kensep dasar pajak

56
TUGAS RESUME “KONSEP DASAR PAJAK” Dosen pengampu : Putut Gunawan F.SH, MH Disusun oleh : Kelompok 2 Andy Putra Ferdiyanto 14.641.0358 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS PANCA MARGA PROBOLINGGO

Upload: fiqi

Post on 31-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

By Andy

TRANSCRIPT

Page 1: Kensep Dasar Pajak

TUGAS RESUME

“KONSEP DASAR PAJAK”

Dosen pengampu :

Putut Gunawan F.SH, MH

Disusun oleh :

Kelompok 2

Andy Putra Ferdiyanto 14.641.0358

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PANCA MARGA PROBOLINGGO

2015

Page 2: Kensep Dasar Pajak

A. Definisi Pajak

Pajak adalah  iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang 

(sehingga dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak

dipungut berdasarkan norma-norma hukum guna menutup biaya produksi barang-

barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum.

Jadi, Pajak merupakan hak prerogatif pemerintah, iuran wajib yang dipungut

oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi  pengeluaran rutin

negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung

berdasarkan undang-undang.

Ada bermacam-macam batasan atau definisi tentang pajak menurut para ahli

diantaranya adalah :

1. Prof. Dr. P. J. A. Adriani

Pajak adalah iuran masrayakat kepada negara (yang dapat dipaksakan)

yang terutang oleh yang wajib membayararnya menurut peraturan-peraturan

umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung

dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai  pengeluaran-

pengeluaran umum berhubung tugas-tugas negara untuk menyelenggarakan

pemerintahan.

2. Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH.

Pajak adalah iuran rakyat kepada Negara yang berdasarkan undang-

undang, tidak mendapat timbal balik yang langsung dapat ditunjukan dan yang

digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi lain dari pajak sendiri

adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas Negara untuk membiayai

pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan sebagai public saving yang

merupakan sumber utama untuk pembiayaan public investment.

Page 3: Kensep Dasar Pajak

Apabila dilihat dari sisi propektif ekonomi maka pajak adalah beralihnya

sumber daya dari sector privat kepada sector public yang mengakibatkan

berkurangnya kemampuan individu dalam kepentingan menguasai sumber daya

dan bertambahnya kemampuan keuangan Negara dalam penyediaan barang dan

jasa public yang merupakan kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan pengertian pajak dari Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH.

maka dapat diambil kesimpulan bahwa pajak mempunyai beberapa cirri-

ciri utama yaitu pajak dipungut dan diatur oleh undang-undang sebagai pedoman

pelaksanaanya, pajak tidak menghasilkan kontraprestasi (imbalan) langsung bagi

individu yang membayarkannya, pajak dipungut oleh pemerintah daerah dan

pemerintah pusat, pajak digunakan untuk pembiayaan-pembiayaan pengeluaran

pemerintah dalam melaksanakan kegiatannya dan apabila ada surplus digunakan

sebagai public investment.

3. Sommerfeld Ray M. Anderson Herschel M. & Brock Horace R.

Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor

pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan,

berdasarkan ketentuan yang sudah ditentukan dan tanpa mendapat imbalan yang

langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya

untuk menjalankan pemerintahan.

4. Smeets

Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terhutang melalui norma-

norma umum dan dapat dipaksakan tanpa adanya kontraprestasi yang dapat

ditunjukan dalam hak individual untuk membiayai pengeluaran pemerintah

Page 4: Kensep Dasar Pajak

5. Suparman Sumawidjaya

Pajak adalah iuran wajib berupa barang yang dipungut oleh penguasa

berdasarkan norma hukum, guna menutup biaya produksi barang dan jasa

kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.

B. Lima unsur pokok dalam definisi pajak

1. Iuran/pungutan dari rakyat kepada negara

2. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang

3. Pajak dapat dipaksakan

4. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi

5. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara (pengeluaran umum

pemerintah)

Dari berbagai definisi yang diberikan terhadap pajak, baik pengertian secara

ekonomis (pajak sebagai pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah)

atau pengertian secara yuridis (pajak adalah iuran yang dapat dipaksakan) dapat ditarik

kesimpulan tentang unsur-unsur yang terdapat pada pengertian pajak antara lain

sebagai berikut:

1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai dengan

perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan "pajak dan

pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur

dalam undang-undang”.

2. Tidak mendapatkan jasa timbal balik (konraprestasi perseorangan) yang

dapat ditunjukkan secara langsung. Misalnya, orang yang taat

membayar pajak kendaraan bermotor akan melalui jalan yang sama

kualitasnya dengan orang yang tidak membayar pajak kendaraan

bermotor.

Page 5: Kensep Dasar Pajak

3. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum

pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin

maupun pembangunan.

4. Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan apabila

wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan

sanksi sesuai peraturan perundag-undangan.

5. Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Kas

Negara/Anggaran Negara yang diperlukan untuk menutup pembiayaan

penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat untuk

mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi

dan sosial (fungsi mengatur / regulatif).

Berdasarkan Sifatnya :

1. Pajak subjektif,

adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan keadaan wajib

pajak sebagai subjeknya misalnya adalah dalam pengenaan PPh atau

pajak penghasilan dimana subjuknya adalah orang pribadi yang

memperhatikan keadaan pribadi wajib pajak (perkawinan, jumlah

tanggungan) untuk dimasukan ke dalam perhitungan wajib pajak.

2. Pajak objektif,

adalah pajak yang memperhatikan objek pengenaan pajak tan pa

melihat keadaan subjek pajaknya, contohnya adalah PPN dan pajak

penjualan atas barang mewah.

Menurut Lembaga Pemungutnya

Page 6: Kensep Dasar Pajak

1. Pajak Negara,

adalah pajak yang pemungutannya dilakukan oleh pemerintah pusat

dan digunakan oleh untuk membiayai rumah tangga Negara pada

umumnya contoh dari pajak pusat adalah PPh dan PPN.

2. Pajak Daerah,

adalah pajak yang dipungut oleh daerah baik daerah tingkat I atau

daerah tingkat II dan dignakan untuk pembiayaan rumah tangga masing-

masing contohnya adalah pajak kendaraaan bermotor, pajak reklame,

PBB dan BPHTB

C. Ciri-ciri Pajak yang terdapat dalam pengertian pajak antara lain sebagai

berikut :

1. Pajak dipungut oleh negara, baik oleh pemerintah pusat maupun oleh

pemerintah daerah berdasarkan atas undang-undang serta aturan

pelaksanaannya.

2. Pemungutan pajak mengisyaratkan adanya alih dana (sumber daya) dari

sektor swasta (wajib pajak membayar pajak) ke sektor negara (pemungut

pajak/administrator pajak).

3. Pemungutan pajak diperuntukan bagi keperluan pembiayaan umum

pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin

maupun pembangunan.

4. Tidak dapat ditunjukan adanya imbalan (kontraprestasi) individual oleh

pemerintah terhadap pembayaran pajak yang dilakukan oleh para wajib

pajak.

