kementerian perhubungan direktorat jenderal...

21
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP 222 TAHUN 2017 TENTANG INDIKATOR KINERJA KESELAMATAN (SAFETY PERFORMANCE INDICATOR (SPI)) UNTUK PENYELENGGARA BANDAR UDARA DAN PENYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN DAN TATA CARA PERHITUNGAN TINGKAT KINERJA KESELAMATAN YANG DAPAT D\TERIMA(ACCEPTABLE LEVEL OF SAFETY PERFORMANCE (ALoSP)) UNTUK PENYEDIA JASA PENERBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 93 Tahun 2016 tentang Program Keselamatan Penerbangan Nasional, mengatur Direktorat Jenderal Perhubungan Udara wajib membuat prosedur penetapan tingkat kinerja keselamatan yang dapat diterima (Acceptable level of Safety Performance (AloSP)); b. bahwa dalam penetapan tingkat kinerja keselamatan yang dapat diterima (Acceptable level of Safety Performance (AloSPj), perlu penetapan Indikator Kinerja Keselamatan (Safety Performance Indicator (SPI)); c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Indikator Kinerja Keselamatan (Safety Performance Indicator (SPI)) Untuk Penyelenggara Bandar Udara Dan Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Dan Tata Cara Perhitungan Tingkat Kinerja Keselamatan Yang Dapat Diterima (Acceptable Level Of Safety Performance (ALoSP)) Penyedia Jasa Penerbangan;

Upload: others

Post on 30-Nov-2019

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

NOMOR: KP 222 TAHUN 2017

TENTANG

INDIKATOR KINERJA KESELAMATAN (SAFETY PERFORMANCE INDICATOR (SPI))

UNTUK PENYELENGGARA BANDAR UDARA DAN PENYELENGGARA PELAYANAN

NAVIGASI PENERBANGAN DAN TATA CARA PERHITUNGAN TINGKAT KINERJA

KESELAMATAN YANG DAPAT D\TERIMA(ACCEPTABLE LEVEL OF SAFETY

PERFORMANCE (ALoSP)) UNTUK PENYEDIA JASA PENERBANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM

93 Tahun 2016 tentang Program Keselamatan Penerbangan

Nasional, mengatur Direktorat Jenderal Perhubungan

Udara wajib membuat prosedur penetapan tingkat kinerja

keselamatan yang dapat diterima (Acceptable level of Safety

Performance (AloSP));

b. bahwa dalam penetapan tingkat kinerja keselamatan yang

dapat diterima (Acceptable level of Safety Performance

(AloSPj), perlu penetapan Indikator Kinerja Keselamatan

(Safety Performance Indicator (SPI));

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

pada huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang

Indikator Kinerja Keselamatan (Safety Performance Indicator

(SPI)) Untuk Penyelenggara Bandar Udara Dan

Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Dan Tata

Cara Perhitungan Tingkat Kinerja Keselamatan Yang Dapat

Diterima (Acceptable Level Of Safety Performance (ALoSP))

Penyedia Jasa Penerbangan;

Page 2: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-2-

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 1 Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 tentang

Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara

Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 176);

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang

Pembentukan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana

diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun

2015;

4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang

Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 2009

tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian

170 (Civil Aviation Safety Regulation Part 170) tentang

Peraturan Lalu Lintas Penerbangan (Air Traffic Rules);

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 49 Tahun 2011

tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian

172 (Civil Aviation Safety Regulation Part 172) tentang

Penyelenggara Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan (Air

Traffic Service Provider);

7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 57 Tahun 2011

Tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian

171 (Civil Aviation Safety Regulation Part 171) Tentang

Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan

(Aeronautical Telecommunication Service Provider)

sebagaimana diubah terakhir dalam Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor PM 48 Tahun 2017;

8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 55 Tahun 2015

Tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian

139 {Civil Aviation Safety Regulation Part 139) TentangBandar Udara (Aerodrome);

Page 3: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-3-

9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 93 Tahun 2016

tentang Program Keselamatan Penerbangan Nasional;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TENTANG INDIKATOR KINERJA KESELAMATAN (SAFETY

PERFORMANCE INDICATOR (SPI)) UNTUK PENYELENGGARA

BANDAR UDARA DAN PENYELENGGARA PELAYANAN

NAVIGASI PENERBANGAN DAN TATA CARA PERHITUNGAN

TINGKAT KINERJA KESELAMATAN YANG DAPAT

DITERIMA(ACCEPTABLE LEVEL OF SAFETY PERFORMANCE

(ALoSP)) UNTUK PENYEDIA JASA PENERBANGAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Tingkat kinerja keselamatan yang dapat diterima

(acceptable level of safety performance/ALoSP) adalah

tingkat kinerja keselamatan minimum dalam

penyelenggaraan penerbangan sipil oleh suatu negara yang

ditetapkan melalui program keselamatan penerbangan

nasional (state safety programme) atau penyedia jasa

penerbangan yang ditetapkan melalui sistem manajemen

keselamatan (safety manajemen system), yang dinyatakan

dalam target kinerja keselamatan dan indikator kinerja

keselamatan.

2. Indikator dengan konsekuensi tinggi (high-consequence

indicators) adalah indikator kinerja keselamatan yang

berkaitan dengan pemantauan dan pengukuran pada

kejadian dengan konsekuensi tinggi, seperti kecelakaan

atau insiden serius sebagai indikator reaktif.

Page 4: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-4-

3. Indikator dengan konsekuensi rendah (lower-consequence

indicators) adalah indikator kinerja keselamatan yang

berkaitan dengan pemantauan dan pengukuran pada

kejadian dengan konsekuensi lebih rendah seperti insiden,

temuan ketidakmampuan atau penyimpangan sebagai

indikator proaktif / prediktif.

4. Kinerja Keselamatan adalah pencapaian keselamatan oleh

Negara maupun penyedia jasa penerbangan yang

didefinisikan oleh target kinerja keselamatan dan indicator

kinerja keselamatan.

5. Indikator kinerja keselamatan adalah parameter

keselamatan berbasis data yang digunakan untuk

memantau dan menilai kinerja keselamatan.

6. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan

Udara.

7. Direktur adalah Direktur yang mempunyai tugas dan fungsi

melakukan pembinaan terhadap penyedia jasa

penerbangan terkait.

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Dalam rangka menetapkan kebijakan sasaran keselamatan

penerbangan, penyedia jasa penerbangan menetapkan :

a. target kinerja keselamatan penerbangan;

b. indikator kinerja keselamatan penerbangan; dan

c. pengukuran pencapaian keselamatan penerbangan.

Pasal 3

(1) Target kinerja keselamatan penerbangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 huruf a menentukan sasaran

kinerja keselamatan jangka panjang dengan

memperhitungkan historis data tren indikator keselamatan

minimal 1 (satu) tahun sebelumnya.

Page 5: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-5-

(2) Penetapan target kinerja keselamatan harus dicapai

penyedia jasa penerbangan minimal sama atau lebih baik

dari pada target kinerja keselamatan nasional (aggregate)

yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

(3) Penyedia jasa penerbangan melakukan review peringatan

(alert) dan target level setiap 1 (satu) tahun.

(4) Penyedia jasa penerbangan menetapkan target kinerja

keselamatan penerbangan setiap 2 (dua) tahun.

Pasal 4

(1) Indikator kinerja keselamatan penerbangan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 huruf b memiliki karakteristik

sebagai berikut:

a. kombinasi antara indikator dengan konsekuensi tinggi

dan rendah yang sesuai.

b. berkaitan dengan aktifitas penerbangan penyedia

layanan;

c. konsisten dengan penyedia layanan lain dari sektor atau

kategori yang sama;

d. kongruen dengan indikator keselamatan agregat

Program Keselamatan Penerbangan Nasional (SSP) pada

sektor atau kategori penyelenggara pelayanan navigasi

penerbangan.

(2) Penyedia jasa penerbangan mengajukan usulan indikator

kinerja keselamatan kepada Direktur Jenderal untuk

mendapatkan persetujuan.

Pasal 5

Pengukuran pencapaian keselamatan penerbangan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 huruf c dilakukan denganmembandingkan output kinerja dengan tingkat peringatan (alert)dan target kinerja keselamatan yang telah ditentukan.

Page 6: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-6-

Pasal 6

Alur proses penetapan tingkat kinerja keselamatan yang dapat

diterima (ALoSP) sebagaimana tercantum dalam lampiran I

peraturan ini.

BAB III

INDIKATOR KINERJA KESELAMATAN PENERBANGAN

Pasal 7

(1) Indikator kinerja keselamatan untuk penyelenggara

pelayanan navigasi penerbangan sebagai berikut:

a. Kecelakaan yang melibatkan pelayanan ATS;

b. Loss of separation incidents/airprox/ nearmiss karena

pelayanan ATS;

c. Runway incursion (melibatkan komunikasi ATC);

d. Runway excursion (melibatkan komunikasi ATC);

e. Ketersediaan (availability) fasilitas telekomunikasi

penerbangan.

(2) Indikator kinerja keselamatan untuk penyelenggara bandar

udara sebagai berikut :

a. Runway Incursion (tanpa keterlibatan ATC);

b. Runway Excursion (tanpa keterlibatan ATC);

c. Ground Collision antara pesawat udara dengan pesawat

udara, pesawat udara dengan kendaraan, atau

kendaraan dengan kendaraan;

d. Bird strike;

e. Kerusakan pada pesawat udara yang diakibatkan

adanya Foreign Object Debrish di runway atau taxiway

atau apron.

(3) Apabila dikemudian hari ditemukan kejadian lain yang

berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan,

penyedia jasa penerbangan dapat mengajukan kejadian

tersebut sebagai indikator kinerja keselamatan

penerbangan kepada Direktur Jenderal untuk mendapat

persetujuan.

(4) Contoh Indikator kinerja keselamatan penerbangan

sebagaimana tercantum pada lampiran II peraturan ini.

Page 7: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-7-

BABIV

PERHITUNGAN TINGKAT KINERJA KESELAMATAN YANG

DAPAT DITERIMA (ACCEPTABLE LEVEL OF SAFETY

PERFORMANCE (ALoSP))

Pasal8

(1) Dalam menyusun Tingkat kinerja keselamatan yang dapat

diterima (acceptable level of safety performance/ALoSP)

penyedia jasa penerbangan menggunakan data yang terdiri

dari :

a. data indikator kinerja keselamatan penerbangan yang

telah disetujui Direktur Jenderal;

b. data pergerakan pesawat udara (aircraft movement).

(2) Sumber data pada ayat (1) harus disediakan oleh penyedia

penyedia jasa penerbangan.

Pasal 9

(1) Perhitungan tingkat keselamatan yang dapat diterima

(acceptable level of safety performance/ALoSP) terdiri dari:

a. matrik data perhitungan minimal 1 (satu) tahun

sebelumnya (preceding year), jika historis data tren yang

digunakan lebih dari 1 (satu) tahun maka menggunakan

nilai rata-rata periode tahun yang digunakan;

b. matrik data perhitungan tahun berjalan (current year);

c. matrik data-data terkait lainnya, (contoh: untuk

penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan dengan

menggunakan perhitungan ketersediaan (availability)

fasilitas peralatan CNS).

(2) Target kinerja keselamatan penerbangan ditetapkan

berdasarkan output Perhitungan tahun sebelumnya(preceding year).

