kerangka acuan kerja peta tata guna lahan untuk penunjang investasi

13
1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan sosial, ekonomi, infrastruktur dan peningkatan investasi di Indonesia, maka kebutuhan informasi geografi suatu wilayah merupakan suatu hal yang sangat penting. Berlakunya undang-undang 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik (UU KIP) sejak tanggal 1 Mei 2010 mewajibkan pemerintah sebagai penyelenggaraan program pembangunan dan pelayanan publik untuk membuka akses layanan informasi secara terbuka dan transparan bagi masyarakat. Memang dalam undang-undang KIP ini diatur mengenai kewajiban badan publik negara dan badan publik non negara untuk memberikan pelayanan informasi yang terbuka, transparan dan bertanggungjawab kepada masyarakat. Artinya berdasarkan undang-undang ini semua lembaga publik terutama milik pemerintah berkewajiban membuka kases atas informasi secara wajar terhadap publik. Oleh karena itu, semua perangkat pemerintahan sudah harus siap untuk membuka akses informasi seluas-luasnya bagi masyrakat. Pengelolaan informasi spasial telah menjadi lebih mudah dilakukan dengan makin berkembangnya penggunaan aplikasi GIS. Aplikasi GIS sekarang ini berkembang dan diaplikasikan di berbagai bidang ilmu. Dengan pertumbuhan eksponensial dari internet dan penyebaran teknologi multimedia seperti internet dan Handphone. GIS menyediakan sarana yang efektif dalam berbagai bidang serta untuk manajemen jaringan jalan, system drainase perkotaan, batas kecamatan dan kelurahan, wilayah pendidikan, layanan kesehatan, layanan publik, kantor pemerintahan, pariwisata dan lain-lain. GIS dapat menjadi alat penting dalam menganalisis dan menyajikan data dan peta dari berbagai sumber yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat. Saat ini data-data dan informasi spasial Wilayah Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam (KPBPB BATM) telah dimiliki oleh beberapa instansi pemerintahan ataupun swasta baik pemerintahan propinsi, pemerintahan kota maupun dari dalam lingkungan BP Batam sediri tetapi masing masing mempunyai jenis data dan sistem koordinat yang berbeda-beda. Untuk itu, perlu diadakan penyeragaman data dan informasi yang dimiliki oleh berbagai instansi sehingga data dan informasi tersebut dapat dengan mudah dan cepat di akses oleh masyarakat Dengan demikian, memiliki akses cepat dan akurat untuk informasi geografis dapat membantu mempercepat peningkatan pelayanan bagi masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka perlu diadakannya survey dan pemetaan untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut. BP Batam selaku pengelolaan dan pengawasan dalam perkembangan wilayah KPBPB Batam (Pulau Batam, Pulau

Upload: eleanor-akbar-fajar

Post on 06-Feb-2016

43 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Maksud diadakannya kegiatan survei dan pemetaan di wilayahKPBPB Batam adalah untuk inventarisasi, identifikasi, survei danpemetaan lokasi-lokasi sarana dan prasarana di berbagai bidangseperti sosial, budaya, ekonomi, infrastruktur, investasi,lingkungan dan lainnnya sehingga diperoleh data dan informasiyang akurat. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan survei dan pemetaanadalah 1. Tersedianya sistem database sebagai wadah informasi dandata dasar yang terintegrasi dengan sistem database yangberbasis SIG online yang mobile, fleksibel, efisien dansistematis dan selalu mengikuti perkembangan terkini, sertadapat di akses dengan mudah oleh para penggunanya. 2. BP Batam dapat menjadi pusat layanan data dan informasipeta wilayah KPBPB Batam untuk memenuhi kebutuhanmasyarakat dan pihak yang berkepentingan.