5. Berfungsi sebagai budgeter atau mengisi kas negara/anggaran negara yang

diperlukan untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan,

pajak juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan

Page 7: Kensep Dasar Pajak

kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial  (fungsi mengatur /

regulatif)

D. FALSAFAH PAJAK

Falsafah Pajak ini dapat ditemukan atau tersirat dalam Pasal 23a,

Amandemen ke III yang berbunyi: “segala pajak dan pungutan lainnya yang

sifatnya memaksa harus dengan Undang Undang”. Kata Undang Undang ini

bermakna atau mempunyai arti bahwa Pajak itu HARUS DIKETAHUI OLEH

RAKYAT, dimana Rakyat Indonesia ini direpresentasikan (diwakilkan) oleh para

anggota DPR yang  berperan sebagai Legislator atau sebagai Pembuat UU atau

Pajak harus ada KETERWAKILAN dari rakyat itu sendiri. Hal ini dikarenakan

karena Pajak ini diambil dari Rakyat dan tentunya harus diketahui  juga oleh

rakyatnya (Dari rakyat untuk rakyat )

Jadi, pada intinya Falsafah Pajak adalah adanya KETERWAKILAN

RAKYAT pada pajak, dimana segala sesuatu tentang pajak HARUS diketahui oleh

Rakyat. Peralihan barang yang tidak diketahui oleh Rakyat, tentunya tidak akan

dikenakan Pajak. Seperti seseorang yang kecopetan, dimana telah terjadi  peralihan

barang dari seseorang tersebut ke Pencopet, sang pencopet tentunya tidak akan

dikenakan pajak atas barang yang didapatkan dari hasil mencopet tersebut.

Kebetulan Falsafah Pajak Indonesia sejalan atau sama dengan system di

Inggris, yaitu Taxation without  Representation dan USA, yaitu Taxation without

Representation is Robbery.

Falsafah Pajak ini sejalan dengan Sila ke -4 Pancasila, yaitu Pajak

merupakan representasi atau perwakilan rakyat, dimana Pajak harus diketahui oleh

rakyat karena dari rakyat untuk rakyat.

Page 8: Kensep Dasar Pajak

E. Fungsi pajak

Selain mengemban fungsi penerimaan negara, pajak juga berfungsi sebagai

alat kebijakan ekonomi-politik yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

atau tingkat pertumbuhan konsumsi masyarakat. Sebagai contoh, untuk melindungi

produksi dalam negeri, negara dapat menerapkan tarif bea masuk, agar daya beli

rakyat berpenghasilan rendah terjaga, negara dapat memberikan fasilitas berupa

pajak ditanggung pemerintah dan sebagainya.

Pajak dengan berbagai fasilitas dan keringanan yang ditawarkan juga

menjadi sarana efektif untuk menjaga stabilitas dan menjadi alat redistribusi

pendapatan yang baik. Sistem pemungutan pajak yang baik, aturan perpajakan yang

adil dan dukungan aparatur yang profesional adalah pilar agar pajak sebagai alat

redistribusi pendapatan berdaya guna. Pajak yang dikelola dan

dipertanggungjawabkan dengan baik merupakan sarana menuju kebaikan dan

kesejahteraan bersama (Yustinus Prastowo, 2009: 9).

Sementara kalau dalam Erly Suandy (2008: 13-14) tidak jauh berbeda

dengan pendapat diatas bahwa pada dasarnya pajak memiliki dua fungsi, yaitu:

1. Fungsi Budgetair/Finansial

yaitu memasukan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara, dengan

tujuan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara.

Penerimaan dari sektor pajak dewasa ini menjadi tulang punggung

penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN). Dalam upaya meningkatkan penerimaan perpajakan, pemerintah

secara konsisten melakukan berbagai upaya pembenahan, baik aspek

kebijakan maupun aspek sistem dan adminstrasi perpajakan melalui:

Page 9: Kensep Dasar Pajak

a. Amandemen Undang-Undang perpajakan;

b. Moderenisasi kantor pajak;

c. Ekstensifikasi dan intensifikasi;

d. Extra effor dalam pemeriksaan dan penagihan pajak;

e. Pembangunan basis data terintegrasi;

f. Penyediaan layanan melalui pemanfaatan teknologi

informasi; dan

g. Penegakan kode etik pegawai untuk meningkatkan

kedisiplinan dan good governance aparatur pajak.

2. Fungsi Regulerend / Mengatur

yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur baik masyarakat

baik di bidang ekonomi, sosial maupun politik dengan tujuan tertentu.

Pajak digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu dapat

dilihat dalam contoh sebagai berikut:

a. Pemberian insentif pajak (misalnya tax holiday, penyusutan

dipercepat) dalam rangka meningkatkan inventasi baik

inventasi dalam negeri maupun investasi asing.

b. Pengenaan pajak ekspor untuk produk-produk tertentu dalam

rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri.

c. Fungsi pajak yang pertama adalah sebagai fungsi anggaran

atau penerimaan (budgetair): pajak merupakan salah satu

sumber dana yang digunakan pemerintah dan bermanfaat

untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran. Penerimaan

negara dari sektor perpajakan dimasukkan ke dalam

komponen penerimaan dalam negeri pada APBN.

d. Fungsi pajak yang kedua adalah sebagai fungsi  mengatur

(regulerend) : pajak sebagai alat untuk mengatur atau

Page 10: Kensep Dasar Pajak

melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan

ekonomi. Contohnya adalah pengenaan pajak yang lebih

tinggi kepada barang mewah dan minuman keras.

e. Fungsi pajak yang ketiga adalah sebagai fungsi stabilitas :

pajak sebagai penerimaan negara dapat digunakan untuk

menjalankan kebijakan-kebijakan pemerintah. Contohnya

adalah kebijakan stabilitas harga dengan tujuan untuk

menekan inflasi dengan cara mengatur peredaran uang di

masyarakat lewat pemungutan dan penggunaan pajak yang

lebih efisien dan efektif.

f. Fungsi pajak yang keempat adalah fungsi redistribusi

pendapatan : penerimaan negara dari pajak digunakan untuk

membiayai pengeluaran umum dan pembangunan nasional

sehingga dapat membuka kesempatan kerja dengan tujuan

untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

F. PENDEKATAN PAJAK

1. Ekonomi

Ditinjau dari segi ekonomi, pajak dapat dilihat dari sisi

Mikroekonomi dan Makroekonomi, yaitu:

a. M i k r o e k o n o m i

Page 11: Kensep Dasar Pajak

Pajak itu mengurangi pedapatan (i n c o m e ) individu,

mengurangi daya beli (Konsumsi) seseorang, mengurangi

kesejahteraan individu, mengubah pola hidup wajib pajak 

b. M a k r o e k o n o m i

Pajak itu merupakan income atau pendapatan suatu

Negara (masyarakat) tanpa menimbulkan kewajiban pada

Negara terhadap wajib pajak.

2. Sosial

Pajak dapat dipandang secara negative dan positive dengan melihat

dampak yang dirasakan oleh rakyat. Pajak akan oleh rakyat, ketika tidak

memberatkan rakyat dan mempunyai manfaat bagi rakyat itu sendiri

(meningkatkan kesadaran pajak). Sebaliknya, apabila pajak itu memberatkan

rakyat dan hasilnya tidak dirasakan langsung oleh rakyat, maka akan timbul

resistensi dari rakyat

3. Agama

Pajak ini tidak bertentangan dengan agama, dimana dalam agama

punn juga terdapat pungutan- pungutan demi kemashlatan umat

(kepentingan bersama)

4. Keuangan

Sama halnya dengan ekonomi makro, pajak jika dilihat dari sisi

keuangan adalah mempunyai fungsi budgeter, yaitu seberapa besar hasil

pemasukan pajak ini bagi keuangan negara.

5. Politik 

Page 12: Kensep Dasar Pajak

Pajak itu dapat digunakan untuk mencapai tujuan politik tertentu,

karena pajak itu adalah sesautu yang selalu melibatkan rakyat. Seringkali di

periode pemilihan kepala Negara atau daerah, para calon  pemimpin

menggunakan issue pajak dengan menyampaikan janji-janji tertentu, seperti

akan memberikan  pembebasan bagi pajak-pajak yang terlalu membebani

rakyat.

