kerangka penelitian kauman

1
KERANGKA PENELITIAN Interpretasi Rasa (spatial feeling) Koridor Jalan Kauman Yogyakarta Terhadap Citra Monarchical dengan Keestetikaan Perkotaan Latar Belakang : 1. Berkontribusi dalam penelitian tentang Keestetikaan Kota yang memfokuskan pada nilai keindahan dan keberadaan elemen fisik visual kota 2. (FENOMENA) Koridor Jalan Kauman - Jalan Ngasem mengalami gejala pertumbuhan kawasan yang spontanus / tidak terkontrol dengan baik maka cenderung mereduksi citra monarki 3. (ISU) Rumusan Masalah : 1. Adanya gejala perubahan fungsi (transformasi) ke arah komersil akibat aktivitas manusia dan perkembangan jaman di wilayah njeron benteng dapat mengurangi citra keindahan kawasan 2. Pembangunan dan penataan elemen fisik kota yang mengarah ke intensi individualis, sehingga memengaruhi estetika kota yang terjadi pada koridor Jalan Kauman - Jalan Ngasem dan berlanjut ke arah Palawijan. Pertanyaan Penelitian : 1. Apa saja elemen fisik-spasial yang melambangkan citra monarchial Yogyakarta pada koridor Jalan Kauman? 2. Bagaimana spatal feeling yang terbentuk dari penataan elemen fisik-spasial yang ada pada koridor Jalan Kauman sampai Jalan Ngasem ? Tujuan Penelitian : 1. Mengetahui citra ruas kota yang terbentuk akibat tatanan elemen fisik di Koridor Jalan Kauman - Jalan Ngasem Studi Literatur : 1. Prinsip Expressiveness, Magnitude, Unity (K.W. Smithies) 2. Teori Kevin Lynch, 5 Element of the City 3. Townscape (Gordon Cullen) Observasi Lapangan : KUALITATIF melalui : Pengambilan Gambar Sketsa Pengukuran KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS

Upload: nikita-stephanie-marisca

Post on 14-Apr-2016

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kerangka Penelitian Skripsi 40Objek Yogyakarta, IndonesiaEstetika Perkotaan

TRANSCRIPT

KERANGKA PENELITIAN

Interpretasi Rasa (spatial feeling) Koridor Jalan Kauman Yogyakarta Terhadap Citra Monarchical dengan Keestetikaan Perkotaan

Latar Belakang :1. Berkontribusi dalam penelitian tentang Keestetikaan Kota yang memfokuskan pada nilai

keindahan dan keberadaan elemen fisik visual kota2. (FENOMENA)

Koridor Jalan Kauman - Jalan Ngasem mengalami gejala pertumbuhan kawasan yang spontanus / tidak terkontrol dengan baik maka cenderung mereduksi citra monarki

3. (ISU)Perlunya memerhatikan konteks tempat (sense of place), lebih lagi kawasan ini menjadi kawasan pariwisata wilayah njeron benteng

Rumusan Masalah :1. Adanya gejala perubahan fungsi (transformasi) ke arah komersil akibat aktivitas manusia

dan perkembangan jaman di wilayah njeron benteng dapat mengurangi citra keindahan kawasan

2. Pembangunan dan penataan elemen fisik kota yang mengarah ke intensi individualis, sehingga memengaruhi estetika kota yang terjadi pada koridor Jalan Kauman - Jalan Ngasem dan berlanjut ke arah Palawijan.

Pertanyaan Penelitian :1. Apa saja elemen fisik-spasial yang melambangkan citra monarchial Yogyakarta pada

koridor Jalan Kauman?2. Bagaimana spatal feeling yang terbentuk dari penataan elemen fisik-spasial yang ada pada

koridor Jalan Kauman sampai Jalan Ngasem ?Tujuan Penelitian :

1. Mengetahui citra ruas kota yang terbentuk akibat tatanan elemen fisik di Koridor Jalan Kauman - Jalan Ngasem

2. Mengetahui kesan spatial feeling melalui visual ruang kota akibat pengaruh tatanan elemen fisik spasial ruang kota di Jalan Kauman

Studi Literatur :1. Prinsip Expressiveness, Magnitude,

Unity (K.W. Smithies)2. Teori Kevin Lynch, 5 Element of the City3. Townscape (Gordon Cullen)4. Architecture and The Urban Experience

(Raymond J. Curan)

Observasi Lapangan :

KUALITATIF melalui :

Pengambilan Gambar Sketsa Pengukuran

KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS