kelompok6 analisislaporankeuangan ptadaroenergytbk 150615023757 lva1 app6891

Upload: rizky-habibie

Post on 25-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    1/74

    ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

    PT. ADARO ENERGY, Tbk and Subsidiaries

    Periode 2010-2014

    TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN

    DOSEN: DR. WAHYOE SOEDARMONO

    DISUSUN OLEH :

    ABDUL SALAM 122130001

    NANTI SAGALA 122140105

    ROESDANIEL IBRAHIM 122140128

    REGAS PANJI PRATOMO 122140124

    AYU PURNAMA 122140030

    ALFIAN 122140002

    TRI SANDY FAJAR 122140143

    MAGISTER MANAGEMENT

    TRISAKTI UNIVERSITY

    JAKARTA

    2015

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    2/74

    2

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 2

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................ 3BAB 1TENTANG PERUSAHAAN ....................................................................................................... 4

    1.1. Sejarah Perusahaan .......................................................................................................... 5

    1.2. Visi dan Misi Perusahaan ................................................................................................. 6

    1.3. NilaiNilai Perusahaan .................................................................................................... 6

    BAB 2 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ................................................................................... 7

    2.1. Laporan Keuangan PT. Adaro Energy, Tbk tahun 2010-2011 ........................................... 7

    2.2. Laporan Keuangan PT. Adaro Energy, Tbk tahun 2011-2012 ......................................... 15

    2.3. Laporan Keuangan PT. Adaro Energy, Tbk tahun 2012-2014 ......................................... 24

    2.4. Closing Price Tahun 2010-2014 ...................................................................................... 442.5. IHSG Tahun 2010-2014 ................................................................................................... 44

    BAB 3 PERHITUNGAN ANALISIS RASIO ......................................................................................... 48

    3.1. Tabel Perhitungan dan Formulasi Analisis Rasio ............................................................ 48

    3.2. Hasil Perhitungan Analisis Rasio ..................................................................................... 54

    BAB 4 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ......................................................................................... 56

    4.1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) ..................................................................................... 56

    4.2. Manajemen Aset (Asset Management) .......................................................................... 38

    4.3. Manajemen Piutang (Debt Management) ..................................................................... 40

    4.4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) .......................................................................... 604.5. Market Value Ratio ......................................................................................................... 63

    4.6. Modal Kerja..................................................................................................................... 65

    4.7. Analisis Persentase Pengembalian Investasi (% Return) ................................................ 65

    4.8. Analisis Kinerja Perusahaan dibandingkan Pesaing-Pesaingnya .................................... 65

    BAB 5KESIMPULAN & SARAN ....................................................................................................... 70

    5.1. Kesimpulan ..................................................................................................................... 70

    5.2. Saran .............................................................................................................................. 72

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 50

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    3/74

    3

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Logo PT. Adaro Energy,Tbk ............................................................................................ 6

    Gambar 4.1 Tren Rasio Lancar PT. Adaro Energy, Tbk ................................................................. 56

    Gambar 4.2 Tren Manajemen Aset ITO PT. Adaro Energy Tbk .................................................... 39

    Gambar 4.3 Tren Manajemen Aset DSO PT. Adaro Energy, Tbk .................................................. 39

    Gambar 4.4 Tren Manajemen Aset ICP PT. Adaro Energy, Tbk .................................................... 40

    Gambar 4.5 Tren Manajemen Hutang Debt Ratio PT. Adaro Energy, Tbk ................................... 41

    Gambar 4.6 Tren Ratio TIE PT. Adaro Energy, Tbk ....................................................................... 42

    Gambar 4.7 Tren Profitabilitas Ratio PT. Adaro Energy Tbk ......................................................... 63

    Gambar 4.8 Tren Nilai Pasar Saham PT. Adaro Energy, Tbk .............Error! Bookmark not defined.

    Gambar 4.9 Tren Modal Kerja PT. Adaro Energy, Tbk .................................................................. 45

    Gambar 4.10 Tren Cash Conversion Cycle PT. Adaro Energy, Tbk ............................................... 46

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    4/74

    4

    BAB I

    TENTANG PERUSAHAAN

    1.1.Sejarah Perusahaan

    Sejarah bisnis Adaro dimulai pada tahun 1992, ketika perusahaan ini mulai

    memproduksi batubara yang kemudian dipasarkan dengan nama Envirocoal dari

    konsesi seluas 258 km2 di kabupaten Tabalong, provinsi Kalimantan Selatan,

    berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B)

    generasi pertama dengan Pemerintah Indonesia.

    Sejak saat itu, Adaro menyusuri perjalanan panjang yang membuahkan banyak

    kemajuan dan perkembangan. Perusahaan mulai beroperasi dengan memproduksi1 juta ton batubara dua dekade lalu saat ini telah menjelma menjadi satu dari lima

    pengekspor terbesar bagi pasar batubara termal dengan pengiriman lintas

    samudera (seaborne) dan pemasok terbesar di pasar domestik. Pada akhir 2013,

    dengan kapitalisasi pasar sebesar US$2,9 miliar, Adaro tetap bertahan sebagai

    salah satu perusahaan pertambangan publik yang terbesar di Indonesia.

    Pada tahun 2013, Adaro memproduksi 52,3 juta ton Envirocoal, sehingga total

    produksi dari tiga pit di Kalimantan Selatan sampai saat ini mencapai 509 juta ton.

    Dengan cadangan sebesar 900 juta tonne dan sumber daya batubara sebesar 4,9

    miliar tonne di konsesi ini, menurut kajian JORC pada tahun 2012, Adaro berada di

    posisi yang baik untuk dapat mencapai target produksi jangka menengahnya yangtelah ditetapkan sebesar 80 juta ton per tahun dan merealisasikan visinya untuk

    menjadi kelompok perusahaan tambang dan energi Indonesia yang terkemuka.

    Adaro juga menjalankan strategi untuk menciptakan nilai maksimal dari batubara

    Indonesia dengan berfokus pada produksi batubara yang tumbuh secara organik,

    meningkatkan efisiensi dan pengendalian biaya dan mengembangkan dan

    melanjutkan integrasi divisi ketenagalistrikan.

    Adaro berfokus pada pengembangan bisnisnya di Indonesia. Hal ini

    dimanifestasikan dengan strategi yang didasarkan pada pertumbuhan, yaitu

    pertumbuhan Indonesia, Asia Tenggara, Cina dan India. Adaro meyakini bahwaseiring peningkatan kebutuhan listrik di negara-negara ini sebagai akibat

    pertumbuhan populasi dan ekonomi, pilihan bahan bakar akan tetap jatuh pada

    batubara dengan harganya yang terjangkau dan jumlahnya yang melimpah.

    Dengan memiliki sumber daya batubara sampai 12.8 miliar ton, Adaro merupakan

    salah satu dari segelintir produsen batubara di dunia yang dapat memberikan

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    5/74

    5

    pasokan batubara yang handal dan dalam jangka waktu yang panjang kepada

    perusahaan-perusahaan listrik terkemuka yang sedang membangun pembangkit

    listrik berbahan bakar batubara di seluruh wilayah Asia. Perjanjian pasokan jangka

    panjang dengan perusahaan-perusahaan ini akan memungkinkan Adaro untuk

    mencapai target produksi jangka menengahnya yang telah ditetapkan sebesar 80juta tonne per tahun. Perusahaan juga akan berfokus untuk mengembangkan basis

    konsumen yang ada dan bekerja bersama mereka untuk membangun pembangkit

    listrik yang akan mengkonsumsi batubaranya.

    Konsumen Adaro

    Dari tiga lokasi penambangan di provinsi Kalimantan Selatan, Adaro memproduksi

    salah satu batubara terbersih di dunia yang dikenal dengan nama Envirocoal.

    Batubara ini merupakan batubara jenis subbituminus dengan nilai kalori sedang

    dan kandungan sulfur, abu dan NOx yang sangat rendah.

    Adaro dapat berbangga dengan catatan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam

    sejarah penambangannya di Kalimantan yang telah berjalan lebih dari dua dekade,

    dan pada tahun 2014 Adaro berencana untuk menambang batubara dengan skala

    produksi 54-56 juta ton.

    Sebagian besar batubara Adaro dijual kepada perusahaan pembangkit listrik, dan

    secara rata-rata, 25% penjualan batubara Adaro adalah untuk konsumen domestik

    di Indonesia dan 75% untuk konsumen luar negeri yang sebagian besar berada di

    wilayah Asia.

    Dalam tiga tahun terakhir ini, Adaro telah mengakuisisi kepemilikan atas limaproperti batubara di Sumatera dan Kalimantan, yang saat ini tengah dipersiapkan

    untuk penambangan dan akan memproduksi batubara dengan kualitas ramah

    lingkungan yang serupa dengan Envirocoal.

    Dengan adanya konsesi-konsesi baru tersebut serta tambang utamanya yang

    berada di Tabalong, Adaro sebagai kontraktor pemerintah Indonesia memiliki

    kendali atau opsi terhadap 12.8 miliar ton sumber daya batubara termal

    (berdasarkan kajian JORC). Dari sumber daya tersebut, 1,1 miliar ton batubaranya

    merupakan cadangan terbukti menurut JORC.

    Produk Batubara Adaro

    Batubara yag dihasilkan Adaro adalah jenis sub-bituminus dengan tingkat energi

    sedang, yang merupakan salah satu bahan bakar fosil terbersih di dunia berkat

    kandungan sulfur, abu dan nitrogennya yang sangat rendah. Merek dagang

    batubara ini telah dikenal di pasar global dengan nama Envirocoal. Dalam waktu

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    6/74

    6

    dekat, batubara dari tambang Adaro lainnya dengan nama Ultima, Balangan dan

    Wahau, yang juga berkarakteristik polutan rendah, akan ikut meramaikan pasar.

    Envirocoal telah banyak digunakan sejak tahun 1992 di Eropa, Asia, Amerika serta

    pasar domestik di Indonesia (lihat basis konsumendi sini)oleh pembangkit listrik,

    pabrik semen, dan sektor industri yang dinaungi oleh peraturan lingkungan yang

    ketat, atau untuk dicampur dengan batubara yang lebih umum dengan kandungan

    sulfur dan abu yang tinggi.

    Hasil pencampuran ini secara konsisten menunjukkan penurunan yang signifikan

    terhadap dampak lingkungan jika dibandingkan dengan menggunakan batubara

    biasa. Karena kualitasnya yang langka, Envirocoal juga memberikan manfaat

    ekonomis dan teknis yang sangat tinggi melalui penghematan biaya operasional

    dan perawatan dan pembakaran, dan peningkatan pada penanganan abu danefisiensi pembuangan abu, yang menjadikan Envirocoal sebagai bahan bakar padat

    dengan biaya yang efektif dan paling ramah lingkungan.

    Permintaan Envirocoal yang kokoh dan terus meningkat Adaro berencana untuk

    memproduksi 54-56 juta ton bagi konsumsi domestik dan ekspor pada 2014 hal

    ini menunjukan bahwa Envirocoal dapat bersaing dengan batubara berkalori lebih

    tinggi berdasarkan energi per-unit yang dihasilkan.

    Kandungan abu Envirocoal yang rendah dapat diartikan sebagai biaya

    pemeliharaan yang lebih rendah untuk pulveriser, pipa batubara, tabung boiler dan

    peralatan lainnya di sepanjang jalur batubara. Envirocoal juga memungkinkan

    produsen listrik untuk memenuhi peraturan lingkungan tanpa keharusan untukmemiliki mesin desulfurisasi gas buang (flue gas desulphurization FGD), sehingga

    dapat mengurangi kebutuhan modal dan biaya operasional secara signifikan.

    Anak perusahaan Adaro yang utama PT Adaro Indonesia telah memproduksi

    Envirocoal dari tiga tambang di wilayah konsesi di kabupaten Tabalong, provinsi

    Kalimantan Selatan selama 21 tahun. Adaro umumnya menjual dua jenis

    Envirocoal, yang dinamakan berdasarkan nilai kalori rata-ratanya: E5000, dari

    tambang Tutupan dan Paringin, dan E4000, dari tambang Wara. Pada tahun 2013,

    untuk memberikan pilihan yang lebih beragam bagi para konsumen, Adaro

    memperkenalkan E4700, namun produk tersebut mulai dihentikan pada tahun

    2014, setelah perusahaan memperkenalkan E4900 di kuartal keempat tahun 2013.

    Juga pada tahun 2013, Adaro mengakusisi Balangan Coal Project, sebuah konsesi

    yang terletak di lokasi strategis 11 kilometer arah tenggara dari konsesi PT Adaro

    Indonesia di Tabalong. Tambang ini merupakan bagian dari cekungan geologi yang

    sama dengan lokasi operasional Adaro di PT Adaro Indonesia, dan juga dengan

    karakteristik batubara yang sama dengan Envirocoal (kandungan sulfur dan abu

    http://adaro.com/about-adaro/our-market-and-resources/http://adaro.com/about-adaro/our-market-and-resources/
  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    7/74

    7

    yang rendah), namun dengan nilai kalori yang sedikit lebih tinggi dari E4000 yaitu

    4.436 kcal/kg.

    Batubara Adaro yang baru, Ultima, akan diproduksi oleh anak perusahaannya yaitu

    PT Mustika Indah Permai, dari lokasi tambang di Sumatera Selatan yang diakusisi

    belum lama ini. Batubara ini juga berkarakteristik polutan yang rendah

    kandungan sulfur dan abu yang relatif rendah namun nilai kalorinya sedikit lebih

    tinggi daripada Envirocoal E4000.

    Dengan nilai kalori 4.281 kkal/kg (gar), Ultima membidik segmen yang berbeda.

    Adaro yakin bahwa Ultima, yang akan diproduksi dengan standar keandalan dan

    kualitas tinggi yang telah menjadi reputasi Adaro Indonesia, juga akan mendapat

    sambutan hangat di pasar batubara Asia. MIP terus berupaya untuk mendapatkan

    pesanan bagi Ultima dan sedang dalam proses untuk memasok para konsumen di

    wilayah yang ditargetkan.

    Sementara itu, PT Bhakti Energi Persada (BEP) yang juga merupakan salah satuanak perusahaan Adaro, saat ini sedang mempersiapkan kegiatan penambangan di

    konsesi yang baru diakusisi di Kalimantan Timur. Batubara yang akan diproduksi di

    sini, yang dipasarkan dengan nama Wahau, berkarakteristik energi rendah, dengan

    nilai kalori 3.500 kkal/kg, namun kandungan sulfur dan abunya juga rendah. BEP

    akan dapat memanfaatkan keahlian Adaro yang mapan dalam mengembangkan

    pasar global untuk batubara peringkat rendah yang ramah lingkungan

    Cadangan dan Sumber Daya Batubara melalui Pertumbuhan Batubara

    Adaro menjalankan strategi untuk menciptakan nilai maksimal dari batubaraIndonesia. Fokus perusahaan diarahkan pada pengembangan bisnis di Indonesia.

    Strategi ini didasarkan pada pertumbuhan, yakni pertumbuhan Indonesia, Asia

    Tenggara, Cina dan India. Adaro meyakini bahwa permintaan listrik negara-negara

    ini akan terus meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan

    ekonomi, sehingga pilihan bahan bakar akan tetap jatuh pada batubara dengan

    harganya yang terjangkau dan jumlahnya yang melimpah.

    Dengan demikian, Adaro memiliki pendekatan yang solid dan proaktif untuk

    menumbuhkan sumber daya batubara (deposit yang berpotensi layak untuk

    dikeluarkan) dan cadangan (bagian sumber daya batubara yang telah

    teridentifikasi, yang dapat ditambang secara ekonomis dengan teknologi yangada). Pendekatan yang dilakukan Adaro memerlukan adanya peningkatan sumber

    daya dan cadangan batubara baik di operasional tambang yang sudah berjalan di

    Kalimantan Selatan serta dengan mengakusisi dan mengembangkan properti

    batubara yang baru.

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    8/74

    8

    Gabungan hal-hal tersebut telah menopang pertumbuhan Adaro sampai memiliki

    kendali atas 12.8 miliar ton sumber daya batubara, sehingga saat ini Adaro telah

    menjadi salah satu dari segelintir produsen batubara di dunia yang dapat

    memberikan pasokan batubara yang handal dan dalam jangka waktu yang panjang

    kepada perusahaan-perusahaan listrik terkemuka yang sedang membangunpembangkit listrik berbahan bakar batubara di seluruh wilayah Asia. Perjanjian

    pasokan jangka panjang dengan perusahaan-perusahaan ini akan memungkinkan

    Adaro untuk mencapai target produksi jangka menengahnya yang telah ditetapkan

    sebesar 80 juta ton per tahun, dibandingkan dengan skala produksi saat ini yang

    masih sekitar 50-55 juta ton per tahun.

    Dalam hal pertumbuhan dari basis cadangan yang ada saat ini di konsesi Adaro

    Indonesia di Kalimantan Selatan, Adaro berupaya untuk terus tumbuh secara

    organik dengan membuat perencanaan penambangan yang terperinci. Dengan

    semakin bertambahnya usia tambang Tutupan, tambang Wara diharapkan akan

    menjadi pendorong utama pertumbuhan organic, didukung dengan kontribusi daritambang Paringin.

    Fokus pada peluang pertumbuhan ini telah meningkatkan ukuran sumber daya

    batubara inti Adaro di Kalimantan Selatan hingga 4% dari 4,7 miliar ton sumber

    daya batubara yang terukur, tereka, dan terkira per akhir tahun 2012 menjadi 4,9

    miliar ton per akhir tahun 2013. Sementara itu, bagian yang terukur sebagai

    cadangan menurun 2% pada periode yang sama, dari 921 juta ton cadangan yang

    terbukti dan terkira menjadi 900 juta ton.

    Memperluas Konsesi Sampai ke Luar Kalimantan Selatan

    Upaya untuk memperbesar basis cadangan dan sumber daya batubara melalui

    akusisi terhadap deposit batubara yang belum dikembangkan (greenfield) di

    Indonesia sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Karena itu, selama

    beberapa tahun terakhir telah berhasil menjalankan program untuk peningkatan

    cadangan melalui diversifikasi produk, lokasi dan perizinan pertambangan.

    Tim geologi yang berpengalaman didorong untuk menelusuri potensi batubara di

    Indonesia, yang kemudian dinilai dengan seksama berdasarkan kualitas aset,

    ukuran dan lokasinya. Adaro hanya akan mengakusisi deposit berkualitas tinggi

    dengan cadangan yang cukup besar untuk dikembangkan dengan strategi yangsama seperti yang dijalankan di Adaro Indonesia: biaya rendah, pertumbuhan

    belanja modal yang rendah, dengan kendali atas rantai pasokan dan pertumbuhan

    berkelanjutan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

    Secara keseluruhan, perusahaan telah menginvestasikan AS$744 juta untuk

    program akusisi selama tiga tahun terakhir, yang sebagian besar telah rampung per

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    9/74

    9

    akhir tahun 2012. Program akuisisi ini telah meningkatkan total potensi sumber

    daya batubara secara signifikan dan artinya Adaro telah meminimalisir risiko yang

    dapat ditimbulkan oleh ketergantungan pada satu tambang tunggal karena saat ini

    telah memiliki operasi di empat provinsi utama di Indonesia yang kaya akan

    kandungan batubara: Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur danKalimantan Tengah.

    Lokasi-lokasi baru ini sedang dipersiapkan untuk kegiatan penambangan, dan

    informasi lebih lanjut mengenai proyek ini dapat dilihat pada bagianInvestasi

    untuk Masa Depan di laman ini.

    Aset Batubara Adaro Energy

    Aset KepemilikanTahun

    AkuisisiSumber Daya Cadangan Jenis Perizinan

    Adaro Indonesia,

    Kalimantan Selatan100% 1982 4.7Bt 921 Mt

    Batubara

    Termal

    PKP2B sampai

    2022

    IndoMet Coal Project

    (IMC) perusahaan

    patungan dengan BHP

    Billiton, Kalimantan

    Tengah

    25% 2010

    774Mt yang

    berasal dari

    lima dari tujuh

    konsesi

    n/aBatubara

    Kokas

    PKP2B sampai 30

    tahun setelah

    penambangan

    dimulai

    Mustika Indah Permai

    (MIP), Sumatra Selatan75% 2011 282Mt 273Mt

    Batubara

    TermalIUP sampai 2030

    Bukit Enim Energi (BEE),

    Sumatra Selatan61% 2011

    Penelitian

    geologi masih

    ditangguhkan

    n/aBatubara

    TermalIUP sampai 2031

    Bhakti Energi Persada(BEP), Kalimantan Timur

    10,22% (opsi

    kepemilikan

    hingga 90%)

    2012 7.9Bt n/a BatubaraTermal

    IUP sampai2031-38

    Proyek Batubara

    Balangan, Kalimantan

    Selatan

    10,22% (opsi

    untuk

    kepemilikan

    hingga 90%)

    2013 172Mt n/aBatubara

    TermalIUP sampai 2029

    http://adaro.com/id/operasi/investasi-untuk-masa-depan/http://adaro.com/id/operasi/investasi-untuk-masa-depan/http://adaro.com/id/operasi/investasi-untuk-masa-depan/http://adaro.com/id/operasi/investasi-untuk-masa-depan/
  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    10/74

    10

    Tabel di atas menampilkan informasi yang terperinci mengenai sumber daya dan

    cadangan batubara yang sudah diukur atau diperkirakan di properti yang dimiliki

    oleh Adaro, yang dilengkapi dengan penjelasan singkat tentang sumber daya

    batubara dan aktifitas eksplorasi di tambang-tambang ini.Divisi eksplorasi Adaro, PT Adaro Eksplorasi Indonesia (AEI), merupakan komponen

    utama dari kegiatan operasional Adaro. Sebelumnya, AEI hanya memfokuskan

    aktifitasnya pada operasional PT Adaro Indonesia di Tabalong, Kalimantan Selatan.