6. Pembangunan

Pembangunan Negara itu merupakan suatu tujuan Negara, dimana

dari pembangunan tersebeut diharapkan terciptanya masyarakat yang

sejahtera. Pembangunan ini sendiri dilakukan di dua sektor, yaitu sektor

Publik yang mana dananya berasal dari APBN dan hibah (Fungsi Budgeter

pada Pajak), dan juga Sektor Privat (swasta) yang dananya berasal dari

investasi pihak swasta, baik lokal maupun asing (Fungsi mengatur pada

Pajak).

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pajak ini digunakan untuk

melaksanakan pembangunan yang akan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Dan dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tentunya

akan meningkatkan peranan masyarakat dalam pembangunan nasional itu

sendiri melalui pajak.

7. Hukum

a. Definisi Pajak 

Pajak adalah Perikatan yang timbul karena UU  yang

mewajibkan seseorang yang memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan oleh UU (TATBESTAND) untuk membayar

sejumlah uang kepada  Negara yang dapat dipaksakan tanpa

mendapat suatu imbalan yang secara langsung dapat ditunjuk,

Page 13: Kensep Dasar Pajak

yang digunakan untuk membiayai pengeluaran negara

(APBN) dan yang digunakan sebagai alat  pendorong,

penghambat dan pencegah untuk mencapai tujuan yang ada

diluar bidang keuangan.

b. Definisi "Hukum Pajak"

Hukum pajak adalah seperangkat peraturan yang

mengatur hubungan hukum hak dan kewajiban antara Negara

sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar pajak,

beserta seluruh lembaga yang melaksanakan pungutan pajak.

c. Sistematika Hukum Pajak

a) Hukum Pajak Formal

hukum yang mengatur mengenai

pelaksanaan dari hukum materiil memuat

bentuk/ tata cara untuk mewujudkan hukum

materil menjadi kenyataan (cara melaksanakan

hukum pajak materil). Hukum iini memuat

antara lain:

1. Tata cara penyelanggaraan

(prosedur) penetapan suatu utang

pajak.

2. Hak fiskus untuk mengadakan

pengawasan terhadap para Wajib

Pajak mengenai keadaan, perbuatan

dna peristiwa yang menimbulkan

utang pajak.

Page 14: Kensep Dasar Pajak

3. Kewajiban Wajib Pajak misalnya

menyelenggarakan

pembukuan/pencatatan, dan hak-hak

Wajib Pajak misalnya mengajukan

keberatan atau banding. Contoh:

Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan.

Pada pajak penghasilan (PPh) dan

pajak pertambahan nilai (PPN), hukum pajak

formil dan materil terpisah. Hukum pajak

formil untuk kedua jenis pajak tersebut adalah

UU No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP)

sebagaimana diubah terakhir dengan UU No16

Tahun 2009. Artinya, kewajiban dan hak WP

dalam urusan PPh dan PPN dapat kita

temukan pada UU KUP.

Berbeda dengan hukum pajak formil,

hukum pajak materil PPh terpisah dengan

hukum pajak materil PPN. Hukum pajak

materil PPh adalah UU No. 7 Tahun 1983

sebagaimana diubah terakhir dengan UU No.

36 Tahun 2008, sedangkan untuk PPN adalah

UU No. 8 Tahun 1983 sebagaimana diubah

terakhir dengan UU No. 42 Tahun 2009.

UU No. 6 tahun 1983

sebagaimana telah beberapa

Page 15: Kensep Dasar Pajak

kali diubah yang terakhir oleh

UU No. 28 Tahun 2007 tentang

Ketentuan umum dan Tata Cara

Perpajakan .

UU No. 19 Tahun 2000 tentang

Penagihan Pajak dengan Surat

Paksa .

UU No. 14 Tahun 2002 tentang

Pengadilan Pajak

b) Hukum Pajak Materiil

Hukum yang mengatur mengenai

Subjek, objek dan tarif pajak

UU PPH

UU PPN

UU PPnBM

UU PBB

UU BPHTB

G. ASAS PEMUNGUTAN PAJAK

Page 16: Kensep Dasar Pajak

1. asas keadilan : Menurut Teori yang mendasari Pengertiannya

a) Asas Equality

Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata, yaitu

dikenakan pada orang pribadi yang harus sebanding dengan

kemampuan membayar pajak (ability to pay) dan sesuai dengan

manfaat yang diterima.

b) Asas Certainty

Penetapan pajak hendaknya tidak sewenang-wenang, jadi

wajib pajak harus mengetahui kapan membayar dan batas waktu

pembayaran

c) Asas Convenience of Payment

Kapan Wajib Pajak itu harus membayar pajak sebaiknya

sesuai dengan saat-saat yang tidak menyulitkan Wajib Pajak, misalnya

pada saat memperoleh penghasilan.

d) Asas Economy

Secara ekonomi, biaya pemungutan dan pemenuhan

kewajiban pajak bagi Wajib Pajak diharapkan seminimum mungkin,

demikian pula beban yang dipikul.

2. Asas Manfaat

Pengenaan pajak hendaknya seimbang dengan keuntungan

(manfaat) yang didapat wajib pajak dari jasa-jasa public yang diberikan

Page 17: Kensep Dasar Pajak

oleh pemerintah. Berdasarkan criteria ini, maka pajak dikatakan adil bila

seseorang yang memperoleh kenikmatan lebih besar dari jasa-jasa publik

yang dihasilkan oleh pemerintah dikenakan proporsi lebih besar. PBB

menggunakan prinsip benefit dalam mengukur aspek keadilan dalam

perpajakan. Fungsi negara adalah memberikan perlindungan terhadap

kekayaan warga, dan karenanya pemiliknya berkewajiban ikut membayar

keperluan-keperluan negara.

3. Asas Pembuatan Undang-undang

a) Asas Yuridis

Untuk menyatakan suatu keadilan, hukum pajak harus

memberikan jaminan hokum kepada negara atau warganya. Oleh

karena itu, pemungutan pajak harus didasarkan pada undang-undang.

Landasan hukum pemungutan pajak di Indonesia adalah pasal 23 ayat

(2) Undang-Undang Dasar 1945.

b) Asas Ekonomis

Seperti pada uraian sebelumnya, pajak mempunyai fungsi

regular dan budgeter. Asas ekonomi ini lebih menekankan pada

pemikiran bahwa negara menghendaki agar kehidupan ekonomi

masyarakat terus meningkat. Untuk itu, pemungutan pajak harus

diupayakan tidak menghambat kelancaran ekonomi sehingga

kehidupan ekonomi tidak terganggu.

c) Asas Finansial

Berkaitan dengan hal ini, fungsi pajak yang terpenting adalah

fungsi budgeter nya, yakni untuk memasukkan uang sebanyak-

banyaknya ke dalam kas negara. Sehubungan dengan itu, agar

Page 18: Kensep Dasar Pajak

diperoleh hasil yang besar, maka biaya pemungutannya harus sekecil-

kecilnya.

4. Asas yuridiksi pemungutan pajak

a. Asas Tempat Tinggal

Negara-negara mempunyai hak untuk memungut atas seluruh

penghasilan wajib Pajak berdasarkan tempat tinggal Wajib Pajak. Wajib

Pajak yang bertempat tinggal di Indonesia dikenai pajak atas penghasilan

yang diterima atau diperoleh, yang berasal dari Indonesia atau berasal dari

luar negeri (Pasal 4 Undang-undang Pajak Penghasilan).

b. Asas Kebangsaan

Pengenaan pajak dihubungkan dengan suatu negara. Asas ini

diberlakukan kepada setiap orang asing yang bertempat tinggal di

Indonesia untuk membayar pajak.

c. Asas Sumber

Negara mempunyai hak untuk memungut pajak atas penghasilan

yang bersumber pada suatu negara yang memungut pajak. Dengan

demikian Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan dari

Indonesia dikenai pajak di Indonesian tanpa memperhatikan tempat tinggal

Wajib Pajak

F. Jenis Pajak

Pajak dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu

pengelompokan berdasarkan golongan, sifat, dan menurut lembaga

pemungutnya.

Page 19: Kensep Dasar Pajak

Berdasarkan Golongannya :

1. Pajak langsung, adalah pajak yang harus ditanggung sendiri

atau menjadi beban oleh wajib pajak sendiri sehingga tidak dapat

dilimpahkan kepada orang lain contaoh dari pajak langsung adalah PPh

atau pajak penghasilan.

2. Pajak tidak langsung, adalah kebalikan dari pajak langsung

dimana pada pajak tidak langsung pada akhirnya dapat dilimpahkan atau

dibebankan kepada orang lain atau pihak ketiga contoh dari pajak tidak

langsung adalah pada kegiatan penyerahan atau penjualan dan pembelian

barang dan jasa (PPN).

Dalam menentukan apakah suatu kegiatan termasuk kedalam

pajak langsung atau tidak harus dilihat tiga factor dalam arti ekonomis

yaitu : penanggung jawab pajak (orang yang secara yuridis harus melunasi

pajak), penanggung pajak (berdasarkan fakta adalah orang yang pertama

memikul beban pajak) dan pemikul pajak ( orang yang menurut UU harus

dikenakan pajak). Jika seseorang atau aktivitas tertentu terdapat ketiga

unsure tersebut maka pajaknya adalah pajak langsung sedangkan apabila

salah satu unsur itu terdapat secara terpisah maka disebut pajak tidak

langsung.

Berdasarkan Sifatnya :

1. Pajak subjektif, adalah pajak yang pengenaannya

memperhatikan keadaan wajib pajak sebagai subjeknya misalnya adalah

dalam pengenaan PPh atau pajak penghasilan dimana subjuknya adalah

Page 20: Kensep Dasar Pajak

orang pribadi yang memperhatikan keadaan pribadi wajib pajak

(perkawinan, jumlah tanggungan) untuk dimasukan ke dalam perhitungan

wajib pajak.

2. Pajak objektif, adalah pajak yang memperhatikan objek

pengenaan pajak tan pa melihat keadaan subjek pajaknya, contohnya

adalah PPN dan pajak penjualan atas barang mewah.

Menurut Lembaga Pemungutnya

1. Pajak Negara, adalah pajak yang pemungutannya dilakukan

oleh pemerintah pusat dan digunakan oleh untuk membiayai rumah tangga

Negara pada umumnya contoh dari pajak pusat adalah PPh dan PPN.

2. Pajak Daerah, adalah pajak yang dipungut oleh daerah baik

daerah tingkat I atau daerah tingkat II dan dignakan untuk pembiayaan

rumah tangga masing-masing contohnya adalah pajak kendaraaan

bermotor, pajak reklame, PBB dan BPHTB.

B. Pungutan Lain Selain Pajak

Pajak bukan hanya pungutan yang dilakukan kepada rakyatnya

ada beberapa macam pungutan lain yang diterapkan oleh Negara tapi

mempunyai perlakuan dan sifat yang berbeda, beberapa pungutan tersebut

adalah :

1. Bea Materai, pungutan yang dikenakan kepada dokumen yang

bersifat perdata dan dokumen yang digunakan di pengadilan berbeda

Page 21: Kensep Dasar Pajak

dengan pajak bea materai tidak memerlukan no identitas baik untuk objek

pajak atau untuk wajib pajak.

2. Bea Masuk dan Bea Keluar yang dimaksud dengan bea masuk

adalah pungutan atas barang yang dimasukan ke dalam daerah pabean

sedangkan bea keluar adalah kebalikan dari bea masuk jumlah bea masuk

dan bea keluar ditentukan berdasarkan harga/nilai dari barang tersebut atau

berdasarkan tarif yang ditentukan bagi masing-masing golongan barang.

3. Cukai adalah pungutan yang dikenakan kepada beberapa

barang yang mempunyai ciri-ciri (konsumsinya perlu dikendalikan,

peredarannya perlu dibatasi, penggunaannya mempunyai dampak negative

bagi masyarakat atau lingkungan dan pemakaiannya perlu dikenakan

pembebanan pungutan Negara untuk menjaga keadilan) sedangkan barang

yang terkena cukai dan tariff yang dikenakannya dapat dilihat pada

undang-undang No 39 Tahun 2007.

4. Retribusi adalah suatu beban atau biaya yang diberikan kepada

seseorang di dalam suatu negara yang mendapatkan layanan atau fasilitas

tertentu. Retribusi lebih bersifat spesifik, misalnya seseorang mendapatkan

layanan tertentu, maka dia wajib membayar retribusi secara rutin.

Contohnya adalah parkir dan jalan tol.

5. Iuran adalah pungutan yang diberikan akibat suatu jasa atau

fasilitas yang diberikan pemerintah secara langsung dan nyata kepada

pembayar.

#.Sumber penerimaan pajak

1.User Charges (Retribusi)

Page 22: Kensep Dasar Pajak

Dianggap sebagai sumber penerimaan tambahan, tujuan

utamanya adalahuntuk meningkatkan efisiensi dengan menyediakan

informasi atas permintaan bagi penyedia layanan publik dan memastikan

apa yang disediakan oleh penyedialayanan publik minimal sebesar

tambahan biaya (Marginal Cost) bagi masyarakat.Ada tiga jenis retribusi,

antara lain:

a)Retribusi perizinan tertentu (service fees),

seperti penerbitan surat izin(pernikahan, bisnis, kendaraan

bermotor) dan berbagai macam biaya yangditerapkan oleh pemerintah

daerah untuk meningkatkan pelayanan.Pemberlakuan biaya/tarif kepada

masyarakat atas sesuatu yang diperlukanoleh hukum tidak selalu rasional.

b)Retribusi jasa umum (Public Prices)

, adalah penerimaan pemerintahdaerah atas hasil penjualan

barang-barang privat dan jasa. Semua penjualan jasa yang disediakan di

daerah untuk dapat diidentifikasi secara pribadi dari biaya manfaat publik

untuk memberikan tarif atas fasilitashiburan/rekreasi. Biaya tersebut

seharusnya diatur pada tingkat kompetisiswasta, tanpa pajak dan subsidi,

dimana itu merupakan cara yang palingefisien dari pencapaian tujuan

kebijakan publik, dan akan lebih baik lagi jika pajak subsidi dihitung secara

terpisah.

c) Retribusi jasa usaha (specific benefit charges),

secara teori, merupakancara untuk memperoleh keuntungan dari

pembayar pajak yang kontrasseperti pajak bahan bakar minyak atau pajak

Bumi dan Bangunan.

Page 23: Kensep Dasar Pajak

2.Property Taxes (pajak Bumi dan Bangunan)

Pajak Property (PBB) memiliki peranan yang penting dalam hal

keuangan pemerintah daerah, pemerintah daerah di kebanyakan negara

berkembang akanmampu mengelola keuangannya tapi hak milik

berhubungan dengan pajak property. Jika pemerintah daerah diharapkan

untuk memerankan bagian pentingdalam keuangan sektor jasa (contoh:

pendidikan, kesehatan), sebagaimanaseharusnya mereka akan

membutuhkan akses untuk sumber penerimaan yanglebih elastis.

