keputusan menteri perhubungan republik...
TRANSCRIPT
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 156 TAHUN 2020
TENTANG
TIM REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2020-2022
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor
81 Tahun 2010 tcntang Grand Design Reformasi
• Bir&krasi 2010 - 2025, telah dibentuk Tim Reformasi
Birokrasi Kementejian Perhubungan melalui
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 216 Tahun
2016 tentang Tim Reformasi Birokrasi Kementerian
Perhubungan;
b. bahwa Tim Reformasi Birokrasi Kementerian
Perhubungan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
telah selesai masa Lugasnya, sehingga perlu dibentuk■> « ..
kembali Tim Reformasi Birokrasi Kementerian
Perhubungan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang
Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Perhubungan
Tahun 2020 - 2022;
- 2 -
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75 dan Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
4. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 - 2025;
5. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
6. Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang
Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 216);
7. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
8. Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2020 tentang
Pembentukan Komite Pengarah Reformasi Birokrasi
Nasional dan Tim Reformasi Birokrasi Nasional;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014
tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi
Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1168) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 8 Tahun 2019 tentang Perubahan
- 3 -
Menetapkan
PERTAMA
Kedua atas Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14
Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi
Birokrasi Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 576);
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015
tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 985);
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 110 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1555);
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1756);
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG TIM
REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
2020 - 2022 .
Membentuk Tim Reformasi Birokrasi Kementerian
Perhubungan 2020 - 2022 yang selanjutnya disebut Tim
Reformasi Birokrasi, terdiri dari Tim Pengarah, Tim
Pelaksana, dan Tim Kerja Area Perubahan Reformasi
Birokrasi Kementerian Perhubungan, dengan susunan
keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.
- 4 -
KEDUA Tim Reformasi Birokrasi sebagaimana dimaksud pada
Diktum PERTAMA bertugas sebagai berikut:
1. Tim Pengarah, bertugas:
a. menetapkan kebijakan reformasi birokrasi
Kementerian Perhubungan;
b. memberikan arahan dalam menyusun Road Map
Reformasi Birokrasi Kementerian Perhubungan
Tahun 2020-2024;
c. menetapkan dan memantau pelaksanaan quick wins
reformasi birokrasi Kementerian Perhubungan;
d. memberikan arahan kepada Tim Pelaksana dalam
pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian
Perhubungan;
e. monitoring dan evaluasi kegiatan pelaksanaan
reformasi birokrasi Kementerian Perhubungan; dan
f. menyampaikan laporan pelaksanaan reformasi
birokrasi Kementerian Perhubungan kepada Tim
Reformasi Birokrasi Nasional;
2. Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi bertugas:
a. melakukan perencanaan strategis dan rencana aksi
pelaksanaan proses Reformasi Birokrasi;
b. menyiapkan Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian Perhubungan Tahun 2020-2024;
c. mendorong unit kerja pusat dan daerah untuk
melakukan Pembangunan Zona Integritas dalam
mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/
Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM);
d. melaksanakan koordinasi dan supervisi terhadap
pelaksanaan program reformasi birokrasi
Kementerian Perhubungan kepada Tim Pelaksana
Reformasi Birokrasi Eselon I;
e. menyusun rencana dan menyiapkan bahan serta
melaksanakan sosialisasi dan internalisasi kepada
pegawai dan masyarakat tentang reformasi birokrasi
Kementerian Perhubungan;
- 5 -
f. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian
Perhubungan;
g. melaporkan perkembangan pelaksanaan quick wins
reformasi birokrasi Kementerian Perhubungan;
h. mengusulkan penyempurnaan/perbaikan quick wins
reformasi birokrasi Kementerian Perhubungan;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan reformasi
birokrasi secara berkala kepada Tim Pengarah
Reformasi Birokrasi;
j. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Tim
Pelaksana kepada Tim Pengarah Reformasi
Birokrasi;
k. memonitor dan mengevaluasi kegiatan Tim
Pelaksana Reformasi Birokrasi Eselon I;
l. memberikan penilaian terhadap kertas kerja;
m. memberikan laporan rencana perbaikan dan tindak
lanjut; dan
n. menyampaikan laporan penilian mandiri
pelaksanaan reformasi birokrasi.
