kepka bkn no 2 th 1999 ttg pns jd anggt parpol

12
KEPUTUSAN KEPALA BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02 TAHUN 1999 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK KEPALA BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA, Menimbang : bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil Yang Menjadi Anggota Partai Politik, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999 dipandang perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara tentang Ketentuan Pelaksanaan Pegawai Negeri Sipil Yang Menjadi Anggota Partai Politik; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2906); 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1979 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3149) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1994 (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 1); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil Yang Menjadi Anggota Partai Politik (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3801) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3808); 5. Keputusan Presiden Nomor 143 Tahun 1998 tentang Badan Administrasi Kepegawaian Negara; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK. Pasal 1 Documents PDF Complete Click Here & Upgrade Expanded Features Unlimited Pages

Upload: iskandar-tegal

Post on 02-Aug-2015

44 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kepka Bkn No 2 Th 1999 Ttg Pns Jd Anggt Parpol

KEPUTUSAN KEPALA BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARANOMOR 02 TAHUN 1999

TENTANGKETENTUAN PELAKSANAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

YANG MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK

KEPALA BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA,

Menimbang : bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun1999 tentang Pegawai Negeri Sipil Yang Menjadi Anggota PartaiPolitik, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 12 Tahun 1999 dipandang perlu menetapkan KeputusanKepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara tentang KetentuanPelaksanaan Pegawai Negeri Sipil Yang Menjadi Anggota PartaiPolitik;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang PensiunPegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran NegaraTahun 1969 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor2906);

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokokKepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentangPemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun1979 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3149)sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor1 Tahun 1994 (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 1);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 tentang PegawaiNegeri Sipil Yang Menjadi Anggota Partai Politik (LembaranNegara Tahun 1999 Nomor 11, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3801) sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 12 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun1999 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3808);

5. Keputusan Presiden Nomor 143 Tahun 1998 tentang BadanAdministrasi Kepegawaian Negara;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIANNEGARA TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PEGAWAINEGERI SIPIL YANG MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK.

Pasal 1

DocumentsPDFComplete

Click Here & UpgradeExpanded Features

Unlimited Pages

Page 2: Kepka Bkn No 2 Th 1999 Ttg Pns Jd Anggt Parpol

Ketentuan pelaksanaan Pegawai Negeri Sipil yang menjadi anggotapartai politik adalah sebagai tersebut dalam Lampiran I Keputusanini.

Pasal 2

Untuk mempermudah pelaksanaan Keputusan ini dilampirkan :

a. Salinan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 tentangPegawai Negeri Sipil Yang Menjadi Anggota Partai Politiksebagai tersebut dalam Lampiran II Keputusan ini.

b. Salinan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999 tentangPerubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999tentang Pegawai Negeri Sipil Yang Menjadi Anggota PartaiPolitik, sebagai tersebut dalam Lampiran III Keputusan ini.

Pasal 3

Apabila dalam melaksanakan Keputusan ini dijumpai kesulitan, agarditanyakan langsung kepada Kepala Badan AdministrasiKepegawaian Negara untuk mendapat penyelesaian.

Pasal 4

Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Surat Edaran KepalaBadan Administrasi Kepegawaian Negara yang mengatur tentangKeanggotaan Pegawai Negeri Sipil Dalam Partai Politik atauGolongan Karya, dan ketentuan lain yang bertentangan denganKeputusan ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 5

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan mempunyaidaya laku surut sejak diundangkan-nya Peraturan Pemerintah Nomor5 Tahun 1999.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 29 Januari 1999

KEPALABADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA

ttd.

SOENARKO

DocumentsPDFComplete

Click Here & UpgradeExpanded Features

Unlimited Pages

Page 3: Kepka Bkn No 2 Th 1999 Ttg Pns Jd Anggt Parpol

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA BADAN ADMI-NISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARANOMOR : 02 TAHUN 1999TANGGAL : 29 JANUARI 1999

KETENTUAN PELAKSANAAN PEGAWAI NEGERI SIPILYANG MENJADI ANGGOTA PARTAI POLITIK

I. PENDAHULUAN

A. U M U M

1. Dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokokKepegawaian disebutkan bahwa Pegawai Negeri adalah unsur Aparatur Negara,Abdi Negara, dan Abdi Masyarakat yang dengan penuh kesetiaan dan ketaatankepada Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintahmenyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan.

