kementerian pertanian[1]
TRANSCRIPT
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.idKEMENTERIAN PERTANIAN
AKSELERASI PEMBANGUNAN KEDAULATAN AKSELERASI PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN DAN PERDESAAN MELALUI PANGAN DAN PERDESAAN MELALUI
PERTANIAN RAKYATPERTANIAN RAKYAT
Jakarta, 12 Januari 2015
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
ISI PAPARAN
22
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id 3
KEDAULATAN PANGANI
3
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
UU No. 18/2012 tentang Pangan:
Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang
menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan
potensi sumber daya lokal.
PENGERTIAN KEDAULATAN PANGAN
4
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id5
C1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
C2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya
C3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan
C4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
C5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
C6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan saing di pasar internasional
C7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik
C8. Melakukan revolusi karakter bangsa
C9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia
9 AGENDA PRIORITAS (NAWACITA)
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
AGENDA 7 NAWACITA : Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik
Dari enam poin dalam agenda 6, yang terkait dengan pertanian, yaitu :
7. 1. Peningkatan Kedaulatan Pangan
Kedaulatan pangan dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah pangan secara mandiri, yang perlu didukung dengan :
a.Ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari produksi dalam negeri
b.Pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa sendiri; dan
c.Mampu melindungi dan menyejahterakan pelaku utama pangan, terutama petani dan nelayan
6
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
a. Ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari produksi dalam negeri
Peningkatan produksi dan produktivitas pangan dalam negeri
b. Pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa sendiri; dan
Kebijakan peningkatan produksi pangan
Kebijakan harga
Kebijakan perdagangan dalam dan luar negeri
c. Mampu melindungi dan menyejahterakan pelaku utama pangan, terutama petani dan nelayan
Subsidi pangan dan subsidi petani
Asuransi pertanian
Pembiayaan pertanian
7
RUANG LINGKUP KEDAULATAN PANGAN
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Melalui Kegiatan Strategis: (1)Kebijakan pengendalian impor pangan (2)Pembangunan irigasi, bendungan, sarana jalan dan transportasi, serta pasar dan kelembagaan pasar secara merata (3)Rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak terhadap 3 juta ha pertanian dan 25 bendungan hingga tahun 2019(4)Pencanangan 1.000 desa berdaulat benih hingga tahun 2019(5)Subsidi pangan dan subsidi petani
MEMBANGUN KEDAULATAN PANGAN
8
Program Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Gula dan Daging
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
a. Produksi:• Produksi padi diutamakan ditingkatkan dalam rangka swasembada• Produksi kedelai diutamakan untuk mengamankan pasokan pengrajin dan
kebutuhan konsumsi tahu dan tempe• Produksi jagung ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan keragaman pangan dan
pakan lokal• Produksi daging sapi untuk mengamankan konsumsi daging sapi di tingkat rumah
tangga• produksi gula dalam negeri ditargetkan untuk memenuhi konsumsi gula rumah
tangga a. Terwujudnya peningkatan distribusi dan aksesibilitas pangan yang didukung dengan
pengawasan distribusi pangan untuk mencegah spekulasi, serta didukung peningkatan cadangan beras pemerintah dalam rangka memperkuat stabilitas harga
b. Tercapainya Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 92,5 (2019)c. Terbangunnya dan meningkatnya layanan jaringan irigasi 600 ribu Ha untuk
menggantikan alih fungsi lahand. Terlaksananya rehabilitasi 1,75 juta Ha jaringan irigasi sebagai bentuk rehabilitasi
prasarana irigasi sesuai dengan laju deteriorasie. Beroperasinya dan terpeliharanya jaringan irigasi 2,95 juta Haf. Terbangunnya 132 ribu Ha layanan jaringan irigasi rawa untuk pembangunan lahan rawa
yang adaptif dengan menyeimbangkan pertimbangan ekonomi dan kelestarian lingkungan
SASARAN
9
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id10
PERTANIAN RAKYAT DAN PEMBANGUNAN PEDESAAN
II
10
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id 11
Petani merupakan sumberdaya yang sangat vital karena merupakan pelaku utama pembangunan pertanian. Tanpa pelaku yang handal dan berkompeten, maka pembangunan pertanian tidak dapat berjalan secara optimal.
Pertanian rakyat : sistem pertanian yang dikelola oleh petani mayoritas (rakyat) untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri
Pada umumnya, petani Indonesia berada di pedesaan, berskala kecil dan memiliki banyak keterbatasan.
Untuk membangun pertanian dan mewujudkan kedaulatan pangan, maka dilakukan melalui membangun pertanian rakyat dengan cara melindungi dan memberdayakan petani kecil yang banyak tinggal
di pedesaan.
11
PERAN PERTANIAN RAKYAT DALAM PENCAPAIAN KEDAULATAN PANGAN
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
PERLINDUNGAN PETANI(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)
Perlindungan Petani adalah segala upaya untuk membantu petani menghadapi permasalahan kesulitan memperoleh prasarana dan sarana produksi, ketersediaan lahan, kepastian usaha, risiko harga, kegagalan panen, praktik ekonomi biaya tinggi, dan perubahan iklim
12
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Penyediaan prasarana dan sarana produksi pertanian
Kepastian usaha Jaminan harga komoditas pertanian Penghapusan praktek ekonomi biaya tinggi Ganti rugi gagal panen akibat kejadian luar biasa Sistem peringatan dini dan penanganan dampak
perubahan iklim Asuransi Pertanian
STRATEGI PERLINDUNGAN PETANI(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)
STRATEGI PERLINDUNGAN PETANI(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)
13
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Pemberdayaan petani adalah segala upaya untuk meningkatkan kemampuan petani untuk melaksanakan usaha tani yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan, pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil pertanian, konsolidasi dan jaminan luasan lahan pertanian, kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, serta penguatan kelembagaan petani
PEMBERDAYAAN PETANI(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)
14
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Pendidikan dan pelatihan Penyuluhan dan pendampingan Pengembangan sistem dan sarana pemasaran
hasil pertanian Konsolidasi dan jaminan luasan lahan pertanian Penyediaan fasilitas pembiayaan dan permodalan Kemudahan akses IPTEK dan informasi Penguatan kelembagaan petani
STRATEGI PEMBERDAYAAN PETANI(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)
STRATEGI PEMBERDAYAAN PETANI(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)
15
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id16
AKSELERASI PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN MELALUI
PERTANIAN RAKYAT
III
16
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
UPAYA KHUSUS (UPSUS) PERCEPATAN SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI
PADA PERTANIAN RAKYAT
Perbaikan infrastruktur pertanian rakyat, utamanya jaringan irigasi
Percepatan optimasi lahan Bantuan benih unggul bermutu Bantuan pupuk Bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) Peningkatan pengawalan oleh penyuluh
17
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
BENIH/BIBIT Benih bersertifikat diserap 20% = 1 ton/ha x 6 jt ha(80%)
= 6 jt ton GKGKEHILANGAN KEHILANGAN PELUANG PELUANG PRODUKSIPRODUKSI20 Juta Ton 20 Juta Ton
GKG GKG ALSINTAN
Kehilangan pra panen dan panen
= 3,5 jt ton GKG
PENYULUHANKurang Penyuluh
= 30 % x 70.000 Desa = 21 Ribu
Kehilangan 3 jt ton GKG
IRIGASIIRIGASI3 jt ha x 0.3 IP x 5.1 3 jt ha x 0.3 IP x 5.1
ton/ha ton/ha = 4.5 jt GKG= 4.5 jt GKG
PUPUKTerlambat 1-2 minggu =
hilang 0.5 ton/ha x 6 jt ha= 3 jt ton GKG
18
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id19
SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI
Revitalisasi Penggilingan Padi
Kecil
Revitalisasi Penggilingan Padi
Kecil
Rehab jaringan irigasi tersier
Rehab jaringan irigasi tersier Bantuan BenihBantuan BenihBantuan PupukBantuan Pupuk
Traktor R2 dan R4;Alsintan Pasca
Panen
Traktor R2 dan R4;Alsintan Pasca
Panen
Penumbuhan Pabrik pakan mini
di sentra produksi
Penumbuhan Pabrik pakan mini
di sentra produksi
Peningkatan penyerapan
jagung lokal oleh industri pakan
Peningkatan penyerapan
jagung lokal oleh industri pakan
pengembangan sistem benih
unggul
pengembangan sistem benih
unggul
Pengembangan dryer
Pengembangan dryer
KEGIATAN OPERASIONAL MENUJU SWASEMBADA PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI
Keterkaitan industri tahu-
tempe dan pakan ternak
Keterkaitan industri tahu-
tempe dan pakan ternak
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
SASARAN PRODUKSI PADI TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI PADI TAHUN 2015-2019
1 2015 14.578.783 14.142.110 51,90 73.400.000 2 2016 15.119.906 14.614.253 52,16 76.226.000 3 2017 15.383.456 14.868.989 52,55 78.132.000 4 2018 15.612.634 15.090.502 53,07 80.085.000 5 2019 15.805.845 15.277.252 53,73 82.087.000
Produksi (Ton)
NO TahunLuas Tanam
(Ha)Luas Panen
(Ha)Produktivitas
(Ku/Ha)
20
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
I. INTENSIFIKASI
PENINGKATAN PROVITAS998.698 HA (6,85%)
PUPUKBENIHOPT
ALSIN PRA & PASCAPANEN
II. EKSTENSIFIKASI
PENINGKATAN AREAL2.659.282 HA (18,24%)
PERLUASAN AREALPENINGKATAN IP
GP-PTT ,SL-PTT 2014,
PIP
CETAK SAWAHPERBAIKAN JI
OPTIMASI LAHAN
PADI 14.578.783 HA
PROGRAM / KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015
Catatan : 10.920.803 ha (74,91%) swadaya petani, APBD, kemitraan BUMN/swasta, termasuk subsidi benih dan pupuk
21
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
SASARAN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2015-2019
1 2015 4.037.645 3.835.763 53,00 20.330.000 2 2016 4.038.307 3.836.392 55,65 21.350.000 3 2017 4.027.949 3.826.551 58,43 22.360.000 4 2018 4.028.727 3.827.291 61,35 23.480.000 5 2019 4.037.490 3.835.615 64,40 24.700.000
No. TahunLuas Tanam
(Ha)Luas Panen
(Ha)Produktivitas
(Ku/Ha)Produksi
(Ton)
22
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
I. INTENSIFIKASI
PENINGKATAN PROVITAS154.000 HA (2,93%)
PUPUKBENIHOPT
ALSIN PRA & PASCAPANEN
II. EKSTENSIFIKASI
PENINGKATAN AREAL1.000.000 HA (19,07%)
PERLUASAN AREALPENINGKATAN IP
GP-PTT ,SL-PTT 2014,
PENGEMBANGAN AREAL BARU
JAGUNG 5.244.976 HA
Catatan : 4.090.976 ha (78 %) swadaya petani, APBD, kemitraan BUMN/swasta, termasuk subsidi benih dan pupuk
PROGRAM / KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015
23
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
SKENARIO PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG 2015
No UraianSasaran
(Ha)
Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton PK)
Tambahan Produksi
(Ton)I Peningkatan Produktivitas 4.244.976 4.244.976 4.019.360 20.313.731 502.303
a. GP-PTT 2015 102.000 102.000 96.900 60,00 581.400 103.780 b. Carry Over SL-PTT 2014 52.000 52.000 49.400 55,00 271.700 28.207 c. Pertanaman Swadaya 2014 1.797.337 1.797.337 1.707.470 49,29 8.416.120 - d. Pertanaman Swadaya 2015 2.293.639 2.293.639 2.165.590 51,00 11.044.510 370.316
II Pengembangan Areal Tanam Baru
Bantuan Pupuk dan Benih (APBN-P 2015)
1.000.000 1.000.000 950.000 50,00 4.750.000 4.750.000
5.244.976 5.244.976 4.969.360 50,44 25.063.731 5.252.303 Jumlah
24
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
SASARAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2015-2019
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas ProduksiHa Ha Ku/Ha Ton
1 2015 850.132 807.625 18,57 1.270.000 2 2016 1.349.869 1.282.375 17,59 2.030.000 3 2017 1.909.671 1.814.187 16,68 2.890.000 4 2018 1.906.114 1.815.346 17,66 2.910.000 5 2019 1.900.806 1.810.291 17,82 2.920.000
TahunNO.
25
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
I. INTENSIFIKASI
PENINGKATAN PROVITAS370.943 HA (36,93%)
PUPUKBENIHOPT
ALSIN PRA & PASCAPANEN
II. EKSTENSIFIKASI
PENINGKATAN AREAL501.816 HA (49,97%)
PERLUASAN AREALPENINGKATAN IP
GP-PTT,SL-PTT
PENINGKATAN INDEKS
PERTANAMAN
KEDELAI 1.004.093 HA
Catatan : 131.334 ha (13,10%) swadaya petani, APBD, kemitraan BUMN/swasta, Termasuk subsidi benih dan pupuk
PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015
26
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
20162016Areal : 506 ribu Ha
Prod. : 3,390 juta tonRendemen : 8,26%
20172017Areal : 669 ribu Ha
Produksi : 4,121 juta TonRendemen : 7,98%
(Eksisting 8,39% dan baru 6,0%)
20182018Areal : 882 ribu Ha
Produksi : 5,313 juta TonRendemen : 7,88%
(Eksisting 8,52% dan baru 6,6%)
20152015
Areal : 484 ribu Ha
Prod : 3,037 juta ton
Rendemen : 8,06%
ROAD-MAP PENINGKATAN PRODUKSI GULA
2015-2019
ROAD-MAP PENINGKATAN PRODUKSI GULA
2015-2019EKSISTING AREAEKSISTING AREAEKSISTING AREAEKSISTING AREA
PENGEMBANGAN BARUPENGEMBANGAN BARU
NO
RENC. AKSI 2015 16 17 18 19
A ON-FARM
1 Pembangunan KBI dan KBD
x x x x x
2 penyediaan traktor, mesin air, alat panen, dan angkut
x x - - -
3 Penyediaan pupuk dan bahan pengendali OPT 6 T
x x x x x
4 Penerapan GAP x x x x x
B OFF-PARM
6 Revitalisasi PG yg kurang/ tidak efisien;
x x - - -
7 Penerapan Otomatisasi PG
x - - - -
8 Perbaikan manajemen PG;
x - - - -
9 Diversifikasi produk selain gula dan tetes (Cogen, bio-ethanol, RS, GKR, dll.
x x x x x
C UMUM
10 Tim Monev x x x x x
NO RENC. AKSI 2015 16 17 18 19
A ON-FARM
1 Penentuan lokasi dan penyediaan lahan
x x - - -
2 Penyaringan perusahaan
x x - - -
3 Penetapan CP/CL Plasma
x x - - -
4 Pembentukan Koperasi
x x - - -
5 Penyediaan Alsintan x x x - -
6 Pembangunan infrastruktur jalan, jaringan pengairan, dan pelabuhan
x x - - -
7 Pembangunan Kebun Benih (KBI dan KBD)
x x x x x
8 Penyediaan pupuk, dan bahan pengendali OPT 6 T
x x x x x
9 Pengembangan riset benih dan pupuk
x x x x x
10 Pembangunan KTG x x x x x
B OFF-PARM
1 Penentuan lokasi dan penyediaan lahan
x x - - -
2 Penyaringan perusahaan
x x - - -
C UMUM
1 Tim Monev x x x x x
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Reengeenering PG Lama Peningkatan
kapasitas dan efisiensi
OPTIMALISASI PG
PENGEMBANGAN BARU
PENGEMBANGAN BARU
EKSISTING EKSISTING AREAAREA
EKSISTING EKSISTING AREAAREA
STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI TEBU / GULA
STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI TEBU / GULA
BUMNSWASTA
REVITALISASI PG :1.Pemetaan Kondisi PG2.Regrouping PG
Pembangunan PG baru kapasitas besar
yang efisien
PENETAPAN KAWASAN
PENYARINGAN PRSH
KRITERIA :1.Pengalaman di bisnis gula atau bisnis utamanya gula;2.Bonafid;3.Tidak sedang bermasalah dengan bank dan hukum;4.Bersedia sebagai Inti
KRITERIA:1.Lahan sesuai untuk tebu;2.Skala ekonomis (min 30 ribu ha);3.Potensial pengembangan Hulu-Hilir;4.Infra struktur minimal tersedia;5.Pemda/Dinas sangat mendukung;6.Kelancaran dan efisiensi distribusi.
1. Perluasan, dan2. Pembangunan PG
baru
DIVERSIFIKASI PRODUK
SELAIN GKP DAN TETES 28
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
KEGIATAN OPERASIONAL MENUJU PENINGKATAN PRODUKSI GULA
29
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
Perkembangan Pangsa Produksi Daging Indonesia 2010-2014
30
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
SUPPLY DEMAND SAPI DAN KERBAU TAHUN 2015-2019
NO URAIAN Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1. Kebutuhan Daging a.Penduduk (000 jiwa) 252.615 255.462 258.705 261.891 265.015 268.075
b.Konsumsi per kapita (kg) 1,65 1,78 1,89 2,01 2,14 2,28
c.Total Kebutuhan (ton) 416.070 454.350 489.437 527.035 567.306 610.421 2. Penyediaan (lokal+impor) 581.120 454.350 489.437 527.035 567.306 610.421
a.Lokal: - Jumlah Pemotongan (ekor) 2.165.452 2.404.242 2.550.580 2.703.652 2.865.991 3.041.628 - Meat Yield (kg/ekor) 170,14 170,14 172,86 175,63 178,44 181,29 - Total Produksi Lokal (ton) 368.430 409.058 440.899 474.837 511.402 551.426- Total Produksi Karkas (ton) 460.538 511.323 551.124 593.546 639.253 689.283
b.Impor - Bakalan (ekor) 591.268 136.305 146.073 157.088 168.242 177.543 - Bakalan Setara Daging (ton) 117.881 27.175 29.123 31.319 33.542 35.397 - Daging Beku (ton) 94.813 18.117 19.415 20.879 22.362 23.598 - Total Impor Setara Daging (ton) 212.694 45.292 48.538 52.198 55.904 58.995
3. Proporsi Penyediaan terhadap Konsumsi
a.Lokal (%) 88,55 90,03 90,08 90,10 90,15 90,34b.Impor (%) 51,11 9,97 9,92 9,90 9,85 9,66
31
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
KEGIATAN OPERASIONAL PENINGKATAN PRODUKSI DAGING SAPI/KERBAU
32
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
CABAII. PERSOALAN FUNDAMENTAL:•Pasokan bulanan tidak merata:•Berlebihan di musim kemarau mengakibatkan harga jatuh saat kemarau•Berkurang saat musim hujan mengakibatkan harga naik saat musim hujan
II. SOLUSI:•Gerakan tanam cabai saat kemarau (GTCK) yaitu menanam cabai di bulan Juli-Oktober dengan pemilihan dekat dengan sumber air.•Fasilitasi irigasi tandon sederhana dan sarana dan prasarana budidaya.
III. KOMPONEN KEGIATAN:•Irigasi tandon sederhana (taxi pump, tandon, drip tape pengairan)•Sarana produksi (benih bermutu, pupuk, kapur pertanian, mulsa plastik)•Sarana budidaya (pH meter, cultivator F220/hand traktor Rawa ring 12)•Sarana pengendalian OPT: Trichoderma hamantum, benih tanaman border (jagung), plastik UV untuk pelindung hujan/border)
IV. TARGET :•Pemerataan produksi cabai sepanjang tahun•Kecukupan produksi saat musim hujan•Semua Kab/Kota mengembangkan kawasan cabai (Mandiri cabai)
33
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id
BAWANG MERAHI. PERSOALAN FUNDAMENTAL:•Produksi menumpuk di musim kemarau dan berkurang di musim hujan antara lain karena mengandalkan sentra proiduksi di pulau Jawa (Brebes), Nganjuk/Jatim dan Bima/NTB
II. SOLUSI: •Mengembangkan sentra produksi baru bawang merah di luar sentra khususnya di luar pulau Jawa•Pemilihan lokasi dekat dengan sumber air•Fasilitasi irigasi tandon sederhana dan sarana prasarana budidaya.•Uji multi lokasi kesesuaian varietas sesuai agroekologi setempat•Resi gudang menggunakan gudang berpendingin (Cold Storage)
III. KOMPONEN KEGIATAN:•Irigasi tandon sederhana (taxi pump, tandon, drip tape pengairan)•Sarana produksi (benih bermutu, pupuk, kapur pertanian, mulsa plastik)•Sarana budidaya (pH meter, cultivator F220/hand traktor Rawa ring 12)•Sarana pengendalian OPT: Trichoderma hamantum, benih tanaman border (jagung), plastik UV untuk pelindung hujan/border)
IV. TARGET:•Kemandirian (swasembada di masing-masing Kab/Kota)•Ketersediaan produksi bawang merah sepanjang tahun
34
Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.idKementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id35