TRANSCRIPT

Page 1: Kerangka acuan kerja Peta Tata Guna Lahan Untuk Penunjang Investasi

1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan 1. Latar Belakang

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan sosial, ekonomi, infrastruktur dan peningkatan investasi di Indonesia, maka kebutuhan informasi geografi suatu wilayah merupakan suatu hal yang sangat penting.

Berlakunya undang-undang 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik (UU KIP) sejak tanggal 1 Mei 2010 mewajibkan pemerintah sebagai penyelenggaraan program pembangunan dan pelayanan publik untuk membuka akses layanan informasi secara terbuka dan transparan bagi masyarakat. Memang dalam undang-undang KIP ini diatur mengenai kewajiban badan publik negara dan badan publik non negara untuk memberikan pelayanan informasi yang terbuka, transparan dan bertanggungjawab kepada masyarakat. Artinya berdasarkan undang-undang ini semua lembaga publik terutama milik pemerintah berkewajiban membuka kases atas informasi secara wajar terhadap publik. Oleh karena itu, semua perangkat pemerintahan sudah harus siap untuk membuka akses informasi seluas-luasnya bagi masyrakat.

Pengelolaan informasi spasial telah menjadi lebih mudah dilakukan dengan makin berkembangnya penggunaan aplikasi GIS. Aplikasi GIS sekarang ini berkembang dan diaplikasikan di berbagai bidang ilmu. Dengan pertumbuhan eksponensial dari internet dan penyebaran teknologi multimedia seperti internet dan Handphone. GIS menyediakan sarana yang efektif dalam berbagai bidang serta untuk manajemen jaringan jalan, system drainase perkotaan, batas kecamatan dan kelurahan, wilayah pendidikan, layanan kesehatan, layanan publik, kantor pemerintahan, pariwisata dan lain-lain.

GIS dapat menjadi alat penting dalam menganalisis dan menyajikan data dan peta dari berbagai sumber yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat.

Saat ini data-data dan informasi spasial Wilayah Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam (KPBPB BATM) telah dimiliki oleh beberapa instansi pemerintahan ataupun swasta baik pemerintahan propinsi, pemerintahan kota maupun dari dalam lingkungan BP Batam sediri tetapi masing masing mempunyai jenis data dan sistem koordinat yang berbeda-beda. Untuk itu, perlu diadakan penyeragaman data dan informasi yang dimiliki oleh berbagai instansi sehingga data dan informasi tersebut dapat dengan mudah dan cepat di akses oleh masyarakat

Dengan demikian, memiliki akses cepat dan akurat untuk informasi geografis dapat membantu mempercepat peningkatan pelayanan bagi masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka perlu diadakannya survey dan pemetaan untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut.

BP Batam selaku pengelolaan dan pengawasan dalam perkembangan wilayah KPBPB Batam (Pulau Batam, Pulau

Page 2: Kerangka acuan kerja Peta Tata Guna Lahan Untuk Penunjang Investasi

2

rempang dan Pulau Galang) memiliki kewajiban dalam penyajian informasi layanan publik dalam dalam hal ini berbentuk peta yang dapat mempermudah masyarakat mendapatkan informasi mengenai wilayah KPBPB Batam.

Untuk selanjutnya layanan informasi publik mengenai data dan peta wilayah KPBPB Batam dapat memberikan informasi yang up to date seiring perkembangan dan pertumbuhan wilayah KPBPB Batam.

2. Maksud dan

Tujuan

Maksud diadakannya kegiatan survei dan pemetaan di wilayah KPBPB Batam adalah untuk inventarisasi, identifikasi, survei dan pemetaan lokasi-lokasi sarana dan prasarana di berbagai bidang seperti sosial, budaya, ekonomi, infrastruktur, investasi, lingkungan dan lainnnya sehingga diperoleh data dan informasi yang akurat.

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan survei dan pemetaan adalah

1. Tersedianya sistem database sebagai wadah informasi dan data dasar yang terintegrasi dengan sistem database yang berbasis SIG online yang mobile, fleksibel, efisien dan sistematis dan selalu mengikuti perkembangan terkini, serta dapat di akses dengan mudah oleh para penggunanya.