2. Pegawai Negeri Sipil dalam kedudukannya sebagai unsur aparatur negara, abdinegara dan abdi masyarakat tersebut di atas, dalam menyelenggarakanpemerintahan dan pembangunan harus bersikap netral terhadap semua partaipolitik dan menghindari penggunaan fasilitas negara untuk golongan tertentuserta tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

3. Untuk menjamin sikap netral dan agar dalam penyelenggaraan tugaspemerintahan dan pembangunan dapat dilakukan secara berdaya guna danberhasil guna, maka perlu diatur ketentuan pelaksanaan yang mengaturmengenai prosedur administrasi kepegawaian bagi Pegawai Negeri Sipil yangmenjadi anggota dan atau pengurus partai politik.

B. TUJUAN

Ketentuan ini dimaksudkan untuk keseragaman prosedur dan tata cara dalam halPegawai Negeri Sipil menjadi anggota partai politik serta untuk kelancaranpenyelesaian administrasi kepegawaiannya.

C. PENGERTIAN

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalamUndang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.

2. Partai politik adalah partai politik yang memenuhi ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku mengenai partai politik.

3. Anggota partai politik adalah Pegawai Negeri Sipil yang secara sah terdaftarsebagai anggota partai politik yang dibuktikan dengan surat keterangan daripengurus partai politik yang bersangkutan dan atau kartu keanggotaannya.

DocumentsPDFComplete

Click Here & UpgradeExpanded Features

Unlimited Pages

Page 4: Kepka Bkn No 2 Th 1999 Ttg Pns Jd Anggt Parpol

4. Pengurus partai politik adalah Pegawai Negeri Sipil yang secara sah telahdiangkat dan atau dilantik menjadi pengurus partai politik.

5. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenanganmengangkat dan atau memberhentikan Pegawai Negeri Sipil sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Atasan langsung adalah :

a. Menteri yang memimpin Departemen, bagi Sekretaris Jenderal, DirekturJenderal, Inspektur Jenderal, Kepala Badan, RektorUniversitas/Institut/Perguruan Tinggi Negeri, Gubernur Kepala DaerahTingkat I, dan jabatan-jabatan lain yang setingkat dalam lingkungankekuasaannya masing-masing.

b. Menteri/Sekretaris Negara bagi Pimpinan Lembaga Pemerin-tahNondepartemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/TinggiNegara, dan Badan/Lembaga lain yang ditentukan oleh Presiden.

c. Jaksa Agung bagi Jaksa Agung Muda dan jabatan lain yang setingkat dalamlingkungan Kejaksaan.

d. Setiap pejabat yang secara langsung membawahi Pegawai Negeri Sipildalam lingkungan kekuasaannya masing-masing.

II. KEDUDUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

1. Pegawai Negeri Sipil adalah unsur aparatur negara, abdi negara dan abdimasyarakat yang dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, UndangUndang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah menyelenggarakan tugaspemerintahan dan pembangunan.

2. Pegawai Negeri Sipil dalam kedudukannya tersebut diatas harus bersikap netral danmenghindari penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan tertentu, baik pribadi,golongan maupun kelompok tertentu.

3. Dalam melaksanakan tugasnya memberikan pelayanan kepada masyarakat PegawaiNegeri Sipil harus berlaku adil dan netral terhadap semua golongan, sehingga tidakboleh terjadi adanya perlakuan yang bersikap diskriminatif.

4. Pegawai Negeri Sipil selaku warganegara berhak menggunakan hak pilih dalampemilihan umum sebagaimana masyarakat pada umumnya. Hak pilih yang dimaksuddalam ketentuan ini adalah hak untuk memilih maupun hak untuk dipilih dalampemilihan umum.

III. TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANGMENJADI ANGGOTA DAN ATAU PENGURUS PARTAI POLITIK

1. Pegawai Negeri Sipil yang akan menjadi anggota dan atau pengurus partai politikwajib mengajukan permohonan secara tertulis kepada pejabat yang berwenangmelalui atasan langsung menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran I - aKeputusan ini.

2. Permohonan mengenai keanggotaan dan atau kepengurusannya dalam partai politiktersebut, sekurang-kurangnya dibuat dalam rangkap 5 (lima), dengan ketentuan :

a. Asli disampaikan kepada pejabat yang berwenang melalui atasan langsungsecara hirarkhi;

b. Tembusannya disampaikan kepada :

DocumentsPDFComplete

Click Here & UpgradeExpanded Features

Unlimited Pages

Page 5: Kepka Bkn No 2 Th 1999 Ttg Pns Jd Anggt Parpol

1) Atasan langsung dari Pegawai Negeri Sipil yang akan menjadi anggota danatau pengurus partai politik;

2) Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara;3) Pejabat lain yang dipandang perlu; dan

4) Pertinggal.

