kepmen - tata cara pengadaan jasa konsultasi

9
Menteri  Negara Perencanaan  Pembangunan  Nasional  / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan  Nasional  KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KETUA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Nomor : KEP.122/7/1994  TENTANG TATACARA PENGADAAN DAN BIAYA JASA KONSULTANSI Menimbang : a.  bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana tersebut dalam Keputusan Presiden  Nomor 16 Tahun 1994 pasal 29 ayat (3), perlu ditetapkan Tata-Cara Pengadaan dan Biaya Jasa Konsultansi oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;  b.  bahwa petunjuk Pengadaan Biaya Pekerjaan Konsultansi Konsultan Indonesia dan Konsultansi Konsultan Asing sudah tidak sesuai dengan lagi sehingga perlu dicabut; c.  bahwa sehubungan dengan itu, perlu diterbitkan surat keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tentang Tata Cara Pengadaan dan Biaya Jasa Konsultansi. Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 1993, tentang perubahan keputusan Presiden Nomor 35 Tahun 1973 tentang Badan Perencanaan Pembangunan  Nasional sebagaimana telah d ua kali diuba h terakhir dengan Keputusan Presiden No mor 7 Tahun 1988; 2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 96/M Tahun 1993 tentang Pembentukan Kabinet Pembangunan VI; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapat dan Belanja Negara; 4. Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 1994, tentang Rencana Pembangunan Lima Tahun. M E M U T U S K A N :  Mencabut : 1. Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan No. 021/Ket/4/1985, tanggal 13 April 1985 tentang Petunjuk Mengenai Pengadaan dan Biaya Pekerjaan Konsultansi Konsultan Indonesia; 2. Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor Kep.105/KET/9/1989, tanggal 26

Upload: lintang-putra

Post on 11-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Kepmen

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi

    1/9

    MenteriNegaraPerencanaanPembangunanNasional/

    KepalaBadanPerencanaanPembangunanNasional

    KEPUTUSANMENTERINEGARAPERENCANAANPEMBANGUNANNASIONAL/

    KETUABADANPERENCANAANPEMBANGUNANNASIONAL

    Nomor:KEP.122/7/1994

    TENTANG

    TATACARAPENGADAANDANBIAYAJASAKONSULTANSI

    Menimbang :

    a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana tersebut dalam Keputusan Presiden

    Nomor 16 Tahun 1994 pasal 29 ayat (3), perlu ditetapkan Tata-Cara Pengadaan dan

    Biaya Jasa Konsultansi oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/KetuaBadan Perencanaan Pembangunan Nasional;

    b. bahwa petunjuk Pengadaan Biaya Pekerjaan Konsultansi Konsultan Indonesia dan

    Konsultansi Konsultan Asing sudah tidak sesuai dengan lagi sehingga perlu dicabut;c. bahwa sehubungan dengan itu, perlu diterbitkan surat keputusan Menteri Negara

    Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

    tentang Tata Cara Pengadaan dan Biaya Jasa Konsultansi.

    Mengingat :

    1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 1993, tentang perubahan

    keputusan Presiden Nomor 35 Tahun 1973 tentang Badan Perencanaan PembangunanNasional sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor7 Tahun 1988;

    2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 96/M Tahun 1993 tentang Pembentukan

    Kabinet Pembangunan VI;3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan

    Anggaran Pendapat dan Belanja Negara;

    4. Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 1994, tentang Rencana Pembangunan Lima Tahun.

    M E M U T U S K A N :

    Mencabut :

    1. Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan

    Perencanaan Pembangunan No. 021/Ket/4/1985, tanggal 13 April 1985 tentang Petunjuk

    Mengenai Pengadaan dan Biaya Pekerjaan Konsultansi Konsultan Indonesia;2. Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan

    Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor Kep.105/KET/9/1989, tanggal 26

  • 5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi

    2/9

    September 1989, tentang Penyesuaian Beban Biaya Personil Bagi Pekerjaan Konsultansi

    Konsultan Indonesia dalam rangka ICB;3. Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan

    Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 002/KET/1/1990, tanggal 31 Januari 1990

    tentang Petunjuk mengenai Biaya Pekerjaan Konsultansi Konsultan Asing;

    4.

    Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BadanPerencanaan Pembangunan Nasional Nomor: 004/KET/1/1991, tanggal 20 Pebruari

    1991tentang Penyesuaian Beban Biaya Personil Bagi Pekerjaan Konsultansi Konsultan

    Indonesia.

    Menetapkan :

    KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    KETUA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    TENTANG

    TATA-CARA PENGADAAN DAN BIAYA JASA KONSULTANSI.

    Pasal 1 - PENDAHULUAN

    1. Jasa konsultansi yang dimaksud dalam Surat Keputusan ini adalah Jasa Konsultansi

    untuk studi analisis dan pekerjaan konsultansi lainnya, sepanjang tata-cara pengadaannyabelum diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1994.

    2. Lingkup jasa konsultansi yang dimaksud pada ayat (1); antara lain meliputi Konsultan

    jasa-jasa: Survey, Studi, Perencanaan, Perancangan, Pengawasan, Manajemen, Penelitian,

    dan Pelatihan.3. Jasa konsultansi pada proyek-proyek pemerintah adalah jasa konsultansi yang

    dipergunakan oleh Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah

    Daerah, BUMN, dan BUMD, agar pelaksanaan proyek/kegiatan dapat lebih efektif danefisien. Jasa konsultansi dipergunakan dalam hal instansi pelaksana proyek/kegiatan tidak

    memiliki tenaga ahli dan atau kemampuan yang cukup untuk mengerjakannya sendiri.

    4. Jasa konsultansi dapat dilakukan baik oleh Perusahaan Jasa Konsultansi yang terdaftardalam asosiasi perusahaan konsultan maupun oleh Konsultan perorangan (individual

    consultant) yang terdaftar pada asosiasi profesi terkait atau lembaga tertentu yang

    ditunjuk Pemerintah.5. Dalam rangka pengadaan jasa konsultansi, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    a. Pembentukan panitia pengadaan di instansi pelaksana;

    b. Penyusunan kerangka acuan kerja (terms of reference);

    c. Pembuatan rencana anggaran biaya (RAB) dan harga perhitungan sendiri (HPS);

    d.

    Penentuan daftar rekanan terseleksi yang di undang (DRT-U/shortlist);e. Penetapan tata-cara dan kriteria penilaian;

    f. Pengiriman undangan yang dilampiri dengan Kerangka Acuan Kerja berikutketerangan tambahan mengenai proyek bersangkutan;

    g. Penilaian terhadap usulan yang masuk, dan pembuatan nilai dan peringkat dari

    calon pemenang;h. Klarifikasi dan negosiasi dengan calon konsultan terpilih;

    i. Pembuatan kontrak.

  • 5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi

    3/9

    Pasal 2 - KERANGKA ACUAN KERJA (TERMS OF REFERENCE)

    1. Departemen, Lembaga Pemerintah non Departemen, Pemerintah Daerah, BUMN, danBUMD, sebagai instansi pelaksana wajib mempersiapkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)

    untuk jasa konsultansi yang akan diadakan.

    2.

    KAK dibuat dengan tujuan :a. Menjelaskan tujuan dan lingkup jasa konsultansi dan jenis keahlian yang

    diperlukan;

    b. Sebagai acuan dan informasi bagi para konsultan yang diundang mengikuti

    pelelangan atau pemilihan langsung dalam rangka menyiapkan kelengkapanadministratif, Usulan Teknis, dan Usulan Biaya;

    c. Sebagai acuan dalam evaluasi lelang, klarifikasi dan negosiasi dengan calon

    konsultan terpilih, dasar pembuatan kontrak, dan acuan evaluasi hasil kerjakonsultan.