3. Tim Kerja Area Perubahan, terdiri dari:
a. Tim Manajemen Perubahan, bertugas:
1) mendorong unit kerja pusat maupun daerah
untuk membentuk Tim Reformasi Birokrasi;
2) menyusun Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian Perhubungan Tahun 2020-2024
dan mengevaluasi Road Map Reformasi Birokrasi
Tahun 2015-2019;
3) menyusun rencana aksi tindak lanjut percepatan
Reformasi Birokrasi Kementerian Perhubungan;
4) membentuk susunan tim manajemen
perubahan Kementerian Perhubungan;
5) menyusun strategi manajemen perubahan dan
strategi komunikasi Kementerian Perhubungan;
- 6 -
6) melakukan sosialisasi dan internalisasi
manajemen perubahan dalam rangka reformasi
birokrasi;
7) membangun kesamaan persepsi, komitmen,
konsistensi serta keterlibatan dalam
pelaksanaaan program dan kegiatan reformasi
birokrasi pada seluruh tingkatan pegawai
kementerian; dan
8) melaksanakan monitoring, evaluasi dan
pelaporan terhadap pelaksanaan program
manajemen perubahan;
b. Tim Deregulasi Kebijakan, bertugas:
1) membentuk susunan tim Deregulasi Kebijakan
Kementerian Perhubungan;
2) menginventarisasi dan memetakan peraturan
perundang-undangan yang dikeluarkan/
diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan;
3) mengidentifikasi peraturan perundang-undangan
yang tidak harmonis di lingkungan Kementerian
Perhubungan;
4) menyusun peraturan perundang-undangan yang
harmonis serta pelaksanaannya efektif dan
efisien;
5) melaksanakan regulasi dan deregulasi peraturan
perundang-undangan; dan
6) melaksanakan monitoring, evaluasi dan
pelaporan terhadap pelaksanaan program
penataan peraturan perundang-undangan;
c. Tim Penataan dan Penguatan Organisasi, bertugas:
1) membentuk susunan tim penataan dan
penguatan organisasi Kementerian Perhubungan;
2) melakukan restrukturisasi/penataan tugas dan
fungsi unit kerja pada Kementerian
Perhubungan;
3) melakukan penguatan unit kerja yang
menangani organisasi, tatalaksana, pelayanan
- 7 -
publik, kepegawaian dan pendidikan dan
pelatihan;
4) menyusun peta tugas dan fungsi unit kerja pada
kementerian yang tepat fungsi dan tepat ukuran
(right sizing);
5) menyusun unit kerja organisasi, tata laksana,
kepegawaian dan pendidikan dan pelatihan yang
mampu mendukung tercapainya tujuan dan
sasaran reformasi birokrasi;
6) meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian dan
terhindarnya duplikasi tugas dan fungsi yang
dapat mendorong percepatan reformasi birokrasi;
dan
7) melaksanakan monitoring, evaluasi dan
pelaporan terhadap pelaksanaan program
penataan dan penguatan organisasi.
d. Tim Penataan Tata Laksana bertugas:
1) membentuk susunan tim penataan tata laksana
Kementerian Perhubungan;
2) menyusun Standard Operating Prosedure (SOP)
penyelenggaraan tugas dan fungsi;
3) membangun dan/atau mengembangkan
e-govemment;
4) menyusun dokumen SOP penyelenggaraan tugas
dan fungsi yang disahkan;
5) menyediakan e-govemment di lingkungan
Kementerian Perhubungan;
6) menyelenggarakan transparansi, akuntabilitas
dan standarisasi proses penyelenggaraan
pemerintahan; dan
7) melaksanakan monitoring, evaluasi dan
pelaporan terhadap pelaksanaan program
penataan tatalaksana.
