kepmen - tata cara pengadaan jasa konsultasi
DESCRIPTION
KepmenTRANSCRIPT
-
5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi
1/9
MenteriNegaraPerencanaanPembangunanNasional/
KepalaBadanPerencanaanPembangunanNasional
KEPUTUSANMENTERINEGARAPERENCANAANPEMBANGUNANNASIONAL/
KETUABADANPERENCANAANPEMBANGUNANNASIONAL
Nomor:KEP.122/7/1994
TENTANG
TATACARAPENGADAANDANBIAYAJASAKONSULTANSI
Menimbang :
a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana tersebut dalam Keputusan Presiden
Nomor 16 Tahun 1994 pasal 29 ayat (3), perlu ditetapkan Tata-Cara Pengadaan dan
Biaya Jasa Konsultansi oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/KetuaBadan Perencanaan Pembangunan Nasional;
b. bahwa petunjuk Pengadaan Biaya Pekerjaan Konsultansi Konsultan Indonesia dan
Konsultansi Konsultan Asing sudah tidak sesuai dengan lagi sehingga perlu dicabut;c. bahwa sehubungan dengan itu, perlu diterbitkan surat keputusan Menteri Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
tentang Tata Cara Pengadaan dan Biaya Jasa Konsultansi.
Mengingat :
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 1993, tentang perubahan
keputusan Presiden Nomor 35 Tahun 1973 tentang Badan Perencanaan PembangunanNasional sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor7 Tahun 1988;
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 96/M Tahun 1993 tentang Pembentukan
Kabinet Pembangunan VI;3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan
Anggaran Pendapat dan Belanja Negara;
4. Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 1994, tentang Rencana Pembangunan Lima Tahun.
M E M U T U S K A N :
Mencabut :
1. Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan
Perencanaan Pembangunan No. 021/Ket/4/1985, tanggal 13 April 1985 tentang Petunjuk
Mengenai Pengadaan dan Biaya Pekerjaan Konsultansi Konsultan Indonesia;2. Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor Kep.105/KET/9/1989, tanggal 26
-
5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi
2/9
September 1989, tentang Penyesuaian Beban Biaya Personil Bagi Pekerjaan Konsultansi
Konsultan Indonesia dalam rangka ICB;3. Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 002/KET/1/1990, tanggal 31 Januari 1990
tentang Petunjuk mengenai Biaya Pekerjaan Konsultansi Konsultan Asing;
4.
Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BadanPerencanaan Pembangunan Nasional Nomor: 004/KET/1/1991, tanggal 20 Pebruari
1991tentang Penyesuaian Beban Biaya Personil Bagi Pekerjaan Konsultansi Konsultan
Indonesia.
Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
KETUA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
TENTANG
TATA-CARA PENGADAAN DAN BIAYA JASA KONSULTANSI.
Pasal 1 - PENDAHULUAN
1. Jasa konsultansi yang dimaksud dalam Surat Keputusan ini adalah Jasa Konsultansi
untuk studi analisis dan pekerjaan konsultansi lainnya, sepanjang tata-cara pengadaannyabelum diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1994.
2. Lingkup jasa konsultansi yang dimaksud pada ayat (1); antara lain meliputi Konsultan
jasa-jasa: Survey, Studi, Perencanaan, Perancangan, Pengawasan, Manajemen, Penelitian,
dan Pelatihan.3. Jasa konsultansi pada proyek-proyek pemerintah adalah jasa konsultansi yang
dipergunakan oleh Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah
Daerah, BUMN, dan BUMD, agar pelaksanaan proyek/kegiatan dapat lebih efektif danefisien. Jasa konsultansi dipergunakan dalam hal instansi pelaksana proyek/kegiatan tidak
memiliki tenaga ahli dan atau kemampuan yang cukup untuk mengerjakannya sendiri.
4. Jasa konsultansi dapat dilakukan baik oleh Perusahaan Jasa Konsultansi yang terdaftardalam asosiasi perusahaan konsultan maupun oleh Konsultan perorangan (individual
consultant) yang terdaftar pada asosiasi profesi terkait atau lembaga tertentu yang
ditunjuk Pemerintah.5. Dalam rangka pengadaan jasa konsultansi, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pembentukan panitia pengadaan di instansi pelaksana;
b. Penyusunan kerangka acuan kerja (terms of reference);
c. Pembuatan rencana anggaran biaya (RAB) dan harga perhitungan sendiri (HPS);
d.