3.Excise Taxes (pajak cukai)

Pajak cukai berpotensi signifikan terhadap sumber penerimaan

daerah,terutama pada alasan administrasi dan efisiensi. Terutama cukai

terhadap pajak kendaraan. Pajak tersebut jelas dapat dieksploitasi lebih

lengkap daripada yang biasanya terjadi di sebagian besar negara yaitu dari

perspektif administrative berupa pajak bahan bakar dan pajak

otomotif.Pajak bahan bakar juga terkait penggunaan jalan dan efek

eksternal sepertikecelakaan kendaraan, polusi dan kemacetan. Swastanisasi

jalan tol pada prinsipnya dapat melayani fungsi pajak manfaat, didasarkan

pada fitur umur danukuran mesin kendaraan (mobil lebih tua dan lebih

besar biasanya memberikankontribusi lebih kepada polusi), lokasi

kendaraan (mobil di kota-kota menambah polusi dan kemacetan), sopir

catatan (20 persen dari driver bertanggung jawabatas 80 persen

kecelakaan), dan terutama bobot roda kendaraan (berat kendaraanyang

pesat lebih banyak kerusakan jalan dan memerlukan jalan yang lebih

mahaluntuk membangun).

4.Personal income Taxes(Pajak Penghasilan)

Page 24: Kensep Dasar Pajak

Di antara beberapa negara di mana pemerintah subnasional

memiliki peran pengeluaran besar dan sebagian besar otonom fiskal adalah

negara-negara Nordik.Pajak pendapatan daerah ini pada dasarnya

dikenakan pada sebuah flat, tingkatdaerah didirikan pada basis pajak yang

sama sebagai pajak pendapatan nasionaldan dikumpulkan oleh pemerintah

pusat. Individu juga dikenakan pajak pendapatan daerah progresif basis

yangsama seperti pajak pendapatan nasional dan pajak (seperti Inggris

"komunitascharge") dikenakan pada nasional per kapita ditentukan tingkat

variasi ukurankotamadya, hanya saja dikenakan pada nonresidents yang

bekerja di kotamadya.Semua pajak ini dinilai dan dikumpulkan secara

daerah.Tambahan biaya daerah di pusat pajak penghasilan pribadi (PDL)

baru- baru ini diusulkan di beberapa negara berkembang dan negara

transisi, sepertiAfrika Selatan dan hungaria. pemerintah daerah tidak

memiliki kebebasan dalammenetapkan tingkat pajak. Oleh karena itu

distribusi hasil pendapatan lebih baik dianggap sebagai kombinasi dari

pajak nasional dan antar pemerintah yangterkait. Transfer fiskal

dikumpulkan secara daerah penerimaan pajak nasional atassumber

pendapatan daerah. Jika pemerintah daerah tidak bertanggung jawab atas

pendapatan yang mereka terima, kenyataannya terlalu jauh untuk

mempertimbangkan pendapatan seperti pajak daerah. Sebaliknya, biaya

tambahanyang ditentukan secara daerah jelas pajak local sendiri dalam hal

akuntabilitasmemaksakan pajak dan pengeluaran pendapatan ditempatkan

tepat di pemerintahdaerah. Di Kanada, misalnya, di mana pemerintah pusat

sama-sama menilai danmengumpulkan pajak pendapatan, provinsi dapat

menetapkan harga yang berbedadan karenanya mempengaruhi melalui

tindakan-tindakan mereka sendiri jumlah pendapatan yang diperoleh

mereka.Salah satu alasan pemerintah daerah diberi akses pajak penghasilan

dinegara maju adalah karena ketergantungan dari pemerintah pusat pada

sumber pendapatan. Meskipun demikian, kemungkinan memaksakan

daerah (dalam beberapa kasus daerah) biaya tambahan pajak pendapatan

Page 25: Kensep Dasar Pajak

pribadi harus dibahaslebih lanjut di sebagian besar negara. Meskipun biaya

tambahan seperti itumungkin bervariasi dari satu wilayah ke wilayah,

mereka harus dalam semuakasus bisa dikenakan pada satu ( "flat") menilai

untuk menghindari baik administrasi dan distorsi ekonomi.Implementasi

pajak pendapatan dapat mengambil dua format dasar:menolak pajak akhir

pada pembayaran dan sumber pajak berdasar pada penyimpanan deklarasi

pajak. Pajak-pajak yang masih harus disetorkan mungkin

digunakan dikemudian kasus, tetapi itu adalah pembayaran

sementara (sebagaiganti pajak akhir), untuk menjadi pengganti kerugian

yang melawan terhadapkewajiban menghitung pada pajak deklarasi itu.

Yang manapun format bisa, pada prinsipnya, diterapkan sebagai pajak

subnational pemerintah bertindak bebas atausebagai suatu subcharge pada

pajak dari pemerintah pusat.Tugas pendapatan diperumit jika orang-orang

tidak bekerja jika mereka(atau keluarga-keluarga mereka) tinggal. Menolak

akhir pada sumber adalahmelainkan dengan mudah menerapkan dan dapat,

pada prinsipnya, dibenarkan jika dibutuhkan untuk membiayai keuntungan-

keuntungan jabatan dalam pemerintahan berhubungan dengan pendapatan

pendapatan. jika, bagaimanapun,kebanyakan jabatan dalam pemerintahan

yang disajikan ke rumah tangga adalahkonsumsi orang yang hidup, dan

bukan mereka yang bekerja, distribusi pendapatan dari pajak antar

yurisdiksi seperti itu biasanya tidak mungkin untuk memenuhi biaya-biaya

dalam menyediakan jasa.Pajak deklarasi bisa, pada prinsipnya, digunakan

untuk meninggalkankediaman berbasis pajak penghasilan. Perpajakan

negara merdeka (difasilitasi Namun, dengan informasi dari pajak

pendapatan dari pemerintah federal) adalahaturan di Amerika Serikat. Oleh

perbandingan. Provinsi biaya tambahan yangdikelola oleh pemerintah pusat

Page 26: Kensep Dasar Pajak

lebih umum di Kanada. Seperti masalah di atas,ada banyak yang bisa

dikatakan untuk sistem biaya tambahan diatur secaraterpusat. Negara-

negara berkembang mengalami kesulitan menerapkan pajak berdasarkan

incom deklarasi, kecuali dalam kasus-incom tinggi individu; bagimereka

dengan pendapatan rendah, sebagian besar harus LDCs

sangatmengandalkan penggunaan terakhir dengan memegang pajak.

Dengan demikian,mungkin hampir impossibleto saluran incom pendapatan

dari pajak yang dibayar oleh komuter (dan orang lain yang tidak bekerja di

mana mereka atau keluargamereka tinggal) untuk wilayah tempat tinggal.

5.Payroll Taxes

Pajak tersebut memiliki beberapa kelebihan yaitu jasa-jasanya

mudahdalam administrasinya, setidaknya ketika dikenakan pada

perusahaan besar dan

relatif produktif pada tingkat yang relatif rendah. Kekurangannya

adalah pajak bertindak sebagai penghalang untuk mendapatkan pekerjaan

di sektor modern danmemperkenalkan distorsi ke dalam campuran aktor

keputusan; dan di sebagian besar Negara, pajak gaji sudah banyak

dimanfaatkan untuk membiayai sistem jaminan sosial(pusat). Pada

prinsipnya, jika tidak begitu jelas dalam praktek,seperti lubang subnasional

dapat lebih mudah dikenakan pada tujuan (penduduk)dari asal (pekerjaan)

dasar, faktor penting dalam mempertimbangkan potensisubnasional

distortionary faktor aspek pajak. Meskipun dalam pajak gaji terdapat

panggilan untuk pemeriksaan lebih dekat terhadap penerima biaya

tambahan, disini secara nasional basis PIT sepertinya cara yang lebih tepat

untuk pemerintahsubnasional pajak upah di sebagian besar negara-negara

berkembang dan transisi.