3. Tata cara penyampaian permohonan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Kepada pejabat yang berwenang, disampaikan secara hirarkhis melalui atasanlangsungnya.

b. Kepada atasan langsung, disampaikan sendiri oleh Pegawai Negeri Sipil yangbersangkutan.

c. Kepada Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara dikirimkan melaluikantor pos sebagai surat tercatat.

d. Kepada pejabat lain yang dipandang perlu, disampaikan sendiri oleh PegawaiNegeri Sipil yang bersangkutan atau dikirim melalui kantor pos sebagai surattercatat.

4. Atasan langsung dari Pegawai Negeri Sipil yang mengajukan permohonan izintersebut wajib memberikan tanda terima kepada Pegawai Negeri Sipil yangbersangkutan dibuat menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran I - b.

5. Setiap atasan langsung dalam semua tingkat wajib dengan segera menyampaikanasli surat permohonan tersebut kepada pejabat yang berwenang dalam waktuselambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sejak diterimanya permohonan.

6. Pejabat yang berwenang menerima permohonan dari Pegawai Negeri Sipildilingkungan kekuasaannya, wajib mempertimbangkan dengan seksama danselambat-lambatnya dalam waktu 15 hari kerja sejak diterimanya permohonan sudahharus mengambil keputusan dengan ketentuan apabila :

a. Permohonan tersebut dikabulkan, pejabat yang berwenang memberikan suratizin menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran I - c;

b. Permohonan tersebut ditolak, pejabat yang berwenang mem-berikan suratpenolakan menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran I - d.

7. Surat izin atau surat penolakan atas permohonan tersebut, dibuat sekurang-kurangnya dalam rangkap 5 (lima) dengan ketentuan :

a. Asli, disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang ber-sangkutan;b. Tembusan, disampaikan kepada :

1) Atasan langsung Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan;2) Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara;3) Pejabat yang menangani kepegawaian dilingkungan instansinya, sebagai

pertinggal;4) Pejabat lain yang dipandang perlu.

8. Terhadap penolakan permohonan izin sebagaimana dimaksud dalam nomor 6 hurufb, tidak dapat diajukan keberatan. Dengan demikian, keputusan atas penolakanpermohonan izin tersebut adalah keputusan yang mengikat untuk dilaksanakan.

9. Pegawai Negeri Sipil yang mengajukan permohonan untuk menjadi anggota partaipolitik, baru dapat menjadi anggota partai politik setelah yang bersangkutanmenerima izin tertulis dari pejabat yang berwenang.

10. Setelah menjadi anggota dan atau pengurus partai politik, Pegawai Negeri Sipil yangbersangkutan wajib memberikan bukti sah keanggotaan dan atau kepengurusannya

DocumentsPDFComplete

Click Here & UpgradeExpanded Features

Unlimited Pages

Page 6: Kepka Bkn No 2 Th 1999 Ttg Pns Jd Anggt Parpol

dalam partai politik berupa surat keterangan dari pengurus partai/kartukeanggotaan/surat keputusan pengangkatan sebagai pengurus partai politik yangbersangkutan.

11. Berdasarkan surat izin dan bukti sah keanggotaan dan atau kepengurusan PegawaiNegeri Sipil tersebut dalam partai politik, pejabat yang berwenang menetapkan :

a. Keputusan pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil denganhak pensiun menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran I - e ; atau

b. Keputusan pemberhentian dari jabatan negeri dan pemberian uang tunggu,menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran I - f.

12. Keputusan pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hakpensiun atau pemberhentian dari jabatan negeri mulai berlaku pada akhir bulan sejakPegawai Negeri Sipil yang bersangkutan diberikan izin oleh pejabat yang berwenang.

IV. PERLAKUAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENJADI ANGGOTA DANATAU PENGURUS PARTAI POLITIK

A. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DIBERIKAN IZIN1. Pegawai Negeri Sipil yang menjadi anggota dan atau pengurus partai politik

diberhentikan dari jabatan negeri dan diberikan uang tunggu setiap bulan palinglama 1 tahun sebesar gaji pokok terakhir sesuai peraturan perundang-undanganyang berlaku. Selain uang tunggu, kepada yang bersangkutan diberikan jugakenaikan gaji berkala, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, dan tunjangan lainberdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Selama diberhentikan dari jabatan negeri, Pegawai Negeri Sipil yangbersangkutan tidak kehilangan statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil.

3. Uang tunggu bagi Pegawai Negeri Sipil yang menjadi anggota dan ataupengurus partai politik diberikan mulai tanggal 1 bulan berikutnya yangbersangkutan diberhentikan dari jabatan negeri.

