keluhan atau gejala fisik berkaitan dengan faktor psikologik.pptx

18
1. Gangguan somatoform: Ggn somatisasi Ggn hipokhondriasis Ggn disfungsi otonomik Ggn nyeri somatoform Ggn body dismorfik 2. Gangguan Disosiatif konversi 3. Faktor psikologik yang mempengaruhi kondisi fisik 4. Gangguan cemas 5. Gangguan depresi 6. Gangguan buatan 7. Gangguan pura-pura ( malingering ) Keluhan/gejala fisik yg ada kaitan dengan faktor psikologiik

Upload: rendy-santoso

Post on 12-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Keluhan/gejala fisik yg ada kaitan dengan faktor psikologiik

Gangguan somatoform: Ggn somatisasiGgn hipokhondriasis Ggn disfungsi otonomikGgn nyeri somatoformGgn body dismorfikGangguan Disosiatif konversiFaktor psikologik yang mempengaruhi kondisi fisikGangguan cemasGangguan depresi Gangguan buatanGangguan pura-pura ( malingering ) Keluhan/gejala fisik yg ada kaitan dengan faktor psikologiikKeluhan fisik banyak (multiple) sekaligusKeluhan kabur tidak konsisten Tidak ada kelainan fisik maupun laboratoriumOnset sebelum usia 30thnan lebih sering pada usia belasan tahunAda faktor psikologik sebagai etiologi Mengganggu fungsi dan sering sekali pergi ke dokterWanita lebih banyak dibanding laki-laki (5:1) Gangguan somatisasiYakin dirinya telah/akan menderita penyakit tertentuTidak mau menerima penjelasan/nasehat dokterSangat mencemaskan / memperhatikan kesehatanInterpertasi berlebihan terhadap sensasi tubuh yang normal Keluhan lebih konsisten dan menyangkut satu/dua organ sajaDatang dengan cemas / depresiLaki dan wanita sama 4-6 % pasien umumAda gangguan fungsi,kadang untuk memanipulasi keluarga/orang lainGangguan hipkhondriasisKeluhan-keluhan memberi kesan adanya gangguan / penyakit pada saraf otonomikContoh: - kardiac neurosis - Hipervetilasi - Gastrik neurosisGejala objektif otonomik (palpitasi,berkeringat, tremor ) Gejala subjektif / tidak spesifik mis gejala-gejala di kulitDisfungsi otonomik somatoformGangguan hipokondriasis : Misinterpretasi gejala tubuh , bila ada sensasi somatik akan dirasakan berlebihan ,nilai ambang dan toleransi yang rendah terhadap rasa tidak nyaman fisikMengambil peran menjadi orang sakit oleh karena ada masalah yang tidak dapat diatasiDianggap variasi dari cemas dan depresi Teori psikodinamik : - sikap agresif dan permusuhan diubah menjadi keluhan fisik - kemarahan akibat kekecewaan terhadap penolakan / kehilangan masa lalu - dianggap defence terhadap rasa bersalah dan ekspresi rasa rendah diri - keluhan fisik dihayati sebagai penebusan rasa bersalah dan hukuman terhadap kesalahan masa laluEtiologi gangguan somatoformFaktor psikososial : - gejala muncul sebagai perwujudan menghindari tugas - ekspresi emosi mis kemarahan pada suami - simbol dari suatu perasaan mis nyeri pada usus - didikan / ditiru dari orang tua - anak yang mengalami kekerasan

Faktor biologik : - kelainan neuropsikologik - faktor genetikEtiologi gangguan somatisaiGangguan somatisasi: 1. Prevalensi 0.1 0.5 % dari populasi 2. 5-10% dari pasien yang datang ke praktek umum 3.Wanita lebih banyak dibanding laki-laki (5:1) 4. 1-2 % dari populasi wanita 5. Onset pada usia sebelum 30an ,lebih sering pada wanita usia belasan tahun , sosial ekonomi rendahGangguan hipokondriasis 1.Prevalensi 4-6% pasien di klinik umum 2.laki-laki dan wanita sama ,onset bisa pada semua usia 3.Tidak ada hubungan dengan tingkat pendidikan/sosial 4.Sering disertai gejala-gejala depresi dan cemas Epidemiologi Gangguan Somatoform5-15 % pasien konsultasi psikiatri di RSU , 25-30 % dari pasien rawat di RS veteranWanita lebih banyak dibanding pria (2:1)Onset pada semua usia lebih sering pada remaja dan dewasa mudaLebih sering pada masyarakat rural pendidikan dan penghasilan rendah,tentara yang pernah ikut perangSering ada komorbid dengan depresi berat dan gangguan cemasGangguan konversiDisosiatif : kehilangan sebagian/seluruh integrasi normal antara ingatan masa lalu , kesadaran akan identitas dan kendali gerakan tubuhKonversi : konflik yang tidak terselesaikan / tidak dapat diatasi diubah menjadi gejala2 fisik (secara tidak sadar,dengan menggunakan mekanisme defensi)Mulai dan berakhirnya gejala biasa nya terjadi secara mendadak kebanyakan pulih dalam waktu beberapa minggu-bulanParalisis dan anastesi biasa nya lebih lamaGangguan disosiatif konversiAmnesia disosiatifFugue disosiatifStupor disosiatif (mirip stupor pada skizorprenia)Kesurupan dan gangguan transGangguan disosiatif dari gerakan dan pengindraanGangguan motorik disosiatif (parese paralysis ,gangguan gerak ,afonia ,disponia)Kompulsi disosiatif (pseudo seizure)Anastesi dan kehilangan sensorik disosiatif (anastesi ,parastesi,buta,tuli)Syndrom Ganser (jawaban yang kira-kira / mirip)Gangguan kepribadian gandaJenis gangguan disosiatif konversiDefinisi: Ggn konversi adalah ggn dengan karakteristik adanya 1 atau lebih gejala neurologik yang tidak dapat dijelaskan dengan adanya kelainan neurologik atau ggn fisik lainnya

Untuk membuat diagnosa harus ada faktor psikologik yang berhubungan dengan permulaan atau kekambuhan gejala-gejala neurologik tersebut

Istilah konversion (Sigmund Freud) dengan hipotesa gejala konversi adalah refleksi konflik yang tidak disadari (unconcious)Gangguan Konversi (DSM IV)Ada beberapa tipe spesifik: 1. Gejala sensorik, anestesi dan parestesi lebih sering pada ekstremitas (glove and stocking anestesi , hemianestesi

2. Gejala sensorik mengena organ sensorik bisa berupa gejala buta,tunnel vision, tuli

3. Gejala motorik: paralisis, paresis, gerakan abnormal (gejala semakin memburuk kalau pasien butuh perhatian atau orang lain)

4. Gejala kejang konversi (pseudoseizure), perlu dibedakan dengan epilepsi (lidah tergigit inkontensia urin, luka setelah kejang dan terjatuh. Pasien pseudoseizure memilih tempat, situasi kalau akan kejangKlinis Gangguan KonversiPrimary gain: - Pasien memperoleh keuntungan primer dengan menjaga konflik nternal tetap dibawah sadar - Ada makna simbolik dari konversi yang merupakan representasi konflik yang tidak disadari

Secondary gain: bebas dari kewajiban, mendapat bantuan, mengontrol perilaku orang lain

La Belle indifference: sikap pasien tidak sesuai dengan kondisi sakitnya yang serius

Identifikasi: gejala ditiru secara tidak sadar dari orang yang secara emosional dekatGejala psikologik pada konversiPengertian : gangguan buatan ditandai dengan gejala-gejala fisik atau psikologik yang sengaja dibuat untuk menjadi orang sakitGejala gangguan buatan : Dibedakan 3 jenis Gangguan buatan dengan gejala psikiatri yang dominan (depresi,halusinasi,disosiatif,gejala konversi,perilaku bizzare) Ganggun buatan dengan gejala fisik yang dominan,disebut juga : syndrom munchausen (hospital addiction,polysurgical addiction,sindrom pasien proffesional) Gangguan buatan dengan gejala campuranGangguan buatan (Factitious disorder)Keluhan bisa bervariasi , berkaitan dengan sistem GI ,neurologik ,cv ,sistem respirasiDapat dikenali dengan memperhatikan kemungkinan mendapatkan keuntungan mis minta dirwat agar mendapat keuntungan penggantian ,menghindari tugas ,urusan polisi ,pengadilanPasien akan berhenti berpura-pura bila dianggap tidak mengguntungkan atau ada resiko ketahuanGangguan pura-pura (malingering)Gangguan somatisasi sebaiknya pemeriksaan dilakukan oleh 1 dokter Lakukan peretemuan rutin tiap bulan ,pertemuan/pemeriksaan fisik singkat dilakukan pada setiap keluhan yang baru Secara umum harus dihindari pem lab dan pemeriksaan tambahan lain Kalau diagnosa somatisasi sudah dibuat maka kita harus memahami bahwa keluhan fisik itu sebagai ekspresi emosional.tetap diperhatikan bahwa kemungkinan memang ada juga penyakit fisik nya Selama menangani pasien diuasahakn meyakinkan pasien kemungkinan faktor psikologik yang mempengaruhi keluhan fisik nya Berikan anti cemas dan anti depresan bila ditemukan cemas atau depresiTerapi gangguan somatoformGangguan hipokondriasis : Lakukan pemeriksaan rutin yang lebih sering mis tiap 1-2 minggu ,untuk dapat menenangkan pasien (menunjukan bahwa dokter memeriksa secara serius semua keluan) Psikofarmaka diberikan bila ada cemas atau depresi/kalau hipokondriasis terjadi sekunder pada gangguan jiwa lainGangguan konversi :Penyembuhan gangguan konversi biasa nya spontanPsikoterapi supportifBenzodiasepin dan latihan relaksasi17Gangguan nyeri psikogen :Psikoterapi supportif Trisiklik (amitriptilin) atau SSRIHindari analgesik dan anti cemas