kementerian perdagangan ajak konsumen berlaku cerdas filekwh,” cetusnya. plta asahan i baru-baru...

1
Marchelo Kementerian Perdagangan Ajak Konsumen Berlaku Cerdas Ekonomi Nasional | 15 SELASA, 31 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA K EMENTERIAN Perdagangan men- canangkan gerakan konsumen cerdas dengan maskot kancil bernama Si Koncer. Gerakan itu untuk mengajak konsumen bersikap kritis, teliti serta berhati-hati dalam membeli produk barang maupun jasa. Seusai memantau kepatuhan pedagang dan pengusaha men- jalankan aturan perlindungan konsumen di pasar segar dan ramah mandiri, serta pasar swalayan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, kemarin, Menteri Perdagangan (Mendag) Mari E Pangestu menandai pencanangan gerakan itu. Pencanangan itu dilakukan dengan memberikan maskot Si Koncer, antara lain kepada Menteri Koordinator Kesejah- teraan Rakyat Agung Laksono, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Kustantinah, dan perwakilan pengusaha. Pada kesempatan itu, Men- dag menyampaikan empat pesan penting dalam membeli produk. Yakni teliti sebelum membeli, memperhatikan la- bel dan masa kedaluwarsa, memastikan produk bertanda jaminan mutu Standar Nasional Indonesia (SNI), serta membeli sesuai dengan kebutuhan, bu- kan keinginan. “Harus teliti sebelum membeli. Minimal melihat tanda yang kasat mata untuk mengetahui keadaan ba- rang yang ditawarkan.” Selain itu, Mendag meng- imbau agar konsumen melihat label pada kemasan produk untuk mengetahui komposisi, aturan pakai, dan masa keda- luwarsa produk serta kode nomor pendaftaran produk di Badan POM. Ia melanjutkan, konsumen harus memperhatikan hak mereka serta mencari infor- masi untuk menilai produk yang akan dikonsumsi supaya terhindar dari barang-barang yang tidak memenuhi standar. “Pemerintah ada tugas peng- awasan. Namun, konsumen juga merupakan bagian penting dari kegiatan pengawasan.” Label bahasa Indonesia Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan POM Kustan- tinah mengatakan pihaknya akan mengintensifkan penga- wasan produk makanan dan minuman pada dua minggu menjelang Lebaran. “Badan POM menginten- sifkan pengawasan terutama kerupuk yang berbahan pewar- na berbahaya, tahu berformalin dan berwarna, juga makanan kaleng yang sudah penyok, masuk kategori berbahaya.” Ia menambahkan, pihaknya juga akan menjaring produk makanan dan minuman yang tidak berlabel bahasa Indone- sia atau berlabel tidak sesuai dengan standar. Menurutnya, mulai 1 Sep- tember mendatang, Badan POM akan mengeluarkan su- rat edaran peringatan kepada produsen dan importir produk pangan untuk menggunakan label berbahasa Indonesia pada produk mereka. “Surat edaran ini untuk mengingatkan kembali kepada seluruh produsen dan importir untuk mematuhi ketentuan yang sudah ada.” jelas Kustan- tinah. Adapun dalam ketentuan baru tersebut, produsen dan importir yang baru meregistrasi produk makanan dalam dan luar negeri per 1 September, wajib menggunakan label ba- hasa Indonesia. Sementara itu, bagi produk makanan dalam dan luar negeri yang sudah mendaftar sebelum 1 Septem- ber, diberi kesempatan enam bulan untuk memperbarui labelnya. (Ant/E-1) marchelo@ mediaindonesia.com Konsumen harus bersikap kritis, teliti serta berhati-hati dalam membeli produk barang maupun jasa. PLTA Asahan I Turunkan Biaya Produksi Listrik Kementan Percepat Bantuan Benih KEBERADAAN pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Asa- han I telah menurunkan biaya pokok produksi (BPP) listrik di Sumatra Utara. Selama ini, jika menggunakan bahan ba- kar minyak (BBM), BPP yang harus dikeluarkan PLN untuk memproduksi listrik sebesar Rp2.000/Kwh. Namun, de- ngan tenaga air, PLN hanya perlu membeli listrik seharga Rp400/Kwh dari pihak China Huadian. General Manager PLN Pem- bangkit Bagian Utara Sumatra Ikuten Sinulingga mengemu- kakan hal tersebut di lokasi