kesalahan-kesalahan dalam membuat cv

10
Kesalahan-kesalahan dalam membuat CV Saya ingin berbagi info kepada teman2 semua berkenaan dengan Curriculum Vitae (CV) berdasarkan pengalaman saya selama ini yg telah menekuni profesi saya dari satu perusahaan ke perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri. CV merupakan alat utama untuk memperkenalkan diri kita dalam dunia pekerjaan, mengenalkan dan mempromosikan pengetahuan dan skill kita terhadap bidang pekerjaan tertentu sehingga pihak perekrut bisa memutuskan bahwa kwalifikasi seperti yg kita miliki itulah yg dibutuhkan oleh mereka. Kalau suatu produk ingin dipasarkan maka cara yg paling ampuh supaya orang mengenal dan memakainya adalah dengan jalan promosi yg berkesinambungan. Tentunya dengan cara menampilkan kelebihan2 yg dimiliki oleh produk tsb, pengalaman orang2 yg sukses memakainya, kwalitasnya, dll. Dan tidak akan pernah ditonjolkan kelemahan2 produk tsb dalam melakukan promosi. Manusia bisa juga diibaratkan sebagai produk dimana produk tsb berupa jasa yaitu kwalifikasi yg dimiliki. Oleh karena itulah sangat perlu kiranya CV dibuat menarik sebagai layaknya orang yg mempromosikan produk. Biarpun kita pintar, banyak pengetahuan dan skill, kalau kita tidak mampu menuangkannya dalam CV yg menarik yg dapat memikat si perekrut / pemakai, maka sia2 lah kwalifikasi yg kita miliki.

Upload: richy234

Post on 07-Aug-2015

16 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kesalahan-Kesalahan Dalam Membuat CV

Kesalahan-kesalahan dalam membuat CV

Saya ingin berbagi info kepada teman2 semua berkenaan dengan Curriculum Vitae (CV)

berdasarkan pengalaman saya selama ini yg telah menekuni profesi saya dari satu perusahaan

ke perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri.

CV merupakan alat utama untuk memperkenalkan diri kita dalam dunia pekerjaan,

mengenalkan dan mempromosikan pengetahuan dan skill kita terhadap bidang pekerjaan

tertentu sehingga pihak perekrut bisa memutuskan bahwa kwalifikasi seperti yg kita miliki

itulah yg dibutuhkan oleh mereka.

Kalau suatu produk ingin dipasarkan maka cara yg paling ampuh supaya orang mengenal dan

memakainya adalah dengan jalan promosi yg berkesinambungan. Tentunya dengan cara

menampilkan kelebihan2 yg dimiliki oleh produk tsb, pengalaman orang2 yg sukses

memakainya, kwalitasnya, dll. Dan tidak akan pernah ditonjolkan kelemahan2 produk tsb

dalam melakukan promosi.

Manusia bisa juga diibaratkan sebagai produk dimana produk tsb berupa jasa yaitu

kwalifikasi yg dimiliki. Oleh karena itulah sangat perlu kiranya CV dibuat menarik sebagai

layaknya orang yg mempromosikan produk. Biarpun kita pintar, banyak pengetahuan dan

skill, kalau kita tidak mampu menuangkannya dalam CV yg menarik yg dapat memikat si

perekrut / pemakai, maka sia2 lah kwalifikasi yg kita miliki.

Masih banyak orang yg berpendapat bahwa CV cuma sekedar formality untuk merekrut

karyawan, kalau punya koneksi semuanya beres. Jadi tidak perlulah CV dibuat se serius amat

sampai menghabiskan waktu. Cukuplah dicantumkan bio data, pendidikan dari SD sampai

pendidikan terakhir, dan pengalaman perusahaan sebelumnya dengan seadanya. Saya teringat

waktu baru tamat kuliah dulu kalau mau melamar kerja beli formulir daftar riwayat hidup yg

banyak dijual di toko alat tulis jadi tinggal di isi dan selesai. Dalam zaman yg mengglobal ini

pemikiran seperti ini sudah tidak bisa diandalkan lagi, karena zaman global adalah zaman

kompetisi. Dan salah satu usaha memenangkan kompetisi adalah dengan cara promosi diri

melalui CV yg menarik.

