keluarga kb.ppt

37
Keluarga KB Nursyahid Siregar BP.14200332013

Upload: regar-ziyek

Post on 02-Feb-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kb

TRANSCRIPT

Page 1: Keluarga KB.ppt

Keluarga KB

Nursyahid SiregarBP.14200332013

Page 2: Keluarga KB.ppt

• Masalah penduduk merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang, termasuk Indonesia.

• Salah satu masalah kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.

• Berbagai program pembangunan telah dilakukan, sedang dan akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut, antara lain melalui program pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana dan pembangunan keluarga sejahtera.

Page 3: Keluarga KB.ppt

• Keluarga Berencana merupakan usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi .

• Keluarga Berencana memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat sejahtera dengan pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk.

Page 4: Keluarga KB.ppt

• Jumlah penduduk dunia pada tahun 2007 telah mencapai sekitar 26,6 miliar jiwa dan jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat dunia yaitu 236 juta jiwa.

• Tingkat pertumbuhan sekitar 1,48% per tahun dan tingkat kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR) sebesar 2,6 anak per wanita.

• Jumlah penduduk Indonesia setiap saat mengalami peningkatan, padahal pemerintah telah berupaya untuk menargetkan idealnya 2,1 anak per wanita.

• Meski begitu, masih ada saja dari keluarga Indonesia yang senang mempunyai anak banyak

Page 5: Keluarga KB.ppt

• Untuk coba mengatasi permasalahan laju penduduk ini maka pemerintah berupaya untuk meningkatkan program Keluarga Berencana (KB).

• Sasaran program KB adalah Pasangan Usia Subur yaitu suami dan isteri.

• Sekarang ini program keluarga berencana nasional mempunyai paradigma baru dengan visi yang telah diubah menjadi mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015, keluarga berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Page 6: Keluarga KB.ppt

• KB dapat dilaksanakan jika pasangan usia subur mau berpartisipasi dalam menggunakan alat kontrasepsi sebagai upaya untuk mewujudkan program keluarga berencana.

• Jumlah akseptor KB di Indonesia telah mencapai 66,2% dimana akseptor kondom sebesar 0,6% dan akseptor vasektomi sebesar 0,3%. Artinya, dari total akseptor KB aktif, pria yang menjadi akseptor KB hanya 0,9% (

Page 7: Keluarga KB.ppt
Page 8: Keluarga KB.ppt

Menggapai MDGS melalui program KB

• Program Keluarga Berencana (KB) dinilai belum sesuai harapan.

• Sehingga, pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) untuk pelayanan KB sulit tercapai.

• beberapa sasaran yang belum tercapai, di antarannya, angka fertilitas (TFR) yang mengalami stagnansi selama 10 tahun terakhir, yakni tetap 2,6 per wanita usia 15-49 tahun.

• angka fertilitas pada usia remaja belum sesuai harapan karena angka age spesific fertility rate (ASFR) untuk usia antara 15-19 tahun menurun dari 51 per 1.000 perempuan menjadi 48 per 1.000 perempuan. “Padahal, kita menargetkan menjadi 30 per 1.000 perempuan usia 15-19 tahun pada 2015,

Page 9: Keluarga KB.ppt

Langkah BKKBN dalam kebijakan dan strategi akselerasi pembangunan KB untuk 2013 dan

2014.• Meningkatkan sosialisasi dan pelayanan KB di lapangan

dengan memberdayakan institusi masyarakat perdesaan dan perkotaan.

• Pemberdayaan tersebut terutama kepada petugas dan kader KB di lapangan agar tetap bermitra dengan berbagai pihak.

• kekurangan tenaga pelayanan KB dapat diatasi dengan memanfaatkan tenaga promotif dan preventif. “Dengan demikian, kehamilan yang tidak diinginkan dapat ditekan dan angka kematian ibu melahirkan juga akan semakin menurun

Page 10: Keluarga KB.ppt

Ada 8 tujuan yang ingin dicapai dalam MDGs, yaitu

• Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua• Mendorong kesehatan gender dan pemberdayaan

perempuan• Memberantas kemiskinan dan kelaparan• Menurunkan angka kematian anak• Meningkatkan kesehatan ibu• Memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria dan

penyakit menular lainnya• Memastikan kelestarian lingkungan hidup• Membangun kemitraan global dalam pembangunan

Page 11: Keluarga KB.ppt

Ada 2 tujuan dalam Program KB Nasional, yaitu

• Mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan kebijakan kependudukan guna mendorong terlaksananya Pembangunan Nasional dan daerah yang berwawasan kependudukan.