Contoh:Seorang Pegawai Negeri Sipil bernama SUTRISNO NIP 400986747, lahirtanggal 13 Januari 1951 pangkat Pembina golongan ruang IV/a jabatan GuruSMU Negeri 1 Tebing Tinggi. Mempunyai seorang isteri dan dua orang anak.Gaji pokok terakhir Rp 460.800,-, dan penghasilan yang diterima adalahsebagai berikut :

Gaji pokok = Rp 460.800,-Tunjangan isteri 10 % = Rp 46.080,-Tunjangan 2 orang anak 4 % = Rp 18.432,- +Jumlah = Rp 525.312,-Tunj. Perbaikan Penghasilan 15 % = Rp 78.796,- +Jumlah = Rp. 604.108,-Iuran wajib 10 % = Rp. 52.531,- - = Rp. 551.577Tunjangan pendidikan = Rp. 70.000,- +Penghasilan = Rp. 621.577,-

Oleh pejabat yang berwenang, yang bersangkutan telah diberi-kan izin menjadianggota partai politik pada tanggal 22 Pebruari 1999 .Pada saat itu yang bersangkutan telah berusia 48 tahun dan mempunyai masakerja pensiun 20 tahun.

DocumentsPDFComplete

Click Here & UpgradeExpanded Features

Unlimited Pages

Page 7: Kepka Bkn No 2 Th 1999 Ttg Pns Jd Anggt Parpol

Dalam hal demikian maka Pegawai Negeri Sipil yang bersangkut-andiberhentikan dari jabatan negeri pada akhir bulan Pebruari 1999, dan terhitungmulai tanggal 1 Maret 1999 kepada yang bersangkutan diberikan uang tunggu.Besarnya uang tunggu yang diterima Sdr. SUTRISNO adalah sebagai berikut :

Gaji pokok = Rp 460.800,-Tunjangan isteri 10 % = Rp 46.080,-Tunjangan 2 orang anak 4 % = Rp 18.432,- +Jumlah = Rp 525.312,-Tunj. Perbaikan Penghasilan 15 % = Rp 78.796,- +Jumlah = Rp.604.108,-Iuran wajib 10 % = Rp. 52.531,- -Penghasilan = Rp. 551.577

Dengan demikian, karena yang bersangkutan tidak lagi sebagai Guru, sehinggatidak diberikan tunjangan pendidikan, maka penghasilan yang diterima yangbersangkutan setiap bulan terhitung mulai tanggal 1 Maret 1999 sebesar Rp.551.557 ,-

4. Pegawai Negeri Sipil yang menjadi anggota dan atau pengurus partai politik yangpada saat diberhentikan dari jabatan negeri atau pada masa menjalani uangtunggu telah berusia 56 tahun atau lebih dan memiliki masa kerja pensiunsekurang-kurangnya 10 tahun, diberhentikan dengan hormat dengan hakpensiun.

Contoh :a. Seorang Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Departemen Dalam Negeri

bernama NANDIKA, SH NIP 010400786, lahir 17 Maret 1943 jabatan KepalaBiro Umum, dan memiliki masa kerja 18 tahun. Menteri Dalam Negeridengan suratnya tanggal 5 Mei 1999 telah memberikan izin kepada yangbersangkutan untuk menjadi anggota partai politik.

Dalam hal demikian, karena pada bulan Mei 1999 yang bersangkutan telahberusia 56 tahun 2 (dua) bulan, maka Pegawai Negeri Sipil tersebutdiberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil pada akhir bulanMei 1999 dan kepadanya diberikan pensiun mulai 1 Juni 1999.

b. Seorang Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Departemen Pendidikan danKebudayaan bernama BAGASKORO NIP 135764623, lahir 6 Juni 1944jabatan Guru SMU Negeri 1 Kutoarjo, bekerja sejak 12 Januari 1981.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan suratnya tanggal 5 Juni 1999telah memberikan izin kepada yang bersangkutan untuk menjadi anggotapartai politik.

Dalam hal demikian, maka Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutandiberhentikan dari jabatan negeri pada akhir bulan Juni 1999 dan mulaitanggal 1 Juli 1999 diberikan uang tunggu. Karena pada bulan Juni tahun2000 saudara BAGASKORO tersebut berusia 56 tahun dan memiliki masakerja pensiun 19 tahun, maka ia diberhentikan dengan hormat sebagaiPegawai Negeri Sipil dan diberikan pensiun sejak 1 Juli 2000.

5. Pegawai Negeri Sipil yang menjadi anggota dan atau pengurus partai politiksetelah habis menjalani masa uang tunggu belum berusia 56 tahun, tetapimemiliki masa kerja pensiun 20 tahun atau lebih, diberhentikan dengan hormatsebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun pada saat mencapai usiasekurang-kurangnya 50 tahun.