Penentuan daftar rekanan terseleksi yang di undang (DRT-U/shortlist);e. Penetapan tata-cara dan kriteria penilaian;
f. Pengiriman undangan yang dilampiri dengan Kerangka Acuan Kerja berikutketerangan tambahan mengenai proyek bersangkutan;
g. Penilaian terhadap usulan yang masuk, dan pembuatan nilai dan peringkat dari
calon pemenang;h. Klarifikasi dan negosiasi dengan calon konsultan terpilih;
i. Pembuatan kontrak.
-
5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi
3/9
Pasal 2 - KERANGKA ACUAN KERJA (TERMS OF REFERENCE)
1. Departemen, Lembaga Pemerintah non Departemen, Pemerintah Daerah, BUMN, danBUMD, sebagai instansi pelaksana wajib mempersiapkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
untuk jasa konsultansi yang akan diadakan.
2.
KAK dibuat dengan tujuan :a. Menjelaskan tujuan dan lingkup jasa konsultansi dan jenis keahlian yang
diperlukan;
b. Sebagai acuan dan informasi bagi para konsultan yang diundang mengikuti
pelelangan atau pemilihan langsung dalam rangka menyiapkan kelengkapanadministratif, Usulan Teknis, dan Usulan Biaya;
c. Sebagai acuan dalam evaluasi lelang, klarifikasi dan negosiasi dengan calon
konsultan terpilih, dasar pembuatan kontrak, dan acuan evaluasi hasil kerjakonsultan.
3. KAK sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Uraian pendahuluan berupa gambaran secara garis besar mengenai
proyek/kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain berisi: latar belakang proyek,maksud dan tujuan lokasi, sumber pendanaan, instansi pelaksana dan organisasi
pelaksana proyek/kegiatan;
b. Data penunjang berupa data yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek/kegiatan,antara lain : data dasar, standard teknis, studi-studi yang pernah dilaksanakan, dan
peraturan atau perundang-undangan yang harus digunakan;
c. Tujuan dan ruang lingkup pekerjaan, yang memberikan gambaran mengenaitujuan yang ingin dicapai, keluaran yang akan dihasilkan, keterkaitan antara suatu
keluaran dengan keluaran yang lain, peralatan dan material yang harus disediakan
oleh konsultan, lingkup kewenangan yang dilimpahkan kepada konsultan,perkiraan waktu penyelesaian jasa konsultansi, kualifikasi dan jumlah tenaga ahli
yang harus disediakan oleh konsultan, perkiraan keseluruhan tenaga ahli/tenagapendukung yang diperlukan (man-months), dan jadwal setiap tahapan pekerjaan;
d. Jenis dan jumlah laporan yang di isyaratkan (antara lain laopran pendahuluan,laporan bulanan, laporan sela, dan laporan akhir);
e. Ketentuan bahwa kegiatan konsultansi harus dilaksanakan di Indonesia, kecuali
untuk kegiatan tertentu yang belum mampu dilaksanakan di Indonesia.f. Hal-hal lain seperti : fasilitas yang disediakan oleh instansi pelaksana untuk
membantu kelancaran tugas konsultan, persyaratan kerjasama dengan konsultan
lain (apabila diperlukan), dan pedoman tentang pengambilan data lapangan.
Pasal 3 - RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN HARGA PERHITUNGAN SENDIRI
1. Departemen, Lembaga Pemerintah non Departemen, Pemerintah Daerah, BUMN, dan
BUMD wajib membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB), sebagai pagu dana yang
disediakan, dan Harga Perhitungan Sendiri (HPS) yang dikalkulasikan secara keahliansebagai acuan dalam penilaian usulan, untuk setiap jasa konsultansi yang akan
dilaksanakan.
2. HPS dibuat pada saat akan melaksanakan pengadaan yang terdiri dari dua komponenpokok, yaitu : Biaya Personil (Remuneration), dan Biaya Langsung non-personil (Direct
-
5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi
4/9
reimbursable cost) yang meliputi antara lain biaya untuk sewa kantor, biaya perjalanan,
biaya pengiriman dokumen, biaya pengurusan surat ijin, biaya komunikasi, tunjanganperumahan, dan lain-lain.
3. Dalam penyusunan HPS, Biaya Langsung tidak melebihi 40% dari Biaya Personil,
kecuali untuk jenis pekerjaan konsultansi yang bersifat khusus.
4.
Biaya langsung personil dan biaya langsung non personil untuk menghitung RAB danHPS diatur dalam Pedoman Satuan Harga Umum dalam rangka perhitungan pembiayaan
pelaksanaan rencana tahunan yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional cq. Deputi Bidang Pembiayaan dan Pengendalian Pelaksanaan, dan Departemen
Keuangan cq. Direktur Jendral Anggaran.
Pasal 4 - TATA-CARA PENGADAAN
1. Pengadaan konsultan dilakukan melalui Undangan Internasional atau Undangan Nasionaldengan cara :
a. Pelelangan dengan sistim dua sampul.
b.
Pemilihan Langsung.2. Dalam hal dilakukan cara pelelangan dengan sistim dua sampul, maka :a. Dilakukan penetapan daftar rekanan terseleksi yang diundang (DRT-U),
sekurang-kurangnya 5 (lima) perusahaan konsultan dan yang diusulkan sebagai
calon pemenang 3 (tiga) perusahaan konsultan.b. Dalam penyusunan DRT-U, untuk undangan internasional, sekiranya dalam
bidang tersebut telah ada perusahaan konsultan nasional yang bertaraf
internasional, maka harus diikut sertakan paling sedikit 1 (satu)perusahaankonsultan nasional sebagai Konsultan Utama (lead firm). Apabila diperlukan,
perusahaan konsultan nasional yang diusulkan menjadi konsultan utama diminta
untuk bekerjasama dengan konsultan internasional untuk memperkuat
kualifikasinya.c. Pengajuan usulan dilakukan dengan dua sampul, Sampul pertama berisi usulan
teknis disertai persyaratan administrasi, dan sampul kedua berisi usulan biaya.
3. Untuk pelelangan dengan sistim dua sampul, tahapan pembukaan sampul dan evaluasiusulan dilakukan sebagai berikut:
a. Tahap pertama : Pembukaan sampul pertama dalam rapat Panitia Pengadaan
Konsultan, yang selanjutnya disebut Panitia, dihadapan peserta pelelang. setelahpembacaan dan penetapan lengkap tidaknya dokumen usulan.
b. Tahap kedua : Penilaian kelengkapan dan keabsahan syarat administrasi dan
usulan Teknis peserta. Hasil penilaian Usulan Teknis dibuat dalam bentuk nilaidan peringkat usulan teknis dari seluruh peserta lelang untuk kemudian
dicantumkan dalam berita acara penilaian usulan teknis. Usulan yang tidakmemenuhi persyaratan administrasi dan atau teknis (dibawah ambang batas)
dikembalikan termasuk persetujuan dari pejabat yang berwenang;c. Tahap ketiga : Pembukaan sampul kedua. Tiga konsultan terbaik yang telah
memenuhi nilai ambang batas persyaratan teknis diundang lagi untuk mengikuti
pembukaan sampul kedua yang berisi Usulan Biaya, untuk kemudiandicantumkan dalam berita acara pembukaan usulan biaya;
-
5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi
5/9
d. Tahap keempat : penilaian usulan biaya. usulan biaya tersebut dinilai secara rinci
oleh Panitia yang dituangkan dalam berita acara penilaian usulan biaya. Pedomanpenilaian usulan teknis dan usulan biaya dijelaskan pada Lampiran I surat
keputusan ini;
e. Tahap kelima : Penentuan peringkat akhir konsultan. Penetapan peringkat akhir
dari 3 (tiga) konsultan terbaik yang telah memenuhi persyaratan teknis dilakukandengan menggabungkan nilai usulan teknis dengan nilai usulan biaya.Dalam
menggabungkan kedua nilai tersebut, dilakukan pembobotan terhadap nilai
Usulan Teknis dan nilai Usulan Biaya dengan pembobotan sebagaimanadijelaskan dalam Lampiran II. Hasil penentuan peringkat akhir konsultan dimuat
dalam Berita Acara Penilaian Peringkat Akhir;
f. Tahap keenam : Penetapan konsultan terpilih. Apabila usulan biaya pesertaperingkat pertama tidak melebihi HPS, setelah dilakukan klarifikasi mengenai
lingkup kerja, metode kerja dengan tanpa mengubah biaya keseluruhan yang
ditawarkan, konsultan tersebut langsung diusulkan sebagai konsultan terpilih.
Dalam hal usulan biaya dari peserta peringkat pertama melebihi HPS, sepanjang
masih dibawah RAB dan atau tidak melebihi standar harga yang berlaku makadilakukan klarifikasi mengenai lingkup kerja, metode kerja dan dilakukan analisis
tertulis secara keahlian oleh panitia, Apabila tidak dicapai kesepakatan, klarifikasidilakukan dengan konsultan peringkat kedua. Apabila dengan peserta peringkat
kedua masih belum dicapai kesepakatan, maka dilakukan klarifikasi dengan
peserta peringkat ketiga. Apabila dengan peringkat ketiga juga tidak tercapaikesepakatan, dilakukan lelang ulang. Hasil penetapan konsultan terpilih dimuat
dalam berita acara penetapan konsultan terpilih.
g. Pembobotan antara usulan teknis dengan usulan biaya 100:0 (untuk pekerjaan jasakonsultansi yang sangat komplek dengan tingkat kesulitan sangat tinggi), maka
tahap ketiga sampai dengan tahap kelima tidak dilakukan. Selanjutnya dilakukan
tahapan keenam sebagaimana tersebut pada butir (f) diatas.h. Dalam hal pembobotan antara Usulan Teknis dengan Usulan Biaya 0:100,
Konsultan dipilih berdasarkan harga penawaran terendah diantara 3 (tiga)
konsultan terbaik yang telah memenuhi peryaratan ambang batas (passing grade),cara pengadaan seperti ini tetap mengutamakan aspek kualifikasi teknis,
mengingat usulan biaya baru akan dibuka setelah usulan teknis ditemukan
peringkatnya. Undangan hanya dikirim kepada konsultan yang masuk DRT-U(shortlist) .
4. Pengadaan konsultan dengan nilai sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) dilakukan dengan cara Pemilihan Langsung dengan surat perintah kerja (SPK)dengan membandingkan sekurang-kurangnya tiga konsultan yang tercatat dalam DRM.
5.
Pengadaan konsultan dengan cara Pemilihan Langsung terhadap sekurang-kurangnya tigaperusahaan konsultan atau konsultan peorangan dilakukan dengan tahapan sebagai beriku:
a. Penilaian calon-calon konsultan yang akan diundang sesuai dengan kualifikasi
dan klasifikasi serta lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan;
b. Pengiriman undangan kepada sekurang-kurangnya 3 (tiga) perusahaankonsultan/konsultan perorangan yang dinilai memenuhi persyaratan dengan
melampirkan KAK;
-
5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi
6/9
c. Pengajuan usulan dari konsultan yang diundang yang menyangkut pengertian
terhadap tujuan proyek, biaya, waktu penyelesaian, methodologi dan pendekatansesuai dengan KAK.
d. Penilaian terhadap Usulan Teknis konsultan yang memasukkan penawaran dalam
bentuk nilai dan peringkat.
e.
Dilakukan negosiasi teknis dan biaya dengan konsultan peringkat pertama agardiperoleh biaya yang wajar dan tidak melebihi HPS. Apabila dalam negosiasi
tidak dapat dicapai kesepakatan, dilakukan negosiasi dengan konsultan peringkat
ketiga.6. Pengadaan jasa konsultani dengan cara pemilihan langsung dapat langsung ditunjuk
konsultannya :
a. Untuk pekerjaan spesifik, mendesak, akibat bencana alam atau telah dilakukansatu kali undangan tetapi gagal, dengan cara mengupayakan memilih dari
sekurang -kurangnya tiga usulan, dengan tahapan pemilihan sebagaimana pasal 4,
ayat (5), diatas.
b. Untuk pekerjaan lanjutan yang telah ada harga standarnya atau karna
homogenitasnya perlu di jaga kontinuitas pelaksanaan (lanjutan satu kesatuanpenugasan), pekerjaan tambahan yang tidak dapat dielekan dalam rangka
penyelesaian pekerjaan semula yang tidak lebih dari sepulu persen dari hargayang tercantum dalam kontrak, penelitian atau pemerosesan data
universitas/institut negeri atau lembaga ilmiah pemerintah.
7. Dalam hal Pemilihan Langsung kepada konsultan perorangan, harus dipenuhipersyaratan-persyaratan sebagai berikut:
a. Jasa konsultansi tersebut bukan merupakan proyek/kegiatan secara utuh yang
berdiri sendiri;b. Jasa konsultansi tersebut harus bersifat tugas-tugas khusus, seperti review studi
kelayakan, mengembangkan organisasi/lembaga, review studi sektoral, atau
membantu instansi pelaksana dalam memberikan masukan/nasehat dalampelaksanaan proyek/kegiatan;
c. Pekerjaan hanya memungkinkan dilakukan oleh seorang yang sangat ahli di
bidangnya. Keahlian tersebut dibuktikan dengan akreditasi dari asosiasi profesiyang diakui di negara masing-masing atau akreditasi dari asosiasi profesi yang
telah diakui pemerintah atau lembaga tertentu yang ditunjuk Pemerintah;
d. Pelaksanaan pekerjaan yang ditugaskan tidak memerlukan kerja kelompok (teamwork) untuk penyelesaiannya;
e. Pemberi tugas mempunyai kepastian bahwa konsultan perorangan yang ditunjuk
akan mampu menyelesaikan penugasannya ditinjau dari segi teknis, waktu, danbiaya;
f.
Unit biaya personil yang dipergunakan tidak melebihi 60% unit biaya personilyang tercantum dalam Pedoman Satuan Harga Umum yang dikeluarkan olehBadan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Departemen Keuangan,
sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (4) keputusan ini.
Pasal 5 - PERSYARATAN TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang akan ditugaskan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
-
5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi
7/9
1. Lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau
perguruan tinggi swasta dengan status lain yang telah mengikuti ujian negara, atauperguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi;
2. Tenaga ahli yang bekerja sebagai konsultan perorangan harus sudah menjadi anggota dan
mendapatkan akreditasi dari asosiasi profesi yang diakui di negara masing-masing;
3.
Membuat Riwayat Hidup (curriculum vitae) yang harus ditulis dengan teliti dan benar,ditandatangani oleh yang bersangkutan, diketahui oleh pimpinan perusahaan (kecuali
konsultan perorangan) dan dilampiri dengan copy ijazah yang dipergunakan sebagai
dasar untuk perhitungan pengalaman kerja;4. Membuat surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan, diatas kertas bermeterai dan
dilampirkan dalam usulan teknis yang diajukan.
5. Tidak boleh meninggalkan tempat dan tugas pekerjaan selama masa penugasan sesuaidengan apa yang tercantum dalam kontrak, kecuali dengan persetujuan ijin/ pimpinan;
6. Tidak boleh melaksanakan jasa konsultansi lain pada waktu bersamaan yang mengurangi
waktu keterlibatan dalam tugasnya yang disebutkan dalam kontrak.
Pasal 6 - KONTRAK
Surat perjanjian/kontrak sekurang-kurangnya memuat ketentuan-ketentuan yang jelas mengenai :
1. Lingkup pekerjaan, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, tanggal dimulai dan diakhirinya
kontrak, dan syarat-syarat berlakunya kontrak.
2. Rincian tanggung jawab konsultan, instansi pelaksana, serta hak dan kewajiban kedua
belah pihak. Dalam hal konsultan melakukan kerjasama harus dinyatakan tanggungjawab masing-masing konsultan.
3. Jumlah biaya keseluruhan, jumlah tenaga ahli, jenis tenaga ahli, unit biaya personil,
jadwal kerja tenaga ahli dan staf konsultan, dan unit biaya-biaya langsung non personel;
4.