• Mewujudkan penduduk tumbuh seimbang melalui pelembagaan keluarga kecil bahagia sejahtera.

Page 12: Keluarga KB.ppt

• Program KB Nasional sebenarnya sudah memenuhi sasaran MDGs, karena dalam ketentuan MDGs ayat 5b hanya menyebutkan kesertaan KB meningkat, secara prosentase kesertaan KB meningkat 0,5%, tetapi ini tidak memberi dampak yang cepat untuk p[engendalian jumlah penduduk. Saat ini pertumbuhan penduduk sekitar 4 juta per tahun, target sesungguhnya harusnya 0, untuk mencapai target 0 ini kita harus mencapai target penduduk tumbuh seimbang pada tahun 2015, yang ditandai dengan TFR 2,0 atau 2,1 dan NRR=1, untuk itu harus ada sasaran strategis, yaitu :

Page 13: Keluarga KB.ppt

1. Meningkatnya CPR cara modern dari 57,4% menjadi 65%2. Menurunnya kebutuhan KB tidak terlayani/unmet need PUS dari 9,1% menjadi

5%3. Menurunnya ASFR 15-19 tahun dari 35 menjadi 30 per 1000 perempuan4. Meningkatnya median usia kawin pertama perempuan dari 19,8 menjadi 21

tahun5. Menurunnya kehamilan tidak diinginkan dari 19,7% menjadi 15%6. Meningkatnya PB Pria dari 3,6% menjadi 5%7. Meningkatnya kesertaan ber KB PUS KPS dan KS I anggota kelompok usaha

ekonomi produktif dari 85,7% menjadi 87% dan Bina keluarga menjadi 70%8. Meningkatnya partisipasi keluarga mempunyai anak dan remaja dalam BKB dan

BKR9. Menurunnya disparitas TFR, CPR dan Unmet Need antar wilayah dan antar sosial

ekonomi (tingkat pendidikan dan ekonomi)10. Meningkatnya keserasian kebijakan pengendalian penduduk dengan

pembangunan lainnya11. Terbentuknya BKKBD di 435 Kabupaten/Kota12. Meningkatnya jumlah klinik KB yang memberikan pelayanan KB sesuai SOP

(informed consent) dari 20% menjadi 35%

Page 14: Keluarga KB.ppt

• Kalau program KB Nasional berhasil, penduduk produktif dan non produktif akan tumbuh seimbang dengan menurunnya angka ketergantungan dan pertumbuhannya seiring dengan naiknya derajad kesehatan, pendidikan dan pembangunan lainnya.

Page 15: Keluarga KB.ppt
Page 16: Keluarga KB.ppt

• Bonus demografi adalah suatu fenomena dimana struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi pembangunan karena jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sedang proporsi usia muda sudah semakin kecil dan proporsi usia lanjut belum banyak.

Page 17: Keluarga KB.ppt

• bonus demografi dapat menjadi anugerah bagi bangsa Indonesia, dengan syarat pemerintah harus menyiapkan generasi muda yang berkualitas tinggi SDM-nya melalui pendidikan, kesehatan, penyediaan lapangan kerja dan investasi.

Page 18: Keluarga KB.ppt

• Dengan demikian, pada tahun 2020-2030, Indonesia akan memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif, sedang usia tidak produktif sekitara 60 juta jiwa, atau 10 orang usia produktif hanya menanggung 3-4 orang usia tidak produktif, sehingga akan terjadi peningkatan tabungan masyarakat dan tabungan nasional.

Page 19: Keluarga KB.ppt

• Namun, jika bangsa Indonesia tidak mampu menyiapkan akan terjadinya bonus demografi, seperti penyediaan lapangan kerja dan peningkatan kualitas SDM seperti pendidikan yang tinggi dan pelayanan kesehatan dan gizi yang memadai, maka akanb terjadi permasalahan, yaitu teradinya pengangguran yang besar dan akan menjadi beban negara.

Page 20: Keluarga KB.ppt

• Presiden Indonesia terpilih hendaknya menghidupkan kembali Kementrian Kependudukan sebagaimana diatur dalam UU No 39/2008 tentang Kementrian Negara bahwa masalah kependudukan diatur dalam kementrian.