2. BP Batam dapat menjadi pusat layanan data dan informasi peta wilayah KPBPB Batam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pihak yang berkepentingan.

3. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah

1) Terbentuknya suatu sistem informasi Geodatabase terintregrasi yang dapat diakses secara online dengan cepat, akurat, mudah dan terkini (up to date)

2) Tersedianya data dan informasi yang diinginkan oleh pengguna. Informasi tersebut disajikan dalam berbagai bentuk yaitu peta tematik, tabel, dan grafik.

Manfaat

Dapat membantu dan memudahkan BP Batam, Instansi Pemerintah, Swasta dan Masyarakat dalam menyediakan informasi geospasial, khususnya informasi geospasial tematik didalam mobile website BP Batam agar dapat di gunakan oleh pihak – pihak yang berkepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi :

1. BP Batam dan pemerintah, sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan dan arahan kebijakan mengenai wilayah KPBPB Batam

2. Masyarakat dan pihak swasta yang memerlukan informasi peta wilayah KPBPB Batam

4. Lokasi Pekerjaan Cakupan kegiatan survei dan pemetaan adalah di wilayah

Page 3: Kerangka acuan kerja Peta Tata Guna Lahan Untuk Penunjang Investasi

3

Kawasan Perdagangan Bebas dan pelabuhan Bebas Batam (Pulau Batam, Nipah, Tonton, Setokok, Rempang, Galang dan Galang Baru).

5. Sumber Pendanaan

Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: PNBP Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam Tahun Anggaran 2015 Biro Perencanaan Program & LITBANG, mata anggaran 5113.002.012A, Kegiatan Penyusunan Peta Tata Guna Lahan untuk Penunjang Investasi.

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

Satuan Kerja: Biro Perencanaan Program dan LITBANG – Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam.

Data Penunjang 7. Data Dasar

Data yang digunakan dalan pekerjaan ini adalah

1) Data spasial

a) Data Raster, berupa

i) Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI)

ii) Peta Rencana Pola Ruang Batam, Bintan, Dan Karimun, Perpres No. 87 Tahun 2011,

iii) Citra Satelit Resolusi Tinggi Pulau Batam, Worldview-1, Tahun 2012,

iv) Citra Satelit Resolusi Tinggi Pulau Rempang-Galang, Worldview-2, Tahun 2012, tahun 2013

v) Google Earth wilayah batam update 2013’

vi) Dan sumber data lainnya

b) Data Vektor, berupa data posisi titik, garis dan polygon disimpan dalam bentuk x,y koordinat misalnya batas administrasi, jaringan jalan, jaringan sungai dan lain lain.

c) Data Open Street Map (OSM).

2) Data Non spasial

Data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.

Data-data statistik terkini yang dikeluarkan oleh Otoritas Statistik Kota Batam, Provinsi Kepri dan data statistic bisnis dan investasi yang dikeluarkan oleh asosiasi, swasta dan masyarakat.

8. Standar Teknis 1. Sistem Koordinat Peta UTM Zona 48 WGS north / sesuai

Rencana Tata Ruang Kawasan BBK (Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2011).

9. Studi-Studi

Terdahulu Penyusunan Kerangka Geodatabase Wilayah Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam, 2014.

Page 4: Kerangka acuan kerja Peta Tata Guna Lahan Untuk Penunjang Investasi

4

Ruang Lingkup 11. Lingkup Pekerjaan

Kegiatan survei dan pemetaan di wilayah KPBPB Batam untuk memperoleh data dan informasi dalam pembuatan peta wilayah mempunyai ruang lingkup kegiatan sebagai berikut ini :

1) Lingkup wilayah kegiatan

Wilayah kegiatan survei dan pemetaan adalah wilayah KPBPB Batam yang mencakup Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang.