    Namun kini AEI telah melebarkan cakupannya seiring program akuisisi tambang

    yang dilakukan Adaro di Sumatra Selatan dan Kalimantan Timur.

    Mendukung PT Adaro Indonesia

    Deposit batubara di Kalimantan Selatan yang ditambang oleh Adaro Indonesia

    terletak di perbatasan timur laut cekungan Barito, yang meliputi sebagian besar

    wilayah provinsi Kalimantan Tengah dan bagian barat Kalimantan Selatan, dimana

    bagian baratnya berbatasan dengan Sesar Sunda dan bagian timurnya berbatasan

    dengan lajur menanjak (upthrust) landasan batuan yang membentuk Jajaran

    Meratus. Formasi Warukin adalah rangkaian utama yang mengandung batubara di

    wilayah Adaro. Formasi ini dibagi menjadi tiga sub unit dimana permukaan

    batubara utama terdapat pada lapisan sub unit paling atas.

    Meskipun penambangan pada deposit batubara di bawah naungan Perjanjian

    Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B) telah berjalan selama 21 tahun, masihterdapat potensi batubara di sana. AEI telah menemukan bahwa terdapat batubara

    peringkat rendah di sisi barat cekungan Barito, yang strukturnya sederhana dan

    dengan arus panas bumi yang tidak memadai untuk mengupgrade batubara. Adaro

    yakin akan masih adanya potensi penemuan baru di cekungan ini dan AEI akan

    terus mencari tempat yang tepat untuk eksplorasi. Adaro Indonesia

    merampungkan rencana umur tambang pada tahun 2013, yang akan

    memungkinkan evaluasi yang lebih terfokus terhadap sumber daya berikutnya di

    setiap wilayah tambang.

    Cadangan menunjukkan bahwa secara keseluruhan ada sedikit tambahan

    perolehan sebanyak 30 juta ton, terutama karena peluncuran cadangan denganrencana penambangan lima tahun untuk Paringin Utara. Saat ini, penambangan

    sedang dilakukan di Paringin Utara, namun jumlah cadangannya belum dilaporkan.

    Cadangan Tutupan menurun sebesar 16 juta ton dan Wara 1 turun 10 juta ton.

    Secara keseluruhan jumlah cadangan adalah sebesar 921 juta ton. Kualitas

    cadangan batubara AI secara keseluruhan tetap stabil.

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    11/74

    11

    Sumatera Selatan :

    Akuisisi PT Mustika Indah Permai (MIP) & PT Bukit Enim Energi (BEE)

    Pada tahun 2012 AEI menyelesaikan kajian JORC untuk perkiraan sumber daya dancadangan MIP. Properti MIP seluas 2.000 hektar di kabupaten Lahat, Sumatera

    Selatan, sesuai seperti yang diperkirakan: struktur geologinya sederhana dan

    ketebalan dan kualitas lapisannya konsisten, dan MIP merupakan salah satu

    deposit terbaik untuk penambangan terbuka di provinsi tersebut. Batubara MIP

    akan dipasarkan dengan nama Ultima setelah infrastruktur tambangnya

    diselesaikan.

    Pada tahun 2013, perkiraan eksternal untuk sumber daya dan cadangan batubara

    MIP telah dirampungkan oleh Marston Inc., anak perusahaan Golder. Sumber daya

    MIP sedikit meningkat akibat perubahan model dalam skala kecil. Marston juga

    memperkirakan kembali cadangan batubara MIP berdasarkan JORC. Hasilnyaadalah penurunan dalam skala kecil pada tonase cadangan sebagai akibat revisi

    terhadap biaya pengalihan alur (diversi) sungai dan pengkinian asumsi harga.

    Sejak Adaro mengakuisisi MIP, AEI telah membuat kajian lebih lanjut terhadap

    potensi cekungan Sumatera Selatan, yang juga meliputi formasi Muara Enim yang

    mengandung batubara yang izin pertambangannya (IUP) telah dimiliki BEE. Adaro

    memiliki saham sebesar 61,04% di BEE, yang diakuisisi pada tahun 2011. AEI juga

    mengevaluasi beberapa IUP dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan

    Batubara (PKP2B) di provinsi tersebut pada tahun 2012, sehingga memiliki

    pengetahuan yang luas mengenai cekungan tersebut. Berkat hal ini, Adaro Energy

    kini memahami potensi penggalian batubara di Sumatra Selatan, yang menguatkankeputusannya untuk mengakuisisi MIP dan BEE.

    Kalimantan Timur : Akuisisi PT Bhakti Energi Persada (BEP)

    Kajian yang dilakukan AEI atas aspek geologi dari konsesi BEP di Kalimantan Timur

    mengukuhkan bahwa melalui BEP, Adaro telah mengamankan sumber daya

    batubara yang terbaik di wilayah Muara Wahau. Deposit batubara termal peringkat

    rendah yang sangat besar ini berkarakteristik geologi yang sederhana. Di

    Kalimantan Timur juga ada batubara peringkat rendah lainnya, namun AEI

    meyakini bahwa BEP memiliki nisbah kupas yang paling rendah dan lokasi terbaikuntuk menyediakan batubara tambang terbuka dalam tonase besar bagi pasar

    termal selama beberapa dekade ke depan. Lokasi BEP juga memiliki kelebihan

    karena memungkinkan rute pengangkutan batubara yang langsung ke pantai.

    AEI telah melakukan peninjauan kembali terhadap data geologi dan topografi BEP,

    serta mengestimasi penilaian sumber daya batubara menurut JORC dengan

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    12/74

    12

    menggunakan metodologi tahun 2012. Saat ini diperkirakan bahwa total tonase

    batubara in-situ untuk seluruh lapisan sebesar 7,96 miliar ton. Adaro masih

    mempersiapkan laporan cadangan batubara untuk BEP. Adaro memiliki saham

    sebesar 10,22% di BEP, dan memiliki opsi untuk memperoleh kepemilikan hingga

    90,02%. Jika diasumsikan bahwa Adaro menggunakan opsi tersebut, tonasesumber daya batubara yang dianggap milik Adaro akan mencapai 7,16 miliar ton.

    Sumber daya batubara BEP berperingkat rendah, dengan total kelembaban

    mencapai 46,9%, kadar abu 3,1% ARB, dan nilai kalori 3.354 kkal/kg ARB. Total

    sulfur juga rendah pada 0,10% ARB.

    Kalimantan Tengah : IndoMet Coal Project

    Pada tahun 2010, Adaro Energy mengakuisisi 25% kepemilikan atas proyek

    IndoMet Coal di Kalimantan Tengah. Sisa porsi kepemilikan sebesar 75% dimilikioleh BHP Billiton. Pada laporan tahunan 2012, BHP mengumumkan total sumber

    daya batubara metalurgi (kokas) dan termal sebesar 774 juta ton, tapi melalui

    revisi model geologi dan tambahan aktivitas pengeboran, sumber daya naik 64%

    menjadi 1,271 juta ton dari 774 juta ton pada tahun 2013.

    Gambar 1 Logo PT. Adaro Energy, Tbk

    1.2.

    Visi & Misi

    VISI PERUSAHAAN ADARO

    Menjadi Kelompok Perusahaan Tambang dan Energi Indonesia yang terkemuka

    MISI PERUSAHAAN ADARO

    Adaro Menjalankan Usaha di Bidang pertambangan dan Energi Untuk :

    1. Memuaskan Kebutuhan Pelanggan

    2.

    Mengembangkan Karyawan

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    13/74

    13

    3. Menjalin Kemitraan dengan Pemasok

    4. Mendukung pembangunan masyarakat dan Negara

    5.

    Mengutamakan keselamatan dan Kelestarian Lingkungan

    6.

    Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham

    Struktur Perusahaan

    Adaro Energy didirikan pada tahun 2004 sebagai perseroan terbatas dengan nama

    PT Padang Karunia. Pada bulan April 2008, nama perusahaan berubah menjadi PT

    Adaro Energy Tbk dalam persiapan untuk menjadi perusahaan publik dalam

    penawaran perdana yang dilakukan dengan hasil yang memuaskan pada bulan Juli

    di tahun yang sama.

    Adaro merupakan perusahaan grup yang terintegrasi secara vertikal. Selain anak

    perusahaan pertambangan utamanya yang bernama PT Adaro Indonesia, Adaro

    juga memiliki anak-anak perusahaan lainnya yang beroperasi di sepanjang rantaipasokan batubara mulai dari tambang ke pelabuhan dan berlanjut ke pembangkit

    listrik, yang meliputi penambangan, tongkang, pemuatan kapal, pengerukan, jasa

    pelabuhan, pemasaran dan ketenagalistrikan.

    Anak-anak perusahaan Adaro bersama dengan para kontraktor memproduksi

    batubaranya dengan tingkat efisiensi yang tertinggi di sektornya dan biaya yang

    rendah.

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    14/74

    14

    BAB 2

    LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

    2.1.Laporan Keuangan PT. Adaro Energy, Tbk tahun 2010-2009

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    15/74

    15

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    16/74

    16

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    17/74

    17

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    18/74

    18

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    19/74

    19

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    20/74

    20

    2.2.Laporan Keuangan PT. Adaro Energy, Tbk tahun 2011-2010

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    21/74

    21

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    22/74

    22

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    23/74

    23

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    24/74

    24

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    25/74

    25

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    26/74

    26

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    27/74

    27

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    28/74

    28

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    29/74

    29

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    30/74

    30

    2.3.