Page 27: Kensep Dasar Pajak

6.Pajak konsumsi

Di banyak negara, mencari sumber pendapatan daerah yang

secaraekonomi layak, terhormat dan administratif, terutama dengan suatu

elastisitasyang masuk akal, datang ke pajak penjualan umum. Pajak

penjualan umumsekarang ditemukan di kebanyakan negara adalah sumber

PPN yang banyak disukai. Dominasi dari PPN telah menimbulkan masalah

serius bagi keuangan pemerintah daerah. Beberapa menekankan kepatuhan

tinggi dan biayaadministrasi. Penekankan lain kemungkinan untuk

kehilangan kontrolmakroekonomi dan keengganan umum pemerintah pusat

untuk berbagi ruangPPN. Yang lain lagi menekankan masalah yang timbul

dari lintas-perbatasan(antarnegara) perdagangan. Subnasional itu jika

dikenakan pada dasar asal-usul,distortionary, dan jika dikenakan pada

tujuan dasar, tidak bisa dijalankan.Di Kanada merupakan suatu operasional

"PPN ganda", sistem pajak dan basis pajak ditetapkan secara independen

oleh pemerintah masing-masingwalaupun pada dasarnya sama. Kanada

menunjukkan bahwa dengan administrasi pajak yang baik itu layak untuk

mengoperasikan PPN pada tingkat subnasional pada tujuan dasar,

setidaknya untuk pemerintah regional yang besar.

7.Pajak Bisnis

Pajak bisnis daerah dan regional dalam bentuk-bentuk seperti

pajak pendapatan perusahaan, pajak modal, pajak property nonhunian, dan

seperti pungutan kuno sebagai octroi, patente, dan berbagai bentuk pajak

"industri dan perdagangan" yang ditemukan di sebagian besar negara. pajak

bisnis subnasionalsangat luas dan populer dengan para pejabat dan warga

Negara karena merekasering menghasilkan pendapatan yang substansial

Page 28: Kensep Dasar Pajak

dan secara khusus cenderung jauh lebih elastis daripada, misalnya, pajak

property; dan tidak ada orang yangcukup yakin dengan insiden pajak

tersebut yang mengasumsikan atau menegaskan bahwa pajak dibayar oleh

seseorang yang bukan penduduk setempat.Kasus ekonomi pajak bisnis

daerah hanya sebagai bentuk keuntunganumum pajak. Manfaat pajak tidak

hanya pada tingkat subnasional tetapi memang penting untuk pencapaian

efisiensi. Jika memungkinkan, pelayanan publik tertentu menguntungkan

perusahaan bisnis yang spesifik tentu saja harus dibayar oleh retribusi yang

sesuai. Tapi di mana itu tidak layak untuk menutup biayamarjinal

mengurangi biaya pengeluaran sektor publik melalui retribusi, beberapa

bentuk secara luas berbasis retribusi umum kegiatan usaha wesssll dapat

dijamin. Namun, untuk menemukan dukungan pajak ini salah satu masukan

untuk pajak, bagaimanapun, apakah tenaga kerja (pajak gaji) atau modal

(pajak penghasilan badan). Sebaliknya, iuran berbasis umum untuk

campuran faktor netral harusdipaksakan, seperti pajak atas nilai tambah.

#.Prinsip dan batas yang lainnya

Dalam penetapan pajak dikenal prinsip dan batas yang lain. Hal

initerkadang saling tidak konsisten.

•Tax competition. Kompetisi dalam penawaran atas publik servis

dandalam disiplin perpajakan politisi dan birokrat menjadi efisien dan

untuk menyediakan pelayanan yang diinginkan masyarakat. Ini

jugamembutuhkan pilihan daerah atas tingkat pajak.

Page 29: Kensep Dasar Pajak

•Kenetralan geografis. Pajak yang ditarik pemerintah tidak

terlalutercampur dengan perdagangan internal dan internasional

tidamenyimpang dari lokasi aktivitas ekonomi. Hal ini mengimplikasikan

bahwa pemerintah daerah tidak memungut pajak penjualan atas barang

produksi (production-related sales tax) atau pajak pendapatan terkaitdengan

sumber daya (source-related income tax) kecuali dimanadibutuhkan untuk

menggambarkan biaya penyediaan jasa (atau dimanadiperlukan realitas

administrasi sebagai contoh kemudahan lebih besar administrasi PPh

daripada PBB)

•Menghindari ekspor pajak. Inti dari pemungutan pajak oleh

pemerintahsecara umum tidak dipikul oleh non penduduk. Pajak ekspor

tidak fair danitu mendorong over ekspansi publik servis.

•Kelayakan administrasi. Hal ini juga memungkinkan untuk

menerapkan penetapan pajak oleh pemerintah tanpa biaya administrasi dan

pemenuhanyang tak pantas.

•Subsidiarity. Pengalaman internasional menyarankan hal ini

secara umumakan lebih mudah terutama dalam negara miskin (less

developedcountries)dan negara yang mengalami transisis dari sosialisme

(CITs) pemerintah pusat melalui pemerintah daerah mendanai

pengeluaranmereka. Untuk menghindari kecenderungan mengakibatkan

ketidak seimbangan fiskal., pemerintah daerah dapat menetapkan sumber

penerimaan yang tidak dapat melanggar prinsip dan batas- batas.

Penetapan unik (unique assignment): kesalahan batas. Kepercayaan bahwa pajak

tertentu harus ditentukan tidak hanya 1 level dari pemerintah adalahtidak memiliki

dasar. Given tax dapat menyediakan satisfactory basis(basis kepuasan) antara pajak

Page 30: Kensep Dasar Pajak

pemerintah pusat dan daerah (dan untuk pajak lebih dari 1 level daerah). Sebagai

contoh misalnya di US keduanya pemerintah federal dan kebanyakan dari negara

menarik pajak pendapatanindividu, dan beberapa negara mengumpulkan pajak

pendapatan atau pajak pertambahan nilai untuk pemerintah daerahnya.

Metode alternatif dalam penetapan pajak

Metode dalam menetapkan pendapatan pemerintah daerah berbeda dengandesentralisasi

fiskal, kemudahan dalam pemenuhan dan administrasi,keadilan/kejujuran dan netralitas dan

tingkat redistribusi hukum dapat merekaakomodasi. Hal ini tepat untuk melihat dengan

jelas 4 ciri: (a) level pajak yangdipilih pemerintah dari penerimaan yang diterima

pemerintah daerah, (b) definisi pajak, (c) tingkat pajak, (d) yang mengadministrasi pajak.

Dari pandanganmengenai subnasional kedaulatan fiskal, kapasitas untuk mengatur tingkat

tarif scara jelas adalah paling penting, hal ini mengijinkan pemerintah daerah untuk

menentukan tingkatnya terhadap pelayanan publik. Pemerintah daerah secara jelastidak

diizinkan pertimbangan total dalam memilih pajak yang mereka pungut,contoh mereka

tidak dapat menentukan memungut bea impor dalam perdaganganinternasional atau

perdagangan antara subnational yuridis atau untuk memaksakan pajak seperti pajak ekspor

dalam lingkup lebih luas. Kebebasan subnational berlebihan pada pilihan pajak dan di

administrasi pajak dapat menciptakankompleksitas yang tidak dapat diterima dan beban

administratif, seperti halnyaketidak-layakan dan distorsi pada alokasi dari sumber daya.

• Legislatif dan administrasi independen daerah menawarkan pemerintah daerah otonomi

fiskal.Melalui pendekatan ini pemerintah daerah menentukan pajak yang mereka pungut

danmendefinisikan tax basenya, mengatur tingkat pajak dan

Page 31: Kensep Dasar Pajak

mengadministrasi pajak. Pendekatan ini mengikuti US. Pendekatanini rentan terhadap

ketidak konsistenan, kerja ganda,dan terlalu banyak dan kompleks syarat serta

administrasinya.

• Administrasi independen tak terikat dengan pajak yangdiselaraskan. Satu cara untuk

mengatasi kompleksitas dari legislasiindependen, sementara memelihara pemerintah daerah

mengontroladministrasi pajak, adalah untuk pemerintah subnational untuk sependapat pada

pajak mendasarkan mengenakan mereka, tapimemegang tanggungjawab untuk

administrasi. ini sebenarnya apa punya occured pada perserikatan eropa dengan hormat ke

pajak pertambahan nilai. yang keenam direktif dan pengganti inimelarang apa negara

anggota dapat lakukan, tapi tidak memusatkan administrasi. Beberapa percaya jenis ini dari

penyelarasan dari bea balik nama status diperlukan pada US

• Biaya tambahan daerah kebanyakan dari hal keuangan pentingotonomi dari independen

legislasi subnational dan administrasi,tanpa ini ketidakadilan, distorsi, kompleksitas dan

masalah darikepatuhan dan administrasi.

• Tax sharing secara umum lebih sedikit atraktif daripada biayatambahan daerah.

• Revenue sharing adalah bukan bagian dari penetapan pajak, hal inimerupakan penetapan

pendapatan dari level pemerintahan yaanglebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah.

Analisis konseptual dari pajak tertentu

Argumen konseptual yang kuat mengenai penetapan sumber pendapatantertentu ke

pemerintah pusat atau daerah (atau keduanya) dijelaskan dalamringkasan berikut. Sebagai

bagian berikutnya menandai untuk alasan administratif tidak semua penetapan atraktif

secara konseptual adalah praktis.

Page 32: Kensep Dasar Pajak

• Pajak pendapatan individu cocok diigunakan untuk beberapa tingkat pemerintahan.

Dimana pemerintah pusat menggunakan pajak pendapatan progresif untuk stabilisasi dan

redistribusi sedangkan pemerintah daerahlebih menggunakan tingkat regresif untuk

membiayai keuntungan secaramenyeluruh dari public service.

• Pajak penjualan, dalam teori manfaat pendanaan secara umum ditentukan pemerintah

pusat dan daerah. Jenis pajak ini harus ditentukan yangmenjadi ketetapan terutama

mengenai batas kekuasaan daerah dimanakonsumsi terjadi. Demikian pajak penjualan dan

dasar tujuan VAT secarakonseptual unggul hingga dasar asal VATs.

• Pajak dapat digunakan untuk mengimplementasikan prinsip keuntungan jika konsumsi

pajak barang dan jasa berhubungan erat terhadap manfaat pelayanan publik atau public cost

ditmbulkan karena aksi pribadi (pajak terhadap produksi rokok dan minuman beralkohol

digunakan untuk membiayai biaya perlindungan kesehatan sehubungan dengan rokok

danminuman alkohol). Konsumsi barang mewah dapat digunakan untuk meningkatkan

kemajuan pada sistem pajak, tapi pendekatan ini memilikiketerbatasan. Pajak dapat dengan

baik ditugaskan lebih dari 1 level pemerintahan, pemerintah pusat dapat menggunakan

pajak untuk mendanai public service yang melebihi batas ketika pemerintah

daerahmenggunakannya untuk mendanai public serviceyang secara geografismemiliki

manfaat yang terbatas.

• Environmental levies mengganti kerusakan lingkungan dalam bentuk biaya sosial atas

konsumsi atau produksi pribadi yang mengakibatkan pencemaran atau kerusakan

lingkungan. Lingkungan yang rusak merupakan subjek pajak. Pajak merupakan bentuk

biaya sosial yang harusdibayarkan. Pemerintah pusat dapat menentukan besarnya

kompensasi atas biaya sosial yang harus dibayarkan atas ekstraksi sumber daya

yangmelebihi batas subnasional.

Page 33: Kensep Dasar Pajak

• Pajak atas sumber daya merupakan pertanyaan penting mengenai sifatalami dari

pemerintah federal dan di beberapa negara. Argumen ekonomiatas pentingnya pajak

terhadap sumber daya. Pertama secara geografisakses tidak sama untuk penerimaan dari

pajak sumber daya alam dapatmengarah pada inefisiensi dalm ekonomi. Area yang kaya

sumber dayadapat menyediakan lebih banyak public service daripada area yang

miskinsumber daya pungutan pajak non sumber daya lebih rendah atau keduanya.Hl ini

dapat menyebabkan atraksi nonekonomi dari modal dan tenaga kerjaarea yang kaya sumber

daya. Sebagai tambahan wilayah yang kayasumber daya dapat membelanjakan dana

publiknya secara sosial lebihsedikit produktif daripada proyek yang terdahulu di wilayah

dengansumber daya sedikit. Akhirnya sejak penerimaan dari pajak atas sumber daya sangat

tidak stabil, kecocokannya untuk membiayai pemerintahdaerah adalah dugaan.

• Pajak pendapatan perusahaan adalah tidak sesuai untuk digunakan pemerintah daerah.

Penggunannya oleh pemerintah untuk stabilitasmakroekonomi adalah tidak tepat, pajak

tidak sama dengan efek distribusi biasanya dianggap berasal dari ini ketika digunakan oleh

pemerintahsubnational dan ini tidak berhasil memuaskan kriteria dari manfaat perpajakan.

• Pajak properti pajak kekayaan sering menjadi sesuai untuk dipergunakanoleh pemda

untuk menuntut disamaratakan keuntungan-keuntungan jabatan dalam pemerintahan. Ini

adalah terutama benar ketika hak milik dan populasi adalah homogen dan kepemilikan dari

hak milik adalahtersebar luas,seperti pada kasus dari petani pertanian. Dalam kondisiseperti

ini pajak properti dapat disesuaikan retribusinya terkait denganmanfaat yang diperlukan

untuk membayar terkait aktivitas seperti irigasidan drainase. Seperti halnya ekonomi dan

masyarakatnya menjadi lebih berbeda dan diurbanisasi, argumen ini menjadi kurang

persuasif.

Page 34: Kensep Dasar Pajak

#.Pertimbangan administratif : nilai tambah pajak dan pajak penjualan

Banyak dari sumber hasil pajak yang paling utama tidaklah bersediamengimplementasikan

dari dan untuk pemerintah daerah. Dimana hal ini benar,konseptual argument harus

memberi jalan ke kenyataan praktis. Pada bagian inimenjelaskan kemungkinan yang terjadi

dari penetapan VAT pada pajak atau retailsales tax (RST) pada pemerintah daerah. Nilai

tambah pajak sejauh ini merupakan bentuk yang paling penting dari pajak penjualan secara

keseluruhan, hal ini digunakan terutama oleh pemerintah pusat. Pertanyaan penting adalah

apakah VAT cocok digunakan pemerintahdaerah dengan atau tanpa VAT pada tingkat

nasional. Pertimbangannya: dualsentral/ subnational RST dan standalone subnational RST

(dipertimbangkan bersama - sama), “hybrid” central VAT/subnational RST, standalone

subnationalVAT, dan dual sentral/ subnational VAT.A.Dual sentral/subnational RST dan

standalone subnational RST.RTS pemerintah daerah dapat diimplementasikan oleh pemerin

sendiri sebagaistandalone pajak atau sebagai biaya tambahan atas pajak pemerintah pusat

jika RTS diterapkan pemerintah pusat.B.Pemerintah daerah membedakan RTS ketika

pemerintah pusatmembebankan VAT yang akan menimbulkan masalah berkaitan dengan

pembayar pajak dan butuh duplikasi atas upaya administrator pajak. Lebihdari itu hal ini

melibatkan masalah yang sama dari yang hadapi dengan perbatasan jarak subnational

berdagang goda itu standalone subnationalRTs. RST dan VAT dijalankan dengan cara yang

sangat berbeda.C.Standalone subnational VAT. Pemerintah daerah dapat memungut VAT

jika pajak dipaksakan dalam penghubung dengan pajak nasional. Isu dasar apayang harus

dilakukan berhubungan dengan perdagangan antara yurisdiksiapakah untuk diterapkan

aslinya atau prinsip tujuan dalam seperti misalnya perdagangan dan bagaimana.D.Dual

sentral / Subnasional VAT. Nampak bahwa suatu VAT rangkap akan bersifat mungkin

dalam beberapa negara-negara. Subnational pemerintahan akan memberi tarip nol pada

barang ekspor internal dan

menunda pajak atas impor internal. Bird dan Gendron catat bahwa, dalamsistem yang

rangkap yang dipekerjakan oleh Quebec dan pemerintahanKanada yang pemerintah pusat,

Page 35: Kensep Dasar Pajak

pajak dari pemerintahan pemerintah pusat"server sebagai cek silang untuk memastikan

bahwa QST ( Quebec SalesTax) belum dihindarkan" pada tukar tambah intraprovinsial

mengenai. DiEropa, ini adalah, tentu saja, tidak ada over-arching pajak euro

yangmempercayakan untuk pemeriksaan silangBahkan di mana ada suatu VAT nasional,

orang tidak bisa senang dengan penuh harapan karena pemeriksaan silang tidak boleh

terjadi. Resiko bahwa pelanggan akan membuat nol pembelian dapat dikurangi yang dinilai

dalam carayang yang mengikuti jalannya. Sebagai tambahan. "reguler" VAT, pemerintahan

pusat akan mengumpulkan sebuah "penyeimbangan VAT" pada perdaganganantar

subnational yurisdiksi. Tingkat tarip dari yang mengganti rugi VAT boleh jadi rata-rata

yang tertimbang modal subnasional tingkat tarip VAT. Pedagangyang dicatatkan membuat

import dari pesanan yuridisi akan diijinkan kredit untuk masukan VAT yang yang ganti

rugi, seperti halnya VAT reguler dari pemerintahan pusat. Hasil perpajakan akan bersifat

tujuan yang mendasar. Sepertidi ketidakhadiran dari yang mengganti kerugian VAT.Dalam

kasus pembelian dari yuridiksi lain yang dibuat secara langsungoleh konsumen dan

pedagang tidak dicatatkan, penyeimbangan VAT akan suatu pajak akhir, menggantikan

pajak subnational pemerintahan yang jika tidak akantiba. Begitu, akan dilakukan ketidak

adanya (atau sedikit) baik untuk menyembunyikan pembelian rumah tangga seperti bisnis

pembelian. Pendapatandari VAT pada $transaksi ini akan dibagi-bagikan antar subnational

pemerintahandengan rumusan.Pendekatan ini telah menandai keuntungan atas rencana lain

dalamhubungan dengan perdagangan dalam negeri antar yurisdiksi. Pertama,menerapkan

tujuan dasar perpajakan, dibanding asal mendasarkan perpajakan.Kedua, ketidaksamaan

dengan proposal mengenai komisi Eropa, itu tidak akanmemerlukan sesuatu yang diperumit

pada tingkat pajak. Ketiga, tidak akanmemerlukan suatu cleaninghouse pada kredit pajak.

Keempat, tidak akan peka untuk menyakititi dalam via penjualan ke konsumen yang

menyamarkan bisnis pembelian. Akhirnya, tidak sama dengan proposal Keen-Smith, disana

tidak akanada suatu asimetri antara penjualan yang didaftarkan kepada wajib pajak dan

penjualan ke orang lain. Asimetri antara penjualan ke pembeli daerah dalamyuridiksi lain

yang sepertinya jauh lebih dapat dikendalikan untuk kedua-duanya,wajib pajak dan

pengurus pajak dibanding asimetri Keen-Smith.

Page 36: Kensep Dasar Pajak

Manfaat Pajak bagi Perekonomian dan Masyarakat

Perekeonomian negara sama halnya dengan perekonomian rumah tangga dimana mengenal

sumber-sumber penerimaan dan pos-pos pengeluaran. Pajak sendiri merupakan sumber

utama penerimaan negara. Oleh karena itu, apabila masyarakat tidak taat akan pajak maka

seluruh kegiatan negara akan sulit terpenuhi. Dengan membayar pajak masyarakat akan

mendapatkan manfaat:

Fasilitas umum dan Infrastruktur seperti jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit, dan

puskesmas

Pertahanan dan keamanan seperti bangunan, senjata, perumahan hingga gaji-gajinya

Subsidi atas pangan dan Bahan Bakar Minyak

Kelestarian Lingkungan hidup dan Budaya

Dana Pemilu

Pengembangan Alat transportasi Massa, dll.

Uang pajak yang telah disetorkan oleh masyarakat akan digunakan dengan tujuan membuat

masyarakat dari lahir hingga meninggal sejahtera. Uang pajak juga dipakai oleh negara

untuk memberi subsidi barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat dan membayar

hutang-hutang negara. Selain itu uang pajak pun digunakan untuk menunjang Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah sehingga perekonomian dapat terus berkembang. Oleh sebab itu

pajak sangat memegang peranan penting dalam sebuah negara.

Manfaat Pajak Menurut Suparmoko

Page 37: Kensep Dasar Pajak

Utama – sifatnya self liquiditing yaitu untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara

seperti pengeluaran proyek produktif barang ekspor.

Kedua – membiayai pengeluaran reproduktif seperti pengeluaran yang memberikan

keuntungan ekonomis bagi masyarakat. Contohnya, pengeluaran untuk pengairan dan

pertanian.

Ketiga – membiayai pengeluaran yang sifatnya tidak self liquiditting dan tidak reproduktif.

Contohnya, pengeluaran untuk mendirikan monumen dan objek rekreasi.

Keempat – membiayai pengeluaran yang sifatnya tidak produktif. Contohnya, pengeluaran

yang dipakai untuk membiayai pertahanan negara atau perang dan pengeluaran untuk

penghematan di masa yang akan datang yaitu pengeluaran untuk membiayai anak yatim

piatu.

Fungsi Pajak Bagi Pembangunan Negara

Fungsi Anggaran – Pajak dijadikan alat untuk memasukan dana secara optimal ke

kas negara berlandaskan undang-undang perpajakan yang berlaku sehingga pajak

disini berfungsi membiayai seluruh pengeluaran-pengeluaran yang terkait proses

pemerintahan.

Fungsi Mengatur – Pajak digunakan pemerintah sebagai alat untuk mencapai

tujuan tertentu dan pelengkap dari fungsi utama pajak itu sendiri.

Fungsi Stabilitas – Adanya pajak membuat pemerintah memiliki dana untuk

menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga

inflasi dapat dikendalikan.

Fungsi Retribusi Pendapatan – Pajak digunakan untuk mebiayai semua

kepentingan umum.

Page 38: Kensep Dasar Pajak

Sumber-Sumber Pajak

Pajak di Indonesia ada dua macam yaitu pajak pusat dan pajak daerah dimana pajak pusat

adalah pajak yang dikelola langsung oleh pemerintahan pusat (Direktorat Jenderal Pajak)

yang ada dibawah Kementrian Keuangan sementara Pajak Daerah adalah pajak-pajak yang

dikelola oleh Pemerintah Daerah di tingkat Propinsi ataupun Kabupaten/Kota.