kerentanan pesisir berdasarkan perubahan garis

15
KERENTANAN PESISIR BERDASARKAN PERUBAHAN GARIS PANTAI: STUDI KASUS DI PANTAI KUTA, BALI Proposal Praktek Kerja Lapangan Oleh I Gede Surya Risuana 1214511012 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS UDAYANA

Upload: surya-risuana

Post on 07-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kerentanan pesisir

TRANSCRIPT

KERENTANAN PESISIR BERDASARKAN PERUBAHAN GARIS PANTAI: STUDI KASUS DI PANTAI KUTA, BALI

Proposal Praktek Kerja Lapangan

OlehI Gede Surya Risuana1214511012

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTANFAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANANUNIVERSITAS UDAYANA2015

i

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSALPRAKTEK KERJA LAPANGAN

Identitas Peserta Praktek Kerja LapanganNama: I Gede Surya RisuanaNIM : 1214511012Program Studi: Ilmu KelautanIdentitas Dosen PembimbingNama : I Gede Hendrawan, S.Si, M.Si, Ph.DNIP: 19790424 200912 1 002Identitas Lembaga/Institusi Tempat Praktek Kerja LapanganNama Lembaga/Institusi:Pusat Pengembangan dan Penelitian Sumber Daya Laut dan PesisirAlamat: Jakarta UtaraPembimbing

(I Gede Hendrawan, S.Si,M.Si, Ph.D)NIP: 19790424 200912 1 002Denpasar, 20 Mei 2015 Penyusun

(I Gede Surya Risuana)NIM: 1214511012

Mengetahui,A.n Ketua Program Studi Ilmu KelautanSekretaris Program Studi Ilmu KelautanFakultas Kelautan dan PerikananUniversitas Udayana

( I Dewa Nyoman Nurweda Putra, S.Si., M.Si., PhD )NIP: 19830715 201012 1 009

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penyusun bisa menyelesaikan proposal PKL yang berjudul kerentanan pesisir berdasarkan perubahan garis pantai: studi kasus di pantai kuta, bali. Proposal PKL ini diajukan guna memenuhi persyaratan mengikuti PKL.Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga proposal PKL ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Proposal PKL ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Denpasar, 20 Mei 2015

Penyusun

DAFTAR ISIHalamanLEMBAR PENGESAHANiKATA PENGANTARiiDAFTAR ISIiiiBAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang PKL1B. Maksud dan Tujuan PKL2C. Kegunaan PKL2D. Tempat PKL3E. Rencana Jadwal Waktu PKL3BAB II. RENCANA PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGANA. Rencana Bidang Kerja4B. Rencana Pelaksanaan Kerja4DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Pesisir merupakan daerah yang sangat potensial baik itu sebagai pemukiman, industry, pelabuhan, pertambakan, dan pariwisata. Besarnya potensi pesisir sehingga menyebabkan fungsi ekonomis yang terkandung di dalamnya di ikuti oleh efek pengganda ( multiplier effect ), yaitu berkembangnya kegiatan yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan ekonomi utama. Aktivitas ekonomi dan tekanan penduduk yang berasosiasi dengan keinginan masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan pada akhirnya akan memanfaatkan ruang spasial yang tersedia. Dimana pesisir sebagai wilayah yang relative mudah dijangkau akan menjadi sasaran pengembangan aktivitas manusia. ( Marfai dan King, 2008a; Ward et al, 2011).Wilayah pesisir semakin menghadapi tekanan tinggi dari aktivitas alami dinamika pesisir termasuk angin dan gelombang yang berdampak pada dinamika bentang lahan ( Beatley, 2002 ). Wilayah pesisir juga menerima berbagai dampak yang disebabkan oleh aktivitas manusia ( Fletcher dan Smith, 2007 ), sebagai contohnya beban bangunan serta ektrasi air tanah besar-besaran yang menyebabkan penurunan permukaan tanah/ land subsidence ( Marfai dan King, 2007 ; Abidin, dkk., 2010 ). Selain itu kenaikan permukaan air laut sebagai akibat dari proses pemanasan global menajadi isu penting di daerah pesisir ( Nicholls dan Mimura, 1998, Marfai dan King, 2008b ). Intergovernmental Panel on Climate Change ( IPCC ), menyatakan bahwa kenaikan permukaan air laut yang disebabkan oleh perubahan iklim akan memberikan dampak yang tinggi terhadap lingkungan dan kehidupan social masyarakat di daerah pesisir ( IPCC, 2007 ). Prediksi kenaikan pasang surut yang di proyeksikan dengan pengamatan tide gauges adalah sebesar 1,8 mm/th selama 70 tahun terakhir ( Douglas, 2001 ; Peltier 2001 dalam IPCC, 2007 ), sementara yang menggunakan satelit altimetry menunjukan telah terjadi kenaikan permukaan laut sebesar 3,1 0,7 mm/thn selama periode 1993-2003 ( Cazenave dan Nerem, 2004 dalam IPCC, 2007 ). Informasi tersebut dijadikan acuan sebagai kenaikan permukaan laut rata-rata di tingkat globalSehingga berbagai tekanan yang diterima daerah pesisir akan menimbulkan berbagai masalah. Dimana tekanan yang diterima daerah pesisir secara tidak langsung akan menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai, seperti terjadinya erosi yang akan menyebabkan hilangnya daerah pesisir secara perlahan, yang nantinya akan menyebabkan berkurangnya aktifitas ekonomi akibat dari berkurangnya wisatawan yang akan berkunjung ke pantai tersebut.Salah satu pantai yang memiliki aktifitas yang tinggi adalah pantai kuta yang terletak di bali. Pantai kuta merupakan pantai yang sangat di gemari oleh wisatawan local maupun internasional, ini menyebabkan banyaknya hotel-hotel dan fasilitas-fasilitas pariwisata yang dibangun di daerah ini. Namun jika terjadi perubahan garis pantai berupa abrasi dan akresi dapat mempengaruhi keseimbangan ekologi yang pada gilirannya akan berdampak pada sektor pariwisata. Proses abrasi dan akresi yang menyebabkan penambahan lahan nampaknya menguntungkan, tetapi dari segi kepariwisataan merugikan karena menurunnya estetika dan amenitas perairan pantai Sasongko (2005), sehingga akan memberikan efek kepada penurunan jumlah kunjungan hotel dan fasilitas pariwisata dan kondisi perekonomian masyarakat sekitar akan terganggu.Oleh karena itu perlu adanya kajian mengenai perubahan garis pantai yang merupakan salah satu parameter dari kerentanan pantai yang nantinya dapat memberikan informasi daerah yang rentan akan mengalami perubahan garis pantai sehingga dapat dilakukan tindakan yang sesuai untuk mengurangi dampak dari perubahan garis pantai tersebut.