Page 2: Kesalahan-Kesalahan Dalam Membuat CV

Perlu kita sadari bahwa pihak perekrut adalah juga manusia seperti kita yg tidak luput dari

faktor2 kejiwaan/psikologi. Pada dasarnya pihak perekrut tentulah menginginkan orang yg

memiliki kwalifikasi yg sesuai dengan bidang yg ditawarkan, sama halnya kalau kita ingin

membeli suatu produk tentulah menginginkan produk yg sesuai / cocok dengan kebutuhan

kita. Oleh karena itu dalam membuat CV kita perlu juga berpikir sebagai pihak yg merekrut

supaya bisa memuat informasi sebagaimana yg diperlukan oleh siperekrut dan tentunya tidak

membuat kesal si perekrut dengan informasi yg minim dan mengambang.

Berikut ini adalah kesalahan2 yg tanpa kita sadari sering dijumpai dalam membuat CV:

1. CV kurang memuat kwalifikasi2 pekerjaan yg dibutuhkan sehingga pihak perekrut

berkesimpulan bahwa kwalifikasi kita masih kurang dengan bidang pekerjaan yg ditawarkan.

Misalnya posisi yg ditawarkan adalah design engineer maka si pihak perekrut akan berharap

menemui informasi di CV mengenai kwalifikasi2 kerja seperti kemampuan membuat

spesifikasi material, kemampuan melakukan perhitungan2 kapasitas peralatan, kemampuan

mendesign sistim, dll.

2. CV memuat kwalifikasi2 pekerjaan yg tidak berhubungan dengan posisi yg dilamar,

misalnya kwalifikasi yg dibutuhkan adalah design engineer, tetapi CV banyak bercerita

mengenai progress, maintenance, ISO-9000, SHE, dll, sehingga pihak perekrut

berkesimpulan bahwa CV tidak sesuai kwalifikasi yg dibutuhkan.

3. CV dibuat begitu comprehensive dan sangat mendetail sampai berlembar2 seperti orang

membuat skripsi sehingga pihak perekrut jadi malas membacanya (mendingan baca cerpen

atau majalah). Ukuran CV yg ideal biasanya berkisar antara 3 atau 5 halaman saja. Intinya

dengan jumlah halaman yg sedikit bisa memuat kwalifikasi2 yg dibutuhkan secara efektif,

minimal pihak perekrut bisa menangkap kwalifikasi yg tepat. Informasi lebih detail bisa

ditanyakan oleh perekrut saat interview bila dipandang perlu untuk klarifikasi. Untuk

mengurangi ukuran, informasi2 yg tidak begitu penting tidak usah dicantumkan misalnya

status perkawinan “married with two children, one son and one daughter” emangnya

siperekrut disuruh ngurusin anak2 he..he.., kemudian jenis kelamin juga gak perlu

dicantumkan lagi karena CV dianjurkan pakai attachment foto.

Page 3: Kesalahan-Kesalahan Dalam Membuat CV

Berat dan tinggi badan juga tidak perlu, emangnya mau periksa kesehatan, sekolah dari SD

sampai SMA dihilangkan saja cukup pendidikan terakhir saja, dll informasi2 yg tidak begitu

perlu bisa dihilangkan untuk menyederhanakan CV.

Untuk mempermudah si perekrut menangkap informasi keseluruhan, sebaiknya dibuat

rangkuman dari kwalifikasi/pengalaman kita di halaman pertama sehingga begitu si perekrut

melihat halaman pertama langsung si perekrut bisa menangkap dengan mudah kwalifikasi yg

kita miliki secara menyeluruh.

4. CV tidak menyebutkan nama proyek atau aktifitas kerja dengan fokus yg sesuai dengan

industri yg dilamar. Misalnya hanya disebutkan nama proyek seperti DURI Area 11, pihak

perekrut di luar negeri tentu tidak tahu itu proyek apa, apakah oil & gas, apa power plant,

petrokimia, onshore atau offshore, atau jangan2 hanya proyek bikin gudang beras bulog,

sehingga bisa mengurangi ketepatan kwalifikasi yg dibutuhkan. Sebagai contoh apabila si

perekrut mencari orang yg experience untuk proyek2 onshore, maka begitu dia menemukan

di CV ada menyebutkan kata2 onshore maka terlintaslah di benaknya bahwa orang inilah yg

dicari.