Pasal 10

(1) Perhitungan tahun sebelumnya (preceding year) melalui

tahapan sebagai berikut:

a. menyiapkan data performance pada tahun sebelumnya

(Januari-Desember) meliputi jumlah pergerakan

penerbangan tiap kantor unit pelayanan dan jumlah

Page 8: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-8-

kejadian indikator tiap kantor unit pelayanan, jika

historis data tren yang digunakan lebih dari 1 (satu)

tahun maka menggunakan nilai rata-rata periode tahun

yang digunakan.

b. menentukan rate denominator kejadian sesuai sesuai

karakteristik dan sifat data pada penyelenggaraan

pelayanan, contohnya : Untuk bidang pelayanan navigasi

penerbangan menggunakan data 100.000 flight

movement atau flight hours sedangkan pelayanan bandar

udara dapat menggunakan 10.000 ground movement

atau departure movement.

c. menghitung angka indikator keselamatan (Safety

Indicator rate) dengan formulasi :

Jumlah Kejadian Indikatorx rate denominator

Jumlah pergerakan penerbangan

d. menghitung Standar Deviasi berdasarkan data angka

indikator keselamatan (Safety Indicator rate) dengan

formula:

aN

Dimana x : data rate, N: jumlah data rate,

u : rata-rata data rate

e. pengaturan tingkat peringatan (alert) memisahkan area

kinerja yang dapat diterima dari grafik indikator

keselamatan dan merupakan pemicu utama (peringatan)

untuk tindakan perbaikan yang terkait dengan indikator

keselamatan tertentu.

f. menghitung pengaturan peringatan (alert setting) denganformula :

Alert x = ]i + (xxo)

dimana x : tingkat peringatan (alert),

o: Standar Deviasi,

u : rata-rata data rate

Page 9: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-9-

g. tingkat peringatan yang digunakan sejumlah 3 (tiga)

sehingga menghasilkan peringatan 1 (alert 1), peringatan

2 (alert 2), peringatan 3 (alert 3).

h. matriks data untuk tahun sebelumnya (preceding year)

sebagaimana tercantum pada Lampiran IIIA peraturan

ini.

(2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun

sebelumnya (preceding year) sebagaimana tercantum pada

pada Lampiran IIIB peraturan ini.

Pasal 11

(1) Perhitungan tahun berjalan (current year) melalui tahapan

sebagai berikut:

a. menyiapkan data performance pada tahun berjalan

(current year) meliputijumlah pergerakan penerbangan

individu kantor unit pelayanandan Jumlah kejadian

indikator kantor unit pelayanan.

b. menentukan rate denominator kejadian sesuai

karakteristik dan sifat data pada penyelenggaraan

pelayanan, contohnya : Untuk bidang pelayanan navigasi

penerbangan menggunakan data 100.000 flight

movement atau flight hours sedangkan pelayanan bandar

udara dapat menggunakan 10.000 ground movement

atau departure movement.

c. menghitung Safety Indicator rate dengan formulasi :

Jumlah Kejadian Indikator

Jumlah pergerakan penerbanganx rate denominator

d. menentukan level target kinerja keselamatan dengan

formulasi:

Rata-rata indikator rate preceding year -

Target level = (Persentase target x Rata-rata indikator ratepreceding year)

e. membandingkan indicator ratetahun berjalan (current

year) dengan alert 1, alert 2, alert 3 dan target level yangdidapat berdasarkan perhitungan preceding year.

f. matriks data untuk tahun berjalan (current year)sebagaimana tercantum pada Lampiran IIIA peraturanini.

Page 10: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-10-

(2) Contoh visualisasi grafik Matriks data untuk tahun berjalan

(current year) sebagaimana tercantum pada Lampiran IIIB

peraturan ini.

BAB V

KEWAJIBAN PENYEDIA JASA PENERBANGAN

Pasal 12

(1) Pada akhir periode monitoring, penyedia jasa penerbangan

menyajikan overview kinerja tingkat keselamatan yang

dapat diterima (acceptable level of safety

performance/ALoSP).

(2) Penyedia jasa penerbangan melaporkan hasil monitoring

indikator kinerja keselamatan kepada Direktur Jenderal

setiap 3 (tiga) bulan pada setiap periode monitoring.

(3) Bila peringatan terpicu (berpotensi resiko tinggi atau situasi

diluar kendali), penyedia jasa penerbangan wajib

melakukan tindak lanjut yang sesuai, seperti analisis untuk

menemukan sumber dan akar permasalahan dari tingkat

(rate) insiden yang tidak normal dan mengambil tindakan

yang diperlukan untuk mengatasi tren yang tidak dapat

diterima.

(4) Setiap analisis dan tindak lanjut sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) harus didokumentasikan.

(5) Contoh overview kinerja tingkat keselamatan yang dapat

diterima (acceptable level of safety performance/ALoSP)

Penyedia Jasa Penerbangan sebagaimana tercantum pada

Lampiran IV Peraturan ini.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 13

Direktur melakukan pengawasan terhadap pelaksanaanperaturan ini.

Page 11: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-11-

Pasal 14

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Padatanggal 30 Agustus 2017

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

ttd

Dr. Ir AGUS SANTOSO,M.Sc.