PLTA I Asahan, Sumatra Utara (Sumut), kemarin. “Jika nanti Asahan I sudah beroperasi penuh, di akhir tahun kita bisa mencapai rata- rata BPP sebesar Rp1.000/ Kwh,” cetusnya. PLTA Asahan I baru-baru ini memeroleh sertifikat layak operasi (SLO) oleh Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu PT PLN (Persero) Jasa Sertifikasi. Pemberian sertifikat ini karena adanya kepastian pemenuhan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) oleh Bajradaya Sentranusa, se- KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) berupaya mem- percepat penyaluran bantuan benih untuk musim tanam kedua tahun ini, Agustus 2010 hingga Desember 2010. Masa tanam kedua ini le- bih cepat daripada biasanya, yang umumnya dimulai Ok- tober. Sementara itu, bantuan benih yang disiapkan mencapai 48.000 ton atau setara dengan 2,04 juta hektare. “Hal itu untuk menstabilkan pasokan beras,” kata Menteri Pertanian Suswono, melalui ju- ru bicaranya, Syukur Iwantoro, pekan lalu, di Jakarta. Selain benih, ia menuturkan, Kementan juga mempercepat laku pengelola PLTA Asahan I. PLTA tersebut memiliki dua pembangkit, masing-masing berdaya 90 Mw. Dengan de- mikian, total listrik yang dapat diproduksi adalah 180 Mw. Dalam pembangunannya yang dimulai pada 2006, PLTA Asa- han I ini dikerjakan perusahaan pembangkit listrik swasta. PT Bajradaya Sentranusa merupakan konsorsium dari PT Bajragraha Sentranusa de- ngan anak perusahaan PLN Pembangkit Jawa Bali (PJB) dan perusahaan listrik asal China, yakni China Huadian. Direktur Utama PLN Dahlan Iskan menyebutkan, PLTA Asa- han ini berbeda dengan 30 PLTA lainnya di Indonesia. Pasalnya, debit air yang menjadi sumber energi pembangkit dari Sungai Asahan relatif stabil. “PLTA Asahan I ini penting karena suplai listriknya bisa mencapai 20% dari kebutuhan listrik di Sumatra Utara,” ujar Dahlan. Saat ini kebutuhan listrik di Sumatra Utara sendiri beban puncaknya 1.450 Mw. Semen- tara itu, sehari-harinya daya mampu produksi listrik PLN sebesar 1.500 Mw. (*/E-2) penyaluran bantuan langsung pupuk (BLP) hingga November 2010. BLP terdiri dari 113.255 ton pupuk NPK, 339.767 ton pupuk organik, dan 2,26 juta liter pupuk organik cair untuk luasan 1,13 juta ha. “Kami juga berupaya menyi- apkan pupuk bersubsidi di lini IV (pengecer) sesuai dengan ke- butuhan dan jadwal tanam.” Menurutnya, luas tanam pe- riode Oktober 2009 sampai de- ngan Juli 2010 sudah mencapai 12,257 juta ha. Angka tersebut lebih tinggi 180 ribu ha apabila dibandingkan dengan realisasi tanam pada periode yang sama tahun sebelumnya. “Dengan asumsi, masih cu- kup tersedia air dan sasaran tanam Agustus dan September seluas 664 ribu ha dan 526 ribu ha akan dapat tercapai. Dengan de mikian, total luas tanam yang akan menentukan pro- duksi 2010 adalah pertanaman Oktober 2009 hingga September 2010 sekitar 13,45 juta ha.” Berdasarkan pencapaian luas tanam tersebut, luas panen diperkirakan mencapai 13,08 juta ha. (*/E-1) Mendag menyampaikan empat pesan penting dalam membeli produk.’’ Syukur Iwantoro Juru Bicara Kementan DOK MI PENJUALAN ONDERDIL: Pembeli memilih pelek motor di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, kemarin. Jumlah sepeda motor yang digunakan dalam perjalanan pada Lebaran tahun ini meningkat sekitar 14,96% dari sekitar 3,1 juta pada 2009 menjadi 3,6 juta, yang berimbas pada kenaikan penjualan onderdil motor sekitar 50%. MI/PANCA SYURKANI

Upload: vuliem

Post on 08-Apr-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Marchelo

Kementerian Perdagangan Ajak Konsumen Berlaku Cerdas

Ekonomi Nasional | 15SELASA, 31 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

KE M E N T E R I A N Perdagangan men-canangkan gerakan konsumen cerdas

dengan maskot kancil bernama Si Koncer. Gerakan itu untuk mengajak konsumen bersikap kritis, teliti serta berhati-hati dalam membeli produk barang maupun jasa.

Seusai memantau kepatuhan pedagang dan pengusaha men-jalankan aturan perlindungan konsumen di pasar segar dan ramah mandiri, serta pasar

swalayan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, kema rin, Menteri Perdagangan (Mendag) Mari E Pangestu menandai pencanangan gerakan itu.

Pencanangan itu dilakukan dengan memberikan maskot Si Koncer, antara lain kepada Menteri Koordinator Kesejah-teraan Rakyat Agung Laksono, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Kustantinah, dan perwakilan pengusaha.

Pada kesempatan itu, Men-dag menyampaikan empat pe san penting dalam membeli produk. Yakni teliti sebelum membeli, memperhatikan la-bel dan masa kedaluwarsa, memastikan produk bertanda jaminan mutu Standar Nasional Indonesia (SNI), serta membeli sesuai dengan kebutuhan, bu-kan keinginan. “Harus teliti sebelum membeli. Minimal melihat tanda yang kasat mata untuk mengetahui keadaan ba-

rang yang ditawarkan.” Selain itu, Mendag meng-

imbau agar konsumen melihat label pada kemasan produk untuk mengetahui komposisi, aturan pakai, dan masa keda-luwarsa produk serta kode nomor pendaftaran produk di Badan POM.

Ia melanjutkan, konsumen harus memperhatikan hak mereka serta mencari infor-masi untuk menilai produk yang akan dikonsumsi supaya terhindar dari barang-barang yang tidak memenuhi standar.

“Pemerintah ada tugas peng-awasan. Namun, konsumen juga merupakan bagian penting dari kegiatan pengawasan.”

Label bahasa IndonesiaPada kesempatan yang sama,

Kepala Badan POM Kustan-tinah mengatakan pihaknya akan mengintensifkan penga-wasan produk makanan dan minuman pada dua minggu menjelang Lebaran.

“Badan POM menginten-sifkan pengawasan terutama kerupuk yang berbahan pewar-na berbahaya, tahu berformalin dan berwarna, juga makanan kaleng yang sudah penyok, masuk kategori berbahaya.”

Ia menambahkan, pihaknya juga akan menjaring produk makanan dan minuman yang tidak berlabel bahasa Indone-sia atau berlabel tidak sesuai dengan standar.

Menurutnya, mulai 1 Sep-tember mendatang, Badan

POM akan mengeluarkan su-rat edaran peringatan kepada produsen dan importir produk pangan untuk menggunakan label berbahasa Indonesia pada produk mereka.

“Surat edaran ini untuk mengingatkan kembali kepa da seluruh produsen dan importir untuk mematuhi ketentuan yang sudah ada.” jelas Kustan-tinah.

Adapun dalam ketentuan baru tersebut, produsen dan importir yang baru meregistrasi produk makanan dalam dan luar negeri per 1 September, wajib mengguna kan label ba-hasa Indonesia. Se mentara itu, bagi produk makanan dalam dan luar negeri yang sudah mendaftar sebelum 1 Septem-ber, diberi kesempatan enam bulan untuk memperbarui labelnya. (Ant/E-1)

[email protected]

Konsumen harus bersikap kritis, teliti serta berhati-hati dalam membeli produk barang maupun jasa.

PLTA Asahan I Turunkan Biaya Produksi Listrik

Kementan Percepat Bantuan Benih

KEBERADAAN pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Asa-han I telah menurunkan biaya pokok produksi (BPP) listrik di Sumatra Utara. Selama ini, jika menggunakan bahan ba-kar minyak (BBM), BPP yang harus dikeluarkan PLN untuk memproduksi listrik sebesar Rp2.000/Kwh. Namun, de-ngan tenaga air, PLN hanya perlu membeli listrik seharga Rp400/Kwh dari pihak China Huadian.

General Manager PLN Pem-bangkit Bagian Utara Sumatra Ikuten Sinulingga mengemu-kakan hal tersebut di lokasi PLTA I Asahan, Sumatra Utara (Sumut), kemarin.

“Jika nanti Asahan I sudah beroperasi penuh, di akhir ta hun kita bisa mencapai rata-rata BPP sebesar Rp1.000/Kwh,” cetusnya.

PLTA Asahan I baru-baru ini memeroleh sertifi kat layak operasi (SLO) oleh Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu PT PLN (Persero) Jasa Sertifi kasi. Pemberian sertifi kat ini karena adanya kepastian pemenuhan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) oleh Bajradaya Sentranusa, se-

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) berupaya mem-percepat penyaluran bantuan benih untuk musim tanam kedua tahun ini, Agustus 2010 hingga Desember 2010.

Masa tanam kedua ini le-bih cepat daripada biasanya, yang umumnya dimulai Ok-tober. Sementara itu, bantuan benih yang disiapkan mencapai 48.000 ton atau setara dengan 2,04 juta hektare.

“Hal itu untuk menstabilkan pasokan beras,” kata Menteri Per tanian Suswono, melalui ju-ru bicaranya, Syukur Iwantoro, pekan lalu, di Jakarta.

Selain benih, ia menuturkan, Kementan juga mempercepat

laku pengelola PLTA Asa h an I. PLTA tersebut memiliki dua

pembangkit, masing-masing berdaya 90 Mw. Dengan de-mikian, total listrik yang dapat diproduksi adalah 180 Mw. Dalam pembangunannya yang dimulai pada 2006, PLTA Asa-han I ini dikerjakan perusahaan pembangkit listrik swasta.

PT Bajradaya Sentranusa merupakan konsorsium dari PT Bajragraha Sentranusa de-ngan anak perusahaan PLN Pembangkit Jawa Bali (PJB) dan perusahaan listrik asal China, yakni China Huadian.

Direktur Utama PLN Dahlan Iskan menyebutkan, PLTA Asa-han ini berbeda dengan 30 PLTA lainnya di Indonesia. Pasalnya, debit air yang menjadi sumber energi pembangkit dari Sungai Asahan relatif stabil.

“PLTA Asahan I ini penting karena suplai listriknya bisa mencapai 20% dari kebutuhan listrik di Sumatra Utara,” ujar Dahlan.

Saat ini kebutuhan listrik di Sumatra Utara sendiri beban puncaknya 1.450 Mw. Semen-tara itu, sehari-harinya daya mampu produksi listrik PLN sebesar 1.500 Mw. (*/E-2)

penyaluran bantuan langsung pupuk (BLP) hingga November 2010. BLP terdiri dari 113.255 ton pupuk NPK, 339.767 ton pupuk orga nik, dan 2,26 juta liter pupuk organik cair untuk luasan 1,13 juta ha.

“Kami juga berupaya menyi-apkan pupuk bersubsidi di lini IV (pengecer) sesuai dengan ke-butuhan dan jadwal tanam.”

Menurutnya, luas tanam pe-riode Oktober 2009 sampai de-ngan Juli 2010 sudah mencapai 12,257 juta ha. Angka tersebut lebih tinggi 180 ribu ha apabila dibandingkan dengan realisasi tanam pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Dengan asumsi, masih cu-kup tersedia air dan sasaran tanam Agustus dan September seluas 664 ribu ha dan 526 ribu ha akan dapat tercapai. Dengan de mikian, total luas tanam yang akan menentukan pro-duksi 2010 adalah pertanaman Oktober 2009 hingga September 2010 sekitar 13,45 juta ha.”

Berdasarkan pencapaian luas tanam tersebut, luas panen diperkirakan mencapai 13,08 juta ha. (*/E-1)

Men dag menyampaikan empat pe san penting dalam membeli produk.’’

Syukur IwantoroJuru Bicara Kementan

DOK MI

PENJUALAN ONDERDIL: Pembeli memilih pelek motor di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, kemarin. Jumlah sepeda motor yang digunakan dalam perjalanan pada Lebaran tahun ini meningkat sekitar 14,96% dari sekitar 3,1 juta pada 2009 menjadi 3,6 juta, yang berimbas pada kenaikan penjualan onderdil motor sekitar 50%.

MI/PANCA SYURKANI