keperawatan transkultural.docx

14
KEPERAWATAN TRANSKULTURAL A. Konsep Etnik dan Budaya 1. Etnik Etnik adalah seperangkat kondisi spesifik yang dimiliki oleh kelompok tertentu (kelompok etnik). Sekelompok etnik adalah sekumpulan individu yang mempunyai budaya dan sosial yang unik serta menurunkannya kepada generasi berikutnya (Henderson & Primeaux, 1981).Etnik berbeda dengan Ras (race). Ras merupakan sistem pengklafikasian manusia berdasarkan karakteristik fisik, pigmentasi, bentuk tubuh, bentuk wajah, buluh pada tubuh, dan bentuk kepala. Ada 3 jenis ras yang umumnya dikenal, yaitu Kuakasoid, Negroid, dan Mongoloid. Istilah atau terminologi yang sering digunakan dalam konsep etnik dan budaya adalah kelompok dominan dan kelompok minoritas. Kelompok dominan adalah sekelompok komunitas yang memiliki otoritas karena mereka berfungsi sebagai pengawal (guardian), yaitu mengendalikan sistem nilai dan memberi ganjaran kepada 1

Upload: patricks-lyster

Post on 26-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.docx

KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

A. Konsep Etnik dan Budaya 

1. Etnik

     Etnik adalah seperangkat kondisi spesifik yang dimiliki oleh kelompok tertentu

(kelompok etnik). Sekelompok etnik adalah sekumpulan individu yang

mempunyai budaya dan sosial yang unik serta menurunkannya kepada generasi

berikutnya (Henderson & Primeaux, 1981).Etnik berbeda dengan  Ras (race). 

Ras  merupakan sistem pengklafikasian manusia berdasarkan karakteristik fisik,

pigmentasi, bentuk tubuh, bentuk wajah, buluh pada tubuh, dan bentuk kepala.

Ada 3 jenis ras yang umumnya dikenal, yaitu Kuakasoid, Negroid, dan

Mongoloid.

    Istilah atau terminologi yang sering digunakan dalam konsep etnik dan budaya

adalah kelompok dominan dan kelompok minoritas. Kelompok dominan adalah

sekelompok komunitas yang memiliki otoritas karena mereka berfungsi sebagai

pengawal (guardian), yaitu mengendalikan sistem nilai dan memberi ganjaran

kepada masyarakat. Kelompok minoritas adalah sekelompok orang yang memiliki

fisik atau karakteristik budaya yang berbeda dengan masyarakat setempat

sehingga mengalami perbedaan perlakuan (Kozier & Erb, 1995).Kelompok

dominan sering disebut kelompok masyarakat yang mayoritas, misalnya orang

jawa di Indonesia. Kelompok dominan tidak selalu terbesar, misalnya orang

padang yang menguasai perdagangan makanan matang (rumah makan) di

Indonesia.

1

Page 2: KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.docx

2. Budaya

Budaya adalah keyakinan dan perilaku  yang diturunkan atau diajarkan manusia

kepda generasi berikutnya (Taylor, 1989).budaya merupakan rencana atau

petunjuk untuk menentukan nilai nilai, keyakinan dan aktifitas (Andrews &

Boyle,1995).Menurut pandangan antropologi tradisional, budaya dibagi menjadi

dua, yaitu budaya material dan budaya non material. Budaya material dapat

berupa objek, seperti pakaian, seni, benda-benda kepercyaan (jimat), atau

makanan. Budaya nonmaterial mencakup kepercayaan, kebiasaan, bahasa, dan

institusi sosial.

Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan kara manusia yang di biasakan

dengan belajar, beserta hasil keseluruhan hasil budi dan karyanya

(Kuntjaraningrat, 1928 dalam napitupulu,1988). Menurut konsep budaya

Leininger (1978; 1984), karakteristik budaya dapat digambarkan sebagai berikut:

(1) Budaya adalah pengalaman yang bersifat universal sehingga tidak ada dua

budaya yang sama persis; (2) budaya bersifat stabil, tetapi dinamis karena budaya

diturunkan kepada generasi berikutnya sehingga mengalami perubahan; dan (3)

budaya diisi dan ditentukan oleh kehidupan manusianya  sendiri tanpa disadari.

 Menurut Taylor (1989),karakteristik budaya mencakup:manusia mempelajari

budaya sepanjang pengalaman hidupnya, orang tua menularkan budaya kepada

anak-anak mereka, interaksi dengan manusia lain dapat mengembangkan budaya,

budaya selalu mengalami adaptasi  setiap saat, elemen-elemen budaya memiliki

kecenderungan  yang bersifat konsisten  setiap saat dan terintegrasi secara

sistematis (seperti sistem kepercayaan dan perilaku yang mempengaruhinya).

2

Page 3: KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.docx

3. Konsep Dasar Keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayan profesional yang merupakan bagian

integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,

dalam bentuk bio-psiko-sosiokultural-spiritual yang komprehensif, ditujukan

kepada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang

mencakup seluruh proses kehidupan (K-3 CHS, 1984, dalam kelompok kerja

keperawatan CHS, 1994). Dari batasan tersebut, perawat meyakinkan bahwa

setiap individu merupakan makluk yang holistik dan unik. Perawat menggunakan

dirinya sendiri secara terapeutik untuk memberikan stimulus yang konstruktif

kepada klien dalam pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan adalah

bantuan yang diberikan kepada klien karena adanya kelemahan fisik dan mental,

keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan

melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri.Kegiatan dilakukan

dalam upaya  peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan,

pemulihan serta pemeliharaan kesehatan, dengan penekanan upaya pelayanan

kesehatan utama/dasar sesuai dengan wewenang, tanggungjawab, dan etika

profesi keperawatan yang memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan

hidup sehat dan produktif.

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan dalm praktik

keperawatan yang diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan

kesehatan dengan menggunakan proses keperawatan, pedoman standar

keperawatan, serta landasan etika dan etiket keperawatandalam lingkup

wewenang dan tanggungjawab keperawatan.Asuhan keperawatan ditujukan untuk

memandirikan dan menyejahterakan klien, diberikan sesuai dengan karakteristik

3

Page 4: KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.docx

ruang lingkup keperawatan, dan dikelolah  secara profesional dalam konteks

kebutuhan asuhan keperawatan.

4. Konsep keperawatan Transkultural

a. Pengertian

Keperawatan Transkultural adalah suatu pelayanan keperawatan yang

berfokus pada analisis dan studi perbandingan tentang perbedaan budaya

(Leininger, 1978). Keperawatan transkultural adalah ilmu dan kiat yang

humanis, yang difokuskan pada perilaku individu atau kelompok, serta proses

untuk mempertahankan atau meningkatkan perilaku sehat atau perilaku sakit

secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya (Leininger, 1984).

Pelayanan keperawatan transkultural diberikan kepada klien sesuai dengan

latar belakang budayanya.

b. Tujuan

Tujuan penggunaan keperawatan transkultural adalah untuk mengembangkan

sains dan pohon keilmuan yang humanis sehingga tercipta praktik

keperawatan pada kultur yang spesifik dan universal (Leininger, 1978).

c. Paradigma Keperawatan Transkultural

Paradigma keperawatan Transkultural memiliki latar belakang budaya

terhadap empat konsep sentral, yaitu manusia, keperawatan, kesehatan, dan

lingkungan (Leininger, 1984, Andrew & Boyle, 1995, & Barnim, 1998).

1) Manusia

Manusia adalah individu atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan

norma-norma yang diyakini berguna untuk menetapkan pilihan dan

melakukan tindakan (Leininger,1984 dalam Barnum, 1998; Giger &

Davidhizar, 1995; dan Andrew & Boyle,1995).Menurut Leininger (1984),

4

Page 5: KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.docx

manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya 

setiap saat dan dimanapun dia berada.Klien yang dirawat  dirumah sakit

harus belajar budaya baru, yaitu budaya rumah sakit, selain membawah

budayanya sendiri.

2) Kesehatan

    Kesehatan adalah keseluruhan  aktivitas yang dimiliki klien dalam

mengisi kehidupanya, yang terletak pada rentang sehat-sakit (Leininger,

1978). Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama, yaitu ingin

mempertahankan keadaan sehat dalam  rentang sehat-sakit yang adaptif

(leininger, 1978). Asuhan keperawatan  yang diberikan bertujuan untuk

meningkatkan  kemampuan klien untuk memilih secara aktif  budaya yang

sesuai dengan  status kesehatannya.

3) Lingkungan

Lingkungan adalah keseluruhan fenomena yang memengaruhi

perkembangan, keyakinan, dan perilaku klien. Lingkungan dipandang

sebagai suatu totaliats kehidupan klien dengan budayanya.Ada Tiga

bentuk lingkungan, yaitu lingkungan fisik, sosial, dan simbolik (andrew &

Boyle,1995).dari ketiga bentuk tersebut berinteraksi dengan diri manusia

membentuk budaya tertentu.

4) Keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayan profesional yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat

keperawatan, dalam bentuk bio-psiko-sosiokultural-spiritual yang

komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat, baik

5

Page 6: KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.docx

sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan (K-3 CHS,

1984, dalam kelompok kerja keperawatan CHS, 1994).

B. Asuhan Keperawatan Teoritis

1. Pengkajian

Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi  masalah

kesehatan klien sesuai latar belakang budayanya.

a. Pemanfaatan teknologi kesehatan

b. Agama dan filosofi

c. Kekeluargaan dan sosial

d. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup

e. Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku

f. Status ekonomi klien

g. Latar belakang pendidikan klien

2. Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan adalah respon klien sesuai dengan latar belakang

budayanya yang dapat dicegah, diubah, atau di kurangi melalui intervensi

keperawatan.

3. Perencanaan dan Implementasi

Perencanaan dan Implementasi adalah suatu proses memilih strategis keperawatan

yang tepat dan melakukan tindakan yang sesuai dengan latar belakang budayanya.

4. Evaluasi

Evaluasi adalah sekumpulan metode dan ketrampilan untuk menentukan kegiatan

yang dilakukan sesuai dengan yang direncanakan dan memberikan pelayanan

yang sesuai dengan keinginan individu.

6

Page 7: KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.docx

5. Kompetensi Budaya

Kompetensi budaya adalah seperangkat perilaku, sikap, dan kebijaksanaan yang

bersifat saling melengkapi dalam suatu sistem kehidupan sehingga memungkinkan

untuk berinteraksi secara efektif dalam suatu kerangka berhubungan antar budaya

di dunia (Cross, T. Et al,1989).

6. Komunikasi Lintas Budaya

Komunikasi perawat-klien merupakan komunikasi lintas budaya.Komunikasi

lintas budaya dapat dimulai dengan proses diskusi, dan bila perlu, dapat dilakukan

melalui identifikasi cara-cara orang berkomunikasi dari berbagai budaya di

indonesia.

7. Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan pada komunikasi lintas budaya perlu mendapat perhatian

khusus.

a. Budaya dan Makanan

Budaya dan Makanan memiliki hubungan yang sangat erat. Makanan

berfungsi untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengembalikan

kesehatan yang optimal.Pemilihan bahan, pengolahan, penyajian, dan

pengonsumsiannya berkaitan dengan budaya individu, keluarga, dan

komunitas setempat. Misalnya, wanita hamil dari suku sunda yang harus dapat

mempertahankan kesehatan selama hamil  perlu mengonsumsi protein, tetapi

adat melarang wanita hamil memakan makanan yang berbau amis karena

khawatir akan kondisi anak yang dilahirkan nanti.Kondisi tersebut dapat

dialami berbagai suku yang dijumpai oleh perawat saat melakukan asuhan

keperawatan keluarga. 

7

Page 8: KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.docx

b. Budaya Kesehatan di Indonesia

Indonesia sebagai negara agraris sebagian besar penduduknya bermukim di

daerah pedesaan dengan tingkat pendidikan penduduk mayoritas sekolah dasar

dan belum memiliki kebudayaan hidup sehat. Hidup sehat adalah hidup bersih,

kebersihan belum menjadi budaya sehari hari. Kita masih melihat setiap hari

mulai dari yang bermobil mewah sampai pejalan kaki, membuang sampah

sembarangan, termasuk dijalan tol. Hidup sehat adalah hidup berdisiplin dan

disiplin belum menjadi budaya sehari- hari bangsa kita.                 

Berdasarkan pengamatan disalah satu wilayah jakarta, jentik nyamuk demam

berdarah banyak ditemukan di tower air rumah-rumah ibadah, yang

seharusnya secara berkala bak penampungannya harus dikuras dan

dibersihkan.Kita telah meninggalkan makanan tradisional kita dan beralih

kemakanan yang siap saji dan kaya lemak, yang ternyata tidak sehat serta

miskin kandungan gizi dibanding makanan tradisional yang kita miliki. Hal ini

mengakibatkan berbagai penyakit metabolik, seperti stroke, darah tinggi, atau

kencing manis (diabetes melitus) meningkat.

8

Page 9: KEPERAWATAN TRANSKULTURAL.docx

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T. 1993. Senjata Tradisional di Daerah Nusa Tenggara Barat. Mataram: Depdikbud

RI.

Ahmad, M. 2003. Regional Culture and Tourism of NusaTenggara Province. Mataram:

Depdiknas RI.

Andrew, M. M., & Boyle, J. S 1995. Trancultural Concepts in Nursing Care ( Edisi ke-2).

Philadelphia: J. B. Lippincott Company.

Ardhana, W. 1986.Dasar-dasar  Kependidikan.Malang :IKIP.

Azwar, S. 1998.Metode penelitian.(edisi ke 1).Yogyakarta:Pustaka pelajar.

Barnum, B.S. 1998 Nursing Teori : Analysis,Aplication,Evaluation (edisi ke 5)

philadelphia:J.B.Lipincot Co.

9