Apabila setelah habis masa menjalani uang tunggu belum mencapai usia 50tahun, maka pensiunnya dapat diberikan pada bulan berikutnya yangbersangkutan berusia 50 tahun, yang dibuat menurut contoh sebagai tersebutdalam Anak Lampiran I - g.

DocumentsPDFComplete

Click Here & UpgradeExpanded Features

Unlimited Pages

Page 8: Kepka Bkn No 2 Th 1999 Ttg Pns Jd Anggt Parpol

Contoh :ABDUL GALIH, SH NIP 261017210, lahir tanggal 21 Desember 1957 dan mulaibekerja di lingkungan BAKN 1 April 1977, sejak tanggal 12 Maret 1999 menjadianggota partai politik. Sebelumnya yang bersangkutan telah diberikan izinmenjadi anggota partai politik oleh Kepala Badan Administrasi KepegawaianNegara pada tanggal 9 Maret 1999.Dalam hal demikian, maka yang bersangkutan diberhentikan dari jabatan negeripada akhir bulan Maret 1999 dan diberikan uang tunggu mulai 1 April 1999sampai dengan bulan Maret 2000,Yang bersangkutan sampai dengan tanggal 31 Maret 2000 tidak dapat diaktifkankembali dalam jabatan negeri. Oleh karena itu terhitung mulai akhir bulan Maret2000 yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai NegeriSipil. Karena Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan telah mempunyai masakerja 23 tahun tetapi usia belum mencapai 50 tahun, maka pensiunnya barudapat di berikan pada saat yang bersangkutan mencapai usia 50 tahun yaitutanggal 1 Januari 2008 dengan masa kerja pensiun tetap 23 tahun.

6. Bagi Pegawai Negeri Sipil yang menjadi anggota dan atau pengurus partaipolitik setelah menjalani masa menerima uang tunggu, memiliki masa kerjapensiun kurang dari 20 tahun dan berusia kurang dari 56 tahun, diberhentikandengan hormat tanpa hak pensiun.

Contoh :Seorang Pegawai Negeri Sipil menjadi anggota dan atau pengurus partai politikpada tanggal 12 Mei 1999 setelah mendapat surat izin dari pejabat yangberwenang tanggal 24 April 1999. Pada saat itu ia telah berusia 50 tahun danmempunyai masa kerja pensiun 18 tahun. Dalam hal demikian maka yangbersangkutan diberhentikan dari jabatan negeri mulai akhir bulan April 1999 dandiberikan uang tunggu terhitung mulai tanggal 1 Mei 1999. Apabila sampaidengan berakhirnya uang tunggu tersebut yaitu pada akhir bulan April 2000 tidakdapat diaktifkan kembali dalam jabatan negeri, maka yang bersangkutandiberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil tanpa hak pensiun.Karena pada saat berakhirnya masa menerima uang tunggu yang bersangkutanbaru berusia 51 tahun dan memiliki masa kerja 19 tahun.

7. Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia setelah habis masa menerima uangtunggu dan memiliki masa kerja pensiun 20 tahun atau lebih, dianggapdiberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dan apabilameninggalkan janda/duda/anak, maka kepadanya diberikan pensiunjanda/dudanya.

Contoh :Seorang Pegawai Negeri Sipil bernama PITER DAMURI NIP 640489970, lahir 2April 1954, pada tanggal 15 Mei 1999 menjadi anggota partai politik yangsebelumnya pada tanggal 21 April 1999 telah mendapat izin pejabat yangberwenang menjadi anggota partai politik. Berdasarkan keanggotaannya dalampartai politik tersebut, pejabat yang berwenang memberhentikan yangbersangkutan dari jabatan negeri terhitung mulai akhir bulan April 1999, danterhitung mulai tanggal 1 Mei 1999 diberikan uang tunggu.Pada saat diberhentikan dari jabatan negeri Saudara PITER DAMURI telahberusia 45 tahun dan mempunyai masa kerja pensiun 20 tahun.

Karena menjalani masa uang tunggu selama 1 (satu) tahun, yang bersangkutanberusia 46 tahun dan mempunyai masa kerja pensiun 21 tahun.Karena pada bulan April 2000 yang bersangkutan baru berusia 46 tahun, makayang bersangkutan diberhentikan dengan hormat dan pensiunnya baru dapatdiberikan terhitung mulai tanggal 1 Mei 2004 yaitu mulai bulan berikutnya yangbersangkutan telah berusia 50 tahun.Dalam hal demikian, maka terhitung mulai tanggal 1 Mei 2000 sampai denganbulan April 2004 yang bersangkutan tidak menerima penghasilan apapun.