    Laporan Keuangan PT. Adaro Energy, Tbk tahun 2013-2012

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    31/74

    31

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    32/74

    32

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    33/74

    33

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    34/74

    34

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    35/74

    35

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    36/74

    36

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    37/74

    37

    2.4.Laporan Keuangan PT. Adaro Energy, Tbk tahun 2014-2013

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    38/74

    38

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    39/74

    39

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    40/74

    40

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    41/74

    41

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    42/74

    42

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    43/74

    43

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    44/74

    44

    2.5.Closing Price PT. Adaro Energy, Tbk Tahun 2014-2010

    Prices

    Date Open High Low Close Avg VolAdj

    Close*

    Dec 29, 2014 0.00094 Dividend

    Dec 1, 2014 1,080.00 1,145.00 995.00 1,040.00 43,839,300 1,040.00

    Nov 3, 2014 1,150.00 1,150.00 980.00 1,080.00 57,403,500 1,080.00

    Oct 1, 2014 1,160.00 1,185.00 920.00 1,135.00 71,900,500 1,135.00

    Sep 1, 2014 1,320.00 1,390.00 1,150.00 1,175.00 42,637,800 1,175.00

    Aug 1, 2014 1,185.00 1,350.00 1,170.00 1,315.00 58,750,400 1,315.00

    Jul 1, 2014 1,165.00 1,210.00 1,080.00 1,185.00 45,213,700 1,185.00

    Jun 2, 2014 1,270.00 1,340.00 1,130.00 1,175.00 53,242,900 1,175.00

    May 28, 2014 0.0011 Dividend

    May 1, 2014 1,185.00 1,320.00 1,100.00 1,225.00 66,668,200 1,225.00

    Apr 1, 2014 985.00 1,205.00 930.00 1,185.00 64,344,700 1,185.00

    Mar 3, 2014 980.00 1,040.00 945.00 980.00 61,659,600 980.00

    Feb 3, 2014 960.00 995.00 880.00 995.00 61,543,800 995.00

    Jan 1, 2014 1,090.00 1,110.00 870.00 950.00 71,409,700 950.00

    Dec 27, 2013 0.00125 Dividend

    Dec 2, 2013 1,120.00 1,250.00 1,040.00 1,090.00 46,155,700 1,090.00

    Nov 1, 2013 1,010.00 1,240.00 1,010.00 1,130.00 82,772,300 1,130.00

    Oct 1, 2013 900.00 1,130.00 890.00 1,020.00 51,982,800 1,020.00

    Sep 2, 2013 920.00 1,030.00 870.00 900.00 70,069,300 900.00

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    45/74

    45

    Aug 1, 2013 700.00 940.00 640.00 930.00 78,545,600 930.00

    Jul 1, 2013 830.00 860.00 670.00 700.00 50,444,100 700.00

    Jun 3, 2013 890.00 930.00 750.00 860.00 52,554,700 860.00

    May 30, 2013 0.00126 Dividend

    May 1, 2013 1,200.00 1,240.00 920.00 930.00 46,852,100 930.00

    Apr 1, 2013 1,300.00 1,340.00 1,190.00 1,230.00 29,454,600 1,229.99

    Mar 1, 2013 1,560.00 1,580.00 1,250.00 1,310.00 36,855,000 1,309.99

    Feb 1, 2013 1,640.00 1,680.00 1,550.00 1,570.00 27,721,300 1,569.99

    Jan 1, 2013 1,590.00 1,770.00 1,590.00 1,650.00 29,204,500 1,649.99

    Dec 27, 2012 0.0011 Dividend

    Dec 3, 2012 1,320.00 1,610.00 1,320.00 1,590.00 33,456,500 1,589.99

    Nov 1, 2012 1,370.00 1,430.00 1,320.00 1,340.00 25,942,700 1,339.99

    Oct 1, 2012 1,480.00 1,490.00 1,340.00 1,370.00 29,963,700 1,369.99

    Sep 3, 2012 1,390.00 1,610.00 1,350.00 1,500.00 26,848,500 1,499.99

    Aug 1, 2012 1,510.00 1,610.00 1,330.00 1,370.00 25,834,100 1,369.99

    Jul 2, 2012 1,560.00 1,630.00 1,320.00 1,460.00 39,478,200 1,459.99

    Jun 1, 2012 1,380.00 1,490.00 1,180.00 1,450.00 62,818,200 1,449.99

    May 30, 2012 65.800003 Dividend

    May 1, 2012 1,870.00 1,880.00 1,460.00 1,470.00 36,701,300 1,469.99

    Apr 2, 2012 1,960.00 1,960.00 1,770.00 1,860.00 36,483,700 1,783.97

    Mar 1, 2012 1,900.00 1,980.00 1,870.00 1,930.00 40,896,900 1,851.11

    Feb 1, 2012 1,870.00 2,025.00 1,790.00 1,920.00 60,254,700 1,841.52

    Jan 2, 2012 1,760.00 1,860.00 1,750.00 1,830.00 43,343,000 1,755.20

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    46/74

    46

    Dec 1, 2011 1,910.00 2,025.00 1,730.00 1,770.00 41,225,000 1,697.65

    Nov 29, 2011 21.35 Dividend

    Nov 1, 2011 1,990.00 2,150.00 1,830.00 1,910.00 55,160,000 1,831.93

    Oct 3, 2011 1,610.00 2,150.00 1,500.00 2,025.00 82,228,800 1,920.41

    Sep 5, 2011 1,990.00 2,125.00 1,430.00 1,720.00 90,738,200 1,631.16

    Aug 1, 2011 2,675.00 2,700.00 1,990.00 2,025.00 74,306,900 1,920.41

    Jul 1, 2011 2,500.00 2,700.00 2,450.00 2,650.00 45,169,800 2,513.12

    Jun 1, 2011 2,425.00 2,500.00 2,250.00 2,450.00 40,360,700 2,323.45

    May 30, 2011 20.50 Dividend

    May 2, 2011 2,225.00 2,475.00 2,200.00 2,450.00 91,331,600 2,323.45

    Apr 1, 2011 2,275.00 2,350.00 2,200.00 2,200.00 51,965,800 2,068.55

    Mar 1, 2011 2,425.00 2,475.00 2,175.00 2,200.00 60,228,000 2,068.55

    Feb 1, 2011 2,400.00 2,500.00 2,250.00 2,450.00 53,471,600 2,303.61

    Jan 3, 2011 2,675.00 2,900.00 2,225.00 2,250.00 75,970,500 2,115.56

    Dec 1, 2010 2,375.00 2,650.00 2,250.00 2,550.00 45,974,900 2,397.63

    Nov 29, 2010 9.85 Dividend

    Nov 1, 2010 2,125.00 2,500.00 2,100.00 2,325.00 70,574,600 2,186.08

    Oct 1, 2010 2,050.00 2,300.00 2,000.00 2,100.00 63,251,900 1,966.16

    Sep 1, 2010 1,870.00 2,150.00 1,760.00 2,025.00 119,488,700 1,895.94

    Aug 2, 2010 2,050.00 2,150.00 1,880.00 1,900.00 61,193,700 1,778.90

    Jul 1, 2010 1,970.00 2,100.00 1,940.00 2,000.00 54,380,400 1,872.53

    Jun 3, 2010 17.00 Dividend

    Jun 1, 2010 1,920.00 2,100.00 1,820.00 1,990.00 74,550,200 1,863.17

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    47/74

    47

    May 3, 2010 2,175.00 2,175.00 1,700.00 2,000.00 120,657,900 1,856.04

    Apr 1, 2010 1,970.00 2,250.00 1,970.00 2,200.00 103,636,100 2,041.64

    Mar 1, 2010 1,850.00 1,980.00 1,820.00 1,960.00 105,335,100 1,818.91

    Feb 1, 2010 1,880.00 1,960.00 1,760.00 1,830.00 113,034,300 1,698.27

    Jan 4, 2010 1,730.00 2,075.00 1,730.00 1,890.00 135,613,600 1,753.95

    * Close price adjusted for dividends and splits.

    Berdasarkan Data Closing Price tersebut dapat diketuhui selama rentang waktu 2010 s/d

    2014 adalah sebagai berikut :

    Averange : 1,612.00

    Max : 2,650.00Min : 700.00

    Gambar : Closing Price

    Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa ada tren harga saham yang cenderung

    menurun walaupun terjadi fluktuatif ada kenaikan dan penurunan, namun berdasarkan

    rentang waktu selama 5 tahun tersebut ada kecenderungan terus menurun hal ini

    berbanding terbalik dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yangcenderung terus mengalami kenaikan.

    0

    50010001500200025003000

    01/01/2010

    01/05/2010

    01/09/2010

    01/01/2011

    01/05/2011

    01/09/2011

    01/01/2012

    01/05/2012

    01/09/2012

    01/01/2013

    01/05/2013

    01/09/2013

    01/01/2014

    01/05/2014

    01/09/2014

    ClosingPrice

    Closing Price

    Close

    Linear (Close)

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    48/74

    48

    BAB 3

    PERHITUNGAN ANALISIS RASIO

    3.1.

    Tabel Perhitungan dan Formulasi Analisis Rasio

    NO RASIO RUMUS TAHUN

    2014 2013 2012 2011 2010

    I LIQUIDITY

    1 Current RatioCurrent Asset 1,271,632 1,370,879 1,413,875 1,297,525 1,109,77

    Current Liabilities 774,595 773,679 899,223 779,201 644,49

    1.64 1.77 1.57 1.67 1.7

    2Quick or Acid Test

    Ratio

    Current Asset - 1,271,632 1,370,879 1,413,875 1,297,525 1,109,77

    Inventories 96,743 102,747 64,487 52,420 32,04

    Current Liabilities 774,595 773,679 899,223 779,201 644,49

    1.52 1.64 1.50 1.60 1.6

    II

    ASSET MANAGEMENT / ACTIVITY

    1

    Inventory Turn

    Over (ITO)

    Cost of Good Sold

    (COGS) 2,605,444 2,540,984 2,679,867 2,559,012 1,888,920

    Inventories 96,743 64,487

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    49/74

    49

    102,747 52,420 32,04

    26.9 24.7 41.6 48.8 58

    2Average

    Collection Periode

    (ACP)

    Account

    Receivable 285,560 309,565 474,013 471,342 275,42

    Sales / 365 3,325,444 3,285,142 3,722,489 3,987,405 2,717,64

    365 365 365 365 36

    31 34 46 43 3

    3

    Average PaymentPeriode (APP)

    atau Account Payable 351,145 326,987 352,675 388,342 268,39

    Payables Defferal

    Period COGS / 365 2,605,444 2,540,984 2,679,867 2,559,012 1,888,92

    365 365 365 365 36

    49 47 48 55 5

    4

    Total Asset Turn

    Over

    Sales 3,325,444 3,285,142 3,722,489 3,987,405 2,717,643

    Total Asset 6,413,648 6,695,951 6,649,448 5,658,961 4,470,119

    0.52 0.49 0.56 0.70 0.61

    III

    DEBT MANAGEMENT

    1Debt Ratio

    Total Liabilities 3,155,500 3,521,758 3,677,938 3,216,738 2,437,908

    Total Assets 6,413,648 6,695,951 6,649,448 5,658,961 4,470,119

    49% 53% 55% 57% 55

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    50/74

    50

    2 Time Interest

    Earned

    Earning Before

    Interest & Tax 515,077 540,838 832,071 1,122,369 640,74

    Interest Charge 189,717 116,582 118,347 119,758 115,42

    2.71 4.64 7.03 9.37 5.5

    4 Debt to Equity

    Ratio

    Total Debt 3,155,500 3,521,758 3,677,938 3,216,738 2,437,908

    Equity 3,258,148 3,174,193 2,971,510 2,442,223 2,032,211

    97% 111% 124% 132% 120

    5 Debt to Total

    Capital

    Total Debt 3,155,500 3,521,758 3,677,938 3,216,738 2,437,908

    (Total Debt +

    Equity) 6,413,648 6,695,951 6,649,448 5,658,961 4,470,119

    49% 53% 55% 57% 55

    IV

    PROFITABILITY RATIO

    1 Gross Profit

    Margin

    Gross Profits 720,000 744,158 1,042,622 1,428,393 828,723

    Sales 3,325,444 3,285,142 3,722,489 3,987,405 2,717,643

    22% 23% 28% 36% 30

    2 Profit Margin onSales

    Net Income (loss)

    (EAT) 183,540 231,997 383,307 552,103 246,856

    Sales 3,325,444 3,285,142 3,722,489 3,987,405 2,717,643

    6% 7% 10% 14% 9

    3 Net Profit Margin

    Earnings Available

    for Common

    Stockholders 183,540 231,997 383,307 552,103 246,856

    Sales 3,325,444 3,285,142 3,722,489 3,987,405 2,717,643

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    51/74

    51

    0.05519263 0.070620083 0.10297062 0.138461731 0.09083459

    4 Earninng Per

    Share (EPS)

    Earnings Available

    for Common

    Stockholders 183,540 231,997 383,307 552,103 246,856

    Number of shares

    of common

    stockholders 31,985,962,000 31,985,962,000 31,985,962,000 31,985,962,000 31,985,962,00

    0.0000057 0.0000073 0.0000120 0.0000173 0.0000077

    5Return on Total

    Assets (ROA)

    Net Income (loss)

    (EAT) 183,540 231,997 383,307 552,103 246,856

    Total Assets 6413648 6695951 6649448 5658961 4470113% 3% 6% 10% 6

    6Return on

    Common Equity

    (ROE)

    Net Income (loss)

    (EAT) 183,540 231,997 383,307 552,103 246,856

    Common Equity 1,497,434 1,497,434 1,497,434 1,518,221 1,518,221

    12% 15% 26% 36% 16

    V MARKET VALUE

    1Price Earning

    Ratio (PER)

    Closing Price 1040 1090 1590 1770 255

    Earning Per Share

    (EPS) 0.0000057 0.0000073 0.0000120 0.0000173 0.0000077

    181,243,328 150,280,816 132,681,322 102,544,548 330,412,07

    2Market/Book(M/B) ratio

    Closing Price 1040 1090 1590 1770 255

    Book Value Per

    Share 0.0000468 0.0000468 0.0000468 0.0000475 0.000047

    22,214,936 23,282,962 33,963,219 37,290,456 53,723,53

    3 Sum of Share

    Outstanding

    EAT 183,540 231,997 383,307 552,103 246,856

    EPS 0.0000057 0.0000073 0.0000120 0.0000173 0.0000077

    31,985,962,000 31,985,962,000 31,985,962,000 31,985,962,00

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    52/74

    52

    31,985,962,000

    4 Book Value Per

    Share

    Common Equity 1,497,434 1,497,434 1,497,434 1,518,221 1,518,22

    Sum of Share

    Outstanding 31,985,962,000 31,985,962,000 31,985,962,000 31,985,962,000 31,985,962,00

    0.0000468 0.0000468 0.0000468 0.0000475 0.000047

    VI

    WORKING CAPITAL

    1 Modal Kerja yang

    Ada (MKA)

    Current Asset- 1,271,632 1,370,879 1,413,875 1,297,525 1,109,77

    Current Liabilities 774,595 773,679 899,223 779,201 644,49

    497,037 597,200 514,652 518,324 465,27

    2Inventory

    Conversion Period

    (ICP)

    Inventory 96,743 102,747 64,487 52,420 32,04

    COGS/365 2,605,444 2,540,984 2,679,867 2,559,012 1,888,92

    13.55 14.76 8.78 7.48 6.1

    3

    Receivable

    Convention

    Period (RCP) atau

    Account

    Receivable 285,560 309,565 474,013 471,342 275,42

    Day Sales

    Outstanding(DSO) Sales / 365 3,325,444 3,285,142 3,722,489 3,987,405 2,717,64

    31 34 46 43 3

    4Cash Conversion

    Cycle (CCC)

    (ICP- 13.55 14.76 8.78 7.48 6.1

    DSO) - 31 34 46 43 3

    APP 49

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    53/74

    53

    47 48 55 5

    (67) (67) (86) (91) (83

    5 Kebutuhan Modal

    Kerja (MKS)

    CCC x (67) (67) (86) (91) (83

    (COGS / 365 ) 7,138 6,962 7,342 7,011 5,17

    (1,310) (1,270) (1,724) (1,749) (1,172

    6

    Selisih (MKA -

    MKS)(MKA -

    497,037 597,200 514,652 518,324 465,27

    MKS) (1,310) (1,270) (1,724) (1,749) (1,172

    498,347 598,470 516,376 520,073 466,45

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    54/74

    54

    3.2.Ringkasan Hasil Perhitungan Analisis Rasio

    Tabel

    NORASIO TAHUN Keteran

    2014 2013 2012 2011 2010

    I LIQUIDITY

    1 Current Ratio 1.64 1.77 1.57 1.67 1.72

    2 Quick or Acid Test Ratio 1.52 1.64 1.50 1.60 1.67

    II ASSET MANAGEMENT

    1 Turnover Ratio (ITO) 26.93 24.73 41.56 48.82 58.95

    2 Average Collection Periode (ACP) 31.34 34.39 46.48 43.15 36.99

    3 Average Payment Periode (APP) 49.19 46.97 48.03 55.39 51.86

    4 Total Asset Turn Over 0.52 0.49 0.56 0.70 0.61

    III DEBT MANAGEMENT

    1 Debt Ratio 0.49 0.53 0.55 0.57 0.55

    2 Time Interest Earned 2.71 4.64 7.03 9.37 5.55

    3 Debt to Equity Ratio 0.97 1.11 1.24 1.32 1.20

    4 Debt to Total Capital 0.49 0.53 0.55 0.57 0.55

    IV PROFITABILITY

    1 Gross Profit Margin (GPM) 22% 23% 28% 36% 30%

    2 Profit Margin on Sales 6% 7% 10% 14% 9%

    3 Net Profit Margin (NPM) 6% 7% 10% 14% 9%

    4 Earning Per Share (EPS) 0.000006 0.000007 0.000012 0.000017 0.000008

    5 Return on Total Assets (ROA) 3% 3% 6% 10% 6%

    6 Return on Common Equity (ROE) 12% 15% 26% 36% 16%

    V MARKET VALUE

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    55/74

    55

    1 Price Earning Ratio (PER) 181,243,328.32 150,280,816.48 132,681,322.23 102,544,548.28 330,412,074.65

    2 Market / Book Ratio 22,214,936.00 23,282,961.77 33,963,219.47 37,290,455.57 53,723,537.68

    3 Sum of Share Outstanding 31,985,962,000.00 31,985,962,000.00 31,985,962,000.00 31,985,962,000.00 31,985,962,000.00

    4 Book Value per Share 0.000047 0.000047 0.000047 0.000047 0.000047

    VI WORKING CAPITAL

    1 Modal Kerja yang Ada (MKA) 497,037.00 597,200.00 514,652.00 518,324.00 465,279.00

    2 Inventory Cenversion Periode (ICP) 13.55 14.76 8.78 7.48 6.19

    3

    Receivable Conversion Periode

    (RCP) 31.34 34.39 46.48 43.15 36.99

    4 Cash Conversion Cycle (CCC) -66.98 -66.61 -85.73 -91.06 -82.66

    5 Kebutuhan Modal Kerja -1,309.96 -1,270.36 -1,724.48 -1,749.09 -1,172.02

    6 Selisih (MKA-MKS) 498,346.96 598,470.36 516,376.48 520,073.09 466,451.02

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    56/74

    56

    BAB 4

    ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

    4.1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

    Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan pengelola perusahaan

    dalam memenuhi kewajiban atau membayar hutang jangka pendeknya. Artinya

    seberapa mampu perusahaan untuk membayar kewajiban atau hutangnya yang sudah

    jatuh tempo. Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan

    dinilai sebagai perusahaan yang likuid. Sebaliknya, jika perusahaan tidak dapat

    memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang ilikuid.

    Rasio ini digunakan oleh pemberi pinjaman untuk menentukan apakah aktiva lancar

    yang dimiliki oleh perusahaan tersebut cukup untuk dapat dikonversikan menjadi tunai

    guna melunasi hutang jangka pendeknya.

    Gambar 4.1 Tren Rasio Liquiditas PT. Adaro Energy, Tbk

    Berikut ini merupakan hasil analisis rasio dari PT. Adaro Energy, Tbk :

    Rasio Lancar / Current Ratio(CR)

    Merupakan perbandingan Current Asset dengan Current Liabilities.Nilai Rasio

    Lancar harus minimal 1 atau lebih dari 1 supaya dapat disebut likuid.Dari data

    keuangan PT. Adaro Energy, Tbk tahun 2014-2010 didapat nilai yang berubah-

    ubah dan cenderung menurun, hal ini dikarenakan penggunakan kewajiban

    2014 2013 2012 2011 2010

    Quick Ratio 1,64 1,77 1,57 1,67 1,72

    Quick or Acid Test

    Ratio1,52 1,64 1,50 1,60 1,67

    1,64

    1,77

    1,57

    1,67

    1,72

    1,52

    1,64

    1,50

    1,60

    1,67

    1,35

    1,40

    1,45

    1,50

    1,551,60

    1,65

    1,70

    1,75

    1,80

    NilaiRa

    sio

    Liquidity Ratio

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    57/74

    57

    jangka pendek yang tidak efisien, perusahaan cenderung lebih menggunakan

    kewajiban jangka pendeknya untuk investasi jangka panjang, jadi pengelolaan

    yang tidak maching ini pada akhirnya menyebabkan fluktuasinya kedua rasio ini.