5. Lama pengalaman kerja tidak bisa di perkirakan dengan tepat oleh si perekrut karena CV

hanya menyebutkan misalnya “2001 until 2002 working in Pt.Antah Berantah”,disini pihak

perekrut tidak bisa mendapatkan informasi yg tepat kira2 berapa lamakah si polan bekerja di

perusahaan tsb, bisa jadi 1 tahun, tapi bisa jadi kan cuma 1 bulan, kalau misalnya desember

2001 sampai januari 2002 kan cuma 1 bulan.

6. Si pembuat CV tidak menyebutkan jenis industri di perusahaan tempatnya bekerja,

misalnya cuma menyebutkan “ Pt. Antah Berantah”, si perekrut tidak mendapatkan informasi

sebenarnya si pelamar ini bekerja di mana, di perusahaan trading kah, manufacturing kah,

konsultan kah, atau jangan2 cuma nama pabrik tahu.

7. Si pembuat CV tidak menyebutkan kapan dia tamat kuliah, tiba2 udah langsung kerja aja,

sehingga si perekrut tidak bisa memperkirakan lamanya experience yg nyata sebagai engineer

misalnya. Bisa jadi si pelamar sudah bekerja sejak dia SMA.

Page 4: Kesalahan-Kesalahan Dalam Membuat CV

8. Pelamar tidak menyebutkan alamat universitas negaranya, misalnya cuma menyebutkan

nama “graduated from Mercu Buana University in Medan”, pihak perekrut diluar negeri bisa

dibuat repot dimanakah medan itu, dan terpaksa buka2 peta, kalau Jakarta sih banyak yg tahu

karena ibukota negara dan langsung pihak perekrut tahu (oh I see from Indonesia that’s

good). Mungkin ada teman yg penasaran, “ngapain sich si perekrut usil amat mau tahu aja

urusan orang, gua mau kuliah di medan kek, di Jakarta kek kan dia gak perlu tahu”.

He..he..si perekrut pengen tahu juga dong asal usul si pelamar siapa tahu ada orang yg bisa

ditanyakan untuk referensi.

9. CV tidak menyebutkan dengan detail jurusan kuliah yg diambil, misalnya cuma

menyebutkan “electrical engineering”, electrical kan luas, bisa electronic, bisa instrument &

control, bisa computer, bisa telecommunication, bisa power, dll, sehingga pihak perekrut

tidak mendapatkan gambaran yg pasti. (repot memang jadi perekrut kalau dibikin pusing

dengan hal2 sepele seperti ini, dari pada pusing mendingan ini CV dibuang saja, kan masih

banyak CV yg lainnya.

10.Ukuran soft copy dari CV cukup besar sehingga orang susah mendownloadnya, akhirnya

si perekrut batal mendownloadnya dan kemudian di delete. Idealnya ukuran CV tidak

melebihi 200 kB. Umumnya ukuran CV menjadi besar karena ukuran attachment foto, jadi

sebaiknya ukuran attachment foto diperkecil dahulu dengan mengkompress dalam bentuk file

JPEG misalnya dan setelah cukup kecil baru di attach di CV. Umumnya pihak perekrut lebih

menyukai CV dalam file WORD. Jadi sangat dianjurkan mengirim CV dalam file WORD

ketimbang PDF.

11.CV tidak mencantumkan nationality, misalnya seseorang namanya “Suparman” dia lupa

bahwa CV nya dikirim ke luar negeri tetapi pihak perekrut di luar negeri tidak tahu apa

kewarganegaraan “Suparman”,kalau dilihat dari namanya seperti nama Amerika tetapi begitu

dilihat alamatnya“Brebes” koq gak ada di peta Amerika. Daripada membingungkan maka si

perekrut memutuskan CV nya “Suparman” dibuang aja ke tong sampah.

Page 5: Kesalahan-Kesalahan Dalam Membuat CV

12. Alamat ditulis tidak lengkap, tidak ditulis nama negaranya, misalnya “Desa Urip Rt.02

Rw.04 No.24 Kec.Brebes. Si perekrut yg di luar negeri bertanya2 di negara manakah

letaknya brebes?