    3. KAK sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:

    a. Uraian pendahuluan berupa gambaran secara garis besar mengenai

    proyek/kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain berisi: latar belakang proyek,maksud dan tujuan lokasi, sumber pendanaan, instansi pelaksana dan organisasi

    pelaksana proyek/kegiatan;

    b. Data penunjang berupa data yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek/kegiatan,antara lain : data dasar, standard teknis, studi-studi yang pernah dilaksanakan, dan

    peraturan atau perundang-undangan yang harus digunakan;

    c. Tujuan dan ruang lingkup pekerjaan, yang memberikan gambaran mengenaitujuan yang ingin dicapai, keluaran yang akan dihasilkan, keterkaitan antara suatu

    keluaran dengan keluaran yang lain, peralatan dan material yang harus disediakan

    oleh konsultan, lingkup kewenangan yang dilimpahkan kepada konsultan,perkiraan waktu penyelesaian jasa konsultansi, kualifikasi dan jumlah tenaga ahli

    yang harus disediakan oleh konsultan, perkiraan keseluruhan tenaga ahli/tenagapendukung yang diperlukan (man-months), dan jadwal setiap tahapan pekerjaan;

    d. Jenis dan jumlah laporan yang di isyaratkan (antara lain laopran pendahuluan,laporan bulanan, laporan sela, dan laporan akhir);

    e. Ketentuan bahwa kegiatan konsultansi harus dilaksanakan di Indonesia, kecuali

    untuk kegiatan tertentu yang belum mampu dilaksanakan di Indonesia.f. Hal-hal lain seperti : fasilitas yang disediakan oleh instansi pelaksana untuk

    membantu kelancaran tugas konsultan, persyaratan kerjasama dengan konsultan

    lain (apabila diperlukan), dan pedoman tentang pengambilan data lapangan.

    Pasal 3 - RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN HARGA PERHITUNGAN SENDIRI

    1. Departemen, Lembaga Pemerintah non Departemen, Pemerintah Daerah, BUMN, dan

    BUMD wajib membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB), sebagai pagu dana yang

    disediakan, dan Harga Perhitungan Sendiri (HPS) yang dikalkulasikan secara keahliansebagai acuan dalam penilaian usulan, untuk setiap jasa konsultansi yang akan

    dilaksanakan.

    2. HPS dibuat pada saat akan melaksanakan pengadaan yang terdiri dari dua komponenpokok, yaitu : Biaya Personil (Remuneration), dan Biaya Langsung non-personil (Direct

  • 5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi

    4/9

    reimbursable cost) yang meliputi antara lain biaya untuk sewa kantor, biaya perjalanan,

    biaya pengiriman dokumen, biaya pengurusan surat ijin, biaya komunikasi, tunjanganperumahan, dan lain-lain.

    3. Dalam penyusunan HPS, Biaya Langsung tidak melebihi 40% dari Biaya Personil,

    kecuali untuk jenis pekerjaan konsultansi yang bersifat khusus.

    4.

    Biaya langsung personil dan biaya langsung non personil untuk menghitung RAB danHPS diatur dalam Pedoman Satuan Harga Umum dalam rangka perhitungan pembiayaan

    pelaksanaan rencana tahunan yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan

    Nasional cq. Deputi Bidang Pembiayaan dan Pengendalian Pelaksanaan, dan Departemen

    Keuangan cq. Direktur Jendral Anggaran.

    Pasal 4 - TATA-CARA PENGADAAN

    1. Pengadaan konsultan dilakukan melalui Undangan Internasional atau Undangan Nasionaldengan cara :

    a. Pelelangan dengan sistim dua sampul.

    b.

    Pemilihan Langsung.2. Dalam hal dilakukan cara pelelangan dengan sistim dua sampul, maka :a. Dilakukan penetapan daftar rekanan terseleksi yang diundang (DRT-U),

    sekurang-kurangnya 5 (lima) perusahaan konsultan dan yang diusulkan sebagai

    calon pemenang 3 (tiga) perusahaan konsultan.b. Dalam penyusunan DRT-U, untuk undangan internasional, sekiranya dalam

    bidang tersebut telah ada perusahaan konsultan nasional yang bertaraf

    internasional, maka harus diikut sertakan paling sedikit 1 (satu)perusahaankonsultan nasional sebagai Konsultan Utama (lead firm). Apabila diperlukan,

    perusahaan konsultan nasional yang diusulkan menjadi konsultan utama diminta

    untuk bekerjasama dengan konsultan internasional untuk memperkuat

    kualifikasinya.c. Pengajuan usulan dilakukan dengan dua sampul, Sampul pertama berisi usulan

    teknis disertai persyaratan administrasi, dan sampul kedua berisi usulan biaya.

    3. Untuk pelelangan dengan sistim dua sampul, tahapan pembukaan sampul dan evaluasiusulan dilakukan sebagai berikut:

    a. Tahap pertama : Pembukaan sampul pertama dalam rapat Panitia Pengadaan

    Konsultan, yang selanjutnya disebut Panitia, dihadapan peserta pelelang. setelahpembacaan dan penetapan lengkap tidaknya dokumen usulan.

    b. Tahap kedua : Penilaian kelengkapan dan keabsahan syarat administrasi dan

    usulan Teknis peserta. Hasil penilaian Usulan Teknis dibuat dalam bentuk nilaidan peringkat usulan teknis dari seluruh peserta lelang untuk kemudian

    dicantumkan dalam berita acara penilaian usulan teknis. Usulan yang tidakmemenuhi persyaratan administrasi dan atau teknis (dibawah ambang batas)

    dikembalikan termasuk persetujuan dari pejabat yang berwenang;c. Tahap ketiga : Pembukaan sampul kedua. Tiga konsultan terbaik yang telah

    memenuhi nilai ambang batas persyaratan teknis diundang lagi untuk mengikuti

    pembukaan sampul kedua yang berisi Usulan Biaya, untuk kemudiandicantumkan dalam berita acara pembukaan usulan biaya;

  • 5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi

    5/9

    d. Tahap keempat : penilaian usulan biaya. usulan biaya tersebut dinilai secara rinci

    oleh Panitia yang dituangkan dalam berita acara penilaian usulan biaya. Pedomanpenilaian usulan teknis dan usulan biaya dijelaskan pada Lampiran I surat

    keputusan ini;

    e. Tahap kelima : Penentuan peringkat akhir konsultan. Penetapan peringkat akhir

    dari 3 (tiga) konsultan terbaik yang telah memenuhi persyaratan teknis dilakukandengan menggabungkan nilai usulan teknis dengan nilai usulan biaya.Dalam

    menggabungkan kedua nilai tersebut, dilakukan pembobotan terhadap nilai

    Usulan Teknis dan nilai Usulan Biaya dengan pembobotan sebagaimanadijelaskan dalam Lampiran II. Hasil penentuan peringkat akhir konsultan dimuat

    dalam Berita Acara Penilaian Peringkat Akhir;

    f. Tahap keenam : Penetapan konsultan terpilih. Apabila usulan biaya pesertaperingkat pertama tidak melebihi HPS, setelah dilakukan klarifikasi mengenai

    lingkup kerja, metode kerja dengan tanpa mengubah biaya keseluruhan yang

    ditawarkan, konsultan tersebut langsung diusulkan sebagai konsultan terpilih.

    Dalam hal usulan biaya dari peserta peringkat pertama melebihi HPS, sepanjang

    masih dibawah RAB dan atau tidak melebihi standar harga yang berlaku makadilakukan klarifikasi mengenai lingkup kerja, metode kerja dan dilakukan analisis

    tertulis secara keahlian oleh panitia, Apabila tidak dicapai kesepakatan, klarifikasidilakukan dengan konsultan peringkat kedua. Apabila dengan peserta peringkat

    kedua masih belum dicapai kesepakatan, maka dilakukan klarifikasi dengan

    peserta peringkat ketiga. Apabila dengan peringkat ketiga juga tidak tercapaikesepakatan, dilakukan lelang ulang. Hasil penetapan konsultan terpilih dimuat

    dalam berita acara penetapan konsultan terpilih.

    g. Pembobotan antara usulan teknis dengan usulan biaya 100:0 (untuk pekerjaan jasakonsultansi yang sangat komplek dengan tingkat kesulitan sangat tinggi), maka

    tahap ketiga sampai dengan tahap kelima tidak dilakukan. Selanjutnya dilakukan

    tahapan keenam sebagaimana tersebut pada butir (f) diatas.h. Dalam hal pembobotan antara Usulan Teknis dengan Usulan Biaya 0:100,

    Konsultan dipilih berdasarkan harga penawaran terendah diantara 3 (tiga)

    konsultan terbaik yang telah memenuhi peryaratan ambang batas (passing grade),cara pengadaan seperti ini tetap mengutamakan aspek kualifikasi teknis,

    mengingat usulan biaya baru akan dibuka setelah usulan teknis ditemukan

    peringkatnya. Undangan hanya dikirim kepada konsultan yang masuk DRT-U(shortlist) .

    4. Pengadaan konsultan dengan nilai sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta

    rupiah) dilakukan dengan cara Pemilihan Langsung dengan surat perintah kerja (SPK)dengan membandingkan sekurang-kurangnya tiga konsultan yang tercatat dalam DRM.

    5.

    Pengadaan konsultan dengan cara Pemilihan Langsung terhadap sekurang-kurangnya tigaperusahaan konsultan atau konsultan peorangan dilakukan dengan tahapan sebagai beriku:

    a. Penilaian calon-calon konsultan yang akan diundang sesuai dengan kualifikasi

    dan klasifikasi serta lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan;

    b. Pengiriman undangan kepada sekurang-kurangnya 3 (tiga) perusahaankonsultan/konsultan perorangan yang dinilai memenuhi persyaratan dengan

    melampirkan KAK;

  • 5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi

    6/9

    c. Pengajuan usulan dari konsultan yang diundang yang menyangkut pengertian

    terhadap tujuan proyek, biaya, waktu penyelesaian, methodologi dan pendekatansesuai dengan KAK.

    d. Penilaian terhadap Usulan Teknis konsultan yang memasukkan penawaran dalam

    bentuk nilai dan peringkat.

    e.

    Dilakukan negosiasi teknis dan biaya dengan konsultan peringkat pertama agardiperoleh biaya yang wajar dan tidak melebihi HPS. Apabila dalam negosiasi

    tidak dapat dicapai kesepakatan, dilakukan negosiasi dengan konsultan peringkat

    ketiga.6. Pengadaan jasa konsultani dengan cara pemilihan langsung dapat langsung ditunjuk

    konsultannya :

    a. Untuk pekerjaan spesifik, mendesak, akibat bencana alam atau telah dilakukansatu kali undangan tetapi gagal, dengan cara mengupayakan memilih dari

    sekurang -kurangnya tiga usulan, dengan tahapan pemilihan sebagaimana pasal 4,

    ayat (5), diatas.

    b. Untuk pekerjaan lanjutan yang telah ada harga standarnya atau karna

    homogenitasnya perlu di jaga kontinuitas pelaksanaan (lanjutan satu kesatuanpenugasan), pekerjaan tambahan yang tidak dapat dielekan dalam rangka

    penyelesaian pekerjaan semula yang tidak lebih dari sepulu persen dari hargayang tercantum dalam kontrak, penelitian atau pemerosesan data

    universitas/institut negeri atau lembaga ilmiah pemerintah.

    7. Dalam hal Pemilihan Langsung kepada konsultan perorangan, harus dipenuhipersyaratan-persyaratan sebagai berikut:

    a. Jasa konsultansi tersebut bukan merupakan proyek/kegiatan secara utuh yang

    berdiri sendiri;b. Jasa konsultansi tersebut harus bersifat tugas-tugas khusus, seperti review studi

    kelayakan, mengembangkan organisasi/lembaga, review studi sektoral, atau

    membantu instansi pelaksana dalam memberikan masukan/nasehat dalampelaksanaan proyek/kegiatan;

    c. Pekerjaan hanya memungkinkan dilakukan oleh seorang yang sangat ahli di

    bidangnya. Keahlian tersebut dibuktikan dengan akreditasi dari asosiasi profesiyang diakui di negara masing-masing atau akreditasi dari asosiasi profesi yang

    telah diakui pemerintah atau lembaga tertentu yang ditunjuk Pemerintah;

    d. Pelaksanaan pekerjaan yang ditugaskan tidak memerlukan kerja kelompok (teamwork) untuk penyelesaiannya;

    e. Pemberi tugas mempunyai kepastian bahwa konsultan perorangan yang ditunjuk

    akan mampu menyelesaikan penugasannya ditinjau dari segi teknis, waktu, danbiaya;

    f.

    Unit biaya personil yang dipergunakan tidak melebihi 60% unit biaya personilyang tercantum dalam Pedoman Satuan Harga Umum yang dikeluarkan olehBadan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Departemen Keuangan,

    sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (4) keputusan ini.

    Pasal 5 - PERSYARATAN TENAGA AHLI

    Tenaga ahli yang akan ditugaskan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

  • 5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi

    7/9

    1. Lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau

    perguruan tinggi swasta dengan status lain yang telah mengikuti ujian negara, atauperguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi;

    2. Tenaga ahli yang bekerja sebagai konsultan perorangan harus sudah menjadi anggota dan

    mendapatkan akreditasi dari asosiasi profesi yang diakui di negara masing-masing;

    3.

    Membuat Riwayat Hidup (curriculum vitae) yang harus ditulis dengan teliti dan benar,ditandatangani oleh yang bersangkutan, diketahui oleh pimpinan perusahaan (kecuali

    konsultan perorangan) dan dilampiri dengan copy ijazah yang dipergunakan sebagai

    dasar untuk perhitungan pengalaman kerja;4. Membuat surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan, diatas kertas bermeterai dan

    dilampirkan dalam usulan teknis yang diajukan.

    5. Tidak boleh meninggalkan tempat dan tugas pekerjaan selama masa penugasan sesuaidengan apa yang tercantum dalam kontrak, kecuali dengan persetujuan ijin/ pimpinan;

    6. Tidak boleh melaksanakan jasa konsultansi lain pada waktu bersamaan yang mengurangi

    waktu keterlibatan dalam tugasnya yang disebutkan dalam kontrak.

    Pasal 6 - KONTRAK

    Surat perjanjian/kontrak sekurang-kurangnya memuat ketentuan-ketentuan yang jelas mengenai :

    1. Lingkup pekerjaan, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, tanggal dimulai dan diakhirinya

    kontrak, dan syarat-syarat berlakunya kontrak.

    2. Rincian tanggung jawab konsultan, instansi pelaksana, serta hak dan kewajiban kedua

    belah pihak. Dalam hal konsultan melakukan kerjasama harus dinyatakan tanggungjawab masing-masing konsultan.

    3. Jumlah biaya keseluruhan, jumlah tenaga ahli, jenis tenaga ahli, unit biaya personil,

    jadwal kerja tenaga ahli dan staf konsultan, dan unit biaya-biaya langsung non personel;

    4.

