kesadaran berbangsa dan bernegara

2
Nama : Afifah Husnul Amaliyah Parameter: Kesadaran berbangsa dan bernegara NIM :15211100 Kesadaran berbangsa dan bernegara suatu provinsi dapat diuukur dari beberapa hal. Salah satu hal yang dapat dijadikan parameter dalam mengukur kesadaran berbangsa dan bernegara adalah seberapa pedulinya suatu provinsi dalam melaksanakan kegiatan kegiatan nasional. Selain itu kesadaran berbangsa dan bernegara dapat diuukur dari kesadaran penduduknya dalam mementingkan kepentingan nasional dibandingkan dengan kepentingan suku atau golongan. Tingkat keamanahan pemerintah juga dapat dijadikan tolak ukur dalam menilai kesadaran berbangsa dan bernegara suatu provinsi karena memiliki pemerintah yang amanah dapat menumbuhkan rasa bangga pada Negara. Parameter-parameter di atas akan digunakan untuk mengukur kesadaran berbangsa dan bernegara Provinsi Riau. Provinsi Riau pada Jumat, 17 Agustus 2012, bersamaan dengan masyarakat Indonesia lainnya, seluruh pegawai di lingkungan BPK RI Perwakilan Provinsi Riau melaksanakan upacara peringatan HUT RI ke - 67. Dipimpin oleh Kepala Perwakilan, Drs. Widiyatmantoro, upacara tetap berlangsung khidmat meski terpaksa dilangsungkan di Auditorium Kantor Perwakilan karena hujan deras mengguyur Pekanbaru hari itu. Selain merayakan HUT RI, Provinsi Riau juga merayakan PON dari tangal 6 September hingga 20 September . Sedangkan untuk kesadaran penduduk dalam mementingkan kepentingan nasional debandingkan dengan kepentingan golongan sayangnya masih kurang. Hal ini terlihat dari sering timbulnya perselisihan antar suku talang mamak yang mendiami daerah Indragiri. Suku tersebut kurang memahami kesatuan sebagai masyarakat Indonesia dan masih menganggap dirinya sebagai bagian dari suku-suku yang berbeda sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara jika dilihat dari parameter ini masih kurang.

Upload: afifah-husnul-amaliyah

Post on 03-Aug-2015

375 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara

Nama : Afifah Husnul Amaliyah Parameter: Kesadaran berbangsa dan bernegara

NIM :15211100

Kesadaran berbangsa dan bernegara suatu provinsi dapat diuukur dari beberapa hal. Salah satu hal yang dapat dijadikan parameter dalam mengukur kesadaran berbangsa dan bernegara adalah seberapa pedulinya suatu provinsi dalam melaksanakan kegiatan kegiatan nasional. Selain itu kesadaran berbangsa dan bernegara dapat diuukur dari kesadaran penduduknya dalam mementingkan kepentingan nasional dibandingkan dengan kepentingan suku atau golongan. Tingkat keamanahan pemerintah juga dapat dijadikan tolak ukur dalam menilai kesadaran berbangsa dan bernegara suatu provinsi karena memiliki pemerintah yang amanah dapat menumbuhkan rasa bangga pada Negara.

Parameter-parameter di atas akan digunakan untuk mengukur kesadaran berbangsa dan bernegara Provinsi Riau. Provinsi Riau pada Jumat, 17 Agustus 2012, bersamaan dengan masyarakat Indonesia lainnya, seluruh pegawai di lingkungan BPK RI Perwakilan Provinsi Riau melaksanakan upacara peringatan HUT RI ke - 67. Dipimpin oleh Kepala Perwakilan, Drs. Widiyatmantoro, upacara tetap berlangsung khidmat meski terpaksa dilangsungkan di Auditorium Kantor Perwakilan karena hujan deras mengguyur Pekanbaru hari itu. Selain merayakan HUT RI, Provinsi Riau juga merayakan PON dari tangal 6 September hingga 20 September .

Sedangkan untuk kesadaran penduduk dalam mementingkan kepentingan nasional debandingkan dengan kepentingan golongan sayangnya masih kurang. Hal ini terlihat dari sering timbulnya perselisihan antar suku talang mamak yang mendiami daerah Indragiri. Suku tersebut kurang memahami kesatuan sebagai masyarakat Indonesia dan masih menganggap dirinya sebagai bagian dari suku-suku yang berbeda sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara jika dilihat dari parameter ini masih kurang.

Selain itu parameter lain yang dapat dijadikan tolak ukur kesadran berbangsa dan bernegara adalah tingkat keamanahan pemerintahnya. Menurut Fitra, Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran, Provinsi Riau merupakan provinsi kesembilan terkorup. Korupsi diduga sebanyak  Rp 125,2 miliar yaitu sebanyak 348 kasus. Hal ini menunjukkan pemerintah Provinsi Riau kurang amanah dalam menjalankan tugasnya.

Bobot Nilai: 65