kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan …eprints.ums.ac.id/53660/15/naskah publikasi...
TRANSCRIPT
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN
PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH DI SDIT MUHAMMADIYAH
AL-KAUTSAR GUMPANG TAHUN AJARAN 2016/ 2017
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh :
Siti Fila Nurfarida
A510130271
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
ii
iii
1
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN
PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH DI SDIT MUHAMMADIYAH
AL-KAUTSAR GUMPANG TAHUN AJARAN 2016/2017
ABSTRACT
This study aims to identify (1) the role and tasks of school principals in
implementing school development programs, (2) Principal strategies in
implementing school development programs and (3) School development programs
at SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar. Data collection method in this research is by
interview, observation and documentation. This research includes qualitative
research with phenomenology design that is to study a visible phenomenon and then
examine something that will be developed. The results of this study indicate that: (1)
the principal has seven roles and professional duties as educators, managers,
administrators, supervisors, leaders, innovators and motivators, (2) the main
strategies that the principal must have in leadership performance include planning,
organizing, supervision and evaluation, (3) the design and implementation of school
development involves all school resources that include school principals, teachers,
staff and school stakeholders.
Keywords: principal leadership, principal, school development, strategy
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Peran dan tugas kepala sekolah
dalam melaksanakan program pengembangan sekolah, (2) Strategi kepala sekolah
dalam melaksanakan program pengembangan sekolah dan (3) Program
pengembangan sekolah di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar. Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi yaitu untuk
mempelajari suatu fenomena yang tampak kemudian meneliti sesuatu hal yang akan
dikembangkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kepala sekolah
mempunyai tujuh peran dan tugas profesinal yaitu sebagai pendidik, manajer,
administrator, supervisor, pemimpin, innovator dan motivator, (2) strategi utama
yang harus dimiliki kepala sekolah dalam kepemimpinan kinerjanya mencakup
perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan evaluasi, (3) perancangan dan
pelaksanaan pengembangan sekolah melibatkan semua sumber daya sekolah yang
mencakup kepala sekolah, guru, staf dan stakeholder sekolah.
Kata kunci: kepemimpinan kepala sekolah, kepala sekolah, pengembangan sekolah,
strategi.
2
1. PENDAHULUAN
Kepala sekolah merupakan sumber daya atau guru yang diberi tugas untuk
memimpin suatu sekolah yang mempunyai kompetensi tertentu dan dapat
menjalankan tugas serta perannya sebagai seorang pemimpin atau kepala
sekolah. Kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya harus memiliki
inovasi dan strategi dalam melaksanakan tugas dan perannya serta bertanggung
jawab atas kepemimpinannya tersebut. Peran dan tugas kepala sekolah dalam
mengembangkan sekolah sangat besar, kepala sekolah harus mampu merancang
dan menciptakan program pengembangan sekolah yang dituangkan dalam
rencana pengembangan sekolah. Rencana pengembangan sekolah dibuat sebagai
upaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Sekolah sebagai suatu
lembaga pendidikan alternatif yang mempunyai visi, misi, tujuan dan fungsi
dijadikan sebagai tempat untuk mempersiapkan dan membentuk generasi muda
dalam menjalani masa depan. pendidikan, yaitu memperkirakan masa depan,
memiliki kesempatan yang terbaik diantara yang baik, sekolah mampu menyusun
skala prioritas kebutuhan yang diperlukan dan sebagai alat ukur kinerja sekolah
(Sa’ud dan Makmun dalam Ali, 2012: 29). Perencanaan pendidikan sangat
berperan penting dalam pengembangan sekolah, sehingga potensi
berkembangnya suatu sekolah juga dipengaruhi oleh hal-hal apa saja yang sudah
direncanakan dalam pendidikan. Titik strategis perencanaan pendidikan
pendidikan skala makro didorong oleh desentralisasi pendidikan yang
memberikan keleluasan dan tanggung jawab terhadap sekolah untuk melakukan
inovasi sesuai dengan kebutuhan sekolah atau pemangku kepentingan
(stakeholder) (Ali, 2012: 27).