2) Lingkup kegiatan

Lingkup kegiatan survei dan pemetaan lokasi meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut :

a) Pembentukan dan konsolidasi Team Pelaksana kegiatan survei dan pemetaan lokasi di wilayah KPBPB Batam.

b) Perumusan Metodologi

c) Pengumpulan data primer dan data sekunder

d) Wawancara dan kuisioner

e) Survei lapangan, inventarisasi dan identifikasi lokasi eksisting di lapangan.

f) Pengolahan dan analisis data

g) Workshop/FGD (Focused Group Discussion) yang dilaksanakan pada tahapan pendahuluan, pengumpulan data dan penyampaian draft akhir

h) Pembuatan laporan

12. Metodologi (Kata yang ditebalkan dan bergaris bawah adalah PENTING).

Metodologi yang akan digunakan dalam kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

1) Tahapan Persiapan

Pada tahapan ini dilakukan persiapan pelaksanaan kegiatan yang meliputi :

a) Penyiapan personil dalam tim kerja (tenaga ahli dan tenaga pendukung sesuai dengan tata laksana personil);

b) Penyiapan administrasi berupa dokumen-dokumen

c) Studi literatur sebagai awal atau referensi untuk pelaksanaan kegiatan.

d) Pengkajian, Penggalian, dan Penajaman kebutuhan data.

e) Persiapan survei (termasuk mobilisasi peralatan)

f) Penyiapan data-data dasar (peta, data-data yang diperlukan, check list, panduan observasi dan bahan

10. Referensi Hukum 1. Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2011 tentang Rencana

Tata Ruang Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam.

Page 5: Kerangka acuan kerja Peta Tata Guna Lahan Untuk Penunjang Investasi

5

wawancara serta kuisioner)

g) Rapat persiapan/koordinasi dalam rangka penyamaan teknis dengan seluruh tim kerja dan penyedia jasa

h) Pelaksanaan FGD/workshop untuk penyampaian maksud dan tujuan kegiatan.

2) Tahapan Pengumpulan data

Pelaksanakan survey dan pemetaan pengolahan data adalah untuk memperoleh data dan informasi lokasi sarana dan prasarana di berbagai bidang (sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan). Pengumpulan data dikelompokkan dalam dua teknik, yaitu :

a) Pengumpulan data sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi literatur yaitu mengumpulkan berbagai data sekunder dari berbagai sumber tahun-tahun sebelumnya (buku, jurnal, majalah, peta, dokumen, laporan penelitian, sumber data internet, dan sebagainya.

b) Pengumpulan data primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara :

i) Wawancara mendalam

Wawancara mendalam dilakukan kepada masyarakat, pemerintahan, swasta dengan berpedoman pada variabel dan indikator kegiatan yang dirujuk dari berbagai referensi.

ii) Workshop/FGD (Focus Group Discussion)

Workshop/FGD dilakukan dengan melibatkan peserta yang dipilih berdasarkan representasi latar belakang informan atau instansi-instasi terkait dalam pelaksanaan kegiatan survei dan pemetaan.

(1) Instansi-instansi yang terkait dalam kegiatan survei dan pemetaan antara lain :

(a) Instansi Pemerintah

(i) Internal BP Batam :