    Sehingga dari data tersebut bisa dikatakan PT. Adaro Energy, Tbk memiliki rasio lancar

    lebih dari 1 dimana kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka

    pendeknya adalah cukup baik, namun cukup berisiko karena masih rentan akan

    fluktuasi ekononomi dan gejolak lain secara internal perusahaan.

    Rasio Cepat / Quick or Acid Test Ratio

    Merupakan rasio yang menunjukkan nilai relatif antara selisih aktiva lancar

    (Current Asset) dengan Inventory terhadap hutang lancar (Current Liabilities).

    Dari hasil perhitungan tahun 2014-2010, karena rasio ini tidak

    memperhitungkan nilai Inventory atau persediaan, maka dapat menyebabkannilai Rasio Cepat akan menjadi lebih kecil daripada Rasio Lancar. Komponen

    persediaan dianggap tidak lancar untuk dapat segera digunakan memenuhi

    kewajiban atau hutang yang segera jatuh tempo.

    Dari grafik tersebut juga terlihat keidentikkan pergerakan tren rasio cepatnya

    semakin menurun dan menjauhi angka 1 dan sempat minus pada tahun 2012

    disebabkan adanya tambahan current liabilitias yang besar dan perlu di evaluasi

    secara khusus, atau maka dapat dikatakan rasio cepat perusahaan PT. Adaro

    Energy, Tbk adalah cukup baik.

    4.2.

    Manajemen Aset (Asset Management)

    Merupakan rasio yang menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola

    aset / sumber dayanya supaya dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan,

    manajemen aset dikenal dalam istilah lain yaitu Turn Over Ratio. Rasio ini terdiri dari :

    Inventory Turn Over(ITO)

    Merupakan perbandingan dari Cost Of Goods Solddengan Inventories. Rasio ini

    menunjukkan berapa kali barang dijual dan diadakan kembali selama satu

    periode tertentu. Dari laporan keuangan PT. Adaro Energy, Tbk Tahun 2010-

    2014 pada gambar 4.2, terlihat bahwa rasionya fluktuatif namun cenderung

    terus menurun dan jauh dari standar rasio yang sehat atau di atas 1, sehingga

    dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang baik dalam mengelola

    persediaannya. Dan perlu untuk dilakukan evaluasi lebih dalam penyebab dari

    rasionya yang rendah.

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    58/74

    58

    Gambar 4.2 Tren Manajemen Aset PT. Adaro Energy, Tbk

    Average Collection Periode (ACP)/ DSO

    Merupakan rasio yang mengetahui jangka waktu rata-rata penagihan piutang

    menjadi kas yang berasal dari penjualan kredit perusahaan. Semakin besar nilai

    ACP, maka semakin lama pengembalian hutang dari perusahaan yang membeli

    secara kredit. Nilai ACP atau DSO yang cenderung naik pada hasil analisis

    laporan keuangannya menunjukkan bahwa perusahaan baik dalam mengelolapiutangnya. Hal ini dilihat dari rata-rata pengumpulan piutang ini membutuhkan

    waktu 35 hari.

    Average Payment Periode (APP)

    2014 2013 2012 2011 2010

    Inventory Turnover Ratio

    (ITO)26,93 24,73 41,56 48,82 58,95

    Average Collection Periode

    (ACP)31,34 34,39 46,48 43,15 36,99

    Average Payment Periode

    (APP) atau49,19 46,97 48,03 55,39 51,86

    Total Asset Turn Over 0,52 0,49 0,56 0,70 0,61

    26,9324,73

    41,56

    48,82

    58,95

    31,3434,39

    46,4843,15

    36,99

    49,1946,97 48,03

    55,3951,86

    0,52 0,49 0,56 0,70 0,61

    -10,00

    -5,00

    0,00

    5,00

    10,00

    15,00

    20,00

    25,00

    30,00

    35,00

    40,00

    45,00

    50,00

    55,0060,00

    65,00

    NilaiRasio

    Asset Management

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    59/74

    59

    Merupakan rasio yang menggunakan seberapa lama rata-rata jangka waktu

    pembayaran utang. Semakin lama pembayaran piutang ini maka semakin bagus

    untuk perusahaan. Karena penggunaannya diarahkan untuk kegiatan operasi

    jangka pendek perusahaan. Dari Grafik tersebut dari 2014-2010 terlihat ada

    penurunan yang artinya kecenderungan perusahaan membayarankewajibannya relatif baik. Namun secara industri masih belum dianalisis lebih

    lanjut.

    4.3.

    Manajemen Hutang (Debt Management)

    Rasio untuk kategori ini digunakan oleh calon pemberi pinjaman untuk memperoleh

    gambaran jelas mengenai resiko yang akan terjadi jika meminjamkan uang kepada

    suatu perusahaan. Pemberi pinjaman ingin diyakinkan bahwa uang mereka akan

    dibayarkan kembali sesuai dengan perjanjian ketika akad dilakukan. Rasio ini terbagi

    atas :

    Gambar 4.5 Tren Manajemen Hutang PT. Adaro Energy, Tbk

    2014 2013 2012 2011 2010

    Debt Ratio 0,49 0,53 0,55 0,57 0,55

    Time Interest Earned (TIE) 2,71 4,64 7,03 9,37 5,55Debt to Equity Ratio 0,97 1,11 1,24 1,32 1,20

    Debt to Total Capital 0,49 0,53 0,55 0,57 0,55

    0,49 0,53 0,55 0,57 0,55

    2,71

    4,64

    7,03

    9,37

    5,55

    0,97 1,11 1,241,32 1,20

    0,49 0,53 0,55 0,57 0,550,00

    1,00

    2,00

    3,00

    4,00

    5,00

    6,00

    7,00

    8,00

    9,00

    10,00

    NilaiRasio

    Debt Management Ratio

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    60/74

    60

    Debt Ratio

    Merupakan perbandingan Total Debt dengan Total Asset. Rasio ini mengukur

    total dana yang disediakan oleh kreditur. Jika nilai rasio ini tinggi maka resiko

    akan semakin tinggi. Dari gambar tersebut, rasio pada tahun 2014-2010 makinkedepannya makin turun. bahwa awalnya pada tahun 2010, 55% aset yang

    dimiliki didanai dari hutang, dan di tahun 2014 menjadi 49% asetnya didanai

    dari hutang. Berarti dapat dikatakan bahwa perusahaan masih dapat

    memperhitungkan pinjaman hutang dan ini berakibat dalam pengelolaan

    asetnya 49% didanai dari hutang.

    Times Interest Earned (TIE) Ratio

    Merupakan perbandingan Earning Before Interest & Taxdengan Interest. Rasio

    ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga. Nilai

    rasio yang di tahun 2014-2010 sebesar 5.55 ke 2.71 maka perusahaan memilikikemampuan untuk membayar bunga hutang. Jadi perusahaan agaknya kesulitan

    dalam memenuhi kewajibannya berupa pembayaran bunga. namun Perusahaan

    PT. Adaro Energy, Tbk mempunyai nilai rasio yang rentan, sehingga bisa

    dikatakan kurang baik.Namun memang yang masih perlu dievaluasi lebih lanjut

    adalah antara mengapa penurunannya terjadi secara terus-menerus apakah

    penurunan ini terjadi juga pada industri sejenis terutama kompetitornya

    4.4.

    Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

    Rasio profitabilitas memberikan gambaran tentang kemampuan manajemen

    perusahaan dalam menghasilkan laba untuk periode tertentu. Manajemen yang efektif

    dan efisien mengelola sumber daya perusahaannya akan memberikan tingkat

    profitabilitas yang berarti bagi pemilik kreditur, dan pihak manajemen sendiri. Rasio ini

    terdiri dari :

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    61/74

    61

    Gross Profit Margin (GPM)

    Merupakan rasio yang melihat penggunaan sales terhadap gross profit

    perusahaan sejauh mana pendapatan operasi/revenue/sales perusahaan dalam

    menopang laba kotornya.

    Dari grafik terlihat bahwa PT. Adaro Energy, Tbk dari tahun 2014-2010 ada

    kecenderungan penurunan, hal ini menggambarkan bahwa sales perusahaan ini

    mempunyai kinerja yang kurang baik.

    Profit Margin on Sales

    Merupakan perbandingan antara Earning After Tax dengan Sales. Rasio ini

    menunjukkan laba atas setiap penjualan dalam Rupiah. Dalam 5 tahun terakhir

    nilai rasio PT. Adaro Energy, Tbk cenderung stabil pada range 0.060.09. Hal ini

    menunjukkan bahwa perusahaan cenderung mempertahankan margin

    keuntungan perusahaan pada range tersebut. Walaupun range ini diatas 5%namun pergerakan rasio yang fluktuatif menandakan kinerja perusahaan masih

    kurang baik. Seperti pada gambar

    2014 2013 2012 2011 2010

    Gross Profit Margin

    (GPM)0,22 0,23 0,28 0,36 0,30

    Profit Margin on Sales 0,06 0,07 0,10 0,14 0,09

    Net Profit Margin

    (NPM)0,06 0,07 0,10 0,14 0,09

    0,06 0,070,10

    0,140,09

    0,06 0,070,10

    0,140,09

    0,000,050,100,150,200,250,300,350,40

    NilaiRasio

    Profitability Ratio

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    62/74

    62

    Return on Total Asset (ROA)

    Merupakan perbandingan antara Earning After Tax dengan Total Asset. Rasio ini

    menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva

    yang digunakan. Pada gambar terlihat bahwa PT. Adaro Energy, Tbk

    mendapatkan rata-rata laba sebesar +/- 5% dari aset total yang dimilikinya, dan

    cenderung menurun di range 3% - 12%, kenaikan yang sedikit dan penurunan

    yang lebih lama ini berarti perusahaan tersebut mempunyai kemampuan yang

    cukup baik untuk menghasilkan laba yang kurang baik atas aktiva yang

    digunakan.