B. Maksud dan TujuanAdapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini adalah : Mengetahui tingkat kerentanan pesisir di pantai kuta Memberikan informasi kepada pihak terkait mengenai kondisi pesisir kutaC. Kegunaan PKLAdapun kegunaan dar PKL ini yaitu Menambah wawasan mahasiswa mengenai kerentanan pesisir. Menambah pengalaman mahasiswa mengenai penelitian.

D. Tempat PKL Pada praktek kerja lapang ( PKL ) kali ini dilakukan di pusat penelitian dan pengembangan sumber daya laut dan pesisir ( P3SDLP ), yang terletak di komplek bina samudera Jl. Pasir II Lantai 4, Acol Timur, Jakarta Utara 14430 D. DKI Jakarta.

E. Rencana Jadwal Waktu PKLPelaksanaan PKL ini dilaksanakan mulai dari tanggal 1 juni 2015 sampai 30 juni 2015. Dengan jam kerja yang sesuai dengan jam kerja p3sdlp.Jenis KegiatanJuni

Minggu 1Minggu 2Minggu 3Minggu 4Minggu 5

Pengenalan P3SDLP

Pemateri

Observasi lapangan

Pengolahan data

Laporan

Ujian PKL

Perpisahan

BAB IIRENCANA PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A. Rencana Bidang KerjaRencana bidang kerja yang akan di lakukan adalah dalam bidang kerentanan pesisir. dimana lebih difokuskan ke dalam perubahan garis pantai.

B. Rencana Pelaksanaan Kerja

Minggu pertama :Pada minggu pertama kegiatan yang dilakukan adalah pengenalan P3SDLP mulai dari sejarah hingga kelembagaan. Serta dilakukannya pemateri mengenai kerentanan pesisir dll

Minggu kedua :Pada minggu kedua kegiatan yang dilakukan adalah observasi lapangan dimana lokasi penelitian dilaksanakan

Minggu ketiga :Pada minggu ketiga kegiatan yang dilakukan adalah pengolahan data yang sudah di dapatkan memalui observasi lapanngan dll dan pembuatan laporan

Minggu keempat :Pada minggu keempat kegiatan yang dilakukan adalah pengolahan data yang sudah di dapatkan melalui observasi lapanngan dll, serta ujian PKL

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, H.Z., Andreas, H., Gumilar, I., Sidiq, T P., Gamal, M., Murdohardono D., Supriyadi, Fukuda, Y., (2010), Studying Land Subsidence in Semarang (Indonesia) Using Geodetic Methods, FIG Congress 2010 Facing the Challenges Building the Capacity, Sydney, Australia 11-16 April 2010Beatley T, Browser D.J., Schwab A. K., (2002) An introduction to coastal zone management second edition, chapter-1 pp.1-12, Island Press.Fletcher S, Smith HD (2007) Geography and coastal management, Coastal Management 35(4):419-427.IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) (2007) Climate Change 2007: The Physical Science Basis. Summary for Policy Makers, Contribution of Working Group I to the Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. Paris, February 2007. http://www.ipcc.ch/.Marfai MA, King L (2008a) Tidal inundation mapping under enhanced land subsidence in Semarang, Central Java Indonesia. Nat Hazards 44:93-109. DOI 10.1007/s11069-007-9144-z.Marfai, MA., King, Lorenz., Sartohadi, J., Sudrajat, Sudrajat., Budiani, S R., Yulianto, F., 2008, The Impact of Tidal Flooding on a Coastal Community in Semarang, Indonesia, Environmentalist 28: 237-248.Marfai, MA., King, Lorenz., Sartohadi, J., Sudrajat, Sudrajat., Budiani, S R., Yulianto, F., 2008, The Impact of Tidal Flooding on a Coastal Community in Semarang, Indonesia, Environmentalist 28: 237-248Sasongko, I. 2005. Pembentukan Struktur Ruang Permukiman Berbasis Budaya (Studi Kasus: Desa PuyungLombok Tengah). Journal Dimensi Tekinik Arsitektur Vol. 3 No. 1 Juli 2005. Institut Teknologi Nasional. Malang.Ward PJ, Marfai MA, Yulianto F, Hizbaron DR, Aerts JCJH (2011) Coastal inundation and damage exposure estimation: a case study for Jakarta. Natural Hazards, 56:899-916.