1. Direktorat pemukiman, lingkungan dan agribisnis

2. Direktorat pengelolaan air dan limbah

3. Direktorat pengelolaan lahan

4. Direktorat pengusahaan pelabuhan bebas batam

5. Kantor banda udara batam

6. Dll

(ii) Eksternal BP Batam

Kementerian/Lembaga

1. Kementerian Pekerjaan Umum

Page 6: Kerangka acuan kerja Peta Tata Guna Lahan Untuk Penunjang Investasi

6

2. Kementerian Perhubungan

3. Kementerian Agama

4. Kepolisian

5. TNI AL

6. Marinir

BUMN

1. Perusahaan Gas Negara (PGN)

2. Perusahaan Listrik Negara (PLN)

3. PT. Pertamina

4. Jasa Raharja

5. Jiwasraya

6. PT. Pengembangan Daerah Industri (PT.PDI Pulau Batam)

Pemerintahan Kota

1. Badan perencanaan pembangunan daerah

2. Badan komunikasi dan informatika

3. Badan pengendalian dampak lingkungan

4. Badan pengelolaan perbatasan dan pertanahan daerah

5. Badan penanganggulangan bencana daerah

6. Dinas kebersihan dan pertamanan

7. Dinas kependudukan dan catatan sipil

8. Dinas kesehatan

9. Dinas kelautan, perikanan, peternakan, dan kehutanan

10. Dinas pariwisata dan kebudayaan

11. Dinas pekerjaan umum

12. Dinas pemberdayaan masyarakat, pasar, koperasi, dan usaha kecil menengah

13. Dinas pendidikan

14. Dinas perhubungan

15. Dinas perindustrian, perdagangan dan energi sumber daya mineral

16. Dinas sosial dan pemakaman

17. Dinas tata kota

18. Dinas tenaga kerja

Page 7: Kerangka acuan kerja Peta Tata Guna Lahan Untuk Penunjang Investasi

7

Pemerintahan Propinsi

1. Dinas Pertambangan dan Energi

2. Badan Ketahanan Pangan Propinsi Kepulauan riau

3. Badan Penanaman Modal dan Promosi

4. Badan Lingkungan Hidup

5. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah

6. Dinas Sosial

7. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

8. Dinas Kelautan dan Perikanan

9. Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi

10. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

11. Dinas Perhubungan

12. Dinas Pekerjaan Umum

13. Dinas Kesehatan

14. Dinas Pemuda dan Olahraga

15. Dinas Pendidikan

16. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

17. Dinas Koperasi dan UKM

18. Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Dan Perlindungan Masyarakat

19. Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah

20. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

21. Dan Lainnya

(ii) Umum/multistakeholder

1. Asosiasi Hotel dan restoran

2. Asosiasi pedagang Retail (Mall/Pusat perdagangan)

3. Perbankan

4. HIPMI

5. Dan sebagainya

(iii) Lembaga Swadaya Masyarakat

Page 8: Kerangka acuan kerja Peta Tata Guna Lahan Untuk Penunjang Investasi

8

ii) Penyebaran kuisioner

Kuisioner disebarkan kepada jumlah responden dengan menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan (representatif dari suatu populasi yang akan dipetakan)

iii) Identifikasi data lapangan/Survei

Identifikasi data lapangan dilakukan melalui pengamatan langsung/survei, pemetaan dan perekaman data sesuai dengan kondisi eksisting.

iv) Kegiatan yang dilakukan adalah namun tidak terbatas pada (agar digali dari Metodologi point 1 huruf d) :

(1) Menginventarisir dan memetakan sarana dan prasarana fisik hasil pembangunan seperti:

(2) Pemetaan jaringan jalan;

(3) Pemetaan system drainase;

(4) Pemetaan wilayah administrasi kecamatan dan kelurahan;

(5) Pemetaan wilayah peta Pendidikan, meliputi SD, SMP, SMA, Pesantren, dan Universitas;

(6) Pemetaan wilayah Pelayanan Kesehatan;

(7) Pemetaan rute transportasi.

(8) Pemetaan wilayah Kantor Pemerintahan (kantor gubernur, kantor walikota, kantor kecamatan, kantor kelurahan, dan lain-lain);

(9) Pemetaan wilayah pelayanan umum (spbu, rumah ibadah, fasilitas olah raga, taman, dan lain-lain);

(10) Pemetaan wilayah peta perdagangan, meliputi pasar tradisional, minimarket, dan supermarket;

(11) Pemetaan wilayah pariwisata, meliputi hotel, apartemen dan bangunan khusus;

(12) Pemetaan perumahan, perkantoran;

(13) pemetaan kawasan industri;

(14) Pemetaan kependudukan

(15) Pemetaan lahan.