Pendidikan diartikan sebagai usaha untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi yang berupa potensi jasmani maupun potensi
rohani di suatu lingkungan masyarakat, sehingga pembangunan bangsa dapat
dilihat dari perkembangan pendidikan bangsa itu sendiri. Menurut Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah
dijelaskan, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan
3
potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara. Kedudukan guru sebgai tenaga profesonal
bertujuan untuk melaksanakan pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Peningkatan pendidikan di lingkup makro ditentukan oleh
operasionalisasi manajemen di tingkat sekolah yang pemeran utamanya adalah
kepala sekolah yang dibantu oleh seluruh komunitasnya. Fakta menyebutkan,
banyak ditemukan permasalahan berupa prestasi belajar siswa rendah,
kedisiplinan baik guru maupun siswanya, kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran serta staf tata usaha yang lamban dalam melayani kebutuhan siswa.
Masalah-masalah ini membuktikan bahwa kemampuan kepala sekolah dalam
mengelola dan memberdayakan staf masih kurang. Kepala sekolah harus mampu
memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif dan maksimal agar tujuan
pendidikan dapat terwujud dan terlaksana dengan baik. Permasalahan-
permasalahan pendidikan di lingkup makro tersebut menuntut adanya perbaikan,
salah satunya yaitu sistem kepemimpinan kepala sekolah atau kinerja kepala
sekolah. Kepala sekolah harus mampu membuat dan menerapkan strategi dalam
kepemimpinannya sehingga pelaksanaan pengembangan sekolah dapat terlaksana
dengan baik dan mencapai hasil yang maksimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja dan strategi
yang digunakan dari kepemimpinan kepala sekolah di SDIT Muhammadiyah Al-
Kautsar dalam mengembangkan sekolah khususnya dalam hal mengembangkan
profesionalismne guru dan pengembangan kemampuan siswa dibidang akademik
dan non akademik.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan
desain penelitian fenomenologi untuk mempelajari fenomena yang tampak dan
ditemukan kemudian diteliti hal yang akan dikembangkan. Subjek dalam
penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Kelas IV dan Guru Kelas V SDIT
Muhammadiyah Al-Kautsar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
4
penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Untuk menguji
keabsahan data digunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi
teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama namun
dengan cara teknik yang berbeda, sedangkan triangulasi sumber digunakan untuk
mengecek tingkat kepercayaan informasi yang telah diperoleh. Teknik yang
digunakan dalam menganalisis data sesuai dengan teknik analisis data Miles and
Huberman dalam Sugiyono yang dilakukan secara interakfif dan mencakup
kegiatan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Peran dan Tugas Kepala Sekolah dalam Melaksanakan Program
Pengembangan Sekolah
Seorang kepala sekolah mempunyai peran dan tugas yang penting dan
besar di dalam masa kepemimpinannya, serta memiliki tanggung jawab
terhadap program-program yang telah dilaksanakan selama
kepemimpinannya. Berhasil atau tidaknya, maju atau mundurnya sekolah
sangat dipengaruhi oleh cara kepemimpinan kepala sekolah itu sendiri.
dalam kepemimpinannya kepala sekolah harus berusaha untuk
mengembangkan sekolah yang dipimpinnya menjadi lebih maju dan
berkembang, khususnya dalam hal profesionalisme guru dan
mengembangkan kemampuan akademik dan non akademik siswa.
Wahyuli (2014) dalam jurnalnya “Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah
Dalam Upaya Meningkatkan Sekolah unggulan” menyebutkan bahwa
kepala sekolah memiliki tiga peranan penting dalam kepemimpinannya
yaitu: peran dalam pengambilan keputusan, peran mempengaruhi dan peran
untuk memotivasi. Hal tersebut selaras dengan peran yang dilaksanakan
oleh kepala sekolah di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar dalam hal
pengambilan keputusan selalu memikirkan keputusan yang akan diambil
dengan mempertimbangkan apakah sudah sesuai dengan visi, misi, tujuan
dan sasaran, strategi pengimplementasian keputusannya hingga pelaksanaan
kegiatan dari keputusan yang diambil. Dalam pengambilan keputusan kepala
5
sekolah selalu melibatkan seluruh sumber daya sekolah sehingga keputusan
yang diambil secara tidak langsung telah dipahami. Selain itu kepala sekolah
selalu memberikan motivasi pada seluruh sumber daya sekolah agar selalu
memberikan kinerja terbaiknya dan selalu memberikan inovasi-inovasi baru
atau pembaharuan-pembaharuan dalam melaksanakan kinerjanya sehari-
hari. Selain mempunyai tiga peranan penting dalam kepemimpinannya,
kepala sekolah mempunyai tugas professional yang harus dilaksanakan di
dalam kepemimpinannya. Machali (2016: 109- 112) mengemukakan bahwa
kepala sekolah mempunyai fungsi atau tugas pokok yaitu: kepala sekolah
sebagai pendidik (educator), kepala sekolah sebagai manajer, kepala
sekolah sebagai administrator, kepala sekolah sebagai supervisor, kepala
sekolah sebagai Leader, kepala sekolah sebgai innovator dan kepala sekolah
sebgai motivator. Pendapat tersebut sesuai dengan tugas pokok kepala
sekolah di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar diantaranya selalu
mengupayakan pendidikan yang menunjang perkembangan jasmani dan
rohani anak, menciptakan inovasi-inovasi baru dalam kinerjanya salah
satunya dengan pengadaan laboratorium pendidikan karakter untuk siswa,
bertanggung jawab dalam jalannya kegiatan administrasi sekolah dengan
bekerjasama dengan seluruh komponen sekolah, berupaya melakukan
kegiatan untuk mengembangkan kinerja dan profesionalisme guru dan staf
sekolah dengan mengikutsertakannya di berbagai pelatihan dan kegiatan
diluar dan di dalam sekolah, menggerakkan seluruh komponen sekolah
dengan cara membuat berbagai program kegiatan yang mengedepankan
kerjasama sehingga terjalin hubungan yang baik antar komponen sekolah,
selalu menciptakan inovasi dalam mengembangkan sekolah yang selalu
disesuaikan dengan perkembangan zaman serta selalu memberikan motivasi
kepada seluruh komponen sekolah untuk selalu mengembangkan diri dan
memberikan kinerja terbaiknya untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
3.2 Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Melaksanakan Program
Pengembangan Sekolah
6
Program pengembangan sekolah dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan program yang telah dibuat sebelumnya oleh kepala sekolah,
guru, staf dan stakeholder sekolah. Dalam kepemimpinan masa kinerjanya
kepala sekolah harus memiliki strategi-strategi yang mampu diterapkan
dalam pelaksanaan program kegiatan sekolah khususnya dalam hal
pengembangan sekolah. Pengimplementasian strategi sekolah di SDIT
Muhammadiyah Al-Kautsar diwujudkan dalam pelaksanaan program dalam
rangka mengembangkan kinerja dan profesionalisme guru serta
mengembangkan kemampuan akademik dan non akademik siswa.
Machali (2016: 173-175) menyebutkan bahwa pengembangan sekolah
dapat dilakukan dalam lima strategi pokok salah satunya yaitu strategi
peningkatan mutu dan relevansi pendidikan di sekolah/ madrasah. Strategi
peningkatan mutu dan relevansi madrasah/ sekolah dilakukan dalam empat
aspek, yaitu kurikulum, guru dan tenaga kependidikan lainnya, sarana
pendidikan dan kepemimpinan pendidikan. Hal tersebut sesuai dengan
strategi yang sudah diimplementasikan kepala sekolah di SDIT
Muhammadiyah Al-Kautsar diantaranya dalam rangka mengembangkan
kinerja dan profesionalisme guru, kepala sekolah memberikan kesempatan
bagi seluruh komponen sekolah khususnya guru untuk melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, selain itu kepala sekolah selaku
pemimpin di sekolah sering mengikutsertakan guru dalam penataran-
penataran, pelatihan, workshop, dan bentuk pengembangan lainnya yang
diselenggarakan di sekolah maupun diluar sekolah.