• Adanya Kementerian Kependudukan, maka masalah kependudukan termasuk program KB mendapat prioritas dalam sidang kabinet dan dapat dikoordinasikan dalam pelaksanaan program kependudukan an peningkatkan kualitas penduduk

Page 21: Keluarga KB.ppt

• adanya kementerain kependudukan, maka upaya revitalisasi program KB, pencapaian sasaran tujuan pembangunan milenium (MDGs) 2015 serta bonus demografi 2020 akan terwujud, antara lain tercapai program penurunan pertumbuhan penduduk dari 1,3 persen per tahun saat ini menjadi 1,0 persen serta angka pertumbuhan wanita (TFR - Total Fertility Rate) dari 2,6 anak (sejak 2002-2007) menjadi 1,5 anak.

Page 22: Keluarga KB.ppt

• Bagaimanapun, kegagalan dalam mendesain kebijakan proyeksi penduduk dan mengelola bonus demografi berakibat pada ketidakseimbangan penduduk yang mengancam disintegrasi, krisis ekonomi, kekacauan sosial (chaos), dan memperlebar ketimpangan sosial. Tak berhenti disitu saja, konflik komunal, konflik antar etnis, migrasi besar-besaran penduduk, ketimpangan dalam akses pendidikan dan kesehatan, dan pertarungan dalam memperebutkan akses dan sumber ekonomi seringkali menjadi ekses negatif dari perubahan demografi.

Page 23: Keluarga KB.ppt
Page 24: Keluarga KB.ppt
Page 25: Keluarga KB.ppt
Page 26: Keluarga KB.ppt
Page 27: Keluarga KB.ppt
Page 28: Keluarga KB.ppt

Data tahun 2010 BKKBN

•Lk : 119,630,913 •Pr : 118,010,413•Total 237,641,326

Page 29: Keluarga KB.ppt

Angka Kelahiran Total (TFR) Nasional

TAHUN 1971 1980 1990 2000 2010

TFR 5,605 4,680 3,326 2,344 2,414

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI

2012: 2.595

Page 30: Keluarga KB.ppt

Angka Kelahiran Menurut Umur (ASFR) Nasional

TAHUN

ASFR

15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49

1971 155 286 273 211 124 55 17

1980 116 248 232 177 104 46 13

1990 71 179 171 129 75 31 9

2000 44 114 122 95 56 26 12

2010 41 117 130 105 61 22 6

2012 48 138 143 103 62 21 4

Page 31: Keluarga KB.ppt

Angka Kelahiran Kasar (CBR) Nasional

TAHUN 1990 2000 2010

CBR 20.9 17.4 17.9

Page 32: Keluarga KB.ppt

Usia Kawin Pertama Rata-rata Nasional

Menurut Sensus

PendudukINDONESIA

1990:21,6

2000:2,5

2010: 22,3

Menurut SDKI 2012: 20,4

Page 33: Keluarga KB.ppt

Persentase Pemakaian Alat Kontrasepsi Modern Nasional

TAHUN IUD MOW MOP IMPLANT SUNTIKAN PIL KO NDOM MKJP NON

MKJP TOTAL Cara modern

2007 8.57 5.24 0.35 4.90 55.59 23.08 2.27 19.06 80.94 100 57.4

2012 6.74 5.53 0.35 5.70 55.09 23.49 3.1118.31 81.69 100 57.9

Page 34: Keluarga KB.ppt
Page 35: Keluarga KB.ppt

Kebijakan Pemerintah Menangani Kepadatan Penduduk

Kebijakan dan usaha pemerintah dalam menanggulangi kepadatan penduduk yaitu:1.Kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam upaya mengatasi masalah jumlah penduduk,yaitu:

a) Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional, dengan cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan, mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak. Meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.

b) Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah.

c) Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua.

Page 36: Keluarga KB.ppt

2. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk antara lain meliputi hal-hal berikut ini:

a) Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor Keluarga Berencana.

b) Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.

c) Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari 6 tahun menjadi 9 tahun.

Page 37: Keluarga KB.ppt

• Bonus demografi yakni ketika jumlah penduduk usia produktif lebih besar dari pada jumlah tanggungan

• Pada tahun 2015 hingga 2030, komposisi penduduk usia muda lebih banyak ketimbang usia anak dan usia tua.

• pembangunan harus difokuskan pada peningkatan kualitas penduduk usia muda tersebut. Melalui peningkatan pendidikan dan keterampilan bagi penduduk usia muda

• banyaknya penduduk usia produktif, maka akan berdampak positif bagi perekonomian. Pendapatan negara akan banyak masuk dari penduduk yang bekerja, berupa pajak-pajak, banyaknya tabungan dan investasi keluarga dan sektor-sektor lainnya.