    Return on Common Equity (ROE)

    Merupakan perbandingan antara Earning After Tax dengan Common Equity

    Preferred Stocks. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi

    pemegang saham biasa. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi

    bagi pemegang saham biasa. Nilai rasio pada gambar yang cenderung

    meningkat signifikan pada tahun 2010, kemudian terus mengalami penurunan

    2014 2013 2012 2011 2010

    Gross Profit Margin (GPM) 0,22 0,23 0,28 0,36 0,30

    Profit Margin on Sales 0,06 0,07 0,10 0,14 0,09

    Net Profit Margin (NPM) 0,06 0,07 0,10 0,14 0,09

    Earninng Per Share (EPS) 0,00000574 0,00000725 0,00001198 0,00001726 0,00000772

    0,220,23

    0,28

    0,36

    0,30

    0,060,07

    0,10

    0,14

    0,09

    0,060,07

    0,10

    0,14

    0,09

    0,00000574 0,00000725 0,00001198 0,00001726 0,000007720,00

    0,05

    0,10

    0,15

    0,20

    0,25

    0,30

    0,35

    0,40

    NilaiRatio

    Profitability Ratio

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    63/74

    63

    dari 2012-2014. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu memberikan

    tingkat pengembalian investasi yang kurang baik bagi pemegang saham biasa.

    Gambar 4.7 Tren Profitabilitas RatioPT. Adaro Energy, Tbk

    4.5.

    Market Value Ratio

    Rasio ini menunjukkan kinerja perusahaan dilihat oleh investor melalui pendapatan dan

    harga saham di pasar modal. Hal ini terkait erat oleh laba dan nilai buku perusahaan

    sehingga dapat dilihat prospek ke depannya seperti apa. Berikut merupakan analisis

    market valuedari perusahaan PT. Adaro Energy, Tbk :

    1 2 3 4 5

    Return on Total Assets

    (ROA)0,03 0,03 0,06 0,10 0,06

    Return on Common

    Equity (ROE)0,12 0,15 0,26 0,36 0,16

    0,03 0,03 0,06

    0,10

    0,06

    0,12

    0,15

    0,26

    0,36

    0,16

    0,00

    0,05

    0,10

    0,15

    0,20

    0,25

    0,30

    0,35

    0,40

    NilaiRasio

    Profitability Ratio

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    64/74

    64

    Price Earning Ratio(PER)

    Merupakan perbandingan Market Price per Share atau harga Saham saat ini di

    pasar dengan Earning per Share atau keuntungan tahunan per saham. Dalam

    kaitannya dengan kebijakan dividen yang dibuat perusahaan, menurut Deitiana

    (2009) PER adalah ukuran tingkat harga pasar per saham terhadap laba per

    saham. PER menunjukan jumlah rupiah yang harus dibayar investor untuk setiap

    1 rupiah laba periode berjalan. Maka semakin tinggi PER, semakin banyakmereka membayar, sehingga semakin besar pula pendapatan yang mereka

    harapkan. Jika dilihat pada gambar tersebut dari tahun 2010 sangat tinggi

    kemudian terus mengalami penurunan yang paling dalam di tahun 2011 ke

    102,544,548.00 walaupun tetap mengalami kenaikan sedikit demi sedikit

    namun tidak mampu melewati kenaikan yang terjadi pada tahun 2010. Hal ini

    menunjukkan bahwa kondisi perusahaan masih kurang baik dan return yang

    dihasilkan perusahaan cukup kecil.

    Market/Book

    Merupakan perbandingan antara Market Price per Share dengan Book Value per

    Share. Rasio ini menunjukkan seberapa besar tingkat imbal balik ( return). Jika

    melihat gambar, Market/Book PT. Adaro Energy, Tbk mempunyai rasio lebih

    dari 1 di mulai tahun 2014-2010, terus mengalami penurunan. Sehingga

    perusahaan kurang dapat memberikan penilaian harga saham yang kurang baik

    2014 2013 2012 2011 2010

    Price Earning Ratio (PER) 181.243.328,150.280.816,132.681.322,102.544.548,330.412.074,

    Market/Book (M/B) ratio 22.214.936,023.282.961,733.963.219,437.290.455,553.723.537,6

    181.243.328,32

    150.280.816,48

    132.681.322,23

    102.544.548,28

    330.412.074,65

    22.214.936,00 23.282.961,7733.963.219,47 37.290.455,57

    53.723.537,68

    0,00

    50.000.000,00

    100.000.000,00

    150.000.000,00

    200.000.000,00

    250.000.000,00

    300.000.000,00

    350.000.000,00

    NilaiRasio

    Market Value

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    65/74

    65

    dan hal ini menjadi pertimbangan bagi investor untuk terus menanamkan

    modalnya pada perusahaan ini.

    4.6.

    Modal Kerja

    Modal kerja merupakan aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam analisis

    kinerja perusahaan. Hal ini berhubungan dengan pengelolaan investasi jangka pendek

    (sumber dana) yang merupakan keputusan mendasar jumlah setiap kategori aktiva

    lancar yang ditambah dan bagaimana aktiva lancar tersebut akan dibiayai. Modal kerja

    dapat diartikan sebagai investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan

    persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar.

    Modal kerja berhubungan dengan :

    Inventory Conversion Period (ICP)

    Adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk mengkonversi bahan baku

    menjadi barang jadi dan kemudian menjual barang tersebut. Semakin besar nilai

    ICP maka semakin lama waktu yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk

    mengkonversi bahan baku menjadi barang jadi sampai menjualnya. Nilai ICP

    yang cenderung stabil dan menurun pada hasil laporan keuangannya

    menunjukkan bahwa perusahaan memerlukan waktu lebih dari 500 hari di

    tahun 2014-2010, jadi pengolalaan rasio ini kurang baik karena perputarannya

    sangat lama atau butuh waktu dua (2) tahun lebih.

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    66/74

    66

    2014 2013 2012 2011 2010

    Modal Kerja yang Ada (MKA) 497.037 597.200 514.652 518.324 465.279

    Inventory Conversion Period

    (ICP)13,55 14,76 8,78 7,48 6,19

    Day Sales Outstanding (DSO) 31,34 34,39 46,48 43,15 36,99

    Cash Conversion Cycle (CCC) -66,98 -66,61 -85,73 -91,06 -82,66

    Kebutuhan Modal Kerja (MKS) -1.309,96 -1.270,36 -1.724,48 -1.749,09 -1.172,02

    -1.309,96 -1.270,36 -1.724,48 -1.749,09 -1.172,02

    (100.000)

    0

    100.000

    200.000

    300.000

    400.000

    500.000

    600.000

    700.000

    NilaiRasio

    Working Capital

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    67/74

    67

    Net Working Capital

    Merupakan selisih antara modal kerja perusahaan dengan kewajiban lancar

    yang dimilikinya.Dari hasil perhitungan PT. Adaro Energy, Tbk didapat nilai

    selisih yang makin lama makin besar setiap tahunnya. Nilai idealnya adalah nol,atau setidak-tidaknya selisihnya mendekati nol. Hal ini berarti perusahaan ini

    memiliki nilai yang kurang baik karena perusahaan kurang efisien dalam

    mengelola aset sehingga kurang dapat melunasi kewajiban perusahaan.

    Cash Conversion Cycle (CCC)

    Merupakan jangka waktu perusahaan memulai pengeluaran tunai untuk sumber

    daya (bahan baku dan pekerja) hingga terealisasikan penagihan atas penjualan

    produk atau dapat dikatakan lamanya dana tertanam dalam bentuk modal

    kerja. Semakin pendek waktu yang diperlukan maka semakin baik kinerja

    perusahaan. Dari perhitungan data PT. Adaro Energy, Tbk tahun 2010 hingga2014, nilainya cenderung fluktuatif, hal ini menunjukkan konversi pengeluaran

    tunai hingga penagihan atas penjualan yang tidak stabil dan membutuhkan

    waktu lebih dari dua tahun.

    Deviasi Working Capital

    Merupakan alat kontrol mengenai penggunaan arus kas modal perusahaan, nilai

    idealnya adalah nol atau semakin mendekati nol semakin baik, jika bernilai

    positif semakin besar semakin tidak baik, sebaliknya jika bernilai negatif

    semakin kecil semakin tidak baik pula. Pada tabel hasil perhitungan analisis rasio

    angka deviasi PT. Adaro Energy, Tbk, terlihat bahwa pada tahun 2010-2014

    nilainya terus turun. Terutama terendahnya pada tahun 2010 artinya defisit

    arus kas, hal ini disebabkan karena nilai hutang lancar (current liabilities) dari

    tahun ke tahun semakin besar dan lebih besar daripada aset lancar (current

    asset). Hal ini berarti pengelolaan modal kerja perusahaan yang tidak baik.

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    68/74

    68

    ANALISIS HARGA SAHAM PT. ADARO ENERGY, Tbk

    Memperhatikan grafik rata-rata tahunan IHSG dan Index Pertambangan terjadi perubahan

    arah yang cukup signifikan pada semester kedua tahun 2012. Dimana Index Pertambangan

    terkoreksi 50% dari IHSG. Hal ini salah satunya dampak kebijakan Tipping OffBank SentralAmerika Serikat.

    Para investor asing secara seperti Warrant Buffet, menarik dananya dari sektor ini untuk

    ditanamkan di negaranya yang telah menaikan suku bunga deposito maupun obligasi

    pemerintah. Hal ini terlihat pada pergerakan saham PT Adaro Energy, Tbk dan PT Bukit

    Asam, Tbk yang searah dengan pergerakan harga Index Pertambangan.

    498.346,96

    598.470,36

    516.376,48 520.073,09

    466.451,02

    0,00

    100.000,00

    200.000,00

    300.000,00

    400.000,00

    500.000,00

    600.000,00

    700.000,00

    1 2 3 4 5 6

    NilaiRasio

    Working CapitalSelisih (MKA-MKS)

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    69/74

    69

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    70/74

    70

    BAB 5

    KESIMPULAN & SARAN

    5.1. Kesimpulan

    Dalam menganalisis laporan keuangan PT. Adaro Energy, Tbk dalam berbagai aspek,

    maka didapat kesimpulan sebagai berikut :

    Dari aspek Rasio Likuiditas, likuiditas perusahaan cenderung fluktuatif atau

    kurang baik dalam mengelola hutang jangka pendek Karena rasio-rasio ini masih

    diatas 1 atau 100% (seratus persen), dari perhitungan rasio likuiditas hanya

    rata-rata masing 167% dan 159%. Hal ini jika perusahaan mengkover

    pembayaran semua kewajibannya dan kemudian terjadi inflasi dan resesi

    ekonomi maka perusahaan mampu bertahan namun sangat rentan, jika saja

    rasionya diatas 2 atau 200%, maka perusahaan lebih kuat baik untuk sekedar

    bertahan dari krisis maupun untuk terus melakukan ekspansi bisnisnya. Hal ini

    akan mempengaruhi pertimbangan kreditur dalam memberikan pinjaman

    kepada perusahaan.