13. Alamat email tidak dicantumkan di CV (nah ini yg paling parah) dan banyak CV dari

teman2 Indonesia yg saya jumpai tanpa mencantumkan alamat email. Alamak bikin repot

saja ini orang2 Indonesia. Mungkin ada teman yg berpendapat, “CV nya kan dikirim melalui

alamat email saya, seharusnya pihak perekrut tahu dong email saya”, belum tentu!. Pihak

perekrut akan mendelete email yg diterima setelah CV diprint. Bisa jadi kasusnya yg ngeprint

adalah si sekretaris atau operator komputer dan kemudian diserahkan ke personalia.

Sesampainya di personalia karena si pelamar tidak bisa dihubungi maka CV akan dibuat

kertas orek2 atau untuk lapisan gelas kopi yg panas. “Kan di CV dicantumin nomor telpon

kenapa gak ditelpon aja begok amat sich personalianya”, he..he.. gak bisa begitu teman,

ngapain capek2 nelpon yg belum tentu bisa segera tersambung, kalaupun tersambung belum

tentu suaranya jelas, belum lagi masalah biaya pulsa, dan perbedaan waktu misalnya kalau di

Indonesia siang maka di negara lain bisa jadi malam. Ngapain juga si personalia bela-belain

begadang cuma mau nelpon kita. Oleh karena itulah sangat dianjurkan untuk mencantumkan

alamat email (sangat dianjurkan menggunakan email pribadi seperti yahoo atau gmail, dll

karena berlaku abadi). Atau bisa dicantumin kedua2 nya email pribadi dan email kantor.

Selain itu CV yg mencantumkan alamat email akan dengan mudah diforward oleh teman kita

yg lainnya. Ini yg terjadi dengan saya dimana CV saya bergerak liar diforward oleh siapa saja

sehingga banyak tawaran kerja yg saya terima lewat email.

14. Nomor telpon tidak dicantumkan secara lengkap. Misalnya dicantumkan seperti ini: 021-

7504253 atau 081267834624. Pihak perekrut diluar negeri sekali lagi dibikin kesal, udah gak

nyantumin alamat email eh nomor telponnya gak jelas, ditelpon gak nyambung2. Gimana

mau nyambung nomornya gak lengkap, memang orang seluruh dunia hapal dengan nomor

kode tiap Negara. Oleh karena itulah cantumin yg jelas seperti berikut ini: +62 21 7504253

dan +62 81267834624 (note: nomor ini cuma rekaan buat contoh bukan nomor telpon yg

saya ketahui jadi jangan ditelpon ke nomor ini).

Page 6: Kesalahan-Kesalahan Dalam Membuat CV

15. Kalau sekali lagi bikin kesel dan ngerepotin pihak perekrut dengan informasi yg tidak

jelas, maka si perekrut akan bilang “Cape Dech” “emang gue pikirin”(maka CV pun

melayang ke tong sampah).

Lagos, 27 Oktober 2007

Penulis: Berlian Syako

Catatan tambahan.

Tips untuk fresh graduate:

Kalau anda memiliki nilai IP yg tinggi 3 keatas, sebaiknya cantumkan di CV untuk nilai

tambah, tetapi kalau IP nya cuma 2 koma sebaiknya tidak usah dicantumkan dan sebagai

penggantinya cantumkan nilai tambah dari sisi lain misalnya kegiatan organisasi, training,

seminar, dll. Saya sendiri tidak memiliki IP yg tinggi sehingga tidak pernah saya cantumin di

CV.

Secara psikologi orang akan mendapat kesan kalau si pelamar memiliki IP tinggi pastilah

orangnya pintar. IP tinggi juga sering dijadikan saringan untuk penentuan seleksi awal CV.

Ini bisa dimaklumi karena pihak perekrut seperti yg saya katakan sebelumnya adalah juga

manusia yg tentunya ingin bekerja praktis dan cepat, salah satu cara cepat adalah dengan

melakukan saringan nilai IP sehingga gak perlu repot2 mensortir CV satu persatu yg

jumlahnya ratusan yg bisa membuat kesal dan stress.

Singkatnya cantumkan saja hal2 yg menarik di CV, hal2 yg mendatangkan image kurang

menguntungkan seperti IP rendah tidak perlu dicantumkan, usahakan selalu memberikan

informasi di CV dengan kesan psikologi positip kepada pihak perekrut.

Win your CV to win competition