- 8 -
e. Tim Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia Aparatur bertugas:
1) membentuk susunan tim penataan sistem
manajemen sumber daya manusia aparatur
Kementerian Perhubungan;
2) membangun sistem rekrutmen yang terbuka,
transparan, akuntabel dan berbasis kompetensi;
3) melakukan kegiatan analisis jabatan;
4) melakukan kegiatan evaluasi jabatan;
5) melakukan kegiatan assesment individu
berdasarkan kompetensi;
6) membangun budaya disiplin aparatur;
7) menyediakan data pegawai yang mutakhir dan
akurat;
8) mengembangkan pendidikan dan pelatihan
berbasis kompetensi;
9) membuat dokumen standar kompetensi jabatan;
10) membuat peta profil kompetensi individu;
11) menyusun sistem pengukuran kinerja individu
yang obyektif, transparan dan akuntabel;
12) melaksanakan monitoring, evaluasi dan
pelaporan terhadap pelaksanaan program
penataan sistem manajemen sumber daya
manusia aparatur.
f. Tim Penguatan Pengawasan, bertugas:
1) membentuk susunan tim penguatan pengawasan
Kementerian Perhubungan;
2) menerapkan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) pada Kementerian
Perhubungan;
3) meningkatkan peran Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) sebagai quality assurance dan
consulting;
4) mewujudkan APIP untuk lebih berperan dalam
melakukan penguatan sistem pengendalian
- 9 -
intern, quality assurance dan konsultasi atas
pelayanan kepemerintahan;
5) mewujudkan tujuan organisasi secara efisien dan
efektif serta taat pada peraturan;
6) menjamin berjalannya pengelolaan keuangan
Negara yang andal dan terpercaya;
7) menyiapkan dan mensupervisi pembangunan
zona integritas di lingkungan Kementerian
Perhubungan;
8) mengusulkan dan menyupervisi unit kerja
di lingkungan Kementerian Perhubungan guna
meraih predikat WBK/WBBM; dan
9) melaksanakan monitoring, evaluasi dan
pelaporan terhadap pelaksanaan program
penguatan pengawasan.
g. Tim Penguatan Akuntabilitas Kinerja, bertugas:
1) membentuk susunan tim penguatan
akuntabilitas kinerja Kementerian Perhubungan;
2) melakukan penguatan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah;
3) melakukan pengembangan sistem manajemen
kinerja organisasi;
4) menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU) pada
Kementerian Perhubungan;
5) meningkatkan kualitas laporan akuntabilitas
kinerja;
6) membangun sistem yang mampu mendorong
tercapainya kinerja organisasi yang terukur;
7) menyusun sistem akuntabilitas kinerja
organisasi yang efektif; dan
8) melaksanakan monitoring, evaluasi dan
pelaporan terhadap pelaksanaan program
penguatan akuntabilitas kinerja.
- 10 -
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
h. Tim Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
bertugas:
1) membentuk susunan tim peningkatan kualitas
pelayanan publik Kementerian Perhubungan;
2) meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik;
3) melaksanakan sosialisasi program peningkatan
kualitas pelayanan publik di lingkungan
Kementerian Perhubungan;
4) mengimplementasikan penggunaan standar
pelayanan dalam pelayanan publik;
5) mengkoordinasikan pelaksanaan agenda
peningkatan kualitas pelayanan publik yang
lebih cepat, aman, baik dan terjangkau pada
setiap unit kerja Kementerian Perhubungan; dan
6) melakukan survei mandiri terhadap kualitas
pelayanan dan persepsi korupsi terhadap
Stakeholder secara berkala diseluruh Unit
Layanan; dan
7) melaksanakan monitoring, evaluasi dan
pelaporan terhadap pelaksanaan program
peningkatan kualitas pelayanan publik.
Masa kerja Tim Reformasi Birokrasi Kementerian
Perhubungan sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMA, terhitung sejak tanggal ditetapkan sampai
dengan tanggal 31 Desember 2022.
Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Para Direktur
Jenderal dan Para Kepala Badan agar menyempurnakan
Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi di lingkungan masing-
masing untuk masa kerja mulai tahun 2020 sampai
dengan 2022.
Seluruh biaya yang diperlukan Tim Reformasi
Birokrasi Kementerian Perhubungan dibebankan pada
Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) masing-masing
unit kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan,
sesuai ketentuan peraturan perudang-undangan.
-11 -
KEENAM : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku,
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 216 Tahun
2016 tentang Tim Reformasi Birokrasi Kementerian
Perhubungan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan dalam
Keputusan Menteri ini, akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Juni 2020
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI
SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:
1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;
2. Sekretaris Jenderal, dan Inspektur Jenderal,
3. Para Direktur Jenderal di lingkungan Kementerian Perhubungan;
4. Para Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan;
5. Staf Ahli Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi;
6. Para Kepala Biro dan Kepala Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal;
7. Para Sekretaris Direktorat Jenderal di lingkungan Kementerian
Perhubungan;
8. Para Sekretaris Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan; dan
9. Anggota Tim yang bersangkutan.
- 12 -
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 156 TAHUN 2020
TENTANG TIM REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2020-
2022.
TIM REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2020-2022
A.
B.
TIM PENGARAH
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Anggota
Menteri Perhubungan.
Sekretaris Jenderal.
a. Inspektur Jenderal.
b. Direktur Jenderal Perhubungan Darat;
c. Direktur Jenderal Perhubungan Laut;
d. Direktur Jenderal Perhubungan Udara;
e. Direktur Jenderal Perkeretaapian;
f. Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan;
g. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Perhubungan;
h. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek;
i. Staf Ahli Bidang Teknologi, Lingkungan, dan Energi
Perhubungan;
j. Staf Ahli Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi
Perhubungan;
k. Staf Ahli Bidang Logistik, Multimoda, dan
Keselamatan Perhubungan; dan
l. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kawasan dan Kemitraan
Perhubungan.
TIM PELAKSANA
1. Ketua : Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi.
2. Wakil Ketua : Sekretaris Inspektorat Jenderal.
3. Anggota : a. Kepala Biro Perencanaan;
b. Kepala Biro Keuangan;
c. Kepala Biro Hukum;
- 13 -
d. Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan
Barang Milik Negara;
e. Kepala Biro Umum;
f. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik;
g. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
h. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
i. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
j. Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian;
k. Sekretaris Badan Pengembangan SDM
Perhubungan;
l. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan
Perhubungan;
m. Sekretaris Badan Pengelola Transportasi
Jabodetabek;
n. Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Perhubungan;
o. Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi
Berkelanjutan;
p. Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan
Internasional;
q. Ketua Mahkamah Pelayaran; dan
r. Kepala Sekretariat KNKT.
C. TIM KERJA AREA PERUBAHAN
1. Tim Manajemen Perubahana. Ketua : Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik.b. Sekretaris : Kepala Bagian Perencanaan Strategi Komunikasi
dan Evaluasi, Biro Komunikasi dan Informasi Publik.
2. Tim Deregulasi Kebijakana. Ketua : Kepala Biro Hukum.b. Sekretaris : Kepala Bagian Perjanjian, Advokasi, dan
Sosialisasi Hukum, Biro Hukum.3. Tim Penataan dan Penguatan Organisasi
a. Ketua : Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi.b. Sekretaris : Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro
Kepegawaian dan Organisasi.
- 14 -
4. Tim Penataan Tata Laksana
a. Ketua : Kepala Pusat Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
b. Sekretaris : Kepala Bagian Tata Usaha, Pusat Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
5. Tim Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Ketua : Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi.
b. Sekretaris : Kepala Bagian Pengembangan Kompetensi
Pegawai, Biro Kepegawaian dan Organisasi.
