kepolisian negara republik indonesia daerah nusa...

28
1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT NOMOR : KEP/ /X/2017 TANGGAL : OKTOBER 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA BARAT RENCANA STRATEGIS KEPOLISIAN RESORT SUMBAWA BARAT TAHUN 2015-2019 (REVISI) BAB I PENDAHULUAN 1. Kondisi Umum Pelaksanaan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 telah merumuskan dan menetapkan Visi pembangunan Nasional Tahun 2005-2025 yaitu “Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur.” Dalam implementasinya RPJPN dibagi dalam 4 (empat) tahapan Pembangunan Nasional yaitu : RPJMN Tahap I Tahun 2005-2009; RPJMN Tahap II Tahun 2010-2014; RPJMN Tahap III Tahun 2015-2019, dan RPJMN Tahap IV Tahun 2020-2025. Penahapan tersebut merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan masa pelaksanaan 5 (lima) tahunan. Yaitu Rencana Strategis (Renstra) tahap I Tahun 2005-2009, Renstra Tahap II Tahun 2010-2014, Renstra Tahap III Tahun 2015-2019, dan Renstra Tahap IV Tahun 2020-2025. Sebagai implementasi Polri telah menjabarkan ke dalam Grand Strategy Polri Tahun 2005-2025 yang mencakup 3 (tiga) tahapan waktu, yaitu: Tahap I Tahun 2005-2009 untuk membangun kepercayaan (trust building),

Upload: dodien

Post on 14-Jun-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

1

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA BARAT

RENCANA STRATEGIS

KEPOLISIAN RESORT SUMBAWA BARAT

TAHUN 2015-2019 (REVISI)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Kondisi Umum

Pelaksanaan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 telah merumuskan dan menetapkan

Visi pembangunan Nasional Tahun 2005-2025 yaitu “Indonesia yang Mandiri,

Maju, Adil, dan Makmur.” Dalam implementasinya RPJPN dibagi dalam 4 (empat)

tahapan Pembangunan Nasional yaitu : RPJMN Tahap I Tahun 2005-2009;

RPJMN Tahap II Tahun 2010-2014; RPJMN Tahap III Tahun 2015-2019, dan

RPJMN Tahap IV Tahun 2020-2025. Penahapan tersebut merupakan penjabaran

dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 ke

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan

masa pelaksanaan 5 (lima) tahunan. Yaitu Rencana Strategis (Renstra) tahap I

Tahun 2005-2009, Renstra Tahap II Tahun 2010-2014, Renstra Tahap III Tahun

2015-2019, dan Renstra Tahap IV Tahun 2020-2025.

Sebagai implementasi Polri telah menjabarkan ke dalam Grand Strategy Polri

Tahun 2005-2025 yang mencakup 3 (tiga) tahapan waktu, yaitu: Tahap I Tahun

2005-2009 untuk membangun kepercayaan (trust building),

Page 2: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

2

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

Tahap II Tahun 2010-2014 membangun kemitraan (partnership building), Tahap III

Tahun 2015-2025 menuju organisasi unggulan (strive for excellence) yang akan

diimplementasikan sampai dengan tahap ideal yaitu Polri sebagai organisasi

unggulan (excellence).

Pada Grand Strategy Polri Tahap III, Polri menjabarkan ke dalam 2 tahapan

Renstra yaitu Renstra Tahap III Tahun 2015-2019 (strive for excellence), dan

Renstra tahap IV Tahun 2020-2025 (excellence).

Bagan: Tahapan Grand Strategy Polri 2005-2025

Dalam penetapan sasaran pelaksanaan Renstra Tahap I Tahun 2005-2009

Polri berusaha mewujudkan Postur Polri yang profesional, bermoral dan modern.

sehingga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri menjadi prioritas

pertama yang harus diwujudkan sebagai fondasi dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 Pasal 30 ayat

(4) dan UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

Pasal 13 ayat 1, 2 dan 3, yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,

menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan

kepada masyarakat.

Page 3: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

3

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

Pada Renstra tahap II Tahun 2010-2014, lebih ditekankan pada

pembangunan dan penguatan konstruksi kelembagaan Polri sebagai pelayan

Kamtibmas menuju pelayanan prima, tegaknya hukum dan Kamdagri mantap,

serta terjalinnya sinergi polisional yang proaktif.” dengan sasaran membangun

kemitraan (partnership building) dengan seluruh komponen dan masyarakat.

Dari hasil evaluasi pada pelaksanaan Renstra Polres Sumbawa Barat tahap

II Tahun 2010-2014 bahwa kondisi Kamtibmas dan Kamseltibcarlantas di wilayah

Sumbawa Barat relatif aman dan kondusif, dengan menerapkan manajemen

operasional kepolisian yang baik sehingga masyarakat dapat melaksanakan

aktivitas kehidupan sehari-hari dengan aman, roda pemerintahan daerah dapat

berjalan dengan lancar, meskipun dalam kurun waktu tertentu masih terjadi

berbagai gangguan Kamtibmas.

Secara umum sasaran strategis pada Renstra Polres Sumbawa Barat 2010-

2014 telah tercapai, dalam bidang operasional antara lain Polres Sumbawa Barat

berhasil mengindikasi keberadaan ISIS di lapas Porong, meredam konflik sosial

lumpur lapindo dan kasus-kasus lain.

Polres Sumbawa Barat juga telah berhasil melaksanakan Operasi KepolisianTerpusat dengan sandi “Mantap Brata 2014” yang dilaksanakan selama 224 hari

(pra, semasa, dan pasca Pemilu). Dalam menjalankan tugas pengamanan Pemilu

Legislatif maupun Pemilu Presiden, Polres Sumbawa Barat mengedepankan

kegiatan preemtif dan preventif yang didukung kegiatan intelijen, represif, kuratif

dan rehabilitasi dalam rangka mengamankan setiap tahapan inti Pemilu guna

mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif.

Dalam upaya mewujudkan trust building dan partnership building, Polres

SUMBAWA BARAT membangun komunikasi dengan masyarakat sekitar melalui

strategi Pemolisian Masyarakat (Polmas) dengan wujud Bhabinkamtibmas di

setiap desa. Polmas bertujuan untuk mendekatkan personel Polres Sumbawa

Barat dengan kearifan lokal, melalui tokoh-tokoh adat, pemuka agama, pamong

Page 4: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

4

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

desa/kelurahan, kelompok remaja, dan lain-lain,untuk ikut bertanggung jawab

terhadap keamanan wilayah masing-masing. Ukuran keberhasilan Polisi bukan

pada banyaknya kasus kejahatan yang mampu ditangani, melainkan pada

pencegahan (preventif) dan penangkalan (pre-emtif). Polres Sumbawa Barat

sudah berusaha ke arah sana, dengan mengembangkan dan menerapkan

community policing (pemolisian masyarakat, atau Polmas) serta menggerakan

kesadaran bernegara dengan program seribu Bendera Merah Putih yaitu

mengganti/membagikan kepada instansi atau elemen lainnya yang masih

mengibarkan Bendera Merah Putih yang sudah tidak layak (kusam/sobek).

Dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Polri telah

berusaha melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Polri

Polres Sumbawa Barat guna menghadapi segala tuntutan tugas. Pemerintah telah

menetapkan rasio ideal Polisi dibanding penduduk adalah 1: 575 pada akhir tahun

2019. Pada Tahun 2015, jumlah personel Polri telah mencapai 402.166 orang

dengan rasio 1: 591 dan untuk Polres SUMBAWA BARAT jumlah personel Polri

telah mencapai 1.400 orang dengan rasio 1 : 1.489, padahal kemampuan

keuangan negara untuk menyediakan anggaran Polri masih sangat terbatas.

Untuk Polres Sumbawa Barat pengembangan SDM telah dilaksanakan

melalui strategi penambahan anggota Polri dengan mengajukan usulan tambahan

personil ke Polres Sumbawa Barat. Melalui Panbanrim rekruitmen anggota Polri

dijaring dari calon-calon yang berkualitas, baik secara kesamaptaan, jasmani,

moral kepribadian, intelektual, melalui proses penerimaan yang dilakukan secara

bersih, transparan, akuntabel dan humanis (BETAH) dengan melibatkan pihak

eksternal sebagai pengawas sehingga menambah kepercayaan

masyarakat/instansi terhadap kinerja Polres Sumbawa Barat. Pada pembinaan

karier masih menemui beberapa permasalahan antara lain penambahan dan

penyusutan personel yang masih tidak seimbang, masih banyak anggota Polri

berpangkat Perwira menengah yang non job dan menempati jabatan Anjak, disisi

lain kualitas SDM Polres Sumbawa Barat yang belum sepenuhnya sesuai standart

kompetensi yang diharapkan dan kesejahteraan personel Polri yang belum

memadai.

Page 5: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

5

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

Pada bidang pembangunan Sarana prasarana, telah mendapatkan

pemenuhan Sarpras Polri antara lain : penambahan Ranmor operasional maupun

Ranmor khusus, membangun sarana Kepolisian soft power dan tidak melanggar

HAM, membangun Layanan Contact Center 110, penambahan peralatan Dalmas,

antara lain security barrier dan kendaraan taktis berupa APC dan AWC,

mengusulkan membangun fasilitas Kepolisian dalam upaya mendekatkan Polisi

dengan masyarakat termasuk pembangunan Mako Polres, Polsek dan

Polsubsektor di wilayah Polres Sumbawa Barat, sedangkan dalam pengadaan

barang dan jasa, Polres Sumbawa Barat telah menggunakan LPSE E-

procurement. Tantangan di bidang Sarpras antara lain masih banyaknya fasilitas

Polri yang belum dibangun bahkan sebagian masih bersifat pinjam pakai serta

masih banyak bangunan Polri yang merupakan bangunan lama atau tidak layak

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sarana mobilitas operasional

dalam pelaksanaan tugas Polri dan untuk pelayanan publik masih kurang

memadai.

Pada sistem penganggaran, Polres Sumbawa Barat telah menetapkan 12

program dengan 38 kegiatan, dan Polres Sumbawa Barat melaksanakan 9

program dengan 20 kegiatan. Dukungan anggaran Polres Sumbawa Barat tiap

tahun telah mengalami peningkatan yang signifikan namun peningkatan tersebut

masih didominasi pada anggaran belanja pegawai, sedangkan untuk belanja

modal dan belanja barang yang diperlukan guna mendukung operasionalisasi

pelaksanaan Tupoksi Polres Sumbawa Barat masih sangat terbatas sehingga

dalam implementasinya memerlukan upaya efisiensi dan efektifitas anggaran dan

pelaksanaan Tupoksi belum dapat terlaksana secara optimal. Alokasi anggaran

Polres Sumbawa Barat T.A. 2015 untuk belanja pegawai sebesar 69,90 %, belanja

barang 28,55 % dan belanja modal 1,53 %. Tunjangan kinerja bagi personel Polri

dengan beban dan tantangan tugas di lapangan yang semakin berat dan

kompleks masih relatif kecil dibandingkan dengan Kementerian/Lembaga lainnya.

Selain itu belanja pemeliharaan yang tersedia kurang memadai dikarenakan

penambahan peralatan materiil dan pembangunan fasilitas Polri tidak diimbangi

dengan penambahan anggaran belanja pemeliharaan.

Page 6: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

6

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

Keberhasilan yang telah digelar dalam mendukung pelaksanaan tugas Polri

di daerah hukum Polres Sumbawa Barat antara lain di bidang organisasi sebagai

bagian dari Reformasi Birokrasi Polri adalah penggelaran kekuatan dan lapis

kemampuan yang tergelar dengan struktur 1 (satu) Polres, 7 Polsek dengan

tipologi : 1 Polsek Urban, 3 Polsek Rural, 3 Polsek Pra Rural dan 1 Polsubsektor,

menjaga penampilan personil Polres Sumbawa Barat dengan mengganti baju

dinas yang sudah kusam, melaksanakan kunker ke Polsek jajaran dalam rangka

kesiapan panca siap, memberikan reaward dan punishment untuk anggota yang

berprestasi maupun yang melakukan pelanggaran.

Dalam bidang operasional, Polres Sumbawa Barat telah berhasil

mengungkap kasus-kasus kejahatan antara lain kasus Pencurian Ranmor, Kasus

Pembunuhan, Kasus Curas, Kasus pencabulan terhadap anak, Kasus LPG dan

kasus Korupsi dalam menekan tindak kriminalitas Polres Sumbawa Barat secara

terus menerus melaksanakan operasi Miras dan Narkoba sehingga tercapai zero

miras maupun Narkoba diwilayah Sumbawa Barat. Sedangkan di pelayanan publik

yang terkait dengan pelaksanaan quick wins antara lain : SIM, STNK, dan BPKB

yang disertai dengan terobosan pelayanan melalui SIM keliling, SIM corner, SIM

delivery, Samsat keliling, Samsat drive true, Samsat corner, Samsat link, Samsat

delivery, Samsat, yang telah menerima standart ISO 9001:2008, terkait dengan

upaya-upaya tersebut banyak unit pelayanan Polri yang telah memperoleh

penghargaan berupa sertifikat ISO 9001:2008 dari Lembaga yang kompeten;

Selain keberhasilan-keberhasilan tersebut, Polres Sumbawa Barat masih

dihadapkan pada beberapa tantangan di bidang operasional antara lain masih

timbulnya berbagai faham/ajaran atau aliran yang menimbulkan sikap pro kontra di

dalam masyarakat sehingga berpotensi terjadinya konflik sosial bahkan dapat

menimbulkan kerusuhan massal. Sementara itu dalam upaya menangani potensi

konflik sebagai faktor pemicu berkembangnya konflik sosial belum dapat ditangani

secara maksimal sehingga masih perlu mengadakan peningkatan sinergi

polisional secara intensif antar Lembaga/Instansi dan seluruh komponen

masyarakat;

Page 7: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

7

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

Tantangan tugas Polri ke depan akan semakin berat, berbagai perkembangan

gangguan Kamtibmas yang semakin kompleks dan mengarah pada transnational

crimes (kartel, bioterorism, narcoterorism, cyber crime), perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi,

implementasi perdagangan bebas dalam program AFTA dan Asean Economy

Comunity (AEC), Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan terjadi persaingan

harga dan kualitas antara produk domestik dan produk asing yang masuk ke

Indonesia khususnya barang/jasa produk China dengan harga murah sangat

berpengaruh terhadap eskalasi Kamtibmas di daerah hukum Polres Sumbawa

Barat. Sedangkan untuk menghadapi hal tersebut kondisi kekuatan personel dan

peralatan Polri yang ada saat ini belum mampu mengimbangi perkembangan

lingkungan strategi dan permasalahan-permasalahan sosial masyarakat yang

berpotensi menimbulkan konflik yang pada akhirnya berdampak pada

meningkatnya gangguan Kamtibmas di daerah hukum Polres Sumbawa Barat.

Selain itu, seiring perkembangan jaman, pergeseran nilai-nilai sosial di

masyarakat yang begitu cepat akan berdampak pada berkembangnya gangguan

Kamtibmas.

Pada pelaksanaan Renstra III (2015-2019), pemerintahan Presiden Joko

Widodo melalui Kabinet Kerja mengusung program pembangunan nasional yang

dikemas di bawah tajuk Nawa Cita (9 Program Kerja Prioritas), yaitu:

a. menghadirkan kembali negara untuk melindungi bangsa dan memberikan

rasa aman pada seluruh warga negara. Melalui pelaksanaan politik luar

negeri bebas-aktif;

b. membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;

c. membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah

dan desa dalam kerangka negara kesatuan;

d. menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;

Page 8: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

8

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

e. meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia

Pintar dengan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan. Dan program

Indonesia Sehat untuk peningkatan layanan kesehatan masyarakat serta

Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera dengan mendorong program

kepemilikan tanah seluas sembilan juta hektar;

f. meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; g. mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi dan domestik;

h. melakukan revolusi karakter bangsa melalui penataan kembali kurikulum

pendidikan nasional;

i. memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

melalui penguatan kebhinekaan dan menciptakan ruang dialog antarwarga.

Implementasi dari program “Nawa Cita” tersebut telah dijabarkan oleh Polres

Sumbawa Barat dan telah dilaksanakan oleh Polres SUMBAWA BARAT. Program

Kapolri dalam rangka mendukung program “Nawa Cita” pemerintah antara lain

sebagai berikut :

a. implementasi 8 program Kapolri yaitu, yaitu :

1) memantapkan soliditas dengan melakukan reformasi internal Polri

bidang SDM, sarana prasarana dan anggaran;

2) melaksanakan revolusi mental SDM Polri melalui perbaikan sistem

rekruitment, peningkatan kesejahteraan, pendidikan dan latihan serta

pengawasan;

3) memperkuat kemampuan pencegahan kejahatan dengan landasan

prinsip “pemolisian proaktif” dan “pemolisian yang berorientasi pada

penyelesaian akar masalah”;

4) memacu terbentuknya postur Polri yang lebih dominan sebagai

pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat;

5) meningkatkan pelayanan yang lebih prima kepada publik; 6) meningkatkan kemampuan deteksi untuk memahami potensi akar

masalah gangguan Kamtibmas;

Page 9: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

9

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

7) meningkatkan kemampuan mediasi dan solusi non represif lainnya

dalam menyelesaikan masalah sosial yang berpotensi mengganggu

Kamtibmas;

8) meningkatkan kemampuan penegakkan hukum yang profesional

terutama penyidikan ilmiah guna menekan angka 4 (empat) jenis

kejahatan.

b. Implementasi dari 8 Program Kapolri tersebut dituangkan dalam 11

program prioritas Kapolri untuk mewujudkan Polri yang modern dan

dipercaya masyarakat yaitu :

1) penataan dan pembinaan personel (penyelarasan dengan Nawa Cita

ke-2);

2) penataan kelembagaan dan meningkatkan budaya anti korupsi

(penyelarasan dengan program Nawa Cita ke 2, 3,4 dan 8);

3) peningkatan profesionalisme anggota Polri (penyelarasan dengan

program Nawa Cita ke 1 dan 2);

4) peningkatan kesejahteraan anggota Polri dan pemenuhan Sarpras

khusus (penyelarasan dengan program Nawa Cita ke-1);

5) peningkatan perlindungan terhadap warga Negara untuk meningkatkan

rasa aman (penyelarasan dengan program Nawa Cita ke 4, 6 dan 9);

6) membangun partisipasi publik dalam pengamanan lingkungan

(penyelarasan dengan program Nawa Cita ke 1, 2 dan 4);

7) mengintensifkan sinergitas polisional dengan kementrian/ lembaga

(penyelarasan dengan program Nawa Cita ke 1, 2 dan 4);

8) meningkatkan penegakkan hukum yang profesional, objektif dan bebas

KKN (penyelarasan dengan program Nawa Cita ke 4, 7 dan 9);

9) mempersiapkan rencana pengamanan dan rencana kontijensi

Pemilukada serentak (penyelarasan dengan program Nawa Cita ke-1);

10) penguatan pengawasan Polri (penyelarasan dengan program Nawa

Cita ke 1,2 dan 4);

11) pelaksanaan program Quick Wins Polri.

Page 10: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

10

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

c. program Quick Wins Polri tahun 2015-2019 yang meliputi 8 program

yaitu :

a) penertiban dan penegakkan hukum bagi organisasi radikal dan anti

Pancasila;

b) perburuan dan penangkapan gembong teroris Santoso dan jejaring

terorisme;

c) aksi nasional pembersihan preman dan premanisme;

d) pembentukan dan pengefektifan Satgas operasi Polri kontra radikal dan

deradikalisasi (khusus ISIS);

e) pemberlakuan rekruitment terbuka untuk jabatan di lingkungan Polri;

f) Polri sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib diruang

publik;

g) pembentukan tim internal anti korupsi;

h) Crash program pelayanan masyarakat dengan mewujudkan pelayanan

bersih dari percaloan.

c. Implementasi monitoring dan evaluasi Reformasi Birokrasi Polri dan Zone

Integritas dan pengukuran kinerja dengan menggunakan instrumen Indeks

Tatakelola Kepolisian (ITK).

Posisi Polri dari aspek kelembagaan dan struktural dalam program “Nawa

Cita” adalah melindungi dan menciptakan rasa aman segenap warga negara.

Pernyataan tersebut telah selaras dengan Tupoksi Polres Sumbawa Barat dalam

penegakan hukum dan pelayanan kepada masyarakat. Dalam rangka pemuliaan

publik, Polres Sumbawa Barat secara terus menerus melakukan pembinaan

mental dan disiplin dengan menyesuaikan pada kurikulum pendidikan dan latihan

untuk menghasilkan Polisi yang berwatak sipil, tidak militeristik dalam

melaksanakan tugas sebagai penegakan hukum dan memelihara Kamtibmas.

Page 11: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

11

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

Potensi dan Permasalahan

a. Potensi gangguan keamanan

1) Ideologi

a) Masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat secara umum masih

menerima secara bulat Pancasila sebagai asas tunggal

dalam kehidupan masyarakat.

b) Faktor-faktor penghambat yang belum sepenuhnya

mendukung Pancasila sebagai ideologi negara antara lain:

(1) Masih terdapatnya oknum/kelompok tertentu pada

masyarakat yang belum dapat menerima Pancasila

sebagai satu-satunya azas ideologi negara;

(2) Masih ada golongan tertentu menghendaki agama

Islam maupun paham komunis dan liberal yang

berkembang di Kabupaten Sumbawa Barat, serta

adanya sekelompok masyarakat yang menginginkan

ditegakkannya Syariat Islam khususnya di wilayah

Sumbawa Barat.

(3) Belum tertangani secara tuntas baik usaha pemerintah

dalam menciptakan aparatur pemerintah yang bersih

dan berwibawa;

(4) Munculnya/eksisnya kembali kelompok-kelompok

Islam garis keras/kelompok radikal yang meghendaki

berdiri-nya syariat Islam di seluruh wilayah Indonesia,

hal tersebut dapat memecah belah persatuan dan

kesatuan ditengah kemajemukan/keanekaragaman

Agama, Suku, Ras dan golongan hal ini juga

berimplikasi dalam kehidupan di masyarakat di

Kabupaten Sumbawa Barat dan tentu saja

bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD

1945.

Page 12: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

12

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

2) Politik

a) Kondisi politik nasional masih dihadapkan pada upaya untuk

melanjutkan reformasi disegenap aspek kehidupan nasional

dengan bertumpu pada prinsip demokrasi berdasarkan

Pancasila yang telah ditetapkan sebagai dasar Negara.

Hasil pembangunan politik cukup signifikan, antara lain

semakin mengemukanya prinsip demokrasi dan kedaulatan

rakyat, namun dalam pelaksanaannya masih meliputi

suasana euphoria demokrasi yang berkepanjangan sehingga

kadang-kala mengabaikan rambu-rambu yang sudah

disepakati dan diatur dalam undang-undang sehingga

berimplikasi terhadap terganggunya stabilitas kamtibmas;

b) Kondisi budaya politik belum menunjukkan iklim dan budaya

politik yang sesuai dengan demokrasi yang benar. Budaya

politik masih bersifat parchial, primordial, opurtunis, nepotis,

feodal dan anarkhis. Indikatornya antara lain masih adanya

pengerahan massa kekuatan politik sebagai kelompok

penekan yang bernuansa kekerasan dan destruktif.

Budaya faternalistik dan primordial masih dominan mewarnai

pemilihan pemimpin suprastruktur maupun infrastruktur

politik. Etika politik belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip-

prinsip demokrasi dan masih banyak terjadi pemaksaan

kehendak, serta adanya kelompok yang tidak siap kalah

dalam pertarungan politik. Penguatan politik aliran masih

dominan, sehingga pemimpin kharismatik masih menjadi

tumpuan dalam pengambilan keputusan partai.

Kebebasan pers tumbuh dan berkembang, yang belum

diimbangi oleh tanggung jawab sesuai etika jurnalistik,

sehingga mengarah kepada kebebasan tanpa batas dan tidak

bertanggung jawab terhadap akibat pemberitaan. Media

massa masih mengutamakan kepentingan keuntungan bisnis

dibandingkan resiko sosial politik.

Page 13: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

13

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

c) Penyelenggaraan Negara masih menghadapi berbagai

tuntutan masyarakat, antara lain:

(1) Masih banyaknya kasus korupsi yang melibatkan

pejabat Negara baik dipusat maupun di daerah;

(2) Pelayanan publik yang dianggap belum baik sebagai

akibat sikap mental yang masih berorientasi kepada

kepentingan pribadi dan kelompok, tanggung jawab

badan-badan/lembaga masih ditemui banyak tumpang

tindih serta birokrat belum mendapat imbalan

penghasilan yang memadai;

(3) Perkembangan netralitas birokrasi masih semu

sebagai akibat adanya aturan bahwa Parpol berhak

menetapkan calon pimpinan Pemerintah Pusat dan

Daerah;

(4) Tuntutan pengusutan terhadap pelanggaran HAM,

penghapusan UU BHP, perbaikan UMP, penghapusan

Outsourchin, UU Minerba dll.

d) Kelembagaan hukum dirasakan masih kurang independen,

akuntabel dan kurangnya SDM serta terbukanya system

peradilan.

(1) Lembaga Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan TUM,

Peradilan Militer dan Peradilan Agama) cenderung

masih tetap rawan bagi praktek komersialisasi

peradilan, intervensi kekuasaan politik dan intervensi

kekuatan massa penekan, sehingga peradilan tidak

berpihak kepada supremasi hukum;

(2) Kinerja Mahkamah Konstitusi dan KPK cenderung

semakin membawa dampak positif. Apabila Lembaga

ini semakin mampu melaksanakan fungsi dan

otoritasnya secara otonom, maka akan meningkatkan

jaminan kepastian hukum;

Page 14: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

14

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

(3) Integrated Criminal Justice System (ICJS) kecende-

rungannya masih belum terwujud baik. Sikap sektarian

dan fungsional masih menonjol dengan alasan wilayah

otoritas dan profesionalismenya tidak boleh dicampuri

oleh pihak diluar sektor dan profesionalismenya;

(4) LSM dan Lembaga Bantuan Hukum cenderung masih

dipengaruhi kepentingan ekonomi dan politik, kurang

berpusat pada advokasi bagi masyarakat yang

mencari keadilan dan membutuhkan kebenaran

hokum;

(5) Putusan Peradilan HAM AD HOC yang dianggap tidak

adil cenderung menarik perhatian internasional;

(6) Sarana dan prasarana hukum belum sepenuhnya

dapat diwujudkan, akibatnya menghambat kinerja

penegak hukum;

(7) Budaya hukum aparat penegak hukum maupun

masyarakat sudah ada peningkatan, namun belum

mengarah kepada kesadaran hukum masyarakat.

e) Berkaitan dengan akan dilaksanakannya kegiatan

Pemilukada pemilihan Gubernur di SUMBAWA BARAT tahun

2018, berdasarkan pengalaman saat kegiatan Pemilukada

SUMBAWA BARAT 2013, beberapa permasalahan yang

pernah terjadi selama masa kampanye dan masa tenang

yang kemudian berujung kepada terjadinya tindakan-tindakan

anarkhis serta konflik diantara para pendukung bahkan terjadi

aksi-aksi perlawanan terhadap aparat Kepolisian baik

ditingkat provinsi maupun Kabupaten termasuk Kabupaten

Sumbawa Barat.

f) Terkait dengan kondisi tersebut diatas, diperlukan langkah-

langkah antisipasi terhadap munculnya gejolak dan berbagai

bentuk potensi kerawanan dibidang politik yang akan

menganggu stabilitas Kamtibmas khususnya diwilayah

Page 15: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

15

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

Kabupaten Sumbawa Barat sehingga kondisifitas keamanan

selama tahun 2016 dapat tetap terjaga.

3) Ekonomi

a) Berbagai kelangkaan kebutuhan masyarakat khususnya

(Minyak tanah) yang hampir tidak ada dan dengan nilai jual

yang cukup tinggi pada musim oven tembakau dan

kelangkaan pupuk pada saat musim tanam para petani masih

menjadi potensi gangguan kedepan;

b) Naiknya harga-harga kebutuhan pokok masyarakat kedepan

akan semakin dirasakan oleh masyarakat karena tidak

dibarengi dengan peningkatan dan perbaikan perekonomian

masyarakat. Hal tersebut muncul sehubungan dengan

semakin tingginya jumlah pertumbuhan penduduk, tidak

adanya penyediaan lapangan pekerjaan yang memadai,

masih rendahnya kwalitas sumber daya manusia yang

dihasilkan sehingga tidak mampu bersaing, banyaknya

masyarakat sebagai TKI diluar negeri yang dipulangkan

akibat terjadinya krisis ekonomi global serta adanya

persaingan yang ketat ditengah-tengah masyarakat yang

mendorong semakin terbukanya kesenjangan sosial;

c) Pengaruh cuaca ekstrim Tahun 2015 diperkirakan masih

akan terjadi berdampak pada terjadinya gagal panen serta

terganggunya distribusi/pasokan kebutuhan pokok yang

berdampak terhadap terjadinya kenaikan harga Sembako,

disamping karena adanya pemanfaatan oleh para pelaku

spekulan dan distributor karena ingin mendapatkan

keuntungan berlipat;

d) Kebijakan perekonomian pemerintah terpilih pasca Pemilu

Legeslatif dan Pemilu Presiden/Wapres tahun 2014 sebagian

besar masih akan terfokus pada kebijakan ekonomi makro

yang menghambat/memperlambat perkembangan dan

Page 16: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

16

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

kemajuan ekonomi mikro bagi masyarakat ekonomi kecil

sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi secara nasional;

e) Dalam hal pembangunan infrastruktur dan perhotelan

sebagai pendukung dunia periwisata SUMBAWA BARAT,

masih akan memunculkan konflik dengan masyarakat

khususnya terkait dengan masalah pembebasan lahan/ganti

rugi lahan milik masyarakat. Hal tersebut akan menjadi faktor

penghambat perkembangan pariwisata kedepan, disamping

juga karena adanya sikap masyarakat yang masih

berpandangan sempit terhadap adat,

budaya dan agama yang dipercaya dimana dinilai bertolak

belakang dengan adat dan budaya para wisatawan asing

yang akan berkunjung ke KabupatenSumbawa Barat.

f) Penambangan emas Ilegal di wilayah Kabupaten Sumbawa

Barat cenderung tidak terkendali dan berdampak negatif

terhadap lingkungan hidup bahkan terjadinya kecelakaan

dilokasi penambangan yang mengakibatkan jatuhnya korban

jiwa, maupun korban lainnya akibat pencemaran lingkungan

oleh bahan-bahan kimia sisa pengolahan emas.

Pada tahun 2015 pertambangan tradisional ilegal yang saat

ini marak diperkirakan masih akan terjadi seiring dengan

potensi SDA SUMBAWA BARAT dibidang pertambangan

yang cukup besar, hal tersebut berpotensi memicu konflik

antara para penambang ilegal dan masyarakat dengan

pemerintah daerah setempat;

g) Dibidang transportasi, dari tahun ketahun semakin meningkat

sebagai salah satu sarana pendukung perekonomian

masyarakat, namun apabila tidak dibarengi dengan

peningkatan sarana dan prasarana jalan juga akan

dapat memunculkan permasalahan baru seperti kemacetan

dan kecelakaan lalu lintas.

Page 17: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

17

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

4) Sosial Budaya

a) Pemahaman dan implementasi ajaran agama belum

berkembang secara baik, bahkan pada sisi tertentu

mengalami penurunan memunculkan segala bentuk

fanatisme sempit sebagian pemuka agama cenderung

menggunakan agama untuk kepentingan tertentu (politisasi

agama untuk kepentingan partai politik);

b) Penduduk asli Kabupaten Sumbawa Barat terdiri dari tiga

suku besar yaitu Suku Sasak, Suku Samawa dan Suku

Mbojo disamping beberapa suku

lainnya seperti Suku Bugis, Suku Bali, Suku Jawa, Suku

Timor dan lain-lain dengan berbagai adat istiadat dan budaya

daerah masing-masing. Kemajemukan adat istiadat dan

budaya daerah selain merupakan potensi pembangunan juga

merupakan potensi konflik yang ditandai dengan adanya

penguatan identitas kedaerahan atau kesukuan.

Kecenderungan adanya sikap masyarakat Kabupaten

Sumbawa Barat yang permisif, konsumtif dan individualis

telah membawa sebagian masyarakat untuk melakukan

tindakan melanggar hukum dan norma-norma agama yang

dapat menimbulkan gangguan kamtibmas;

c) Transformasi budaya dalam proses modernisasi tidak dapat

dihindarkan cenderung semakin berpengaruh luas pada

system nilai, norma dan tatalaku masyarakat yang dapat

menimbulkan gejala krisis identitas. Penanaman nilai-nilai

luhur budaya bangsa yang bersumber dari kebhinekaan

masyarakat telah dilakukan secara berkelanjutan, namun

belum mampu menjadi andalan untuk menangkal dan

menyaring pengaruh budaya asing;

d) Kebebasan masyarakat dalam kehidupan berbangsa,

bernegara dan beragama semakin meningkat yang ditandai

dengan muncul dan berkembangnya berbagai

aliran/kepercayaan dalam suatu agama sehingga

Page 18: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

18

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

menimbulkan pertentangan antar pemeluk umat beragama

itu sendiri yang berpotensi menimbulkan sikap pro-kontra

masyarakat yang menjurus terjadinya konflik sosial;

e) Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat yang dikenal para tokoh

agama/pemuka agama yang menjadi panutan dan tauladan

serta berkharismatik dipercaya masyarakat, namun dalam

perkembangan sekarang ini tidak sedikit para tokoh agama

tersebut ada kecenderungan menggunakan agama dan

kharismanya untuk kepentingan

politik dan kekuasaan sehingga menurunkan penghormatan

dan kepercayaan masyarakat terhadap para tokoh dan

pemuka agama tersebut;

f) Perkembangan pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat

kedepan akan mengalami peningkatan yang cukup pesat

seiring dengan mulainya dilakukan berbagai perbaikan dan

promosi dibidang pariwisata serta dibangunnya berbagai

infrastruktur penunjang dibidang pariwisata, dibangunnya

beberapa hotel serta perbaikan sarana transportasi sebagai

akses menuju tempat-tempat pariwisata.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, disamping

membawa dampak positif terhadap perkembangan dan

pertumbuhan daerah juga dapat membawa dampak negatif

seperti terpengaruhnya masyarakat dengan pengaruh budaya

barat, meningkatnya tindak kejahatan dengan

jaringan/sindikat internasional, meningkatnya permasalahan

lain dibidang sosial seperti tumbuhnya tempat-tempat maksiat

dan prostitusi yang bertolak belakang dengan budaya dan

kepribadian masyarakat SUMBAWA BARAT yang religius;

g) Pembangunan sektor kesehatan masih dihadapkan pada

permasalahan disparatis status kesehatan, beban ganda

penyakit disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :

Page 19: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

19

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

(1) Pelayanan kesehatan oleh pemerintah belum dapat

dijangkau keseluruh pelosok tanah air, pada umumnya

baru pada tingkat kecamatan;

(2) Masih mahalnya pelayanan jasa kesehatan dan obat-

obatan, sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat

menengah kebawah;

(3) Masih buruknya budaya sehat.

h) Masalah pertanahan akan terus menjadi permasalahan yang

berkembang di masyarakat daerah perkotaan, daerah yang

baru berkembang, daerah pemukiman, pertanian/perkebunan

dan daerah pariwisata;

i) Kegiatan aksi unjuk rasa oleh elemen mahasiswa, LSM dan

masyarakat serta kelompok/organisasi kemasyarakatan

lainnya masih akan terus terjadi dengan berbagai

isu/permasalahan yang diangkat seperti: penindakan

terhadap pelaku tindak korupsi, kebijakan pemerintah yang

dinilai tidak memihak kepada rakyat, penolakan terhadap UU

BHP, pelaksanaan ujian nasional serta permasalahan lainnya

terkait bidang politik, ekonomi, sosial dan keamanan;

j) Eufhoria reformasi terhadap kebebasan penyampaian

pendapat dimuka umum saat ini, keberadaan UU Pers yang

sangat bebas dan cenderung kebablasan yang

dibarengi dengan aksi-aksi unjuk rasa yang tidak taat aturan,

dalam penyampaian pendapat dilakukan secara

anarkhis/pemaksaan kehendak, merusak fasilitas umum serta

simbol-simbol Negara;

l) Budaya dan adat istiadat ditengah-tengah masyarakat

seringkali dapat memicu munculnya konflik ditengah-tengah

masyarakat seperti budaya Selarian (membawa lari calon

istri) serta budaya Nyongkolan (arak-arakan budaya yang

diiringi musik tradisonal Gendang Belek/Kecimol oleh

mempelai pria ke rumah mempelai wanita untuk

menyerahkan seserahan).

Page 20: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

20

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

Budaya Nyongkolan pada umumnya diikuti oleh para

pemuda/remaja sambil menari dalam keadaan mabuk

sehingga mengundang ketersinggungan

masyarakat/kampung yang dilaluinya kemudian berkembang

menjadi keributan antara pemuda/kampung;

k) Terjadinya beberapa bencana alam seperti gunung meletus,

banjir, tanah longsor dan gempa bumi mengingat wilayah

SUMBAWA BARAT memiliki beberapa gunung yang

masih aktif, menurunnya

fungsi hutan akibat tindakan illegal logging, perambahan

hutan dan pengalihan fungsi hutan menjadi perkebunan serta

merupakan wilayah yang dilalui oleh lempengan-lempengan

kerak bumi serta garis khatulistiwa yang merupakan jalur

gempa.

5) Keamanan

a) Meningkatnya kasus kriminalitas seperti pencurian dengan

pemberatan, 3 CR (Curanmor, Curas, Curat), uang palsu,

dan kriminalitas lainnya di seluruh wilayah hukum Polres

Sumbawa Barat akibat dari meningkatnya jumlah angka

pengangguran yang tidak diimbangi dengan penyediaan

lapangan pekerjaan yang

memadai, meningkatnya beban hidup/kebutuhan ekonomi

masyarakat serta masih lemahnya pengungkapan dan

penegakan hukum terhadap para pelaku tindak kriminal

menimbulkan keresahan masyarakat;

b) Kasus-kasus transnasional meliputi kasus narkoba jaringan

internasional, perdagangan manusia/human traficking,

imigran gelap dan terorisme juga menjadi perhatian serius

kedepan;

c) Penggunaan/kepemilikan Senpi rakitan/illegal di wilayah

SUMBAWA BARAT masih tergolong tinggi dan banyak

Page 21: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

21

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

digunakan di daerah-daerah konflik seperti di wilayah Dompu

dan Bima.

Pihak Polres Sumbawa Barat dan Polres jajaran telah

melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat

yang mempunyai/menguasai senjata api rakitan/illegal untuk

menyerahkan secara sukarela kepada aparat Kepolisian

maupun Pemda. Kebijakan tersebut telah membuahkan hasil

yang cukup memuaskan sampai dengan saat ini masyarakat

yang sudah menyerahkan Senpi rakitan/illegal kepada aparat

Kepolisian dan TNI cukup banyak mencapai 70 pucuk terdiri

dari Senpi rakitan dan air soft gun;

d) Wilayah SUMBAWA BARAT masih rentan dijadikan sebagai

tempat persembunyian dan perekrutan kelompok terorisme

khususnya jaringan Poso dan Ambon, terakhir dilakukan

penangkapan terhadap terduga teroris di wilayah Bima oleh

Densus 88 AT Mabes Polri. Saat ini muncul isu yang beredar

melalui SMS bahwa kelompok Radikal/teroris (JAT) di

wilayah Bima akan melakukan aksi balas dendam berupa

perampokan dan pembunuhan terhadap anggota Kepolisian

(FAI). Atas adanya isu tersebut Polres Sumbawa Barat

beserta Polres jajaran telah melakukan kegiatan pencegahan

seperti peningkatan kewaspaaan terhadap anggota yang

bertugas dilapangan dan pengamanan Mako/Rumdin serta

melakukan kegiatan deteksi dan lidik terhadap kegiatan dan

keberadaan kelompok radikal/teroris di SUMBAWA BARAT;

g) Polri dalam perwujudan visi dan misinya yang tertuju pada

upaya membentuk kemampuan sebagai aparat pengayom,

pelindung dan pelayan masyarakat disamping sebagai

penegak hukum, khususnya dalam rangka upaya

mewujudkan kemampuan Polri yang mandiri dan profesional.

