kementerian perhubungan direktorat jenderal...
TRANSCRIPT
1
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : KP 355 TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS OPERASIONAL
PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 47 – 02
(ADVISORY CIRCULAR 47 – 02) KUASA UNTUK MEMOHON PENGHAPUSAN
PENDAFTARAN DAN EKSPOR YANG TIDAK DAPAT DICABUT KEMBALI
(IRREVOCABLE DEREGISTRATION AND EXPORT REQUEST
AUTHORISATION/IDERA)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan butir 47.101 huruf e,
butir 47.107, dan butir 47.109 Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 52 Tahun 2018 tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 47 (Civil Aviation
Safety Regulation Part 47) Tentang Pendaftaran Pesawat
Udara (Aircraft Registration), perlu menetapkan Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan tentang Petunjuk Teknis
Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
Bagian 47 – 02 (Aircrfat Circular CASR Part 47 – 02) Kuasa
Untuk Memohon Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor Yang
Tidak Dapat Dicabut Kembali (Irrevocable Deregistration and
Export Request Authorisation/IDERA);
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4956);
2. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2007 tentang
Pengesahan Convention On International Interest In Mobile
2
Equipment (Konvensi Tentang Kepentingan Internasional
Dalam Peralatan Bergerak) Beserta Protocol To The
Convention On International Interests In Mobile Equipment
On Matters To Aircraft Equipment (Protokol Para Konvensi
Tentang Kepentingan Internasional Dalam Peralatan
Bergerak Mengenai Masalah‐Masalah Khusus Pada
Peralatan Pesawat Udara) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 39);
3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5);
4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1844) sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 56
Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 814);
6. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM 52 Tahun 2018 Tentang Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 47 (Civil Aviation Safety
Regulations Part 47) Tentang Pendaftaran Pesawat Udara
(Aircraft Registrations) (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 779);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PEDOMAN TEKNIS OPERASIONAL PERATURAN
KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 47 – 02
(ADVISORY CIRCULAR 47 – 02) KUASA UNTUK MEMOHON
PENGHAPUSAN PENDAFTARAN DAN EKSPOR YANG TIDAK
DAPAT DICABUT KEMBALI (IRREVOCABLE DEREGISTRATION
AND EXPORT REQUEST AUTHORISATION/IDERA).
3
Pasal 1
(1) Memberlakukan Pedoman Teknis Operasional Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 47 – 02 (Aircrfat
Circular CASR Part 47 – 02) Kuasa Untuk Memohon
Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat
Dicabut Kembali (Irrevocable Deregistration and Export
Request Authorisation/IDERA).
(2) Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 47 – 02 (Aircraft Circular CASR
Part 47 – 02) Kuasa Untuk Memohon Penghapusan
Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut
Kembali (Irrevocable Deregistration and Export Request
Authorisation/IDERA) sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam lampiran I dan II peraturan ini dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal ini.
Pasal 2
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara
mengawasi pelaksanaan peraturan ini.
Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku sejak pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 23 NOVEMBER 2018
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
POLANA B. PRAMESTI
SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada :
1. Menteri Perhubungan;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
4
4. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
5. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;dan
6. Para Direktur Utama Badan Usaha Angkutan Udara.
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 355 Tahun 2018
Tanggal : 23 November 2018
PEDOMAN TEKNIS OPERASIONAL
AC 47-02
KUASA UNTUK MEMOHON PENGHAPUSAN PENDAFTARAN DAN EKSPOR YANG TIDAK DAPAT DICABUT KEMBALI (IRREVOCABLE DEREGISTRATION AND EXPORT REQUEST AUTHORISATION/IDERA)
Amandemen : 0 Tanggal :
REPUBLIK INDONESIA – KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA JAKARTA - INDONESIA
i
DAFTAR PENCATATAN AMANDEMEN
Nomor
Amandemen
Tanggal
penerbitan
Oleh Tanggal
ii
RANGKUMAN AMANDEMEN
Nomor Amandemen
Sumber Subjek Disetujui
iii
PENDAHULUAN
1. MAKSUD : Pedoman Teknis Operasional ini menetapkan tanggung
jawab, kebijakan, dan prosedur yang digunakan bagi
pemilik, operator pesawat udara, atau pihak terkait
lainnya dalam melakukan pencatatan dan pembatalan
Kuasa Untuk Memohon Penghapusan Pendaftaran dan
Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali (Irrevocable
Deregistration And Export Request Authorisation/
IDERA).
2. ACUAN : Pedoman Teknis Operasionalini harus digunakan
sejalan dengan peraturan yang berlaku.