(16) Memetakan Potensi Laut (Hayati), Mangrove, Minyak, gas alam, Terumbu Karang, dan sebagainya.

(17) Dan sebagainya.

3) Tahapan Pengolahan data

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :

a. Mengkoordinasikan dan Mengkompilasikan data dan informasi terkait dengan pemetaan terdahulu dengan

Page 9: Kerangka acuan kerja Peta Tata Guna Lahan Untuk Penunjang Investasi

9

pengolahan data spasial.

b. Pengolahan data spasial

Data dan informasi yang diperoleh dari hasil survei dan pemetaan serta sumber lainnya selanjutnya akan dilakukan editing data spasial dan pengolahan data atribut. Data spasial dianalisis dengan perangkat lunak ArcGIS. Hasil interpretasi dan analisis di overlay dengan peta pola ruang Wilayah KPBPB Batam.

c. Pembuatan Peta Tematik

Pembuatan peta tematik dilakukan berdasarkan klasifikasi yang telah dibuat sebelumnya sehingga memudahkan dalam penyatuan data-data spasial.

d. Database dan Sistem Informasi

Menyempurnakan data spasial dan non spasial kemudian menyatukan sistem database tersebut kedalam geodatabase dan pemetaan yang sudah ada hingga terjalin suatu sistem yang terpadu dan sinergi dengan semua peta.

Data dan informasi yang telah diperoleh diklasifikasikan sesuai dengan tema atau peruntukan yang ada sehingga database tersistematis dan efisien.

4) Tahapan Integrasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu :

a) Menyiapkan format data dalam bentuk .JPEG, Geotiff, PDF dan source SHP untuk diiintegrasikan ke dalam mobile website Geodatabase Wilayah KPBPB Batam (www.peta.bifza.com).

b) Mengunggah data-data tersebut ke dalam system mobile website www.peta.bifza.com dan Open Street Map (OSM)

13. Keluaran

Produk akhir kegiatan ini adalah berupa data spasial, database, dan peta wilayah KPBPB Batam adalah sebagai berikut :

1) Peta Dasar dan tematik dari Instansi Pemerintah, Swasta dan Masyarakat sebagaimana disebutkan dalam metodologi pekerjaan, dalam format geodatabase spasial, meliputi antara lain Database lokasi sarana dan prasarana di berbagai bidang (sosial, budaya, ekonomi, infrasturktur, dan lingkungan, wisata, transportasi dan sebagainya) eksisting dan rencana di wilayah KPBPB batam.

2) Tersedianya Peta Dasar dan Tematik dalam bentuk file JPEG, PDF, GeoTIFF, Source SHP, KML File.

14. Peralatan,

Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen

Surat tugas yang dikeluarkan BP Batam untuk memberikan kemudahan dalam pengumpulan data.

Page 10: Kerangka acuan kerja Peta Tata Guna Lahan Untuk Penunjang Investasi

10

15. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

1. Perangkat lunak pengolahan data citra satelit digital dan GIS : ArcGIS ver 10.x, Global mapper 12 dll

2. Seperangkat komputer pengolahan data sesuai dengan spesifikasi dan printer

3. Kendaraan roda 2 untuk keperluan survey 4. ATK

16. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 180 hari kalender atau 6 bulan termasuk mobilisasi personil dan peralatan.

17. Personil

Pelaksanaan kegiatan survei dan pemetaan Wilayah KPBPB Batam memerlukan tim yang berkompetensi tinggi dan sesuai dengan bidangnya. Adapun kebutuhan tenaga ahli dan tenaga pendukung untuk pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut :

a. AHLI PLANOLOGI/PERENCANAAN WILAYAH, Tenaga Ahli Planologi (Perencana Wilayah), pendidikan minimal S1 dengan tugas utama adalah pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan aspek planologi, social dan kebijakan. Tenaga Ahli Planologi (Perencana Wilayah) adalah seorang Sarjana Jurusan Teknik Planologi, Lulusan PTN/PTS dalam dan Luar Negeri, yang berpengalaman dalam perencanaan wilayah minimal selama 3 (tiga) tahun. Sebagai ketua tim bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan, memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan dinyatakan selesai.

b. AHLI GIS , Berpendidikan minimal S1 Geografi, Teknik Geodesi atau disiplin lain yang berpengalaman pada pekerjaan basis data dan GIS selama 3 – 4 tahun. Mampu mengaplikasikan konsep data base dan GIS, berpengalaman membuat aplikasi/program database dengan software : Dbase, Acces, visual foxfro atau visual basic, SQL Server, MySQ. Ahli Basis Data mempunyai tanggung jawab membuat dan mengatur database spasial dan non-spasial, melaksanakan updating data sesuai dengan kemajuan pekerjaan lapangan, mengklarifikasi data up-to-date yang akan di gunakan dalam basis data. Melakukan koordinasi dengan tim survey lapangan dan studio, membuat skenario database dan melakukan dokumentasi standar database. Mengatur/menentukan skedul dan target pekerjaan operator untuk mencapai sasaran pekerjaan.

c. AHLI INFORMATIKA, Berpendidikan Minimal S1 Teknik Informatika yang berpengalaman > 3 tahun di bidang bidang pemograman komputer/sistem informasi serta dapat mengaplikasikan metode pembuatan database dan sistem informasi yang berkembang saat ini, membuat aplikasi/program database dengan software : Dbase, Acces, visual foxfro atau visual basic, SQL Server, MySQ, mengerti mengenai openstreetmap, google earth dan lainnya, serta membuat dan menentukan prioritas pekerjaan yang diinstruksikan oleh Pemberi Pekerjaan.

Page 11: Kerangka acuan kerja Peta Tata Guna Lahan Untuk Penunjang Investasi

11

d. SURVEYOR, Berpendidikan Minimal D1 semua jurusan dan berpengalaman minimal 3 tahun dalam pekerjaaan pendataan dan pemetaan. Menguasai metoda pengukuran topografi dan pembebasan tanah, mengetahui cara pengambilan data-data sosial. Mampu menggunakan GPS dan plotting digital dalam spreat sheet atau AutoCad. Dapat bekerja mandiri dan menguasai lapangan. Sebagai Surveyor mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pemetaan di lapangan dan pengambilan data tektual sesuai dengan formulir yang telah ditentukan, melakukan pengukuran dengan GPS atau pengkodean objek spasial pada peta kerja sesuai dengan kode telah ditentukan oleh koordinator lapangan, melakukan perhitungan progress, pengolahan data dan membantu data operator dalam entry data di studio.

e. OPERATOR GIS, Berpendidikan D3 geografi, Geodesi, atau ilmu yang relevan dengan pemetaan dan pengukuran berpengalaman 3 tahun. Menguasai pengolahan data total station, layering, terampil menggunakan software digital mapping dengan baik terutama ArcInfo/ArcGis atau AutoCad. Tugas dan tanggung jawab Operator GIS adalah melakukan topology peta, pemberian id tiap feature (coding) yang terintegrasi dengan data tekstual, melakukan penyeragaman layer, kodefikasi, symbol, warna dan lain-lain, melakukan konversi format file ke dalam format GIS, sesuai dengan arahan Koordinator mengikuti filling system yang ditentukan. Melaksanakan tranformasi dan integrasi data spasial dan tektual semua data serta melakukan updating.

f. ADMINISTRASI, Berpendidikan D-3 minimal Diploma 1 semua jurusan berpengalaman 3 tahun. Menguasai Ms Office, software spreadsheet terutama MS Exel atau MS Acces. Tugas dan tanggung jawab Data Entry adalah melakukan entry data ke dalam database yang telah ditentukan oleh Koordinator.