Untuk mewujudkan Polri sebagai pelindung, pengayom dan

pelayan masyarakat perlu dilakukan langkah kedalam

Page 22: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

22

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

(internal) yaitu pembenahan dan peningkatan kemampuan

Polri dan langkah keluar (eksternal) yaitu langkah operasional

dalam mengantisipasi dan menanggulangi kejahatan

transnasional, terorisme.

b. Analisa SWOT

Beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas Polres

Sumbawa Barat dalam rangka melaksanakan fungsi keamanan dapat

dianalisa dari faktor lingkungan Intern maupun ekstern melalui analisa

SWOT, yaitu:

1) Kekuatan

a) Polri telah mengambil langkah reformasi yaitu menuju

lembaga kepolisian sipil, profesional, modern dan mandiri,

dengan pembenahan berkelanjutan pada reformasi

struktural, reformasi instrumental dan reformasi kultural.

Yang masih memerlukan waktu dalam mencapai

keberhasilan yang dirasakan oleh semua pihak;

b) Reformasi struktural berwujud antara lain, paradigma baru

pada pola organisasi Polri sebagai postur kekuatan Polri

yang mengandalkan Polsek dan Polres sebagai ujung

tombak pelayanan kepada masyarakat, didukung oleh peran

strategis Pelaksana Pusat Pembinaan, Pelaksana Pusat

Operasional, Satuan Induk Berseragam dan Satuan Induk

tidak berseragam dari Polda sebagai Satuan Induk Penuh.

Sehingga dapat terwujud kekuatan Polri sesuai bijak

pimpinan yaitu Mabes kecil, Polda cukup, Polres besar, dan

Polsek kuat;

c) Reformasi instrumental, berupa perubahan sistem piranti

lunak, fungsional dalam organisasi Polri sebagai pedoman

operasionalisasi fungsi antara lain, pada

pembenahan manajemen keuangan, dengan sistem

penganggaran berbasis kinerja, dimana diseluruh kesatuan

Page 23: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

23

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

selalu on budget sehingga pelayanan Polisi pada

masyarakat diharapkan makin efektif. Sistem operasional

yang diperbarui dengan hanya mengandal-kan kekuatan

kesatuan terdepan dalam pelaksanaan operasi, dukungan

logistik yang sudah tersedia di kesatuan terdepan, serta

sistem pengawasan yang semakin efektif dari internal Polri

maupun yang berasal dari eksternal Polri disetiap tingkat

Satuan Kerja;

d) Reformasi kultural telah meletakkan landasan dalam bentuk

pembenahan manajemen sumber daya manusia dengan

berorientasi strategi untuk mewujudkan Polisi berwibawa,

bermoral dan berkinerja yang profesional, memperjelas

manajemen SDM yang sehat, mulai dari sistem rekruitment,

sistem pendidikan dan seleksi, sistem penilaian kinerja,

sistem jalur karier, sampai pada sistem remunerasi personel

berseragam dan tidak berseragam. Sehingga tampilan Polri

dilapangan benar-benar sebagaimana yang diharapkan oleh

masyarakat;

e) Jumlah peralatan pendukung terus dikembangkan pada

intinya peralatan standar untuk melaksanakan tugas pokok

telah mulai dicukupi sampai tingkat Polsek. Kemudian secara

berjenjang ke atas sampai dengan Bidang Operasional dan

Bidang pembinaan di tingkat Polda. Sebagian besar dapat

dikemukakan bahwa rata-rata seluruh Polsek telah dilengkapi

dengan sepeda motor minimal 2 (dua) unit.

Tiap Kapolres dilengkapi dengan mobil jabatan kondisi baik

dan minimal 1 (satu) unit truk pengendali massa (Dalmas)

bahkan lebih dan beberapa unit mobil jabatan staf serta

operasional lainnya. Di tiap Polda berkedudukan Satuan

Brimobda yang juga relatif cukup peralatannya;

f) Prestasi yang menonjol yang menjadi perhatian pimpinan

terutama penanganan beberapa kasus bom dan terorisme

dapat terselesaikan sampai kepengadilan, dengan

Page 24: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

24

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

penanganan yang sesuai dengan prosedur dan standar

HAM, dalam rangka pemberantasan terorisme.

2) Kelemahan

a) Rasa aman semakin menjadi kebutuhan yang menonjol di

masyarakat daerah SUMBAWA BARAT, dan mempunyai

harga yang sangat mahal, sehingga membutuhkan

diferensiasi atau alternatif dalam upaya mengurangi

peristiwa kejahatan, masyarakat tidak optimal dalam

kepatuhan hukum dan partisipasi terhadap tugas Polri;

b) Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polisi masih

belum maksimal, akibat belum terhapusnya persepsi masa

lampau tentang perilaku Polisi yang lebih

menonjolkan arogansi dan masih banyak perbuatan-

perbuatan yang dapat menyakiti hati masyarakat;

c) Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) masih terjadi di

masyarakat dan merambah pada kelas masyarakat bawah,

menengah dan atas;

d) Pola kejahatan telah berkembang bahkan kejahatan sudah

merambah pada dunia maya, yang memerlukan penguasaan

tehnik dan peralatan modern, Polisi yang menguasai

tehnologi dan informasi masih sangat terbatas, sehingga

masih diperlukan suatu kemampuan dan peralatan yang

mampu melakukan deteksi terhadap kejahatan dalam

dimensi baru tersebut;

e) Masih rendahnya keterampilan dan kemapuan personel Polri

di lapangan, terutama dari segi penguasaan ketentuan dan

perundang-undangan, dalam menghadapi kualitas dan

kuantitas kejahatan yang semakin canggih, serta

masih tingginya proses birokrasi yang tidak efisien

dalam penyelesaian perkara, di mana setiap saat selalu

berhadapan dengan penjahat dilapangan;

