kesaksian novanto sekjen kpk hm aki...

1

Upload: trandieu

Post on 08-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KETUA Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo membenarkan pihaknya telah member-hentikan Sekertaris Jendral (Sejen) KPK, Raden Bimo Gunung Abdul Kadir, melalui Keppres tertanggal 20 Maret 2018 lalu. Namun, dirinya membantah bahwa pember-hentian Bimo disebabkan adanya perselisihan penda-pat dengan pimpinan.

“Enggak ada (perbedaan pendapat). Ya biasanya ka-lau diberhentikan ya karena itu (kinerja),” ujar Agus di Kompleks Parlemen DPR RI, Jakarta, kemarin.

Dikonfi rmasi terpisah, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengamini pemberhentian Bimo merupakan usulan dari KPK yang kemudian disahkan melalui Keppres. Namun, ia menegaskan pemberhentian tersebut dilakukan dengan hormat yang bahkan pada sesi terakhir disampaikan bahwa pihak KPK menyam-paikan ungkapan terima ka-sih atas kontribusi Bimo seba-gai sekjen sejak 2016 lalu.

Dengan diberhentikan-nya Bimo, posisi Sekjen KPK sementara dipegang oleh Deputi Bidang Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan. Se-dangkan untuk proses pemi-lihan sekjen yang baru akan dilakukan dengan seleksi terbuka dan akan dibentuk panitia seleksi kembali.

“Nanti modelnya agak mirip dengan pemilihan penasihat KPK. Jadi proses seleksinya antara pimpinan dan pansel melalui proses

bertahap hingga akhirnya didapatkan sekjennya di akhir proses,” jelas Febri.

Selama ini, lanjut Febri, untuk proses pengisian jabat-an yang ada di KPK selalu menggunakan konsultan independen yang dipilih me-lalui proses lelang. Lalu un-tuk persyaratan pendaftaran sebagai sekjen disesuaikan dengan ketentuan dalam UU, misalnya calon itu harus pegawai negeri sipil dengan pangkat tertentu.

“Untuk kapannya (seleksi) nanti akan dikabari lebih lan-jut, tetapi tidak akan terlalu lama prosesnya,” jelas Febri.

Bimo sendiri sudah berada di KPK cukup lama, yakni sekitar 6 tahun. Sebelumnya Bimo tergabung di KPK de-ngan menjabat Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan KPK yang kemudian dirinya mengikuti seleksi untuk po-sisi Sekjen KPK.

Bimo bukanlah Sekjen KPK pertama yang diberhentikan secara terhormat. Sebelum-nya, terdapat nama Anies Said Basalamah (Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksaan Kementerian Keuangan) dan Himawan Adinegoro (mantan pejabat Badan Standardisasi Nasional).

Tugas Sekjen yang tercantum dalam laman kpk.go.id antara lain menyiapkan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan administrasi, sumber daya, pelayanan umum, keamanan dan kenyamanan, hubungan masyarakat, dan pembelaan hukum kepada segenap unit organisasi KPK. (Dro/P-4)

Petugas Dituntut Angkat Citra LP

PUTRI ANISA [email protected]

PENGAKUAN terdakwa kasus korupsi Kartu Tanda Pendu-duk Elektronik (KTP-E), Setya Novanto, diragukan oleh

Ketua Majelis Hakim, Mahfudin, da-lam sidang lanjutan kasus merintangi pemeriksaan KPK dengan terdakwa Bimanesh Sutarjo.

Pasalnya, ketika dicecar perta-nyaan mengenai peristiwa setelah kecelakaan, Novanto terus menga-takan dirinya tidak ingat karena pingsan. Mahfudin pun meragukan pengakuan Novanto dengan terus mencecar pengakuan dari politikus Partai Golkar itu.

“Yang benar Anda pingsan atau tidur? Kok pingsan bisa ingat ada dokter yang meriksa? Kita harus bedakan pingsan dan tidur loh,” ce-car Mahfudin di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta, kemarin.

Hakim pun menyangka Novanto tidur setelah kejadian kecelakaan, bukan pingsan. “Anda tidur kali. Kan kalau tidur, sebentar bangun ingat.

Kalau pingsan harusnya tidak ingat apa-apa,” lanjut Mahfudin.

Sebelumnya, mantan ketua DPR RI itu ditanya mengenai kronologi peris-tiwa pascakecelakaan termasuk de-ngan siapa dirinya tiba di RS Medika Permata Hijau (RSMPH). Namun, Novanto mengatakan dirinya tidak ingat.

Mantan Ketua DPR itu mengung-kapkan dirinya juga tidak ingat proses yang dilaluinya hingga masuk ke ru-ang rawat inap VIP lantai 3. “Yang saya ingat, saya tau-tau sadar lalu ada dok-ter tinggi mengenalkan diri namanya dokter Bimanesh mau periksa saya malam itu,” tutur Novanto yang seba-gai saksi dari jaksa penuntut umum KPK dalam sidang Bimanesh.

Pria yang baru divonis 15 tahun penjara karena kasus korupsi KTP-E itu juga menyatakan dirinya tidak mengenal dokter Bimanesh Sutarjo. Novanto pun menyebut mantan kuasa hukumnya, Fredrich Yunadi, tidak pernah menyebut nama Bimanesh.