DocumentsPDFComplete

Click Here & UpgradeExpanded Features

Unlimited Pages

Page 9: Kepka Bkn No 2 Th 1999 Ttg Pns Jd Anggt Parpol

Apabila pada tanggal 5 Mei 2003 Saudara PITER DAMURI meninggal dunia,maka kepada janda/dudanya tetap diberikan pensiun janda/duda terhitung mulaitanggal 1 Juni 2003.

B. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG TANPA IZIN

1. Pegawai Negeri Sipil yang diketahui telah lebih dari 3 (tiga) bulan secara resmimenjadi anggota dan atau pengurus partai politik dan tidak mengajukanpermohonan izin kepada pejabat yang berwenang, diberhentikan tidak denganhormat sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor5 Tahun 1999 jo. Peratutan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999.

2. Pemberhentian tidak dengan hormat tersebut mulai berlaku akhir bulan ketigasetelah Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan secara resmi menjadi anggotadan atau pengurus partai politik.

3. Dalam hal Pegawai Negeri Sipil tersebut telah menerima penghasilan pada bulankeempat dan seterusnya, maka yang bersangkutan wajib mengembalikankepada negara melalui Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara penghasilanyang telah terlanjur diterimanya.

4. Keputusan pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam nomor 1, dibuatmenurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran I - h.

V. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENJADI ANGGOTA DAN ATAU PENGURUSPARTAI POLITIK SEBELUM BERLAKUNYA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5TAHUN 1999 JO PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 1999.

1. Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi anggota dan atau pengurus partai politikpada saat Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 jo Peraturan PemerintahNomor 12 Tahun 1999 ditetapkan, keanggotaan dan atau kepengurusan yangbersangkutan hapus secara otomatis. Dengan demikian Pegawai Negeri Sipiltersebut tidak perlu mengajukan permohonan atau pernyataan berhenti darikeanggotaan dan atau kepengurusannya dalam partai politik.

Contoh :Seorang Pegawai Negeri Sipil bernama SABAM SITOHANG NIP 260156743, padatahun 1982 telah menjadi anggota salah satu partai politik. Dengan demikianterhitung mulai tanggal 26 Januari 1999 (ditetapkannya Peraturan PemerintahNomor 5 Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999), SaudaraSABAM SITOHANG dalam partai politik tersebut hapus secara otomatis dan tidakmenjadi anggota partai politik lagi.

2. Termasuk dalam pengertian menjadi anggota dan atau pengurus partai politik adalahanggota dan atau pengurus Golongan Karya sebelum ditetapkannya PeraturanPemerintah Nomor 5 Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999.

Contoh :Seorang Pegawai Negeri Sipil bernama IDRIS AHMAD NIP 136472532 sejak tahun1986 menjadi Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Golongan Karya KabupatenSidoarjo. Dalam hal demikian terhitung mulai tanggal 26 Januari 1999(ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 jo Peraturan PemerintahNomor 12 Tahun 1999), Saudara IDRIS AHMAD sebagai anggota dan atau pengurusGolongan Karya, hapus secara otomatis.

3. Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi anggota dan atau pengurus partai politikpada saat ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 jo PeraturanPemerintah Nomor 12 Tahun 1999, apabila tetap bermaksud menjadi anggota danatau pengurus partai politik, maka selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulansetelah berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 jo Peraturan

DocumentsPDFComplete

Click Here & UpgradeExpanded Features

Unlimited Pages

Page 10: Kepka Bkn No 2 Th 1999 Ttg Pns Jd Anggt Parpol

Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999 harus mengajukan permohonan kepada pejabatyang berwenang melalui atasan langsungnya.

Contoh : Seorang Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Departemen Dalam Negeri bernama

MAHAR NIP 013428897, pada tahun 1985 telah menjadi anggota Golongan Karya,dan setelah berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 jo PeraturanPemerintah Nomor 12 Tahun 1999 yang bersangkutan masih bermaksud tetapmenjadi anggota Golongan Karya. Dalam hal demikian, maka selambat-lambatnyatanggal 26 April 1999 (tiga bulan setelah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 5Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999) yang bersangkutanharus mengajukan permohonan kepada Menteri Dalam Negeri mengenaikeanggotaan-nya dalam Golongan Karya melalui atasan langsung.

4. Dalam tenggang waktu 3 (tiga) bulan, dianggap cukup waktu bagi seorang PegawaiNegeri Sipil untuk menentukan sikapnya apakah memilih tetap menjadi anggota danatau pengurus partai politik atau memilih status Pegawai Negeri Sipil sebagaiprofesinya .

5. Bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi anggota dan atau pengurus partaipolitik dan bermaksud untuk tetap menjadi anggota dan atau pengurus partai politiksetelah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 jo PeraturanPemerintah Nomor 12 Tahun 1999, serta telah mengajukan permohonan danmendapatkan izin menjadi anggota partai politik, dalam tenggang waktu 3 (tiga)bulan, yang bersangkutan harus diberhentikan dari jabatan negeri dan diberikan uangtunggu sebagaimana diatur dalam angka IV huruf A di atas.

6. Bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi anggota dan atau pengurus partaipolitik dan bermaksud untuk tetap menjadi anggota dan atau pengurus partai politiksetelah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 jo PeraturanPemerintah Nomor 12 Tahun 1999, tetapi setelah lewat waktu 3 (tiga) bulan yangbersangkutan tidak mengajukan permohonan melalui atasan langsung, maka yangbersangkutan diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipilberdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 jo Peraturan pemerintahNomor 12 Tahun 1999.

7. Pemberhentian bagi Pegawai Negeri Sipil sebagai tersebut dalam nomor 6 mulaiberlaku pada akhir bulan ketiga setelah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor5 Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999.

Contoh : Pegawai Negeri Sipil bernama SUKIRNO NIP 045285877, sejak tahun 1978 telah

menjadi anggota partai politik. Namun sampai dengan tanggal 26 April 1999 (setelahlewat 3 (tiga) bulan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 joPeraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999) yang bersangkutan tetap menjadianggota partai politik dan tidak terlebih dahulu mendapatkan izin menjadi anggotapartai politik.Dalam hal demikian, maka yang bersangkutan diberhentikan tidak dengan hormatsebagai Pegawai Negeri Sipil terhitung mulai akhir bulan April 1999.

8. Apabila setelah lewat 3 (tiga) bulan sejak ditetapkannya Peraturan PemerintahNomor 5 Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999, seorangPegawai Negeri Sipil baru diketahui tetap menjadi anggota dan atau pengurus partaipolitik, maka yang bersangkutan diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PegawaiNegeri Sipil terhitung mulai akhir bulan ketiga setelah ditetapkannya PeraturanPemerintah Nomor 5 Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999.Dalam hal Pegawai Negeri Sipil tersebut telah menerima penghasilan pada bulankeempat dan seterusnya, maka yang bersangkutan wajib mengembalikan kepadanegara melalui Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara penghasilan yang telahterlanjur diterimanya.

DocumentsPDFComplete

Click Here & UpgradeExpanded Features

Unlimited Pages

Page 11: Kepka Bkn No 2 Th 1999 Ttg Pns Jd Anggt Parpol

Contoh :Pegawai Negeri Sipil bernama KAHARUDIN NIP 140978588, sejak tahun 1983 telahmenjadi anggota partai politik. Namun sampai dengan tanggal 26 April 1999 (setelahlewat 3 (tiga) bulan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 joPeraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999) yang bersangkutan tetap menjadianggota partai politik dan tidak pernah mendapat izin untuk menjadi anggota partaipolitik. Pada bulan Nopember 1999 (setelah ditetapkannya Peraturan PemerintahNomor 5 Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999) yangbersangkutan baru diketahui tetap aktif dan menjadi anggota partai politik.Dalam hal demikian, maka yang bersangkutan diberhentikan tidak dengan hormatsebagai Pegawai Negeri Sipil terhitung mulai akhir bulan April 1999 (akhir bulanketiga setelah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 joPeraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1999).

Apabila misalnya saudara KAHARUDIN tetap menerima penghasilan sampai denganbulan Nopember 1999, maka yang bersangkutan wajib mengembalikan kepadanegara penghasilan yang diterima dari bulan Mei 1999 sampai dengan bulanNopember 1999.

VI. PENGAKTIFAN KEMBALI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DIBERHENTIKAN DARIJABATAN NEGERI

1. Pegawai Negeri Sipil yang telah diberhentikan dari jabatan negeri karena menjadiangggota dan atau pengurus partai politik, dapat diaktifkan kembali dalam jabatannegeri apabila :

a. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak yang bersangkutan menerima uangtunggu, dan telah melepaskan keanggotaan dan atau kepengurusannya daripartai politik; dan

b. tenaga atau keahliannya masih diperlukan.