Syahril (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “Improvement Of
Leadership Skill Among Headmastrs In The Basic Education In Dakhiliyah
Region, Oman” menyatakan bahwa kepala sekolah memegang peranan yang
penting dalam sukses dan berkembangnya sekolah yang dipimpinnya, tapi
pengetahuan tentang strategi dalam kepemimpinannya menjadi pengetahuan
yang harus dimiliki, sehingga hasil kepemimpinannya dapat dijadikan
sebagai motivasi bagi pengikutnya. Hal tersebut dilakukan oleh kepala
sekolah di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar di dalam masa
7
kepemimpinannya yaitu selalu mencari tahu mengenai strategi-strategi dan
inovasi-inovasi baru yang dapat diterapkan dalam melaksanakan tugasnya
sebagai pemimpin suatu sekolah. Proses pencarian pengetahuan dilakukan
dengan cara belajar dari sekolah lain yang lebih unggul, yang memberikan
gambaran baru mengenai cara atau strategi untuk mengelola sekolah supaya
berkembang khususnya dalam mengembangkan kinerja dan profesionalisme
guru serta mengembangkan kemampuan akademik dan non akademik siswa.
Mulyasa (2006, 100-101) mengemukakan bahwa upaya-upaya yang
dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja tenaga
kependidikan dan peserta didik antara lain: (1) mengikutsertakan guru dalam
penataran penataran guna menambah wawasan, (2) menggerakkan tim
evaluasi hasil belajar siswa, (3) dan menggunakan waktu belajar secara
efektif di sekolah. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian bahwa dalam
upaya mengembangkan sekolah, kepala sekolah SDIT Muhammadiyah Al-
Kautsar selalu berupaya untuk mengikutsertakan guru dalam penataran-
penataran, pelatihan serta memberikan kesempatan untuk melanjutkan
pendidikannya ke janjang yang lebih tinggi, dalam mengontrol
perkembangan siswa khususnya dalam hal akademik kepala sekolah
berusaha untuk menggerakkan tim evaluasi hasil belajar siswa hal itu
dilakukan untuk melihat perkembanga siswa serta jika ada siswa yang
membutuhkan bantuan khusus sekolah siap membantu dan melayani dan
sekolah selalu berupaya untuk menggunakan waktu belajar secara efektif.
Kepemimpinan kepala sekolah di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar
menggunakan gaya kepemimpinan bervariasi yang disesuaikan dengan
kondisi dan situasi sekolah pada saat kepemimpinannya. Gaya
kepemimpinan yang sering digunakan yaitu demokrasi yang biasanya
digunakan pada saat merencanakan suatu program sekolah kemudian kepala
sekolah memberikan kesempatan bagi seluruh komponen sekolah agar ikut
berpartisipasi di dalamnya, gaya lain yang digunakan yaitu otokratis pada
saat pelaksanaan program kegiatan yang sudah direncanakan agar berjalan
sesuai rencana dan mencapai hasil maksimal. Sehingga gaya kepemimpinan
8
merupakan salah satu strategi bagi kepala sekolah di SDIT Muhammadiyah
Al-Kautsar sebagai salah satu stratei dalam melaksanakan program
pengembangan sekolah.
3.3 Program Pengembangan Sekolah di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar
Mengembangkan lembaga pendidikan atau sekolah merupakan suatu
keharusan bagi seluruh sumber daya pendidikan. Dalam mengembangkan
sekolah penting bagi suatu sekolah untuk menyusun program Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS). Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
mencakup berbagai perencanaan diantaranya perencanaan jangka panjang,
perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka pendek. Penyusunan
perencanaan dimaksudkan untuk menentukan tindakan dan program yang
akan dilaksanakan sekolah untuk membawa sekolah menuju sekolah yang
berkualitas, baik dari segi tenaga pendidik, tenaga kependidikan maupun
siswanya.