Selain kesaksian soal Bimanesh, Novanto juga menceritakan kronologi kecelakaan mobil yang dialaminya

sebelum dilarikan ke RSMPH. Ia menyebut saat kecelakaan, dirinya terpelanting cukup keras di dalam mobil beberapa kali karena mobil sempat oleng.

“Saat itu, saya dengar bunyi gedu-brak lalu saya terpelanting, ke de-pan, ke samping kanan, lalu kiri sampai akhirnya membentur kaca jendela mobil. Lalu kembali ke posisi semula karena mobil oleng terus,” ujarnya.

Benjolan bakpaoDari benturan itulah menurutnya

kemudian ada luka memar di dahi yang pernah disebut mantan kuasa hukumnya, Fredrich Yunadi, benjol sebesar bakpao. Novanto menyebut dirinya duduk di kursi penumpang tengah sebelah kiri sambil menelepon pembawa acara berita karena sedang dalam siaran langsung melalui sam-bungan telepon.

Ia pun tak ingat persis kejadian setelah itu karena mengaku dirinya pingsan.

Bimanesh Sutarjo--dokter yang me-rawat Novanto setelah kecelakaan pada Kamis, 16 November 2017--dijerat dengan Pasal 21 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi, yang diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. (P-4)

Hakim Ragukan Kesaksian Novanto

Ketika dicecar pertanyaan mengenai peristiwa setelah kecelakaan, Novanto terus mengatakan dirinya tidak ingat karena pingsan. Hakim menyangka Novanto tidur, bukan pingsan.

MI/PIUS ERLANGGA

PROFESIONAL DAN INOVATIF: Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly (kiri) memberikan ucapan selamat dan piagam penghargaan kepada sejumalah rekanan lembaga pemasyarakatan pada Upacara peringatan ke-54 Hari Bakti Pemasyarakatan di Gedung Pusat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Jakarta, kemarin. Kerja sama dengan instansi dan rekanan lainnya itu bertujuan memuwujudkan dan menjalankan visi pemasyarakatan yang profesional, akuntabel, sinergis, transparan, dan inovatif.

HUKUMSABTU, 28 APRIL 20184

Jabatan Sekjen KPK

akan Dilelang

FESTIVAL KONSTITUSI DAN ANTIKORUPSI 2018: Ketua MPR Zulkifl i Hasan (tengah) bersalaman dengan Ketua KPK Agus Rahardjo disaksikan Ketua MK Anwar Usman (kiri) seusai jumpa pers, di Jakarta, kemarin. Zulkifl i menjelaskan bahwa Universitas Sumatra Utara terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara tahunan Festival Konstitusi dan Antikorupsi, yang digelar pada 14-15 Mei 2018.

MENTERI Hukum dan Hak Asasi Manu-sia (Menkum dan HAM) Yasonna Laoly meminta seluruh petugas lembaga pemasyarakatan (LP) untuk melaku-kan terobosan jika ingin menciptakan suatu perubahan. Ia pun menuntut agar petugas LP serius dalam menjalankan tugasnya.

“Untuk mewujudkan LP yang profe-sional, akuntabel, sinergis, transparan, dan inovatif tentunya petugas LP harus serius,” terang Yasonna saat memimpin upacara peringatan Hari Pemasyarakat-an Ke-54 di Kantor Ditjenpas, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, petugas LP jangan lagi hanya melaksanakan tugas yang sama dari hari ke hari. Terlebih un-tuk menciptakan kesan LP yang baik, petugas harus melakukan terobosan, dimulai dari mengubah pola pikir dalam beker-ja sehingga menjadi le-bih baik.

Jangan lagi, lanjutnya, terjadi hal-hal yang menurunkan citra petugas LP. Sa-lah satunya ialah menerima suap atau menjadi perantara masuknya narkotika ke dalam lingkungan LP.

“Kalau ada niat baik, semua pasti bisa dilakukan, meskipun memang sulit untuk mengubah cara pikir kemudian meninggalkan perbuatan-perbuatan yang mencerminkan keburukan, tapi saya yakin itu bisa dilakukan,” jelas Yasonna.

Dia menegaskan, perubahan pola pikir sejumlah petugas LP di Tanah Air harus segera dilakukan. Terlebih skema restorative justice segera diterapkan se-hingga pelaku pidana ringan tak akan dimasukkan ke LP.

Kemenkum dan HAM pun akan segera memerintahkan seluruh jajar-annya agar selalu bertindak baik dan membuang segala praktik kotor yang sering terjadi di LP. Hal ini nantinya akan juga berhubungan dengan sistem promosi di jajaran LP.

“Kami tidak akan asal-asalan dalam memberikan jabatan kepada petugas kalau memang dia memiliki kompe-tensi,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ke-menkum dan HAM meluncurkan pem-berian hak kepada narapidana (napi) melalui sistem online. Pemberian hak itu berupa pemberian remisi, pembe-basan bersyarat, cuti bersyarat, dan asimilasi napi.

Dengan peluncuran sistem itu, Ke-menkum dan HAM memangkas proses hak napi yang dahulu bisa memakan waktu berbulan-bulan. Kemenkum dan HAM juga bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sehingga diharapkan tidak ada petugas LP yang bermain dalam pemberian hak kepada napi. (Opn/P-4)

MI/ROMMY PUJIANTO

Petugas harus melakukan terobosan, dimulai dari mengubah pola pikir dalam bekerja sehingga menjadi lebih baik.

pusdok
Typewritten Text
28 April 2018, Media Indonesia | Hal. 4