Tenaga Ahli dan Pendukung Kegiatan :

No. POSISI KUALIFIKASI JUMLAH ORANG

JUMLAH BULAN

1 Tenaga Ahli

- Tenaga Ahli Planologi Ahli Planologi

(Ketua Tim)

1 6

- Tenaga Ahli

GIS/Kartografi/Pemetaan

Ahli GIS/

Kartografi/

Pemetaan

1 3

- Tenaga Ahli Informatika Ahli Informasi 1 2

Page 12: Kerangka acuan kerja Peta Tata Guna Lahan Untuk Penunjang Investasi

12

No. POSISI KUALIFIKASI JUMLAH ORANG

JUMLAH BULAN

2 Asisten Tenaga Ahli

- Asisten Tenaga Ahli Planologi Ahli Planologi 1 4

- Asisten Tenaga Ahli

GIS/Kartografi/Pemetaan

Ahli

GIS/Kartograf/Pe

metaan

1 3

- Asisten Tenaga Ahli

Informatika

Ahli Informatika 1 2

3 Tenaga Teknis Surveyor 8 3

4 Tenaga Pendukung

- Operator GIS Op. GIS 2 3

- Administrasi Administrasi 1 6

JUMLAH 17 32

18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

`

Laporan 19. Laporan

Pendahuluan Konsultan harus menyampaikan laporan pendahuluan yang berisikan uraian tentang evaluasi dan pemahaman Konsultan akan tujuan, metodologi, model analisis, langkah-langkah dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan, rencana Kegiatan.

Konsep laporan diserahkan 7 (tujuh) hari sebelum didiskusikan (dipresentasikan) kepada Tim Teknis. Konsep laporan dapat dipresentasikan setelah diperiksa oleh Tim dan laporan dinyatakan selesai setelah diperbaiki berdasarkan masukan hasil diskusi dan sesuai kerangka acuan kerja (KAK)

Dokumen ini disampaikan sebanyak 20 (dua puluh) buku, yang diserahkan paling lambat 7 hari setelah dipresentasikan.

20. Laporan Antara Laporan ini berisi hasil inventarisasi data-data eksisting dan potensi, serta pengolahan data sebagai hasil analisis dari interpretasi citra satelit dan pemetaan terhadap data-data yang ada yang telah dicapai. Buku laporan ini dibuat sebanyak 20 (dua puluh) exemplar dan diserahkan 3 (dua) bulan setelah SPK ditandatangani.

21. Laporan Draft Akhir

Laporan ini berisi laporan hasil akhir sementara dari interpretasi citra, survei lapangan, hasil pengolahan data spasial, pembuatan database serta layout peta tematikyang telah selesai dilakukan. Buku laporan ini dibuat sebanyak 20 (dua puluh) exemplar diserahkan 5 (tiga) bulan setelah SPK ditandatangani.

22. Laporan Akhir Laporan akhir diserahkan paling lambat 180 hari kalender setelah penandatangan kontrak, laporan akhir tersebut merupakan hasil dari perbaikan laporan draft akhir yang telah didiskusikan oleh Tim Teknis bersama instansi terkait dalam hal ini BP Batam.

Page 13: Kerangka acuan kerja Peta Tata Guna Lahan Untuk Penunjang Investasi

13

Laporan ini diserahkan Konsultan kepada pemberi kerja :

1) Buku Laporan Akhir sebanyak 20 (sepuluh) eksemplar 2) Album peta tematik sebanyak 5 (lima) eksemplar 3) Lampiran Database dalam bentuk tabel

4) Selain itu Konsultan harus juga menyerakan CD atau DVD yang berisi semua file laporan hasil pekerjaan mulai dari laporan pendahuluan, laporan antara, draft laporan akhir, dan laporan akhir, database serta file-file album gambar, foto dll sebanyak 5 set.

Batam, 3 Februari 2015

PPK pnbp T.A 2015

Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan

Irfan Syakir Widyasa