2. Pengaktifan kembali Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam angka 1ditetapkan oleh pejabat yang berwenang setelah mendapat persetujuan tertulis dariKepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara, yang keputusannnya dibuatmenurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran I - i.Usul persetujuan pengaktifan kembali tersebut diajukan kepada Kepala BadanAdministrasi Kepegawaian Negara, dengan dilampiri :

a. surat pernyataan dari yang bersangkutan bahwa ia telah melepaskankeanggotaan dan atau kepengurusannya dalam partai politik yang diketahui olehKetua partai politik di Tingkat II/Tingkat I/Tingkat Pusat yang bersangkutan,dibuat menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran I - j;

b. salinan atau photo copy sah surat keputusan pemberhentian dari jabatan negeri;c. salinan atau photo copy sah pemberian izin menjadi anggota dan atau pengurus

partai politik; dand. salinan atau photo copy sah surat keputusan dalam pangkat terakhir.

3. Pengaktifan kembali Pegawai Negeri Sipil yang telah diberhentikan dari jabatannegeri tersebut tidak bersifat mutlak, melainkan tergantung dari pertimbangan objektifdari pejabat yang berwenang.

Dengan demikian, meskipun yang bersangkutan telah melepaskan keanggotaan danatau kepengurusannya dalam partai politik, tidak dengan sendirinya yangbersangkutan dapat diaktifkan dalam jabatan negeri.

Umpamanya, apabila pejabat yang berwenang berpendapat bahwa pengaktifankembali yang bersangkutan akan menggangu sistem pembinaan Pegawai NegeriSipil di lingkungan instansi dan atau mengganggu suasana lingkungan kerjanya,maka yang bersangkutan tidak dapat diaktifkan kembali.

DocumentsPDFComplete

Click Here & UpgradeExpanded Features

Unlimited Pages

Page 12: Kepka Bkn No 2 Th 1999 Ttg Pns Jd Anggt Parpol

4. Apabila setelah lewat waktu 1 (satu) tahun sejak yang bersangkutan menerima uangtunggu, maka yang bersangkutan tidak dapat dipertimbangkan untuk diaktifkankembali dalam jabatan negeri.

Contoh :Seorang Pegawai Negeri Sipil bernama DR. BONAR TIGOR MANULLANG NIP404077878 mempunyai keahlian di bidang lingkungan hidup. Pada tanggal 29 Mei1999 mengajukan permohonan menjadi anggota partai politik, dan tanggal 9 Juni1999 yang bersangkutan diberikan izin untuk menjadi anggota partai politikKarena sesuatu hal dalam partai politik atau alasan lain, maka pada tanggal 2Agustus 2000 yang bersangkutan melepaskan keanggotaannya dari partai politik,selanjutnya mengajukan permohonan kepada pejabat yang berwenang untuk dapatdiaktifkan kembali dalam jabatan negeri.Dalam hal demikian, meskipun tenaga atau keahlian yang bersangkutan diperlukanoleh instansinya, namun karena masa menerima uang tunggu telah lewat waktu 1(satu) tahun, maka saudara DR. BONAR TIGOR MANULLANG tidak dapat diaktifkankembali dalam jabatan negeri.

VII. KETENTUAN LAIN-LAIN

1. Setiap pimpinan instansi wajib mencatat dan menginventarisir semua PegawaiNegeri Sipil dilingkungannya yang mengajukan permohonan dan yang menjadianggota partai politik.

2. Setiap pimpinan instansi wajib menyampaikan kepada Kepala Badan AdministrasiKepegawaian Negara daftar nama Pegawai Negeri Sipil yang mengajukanpermohonan dan yang menjadi anggota partai politik, menurut contoh sebagaitersebut dalam Anak Lampiran I - k dengan melampirkan :

a. salinan atau photo copy sah surat keputusan pengangkatan sebagai calonPegawai Negeri Sipil.

b. salinan atau photo copy sah surat keputusan pangkat terakhir;c. salinan atau photo copy sah surat keputusan pengangkatan dalam jabatan bagi

Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural atau fungsional;d. salinan atau foto copy sah pemberian ijin menjadi anggota dan atau pengurus

partai politik; dane. photo copy sah kartu anggota/surat keputusan keanggotaan Pegawai Negeri

Sipil yang bersangkutan.

3. Untuk kelancaran pelaksanaan pemberian izin kepada Pegawai Negeri Sipil yangmengajukan permohonan menjadi anggota partai politik, pejabat yang berwenangdapat mendelegasikan kepada pejabat dilingkungannya serendah-rendahnya pejabatstruktural eselon IV.

VIII. PENUTUP

Demikian untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

KEPALABADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA

ttd.

S O E N A R K O

DocumentsPDFComplete

Click Here & UpgradeExpanded Features

Unlimited Pages