    Dari aspek Manajemen Aset, jika melihat tren rasio ITO dan ACP dari tahun

    2010-2014, terlihat kecenderungan yang sangat fluktuatif dengan nilai rasio

    perputaran bahan baku hingga barang dijual adalah berkisar 30 s/d 60 kali

    dalam setahun atau rata-rata dan ini tidak baik dalam pengelolaannya. Nilai dariDSO, maka dapat dilihat bahwa nilainya semakin lama cenderung makin

    menurun, tetapi secara kinerja masih kurang baik. penyebab mengapa rasio

    likuiditas menjadi rendah. Piutang yang besar sebenarnya membuat nilai aset

    lancar menjadi besar, namun piutang ini mestinya juga diimbangi dengan sales

    yang besar pula. Perusahaan ini memiliki piutang yang besar dan terus

    diimbangi dengan dengan salesnya yang besar, sehingga memiliki nilai DSO yang

    rendah walaupun sedikit membaik. Kinerja ini menjadi pertimbangan bagi

    manajemen untuk memperbaiki sales tahunannya yaitu dengan melakukan

    ekspansi tambang-tambang batu bara baru yang lebih potensial dan menunjang

    kinerja jangka panjang perusahaan. Sisi lain manajemen harusnya mampu

    memberikan kinerja dengan melakukan kointegrasi bisnis agar efisien, biaya

    sales menurun, memperbanyak kolaborasi dengan perusahaan pembangkit

    listrik domestik sehingga dalam jangka panjang variable cost (biaya sewa kapal,

    biaya pengiriman, biaya penyimpanan dll). perusahaan akan menjadifixed cost

    (mendirikan anak usaha atau kolaborasi) dan kemudian secara asset

    perusahaan akan bertambah besar. Dengan demikian owner akan senang

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    71/74

    71

    karena asset perusahaan bertambah tanpa mengurangi nilai omset penjualan

    perusahaan.

    Dari aspek Manajemen Hutang, perusahaan cenderung makin banyak

    berhutang, sehingga lebih dari 50% asetnya berasal dari hutang. Hal ini dapat

    dilihat pada Debt Ratioperusahaan, turun 2014 dan nilainya berkisar dari 49%

    sampai. Hal ini tentunya akan juga mempengaruhi keputusan untuk

    memberikan pinjaman dan juga besarnya pinjaman yang akan diberikan kepada

    perusahaan. Namun dalam hal membayar hutang, nilai TIE menunjukkan

    perusahaan mempunyai kemampuan yang cukup baik juga, namun memang di

    antara tahun 2010-2013 terjadi kenaikan beban bunga. Namun pada tahun

    2014 ada sedikit kenaikan tetapi dari sisi kinerja manajemen hutang cukup baik.

    Dari aspek Profitabilitas, perusahaan memiliki margin keuntungan yang

    fluktuatif yaitu jika melihat nilai rasio Profit Margin On Sales, di angka kurang

    dari 100%, walaupun pada tahun 2014 diangka 6% dari kenaikan laba, dan 2011adalah puncak tertingginya. dan juga dalam pengelolaan asetnya (ROA)

    perusahaan cenderung kurang stabil dalam menghasilkan keuntungan, bahkan

    jika memperhatikan nilai ROE perusahaan sedikit mampu memberikan tingkat

    pengembalian investasi yang semakin menurun dari tahun ke tahun bagi

    pemegang saham biasa. Dengan demikian secara keseluruhan aspek

    profitabilitas masih cukup baik.

    Artinya PT. Adaro Energy, Tbk berdasarkan kinerjanya ini belum dapat

    memberikan return yang baik bagi pemegang saham, kerana terjadi penuruun

    ROA dan ROE ini tiap tahunnya maka setidaknya berpengaruh pada penurunan

    harga sahamnya di bursa efek Indonesia.

    Dari aspek Market Value, kinerja perusahaan kurang baik dalam meningkatkan

    image dan nilai perusahaan, hal ini dari nilai PER dan Market/Book Ratio yang

    rendah. Rendahnya nilai PER berarti semakin banyak kurang investor

    membayar, sehingga sulit mendapatkan return yang besar. Tentu saja dari

    aspek ini dapat mempengaruhi pandangan investor untuk tidak menanamkan

    sahamnya pada PT. Adaro Energy, Tbk ini.

    Dari aspek deviasi penggunaan modal kerja / Working Capital, nilainya

    cenderung makin besar, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai

    kekurangan dalam mengelola modal kerjanya dengan baik, besarnya hutanglancar (current liabilities) yang tidak seimbang dengan aset lancar (current asset)

    menyebabkan nilainya negatif dan semakin kecil dari tahun ke tahun. Sehingga

    perusahaan bisa dikatakan mempunyai resiko likuiditas atau performa

    perusahaan cukup baik. Terjadi penurunan pada tahun 2014 cukup significant

    artinya sebesar 17% dibandingkan tahun 2013.

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    72/74

    72

    Perusahaan ini pengelolaan working capitalnya kurang baik.

    Secara umum, kinerja perusahaan masih dapat dikatakan kurang sehat karena

    belum dapat menghasilkan keuntungan yang besar, nilai perusahaan yang kecil

    di pasar, dan belum mampu memberikan pengembalian investasi yang besar,

    atau dengan kata lain tingkat pengembalian investasinya rendah. Juga

    perusahaan mempunyai resiko di dalam likuiditasnya dan rasio hutang yang

    tinggi, sehingga menempatkan posisi perusahaan pada posisi yang beresiko.

    Perusahaan mengalami masa-masa sukarnya pada tahun 2010 dimana terdapat

    beban bunga yang besar dan perputaran aset yang melambat dan penjualanya

    yang rendah, hal ini dimungkinkan karena pada saat memasuki tahun 2010,

    ekonomi dunia sedang mengalami dua kejadian penting, yaitu: pertama, krisis

    ekonomi kapitalisme global yang sangat mendalam dan struktural, dan kedua,

    pergeseran kekuatan ekonomi dunia dari utara (AS dan eropa) ke Asia timur

    (Tiongkok) dan amerika latin. Sehingga kondisi pasar domestik menjadi kurang

    kondusif dan ditambah lagi stabilitas ekonomi dan politik di ujung tahun 2013menjadi harapan bagi pemulihan ekonomi jika ada kepastian di Pemilu Legislatif

    maupun Pilpres nantinya. Namun perusahaan mengalami pemulihan di tahun

    2011, dan di tahun 2012 hingga 2013 perusahaan mempunyai kinerja cukup

    baik, dan tahun 2014 kinerja perusahaan secara umum mengalami penurunan.

    5.2.

    Saran

    Berikut merupakan saran-saran untuk PT. Adaro Energy, Tbk dalam mengembangkan

    perusahaan dilihat dari beberapa aspek rasio yang dikaji :

    Perusahaan sebaiknya meningkatkan rasio likuiditas dan profitabilitasnyadengan cara mempercepat proses penagihan piutang, sehingga tidak

    membebani arus kas perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek,

    karena bisa jadi rasio hutang meningkat dikarenakan aset lancar perusahaan

    tidak dapat memenuhi pembayaran hutang jangka pendek. Dan senantiasa

    mengkaji hutang yang dimilikinya karena perputarannya yang sangat lama dan

    memperketat pemberian jaminan kredit, agar terhindar dari masalah kredit

    atau kredit macet. Hal ini diharapkan perusahaan dapat mendapatkan laba yang

    sesuai sehingga mampu mensejahterakan segala aspek perusahaan.

    Pemilihan rekan bisnis merupakan bagian yang vital dalam mendukung poin

    sebelumnya mengenai rasio likuiditas, jadi perusahaan sebaiknya lebih selektif

    lagi memilih rekan bisnis. Pemilihan rekan bisnis yang dimaksudkan adalah

    memilih rekan bisnis yang dapat melakukan pembayaran lebih cepat, sehingga

    dapat mengurangi beban arus kas dan perputaranya menjadi lebih cepat.

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    73/74

    73

    Perusahaan sebaiknya mengurangi pembiayaan operasi dengan menggunakan

    hutang. Apalagi jika hutang tersebut merupakan hutang jangka pendek, dengan

    likuiditas yang rendah, maka perusahaan akan beresiko untuk kesulitan

    membayar hutang jangka pendeknya. Dan perusahaan lebih tingkatkan lagi

    penjualannya agar menyeimbangkan beban hutang yang besar.

    Perusahaan sebaiknya mengevaluasi kembali harga saham, yang kurang aktif

    diperdagangkan karena jika dilihat dari kenaikan IHSG 5.369, kenaikan yang

    terjadi di PT. Adaro Energy, Tbk hanya setengahnya atau berkisar 1.040.

    minimal harganya sahamnya di atas IHSG .Hal ini bertujuan untuk memberikan

    deviden yang besar dan membuka kesempatan bagi calon investor dapat

    membeli sahamnya.

    Dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat, diharapkan PT. Adaro EnergyTbk, dapat memaksimalkan potensi melalui :

    - Pemanfaatan lokasi yang tepat untuk bisnis yang tepat dan berkualitas

    - Menciptakan differensi dan menyasar kalangan investor-investor lokal

    maupun internasional dengan membuka kerjasama yang intens di pusat-

    pusat bisnis dunia, seperti china, amerika serikat, perancis, Arab Saudi,

    dll.

    - Terus memberikan edukasi dan menfasilitasi masyarakat agar image

    perusahaan tumbuh dan besar. Sehingga secara tidak langsung akan

    mempengaruhi peningkatan penjualan.

  • 7/25/2019 Kelompok6 Analisislaporankeuangan Ptadaroenergytbk 150615023757 Lva1 App6891

    74/74

    DAFTAR PUSTAKA

    Houston, John F. dan Brigham. Eugene F, 2010. Essential of Financial Management,EdsiII. Salemba Empat. Jakarta.

    Harjito, D Agus dan Martono, 2005. Manajemen Keuangan..Edisi 5. Ekononisia UII.

    Jogjakarta.

    Margaretha, Farah. (2014). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Dian Rakyat, Jakarta.

    Margaretha, Farah. (2011). Manajemen Keuangan Untuk Manajer Non Keuangan,

    Erlangga, Jakarta.

    Kasmir. (2008).Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers, Jakarta.

    Harahap, Sofyan Syafri. (2013). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Rajawali Pers,

    Jakarta.

    Hartono, Jogiyanto. (2013). Teori Portofolio dan Analisis Investasi.. Edisi 8. BPFE,

    Yogyakarta.

    Anonim (2015).http://finance.yahoo.com/ADROJK/historical-price/

    Anonim (2014).http:// Adaro Energy.com/