Mata Uang yang dipergunakan untuk biaya personil harus mata uang negara asalperusahaan jasa konsultansi dan atau tenaga ahli konsultan untuk konsultan peroranganatau rupiah;
5. Syarat pembayaran atau term of payment, dan mata uang yang digunakan dalam
pembayaran;6. Penggunaan bahasa dalam kontrak untuk jasa konsultansi yang pendanaannya
mempergunakan bantuan/pinjaman luar negeri dengan undangan internasional, adalah
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris;7. Pencantuman ketentuan penggunaan unit biaya langsung personil dan unit biaya langsung
non personil apabila terjadi perpanjangan kontrak kerja atau perpanjangan masa
penugasan tenaga ahli, atay penggantian personil, karena adanya hal-hal yang tidak bisa
dihindarkan, dimana unit biaya tersebut tidak boleh melebihi unit biaya yang tercantumdalam pada Pedoman Satuan Harga Umum yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Depatemen Keuangan, sebagaimana dimaksud pada pasal 3
ayat (4) keputusan ini;8. Tanggung jawab profesi (professional responsibilities/liabilities) terhadap jasa
konsultansi yang ditanganinya berupa perbaikan hasil kerjany sesuai KAK tanpa meminta
tambahan biaya atau apabila hasinya ternyata tidak dapat diterima sama sekali, maka
-
5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi
8/9
konsultan tersebut harus mengembalikan biaya sebesar biaya langsung personil tenaga
ahli yang telah diterimanya.
Pasal 7 - HAL- HAL LAIN
1.
Perusahaan Konsultan dan tenaga ahlinya harus bebas dari pertentangan kepentinganantara yang bersangkutan dan kepentingan proyek/kegiatan yang ditanganinya, antara
lain tidak berafiliasi dengan pemborong/pemasok dari proyek/kegiatan bersangkutan,
pemimpin proyek, dan sebagainya.2. Tenaga ahli yang terlibat dalam suatu tugas tertentu menerima dari perusahaan
kosultannya berupa penghasilan yang terdiri dari gaji dasar dan tunjangan-tunjanganlainnya yang sekurang-kurangnya sama dengan 35% (tiga puluh lima prosen) dari
besarnya unit biaya personil yang tertera dalam kontrak.
3. Perusahaan Konsultan atau tenaga ahli dibayar sesuai dengan jumlah waktu tenaga ahliyang sebenarnya terpakai dalam proyek/kegiatan yang ditanganinya.
4. Data riwayat hidup tenaga ahli, surat pernyataan dan copy ijazah tenaga ahli yang tidak
benar, menyebabkan konsultan yang bersangkutan diberi saksi berupa :o Tenaga ahli yang bersangkutan di black listdan di ganti, dan atauo Perusahaan konsultan tersebut di black list dalam wilayah operasinya sesuai
dengan klasifikasi (bidang usaha/keahlian) dan kualifikasi (golongannya), dan
dikeluarkan dari DRM, selama 1 (satu) tahun , dan atauo Kontrak dibatalkan (sepanjang pembatalan kontrak ini tidak merugikan negara)
5. Untuk menjaga dipatuhinya ketentuan dalam keputusan ini, akan dilakukan pemeriksaan,
pengawasan, dan penelitian, sesuai dengan paraturan perundangan-perundangan yang
berlaku.
Pasal 8 - PENUTUP
1. Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan ini, ketentuan lain yang sama atau lebih rendah
tingkatnya yang bertentangan dengan ketentuan dalam Surat Keputusan ini dicabut.
2. Segala dalam ketentuan dalam keputusan ini berlaku juga untuk proyek/kegiatan yangmendapat bantuan proyek, bantuan teknik, dan/ atau bantuan luar negeri lainya, kecuali
ditetapkan lain dalam dokumen/naskah pinjaman luar negeri.
3. Hal-hal yang tidak diatur dalam Surat Keputusan ini sepenuhnya mengikuti kepadaKeputusan Presiden Nomor 16 tahun 1994.
4. Surat Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 4 Juli 1994
MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
KETUA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
GINANDJAR KARTASASMITA
-
5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi
9/9