Ibrahim dalam jurnalnya yang berjudul Public School Development and
Planning: Parents Criteria of Selecting Public School in Gombak District
mengemukakan bahwa faktor penentu dalam perencanaan dan
pengembangan sekolah adalah sekolah harus mempersiapkan program untuk
mengembangkan prestasi akademik siswa, fasilitas atau sarana prasarana
sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan
non akademik siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian di SDIT
Muhammadiyah Al-Kautsar bahwa dalam mengembangkan sekolah,
berbagai upaya telah direncanakan, dipersiapkan dan dilakukan oleh semua
staf sekolah mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan. Dalam
mengembangkan prestasi akademik siswa sekolah memberikan tambahan
jam pelajaran, pelaksanaan proses belajar mengajar yang kreatif sehingga
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, serta guru selalu
memberikan remidial dan pengayaan untuk melihat pemahaman siswa
sekaligus sebagai langkah perbaikan. Selain mengembangkan prestasi
akademik siswa sekolah juga memberikan fasilitas yang sangat memadahi
dan sarana prasarana yang lengkap sehingga dapat menunjang dan
9
mempermudah siswa dalam belajar. Bentuk pengembangan lainnya yang
dilakukan sekolah khususnya dalam bidang non akademik difokuskan pada
kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan potensi siswa
sekaligus sebagai cara untuk mencari bibit-bibit baru yang unggul untuk
diikutkan dalam berbagai perlombaan.
Guskey dalam jurnalnya yang berjudul “Professional Development and
Teacher Change” mengemukakan bahwa, untuk mengembangkan
profesionalisme guru dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan
guru dalam penguasaan kelas saat mengajar, apabila saat pembelajaran guru
mampu menguasai pembelajaran, siswa aktif dalam pembelajaran serta
timbul interkasi yang baik antara guru dan siswa maka guru dianggap sudah
mampu menguasai pembelajaran. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil
penelitian di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar bahwa dalam proses
pembelajaran guru selalu berupaya untuk menguasai kelas, dengan kata lain
guru mampu mengontrol keaktifan, kinerja dan semangat belajar siswa
sehingga tercipta kegiatan belajar mangajar yang efektif dan pembelajaran
yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik serta penguasaan guru di
dalam kelas saat mengajar terlaksana dengan baik.
4. PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
dapat disimpulkan bahwa:
4.1.1 Seorang kepala sekolah mempunyai peran dan tugas yang penting
dalam kepemimpinannya. Peran dan tugas profesional kepala sekolah
mencakup kepala sekolah sebagai pendidik (educator), sebagai
manajer, sebagai administrator, sebagai supervisor, sebagai pemimpin
(leader), sebagai innovator dan sebagai motivator. Ketujuh peran dan
tugas tersebut menjadi faktor penting dalam suksesnya kinerja
kepemimpinan kepala sekolah, serta kepala sekolah harus mampu
membangun kerjasama antar pihak yang ada di sekolah dan
10
stakeholder sekolah agar pelaksanaan berbagai program kegiatan
sekolah mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
4.1.2 Dalam melaksanakan program pengembangan sekolah, kepala sekolah
dapat menciptakan berbagai strategi, namun strategi utama yang harus
dimiliki dan dilaksanakan kepala sekolah yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan dan evaluasi. Pengembangan kinerja
dan profesionalisme guru dilakukan dengan cara mengikutsertakan
guru dalam pelatihan-pelatihan, workshop, studi banding, dan kegiatan
pengembangan lainnya yang telah dirancang oleh sekolah seperti FGD
(Focus Group Discussion), KAKAP (Kajian Kamis Pagi) dan kegiatan
lainnya. Pengembangan prestasi akademik siswa dilakukan dengan
mengefektifkan waktu belajar siswa dn profesionalisme guru.
Sedangkan untuk mengembangkan kemampuan non akademik siswa
difokuskan pada kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah
pengembangan minta dan bakat siswa serta pencarian bibit-bibit
unggul sekolah, khusus untuk bidang keagamaan sekolah dapat
membentuk tim khusus sehingga pelaksanaan kegiatan terlaksana
dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Program
kegiatan pengembangan sekolah juga harus disesuaikan dengan kondisi
dan situasi yang ada di sekolah dan perkembangan zaman.
4.1.3 Dalam perancangan dan pengembangan sekolah, sekolah harus
melibatkan semua staf dan stakeholder sekolah dalam setiap
pengambilan keputusan, selain itu perencanaan program
pengembangan sekolah harus disesuaikan dengan visi dan misi
sekolah.