3. PEMBATALAN : -
4. AMANDEMEN : Amendemen Pedoman Teknis Operasional ini
harusmemperoleh persetujuan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
POLANA B. PRAMESTI
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR PENCATATAN AMANDEMEN i
RANGKUMAN AMANDEMEN ii
PENDAHULUAN iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR LAMPIRAN v
47.1 Definisi ...................................................................................... 1
47.3 Ruang Lingkup .......................................................................... 2
47.5 Penerbitan Kuasa untuk Memohon Penghapusan Pendaftaran
dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali (Irrevocable
Deregistration and Export Request Authorisation/IDERA) ............ 2
47.7 Pencatatan Kuasa untuk Memohon Penghapusan Pendaftaran
dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali (Irrevocable
Deregistration and Export Request Authorisation/IDERA) ............ 4
47.9 Pembatalan Pencatatan Kuasa untuk Memohon Penghapusan
Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali
(Irrevocable Deregistration and Export Request
Authorisation/IDERA) ............................................................... 6
47.11 Pencatatan Surat Penunjukan Pihak yang Ditunjuk (Certified
Designee Letter/CDL) ................................................................ 6
47.13 Pembatalan Surat Penunjukan Pihak yang Ditunjuk (Certified
Designee Letter/CDL) ............................................... 9
47.15 Penghapusan Tanda Pendaftaran Pesawat Udara menggunakan
Kuasa untuk Memohon Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor
Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali (Irrevocable Deregistration
and Export Request Authorisation/IDERA) dan atau Certified
Designee Letter/CDL) ............................................................... 10
47.17 Sertifikat Kelaikudaraan untuk Ekspor (Export Certificate of
Airworthiness) ........................................................................... 12
47.19 Pelaporan perubahan dan kehilangan formulir Kuasa untuk
Memohon Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak
Dapat Dicabut Kembali (Irrevocable Deregistration and Export
Request Authorisation/IDERA) dan Surat Penunjukan Pihak
yang Ditunjuk (Certified Designee Letter/CDL) ........................... 12
v
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Petunjuk Teknis Operasional
LAMPIRAN II.A DGCA FORM 47-18 Permohonan Pencatatan Idera......... 16
LAMPIRAN II.B DGCA FORM 47-03 Formulir Idera ................................ 17
LAMPIRAN II.C DGCA LETTER Ringkasan Perjanjian Idera.............. 19
LAMPIRAN II.D DGCA LETTER Surat Pernyataan Idera .................. 20
LAMPIRAN II.E DGCA FORM 47-20 Permohonan Pembatalan Idera ...... 21
LAMPIRAN II.F DGCA FORM 47-22 Permohonan Pencatatan CDL.......... 22
LAMPIRAN II.G DGCA FORM 47-06 Formulir CDL ................................. 23
LAMPIRAN II.H DGCA LETTER Ringkasan Perjanjian CDL ………..... 24
LAMPIRAN II.I DGCA LETTER Surat Pernyataan CDL .................... 25
LAMPIRAN II.J DGCA FORM 47-24 Permohonan Pembatalan Pencatatan
CDL..................................................
26
LAMPIRAN II.K DGCA LETTER Pembatalan Pencatatan CDL………... 27
LAMPIRAN II.L DGCA FORM 47-26 Permohonan Penghapuasan
Pendaftaran Pesawat Udara dengan
Menggunakan IDERA dan atau CDL
28
LAMPIRAN II.M DGCA LETTER Surat Pernyataan IDERA untuk
penghapusan …….............................
29
LAMPIRAN II.N DGCA LETTER Surat Pernyataan CDL untuk
penghapusan…………………………….
30
LAMPIRAN II.O DGCA FORM 47-27 Permohonan Perubahan Data dan
Pengesahan Salinan DGCA 47-03
IDERA atau DGCA Form 47-06 CDL
31
1
47.1 Definisi
Dalam Pedoman Teknis Operasional ini yang dimaksud dengan :
a. Pesawat Udara adalah setiap mesin atau alat yang dapat terbang di
atmosfer karena gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena
reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk
penerbangan.
b. Pesawat Terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara,
bersayap tetap, dan dapat terbang dengan tenaga sendiri.
c. Helikopter adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara,
bersayap putar yang rotornya digerakkan oleh mesin.
d. Kepentingan internasional adalah suatu kepentingan yang diperoleh
kreditur yang timbul akibat perjanjian pemberian hak jaminan
kebendaan, perjanjian pengikatan hak bersyarat dan/atau perjanjian
hak sewa guna usaha yang tunduk pada konvensi tentang
kepentingan internasional dalam peralatan bergerak dan protokol
mengenai masalah-masalah khusus pada peralatan udara (Protocol to
the Convention on Interests in Mobile Equipment on Matters Specific to
Aircraft Equipment).
e. Pemberian hak jaminan kebendaan (security agreement) adalah suatu
perjanjian di mana pemberi hak jaminan kebendaan (chargor)
memberikan atau menyetujui untuk memberikan kepada penerima
hak jaminan kebendaan (chargee) suatu kepentingan (termasuk
kepentingan kepemilikan) atas objek pesawat udara untuk menjamin
pemenuhan kewajiban yang terjadi atau yang akan terjadi dari
pemberi hak jaminan kebendaan atau pihak ketiga.
f. Perjanjian pengikatan hak bersyarat (title reservation agreement)
adalah suatu perjanjian penjualan objek pesawat udara dengan
ketentuan bahwa kepemilikan tidak akan beralih sampai
terpenuhinya persyaratan yang tercantum dalam perjanjian.