6. Tim Penguatan Akuntabilitas Kinerja
a. Ketua : Kepala Biro Perencanaan.
b. Sekretaris : Kepala Bagian Analisa dan Evaluasi, Biro
Perencanaan.
7. Tim Penguatan Pengawasan
a. Ketua : Sekretaris Inspektorat Jenderal.
b. Sekretaris : Kepala Bagian Kepegawaian, Organisasi dan
Tatalaksana, Inspektorat Jenderal.
8. Tim Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
a. Ketua : Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi
Berkelanjutan.
b. Sekretaris : Kepala Bidang Tata Kelola Sistem Pelayanan
Sarana dan Prasarana Transportasi, Pusat
Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan.
D. SEKRETARIAT
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Anggota
Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro
Kepegawaian dan Organisasi.
Kepala Subbagian Ketatalaksanaan, Biro
Kepegawaian dan Organisasi.
a. Kepala Bagian Pentarifan dan Pelaporan, Biro
Perencanaan;
b. Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian, Biro
Kepegawaian dan Organisasi;
c. Kepala Bagian Pengembangan Kompetensi
Pegawai, Biro Kepegawaian dan Organisasi;
- 15 -
d. Kepala Bagian Mutasi, Kesejahteraan dan
Disiplin Pegawai, Biro Kepegawaian dan
Organisasi;
e. Kepala Bagian Perbendaharaan, Biro Keuangan;
f. Kepala Bagian Peraturan Transportasi Darat dan
Perkeretaapian, Biro Hukum;
g. Kepala Bagian Perencanaan Strategis Pengadaan
dan Tata Kelola, Biro LPPBMN;
h. Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan dan
Keprotokolan, Biro Umum;
i. Kepala Bagian Perencanaan Strategi Komunikasi
dan Evaluasi, Biro Komunikasi dan Informasi
Publik;
j. Kepala Bagian Tata Usaha, Pusat Teknologi
Informasi dan Komunikasi;
k. Kepala Bagian Tata Usaha, PPTB;
l. Kepala Bagian Tata Usaha, PFKKI;
m. Sekretaris Mahkamah Pelayaran;
n. Kepala Bagian Tata Usaha Sekretariat KNKT;
o. Kepala Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata
Laksana, Inspektorat Jenderal;
p. Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum,
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
q. Kepala Bagian Organisasi dan Hubungan
Masyarakat, Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut;
r. Kepala Bagian Kepegawaian dan Organisasi,
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
s. Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum,
Direktorat Jenderal Perkeretaapian;
t. Kepala Bagian Kepegawaian Badan
Pengembangan SDM Perhubungan;
u. Kepala Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha,
Badan Litbang Perhubungan;
v. Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum, Badan
Pengelola Transportasi Jabodetabek;
- 16 -
w. Kepala Subbagian Organisasi, Biro Kepegawaian dan Organisasi;
x. Kepala Subbagian Peraturan Kepegawaian, Biro Kepegawaian dan Organisasi;
y. Kepala Subbagian Sosialisasi Hukum, Biro Hukum
z. Maria Silvia, SH (Biro Kepegawaian dan Organisasi);
aa. Novianingsih, SH (Biro Kepegawaian dan Organisasi);
bb. Brahma Ananda, S.Sos (Biro Kepegawaian dan Organisasi);
cc. Sulistiono, W.S, S.Kom., M.MTR (BiroKepegawaian dan Organisasi);
dd. Eni Kosendang, SH (Biro Kepegawaian dan Organisasi);
ee. Arie Hidayati, A.Md (Biro Kepegawaian dan Organisasi);
ff. Fadli Adriansyah, S.ST (Biro Kepegawaian dan Organisasi);
gg. Risa Eka Daniria, SE (Biro Kepegawaian dan Organisasi);
hh. Ramadhani Chaerul Fansyuri, SH (BiroKepegawaian dan Organisasi);
ii. Apriyani (Biro Kepegawaian dan Organisasi); danjj. Sulastri (Biro Kepegawaian dan Organisasi).
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI