keluarga
DESCRIPTION
kesehatanTRANSCRIPT
Slide 1
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
pertumbuhan
pertumbuhan adalah suatu proses ilmiah yang terjadi pada individu yaitu secara bertahap anak akan semakin bertambah berat dan tinggi. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan kuantitas fisik individu anak.
perkembangan
adalah suatu proses yang terjadi secara simultan dengan pertumbuhan yang menghasilkan kualitas individu untuk berfungsi, Yang dihasilkan melalui proses pematangan dan proses belajar dari lingkunganya
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
2
Factor herediter
Factor lingkungan
Factor internal
Factor herediter
Factor pertumbuhan yang dapat diturunkan (herediter) adalah jenis kelamin,ras, dan kebangsaan
Jenis kelamin
anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan berat dari pada anak perempuan biasanya lebih awal mengalami masa prapubertas sehingga kebanyakan pada usia tersebut, anak perempuan lebih tinggi dan besar. Akan tetapi, begitu anak laki-laki memasuki masa prapubertas, mereka akan berubah lebih tinggi dan besar dari pada anak perempuan
Ras atau suku bangsa
Ras atau suku bangsa dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa suku menunjukan karakteristik yang khas,
Factor lingkungan
Lingkungan prenatal
Beberapa kondisi lingkungan dalam uterus yang dapat menganggu pertumbuhan dan perkembangan janin adalah gangguan nutrisi karena ibu kurang mendapat gizi adekuat baik secra kualitas maupun kuantitas
Intinya apa yang dialami oleh ibu akan berdampak pada kondis pertumbuhan dan perkembangan fetus.
Pengaruh budaya lingkungan
Budaya keluarga atau masyarakat akan memengaruhi bagaimana mareka mepresepsikan dan memahami kesehatan serta berperilaku hidup sehat
Status social dan ekonomi keluaraga
Anak yang berada dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang social ekonominya rendah bahkan punya banyak keterbatasan untuk memberi makanan bergizi , membayar biaya pendidikan, dan memenuhi kebutuhan primer lainnya, tentunya keluarga akan mendapat kesulitan untuk menbantu anak mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal
Nutrisi
Anak dapat mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan hanya karena kurang adekuatnya asupan zat gizi tersebut
Asupan nutrisi yang berlebihan juga dapat menimbulkan dampak yang buruk pula pada kesehatan anak misalnya terjadi penumpukan kadar lemak yang berlebihan dalam sel/jaringan,bahkan pada pembuluh darah sehingga bila anak sakit, pertumbuhan dan perkembanganya juga terganggu.
Penyebab status nutrisi kurang pada anak yaitu :
Asupan nutrisi yang tidak adekuat baik secara kuantatif maupun kualitatif
Hiperaktivtas fisik atau istrahat yang kurang adekuat
Adanya penyakit yang menyebabkan penigkatan kebutuhan nutrisi
Stress,emosi yang dapat menurunkan nafsu makan atau absorpsi makanan yang tidak adekuat
Iklim atau cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan Anak, seperti pada musim penghujanan yang dapat menimbulkan bahaya banjir pada daerah tertentu, akan meyebakan sulitnya transportasi sehingga sulit mendapatkan bahan makanan, bahkan timbul berbagai penyaki menular
Olahraga/latihan fisik
Olahraga/latihan fisik berdampak pada pertumbuhan fisik maupun perkembangan psikososial anak. Secara fisik manfaat olahraga atau latihan taratur dapat menigkatkan sirkulasi darah sehingga akan menigkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh.
Selain itu, olahraga akan menigkatkan aktivitas fisik dan menstimulasi perkembangan otot dan pertumbuhan sel.
Pada beberapa tempat yang edemis untuk terjadi wabah demam berdarah,terjandinya perubahan cuaca dan berakibat atas penigkatnya angka kejadian demam berdarah. Demikian juga dimusim kemarau ketika sulit mendapatkan air bersih, angka kejadian seperti diare akan menigkat.
Posisi anak dalam keluarga
Anak tunggal
Anak tunggal tidak mempunyai teman bicara dalam beraktivitas kecuali dengan orang tuanya, oleh karena itu kemapuan intektual anak tunggal akan dapat lebih capat berkembang dan mengembangakan harga diri yang positif karena secara terus menerus berintreaksi dengan orang dewasa, yaitu orang tuanya dan mendapatkan stimulasi secara psikososial.
Anak pertama
Anak pertama biasanya mendapat perhatian penuh karena belum ada saudara yang lain. Segalah kebutuhan dipenuhi tetapi dilain pihak biasanya orang tua dengan anak pertama belum memiliki banyak pengalaman dalam mengasuh anak dan cenderung terlalu melindungi sehingga seringkali anak tumbuh menjadi anak yang prefeksionis dan cenderung pencemas
Anak tengah
Anak tengah berada diantara anak tertua dan anak bungsu. Orang tua biasanya sudah lebih percaya diri dalam merawat anak,bahkan cenderung agak kurang peduli, anak punya kesempatan untuk belajar, komunikasi dan lebih mampu beradaptasi diantara anak terbesar dan anak terkecil. Hal tersebut seing kali membuat anak lebih mandiri, tetapi biasanya kurang maksimal dalam pecapaian prestasi dibandingkan dengan anak pertama
posisinya anak terkecil
posisinya anak terkecil adalah yang termudah usianya dalam keluarga dan biasanya mendapat perhatian penuh dari semua anggota keluarga sehingga membuat anak menpunyai kepribadian yang hangat,ramah, dan penuh perhatian pada orang lain.
Factor internal
Kecerdasan
Anak yang dilahirkan dengan tingakt kecerdasan yang rendah tidak akan mencapai prestasi yang cemeralang walaupun stimulus yang diberikan lingkungan demikian tinggi. Sementara anak yang dilahirkan dengan tingkat kecerdasa tinggi dapt didorong oleh stimulus lingkungan untuk berprestasi secara cemeralang
Pengaruh hormonal
hormone somatotropik,
hormone tiroid,
hormone tiroid,
hormone gonadotropin.
hormon somatotropik( growth hormone)
Hormone tiroid menstimulasi metabolisme tubuh, sedangkan hormone gonadotropik menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis untuk memproduksi testosterone, dan ovarium untuk memproduksi estrogen.
Selanjutnya, tertosteron akan menstimulasi perkembangan karakteristik seks sekunder anak laki-laki, yaitu menghasilkan spermatozoa, sedangkan estogem akan menstimulasi perkembangan karakteristik seks sekunder anak perempuan, yaitu menghasilkan ovum
PENJELASANYA
Pengaruh emosi
Anak belajar dari orang tua untuk dapat memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. Dengan demikian, apabila orang tua memberi contoh perilaku emosional
anak akan belajar untuk belajar untuk menirukan perilaku orang tua tersebut