Page 25: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

25

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

f) Masih rendahnya kemampuan para anggota Polisi dalam

penguasaan bahasa asing (dihadapkan pada kejahatan

transnasional yang meningkat); penguasaan teknologi

komunikasi berbasis computer, teknologi dan bio-kimia di

bidang kriminalitas modern, dalam pengetahuan di bidang

kejahatan ekonomi, perdagangan, moneter/perdagangan,

bisnis dan lingkungan hidup, yang makin dituntut selalu

siap dan dapat menghadapi perubahan pola kejahatan

nasional dan internasional;

g) Berbagai kelemahan yang masih dirasakan dalam hubungan

antara Polri dan TNI, seperti perkelahian antar oknum

anggota Polri/TNI sehingga berdampak pada gangguan

keamanan yang memiliki berbagai sebab yang saling

menghimpit diantaranya perbedaan kepentingan diantara

Polri dan TNI, ketidak sejajaran landasan hukum serta konflik

fisik antara oknum anggota Polri dengan oknum anggota TNI

di lapangan;

h) Tingkat kesejahteraan anggota Polri yang masih rendah di

antaranya belum terdukungnya gaji yang cukup membuka

peluang perilaku tidak patuh hukum dan

penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan dari anggota

Polisi terutama padatingkat kepangkatan yang masih berada

dibawah, yang memegang kekuasaan yang besar dalam

penanganan kasus-kasus kejahatan;

i) Penyelesaian kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan

anggota Polri seringkali tidak transparan dan berkesan

melindungi korps meski jelas-jelas publik telah melihat tingkat

keseriusan kesalahannya. Hal ini mudah memperburuk citra

lembaga yang semestinya sudah menerapkan prinsip Good

Governance. Dan lebih jauh akan dapat menumbuhkan dan

menimbulkan antipati masyarakat pada individu maupun

institusi Polri;

Page 26: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

26

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

j) Masih belum tercukupi rasio petugas operasional Polri

dengan jumlah penduduk yang dilayani di sebagian besar

Polsek, pada wilayah tertentu. Perlunya pendataan kekuatan

yang memadai sehingga akan dapat segera diberikan jalan

keluar terbaik dalam mengatasi masalah tersebut;

k) Masih belum terdukung sepenuhnya peralatan khusus

(Alsus) untuk beberapa penugasan khusus oleh Satuan-

Satuan Operasional, terutama untuk satuan-satuan yang

bertugas terdepan;

l) Masih belum mampu menerapkan teknologi informasi on line

dari Polsek langsung Polres Sumbawa Barat dan sebaliknya;

m) Di dalam operasionalisasi kegiatan Polres Sumbawa Barat

dihadapkan pada keterbatasan Sumber Daya, baik Sumber

Daya Manusia, Materiil dan Fasilitas.

1) Peluang.

Dengan adanya Sistem Desentralisasi/Otonomi Daerah pelayanan

Pemerintah Daerah SUMBAWA BARAT kepada masyarakat saling

menunjang dengan kontribusi Polri Polres Sumbawa Barat.

Disamping itu peluang yang lain adanya partisipasi publik dalam

setiap upaya Perpolisian Masyarakat dan adanya perubahan sikap

mental kepribadian di kalangan masyarakat SUMBAWA BARAT

termasuk kesediaan membantu dalam mengungkap perkara.

2) Kendala

Sedangkan ancaman yang ada di wilayah hukum Polres

Sumbawa Barat adalah angka pelanggaran hukum dan indikator

kriminalitas yang masih tinggi menyangkut beberapa

golongan/jenis, yaitu :

a) Kejahatan konvensional yang langsung dirasakan oleh rakyat

banyak meliputi: kebakaran/pembakaran, pemalsuan surat,

kejahatan terhadap asal usul dan perkawinan, merusak/

Page 27: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

27

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

melanggar kesopanan, perkosaan/perbuatan cabul, judi,

penghinaan, penganiayaan Anirat, kejahatan mengakibatkan

orang mati, kejahatan mengakibatkan orang luka-luka,

menghasut untuk melakukan tindak pidana, Cubis, Curat,

Curas, Curanmor, pemerasan dan pengancaman, peng-

gelapan, penipuan, pengrusakan/merusak barang,

penadahan, penemuan mayat, dan Miras. Kejahatan

transnasional termasuk terorisme yang menimbulkan

dampak politis dan psikologis serta penyalahgunaan

narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA);

b) Kejahatan terhadap kekayaan negara meliputi korupsi,

pembalakan liar/pencurian kayu, pencurian ikan,

penyelundupan dan penambangan liar;

c) Kejahatan yang berimplikasi kontijensi seperti perkelahian

antar kampung sehingga berdampak pada gangguan

keamanan yang meluas sehingga memerlukan pengerahan

kekuatan besar untuk menanggulanginya;

c) Kondisi perekonomian yang belum stabil berdampak pada

kebutuhan hidup dan tuntutan primer sehingga cendrung

berbuat anarkis dalam menyampaikan tuntutannya;

d) Pelaksanaan Pemilukada Gubernur/Walikota/Bupati pada

periode tahun 2015-2019. Akan memunculkan berbagai

program dan isu mulai dimunculkan menjelang pelaksanaan

pemilihan akan berdampak pada kerawanan Kamtibmas.

c. Permasalahan

Beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam menciptakan

situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah Hukum Polres Sumbawa

Barat, antara lain :

1) Masih adanya kejahatan konvensional, transnasional, kejahatan

terhadap kekayaan Negara dan kejahatan yang berimplikasi

kontijensi yang terjadi di wilayah hukum Polres Sumbawa Barat;

Page 28: KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA …ntb.polri.go.id/wp-content/uploads/sites/37/2018/03/1.-bab-1.pdf · Barat dengan kearifan lokal, ... pengetahuan dan teknologi

28

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES SBW BRT

NOMOR : KEP/ /X/2017

TANGGAL : OKTOBER 2017

2) Masih rendahnya kesadaran masyarakat Sumbawa Barat tentang

masalah pentingnya keamanan;

3) Perilaku masyarakat yang kurang mendukung terhadap penegakan

hukum di wilayah Sumbawa Barat;

4) Masih terbatasnya sarana prasarana terutama kendaraan R2 dan

R4 serta alat komunikasi (Alkom) di tingkat Polres dan Polsek;

5) Prosentase laju tingkat perkembangan penduduk masih dirasakan

sangat cepat dibandingkan dengan tingkat kecepatan laju

perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, akibatnya membawa

dampak Keamanan;

6) Meskipun secara umum situasi Kamtibmas di wilayah Sumbawa

Barat cukup kondusif namun masih ada gangguan Kamtibmas

terutama yang menonjol adalah perkelahian antar

kelompok/kampung;

7) Kuantitas pemerataan dan terjangkaunya pelayanan Polri yang

relatif belum optimal terutama di Pulau-pulau kecil terluar yang

berpenghuni sebagian besar tidak terdapat Pos Polisi;

8) Tingginya indikator kriminalitas dengan kemampuan penyelesaian

relatif rendah;

9) Pada periode tahun 2017-2019 adanya Pemilu

Presiden/Wapres, Pemilukada Gubernur/ Walikota/Bupati dan

Pemilihan Kepala Desa yang berdampak timbulnya

kerawanan kamtibmas.