g. Perjanjian sewa guna usaha (leasing agreement) adalah suatu
perjanjian di mana seseorang (pemberi sewa guna usaha/lessor)
memberikan hak kepada orang lain (penerima sewa guna
usaha/lessee) untuk menguasai suatu objek pesawat udara
(dengan atau tanpa opsi untuk membeli) dengan kompensasi berupa
uang sewa atau pembayaran lainnya.
h. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
2
47.3 Ruang Lingkup
Pedoman teknis operasional ini mengatur ketentuan tentang pencatatan
IDERA dengan ruang lingkup sebagai berikut:
a. Objek pesawat udara yang dapat dilakukan pencatatan Kuasa untuk
Memohon Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat
Dicabut Kembali (Irrevocable Deregistration and Export Request
Authorisation/IDERA) yang timbul akibat dari :
1. perjanjian pemberian hak jaminan kebendaan (Security Agreement);
2. perjanjian pengikatan hak bersyarat (Title Reservation Agreement),
dan/atau;
3. perjanjian sewa guna usaha (Leasing Agreement).
b. Objek pesawat udara sebagaimana dimaksud pada butir a. meliputi :
1. pesawat terbang; dan
2. helikopter.
c. Pesawat terbang sebagaimana dimaksud pada huruf b angka 1
merupakan satu kesatuan rangka pesawat udara dan mesin
pesawat udara.
d. Pesawat terbang sebagaimana dimaksud pada huruf b angka 1
meliputi:
1. pesawat terbang yang paling sedikit mengangkut 8 orang
termasuk awak pesawat; atau
2. pesawat terbang yang mengangkut barang-barang yang lebih
dari 2.750 kg.
e. Helikopter sebagaimana dimaksud pada huruf b angka 2 meliputi:
1. helikopter yang mengangkut paling sedikit 5 orang termasuk
awak; atau
2. helikopter yang mengangkut barang yang lebih dari 450 kg.
f. Objek pesawat udara sebagaimana dimaksud pada huruf b tidak
termasuk pesawat udara yang digunakan untuk pesawat udara
negara
47.5 Penerbitan Kuasa untuk Memohon Penghapusan Pendaftaran dan
Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali (Irrevocable
DeregistrationandExport Request Authorisation/IDERA)
Debitur dapat menerbitkan kuasa memohon deregistrasi kepada kreditur
untuk memohon penghapusan pendaftaran dan ekspor atas pesawat
3
terbang atau helikopter yang telah memperoleh tanda pendaftaran
Indonesia dan tanda kebangsaan Indonesia. Debitur terdiri dari:
a. pemberi hak jaminan kebendaan (chargor) dalam perjanjian
pemberian hak jaminan kebendaan (security agreement);
b. pembeli bersyarat (conditional buyer) dalam perjanjian pengikatan
hak bersyarat (title reservation agreement); atau
c. penerima sewa guna usaha (lessee) dalam perjanjian sewa guna
usaha (leasing agreement).
Sedangkan yang dimaksud dengan kreditur terdiri dari:
a. penerima hak jaminan kebendaan (chargee) dalam perjanjian
pemberian hak jaminan kebendaan (security agreement);
b. penjual bersyarat (conditional seller) dalam perjanjian pengikatan hak
bersyarat (title reservation agreement); atau
c. pemberi sewa guna usaha (lessor) dalam perjanjian sewa guna usaha
(leasing agreement).
Pihak pemberi kuasa (Debitur) dapat menunjuk pihak lain sebagai
penerima kuasa (Authorized party) sebagai satu-satunya pihak yang
berwenang untuk mengajukan permohonan penghapusan pendaftaran
pesawat terbang atau helikopter selama terikat dalam perjanjian yang
telah dilaporkan dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara.
Kuasa memohon deregistrasi tersebut harus diakui dan dicatat oleh
Direktur Jenderal dan tidak dapat dibatalkan tanpa persetujuan pihak
yang diberi kuasa (authorized party).
Pihak yang diberi kuasa (authorized party) merupakan satu-satunya
pihak yang berwenang untuk mengajukan permohonan penghapusan
pendaftaran pesawat terbang atau helikopter sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam kuasa memohon deregistrasi.
Pihak yang diberi kuasa (authorized party) dapat menunjuk pihak lain
sebagai satu-satunya pihak yang berwenang untuk mengajukan
permohonan penghapusan pendaftaran pesawat terbang atau helikopter
(certified designee).
4
Selanjutnya, penunjukan pihak yang ditunjuk (certified designee)
tersebut harus diakui dan dicatat oleh Direktur Jenderal dan tidak dapat
dibatalkan tanpa persetujuan pihak yang ditunjuk (certified designee).
Pihak yang ditunjuk (certified designee) merupakan pihak yang terikat
dengan pihak yang diberi kuasa (authorized party) dalam perjanjian.
Jika perjanjian antara pihak yang ditunjuk (certified designee) dan pihak
yang diberi kuasa (authorized party) telah berakhir, maka surat
penunjukkan pihak yang ditunjuk (certified designee letter/CDL) harus
dibatalkan sesuai ketentuan dalam paragraf 47.13. Apabila surat
pembatalan pencatatan surat penunjukkan pihak yang ditunjuk (certified
designee letter/CDL) telah diterbitkan, maka Kuasa untuk Memohon
Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut
Kembali (Irrevocable Deregistration and Export Request
Authorisation/IDERA) akan kembali kepada pihak yang diberi kuasa
(authorized party).
47.7 Pencatatan Kuasa untuk Memohon Penghapusan Pendaftaran dan
Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali (Irrevocable
Deregistration and Export Request Authorisation/IDERA)
Pihak yang diberi kuasa (authorized party) dapat mengajukan
permohonan pencatatan Kuasa untuk Memohon Penghapusan
Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali (Irrevocable
Deregistration and Export Request Authorisation/IDERA) dengan
melampirkan dokumen sebagai berikut:
a. surat permohonan yang ditandatangani oleh pimpinan pihak yang
diberi kuasa (authorized party) yang ditujukan kepada Direktur
Jenderal;
b. DGCA Form No. 47-18 Permohonan Pencatatan IDERA sesuai
lampiran II.A, Semua bagian yang berlaku dari formulir permohonan
harus diisi dengan benar dan ditandatangani basah oleh pimpinan
pihak yang diberi kuasa (authorised party), dan dibubuhi cap
perusahaan;
c. salinan Sertifikat Pendaftaran (Certificate of Registration/C of R) yang
masih berlaku;
5
d. formulir Kuasa Untuk Memohon Penghapusan Pendaftaran Dan
Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali yang telah ditandatangani
basah oleh direksi debitur diberi materai dan cap perusahaan dalam
DGCA Form No. 47-03 Formulir IDERA sesuai lampiran II.B, Formulir
harus menggunakan formuir asli yang disediakan Direktorat Jenderal;
e. ringkasan perjanjian (summary of agreement) idera yang
ditandatangani oleh para pihak yang terlibat dalam perjanjian sesuai
lampiran II.C yang dibuat dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris);
f. surat kuasa asli yang dilegalisasi oleh notaris dan Kantor Perwakilan
Republik Indonesia di negara asal pemohon apabila pemohon
menguasakan proses pengajuan pencatatan kepada pihak lain; dan
g. surat pernyataan yang ditandatangani oleh pihak yang diberi kuasa
(authorized party) dan operator penerbangan yang menyatakan tidak
akan menuntut Menteri Perhubungan apabila terjadi sengketa
diantara para pihak terkait dengan pencatatan dan penghapusan)
Kuasa untuk Memohon Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor Yang
Tidak Dapat Dicabut Kembali (Irrevocable Deregistration and Export
Request Authorisation/IDERA) serta penghapusan registrasi pesawat
terbang dan/atau helikopter dengan menggunakan Kuasa untuk
Memohon Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat
Dicabut Kembali (Irrevocable Deregistration and Export Request
Authorisation/IDERA) sesuai lampiran II.D.
Ringkasan perjanjian sebagaimana dimaksud pada huruf e berisi
sekurang-kurangnya:
a. objek pesawat terbang atau helikopter dengan mencantumkan tipe dan
nomor seri mesin pesawat terbang dan baling-baling (propeller);
b. referensi perjanjian yang menjelaskan hubungan hukum antara
debitur sampai pihak yang diberi kuasa (authorized party);
c. identitas para pihak;
d. struktur para pihak dalam perjanjian;
e. identitas debitur dan pihak yang diberi kuasa (authorized party)
meliputi nama, alamat, email dan telepon;
f. perjanjian referensi penunjukan pihak yang diberi kuasa (authorized
party);
6
g. hak dan kewajiban debitur dan kreditur khususnya tentang kuasa
untuk memohon penghapusan pendaftaran dan ekspor yang tidak
dapat dicabut kembali/IDERA;
h. ketentuan terjadinya cedera janji yang diatur dalam setiap perjanjian;
i. pernyataan bahwa ringkasan perjanjian dimaksud adalah benar dan
sesuai dengan data-data yang sebenarnya; dan
Direktur Jenderal melakukan pencatatan formulir kuasa untuk
memohon penghapusan pendaftaran dan ekspor yang tidak dapat
dicabut kembali apabila telah memenuhi persyaratan.
Apabila permohon tidak lengkap, permohonan akan dikembalikan
kepada pemohon dengan disertai alasan penolakan.
47.9 Pembatalan Pencatatan Kuasa untuk Memohon Penghapusan
Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali
(Irrevocable Deregistrationand Export Request
Authorisation/IDERA)
Pihak yang diberi kuasa (authorized party) dapat mengajukan
permohonan pembatalan pencatatan kuasa memohon deregistrasi
kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan dokumen sebagai
berikut:
a. surat permohonan asli yang ditandatangani oleh pimpinan pihak
yang diberi kuasa (authorized party) yang ditujukan kepada Direktur
Jenderal;
b. DGCA Form No. 47-20 Permohonan pembatalan kuasa untuk
memohon penghapusan pendaftaran dan ekspor yang tidak dapat
dicabut kembali (IDERA) asli sesuai lampiran II.E. Semua bagian yang
berlaku dari formulir permohonan harus diisi dengan benar dan
ditandatangani basah oleh pimpinan pihak yang diberi kuasa
(authorised party), dan dibubuhi cap perusahaan;
c. surat kuasa asli yang dilegalisasi oleh notaris dan Kantor Perwakilan
Republik Indonesia di negara asal pemohon apabila pemohon
menguasakan proses pengajuan kepada pihak lain; dan
d. DGCA Form No. 47-03 formulir Kuasa untuk Memohon Penghapusan
Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali/IDERA
asli yang sudah diakui dan dicatat oleh Direktur Jenderal.
7
Permohonan pembatalan pencatatan kuasa untuk memohon
penghapusan pendaftaran dan ekspor yang tidak dapat dicabut kembali
dapat diajukan oleh pihak yang diberi kuasa (authorized party) hanya
apabila tidak terdapat catatan surat penunjukan pihak yang ditunjuk
(certified designee letter/CDL).
Direktur Jenderal menerbitkan surat pembatalan pencatatan Formulir
Kuasa untuk Memohon Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor yang
Tidak Dapat Dicabut Kembali apabila telah memenuhi persyaratan.
Apabila permohon tidak lengkap, permohonan akan dikembalikan
kepada pemohon dengan disertai alasan penolakan.
47.11 Pencatatan Surat Penunjukan Pihak yang Ditunjuk (Certified
Designee Letter/CDL)
Permohonan pencatatan surat penunjukan pihak yang ditunjuk
(certified designee letter) harus diajukan oleh pihak yang diberi kuasa
(authorized party) kepada Direktur Jenderal, dengan melampirkan
dokumen sebagai berikut:
a. surat permohonan yang ditandatangani oleh pimpinan pihak yang
diberi kuasa (authorized party) yang ditujukan kepada Direktur
Jenderal;
b. DGCA Form No. 47-22 Permohonan Pencatatan Surat Penunjukan
Pihak Yang Ditunjuk (CDL) sesuai lampiran II.F. Semua bagian yang
berlaku dari formulir permohonan harus diisi dengan benar dan
ditandatangani basah oleh pimpinan pihak yang diberi kuasa
(authorised party), dan dibubuhi cap perusahaan;
c. DGCA Form No. 47-06 surat Penunjukan Pihak Yang Ditunjuk
(certified designee letter/CDL) sesuai lampiran II.G yang ditandatangani
basah oleh pimpinan pihak yang diberi kuasa (authorized party),
formulir harus menggunakan formuir asli yang disediakan Direktorat
Jenderal;
d. DGCA Form 47-03 Kuasa Untuk Memohon Penghapusan Pendaftaran
dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali (IDERA) asli yang
sudah diakui dan dicatat oleh Direktur Jenderal;
e. salinan Sertifikat Pendaftaran (Certificate of Registration/C of R) yang
masih berlaku.
8
f. surat kuasa asli yang dilegalisasi oleh notaris dan Kantor Perwakilan
Republik Indonesia di negara asal pemohon apabila pemohon
menguasakan proses pengajuan pencatatan kepada pihak lain;
g. melampirkan salinan perjanjian antara pihak yang diberi kuasa
(Authorized Party) dan pihak yang ditunjuk (Certified Designee);
h. ringkasan perjanjian (summary of agreement) CDL yang ditandatangani
oleh para pihak yang terlibat dalam perjanjian sesuai lampiran II.H
yang ditandatangani oleh pimpinan pihak yang diberi kuasa
(Authorized Party) dan pihak yang ditunjuk (Certified Designee) yang
dibuat dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris);
i. melampirkan bukti salinan surat Pemberitahuan kepada Operator
Pesawat untuk Pencatatan Surat Penunjukan Pihak Yang Ditunjuk
(certified designee letter/CDL); dan
j. surat pernyataan yang ditandatangani oleh pihak yang ditunjuk
(certified designee) dan pihak yang diberi kuasa (authorized party) yang
menyatakan tidak akan menuntut Menteri Perhubungan apabila
terjadi sengketa diantara para pihak terkait dengan pencatatan dan
penghapusan surat penunjukan pihak yang ditunjuk (certified
designee letter) serta penghapusan registrasi pesawat terbang
dan/atau helikopter dengan menggunakan surat penunjukan pihak
yang ditunjuk (certified designee letter) sesuai lampiran II.I.
Ringkasan perjanjian sebagaimana dimaksud butir h berisi sekurang-
kurangnya memuat:
a. objek pesawat terbang atau helikopter dengan mencantumkan tipe dan
nomor seri pesawat, mesin dan baling-baling (propeller);
b. referensi perjanjian yang menjelaskan hubungan hukum antara pihak
yang diberi kuasa (authorized party) sampai pihak yang ditunjuk
(certified designee);
c. identitas pihak yang ditunjuk (certified designee) meliputi nama,
alamat, email dan telepon;
d. struktur para pihak dalam perjanjian;
e. hak dan kewajiban pihak yang diberi kuasa (authorized party) dan
pihak yang ditunjuk (certified designee) khusus tentang surat
penunjukan pihak yang ditunjuk (certified designee letter);
9
f. ketentuan terjadinya cedera janji yang diatur dalam perjanjian yang
dibuat oleh pihak yang diberi kuasa (authorized party) dengan pihak
yang ditunjuk (certified designee);dan
g. pernyataan bahwa ringkasan perjanjian dimaksud adalah benar dan
sesuai dengan data-data yang sebenarnya.
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara atas nama
Direktur Jenderal melakukan pencatatan surat penunjukan pihak yang
ditunjuk (certified designee letter) apabila telah memenuhi persyaratan,
dengan menandatangani DGCA Form No. 47-06 formulir surat
penunjukan pihak yang ditunjuk (certified designee letter).
Surat penunjukan pihak yang ditunjuk (certified designee letter)
merupakan bagian dari pencatatan formulir Kuasa untuk Memohon
Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut
Kembali (IDERA) yang telah diterbitkan.
Apabila permohonan tidak lengkap, permohonan akan dikembalikan
kepada pemohon dengan disertai alasan penolakan
47.13 Pembatalan Surat Penunjukan Pihak yang Ditunjuk (Certified
Designee Letter/CDL)
Permohonan pembatalan pencatatan surat penunjukan pihak yang
ditunjuk (certified designee letter/CDL) harus diajukan oleh pihak yang
ditunjuk (certified designee) kepada Direktur Jenderal, dengan
melampirkan dokumen sebagai berikut:
a. surat permohonan asli yang ditandatangani oleh pimpinan pihak yang
ditunjuk (certified designee) yang ditujukan kepada Direktur Jenderal;
b. DGCA Form No. 47-24 Permohonan Pembatalan Surat Penunjukan
Pihak Yang Ditunjuk/CDL sesuai lampiran II.J. Semua bagian yang
berlaku dari formulir permohonan harus diisi dengan benar dan
ditandatangani basah oleh pimpinan pihak yang ditunjuk (certified
designee), dan dibubuhi cap perusahaan;
c. surat kuasa asli yang dilegalisasi oleh notaris dan Kantor Perwakilan
Republik Indonesia di negara asal pemohon apabila pemohon
menguasakan proses pengajuan pencatatan kepada pihak lain;
10
d. DGCA Form No. 47-06 Surat Penunjukan Pihak Yang Ditunjuk
(certified designee letter) asli yang sudah diakui dan dicatat oleh
Direktur Jenderal; dan
e. DGCA Form No. 47-03 Kuasa untuk Memohon Penghapusan
Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali
(Irrevocable Deregistrationand Export Request Authorisation/IDERA) asli
yang sudah diakui dan dicatat oleh Direktur Jenderal dan selanjutnya
akan dikembalikan kepada pihak yang diberikuasa (authorized party).
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara atas nama
Direktur Jenderal menerbitkan surat pembatalan pencatatan Surat
Penunjukkan Pihak Yang Ditunjuk (Revoked CDL) sesuai lampiran II.K
apabila telah memenuhi persyaratan.
Jika surat penunjukan pihak yang ditunjuk (certified designee letter)
telah dibatalkan, maka Kuasa untuk Memohon Penghapusan
Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali (Irrevocable
Deregistration and Export Request Authorisation/IDERA) yang sudah
diakui dan dicatat oleh Direktur Jenderal akan kembali kepada pihak
yang diberi kuasa (Authorized Party).
Apabila permohonan tidak lengkap, permohonan akan dikembalikan
kepada pemohon dengan disertai alasan penolakan.
47.15 Penghapusan Tanda Pendaftaran Pesawat Udara Menggunakan
Kuasa untuk Memohon Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor Yang
Tidak Dapat Dicabut Kembali (Irrevocable Deregistration and
Export Request Authorisation/IDERA) dan atau Certified Designee
Letter/CDL)
Pihak yang diberi kuasa (Authorized Party) atau pihak yang ditunjuk
(Certified Designee) dapat mengajukan permohonan penghapusan tanda
pendaftaran pesawat udara kepada Direktur Jenderal dengan
melampirkan dokumen sebagai berikut:
a. surat permohonan asli yang ditandatangani basah oleh pemohon
yaitu pihak yang diberi kuasa (Authorized Party) atau pihak yang
ditunjuk (Certified Designee);
11
b. DGCA form No. 47-26 Permohonan Penghapusan Pendaftaran
Pesawat Udara sesuai lampiran II.L. Semua bagian yang berlaku dari
formulir permohonan harus diisi dengan benar dan ditandatangani
basah oleh pimpinan pihak yang diberi kuasa (Authorized Party) atau
pimpinan pihak yang ditunjuk (Certified Designee), dan dibubuhi cap
perusahaan;
c. surat kuasa asli yang dilegalisasi oleh notaris dan Kantor Perwakilan
Republik Indonesia di negara asal pemohon apabila pemohon
menguasakan proses pengajuan pencatatan kepada pihak lain; dan
d. form DGCA No. 47-03 Kuasa Untuk Memohon Penghapusan
Pendaftaran Dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali/IDERA
asli yang sudah diakui dan dicatat oleh Direktur Jenderal
Perhubungan Udara apabila Pemohon adalah pihak yang diberi kuasa
(Authorized Party);
e. mengembalikan form DGCA No. 47-06 Surat Penunjukan Pihak Yang
Ditunjuk (certified designee letter) asli yang sudah diakui dan dicatat
oleh Direktur Jenderal apabila Pemohon adalah pihak yang ditunjuk
(Certified Designee);
f. surat pernyataan untuk penghapusan yang ditandatangani oleh
pihak yang diberi kuasa (authorized party) sesuai lampiran II.M atau
pihak yang ditunjuk (certified designee) sesuai lampiran II.N yang
menyatakan tidak akan menuntut Menteri Perhubungan terkait
dengan pencatatan dan penghapusan surat penunjukan pihak yang
ditunjuk (certified designee letter) serta penghapusan registrasi
pesawat terbang dan/atau helikopter dengan menggunakan Kuasa
untuk Memohon Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak
Dapat Dicabut Kembali (Irrevocable Deregistration and Export Request
Authorisation/IDERA) dan atau surat penunjukan pihak yang
ditunjuk (certified designee letter).
Direktur Jenderal melakukan penghapusan tanda pendaftaran pesawat
udara apabila telah memenuhi persyaratan, paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah permohonan diterima secara lengkap dan benar.
Apabila permohonan tidak lengkap, permohonan akan dikembalikan
kepada pemohon dengan disertai alasan penolakan.
12
Surat penghapusan tanda pendaftaran pesawat udara tersebut
disampaikan secara tertulis kepada pemohon.
Setelah surat penghapusan tanda pendaftaran pesawat udara diterbitkan
maka, Direktur Jenderal Perhubungan Udara tidak bertanggung jawab
atas pesawat udara yang yang telah dihapus tanda pendaftarannya.
47.17 Sertifikat Kelaikudaraan untuk Ekspor (Export Certificate of
Airworthiness)
Pihak yang diberi kuasa (authorized party) atau pihak yang ditunjuk
(certified designee) dapat mengajukan permohonan sertifikat
kelaikudaraan untuk ekspor (export certificate of airworthiness)
sebelum mengajukan permohonan penghapusan tanda pendaftaran.
Permohonan sertifikat kelaikudaraan untuk ekspor (export certificate of
airworthiness) dilakukan sesuai dengan Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 21 Prosedur Sertifikasi untuk produk dan
Komponen (Certification Procedures for Product and Parts).
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara akan
melakukan pemeriksaan kelaikudaraan dalam rangka penerbitan
sertifikat kelaikudaraan untuk ekspor (export certificate of
airworthiness).
Sertifikat kelaikudaraan (export certificate of airworthiness) diterbitkan
sebelum proses penghapusan tanda pendaftaran pesawat udara.
47.19 Pelaporan Perubahan dan Kehilangan Formulir Kuasa untuk
Memohon Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat
Dicabut Kembali (Irrevocable Deregistration and Export Request
Authorisation/IDERA) dan Surat Penunjukan Pihak yang Ditunjuk
(Certified Designee Letter/CDL)
Setiap perubahan nama dan/atau alamat dari formulir Kuasa untuk
Memohon Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat
Dicabut Kembali (Irrevocable Deregistration and Export Request
Authorisation/IDERA) dan Surat Penunjukan Pihak yang Ditunjuk
(Certified Designee Letter/CDL) harus dilaporkan secara tertulis oleh
pihak yang diberi kuasa (authorized party) atau pihak yang ditunjuk
13
(certified designee) kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan
dokumen sebagai berikut :
a. surat permohonan yang ditandatangani oleh pimpinan pihak yang
diberi kuasa (authorized party) atau pimpinan pihak yang ditunjuk
(certified designee) yang ditujukan kepada Direktur Jenderal;
b. DGCA Form No 47-27 Permohonan Perubahan Data dan
Pengesahan Salinan DGCA Form sesuai lampiran II.O. Semua
bagian yang berlaku dari formulir permohonan harus diisi dengan
benar dan ditandatangani basah oleh pimpinan pihak yang diberi
kuasa (Authorized Party) atau pimpinan pihak yang ditunjuk
(Certified Designee), dan dibubuhi cap perusahaan;
c. DGCA Form No. 47-03 (IDERA) atau DGCA Form No. 47-06 (CDL)
yang mengalami perubahan;
d. surat keterangan perubahan nama dan/atau alamat dari formulir
Kuasa untuk Memohon Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor Yang
Tidak Dapat Dicabut Kembali (Irrevocable Deregistration and Export
Request Authorisation/IDERA) atau Surat Penunjukan Pihak yang
Ditunjuk (Certified Designee Letter/CDL) sesuai dengan hukum dan
ketentauan yang berlaku di negara mana pihak pihak yang diberi
kuasa (authorized party) atau pihak yang ditunjuk (certified
designee) berada, yang telah dilegalisasi oleh notaris dan Kedutaan
Besar Perwakilan Republik Indonesia di negara asal pemohon;
e. surat kuasa asli yang dilegalisasi oleh notaris dan Kantor
Perwakilan Republik Indonesia di negara asal pemohon apabila
pemohon menguasakan proses pengajuan pencatatan kepada pihak
lain.
Direktur Jenderal menerbitkan surat keterangan perubahan data yang
diminta oleh pemohon, surat keterangan perubahan data dimaksud
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen kuasa untuk
memohon penghapusan pendaftaran dan ekspor yang tidak dapat
dicabut kembali(Irrevocable Deregistration and Export Request
Authorisation/IDERA) atau Surat Penunjukan Pihak yang Ditunjuk
(Certified Designee Letter/CDL).
14
Apabila form DGCA No. 47-03 Kuasa Untuk Memohon Penghapusan
Pendaftaran Dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali/IDERA asli
yang sudah diakui dan dicatat oleh Direktur Jenderal Perhubungan
Udara dan/atau form DGCA No. 47-06 Surat Penunjukan Pihak Yang
Ditunjuk (certified designee letter) asli yang sudah diakui dan dicatat
oleh Direktur Jenderal hilang/rusak, pihak yang diberi kuasa
(authorized party) atau pihak yang ditunjuk (certified designee) harus
mengajukan permohonan pengesahan salinan kepada Direktur Jenderal
dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:
a. surat permohonan yang ditandatangani oleh pimpinan pihak yang
diberi kuasa (authorized party) atau pihak yang ditunjuk (certified
designee) kepada Direktur Jenderal;
b. DGCA Form No 47-27 Permohonan Perubahan Data dan
Pengesahan Salinan DGCA Form sesuai lampiran II.O
c. surat keterangan hilang dari kepolisian atau surat keterangan
hilang (affidavit of loss) dari pihak yang diberi kuasa (authorized
party) atau pihak yang ditunjuk (certified designee) (bila ada CDL),
yang di legalisasi oleh notaris dan Kantor Perwakilan Republik
Indonesia, untuk formulir Kuasa untuk Memohon Penghapusan
Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut Kembali
(Irrevocable Deregistration and Export Request Authorization/IDERA)
yang hilang;
d. DGCA Form No. 47-03 formulir Kuasa untuk Memohon
Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak Dapat Dicabut
Kembali/IDERA asli dan/atau DGCA Form No. 47-06 Surat
Penunjukan Pihak Yang Ditunjuk (certified designee letter) asli yang
rusak;
e. surat kuasa asli yang dilegalisasi oleh notaris dan kantor Perwakilan
Republik Indonesia di negara asal pemohon apabila pemohon
menguasakan proses pengajuan pencatatan kepada pihak lain
Direktur Jenderal akan mengesahkan salinan DGCA Form 47-03 Kuasa
untuk Memohon Penghapusan Pendaftaran dan Ekspor Yang Tidak
Dapat Dicabut Kembali/IDERA dan/atau DGCA Form No. 47-06 Surat
Penunjukan Pihak Yang Ditunjuk (certified designee letter) yang sudah
diakui dan dicatat oleh Direktur Jenderal.
15
Dengan diterbitkannya pengesahan salinan DGCA Form 47-03 kuasa
untuk memohon penghapusan pendaftaran dan ekspor yang tidak
dapat dicabut kembali (Irrevocable Deregistration and Export Request
Authorisation/IDERA) dan/atau DGCA Form 47-06 Surat Penunjukan
Pihak yang Ditunjuk (Certified Designee Letter/CDL) yang sudah diakui
dan dicatat oleh Direktur Jenderal, maka maka formulir lama
dinyatakan tidak berlaku.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
POLANA B. PRAMESTI
16
Lampiran II Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 355 Tahun 2018
Tanggal : 23 November 2018
A. Formulir DGCA No. 47-18 Permohonan Pencatatan IDERA
17
B. Formulir DGCA No. 47-03 Formulir IDERA
18
19
C. Ringkasan Perjanjian IDERA
20
D. Surat Pernyataan IDERA
21
E. Formulir DGCA No. 47-20 Permohonan Pembatalan IDERA
22
F. Formulir DGCA No. 47-22 Permohonan Pencatatan CDL
23
G. Formulir DGCA No. 47-06 Formulir CDL
24
H. Ringkasan Perjanjian CDL
25
I. Surat Pernyataan CDL
26
J. formulir DGCA No. 47-24 Permohonan Pembatalan Pencatatan CDL
27
II.K. Pembatalan Pencatatan CDL
28
L. Formulir DGCA No. 47-26 Permohonan Penghapuasan Pendaftaran Pesawat Udara dengan Menggunakan IDERA dan atau CDL
29
M. Surat Pernyataan IDERA untuk Penghapusan
30
N. Surat Pernytaan CDL untuk Penghapusan
31
O. Formulir DGCA No. 47-27 Permohonan Perubahan Data dan Pengesahan Salinan DGCA 47-03 IDERA atau DGCA Form 47-06 CDL
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
POLANA B. PRAMESTI