepala bagian, dan dari fakta demikian dapat membuat keputusan akhir,

yaitu menyusun kebijakan. Mereka memberikan pengertian dari sebuah fakta, kesimpulan,

menilai juga, jadi mereka kontribusinya terlalu besar untuk ketetapan final, control paling tinngi,

bahkan pada apa yang mereka sebut sebagai kepemimpinan administrasi. Faktanya, keduanya

yaitu informasi dan kesimpulan disampaikan melalui badan eksekutif, hal ini sering kali tidak

memungkinkan bagi pemimpin untuk meninggalkan mereka.

Page 4: Kesalahan Persepsi Mengenai Kekuasaan

Apapun pikiran kita mengenai perencanaan department. Follet berpikir seharusnya kita

setuju bahwa manajeman yang fungsional berarti kekuasaan tersebut sejalan dengan fungsi dan

tidak dengan posisi pasti pada puncak dari sebuah grafik.

Secara singkat, bisnis muncul untuk menjadi pertimbangan tidak sebanyak spekulasi

dalam mengambil alih sebagai perusahaan swasta, dari pengetahuan ilmiah, terkontrol oleh

pengembangan yang lebih jauh dalam metode ilmiah. Pemikiran yang paling dominan di abad 20

adalah, kontribusi yang mana abad 20 adalah memberikan dunia, dan hal tersebut adalah pikiran

yang brilian dari yang kita temui sebelumnya, dan hal ini melebihi orang yang berbisnis yang

mereka temukan dimana mereka mungkin lebih dari pada yang lain untuk memberikan

pemikiran yang realistis.