Salinan Peraturan ini disampaikan kepada:

1. Menteri Perhubungan;

2. Sekretaris Jenderal, InspekturJenderal, Para Kepala Badan di Iingkungan

Kementerian Perhubungan;

3. Para Direktur di Lingkungan Ditjen Perhubungan Udara;

4. Para Kepala Otoritas Bandar Udara;

5. Para Kepala Bandar Udara di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara;

6. Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero);

7. Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (Persero);

8. Direktur Utama Perum LPPNPI.

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM

ENDAH PURNAMA SARI

Pembina / (IV/a)NIP. 19680704 199503 2 001

Page 12: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-12

- Lam

pir

an

No

mo

r

Tan

gg

al

IP

era

tura

nD

irek

tur

Jen

dera

lP

erh

ub

un

gan

Ud

ara

:K

P2

22

TA

HU

N2

01

7

:3

0A

gu

stu

s2

01

7

CO

NT

OH

IND

IKA

TO

RK

INE

RJA

KE

SE

LA

MA

TA

N

Pen

yel

eng

gar

aP

elay

anan

Nav

igas

iP

ener

ban

gan

Ind

ikat

or

kes

elam

atan

SS

P[a

ggre

gate

stat

e)In

dik

ato

rk

iner

jak

esel

amat

anS

MS

(tia

pu

nit

pen

yel

eng

gar

ap

elay

anan

)

Ind

ikat

or

den

gan

ko

nse

ku

ensi

ting

giIn

dik

ato

rd

en

gan

ko

nse

ku

en

sile

bih

ren

dah

Ind

ikato

rd

en

gan

ko

nse

ku

en

siti

ng

gi

Ind

ikat

or

den

gan

ko

nse

ku

ensi

leb

ihre

nd

ah

(ber

das

ark

ank

ejad

ian

/ak

ibat

)(b

erd

asar

kan

per

isti

wa/

keg

iata

n)

(berd

asa

rkan

keja

dia

n/a

kib

at)

(berd

asa

rkan

peri

stiw

a/k

eg

iata

n)

Ind

ikato

rK

rite

ria

tin

gk

atK

rite

ria

tin

gk

at

Ind

ikato

rK

rite

ria

tin

gk

at

peri

ng

ata

n

Kri

teri

ati

ng

kat

Ind

ikato

r

kin

erja

Kri

teri

ati

ng

kat

Kri

teri

ati

ng

kat

Ind

ikato

r

kin

erj

ak

esela

mata

n

Kri

teri

ati

ng

kat

Kri

teri

ati

ng

kat

kesela

mata

np

eri

ng

ata

nsasaran

kesela

mata

nsasaran

kesela

mata

np

eri

ng

ata

nsasaran

per

ing

atan

sasaran

Pen

yel

eng

gar

ap

elay

anan

nav

igas

ip

en

erb

an

gan

(AT

S)

An

gk

ain

sid

enR

ata

-rata

+P

erb

aik

an

%A

ng

ka

insi

den

Rata

-rata

+P

erb

aik

an

%A

ng

ka

insi

den

Rata

-rata

+lx

/P

erb

aik

an

%A

ng

ka

insi

den

Rata

-rata

+lx

/P

erb

aik

an

_%

sen

us

lx/2

x/3

x(c

th:

5%

)di

TC

AS

RA

lx/2

x/3

x(c

th:

5%

)d

iseriu

s2

x/

3x

stan

dar

(cth

:5

%)

di

TC

AS

RA

2x

/3

xst

an

dar

(cth

:5

%)

di

triw

ula

nan

AT

Ssta

nd

ar

dev

iasi

an

tara

tiap

triw

ula

nan

AT

Ssta

nd

ar

an

tara

tiap

triw

ula

nan

dev

iasi

an

tara

tiap

triw

ula

nan

dev

iasi

an

tara

tiap

rata

-ag

reg

ato

leh

(tah

un

an

ata

uan

gk

ara

ta-r

ata

pad

asu

atu

FIR

dev

iasi

an

gk

ara

ta-r

ata

pad

asu

atu

FIR

(tah

un

an

ata

uan

gk

ara

ta-r

ata

pad

asu

atu

FIR

(tah

un

an

ata

ura

tata

hu

nan

)

Dit

jen

Hu

bu

dre

set

per

2ta

hu

nan

secara

ag

reg

at

(tah

un

an

ata

uta

hu

nan

ole

hre

set

per

2ta

hu

nan

ole

hre

set

per

2-y

an

gta

hu

n)

ole

hD

itje

nre

set

per

2p

en

yele

ng

gara

tah

un

)p

eny

elen

gg

ara

tah

un

)m

eli

batk

an

Hu

bu

d-

yan

gta

hu

n)

AT

S-

yan

gA

TS

-y

an

gp

esaw

at

meli

batk

an

meli

batk

an

meli

batk

an

man

ap

un

(cth

:p

esa

wat

pesaw

at

pesa

wat

per

10

0.0

00

man

ap

un

(cth

:m

an

ap

un

(cth

:m

an

ap

un

(cth

:p

erg

erak

an)

per

10

0.0

00

per

ger

akan

)p

er

10

0.0

00

perg

era

kan

)p

er1

00

.00

0p

erg

erak

an)

An

gk

ain

sid

enR

ata

-rata

*P

erb

aik

an

%A

ng

ka

insi

den

Den

gan

Den

gan

An

gk

ain

sid

en

Rata

-rata

+P

erb

aik

an

%

leve

lb

ust

(LO

S)lx

/2x

/3x

(cth

:5

%)

di

nea

r-m

iss

men

gan

gg

ap

men

gan

gg

ap

leve

lb

ust

(LO

S)lx

/2x

/3x

(cth

:5

%)

di

triw

ula

nan

AT

Ssta

nd

ar

an

tara

tiap

triw

ula

nan

/an

gk

ara

ta-r

ata

an

gk

ara

ta-r

ata

triw

ula

nan

AT

Ssta

nd

ar

dev

iasi

an

tara

tiap

an

gk

ap

ad

asu

atu

KIR

dev

iasi

an

gk

ara

ta-r

ata

tah

un

an

ole

hta

hu

nan

tah

un

an

pad

asu

atu

FIR

(tah

un

an

ata

urata

-rata

tah

un

an

secara

ag

reg

at

(tah

un

an

ata

uta

hu

nan

pen

yele

ng

gara

seb

elu

mn

ya

seb

elu

mn

ya

ole

hre

set

per

2o

leh

Dit

jen

rese

tp

er

2A

TS

(cth

:p

er

ad

ala

h3

,m

ak

aad

ala

h3

,m

ak

ap

en

yele

ng

gara

tah

un

)H

ub

ud

-yan

gta

hu

n)

10

0.0

00

an

gk

asi

ag

aan

gk

asi

ag

aA

TS

-y

an

gm

eli

batk

an

perg

era

kan

)d

ap

at

men

jad

id

ap

at

men

jad

im

eli

batk

an

pesa

wat

52

pesaw

at

man

ap

un

(cth

:m

an

ap

un

(cth

:p

er

10

0.0

00

per

10

0.0

00

perg

era

kan

)p

erg

erak

an)

Page 13: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-13

-

An

gk

ate

mu

an

ata

up

ers

en

tase

LE

Ih

asil

au

dit

Dip

er-

tim

ban

gk

an

Dip

er-

tim

ban

gk

an

An

gk

ate

mu

an

ata

up

ers

en

tase

LE

Ih

asil

au

dit

Dip

er-

tim

ban

gk

an

Dip

er-

tim

ban

gk

an

pen

gaw

asan

tah

un

an

ole

h

QM

S/

SM

Sta

hu

nan

ole

h

Dit

jen

Hu

bu

dp

ad

ap

eny

elen

gg

ara

AT

Ssecara

pen

yele

ng

gara

AT

S(j

um

lah

tem

uan

per

aud

it)

agre

gat

(ju

mla

hte

mu

an

per

aud

it)

(dan

sete

nis

ny

a)

Page 14: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-14

-

Pen

yel

eng

gar

aB

an

dar

Ud

ara

Ind

ikato

rk

ese

lam

ata

nS

SP

{agg

rega

test

ate)

Ind

ikat

or

kin

erja

kes

elam

atan

SM

S(t

iap

un

itp

eny

elen

gg

ara

pel

ayan

an)

Ind

ikat

or

den

gan

ko

nse

ku

ensi

ting

giIn

dik

ato

rd

en

gan

ko

nse

ku

en

sile

bih

ren

dah

Ind

ikato

rd

en

gan

ko

nse

ku

en

siti

ng

gi

Ind

ikato

rd

en

gan

ko

nse

ku

en

sile

bih

ren

dah

(berd

asa

rkan

keja

dia

n/a

kib

at)

(berd

asa

rkan

peri

stiw

a/k

eg

iata

n)

(berd

asa

rkan

keja

dia

n/a

kib

at)

(berd

asa

rkan

peri

stiw

a/k

eg

iata

n)

Ind

ikato

rK

rite

ria

tin

gk

at

Kri

teri

ati

ng

kat

Ind

ikato

rK

rite

ria

tin

gk

at

peri

ng

ata

n

Kri

teri

ati

ng

kat

Ind

ikato

r

kin

erj

ak

esela

mata

n

Kri

teri

ati

ng

kat

Kri

teri

ati

ng

kat

Ind

ikato

r

kin

erj

ak

esela

mata

n

Kri

teri

ati

ng

kat

Kri

teri

ati

ng

kat

kesela

mata

np

erin

gat

ansasaran

kesela

mata

nsasaran

peri

ng

ata

nsasaran

peri

ng

ata

nsasaran

Pen

yel

eng

gar

aB

an

dar

Ud

ara

Ag

reg

atD

itje

nR

ata

-rata

♦P

erb

aik

an

_%

Ju

mla

hb

an

dar

Dip

er-

Dip

er-

Tin

gk

atR

ata

-rata

♦P

erb

aik

an

_%

Tin

gk

atR

ata

-rata

+lx

/D

iper

-

Hu

bu

dd

ari

lx/2

x/3

x(c

th:

5%

)d

iu

data

tim

ban

gk

an

tim

ban

gk

ank

eja

dia

nlx

/2x

/3x

(cth

:5

%)

dip

ela

po

ran

2x

/3

xst

an

dar

tim

ban

gk

an

Tin

gk

atsta

nd

ar

dev

iasi

an

tara

tiap

bers

ert

ifik

at

gro

un

dsta

nd

ar

dev

iasi

an

tara

tiap

hazard

(per

dev

iasi

kej

adia

n(t

ah

un

an

ata

uan

gk

ara

ta-r

ata

accid

en

t/(t

ah

un

an

ata

uan

gk

ara

ta-r

ata

jum

lah

(tah

un

an

ata

u

gro

un

dre

set

per

2ta

hu

nan

seri

ou

sin

cid

en

tre

set

per

2ta

hu

nan

per

son

el)

rese

tp

er

2

accid

en

t/ta

hu

n)

(rat

e)tr

iwu

lan

tah

un

)ta

hu

n)

seri

ou

s-y

an

g

inci

den

t(r

ate)

meli

batk

an

triw

ula

n-

pesaw

at

yan

gm

an

ap

un

(cth

:m

eli

batk

an

per

10

.00

0p

esaw

at

perg

era

kan

man

ap

un

(cth

:d

ara

t)p

er

10

.00

0p

erg

era

kan

dara

t)

Agr

egat

Dit

jen

Rata

-rata

*T

ing

kat

Rata

-rata

+P

erb

aik

an

_%

Tin

gk

atR

ata

-rata

+D

iper

-

Hu

bu

dd

ari

lx/2

x/3

xk

ejad

ian

lx/2

x/3

x(c

th:

5%

)di

keja

dia

nsi

nar

lx/2

x/3

xti

mb

an

gk

an

Tin

gk

atsta

nd

ar

dev

iasi

ru

nw

ay

sta

nd

ar

dev

iasi

an

tara

tiap

laser

ata

usta

nd

ar

dev

iasi

kej

adia

n(t

ah

un

an

ata

uex

curs

ion

(rat

e)(t

ah

un

an

ata

uan

gk

ara

ta-r

ata

lay

ing

-lay

ang

(tah

un

an

ata

u

run

way

rese

tp

er2

triw

ula

n-

yan

gre

set

per

2ta

hu

nan

(per

10

.00

0re

set

per

2

ex

cu

rsio

n(r

ate)

tah

un

)m

eli

batk

an

tah

un

)k

eb

era

ng

kata

n)

tah

un

)

triw

ula

n-

pesaw

at

yan

gm

an

ap

un

(cth

:m

eli

batk

an

per

10

.00

0p

esaw

at

keb

eran

gk

atan

)m

an

ap

un

(cth

:p

er

10

.00

0k

eber

ang

kat

an)

Ag

reg

atD

itje

nR

ata

-rata

♦T

ing

kat

Rata

-rata

+P

erb

aik

an

_%

Hu

bu

dd

ari

lx/2

x/3

xk

eja

dia

nlx

/2x

/3x

(cth

:5

%)

diT

ing

kat

sta

nd

ar

dev

iasi

ru

nw

ay

sta

nd

ar

dev

iasi

an

tara

tiap

kej

adia

n(t

ah

un

an

ata

uin

cu

rsio

n(r

ate)

(tah

un

an

ata

uan

gk

ara

ta-r

ata

run

way

rese

tp

er

2tr

iwu

lan

-y

an

gre

set

per

2ta

hu

nan

incu

rsio

n(r

ate)

tah

un

)m

eli

batk

an

tah

un

)tr

iwu

lan

-p

esa

wat

yan

gm

an

ap

un

(cth

:m

eli

batk

an

per

10

.00

0

Page 15: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-15

-

pesaw

at

man

ap

un

(cth

:p

er

10

.00

0k

eber

ang

kat

an)

keb

era

ng

kata

n)

(dan

sete

rusn

ya)

Sali

nan

sesu

ai

den

gan

asli

ny

aK

EP

AL

AB

AG

IAN

HU

KU

M

*<3£

%M

UW

-E

ND

AH

PU

RN

AM

AS

AR

I

Pem

bin

a/

(IV

/a)

NIP

.1

96

80

70

41

99

50

32

00

1

DIR

EK

TU

RJE

ND

ER

AL

PE

RH

UB

UN

GA

NU

DA

RA

,

ttd

Dr.

IrA

GU

SS

AN

TO

SO

,M.S

c.

Page 16: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-16-

Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan UdaraNomor : KP 222 TAHUN 2017

Tanggal : 30 Agustus 2017

Alur proses penetapan tingkat keselamatan yang dapat diterima (ALoSP)Penyedia Jasa Penerbangan dalam satu periode monitoring

Mulai

Data bahan indikator

keselamatan dari

penyelenggarapelayanan

Penetapan indikator kinerja

keselamatan oleh Direktur Jenderal

Perhitungan Matrik data indikatortahun sebelumnya (preceding year)

1Perhitungan Alert

level 1/2/3 SDPenetapan target level

Perhitungan Matrik data indikatortahun berjalan (current year)

Tidak

Analisis root cause dan tindaklanjut perbaikan

Rekap Overview ALoSP dandilaporkan kepada Direktur

Jenderal

( Selesai J

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM

ENDAH PURNAMA SARI

Pembina / (IV/a)NIP. 19680704 199503 2 001

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

ttd

Dr. Ir AGUS SANTOSO,M.Sc.

Page 17: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-17

-

Lam

pir

anII

IAP

erat

ura

nD

irek

tur

Jen

der

alP

erh

ub

un

gan

Ud

ara

No

mo

r:

KP

22

2T

AH

UN

20

17

Tan

ggal

:30

Agu

stus

2017

Co

nto

hM

atri

ksd

ata

ind

ikat

or

kin

erja

kes

elam

atan

SMS

Pen

yedi

aJa

saP

ener

ban

gan

den

gan

kri

teri

aal

ert

dan

targ

etle

vel

Tah

un

Seb

elu

mn

ya

Bu

lan

To

tal

perg

era

kan

pen

erb

an

gan

Pen

yel

eng

gar

aA

TS

(FM

)

Ju

mla

h

insid

en

MO

Ry

an

gd

ilap

ork

an

An

gk

aIn

cid

en

t*

Rata

-rata

Jan

uari

39

92

-0

.00

0.2

1

Fcb

ruari

37

27

10

.27

0.2

1

Maret

39

00

10

.26

0.2

1

Apr

il3

87

0-

00

.21

Mei

39

76

-0

0.2

1

Ju

ni

38

09

-0

0.2

1

Ju

li1

38

70

10

.26

0.2

1

Ag

ustu

s3

90

41

0.2

60

.21

Sep

tem

ber

38

64

10

.26

0.2

1

Ok

tob

er

39

73

20

.50

0.2

1

No

vem

ber

39

55

20

.51

0.2

1

Desem

ber

43

69

10

.23

0.2

1

Rata

-rata

0.2

1

Sta

nd

ar

Dev

iasi

(SD

)0

.18

Rata

-rata

+1

SD

Rata

-rata

+2

SD

Rata

-rata

+3

SD

0.3

90

.56

0.7

3

Tin

gk

atp

eri

ng

ata

nta

hu

nb

erja

lan

berd

asa

rkan

tah

un

seb

elu

mn

ya

(Rata

-rata

+1

/2/3

SD

)*

perh

itu

ng

an

an

gk

a(p

er1

00

0p

erg

erak

an)

Tah

un

berj

ala

nB

ula

nT

ota

l

perg

era

kan

pen

erb

an

gan

Pen

yele

ng

gara

AT

S(F

M)

Ju

mla

h

insid

en

MO

Ry

an

gd

ilap

ork

an

An

gk

aIn

cid

en

t*

Rata

-rata

tah

un

lalu

+1

SD

Rata

-rata

tah

un

lalu

+2

SD

Rata

-rat

Tah

un

lalu

+3

SD

Rata-

Rata

targ

et

tah

un

berj

ala

n

Desem

ber

43

69

10

.23

0.3

90

.56

0.7

30

.21

Jan

uari

40

90

0.0

00

.00

0.3

90

.56

0.7

30

.20

Feb

ru

ari

33

16

0.0

00

.00

0.3

90

.56

0.7

30

.20

Maret

34

82

2.0

0j

0.5

70

.39

0.5

60

.73

0.2

0

Ap

ril

35

49

0.0

00

.00

0.3

90

.56

0.7

30

.20

Mei

36

33

1.0

00

.28

0.3

90

.56

0.7

30

.20

Ju

ni

0.3

90

.56

0.7

30

.20

Ju

li0

.39

0.5

60

.73

0.2

0

Ag

ustu

s0

.39

0.5

60

.73

0.2

0

Sep

tem

ber

0.3

90

.56

0.7

30

.20

Ok

tob

er

0.3

90

.56

0.7

30

.20

No

vem

ber

0.3

90

.56

0.7

30

.20

Desem

ber

0.3

90

.56

0.7

3O

.20

Rata

-rata

SD

Tar

get

tah

un

ber

jala

nd

imis

alk

an

5%

rata

-ra

tap

en

ing

kata

nd

iata

sn

ilai

rata

-ra

tau

ntu

kta

hu

nla

lu,

seh

ing

ga

ber

nil

ai

0.2

0

Page 18: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-18

-

Lam

pir

anII

IBP

erat

ura

nD

irek

tur

Jen

der

alP

erh

ub

un

gan

Ud

ara

No

mo

r:

KP

22

2T

AH

UN

20

17

Tan

ggal

:30

Agu

stus

2017

Co

nto

hG

rafi

kin

dik

ato

rki

nerj

ak

esel

amat

anSM

SP

enye

dia

Jasa

Pen

erb

ang

and

eng

ankr

iter

iap

erin

gat

an(a

lert

)d

anta

rget

leve

l

3.8

0

:?

:

36

0

05

0

0.4

0

3.3

3

32

3

31

0

:o

:

V-^

\\

•.,

•,z

^ja

-rec

Mar

Ap

rM

a>Ju

n.j

Aj;

Sep

Oct

No

vD

ec

—L

apor

anT

ingk

atK

ejad

ian

Set

iap

Bul

anT

ahun

Seb

elum

nya

_R

ata

-rata

tah

un

Seb

elu

mn

va

a.P

eng

atu

ran

tin

gk

atp

eri

ng

ata

nT

ing

kat

per

ing

atan

un

tuk

per

iod

ep

em

an

tau

an

baru

(tah

un

ber

jala

n)

did

asa

rkan

pad

ak

iner

jap

erio

de

seb

elu

mn

ya

(tah

un

seb

elu

mn

ya)

,y

ait

ura

ta-r

ata

dat

any

ad

anst

an

dar

dev

iasi

.T

iga

gar

isp

erin

gat

anra

ta-r

ata

+l

SD

,ra

ta-r

ata

+2

SD

,d

an

rata

-rata

+3

SD

b.P

em

icu

tin

gk

at

peri

ng

ata

n

Per

ing

atan

(tre

nab

no

rmal

/ti

dak

dap

at

dit

erim

a)d

itu

nju

kk

an

jik

ak

on

dis

ib

eri

ku

tte

rpen

uh

iu

ntu

kp

eri

od

ep

em

an

tau

an

saat

ini

(tah

un

berj

ala

n)

:

1.S

eb

uah

titi

kb

era

da

dia

tas

gari

s3

SD

2.D

ua

bu

ah

titi

kb

ert

uru

t-tu

rut

bera

da

dia

tas

gar

is2

SD

3.

Tig

ab

uah

titi

kb

ert

uru

t-tu

rut

bera

da

dia

tas

gari

s1

SD

yf

_\ s^

Dec

Jan

Fee

Ma-

Apr

Ma>

.jn

Jui

Au

gS

ec

Oct

V>

»D

ec

^L

apor

anT

ingk

atK

ejad

ian

Setia

pB

ulan

Tah

unB

erja

lan

Rat

a-ra

taT

arg

etT

ahun

Ber

jala

n

Avera

ge

♦3

SC

Avera

ge

•2

SC

Ave

rag

1S

D

Ta

rget

c.T

arg

etR

en

can

aP

erb

aik

anP

enet

apan

targ

etre

nca

na

per

bai

kan

dap

atk

ura

ng

dar

ip

en

eta

pan

tin

gk

atk

ewas

pad

aan

,m

isal

ny

am

enar

get

kan

per

iod

ep

em

an

tau

an

bar

u(t

ahu

nbe

rjal

an)

deng

anni

lai

rata

-rat

a5%

lebi

hre

ndah

(men

gar

ahle

bih

baik

)d

arip

ada

nila

ira

ta-r

ata

peri

ode

seb

elu

mn

ya.

d.

Tar

get

Cap

aia

nP

ada

akh

irta

hu

nb

erja

lan

,ji

ka

tin

gk

atra

ta-r

ata

un

tuk

tah

un

berj

ala

nm

inim

al5

%ata

ule

bih

ren

dah

dar

iti

ng

kat

rata

-rata

tah

un

seb

elu

mn

ya,

mak

ata

rget

yan

gd

itet

apk

anu

ntu

kk

enai

kan

5%d

ian

gg

apte

lah

terc

ap

ai.

Page 19: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-19

-

Ket

ika

per

ing

atan

dip

icu

(ber

po

ten

sib

eris

iko

tin

gg

iata

usi

tuasi

yan

gti

dak

terk

end

ali)

,ti

nd

ak

an

tin

dak

lan

jut

yan

gte

pat

dih

ara

pk

an

,se

per

tian

alis

isle

bih

lan

jut

un

tuk

men

en

tuk

an

sum

ber

dan

ak

ar

pen

yeb

abti

ng

kat

insi

den

ab

no

rmal

dan

tin

dak

an

yan

gd

iper

luk

anu

ntu

km

en

gata

sih

aly

ang

tid

akd

ap

at

dit

erim

a

Sali

nan

sesu

ai

den

gan

asl

iny

a

KE

PA

LA

BA

GIA

NH

UK

UM

^&m

tM£_

EN

DA

HP

UR

NA

MA

SA

RI

Pem

bin

a/

(IV

/a)

NIP

.1

96

80

70

41

99

50

32

00

1

e.T

ingk

atk

ewas

pad

aan

dan

targ

et-

mas

ab

erla

ku

Tin

gkat

kew

aspa

daan

dan

targ

eth

aru

sdi

tinj

auu

ntu

kse

tiap

peri

ode

pem

anta

uan

baru

,be

rdas

arka

ntin

gkat

rata

-rat

ada

ntin

gkat

SDse

bel

um

ny

a,se

bag

aim

ana

ber

lak

u

DIR

EK

TU

RJE

ND

ER

AL

PE

RH

UB

UN

GA

NU

DA

RA

,

ttd

Dr.

IrA

GU

SS

AN

TO

SO

,M.S

c.

Page 20: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-20-

Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan UdaraNomor : KP 222 TAHUN 2017

Tanggal : 30 Agustus 2017

Contoh overview tingkat kinerja keselamatan yang dapat diterima (ALoSP)Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan

(misal untuk tahun 2010)

Indikator Kinerja Keselamatan (IKK) konsekuensi tinggi

Deskripsi IKK Kriteria tingkatperingatanIKK (2010)

Tingkatperingatan

Terpicu(ya/tidak)

Kriteria targetLevel IKK

(2010)

TargetTercapai(ya/tidak)

1 Angka insidenSerius penyelenggaranavigasi penerbanganper bulan (misal per

1000 pergerakan)

Rata-rata + 1/2/3 SD(pengaturan ulang

tahunan or 2 tahunan)

Ya 5 % perbaikanrata-rata angka2010 dibandingrata-rata angka

2009

tidak

2 Angka nearmisspenyelenggara

navigasi penerbanganper bulan (misal per

1000 pergerakan)

Rata-rata + 1/2/3 SD(pengaturan ulang

tahunan or 2 tahunan)

Ya 3 % perbaikanrata-rata angka2010 dibandingrata-rata angka

2009

ya

3 Lain - lain

Indikator Kinerja Keselamatan (IKK) konsekuensi rendah

Deskripsi IKK Kriteria tingkatperingatanIKK (2010)

Tingkatperingatan

Terpicu(ya/tidak)

Kriteria targetLevel IKK

(2010)

TargetTercapai(ya/tidak)

1 Angka insidenpenyelenggara

navigasi penerbanganper bulan (misal per

1000 pergerakan)

Rata-rata + 1/2/3 SD(pengaturan ulang

tahunan or 2 tahunan)

ya 5 % perbaikanrata-rata angka2010 dibandingrata-rata angka

2009

tidak

2 Lain - lain

Page 21: KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2017/KP_222_TAHUN_2017.pdf · (2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun sebelumnya

-21-

Contoh overview tingkat kinerja keselamatan yang dapat diterima (AloSP)Penyelenggara Bandar Udara

(misal untuk tahun 2010)

Indikator Kinerja Keselamatan (IKK) konsekuensi tinggi

Deskripsi IKK Kriteria tingkatperingatanIKK (2010)

Tingkatperingatan

Terpicu(ya/tidak)

Kriteria targetLevel IKK

(2010)

TargetTercapai(ya/ tidak)

1 adian groundaccident/ seriousincident (rate)triwulan - yangmelibatkan pesawatmanapun (cth: per10.000 pergerakandarat)

Rata-rata + 1/2/3 SD(pengaturan ulang

tahunan or 2 tahunan)

Ya 5 % perbaikanrata-rata angka2010 dibandingrata-rata angka

2009

tidak

2 adian runwayexcursion (rate)triwulan - yangmelibatkan pesawatmanapun (cth: per10.000

keberangkatan)

Rata-rata + 1/2/3 SD(pengaturan ulang

tahunan or 2 tahunan)

Ya 5 % perbaikanrata-rata angka2010 dibandingrata-rata angka

2009

ya

3 Lain - lain

Indikator Kinerja Keselamatan (IKK) konsekuensi rendah

Deskripsi IKK Kriteria tingkatperingatanIKK (2010)

Tingkatperingatan

Terpicu(ya/tidak)

Kriteria targetLevel IKK

(2010)

TargetTercapai(ya/tidak)

1 aporan hazard (perjumlah personel)

3 SD (pengaturan ulangtahunan or 2 tahunan)

ya 5 % perbaikanrata-rata angka 2010dibanding rata-rata angka 2009

tidak

2 Lain - lain

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM

ENDAH PURNAMA SARI

Pembina / (IV/a)NIP. 19680704 199503 2 001

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

ttd

Dr. Ir AGUS SANTOSO,M.Sc.