    Mata Uang yang dipergunakan untuk biaya personil harus mata uang negara asalperusahaan jasa konsultansi dan atau tenaga ahli konsultan untuk konsultan peroranganatau rupiah;

    5. Syarat pembayaran atau term of payment, dan mata uang yang digunakan dalam

    pembayaran;6. Penggunaan bahasa dalam kontrak untuk jasa konsultansi yang pendanaannya

    mempergunakan bantuan/pinjaman luar negeri dengan undangan internasional, adalah

    Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris;7. Pencantuman ketentuan penggunaan unit biaya langsung personil dan unit biaya langsung

    non personil apabila terjadi perpanjangan kontrak kerja atau perpanjangan masa

    penugasan tenaga ahli, atay penggantian personil, karena adanya hal-hal yang tidak bisa

    dihindarkan, dimana unit biaya tersebut tidak boleh melebihi unit biaya yang tercantumdalam pada Pedoman Satuan Harga Umum yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan

    Pembangunan Nasional dan Depatemen Keuangan, sebagaimana dimaksud pada pasal 3

    ayat (4) keputusan ini;8. Tanggung jawab profesi (professional responsibilities/liabilities) terhadap jasa

    konsultansi yang ditanganinya berupa perbaikan hasil kerjany sesuai KAK tanpa meminta

    tambahan biaya atau apabila hasinya ternyata tidak dapat diterima sama sekali, maka

  • 5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi

    8/9

    konsultan tersebut harus mengembalikan biaya sebesar biaya langsung personil tenaga

    ahli yang telah diterimanya.

    Pasal 7 - HAL- HAL LAIN

    1.

    Perusahaan Konsultan dan tenaga ahlinya harus bebas dari pertentangan kepentinganantara yang bersangkutan dan kepentingan proyek/kegiatan yang ditanganinya, antara

    lain tidak berafiliasi dengan pemborong/pemasok dari proyek/kegiatan bersangkutan,

    pemimpin proyek, dan sebagainya.2. Tenaga ahli yang terlibat dalam suatu tugas tertentu menerima dari perusahaan

    kosultannya berupa penghasilan yang terdiri dari gaji dasar dan tunjangan-tunjanganlainnya yang sekurang-kurangnya sama dengan 35% (tiga puluh lima prosen) dari

    besarnya unit biaya personil yang tertera dalam kontrak.

    3. Perusahaan Konsultan atau tenaga ahli dibayar sesuai dengan jumlah waktu tenaga ahliyang sebenarnya terpakai dalam proyek/kegiatan yang ditanganinya.

    4. Data riwayat hidup tenaga ahli, surat pernyataan dan copy ijazah tenaga ahli yang tidak

    benar, menyebabkan konsultan yang bersangkutan diberi saksi berupa :o Tenaga ahli yang bersangkutan di black listdan di ganti, dan atauo Perusahaan konsultan tersebut di black list dalam wilayah operasinya sesuai

    dengan klasifikasi (bidang usaha/keahlian) dan kualifikasi (golongannya), dan

    dikeluarkan dari DRM, selama 1 (satu) tahun , dan atauo Kontrak dibatalkan (sepanjang pembatalan kontrak ini tidak merugikan negara)

    5. Untuk menjaga dipatuhinya ketentuan dalam keputusan ini, akan dilakukan pemeriksaan,

    pengawasan, dan penelitian, sesuai dengan paraturan perundangan-perundangan yang

    berlaku.

    Pasal 8 - PENUTUP

    1. Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan ini, ketentuan lain yang sama atau lebih rendah

    tingkatnya yang bertentangan dengan ketentuan dalam Surat Keputusan ini dicabut.

    2. Segala dalam ketentuan dalam keputusan ini berlaku juga untuk proyek/kegiatan yangmendapat bantuan proyek, bantuan teknik, dan/ atau bantuan luar negeri lainya, kecuali

    ditetapkan lain dalam dokumen/naskah pinjaman luar negeri.

    3. Hal-hal yang tidak diatur dalam Surat Keputusan ini sepenuhnya mengikuti kepadaKeputusan Presiden Nomor 16 tahun 1994.

    4. Surat Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di : Jakarta

    Pada tanggal : 4 Juli 1994

    MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    KETUA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    GINANDJAR KARTASASMITA

  • 5/21/2018 Kepmen - Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultasi

    9/9