kelompok vi.pptx

14
PENYIAPAN LARUTAN STANDAR Oleh Kelompok VI : Andri Rizki / 140405011 Ade Erlinda Siregar / 140405012 Andry Hamonang S / 140405033

Upload: halimasiregar

Post on 25-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Penyiapan larutan standard

Penyiapan larutan standar

Oleh Kelompok VI :

Andri Rizki / 140405011

Ade Erlinda Siregar / 140405012

Andry Hamonang S / 140405033

Standarisasi .. ???

Standarisasi ialah proses untuk mengetahui konsentrasi sebenarnya dari larutan yang kita buat.

Pengertian larutan Standar

Larutan baku ( Larutan standar ) adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan dalam buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan standar.

Untuk menentukan konsentrasi suatu larutan standar dapat digunakan 2 cara, yaitu :

1. Dengan cara langsung, menimbang dengan tepat standar primer, melarutkannya dalam pelarut hingga volume tertentu.

2. Dengan standarisasi, yaitu titran yang akan ditentukan konsentrasinya digunakan untuk mentitrasi standar primer/sekunder yang telah diketahui beratnya.

Adapun larutan standar dibagi menjadi :

1. Larutan Standar Primer

Larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasinya diketahui secara cepat melalui metode Gravimetri ( Perhitungan Massa). Dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain yang belum diketahui. Nilai konsentrasi dihitung melalui perumusan sederhana, setelah dilakukan dalam volume tertentu.

Contoh : Asam benzoat, HCO.2HO, NaCO

Syarat-syarat Larutan Standar Primer

Zat harus mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan ( jika mungkin pada suhu 110-120 C ) dan disimpan dalam keadaan murni.

Zat harus tidak berubah berat dalam penimbangan diudara ; kondisi ini menunjukkan bahwa zat tidak boleh higroskopik.

Zat tersebut dapat diuji pengotornya dengan uji-uji kualitatif dan kepekaan tertentu.

Zat tersebut sedapat mungkin mempunyai massa relatif dan massa ekuivalen yang besar.

Zat tersebut harus mudah larut dalam pelarut yang dipilih.

2. Larutan Standar Sekunder

Larutan suatu zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal dari zat yang tidak pernah murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan pembakuan menggunakan larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri.

Contoh:

NaOH, KOH, KMnO4, HCl, H2SO4

Untuk larutan asam basa biasanya dipersiapkan larutan asam dan basa dengan konsentrasi yang yang kira-kira diinginkan dan kemudian menstardisasi salah satunya dengan sebuah standar primer. Larutan yang sudah distandardisasi dipergunakan sebagai standar sekunder.

Syarat-syarat Larutan Standar Sekunder :

Derajat kemurnian lebih rendah darpiada larutan baku primer.

Mempunyai berat ekivalen yang tinggi untuk memperkecil kesalahan penimbangan.

Larutannya relatif stabil dalam penyimpanan.

Penyiapan larutan standar

Pembuatan larutan dan standarisasinya.

Larutan adalah sistem homogen yang mengandung dua atau lebih zat. Terdiri dari dua komponen yaitu pelarut (solvent) yang memiliki proporsi lebih besar dan zat terlarut (solute) yang proporsi lebih kecil. Untuk mengetahui konsentrasi sebenarnya dari larutan yang dihasilkan perlu dilakukan standarisasi. Larutan standar selanjutnya digunakan dalam proses analisis kimia dengan metode titrasi asam basa.

Prinsip prosedur dari slide sebelumnya adalah untuk menentukan jumlah asam maka ditambahkan basa dalam jumlah yang ekuivalen atau sebaliknya. Proses titrasi diakhiri jika telah mencapai titik ekuivalen, karena sedikit saja titran akan menyebabkan perubahan pH yang sangat besar. Indikator adalah molekul pewarna yang warnanya tergantung pada konsentrasi H2O. Indikator ini sesungguhnya merupakan asam lemah atau basa lemah yang konjugasinya menjadi asam-basa menyebabkan perubahan warna.

Contoh penyiapan larutan standar

Standardisasi larutan KMnO4 0,7 N larutan H2C2O4.2H2O 0,6 N dimana volume asam oksalat adalah 100 ml!! Perhitungan Penyiapan Larutan H2C2O4.2H2O 0,7

N= M x Valensi

0,6= M x 2

M= 0,3

M= x

0,3= x

W= 3,78 gr

Next.

Proses standardisasi

Sebanyak 3,78 gram H2C2O4..2H2O dilarutkan dengan 100 ml dengan air

Pipet 10 ml larutan H2C2O4.2H2O 0,6 N kedalam erlenmayer dicampurkandenganpipet10mlH2SO41N

Dipanaskan pada penangas air hingga mencapai 70oC 80oC

Larutan dititrasi dengan larutan KMnO4 sampai didapat warna merah rosa yangstabil

Setelah warna tersebut terbentuk, volume KMnO4 yang terpakai dicatat

Diulangipercobaanyangsamasebanyaktigakali

Dihitung konsentrasi KMnO4

Misalkan didapat volume KMnO4 dari proses titrasi adalah 7,9 ml, 6,8 ml dan 7,3 ml maka rata-rata volumenya adalah 7,3 ml.

Perhitungan Standarisasi KMnO4

V1 x N1 = V2 x N2

10 x 0,6= 7,3 x N2

N2= 0,822 N

Jadi hasil standardisasi KMnO4 adalah 0,822 N

Sekian Dan Terima Kasih