4.2 PERSANTUNAN
Suatu kebanggan tersendiri bagi saya dapat menyelesaikan tugas akhir
ini, dengan penuh syukur saya ucapkan terimakasih kepada Keluarga Besar
SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar yang telah memberikan ijin kepada saya
untuk melakukan penelitian serta sudah banyak membantu dan membimbing
saat proses penelitian berlangsung.
11
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin, Nata. 2009. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Ali, Mohamad. 2012. Menyemai Sekolah Bertaraf Internasional. Yogyakarta:
Gamasurya.
Badeni. 2013. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta.
Bungin, Burhan. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Basri, Hasan. 2014. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: Pustaka Setia.
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Djamal. 2015. Paradigma Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Duryat, Masduki. 2016. Kepemimpinan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Guskey, Thomas. 2002. Professional Development and Teacher Change. Journal
Teachers and Teaching: Theory and Practice. Vol 8, Nomor 3/4. (diakses
pada 20 Mei 2017, dari http://www.cobblearning.net)
Hendarman. 2015. Revolusi Kinerja Kepala Sekolah. Jakarta: Indeks.
Hidayah, Nurul. 2016. Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Irita, Marini. 2014. Manajemen Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ibrahim, Nuraihan dkk. 2014. Public School Development and Planning: Parents
Criteria of Selecting Public School in Gombak District. International Islamic
University Malaysia. No 153. (diakses pada 13 April 2017, dari
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.10.061)
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah.
Machali, Imam., Hidayat, Ara. 2016. The Handbook Of Education Management.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Moleong, Lexy. 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
12
Mulyasa, 2006. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Munandar, Aris. 2007. Pendekatan Sistem Dalam Pengembangan Sekolah.
Universitas Negeri Yogyakarta. Nomor 1.
Nuchiyah, Nunu. 2007. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja
Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Dasar.
Volume V, Nomor 7. (diakses pada 12 Maret 2017, dari http://file.upi.edu)
Priansa, Donni., Rismi. 2014. Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah. Bandung: Alfabeta.
Rosita, Riza., AR, Djailani., Khairuddin. 2016. Strategi Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kompetensi Profesionali Guru pada SD Negeri Unggul
Montasik. Jurnal Administrasi Pendidikan. Volume 4, Nomor 1. (diakses pada
17 Februari 2017 dari, http://download.portalgaruda.org)
Sagala, Syaiful. 2009. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Samino. 2009. Pengantar Manajemen Pendidikan Membangun Nilai-Nilai Keilmuan
dan Keislaman Berbasis Nasional. Surakarta: Fairuz Media.
Samino. 2011. Manajemen Pendidikan Spirit Keislaman dan Keindonesiaan.
Surakarta: Fairuz Media.
Shahril, Chairil.,dkk. 2012. Improvement Of Leadership Skills Among Headmasters
In The Basic Education In Dakhiliyah Region, Oman”. Management
Research Journal. Volume 2, Nomor 1. (https://ejournal.upsi.edu)
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukandarrumidi. 2012. Metodologi Penelitian.. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Sukendar., Usman, Husnaini. 2013. Karakteristik Kepemimpinan Efektif Kepala
Sekolah SMP Negeri 1 Banguntapan. Jurnal Akuntabilitas Manajemen
Pendidikan. Volume 1, Nomor 2. (diakses pada 17 Februari 2017, dari
http://journal.uny.ac.id)
Susanto, Pendi. 2016. Produktivitas Sekolah. Bandung: Alfabeta.
Sutama. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D.
Surakarta: Fairuz Media.
13
Rachmawati,Yulia. 2014. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap
Kinerja Guru. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang. Volume
01, Nomor 01. (diakses pada 20 Maret 2017, dari http://e-journal.ivet.ac.id )
UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wahyu, Anjar. 2014. Strategi Kebijakan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap
Pembinaan Profesionalisme Guru. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Wahyuli, Heny. 2014. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Upaya
Meningkatkan Sekolah Unggulan di Kota Palembang. Jurnal Ilmiah
Administrasi dan Sosial. Volume 08, Nomor 06. (diakses pada 22 Februari
2017, dari http://stiasatyanegara.ac.id)
Wirawan, MSL. 2013. Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi,
Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.